SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
PADA PASIEN DENGAN
KATARAK

OLEH : YESI KARTIKA SARI Amd.Kep
Dosen Pembimbing :
ZULFA, S.Kep, M.Kep, Sp.KMB
Konsep
Teoritis
Definisi
Definisi


Menurut Corwin (2001), katarak adalah penurunan progresif kejernihan
lensa. Lensa menjadi keruh atau berwarna putih abu-abu, dan ketajaman
penglihatan berkurang. Katarak terjadi apabila protein-protein lensa yang
secara normal transparan terurai dan mengalami koagulasi.



Sedangkan menurut Mansjoer (2000), katarak adalah setiap keadaan
kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (panambahan
cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau akibat kedua-duanya.
Biasanya mengenai kedua mata dan berjalan progresif.



Jadi, dapat disimpulkan katarak adalah kekeruhan lensa yang normalnya
transparan dan dilalui cahaya ke retina, yang dapat disebabkan oleh
berbagai hal sehingga terjadi kerusakan penglihatan.
Klasifikasi
Katarak
Senilis


Semua kekeruhan lensa yang terjadi pada usia
lanjut, yaitu usia di atas 50 tahun. Penyebab nya
sampai sekarang belum diketahui secara pasti.
Namun banyak kasus katarak senilis yang
ditemukan
berkaitan
dengan
faktor
keturunan, maka riwayat penyakit keluarga perlu
di tanyakan.



Epidemiologi, Sampai saat ini katarak senilis
merupakan jenis katarak yang paling banyak
ditemukan, sampai 90% dari seluruh kasus
Katarak Senilis ini dibagi lagi ke dalam 4 stadium :


Katarak insipien



Katarak imatur



Katarak matur



Katarak hipermatur
Kekeruhan cairan

Ringan

Sebagian

Seluruh

Massif

lensa iris

Normal

Bertambah

Normal

Berkurang

Bilik mata depan

Normal

Terdorong

Normal

Tremulans

Sudut bilik mata

Normal

Dangkal

Normal

(hanya bila

Shadow test

Normal

sempit

Normal

zonula putus)

Penyulit

negative

Positf

Negative

Dalam terbuka

-

Pseudopositif

-

Glaucoma

Uveitis, glaukoma
Berdasarkan lokasi, katarak senilis dapat dibagi
menjadi :

Nuclear
sclerosis

Kortical
Katarak
Congenital


Katarak akibat infeksi virus dimasa pertumbuhan janin, genetic atau
kelainan herediter

Katarak Juvenill


Katarak yang muncul selama proses perkembangan

Katarak
Traumatic


Katarak akibat trauma
Katarak Trauma
Toksik



Katarak akibat paparan zat kimia seperti terapi kortikosteroid
sistemik, rokok, alkohol
Katarak
Komlikata


Katarak akibat penyakit mata yang lain seperti
uveitis (glaucoma)

Assocated
Katarak


Katarak yang berhubungan dengan penyakit
spesifik karena kelainan sistemik atau
metabolic seperti DM, galaktosemi distrofi
miotonik
Etiologi


Sebagian besar katarak terjadi karena proses
degeneratif
atau
bertambahnya
usia
seseorang. Usia rata-rata terjadinya katarak
adalah pada umur 50 tahun keatas. Akan
tetapi, katarak dapat pula terjadi pada bayi
karena sang ibu terinfeksi virus pada saat hamil
muda.
Penyebab katarak lainnya meliputi :


Faktor keturunan.



gangguan pertumbuhan



Cacat bawaan sejak lahir.





Masalah kesehatan, misalnya
diabetes.

Mata tanpa pelindung terkena
sinar matahari dalam waktu
yang cukup lama.



Rokok dan Alkohol



Operasi mata sebelumnya



Trauma (kecelakaan) pada
mata





Penggunaan obat tertentu,
khususnya steroid.
gangguan metabolisme seperti
DM (Diabetus Melitus)
Manifestasi
Klinis
Gejala Subyektif :
 Penglihatan seperti berasap dan tajam penglihatan yang menurun secara
progresif.


Visus mudur yang derajatnya tergantung lokalisasi dan tebal tipisnya
kekeruhan, Bila : Kekeruhan tipis,kemunduran visus sedikit atau
sebaliknya. dan kekeruhan terletak diequator, tak ada keluhan apa-apa.



Penderita mengeluh adanya bercak-bercak putih yang tak bergerak.



