SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
1 Makalah CyberCrime andCyberlaw || Rahmat,Aldi Nurdiansyah,DianSukardi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta kasih sayang-
Nya kepada setiap manusia. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi besar
Muhammad SAW, Nabi akhir zaman Kita semua.
Makalah ini berisikan pengertian tentang Cybercrime dan Cyber law serta beberapa
contoh tentang kasusnya dan juga tindakan hukum yang menyertainya. Melalui makalah ini
diharapkan dapat memberikan informasi kepada kita semua yang ingin mengetahui tentang
kejahatan didunia teknologi serta hukum pidana maupun hukum perdata yang bisa didapatkan
seseorang atas perbuatannya. Makalah ini juga dibuat untuk memenuhi syarat nilai UTS
untuk mata kuliah Etika Profesi dan Kekayaan Intelektual . Kami menyadari bahwa makalah
ini sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan syarat yang bersifat
membangun selalu kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata Kami
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam penulisan makalah ini.
Semoga Allah SWT selalui meridhoi segala usaha yang kita lakukan, Amin.
Bogor, 22 Maret 2015
Penyusun
2 Makalah CyberCrime andCyberlaw || Rahmat,Aldi Nurdiansyah,DianSukardi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Banyak orang yang mengatakan bahwa dunia cyber (cyberspace) tidak dapat diatur.
Cyberspace adalah dunia maya dimana tidak ada lagi batas ruang dan waktu. Padahal ruang
dan waktu seringkali dijadikan acuan hukum. Jika seorang warga Indonesia melakukan
transaksi dengan sebuah perusahaan Inggris yang menggunakan server di Amerika,
dimanakah (dan kapan) sebenarnya transaksi terjadi? Hukum mana yang digunakan?
Cyberlaw merupakan salah satu topik yang hangat dibicarakan akhir-akhir ini. Di
Indonesia telah keluar dua buah Rancangan Undang-Undang (RUU). Yang satu diberi nama:
“RUU Pemanfaatan Teknologi Informasi” (PTI), sementara satunya lagi bernama “RUU
Transaksi Elektronik”. RUU PTI dimotori oleh Fakultas Hukum Universitas Pajajaran dan
Tim Asistensi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan jalur Departemen Perhubungan
(melalui Dirjen Postel), sementar RUU TE dimotori oleh Lembaga Kajian Hukum dan
Teknologi dari Universitas Indonesia dengan jalur Departemen Perindustrian dan
Perdagangan.
B. Batasan Masalah
Penyusun membatasi penulisan makalah ini meliputi pengertian, ruang lingkup dan
perangkat Cyberlaw.
C. Tujuan Pembuatan
Berikut tujuan pembuatan makalah ini :
a. Menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah Etika Profesi dan kekayaan Intelektual.
b. Menambah wawasan tentang cyberlaw dan cyber crime.
3 Makalah CyberCrime andCyberlaw || Rahmat,Aldi Nurdiansyah,DianSukardi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 CYBERCRIME
A. Definisi Cybercrime
Cybercrime adalah tindakan pidana kriminal yang dilakukan pada teknologi
internet (cyberspace), baik yang menyerang fasilitas umum didalam cyberspace
ataupun kepemilikan pribadi. Secara teknik tindak pidana tersebut dapat dibedakan
menjadi off-line crime, semi on-line crime dan cybercrime. Masing-masing memiliki
karakteristik tersendiri, namun perbedaan utama antara ketiganya adalah
keterhubungan dengan jaringan informasi publik (internet).
Cybercrime dapat didefinisikan sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan
dengan menggunakan internet yang berbasis pada kecanggihan teknologi komputer
dan telekomunikasi.
The Prevention of Crime and the Treatment of Offlenderes di Havana, cuba
pada tahun 1999 dan di Wina, Austria tahun 2000, menyebutkan ada 2 istilah yang
dikenal:
1. Cybercrime dalam arti sempit disebut Computer Crime , yaitu prilaku ilegal/
melanggar yang secara langsung menyerang sistem keamanan komputer dan/
atau data yang diproses oleh komputer.
