(1) Manajemen pembiayaan pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di PAUD Arraihan. (2) Perencanaan pembiayaan dilakukan melalui musyawarah dengan personil sekolah dan alokasi didasarkan pada prioritas standar pendidikan. (3) Pengawasan pembiayaan dilakukan secara internal oleh yayasan dan eksternal oleh dinas pendidikan.
Artikel Pembiayaan Pendidikan Kelompok 11 (Sudarsih dkk).docx
1. MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN
DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN
PADA PAUD ARRAIHAN KECAMATAN BANDAR SRIBHAWONO
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
Penulis: Sudarsih, Rosila, Sigit Wahyu Kurniawan, Iskandar Zulkarnaen
Abstract:
Management of financing is one way to improve the quality of education and
learning. The aim of the research is to understand how the implementation of
financial management can increase the quality of education and learning at PAUD
Arraihan. The method used is descriptive method with qualitative approach. Data
collection techniques used were interviews, observation, and documentation. Data
analysis techniques, performed with data reduction, data display, conclusions and
prefikasi. That is the subject of this research is the principal, teachers, and school
treasurer. The results showed that(1) Planning of education financing at PAUD
Arraihan done with discussions that involve all school personnel. (2) allocation
technique based on the standard of education funding priority to improve the
quality of learning (3) Supervision of financing is passed by internal and external,
that is internally done by the Yayasan Arraihan Lampung and ekstren by Dinas
Pendidikan Kabupaten. (4) Barriers experienced by principals in education funding
is not fit between planning and the use of education funding allocated by the
government. Clash of opinion between the principal components of the use of
budget PAUD. The implication of this research is the establishment of a
constructive management style that is encouraging every school personnel know
and understand about the financing, the creation of a culture of transparency about
the financing and management, the creation of a sense of responsibility attitude
towards improving the quality of education in PAUD Arraihan.
Keywords: Finance Management, Education and Quality of Learning.
2. Abstrak:
Manajemen pembiayaan merupakan salah satu upaya meningkatkan kualitas
pendidikan dan pembelajaran. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk
memahami bagaimana pelaksanaan manajemen pembiayaan dapat meningkatakan
kualitas pendidikan dan pembelajaran pada PAUD Arraihan. Metode penelitian
yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan studi
dokumentasi. Teknik analisis data, dilakukan dengan reduksi data, display data,
pengambilan kesimpulan dan prefikasi. Yang menjadi subjek dalam penelitian ini
adalah kepala sekolah, Guru, dan bendahara sekolah . Hasil penelitian menunjukan
bahwa: (1) Perencanaan pembiayaan pendidikan pada PAUD Arraihan dilakukan
dengan musyawarah yang melibatkan seluruh personil sekolah. (2) Teknik
pengalokasian pembiayaan pendidikan berdasarkan kepada standar yang
diprioritaskan untuk meningkatkan mutu pembelajaran (3) Pengawasan
pembiayaan dilalukan secara intern dan ekstern, yaitu secara intern dilakukan oleh
Yayasan Arraihan Lampung dan secara ekstren oleh Dinas Pendidikan Kabupaten.
(4) Hambatan yang dialami oleh kepala sekolah dalam pembiayaan pendidikan
adalah tidak sesuai antara perencanaan dengan penggunaan pembiayaan pendidikan
yang dialokasikan pemerintah. Benturan pendapat antara kepala sekolah dengan
komponen sekolah tentang penggunaan anggaran PAUD. Implikasi dari penelitian
ini adalah terbentuknya gaya manajemen konstruktif yaitu upaya mendorong setiap
personil sekolah paham dan memahami tentang pembiayaan, terciptanya budaya
transparansi tentang pengelolaan pembiayaan serta, terciptanya sikap rasa tanggung
jawab terhadap peningkatan mutu pendidikan pada PAUD Arraihan.
Kata kunci: Manajemen Pembiayaan, Pendidikan dan Mutu Pembelajaran.
A. PENDAHULUAN
Pendidikan adalah upaya menciptakan manusia Indonesia kearah kemajuan
sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional Indonesia nomor 20 tahun 2003 (UU Sisdiknas) Bab I pasal 1 yang
berbunyi: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
3. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya menyangkut bangsa dan negara.
