Dokumen tersebut membahas landasan psikologi pendidikan yang mencakup pengertian psikologi dan perbedaannya dengan ilmu jiwa, psikologi perkembangan, psikologi belajar, psikologi sosial, dan kesiapan belajar serta dampaknya terhadap konsep pendidikan.
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
Psikologi Pendidikan
1. Landasan Psikologi Pendidikan
A. Pengertian
Psikologi berasal dari kata Yunani “psyche” yang artinya jiwa. Logos berarti ilmu
pengetahuan. Jadi secara etimologi psikologi berarti : “ilmu yang mempelajari
tentang jiwa, baik mengenai gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya”.
Namun pengertian antara ilmu jiwa dan psikologi sebenarnya berbeda atau tidak
sama (menurut Gerungan dalam Khodijah : 2006) karena :
a. Ilmu jiwa adalah : ilmu jiwa secara luas termasuk khalayan dan spekulasi
tentang jiwa itu.
b. Ilmu psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai jiwa yang diperoleh secara
sistematis dengan metode-metode ilmiah
Psikologi atau jiwa adalah ilmu yang mempelajari jiwa manusia. Jiwa itu sendiri
adalah roh dalam keadaan mengendalikan jasmani, yang dapat dipengaruhi oleh
alam sekitar. Landasan psikologi pendidikan adalah peranan psikologis (jiwa)
seseorang dalam memperoleh pendidikan.
B. Landasan Psikologis Pendidikan
Dapat dikatakan jiwa atau psikis merupakan inti dan kendali kehidupan manusia.
Jiwa manusia berkembang sejajar dengan pertumbuhan jasmani. Dalam
perkembangan jiwa dan jasmani inilah,
anak sebaiknya belajar atau memperoleh pengajaran, karena pada masa ini mereka
peka untuk belajar dan punya banyak waktu untuk belajar.
Layanan pendidikan terhadap anak harus dibuat bertingkat-tingkat agar pelajaran
dapat dipahami anak. Oleh karena itu agar sukses dalam mendidik, kita perlu
memahami perkembangan anak, sebab hal ini membantu kita dalam memahami
tingkah laku anak.
1. Psikologi Perkembangan
Ada 3 pendekatan tentang perkembangan, yaitu ;
Nama : Windarti
NIM : 06022681519011
2. a. Pendekatan pentahapan, yaitu perkembangan tiap individu melalui tahapan
tertentu, dimana tiap tahap memiliki ciri khusus yang berbeda dengan tahap
lainnya.
b. Pendekatan diferensial, yaitu pendekatan yang melihat persamaan dan
perbedaan antar individu. Dengan pendekatan ini biasanya dibentuk suatu
kelompok-kelompok tertentu, yang berdasarkan jenis kelamin, bakat, ras,
agama, status sosial ekonomi dan sebagainya.
c. Pendekaatan ipsatif, yaitu pendekatan yang mengacu pada karakteristik
individu atau melihat perkembangan seseorang secara individual.
Dari ketiga pendekatan di atas, yang biasa dilakukan adalah pendekatan
pentahapan.
2. Psikologi Belajar
Belajar adalah perubahan perilaku yang relatif permanen sebagai hsil pengalaman
dan bisa melaksanakannya pada pengetahuan lain serta mampu
mengkomunikasikannya kepada orang lain.
a. Teori belajar Klasik
1) Disiplin mental Theistik
Menurut teori ini individu atau anak memiliki sejumlah daya mental seperti
pikiran, ingatan, perhatian, kemampuan dan sebagaianya.
2) Disiplin Mental Humanistik
Teori ini sama dengan disiplin mental Theistik, yaitu apabila daya itu dilatih,
maka akan semakin kuat, sampai akhirnya ia mampu menyelsaikan masalah yang
dihadapi.
3) Naturalis dan aktualisasi diri
Teori ini sma dengan dua di atas, yaitu memandang anak memiliki potensi, hanya
saja dalam teori ini potensi anak tidak dikembangkan oleh pendidik melainkan
oleh anak itu sendiri.