Diplopia monocular yaitu penderita melihat 2 bayangan yang disebabkan
oleh karena refraksi dari lensa sehingga benda-benda yang dilihat
penderita akan menyebabkan silau.



Pada stadium permulaan penderita mengeluh miopi, hal ini terjadi karena
proses pembentukan katarak sehingga lensa menjadi cembung dan
refraksi power mata meningkat, akibatnya
Gejala Obyektif :
 Pada lensa tidak ada tanda-tanda inflamasi


Jika mata diberi sinar dari samping: Lensa tampak keruh
keabuan atau keputihan dengan latar hitam



Pada fundus reflex dengan opthalmoskop: kekeruhasn tersebut
tampak hitam dengan latar orange pada stadium matur hanya
didapatkan warna putih atau tampak kehitaman tanpa latar
orange, hal ini menunjukkan bahwa lensa sudah keruh
seluruhnya



Kamera anterior menjadi dangkal dan iris terdorong
kedepan, sudut kamera anterior menyempit sehingga tekanan
intraokuler meningkat, akibatnya terjadi glaukoma
Patofisiolo
gi


Lensa
yang
normal
adalah
struktur
posterior
iris
yang
jernih, transparan, berbentuk seperti kancing baju dan mempunyai kekuatan
refraksi yang besar. Lensa mengandung tiga komponen anatomis. Pada zona
sentral terdapat nukleus, di perifer ada korteks, dan yang mengelilingi keduanya
adalah kapsul anterior dan posterior. Dengan bertambahnya usia, nukleus
mengalami perubahan warna menjadi coklat kekuningan. Disekitar opasitas
terdapat densitas seperti duri di anterior dan posterior nukleus. Opasitas pada
kapsul posterior merupakan bentuk katarak yang paling bermakna, nampak
seperti kristal salju pada jendela.



Perubahan fisik dan kimia dalam lensa mengakibatkan hilangnya transparansi.
Perubahan pada serabut halus multipel (zunula) yang memanjang dari badan
silier ke sekitar daerah diluar lensa, misalnya dapat menyebabkan penglihatan
mengalamui distorsi. Perubahan kimia dalam protein lensa dapat menyebabkan
koagulasi, sehingga mengabutkan pandangan dengan menghambat jalannya
cahaya ke retina. Salah satu teori menyebutkan terputusnya protein lensa
normal terjadi disertai influks air ke dalam lensa. Proses ini mematahkan serabut
lensa yang tegang dan mengganggu transmisi sinar. Teori lain mengatakan
bahwa suatu enzim mempunyai peran dalam melindungi lensa dari degenerasi.


Katarak biasanya terjadi bilateral, namun memiliki
kecepatan yang berbeda. Dapat disebabkan oleh
kejadian trauma maupun sistemik, seperti diabetes.
Namun kebanyakan merupakan konsekuensi dari
proses penuaan yang normal. Kebanyakan katarak
berkembang secara kronik ketika seseorang
memasuki dekade ketujuh. Katarak dapat bersifat
kongenital dan harus diidentifikasi awal, karena bila
tidak terdiagnosa dapat menyebabkan ambliopia
dan kehilangan penglihatan permanen. Faktor yang
paling sering berperan dalam terjadinya katarak
meliputi radiasi sinar ultraviolet B, obatobatan, alkohol, merokok, diabetes, dan asupan
vitamin antioksidan yang kurang dalam jangka
waktu lama (Smeltzer, 2002).
komplikasi


Bila katarak dibiarkan maka akan terjadi
komplikasi berupa glaukoma dan uveitis.
Glaukoma adalah peningkatan abnormal
tekanan intraokuler yang menyebabkan atrofi
saraf optik dan kebutaan bila tidak teratasi
(Doenges, 2000).
Pemeriksaan
diagnostik
Kartu mata snellen /mesin
telebinokuler
Lapang Penglihatan
Pengukuran Tonografi : TIO
(12 – 25 mmHg)
Pengukuran Gonioskopi
membedakan sudut terbuka
dari sudut tertutup glukoma
Tes Provokatif : menentukan
adanya/ tipe glukoma
Oftalmoskopi

Darah lengkap, LED
EKG, kolesterol serum, lipid
Tes toleransi glukosa :
kontrol DM
Keratometri.
Pemeriksaan lampu slit.
A-scan ultrasound
(echography).
Penghitungan sel endotel
penting u/ fakoemulsifikasi &
implantasi.
USG mata sebagai
persiapan untuk pembedahan
katarak.
penatalaksanaa
n
pre- op katarak
 Status lokalis