2. Cybercrime dalam arti luas disebut Computer Related Crime, yaitu perilaku
ilegal/ melanggar yang berkaitan dengan sistem komputer atau jaringan.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Cybercrime adalah perbuatan
melawan hukum yang dilakukan dengan memakai jaringan komputer sebagai sarana/
alat atau komputer sebagai objek, baik untuk memperoleh keuntungan ataupun tidak
dengan merugikan orang lain.
B. Motif Cybercrime
Motif kejahatan didunia maya (cybercrime) pada umumnya dapt dikelompokkan
menjadi dua kategori, yaitu:
1. Motif Intelektual, yaitu kejahatan yang dilakukan hanya untuk kepuasan
4 Makalah CyberCrime andCyberlaw || Rahmat,Aldi Nurdiansyah,DianSukardi
2. pribadi dan menujukkan bahwa dirinya telah mampu untuk merekayasa dan
mengimplementasikan bidang teknologi informasi. Kejahatan dengan motif ini
pada umumnya dilakukan oleh seseorang secara individual.
3. Motif Ekonomi, politik dan kriminal yaitu, kejahatan yang dilakukan untuk
keuntungan pribadi atau olongan tertentu yang berdampak pada kerugian
secara ekonomi dan politik pada pihak lain, karena memiliki tujuan yang dapat
berdampak besar. Kejahatan dengan motif ini pada umumnya dilakukan oleh
sebuah korporasi.
C. FAKTOR PENYEBAB MUNCULNYA CYBERCRIME
Jika dipandang dari sudut pandang yang lebih luas, latar belakang terjadinya
kejahatan didunia maya ini terbagi menjadi dua faktor penting, yaitu:
1. Faktor Teknis
Dengan adanya teknologi internet akan menghilangkan batas wilayah
negara yang menjadikan dunia ini menjadi begitu dekat dan sempit. Saling
terhubung antara jaringan yang satu dengan yang lain memudahkan pelaku
kejahatan untuk melakukan aksinya. Kemudian, tidak meratanya penyebaran
teknologi menjadikan pihak yang satu lebih kuat dibangkan yang lain.
2. Faktor Sosial Ekonomi
Cybercrime dapat dipandang sebagai produk ekonomi. Isu global yang
kemudian dihubungkan dengan kejahatan tersebut adalah keamanan jaringan.
Keamanan jaringan merupakan isu global yang muncul bersamaan dengan
internet. Sebagai komoditi ekonomi, banyak negara yang tentunya sangat
membutuhkan keamanan jaringan. Melihat kenyataan seperti itu, cybercrime
berada dalam skenario besar dari kegiatan ekonomi dunia.
D. JENIS-JENIS CYBERCRIME
Jenis-jenis Cybercrime dapat dikelompokkan dalam banyak kategori. Salah
satu pemisahan jenis cybercrime yang umum dikenal adalah kategori berdasarkan
motif pelakunya.
5 Makalah CyberCrime andCyberlaw || Rahmat,Aldi Nurdiansyah,DianSukardi
1. Sebagai tindakan kejahatan murni
Kejahatan sengaja terjadi dan terencana untuk melakukan perusakan,
pencurian dan tindakan anarkis terhadap sistem informasi atau sistem
komputer. Tindakan kriminal dan memiliki motif kriminalitas dan biasanya
menggunakan internet hanya sebagai sarana kejahatan.
2. Sebagai Tindakan Abu-Abu (tidak jelas)
Kejahatan terjadi terhadap sistem komputer tetapi tidak melakukan
perusakan, pencurian dan tindakan anarkis terhadap sistem informasi atau sistem
komputer. Contoh tindak pidana yang berkaitan dengan pelanggaran hak cipta dan
hak-hak terkait.
2.2 CYBER LAW
A. Pengertian Cyber Law
Cyberlaw adalah hukum yang digunakan di dunia cyber (dunia maya) yang
umumnya diasosiasikan dengan internet. Cyberlaw merupakan aspek hukum yang
ruang lingkupnya meliputi setiap aspek yang berhubungan dengan orang
perorangan atau subyek hukum yang menggunakan dan memanfaatkan teknologi
internet yang dimulai pada saat mulai online dan memasuki dunia cyber atau
maya. Cyberlaw sendiri merupakan istilah yang berasal dari Cyberspace Law.
Cyberlaw akan memainkan peranannya dalam dunia masa depan, karena nyaris
tidak ada lagi segi kehidupan yang tidak tersentuh oleh keajaiban teknologi
dewasa ini dimana kita perlu sebuah perangkat aturan main didalamnya (virtual
world).
B. Ruang Lingkup Cyber Law
