“Appreciate everything your associates do for the business. Nothing else can quite substitute for a few well-chosen, well-timed, sincere words of praise. They’re absolutely free and worth a fortune.” – Sam Walton
Modal Manusia Sebagai Keunggulan Organisasi: Membangun Engagement Internal
1. Modal Manusia sebagai Keunggulan Organisasi:
Membangun Engagement Internal
www.humanikaconsulting.com
www.hipotest.com
2. Seta A. Wicaksana
0811 19 53 43
wicaksana@humanikaconsulting.com
• Managing Director of Humanika Amanah Indonesia – Humanika Consulting
• Managing Director of Humanika Bisnis Digital – hipotest.com
• Wakil Ketua Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia wilayah DKI
• Business Psychologist
• Certified of Human Resources as a Business Partner
• Certified of Risk Professional
• Certified of HR Audit
• Certified of I/O Psychologist
• Dosen Tetap Fakultas Psikologi Universitas Pancasila
• Pembina Yayasan Humanika Edukasi Indonesia
• Penulis Buku : “SOBAT WAY: Mengubah Potensi menjadi kompetensi”
Elexmedia Gramedia 2016, Industri dan Organisasi: Pendekatan Integratif
menghadapi perubahan, DD Publishing, 2020
• Organizational Development Expertise
• Sedang mengikuti tugas belajar Doktoral (S3) di Fakultas Ilmu Ekonomi dan
Bisnis Universitas Pancasila Bidang MSDM
• Fakultas Psikologi S1 dan S2 Universitas Indonesia
• sekolah ikatan dinas Akademi Sandi Negara
3. Kepemimpinan Modal Manusia
Dan Kompetensinya
Struktur dan
Proses Organisasi yang
Meningkatkan kecepatan
Pelayanan
•
Kinerja Organisasi
Segi Tiga Penunjang Kepuasan Stake-holders
Kepuasan
Stake-holders
5. Modal
Manusia (1)
• Modal Intelektual
• Pengetahuan yang dimiliki,
keluasan wawasan, kreatifitas,
kemauan belajar, serta potensi IQ
yang tinggi).
• Inovasi berbagai produk baru,
inovasi pelayanan, dan inovasi
proses bisnis yang akhirnya
meningkatkan mutu produk, mutu
pelayanan (Quality) ,
• pengurangan waktu dalam proses
produksi dari rancangan sampai
ke produk jadi (time), dan
pengurangan harga produk (price).
6. Modal Manusia (2)
Modal Emosional
• (Kestabilan emosi, empati pada orang
lain, kemampuan memahami
• Oranglain, kesadaran akan kekuatan
dan kelemahan diri sendiri.
• Mau berbagi pengetahuan)
8. Modal Manusia (4)
Modal Sosial
• Kemampuan membangun network dan
bekerjasama dengan orang lain, membangun
silaturahmi, dan berbagai wawasan dan
saling belajar. Network ke dalam dan keluar
perusahaan dengan mitra bisnis, pelanggan
dan pemerintah). Modal sosial akan
memungkinkan perusahaan menengetahui
selera pelanggan baik dari jenis dan mutu
produk, mutu pelayanan, dan harga
perusahaan.
9. Modal
Manusia (5)
Modal Spiritual
• (Belajar adalah ibadah (jihad fisabilillah), Berbagi ilmu
adalah ciri orang yang taqwa, orang yang berilmu dan
beriman dimuliakan Allah. Kejujuran, perkataan dan
perbuatan selalu sejalan, amanah)
10. Modal
Manusia (6)
Modal kesehatan
• Sehat, tidak sakit, tidak mudah
loyo, kekuatan fisik yang tinggi,
fungsi otak berjalan baik untuk
belajar dan menambah
pengetahuan.
11. MUTU MODAL MANUSIA BARU KAN MEMUASKAN
“STAKE-HOLDER” KALAU ADA KECINTAAN PADA
PEKERJAAN PADA DIRI KARYAWAN
12. Apa yang dimaksud
Kecintaan Pada Pekerjaan
(Work Engagement)
• Schaufeli dan Bakker (2003)
mendefinisikan Engagement adalah
kondisi karyawan dalam bekerja yang
ditandai oleh adanya pikiran dan perasaan
yang positif dalam melaksanakan
pekerjaan yang memiliki nuansa vigor
(semangat), dedication (pengabdian) dan
absorption (keterlibatan)
• Karyawan yang memiliki work
engagement (gembira, antusias, asyik
dalam bekerja, dan berkomitmen penuh
pada pekerjaan) memiliki produktivitas
yang tinggi, dan memberikan kontribusi
optimal pada kinerja perusahaan.
