1. PEMBIAYAAN DAN KUALITAS PENDIDIKAN LPI
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Manajemen Pembiayaan LPI
Dosen Pengampu: Yayan Andrian, M.Ed,. MGMT
Disusun Oleh :
Zulhadin zazid (143111324)
Kelas 5 j
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
2017
1
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk dapat mewujudkan pendidikan yang baik sesuai dengan tuntunan
undang-undang maka seluruh aspek yang berperan di dalamnya wajib
memberikan kontribusi terbaik kepada pendidikan. Hal ini perlu di lakukan
sebagai langkah untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Dalam UU RI No.20
Tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasaan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam
konteks penyelenggaraan pendidikan, pembiayaan merupakan unsur yang multak
harus tersedia.
Pembiayaan pendidikan telah diatur dalam UUD Negara Republik
Indonesia 1945 (Amandemen IV) yang menyatakan bahwa setiap warga negara
berhak mendapat pendidikan; setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan
dasar dan pemerintah wajib membiayainya; pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan
dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
yang diatur dengan undang-undang; negara memprioritaskan anggaran pendidikan
sekurang-kurangnya dua puluh persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) serta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional; pemerintah
memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai
agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat
manusia Salah satu hal yang menjadi perhatian besar saat ini dalam dunia
pendidikan adalah masalah pembiayaan yang digelontorkan oleh pemerintah,
2
3. yakni 20% anggaran pendapatan belanja Negara itu di berikan untuk pembiayaan
bidang pendidikan.
Lembaga Pendidikan Islam sebagai suatu organisasi pendidikan yang
mengelola Pendidikan Islam merupakan wadah orang-orang yang mempunyai
tujuan yang sama yaitu untuk membentuk Manusia sempurna (insan kamil) setiap
kegiatan diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan Islam sebagai ujung dari
kegiatan akhir.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian penjelasan latar belakang di atas, yang menjadi
rumusam masalah dalam tulisan ini adalah yakni; Pembiayaan dan Kualitas
pendidikan LPI.
C. Tujuan Penulisan Makalah
Dari penjelasan uraian makalah ini nantinya akan bertujuan untuk dapat
memahami dengan jelas tentang pembiayaan dan kualitas pendidikan LPI.
3
4. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembiayaan dalam Pendidikan Islam
Dalam penyelenggaraan kegiatan Pendidikan Islam, keuangan dan
pembiayaan merupakan potensi yang sangat menjadi penentu atau dalam hal ini
menjadi sangat urgen dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kajian
manajamen Pendidikan Islam. Komponen pembiayaan dan keuangan pada suatu
lembaga Pendidikan Islam merupakan komponen produksi yang menentukan
terlaksananya kegiatan pendidikan dalam hal ini proses belajan mengajar atau hal
pokok lainnya. Dalam hal ini setiap kegiatan akan terlaksana dengan baik apabila
memiliki keuangan dan pembiayaan yang baik pula. Komponen keuangan dan
pembiayaan ini secara optimal untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan
Islam, hal ini penting terutama dapat memberikan kewenangan para pemimpin
pendidikan Islam dalam suatu lembaga untuk mencari dan memanfaatkan
berbagai sumber dana sesuai dengan keperluan masing-masing. Karena pada
umumnya dunia pendidikan Islam akan terus dihadapkan pada masalah
keterbatasan dana, dan hal ini sepertinya merupakan suatu bentuk kelaziman yang
terus ada pada setiap lembaga Pendidikan Islam.
Pentingnya keuangan dan pembiayaan pendidikan Islam sebenarnya telah
disadari sebagian pemimpin pendidikan Islam. Bahkan sebagian dari mereka tahu
bahwa masa depan lembaga pendidikan Islam sangat bergantung pada kualitas
pendidikan Islam, kemudian situasi ini tergantung pada anggaran yang menunjang
kea rah peningkatan kualitas pendidikan Islam. Dengan demikian,
penyelenggaraan pendidikan Islam terutama pemimpin lembaga pendidikan Islam
diharapkan untuk mengalokasikan anggaran pendidikan Islam yang sesuai dengan
kebutuhan yang telah dianggarkan. Sebab, upaya peningkatan mutu pendidikan
Islam di lembaga pendidikan islam perlu didukung kemampuan manajerial
kepemimpinan pendidikan Islam. Pemimpin lembaga pendidikan hendaknya
4
5. mengelola atau berupaya untuk mengatur sumber-sumber keuangan, baik
pengeluaran maupun pendapatan biaya, secara efektif dan efisien guna menunjang
tercapainya tujuan pendidikan di lembaga pendidikan secara optimal.
