Dokumen tersebut merupakan laporan eksperimen tentang pembangunan miniatur panel surya murah dan sederhana. Eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara intensitas cahaya dengan besar arus listrik yang dihasilkan, serta mengukur besar arus pada kondisi terang dan gelap. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin terang intensitas cahaya, semakin besar pula arus listrik yang dihasilkan.
2. Assalamu a’laikum wr.wb
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT,karena dengan rahmat-NYA,sehingga
laporan eksperimen 2 dapat diselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan,shalawat dan
salam mudah-mudahan tercurahkan ke rasulullah SAW.
Ucapan terima kasih kami tak lupa pula kami sampaikan kepada dosen mata kuliah
eksperimen 2 yaitu ayahanda Ma’ruf,S.Pd,M.Pd yang telah membimbing kami dalam
melaksanakan eksperimen ini,serta teman kelompok 6 yang turut aktif dalam menyelesa ika n
eksperimen ini,dan juga dorongan dan motivasi dari teman-teman jurusan fisika kelas VII B
Laporan eksperimen 2 dengan judul” Rancang bangun miniatur panel surya murah
mudah dan sederhana” ini menjelaskan tentang pemanfaatan sinar matahari sebagai penghasil
listrik dengan menggunakan alat dan bahan yang sederhana dan mudah didapatkan serta harga dari
alat yang digunakan murah harganya,melihat kondisi sekarang ini cadangan listrik di indonesia
mulai berkurang,sehingga dibutuhkan suatu energi listrik alternatif sebagai pengganti cadangan
listrik di indonesia
Demikianlah persembahan kami dari kelompok 5 dalam mata kuliah eksperimen 2 ini
semoga prototipe yang kami buat ini dapat dikembangkan dan dirancang dengan skala yang
besar,sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat indonesia sebagai solusi penghematan energi
listrik di negara kita
Terima kasih
Makassar, januri 2013
(penyusun)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.Latar belakang
3. Energi listrik merupakan energi yang kita gunakan untuk kepentingan sehari-hari. Terutama
alat-alat elektronik. Energi listrik merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
(energi listrik PLN). Energi listrik sekarang ini sudah semakin menipis, untuk itu kita harus
menggunakan energi listrik tersebut secara hemat dan efisien. Di dunia, terutama di Indonesia,
pemerintah telah menyarankan agar masyarakat dapat menghemat listrik. Misalnya saja : pada
siang hari kita tidak perlu menyalakan lampu, mengganti lampu pujar dengan lampu hemat energi,
megurangi pemakaian listrik dari pukul 17.00 – 22.00.
Sekarang ini, telah banyak para ahli menemukan berbagai alat pembangkit tenaga listrik.
Yang bekerja dengan mengubah suatu energi menjadi energi listrik. Dengan keadaan geografis di
Indonesia yang setiap tahun dapat sinar matahari, Slah satu alat yang optimal di Indonesia adalah
“Panel Surya”. Panel surya bekerja mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik.
Panel Surya adalah alat yang terdiri dari sel surya, aki dan baterai yang mengubah cahaya
menjadi listrik. Panel surya menghasilkan arus listrik searah atau DC. Untuk menggunaka n
berbagai alat rumah tangga yang berarus bolak-balik atau AC dibutuhkan converter (alat pengubah
arus DC ke AC).
Jika panel surya dikembangkan di Indonesia yang memiliki keuntungan mendapat sinar
matahari sepanjang tahun, dan di pelosok-pelosok yang sukar dijangkau oleh PLN sangatlah
cocok. Panel surya juga merupakan energi alternatif yang ramah lingkungan. Jika dapat
dikembangkan ke rumah-rumah penduduk, kita dapat menghemat energi listrik terutama di
Indonesia. Misalnya : jika 1 unit sel surya untuk keperluan listrik di siang hari dan 1 unit lagi untuk
menyimpan energi listrik pada malam harinya, tentu saja kita dapat menghemat energi listrik
lumayan besar. Tetapi panel surya terkendala karena harga panel surya yang mahal.sehingga
dibutuhkan suatu alat untuk menghasilkan sel surya yang mudah murah dan sederhana,dengan
memanfaatkan peralatan yang sederhana dan mudah didapatkan.
2.Rumusan masalah
Dari latar belakang tersebut,maka rumusan masalah yang harus dijawab melalui eksperimenh ini
yaitu:
1. Bagaimana hubungan antara intensitas cahaya dengan kuat arus yang dihasilkan ?
4. 2. Berapakah besar arus yang dihasilkan oleh plat besi pada alat panel surya pada intensitas cahaya
terang dan gelap?
