2. Pengertian Moral
1. Secara Istilah moral berasal dari kata Latin “mos”
(moris), yang berarti adat istiadat, kebiasaan, peraturan
/ nilai-nilai atau tata cara kehidupan.
2. Sedangkan moralitas merupakan kemauan untuk
menerima dan melakukan peraturan.
3. Yang dimaksud dengan konsep moral ialah peraturan
perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota
suatu budaya. Konsep moral inilah yang menentukan
pola perilaku yang diharapakan dari seluruh anggota
kelompok.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan Moral
1. Konsisten dalam mendidik anak
2. Sikap orang tua dalam keluarga
3. Penghayatan dan pengamalan agama yang dianut
4. Sikap konsisten orang tua dalam menerapkan norma
4. Tahap-tahap Perkembangan Moral
Tingkat Tahap
1. Prakonvensional
Pada tingkat ini aturan berisi aturan moral
yang dibuat berdasarkan otoritas. Anak tidak
melanggar aturan moral karana takut ancaman atau
hukuman dari otoritas. Tingkat pra-konvensional dari
penalaran moral umumnya ada pada anak-anak,
2. Konvensional
Semua perbuiatan dianggap baik oleh anak
sesuai dengan otoritas teman sebaya.
3. Pasca Konvensional
Aturan dan institusi dari masyarakat tidak
dipandang sebagai tujuan akhir tetapi diperlukan
sebagai subjek. Anak menaati aturan karena takut
hukuman kata hati.
1. Orientasi Terhadap Kepatukan dan Hukuman
Pada tahap ini anak hanya mengetahui bahwa
aturan-aturan ini ditentukan oleh adanya kekuasaan yang
tidak bisa diganggu gugat. Anak harus menurut, atau kalau
tidak, akan mendapat hukuman.
2. Orientasi hedonistic adalah suatu perbuatan dinilai baik
jika berfungsi sebagai alat pemenuh kebutuhan dan
kepuasan diri
3. Orientasi anak yang baik, tindakan dinilai baik jika
menyenangkan bagi orang lain
4. Orientas keteraturan dan perilaku baik dengan
menunaikan kewajiban, menghormati otoritas dan
memelihara ketertiban social
5. Organisasi control social legalistic, perbuatan dinilai
baik jika sesuai perundang – undangan
6. Orientasi kata hati, kebenaran ditentukan dengan kata
hati
5. Faktor yang menyebabkan
merosotnya moral
1. Kurang tertanamnya jiwa agama pada tiap-tiap orang
dalam masyarakat
2. Keadaan masyarakat yang kurang stabil, baik dari segi
ekonomi,sosial, dan politik.
3. endidikan moral tidak terlaksana menurut semestinya
4. Suasana rumah tangga yang kurang baik
5. Diperkenalkannya secara populer obat-obat dan alat-alat
anti hamil
6. Banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran,
kesenian-kesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar
dan tuntunan moral
7. Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang dngan
cara yang baik, dan yang membawa kepada pembinaan
moral
6. Aspek perkembangan moral pada fase
perkembangan anak-anak
1. Fase Prasekolah (usia taman kanak-kanak)
Pada masa ini anak sudah memiliki dasar
tentang sikap moralitas terhadap kelompok sosialnya
(orang tua, saudara dan teman sebaya). Melalui
pengalaman berinteraksi dengan orang lain (orang tua,
saudara dan teman sebaya) anak belajar memahami
tentang kegiatan atau perilaku mana yang baik ataupun
buruk. Berdasarkan pemahaman itu, maka pada masa ini
anak harus dilatih dibiasakan mengenai bagaimana dia
harus bertingkah laku (seperti mencuci tangan sebelum
makan).
7. 2. Fase Anak Sekolah (Usia Sekolah Dasar)
Fase ini dimulai sejak anak-anak berusia 6-12 tahun
atau sampai seksualnya matang. Kematangan seksual ini
sangat bervariasi baik antara jenis kelamin maupun
antarbudaya yang berbeda. Anak-anak sudah lebih
menjadi mandiri. Pada masa inilah anak paling peka dan
siap untuk belajar dan dapat memahami pengetahuan
serta selalu ingin bertanya.
8. Aspek perkembangan moral pada fase
perkembangan remaja
Remaja merupakan fase perkembangan individu sekitar
13-20 tahun. Perkembangan moral remaj adalah sebagai
berikut :
Melalui pengalaman atau berinteraksi sosial dengan
orang tua, guru, teman sebaya atau orang dewasa lainnya,
tingkat moralitas remaja sudah lebih matang jika
dibandingkan dengan usia anak. Mereka sudah lebih
mengenal tentang nilai-nilai moral atau konsep-konseo
moralitas.
9. Contoh kasus perkembangan moral
pada fase perkembangan anak
Perkembangan pada anak tidak sedik dipengaruhi
oleh lingkungan disekitarnya. Di usianya yang masih muda
mereka sudah mulai mencontoh tingkah laku para orang
dewasa seperti cara berbicara para orang dewasa.
Terkadang para orang dewasa mengatakan kata-kata yang
tak pantas di katakan atau dapat dikatakan kata-kata kasar.