SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
CARA MEMBUAT SEL SURYA
1. Pengertian Solar Cell
Sel surya atau juga sering disebut fotovoltaik adalah divais yang mampu
mengkonversi langsung cahaya matahari menjadi listrik. Sel surya bisa disebut sebagai
pemeran utama untuk memaksimalkan potensi sangat besar energi cahaya matahari yang
sampai kebumi, walaupun selain dipergunakan untuk menghasilkan listrik, energi dari
matahari juga bisa dimaksimalkan energi panasnya melalui sistem solar thermal.
Sel surya dapat dianalogikan sebagai divais dengan dua terminal atau sambungan,
dimana saat kondisi gelap atau tidak cukup cahaya berfungsi seperti dioda, dan saat disinari
dengan cahaya matahari dapat menghasilkan tegangan. Ketika disinari, umumnya satu sel
surya komersial menghasilkan tegangan dc sebesar 0,5 sampai 1 volt, dan arus short-circuit
dalam skala milliampere per cm2. Besar tegangan dan arus ini tidak cukup untuk berbagai
aplikasi, sehingga umumnya sejumlah sel surya disusun secara seri membentuk modul surya.
Satu modul surya biasanya terdiri dari 28-36 sel surya, dan total menghasilkan tegangan dc
sebesar 12 V dalam kondisi penyinaran standar (Air Mass 1.5). Modul surya tersebut bisa
digabungkan secara paralel atau seri untuk memperbesar total tegangan dan arus outputnya
sesuai dengan daya yang dibutuhkan untuk aplikasi tertentu. Gambar dibawah menunjukan
ilustrasi dari modul surya.
Modul surya biasanya terdiri dari 28-36 sel surya yang dirangkai seri untuk memperbesar
total daya output. (Gambar :”The Physics of Solar Cell”, Jenny Nelson)
2. Struktur Sel Surya
Sesuai dengan perkembangan sains&teknologi, jenis-jenis teknologi sel surya pun
berkembang dengan berbagai inovasi. Ada yang disebut sel surya generasi satu, dua, tiga dan
empat, dengan struktur atau bagian-bagian penyusun sel yang berbeda pula (Jenis-jenis
teknologi surya akan dibahas di tulisan “Sel Surya : Jenis-jenis teknologi”). Dalam tulisan ini
akan dibahas struktur dan cara kerja dari sel surya yang umum berada dipasaran saat ini yaitu
sel surya berbasis material silikon yang juga secara umum mencakup struktur dan cara kerja
sel surya generasi pertama (sel surya silikon) dan kedua (thin film/lapisan tipis).
Struktur dari sel surya komersial yang menggunakan material silikon sebagai semikonduktor.
(Gambar:HowStuffWorks)
Gambar diatas menunjukan ilustrasi sel surya dan juga bagian-bagiannya. Secara umum
terdiri dari :
2.1 Substrat/Metal backing
Substrat adalah material yang menopang seluruh komponen sel surya. Material
substrat juga harus mempunyai konduktifitas listrik yang baik karena juga berfungsi sebagai
kontak terminal positif sel surya, sehinga umumnya digunakan material metal atau logam
seperti aluminium atau molybdenum. Untuk sel surya dye-sensitized (DSSC) dan sel surya
organik, substrat juga berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya sehingga material yang
digunakan yaitu material yang konduktif tapi juga transparan sepertii ndium tin oxide (ITO)
dan flourine doped tin oxide (FTO).
2.2 Material semikonduktor
Material semikonduktor merupakan bagian inti dari sel surya yang biasanya
mempunyai tebal sampai beberapa ratus mikrometer untuk sel surya generasi pertama
(silikon), dan 1-3 mikrometer untuk sel surya lapisan tipis. Material semikonduktor inilah
yang berfungsi menyerap cahaya dari sinar matahari. Untuk kasus gambar diatas,
semikonduktor yang digunakan adalah material silikon, yang umum diaplikasikan di industri
elektronik. Sedangkan untuk sel surya lapisan tipis, material semikonduktor yang umum
digunakan dan telah masuk pasaran yaitu contohnya material Cu(In,Ga)(S,Se)2 (CIGS), CdTe
(kadmium telluride), dan amorphous silikon, disamping material-material semikonduktor
potensial lain yang dalam sedang dalam penelitian intensif seperti Cu2ZnSn(S,Se)4 (CZTS)
dan Cu2O (copper oxide).
Bagian semikonduktor tersebut terdiri dari junction atau gabungan dari dua material
semikonduktor yaitu semikonduktor tipe-p (material-material yang disebutkan diatas) dan
tipe-n (silikon tipe-n, CdS,dll) yang membentuk p-n junction. P-n junction ini menjadi kunci
dari prinsip kerja sel surya. Pengertian semikonduktor tipe-p, tipe-n, dan juga prinsip p-n
junction dan sel surya akan dibahas dibagian “cara kerja sel surya”.
2.3 Kontak metal / contact grid
Selain substrat sebagai kontak positif, diatas sebagian material semikonduktor
biasanya dilapiskan material metal atau material konduktif transparan sebagai kontak negatif.
2.4 Lapisan antireflektif
Refleksi cahaya harus diminimalisir agar mengoptimalkan cahaya yang terserap oleh
semikonduktor. Oleh karena itu biasanya sel surya dilapisi oleh lapisan anti-refleksi. Material
