SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Bab5: Root Locus                                         EL303: Sistem Kendali




                        ROOT LOCUS



             Pendahuluan

             Dasar Root Locus

             Plot Root Locus

             Aturan-Aturan Penggambaran Root Locus

             Root Locus Melalui MATLAB

             Kasus Khusus

             Analisis Sistem Kendali Melalui Root Locus

             Root      Locus         untuk        Sistem         dengan

              Transport Lag




__________________________________________________________________________
Teknik Elektro ITB                [EYS-1998]                   hal 1 dari 31
Bab5: Root Locus                                         EL303: Sistem Kendali




        PENDAHULUAN
             Karakteristik tanggapan transient sistem loop
              tertutup dapat ditentukan dari lokasi pole-pole (loop
              tertutupnya).




             Bila K berubah, maka letak pole-pole nya juga
              berubah.
             Perlu pemahaman pola perpindahan letak pole-pole
              dalam bidang s.
             Desain sistem kendali melalui gain adjusment: pilih
              K sehingga pole-pole terletak ditempat yang
              diinginkan.
             Desain sistem kendali melalui kompensasi:
              memindahkan letak pole yang tak diinginkan melalui
              pole-zero cancellation.
             Mencari akar-akar persamaan karakteristik untuk
              orde tinggi sulit, terlebih dengan K sebagai variabel.
              (Alternatif: gunakan MATLAB ?!)
             W.R. Evan mengembangkan metoda untuk mencari
              akar-akar persamaan orde tinggi : metoda Root
              Locus.
             Root Locus: tempat kedudukan akar-akar persamaan
              karakterstik dengan K = 0 sampai K = tak hingga.
             Melalui Root Locus dapat diduga pergeseran letak
              pole-pole terhadap perubahan K, terhadap
              penambahan pole-pole atau zero-zero loop terbuka.
__________________________________________________________________________
Teknik Elektro ITB                [EYS-1998]                   hal 2 dari 31
Bab5: Root Locus                                         EL303: Sistem Kendali




        DASAR ROOT LOCUS




       Persamaan Karakteristik: s2 + 2s + K =0


       Akar-akar Persamaan Karakteristik :

                     2  4  4K
               s                 1  1  K
                          2


          K            s1             s2
          0             0             -2
          1            -1             -1
          2          -1+j1          -1+j1
          10         -1+j3          -1+j3
         101        -1+j10         -1+j10



__________________________________________________________________________
Teknik Elektro ITB                [EYS-1998]                   hal 3 dari 31
Bab5: Root Locus                                         EL303: Sistem Kendali




             Root Locus mempunyai sifat simetri terhadap sumbu
              nyata.

             Root Locus bermula dari pole-pole G(s)H(s) (untuk
              K=0) dan berakhir di zero-zero G(s)H(s) (untuk
              K) termasuk zero-zero pada titik takhingga.

             Root Locus cukup bermanfaat dalam desain sistem
              kendali linear karena Root Locus dapat menunjukkan
              pole-pole dan zero-zero loop terbuka mana yang
              harus diubah sehingga spesifikasi unjuk kerja sistem
              dapat dipenuhi.

             Pendekatan desain melalui Root Locus sangat cocok
              diterapkan untuk memperoleh hasil secara cepat.

             Sistem kendali yang membutuhkan lebih dari 1
              parameter untuk diatur masih dapat menggunakan
              pendekatan Root Locus dengan mengubah hanya 1
              parameter pada satu saat.

             Root Locus sangat memudahkan pengamatan
              pengaruh variasi suatu parameter (K) terhadap letak
              pole-pole.

             Sketsa Root Locus secara manual tetap dibutuhkan
              untuk dapat memahaminya dan untuk memperoleh
              idea dasar secara cepat, meskipun MATLAB dapat
              melakukannya secara cepat dan akurat.

             Spesifikasi transient (koefisien redaman) dapat
              ditentukan dengan mengatur nilai K melalui Root
              Locus.



__________________________________________________________________________
Teknik Elektro ITB                [EYS-1998]                   hal 4 dari 31
Bab5: Root Locus                                         EL303: Sistem Kendali




        PLOT ROOT LOCUS




       Persamaan Karakteristik: 1 + G(s)H(s) = 0
       Atau:
                 G(s)H(s) = -1,
       Sehingga:
                      G(s)H(s) =  1800(2k+1); (syarat
       sudut)
                                       k = 0, 1, 2, ….