Penjelasan yang disampaikan di atas mengamanatkan pentingnya pendidikan
yang harus dimilki oleh setiap warga Negara Indonesia.
Stoner dan Freeman (Usman: 2012:14) mengatakan: “Manajemen adalah seni
melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang (The art of getting things done
through people)”. Usman (2013:6) mengatakan: “Manajemen dalam arti luas
adalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Argumentasi yang
disampaikan di atas adalah kegiatan yang dilaksanakan dalam sebuah
organisasi yang di dalamnya terdapat pemimpin dan komponen yang dipimpin
bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Ghazali (2012:1)
memberikan gambaran: Biaya pendidikan adalah merupakan nilai uang dari
sumber daya pendidikan yang dibutuhkan untuk mengelola dan
menyelenggarakan pendidikan, oleh karenanya untuk menghitung biaya
pendidikan harus terlebih dahulu mengindentifikasi kebutuhan sumber daya
pendidikan termasuk kualifikasi atau spesifikasi dan jumlahnya, untuk
mengelola dan menyelenggarakan pendidikan. Dari defenisi yang disampaikan
di atas dapat disimpulkan bahwa pembiayaan pendidikan adalah merupakan
salah satu faktor yang sangat urgent. Berdasarkan pendapat di atas dapat
diambil sebuah pemahaman bahwa pengelolaan pembiayaan bukan hanya
menyangkut dengan bagaimana pengelolaan pembiayaan yang ada tetapi
termasuk juga bagaimana upaya kepala sekolah untuk memperoleh
pembiayaan pendidikan.
(Santoso & Budi, 2014) menyatakan bahwa pendidikan yang bermutu dilihat
dari sisi input, proses, output maupun outcome. Input pendidikan yang
bermutu adalah guru-guru yang bermutu, peserta didik yang bermutu,
kurikulum yang bermutu, fasilitas yang bermutu, dan berbagai aspek
penyelenggara pendidikan yang bermutu. Proses pendidikan yang bermutu
adalah proses pembelajaran yang bermutu. Output pendidikan yang bermutu
adalah lulusan yang memiliki kompetensi yang disyaratkan.
4. Untuk mencapai mutu sekolah yang baik, biaya pendidikan harus dikelola
dengan optimal. Oleh karena itu, tahapan pada manajemen pembiayaan
pendidikan perlu diperhatikan. Pada dasarnya tujuan manajemen pembiayaan
pendidikan adalah terselenggaranya proses pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik yang diharapkan. Pada setiap proses tahapan
manajemen pembiayaan perhatian utamanya adalah pencapaian visi dan misi
sekolah. Tahapan manajemen pembiayaan pendidikan melalui tahapan
perencanaan pembiayaan pendidikan, tahapan pelaksanaan pembiayaan, dan
pengawasan pembiayaan pendidikan.
Pengelolaan pembiayaan pendidikan yang belum mengikuti petunjuk, dapat
membuat gagalnya pengelolaan pembiayaan terlebih dengan tidak
memfungsikan pengawas oleh pemerintah untuk ikut andil memberikan
kontribusi terhadap pembiayaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang
diharapkan pada PAUD Arraihan belum maksimal. Uraian yang disampaikan
diatas tentang penggunaan pembiayaan pendidikan teknik pengelolaan
pengawasan yang belum sempurna dan kendala- kendala yang dihadapai oleh
kepala sekolah dalam pengelolaan pembiayaan pendidikan merupakan
masalah yang terjadi sehingga penulis tertarik untuk meneliti bagaimana peran
pembiayaan pendidikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada
PAUD Arraihan.
