Dokumen tersebut membahas tentang arti dan peran guru secara umum dan khusus. Secara umum, guru adalah pengajar di sekolah yang bertugas mendidik, mengajar, membimbing, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Secara khusus, guru dianggap sebagai pembimbing spiritual dalam agama Hindu, Buddha, dan Sikh. Di Indonesia, guru dibedakan menjadi guru tetap yang berstatus PNS dan guru honorer yang belum berstatus PNS.
1. Guru
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Untuk kegunaan lain dari Guru, lihat Guru (disambiguasi).
Guru
Foto peserta diklat prajabatan golongan III Calon Pegawai Negeri Sipil
daerah kabupaten Kepahiang tahun 2010. Beberapa dari mereka adalah
guru yang berandil dalam misi khusus pencerdasan bangsa Indonesia.
Pekerjaan
Nama
Guru
Fasilitator
Pengajar
Pendidik
Jenis Profesi
Bidang kegiatan Pendidikan
Deskripsi
Keahlian
Pedagogi
Kepribadian
Sosial
Profesional
Tempat kerja Sekolah
Pekerjaan terkait
Profesor
Dosen
Guru (dari Sanskerta: गुरू yang berarti guru, tetapi arti secara harfiahnya adalah "berat") adalah
seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik.[1]
2. Daftar isi
1 Arti umum
2 Arti khusus
3 Guru di Indonesia
o 3.1 Guru tetap
o 3.2 Guru honorer
4 Guru legendaris di Indonesia
5 Referensi
6 Pranala luar
Arti umum
Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus mempunyai
semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan
suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru.
Arti khusus
Dalam agama Hindu, guru merupakan simbol bagi suatu tempat suci yang berisi ilmu (vidya) dan
juga pembagi ilmu. Seorang guru adalah pemandu spiritual/kejiwaan murid-muridnya.
Dalam agama Buddha, guru adalah orang yang memandu muridnya dalam jalan menuju
kebenaran. Murid seorang guru memandang gurunya sebagai jelmaan Buddha atau Bodhisattva.
Dalam agama Sikh, guru mempunyai makna yang mirip dengan agama Hindu dan Buddha,
namun posisinya lebih penting lagi, karena salah satu inti ajaran agama Sikh adalah kepercayaan
terhadap ajaran Sepuluh Guru Sikh. Hanya ada sepuluh Guru dalam agama Sikh, dan Guru
pertama, Guru Nanak Dev, adalah pendiri agama ini.
Orang India, China, Mesir, dan Israel menerima pengajaran dari guru yang merupakan seorang
imam atau nabi. Oleh sebab itu seorang guru sangat dihormati dan terkenal di masyarakat serta
menganggap guru sebagai pembimbing untuk mendapat keselamatan dan dihormati bahkan lebih
dari orang tua mereka.
Guru di Indonesia
Secara formal, guru adalah seorang pengajar di sekolah negeri ataupun swasta yang memiliki
kemampuan berdasarkan latar belakang pendidikan formal minimal berstatus sarjana, dan telah
memiliki ketetapan hukum yang syah sebagai guru berdasarkan undang-undang guru dan dosen
yang berlaku di Indonesia.
3. Guru tetap
Guru yang telah memiliki status minimal sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil, dan telah
ditugaskan di sekolah tertentu sebagai instansi induknya. Selaku guru di sekolah swasta, guru
tersebut dinyatakan guru tetap jika telah memiliki kewewenangan khusus yang tetap untuk
mengajar di suatu yayasan tertentu yang telah diakreditasi oleh pihak yang berwenang di
kepemerintahan Indonesia.
Guru honorer
Guru tidak tetap yang belum berstatus minimal sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil, dan digaji
per jam pelajaran. Seringkali mereka digaji secara sukarela, dan bahkan di bawah gaji minimum
yang telah ditetapkan secara resmi. Secara kasat mata, mereka sering nampak tidak jauh berbeda
dengan guru tetap, bahkan mengenakan seragam Pegawai Negeri Sipil layaknya seorang guru
tetap. Hal tersebut sebenarnya sangat menyalahi aturan yang telah ditetapkan pemerintah. Secara
fakta, mereka berstatus pengangguran terselubung. Pada umumnya, mereka menjadi tenaga
sukarela demi diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil melalui jalur honorer, ataupun
sebagai penunggu peluang untuk lulus tes Calon Pegawai Negeri Sipil formasi umum.