                          | G(s)H(s)| = 1            (syarat magnitude)




__________________________________________________________________________
Teknik Elektro ITB                [EYS-1998]                   hal 5 dari 31
Bab5: Root Locus                                         EL303: Sistem Kendali




 PROSEDUR PENGGAMBARAN
  ROOT LOCUS

       1. Letakkan pole-pole dan zero-zero loop terbuka pada
          bidang s.


       2. Tentukan Root Locus pada sumbu nyata.

           Syarat Sudut:
            G(s)H(s) =  1800(2k+1); k = 0, 1, 2, ….
           Ambil titik test : bila jumlah total pole dan zero
            dikanan titik ini ganjil, maka titik tsb terletak di Root
            Locus.


       3. Tentukan asimtot Root Locus:

           Banyaknya asimtot = n – m
                n = banyaknya pole loop terbuka
                m= banyaknya zero loop terbuka

                                   1800 (2k  1)
           Sudut-sudut asimtot =
                                      nm
                                       k=0, 1, 2, …

           Titik Potong asimtot-asimtot pada sumbu nyata:


              a 
                      letak pole berhingga   letak zero berhingga 
                                              nm




__________________________________________________________________________
Teknik Elektro ITB                [EYS-1998]                   hal 6 dari 31
Bab5: Root Locus                                         EL303: Sistem Kendali




       4. Tentukan titik-titik break-away dan titik-titik break-in:

          Untuk Persamaan Karakteristik:

                   B(s) + KA(s) = 0,

          Maka titik-titik tsb harus berada di Root Locus dan
          memenuhi persamaan:
                    dK     B ' ( s) A( s)  B( s) A' ( s)
                                                        0
                    ds                 A2 ( s)

       5. Tentukan sudut-sudut datang / sudut-sudut berangkat
          untuk pole-pole / zero-zero kompleks sekawan.




__________________________________________________________________________
Teknik Elektro ITB                [EYS-1998]                   hal 7 dari 31
Bab5: Root Locus                                         EL303: Sistem Kendali




       6. Tentukan batas kestabilan mutlak sistem (K):

           Melalui Kriteria Routh Hurwitz.
           Secara analitis: memotong sumbu imajiner: s = j

       7. Sketsa Root Locus secara lebih teliti pada daerah-
          daerah selain sumbu nyata dan asimtot.

       8. Tentukan letak pole-pole melalui nilai K yang
          memenuhi syarat magnitude. Sebalikya, bila letak pole-
          pole ditentukan (pada Root Locus), maka nilai K yang
          memenuhi dapat dihitung secara grafis atau secara
          analitis:

          Secara grafis:




__________________________________________________________________________
Teknik Elektro ITB                [EYS-1998]                   hal 8 dari 31
Bab5: Root Locus                                         EL303: Sistem Kendali




          CONTOH 1:




__________________________________________________________________________
Teknik Elektro ITB                [EYS-1998]                   hal 9 dari 31
Bab5: Root Locus                                          EL303: Sistem Kendali




CONTOH 2:




__________________________________________________________________________
Teknik Elektro ITB                [EYS-1998]                   hal 10 dari 31
Bab5: Root Locus                                          EL303: Sistem Kendali




        BEBERAPA CATATAN
        Konfigurasi pole-zero yang sedikit bergeser dapat
         mengubah total bentuk Root Locus.




        Orde sistem dapat berkurang akibat pole-pole G(s) di
         ‘hilang’kan (cancelled) oleh zero-zero H(s)




__________________________________________________________________________
Teknik Elektro ITB                [EYS-1998]                   hal 11 dari 31
Bab5: Root Locus                                          EL303: Sistem Kendali




__________________________________________________________________________
Teknik Elektro ITB                [EYS-1998]                   hal 12 dari 31
Bab5: Root Locus                                          EL303: Sistem Kendali




__________________________________________________________________________
Teknik Elektro ITB                [EYS-1998]                   hal 13 dari 31
Bab5: Root Locus                                          EL303: Sistem Kendali




 ROOT LOCUS MELALUI MATLAB
Root Locus = persamaan karakteristiknya, dalam MATLAB:

                     num
              1 K       0
                     den

       num  (s  z1 )(s  z 2 )  (s  z m )
              s m  (z1  z 2    z m )s m 1   z1 z 2  z m
       den  (s  p1 )(s  p 2 )  (s  p n )
               s n  (p1  p 2    p n )s n 1    p1 p 2  p n

Perintah MATLAB untuk menggambar Root Locus (Konsep
Fungsi Alih):

       rlocus(num, den)

Untuk konsep ruang waktu:

       rlocus (A, B, C, D)

Pada kedua perintah tersebut, penguatan lup terbuka sistem K
secara otomatis ditentukan.