Begitu pentingnya biaya pendidikan sehingga menjadi salah satu tonggak
utama dari pengembangan kualitas dan kuantitas lembaga pendidikan tersebut,
selain itu kualitas pendidikan Islam dapat tercermin dengan biaya yang
dikeluarkan dan pengendalian terhadap biaya yang dikeluarkan tersebut. Pola
peningkatan kualitas pendidikan Islam yang demikian menuntut pola pendidikan
Islam secara makro yang lebih baik, sehingga formulasi yang tepat dalam konteks
ini adalah mewujudkan pendidikan Islam yang berkualitas, perlu adanya
pengelolaan secara menyeluruh dan professional terhadap sumber daya yang ada
dalam lembaga pendidikan Islam. Hal ini membuktikan bahwa system biaya
pendidikan sebagai bagian dari manajemen keuangan pendidikan Islam
merupakan salah satgu penentu dalam perwujudan kualitas pendidikan islam
disuatu lembaga pendidikan Islam. Dengan demikian, manajemen keuangan
pendidikan Islam merupakan hal yang sangat menentukan eksistensinya sebuah
lembaga pendidikan Islam, karena manajemen ini merupakan salah satu kunci
menju eksisnya sebuah lembaga Organisasi pendidikan islam. Apalagi keuangan
dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya lembaga pendidikan Islam
yang secara langsung menunjang efektivitas dan efesiensi pengelolaan pendidikan
Islam. Selama ini ada kesan bahwa keuangan adalah segalanya dalam memajukan
suatu lembaga pendidikan.
Tanpa dukungan finansial yang cukup, manajer lembaga pendidikan seakan
tidak bisa berbuat banyak dalam upaya memajukan lembaga pendidikan yang
dipimpinnya. Sebab mereka berfikir semua upaya memajukan senantiasa harus
dimodali dengan uang. Upaya memajukan komponen-komponen pendidikan tanpa
disertai dukungan uang seakan pasti mandek ditengah jalan. “Terkait dengan
kegunaan dan peran keuangan ini atau pembiayaan, Sudarwan Danim melaporkan
bahwa ketika kebijakan reformasi pendidikan ingin diimplementasikan,
kemampuan finansial untuk mendukungnya tidak terhindari. Sebab, kemampuan
dibidang keuangan merupakan sumber frustrasi bagi para pembaru. Keuangan dan
5
6. pembiayaan merupakan potensi yang sangat menentukan dalam penyelenggaraan
pendidikan. Kedua hal tersebut merupakan merupakan komponen produksi yang
menentukan terlaksananya kegiatan-kegiatan proses belajar-mengajar di sekolah
bersama komponen-komponen lainnya”. Setidaknya ada dua hal yang
menyebabkan timbulnya perhatian besar pada keuangan, yaitu: Pertama, keuangan
termasuk kunci penentu kelangsungan dan kemajuan lembaga pendidikan.
Kenyataan ini mengandung konsekuensi bahwa program-program pembaharuan
atau pengembangan pendidikan bisa gagal dan berantakan manakala tidak
didukung oleh keuangan yang memadai. Kedua, lazimnya uang dalam jumlah
besar sulit sekali didapatkan khususnya bagi lembaga pendidikan swasta yang
baru berdiri.