anti-refleksi ini adalah lapisan tipis material dengan besar indeks refraktif optik antara
semikonduktor dan udara yang menyebabkan cahaya dibelokkan ke arah semikonduktor
sehingga meminimumkan cahaya yang dipantulkan kembali.
2.5 Enkapsulasi / cover glass
Bagian ini berfungsi sebagai enkapsulasi untuk melindungi modul surya dari hujan atau
kotoran.
3. Cara kerja sel surya
Sel surya konvensional bekerja menggunakan prinsip p-n junction, yaitu junction
antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n. Semikonduktor ini terdiri dari ikatan-ikatan atom
yang dimana terdapat elektron sebagai penyusun dasar. Semikonduktor tipe-n mempunyai
kelebihan elektron (muatan negatif) sedangkan semikonduktor tipe-p mempunyai kelebihan
hole (muatan positif) dalam struktur atomnya. Kondisi kelebihan elektron dan hole tersebut
bisa terjadi dengan mendoping material dengan atom dopant. Sebagai contoh untuk
mendapatkan material silikon tipe-p, silikon didoping oleh atom boron, sedangkan untuk
mendapatkan material silikon tipe-n, silikon didoping oleh atom fosfor. Ilustrasi dibawah
menggambarkan junction semikonduktor tipe-p dan tipe-n.
Junction antara semikonduktor tipe-p (kelebihan hole) dan tipe-n (kelebihan elektron).
(Gambar : eere.energy.gov)
Peran dari p-n junction ini adalah untuk membentuk medan listrik sehingga elektron
(dan hole) bisa diekstrak oleh material kontak untuk menghasilkan listrik. Ketika
semikonduktor tipe-p dan tipe-n terkontak, maka kelebihan elektron akan bergerak dari
semikonduktor tipe-n ke tipe-p sehingga membentuk kutub positif pada semikonduktor tipe-
n, dan sebaliknya kutub negatif pada semikonduktor tipe-p. Akibat dari aliran elektron dan
hole ini maka terbentuk medan listrik yang mana ketika cahaya matahari mengenai susuna p-
n junction ini maka akan mendorong elektron bergerak dari semikonduktor menuju kontak
negatif, yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai listrik, dan sebaliknya hole bergerak menuju
kontak positif menunggu elektron datang, seperti diilustrasikan pada gambar dibawah.
Ilustrasi cara kerja sel surya dengan prinsip p-n junction. (Gambar : sun-nrg.org)
4. Cara Membuat Sel Surya Sederahan
Ada 3 contoh pembuatan Sel Surya Sederhana
4.1 Contoh Pertama
a. Lumuri lapisan Titanium Dioksida ( TiO2 ) dengan pewarna alami yang
didapat dari jus buah blackberries, raspberries, biji delima merah, Teh
Hibiscus merah, Starbucks Passionfruit Tea, dsbnya.
b. Melapisi elektroda counter :
Solar cell memerlukan plat positif dan negatif untuk berfungsi. Elektroda
positif disebut elektroda counter dan dirakit dari plat kaca yang dilapisi bahan
penghantar SnO2. Ohmmeter dapat digunakan untuk mengecek bagian
mana yang konduktif, tandanya adalah ketika digores dgn kuku jari ini adalah
sisi yang kasar. Sisi yang non konduktif ditandai dgn +. Gunakan ujung
pensil untuk menggores dan membuat lapisan tipis graphite ( catalytic carbon
) pada permukaan plat konduktif.
c. Tambahkan elektrolit dan merakit solar cell tahap akhir
Larutan iodine berfungsi sbg elektrolit solar cell yaitu untuk melengkapi
rangkaian dan meregenerasi pelapisan. Tempatkan plat yang telah dilumuri tadi pada
meja sehingga sisi film ada di atas dan teteskan 1 atau 2 tetes dari elektrolit iodine
pada bagian yang kotor dari film. Kemudian tempatkan elektroda counter pada
bagian atas dari film yang kotor sehingga sisi konduktif dari elektroda counter berada
pada bagian atas dari film. Geserkan plat kaca sehingga pinggir dari plat terlihat. Ini
akan menjadi titik kontak untuk elektroda negatif dan positif sehingga kita dapat
mengukur dan mencoba solar cell tsb.
d. Gunakan 2 penjepit untuk memegang kedua
elektroda bersama-sama pada ujung-ujung
plat. Tegangan output yang dihasilkan sekitar
0,43V dan 1 mA/cm2 ketika cell disinari
cahaya matahari penuh melalui sisi TiO2.
4.2 Contoh Kedua
Dengan memanfaatkan power transistor ( transistor jengkol ) jenis NPN seperti 2N3055.
Dari 1 transistor jengkol bisa menghasilkan tegangan 0,5-0,6Vdc.
Buka penutup casing transistor jengkol dengan cara menggergaji bagian yang menonjol (
yg ada tulisan type dan no kodenya ), lalu arahkan bagian yang telah terbuka ke matahari dan
ukur tegangannya dengan voltmeter dengan posisi seperti gambar di bawah ini. Kaki basis
merupakan kutub negative dan kaki emitter yg dijumper dengan kaki colector merupakan
kutub positif. Arus yang dihasilkan memang sangat kecil, akan tetapi dengan
menghubungkan 3 transistor jengkol secara seri akan diperoleh tegangan 1,8V dan bisa
untuk mencharge 1 battery type AAA/UM4.
4.3 Contoh Ketiga
Dengan menggunakan cuprous oxide sebagai pengganti silicon. Cuprous oxida atau
oksida tembaga adalah satu dari material pertama yang dapat menghasilkan efek