Apabila pole-pole lup tertutup untuk beberapa nilai K ingin
dihitung, maka perintah berikut ini dapat digunakan :

       rlocus(num,den,K), atau

       rlocus(A,B,C,D,K)

K = vektor yang berisi semua nilai penguatan dimana pole-pole
lup tertutup ingin dihitung.
__________________________________________________________________________
Teknik Elektro ITB                [EYS-1998]                   hal 14 dari 31
Bab5: Root Locus                                            EL303: Sistem Kendali




Cara         lain    penggambaran        Root       Locus   adalah     dengan
menggunakan arguman berikut ini :

        [r,K] = rlocus(num,den)

        [r,K] = rlocus(num,den,K)

        [r,K] = rlocus(A,B,C,D)

        [r,K] = rlocus(A,B,C,D,K)

Pada layar akan tampil matriks r dan vektor penguatan K.

Perintah :

        r=rlocus(num,den)

        plot(r,'o')       atau,       plot(r,'x')

dapat digunakan untuk menggambar Root Locus dengan tanda
`o   atau   `x ,

        Mengingat vektor penguatan ditentukan secara otomatis,
maka plot Root Locus berikut ini :
                       K (s  1)
        G (s)H(s) 
                    s(s  2)(s  3)
                      10K (s  1)
        G (s)H(s) 
                    s(s  2)(s  3)
                     200K (s  1)
        G (s)H(s) 
                    s(s  2)(s  3)

adalah sama, dengan :

        num = [ 0 0 1 1 ]

        den = [ 1 5 6 0 ]

__________________________________________________________________________
Teknik Elektro ITB                [EYS-1998]                   hal 15 dari 31
Bab5: Root Locus                                             EL303: Sistem Kendali




Contoh :
Plot Root Locus menggunakan MATLAB suatu sistem kendali
balikan satuan:

                       K(s 2  2s  4)
       G(s) 
                s(s  4)(s  6)(s 2  1,4s  1)

Solusi :

Perintah konvolusi dapat digunakan untuk memperoleh bentuk
polinomial.

Definisikan :

       a  s(s  4)  s 2  4s : a  [1 4 0]
       b s6                  : b  [1 6]
       c  s 2  1.4s  1                  : c  [1 1.4 1]

Selanjutnya gunakan perintah :

       d = conv(a,b);

       e = conv(c,d)



Hasil yang diperoleh e = [1 11.4 39 43.6 24 0]




__________________________________________________________________________
Teknik Elektro ITB                [EYS-1998]                   hal 16 dari 31
Bab5: Root Locus                                          EL303: Sistem Kendali




Program MATLAB nya:

%------Root-Locus -------


num = [0           0   0     1    2   4];
den = [1           11.4    39      43.6     24   0];
rlocus(num,den)


Warning:Divide by zero
v = [-10      10       -10       10]; axis(v)
grid
title(‘Root-Locus Plot of G(s) = K(s^2 + 2s +4)/[s(s + 4)(s +
6)(s^2 + 1.4s + 1)]’)




__________________________________________________________________________
Teknik Elektro ITB                [EYS-1998]                   hal 17 dari 31
Bab5: Root Locus                                          EL303: Sistem Kendali




 KASUS KHUSUS
        Parameter K bukan penguatan loop terbuka.
        Umpanbalik positif.


        Parameter K bukan Penguatan Loop Terbuka.




__________________________________________________________________________
Teknik Elektro ITB                [EYS-1998]                   hal 18 dari 31
Bab5: Root Locus                                          EL303: Sistem Kendali




__________________________________________________________________________
Teknik Elektro ITB                [EYS-1998]                   hal 19 dari 31
Bab5: Root Locus                                          EL303: Sistem Kendali




          Umpanbalik Positif.




          Modifikasi Aturan

           2. Bila jumlah total pole dan zero dikanan titik test,
           maka
              titik tsb berada di Root Locus.
                                     k 360 0
           3. Sudut-sudut asimtot =
                                     n  m ; k=0, 1, 2, …

           5. Sudut datang dan sudut pergi : 1800 diganti dengan
   00.


__________________________________________________________________________
Teknik Elektro ITB                [EYS-1998]                   hal 20 dari 31
Bab5: Root Locus                                          EL303: Sistem Kendali




Contoh:




__________________________________________________________________________
Teknik Elektro ITB                [EYS-1998]                   hal 21 dari 31
Bab5: Root Locus                                          EL303: Sistem Kendali




__________________________________________________________________________
Teknik Elektro ITB                [EYS-1998]                   hal 22 dari 31
Bab5: Root Locus                                          EL303: Sistem Kendali




__________________________________________________________________________
Teknik Elektro ITB                [EYS-1998]                   hal 23 dari 31
Bab5: Root Locus                                          EL303: Sistem Kendali




        ANALISIS SISTEM KENDALI
               Ortogonalitas dan locus dengan penguatan konstan
               Sistem stabil kondisional
               Sistem fasa non-minimum

