SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Kementerian Pekerjaan Umum 
Direktorat Jenderal Cipta Karya 
PEMAPARAN DAN PEMBAHASAN 
KONSEPSI MODUL 4 
ACTION PLAN CITY CHANGER 
Disampaikan Oleh: 
Tim Perumus 
Oktober 2014 
Hal - 1
Hal - 2 
PEMAHAMAN ACTION PLAN 
Hal - 2
P E N G E R T I A N A C T I O N P L A N 
• City Changer Action Plan bukanlah tindakan atau aktualisasi kegiatan, melainkan suatu 
rencana dari aksi yang akan dilakukan. 
• Action Plan adalah Dokumen Program Kerja yang berisi rencana kegiatan yang akan 
dilaksanakan dalam tiap tahapan waktu disertai dengan indikasi biaya pelaksanaan 
kegiatan 
• Action Plan disusun dengan prinsip Specific - Measurable – Achievable - Relevant – 
Timely (SMART) 
• Programa Proyek (Project Programming) Action Plan hendaknya inovatif. Tidak harus 
berskala besar, berbiaya mahal ataupun berdurasi lama. 
SPECIFIC 
Hal - 3 
memberikan gambaran secara spesifik tentang kegiatan/aktivitas apa yang akan 
dilakukan. 
MEASURABLE 
memiliki indikator-indikator keberhasilan (yang dapat dikur) dari kegiatan/aktivitas 
yang akan dilakukan 
ACHIEVABLE 
faktor-faktor yang dapat membuat implementasi Rencana Aksi berhasil mencapai 
indikator-indikator keberhasilan teridentifikasi dengan jelas 
RELEVANT 
keterkaitan antara kegiatan/aktivitas yang akan dilakukan dengan kepentingan 
stakeholers teridentfikasi dengan jelas 
TIMELY time frame dalam rangka pengimplementasian Rencana Aksi jelas
T A H A P A N P E N Y U S U N A N A C T I O N P L A N 
• Tahap Pengumpulan Data 
Hal - 4 
• Pengumpulan Data Sekunder 
• Pengumpulan Data Primer 
• Tahap Identifikasi Masalah dan Analisis 
• Identifikasi Potensi dan Permasalahan 
• Analisis pengembangan potensi (kekuatan dan kesempatan) dan penyelesaian 
masalah (kelemahan dan ancaman) 
• Perumusan konsep berdasarkan ide / gagasan 
• Tahap Perumusan Action Plan 
• Perumusan visi, misi dan strategi 
• Penyusunan rencana 
• Penyusunan matriks indikasi program 
• Penetapan Indikator Keberhasilan / Pencapaian 
• Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan Tahap Pertama (apabila ada 
beberapa tahap)
D O K U M E N A C T I O N P L A N 
• BAB 1. PENDAHULUAN 
Hal - 5 
• Latar Belakang 
• Maksud, Tujuan dan Sasaran 
• Keluaran 
• Sistematika Pembahasan 
• BAB 2. PROFIL LOKASI 
• Gambaran umum lokasi 
• Identifikasi Potensi,Permasalahan & Tantangan Lingkungan / Kawasan 
• BAB 3. HASIL ANALISIS 
• Kajian Kebijakan, Strategi & Program Pembangunan Kota 
• Indikasi Arah Pengembangan Perkotaan serta Pembangunan Permukiman & Indrastruktur 
Perkotaan 
• Rumusan Konsep Rencana 
• BAB 4. ACTION PLAN 
• Visi, Misi dan Strategi 
• Rencana Penataan / Pembangunan / Pengembangan / Pemberdayaan 
• Matriks indikasi program 
• Indikator Keberhasilan / Pencapaian 
• Rencana Pelaksanaan Kegiatan Tahap Pertama
Hal - 6 
PENGUMPULAN DATA DAN FAKTA 
Hal - 6
S U R V E I S E K U N D E R 
Survei Sekunder merupakan upaya untuk mendapatkan data dan fakta dari 
dokumen-dokumen yang terkait. Kegiatan Survei secara Sekunder 
dilakukan dengan melakukan inventarisasi data dan informasi dari 
berbagai instansi terkait di tingkat pusat, tingkat provinsi dan tingkat Kota 
NO 
Hal - 7 
DATA SEKUNDER YANG 
DIBUTUHKAN 
LINGKUP KETERSEDIAAN PETA 
1 Peraturan Perundang-undangan Nasional / Provinsi / Kota Ada | Tidak | Belum Tidak 
2 Kebijakan Nasional / Provinsi / Kota Ada | Tidak | Belum Tidak 
3 Data Statistik Nasional / Provinsi / Kota Ada | Tidak | Belum Perlu
S U R V E I P R I M E R 
Survei Primer merupakan upaya untuk mendapatkan data dan fakta secara 
langsung dari sumbernya. Kegiatan Survei secara Primer dilakukan dengan 
melakukan: 
Hal - 8 
• Pengamatan dan Perekaman Visual 
• Pengukuran secara Langsung 
• Wawancara dengan Pihak Terkait 
• Focussed Group Discussion (FGD) 
Pengamatan dan Perekaman Visual Pengukuran Lapangan FGD
Hal - 9 
IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS 
Hal - 9
IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERMASALAHAN 
Hal - 10 
Berdasarkan 
Pengamatan 
Lapangan 
Identifikasi 
Potensi dan 
Permasalahan 
Berdasarkan 
Hasil Kajian 
Berdasarkan 
Pemberitaan 
Berdasarkan 
Pegalaman 
Empiris 
Pengalaman empiris masalah sanitasi di 
permukiman tepi sungai 
Masalah Sanitasi di Permukiman tepi 
sungai hasil pengamatan lapangan
ANALISIS PENGEMBANGAN POTENSI DAN PENYELESAIAN MASALAH 
Hal - 11 
ANALISIS SWOT 
FOKUS 
INTERNAL 
FOKUS 
EKSTERNAL 
KEKUATAN 
Apa yang dilakukan 
dengan baik? 
KELEMAHAN 
Apa yang salah 
sekarang? 
PELUANG 
Kemungkinan apa yang 
ada? 
ANCAMAN 
Apa yang dapat menjadi 
salah?
ANALISIS PENGEMBANGAN POTENSI DAN PENYELESAIAN MASALAH 
Hal - 12 
Kelemahan 
[W] 
Strategi WO 
---------------------------- 
Menghilangkan “W” 
dan memanfaatkan “O” 
Strategi SO 
-------------------------- 
Gunakan “S” untuk 
memanfaatkan “O” 
Strategi ST 
------------------------ 
Gunakan “S” untuk 
Menghindarkan “T” 
Strategi WT 
-------------------------- 
Minimalkan “W” untuk 
Menghindarkan “T” 
Kekuatan 
[S] 
Faktor 
Internal 
Faktor 
Eksternal 
Peluang 
[O] 
Ancaman 
[T]
P E R U M U S A N K O N S E P 
Hal - 13 
IDE / GAGASAN KONSEP 
• Konsep Bangunan: unit hunian beragam, 
terdapat ruang bermain dan belajar anak-anak, 
ruang ibadah bersama, ruang sosial, 
balai serbaguna, KDB 45,69% 
• Konsep Prasarana: jalan kampung dan 
tangga bersama, menara penampungan air 
bersama, pengolahan air limbah bersama, 
pengolahan dan pemilahan sampah 
bersama, 
Contoh ide lain dapat berupa 
PEMBERSIHAN SELOKAN PENANGGULANG BANJIR, PENATAAN 
LAHAN TIDUR KUMUH MENJADI TAMAN BERMAIN ANAK, 
PENGOLAHAN AIR MINUM DARI AIR HUJAN, dll.
Hal - 14 
CONTOH PERUMUSAN ACTION PLAN 
Hal - 14
C O N T O H P E R U M U S A N T U J U A N 
• Tujuan Action Plan adalah apa yang ingin dicapai dari implementasi rencana aksi yang 
akan disusun 
• Action Plan harus mampu mengatasi permasalahan, baik permasalahan kecil ataupun 
utama kawasan dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki City Changer dan 
kawasan 
• Di dalam perumusan tujuan, perlu diidentifikasi kata-kata kunci yang dijadikan dasar 
perumusan, yang diambil dari: 
• saduran dokumen perencanaan yang telah ada 
• kata kunci untuk kondisi yang diharapkan 
Hal - 15 
PERMASALAHAN & ISU UTAMA PEMBANGUNAN POIN UTAMA DALAM VISI 
Potensi sumber daya yang melimpah  Optimalisasi 
Keterbatasan Infrastruktur  Nyaman
C O N T O H P E R U M U S A N S T R A T E G I 
• Strategi yang dimaksud 
adalah strategi pencapaian 
tujuan dari implementasi 
rencana aksi yang akan 
disusun 
• Penetapan Strategi dilakukan 
untuk memberikan fokus 
terhadap pencapaian tujuan 
yang akan dijadikan acuan 
bagi perumusan program 
pembangunan setiap SKPD 
Hal - 16 
Arena: dimana 
lokus 
penerapan 
strategi 
Economic 
Logical: 
Bagaimana 
hasil akan 
dicapai 
Vehicle: apa 
sarana yang 
dapat 
digunakan 
untuk 
mencapai 
tujuan 
Diferensiator: inovasi 
apa yang dapat 
ditawarkan untuk 
mempercepat 
pencapaian tujuan 
Staging: apa 
yang dapat 
mempercepat 
pencapaian 
tujuan
C O N TO H P E N Y U S U N A N R E N C A N A 
• Penyusunan Rencana yang dimaksud dapat berupa Rencana Penataan / Pembangunan 
/ Pengembangan / Pemberdayaan 
Hal - 17 