photoelectric yaitu efek cahaya menyebabkan adanya arus listrik yang mengalir di dalam
material.
Bahan-bahan yang digunakan adalah sbb :
a. Selembar lempengan tembaga yang tipis dengan ukuran kira-kira 15cm x 30cm
b. 2 jepit buaya
c. Micro amperemeter yg sensitive yang dapat membaca antara 10 dan 50 micro
ampere.
d. Kompor listrik dengan daya besar 1100 Watt
e. Botol plastik besar atau bisa juga menggunakan botol air mineral 2 liter yang
dipotong atasnya. Gelas dgn mulut yang besar juga bisa digunakan.
f. Garam dapur, dibutuhkan beberapa sendok makan garam dapur.
g. Air kran
h. Kertas amplas atau sikat kawat
i. Gunting untuk memotong lembaran tipis tembaga
4.3.1 Cara membuatnya adalah sbb :
1. Potong lempengan tembaga dengan ukuran sebesar pemanas tungku
kompor listrik. Cuci tangan untuk menghilangkan noda lemak di tangan.
Kemudian cuci lembaran tembaga tsb dgn sabun untuk menghilangkan noda-
noda minyak atau lemak di permukaannya. Gunakan kertas amplas atau
sikat kawat untuk membersihkan sepenuhnya permukaan lembaran tembaga
sehingga noda sulfida atau sedikit korosi dapat diangkat.
2. Tempatkan lempengan tembaga yang telah dibersihkan dan dikeringkan di
atas tungku pemanas dan stel kompor listriknya pada angka yg tertinggi.
3. Pada saat lempengan tembaga mulai panas, akan terlihat pola oksidasi yg indah yang
mulai terbentuk. Warna orange, ungu dan merah mulai menutupi permukaan tembaga.
4. Pada saat lempengan tembaganya mulai panas, warnanya akan berubah menjadi kehitaman
yang merupakan lapisan cupric oxide atau oksida tembaga. Tetapi ini bukan oksida yang kita
inginkan, memperlihatkan warna merah, jingga, merah muda dan ungu dari oksida tembaga
di bawah lapisannya.
5. Selanjutnya pola warna tsb akan menghilang seiring dgn pemanas yg mulai merah
membara
6. Ketika pemanas mulai merah membara, lempengan tembaga akan dilapisi
dengan oksida tembaga hitam. Biarkan dipanasi selama setengah jam sehingga
lapisan hitamnya akan semakin tebal. Ini penting lapisan tebal akan mengelupas
dengan mudah, sementara lapisan tipis akan tetap nempel pada tembaga.
7. Setelah setengah jam pemanasan, matikan kompor. Biarkan lempengan
tembaga panas di atas tungku mendingin perlahan-lahan. Bila mendinginkan
terlalu cepat, oksida hitam akan tetap nempel di tembaga.
8. Pada saat tembaga mendingin, maka ia akan menciut. Oksida tembaga hitam
juga menciut, tetapi menciutnya pada rentang yang berbeda, membuat oksida
tembaga hitamnya mengelupas.
9. Si Hitam kecil mengelupas keluar dari tembaga dengan gaya yg cukup untuk
membuat mereka terbang beberapa inchi. Ini berarti semakin kecil usaha
pembersihannya di sekitar kompor, tetapi itu menyenangkan untuk dilihat.
10. Ketika tembaga telah mendingin sesuai dengan temperature ruangan ( kira-
kira membutuhkan waktu 20 menit ), hampir sebagian besar oksida hitam akan
hilang. Gosok secara lembut dengan tangan di bawah air yg mengalir yang akan
mengangkat sebagian besar small bits. Jangan mengangkat semua bintik hitam
dengan keras menggosok atau melenturkan lempengan tembaga tipis ini. Ini
mungkin merusak lapisan lembut oksida tembaga merah yang kita perlukan untuk
membuat solar cell bekerja.
11. Pemasangan selanjutnya adalah sangat sederhana dan cepat. Potong
lempengan tembaga lain yang ukurannya sama seperti yg pertama. Tekuk kedua
ujung perlahan, sehingga dapat muat masuk ke dalam botol plastik tanpa
menyentuh satu sama lain. Lapisan oksida tembaga yg menghadap ke atas di atas
tungku biasanya adalah sisi yg terbaik untuk menghadap ke luar di dalam botol
karena itu adalah permukaan yang terhalus dan terbersih.
12. Pasang 2 jepit buaya, satu untuk plat tembaga yg baru dan yg satunya untuk
plat oksida tembaga. Hubungkan ujung dari plat tembaga bersih dgn terminal positif
dari meter. Hubungkan ujung dari plat oksida tembaga dgn terminal negatif dari
meter.
13. Sekarang campurkan sepasang sendok makan garam dapur ke dalam air
panas. Aduk air garam sampai garamnya larut. Kemudian dengan hati-hati
tuangkan air garam ke dalam botol, hati-hati jangan sampai ujung jepit buayanya
basah. Air garam tidak harus menutupi plat, tinggalkan kira-kira 1 inchi tinggi plat
dari permukaan air garam tsb sehingga kita dapat menggerakkann solar cell ke
sekeliling tanpa membuat jepit buayanya basah.
Perhatikan pada gambar di atas bahwa pada meter terbaca arus listrik sebesar 6 mikro
ampere. Solar cell ini adalah battery, meskipun di dalam gelap dan biasanya menunjukkan
arus listrik beberapa mikro ampere.
Sedangkan gambar di atas menunjukkan solar cell dalam keadaan terik matahari. Perhatikan
bahwa meter telah menunjukkan arus listrik sekitar 33 mikro ampere. Bahkan kadang-
kadang jarumnya bisa menunjukkan sampai 50 mikro ampere, yang membuat jarum bergerak
penuh ke kanan.