3.Tujuan percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu:
1. Untuk mengetahui hubungan antara intensitas cahaya dengan kuat arus yang dihasilkan
2. Untuk mengetahui besarnya arus yang dihasilkan oleh plat besi pada alat panel surya pada
intensitas cahaya terang dan gelap.
4.Manfaat percobaan
Manfaat dari percobaan ini adalah:
1. Agar kita mengetahui hubungan intensitas cahaya dengan besar arus yang dihasilkan.
2. Agar kita mengetahui besarnya arus yang dihasilkan oleh plat besi
3. Sebagai solusi penghematan energi listrik
4. Kita dapat mengetahui peralatan yang digunakan untuk membuat solar sell
5. Sebagai alat penghasil sel surya yang murah dan dapat dijangkau oleh semua kalangan
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
II. Kajian pustaka
1.1 Fotolistrik
Efek fotolistrik adalah peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan suatu zat (logam),
bila permukaan logam tersebut disinari cahaya (foton) yang memiliki energi lebih besar dari energi
ambang (fungsi kerja) logam. Atau dapat di artikan sebagai munculnya arus listrik atau lepasnya
elektron yang bermuatan negatif dari permukaan sebuah logam akibat permukaan logam tersebut
5. disinari dengan berkas cahaya yang mempunyai panjang gelombang atau frekuensi tertentu. Istilah
lama untuk efek fotolistrik adalah efek Hertz
1.2 Panel Surya
Panel surya adalah alat yang terdiri dari sel surya yang mengubah cahaya menjadi listrik.
Mereka disebut surya atas matahari atau "sol" karena matahari merupakan sumber cahaya terkuat
yang dapat dimanfaatkan. Panel surya sering kali disebut sel photovoltaic, photovoltaic dapat
diartikan sebagai "cahaya-listrik". Photovoltaic yang disebut secara umum Modul / Panel Solar
Cell. Dengan alat tersebut sinar matahari dirubah menjadi listrik melalui proses aliran-alira n
elektron negatif dan positif didalam cell modul tersebut karena perbedaan electron. Hasil dari
aliran elektron-elektron akan menjadi listrik DC yang dapat langsung dimanfatkan untuk
mengisi battery / aki sesuai tegangan dan ampere yang diperlukan. Bila listrik DC yang tersimpan
dalam aki ingin digunakan menyalakan perangkat AC: pompa air, kulkas, dsbnya maka
diperlukan inverter yang dapat mengubah listrik DC menjadi AC. Sesuaikan kebutuhan daya yang
dibutuhkan dengan panel sel surya, inverter, aki.
Modul juga memiliki kapasitas beraneka ragam mulai kapsitas 10 Watt Peak s/d 200 Watt Peak
juga memiliki type cell monocrystal dan polycrystal. Komponen inti dari sistem PLTS
(Pembangkit Listrik Tenaga Surya) ini meliputi peralatan : Modul Solar Cell, Regulator /
controller, Battery / Aki, Inverter DC to AC, Beban / Load.
1.3 Keunggulan Panel Surya terutama di Indonesia
Indonesia memiliki karunia sinar matahari. Hampir di setiap pelosok Indonesia, matahari
menyinari sepanjang pagi sampai sore. Energi matahari yang dipancarkan dapat diubah menjadi
energi listrik dengan menggunakan solar cells panel. Pembangkit listrik tenaga surya adalah ramah
lingkungan, dan sangat menjanjikan. Sebagai salah satu alternatif untuk menggantikan pembangkit
listrik menggunakan uap (dengan minyak dan batubara).
Perkembangan teknologi dalam membuat solar panel yang lebih baik dari tingkat efisie nsi,
pembuatan aki yang tahan lama, dan pembuatan alat elektronik yang dapat menggunakan Direct
Current.
6. Pada saat ini penggunaan tenaga matahari (solar panel) masih dirasakan mahal karena tidak
adanya subsidi. Listrik yang kita gunakan saat ini sebenarnya adalah listrik bersubsidi. Bayangkan
pengusahaan / penambangan minyak tanah, batubara (yang merusak lingkungan), pembuatan
pembangkit tenaga listrik uap, distribusi tenaga listrik, yang semuanya dibangun dengan biaya
besar.