Contoh Rencana Penataan
C O N TO H P E N Y U S U N A N R E N C A N A 
Hal - 18 
Contoh Rencana pemberdayaan masyarakat 
Pendampingan 
Penyuluhan 
dimaksudkan untuk 
meningkatkan 
kapasitas 
masyarakat melalui 
pembentukan dan 
peningkatan 
kapasitas kelompok 
swadaya masyarakat 
kegiatan untuk memberikan 
informasi dalam meningkatkan 
pengetahuan dan kesadaran 
masyarakat terkait pencegahan 
terhadap tumbuh dan 
berkembangnya perumahan kumuh 
dan permukiman kumuh 
Pembimbingan 
kegiatan untuk memberikan 
petunjuk atau penjelasan mengenai 
cara untuk mengerjakan kegiatan 
atau hal terkait pencegahan 
terhadap tumbuh dan 
berkembangnya perumahan kumuh 
dan permukiman kumuh 
BENTUK: 
• Sosialisasi 
• Diseminasi 
BENTUK: 
• pembimbingan kepada 
kelompok masyarakat 
• pembimbingan kepada 
masyarakat perorangan 
• pembimbingan kepada dunia 
usaha
CONTOH PENYUSUNAN MATRIKS INDIKASI 
P R O G R A M 
NO 
• Perumusan Matriks Program Pembiayaan merupakan kegiatan untuk 
• Indikasi Program disusun berdasarkan rencana kegiatan yang akan 
Hal - 19 
merumuskan matriks program pembiayaan yang merupakan penjabaran lebih 
lanjut dari rencana aksi yang telah disusun ke dalam program pembiayaan 
yang berdimensi waktu dan pelaksana program 
dilaksanakan. Dimensi dari kegiatan bisa besar dan jangka panjang (cth: 
bangun jalan penghubung antar kelurahan), namun juga bisa dalam skala 
kecil dan jangka pendek (perbaikan drainase). 
KEBIJAKAN / 
STRATEGI 
PROGRAM / 
KEGIATAN 
LOKASI VOLUME 
WAKTU PELAKSANAAN 
SUMBER 
DANA 
JPM 1 JPM 
II 
JP 
M III 
JPM 
Thn 1 Thn ... Thn ke-n IV 
I Kebijakan (....) 
I.a Strategi (....) 1. Jalan Lingk ...... 
1.1. Peningkatan 
... 
P: 
L: 
1.2. Perbaikan 
.... 
P: 
L:
CONTOH PERUMUSAN INDIKATOR KEBERHASILAN 
• Indikator keberhasilan adalah suatu nilai ambang batas yang menjadi indikator 
Hal - 20 
suatu implementasi rencana terlaksana dengan baik 
NO. SEKTOR / JENIS 
INFRASTRUKTUR 
INDIKATOR NILAI TINGKAT 
KEBERHASILAN 
1 Air Minum Tersedianya akses air 
minum yang aman melalui 
Sistem Penyediaan Air 
Minum dengan jaringan 
perpipaan dan bukan 
jaringan perpipaan 
terlindungi dengan 
kebutuhan pokok minimal 60 
liter/orang/ hari 
40% Tidak Berhasil 
70% Cukup Berhasil 
100% Berhasil 
2 Persampahan Tersedianya infrastruktur 
persampahan skala rumah 
tangga 
60% Tidak Berhasil 
80% Cukup Berhasil 
100% Berhasil
C O N T O H P E N Y U S U N A N R E N C A N A 
P E L A K S A N A A N K E G I A T A N T A H A P P E R T A M A 
• Rencana pelaksanaan kegiatan tahap 
pertama merupakan pendetailan 
rencana yang dapat berupa jadwal dan 
RAB pelaksanaan kegiatan, maupun 
rencana turunan seperti DED yang 
hasilnya adalah gambar kerja, spek 
teknis, dan RAB 
• Kegiatan tahap pertama 
diarahkan untuk 
maksimal dapat 
diselesaikan pada bulan 
Agustus, mengingat 
Kolokium City Changer 
dilaksanakan bulan 
September dan Inagurasi 
City Changer pada bulan 
November saat Hari 
Habitat. 
Hal - 21
Hal - 22 
TINDAK LANJUT ACTION PLAN 
Hal - 22
K O N S O L I D A S I P I H A K T E R K A I T 
• Sebagai tindak lanjut dari penyusunan rencana tindak, maka City Changer 
Hal - 23 
perlu melakukan konsolidasi dengan pihak terkait, baik Pemerintah 
Kabupaten / Kota, Swasta maupun dengan Pemerintah. 
• Koordinasi dilakukan untuk: 
• Identifikasi peran serta City Changer dan apa yang bisa difasilitasi 
oleh Pemerintah Kabupaten / Kota ataupun swasta 
• Menjadi bagian dari tindak lanjut pembinaan oleh Pemerintah dan 
Pemerintah Kabupaten / Kota
F U N D R A I S I N G 
• Penggalangan dana atau fundraising adalah segala upaya mendapatkan dana dan 
Hal - 24 
sumber daya untuk membiayai kebutuhan organisasi dalam menjalankan 
programnya secara efektif dan dapat berkembang sesuai tuntutan kebutuhan 
masyarakat yang dilayani atau didampingi 
• Bentuk Fundraising: 
• Bantuan dana berupa uang tunai 
• Barter produk dengan media promosi : radio, 
koran, majalah, televisi 
• Support pembicara. Bisa jadi pembicara 
diambilkan dari lembaga sponsor atau 
sponsor bertanggung jawab mencarikan 
pembicara dari lembaga jaringannya sponsor 
• Support akomodasi 
• Potongan harga, misal: percetakan, katering 
• Souvenir: misal kaos, kenang-kenangn 
• Kerjasama program melaluia MoU 
• Diskon produk perusahaan 
• Pengumpulan dana masyarakat secara 
langsung, melalui konser, pertunjukan, dan 
lainnya yang terkait 
PEMAHAMAN FUNDRAISING
F U N D R A I S I N G 
PIHAK SPONSHORSIP POTENSIAL 
• Public Sector 
Hal - 25 
• Instansi pemerintahan memiliki alokasi anggaran untuk membantu meningkatkan kualitas 
masyarakat baik dalam hal fisik maupun non fisik, baik di tingkat kabupaten, provinsi 
maupun nasional. 
• Memiliki keterbatasan dana, mengingat dana yang ada digunakan untuk pembiayaan 
program pemerintah terkait kumuh bagi kepentingan masyarakat juga 
• Alternatif Sponshorship yang harus dioptimalisasikan 
• Private Sector 
• Perusahaan yang sedang promo produk baru 
• Perusahaan yang sedang membuka kantor cabang baru 
• Perusahaan memiliki Corporate Sosial Responsibility (CSR) ditujukan untuk kegiatan 
sosial dan non profit 
• Bank memiliki dana-dana sosial untuk pemberdayaan masyarakat 
• Pihak Lainnya 
• Lembaga sosial non profit memiliki alokasi anggaran berbagai macam bidang garap. 
Caranya aksesnya dengan menjadi mitra kerja. 
• Lembaga Sosial Masyarakat, memiliki program kerja dan pada beberapa program 
membutuhkan kerjasama dengan pihak lain 
• Masyarakat baik dalam komunitas maupun secara luas
F U N D R A I S I N G 
PERTIMBANGAN DALAM PEMBERIAN CSR 
• Aktivitas CSR biasanya mempertimbangkan beberapa hal antara lain: 
Hal - 26 
• Proximity, yakni kedekatan aktivitas CSR dengan posisi geografis aktivitas perusahaan. 
Misalnya, Freeport membantu masyarakat suku Amungme, karena lokasi 
pertambangannya berada di wilayahnya. 
• Relevance, yakni sejauh mana aktivitas CSR relevan dengan atau mendukung operasi 
perusahaan mencetak laba. Ini adalah model CSR sebagaimana yang dijalankan PT 
Telkom. Misalnya, pemberian dana hibah/bergulir oleh Telkom untuk para pengecer kartu 
pra bayarnya, atau Sido Muncul memberi kredit ringan untuk membeli sepeda bagi tukang 
jamu gendong, dan sebagainya. Biasanya mereka juga diwajibkan memasang atribut 
perusahaan untuk tujuan promosi. 
• Magnitude, yakni yang terkait efek ‘promotif’ yang bisa muncul berupa citra positif kalau 
CSR dilaksanakan, meskipun tidak disampaikan secara eksplisit. Ini adalah bentuk 
tanggung jawab sosial yang lebih utuh, yakni tanggung jawab pada tiga hal mendasar 
(triple-bottom line) atau people, planet, dan profit). Kalau pun ada keuntungan yang bisa 
dipetik oleh perusahaan, adalah berupa keuntungan tidak langsung dalam bentuk 
meningkatnya citra positif perusahaan di mata stakeholder-nya. Misalnya yang masuk 
dalam program pemberian sumbangan kepada korban untuk bencana alam, kelaparan, dan 
aktivitas sosial. Contohnya sumbangan PT Telkom melalui Divisi Bina Lingkungan 
(Community Development Center) bagi bencana alam di Sumatera Barat.
F U N D R A I S I N G 
Hal - 27 
Program CSR PT. Intiland 
PERTIMBANGAN 
DALAM PEMBERIAN 
CSR
F U N D R A I S I N G 
STRATEGI MENDAPATKAN ALOKASI DANA CSR 