More Related Content

What's hot

PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)Yohanes Sangkang
 
pembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan aruspembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan arusvioai
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik TransistorRyan Aryoko
 
Polarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrikPolarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrikMerah Mars HiiRo
 
Comparator laporan
Comparator laporanComparator laporan
Comparator laporanBrian Raafiu
 
Struktur Kristal
Struktur KristalStruktur Kristal
Struktur KristalNia Sasria
 
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplanJenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplanAdy Purnomo
 
Inti atom tidak mengandung elektron
Inti atom tidak mengandung elektronInti atom tidak mengandung elektron
Inti atom tidak mengandung elektronMat Ludin
 
cacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasicacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasisyamsul huda
 
Kuliah 5 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Segitiga Konversi Energi, Rangkaian Sa...
Kuliah 5 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Segitiga Konversi Energi, Rangkaian Sa...Kuliah 5 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Segitiga Konversi Energi, Rangkaian Sa...
Kuliah 5 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Segitiga Konversi Energi, Rangkaian Sa...Fathan Hakim
 
Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)kemenag
 

What's hot (20)

PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
 
Ppt semikonduktor kelompok 1
Ppt semikonduktor kelompok 1Ppt semikonduktor kelompok 1
Ppt semikonduktor kelompok 1
 
struktur kristal
struktur kristalstruktur kristal
struktur kristal
 
11 iluminasi
11 iluminasi11 iluminasi
11 iluminasi
 
pembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan aruspembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan arus
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik Transistor
 
Polarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrikPolarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrik
 
Comparator laporan
Comparator laporanComparator laporan
Comparator laporan
 
Spektrum Garis Atom Hidrogen
Spektrum Garis Atom HidrogenSpektrum Garis Atom Hidrogen
Spektrum Garis Atom Hidrogen
 
Ohm-meter
Ohm-meterOhm-meter
Ohm-meter
 
root locus
root locusroot locus
root locus
 
TURBIN AIR
TURBIN AIRTURBIN AIR
TURBIN AIR
 
Struktur Kristal
Struktur KristalStruktur Kristal
Struktur Kristal
 
Mengenai persamaan kajian dari termodinamika dan fisika statistika yakni term...
Mengenai persamaan kajian dari termodinamika dan fisika statistika yakni term...Mengenai persamaan kajian dari termodinamika dan fisika statistika yakni term...
Mengenai persamaan kajian dari termodinamika dan fisika statistika yakni term...
 
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplanJenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
 
Inti atom tidak mengandung elektron
Inti atom tidak mengandung elektronInti atom tidak mengandung elektron
Inti atom tidak mengandung elektron
 
cacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasicacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasi
 
Kuliah 5 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Segitiga Konversi Energi, Rangkaian Sa...
Kuliah 5 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Segitiga Konversi Energi, Rangkaian Sa...Kuliah 5 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Segitiga Konversi Energi, Rangkaian Sa...
Kuliah 5 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Segitiga Konversi Energi, Rangkaian Sa...
 
Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)
 
Teori thevenin
Teori theveninTeori thevenin
Teori thevenin
 

Similar to CARA MEMBUAT SEL SURYA

makalah-dastel-photocell.docx
makalah-dastel-photocell.docxmakalah-dastel-photocell.docx
makalah-dastel-photocell.docxIppang4
 
Miniatur panel surya
Miniatur panel suryaMiniatur panel surya
Miniatur panel surya28DEKY
 
Materi fister rekayasa pembangkit listrik
Materi  fister rekayasa pembangkit listrikMateri  fister rekayasa pembangkit listrik
Materi fister rekayasa pembangkit listrikAdhi Susanto
 
Resume Solar Electric Power Generation - Photovoltaic Energy System
Resume Solar Electric Power Generation - Photovoltaic Energy SystemResume Solar Electric Power Generation - Photovoltaic Energy System
Resume Solar Electric Power Generation - Photovoltaic Energy SystemMuhamad Arghifary
 
Makalah plts
Makalah pltsMakalah plts
Makalah pltsIcmi Awan
 
Bab 3. Semikonduktor.pptx
Bab 3. Semikonduktor.pptxBab 3. Semikonduktor.pptx
Bab 3. Semikonduktor.pptxMAgusSahbana
 
Rahadi sanjaya 11041028
Rahadi sanjaya 11041028Rahadi sanjaya 11041028
Rahadi sanjaya 1104102811041028
 