B. KAJIAN KEPUSTAKAAN.
Usman (2013: 5) mengatakan: “Manajemen berasal dari bahasa Latin, yaitu
dari asal kata manus yang berarti tangan dan agree (melakukan)”. Kata-kata
itu digabung menjadi manager yang artinya menangani. Managere
diterjemahkan dalam bahasa Inggris to manage (kata kerja), management (kata
benda) dan manager untuk orang yang melakukannya”. Jadi diterjemahkan ke
dalam Bahasa Indonesia menjadi manajemen (pengelolaan). Anwar (2013:
136) mengatakan “Manusia dalam kehidupanya selalu memenuhi kebutuhanya
baik yang terwujud sebagai kebutuhan jasmani ataupun kebutuhan rohani,
untuk memenuhi kebutuhanya manusia memerlukan alat pemenuhan
kebutuhan yang berwujud barang atau jasa”.
5. Suhardan dkk (2012: 23) memberikan argumentasi bahwa: “Biaya langsung
berwujud dalam bentuk pengeluaran uang yang secara langsung digunakan
untuk membiayai penyelenggaraan proses belajar mengajar, penelitian dan
pengabdian masyarakat, gaji guru dan pegawai lainya, buku, bahan
perlengkapan, dan biaya perawatan”. Kesimpulan yang dapat diambil dari
penjelasan diatas adalah bahwa biaya langsung adalah biaya yang dikeluarkan
oleh komponen pendidikan dalam rangka memenuhi kebutuhanya dalam
mengikuti kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Biaya tersebut tidak ada
sangkut pautnya dengan pemerintah. Argumentasi yang dapat disimpulkan
dari pendapat di atas adalah bahwa pembiayaan pendidikan merupakan hal
yang sangat dibutuhkan dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan.
Peters (Edward Deming 2008:15) mengatakan peranan yang sangat penting
dari pelanggan dalam kaitanya dengan kualitas dalam triving on chaos
tersebut. Mahmud (2012: 567) “Pendidikan yang bermutu merupakan salah
satu syrat untuk mencapai visi Lampung Timur Berjaya”. Penyampaian diatas
memberikan analysis bahwa mutu pendidikan sangat erat hubunganya dengan
pembiayaan yang dimiliki oleh lembaga pendidikan.
C. METODE PENELITIAN
Desain dalam penelitian ini dimulai dari melakukan studi pendahuluan untuk
mengidentifikasi dan menentukan masalah. Setelah itu, masalah diidentifikasi
untuk menentukan variabel penelitian. Penentuan variabel penelitian dilakukan
dengan melakukan studi kepustakaan yang relevan agar penentuan variabel
dapat sesuai dengan permasalahan yang sedang terjadi yang setelahnya
dirumuskan ke dalam latar belakang masalah yang didalamnya
menggambarkan fenomena-fenomena yang terjadi terkait permasalahan yang
akan menjadi tujuan penelitian. Selanjutnya dibuat rumusan masalah berupa
pertanyaan pertanyaan yang harus dapat terjawab dalam penelitian ini.
Kemudian peneliti merumuskan kerangka konseptual dan hipotesis awal.
Selanjutnya peneliti menentukan metode dan pendekatan penelitian yang akan
digunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan. Peneliti menggunakan
angket/kuesioner untuk mendapatkan data yang diperlukan. Setelah data
6. terkumpul peneliti selanjutnya melakukan analisis dan pengolahan data dengan
menggunakan perhitungan statistika untuk melakukan pengujian hipotesis
yang telah dituliskan. Setelah melakukan analisis dan pengolahan data peneliti
baru dapat menyusun temuan serta pembahasan dari hasil pengolahan data
yang telah dilakukan yang menjadi jawaban dari rumusan masalah. Kemudian
dari temuan dan pembahasan tersebut dapat ditarik kesimpulan serta
rekomendasi dari masalah yang terdapat dari hasil pengolahan data dari
penelitian yang dilakukan sebagai feedback dari peneliti bagi lembaga yang
diteliti.
