SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
MEMBUDAYAKAN SEKOLAH
MENJADI HUMAN INVESTMENT
Dosen Pengampu : Rohani, S.Ag. M.Pd
Kelompok 7
Ismaniar Hasanah Sagala (0303213067)
Imron Azhari Karo-Karo (0303213093)
Muhammad Fatih Rosi (0303213030)
PENGERTIAN HUMAN INVESTMENT
• Human investment berasal dari kata human berarti manusia dan invesment berarti investasi.
Maka secara harfiah human invesment dapat diartikan sebagai investasi manusia atau
manusia dianggap sebagai obyek sumber daya. Dalam konteks pengembangan sumber daya
manusia, Human investment merupakan suatu disiplin ilmu multidisipliner secara konseptual
memiliki berbagai dimensi yang beraneka ragam berdasarkan pada sudut pandang disiplin
ilmu. Human investment dipandang sebagai sesuatu kekuatan produktif baik sebagai subjek
maupun sasaran pembangunan nasional.
PERAN PENDIDIKAN DALAM HUMAN INVESMENT
• Peran pendidikan dalam Human Investment dapat dipandang dari dua sisi.
Pertama, peran pendidikan secara eksternal dalam arti organisasi, lembaga atau bahkan negara melihat manusia
sebagai sumber daya yang perlu dididik agar memberikan daya dukung dan produktivitas optimal terhadap organisasi,
lembaga atau pembangunan bangsa. Hal ini sejalan dengan apa yang telah tercantum didalam Al-qur’an dalam surah
Al-Rum ayat 41 yang bermakna “telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke
jalan yang benar)”. Dari ayat di atas jelas bahwa manusia merupakan subjek dan objek baik tidaknya alam ini, karena
manusia itu khalifahdi muka bumi ini.
Kedua, peran pendidikan secara internal dalam arti pendidikan dipandang oleh manusia itu sendiri sebagai
kebutuhan.
• Berikut ini adalah beberapa argumen yang dapat dikemukakan bahwa investasi pendidikan memiliki
keunggulan kompetitif jika dibandingkan dengan investasi di sector lain:
Pertama, pendidikan dapat dipandang sebagai sarana investasi, akan memberikan implikasi secara ekonomi, melalui upaya
pendidikan akan melahirkan tenaga kerja terdidik yang akan mengisi berbagai sektor pekerjaan , yang pada akhirnya dapat
memberikan kontribusi langsung terhadap pertumbuhan pendapatan negara melalui peningkatan keterampilan dan kemampuan
produksi dari tenaga kerja.
Kedua, pendidikan akan melahirkan lapisan elite sosial di dalam masyarakat yang bisa menjadi motor penggerak dan pelopor
ke arah kemajuan. Masyarakat yang berpendidikan pasti akan lebih mampu menguasai ilmu pengetahuan, berwawasan, dan
mempunyai visi yang menjangkau ke masa depan untuk mewujudkan bangsa yang maju. Pendidikan merupakan sarana bagi proses
mobilisasi sosial untuk membentuk sebuah kelas menengah terpelajar yang kritis, well informed, dan siap memasuki kehidupan
modern, ini akan memperkuat basis struktur masyarakat, dan sekaligus menjadi faktor yang sangat penting dalam masyarakat
demokratis
• Ketiga, pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat.
Masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan relatif tinggi derajat kesejahteraannya pun menjadi
meningkat. Dengan bekal pendidikan yang baik, maka kemungkinan untuk mendapatkan akses
pekerjaan menurut bidang keahliannya akan semakin terbuka lebar
• Keempat, pendidikan merupakan wahana untuk membangun dan meningkatkan martabat bangsa.
Pendidikan yang baik jelas akan menciptakan manusia yang cerdas, masyarakat yang berkualitas, dan
bangsa yang unggul dengan berbagai keahlian. Semua ini akan menghantarkan suatu bangsa ke dalam
kehidupan yang bermartabat yang bercirikan antara lain : maju, makmur, sejahtera, yang melahirkan
kualitas tertentu.
BENTUK HASIL/MANFAAT PENDIDIKAN
• Ada dua jenis indikator yang dijadikan acuan untuk menilai bentuk manfaat dari investasi pendidikan, yaitu :
a. Private rate of return (nilai kembali bagi perseorangan) dimaksudkan untuk mengukur keuntungan secara
individu dalam menghabiskan biaya/uang pada pendidikannya sendiri, seperti dengan cara mengukur penambahan
pendapatan di masa yag akan datang. Jadi Private rate of return berhubungan secara langsung dengan kebutuhan
pendidikan dan pembiayaan pendidikan, dimana nilai manfaatnya dilihat dari dua jenis :
1) kenaikan produksi barang dan jasa oleh seorang anggota angkatan kerja yang diakibatkan proses
pendidian/latihan yang diterimanya.
2) Kenaikan mutu kehidupan atau kepuasaan jiwa yang dinikmati oleh seseorang disebabkan pendidikannya.
b. Sosial rate of return (nilai kembali bagi masyarakat) berhubungan dengan biaya dan
keuntungan pendidikan untuk masyarakat secara keseluruhan dan bukan untuk peseorangan,
artinya :
1) adanya seeorang yang menikmati keuntungan tersebut tidak mengurangi kemungkinan
orang lain untuk menikmatinya juga.
2) Tak seorang pun dapat dihindari menikmati manfaat/keuntungan tersebut terlepas apakah
ia ikut serta atau tidak dalam pembiayaan.
MEMBUDAYAKAN SEKOLAH SEBAGAI HUMAN INVESMENT
• Membudayakan sekolah sebagai human investment adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk melihat
pendidikan sebagai investasi jangka panjang dalam diri individu dan masyarakat. Dalam pandangan ini, pendidikan
bukan hanya sebagai sarana untuk mencapai tujuan pendidikan secara langsung, seperti mendapatkan pekerjaan yang
lebih baik atau meningkatkan pendapatan, tetapi juga sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan individu dan
masyarakat secara keseluruhan. Membudayakan sekolah sebagai human investment juga berarti memperhatikan
kualitas pengajaran dan kualitas sumber daya manusia yang terlibat dalam pendidikan, seperti guru dan tenaga
pendidik. Karena komponen SDM setidaknya menjadi komponen yang paling strategis, karena dengan SDM
berkulitas dapat mendayagunakan komponen lainnya, sehingga tercapai efektifitas dan efisiensi pendidikan. Dimana
SDM berkualitas dapat dicapai dengan pengembangan SDM. Pengembangan SDM pada intinya diarahkan dalam
rangka meningkatkan kualitasnya, yang pada gilirannya akan dapat meningkatkan produktivitas dalam bidang
pendidikan.
Dan hal yang harus dapat perhatian oleh pemerintah ialah Pada kelompok masyarakat tertentu
pendidikan sebagai salah satu bentuk investasi belum disadari sepenuhnya dengan benar.
Pendidikan masih dianggap sebagai keterpaksaan bukan sebagai kewajiban yang harus
dihadapinya. Kebanyakan masyarakat kita menganggap bahwa ukuran keberhasilan hidup
seseorang dari kemampuan ekonomi seseorang tersebut, memang tidak seluruhnya salah tetapi
ada hal yang harus diluruskan. Pemahaman seperti itulah yang mengakibatkan banyaknya
orangtua yang tidak menyekolahkan anaknya karena menurut pemahaman mereka, anak-anak
tidak sekolahpun bisa mencari uang misalnya bekerja di ladang atau sebagai nelayan. Seberapa
penting pendidikan untuk pembangunan ekonomi suatu bangsa menjadi pertanyaan yang
sebenarnya bisa dipahami setiap orang

