4. * Gastritis akut : peradangan
dengan kerusakan erosi
* Gastritis kronis : inflamasi
lama dan disebabkan oleh
ulkus benigna atau manigna
dari lambung
5. Gastritis akut :
* Obat analgetik-antiinflamasi
terutama aspirin
* Bahan kimia
* Merokok
* Alkohol
* Stres fisis mis: luka bakar, trauma.
* Refluk usus/lambung
7. Penyebab (faktor diet, merokok, refluk isi
lambung kedalam usus, konsumsi obat
NSAID, alkohol) perfusi mukosa lambung
terganggu timbul infark kecil/ perdarahan
erosi mukosa lambung, sekresi asam
lambung, keadaan asam pd mucosa
lambung dapat mempercepat kerusakan
mukosa.
8. Gastritis Akut
Sakit Kepala, Malas
Nyeri epigastrium,
mual, kembung,
muntah dan cegukan
Dapat ditemukan
hematemesis melena
Gastritis kronis
Kebanyakan tidak
mempunyai
keluhan, sebagian
mengeluh nyeri ulu
hati, kembung,
rasa asam dimulut,
anoreksia dan
nausea, cairan
lambung terganggu.
10. * Hindari alkohol dan makanan yang merangsang
* Modifikasi diet
* Meningkatkan istirahat
* Menurunkan stres
* Mengatasi kedaruratan medis yang terjadi
* Pemberian obat-obat H2 blocking, antasid atau
obat-obat ulkus lambung yang lain.
11. ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN
GASTRITIS
PENGKAJIAN
*Biodata klien
*Keluhan utama
*Riwayat kesehatan dahulu
*Riwayat kesehatan sekarang
*Alasan masuk Rumah Sakit
12. Pengkajian:
Apakah pasien mengeluh nyeri
ulu hati, tidak dapat makan,
mual dan muntah.
Kapan terjadinya gejala, apakah
sebelum makan, setelah makan,
stelah mencerna makanan
pedas, obat-obat tertentu atau
alkohol ?
13. Pemeriksaan Fisik
*Inspeksi
Keadaan kulit: warna, elastisitas, kering,
lembab, besar dan bentuk abdomen: rata, atau
menonjol. Jika pasien pada penderita gastritis
melipat lutut sampai ke dada, sering merubah
posisi, menandakan pasien nyeri.
*Palpasi
Palpasi dimulai dari daerah superfisial, lalu ke
bagian dalam. Bila ada daerah yang dikeluhkan
nyeri, sebaiknya bagian ini diperiksa bagian
akhir. Pada pasien gastritis, dinding abdomen
tegang.
14. Perkusi
*Orientasi abdomen secara umum,
dilakukan perkusi ringan pada seluruh
dinding abdomen. Pada penderita gastritis
suara abdomen yang ditemukan timpani.
Auskultasi
*Pada penderita gastritis aukultasi yaitu
terdengar suara peristaltik usus
15. * Kesadaran : pada awalnya CM (compos
mentis), perasaan tidak berdaya.
* Respirasi : tidak mengalami gangguan
* Kardiovaskuler : hypotensi, takikardia,
disritmia, nadi perifer lemah, pengisian
kapiler lambat (vasokontriksi), warna kulit
pucat, sianosis, kulit/membrane mukosa
berkeringat (status syok, nyeri akut)
16. * Persyarafan : sakit kepala, kelemahan,
tingkat kesadaran dapat terganggu,
disorientasi/bingung, nyeri epigastrium.
* Pencernaan : anoreksia, mual, muntah
oleh karena luka duodenal, nyeri ulu
hati, tidak toleran terhadap makanan
(coklat, pedas), membrane mukosa
kering. Factor pencetus : makanan,
rokok, alcohol, obat-obatan dan stressor
psikologi.
* Muskuloskletal : kelemahan, kelelahan.
17. DIAGNOSA KEPERAWATAN
* Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan
dengan erosi pada lambung
* Gangguan keseimbangan cairan berhubungan
dengan dehidrasi
* Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan
pemenuhan intake nutrisi
* Gangguan eliminasi alvi berhubungan dengan
melena
* Intoleransi aktivitas berhubungan dengan anemia
* Resiko kekurangan volume cairan berhubungan
dengan dehidrasi
* Resiko cedera berhubunagn dengan anemia
18. INTERVENSI
Dx.1: gangguan rasa nyaman:nyeri b.d erosi pada lambung
Tujuan: setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1x
60 menit nyeri px berkurang
Kriteria hasil :
* Px tidak menunjukan respon adanya nyeri
* TTV dalam batas normal
* RR:20x/mnt
* Nadi :70x/menit
* TD:120/80 mmhg
* Suhu:36,5 c
* Skala nyeri: 2-3
19. Intervensi:
* Obserfasi tanda verbal non verbal dari
ketidak nyamanan
* Kontrol faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon pasien
* Ajarkan tehnik relaksasi atau distraksi
* Anjurkan px untuk meningkatkan
istirahat
* Kolaborasi medis dalam pemberian
analgetik
20. Dx 2:
Tujuan: setelah dilakukan tindakan
keperawatan 1x60 menit. Volume
cairan kembali seimbang
Kriteria hasil :
* TTV dalam batas normal
* Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
* input dan output balance
21. Intervensi:
* Observasi input dan output dalam 24
jam
* Observasi adanya perdarahan dan diare
* Observasi status hidrasi
* Anjurkan pada pasien tentang
pentingnya kebutuhan cairan
* Kolaborasi:pemberian cairan interavena
dan elektrolit dan pemasangan NGT