Jonathan Rosenoer dalam Cyber Law – The Law Of Internet menyebutkan
ruang lingkup cyber law :
1. Hak Cipta (Copy Right)
2. Hak Merk (Trademark)
3. Pencemaran nama baik (Defamation)
4. Fitnah, Penistaan, Penghinaan (Hate Speech)
6 Makalah CyberCrime andCyberlaw || Rahmat,Aldi Nurdiansyah,DianSukardi
5. Serangan terhadap fasilitas komputer (Hacking, Viruses, Illegal Access)
6. Pengaturan sumber daya internet seperti IP-Address, domain name
7. Kenyamanan Individu (Privacy)
8. Prinsip kehati-hatian (Duty care)
9. Tindakan kriminal biasa yang menggunakan TI sebagai alat Isu prosedural
seperti yuridiksi, pembuktian, penyelidikan dan lain-lain.
10. Kontrak / transaksi elektronik dan tanda tangan digital
11. Perangkat Hukum Cyber Law
12. Pornografi
13. Pencurian melalui Internet
14. Perlindungan Konsumen
15. Pemanfaatan internet dalam aktivitas keseharianseperti e- commerce, e-
government, e-education
C. Perangkat Cyberlaw
Pembentukan Cyberlaw tidak lepas dari sinergi pembuat kebijakan cyberlaw
(pemerintah) dan pengguna dunia cyber dalam kaidah memenuhi etika dan
kesepakatan bersama. Agar pembentukan perangkat perundangan tentang
teknologi informasi mampu mengarahkan segala aktivitas dan transaksi didunia
cyber sesuai dengan standar etik dan hukum yang disepakati maka proses
pembuatannya diupayakan dengan cara Menetapkan prinsip – prinsip dan
pengembangan teknologi informasi yaitu antara lain :
1. Melibatkan unsur yang terkait (pemerintah, swasta, profesional).
2. Menggunakan pendekatan moderat untuk mensintesiskan prinsip
3. Memperhatikan keunikan dari dunia maya
4. Mendorong adanya kerjasama internasional mengingat sifat internet yang
global
5. Menempatkan sektor swasta sebagai leader dalam persoalan yang
menyangkut industri dan perdagangan.
6. Pemerintah harus mengambil peran dan tanggung jawab yang jelas untuk
persoalan yang menyangkut kepentingan public
7 Makalah CyberCrime andCyberlaw || Rahmat,Aldi Nurdiansyah,DianSukardi
7. Aturan hukum yang akan dibentuk tidak bersifat restriktif melainkan harus
direktif dan futuristic
8. Melakukan pengkajian terhadap perundangan nasional yang memiliki
kaitan langsung maupun tidak langsung dengan munculnya persoalan
9. hukum akibat transaksi di internet seperti : UU hak cipta, UU merk, UU
perlindungan konsumen, UU Penyiaran dan Telekomunikasi, UU
Perseroan Terbatas, UU Penanaman Modal Asing, UU Perpajakan, Hukum
Kontrak, Hukum Pidana dll.
Cyberlaw tidak akan berhasil jika aspek yurisdiksi hukum diabaikan. Karena
pemetaan yang mengatur cyberspace menyangkut juga hubungan antar kawasan, antar
wilayah, dan antar negara, sehingga penetapan yuridiksi yang jelas mutlak diperlukan.
Ada tiga yurisdiksi yang dapat diterapkan dalam dunia cyber :
1. yurisdiksi legislatif di bidang pengaturan,
2. yurisdiksi judicial, yakni kewenangan negara untuk mengadili atau
menerapkan kewenangan hukumnya,
3. yurisdiksi eksekutif untuk melaksanakan aturan yang dibuatnya
8 Makalah CyberCrime andCyberlaw || Rahmat,Aldi Nurdiansyah,DianSukardi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cyberlaw adalah hukum yang digunakan di dunia cyber (dunia maya) yang
umumnya diasosiasikan dengan internet.
Jonathan Rosenoer dalam Cyber Law – The Law Of Internet menyebutkan ruang
lingkup cyber law yang terbagi menjadi 15 poin.
Ada dua model yang diusulkan oleh Mieke untuk mengatur kegiatan di cyber space,
yaitu :
a. Model ketentuan Payung (Umbrella Provisions).
b. Model Triangle Regulations.
Inisiatif untuk membuat “cyberlaw” di Indonesia sudah dimulai sebelum tahun 1999
dan berkembang hingga sekarang.
B. Saran dan Kritik
Penulis menyarankan agar tugas kelompok ini terus dilaksanakan setiap
tahunnya untuk memperkaya wawasan mahasiswa. Penulis juga mengharap kritik
yang membangun demi kesempurnaan tugas makalah kelompok ini.