Fungsi retina harus baik-dengan test proyeksi
Tidak boleh ada infeksi pada mata atau jaringan sekitar
(missal:uveitis)
Tidak ada glaucoma, bahaya terjadi prolaps bola mata
Koreksi visus

Status generalis, hindari kondisi berikut :






Hipertensi
DM karena luka sulit sembuh, mudah terjadi infeksi dan
perdarahan post hifema sulit hilang
Batuk kronik karena bisa terjadi prolaps bola mata
Gagal jantung
Macam-macam operasi:






ICCE (Intra Capsular Cataract Extraction)
Merupakan
tindakan
pengeluaran
lensa
bersama-sama dengan kapsul
ECCE (Ekstra Capsular Cataract Extraction)
Dilakukan dengan merobek kapsul anterior dan
mengeluarkan inti lensa dan kortek, sedang sisa
lensa diharapkan keluar bersama dengan
aqueoshumour
Post operasi :




Tujuan : cegah infeksi dan terbukanya luka
operasi.
Pasien diminta tidak banyak bergerak dan
menghindari mengangkat beban berat selama
sebulan. Mata ditutup selama beberapa hari
selama beberapa minggu harus dilindungi
dengan pelindung logam pada malam hari.
Kacamata permanent diberikan 6-8 minggu
setelah operasi.
Konsep
Keperawatan
Pengkajian


Biodata
 Identitas

klien : nama, umur, jenis kelamin, status
perkawinan, agama, suku/
bangsa, pendidikan, pekerjaan, alamat dan nomor
register.



Riwayat kesehatan
 Keluhan

utama
 Riwayat kesehatan dahulu
 Riwayat kesehatan sekarang
 Riwayat kesehatan keluarga


Pemeriksaan fisik


Perubahan pola fungsi
Aktivitas / istirahat
Gejala : Perubahan aktivitas biasanya/ hobi sehubungan
dengan gangguan penglihatan.
 Makanan/ cairan
Gejala : Mual/ muntah.
 Neurosensori
Gejala : Gangguan penglihatan (kabur/tak jelas), sinar
terang menyebabkan silau dengan kehilangan bertahap
penglihatan perifer
Tanda : Tampak kecoklatan atau putih susu pada pupil.
Hipersekresi air mata.
 Nyeri/ kenyamanan
Gejala : Ketidaknyamanan ringan/ mata berair.

Diagnosa
Keperawatan
Pre operasi:
 Gangguan persepsi sensori (visual)
 Resiko cedera (jatuh)
 Deficit perawatan diri
 Defisit pengetahuan
 Takut/cemas
 Isolasi sosial
Post Operasi
 Nyeri akut
 Gangguan persepsi sensori
 Resiko cedera (jatuh)
 Isolasi social
 Deficit perawatan diri
 Defisit pengetahuan
 Ansietas (cemas)
 Gangguan konsep diri
 Ketidakefektifan penatalaksanaan program
terapeutik
Intervensi
Keperawatan
Asuhan keperawatan katarak

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Ppt perawatan luka ot
Ppt perawatan luka otPpt perawatan luka ot
Ppt perawatan luka ot
 
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga
 
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasusAsuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
 
Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensiTugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
 
14365045 perspektif-keperawatan-anak
14365045 perspektif-keperawatan-anak14365045 perspektif-keperawatan-anak
14365045 perspektif-keperawatan-anak
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copy
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
Konsep dasar keperawatan anak, FCC, a traumatik Care
Konsep dasar keperawatan anak, FCC, a traumatik CareKonsep dasar keperawatan anak, FCC, a traumatik Care
Konsep dasar keperawatan anak, FCC, a traumatik Care
 
Kb 1 triage
Kb 1 triageKb 1 triage
Kb 1 triage
 
Keratitis
KeratitisKeratitis
Keratitis
 
PPT macam-macam syok
PPT macam-macam syokPPT macam-macam syok
PPT macam-macam syok
 
Lp bronkopneumonia
Lp bronkopneumoniaLp bronkopneumonia
Lp bronkopneumonia
 
Askep glaukoma
Askep glaukomaAskep glaukoma
Askep glaukoma
 
Gangguan penglihatan AKPER PEMKAB MUNA
Gangguan penglihatan AKPER PEMKAB MUNA Gangguan penglihatan AKPER PEMKAB MUNA
Gangguan penglihatan AKPER PEMKAB MUNA
 
GCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat KesadaranGCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat Kesadaran
 