Di Indonesia, sering terjadi honorer siluman. Mereka dianggap siluman karena diangkat menjadi
Calon Pegawai Negeri Sipil dengan prosedur yang menyalahi ketentuan hukum yang berlaku.
Hal ini disebabkan adanya rekayasa masa kerja selaku honorer, dan bidang pekerjaan mereka
selaku honorer yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan yang mereka miliki. Bahkan,
ada yang mengandalkan surat keputusan dari orang yang tidak memiliki kewenangan yang benar
dan tepat berdasarkan undang-undang yang berlaku di Indonesia.
<a
href='http://ads6.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=a22ad6b1&cb=INSERT_RANDOM
_NUMBER_HERE' target='_blank'><img
src='http://ads6.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=471&cb=INSERT_RANDOM
_NUMBER_HERE&n=a22ad6b1' border='0' alt='' /></a>
KompasianaKompas.comCetakePaperKompasTV BolaEntertainmentTeknoOtomotif Female Health
Properti UrbanesiaImagesMore
<a
href='http://ads6.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=ac22031e&cb=INSERT_RANDOM
_NUMBER_HERE' target='_blank'><img
4. src='http://ads6.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=1319&cb=INSERT_RANDO
M_NUMBER_HERE&n=ac22031e' border='0' alt='' /></a>
BeritaPolitik HumanioraEkonomi Hiburan OlahragaLifestyle WisataKesehatanTeknoMediaMuda
GreenLipsusFiksianaFreez
Home
Humaniora
Edukasi
Artikel
Edukasi
Fatah Ahmadi
Jadikan Teman| Kirim Pesan
mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris angkatan 2009 di Universitas Ahmad Dahlan.
saya tinggal di Jogja. motto hidup saya : no success without struggle.
0inShare
Makalah Peran dan Fungsi Guru
REP | 27 April 2012 | 11:11 Dibaca:4485 Komentar:0 Nihil
MAKALAH PROFESI PENDIDIKAN
PERAN DAN FUNGSI GURU
Disusun untuk memenuhi Tugas Profesi Pendidikan
Dosen Pengampu : Drs. Said Alhadi, M.Pd
Disusun oleh :
Nama : Fatah Ahmadi
Fak./Prodi : FKIP/Pend.English
NIM : 09004212
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
PERGURUAN TINGGI MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
JL. Pramuka 42, Sidikan Telp. ( 0274 ) 371120
5. YOGYAKARTA
E-mail : info@uad.ac.id
Web site : www.uad.ac.id
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb.
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahNya sehingga pada akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan Makalah Profesi
Pendidikan ini dengan baik.
Pembuatan tugas ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas Profesi Pendidikan yang diberikan
oleh dosen Drs. Said Alhadi, M.Pd dengan judul peran dan fungsi guru.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan.
Maka dengan segala kerendahan saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun
kesempurnaan pembuatan tugas profesi pendidikan ini.
Bila ada susunan isi maupun penulisan yang tidak sempurna saya mohon maaf. Semoga makalah
ini bermanfaat.Amien.
Wasalamu’alaikum wr.wb.
Yogyakarta, 23 Desember 2010
Penyusun
Fatah Ahmadi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB. I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
BAB. II PEMBAHASAN
A. Peran guru dalam pembelajaran
B. Masalah yang muncul
C. Peran dan fungsi guru
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
6. Istilah guru pada saat ini mengalami penciutan makna. Guru adalah orang yang mengajar di
sekolah. Orang yang bertindak seperti guru seandainya di berada di suatu lembaga kursus atau
pelatihan tidak disebut guru, tetapi tutor atau pelatih. Padahal mereka itu tetap saja bertindak
seperti guru. Mengajarkan hal-hal baru pada peserta didik.