More Related Content

What's hot

Cyber crime & Komputer Forensik
Cyber crime & Komputer ForensikCyber crime & Komputer Forensik
Cyber crime & Komputer Forensiksanisahidaha
 
CONTOH PENGUNGKAPAN KASUS CYBERCRIME DAN ANALISA BARANG BUKTI
CONTOH PENGUNGKAPAN KASUS CYBERCRIME DAN ANALISA BARANG BUKTICONTOH PENGUNGKAPAN KASUS CYBERCRIME DAN ANALISA BARANG BUKTI
CONTOH PENGUNGKAPAN KASUS CYBERCRIME DAN ANALISA BARANG BUKTIRahmat Inggi
 
Makalah Cybercrime dan Cyberlaw
Makalah Cybercrime dan CyberlawMakalah Cybercrime dan Cyberlaw
Makalah Cybercrime dan Cyberlawotwta kita
 
Pengantar hukum teknologi informasi
Pengantar hukum teknologi informasiPengantar hukum teknologi informasi
Pengantar hukum teknologi informasiFeraldyClaudioSumend
 
Bukti Digital/Digital Evidence
Bukti Digital/Digital EvidenceBukti Digital/Digital Evidence
Bukti Digital/Digital EvidenceRahmat Inggi
 
Cyber crime - Kejahatan di Dunia Maya / Internet
Cyber crime - Kejahatan di Dunia Maya / InternetCyber crime - Kejahatan di Dunia Maya / Internet
Cyber crime - Kejahatan di Dunia Maya / InternetHendi Hendratman
 
kejahatan komputer / cybercrime
kejahatan komputer / cybercrimekejahatan komputer / cybercrime
kejahatan komputer / cybercrimeHendra Fillan
 
Makalah Etika Profesi Cybercrime
Makalah Etika Profesi CybercrimeMakalah Etika Profesi Cybercrime
Makalah Etika Profesi CybercrimeDewi sri sumanti
 
Cybercrime cyberlaw
Cybercrime cyberlawCybercrime cyberlaw
Cybercrime cyberlawrhaarraaa
 
Presentasi eptik
Presentasi eptikPresentasi eptik
Presentasi eptikellahasyu1
 
Makalah keamanan jaringan internet (internet, permasalahan dan penanggulangan...
Makalah keamanan jaringan internet (internet, permasalahan dan penanggulangan...Makalah keamanan jaringan internet (internet, permasalahan dan penanggulangan...
Makalah keamanan jaringan internet (internet, permasalahan dan penanggulangan...Deny Sundari Syahrir
 
makalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internet
makalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internetmakalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internet
makalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internetKie Rahadian
 

What's hot (20)

Cyber crime & Komputer Forensik
Cyber crime & Komputer ForensikCyber crime & Komputer Forensik
Cyber crime & Komputer Forensik
 
CONTOH PENGUNGKAPAN KASUS CYBERCRIME DAN ANALISA BARANG BUKTI
CONTOH PENGUNGKAPAN KASUS CYBERCRIME DAN ANALISA BARANG BUKTICONTOH PENGUNGKAPAN KASUS CYBERCRIME DAN ANALISA BARANG BUKTI
CONTOH PENGUNGKAPAN KASUS CYBERCRIME DAN ANALISA BARANG BUKTI
 
Makalah eptik
Makalah eptikMakalah eptik
Makalah eptik
 
Makalah Cybercrime dan Cyberlaw
Makalah Cybercrime dan CyberlawMakalah Cybercrime dan Cyberlaw
Makalah Cybercrime dan Cyberlaw
 
Cyber Crime
Cyber CrimeCyber Crime
Cyber Crime
 
Tugas presentasi
Tugas presentasiTugas presentasi
Tugas presentasi
 
Pengantar hukum teknologi informasi
Pengantar hukum teknologi informasiPengantar hukum teknologi informasi
Pengantar hukum teknologi informasi
 
Bukti Digital/Digital Evidence
Bukti Digital/Digital EvidenceBukti Digital/Digital Evidence
Bukti Digital/Digital Evidence
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Eptik
EptikEptik
Eptik
 
Tugas Eptik
Tugas EptikTugas Eptik
Tugas Eptik
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Cyber crime - Kejahatan di Dunia Maya / Internet
Cyber crime - Kejahatan di Dunia Maya / InternetCyber crime - Kejahatan di Dunia Maya / Internet
Cyber crime - Kejahatan di Dunia Maya / Internet
 
kejahatan komputer / cybercrime
kejahatan komputer / cybercrimekejahatan komputer / cybercrime
kejahatan komputer / cybercrime
 
Makalah Etika Profesi Cybercrime
Makalah Etika Profesi CybercrimeMakalah Etika Profesi Cybercrime
Makalah Etika Profesi Cybercrime
 
Cybercrime cyberlaw
Cybercrime cyberlawCybercrime cyberlaw
Cybercrime cyberlaw
 
Presentasi eptik
Presentasi eptikPresentasi eptik
Presentasi eptik
 
Makalah keamanan jaringan internet (internet, permasalahan dan penanggulangan...
Makalah keamanan jaringan internet (internet, permasalahan dan penanggulangan...Makalah keamanan jaringan internet (internet, permasalahan dan penanggulangan...
Makalah keamanan jaringan internet (internet, permasalahan dan penanggulangan...
 
makalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internet
makalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internetmakalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internet
makalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internet
 