Dari beberapa deskripsi tersebut dapat ditarik suatu konklusi bahwa biaya
pendidikan Islam berfungsi melancarkan berbagai kegiatan yang berhubungan
dengan penyelenggaraan pendidikan Islam. Ketersediaan biaya yang memadai
sangat menentukan pencapaian tujuan pendidikan Islam. Pendidikan Islam dengan
sedikit dana dapat berlangsung, tetapi pendidikan yang bermutu membutuhkan
dana yang cukup besar. Oleh sebab itu, ada beberapa alasan mengenai pentingnya
manajemen pembiayaan pendidikan Islam dalam mencerminkan kualitas layanan
pendidikan Islam, antara lain:
1. Manajemen biaya pendidikan dapat membantu pengelolaan sumber
keuangan organisasi pendidikan serta menciptakan mekanisme
pengendalian yang tepat bagi pengambilan keputusan keuangan yang
dalam pencapaian tujuan organisasi pendidikan yang transparan,
akuntabel, dan efektif.
2. Pengendalian yang baik terhadap administrasi manejemn biaya pendidikan
akan memberikan pertanggungjawaban social yang baik kepada berbagai
pihak yang berkepentingan (Stakeholders)
B. Pembiayaan dan Kualitas Pendidikan Islam
Biaya dalam pendidikan meliputi biaya langsung (direct cost) dan
biaya tidak langsung (Inderect Cost). Biaya langsung terdiri dari biaya-biaya yang
6
7. dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan pengajaran dan kegiatan belajar siswa
berupa pembelian alat-alat pelajaran, sarana belajar, biaya transportasi, gaji guru,
baik yang dikeluarkan pemerintah, orang tua, maupun siswa sendiri. Sedangkan
biaya tidak langsung berupa keuntungan yang hilang (oportunity cost) yang
dikorbankan oleh siswa selama belajar. Permasalahan pendidikan nasional tak
pernah usai. Lebih khusus lagi jika menyangkut masalah pembiayaan pendidikan,
siapa pun mengakui makin mahalnya biaya untuk memasuki jenjang pendidikan
saat ini. Memang tidaklah salah jika dikatakan pendidikan bermutu membutuhkan
biaya. Namun persoalannya, daya finansial sebagian masyarakat di negeri ini
masih belum memadai akibat sumber pendapatan yang tak pasti. Pembiayaan
pendidikan merupakan salah satu komponen penting didalam dunia pendidikan.
Bagaimana tidak, pembiayaan pendidikan selalu mengharapkan komitmen
pemerintah agar tidak berlepas tangan dalam arti selalu memperhatikan dari segi
pembiayaan dengan jalan mengeluarkan kebijakan-kebijakan terkait pembiayaan
pendidikan terutama di Indonesia.
Pemerintah harus memiliki kesadaran terhadap pendidikan melalui
pembiayaan demi meningkatkan mutu pendidikan nasional.. Keuangan dan
pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang
efektifitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Hal tersebut lebih terasa lagi
dalam implementasi MBS (Manajemen Berbasis Sekolah), yang menuntut
kemampuan sekolah untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi serta
mempertanggungjawabkan pengelolaan dana secara transparan kepada
masyarakat dan pemerintah. Setiap unit kerja selalu berhubungan dengan masalah
keuangan, demikian pula di lembaga pendidikan Islam. Soal-soal yang
menyangkut keuangan di sekolah Islam pada garis besarnya berkisar pada: uang
sumbangan pembinaan pendidikan (SPP), uang kesejahteraan personel dan gaji
serta keuangan yang berhubungan langsung dengan penyelenggaraan sekolah
Islam seperti perbaikan sarana dan sebagainya. Peningkatan kualitas pendidikan
bukanlah tugas yang ringan karena tidak hanya berkaitan dengan permasalahan
teknis, tetapi mencakup berbagai persoalan yang sangat rumit dan kompleks, baik
yang berkaitan dengan perencanaan, pendanaan, maupun efisiensi dan efektifitas
7
8. penyelenggaraan sistem persekolahan, peningkatan kualitas pendidikan juga
menuntut Manajemen Pendidikan yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian Balitbang Dikbud (1991) menunjukkan bahwa manajemen sekolah
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan. Untuk
mewujudkan pendidikan yang berkualitas, perlu adanya pengelolaan secara
menyeluruh dan profesional terhadap sumberdaya yang ada dalam lembaga
pendidikan Islam.