Askep glukoma
Askep glukomaAskep glukoma
Askep glukoma
 

Viewers also liked

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK) pjj_kemenkes
 
Katarak dr. lk
Katarak dr. lkKatarak dr. lk
Katarak dr. lkmateri-x2
 
Ophthalmology e-logbook
Ophthalmology e-logbookOphthalmology e-logbook
Ophthalmology e-logbookNurul Ain
 
Askep gerontik-katarak
Askep gerontik-katarakAskep gerontik-katarak
Askep gerontik-katarakHartanto Dwi
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Penglihatan (Katarak)
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan  Gangguan Penglihatan (Katarak)Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan  Gangguan Penglihatan (Katarak)
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Penglihatan (Katarak)pjj_kemenkes
 
Cne katarak by Sn Syariza
Cne katarak by Sn SyarizaCne katarak by Sn Syariza
Cne katarak by Sn SyarizaCik FieQa
 
PENJAGAAN SEBELUM DAN SELEPAS PEMBEDAHAN SECARA KHUSUS
PENJAGAAN SEBELUM DAN SELEPAS PEMBEDAHAN SECARA KHUSUSPENJAGAAN SEBELUM DAN SELEPAS PEMBEDAHAN SECARA KHUSUS
PENJAGAAN SEBELUM DAN SELEPAS PEMBEDAHAN SECARA KHUSUSMuhammad Nasrullah
 
Katarak upt puskesmas bantarsari
Katarak upt puskesmas bantarsariKatarak upt puskesmas bantarsari
Katarak upt puskesmas bantarsarihasanslide
 
Asuhan Keperawatan Hiperparatiroid dan Hipoparatiroid
Asuhan Keperawatan Hiperparatiroid dan HipoparatiroidAsuhan Keperawatan Hiperparatiroid dan Hipoparatiroid
Asuhan Keperawatan Hiperparatiroid dan HipoparatiroidSri Nala
 
PENJAGAAN SEBELUM DAN SELEPAS PEMBEDAHAN
PENJAGAAN SEBELUM DAN SELEPAS PEMBEDAHANPENJAGAAN SEBELUM DAN SELEPAS PEMBEDAHAN
PENJAGAAN SEBELUM DAN SELEPAS PEMBEDAHANMuhammad Nasrullah
 

Viewers also liked (16)

Glaukoma
GlaukomaGlaukoma
Glaukoma
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
 
Katarak dr. lk
Katarak dr. lkKatarak dr. lk
Katarak dr. lk
 
Leaflet pneumonia akper muna
Leaflet pneumonia akper munaLeaflet pneumonia akper muna
Leaflet pneumonia akper muna
 
Ophthalmology e-logbook
Ophthalmology e-logbookOphthalmology e-logbook
Ophthalmology e-logbook
 
Askep gerontik-katarak
Askep gerontik-katarakAskep gerontik-katarak
Askep gerontik-katarak
 
GLAUKOMA
GLAUKOMAGLAUKOMA
GLAUKOMA
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Penglihatan (Katarak)
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan  Gangguan Penglihatan (Katarak)Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan  Gangguan Penglihatan (Katarak)
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Penglihatan (Katarak)
 
Cne katarak by Sn Syariza
Cne katarak by Sn SyarizaCne katarak by Sn Syariza
Cne katarak by Sn Syariza
 
PENJAGAAN SEBELUM DAN SELEPAS PEMBEDAHAN SECARA KHUSUS
PENJAGAAN SEBELUM DAN SELEPAS PEMBEDAHAN SECARA KHUSUSPENJAGAAN SEBELUM DAN SELEPAS PEMBEDAHAN SECARA KHUSUS
PENJAGAAN SEBELUM DAN SELEPAS PEMBEDAHAN SECARA KHUSUS
 
SAP KATARAK
SAP KATARAKSAP KATARAK
SAP KATARAK
 
Katarak upt puskesmas bantarsari
Katarak upt puskesmas bantarsariKatarak upt puskesmas bantarsari
Katarak upt puskesmas bantarsari
 
Glaukoma
GlaukomaGlaukoma
Glaukoma
 
Glaukoma
Glaukoma Glaukoma
Glaukoma
 
Asuhan Keperawatan Hiperparatiroid dan Hipoparatiroid
Asuhan Keperawatan Hiperparatiroid dan HipoparatiroidAsuhan Keperawatan Hiperparatiroid dan Hipoparatiroid
Asuhan Keperawatan Hiperparatiroid dan Hipoparatiroid
 
