Manajemen resiko perangkat lunak melibatkan identifikasi berbagai jenis resiko yang dapat mengganggu proyek, penilaian kemungkinan dan dampaknya, serta pengembangan strategi untuk mengurangi atau menangani resiko. Resiko dapat berasal dari masalah proyek, teknis, atau bisnis dan perlu diantisipasi sejak awal proyek melalui rencana pengurangan, pemantauan, dan penanganan resiko. Tujuannya adalah men
1. MANAJEMEN RESIKO
Silvia R Agustin – 1005824, silviarahayu194@gmail.com
Mengelola dan menganalisis resiko adalah tindakan yang membantu tim perangkat
lunak untuk memahami dan mengelola ketidakpastian. Banyak masalah dapat mengganggu
proyek software. Resiko adalah potensi masalah yang mungkin terjadi, mungkin juga tidak.
Tetapi apapun hasilnya analisis resiko itu ide yang benar-nenar baik untuk mengidentifikasi,
menilai kemungkinan terjadinya resiko, memperkirakan dampaknya, dan membangun
antisipasi jika masalah benar – benar terjadi. Orang – orang yang berperan dalam
menganalisis resiko pada software ini adalah manager, stake holder dan software
engineering.
Software adalah sesuatu yang sulit dibuat. Banyak hal bisa salah, dan sejujurnya hal
ini sering terjadi. Untuk alasan inilah banyak yang harus dipersiapkan. Memahami rsiko dan
mengambil langkah – langkah proaktif untuk menghindari atau mengelola kemungkinan
resiko tersebut. Ini menjadi elemen penting dalam manajemen proyek perangkat lunak.
Tahap untuk mengetahui kesalahan adalah yang pertama disebut dengan Identifikasi
resiko, selanjutnya masing –masing resiko di analisis untuk menentukan kemungkinan
kerusakan pada software. Setelah informasi didapatkan tingkat resiko dengan kemungkinan
serta dampaknya pada akhirnya akan dilakukan pengembangan rencana untuk mengelola
resiko yang memiliki kemungkinan dan dampak yang tinggi.
I.
Strategi Reaktif Vs Proaktif
Strategi Reaktif, memonitor proyek terhadap kemungkinan resiko. Sumber – sumber
daya dikesampingkan padahal seharusnya sumber – sumber daya menjadi masalah yang
sebenarnya/ penting.
Strategi Proaktif, dimulai sebelum kerja teknis diawali. Resiko potensial diidentifikasi,
probabilitas dan pengaruh proyek diperkirakan, dan diprioritaskan menurut kepentingan,
kemudian membangun suatu rencana untuk manajemen resiko. Sasaran utama adalah
bagaimana kita menghindari resiko.
2. II. Resiko Software
1.
Karakteristik risiko :
a.
b.
2.
Ketidakpastian
Kerugian
Kategori risiko :
a.
Risiko proyek
Risiko proyek mengancam rencana proyek. Bila risiko proyek menjadi
kenyataan maka ada kemungkinan jadwal proyek akan mengalami slip biaya
menjadi bertambah. Risiko proyek mengidentifikasi :
1) Biaya
2) Sumber daya
3) jadwal
4) pelanggan
5) personil (staffing & organisasi)
6) Masalah persyaratan
b.
Risiko teknis
Risiko teknis mengancam kualitas & ketepatan waktu software yg akan
dihasilkan. Bila resiko teknis menjadi kenyataan maka implementasinya
menjadi sangat sulit atau tidak mungkin. Risiko teknis mengidentifikasi :
1) desain potensial
2) ambiquitas
3) implementasi
4) spesifikasi
5) interfacing
6) ketidakpastian teknik
7) verivikasi
8) keusangan teknik
9) masalah pemeliharaan
10) teknologi yg leading edge
c.
Risiko bisnis
bisnis mengancam viabilitas software yang akan dibangun. Resiko bisnis
membahayakan proyek atau produk. 5 Resiko Bisnis yang Utama :
3. 1) Resiko Pasar
2) Resiko Strategi
3) Resiko Pemasaran
4) Resiko Manajemen
5) Resiko Biaya
3.
Kategori risiko oleh Robert Charette :
a.
Risiko yang sudah diketahui
Resiko yang sudah diketahui adalah resiko yang dapat diungkap setelah
dilakukan evaluasi secara hati-hati terhadap rencana proyek, bisnis, dan lingkungan
teknik dimana proyek sedang dikembangkan, dan sumber informasi reliable lainnya,
seperti :
1) Tanggal penyampaian yang tidak realitas
2) Kurangnya persyaratan yang terdokumentasi
3) Kurangnya ruang lingkup Software
4) Lingkungan pengembangan yang buruk
b.
Risiko yang dapat diramalkan
Resiko yang dapat diramalkan. Diekstrapolasi dari pengalaman proyek
sebelumnya. Misalnya :
1) Pergantian staff
2) Komunikasi yang buruk dengan para pelanggan
3) Mengurangi usaha staff bila permintaan pemeliharaan sedang berlangsung
dilayani
c.
Risiko yang tidak diharapkan
Resiko yang tidak diharapkan. Resiko ini dapat benar-benar terjadi, tetapi sangat
sulit untuk diidentifikasi sebelumnya.
III. Identifikasi Resiko
Identifikasi resiko adalah usaha sistematis untuk menentukan ancaman terhadap rencana
proyek. Tujuan identifikasi risiko : Untuk menghindari resiko bilamana mungkin, serta
menghindarinya setiap saat diperlukan.
a. Tipe Resiko
4. 1) Resiko generik. Merupakan ancaman potensial pada setiap proyek Software.