Salah satu sumber daya yang perlu dikelola dengan baik dalam lembaga
pendidikan adalah masalah keuangan. Untuk dapat tercapai tujuan pendidikan
yang optimal, maka salah satunya hal paling penting adalah mengelola biaya
dengan baik sesuai dengan kebutuhan dana yang diperlukan. Dalam konteks ini
keuangan merupakan sumber dana yang sangat diperlukan sekolah Islam sebagai
alat untuk melengkapan berbagai sarana dan prasarana pembelajaran di sekolah
Islam, meningkatkan kesejahteraan guru, layanan dan pelaksanaan program
supervisi. Kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran akan berimplikasi
pada semangat siswa untuk belajar dan memudahkan guru dalam mengajar. Oleh
karena itu, kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan di sekolah harus
mengetahui dan mampu mengelola keuangan sekolah/ sekolah Islam dengan baik,
bertanggung jawab dan transparan kepada masyarakat dan pemerintah.
Dalam penyelenggaraan pendidikan, keuangan dan pembiayaan merupakan
potensi yang sangat menentukan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan
dalam kajian manajemen pendidikan. Komponen keuangan dan pembiayaan pada
suatu sekolah merupakan komponen produksi yang menentukan terlaksananya
kegiatan belajar-mengajar di sekolah bersama dengan komponen-komponen yang
lain. Dengan kata lain setiap kegiatan yang dilakukan sekolah memerlukan biaya,
baik itu disadari maupun yang tidak disadari. Komponen keuangan dan
pembiayaan ini perlu dikelola sebaik-baiknya, agar dana-dana yang ada dapat
dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Hal
ini penting, terutama dalam rangka MBS, yang memberikan kewenangan kepada
sekolah untuk mencari dan memanfaatkan berbagai sumber dana sesuai dengan
kebutuhan masing-masing sekolah karena pada umumnya dunia pendidikan selalu
8
9. dihadapkan pada masalah keterbatasan dana, apa lagi dalam kondisi krisis pada
sekarang ini. Lembaga pendidikan dianggap suatu proses produksi yang
menghasilkan lulusan berkualitas. Soal-soal yang menyangkut keuangan di
madrasah pada garis besarnya berkisar pada : uang Sumbangan Pembinaan
Pendidikan (SPP), uang kesejahteraan personel dan gaji serta keuangan yang
berhubungan langsung dengan penyelenggaraan madrasah seperti perbaikan
sarana dan sebagainya.
Adapun secara spesifik manajemen pembiayaan pendidikan Islam memiliki
Tujuan: 1. Untuk meramalkan kemampuan Madrasah untuk menyelenggarakan
pendidikan. Salah satu unsur terpenting dalam penyelenggaraan pendidikan
dengan baik adalah tersedianya dana atau biaya untuk melengkapi sarana dan
prasarana pada lembaga pendidikan, dengan dana yang ada suatu lembaga
pendidikan dapat mengefisinsikan apa yang menjadi tujuan dari lembaga
pendidikan tersebut, 2. Untuk melakukan proses pengelolaan keuangan dengan
benar, tepat, akurat, sesuai yamg dibutuhkan baik dilihat dari alokasi, penggunaan
maupun mutu pendidikan yang diperoleh. 3. Untuk mengelola keuangan dengan
benar akan melahirkan kepercayaan warga sekolah atau madrasah, yang ada pada
gilirannya dapat melahirkan motivasi yang tinggi dalam melaksanakan program
pendidikan. 4. Untuk menggambarkan seluruh kegiatan komponen system
organisasi lembaga pendidikan serta meramalkan harga setiap kegiatan. 5.
Menggambarkan target-target yang akan dicapai sekolah atau madrasah.
