Hakikat pendidik dalam Islam didasarkan pada prinsip-prinsip agama Islam yang melibatkan pengajaran, pembinaan, dan pengembangan peserta didik secara menyeluruh. Berikut ini adalah beberapa aspek penting yang menyoroti hakikat pendidik dalam Islam:
Pendidik sebagai teladan: Seorang pendidik dalam Islam harus menjadi teladan yang baik bagi peserta didiknya. Mereka harus mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari mereka agar peserta didik dapat memperoleh contoh yang baik dan terinspirasi untuk mengikutinya.
Pembentukan karakter: Pendidik dalam Islam bertanggung jawab untuk membentuk karakter peserta didik. Mereka harus memberikan pendidikan yang holistik, yang meliputi aspek moral, etika, akhlak, dan spiritualitas, sehingga peserta didik dapat menjadi individu yang baik, bertanggung jawab, dan berakhlak mulia.
Pembinaan akademik: Pendidik dalam Islam juga harus memberikan pembinaan akademik yang baik kepada peserta didik. Mereka harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam mata pelajaran yang diajarkan, sehingga dapat memberikan pengajaran yang efektif dan bermanfaat bagi peserta didik.
Menghargai keunikan individu: Setiap individu memiliki keunikan dan potensi yang berbeda. Pendidik dalam Islam harus menghargai keunikan dan potensi setiap peserta didik, serta memberikan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan mereka. Mereka juga harus memberikan perhatian dan dukungan kepada peserta didik yang membutuhkannya.
Pengembangan spiritual: Pendidik dalam Islam harus membantu peserta didik dalam pengembangan spiritual mereka. Mereka harus membantu peserta didik memahami nilai-nilai agama, meningkatkan kecintaan dan ketaqwaan kepada Allah, serta mengembangkan hubungan yang kuat antara peserta didik dan Sang Pencipta.
Pembinaan sosial: Seorang pendidik dalam Islam juga harus membantu peserta didik dalam pembinaan hubungan sosial yang baik. Mereka harus mengajarkan etika dan adab dalam berinteraksi dengan orang lain, serta mengembangkan sikap saling menghormati, kerjasama, dan kepedulian terhadap sesama.
Keadilan dan kejujuran: Pendidik dalam Islam harus berpegang teguh pada prinsip keadilan dan kejujuran dalam memberikan pengajaran dan penilaian kepada peserta didik. Mereka harus adil dalam memberikan kesempatan, menghargai perbedaan, dan tidak memihak kepada siapapun.
Dalam hakikatnya, seorang pendidik dalam Islam memiliki tanggung jawab yang besar dalam membentuk peserta didik menjadi individu yang baik secara moral, akademik, dan spiritual. Mereka harus memahami prinsip-prinsip agama Islam, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai, serta mampu menginspirasi dan membimbing peserta didik menuju kehidupan yang penuh berkah dan ketaqwaan kepada Allah SWT
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
MENJADIKAN SEKOLAH HUMAN INVESTMENT
1. MEMBUDAYAKAN SEKOLAH
MENJADI HUMAN INVESTMENT
Dosen Pengampu : Rohani, S.Ag. M.Pd
Kelompok 7
Ismaniar Hasanah Sagala (0303213067)
Imron Azhari Karo-Karo (0303213093)
Muhammad Fatih Rosi (0303213030)
2. PENGERTIAN HUMAN INVESTMENT
• Human investment berasal dari kata human berarti manusia dan invesment berarti investasi.
Maka secara harfiah human invesment dapat diartikan sebagai investasi manusia atau
manusia dianggap sebagai obyek sumber daya. Dalam konteks pengembangan sumber daya
manusia, Human investment merupakan suatu disiplin ilmu multidisipliner secara konseptual
memiliki berbagai dimensi yang beraneka ragam berdasarkan pada sudut pandang disiplin
ilmu. Human investment dipandang sebagai sesuatu kekuatan produktif baik sebagai subjek
maupun sasaran pembangunan nasional.
3. PERAN PENDIDIKAN DALAM HUMAN INVESMENT
• Peran pendidikan dalam Human Investment dapat dipandang dari dua sisi.
Pertama, peran pendidikan secara eksternal dalam arti organisasi, lembaga atau bahkan negara melihat manusia
sebagai sumber daya yang perlu dididik agar memberikan daya dukung dan produktivitas optimal terhadap organisasi,
lembaga atau pembangunan bangsa. Hal ini sejalan dengan apa yang telah tercantum didalam Al-qur’an dalam surah
Al-Rum ayat 41 yang bermakna “telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke
jalan yang benar)”. Dari ayat di atas jelas bahwa manusia merupakan subjek dan objek baik tidaknya alam ini, karena
manusia itu khalifahdi muka bumi ini.
Kedua, peran pendidikan secara internal dalam arti pendidikan dipandang oleh manusia itu sendiri sebagai
kebutuhan.
4. • Berikut ini adalah beberapa argumen yang dapat dikemukakan bahwa investasi pendidikan memiliki
keunggulan kompetitif jika dibandingkan dengan investasi di sector lain:
Pertama, pendidikan dapat dipandang sebagai sarana investasi, akan memberikan implikasi secara ekonomi, melalui upaya
pendidikan akan melahirkan tenaga kerja terdidik yang akan mengisi berbagai sektor pekerjaan , yang pada akhirnya dapat
memberikan kontribusi langsung terhadap pertumbuhan pendapatan negara melalui peningkatan keterampilan dan kemampuan
produksi dari tenaga kerja.