        Ortogonalitas dan Locus dengan Penguatan
         Konstan




       Root locus dan lokus dengan penguatan konstan
       merupakan pemetaan konformal lokus G(s)H(s)=
       1800(2k+1) dan |G(s)H(s)| = konstan dalam bidang




       G(s)H(s)
__________________________________________________________________________
Teknik Elektro ITB                [EYS-1998]                   hal 24 dari 31
Bab5: Root Locus                                          EL303: Sistem Kendali




        Sistem Stabil Kondisional




           Sistem stabil untuk 0 < K < 14 dan
                                   64<K <195

           Prakteknya stabil kondisional tak diinginkan, karena
            sistem mudah menjadi tak stabil.
           Stabil kondisional dapat etrjadi pada sisetm dengan
            lintasan maju tak stabil (karena ada minor loop).
           Stabil kondisional dapat dihindari melalui
            kompensasi yang sesuai (penambahan zero).




__________________________________________________________________________
Teknik Elektro ITB                [EYS-1998]                   hal 25 dari 31
Bab5: Root Locus                                          EL303: Sistem Kendali




        Sistem Fasa Non-Minimum
          (Pergeseran fasa bila diberi input sinus)

               Sistem fasa minimum: bila semua pole dan zero
                sistem loop terbuka terletak disebelah kiri bidang-
                s.
               Sistem fasa non-minimum: bila sedikitnya ada
                satu pole atau zero sistem loop terbuka terletak
                disebelah kanan bidang-s.




                                     = 1800 (2k+1); k= 0, 1, 2, …
         Sehingga:
                             K (Ta s  1)    0
                                         0
                             s(Ts  1)




__________________________________________________________________________
Teknik Elektro ITB                [EYS-1998]                   hal 26 dari 31
Bab5: Root Locus                                          EL303: Sistem Kendali




        ROOT LOCUS DENGAN
         TRANSPORT LAG
        Transport lag / Dead Time: keterlambatan pengukuran
         akibat sifat kelembaman sistem fisis.




        Elapse time: T = L/v detik,
        Sehingga : y(t) = x(t-T)
        Fungsi Alih:




__________________________________________________________________________
Teknik Elektro ITB                [EYS-1998]                   hal 27 dari 31
Bab5: Root Locus                                          EL303: Sistem Kendali




Contoh:




__________________________________________________________________________
Teknik Elektro ITB                [EYS-1998]                   hal 28 dari 31
Bab5: Root Locus                                          EL303: Sistem Kendali




__________________________________________________________________________
Teknik Elektro ITB                [EYS-1998]                   hal 29 dari 31
Bab5: Root Locus                                          EL303: Sistem Kendali




       Dead Time menyebabkan ketidakstabilan sistem, sekalipun
       untuk sistem orde-1


__________________________________________________________________________
Teknik Elektro ITB                [EYS-1998]                   hal 30 dari 31
Bab5: Root Locus                                          EL303: Sistem Kendali




       Pendekatan Transport Lag

          Bila T kecil sekali dan fungsi f(t) pada elemen tsb
           kontinyu dan smooth:




        Pendekatan Lain:




__________________________________________________________________________
Teknik Elektro ITB                [EYS-1998]                   hal 31 dari 31

More Related Content

What's hot

Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik TransistorRyan Aryoko
 
4 klsisfikasi sistem kontrol otomatis
4 klsisfikasi sistem kontrol otomatis4 klsisfikasi sistem kontrol otomatis
4 klsisfikasi sistem kontrol otomatisgalaksiumat
 
Adc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanAdc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanpersonal
 
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrikpprawira11
 
Model Matematis untuk Rangkaian Elektrik
Model Matematis untuk Rangkaian ElektrikModel Matematis untuk Rangkaian Elektrik
Model Matematis untuk Rangkaian ElektrikRumah Belajar
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritBeny Nugraha
 
Proses tuning pada pid
Proses tuning pada pidProses tuning pada pid
Proses tuning pada pidSupar Ramah
 
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga ListrikGangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrikderrydwipermata
 
Kontrol pid dengan matlab
Kontrol pid dengan matlabKontrol pid dengan matlab
Kontrol pid dengan matlabPamor Gunoto
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1BAIDILAH Baidilah
 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopAnarstn
 
Proteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikProteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikJohari Zhou Hao Li
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor dayaSimon Patabang
 
Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)
Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)
Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)University Of Polytechnic Malang
 
Artikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkronArtikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkronIGustingurahKanha
 
ALAT UKUR LISTRIK PMMC
ALAT UKUR LISTRIK PMMCALAT UKUR LISTRIK PMMC
ALAT UKUR LISTRIK PMMCyosferdi
 
Desain Sistem Kendali dengan Respon Frekuensi
Desain Sistem Kendali dengan Respon FrekuensiDesain Sistem Kendali dengan Respon Frekuensi
Desain Sistem Kendali dengan Respon FrekuensiRumah Belajar
 

