Metrik dan Indikator Dalam Rekayasa Perangkat Lunak
1. Rekayasa Perangkat Lunak
PERTEMUAN 4
Proses Perangkat Lunak Dan Metrik Proyek
Pengukuran dapat digunakan oleh perekayasa perangkat lunak untuk membantu
memperkirakan kualitas produk kerja teknis serta untuk membantu mengambil
keputusan taktis pada saat proyek sudah berjalan.
4.1. Pengukuran, Metrik dan Indikator
Measure mengindikasikan kuantitatif dari luasan, jumlah, dimensi, kapasitas atau
ukuran dari atribut sebuah proses atau produk. Measurement adalah kegiatan
menentukan sebuah measure (pengukuran). IEEE Standard Glossary of
Software Engineering Terms mendefinisikan metrics sebagai ”ukuran kuantitatif
dari tingkat di mana sebuah sistem, komponen atau proses memiliki atribut
tertentu.”
Metrik perangkat lunak menghubungkan pengukuran individu dengan banyak
cara (seperti rata-rata jumlah kesalahan yang ditemukan per kajian atau jumlah
rata-rata kesalahan yang ditemukan per person-hour yang dipakai pada kajian).
Rekayasa perangkat lunak mengumpulkan pengukuran dan mengembangkan
metrik sehingga diperoleh suatu indikator. Indikator adalah sebuah metrik atau
kombinasi dari metrik yang memberikan pengetahuan ke dalam proses
perangkat lunak, sebuah proyek perangkat lunak, atau produk itu sendiri.
4.2. Metrik Dalam Proses dan Domain Proyek
Metrik harus dikumpulkan sehingga indicator proses dan produk dapat
dipastikan. Indikator proses memungkinkan sebuah organisasi rekayasa
perangkat lunak memperoleh pengetahuan tentang reliabilitas sebuah proses
Lecture – Note Hal : 1
2. Rekayasa Perangkat Lunak
yang sedang berlangsung (misalnya paradigma, tugas-tugas rekayasa perangkat
lunak, produk kerja, dan kejadian penting). Indikator proses memungkinkan
manajer dan pelaksana memperkirakan apa yang harus dikerjakan dan yang
tidak.
Indikator proyek memungkinkan manajer proyek perangkat lunak :
(1). Memperkirakan status sebuah proyek yang sedang berlangsung
(2). Menelusuri risiko-risiko potensial
(3). Menemukan area masalah sebelum masalah ”menjadi semakin kritis”
(4). Menyesuaikan aliran kerja atau tugas-tugas; dan
(5). Mengevaluasi kemampuan tim proyek untuk mengontrol kualitas hasil kerja
rekayasa perangkat lunak
4.2.1. Metrik Proses dan Peningkatan Perangkat Lunak
Satu-satunya cara yang paling rasional untuk meningkatkan proses adalah
dengan mengukur atribut tertentu dari proses, mengembangkan serangkaian
metrik yang berarti berdasarkan atribut-atribut tersebut, dan kemudian
menggunakan metrik itu untuk memberikan indikator yang akan membawa
kepada sebuah strategi pengembangan.
Ketrampilan dan motivasi yang diperlihatkan oleh manusia merupakan satu-
satunya faktor yang paling berpengaruh pada kualitas dan unjuk kerja tim.
Kita mengukur reliabilitas proses perangkat lunak secara tidak langsung yaitu
dengan mengambil serangkaian metrik berdasarkan keluaran yang dapat diambil
oleh proses. Keluaran menyangkut pengukuran kesalahan yang ditemukan
sebelum pelepasan perangkat lunak, cacat yang disampaikan dan dilaporkan
oleh pemakai akhir, produk kerja yang dikirim, usaha manusia yang dilakukan,
waktu kalender yang digunakan, konfirmasi jadwal, serta pengukuran yang lain.
Gambar 4.1. determinan untuk .....
Lecture – Note Hal : 2
3. Rekayasa Perangkat Lunak
Grady menyatakan bahwa ”etika metrik perangkat lunak” merupakan hal yang
tepat bagi para manajer ketika mereka melembagakan program metrik proses :
- Gunakan istilah umum dan kepekaan organisasi ketika menginterpretasi
data metrik.
- Berikan umpan balik reguler kepada individu dan tim yang telah bekerja
untuk mengumpulkan pengukuran dan metrik.
- Jangan menggunakan metrik untuk menilai individu
- Bekerja dengan pelaksana dan tim untuk menentukan tujuan dan metrik
yang jelas yang akan dipakai untuk mencapainya.
- Jangan pernah menggunakan metrik untuk mengancam individu dan tim.
- Metrik data yang menunjukkan sebuah area masalah tidak boleh
“dianggap negative.” Data-data itu hanya merupakan sebuah indicator bagi
peningkatan proses.
- Jangan tergoda pada sebuah metrik dan kemudian mengabaikan metrik
penting yang lain.
Pada dasarnya statistical software process improvement (SSPI) menggunakan
analisis kegagalan perangkat lunak untuk mengumpulkan informasi seputar
semua kesalahan dan cacat yang terjadi pada saat sebuah aplikasi, sistem, atau
produk dikembangkan dan dipakai. Analisis kegagalan bekerja dengan cara
sebagai berikut :
1. Semua kesalahan dan cacat dikategorikan dari awal (contohnya,
kekurangan dalam spesifikasi, kekurangan dalam logika, ketidaksesuaian
dengan standar).
2. Biaya untuk mengkoreksi setiap kesalahan dan cacat dicatat.
3. Jumlah kesalahan dan cacat dari setiap kategori dihitung dan ditata dalam
urutan naik.
4. Biaya keseluruhan dari kesalahan dan cacat dari setiap kategori dihitung.
5. Data resultan dianalisis untuk menemukan kategori yang menelan biaya
besar.
Lecture – Note Hal : 3