Terlepas dari penciutan makna, peran guru dari dulu sampai sekarang tetap sangat diperlukan.
Dialah yang membantu manusia untuk menemukan siapa dirinya, ke mana manusia akan pergi
dan apa yang harus manusia lakukan di dunia. Manusia adalah makhluk lemah, yang dalam
perkembangannya memerlukan bantuan orang lain, sejak lahir sampai meninggal. Orang tua
mendaftarkan anaknya ke sekolah dengan harapan guru dapat mendidiknya menjadi manusia
yang dapat berkembang optimal.
Minat, bakat, kemampuan, dan potensi-potensi yang dimiliki peserta didik tidak akan
berkembang secara optimal tanpa bantuan guru. Dalam kaitan ini guru perlu memperhatikan
peserta didik secara individu, karena antara satu perserta didik dengan yang lain memiliki
perbedaan yang sangat mendasar. Mungkin kita masih ingat ketika masih duduk di kelas I SD,
gurulah yang pertama kali membantu memegang pensil untuk menulis, ia memegang satu
persatu tangan siswanya dan membantu menulis secara benar. Guru pula yang memberi
dorongan agar peserta didik berani berbuat benar, dan membiasakan mereka untuk
bertanggungjawab terhadap setiap perbuatannya. Guru juga bertindak bagai pembantu ketika ada
peserta didik yang buang air kecil, atau muntah di kelas, bahkan ketika ada yang buang air besar
di celana. Guru-lah yang menggendong peserta didik ketika jatuh atau berkelahi dengan
temannya, menjadi perawat, dan lain-lain yang sangat menuntut kesabaran, kreatifitas dan
profesionalisme.
Memahami uraian di atas, betapa besar jasa guru dalam membantu pertumbuhan dan
perkembangan para peserta didik. Mereka memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam
membentuk kepribadian anak, guna menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia
(SDM), serta mensejahterakan masyarakat, kemajuan Negara dan bangsa.
B. Maksud dan Tujuan
Laporan Tugas ini mempunyai maksud dan tujuan untuk :
1. Mengetahui latar belakang peranan dan fungsi seorang guru.
2. Dapat mengelola dan memahami materi yang telah disampaikan oleh Dosen Drs. Said Alhadi,
M.Pd
3. Memberikan gambaran kepada kita (calon guru) kedepannya nanti agar mengetahui peran dan
fungsi guru.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peran Guru dalam pembelajaran
Seorang Guru harus berpacu dalam pembelajaran, dengan memberikan kemudahan belajar bagi
seluruh peserta didik, agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Dalam hal ini, guru
harus kreatif, professional dan menyenangkan, dengan memposisikan diri sebagai :
1. Orang tua, yang penuh kasih sayang pada peserta didiknya.
2. Teman, tempat mengadu dan mengutarakan perasaan bagi para peserta didik.
3. Fasilitator, yang selalu siap memberikan kemudahan, dan melayani peserta didik sesuai minat,
kemampuan dan bakatnya.
4. Memberikan sumbangan pemikiran kepada orang tua untuk dapat mengetahui permasalahan
yang dihadapi anak dan memberikan saran pemecahannya.
7. 5. Memupuk rasa percaya diri, berani dan bertanggung jawab.
6. Membiasakan peserta didik untuk saling berhubungan dengan orang lain secara wajar.
7. Mengembangkan proses sosialisasi yang wajar antar peserta didik, orang lain, dan
lingkungannya.
8. Mengembangkan kreativitas.
9. Menjadi pembantu ketika diperlukan.
Demikian beberapa peran yang harus dijalani seorang guru dalam mengoptimalkan potensi yang
dimiliki oleh para siswanya.
B. Masalah yang muncul
Saat ini permasalahan yang menimpa bidang pendidikan sangat beragam dan tergolong berat.
Mulai dari sarana dan prasarana pendidikan, tenaga pengajar yang kurang, serta tenaga pengajar
yang belum kompeten. Kondisi sekolah yang memprihatinkan, ruang kelas bocor bila hujan dan
sebagian sekolah ambruk. Maka tidaklah aneh kalau kondisi pendidikan kita jauh dari harapan.