Paper Pusat Listrik Tenaga Surya Satelit
Paper Pusat Listrik Tenaga Surya SatelitPaper Pusat Listrik Tenaga Surya Satelit
Paper Pusat Listrik Tenaga Surya SatelitN'fall Sevenfoldism
 
Energi surya kel.6 (14 06-21)
Energi surya kel.6 (14 06-21)Energi surya kel.6 (14 06-21)
Energi surya kel.6 (14 06-21)kristianmartino
 
Rivo 11041036
Rivo 11041036Rivo 11041036
Rivo 1104103611041036
 
EFEK FOTOLISTRIK DARI TEORI KE APLIKASI
EFEK FOTOLISTRIK DARI TEORI KE APLIKASIEFEK FOTOLISTRIK DARI TEORI KE APLIKASI
EFEK FOTOLISTRIK DARI TEORI KE APLIKASIFaisal Husaini
 
Prinsip Kerja Sebuah Sel surya
Prinsip Kerja Sebuah Sel suryaPrinsip Kerja Sebuah Sel surya
Prinsip Kerja Sebuah Sel suryaammar alhafiz
 
Nanochemistry in Supramolecule.pptx
Nanochemistry in Supramolecule.pptxNanochemistry in Supramolecule.pptx
Nanochemistry in Supramolecule.pptxriri891544
 

Similar to CARA MEMBUAT SEL SURYA (20)

Presentasi PLTS
Presentasi PLTSPresentasi PLTS
Presentasi PLTS
 
Solar cell tugas 1
Solar cell tugas 1Solar cell tugas 1
Solar cell tugas 1
 
Modul mikroelektronika
Modul mikroelektronikaModul mikroelektronika
Modul mikroelektronika
 
makalah-dastel-photocell.docx
makalah-dastel-photocell.docxmakalah-dastel-photocell.docx
makalah-dastel-photocell.docx
 
Miniatur panel surya
Miniatur panel suryaMiniatur panel surya
Miniatur panel surya
 
Materi fister rekayasa pembangkit listrik
Materi  fister rekayasa pembangkit listrikMateri  fister rekayasa pembangkit listrik
Materi fister rekayasa pembangkit listrik
 
Resume Solar Electric Power Generation - Photovoltaic Energy System
Resume Solar Electric Power Generation - Photovoltaic Energy SystemResume Solar Electric Power Generation - Photovoltaic Energy System
Resume Solar Electric Power Generation - Photovoltaic Energy System
 
Photovoltaic
PhotovoltaicPhotovoltaic
Photovoltaic
 
Panel surya
Panel suryaPanel surya
Panel surya
 
Makalah plts
Makalah pltsMakalah plts
Makalah plts
 
Bab 3. Semikonduktor.pptx
Bab 3. Semikonduktor.pptxBab 3. Semikonduktor.pptx
Bab 3. Semikonduktor.pptx
 
Rahadi sanjaya 11041028
Rahadi sanjaya 11041028Rahadi sanjaya 11041028
Rahadi sanjaya 11041028
 
Paper Pusat Listrik Tenaga Surya Satelit
Paper Pusat Listrik Tenaga Surya SatelitPaper Pusat Listrik Tenaga Surya Satelit
Paper Pusat Listrik Tenaga Surya Satelit
 
Materi Sensor
Materi SensorMateri Sensor
Materi Sensor
 
Energi surya kel.6 (14 06-21)
Energi surya kel.6 (14 06-21)Energi surya kel.6 (14 06-21)
Energi surya kel.6 (14 06-21)
 
Rivo 11041036
Rivo 11041036Rivo 11041036
Rivo 11041036
 
Karya ilmiah
Karya ilmiahKarya ilmiah
Karya ilmiah
 
EFEK FOTOLISTRIK DARI TEORI KE APLIKASI
EFEK FOTOLISTRIK DARI TEORI KE APLIKASIEFEK FOTOLISTRIK DARI TEORI KE APLIKASI
EFEK FOTOLISTRIK DARI TEORI KE APLIKASI
 
Prinsip Kerja Sebuah Sel surya
Prinsip Kerja Sebuah Sel suryaPrinsip Kerja Sebuah Sel surya
Prinsip Kerja Sebuah Sel surya
 
Nanochemistry in Supramolecule.pptx
Nanochemistry in Supramolecule.pptxNanochemistry in Supramolecule.pptx
Nanochemistry in Supramolecule.pptx
 

Recently uploaded

TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxsiswoST
 

Recently uploaded (8)

TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
 

CARA MEMBUAT SEL SURYA

  • 1. CARA MEMBUAT SEL SURYA 1. Pengertian Solar Cell Sel surya atau juga sering disebut fotovoltaik adalah divais yang mampu mengkonversi langsung cahaya matahari menjadi listrik. Sel surya bisa disebut sebagai pemeran utama untuk memaksimalkan potensi sangat besar energi cahaya matahari yang sampai kebumi, walaupun selain dipergunakan untuk menghasilkan listrik, energi dari matahari juga bisa dimaksimalkan energi panasnya melalui sistem solar thermal. Sel surya dapat dianalogikan sebagai divais dengan dua terminal atau sambungan, dimana saat kondisi gelap atau tidak cukup cahaya berfungsi seperti dioda, dan saat disinari dengan cahaya matahari dapat menghasilkan tegangan. Ketika disinari, umumnya satu sel surya komersial menghasilkan tegangan dc sebesar 0,5 sampai 1 volt, dan arus short-circuit dalam skala milliampere per cm2. Besar tegangan dan arus ini tidak cukup untuk berbagai aplikasi, sehingga umumnya sejumlah sel surya disusun secara seri membentuk modul surya. Satu modul surya biasanya terdiri dari 28-36 sel surya, dan total menghasilkan tegangan dc sebesar 12 V dalam kondisi penyinaran standar (Air Mass 1.5). Modul surya tersebut bisa digabungkan secara paralel atau seri untuk memperbesar total tegangan dan arus outputnya sesuai dengan daya yang dibutuhkan untuk aplikasi tertentu. Gambar dibawah menunjukan ilustrasi dari modul surya. Modul surya biasanya terdiri dari 28-36 sel surya yang dirangkai seri untuk memperbesar total daya output. (Gambar :”The Physics of Solar Cell”, Jenny Nelson) 2. Struktur Sel Surya Sesuai dengan perkembangan sains&teknologi, jenis-jenis teknologi sel surya pun berkembang dengan berbagai inovasi. Ada yang disebut sel surya generasi satu, dua, tiga dan empat, dengan struktur atau bagian-bagian penyusun sel yang berbeda pula (Jenis-jenis teknologi surya akan dibahas di tulisan “Sel Surya : Jenis-jenis teknologi”). Dalam tulisan ini akan dibahas struktur dan cara kerja dari sel surya yang umum berada dipasaran saat ini yaitu
  • 2. sel surya berbasis material silikon yang juga secara umum mencakup struktur dan cara kerja sel surya generasi pertama (sel surya silikon) dan kedua (thin film/lapisan tipis). Struktur dari sel surya komersial yang menggunakan material silikon sebagai semikonduktor. (Gambar:HowStuffWorks) Gambar diatas menunjukan ilustrasi sel surya dan juga bagian-bagiannya. Secara umum terdiri dari : 2.1 Substrat/Metal backing Substrat adalah material yang menopang seluruh komponen sel surya. Material substrat juga harus mempunyai konduktifitas listrik yang baik karena juga berfungsi sebagai kontak terminal positif sel surya, sehinga umumnya digunakan material metal atau logam seperti aluminium atau molybdenum. Untuk sel surya dye-sensitized (DSSC) dan sel surya organik, substrat juga berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya sehingga material yang digunakan yaitu material yang konduktif tapi juga transparan sepertii ndium tin oxide (ITO) dan flourine doped tin oxide (FTO). 2.2 Material semikonduktor Material semikonduktor merupakan bagian inti dari sel surya yang biasanya mempunyai tebal sampai beberapa ratus mikrometer untuk sel surya generasi pertama (silikon), dan 1-3 mikrometer untuk sel surya lapisan tipis. Material semikonduktor inilah yang berfungsi menyerap cahaya dari sinar matahari. Untuk kasus gambar diatas, semikonduktor yang digunakan adalah material silikon, yang umum diaplikasikan di industri elektronik. Sedangkan untuk sel surya lapisan tipis, material semikonduktor yang umum digunakan dan telah masuk pasaran yaitu contohnya material Cu(In,Ga)(S,Se)2 (CIGS), CdTe (kadmium telluride), dan amorphous silikon, disamping material-material semikonduktor potensial lain yang dalam sedang dalam penelitian intensif seperti Cu2ZnSn(S,Se)4 (CZTS) dan Cu2O (copper oxide). Bagian semikonduktor tersebut terdiri dari junction atau gabungan dari dua material semikonduktor yaitu semikonduktor tipe-p (material-material yang disebutkan diatas) dan tipe-n (silikon tipe-n, CdS,dll) yang membentuk p-n junction. P-n junction ini menjadi kunci