13. VIGOR
Indicators of work Engagement Bakker dan Schaufeli (2003)
• Vigor yang menggambarkan
energi yang besar dan
ketahanan mental pada saat
bekerja, kerelaan untuk
berusaha keras dalam bekerja,
tidak mudah lelah dan
ketahanan diri saat
menghadapi kesulitan.
Karyawan yang memiliki skor
tinggi pada aspek ini akan
mempunyai stamina, energi
dan semangat yang tinggi pada
saat bekerja.
14. DEDICATED
Indicators of Work Engagement
Bakker dan Schaufeli (2003)
• Dedication yang menggambarkan tentang keterlibatan yang
tinggi dengan pekerjaan dan rekan kerja sehingga merasa
dirinya berarti, antusias, terinspirasi, kebanggaan, dan merasa
tertantang dalam bekerja. Mereka yang memiliki skor tinggi
pada aspek ini akan dapat mengidentifikasi pekerjaannya
dengan sangat baik, karena pekerjaan tersebut dianggap
sebagai sesuatu yang berarti, menginspirasi dan menantang.
Selain itu, mereka juga sangat bangga dan antusias terhadap
pekerjaan yang dilakukannya.
15. ABSORPTION
Indicators of Work
Engagement
Bakker dan Schaufeli (2003)
• Absorption yang memuat tentang kondisi kerja yang penuh konsentrasi
dan senang terlibat dengan pekerjaan lainnya dimana waktu terasa
berlalu dengan cepat, dan karyawan sangat sulit melepaskan diri dari
pekerjaan tersebut. Karyawan yang memiliki skor tinggi pada aspek ini,
biasanya akan merasa senang terlibat dengan pekerjaannya sampai-
sampai melupakan segala hal di sekelilingnya, termasuk lupa waktu saat
bekerja
16. Ciri Karyawan yang
Mencintai Pekerjaan
Bacon dan Woodrow
(2004)
• Say (berkata): mereka akan secara
konsisten berbicara positif mengenai
organisasinya kepada rekan kerja, karyawan
potensial, dan konsumen.
• Stay (tetap kerja) : mereka memiliki
keinginan untuk selalu menjadi anggota
organisasi daripada mencari pekerjaan ke
tempat lainnya.
• Strive (berjuang): mereka akan bekerja
dengan waktu, usaha dan inisiatif maksimal
untuk mencapai kesuksesan organisasi.
17. MANFAAT INTERNAL EGAGEMENT
KARYAWAN PADA ORGANISASI
• Peningkatan Produktivitas
• Peningkatan Profitabilitas
• Peningkatan Kualitas Kerja
(produk dan layanan).
• Peningkatan efisiensi
• Penurunan Karyawan Pindah
Kerja (LTO)
• Menurunkan absensi dan
pengambilan waktu kerja
secara ilegal.
• Menurunnya pencurian aset
organisasi, penyalahgunaan
aset dan wewenang
18. SASARAN PENGEMBANGAN INTERNAL
ENGAGEMENT PADA ORGANISASI
• Kebangagaan pada Organisasi
• Respek pada Stake holders (
Pemimpin, anggota, semua
pihak terkait sebagai mitra
kerja dan pelanggan)
• Kekompokan dengan Rekan
sekerja (Team work)
• Kecintaan dan dedikasi pada
Pekerjaan
• Kebangaan diri dalam bekerja
• KEBANGAAN PADA NEGARA
(IBU PERTIWI).
19. Konsep 3 M
sebagai
Penunjang
Internal
Engagement
Internal engagement pada pekerjaan akan muncul bila karyawan
menemukan tiga hal dalam pekerjaannya:
• Meaning of work (Makna Kerja)
• Membership at work (diperlakukan sebagai anggota yang
terhormat)
• Mastery of work (Mendapat tambahan pengetahuan dari
pekerjaannya)