What's hot (20)

Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik Transistor
 
4 klsisfikasi sistem kontrol otomatis
4 klsisfikasi sistem kontrol otomatis4 klsisfikasi sistem kontrol otomatis
4 klsisfikasi sistem kontrol otomatis
 
Adc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanAdc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutan
 
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
 
Model Matematis untuk Rangkaian Elektrik
Model Matematis untuk Rangkaian ElektrikModel Matematis untuk Rangkaian Elektrik
Model Matematis untuk Rangkaian Elektrik
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
 
Contoh soal
Contoh soalContoh soal
Contoh soal
 
Proses tuning pada pid
Proses tuning pada pidProses tuning pada pid
Proses tuning pada pid
 
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga ListrikGangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
 
Kontrol pid dengan matlab
Kontrol pid dengan matlabKontrol pid dengan matlab
Kontrol pid dengan matlab
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip Flop
 
Rangkaian penyearah
Rangkaian penyearahRangkaian penyearah
Rangkaian penyearah
 
Proteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikProteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrik
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya
 
Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)
Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)
Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)
 
Artikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkronArtikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkron
 
ALAT UKUR LISTRIK PMMC
ALAT UKUR LISTRIK PMMCALAT UKUR LISTRIK PMMC
ALAT UKUR LISTRIK PMMC
 
Sistem kontrol proses
Sistem kontrol proses Sistem kontrol proses
Sistem kontrol proses
 
Desain Sistem Kendali dengan Respon Frekuensi
Desain Sistem Kendali dengan Respon FrekuensiDesain Sistem Kendali dengan Respon Frekuensi
Desain Sistem Kendali dengan Respon Frekuensi
 

More from Rumah Belajar

Image segmentation 2
Image segmentation 2 Image segmentation 2
Image segmentation 2 Rumah Belajar
 
Image segmentation 3 morphology
Image segmentation 3 morphologyImage segmentation 3 morphology
Image segmentation 3 morphologyRumah Belajar
 
02 2d systems matrix
02 2d systems matrix02 2d systems matrix
02 2d systems matrixRumah Belajar
 
01 introduction image processing analysis
01 introduction image processing analysis01 introduction image processing analysis
01 introduction image processing analysisRumah Belajar
 
04 image enhancement edge detection
04 image enhancement edge detection04 image enhancement edge detection
04 image enhancement edge detectionRumah Belajar
 
06 object measurement
06 object measurement06 object measurement
06 object measurementRumah Belajar
 
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanRumah Belajar
 
Bab 10 spring arif hary
Bab 10 spring  arif hary Bab 10 spring  arif hary
Bab 10 spring arif hary Rumah Belajar
 
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelahBab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelahRumah Belajar
 
Bab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasBab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasRumah Belajar
 
Bab 08 screws, fasteners and connection syarif
Bab 08 screws, fasteners and connection  syarif Bab 08 screws, fasteners and connection  syarif
Bab 08 screws, fasteners and connection syarif Rumah Belajar
 
Bab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesorinyBab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesorinyRumah Belajar
 
Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1Rumah Belajar
 
Bab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksiBab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksiRumah Belajar
 
Bab 03 load analysis
Bab 03 load analysisBab 03 load analysis
Bab 03 load analysisRumah Belajar
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesRumah Belajar
 
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanRumah Belajar
 
Mikrokontroler pertemuan 8
Mikrokontroler pertemuan 8Mikrokontroler pertemuan 8
Mikrokontroler pertemuan 8Rumah Belajar
 

More from Rumah Belajar (20)

Image segmentation 2
Image segmentation 2 Image segmentation 2
Image segmentation 2
 
Image segmentation 3 morphology
Image segmentation 3 morphologyImage segmentation 3 morphology
Image segmentation 3 morphology
 
point processing
point processingpoint processing
point processing
 
03 image transform
03 image transform03 image transform
03 image transform
 
02 2d systems matrix
02 2d systems matrix02 2d systems matrix
02 2d systems matrix
 
01 introduction image processing analysis
01 introduction image processing analysis01 introduction image processing analysis
01 introduction image processing analysis
 
04 image enhancement edge detection
04 image enhancement edge detection04 image enhancement edge detection
04 image enhancement edge detection
 
06 object measurement
06 object measurement06 object measurement
06 object measurement
 
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
 
Bab 10 spring arif hary
Bab 10 spring  arif hary Bab 10 spring  arif hary
Bab 10 spring arif hary
 
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelahBab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
 
Bab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasBab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan las
 
Bab 08 screws, fasteners and connection syarif
Bab 08 screws, fasteners and connection  syarif Bab 08 screws, fasteners and connection  syarif
Bab 08 screws, fasteners and connection syarif
 