• Tahap Pendahuluan (Segmentasi) 
Hal - 28 
• Identifikasi Perusahaan yang menyelenggarakan Program CSR 
• Penilaian berdasarkan tingkat relevansi bisnis perusahaan dengan pengembangan 
permukiman 
• Tahap Persiapan Pengajuan Anggaran 
• Mendekati perusahaan-perusahaan tertentu yang menyelenggarakan Program CSR, 
melalui konsep door to door, beraudiensi dengan dengan unit organisasi penanggung 
jawab Program CSR di perusahaan calon mitra 
• Komunikasi tingkat lanjut dengan perusahaan calon mitra 
• Tahap Pengajuan Anggaran 
• Mengajukan Program dan Kegiatan dalam Rencana Tindak kepada Perusahaan 
• Menyusun Komitmen (Perjanjian) kerja sama implementasi Program CSR untuk 
permukiman 100-0-100
F U N D R A I S I N G 
CONTOH LINGKUP DANA CSR BEBERAPA PERUSAHAAN 
• Lingkup kegiatan CSR dari PT. Unilever Indonesia, Tbk 
Hal - 29 
• Nutrisi dan higiene 
• Pelestarian lingkungan, termasuk pengolahan sampah 
• Pertanian yang berwawasan lingkungan (sustainable agriculture) 
• Pemberdayaan perempuan dan pendidikan (women empowerment & education). 
• Lingkup kegiatan CSR dari PT. PLN 
• Menyusun dan melaksanakan kebijakan pemberdayaan masyarakat di lingkungan 
perusahaan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan dan CSR dengan 
lingkup kegiatan Community relation, Community Services, Community Empowering dan 
Pelestarian alam 
• Menyusun dan melaksanakan program kepedulian sosial perusahaan 
• Menyusun dan melaksanakan program kemitraan sosial dan bina UKM dan peningkatan 
citra perusahaan 
• Memastikan tersedianya dan terlaksananya program pelestarian alam termasuk 
penghijauan dan upaya pengembangan citra perusahaan sesuai dengan prinsip Good 
Corporate Governance.
F U N D R A I S I N G 
BENTUK IMPLEMENTASI RENCANA 
TINDAK 
• Lingkup implementasi kegiatan non fisik 
• Mensosialisasikan budaya / perilaku hidup 
Hal - 30 
(perilaku hidup sehat, membuang sampah pada 
tempatnya, dan lainnya yang terkait) 
• Langsung memberikan percontohan dalam 
perubahan perilaku (dimulai oleh Fasilitator) 
• Lingkup implementasi kegiatan fisik 
• Berkontribusi aktif dalam pelaksanaan kegiatan 
fisik, baik berupa dana, lahan, tenaga maupun 
material 
• membantu menjaga ketertiban dalam 
pelaksanaan kegiatan fisik 
• mencegah perbuatan yang dapat menghambat 
atau menghalangi pelaksanaan penanganan 
• mengajukan gugatan perwakilan terhadap proses 
pelaksanaan kegiatan fisik yang mengganggu, 
merugikan dan/atau membahayakan kepentingan 
umum
F U N D R A I S I N G 
MONITORING DAN EVALUASI HASIL IMPLEMENTASI ACTION PLAN 
• Monitoring adalah suatu proses terus menerus dalam pengumpulan dan analisis data untuk 
mengkomparasikan antara suatu program, kebijakan, atau kegiatan yang sedang dilaksanakan 
dengan hasil yang diharapkan. Monitoring mengukur prestasi realisasi thdp rencana 
• Evaluasi mendeskripsikan suatu analisis objektif terhadap kebijakan, program, atau project 
yang sedang berjalan atau telah selesai dilaksanakan untuk menentukan relevansinya, 
efektifitasnya, efisiensinya, dampak dan sustainabilitasnya, berdasar pada informasi yang 
reliabel dan kredibel. Evaluasi dapat diperoleh dari perbandingan indikator keberhasilan dengan 
rencana 
Klasifikasi Evaluasi Berdasarkan Tahapannya 
EVALUASI TAHAP PERENCANAAN 
Hal - 31 
(EX – ANTE) 
TAHAP PELAKSANAAN 
(ON GOING) 
TAHAP PASCA PELAKSANAAN 
(EX – POST) 
 dilakukan sebelum ditetapkannya 
rencana 
 untuk memilih dan menentukan 
skala prioritas dari berbagai 
alternatif dan kemungkinan 
mencapai tujuan yang telah 
dirumuskan sebelumnya 
 dilakukan pada saat 
pelaksanaan rencana 
 untuk menentukan tingkat 
kemajuan pelaksaan rencana 
dibandingkan dengan 
rencana yang telah dtentukan 
sebelumny 
 dilaskanakan setelah pelaksanaan rencana 
berakhir 
 untuk melihat apakah pencapaian (keluaran / 
hasil / dampak) program dan kegiatan 
mengatasi masalah pembangunan yang ingin 
dipecahkan 
 untuk menilai efisiensi (keluaran dan hasil 
dibandingkan masukan), efektivitas (hasil dan 
dampak terhadap sasaran), ataupun manfaat 
(dampak terhadap kebutuhan) dari suatu 
program dan kegiatan
K E B E R L A N J U T A N A C T I O N P L A N 
• Keberlanjutan action plan 
perlu dipertimbangkan, 
seandainya implementasi 
action plan berhasil dengan 
baik, baik secara output 
maupun outcome 
• Keberlanjutan action plan 
menjadi penting karena secara 
City Changer sudah memiliki 
bekal kepercayaan dari 
sponsor dan stakeholders lain 
yang bermitra dengannya. 
• Keberlanjutan action plan 
dapat dilakukan dengan 
menduplikasi program dan 
kegiatan pada lokasi lain yang 
memiliki kebutuan yang sama, 
ataupun dapat di lokasi yang 
sama dengan kegiatan yang 
berbeda. 
Hal - 32 
No Strategi No Indikasi Program 
Instansi 
Pelaksana 
Tahun Pelaksanaan 
Periode I (2009-2013) 
2009 2010 2011 2012 2013 
A Penataan Tepi 
Sungai 
Martapura 
1 Konsolidasi Lahan Sempadan Sungai PERKIM, PU 
2 Revitalisasi Permukiman Sempadan Sungai PERKIM, PU 
3 Pembangunan Jalan Tepi Sungai PERKIM, PU 
4 Penataan Kawasan Tepi Sungai PERKIM, PU 
B Normls. Sungai 
Martapura 
1 Pengerukan Sungai PERKIM, PU 
2 Pembangunan Turap/Bronjong PERKIM, PU 
C Peningkatan 
Kualitas Jalan 
dan Penataan 
Jaringan 
Drainase 
1 Program Pengembangan sumur resapan dalam 
kaveling sesuai kebutuhan 
PERKIM, PU 
2 Program Pengembangan sumur biopori dalam 
kaveling 
PERKIM, PU, 
Masyarakat 
3 Peningkatan kualitas jalan lingkungan dan 
Drainase tersier 
PERKIM, PU 
4 Perbaikan jalan lingkungan dan Drainase tersier PERKIM, PU 
5 Pembangunan jalan lingkungan dan Drainase 
tersier 
PERKIM, PU 
D 
Pengendalian 
Pertumbuhan 
Kawasan 
1 Pendataan Bangunan PERKIM, PU 
2 Pengendalian Pembangunan melalui IMB PERKIM, PU 
3 Pengawasan secara Berkala PERKIM, PU 
E 
Peningkatan 
Kualitas 
Permukiman 
1 Penataan bangunan dan lingkungan PERKIM, PU 
2 Peningkatan kualitas lingkungan secara swadaya Masyararakat 
F 
Penyediaan 
Pelayanan Air 
Minum 
1 Penyediaan air bersih/minum secara swadaya 
oleh masyarakat 
Masyararakat 
2 Pemberian bantuan fisik penyediaan air 
bersih/minum secara swadaya oleh pemerintah 
PERKIM, PU 
3 Pengembangan hidran umum PERKIM 
4 Peningkatan kualitas dan kapasitas distribusi air 
minum PDAM 
PDAM 
5 Pengembangan reservoir umum oleh PDAM atau 
pemerintah 
PDAM, 
PERKIM, PU 
G 
Pengelolaan 
Sistem 
Sanitasi 
1 Pengembangan sistem pengelolaan sanitasi 
domestik secara swadaya oleh masyarakat 
Masyarakat 
2 Bantuan fisik sistem pengelolaan sanitasi 
komunal oleh pemerintah 
PERKIM, PU 
3 Bantuan fisik sistem pengelolaan sanitasi 
komunal melalui CSR 
Swasta 
4 Pengembangan jaringan perpipaan limbah 
terpusat 
PERKIM, PU 
5 Pengembangan sistem pengelolaan sanitasi 
untuk fungsi khusus 
PERKIM, PU, 
Swasta 
H Pengelolaan 
Sistem 
Persampahan 
1 Pengembangan pengelolaan persampahan dom. Masyarakat 
2 Penyediaan tempat sampah umum DK.b PERKIM 
3 Penyediaan TPS skala lingkungan dan kawasan DiKb. PERKIM 
4 Penyediaan layanan pengangkutan sampah DiKb PERKIM 
5 Pengembangan sistem pengolahan sampah 
skala kawasan 
DKb, PERKIM 
2014, 2015, 
Tahun ke-n 
What 
Next 
After 
2013? 
Who 
Respo 
nsible 
?
SEKIAN DAN TERIMA KASIH 
Hal - 33 
Permukiman Tanpa Kumuh 2020