Kedua, pendidikan akan melahirkan lapisan elite sosial di dalam masyarakat yang bisa menjadi motor penggerak dan pelopor
ke arah kemajuan. Masyarakat yang berpendidikan pasti akan lebih mampu menguasai ilmu pengetahuan, berwawasan, dan
mempunyai visi yang menjangkau ke masa depan untuk mewujudkan bangsa yang maju. Pendidikan merupakan sarana bagi proses
mobilisasi sosial untuk membentuk sebuah kelas menengah terpelajar yang kritis, well informed, dan siap memasuki kehidupan
modern, ini akan memperkuat basis struktur masyarakat, dan sekaligus menjadi faktor yang sangat penting dalam masyarakat
demokratis
5. • Ketiga, pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat.
Masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan relatif tinggi derajat kesejahteraannya pun menjadi
meningkat. Dengan bekal pendidikan yang baik, maka kemungkinan untuk mendapatkan akses
pekerjaan menurut bidang keahliannya akan semakin terbuka lebar
• Keempat, pendidikan merupakan wahana untuk membangun dan meningkatkan martabat bangsa.
Pendidikan yang baik jelas akan menciptakan manusia yang cerdas, masyarakat yang berkualitas, dan
bangsa yang unggul dengan berbagai keahlian. Semua ini akan menghantarkan suatu bangsa ke dalam
kehidupan yang bermartabat yang bercirikan antara lain : maju, makmur, sejahtera, yang melahirkan
kualitas tertentu.
6. BENTUK HASIL/MANFAAT PENDIDIKAN
• Ada dua jenis indikator yang dijadikan acuan untuk menilai bentuk manfaat dari investasi pendidikan, yaitu :
a. Private rate of return (nilai kembali bagi perseorangan) dimaksudkan untuk mengukur keuntungan secara
individu dalam menghabiskan biaya/uang pada pendidikannya sendiri, seperti dengan cara mengukur penambahan
pendapatan di masa yag akan datang. Jadi Private rate of return berhubungan secara langsung dengan kebutuhan
pendidikan dan pembiayaan pendidikan, dimana nilai manfaatnya dilihat dari dua jenis :
1) kenaikan produksi barang dan jasa oleh seorang anggota angkatan kerja yang diakibatkan proses
pendidian/latihan yang diterimanya.
2) Kenaikan mutu kehidupan atau kepuasaan jiwa yang dinikmati oleh seseorang disebabkan pendidikannya.
7. b. Sosial rate of return (nilai kembali bagi masyarakat) berhubungan dengan biaya dan
keuntungan pendidikan untuk masyarakat secara keseluruhan dan bukan untuk peseorangan,
artinya :
1) adanya seeorang yang menikmati keuntungan tersebut tidak mengurangi kemungkinan
orang lain untuk menikmatinya juga.
2) Tak seorang pun dapat dihindari menikmati manfaat/keuntungan tersebut terlepas apakah
ia ikut serta atau tidak dalam pembiayaan.
8. MEMBUDAYAKAN SEKOLAH SEBAGAI HUMAN INVESMENT
• Membudayakan sekolah sebagai human investment adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk melihat
pendidikan sebagai investasi jangka panjang dalam diri individu dan masyarakat. Dalam pandangan ini, pendidikan
bukan hanya sebagai sarana untuk mencapai tujuan pendidikan secara langsung, seperti mendapatkan pekerjaan yang
lebih baik atau meningkatkan pendapatan, tetapi juga sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan individu dan
masyarakat secara keseluruhan. Membudayakan sekolah sebagai human investment juga berarti memperhatikan
kualitas pengajaran dan kualitas sumber daya manusia yang terlibat dalam pendidikan, seperti guru dan tenaga
pendidik. Karena komponen SDM setidaknya menjadi komponen yang paling strategis, karena dengan SDM
berkulitas dapat mendayagunakan komponen lainnya, sehingga tercapai efektifitas dan efisiensi pendidikan. Dimana
SDM berkualitas dapat dicapai dengan pengembangan SDM. Pengembangan SDM pada intinya diarahkan dalam
rangka meningkatkan kualitasnya, yang pada gilirannya akan dapat meningkatkan produktivitas dalam bidang
pendidikan.
9. Dan hal yang harus dapat perhatian oleh pemerintah ialah Pada kelompok masyarakat tertentu
pendidikan sebagai salah satu bentuk investasi belum disadari sepenuhnya dengan benar.
Pendidikan masih dianggap sebagai keterpaksaan bukan sebagai kewajiban yang harus
dihadapinya. Kebanyakan masyarakat kita menganggap bahwa ukuran keberhasilan hidup
seseorang dari kemampuan ekonomi seseorang tersebut, memang tidak seluruhnya salah tetapi
ada hal yang harus diluruskan. Pemahaman seperti itulah yang mengakibatkan banyaknya
orangtua yang tidak menyekolahkan anaknya karena menurut pemahaman mereka, anak-anak
tidak sekolahpun bisa mencari uang misalnya bekerja di ladang atau sebagai nelayan. Seberapa
penting pendidikan untuk pembangunan ekonomi suatu bangsa menjadi pertanyaan yang
sebenarnya bisa dipahami setiap orang