Bab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesorinyBab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesoriny
 
Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1
 
Bab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksiBab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksi
 
Bab 03 load analysis
Bab 03 load analysisBab 03 load analysis
Bab 03 load analysis
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan proses
 
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
 
Mikrokontroler pertemuan 8
Mikrokontroler pertemuan 8Mikrokontroler pertemuan 8
Mikrokontroler pertemuan 8
 

Recently uploaded

LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

root locus

  • 1. Bab5: Root Locus EL303: Sistem Kendali ROOT LOCUS  Pendahuluan  Dasar Root Locus  Plot Root Locus  Aturan-Aturan Penggambaran Root Locus  Root Locus Melalui MATLAB  Kasus Khusus  Analisis Sistem Kendali Melalui Root Locus  Root Locus untuk Sistem dengan Transport Lag __________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 1 dari 31
  • 2. Bab5: Root Locus EL303: Sistem Kendali  PENDAHULUAN  Karakteristik tanggapan transient sistem loop tertutup dapat ditentukan dari lokasi pole-pole (loop tertutupnya).  Bila K berubah, maka letak pole-pole nya juga berubah.  Perlu pemahaman pola perpindahan letak pole-pole dalam bidang s.  Desain sistem kendali melalui gain adjusment: pilih K sehingga pole-pole terletak ditempat yang diinginkan.  Desain sistem kendali melalui kompensasi: memindahkan letak pole yang tak diinginkan melalui pole-zero cancellation.  Mencari akar-akar persamaan karakteristik untuk orde tinggi sulit, terlebih dengan K sebagai variabel. (Alternatif: gunakan MATLAB ?!)  W.R. Evan mengembangkan metoda untuk mencari akar-akar persamaan orde tinggi : metoda Root Locus.  Root Locus: tempat kedudukan akar-akar persamaan karakterstik dengan K = 0 sampai K = tak hingga.  Melalui Root Locus dapat diduga pergeseran letak pole-pole terhadap perubahan K, terhadap penambahan pole-pole atau zero-zero loop terbuka. __________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 2 dari 31
  • 3. Bab5: Root Locus EL303: Sistem Kendali  DASAR ROOT LOCUS Persamaan Karakteristik: s2 + 2s + K =0 Akar-akar Persamaan Karakteristik :  2  4  4K s  1  1  K 2 K s1 s2 0 0 -2 1 -1 -1 2 -1+j1 -1+j1 10 -1+j3 -1+j3 101 -1+j10 -1+j10 __________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 3 dari 31
  • 4. Bab5: Root Locus EL303: Sistem Kendali  Root Locus mempunyai sifat simetri terhadap sumbu nyata.  Root Locus bermula dari pole-pole G(s)H(s) (untuk K=0) dan berakhir di zero-zero G(s)H(s) (untuk K) termasuk zero-zero pada titik takhingga.  Root Locus cukup bermanfaat dalam desain sistem kendali linear karena Root Locus dapat menunjukkan pole-pole dan zero-zero loop terbuka mana yang harus diubah sehingga spesifikasi unjuk kerja sistem dapat dipenuhi.  Pendekatan desain melalui Root Locus sangat cocok diterapkan untuk memperoleh hasil secara cepat.  Sistem kendali yang membutuhkan lebih dari 1 parameter untuk diatur masih dapat menggunakan pendekatan Root Locus dengan mengubah hanya 1 parameter pada satu saat.  Root Locus sangat memudahkan pengamatan pengaruh variasi suatu parameter (K) terhadap letak pole-pole.  Sketsa Root Locus secara manual tetap dibutuhkan untuk dapat memahaminya dan untuk memperoleh idea dasar secara cepat, meskipun MATLAB dapat melakukannya secara cepat dan akurat.  Spesifikasi transient (koefisien redaman) dapat ditentukan dengan mengatur nilai K melalui Root Locus. __________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 4 dari 31
  • 5. Bab5: Root Locus EL303: Sistem Kendali  PLOT ROOT LOCUS Persamaan Karakteristik: 1 + G(s)H(s) = 0 Atau: G(s)H(s) = -1, Sehingga: G(s)H(s) =  1800(2k+1); (syarat sudut) k = 0, 1, 2, …. | G(s)H(s)| = 1 (syarat magnitude) __________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 5 dari 31