Penelitian ini mengkaji dan mendeskripsikan mengenai perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan pembiayaan pendidikan dalam
meningkatkan pembelajaran. Sesuai dengan fokus penelitian,maka penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif dan lokasi yang dipilih adalah PAUD
Arraihan. Dengan subjek penelitian kepala sekolah, guru, dan bendahara
sekolah. Dalam penelitian kualitatif peneliti berperan sebagai human
instrument,dalam rangka mencari data dan informasi langsung dari sumber
nya, dengan menangkap berbagai fenomena yang terjadi dilapangan. Uji
keabsahan data dilakukan oleh peneliti dengan empat pengujian, yaitu uji
kredibilitas, uji transferabilitas, uji dependabilitas, dan uji obyektifitas.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Biaya memiliki cakupan yang luas, yaitu semua jenis pengeluaran yang
berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan. Manajemen keuangan dan
pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung
menunjang efektivitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Manajemen
pembiayaan pada dasarnya merupakan bagian dari pembiayaan pendidikan
yang tercermin dari anggaran yang ditetapkan sekolah. Menurut (Fattah, 2009),
“proses manajemen pembiayaan sekolah adalah Perencanaan Pembiayaan dan
Penganggaran, Implementasi Pelaksanaan Pembiayaan, Pengawasan dan
Pengendalian, dan Pertanggungjawaban atau Akuntabilitas.”
Dari penelitian yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulkan sebagai
berikut: (1). Peran kepala sekolah dalam perencanaan sumber dana pembiayaan
7. pendidikan pada PAUD Arraihan. Dalam rangka mempergunakan pembiayaan
pendidikan yang sesuai dengan dengan pos yang telah diberikan oleh
pemerintah, maka kepala sekolah melakukan musyawarah dengan komponen
sekolah dalam merencanakan pembiayaan pendidikan, sehingga pembiayaan
pendidikan tersebut sesuai dengan tujuan yang telah disepakati bersama.
Perencanaan pembiayaan pendidikan biasanya dilakukan pada awal tahun
walupun mungkin anggaran yang diberikan oleh pemerintah belum turun,
perencanaan pembiayaan pendidikan yang direncanakan tersebut dengan
memperioritas hal-hal yang penting dan mendesak. (2). Teknik Pembiayaan
pendidikan yang diberikan pemerintah mengutamakan hal-hal yang paling vital
yang diperlukan oleh organisasi sekolah, sehingga biaya tersebut memberikan
manfaat dalam meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan pada PAUD
Arraihan. (3). Pengawasan pembiayaan pendidikan dilakukan intern dan
ektern. Secara intern dilakukan oleh Yayasan Arraihan Lampung, sedangkan
dari pihak ektern dilakukan oleh pemerintah daerah. (4). Hambatan yang
dialami dalam pengelolaan pembiayaan pendidikan terbagi kepada dua
permasalahan, yaitu yang pertama berbedanya perencanaan dengan biaya yang
diterima dari pemerintah, yang kedua pembayaran uang komite sekolah tidak
terlaksana secara rutin setiap bulan.
E. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Peran kepala sekolah dalam perencanaan sumber pembiayaan pendidikan pada
PAUD Arraihan. Dalam rangka mempergunakan pembiayaan pendidikan yang
sesuai dengan dengan pos yang telah diberikan oleh pemerintah, maka kepala
sekolah melakukan musyawarah dengan komponen sekolah dalam
merencanakan pembiayaan pendidikan, sehingga pembiayaan pendidikan
tersebut sesuai dengan tujuan yang telah disepakati bersama. Perencanaan
pembiayaan pendidikan biasanya dilakukan pada awal tahun walupun mungkin
anggaran yang diberikan oleh pemerintah belum turun, perencanaan
pembiayaan pendidikan yang direncanakan tersebut dengan memperioritas hal-
hal yang penting dan mendesak. (2). Teknik pengelolaan sumber pembiayaan
8. pendidikan pada PAUD Arraihan. Pengelolaan sumber pembiayaan pendidikan
telah dilaksanakan berdasarkan standar yang telah dibebankan oleh
pemerintah, kepada sekolah sebagai ujung tombak pengelolaan pendidikan.
Adapun standar tersebut adalah: a). Standar Kelulusan b). Standar isi c).
Standar pengelolaan pendidikan d). Standar Pembiayaan pendidikan e).