Salah satu permasalahan yang menimpa dunia pendidikan adalah kompetensi guru. Guru yang
harusnya memiliki kompetensi sesuai ketentuan dan kebutuhan, nyatanya hanya sedikit yang
masuk kategori tersebut. Sisanya sungguh memprihatinkan. Program sertifikasi guru yang
sekarang sedang digalakkan adalah salah satu bagian dari usaha pemerintah untuk meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia.
Program sertifikasi guru merupakan program yang menyentuh langsung kompetensi guru. Salah
satu kriterianya yaitu menilai kemampuan guru dari segi kreatifitas dan inovasi dalam
pembelajaran. Diharapkan guru dapat melakukan pembelajaran yang dapat menghantarkan siswa
ke arah sikap kreatif dan inovatif serta trampil. Kondisi tersebut harus dimulai dari gurunya
sendiri.
Sebagai contoh derasnya informasi serta cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi telah memunculkan pertanyaan terhadap tugas utama guru yang disebut “mengajar”.
Masih perlukah guru mengajar di kelas seorang diri, menginformasikan, menjelaskan dan
menerangkan? Permasalahan lain akibat derasnya informasi dan munculnya teknologi baru
adalah kesiapan guru untuk mengikuti perkembangan tersebut. Seorang guru dituntut harus serba
tahu bila tidak tahu guru harus berkata jujur “Saya tidak tahu”. Namun kalau terlalu sering guru
berkata demikian alangkah naifnya guru tersebut. Seyogyanya dia terus mencari tahu, belajar
terus sepanjang hayat, memanfaatkan teknologi yang ada.
Di masyarakat, seorang guru diamati dan dinilai masyarakat, di sekolah dinilai oleh murid dan
teman sejawatnya serta atasannya. Peran apakah yang harus dilakoni seorang guru supaya
penilaian mereka positif? Suatu pertanyaan -yang menjadi salah satu permasalahan- yang
sekarang muncul di masyarakat.
Dalam proses pembelajaran, guru dituntut untuk dapat membentuk kompetensi dan kualitas
pribadi anak didiknya. Untuk mencapai hal demikian timbul pertanyaan, sebenarnya peran apa
saja yang harus dimiliki oleh seorang guru sehingga anak didik bisa berkembang optimal?
Cukupkah peran guru seperti yang telah disampaikan di atas ataukah ada peran lain yang harus
dilakoni seorang guru ?
Beragam pertanyaan tadi dapat menyebabkan beban mental bagi seorang calon guru ataupun
guru yang sudah lama mengabdi. Apakah saya mampu menjadi guru yang ideal? Peran apa yang
harus saya lakoni untuk menjadi guru yang ideal? Demikian pertanyaan yang timbul dalam hati
seorang guru yang berniat mengabdikan sisa hidupnya di dunia pendidikan.
Pertanyaan tersebut sebelumnya telah menggugah sejumlah pengamat dan ahli pendidikan.
Mereka telah meneliti peran-peran apa yang harus dimiliki seorang guru supaya tergolong
8. kompeten dalam pembelajaran maupun pergaulan di masyarakat.
C. Peran dan Fungsi Guru
Para pakar pendidikan di Barat telah melakukan penelitian tentang peran guru yang harus
dilakoni. Peran guru yang beragam telah diidentifikasi dan dikaji oleh Pullias dan Young (1988),
Manan (1990) serta Yelon dan Weinstein (1997). Adapun peran-peran tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Guru Sebagai Pendidik
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik, dan
lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas tertentu, yang mencakup
tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Peran guru sebagai pendidik (nurturer) berkaitan
dengan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak untuk memperoleh pengalaman-
pengalaman lebih lanjut seperti penggunaan kesehatan jasmani, bebas dari orang tua, dan orang
dewasa yang lain, moralitas tanggungjawab kemasyarakatan, pengetahuan dan keterampilan
dasar, persiapan.untuk perkawinan dan hidup berkeluarga, pemilihan jabatan, dan hal-hal yang
bersifat personal dan spiritual. Oleh karena itu tugas guru dapat disebut pendidik dan
pemeliharaan anak. Guru sebagai penanggung jawab pendisiplinan anak harus mengontrol setiap
aktivitas anak-anak agar tingkat laku anak tidak menyimpang dengan norma-norma yang ada.
