Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang definisi manajemen konflik menurut Howard Ross yaitu langkah-langkah untuk mengarahkan perselisihan ke arah penyelesaian tertentu baik dengan atau tanpa ketenangan.
2. Ada beberapa tipe manajemen konflik yaitu menghindari, mengalah, kompromi, bersaing, bekerja sama, dan kombinasi dari semuanya.
3. Proses manaj
2. Howard Ross (1993) mendefinisikan manajemen konflik sebagai
langkah-langkah yang diambil pelaku atau pihak ketiga yang
bertujuan untuk mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu
yang mungkin atau tidak menghasilkan akhir berupa penyelesaian
konflik, dan mungkin atau tidak menghasilkan ketenangan, hal
positif, kreatif, bermufakat atau agresif.
3. โข Avoiding
Individu atau organisasi pada umumnya cenderung
menghindari konflik. Berbagai hal sensitif dan berpotensi
menyebabkan konflik sebisa mungkin dihindari.
โข Accommodating
mengumpulkan berbagai pendapat dari banyak pihak yang
terlibat dalam konflik. Dengan mengumpulkan berbagai
macam pendapat, maka organisasi dapat mencari jalan keluar
โข Compromising
emperhatikan pendapat dan kepentingan semua pihak.
Kompromi adalah metode penyelesaian konflik dengan
bernegosiasi pada pihak-pihak yang berkonflik untuk mencari
jalan tengah
4. โข Competing
menyelesaikan konflik dengan mengarahkan pihak yang berkonflik
untuk saling bersaing dan memenangkan kepentingan masing-
masing.
โข Collaborating
menyelesaikan konflik dengan bekerja sama untuk mendapatkan
hasil yang memuaskan karena semua pihak bersinergi dalam
menyelesaikan masalah dengan tetap memperhatikan kepentingan
semua pihak
โข Conglomeration (Mixtured Type)
penyelesaian konflik dengan mengkombinasikan kelima tipe
manajemen konflik di atas.
5. Pertentangan, yaitu ketika konflik berkembang
menjadi perbedaan pendapat di antara individu
atau kelompok yang saling bertentangan
Konflik Terbuka, yaitu tahapan ketika
pertentangan berkembang menjadi permusuhan
secara terbuka
Tahap Potensial, yaitu munculnya perbedaan di
antara individu, organisasi, dan lingkungan yang
berpotensi terjadinya konflik
Akibat Konflik, yaitu tahapan ketika konflik
menimbulkan dampak terhadap kehidupan dan
kinerja organisasi.
Konflik Terasakan, yaitu kondisi ketika
perbedaan yang muncul dirasakan oleh individu
6. .
Tahap pertama adalah dengan
mengenali permasalahan yang terjadi,
siapa saja yang terlibat konflik, dan
bagaimana keadaan di sekitar selama
terjadinya konflik. Informasi ini
digunakan sebagai informasi awal yang
penting dalam manajemen konflik
7. Tahap kedua adalah menganalisis
penyebab konflik. Untuk
mengimplementasikannya dibutuhkan
metode yang benar dan telah teruji, serta
berfokus pada masalah utama dalam
konflik yang terjadi.
.
Setelah mendiagnosis masalah,
selanjutnya organisasi bisa merumuskan
solusi apa yang paling tepat untuk
menyelesaikan konflik yang terjadi.
Solusi yang ditentukan harus
dikompromikan bersama dengan pihak
yang berkonflik dibantu pihak penengah.
Selanjutnya, maka semua pihak
melakukan kesepakatan bersama.
8. .
Tahap kelima adalah mengevaluasi dan
menilai apakah pelaksanaan
kesepakatan tersebut berjalan dengan
baik. Dengan melakukan evaluasi maka
organisasi dapat melakukan pendekatan
alternatif untuk konflik lain yang
berpotensi terulang
.
Setelah menyepakati solusi, tahap
keempat adalah proses pelaksanaan
kesepakatan yang telah dibuat. Semua
pihak yang terlibat dalam konflik harus
menerima dan melaksanakan
kesepakatan tersebut dengan sebaik-
baiknya. Menjadi poin penting bahwa
kesepakatan yang telah dibuat tidak
berpotensi menimbulkan konflik yang
lain.
9. Ross, M. (1993). The Culture of Conflict: Interpretations
and Interests in Comparative Perspective. New Haven;
London: Yale University Press.
Stevenin. (2000). Strategi Menang/Menang dalam
Menghadapi Konflik. Jakarta : Prenhallindo.
Mulyasa, E.. 2005. Menjadi Guru Profesional,
Menciptakan PembelajaranKreatif dan Menyenangkan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset
Dawn M. Baskerville. May 1993. How Do You Manage
Conflict?. Black Enterprise.