More Related Content

What's hot

Contoh format action plan pelatihan gs
Contoh format action plan pelatihan gsContoh format action plan pelatihan gs
Contoh format action plan pelatihan gsyudinovi
 
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...ushfia
 
3. pohon masalah_makalah
3. pohon masalah_makalah3. pohon masalah_makalah
3. pohon masalah_makalahJhonandi Andiz
 
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...Dadang Solihin
 
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di IndonesiaManajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di IndonesiaDadang Solihin
 
Perumusan isu strategis
Perumusan isu strategisPerumusan isu strategis
Perumusan isu strategisardinmarL
 
Surat permohonan dan permintaan
Surat permohonan dan permintaanSurat permohonan dan permintaan
Surat permohonan dan permintaanblewly
 
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Dadang Solihin
 
Laporan Pendahuluan Konsep Perencanaan Bangunan
Laporan Pendahuluan Konsep Perencanaan Bangunan Laporan Pendahuluan Konsep Perencanaan Bangunan
Laporan Pendahuluan Konsep Perencanaan Bangunan Gremons
 
Penyusunan kurikulum pelatihan
Penyusunan kurikulum pelatihanPenyusunan kurikulum pelatihan
Penyusunan kurikulum pelatihantitiwerdhy
 
Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Dadang Solihin
 
Konsep Pemantauan dan Evaluasi
Konsep Pemantauan dan  EvaluasiKonsep Pemantauan dan  Evaluasi
Konsep Pemantauan dan EvaluasiDadang Solihin
 
Analisis jabatan
Analisis jabatanAnalisis jabatan
Analisis jabatanAbdul Aziz
 
TATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TORTATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TORJoko Riswanto
 

What's hot (20)

Organizational Diagnostic
Organizational DiagnosticOrganizational Diagnostic
Organizational Diagnostic
 
Contoh format action plan pelatihan gs
Contoh format action plan pelatihan gsContoh format action plan pelatihan gs
Contoh format action plan pelatihan gs
 
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
 
3. pohon masalah_makalah
3. pohon masalah_makalah3. pohon masalah_makalah
3. pohon masalah_makalah
 
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
 
Analisis SWOT
Analisis SWOTAnalisis SWOT
Analisis SWOT
 
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di IndonesiaManajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
 
Job analysis
Job analysisJob analysis
Job analysis
 
Perumusan isu strategis
Perumusan isu strategisPerumusan isu strategis
Perumusan isu strategis
 
Surat permohonan dan permintaan
Surat permohonan dan permintaanSurat permohonan dan permintaan
Surat permohonan dan permintaan
 
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
 
Laporan Pendahuluan Konsep Perencanaan Bangunan
Laporan Pendahuluan Konsep Perencanaan Bangunan Laporan Pendahuluan Konsep Perencanaan Bangunan
Laporan Pendahuluan Konsep Perencanaan Bangunan
 
Penyusunan kurikulum pelatihan
Penyusunan kurikulum pelatihanPenyusunan kurikulum pelatihan
Penyusunan kurikulum pelatihan
 
Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
 
Konsep Pemantauan dan Evaluasi
Konsep Pemantauan dan  EvaluasiKonsep Pemantauan dan  Evaluasi
Konsep Pemantauan dan Evaluasi
 
Community Development
Community DevelopmentCommunity Development
Community Development
 
Analisis jabatan
Analisis jabatanAnalisis jabatan
Analisis jabatan
 
TATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TORTATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TOR
 
Pertemuan ke 3 - perencanaan sosial
Pertemuan ke 3 - perencanaan  sosialPertemuan ke 3 - perencanaan  sosial
Pertemuan ke 3 - perencanaan sosial
 
Struktur ruang
Struktur ruangStruktur ruang
Struktur ruang
 

Similar to Action plan city changer 1. koreksi.

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJPD dan RPJMD terhadap Strategi Penca...
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJPD dan RPJMD terhadap Strategi Penca...Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJPD dan RPJMD terhadap Strategi Penca...
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJPD dan RPJMD terhadap Strategi Penca...Dadang Solihin
 
Memahami Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Memahami Rencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahMemahami Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Memahami Rencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahDadang Solihin
 
Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahReview Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahDadang Solihin
 
Kuliah ii evaluasi perencanaan pembangunan daerah
Kuliah ii evaluasi perencanaan pembangunan daerahKuliah ii evaluasi perencanaan pembangunan daerah
Kuliah ii evaluasi perencanaan pembangunan daerahR Khairil Adi
 
Penyusunan Grand Design P2TKI 2014 - 2025
Penyusunan Grand Design P2TKI 2014  - 2025Penyusunan Grand Design P2TKI 2014  - 2025
Penyusunan Grand Design P2TKI 2014 - 2025Dadang Solihin
 
Penyusunan, Pengendalian, Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian, Evaluasi Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan, Pengendalian, Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian, Evaluasi Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan KegiatanVisi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan KegiatanDadang Solihin
 
Sinergi Pembangunan Pusat-Daerah berdasarkan RPJMD dan Renstra SKPD
Sinergi Pembangunan  Pusat-Daerah berdasarkan RPJMD dan Renstra SKPD Sinergi Pembangunan  Pusat-Daerah berdasarkan RPJMD dan Renstra SKPD
Sinergi Pembangunan Pusat-Daerah berdasarkan RPJMD dan Renstra SKPD Dadang Solihin
 
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahDadang Solihin
 
Tata Cara Penyusunan Studi Kelayakan Drainase Perkotaan, Bagian 2
Tata Cara Penyusunan Studi Kelayakan Drainase Perkotaan, Bagian 2Tata Cara Penyusunan Studi Kelayakan Drainase Perkotaan, Bagian 2
Tata Cara Penyusunan Studi Kelayakan Drainase Perkotaan, Bagian 2Joy Irman
 
Pembangunan Transmigrasi dalam Perspektif Evaluasi Kinerja Pembangunan
Pembangunan Transmigrasi dalam  Perspektif Evaluasi Kinerja PembangunanPembangunan Transmigrasi dalam  Perspektif Evaluasi Kinerja Pembangunan
Pembangunan Transmigrasi dalam Perspektif Evaluasi Kinerja PembangunanDadang Solihin
 
Sistematika Dokumen Rencana Induk (Master Plan) Air Limbah
Sistematika Dokumen Rencana Induk (Master Plan) Air LimbahSistematika Dokumen Rencana Induk (Master Plan) Air Limbah
Sistematika Dokumen Rencana Induk (Master Plan) Air LimbahJoy Irman
 
20191029_04. SIILS_PM_Inisiasi-Perencanaan Projek.pptx
20191029_04. SIILS_PM_Inisiasi-Perencanaan Projek.pptx20191029_04. SIILS_PM_Inisiasi-Perencanaan Projek.pptx
20191029_04. SIILS_PM_Inisiasi-Perencanaan Projek.pptxFajarKurniawan341103
 
Perencanaan Pembangunan Daerah Analisis Kemampuan Pendapatan dan Pembiayaan D...
Perencanaan Pembangunan Daerah Analisis Kemampuan Pendapatan dan Pembiayaan D...Perencanaan Pembangunan Daerah Analisis Kemampuan Pendapatan dan Pembiayaan D...
Perencanaan Pembangunan Daerah Analisis Kemampuan Pendapatan dan Pembiayaan D...Dadang Solihin
 
Penyusunan dan Evaluasi RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPD
Penyusunan dan Evaluasi RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPDPenyusunan dan Evaluasi RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPD
Penyusunan dan Evaluasi RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPDDadang Solihin
 
Optimalisasi Fungsi Perencanaan Anggaran dan Pengawasan terhadap Realisasi RP...
Optimalisasi Fungsi Perencanaan Anggaran dan Pengawasan terhadap Realisasi RP...Optimalisasi Fungsi Perencanaan Anggaran dan Pengawasan terhadap Realisasi RP...
Optimalisasi Fungsi Perencanaan Anggaran dan Pengawasan terhadap Realisasi RP...Dadang Solihin
 
Sistem Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sarpras Ekonomi Daerah
Sistem Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sarpras Ekonomi Daerah Sistem Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sarpras Ekonomi Daerah
Sistem Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sarpras Ekonomi Daerah Dadang Solihin
 
Proses Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)
Proses Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)Proses Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)
Proses Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)Joy Irman
 
Meknisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan Nasional
Meknisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan NasionalMeknisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan Nasional
Meknisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan NasionalDadang Solihin
 

Similar to Action plan city changer 1. koreksi. (20)

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJPD dan RPJMD terhadap Strategi Penca...
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJPD dan RPJMD terhadap Strategi Penca...Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJPD dan RPJMD terhadap Strategi Penca...
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJPD dan RPJMD terhadap Strategi Penca...
 