Eptik deface
Eptik defaceEptik deface
Eptik deface
 

Similar to Makalah

Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptROYCIPTOSABASTIAN1
 
Makalah cyber crime
Makalah cyber crimeMakalah cyber crime
Makalah cyber crimedennyrah0910
 
etika.ppt
etika.pptetika.ppt
etika.ppttude7
 
etika dalam teknologi informasi , alasan pentingnya etika
etika dalam teknologi informasi , alasan pentingnya etikaetika dalam teknologi informasi , alasan pentingnya etika
etika dalam teknologi informasi , alasan pentingnya etikaFajarSidiqFitriadi
 
Makalah etika profesi
Makalah etika profesiMakalah etika profesi
Makalah etika profesimaulidiahsiti
 
MAKALAH CYBER ESIPONAGE.pdf
MAKALAH CYBER ESIPONAGE.pdfMAKALAH CYBER ESIPONAGE.pdf
MAKALAH CYBER ESIPONAGE.pdfDaffa Aslam
 
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLIKASI ETIS TEKNOLOGI INFORMASI DALAM P...
 TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLIKASI ETIS TEKNOLOGI INFORMASI DALAM P... TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLIKASI ETIS TEKNOLOGI INFORMASI DALAM P...
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLIKASI ETIS TEKNOLOGI INFORMASI DALAM P...AnenayaNurulAfifah
 
Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Etika Profesi Teknologi Informasi dan KomunikasiEtika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Etika Profesi Teknologi Informasi dan KomunikasiBina Sarana Informatika
 
SIM11, Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, Kode Etik, Univ. Mercubuana, 2018
SIM11, Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, Kode Etik, Univ. Mercubuana, 2018SIM11, Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, Kode Etik, Univ. Mercubuana, 2018
SIM11, Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, Kode Etik, Univ. Mercubuana, 2018Afifah Luthfiah
 
Sim 11, rhosida desarti, prof. dr. hapzi ali, cma, lmplikasi etis ti, univers...
Sim 11, rhosida desarti, prof. dr. hapzi ali, cma, lmplikasi etis ti, univers...Sim 11, rhosida desarti, prof. dr. hapzi ali, cma, lmplikasi etis ti, univers...
Sim 11, rhosida desarti, prof. dr. hapzi ali, cma, lmplikasi etis ti, univers...rhosidadesarti
 
Makalah eptik Cybercrime Banu & Mail
Makalah eptik Cybercrime Banu & MailMakalah eptik Cybercrime Banu & Mail
Makalah eptik Cybercrime Banu & MailBanuSeptiaji
 
Makalah eptik Cybercrime Banu & Ismail
Makalah eptik Cybercrime Banu & Ismail Makalah eptik Cybercrime Banu & Ismail
Makalah eptik Cybercrime Banu & Ismail BanuSeptiaji
 

Similar to Makalah (20)

Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
Cyber Crime
Cyber CrimeCyber Crime
Cyber Crime
 
Makalah cyber crime
Makalah cyber crimeMakalah cyber crime
Makalah cyber crime
 
Cyberlaw 2
Cyberlaw 2Cyberlaw 2
Cyberlaw 2
 
etika.ppt
etika.pptetika.ppt
etika.ppt
 
etika.ppt
etika.pptetika.ppt
etika.ppt
 
etika.ppt
etika.pptetika.ppt
etika.ppt
 
etika dalam teknologi informasi , alasan pentingnya etika
etika dalam teknologi informasi , alasan pentingnya etikaetika dalam teknologi informasi , alasan pentingnya etika
etika dalam teknologi informasi , alasan pentingnya etika
 
etika.ppt
etika.pptetika.ppt
etika.ppt
 
G
GG
G
 
Makalah etika profesi
Makalah etika profesiMakalah etika profesi
Makalah etika profesi
 
MAKALAH CYBER ESIPONAGE.pdf
MAKALAH CYBER ESIPONAGE.pdfMAKALAH CYBER ESIPONAGE.pdf
MAKALAH CYBER ESIPONAGE.pdf
 
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLIKASI ETIS TEKNOLOGI INFORMASI DALAM P...
 TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLIKASI ETIS TEKNOLOGI INFORMASI DALAM P... TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLIKASI ETIS TEKNOLOGI INFORMASI DALAM P...
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLIKASI ETIS TEKNOLOGI INFORMASI DALAM P...
 
Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Etika Profesi Teknologi Informasi dan KomunikasiEtika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi
 
SIM11, Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, Kode Etik, Univ. Mercubuana, 2018
SIM11, Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, Kode Etik, Univ. Mercubuana, 2018SIM11, Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, Kode Etik, Univ. Mercubuana, 2018
SIM11, Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, Kode Etik, Univ. Mercubuana, 2018
 
Sim 11, rhosida desarti, prof. dr. hapzi ali, cma, lmplikasi etis ti, univers...
Sim 11, rhosida desarti, prof. dr. hapzi ali, cma, lmplikasi etis ti, univers...Sim 11, rhosida desarti, prof. dr. hapzi ali, cma, lmplikasi etis ti, univers...
Sim 11, rhosida desarti, prof. dr. hapzi ali, cma, lmplikasi etis ti, univers...
 
Makalah eptik Cybercrime Banu & Mail
Makalah eptik Cybercrime Banu & MailMakalah eptik Cybercrime Banu & Mail
Makalah eptik Cybercrime Banu & Mail
 
Makalah eptik Cybercrime Banu & Ismail
Makalah eptik Cybercrime Banu & Ismail Makalah eptik Cybercrime Banu & Ismail
Makalah eptik Cybercrime Banu & Ismail
 
Cyber Law
Cyber LawCyber Law
Cyber Law
 
Makalah eptik
Makalah eptikMakalah eptik
Makalah eptik
 

Makalah

  • 1. 1 Makalah CyberCrime andCyberlaw || Rahmat,Aldi Nurdiansyah,DianSukardi KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta kasih sayang- Nya kepada setiap manusia. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW, Nabi akhir zaman Kita semua. Makalah ini berisikan pengertian tentang Cybercrime dan Cyber law serta beberapa contoh tentang kasusnya dan juga tindakan hukum yang menyertainya. Melalui makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada kita semua yang ingin mengetahui tentang kejahatan didunia teknologi serta hukum pidana maupun hukum perdata yang bisa didapatkan seseorang atas perbuatannya. Makalah ini juga dibuat untuk memenuhi syarat nilai UTS untuk mata kuliah Etika Profesi dan Kekayaan Intelektual . Kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan syarat yang bersifat membangun selalu kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam penulisan makalah ini. Semoga Allah SWT selalui meridhoi segala usaha yang kita lakukan, Amin. Bogor, 22 Maret 2015 Penyusun
  • 2. 2 Makalah CyberCrime andCyberlaw || Rahmat,Aldi Nurdiansyah,DianSukardi BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Banyak orang yang mengatakan bahwa dunia cyber (cyberspace) tidak dapat diatur. Cyberspace adalah dunia maya dimana tidak ada lagi batas ruang dan waktu. Padahal ruang dan waktu seringkali dijadikan acuan hukum. Jika seorang warga Indonesia melakukan transaksi dengan sebuah perusahaan Inggris yang menggunakan server di Amerika, dimanakah (dan kapan) sebenarnya transaksi terjadi? Hukum mana yang digunakan? Cyberlaw merupakan salah satu topik yang hangat dibicarakan akhir-akhir ini. Di Indonesia telah keluar dua buah Rancangan Undang-Undang (RUU). Yang satu diberi nama: “RUU Pemanfaatan Teknologi Informasi” (PTI), sementara satunya lagi bernama “RUU Transaksi Elektronik”. RUU PTI dimotori oleh Fakultas Hukum Universitas Pajajaran dan Tim Asistensi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan jalur Departemen Perhubungan (melalui Dirjen Postel), sementar RUU TE dimotori oleh Lembaga Kajian Hukum dan Teknologi dari Universitas Indonesia dengan jalur Departemen Perindustrian dan Perdagangan. B. Batasan Masalah Penyusun membatasi penulisan makalah ini meliputi pengertian, ruang lingkup dan perangkat Cyberlaw. C. Tujuan Pembuatan Berikut tujuan pembuatan makalah ini : a. Menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah Etika Profesi dan kekayaan Intelektual. b. Menambah wawasan tentang cyberlaw dan cyber crime.