Standar penilaian pendidikan f). Standar proses g). Standar pendidik dan tenaga
kependidikan h). Standar sarana dan prasarana. Pembiayaa pendidikan yang
diberikan pemerintah mengutamakan hal-hal yang paling prioritas yang
diperlukan oleh organisasi sekolah, sehingga biaya tersebut memberikan
manfaat dalam meningkatkan kualitas dan mutu penddidikan pada PAUD
Arraihan. (3). Pengawasan sumber pembiayaan pendidikan pada PAUD
Arraihan Kecamatan Bandar Sribhawono Kabupaten Lampung Timur.
Pelaksanaan pengawasan pembiayaan pendidikan pada PAUD Arraihan
Kabupaten Lampung Timur telah berlangsung dan berjalan yang didasarkan
petunjuk teknis pelaksanaan pengawasan pembiayaan pendidikan yang
berlaku, baik pengawasan yang dilakukan secara intern maupun ekstern
sekolah. Pengawas yang mengawasi pembiayaan ini adalah berbagai pihak-
pihak yang berwenang, seperti pengawasan intern dilakukan oleh Kepala
Sekolah dan Yayasan Arraihan Lampung. Sedangkan secara ekternal
pengawasan dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Timur, dan
Inspektorat Kabupaten Lampung Timur, sesuai dengan kewenangan dan
kapasitasnya masing-masing dalam mengawasi pembiayaan yang ada pada
PAUD Arraihan Kabupaten Lampung Timur. (4). Hambatan dalam
pengelolaan sumber pembiayaan pendidikan pada PAUD Arraihan Kecamatan
Bandar Sribhawono. Hambatan yang dialami oleh kepala sekolah dan guru
terhadap pembiayaan pendidikan adalah yang telah diterima, tidak sesuai
antara rencana penggunaan keuangan dengan realisasi yang dilaksakan
dilapangan, sehingga terjadi penciutan anggaran dari apa yang telah
direncanakan, kurang pahamnya para pengelola keuangan baik kepala sekolah,
bendahara, dan dewan guru dalam pengelolaan keuangan. Lebih lanjut kendala
atau hambatan yang di alami oleh kepala sekolah, bendahara, dan para dewan
9. hambatan yang lain adalah adanya tuntutan dari pihak-pihak lain yang
seharusnya tidak dibebankan kepada pembiayaan pendidikan.
2. Saran
Kepala sekolah merupakan kunci penentu berhasil atau tidaknya sebuah
pendidikan, demikian pula halnya dengan pengelolaan pembiayaan pendidikan
tergantung kepada kemampuan seorang pemimpin pada suatu lembaga
pendidikan oleh karenanya, diharapkan kepada kepala sekolah PAUD Arraihan
Kecamatan Bandar Sribhawono Kabupaten Lampung Timur untuk dapat
melaksanakan perencanaan pembiayaan pendidikan yang matang terhadap
sumber dana pembiayaan pendidikan yang diberikan oleh pemerintah. Dengan
perencanaan tersebut penggunaan sumber pembiayaan pendidikan akan tepat
sasaran. (2). Guru sebagai bahagian dari komponen pendidikan juga tidak
terlepas dari berbagai peran yang berkaitan dengan pembiayaan pendidikan,
sehingga pembiayaan pendidikan tersebut mampu meningkatkan kualiats
pendidikan dan pembelajaran dalam meningkatkan kreativitas guru. Oleh
karenanya di harapkan pengalokasian sumber pembiayaan pendidikan pada
PAUD Arraihan kecamatan Bandar dengan mengikutsertakan guru sehingga
pengalokasian pembiayaan pendidikan akan berpengaruh terhadap kemajuan
dan peningkatan kualitas pendidikan.(3). Bendahara sebagai komponen
yang paling penting dalam pengelolaan pembiayaan pendidikan dituntut
mempunyai keahlian dan kejujuran dalam penggunaan pembiayaan
pendidikan. Hal ini tidak terlepas dari sistem pengawasan yang dilakukan oleh
pihak yang berkompeten, hal ini akan mampu memberikan kontribusi terhadap
perbaikan penggunaan sumber pembiayaan PAUD/sekolah. Dengan adanya
pengawasan maka akan terjadi penggunaan uang secara tepat sebagaimana
yang diperlukan oleh sekolah dalam peningkatan kualitas pendidikan dan
pengajaran di PAUD Arraihan. (4). Kepala dinas sebagai bagian dari penentu
kebijakan tentang sistem penggunaan pembiayaaan pendidikan mempunyai
tugas yang vital terhadap penggunaan pembiayaan pendidikan. Dalam hal ini
tidak terlepas dari beberapa hambatan terjadi pada sekolah, oleh karena itu
10. pihak tekait diharapkan mampu membuat program pengawasan terhadap
keuangan yang ada pada setiap sekolah.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Johns, R. L., & Morphet. (1975). The Economic and Financing of Education, A
System Aparoach. Prentice Hall Inc.