Memahami Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Memahami Rencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahMemahami Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Memahami Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
 
Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahReview Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
 
Kuliah ii evaluasi perencanaan pembangunan daerah
Kuliah ii evaluasi perencanaan pembangunan daerahKuliah ii evaluasi perencanaan pembangunan daerah
Kuliah ii evaluasi perencanaan pembangunan daerah
 
Penyusunan Grand Design P2TKI 2014 - 2025
Penyusunan Grand Design P2TKI 2014  - 2025Penyusunan Grand Design P2TKI 2014  - 2025
Penyusunan Grand Design P2TKI 2014 - 2025
 
Penyusunan, Pengendalian, Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian, Evaluasi Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan, Pengendalian, Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian, Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan KegiatanVisi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
 
Sinergi Pembangunan Pusat-Daerah berdasarkan RPJMD dan Renstra SKPD
Sinergi Pembangunan  Pusat-Daerah berdasarkan RPJMD dan Renstra SKPD Sinergi Pembangunan  Pusat-Daerah berdasarkan RPJMD dan Renstra SKPD
Sinergi Pembangunan Pusat-Daerah berdasarkan RPJMD dan Renstra SKPD
 
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
 
Tata Cara Penyusunan Studi Kelayakan Drainase Perkotaan, Bagian 2
Tata Cara Penyusunan Studi Kelayakan Drainase Perkotaan, Bagian 2Tata Cara Penyusunan Studi Kelayakan Drainase Perkotaan, Bagian 2
Tata Cara Penyusunan Studi Kelayakan Drainase Perkotaan, Bagian 2
 
Pembangunan Transmigrasi dalam Perspektif Evaluasi Kinerja Pembangunan
Pembangunan Transmigrasi dalam  Perspektif Evaluasi Kinerja PembangunanPembangunan Transmigrasi dalam  Perspektif Evaluasi Kinerja Pembangunan
Pembangunan Transmigrasi dalam Perspektif Evaluasi Kinerja Pembangunan
 
Sistematika Dokumen Rencana Induk (Master Plan) Air Limbah
Sistematika Dokumen Rencana Induk (Master Plan) Air LimbahSistematika Dokumen Rencana Induk (Master Plan) Air Limbah
Sistematika Dokumen Rencana Induk (Master Plan) Air Limbah
 
20191029_04. SIILS_PM_Inisiasi-Perencanaan Projek.pptx
20191029_04. SIILS_PM_Inisiasi-Perencanaan Projek.pptx20191029_04. SIILS_PM_Inisiasi-Perencanaan Projek.pptx
20191029_04. SIILS_PM_Inisiasi-Perencanaan Projek.pptx
 
Perencanaan Pembangunan Daerah Analisis Kemampuan Pendapatan dan Pembiayaan D...
Perencanaan Pembangunan Daerah Analisis Kemampuan Pendapatan dan Pembiayaan D...Perencanaan Pembangunan Daerah Analisis Kemampuan Pendapatan dan Pembiayaan D...
Perencanaan Pembangunan Daerah Analisis Kemampuan Pendapatan dan Pembiayaan D...
 
Penyusunan dan Evaluasi RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPD
Penyusunan dan Evaluasi RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPDPenyusunan dan Evaluasi RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPD
Penyusunan dan Evaluasi RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPD
 
Renstra BNN 2015-2019
Renstra BNN 2015-2019Renstra BNN 2015-2019
Renstra BNN 2015-2019
 
Optimalisasi Fungsi Perencanaan Anggaran dan Pengawasan terhadap Realisasi RP...
Optimalisasi Fungsi Perencanaan Anggaran dan Pengawasan terhadap Realisasi RP...Optimalisasi Fungsi Perencanaan Anggaran dan Pengawasan terhadap Realisasi RP...
Optimalisasi Fungsi Perencanaan Anggaran dan Pengawasan terhadap Realisasi RP...
 
Sistem Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sarpras Ekonomi Daerah
Sistem Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sarpras Ekonomi Daerah Sistem Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sarpras Ekonomi Daerah
Sistem Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sarpras Ekonomi Daerah
 
Proses Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)
Proses Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)Proses Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)
Proses Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)
 
Meknisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan Nasional
Meknisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan NasionalMeknisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan Nasional
Meknisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan Nasional
 

More from Panembahan Senopati Sudarmanto

160624 mendorong-inovasi-pengelolaan-sumberdaya-alam-di-akar-rumput-fin
160624 mendorong-inovasi-pengelolaan-sumberdaya-alam-di-akar-rumput-fin160624 mendorong-inovasi-pengelolaan-sumberdaya-alam-di-akar-rumput-fin
160624 mendorong-inovasi-pengelolaan-sumberdaya-alam-di-akar-rumput-finPanembahan Senopati Sudarmanto
 
Contoh MoU Penetapan dan Penegasan Batas Desa Kab. Merangin-Provinsi Jambi
Contoh MoU Penetapan dan Penegasan Batas Desa Kab. Merangin-Provinsi JambiContoh MoU Penetapan dan Penegasan Batas Desa Kab. Merangin-Provinsi Jambi
Contoh MoU Penetapan dan Penegasan Batas Desa Kab. Merangin-Provinsi JambiPanembahan Senopati Sudarmanto
 
Paparan Usulan Bupati Tanjung Jabung timur pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Tanjung Jabung timur pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Usulan Bupati Tanjung Jabung timur pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Tanjung Jabung timur pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Paparan Usulan Bupati Muaro Jambi pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Muaro Jambi pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Usulan Bupati Muaro Jambi pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Muaro Jambi pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Paparan Usulan Bupati Merangin pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Merangin pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Usulan Bupati Merangin pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Merangin pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Paparan Usulan Bupati Kerinci pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Kerinci pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Usulan Bupati Kerinci pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Kerinci pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Paparan Kapolri Republik Indonesia pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Kapolri Republik Indonesia   pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Kapolri Republik Indonesia   pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Kapolri Republik Indonesia pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Sambutan Kemenkeu pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenkeu  pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemenkeu  pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenkeu pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Sambutan Kementrian PPN RI/Bappenas pada Musrenbag Prov Jambi
Sambutan Kementrian PPN RI/Bappenas pada Musrenbag Prov Jambi Sambutan Kementrian PPN RI/Bappenas pada Musrenbag Prov Jambi
Sambutan Kementrian PPN RI/Bappenas pada Musrenbag Prov Jambi Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Sambutan Kemendagri pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemendagri pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemendagri pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemendagri pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Panembahan Senopati Sudarmanto
 

More from Panembahan Senopati Sudarmanto (20)

160624 mendorong-inovasi-pengelolaan-sumberdaya-alam-di-akar-rumput-fin
160624 mendorong-inovasi-pengelolaan-sumberdaya-alam-di-akar-rumput-fin160624 mendorong-inovasi-pengelolaan-sumberdaya-alam-di-akar-rumput-fin
160624 mendorong-inovasi-pengelolaan-sumberdaya-alam-di-akar-rumput-fin
 
Contoh MoU Penetapan dan Penegasan Batas Desa Kab. Merangin-Provinsi Jambi
Contoh MoU Penetapan dan Penegasan Batas Desa Kab. Merangin-Provinsi JambiContoh MoU Penetapan dan Penegasan Batas Desa Kab. Merangin-Provinsi Jambi
Contoh MoU Penetapan dan Penegasan Batas Desa Kab. Merangin-Provinsi Jambi
 
Permendagri 27 2006 lampiran
Permendagri 27 2006 lampiranPermendagri 27 2006 lampiran
Permendagri 27 2006 lampiran
 
Permendagri 27 2006
Permendagri 27 2006Permendagri 27 2006
Permendagri 27 2006
 
Msf 4 printed version
Msf 4 printed versionMsf 4 printed version
Msf 4 printed version
 
Ppt rakortek jambi 10 mei 2016
Ppt rakortek jambi 10 mei 2016Ppt rakortek jambi 10 mei 2016
Ppt rakortek jambi 10 mei 2016
 
Coordination meeting hibah pengetahuan hijau lpem
Coordination meeting hibah pengetahuan hijau lpemCoordination meeting hibah pengetahuan hijau lpem
Coordination meeting hibah pengetahuan hijau lpem
 