2. Guru Sebagai Pengajar
Peranan guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi
oleh berbagai factor, seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru,
kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman dan keterampilan guru dalam berkomunikasi.
Jika factor-faktor di atas dipenuhi, maka melalui pembelajaran peserta didik dapat belajar dengan
baik. Guru harus berusaha membuat sesuatu menjadi jelas bagi peserta didik dan terampil dalam
memecahkan masalah.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam pembelajaran, yaitu : Membuat
ilustrasi, Mendefinisikan, Menganalisis, Mensintesis, Bertanya, Merespon, Mendengarkan,
Menciptakan kepercayaan, Memberikan pandangan yang bervariasi, Menyediakan media untuk
mengkaji materi standar, Menyesuaikan metode pembelajaran, Memberikan nada perasaan.
Agar pembelajaran memiliki kekuatan yang maksimal, guru-guru harus senantiasa berusaha
untuk mempertahankan dan meningkatkan semangat yang telah dimilikinya ketika mempelajari
materi standar.
3. Guru Sebagai Pembimbing
Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang berdasarkan pengetahuan dan
pengalamannya bertanggungjawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini, istilah
perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga perjalanan mental, emosional, kreatifitas,
moral dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks.
Sebagai pembimbing perjalanan, guru memerlukan kompetensi yang tinggi untuk melaksanakan
empat hal berikut.
Pertama, guru harus merencanakan tujuan dan mengidentifikasi kompetensi yang hendak
dicapai. Kedua, guru harus melihat keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, dan yang
paling penting bahwa peserta didik melaksanakan kegiatan belajar itu tidak hanya secara
jasmaniah, tetapi mereka harus terlibat secara psikologis.Ketiga, guru harus memaknai kegiatan
belajar.Keempat, guru harus melaksanakan penilaian.
9. 4. Guru sebagai Pemimpin
Guru diharapkan mempunyai kepribadian dan ilmu pengetahuan. Guru menjadi pemimpin bagi
peserta didiknya. Ia akan menjadi imam.
5. Guru sebagai pengelola pembelajaran
Guru harus mampu menguasai berbagai metode pembelajaran. Selain itu ,guru juga dituntut
untuk selalu menambah pengetahuan dan keterampilan agar supaya pengetahuan dan
keterampilan yang dirnilikinya tidak ketinggalan jaman.
6. Guru Sebagai Model dan Teladan
Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua orang yang menganggap
dia sebagai guru. Terdapat kecenderungan yang besar untuk menganggap bahwa peran ini tidak
mudah untuk ditentang, apalagi ditolak. Sebagai teladan, tentu saja pribadi dan apa yang
dilakukan guru akan mendapat sorotan peserta didik serta orang di sekitar lingkungannya yang
menganggap atau mengakuinya sebagai guru. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh
guru : Sikap dasar, Bicara dan gaya bicara, Kebiasaan bekerja, Sikap melalui pengalaman dan
kesalahan, Pakaian, Hubungan kemanusiaan, Proses berfikir, Perilaku neurotis, Selera,
Keputusan, Kesehatan, Gaya hidup secara umum
Perilaku guru sangat mempengaruhi peserta didik, tetapi peserta didik harus berani
mengembangkan gaya hidup pribadinya sendiri.
Guru yang baik adalah yang menyadari kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan apa yang
ada pada dirinya, kemudian menyadari kesalahan ketika memang bersalah. Kesalahan harus
diikuti dengan sikap merasa dan berusaha untuk tidak mengulanginya.