More Related Content

Similar to MENJADIKAN SEKOLAH HUMAN INVESTMENT

Syaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuan
Syaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuanSyaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuan
Syaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuanSyaifi Al-Mahfudzi
 
Makalah pendidikan di indonesia
Makalah pendidikan di  indonesiaMakalah pendidikan di  indonesia
Makalah pendidikan di indonesiaWarnet Raha
 
MAKALAH_PENDIDIKAN_DI_INDONESIA.docx
MAKALAH_PENDIDIKAN_DI_INDONESIA.docxMAKALAH_PENDIDIKAN_DI_INDONESIA.docx
MAKALAH_PENDIDIKAN_DI_INDONESIA.docxam7946604
 
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI imam shofwan
 
PENDIDIKAN SEBAGAI TOLAK UKUR KEMAJUAN BANGSA-1.docx
PENDIDIKAN SEBAGAI TOLAK UKUR KEMAJUAN BANGSA-1.docxPENDIDIKAN SEBAGAI TOLAK UKUR KEMAJUAN BANGSA-1.docx
PENDIDIKAN SEBAGAI TOLAK UKUR KEMAJUAN BANGSA-1.docxEkiTurnando1
 
BIAYADANKUALITASPENDIDIKAN (1).pdf
BIAYADANKUALITASPENDIDIKAN (1).pdfBIAYADANKUALITASPENDIDIKAN (1).pdf
BIAYADANKUALITASPENDIDIKAN (1).pdfidanridwan1
 