4) Apersepsi
Teori ini memandang jiwa sebagai suatu yang terstruktur, dan struktur ini bisa
berubah dan berkembang jika seseorang belajar.
b. Teori belajar Modern
3. 1) R-S Bond atau Asosiasi
2) Pengkonsisian (kodisioning) Instrumental
3) Pengkondisian Operan
4) Penguatan
5) Kognisi
6) Belajar bermakna
7) Insight atau Gestalt
8) Lapangan
9) Tanda (sgn)
10) Fenomenologi
3. Psikologi Sosial
Adalah psikologi yang mempelajari psikologi seseorang di masyarakat, yang
mengkombinasikan ciri-ciri psikologi dengan ilmu sosial untuk mempelajari
pengaruh masyarakat terhadap individu dan antarindividu (Hollander, 1981).
Kecendrungan manusia untuk bersahabat dan berkasih sayang dimulai sejak ia
dilahirkan hingga menjadi dewasa, mereka merespon orang-orang yang dekat
dengannya dengan kasih sayang.
Perkembangan kasih sayang ini disebabkan oleh dua hal yaitu ;
1. Karena pembawaan atau genetika. Pembawaan kasih sayang ini sebagai
perangkat yang penting untuk mempertahankan hidup sang bayi.
2. Karena belajar. Mereka belajar semua aturan perilaku. Anak-anak cinta pada
orang tua, sebab orang tua memberi makan dan memberi kehangatan.
4. Kesiapan Belajar dan Aspek-aspek Individu
Kesiapan belajar secara umum adalah kemampuan seseorang untuk mendapatkan
keuntungan dari pengalaman yang ia temukan. Kesiapan ini menyangkut kesiapan
kognisi dan afeksi. Kesiapan kognisi yaitu bertalian dengan pengetahuan, pikiran,
dan kualitas berpikir seseorang dalam menghadapi situasi belajar yang baru.
Sedangkan kesiapan afeksi, menurut sejumlah penelitian, mengatakan motivasi
atau kesiapan afeksi belajar di kelas tergantung kepada kekuatan motif atau
kebutuhan berprestasi, orientasi motivasi itu sendiri dan faktor-faktor situasional
yang mungkin dapat membangun motivasi.
4. 5. Dampak Komsep Pendidikan
Tinjauan tentang psikologi perkembangan, psikologi belajar, psikologi sosial dan
kesiapan belajar serta aspek-aspek individu, memberikan dampak kepada konsep
pendidikan.
Dampaknya kepada konsep pendidikan adalah sebagai berikut ;
1. Psikologi perkembangan yang bersifat umum, yang dampaknya berorientasi
pada afeksi dan kognisi. Kedua aspek tersebut memberi arahan pendidik untuk
menyiapkan dan mengorganisasi materi pendidikan serta bagimana membina
anak-anak agar mereka mau belajar secara sukarela.
2. Psikologi belajar, secara klasik, berdampak dalam manfaatnya untuk
menghafal perkalian, melatih sosial; secara behavioris, bermanfaat dan cocok
untuk membentuk perilaku nyata, giat bekerja, gemar bernyanyi dan sebagainya;
secara kognisi, cocok untuk mempelajari materi-materi pelajaran yang lebih rumit
yang membutuhkan pemahaman dan sebagainya.
3. Psikologi sosial, berdampak untuk menciptakan persepsi terhadap
lingkungan secara wajar, dan sikap serta perasaan yang positif; mpembentukan
sikap yang positif; mengembangkan motivasi; hubungan yang dekat dalam proses
konseling, bimbingan dsan belajar dalam kelompok; membendung perilaku
agresif anti sosial; serta mengembangkan kemampuan memimpin di kalangan
anak-anak.
DAFTAR PUSTAKA
Kusumawati, Nyimas indah.(15 Oktober 2011). Landasan Psikologi Pendidikan.
http://nyimasindakusumawati.blogspot.co.id/2011/10/landasan-psikologi
pendidikan.html
Lestari, Rahmawati Indah. (4 Mei 2014). Landasan Psikologis Pendidikan.
https://rahmawatiindahlestari.wordpress.com/semester-1/lkpp/landasan
psikologis-pendidikan/