7. Sebagai anggota masyarakat
Peranan guru sebagai komunikator pembangunan masyarakat. Seorang guru diharapkan
dapat berperan aktif dalam pembangunan di segala bidang yang sedang dilakukan. Ia dapat
mengembangkan kemampuannya pada bidang-bidang dikuasainya. Guru perlu juga memiliki
kemampuan untuk berbaur dengan masyarakat melalui kemampuannya, antara lain melalui
kegiatan olah raga, keagamaan dan kepemudaan. Keluwesan bergaul harus dimiliki, sebab
kalau tidak pergaulannya akan menjadi kaku dan berakibat yang bersangkutan kurang bisa
diterima oleh masyarakat.
8. Guru sebagai administrator
Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai administrator pada
bidang pendidikan dan pengajaran. Guru akan dihadapkan pada berbagai tugas administrasi di
sekolah. Oleh karena itu seorang guru dituntut bekerja secara administrasi teratur. Segala
pelaksanaan dalam kaitannya proses belajar mengajar perlu diadministrasikan secara baik. Sebab
administrasi yang dikerjakan seperti membuat rencana mengajar, mencatat hasil belajar dan
sebagainya merupakan dokumen yang berharga bahwa ia telah melaksanakan tugasnya dengan
baik.
9. Guru Sebagai Penasehat
Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik juga bagi orang tua, meskipun mereka tidak
memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap untuk
menasehati orang.
10. Peserta didik senantiasa berhadapan dengan kebutuhan untuk membuat keputusan dan dalam
prosesnya akan lari kepada gurunya. Agar guru dapat menyadari perannya sebagai orang
kepercayaan dan penasihat secara lebih mendalam, ia harus memahami psikologi kepribadian
dan ilmu kesehatan mental.
10. Guru Sebagai Pembaharu (Inovator)
Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam kehidupan yang bermakna bagi
peserta didik. Dalam hal ini, terdapat jurang yang dalam dan luas antara generasi yang satu
dengan yang lain, demikian halnya pengalaman orang tua memiliki arti lebih banyak daripada
nenek kita. Seorang peserta didik yang belajar sekarang, secara psikologis berada jauh dari
pengalaman manusia yang harus dipahami, dicerna dan diwujudkan dalam pendidikan.
Tugas guru adalah menerjemahkan kebijakan dan pengalaman yang berharga ini kedalam istilah
atau bahasa moderen yang akan diterima oleh peserta didik. Sebagai jembatan antara generasi tua
dan genearasi muda, yang juga penerjemah pengalaman, guru harus menjadi pribadi yang
terdidik.
11. Guru Sebagai Pendorong Kreatifitas
Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran dan guru dituntut untuk
mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreatifitas tersebut. Kreatifitas merupakan sesuatu
yang bersifat universal dan merupakan cirri aspek dunia kehidupan di sekitar kita. Kreativitas
ditandai oleh adanya kegiatan menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan tidak
dilakukan oleh seseorang atau adanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu.
Akibat dari fungsi ini, guru senantiasa berusaha untuk menemukan cara yang lebih baik dalam
melayani peserta didik, sehingga peserta didik akan menilaianya bahwa ia memang kreatif dan
tidak melakukan sesuatu secara rutin saja. Kreativitas menunjukkan bahwa apa yang akan
dikerjakan oleh guru sekarang lebih baik dari yang telah dikerjakan sebelumnya.
12. Guru Sebagai Emansipator
Dengan kecerdikannya, guru mampu memahami potensi peserta didik, menghormati setiap insan
dan menyadari bahwa kebanyakan insan merupakan “budak” stagnasi kebudayaan. Guru
mengetahui bahwa pengalaman, pengakuan dan dorongan seringkali membebaskan peserta didik
dari “self image” yang tidak menyenangkan, kebodohan dan dari perasaan tertolak dan rendah
diri. Guru telah melaksanakan peran sebagai emansipator ketika peserta didik yang dicampakkan
secara moril dan mengalami berbagai kesulitan dibangkitkan kembali menjadi pribadi yang
percaya diri.