  • 3. 3 Makalah CyberCrime andCyberlaw || Rahmat,Aldi Nurdiansyah,DianSukardi BAB II PEMBAHASAN 2.1 CYBERCRIME A. Definisi Cybercrime Cybercrime adalah tindakan pidana kriminal yang dilakukan pada teknologi internet (cyberspace), baik yang menyerang fasilitas umum didalam cyberspace ataupun kepemilikan pribadi. Secara teknik tindak pidana tersebut dapat dibedakan menjadi off-line crime, semi on-line crime dan cybercrime. Masing-masing memiliki karakteristik tersendiri, namun perbedaan utama antara ketiganya adalah keterhubungan dengan jaringan informasi publik (internet). Cybercrime dapat didefinisikan sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan menggunakan internet yang berbasis pada kecanggihan teknologi komputer dan telekomunikasi. The Prevention of Crime and the Treatment of Offlenderes di Havana, cuba pada tahun 1999 dan di Wina, Austria tahun 2000, menyebutkan ada 2 istilah yang dikenal: 1. Cybercrime dalam arti sempit disebut Computer Crime , yaitu prilaku ilegal/ melanggar yang secara langsung menyerang sistem keamanan komputer dan/ atau data yang diproses oleh komputer. 2. Cybercrime dalam arti luas disebut Computer Related Crime, yaitu perilaku ilegal/ melanggar yang berkaitan dengan sistem komputer atau jaringan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Cybercrime adalah perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan memakai jaringan komputer sebagai sarana/ alat atau komputer sebagai objek, baik untuk memperoleh keuntungan ataupun tidak dengan merugikan orang lain. B. Motif Cybercrime Motif kejahatan didunia maya (cybercrime) pada umumnya dapt dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu: 1. Motif Intelektual, yaitu kejahatan yang dilakukan hanya untuk kepuasan
  • 4. 4 Makalah CyberCrime andCyberlaw || Rahmat,Aldi Nurdiansyah,DianSukardi 2. pribadi dan menujukkan bahwa dirinya telah mampu untuk merekayasa dan mengimplementasikan bidang teknologi informasi. Kejahatan dengan motif ini pada umumnya dilakukan oleh seseorang secara individual. 3. Motif Ekonomi, politik dan kriminal yaitu, kejahatan yang dilakukan untuk keuntungan pribadi atau olongan tertentu yang berdampak pada kerugian secara ekonomi dan politik pada pihak lain, karena memiliki tujuan yang dapat berdampak besar. Kejahatan dengan motif ini pada umumnya dilakukan oleh sebuah korporasi. C. FAKTOR PENYEBAB MUNCULNYA CYBERCRIME Jika dipandang dari sudut pandang yang lebih luas, latar belakang terjadinya kejahatan didunia maya ini terbagi menjadi dua faktor penting, yaitu: 1. Faktor Teknis Dengan adanya teknologi internet akan menghilangkan batas wilayah negara yang menjadikan dunia ini menjadi begitu dekat dan sempit. Saling terhubung antara jaringan yang satu dengan yang lain memudahkan pelaku kejahatan untuk melakukan aksinya. Kemudian, tidak meratanya penyebaran teknologi menjadikan pihak yang satu lebih kuat dibangkan yang lain. 2. Faktor Sosial Ekonomi Cybercrime dapat dipandang sebagai produk ekonomi. Isu global yang kemudian dihubungkan dengan kejahatan tersebut adalah keamanan jaringan. Keamanan jaringan merupakan isu global yang muncul bersamaan dengan internet. Sebagai komoditi ekonomi, banyak negara yang tentunya sangat membutuhkan keamanan jaringan. Melihat kenyataan seperti itu, cybercrime berada dalam skenario besar dari kegiatan ekonomi dunia. D. JENIS-JENIS CYBERCRIME Jenis-jenis Cybercrime dapat dikelompokkan dalam banyak kategori. Salah satu pemisahan jenis cybercrime yang umum dikenal adalah kategori berdasarkan motif pelakunya.
  • 5. 5 Makalah CyberCrime andCyberlaw || Rahmat,Aldi Nurdiansyah,DianSukardi 1. Sebagai tindakan kejahatan murni Kejahatan sengaja terjadi dan terencana untuk melakukan perusakan, pencurian dan tindakan anarkis terhadap sistem informasi atau sistem komputer. Tindakan kriminal dan memiliki motif kriminalitas dan biasanya menggunakan internet hanya sebagai sarana kejahatan. 2. Sebagai Tindakan Abu-Abu (tidak jelas) Kejahatan terjadi terhadap sistem komputer tetapi tidak melakukan perusakan, pencurian dan tindakan anarkis terhadap sistem informasi atau sistem komputer. Contoh tindak pidana yang berkaitan dengan pelanggaran hak cipta dan hak-hak terkait. 2.2 CYBER LAW A. Pengertian Cyber Law Cyberlaw adalah hukum yang digunakan di dunia cyber (dunia maya) yang umumnya diasosiasikan dengan internet. Cyberlaw merupakan aspek hukum yang ruang lingkupnya meliputi setiap aspek yang berhubungan dengan orang perorangan atau subyek hukum yang menggunakan dan memanfaatkan teknologi internet yang dimulai pada saat mulai online dan memasuki dunia cyber atau maya. Cyberlaw sendiri merupakan istilah yang berasal dari Cyberspace Law. Cyberlaw akan memainkan peranannya dalam dunia masa depan, karena nyaris tidak ada lagi segi kehidupan yang tidak tersentuh oleh keajaiban teknologi dewasa ini dimana kita perlu sebuah perangkat aturan main didalamnya (virtual world). B. Ruang Lingkup Cyber Law Jonathan Rosenoer dalam Cyber Law – The Law Of Internet menyebutkan ruang lingkup cyber law : 1. Hak Cipta (Copy Right) 2. Hak Merk (Trademark) 3. Pencemaran nama baik (Defamation) 4. Fitnah, Penistaan, Penghinaan (Hate Speech)