Paparan Usulan Bupati Tanjung Jabung timur pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Tanjung Jabung timur pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Usulan Bupati Tanjung Jabung timur pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Tanjung Jabung timur pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
Paparan Usulan Bupati Muaro Jambi pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Muaro Jambi pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Usulan Bupati Muaro Jambi pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Muaro Jambi pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
Paparan Usulan Bupati Merangin pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Merangin pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Usulan Bupati Merangin pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Merangin pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
Paparan Usulan Bupati Kerinci pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Kerinci pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Usulan Bupati Kerinci pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Kerinci pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
Paparan Kapolri Republik Indonesia pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Kapolri Republik Indonesia   pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Kapolri Republik Indonesia   pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Kapolri Republik Indonesia pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
Sambutan Kemenkeu pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenkeu  pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemenkeu  pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenkeu pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
Sambutan Kementrian PPN RI/Bappenas pada Musrenbag Prov Jambi
Sambutan Kementrian PPN RI/Bappenas pada Musrenbag Prov Jambi Sambutan Kementrian PPN RI/Bappenas pada Musrenbag Prov Jambi
Sambutan Kementrian PPN RI/Bappenas pada Musrenbag Prov Jambi
 
Sambutan Kemendagri pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemendagri pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemendagri pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemendagri pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
Samb menko perekenomian musrenbang jambi 2016
Samb menko perekenomian musrenbang jambi 2016Samb menko perekenomian musrenbang jambi 2016
Samb menko perekenomian musrenbang jambi 2016
 
Teks samgub. musrenbang rkpd 2017-1
Teks samgub.  musrenbang rkpd 2017-1Teks samgub.  musrenbang rkpd 2017-1
Teks samgub. musrenbang rkpd 2017-1
 
Co e place visit jambi jan 2016
Co e place visit jambi jan 2016Co e place visit jambi jan 2016
Co e place visit jambi jan 2016
 
Format wawancara mendalam tokoh profil
Format wawancara mendalam tokoh profilFormat wawancara mendalam tokoh profil
Format wawancara mendalam tokoh profil
 

Action plan city changer 1. koreksi.