13. Guru Sebagai Evaluator
Evaluasi atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks, karena
melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta variable lain yang mempunyai arti apabila
berhubungan dengan konteks yang hampir tidak mungkin dapat dipisahkan dengan setiap segi
penilaian. Teknik apapun yang dipilih, dalam penilaian harus dilakukan dengan prosedur yang
jelas, yang meliputi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut.
14. Guru Sebagai Kulminator
Guru adalah orang yang mengarahkan proses belajar secara bertahap dari awal hingga akhir
(kulminasi). Dengan rancangannya peserta didik akan melewati tahap kulminasi, suatu tahap
yang memungkinkan setiap peserta didik bisa mengetahui kemajuan belajarnya. Di sini peran
11. kulminator terpadu dengan peran sebagai evaluator.
Guru sejatinya adalah seorang pribadi yang harus serba bisa dan serba tahu. Serta mampu
mentransferkan kebisaan dan pengetahuan pada muridnya dengan cara yang sesuai dengan
perkembangan dan potensi anak didik.
Begitu banyak peran yang harus diemban oleh seorang guru. Peran yang begitu berat dipikul di
pundak guru hendaknya tidak menjadikan calon guru mundur dari tugas mulia tersebut. Peran-
peran tersebut harus menjadi tantangan dan motivasi bagi calon guru. Dia harus menyadari
bahwa di masyarakat harus ada yang menjalani peran guru. Bila tidak, maka suatu masyarakat
tidak akan terbangun dengan utuh. Penuh ketimpangan dan akhirnya masyarakat tersebut
bergerak menuju kehancuran.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seorang guru mempunyai tiga tugas pokok yaitu tugas profesional, tugas manusiawi, dan tugas
kemasyarakatan (sivic mission). Jika dikaitkan pembahasan tentang kebudayaan, maka tugas
pertama berkaitan dengar logika dan estetika, tugas kedua dan ketiga berkaitan dengan etika.
Ketiga tugas ini jika dipandang dari segi anak didik maka guru harus memberikan nilai-nilai
yang berisi pengetahuan masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang, pilihan nilai
hidup dan praktek-praktek komunikasi. Kita mengetahui cara manusia berkomunikasi dengan
orang lain tidak hanya melalui bahasa tetapi dapat juga melalui gerak, berupa tari-tarian, melalui
suara (lagu, nyanyian), dapat melalui warna dan garis-garis (lukisan-lukisan), melalui bentuk
berupa ukiran, atau melalui simbul-simbul dan tanda tanda yang biasanya disebut rumus-rumus.
Salah satu dari sekian banyak dampak ketika tidak terlaksananya peran dan fungsi guru secara
maksimal misalnya, tidak terbinanya akhlak dan moral siswa. Beberapa kebiasaan buruk siswa
seperti tidak berlaku disiplin dari berbagai peraturan yang telah disepakati bersama, malas,
kurang berlaku sopan dan sebagainya, hal itu berarti tugas guru sebagai pendidik belum
maksimal. Tugas mengajar mungkin sudah terlaksana dengan baik, tapi tugas mendidik? Karena
itu, beberapa peran dan tugas guru di atas merupakan sebuah keharusan untuk
diimplementasikan walaupun memerlukan pemikiran dan pengorbanan yang lebih banyak.
Dengan cara ini barangkali barulah guru dapat dikatakan sebagai sebuah profesi, dimana guru
mampu memberikan solusi terbaik dari berbagai masalah yang dialami kliennya.
Hubungannya dengan sertifikasi guru, yaitu dengan adanya peningkatan kualitas dan
kesejahteraan guru maka beberapa peran dan tugas guru yang telah diuraikan di atas
kemungkinan dapat diimplementasikan. Apa pasal? Dulu, salah satu alasan guru tidak mampu
melaksanakan peran dan tugasnya secara masimal karena persoalan kurangnya pendapatan/gaji.
Maka dengan kebijakan baru pemerintah yakni sertifikasi guru, maka harapan kita ke depan guru
mau dan mampu memaksimalkan peran dan tugasnya.
DAFTAR PUSTAKA
1. http:/profesipend/PerananGuruDalamPendidikan.htm