RESUME MAKALAH FILSAFAT KEL.5.pdf
RESUME MAKALAH FILSAFAT KEL.5.pdfRESUME MAKALAH FILSAFAT KEL.5.pdf
RESUME MAKALAH FILSAFAT KEL.5.pdfUlfa Izzah
 
Makalah Upaya Peningkatan Kualitas SDM di Indonesia
Makalah Upaya Peningkatan Kualitas SDM di IndonesiaMakalah Upaya Peningkatan Kualitas SDM di Indonesia
Makalah Upaya Peningkatan Kualitas SDM di IndonesiaVina Widya Putri
 
PEMBANGUNAN PENDIDIKAN KELOMPOK LIMA II.pptx
PEMBANGUNAN PENDIDIKAN KELOMPOK LIMA II.pptxPEMBANGUNAN PENDIDIKAN KELOMPOK LIMA II.pptx
PEMBANGUNAN PENDIDIKAN KELOMPOK LIMA II.pptxsujimantoro1
 
PULANGAN PELABURAN DALAM PENDIDIKAN: ANALISIS KOS DAN FAEDAH
PULANGAN PELABURAN DALAM PENDIDIKAN: ANALISIS KOS DAN FAEDAH PULANGAN PELABURAN DALAM PENDIDIKAN: ANALISIS KOS DAN FAEDAH
PULANGAN PELABURAN DALAM PENDIDIKAN: ANALISIS KOS DAN FAEDAH FazHani Faz
 
Data bem unpatti
Data bem unpattiData bem unpatti
Data bem unpattiAfif Faith
 

Similar to MENJADIKAN SEKOLAH HUMAN INVESTMENT (20)

Makalah pendidikan di indonesia
Makalah pendidikan di  indonesiaMakalah pendidikan di  indonesia
Makalah pendidikan di indonesia
 
Syaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuan
Syaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuanSyaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuan
Syaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuan
 
Makalah pendidikan di indonesia
Makalah pendidikan di  indonesiaMakalah pendidikan di  indonesia
Makalah pendidikan di indonesia
 
Makalah pendidikan di indonesia
Makalah pendidikan di  indonesiaMakalah pendidikan di  indonesia
Makalah pendidikan di indonesia
 
MAKALAH_PENDIDIKAN_DI_INDONESIA.docx
MAKALAH_PENDIDIKAN_DI_INDONESIA.docxMAKALAH_PENDIDIKAN_DI_INDONESIA.docx
MAKALAH_PENDIDIKAN_DI_INDONESIA.docx
 
Peran pendidikan dalam kesetaraan
Peran pendidikan dalam kesetaraanPeran pendidikan dalam kesetaraan
Peran pendidikan dalam kesetaraan
 
Makalah pendidikan di indonesia
Makalah pendidikan di  indonesiaMakalah pendidikan di  indonesia
Makalah pendidikan di indonesia
 
Makalah pendidikan di indonesia
Makalah pendidikan di  indonesiaMakalah pendidikan di  indonesia
Makalah pendidikan di indonesia
 
Makalah pendidikan di indonesia
Makalah pendidikan di  indonesiaMakalah pendidikan di  indonesia
Makalah pendidikan di indonesia
 
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
 
PENDIDIKAN SEBAGAI TOLAK UKUR KEMAJUAN BANGSA-1.docx
PENDIDIKAN SEBAGAI TOLAK UKUR KEMAJUAN BANGSA-1.docxPENDIDIKAN SEBAGAI TOLAK UKUR KEMAJUAN BANGSA-1.docx
PENDIDIKAN SEBAGAI TOLAK UKUR KEMAJUAN BANGSA-1.docx
 
BIAYADANKUALITASPENDIDIKAN (1).pdf
BIAYADANKUALITASPENDIDIKAN (1).pdfBIAYADANKUALITASPENDIDIKAN (1).pdf
BIAYADANKUALITASPENDIDIKAN (1).pdf
 
Peranan pendidikan dalam pendidikan nasional
Peranan pendidikan dalam pendidikan nasionalPeranan pendidikan dalam pendidikan nasional
Peranan pendidikan dalam pendidikan nasional
 
RESUME MAKALAH FILSAFAT KEL.5.pdf
RESUME MAKALAH FILSAFAT KEL.5.pdfRESUME MAKALAH FILSAFAT KEL.5.pdf
RESUME MAKALAH FILSAFAT KEL.5.pdf
 