Sagala, S. (2007). Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan,
Pembukaan Ruang Kreativitas, Inovasi dan Pemberdayaan Potensi Sekolah
Dalam Sistsem Otonomi Sekolah. Alfabeta.
Harsono. (2007). Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan. Pustaka Book Publisher.
Edward, S., 2008. Total Kuality Managemen dalam Kontek Pendidikan
diterjemahkan oleh:Udin S.Sa’ud, dkk.
Murniati, 2009. Implementasi Manajemen Stratejik Dalam Pemberdayaan Sekolah
Menengah Kejuruan. Medan: Mulya Sarana.
Purwanto, M. N., 2009. Administrasi dan Superisi Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya.
Depdiknas, 2009. Menuju Pembangunan Indonesia Jangka Panjang2025. Jakarta:
Alfabeta.
Suharsaputra, U., 2010. Administrasi Pendidikan. Bandung: PT. Refika Aditama.
Idris, R. (2010). APBN pendidikan dan mahalnya biaya pendidikan. Lentera
Pendidikan: Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, 13(1), 92–110.
https://doi.org/10.24252/lp.2010v13n1a7
Chumaidi, M. (2012). Mengoptimalkan Peran Manajemen Organisasi Dalam
Pengelolaan Pendidikan Tinggi. SAINTEKBU, 5(1), 55–63.
https://doi.org/10.32764/saintekbu.v5i1.56
Suhardiman, B., 2012. Studi Pengembangan Kepala Sekolah Konsep dan
Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Suhardan, D., dkk, 2012. Ekonomi dan Pembiayaan Pendiidikan. Bandung:
Alfabeta.
Abu, A.W., 2012. Alqur’an dan terjemahanya Juz 1s/d 30. Bandung: Sinar Baru
Algasindo.
11. Anwar, I. M., 2013. Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan.
Jakarta: PT. Rajagrafindo.
Usman, 2013. Manajemen Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Santoso, & Budi. (2014). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar
Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, dan Proses Pembelajaran Terhadap
Mutu Kompetensi Lulusan Smk Bidang Keahlian Manajemen dan Bisnis Di Kota
Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia.Huda, M. (2015). Peran
Pendidikan Islam Terhadap Perubahan Sosial. Edukasia: Jurnal Penelitian
Pendidikan Islam, 10(1), 165–188.
http://dx.doi.org/10.21043/edukasia.v10i1.790
Murtadlo, M. (2016). Strategi Pembiayaan Pendidikan pada Madrasah Swasta
Unggulan. Edukasi: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama Dan Keagamaan,
14(1), 97–116.
http://www.jurnaledukasikemenag.org/index.php/edukasi/article/viewFile/
14/14
Abidin, A. A. (2017). Manajemen pembiayaan pendidikan tinggi dalam upaya
peningkatan mutu (Studi kasus pada perguruan tinggi swasta menengah di
Surabaya). Jurnal Penjaminan Mutu, 3(1), 87–99.
Komariah, N. (2018). Konsep Manajemen Keuangan Pendidikan. Al-Afkar: Jurnal
Keislaman & Peradaban, 6(1), 67–94.
https://doi.org/10.32520/afkar.v6i1.192
Suryana, S. (2020). Permasalahan mutu pendidikan dalam perspektif pembangunan
pendidikan. Edukasi, 14(1), 1–12.
https://doi.org/10.15294/edukasi.v14i1.971