PENJAGAAN SEBELUM DAN SELEPAS PEMBEDAHAN
PENJAGAAN SEBELUM DAN SELEPAS PEMBEDAHANPENJAGAAN SEBELUM DAN SELEPAS PEMBEDAHAN
PENJAGAAN SEBELUM DAN SELEPAS PEMBEDAHAN
 

Similar to Asuhan keperawatan katarak

Similar to Asuhan keperawatan katarak (20)

Katarak
KatarakKatarak
Katarak
 
Makalah askep katarak
Makalah askep katarakMakalah askep katarak
Makalah askep katarak
 
Sap katarak
Sap katarakSap katarak
Sap katarak
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Katarak AKPER PEMKAB MUNA
Katarak AKPER PEMKAB MUNA Katarak AKPER PEMKAB MUNA
Katarak AKPER PEMKAB MUNA
 
Patologi pada-katarak1
Patologi pada-katarak1Patologi pada-katarak1
Patologi pada-katarak1
 
Katarak
KatarakKatarak
Katarak
 
Presentasi katarak senilis penyuluhan
Presentasi katarak senilis penyuluhanPresentasi katarak senilis penyuluhan
Presentasi katarak senilis penyuluhan
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
219824917 98070504-case-katarak-matur
219824917 98070504-case-katarak-matur219824917 98070504-case-katarak-matur
219824917 98070504-case-katarak-matur
 
Presentasi kasus z
Presentasi kasus zPresentasi kasus z
Presentasi kasus z
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
 
PPT_KATARAK_pptx.pptx
PPT_KATARAK_pptx.pptxPPT_KATARAK_pptx.pptx
PPT_KATARAK_pptx.pptx
 
Makalah gangguan sistem sensori persepsi penglihatan
Makalah gangguan sistem sensori persepsi penglihatanMakalah gangguan sistem sensori persepsi penglihatan
Makalah gangguan sistem sensori persepsi penglihatan
 
Katarak
KatarakKatarak
Katarak
 
Dm retinopati
Dm retinopatiDm retinopati
Dm retinopati
 
Sap katarak ready
Sap katarak   readySap katarak   ready
Sap katarak ready
 
REFERAT OPERASI KATARAK PADA MATA (JENIS OPERASI DAN INDIKASINYA).pptx
REFERAT OPERASI KATARAK PADA MATA (JENIS OPERASI DAN INDIKASINYA).pptxREFERAT OPERASI KATARAK PADA MATA (JENIS OPERASI DAN INDIKASINYA).pptx
REFERAT OPERASI KATARAK PADA MATA (JENIS OPERASI DAN INDIKASINYA).pptx
 
Ablatio retina
Ablatio retinaAblatio retina
Ablatio retina
 
3. lensa
3. lensa3. lensa
3. lensa
 

More from Yesi Tika

Ruang lingkup keperawatan jiwa dan keluarga
Ruang lingkup keperawatan jiwa dan keluargaRuang lingkup keperawatan jiwa dan keluarga
Ruang lingkup keperawatan jiwa dan keluargaYesi Tika
 
Konsep keperawatan lansia
Konsep keperawatan lansiaKonsep keperawatan lansia
Konsep keperawatan lansiaYesi Tika
 
Komunikasi dalam konteks sosial dan budaya
Komunikasi dalam konteks sosial dan budayaKomunikasi dalam konteks sosial dan budaya
Komunikasi dalam konteks sosial dan budayaYesi Tika
 
Konsep berfikir kritis
Konsep berfikir kritisKonsep berfikir kritis
Konsep berfikir kritisYesi Tika
 
Asuhan keperawatan periferal arterial disease (pad)
Asuhan keperawatan periferal arterial disease (pad)Asuhan keperawatan periferal arterial disease (pad)
Asuhan keperawatan periferal arterial disease (pad)Yesi Tika
 
Asuhan keperawatan ulkus peptikum.....
Asuhan keperawatan ulkus peptikum.....Asuhan keperawatan ulkus peptikum.....
Asuhan keperawatan ulkus peptikum.....Yesi Tika
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaYesi Tika
 
Asuhan keperawatan diabetes melitus
Asuhan keperawatan diabetes melitusAsuhan keperawatan diabetes melitus
Asuhan keperawatan diabetes melitusYesi Tika
 
Asuhan keperawatan bedah orthopedik
Asuhan keperawatan bedah orthopedikAsuhan keperawatan bedah orthopedik
Asuhan keperawatan bedah orthopedikYesi Tika
 
Anatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imunAnatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imunYesi Tika
 
Anatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikAnatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikYesi Tika
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerYesi Tika
 

More from Yesi Tika (13)

Ruang lingkup keperawatan jiwa dan keluarga
Ruang lingkup keperawatan jiwa dan keluargaRuang lingkup keperawatan jiwa dan keluarga
Ruang lingkup keperawatan jiwa dan keluarga
 
Konsep keperawatan lansia
Konsep keperawatan lansiaKonsep keperawatan lansia
Konsep keperawatan lansia
 
Komunikasi dalam konteks sosial dan budaya
Komunikasi dalam konteks sosial dan budayaKomunikasi dalam konteks sosial dan budaya
Komunikasi dalam konteks sosial dan budaya
 
Konsep berfikir kritis
Konsep berfikir kritisKonsep berfikir kritis
Konsep berfikir kritis
 
Asuhan keperawatan periferal arterial disease (pad)
Asuhan keperawatan periferal arterial disease (pad)Asuhan keperawatan periferal arterial disease (pad)
Asuhan keperawatan periferal arterial disease (pad)
 
Asuhan keperawatan ulkus peptikum.....
Asuhan keperawatan ulkus peptikum.....Asuhan keperawatan ulkus peptikum.....
Asuhan keperawatan ulkus peptikum.....
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
 
Asuhan keperawatan diabetes melitus
Asuhan keperawatan diabetes melitusAsuhan keperawatan diabetes melitus
Asuhan keperawatan diabetes melitus
 
Asuhan keperawatan bedah orthopedik
Asuhan keperawatan bedah orthopedikAsuhan keperawatan bedah orthopedik
Asuhan keperawatan bedah orthopedik
 
Askep sle
Askep sleAskep sle
Askep sle
 
Anatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imunAnatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imun
 
Anatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikAnatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem Sensorik
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
 