  • 1. Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya PEMAPARAN DAN PEMBAHASAN KONSEPSI MODUL 4 ACTION PLAN CITY CHANGER Disampaikan Oleh: Tim Perumus Oktober 2014 Hal - 1
  • 2. Hal - 2 PEMAHAMAN ACTION PLAN Hal - 2
  • 3. P E N G E R T I A N A C T I O N P L A N • City Changer Action Plan bukanlah tindakan atau aktualisasi kegiatan, melainkan suatu rencana dari aksi yang akan dilakukan. • Action Plan adalah Dokumen Program Kerja yang berisi rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam tiap tahapan waktu disertai dengan indikasi biaya pelaksanaan kegiatan • Action Plan disusun dengan prinsip Specific - Measurable – Achievable - Relevant – Timely (SMART) • Programa Proyek (Project Programming) Action Plan hendaknya inovatif. Tidak harus berskala besar, berbiaya mahal ataupun berdurasi lama. SPECIFIC Hal - 3 memberikan gambaran secara spesifik tentang kegiatan/aktivitas apa yang akan dilakukan. MEASURABLE memiliki indikator-indikator keberhasilan (yang dapat dikur) dari kegiatan/aktivitas yang akan dilakukan ACHIEVABLE faktor-faktor yang dapat membuat implementasi Rencana Aksi berhasil mencapai indikator-indikator keberhasilan teridentifikasi dengan jelas RELEVANT keterkaitan antara kegiatan/aktivitas yang akan dilakukan dengan kepentingan stakeholers teridentfikasi dengan jelas TIMELY time frame dalam rangka pengimplementasian Rencana Aksi jelas
  • 4. T A H A P A N P E N Y U S U N A N A C T I O N P L A N • Tahap Pengumpulan Data Hal - 4 • Pengumpulan Data Sekunder • Pengumpulan Data Primer • Tahap Identifikasi Masalah dan Analisis • Identifikasi Potensi dan Permasalahan • Analisis pengembangan potensi (kekuatan dan kesempatan) dan penyelesaian masalah (kelemahan dan ancaman) • Perumusan konsep berdasarkan ide / gagasan • Tahap Perumusan Action Plan • Perumusan visi, misi dan strategi • Penyusunan rencana • Penyusunan matriks indikasi program • Penetapan Indikator Keberhasilan / Pencapaian • Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan Tahap Pertama (apabila ada beberapa tahap)
  • 5. D O K U M E N A C T I O N P L A N • BAB 1. PENDAHULUAN Hal - 5 • Latar Belakang • Maksud, Tujuan dan Sasaran • Keluaran • Sistematika Pembahasan • BAB 2. PROFIL LOKASI • Gambaran umum lokasi • Identifikasi Potensi,Permasalahan & Tantangan Lingkungan / Kawasan • BAB 3. HASIL ANALISIS • Kajian Kebijakan, Strategi & Program Pembangunan Kota • Indikasi Arah Pengembangan Perkotaan serta Pembangunan Permukiman & Indrastruktur Perkotaan • Rumusan Konsep Rencana • BAB 4. ACTION PLAN • Visi, Misi dan Strategi • Rencana Penataan / Pembangunan / Pengembangan / Pemberdayaan • Matriks indikasi program • Indikator Keberhasilan / Pencapaian • Rencana Pelaksanaan Kegiatan Tahap Pertama
  • 6. Hal - 6 PENGUMPULAN DATA DAN FAKTA Hal - 6
  • 7. S U R V E I S E K U N D E R Survei Sekunder merupakan upaya untuk mendapatkan data dan fakta dari dokumen-dokumen yang terkait. Kegiatan Survei secara Sekunder dilakukan dengan melakukan inventarisasi data dan informasi dari berbagai instansi terkait di tingkat pusat, tingkat provinsi dan tingkat Kota NO Hal - 7 DATA SEKUNDER YANG DIBUTUHKAN LINGKUP KETERSEDIAAN PETA 1 Peraturan Perundang-undangan Nasional / Provinsi / Kota Ada | Tidak | Belum Tidak 2 Kebijakan Nasional / Provinsi / Kota Ada | Tidak | Belum Tidak 3 Data Statistik Nasional / Provinsi / Kota Ada | Tidak | Belum Perlu
  • 8. S U R V E I P R I M E R Survei Primer merupakan upaya untuk mendapatkan data dan fakta secara langsung dari sumbernya. Kegiatan Survei secara Primer dilakukan dengan melakukan: Hal - 8 • Pengamatan dan Perekaman Visual • Pengukuran secara Langsung • Wawancara dengan Pihak Terkait • Focussed Group Discussion (FGD) Pengamatan dan Perekaman Visual Pengukuran Lapangan FGD
  • 9. Hal - 9 IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS Hal - 9
  • 10. IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERMASALAHAN Hal - 10 Berdasarkan Pengamatan Lapangan Identifikasi Potensi dan Permasalahan Berdasarkan Hasil Kajian Berdasarkan Pemberitaan Berdasarkan Pegalaman Empiris Pengalaman empiris masalah sanitasi di permukiman tepi sungai Masalah Sanitasi di Permukiman tepi sungai hasil pengamatan lapangan
  • 11. ANALISIS PENGEMBANGAN POTENSI DAN PENYELESAIAN MASALAH Hal - 11 ANALISIS SWOT FOKUS INTERNAL FOKUS EKSTERNAL KEKUATAN Apa yang dilakukan dengan baik? KELEMAHAN Apa yang salah sekarang? PELUANG Kemungkinan apa yang ada? ANCAMAN Apa yang dapat menjadi salah?
  • 12. ANALISIS PENGEMBANGAN POTENSI DAN PENYELESAIAN MASALAH Hal - 12 Kelemahan [W] Strategi WO ---------------------------- Menghilangkan “W” dan memanfaatkan “O” Strategi SO -------------------------- Gunakan “S” untuk memanfaatkan “O” Strategi ST ------------------------ Gunakan “S” untuk Menghindarkan “T” Strategi WT -------------------------- Minimalkan “W” untuk Menghindarkan “T” Kekuatan [S] Faktor Internal Faktor Eksternal Peluang [O] Ancaman [T]
  • 13. P E R U M U S A N K O N S E P Hal - 13 IDE / GAGASAN KONSEP • Konsep Bangunan: unit hunian beragam, terdapat ruang bermain dan belajar anak-anak, ruang ibadah bersama, ruang sosial, balai serbaguna, KDB 45,69% • Konsep Prasarana: jalan kampung dan tangga bersama, menara penampungan air bersama, pengolahan air limbah bersama, pengolahan dan pemilahan sampah bersama, Contoh ide lain dapat berupa PEMBERSIHAN SELOKAN PENANGGULANG BANJIR, PENATAAN LAHAN TIDUR KUMUH MENJADI TAMAN BERMAIN ANAK, PENGOLAHAN AIR MINUM DARI AIR HUJAN, dll.
  • 14. Hal - 14 CONTOH PERUMUSAN ACTION PLAN Hal - 14
  • 15. C O N T O H P E R U M U S A N T U J U A N • Tujuan Action Plan adalah apa yang ingin dicapai dari implementasi rencana aksi yang akan disusun • Action Plan harus mampu mengatasi permasalahan, baik permasalahan kecil ataupun utama kawasan dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki City Changer dan kawasan • Di dalam perumusan tujuan, perlu diidentifikasi kata-kata kunci yang dijadikan dasar perumusan, yang diambil dari: • saduran dokumen perencanaan yang telah ada • kata kunci untuk kondisi yang diharapkan Hal - 15 PERMASALAHAN & ISU UTAMA PEMBANGUNAN POIN UTAMA DALAM VISI Potensi sumber daya yang melimpah  Optimalisasi Keterbatasan Infrastruktur  Nyaman
  • 16. C O N T O H P E R U M U S A N S T R A T E G I • Strategi yang dimaksud adalah strategi pencapaian tujuan dari implementasi rencana aksi yang akan disusun • Penetapan Strategi dilakukan untuk memberikan fokus terhadap pencapaian tujuan yang akan dijadikan acuan bagi perumusan program pembangunan setiap SKPD Hal - 16 Arena: dimana lokus penerapan strategi Economic Logical: Bagaimana hasil akan dicapai Vehicle: apa sarana yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan Diferensiator: inovasi apa yang dapat ditawarkan untuk mempercepat pencapaian tujuan Staging: apa yang dapat mempercepat pencapaian tujuan
  • 17. C O N TO H P E N Y U S U N A N R E N C A N A • Penyusunan Rencana yang dimaksud dapat berupa Rencana Penataan / Pembangunan / Pengembangan / Pemberdayaan Hal - 17 Contoh Rencana Penataan
  • 18. C O N TO H P E N Y U S U N A N R E N C A N A Hal - 18 Contoh Rencana pemberdayaan masyarakat Pendampingan Penyuluhan dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat melalui pembentukan dan peningkatan kapasitas kelompok swadaya masyarakat kegiatan untuk memberikan informasi dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terkait pencegahan terhadap tumbuh dan berkembangnya perumahan kumuh dan permukiman kumuh Pembimbingan kegiatan untuk memberikan petunjuk atau penjelasan mengenai cara untuk mengerjakan kegiatan atau hal terkait pencegahan terhadap tumbuh dan berkembangnya perumahan kumuh dan permukiman kumuh BENTUK: • Sosialisasi • Diseminasi BENTUK: • pembimbingan kepada kelompok masyarakat • pembimbingan kepada masyarakat perorangan • pembimbingan kepada dunia usaha
  • 19. CONTOH PENYUSUNAN MATRIKS INDIKASI P R O G R A M NO • Perumusan Matriks Program Pembiayaan merupakan kegiatan untuk • Indikasi Program disusun berdasarkan rencana kegiatan yang akan Hal - 19 merumuskan matriks program pembiayaan yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari rencana aksi yang telah disusun ke dalam program pembiayaan yang berdimensi waktu dan pelaksana program dilaksanakan. Dimensi dari kegiatan bisa besar dan jangka panjang (cth: bangun jalan penghubung antar kelurahan), namun juga bisa dalam skala kecil dan jangka pendek (perbaikan drainase). KEBIJAKAN / STRATEGI PROGRAM / KEGIATAN LOKASI VOLUME WAKTU PELAKSANAAN SUMBER DANA JPM 1 JPM II JP M III JPM Thn 1 Thn ... Thn ke-n IV I Kebijakan (....) I.a Strategi (....) 1. Jalan Lingk ...... 1.1. Peningkatan ... P: L: 1.2. Perbaikan .... P: L:
  • 20. CONTOH PERUMUSAN INDIKATOR KEBERHASILAN • Indikator keberhasilan adalah suatu nilai ambang batas yang menjadi indikator Hal - 20 suatu implementasi rencana terlaksana dengan baik NO. SEKTOR / JENIS INFRASTRUKTUR INDIKATOR NILAI TINGKAT KEBERHASILAN 1 Air Minum Tersedianya akses air minum yang aman melalui Sistem Penyediaan Air Minum dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi dengan kebutuhan pokok minimal 60 liter/orang/ hari 40% Tidak Berhasil 70% Cukup Berhasil 100% Berhasil 2 Persampahan Tersedianya infrastruktur persampahan skala rumah tangga 60% Tidak Berhasil 80% Cukup Berhasil 100% Berhasil
  • 21. C O N T O H P E N Y U S U N A N R E N C A N A P E L A K S A N A A N K E G I A T A N T A H A P P E R T A M A • Rencana pelaksanaan kegiatan tahap pertama merupakan pendetailan rencana yang dapat berupa jadwal dan RAB pelaksanaan kegiatan, maupun rencana turunan seperti DED yang hasilnya adalah gambar kerja, spek teknis, dan RAB • Kegiatan tahap pertama diarahkan untuk maksimal dapat diselesaikan pada bulan Agustus, mengingat Kolokium City Changer dilaksanakan bulan September dan Inagurasi City Changer pada bulan November saat Hari Habitat. Hal - 21
  • 22. Hal - 22 TINDAK LANJUT ACTION PLAN Hal - 22
  • 23. K O N S O L I D A S I P I H A K T E R K A I T • Sebagai tindak lanjut dari penyusunan rencana tindak, maka City Changer Hal - 23 perlu melakukan konsolidasi dengan pihak terkait, baik Pemerintah Kabupaten / Kota, Swasta maupun dengan Pemerintah. • Koordinasi dilakukan untuk: • Identifikasi peran serta City Changer dan apa yang bisa difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten / Kota ataupun swasta • Menjadi bagian dari tindak lanjut pembinaan oleh Pemerintah dan Pemerintah Kabupaten / Kota