  • 6. 6 Makalah CyberCrime andCyberlaw || Rahmat,Aldi Nurdiansyah,DianSukardi 5. Serangan terhadap fasilitas komputer (Hacking, Viruses, Illegal Access) 6. Pengaturan sumber daya internet seperti IP-Address, domain name 7. Kenyamanan Individu (Privacy) 8. Prinsip kehati-hatian (Duty care) 9. Tindakan kriminal biasa yang menggunakan TI sebagai alat Isu prosedural seperti yuridiksi, pembuktian, penyelidikan dan lain-lain. 10. Kontrak / transaksi elektronik dan tanda tangan digital 11. Perangkat Hukum Cyber Law 12. Pornografi 13. Pencurian melalui Internet 14. Perlindungan Konsumen 15. Pemanfaatan internet dalam aktivitas keseharianseperti e- commerce, e- government, e-education C. Perangkat Cyberlaw Pembentukan Cyberlaw tidak lepas dari sinergi pembuat kebijakan cyberlaw (pemerintah) dan pengguna dunia cyber dalam kaidah memenuhi etika dan kesepakatan bersama. Agar pembentukan perangkat perundangan tentang teknologi informasi mampu mengarahkan segala aktivitas dan transaksi didunia cyber sesuai dengan standar etik dan hukum yang disepakati maka proses pembuatannya diupayakan dengan cara Menetapkan prinsip – prinsip dan pengembangan teknologi informasi yaitu antara lain : 1. Melibatkan unsur yang terkait (pemerintah, swasta, profesional). 2. Menggunakan pendekatan moderat untuk mensintesiskan prinsip 3. Memperhatikan keunikan dari dunia maya 4. Mendorong adanya kerjasama internasional mengingat sifat internet yang global 5. Menempatkan sektor swasta sebagai leader dalam persoalan yang menyangkut industri dan perdagangan. 6. Pemerintah harus mengambil peran dan tanggung jawab yang jelas untuk persoalan yang menyangkut kepentingan public
  • 7. 7 Makalah CyberCrime andCyberlaw || Rahmat,Aldi Nurdiansyah,DianSukardi 7. Aturan hukum yang akan dibentuk tidak bersifat restriktif melainkan harus direktif dan futuristic 8. Melakukan pengkajian terhadap perundangan nasional yang memiliki kaitan langsung maupun tidak langsung dengan munculnya persoalan 9. hukum akibat transaksi di internet seperti : UU hak cipta, UU merk, UU perlindungan konsumen, UU Penyiaran dan Telekomunikasi, UU Perseroan Terbatas, UU Penanaman Modal Asing, UU Perpajakan, Hukum Kontrak, Hukum Pidana dll. Cyberlaw tidak akan berhasil jika aspek yurisdiksi hukum diabaikan. Karena pemetaan yang mengatur cyberspace menyangkut juga hubungan antar kawasan, antar wilayah, dan antar negara, sehingga penetapan yuridiksi yang jelas mutlak diperlukan. Ada tiga yurisdiksi yang dapat diterapkan dalam dunia cyber : 1. yurisdiksi legislatif di bidang pengaturan, 2. yurisdiksi judicial, yakni kewenangan negara untuk mengadili atau menerapkan kewenangan hukumnya, 3. yurisdiksi eksekutif untuk melaksanakan aturan yang dibuatnya
  • 8. 8 Makalah CyberCrime andCyberlaw || Rahmat,Aldi Nurdiansyah,DianSukardi BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Cyberlaw adalah hukum yang digunakan di dunia cyber (dunia maya) yang umumnya diasosiasikan dengan internet. Jonathan Rosenoer dalam Cyber Law – The Law Of Internet menyebutkan ruang lingkup cyber law yang terbagi menjadi 15 poin. Ada dua model yang diusulkan oleh Mieke untuk mengatur kegiatan di cyber space, yaitu : a. Model ketentuan Payung (Umbrella Provisions). b. Model Triangle Regulations. Inisiatif untuk membuat “cyberlaw” di Indonesia sudah dimulai sebelum tahun 1999 dan berkembang hingga sekarang. B. Saran dan Kritik Penulis menyarankan agar tugas kelompok ini terus dilaksanakan setiap tahunnya untuk memperkaya wawasan mahasiswa. Penulis juga mengharap kritik yang membangun demi kesempurnaan tugas makalah kelompok ini.