  • 3. dari prinsip kerja sel surya. Pengertian semikonduktor tipe-p, tipe-n, dan juga prinsip p-n junction dan sel surya akan dibahas dibagian “cara kerja sel surya”. 2.3 Kontak metal / contact grid Selain substrat sebagai kontak positif, diatas sebagian material semikonduktor biasanya dilapiskan material metal atau material konduktif transparan sebagai kontak negatif. 2.4 Lapisan antireflektif Refleksi cahaya harus diminimalisir agar mengoptimalkan cahaya yang terserap oleh semikonduktor. Oleh karena itu biasanya sel surya dilapisi oleh lapisan anti-refleksi. Material anti-refleksi ini adalah lapisan tipis material dengan besar indeks refraktif optik antara semikonduktor dan udara yang menyebabkan cahaya dibelokkan ke arah semikonduktor sehingga meminimumkan cahaya yang dipantulkan kembali. 2.5 Enkapsulasi / cover glass Bagian ini berfungsi sebagai enkapsulasi untuk melindungi modul surya dari hujan atau kotoran. 3. Cara kerja sel surya Sel surya konvensional bekerja menggunakan prinsip p-n junction, yaitu junction antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n. Semikonduktor ini terdiri dari ikatan-ikatan atom yang dimana terdapat elektron sebagai penyusun dasar. Semikonduktor tipe-n mempunyai kelebihan elektron (muatan negatif) sedangkan semikonduktor tipe-p mempunyai kelebihan hole (muatan positif) dalam struktur atomnya. Kondisi kelebihan elektron dan hole tersebut bisa terjadi dengan mendoping material dengan atom dopant. Sebagai contoh untuk mendapatkan material silikon tipe-p, silikon didoping oleh atom boron, sedangkan untuk mendapatkan material silikon tipe-n, silikon didoping oleh atom fosfor. Ilustrasi dibawah menggambarkan junction semikonduktor tipe-p dan tipe-n. Junction antara semikonduktor tipe-p (kelebihan hole) dan tipe-n (kelebihan elektron). (Gambar : eere.energy.gov)
  • 4. Peran dari p-n junction ini adalah untuk membentuk medan listrik sehingga elektron (dan hole) bisa diekstrak oleh material kontak untuk menghasilkan listrik. Ketika semikonduktor tipe-p dan tipe-n terkontak, maka kelebihan elektron akan bergerak dari semikonduktor tipe-n ke tipe-p sehingga membentuk kutub positif pada semikonduktor tipe- n, dan sebaliknya kutub negatif pada semikonduktor tipe-p. Akibat dari aliran elektron dan hole ini maka terbentuk medan listrik yang mana ketika cahaya matahari mengenai susuna p- n junction ini maka akan mendorong elektron bergerak dari semikonduktor menuju kontak negatif, yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai listrik, dan sebaliknya hole bergerak menuju kontak positif menunggu elektron datang, seperti diilustrasikan pada gambar dibawah. Ilustrasi cara kerja sel surya dengan prinsip p-n junction. (Gambar : sun-nrg.org) 4. Cara Membuat Sel Surya Sederahan Ada 3 contoh pembuatan Sel Surya Sederhana 4.1 Contoh Pertama a. Lumuri lapisan Titanium Dioksida ( TiO2 ) dengan pewarna alami yang didapat dari jus buah blackberries, raspberries, biji delima merah, Teh Hibiscus merah, Starbucks Passionfruit Tea, dsbnya. b. Melapisi elektroda counter : Solar cell memerlukan plat positif dan negatif untuk berfungsi. Elektroda positif disebut elektroda counter dan dirakit dari plat kaca yang dilapisi bahan penghantar SnO2. Ohmmeter dapat digunakan untuk mengecek bagian mana yang konduktif, tandanya adalah ketika digores dgn kuku jari ini adalah
  • 5. sisi yang kasar. Sisi yang non konduktif ditandai dgn +. Gunakan ujung pensil untuk menggores dan membuat lapisan tipis graphite ( catalytic carbon ) pada permukaan plat konduktif. c. Tambahkan elektrolit dan merakit solar cell tahap akhir Larutan iodine berfungsi sbg elektrolit solar cell yaitu untuk melengkapi rangkaian dan meregenerasi pelapisan. Tempatkan plat yang telah dilumuri tadi pada meja sehingga sisi film ada di atas dan teteskan 1 atau 2 tetes dari elektrolit iodine pada bagian yang kotor dari film. Kemudian tempatkan elektroda counter pada bagian atas dari film yang kotor sehingga sisi konduktif dari elektroda counter berada pada bagian atas dari film. Geserkan plat kaca sehingga pinggir dari plat terlihat. Ini akan menjadi titik kontak untuk elektroda negatif dan positif sehingga kita dapat mengukur dan mencoba solar cell tsb. d. Gunakan 2 penjepit untuk memegang kedua elektroda bersama-sama pada ujung-ujung plat. Tegangan output yang dihasilkan sekitar 0,43V dan 1 mA/cm2 ketika cell disinari cahaya matahari penuh melalui sisi TiO2. 4.2 Contoh Kedua Dengan memanfaatkan power transistor ( transistor jengkol ) jenis NPN seperti 2N3055. Dari 1 transistor jengkol bisa menghasilkan tegangan 0,5-0,6Vdc. Buka penutup casing transistor jengkol dengan cara menggergaji bagian yang menonjol ( yg ada tulisan type dan no kodenya ), lalu arahkan bagian yang telah terbuka ke matahari dan ukur tegangannya dengan voltmeter dengan posisi seperti gambar di bawah ini. Kaki basis merupakan kutub negative dan kaki emitter yg dijumper dengan kaki colector merupakan kutub positif. Arus yang dihasilkan memang sangat kecil, akan tetapi dengan menghubungkan 3 transistor jengkol secara seri akan diperoleh tegangan 1,8V dan bisa untuk mencharge 1 battery type AAA/UM4.
  • 6.