Asuhan keperawatan katarak

  • 1. PADA PASIEN DENGAN KATARAK OLEH : YESI KARTIKA SARI Amd.Kep Dosen Pembimbing : ZULFA, S.Kep, M.Kep, Sp.KMB
  • 3. Definisi Definisi  Menurut Corwin (2001), katarak adalah penurunan progresif kejernihan lensa. Lensa menjadi keruh atau berwarna putih abu-abu, dan ketajaman penglihatan berkurang. Katarak terjadi apabila protein-protein lensa yang secara normal transparan terurai dan mengalami koagulasi.  Sedangkan menurut Mansjoer (2000), katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (panambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau akibat kedua-duanya. Biasanya mengenai kedua mata dan berjalan progresif.  Jadi, dapat disimpulkan katarak adalah kekeruhan lensa yang normalnya transparan dan dilalui cahaya ke retina, yang dapat disebabkan oleh berbagai hal sehingga terjadi kerusakan penglihatan.
  • 4.
  • 5. Klasifikasi Katarak Senilis  Semua kekeruhan lensa yang terjadi pada usia lanjut, yaitu usia di atas 50 tahun. Penyebab nya sampai sekarang belum diketahui secara pasti. Namun banyak kasus katarak senilis yang ditemukan berkaitan dengan faktor keturunan, maka riwayat penyakit keluarga perlu di tanyakan.  Epidemiologi, Sampai saat ini katarak senilis merupakan jenis katarak yang paling banyak ditemukan, sampai 90% dari seluruh kasus
  • 6. Katarak Senilis ini dibagi lagi ke dalam 4 stadium :  Katarak insipien  Katarak imatur  Katarak matur  Katarak hipermatur
  • 7. Kekeruhan cairan Ringan Sebagian Seluruh Massif lensa iris Normal Bertambah Normal Berkurang Bilik mata depan Normal Terdorong Normal Tremulans Sudut bilik mata Normal Dangkal Normal (hanya bila Shadow test Normal sempit Normal zonula putus) Penyulit negative Positf Negative Dalam terbuka - Pseudopositif - Glaucoma Uveitis, glaukoma
  • 8. Berdasarkan lokasi, katarak senilis dapat dibagi menjadi : Nuclear sclerosis Kortical
  • 9. Katarak Congenital  Katarak akibat infeksi virus dimasa pertumbuhan janin, genetic atau kelainan herediter Katarak Juvenill  Katarak yang muncul selama proses perkembangan Katarak Traumatic  Katarak akibat trauma Katarak Trauma Toksik  Katarak akibat paparan zat kimia seperti terapi kortikosteroid sistemik, rokok, alkohol
  • 10. Katarak Komlikata  Katarak akibat penyakit mata yang lain seperti uveitis (glaucoma) Assocated Katarak  Katarak yang berhubungan dengan penyakit spesifik karena kelainan sistemik atau metabolic seperti DM, galaktosemi distrofi miotonik
  • 11. Etiologi  Sebagian besar katarak terjadi karena proses degeneratif atau bertambahnya usia seseorang. Usia rata-rata terjadinya katarak adalah pada umur 50 tahun keatas. Akan tetapi, katarak dapat pula terjadi pada bayi karena sang ibu terinfeksi virus pada saat hamil muda.
  • 12. Penyebab katarak lainnya meliputi :  Faktor keturunan.  gangguan pertumbuhan  Cacat bawaan sejak lahir.   Masalah kesehatan, misalnya diabetes. Mata tanpa pelindung terkena sinar matahari dalam waktu yang cukup lama.  Rokok dan Alkohol  Operasi mata sebelumnya  Trauma (kecelakaan) pada mata   Penggunaan obat tertentu, khususnya steroid. gangguan metabolisme seperti DM (Diabetus Melitus)
  • 13. Manifestasi Klinis Gejala Subyektif :  Penglihatan seperti berasap dan tajam penglihatan yang menurun secara progresif.  Visus mudur yang derajatnya tergantung lokalisasi dan tebal tipisnya kekeruhan, Bila : Kekeruhan tipis,kemunduran visus sedikit atau sebaliknya. dan kekeruhan terletak diequator, tak ada keluhan apa-apa.  Penderita mengeluh adanya bercak-bercak putih yang tak bergerak.  Diplopia monocular yaitu penderita melihat 2 bayangan yang disebabkan oleh karena refraksi dari lensa sehingga benda-benda yang dilihat penderita akan menyebabkan silau.  Pada stadium permulaan penderita mengeluh miopi, hal ini terjadi karena proses pembentukan katarak sehingga lensa menjadi cembung dan refraksi power mata meningkat, akibatnya
  • 14. Gejala Obyektif :  Pada lensa tidak ada tanda-tanda inflamasi  Jika mata diberi sinar dari samping: Lensa tampak keruh keabuan atau keputihan dengan latar hitam  Pada fundus reflex dengan opthalmoskop: kekeruhasn tersebut tampak hitam dengan latar orange pada stadium matur hanya didapatkan warna putih atau tampak kehitaman tanpa latar orange, hal ini menunjukkan bahwa lensa sudah keruh seluruhnya  Kamera anterior menjadi dangkal dan iris terdorong kedepan, sudut kamera anterior menyempit sehingga tekanan intraokuler meningkat, akibatnya terjadi glaukoma