Dengan pembiayaan yang ada madrasah akan lebih mudah untuk mengelola
atau membuat perencanaan program dalam pengembangan mutu Madrasah. Dari
penjelasan diatas sudah jelas bahwa apa yang menjadi tujuan pembiayaan dari
Pendidikan Islam sebagai hal pokok dan urgen serta hal utama dalam peningkatan
kualitas mutu suatu pendidikan, dengan pembaiayaan yang dimiliki oleh lembaga
pendidikan Islam maka akan senantiasa memudahkan untuk pengelolaan baik
bersifat sarana dan prasarana, proses pembelajaran, ataupun kegiatan hal lain yang
terkait dengan peningkatan kualitas mutu pendidikan pada lembaga pendidikan
islam tersebut. Jadi tanpa pembiayaan maka lembaga pendidikan akan sulit untuk
mengembangkan kualitas mutu. Peningkatan kualitas pendidikan bukanlah tugas
9
10. yang ringan karena tidak hanya berkaitan dengan permasalahan teknis, tetapi
mencakup berbagai persoalan yang sangat rumit dan kompleks, baik yang
berkaitan dengan perencanaan, pendanaan, maupun efisiensi dan efektifitas
penyelenggaraan sistem persekolahan, peningkatan kualitas pendidikan juga
menuntut manajemen pendidikan yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian Balitbang Dikbud (1991) menunjukkan bahwa manajemen sekolah
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan. Untuk
mewujudkan pendidikan yang berkualitas, perlu adanya pengelolaan secara
menyeluruh dan professional terhadap sumber daya yang ada dalam lembaga
pendidikan Islam.
Dalam berbagai level kehidupan, pendidikan memainkan peran yang
sangat strategis. Pendidikan memberi banyak peluang untuk meningkatkan mutu
kehidupan. Dengan pendidikan yang baik, potensi kemanusiaan yang begitu kaya
pada diri seseorang dapat terus dikembangkan. Pada tingkat sosial, pendidikan
dapat mengantarkan seseorang pada pencapaian dan strata sosial yang lebih baik.
Secara akumulatif, pendidikan dapat membuat suatu masyarakat lebih beradab.
Dengan demikian, pendidikan, dalam pengertian yang luas, berperan sangat
penting dalam proses transformasi individu dan masyarakat. Mutu dari keluaran
yang diharapkan banyak dipengaruhi oleh besarnya usaha dan pengorbanan yang
diberikan. Semakin tinggi tuntutan mutu, akan berdampak pada jenis dan
pengorbanan yang harus direlakan. Pengorbanan yang diterjemahkan menjadi
biaya merupakan faktor yang tidak mungkin diabaikan dalam proses pendidikan.
Oleh karena itu dapat diperkirakan bagaimana sulitnya seseorang yang tidak
memiliki kemampuan ekonomis untuk akses pada pendidikan yang bermutu.
10
11. BAB III
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Pembiayaan merupakan hal yang sangat menjadi kebutuhan pokok
bagi suatu lembaga dalam konteks ini, keuangan merupakan sumber dana yang
sangat diperlukan madrasah sebagai alat untuk melengkapi berbagai sarana dan
prasarana pembelajaran di Madrasah, meningkatkan kesejahteraan guru, layanan,
dan pelaksanaan program supervisi. Kelengkapan sarana dan prasarana
pembelajaran akan berimplikasi pada semangat siswa untuk belajar, dan
memudahkan guru dalam mengajar. Tujuan dari pembiayaan itu sendiri adalah
untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas mutu pendidikan tersebut. Mutu dari
keluaran yang diharapkan banyak dipengaruhi oleh besarnya usaha dan
pengorbanan yang diberikan. Semakin tinggi tuntutan mutu, akan berdampak pada
jenis dan pengorbanan yang harus direlakan. Pengorbanan yang diterjemahkan
menjadi biaya merupakan faktor yang tidak mungkin diabaikan dalam proses
pendidikan. Oleh karena itu dapat diperkirakan bagaimana sulitnya seseorang
yang tidak memiliki kemampuan ekonomis untuk akses pada pendidikan yang
bermutu.
11
12. DAFTAR PUSTAKA
Abin syamsudin Makmun, Pengelolaan Pendidikan: Konsep, Prisnsip dan
Aplikasi dalam mengola sekolah dan Madrasah, bandung:Pustaka
Educa, 2010.
Koswara dan Nuryantini, Manajemen Lembaga Pendidikan, Bandung: Penerbit
Patragading, 2002.
Nata, Abudin, Manajemen Pendidikan Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di
Indonesia, Jakarta:Paramadina Media, 2003.
Sutikno,M Sobri, Manajemen Pendidikan, Lombok: Penerbit Holistika, 2012
Prof. Dr. Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, Malang:Erlangga,
2007.
12