2) Resiko produk spesifik. Hanya dapat diidentifikasi dengan pemahaman khusus
mengenai teknologi, manusia, serta lingkungan yang spesifik terhadap proyek
yang ada.
Metode untuk mengidentifikasi resiko adalah menciptakan checklist item risiko.
b. Kategori checklist item risiko :
1) Resiko ukuran produk
2) Resiko yang mempengaruhi bisnis
3) Resiko yang dihubungkan dgn karakteristik pelanggan
4) Resiko definisi proses
5) Resiko teknologi yang akan dibangun
6) Resiko lingkungan pengembangan
7) Resiko yang berhubungan dgn ukuran dan pengalaman staf
c. Komponen Resiko dan Driver
Pedoman untuk mengidentifikasi resiko Software dan pengurangannya yaitu
menghendaki agar manajer proyek mengidentifikasi resiko driver yang mempengaruhi
komponen risiko Software : kinerja, biaya, dukungan dan jadwal.
Komponen risiko didefinisikan dengan cara sbb :
1) Resiko kinerja = tingkat ketidakpastian dimana produk akan memenuhi
persyaratannya dan cocok dengan penggunaannya.
2) Resiko biaya = tingkat ketidakpastian dimana biaya proyek akan dijaga
3) Resiko dukungan = tingkat ketidakpastian dimana Software akan mudah
dikoreksi, disesuaikan dan ditingkatkan.
4) Resiko jadwal = tingkat ketidakpastian dimana jadwal proyek akan dijaga dan
produk akan disampaikan tepat waktu.
d. Proyeksi Resiko / Perkiraan Resiko
Dua cara melakukan proyeksi resiko :
1) Probabilitas di mana resiko adalah nyata
2) Konsekuensi masalah yang berhubungan dengan resiko
Perencanaan proyek bersama dengan manajer dan staf teknik melakukan 4 aktifitas
proyeksi resiko :
5. 1) Membangun suatu skala yang merefleksikan kemungkinan resiko yang dirasakan
2) Menggambar konsekuensi resiko
3) Memperkirakan pengaruh resiko pada proyek dan produk
4) Memcatat keseluruhan akurasi proyeksi proyek resiko sehingga akan tidak ada
kesalahpahaman
e. Menilai Pengaruh Resiko
Tiga faktor yg mempengaruhi konsekuensi jika suatu risiko benar-benar terjadi :
1) Sifatnya : Risiko yang menunjukkan masalah yg muncul bila ia terjadi
2) Ruang lingkupnya : Menggabungkan kepelikannya (seberapa seriusnya masalah
ini ?) dengan keseluruhan distribusi ( berapa banyak proyek yg akan dipengaruhi
atau berapa banyak pelanggan terganggu ? )
3) Timingnya : Mempertimbangkan kapan dan untuk berapa lama pengaruh itu
dirasakan.
IV. Pengurangan, Monitoring, dan Manajemen Resiko
Tujuan analisis resiko yaitu membantu tim proyek dalam mengembangkan strategi yang
berkaitan dengan resiko. Strategi yang efektif harus memiliki gagasan berikut :
1.
Menghindari resiko, yaitu denga pendekatan proaktif terhadap resiko
2.
Monitoring resiko, yaitu :
a.
Memonitoring faktor – faktor yang dapat memberikan suatu indikasi apakah
resiko sedang menjadi lebih atau kurang mungkin
b.
3.
memonitor efektivitas langkah pengurangan resiko
Manajemen resiko dan perencanaan kemungkinan, mengasumsikan bahwa usaha
pengurangan telah gagal dan bahwa resiko telah menjadi kenyataan.
V. Resiko Keselamatan dan Bahaya
Resiko dapat terjadi setelah perangkat lunak dikembangkan dengan sukses dan dikirim
ke pelanggan Resiko secara khusus berhubungan dengan konsekuensi kegagalan perangkat
lunak dilapangan Keselamatan perangkat lunak dan analisis bahaya adalah aktivitas jaminan
kualitas perangkat lunak yang berfokus pada identifikasi dan perkiraan bahaya potensial yang
dapat mempengaruhi perangkat lunak secara negatif dan menyebabkan keseluruhan sistem
menjadi gagal.
6. VI. RMMM
Risk Mitigating, Monitoring and Management Plan, mendokumentasi semua kegiatan
yang dilakukan sebagai bagian dari analisis resiko. Digunakan oleh manajer proyek sebagai
bahan dari keseluruhan rencana proyek, RMMM plan dikembangkan dan proyek dimulai,
pengurangan resiko dan langkah monitoring dimulai.
Monitoring resiko adalah aktivitas penelusuran proyek dengan tiga sasaran utama :
1. Memperkirakan apakah resiko yg diramalkan benar2 terjadi
2. Memastikan bahwa langkah aversi resiko yg didefinisikan untuk resiko telah diterapkan
dgn benar
3. Mengumpulkan informasi yg dapat digunakan utk analisis resiko masa yg akan datang
Tugas lain monitoring resiko adalah erusaha menentukan “resiko asli” (resiko apa atau
masalah mana yang menyebabkan resiko) pada keseluruhan proyek.
Sumber :
1. Roger S Pressman, "Software Enginering: A Practitioners Approach"
2. Bob Hughes, "Software Project Management"
3. Rekayasa Perangkat Lunak, STMIK-AUB Surakarta