  • 24. F U N D R A I S I N G • Penggalangan dana atau fundraising adalah segala upaya mendapatkan dana dan Hal - 24 sumber daya untuk membiayai kebutuhan organisasi dalam menjalankan programnya secara efektif dan dapat berkembang sesuai tuntutan kebutuhan masyarakat yang dilayani atau didampingi • Bentuk Fundraising: • Bantuan dana berupa uang tunai • Barter produk dengan media promosi : radio, koran, majalah, televisi • Support pembicara. Bisa jadi pembicara diambilkan dari lembaga sponsor atau sponsor bertanggung jawab mencarikan pembicara dari lembaga jaringannya sponsor • Support akomodasi • Potongan harga, misal: percetakan, katering • Souvenir: misal kaos, kenang-kenangn • Kerjasama program melaluia MoU • Diskon produk perusahaan • Pengumpulan dana masyarakat secara langsung, melalui konser, pertunjukan, dan lainnya yang terkait PEMAHAMAN FUNDRAISING
  • 25. F U N D R A I S I N G PIHAK SPONSHORSIP POTENSIAL • Public Sector Hal - 25 • Instansi pemerintahan memiliki alokasi anggaran untuk membantu meningkatkan kualitas masyarakat baik dalam hal fisik maupun non fisik, baik di tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional. • Memiliki keterbatasan dana, mengingat dana yang ada digunakan untuk pembiayaan program pemerintah terkait kumuh bagi kepentingan masyarakat juga • Alternatif Sponshorship yang harus dioptimalisasikan • Private Sector • Perusahaan yang sedang promo produk baru • Perusahaan yang sedang membuka kantor cabang baru • Perusahaan memiliki Corporate Sosial Responsibility (CSR) ditujukan untuk kegiatan sosial dan non profit • Bank memiliki dana-dana sosial untuk pemberdayaan masyarakat • Pihak Lainnya • Lembaga sosial non profit memiliki alokasi anggaran berbagai macam bidang garap. Caranya aksesnya dengan menjadi mitra kerja. • Lembaga Sosial Masyarakat, memiliki program kerja dan pada beberapa program membutuhkan kerjasama dengan pihak lain • Masyarakat baik dalam komunitas maupun secara luas
  • 26. F U N D R A I S I N G PERTIMBANGAN DALAM PEMBERIAN CSR • Aktivitas CSR biasanya mempertimbangkan beberapa hal antara lain: Hal - 26 • Proximity, yakni kedekatan aktivitas CSR dengan posisi geografis aktivitas perusahaan. Misalnya, Freeport membantu masyarakat suku Amungme, karena lokasi pertambangannya berada di wilayahnya. • Relevance, yakni sejauh mana aktivitas CSR relevan dengan atau mendukung operasi perusahaan mencetak laba. Ini adalah model CSR sebagaimana yang dijalankan PT Telkom. Misalnya, pemberian dana hibah/bergulir oleh Telkom untuk para pengecer kartu pra bayarnya, atau Sido Muncul memberi kredit ringan untuk membeli sepeda bagi tukang jamu gendong, dan sebagainya. Biasanya mereka juga diwajibkan memasang atribut perusahaan untuk tujuan promosi. • Magnitude, yakni yang terkait efek ‘promotif’ yang bisa muncul berupa citra positif kalau CSR dilaksanakan, meskipun tidak disampaikan secara eksplisit. Ini adalah bentuk tanggung jawab sosial yang lebih utuh, yakni tanggung jawab pada tiga hal mendasar (triple-bottom line) atau people, planet, dan profit). Kalau pun ada keuntungan yang bisa dipetik oleh perusahaan, adalah berupa keuntungan tidak langsung dalam bentuk meningkatnya citra positif perusahaan di mata stakeholder-nya. Misalnya yang masuk dalam program pemberian sumbangan kepada korban untuk bencana alam, kelaparan, dan aktivitas sosial. Contohnya sumbangan PT Telkom melalui Divisi Bina Lingkungan (Community Development Center) bagi bencana alam di Sumatera Barat.
  • 27. F U N D R A I S I N G Hal - 27 Program CSR PT. Intiland PERTIMBANGAN DALAM PEMBERIAN CSR
  • 28. F U N D R A I S I N G STRATEGI MENDAPATKAN ALOKASI DANA CSR • Tahap Pendahuluan (Segmentasi) Hal - 28 • Identifikasi Perusahaan yang menyelenggarakan Program CSR • Penilaian berdasarkan tingkat relevansi bisnis perusahaan dengan pengembangan permukiman • Tahap Persiapan Pengajuan Anggaran • Mendekati perusahaan-perusahaan tertentu yang menyelenggarakan Program CSR, melalui konsep door to door, beraudiensi dengan dengan unit organisasi penanggung jawab Program CSR di perusahaan calon mitra • Komunikasi tingkat lanjut dengan perusahaan calon mitra • Tahap Pengajuan Anggaran • Mengajukan Program dan Kegiatan dalam Rencana Tindak kepada Perusahaan • Menyusun Komitmen (Perjanjian) kerja sama implementasi Program CSR untuk permukiman 100-0-100
  • 29. F U N D R A I S I N G CONTOH LINGKUP DANA CSR BEBERAPA PERUSAHAAN • Lingkup kegiatan CSR dari PT. Unilever Indonesia, Tbk Hal - 29 • Nutrisi dan higiene • Pelestarian lingkungan, termasuk pengolahan sampah • Pertanian yang berwawasan lingkungan (sustainable agriculture) • Pemberdayaan perempuan dan pendidikan (women empowerment & education). • Lingkup kegiatan CSR dari PT. PLN • Menyusun dan melaksanakan kebijakan pemberdayaan masyarakat di lingkungan perusahaan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan dan CSR dengan lingkup kegiatan Community relation, Community Services, Community Empowering dan Pelestarian alam • Menyusun dan melaksanakan program kepedulian sosial perusahaan • Menyusun dan melaksanakan program kemitraan sosial dan bina UKM dan peningkatan citra perusahaan • Memastikan tersedianya dan terlaksananya program pelestarian alam termasuk penghijauan dan upaya pengembangan citra perusahaan sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance.
  • 30. F U N D R A I S I N G BENTUK IMPLEMENTASI RENCANA TINDAK • Lingkup implementasi kegiatan non fisik • Mensosialisasikan budaya / perilaku hidup Hal - 30 (perilaku hidup sehat, membuang sampah pada tempatnya, dan lainnya yang terkait) • Langsung memberikan percontohan dalam perubahan perilaku (dimulai oleh Fasilitator) • Lingkup implementasi kegiatan fisik • Berkontribusi aktif dalam pelaksanaan kegiatan fisik, baik berupa dana, lahan, tenaga maupun material • membantu menjaga ketertiban dalam pelaksanaan kegiatan fisik • mencegah perbuatan yang dapat menghambat atau menghalangi pelaksanaan penanganan • mengajukan gugatan perwakilan terhadap proses pelaksanaan kegiatan fisik yang mengganggu, merugikan dan/atau membahayakan kepentingan umum
  • 31. F U N D R A I S I N G MONITORING DAN EVALUASI HASIL IMPLEMENTASI ACTION PLAN • Monitoring adalah suatu proses terus menerus dalam pengumpulan dan analisis data untuk mengkomparasikan antara suatu program, kebijakan, atau kegiatan yang sedang dilaksanakan dengan hasil yang diharapkan. Monitoring mengukur prestasi realisasi thdp rencana • Evaluasi mendeskripsikan suatu analisis objektif terhadap kebijakan, program, atau project yang sedang berjalan atau telah selesai dilaksanakan untuk menentukan relevansinya, efektifitasnya, efisiensinya, dampak dan sustainabilitasnya, berdasar pada informasi yang reliabel dan kredibel. Evaluasi dapat diperoleh dari perbandingan indikator keberhasilan dengan rencana Klasifikasi Evaluasi Berdasarkan Tahapannya EVALUASI TAHAP PERENCANAAN Hal - 31 (EX – ANTE) TAHAP PELAKSANAAN (ON GOING) TAHAP PASCA PELAKSANAAN (EX – POST)  dilakukan sebelum ditetapkannya rencana  untuk memilih dan menentukan skala prioritas dari berbagai alternatif dan kemungkinan mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya  dilakukan pada saat pelaksanaan rencana  untuk menentukan tingkat kemajuan pelaksaan rencana dibandingkan dengan rencana yang telah dtentukan sebelumny  dilaskanakan setelah pelaksanaan rencana berakhir  untuk melihat apakah pencapaian (keluaran / hasil / dampak) program dan kegiatan mengatasi masalah pembangunan yang ingin dipecahkan  untuk menilai efisiensi (keluaran dan hasil dibandingkan masukan), efektivitas (hasil dan dampak terhadap sasaran), ataupun manfaat (dampak terhadap kebutuhan) dari suatu program dan kegiatan
  • 32. K E B E R L A N J U T A N A C T I O N P L A N • Keberlanjutan action plan perlu dipertimbangkan, seandainya implementasi action plan berhasil dengan baik, baik secara output maupun outcome • Keberlanjutan action plan menjadi penting karena secara City Changer sudah memiliki bekal kepercayaan dari sponsor dan stakeholders lain yang bermitra dengannya. • Keberlanjutan action plan dapat dilakukan dengan menduplikasi program dan kegiatan pada lokasi lain yang memiliki kebutuan yang sama, ataupun dapat di lokasi yang sama dengan kegiatan yang berbeda. Hal - 32 No Strategi No Indikasi Program Instansi Pelaksana Tahun Pelaksanaan Periode I (2009-2013) 2009 2010 2011 2012 2013 A Penataan Tepi Sungai Martapura 1 Konsolidasi Lahan Sempadan Sungai PERKIM, PU 2 Revitalisasi Permukiman Sempadan Sungai PERKIM, PU 3 Pembangunan Jalan Tepi Sungai PERKIM, PU 4 Penataan Kawasan Tepi Sungai PERKIM, PU B Normls. Sungai Martapura 1 Pengerukan Sungai PERKIM, PU 2 Pembangunan Turap/Bronjong PERKIM, PU C Peningkatan Kualitas Jalan dan Penataan Jaringan Drainase 1 Program Pengembangan sumur resapan dalam kaveling sesuai kebutuhan PERKIM, PU 2 Program Pengembangan sumur biopori dalam kaveling PERKIM, PU, Masyarakat 3 Peningkatan kualitas jalan lingkungan dan Drainase tersier PERKIM, PU 4 Perbaikan jalan lingkungan dan Drainase tersier PERKIM, PU 5 Pembangunan jalan lingkungan dan Drainase tersier PERKIM, PU D Pengendalian Pertumbuhan Kawasan 1 Pendataan Bangunan PERKIM, PU 2 Pengendalian Pembangunan melalui IMB PERKIM, PU 3 Pengawasan secara Berkala PERKIM, PU E Peningkatan Kualitas Permukiman 1 Penataan bangunan dan lingkungan PERKIM, PU 2 Peningkatan kualitas lingkungan secara swadaya Masyararakat F Penyediaan Pelayanan Air Minum 1 Penyediaan air bersih/minum secara swadaya oleh masyarakat Masyararakat 2 Pemberian bantuan fisik penyediaan air bersih/minum secara swadaya oleh pemerintah PERKIM, PU 3 Pengembangan hidran umum PERKIM 4 Peningkatan kualitas dan kapasitas distribusi air minum PDAM PDAM 5 Pengembangan reservoir umum oleh PDAM atau pemerintah PDAM, PERKIM, PU G Pengelolaan Sistem Sanitasi 1 Pengembangan sistem pengelolaan sanitasi domestik secara swadaya oleh masyarakat Masyarakat 2 Bantuan fisik sistem pengelolaan sanitasi komunal oleh pemerintah PERKIM, PU 3 Bantuan fisik sistem pengelolaan sanitasi komunal melalui CSR Swasta 4 Pengembangan jaringan perpipaan limbah terpusat PERKIM, PU 5 Pengembangan sistem pengelolaan sanitasi untuk fungsi khusus PERKIM, PU, Swasta H Pengelolaan Sistem Persampahan 1 Pengembangan pengelolaan persampahan dom. Masyarakat 2 Penyediaan tempat sampah umum DK.b PERKIM 3 Penyediaan TPS skala lingkungan dan kawasan DiKb. PERKIM 4 Penyediaan layanan pengangkutan sampah DiKb PERKIM 5 Pengembangan sistem pengolahan sampah skala kawasan DKb, PERKIM 2014, 2015, Tahun ke-n What Next After 2013? Who Respo nsible ?
  • 33. SEKIAN DAN TERIMA KASIH Hal - 33 Permukiman Tanpa Kumuh 2020