1.6 Kelebihan Pembangkit Listrik Tenaga Surya:
Energi yang terbarukan/ tidak pernah habis
Bersih, ramah lingkungan
Umur panel sel surya panjang/ investasi jangka panjang
Praktis, tidak memerlukan perawatan
Sangat cocok untuk daerah tropis seperti Indonesia
2. Hipotesis
semakin terang intensitas cahaya maka semakin besar pula arus yang dihasilkan
7. BAB III
METODE EKSPERIMEN
1. Alat dan Bahan
a. Besi / seng (lempengan)
b. Kabel penjepit buaya
c. Amperemeter
d. Kompor listrik
e. Botol aqua besar
f. Garam
g. Air
h. Kabel penghubung
2. Rancangan alat percobaan
3. Prosedur kerja
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Memanaskan lempeng besi menggunakan kompor listrik kuran lebih 1 jam sampai warna
lempengan berubah
3. Mematikan kompor dan menunggu sampai lempengan besi dingin dengan sendirinya.
4. Sambil menunggu lempengan besi menjadi dingin memotong lempeng besi dengan
ukuran yang sama/ hampir sama.
8. 5. Memotong botol plastik menjadi 2 bagian lalu bagian bawahnya diisi dengan air panas
6. Memasukkan 2 sendok garam kedalam wadah ( botol plastik yang sudah dipotong tadi)
yang berisi air panas lalu mengaduk sampai semua garam larut dalam air.
7. Membengkokkan lempengan yang tidak dipanasi sampai ukurannya bisa masuk dalam
wadah, lalu masukkan juga lempengan yang sudah dipanasi kedalam wadah tampa saling
bersentuhan satu sama lain.
8. Menjepit masing-masing kedua lempengan tersebut dengan penjepit buaya pada bagian
atasnya, lempengan yang tidak dipanasi sebagai kutub positif dan yang dipanasi sebagai
kutub negatif
9. Menghubungkan kedua kutub dengan amperemeter dan membaca arus listrik yang
dihasilkan.
4. Variabel penelitian
Variabel manipulasi : intensitas cahaya
Variable respon : arus listrik (A)
Variabel kontrol : plat besi
5. Definisi operasional variabel
1) Intensitas cahaya adalah penerangan ditempat dimana kita mengambil data, terang atau gelap.
2) Arus listrik adalah besarnya arus yang dihasilkan oleh plat besi yang diukur dengan
menggunakan amperemeter dalam satuan microampere
3) Plat besi adalah lempengan besi yang digunakan pada saat eksperimen yang terdiri dari dua besi
dimna salah satunya sebagai kutub positif dan plat yang satu sebagai kutub negative ( plat yang
telah ipanaskan kurang lebih 1 jam atau sampai semua bagian plat berubah warna)
9. BAB IV
HASIL PENGAMAMATAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil pengamatan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan maka diperoleh data sebagai berikut
Intensitas cahaya Arus (μA) Arus (A)
Terang
171 1,71 x 10-4
Gelap
145,2 1,452 x 10-4
Pembahasan
Dalam percobaan ini kami membuat sebuah alat yang berguna untuk menghasilkan arus
listrik. Pada pengukuran arus listrik pertama arus listrik yang diukur dalam ruangan dengan
menyalakan sumber cahaya atau lampu dalam hal ini intensitas cahaya terang menghasilkan arus
sebesa 171 μA atau 1,71 x 10-4 A.
Pada pengukran arus selanjutnya dilakukan diruangan yang sama tetapi dengan kondisi gelap
dengan mematikan sumber cahaya atau lampu sehingga arus yang dihasilkan hanya 145,2 μA atau
1,452 x 10-4 A. dari hasil pengukuran bahwa arus yang mula-mula bernilai 171 μA turun menjadi
145,2 μA ketika lampunya dimatikan.
Dari hasil yang diperoleh ini terlihat bahwa jika intensitas cayahanya terang maka arus yang
dihasilkan juga besar dan jika intensitas cahayanya kurang maka arusnya juga lebih kecil
BAB V
PENUTUP
10. A. KESIMPULAN
Berdasarkan rumusan masalah dan hasil pengamatan yang dilakukan maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Semakin terang intensitas cahayanya maka semakin besar pula arus yang dihasilkan atau
besarnya arus sebanding dengan intensitas cahaya
2. Besar arus yang dihasilkan oleh plat besi sebesar 171 μA dan 145,2 μA namun arus yang
dihasilkan akan berbea-beda bergantuk pada intensitas cahaya ditempat pengukuran arus.
B. SARAN
Sebaiknya hasil percobaan kami dapat dikembangkan lebih lanjut agar bisa bermanfaat bagi
masyarakat.
untuk power pointya:
http://www.4shared.com/office/2krp-652/power_point_eksperimen_2.html?