  • 6. Bab5: Root Locus EL303: Sistem Kendali  PROSEDUR PENGGAMBARAN ROOT LOCUS 1. Letakkan pole-pole dan zero-zero loop terbuka pada bidang s. 2. Tentukan Root Locus pada sumbu nyata.  Syarat Sudut: G(s)H(s) =  1800(2k+1); k = 0, 1, 2, ….  Ambil titik test : bila jumlah total pole dan zero dikanan titik ini ganjil, maka titik tsb terletak di Root Locus. 3. Tentukan asimtot Root Locus:  Banyaknya asimtot = n – m n = banyaknya pole loop terbuka m= banyaknya zero loop terbuka  1800 (2k  1)  Sudut-sudut asimtot = nm k=0, 1, 2, …  Titik Potong asimtot-asimtot pada sumbu nyata: a   letak pole berhingga   letak zero berhingga  nm __________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 6 dari 31
  • 7. Bab5: Root Locus EL303: Sistem Kendali 4. Tentukan titik-titik break-away dan titik-titik break-in: Untuk Persamaan Karakteristik: B(s) + KA(s) = 0, Maka titik-titik tsb harus berada di Root Locus dan memenuhi persamaan: dK B ' ( s) A( s)  B( s) A' ( s)   0 ds A2 ( s) 5. Tentukan sudut-sudut datang / sudut-sudut berangkat untuk pole-pole / zero-zero kompleks sekawan. __________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 7 dari 31
  • 8. Bab5: Root Locus EL303: Sistem Kendali 6. Tentukan batas kestabilan mutlak sistem (K):  Melalui Kriteria Routh Hurwitz.  Secara analitis: memotong sumbu imajiner: s = j 7. Sketsa Root Locus secara lebih teliti pada daerah- daerah selain sumbu nyata dan asimtot. 8. Tentukan letak pole-pole melalui nilai K yang memenuhi syarat magnitude. Sebalikya, bila letak pole- pole ditentukan (pada Root Locus), maka nilai K yang memenuhi dapat dihitung secara grafis atau secara analitis: Secara grafis: __________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 8 dari 31
  • 9. Bab5: Root Locus EL303: Sistem Kendali CONTOH 1: __________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 9 dari 31
  • 10. Bab5: Root Locus EL303: Sistem Kendali CONTOH 2: __________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 10 dari 31
  • 11. Bab5: Root Locus EL303: Sistem Kendali  BEBERAPA CATATAN  Konfigurasi pole-zero yang sedikit bergeser dapat mengubah total bentuk Root Locus.  Orde sistem dapat berkurang akibat pole-pole G(s) di ‘hilang’kan (cancelled) oleh zero-zero H(s) __________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 11 dari 31
  • 12. Bab5: Root Locus EL303: Sistem Kendali __________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 12 dari 31
  • 13. Bab5: Root Locus EL303: Sistem Kendali __________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 13 dari 31
  • 14. Bab5: Root Locus EL303: Sistem Kendali  ROOT LOCUS MELALUI MATLAB Root Locus = persamaan karakteristiknya, dalam MATLAB: num 1 K 0 den num  (s  z1 )(s  z 2 )  (s  z m )  s m  (z1  z 2    z m )s m 1   z1 z 2  z m den  (s  p1 )(s  p 2 )  (s  p n )  s n  (p1  p 2    p n )s n 1    p1 p 2  p n Perintah MATLAB untuk menggambar Root Locus (Konsep Fungsi Alih): rlocus(num, den) Untuk konsep ruang waktu: rlocus (A, B, C, D) Pada kedua perintah tersebut, penguatan lup terbuka sistem K secara otomatis ditentukan. Apabila pole-pole lup tertutup untuk beberapa nilai K ingin dihitung, maka perintah berikut ini dapat digunakan : rlocus(num,den,K), atau rlocus(A,B,C,D,K) K = vektor yang berisi semua nilai penguatan dimana pole-pole lup tertutup ingin dihitung. __________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 14 dari 31
  • 15. Bab5: Root Locus EL303: Sistem Kendali Cara lain penggambaran Root Locus adalah dengan menggunakan arguman berikut ini : [r,K] = rlocus(num,den) [r,K] = rlocus(num,den,K) [r,K] = rlocus(A,B,C,D) [r,K] = rlocus(A,B,C,D,K) Pada layar akan tampil matriks r dan vektor penguatan K. Perintah : r=rlocus(num,den) plot(r,'o') atau, plot(r,'x') dapat digunakan untuk menggambar Root Locus dengan tanda `o atau `x , Mengingat vektor penguatan ditentukan secara otomatis, maka plot Root Locus berikut ini : K (s  1) G (s)H(s)  s(s  2)(s  3) 10K (s  1) G (s)H(s)  s(s  2)(s  3) 200K (s  1) G (s)H(s)  s(s  2)(s  3) adalah sama, dengan : num = [ 0 0 1 1 ] den = [ 1 5 6 0 ] __________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 15 dari 31