Pendemokrasian
PendemokrasianPendemokrasian
Pendemokrasian
 
Makalah Upaya Peningkatan Kualitas SDM di Indonesia
Makalah Upaya Peningkatan Kualitas SDM di IndonesiaMakalah Upaya Peningkatan Kualitas SDM di Indonesia
Makalah Upaya Peningkatan Kualitas SDM di Indonesia
 
PEMBANGUNAN PENDIDIKAN KELOMPOK LIMA II.pptx
PEMBANGUNAN PENDIDIKAN KELOMPOK LIMA II.pptxPEMBANGUNAN PENDIDIKAN KELOMPOK LIMA II.pptx
PEMBANGUNAN PENDIDIKAN KELOMPOK LIMA II.pptx
 
PULANGAN PELABURAN DALAM PENDIDIKAN: ANALISIS KOS DAN FAEDAH
PULANGAN PELABURAN DALAM PENDIDIKAN: ANALISIS KOS DAN FAEDAH PULANGAN PELABURAN DALAM PENDIDIKAN: ANALISIS KOS DAN FAEDAH
PULANGAN PELABURAN DALAM PENDIDIKAN: ANALISIS KOS DAN FAEDAH
 
Tujuan dan social_studies
Tujuan dan social_studiesTujuan dan social_studies
Tujuan dan social_studies
 
Data bem unpatti
Data bem unpattiData bem unpatti
Data bem unpatti
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

