Dokumen tersebut membahas tentang tifoid, penyakit infeksi akut saluran pencernaan yang ditandai dengan demam lebih dari seminggu dan gangguan pencernaan. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi dan ditularkan melalui 5F (food, fly, fingers, fomites, feces). Dokumen ini juga menjelaskan gejala, tahapan, diagnosis, dan pengobatan tifoid serta asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien
3. Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya
mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang
lebih dari 1 minggu, gangguan pada pencernaan dan
gangguan kesadaran. (Nursalam et al 2008)
DEFINISI
6. Minggu I (fase prodormal/intermiten)
Demam (suhu naik turun, khususnya meningkat pada malam hari dan
turun menjelang pagi dan siang) selama 3-7 hari.
Merasa kedinginan.
Sakit kepala, pusing, nyeri otot, lemas, malaise.
Anoreksia, mual dan muntah, rasa tidak enak pada abdomen.
Konstipasi selanjutnya diare.
7. Minggu II (fase fibris continue/remitten)
Demam tinggi terus menerus dan konstan.
Bradikardi
Lidah kotor , mulut bau.
Distensi abdomen.
Hepatomegali dan splenomegali.
Penurunan kesadaran
Gangguan mental: psikosis
Hipoperistaltik/hiperperistaltik usus bila terjadi ileus
Minggu III (fase penyembuhan)
Panas dan tanda gejala lainnya berangsur mulai turun.
10. Istirahat 7 hari- 14 hari
Diet: diberikan bubur
saring kemudian bubur
kasar dan akhirnya nasi
sesuai dengan tingkat
kesembuhan pasien
Farmakologi :
kloramphenicol,
ampicilin,
amoxsicillin,
biothicol
12. 1. Identitas/biodata klien meliputi nama lengkap, tempat tanggal lahir, asal
suku bangsa, nama orangtua, pekerjaan orangtua, dan penghasilan
Keluhan Utama
Pasien dengan Tifoid biasanya mengeluh demam, pusing, malaise, dan nyeri
kepala
Pola nutrisi dan metabolisme
Pasien dengan Tifoid biasanya nafsu makan berkurang dan sering merasa
mual
Pola Respirasi / Sirkulasi
Pasien dengan Tifoid biasanya mengalami gangguan, adanya batuk
Pola Eliminasi
Pasien dengan Tifoid biasanya mengalami gangguan, terutama pada eliminasi
BAB, pasien akan mengalami BAB tidak teratur (Diare)
13. Pola Aktivitas/Latihan
Pasien dengan Tifoid biasanya aktivitasnya menurun, pasien lebih banyak
tidur
Pola Sensori Persepsi
Pasien dengan Tifoid biasanya tidak ada gangguan pada bagian sensori
persepsi
Pola Konsep Diri
Pasien dengan Tifoid biasanya akan mengalami gangguan karena tidak
dapat melakukan aktivitas seperti sebelumnya
Pola Tidur/Istirahat
Pasien dengan Tifoid biasanya akan mengalami gangguan karena adanya
nyeri pada ulu hati dan demam
14. a. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan
intake yang tidak adekuat dan peningkatan suhu tubuh
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake yang tidak adekuat
c. Ketidakefektifan termoregulasi berhubungan dengan
fluktuasi suhu lingkungan, proses penyakit
15. a. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan intake yang tidak
adekuat dan peningkatan suhu tubuh
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x 24 jam klien tetap
mampu memenuhi kebutuhan cairan dengan Kriteria hasil : suhu tubuh dalam
batas normal (36,0oC – 37,4 oC) , tidak ada tanda-tanda dehidrasi, elastisitas
turgor kulit baik,membran mukosa lembab
Intervensi :
Monitor stastus hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi adekuat,
tekanan darah ortostatik), jika diperlukan
Monitor status nutrisi
Dorong keluarga untuk membantu pasien makan
Monitor respon pasien terhadap penambahan cairan
16. KESIMPULAN
Tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri
salmonella typhi yang menyerang saluran pencernaan,
ditularkan melalui 5F (food,fly,fingers,fomitus,feses).
Timbulnya penyakit ini erat hubungannya dengan kebiasaan
hidup dan gaya hidup yang kurang menjaga kebersihan
seperti lingkungan yang kurang diperhatikan kebersihannya,
makanan dan minuman yang tidak dijaga kebersihan, jajan
sembarang tempat, tidak cuci tangan sebelum dan sesudah
makan.