2. +
Definisi Moral & Moralitas
Moral adalalah ajaran tentang baik buruk suatu perbuatan dan
kelakuan,akhlak,kewajiban,dan sebagainya. Istilah moral berasal
dari bahasa latin “mos”(moris) yang berarti adat istiadat, kebiasaan,
peraturan/nilai-nilai atau tata cara kehidupan.
Moralitas merupakan kemauan untuk menerima dan melakukan
peraturan nilai-nilai atau prisip-prinsip moral
Nilai-nillai itu separti seruan untuk berbuat baik kepada orang
lain,memelihara ketertiban dan keamanan,memelihara kebersihan
dan memelihara hak orang lain,dan larangan mencuri, berzina ,
membunuh, meminum-minuman keras dan berjudi.
Seseorang dapat dikatakan bermoral, apabila tingkah laku orang
tersebut sesuai dengan nilai-nilai moral yang dijunjung tinggi oleh
kelompok sosialnya.
3. +
TEORI MORAL REASONING PIAGET
Pada teori Piaget, tahap pertama (usia 2-7 tahun) ditandai
dengan anak yang cenderung mematuhi aturan secara kaku
(hanya menilai sesuatu sebagai benar dan salah tanpa
melihat alasan dari suatu tindakan).
Tahap kedua (7-11 tahun) ditandai dengan meningkatnya
fleksibilitas, dimana saat anak dapat berinteraksi dengan lebih
banyak orang dan dapat melihat dari sudut pandang lebih luas
Tahap ketiga (11-12 tahun) anak sudah dapat mengerti formal
reasoning, tahap dimana perkembangan moral mulai muncul.
4. +
TEORI MORAL KOHLBERG
1. Level: Pra-Konvensional (lahir – 9th)
o Ciri :
kewaspadaan terhadap moral yang bisa diterima secara sosial
Kontrol didapatkan dari luar.
Anak menggabungkan label baik & buruk, benar & salah dlm perilaku
tawar menawar, pembagian yang seimbang dan kejujuran menjadi muncul
Hidup dinilai dengan bagaimana anak dapat memuaskan kebutuhan dari
orang lain.
o Tahapan:
Tahap 1: Berorientasi pada hukuman dan kepatuhan Peraturan diikuti
untuk menghindari hukuman
Tahap 2: Tujuan dan pengembalian Anak menyesuaikan minat diri sendiri
dengan aturan, berasumsi bahwa penghargaan atau bantuan akan diterima
5. +
2. Level II: moralitas konvensional : 9-13 tahun
Ciri :
Usaha dilakukan untuk menyenangkan orang lain.
Kontrol didapat dari dalam
Anak setia dan peduli pemeliharaan dan pengharapan keluarga tanpa
memperhatikan konsekuensinya
Tahapan:
Tahap 3 : Mementingkan hubungan dan penerimaan dengan orang lain (9-10
tahun)
Karakteristik:
Keinginan untuk menyenangkan dan membantu orang lain.
Anak menyesuaikan diri untuk menghindari penolakan
Hidup dinilai dari seberapa bagus hubungan interpersonal dengan mengidentifikasi
kepentingan individu secara emosional.
Tahap 4: Kejadian sosial dan hati nurani (11-13 th).
Karakteristik:
Anak melakukan kewajiban untuk menghindari kritik oleh yang berwenang
Identifikasi pergeseran pada agama atau institusi sosial seperti sekolah
6. +3. Level III: moralitas pasca konvensional : 13 tahun sampai meninggal
Ciri :
individu memperoleh nilai moral yang benar
kontrol adalah dari dalam
Pencapaian nilai moral yang benar terjadi setelah dicapai formal operasional
Tidak semua orang mencapai tingkat ini
Tahapan:
Tahap 5 : orientasi kontraktual dan legalistik
Karakteristik:
Individu memilih prinsip moral untuk mematuhi atau meninggalkan aturan
Individu berhati-hati untuk tidak melanggar hak-hak dan kehendak orang lain
Terjadi konflik pandangan moral dan legal
Orang akan bekerja untuk mengubah aturan
Tahap 6:orientasi prinsip etis yang universal
Karakteristik:
Individu bersikap dalam cara yang menghargai martabat. Tahapan ini jarang
dicapai. Jika rancangan pemikiran dari dalam diganggu, akan muncul rasa
bersalah
7. +
METODE ANAK DALAM MEMPELAJARI
MORAL
1.Pendidikan langsung yaitu melalui pemahaman
pengertian tentang tingkah laku yang benar dan salah
atau baik ban buruk oleh orang tua,guru atau orang
dewasa lainnya
2.Identitas yaitu dengan cara mengidentifikasi atau meniru
penapilan atau tingkah laku moral seseorang yang
menjadi idolanya (seperti orang tua,guru,kyai,artis,atau
orang dewasa lainya)
3.Proses coba-coba (trial&error) yaitu dengan cara
mengembangkan tingkah laku moral secara coba-coba
8. +
1. Imitasi (imitation)
Adalah Perilaku anak dalam meniru sikap, cara pandang
serta tingkah laku orang lain yang dilakukan dengan
sengaja oleh anak. Umumnya dilakukan oleh anak berusia
3 tahun.
2. Internalisasi
Adalah suatu proses yang merasuk pada diri seseorang
(anak) melalui penanaman nilai, karena pengaruh sosial
yang paling mendalam dan paling langgeng dalam
kehidupan orang tersebut.
Proses Pembentukan Perilaku Moral
dan Sikap Anak
9. +
3. Introvert dan Ekstrivert
Introvert adalah kecenderungan seseorang untuk menarik
diri dari lingkungan sosialnya, minat, sikap atau
keputusan- keputusan yang diambil selalu berdasarkan
pada perasaan, pemikiran dan pengalamannya sendiri.
Ekstrovert adalah kecenderungan seseorang untuk
mengarahkan perhatian keluar dirinya, sehingga segala
minat, skap dan keputusan- keputusan yang dimbil lebih
banyak ditentukan oleh orang lain atau berbagai peristiwa
yang terjadi diluar dirinya.
10. +
4. Kemandirian
Adalah kemampuan seseorang untuk berdiri sendiri tanpa
bantuan orang lain baik dalam bentuk material maupun
moral.
5.Ketergantungan
Ketergantungan atau overdependency di tandai dengan
perilaku anak yang bersifat kekanak-kanakan”,
perilakunya tidak sesuai dengan anak lain yang sebaya
usianya.
6. Bakat
merupakan potensi dalam diri seseorang yang dengan
adanya rangsangan tertentu memungkinkan orang
tersebut dapat sesuatu tingkat kecakapan, pengetahuan
dan keterampilan khusus yang sering kali melebihi orang
lain.