  • 15. Patofisiolo gi  Lensa yang normal adalah struktur posterior iris yang jernih, transparan, berbentuk seperti kancing baju dan mempunyai kekuatan refraksi yang besar. Lensa mengandung tiga komponen anatomis. Pada zona sentral terdapat nukleus, di perifer ada korteks, dan yang mengelilingi keduanya adalah kapsul anterior dan posterior. Dengan bertambahnya usia, nukleus mengalami perubahan warna menjadi coklat kekuningan. Disekitar opasitas terdapat densitas seperti duri di anterior dan posterior nukleus. Opasitas pada kapsul posterior merupakan bentuk katarak yang paling bermakna, nampak seperti kristal salju pada jendela.  Perubahan fisik dan kimia dalam lensa mengakibatkan hilangnya transparansi. Perubahan pada serabut halus multipel (zunula) yang memanjang dari badan silier ke sekitar daerah diluar lensa, misalnya dapat menyebabkan penglihatan mengalamui distorsi. Perubahan kimia dalam protein lensa dapat menyebabkan koagulasi, sehingga mengabutkan pandangan dengan menghambat jalannya cahaya ke retina. Salah satu teori menyebutkan terputusnya protein lensa normal terjadi disertai influks air ke dalam lensa. Proses ini mematahkan serabut lensa yang tegang dan mengganggu transmisi sinar. Teori lain mengatakan bahwa suatu enzim mempunyai peran dalam melindungi lensa dari degenerasi.
  • 16.  Katarak biasanya terjadi bilateral, namun memiliki kecepatan yang berbeda. Dapat disebabkan oleh kejadian trauma maupun sistemik, seperti diabetes. Namun kebanyakan merupakan konsekuensi dari proses penuaan yang normal. Kebanyakan katarak berkembang secara kronik ketika seseorang memasuki dekade ketujuh. Katarak dapat bersifat kongenital dan harus diidentifikasi awal, karena bila tidak terdiagnosa dapat menyebabkan ambliopia dan kehilangan penglihatan permanen. Faktor yang paling sering berperan dalam terjadinya katarak meliputi radiasi sinar ultraviolet B, obatobatan, alkohol, merokok, diabetes, dan asupan vitamin antioksidan yang kurang dalam jangka waktu lama (Smeltzer, 2002).
  • 17. komplikasi  Bila katarak dibiarkan maka akan terjadi komplikasi berupa glaukoma dan uveitis. Glaukoma adalah peningkatan abnormal tekanan intraokuler yang menyebabkan atrofi saraf optik dan kebutaan bila tidak teratasi (Doenges, 2000).
  • 18. Pemeriksaan diagnostik Kartu mata snellen /mesin telebinokuler Lapang Penglihatan Pengukuran Tonografi : TIO (12 – 25 mmHg) Pengukuran Gonioskopi membedakan sudut terbuka dari sudut tertutup glukoma Tes Provokatif : menentukan adanya/ tipe glukoma Oftalmoskopi Darah lengkap, LED EKG, kolesterol serum, lipid Tes toleransi glukosa : kontrol DM Keratometri. Pemeriksaan lampu slit. A-scan ultrasound (echography). Penghitungan sel endotel penting u/ fakoemulsifikasi & implantasi. USG mata sebagai persiapan untuk pembedahan katarak.
  • 19. penatalaksanaa n pre- op katarak  Status lokalis      Fungsi retina harus baik-dengan test proyeksi Tidak boleh ada infeksi pada mata atau jaringan sekitar (missal:uveitis) Tidak ada glaucoma, bahaya terjadi prolaps bola mata Koreksi visus Status generalis, hindari kondisi berikut :     Hipertensi DM karena luka sulit sembuh, mudah terjadi infeksi dan perdarahan post hifema sulit hilang Batuk kronik karena bisa terjadi prolaps bola mata Gagal jantung
  • 20. Macam-macam operasi:     ICCE (Intra Capsular Cataract Extraction) Merupakan tindakan pengeluaran lensa bersama-sama dengan kapsul ECCE (Ekstra Capsular Cataract Extraction) Dilakukan dengan merobek kapsul anterior dan mengeluarkan inti lensa dan kortek, sedang sisa lensa diharapkan keluar bersama dengan aqueoshumour
  • 21. Post operasi :   Tujuan : cegah infeksi dan terbukanya luka operasi. Pasien diminta tidak banyak bergerak dan menghindari mengangkat beban berat selama sebulan. Mata ditutup selama beberapa hari selama beberapa minggu harus dilindungi dengan pelindung logam pada malam hari. Kacamata permanent diberikan 6-8 minggu setelah operasi.
  • 23. Pengkajian  Biodata  Identitas klien : nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama, suku/ bangsa, pendidikan, pekerjaan, alamat dan nomor register.  Riwayat kesehatan  Keluhan utama  Riwayat kesehatan dahulu  Riwayat kesehatan sekarang  Riwayat kesehatan keluarga  Pemeriksaan fisik
  • 24.  Perubahan pola fungsi Aktivitas / istirahat Gejala : Perubahan aktivitas biasanya/ hobi sehubungan dengan gangguan penglihatan.  Makanan/ cairan Gejala : Mual/ muntah.  Neurosensori Gejala : Gangguan penglihatan (kabur/tak jelas), sinar terang menyebabkan silau dengan kehilangan bertahap penglihatan perifer Tanda : Tampak kecoklatan atau putih susu pada pupil. Hipersekresi air mata.  Nyeri/ kenyamanan Gejala : Ketidaknyamanan ringan/ mata berair. 
  • 25. Diagnosa Keperawatan Pre operasi:  Gangguan persepsi sensori (visual)  Resiko cedera (jatuh)  Deficit perawatan diri  Defisit pengetahuan  Takut/cemas  Isolasi sosial
  • 26. Post Operasi  Nyeri akut  Gangguan persepsi sensori  Resiko cedera (jatuh)  Isolasi social  Deficit perawatan diri  Defisit pengetahuan  Ansietas (cemas)  Gangguan konsep diri  Ketidakefektifan penatalaksanaan program terapeutik