MENJADIKAN SEKOLAH HUMAN INVESTMENT

  • 1. MEMBUDAYAKAN SEKOLAH MENJADI HUMAN INVESTMENT Dosen Pengampu : Rohani, S.Ag. M.Pd Kelompok 7 Ismaniar Hasanah Sagala (0303213067) Imron Azhari Karo-Karo (0303213093) Muhammad Fatih Rosi (0303213030)
  • 2. PENGERTIAN HUMAN INVESTMENT • Human investment berasal dari kata human berarti manusia dan invesment berarti investasi. Maka secara harfiah human invesment dapat diartikan sebagai investasi manusia atau manusia dianggap sebagai obyek sumber daya. Dalam konteks pengembangan sumber daya manusia, Human investment merupakan suatu disiplin ilmu multidisipliner secara konseptual memiliki berbagai dimensi yang beraneka ragam berdasarkan pada sudut pandang disiplin ilmu. Human investment dipandang sebagai sesuatu kekuatan produktif baik sebagai subjek maupun sasaran pembangunan nasional.
  • 3. PERAN PENDIDIKAN DALAM HUMAN INVESMENT • Peran pendidikan dalam Human Investment dapat dipandang dari dua sisi. Pertama, peran pendidikan secara eksternal dalam arti organisasi, lembaga atau bahkan negara melihat manusia sebagai sumber daya yang perlu dididik agar memberikan daya dukung dan produktivitas optimal terhadap organisasi, lembaga atau pembangunan bangsa. Hal ini sejalan dengan apa yang telah tercantum didalam Al-qur’an dalam surah Al-Rum ayat 41 yang bermakna “telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”. Dari ayat di atas jelas bahwa manusia merupakan subjek dan objek baik tidaknya alam ini, karena manusia itu khalifahdi muka bumi ini. Kedua, peran pendidikan secara internal dalam arti pendidikan dipandang oleh manusia itu sendiri sebagai kebutuhan.
  • 4. • Berikut ini adalah beberapa argumen yang dapat dikemukakan bahwa investasi pendidikan memiliki keunggulan kompetitif jika dibandingkan dengan investasi di sector lain: Pertama, pendidikan dapat dipandang sebagai sarana investasi, akan memberikan implikasi secara ekonomi, melalui upaya pendidikan akan melahirkan tenaga kerja terdidik yang akan mengisi berbagai sektor pekerjaan , yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi langsung terhadap pertumbuhan pendapatan negara melalui peningkatan keterampilan dan kemampuan produksi dari tenaga kerja. Kedua, pendidikan akan melahirkan lapisan elite sosial di dalam masyarakat yang bisa menjadi motor penggerak dan pelopor ke arah kemajuan. Masyarakat yang berpendidikan pasti akan lebih mampu menguasai ilmu pengetahuan, berwawasan, dan mempunyai visi yang menjangkau ke masa depan untuk mewujudkan bangsa yang maju. Pendidikan merupakan sarana bagi proses mobilisasi sosial untuk membentuk sebuah kelas menengah terpelajar yang kritis, well informed, dan siap memasuki kehidupan modern, ini akan memperkuat basis struktur masyarakat, dan sekaligus menjadi faktor yang sangat penting dalam masyarakat demokratis
  • 5. • Ketiga, pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat. Masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan relatif tinggi derajat kesejahteraannya pun menjadi meningkat. Dengan bekal pendidikan yang baik, maka kemungkinan untuk mendapatkan akses pekerjaan menurut bidang keahliannya akan semakin terbuka lebar • Keempat, pendidikan merupakan wahana untuk membangun dan meningkatkan martabat bangsa. Pendidikan yang baik jelas akan menciptakan manusia yang cerdas, masyarakat yang berkualitas, dan bangsa yang unggul dengan berbagai keahlian. Semua ini akan menghantarkan suatu bangsa ke dalam kehidupan yang bermartabat yang bercirikan antara lain : maju, makmur, sejahtera, yang melahirkan kualitas tertentu.
  • 6. BENTUK HASIL/MANFAAT PENDIDIKAN • Ada dua jenis indikator yang dijadikan acuan untuk menilai bentuk manfaat dari investasi pendidikan, yaitu : a. Private rate of return (nilai kembali bagi perseorangan) dimaksudkan untuk mengukur keuntungan secara individu dalam menghabiskan biaya/uang pada pendidikannya sendiri, seperti dengan cara mengukur penambahan pendapatan di masa yag akan datang. Jadi Private rate of return berhubungan secara langsung dengan kebutuhan pendidikan dan pembiayaan pendidikan, dimana nilai manfaatnya dilihat dari dua jenis : 1) kenaikan produksi barang dan jasa oleh seorang anggota angkatan kerja yang diakibatkan proses pendidian/latihan yang diterimanya. 2) Kenaikan mutu kehidupan atau kepuasaan jiwa yang dinikmati oleh seseorang disebabkan pendidikannya.
  • 7. b. Sosial rate of return (nilai kembali bagi masyarakat) berhubungan dengan biaya dan keuntungan pendidikan untuk masyarakat secara keseluruhan dan bukan untuk peseorangan, artinya : 1) adanya seeorang yang menikmati keuntungan tersebut tidak mengurangi kemungkinan orang lain untuk menikmatinya juga. 2) Tak seorang pun dapat dihindari menikmati manfaat/keuntungan tersebut terlepas apakah ia ikut serta atau tidak dalam pembiayaan.
  • 8. MEMBUDAYAKAN SEKOLAH SEBAGAI HUMAN INVESMENT • Membudayakan sekolah sebagai human investment adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk melihat pendidikan sebagai investasi jangka panjang dalam diri individu dan masyarakat. Dalam pandangan ini, pendidikan bukan hanya sebagai sarana untuk mencapai tujuan pendidikan secara langsung, seperti mendapatkan pekerjaan yang lebih baik atau meningkatkan pendapatan, tetapi juga sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan individu dan masyarakat secara keseluruhan. Membudayakan sekolah sebagai human investment juga berarti memperhatikan kualitas pengajaran dan kualitas sumber daya manusia yang terlibat dalam pendidikan, seperti guru dan tenaga pendidik. Karena komponen SDM setidaknya menjadi komponen yang paling strategis, karena dengan SDM berkulitas dapat mendayagunakan komponen lainnya, sehingga tercapai efektifitas dan efisiensi pendidikan. Dimana SDM berkualitas dapat dicapai dengan pengembangan SDM. Pengembangan SDM pada intinya diarahkan dalam rangka meningkatkan kualitasnya, yang pada gilirannya akan dapat meningkatkan produktivitas dalam bidang pendidikan.
  • 9. Dan hal yang harus dapat perhatian oleh pemerintah ialah Pada kelompok masyarakat tertentu pendidikan sebagai salah satu bentuk investasi belum disadari sepenuhnya dengan benar. Pendidikan masih dianggap sebagai keterpaksaan bukan sebagai kewajiban yang harus dihadapinya. Kebanyakan masyarakat kita menganggap bahwa ukuran keberhasilan hidup seseorang dari kemampuan ekonomi seseorang tersebut, memang tidak seluruhnya salah tetapi ada hal yang harus diluruskan. Pemahaman seperti itulah yang mengakibatkan banyaknya orangtua yang tidak menyekolahkan anaknya karena menurut pemahaman mereka, anak-anak tidak sekolahpun bisa mencari uang misalnya bekerja di ladang atau sebagai nelayan. Seberapa penting pendidikan untuk pembangunan ekonomi suatu bangsa menjadi pertanyaan yang sebenarnya bisa dipahami setiap orang