  • 7. 4.3 Contoh Ketiga Dengan menggunakan cuprous oxide sebagai pengganti silicon. Cuprous oxida atau oksida tembaga adalah satu dari material pertama yang dapat menghasilkan efek photoelectric yaitu efek cahaya menyebabkan adanya arus listrik yang mengalir di dalam material. Bahan-bahan yang digunakan adalah sbb : a. Selembar lempengan tembaga yang tipis dengan ukuran kira-kira 15cm x 30cm b. 2 jepit buaya c. Micro amperemeter yg sensitive yang dapat membaca antara 10 dan 50 micro ampere. d. Kompor listrik dengan daya besar 1100 Watt
  • 8. e. Botol plastik besar atau bisa juga menggunakan botol air mineral 2 liter yang dipotong atasnya. Gelas dgn mulut yang besar juga bisa digunakan. f. Garam dapur, dibutuhkan beberapa sendok makan garam dapur. g. Air kran h. Kertas amplas atau sikat kawat i. Gunting untuk memotong lembaran tipis tembaga 4.3.1 Cara membuatnya adalah sbb : 1. Potong lempengan tembaga dengan ukuran sebesar pemanas tungku kompor listrik. Cuci tangan untuk menghilangkan noda lemak di tangan. Kemudian cuci lembaran tembaga tsb dgn sabun untuk menghilangkan noda- noda minyak atau lemak di permukaannya. Gunakan kertas amplas atau sikat kawat untuk membersihkan sepenuhnya permukaan lembaran tembaga sehingga noda sulfida atau sedikit korosi dapat diangkat. 2. Tempatkan lempengan tembaga yang telah dibersihkan dan dikeringkan di atas tungku pemanas dan stel kompor listriknya pada angka yg tertinggi.
  • 9. 3. Pada saat lempengan tembaga mulai panas, akan terlihat pola oksidasi yg indah yang mulai terbentuk. Warna orange, ungu dan merah mulai menutupi permukaan tembaga.
  • 10. 4. Pada saat lempengan tembaganya mulai panas, warnanya akan berubah menjadi kehitaman yang merupakan lapisan cupric oxide atau oksida tembaga. Tetapi ini bukan oksida yang kita inginkan, memperlihatkan warna merah, jingga, merah muda dan ungu dari oksida tembaga di bawah lapisannya. 5. Selanjutnya pola warna tsb akan menghilang seiring dgn pemanas yg mulai merah membara 6. Ketika pemanas mulai merah membara, lempengan tembaga akan dilapisi dengan oksida tembaga hitam. Biarkan dipanasi selama setengah jam sehingga lapisan hitamnya akan semakin tebal. Ini penting lapisan tebal akan mengelupas dengan mudah, sementara lapisan tipis akan tetap nempel pada tembaga.
  • 11. 7. Setelah setengah jam pemanasan, matikan kompor. Biarkan lempengan tembaga panas di atas tungku mendingin perlahan-lahan. Bila mendinginkan terlalu cepat, oksida hitam akan tetap nempel di tembaga. 8. Pada saat tembaga mendingin, maka ia akan menciut. Oksida tembaga hitam juga menciut, tetapi menciutnya pada rentang yang berbeda, membuat oksida tembaga hitamnya mengelupas.
  • 12. 9. Si Hitam kecil mengelupas keluar dari tembaga dengan gaya yg cukup untuk membuat mereka terbang beberapa inchi. Ini berarti semakin kecil usaha pembersihannya di sekitar kompor, tetapi itu menyenangkan untuk dilihat. 10. Ketika tembaga telah mendingin sesuai dengan temperature ruangan ( kira- kira membutuhkan waktu 20 menit ), hampir sebagian besar oksida hitam akan hilang. Gosok secara lembut dengan tangan di bawah air yg mengalir yang akan mengangkat sebagian besar small bits. Jangan mengangkat semua bintik hitam dengan keras menggosok atau melenturkan lempengan tembaga tipis ini. Ini mungkin merusak lapisan lembut oksida tembaga merah yang kita perlukan untuk membuat solar cell bekerja. 11. Pemasangan selanjutnya adalah sangat sederhana dan cepat. Potong lempengan tembaga lain yang ukurannya sama seperti yg pertama. Tekuk kedua ujung perlahan, sehingga dapat muat masuk ke dalam botol plastik tanpa menyentuh satu sama lain. Lapisan oksida tembaga yg menghadap ke atas di atas tungku biasanya adalah sisi yg terbaik untuk menghadap ke luar di dalam botol karena itu adalah permukaan yang terhalus dan terbersih. 12. Pasang 2 jepit buaya, satu untuk plat tembaga yg baru dan yg satunya untuk plat oksida tembaga. Hubungkan ujung dari plat tembaga bersih dgn terminal positif dari meter. Hubungkan ujung dari plat oksida tembaga dgn terminal negatif dari meter. 13. Sekarang campurkan sepasang sendok makan garam dapur ke dalam air panas. Aduk air garam sampai garamnya larut. Kemudian dengan hati-hati tuangkan air garam ke dalam botol, hati-hati jangan sampai ujung jepit buayanya basah. Air garam tidak harus menutupi plat, tinggalkan kira-kira 1 inchi tinggi plat dari permukaan air garam tsb sehingga kita dapat menggerakkann solar cell ke sekeliling tanpa membuat jepit buayanya basah.
  • 13. Perhatikan pada gambar di atas bahwa pada meter terbaca arus listrik sebesar 6 mikro ampere. Solar cell ini adalah battery, meskipun di dalam gelap dan biasanya menunjukkan arus listrik beberapa mikro ampere.
  • 14. Sedangkan gambar di atas menunjukkan solar cell dalam keadaan terik matahari. Perhatikan bahwa meter telah menunjukkan arus listrik sekitar 33 mikro ampere. Bahkan kadang- kadang jarumnya bisa menunjukkan sampai 50 mikro ampere, yang membuat jarum bergerak penuh ke kanan.