  • 16. Bab5: Root Locus EL303: Sistem Kendali Contoh : Plot Root Locus menggunakan MATLAB suatu sistem kendali balikan satuan: K(s 2  2s  4) G(s)  s(s  4)(s  6)(s 2  1,4s  1) Solusi : Perintah konvolusi dapat digunakan untuk memperoleh bentuk polinomial. Definisikan : a  s(s  4)  s 2  4s : a  [1 4 0] b s6 : b  [1 6] c  s 2  1.4s  1 : c  [1 1.4 1] Selanjutnya gunakan perintah : d = conv(a,b); e = conv(c,d) Hasil yang diperoleh e = [1 11.4 39 43.6 24 0] __________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 16 dari 31
  • 17. Bab5: Root Locus EL303: Sistem Kendali Program MATLAB nya: %------Root-Locus ------- num = [0 0 0 1 2 4]; den = [1 11.4 39 43.6 24 0]; rlocus(num,den) Warning:Divide by zero v = [-10 10 -10 10]; axis(v) grid title(‘Root-Locus Plot of G(s) = K(s^2 + 2s +4)/[s(s + 4)(s + 6)(s^2 + 1.4s + 1)]’) __________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 17 dari 31
  • 18. Bab5: Root Locus EL303: Sistem Kendali  KASUS KHUSUS  Parameter K bukan penguatan loop terbuka.  Umpanbalik positif.  Parameter K bukan Penguatan Loop Terbuka. __________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 18 dari 31
  • 19. Bab5: Root Locus EL303: Sistem Kendali __________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 19 dari 31
  • 20. Bab5: Root Locus EL303: Sistem Kendali  Umpanbalik Positif.  Modifikasi Aturan 2. Bila jumlah total pole dan zero dikanan titik test, maka titik tsb berada di Root Locus.  k 360 0 3. Sudut-sudut asimtot = n  m ; k=0, 1, 2, … 5. Sudut datang dan sudut pergi : 1800 diganti dengan 00. __________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 20 dari 31
  • 21. Bab5: Root Locus EL303: Sistem Kendali Contoh: __________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 21 dari 31
  • 22. Bab5: Root Locus EL303: Sistem Kendali __________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 22 dari 31
  • 23. Bab5: Root Locus EL303: Sistem Kendali __________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 23 dari 31
  • 24. Bab5: Root Locus EL303: Sistem Kendali  ANALISIS SISTEM KENDALI  Ortogonalitas dan locus dengan penguatan konstan  Sistem stabil kondisional  Sistem fasa non-minimum  Ortogonalitas dan Locus dengan Penguatan Konstan Root locus dan lokus dengan penguatan konstan merupakan pemetaan konformal lokus G(s)H(s)= 1800(2k+1) dan |G(s)H(s)| = konstan dalam bidang G(s)H(s) __________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 24 dari 31
  • 25. Bab5: Root Locus EL303: Sistem Kendali  Sistem Stabil Kondisional  Sistem stabil untuk 0 < K < 14 dan 64<K <195  Prakteknya stabil kondisional tak diinginkan, karena sistem mudah menjadi tak stabil.  Stabil kondisional dapat etrjadi pada sisetm dengan lintasan maju tak stabil (karena ada minor loop).  Stabil kondisional dapat dihindari melalui kompensasi yang sesuai (penambahan zero). __________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 25 dari 31
  • 26. Bab5: Root Locus EL303: Sistem Kendali  Sistem Fasa Non-Minimum (Pergeseran fasa bila diberi input sinus)  Sistem fasa minimum: bila semua pole dan zero sistem loop terbuka terletak disebelah kiri bidang- s.  Sistem fasa non-minimum: bila sedikitnya ada satu pole atau zero sistem loop terbuka terletak disebelah kanan bidang-s. = 1800 (2k+1); k= 0, 1, 2, … Sehingga: K (Ta s  1) 0  0 s(Ts  1) __________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 26 dari 31
  • 27. Bab5: Root Locus EL303: Sistem Kendali  ROOT LOCUS DENGAN TRANSPORT LAG  Transport lag / Dead Time: keterlambatan pengukuran akibat sifat kelembaman sistem fisis.  Elapse time: T = L/v detik,  Sehingga : y(t) = x(t-T)  Fungsi Alih: __________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 27 dari 31
  • 28. Bab5: Root Locus EL303: Sistem Kendali Contoh: __________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 28 dari 31
  • 29. Bab5: Root Locus EL303: Sistem Kendali __________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 29 dari 31
  • 30. Bab5: Root Locus EL303: Sistem Kendali Dead Time menyebabkan ketidakstabilan sistem, sekalipun untuk sistem orde-1 __________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 30 dari 31
  • 31. Bab5: Root Locus EL303: Sistem Kendali Pendekatan Transport Lag  Bila T kecil sekali dan fungsi f(t) pada elemen tsb kontinyu dan smooth:  Pendekatan Lain: __________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 31 dari 31