SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
MAKALAH ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
CYBER CRIME DAN CYBER LAW
Disusun Oleh :
SUSI APRIYANI KHUMAEROH
NIM: 11112390
Akademi Manajemen Informatika dan Komputer
Bekasi
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta kasih
sayang-Nya kepada setiap manusia. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah
kepada Nabi besar Muhammad SAW, Nabi akhir zaman Kita semua.
Makalah ini berisikan pengertian tentang Cybercrime dan Cyber law serta
beberapa contoh tentang kasusnya dan juga tindakan hukum yang menyertainya.
Melalui makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada kita semua
yang ingin mengetahui tentang kejahatan didunia teknologi serta hukum pidana
maupun hukum perdata yang bisa didapatkan seseorang atas perbuatannya.
Makalah ini juga dibuat untuk memenuhi syarat nilai UAS untuk mata kuliah
Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi (EPTIK) . Saya menyadari
bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
syarat yang bersifat membangun selalu kami harapkan untuk kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu dalam penulisan makalah ini. Semoga Allah SWT selalui meridhoi
segala usah yang kita lakukan, Amin.
Cikarang, 27 April 2014
Susi Apriyani Khumaeroh
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemanfaatan tekonologi informasi, media serta komunikasi telah mengubah
perilaku serta pola hidup masyarakat secara cepat. Pekembangan teknologi
informasi yang begitu cepat juga telah membuat hubungan dunia menjadi tanpa
batas, dimana setiap orang bisa megetahui kapan, dimana dan apa yang sedang
kita lakukan saat ini dengan sangat mudah. Perkembangan teknologi ini memang
memberikan banyak manfaat bagi manusia tetapi perlu kita ingat juga bahwa
teknologi informasi saat ini memiliki dua sisi mata uang karena selain
memberikan peningkatan bagi kesejahteraan serta kemajuan bagi peradapan
manusia sekaligus menjadi sarana efektif untuk melakukan kejahatan yang
melawan hukum.
B. Metode Penelitian
Blog ini adalah salah satu tugas Mata kuliah Etika Profesi Teknologi
Informasi dan Komunikasi ( EPTIK ). Penyusunan blog ini adalah hasil dari apa
yang telah saya pelajari dari kampus atau bantuan internet maupun dari buku-
buku yang telah saya pelajari sebelumya. Saya berharap dengan adanya blog ini
dapat memberikan manfaat tentang pengetahuan mengenai cybercrime dan
cyberlaw beserta aspek hukum yang menyertainya.
Dalam penyusunan makalah ini, saya menggunakan beberapa tahap. Pada tahap
awal yaitu pengumpulan data dan fakta saya lakukan secara parelel, kemudian
seluruh data dan fakta yang dapat dihimpun saya seleksi, mana yang akan dibahas
lebih lanjut dalam makalah saya. Kemudian, segala data dan fakta yang telah lolos
seleksi saya kelompokkan dan saya urutkan berdasarkan tema pembahasan,
kemudian penulisan makalah ini dilakukan dengan memperhatikan data dan fakta
yang saya peroleh sebagai bahan referensi penulisan.
BAB II
CYBERCRIME
A. Definisi Cybercrime
Cybercrime adalah tindakan pidana kriminal yang dilakukan pada
teknologi internet (cyberspace), baik yang menyerang fasilitas umum didalam
cyberspace ataupun kepemilikan pribadi. Secara teknik tindak pidana tersebut
dapat dibedakan menjadi off-line crime, semi on-line crime dan cybercrime.
Masing-masing memiliki karakteristik tersendiri, namun perbedaan utama antara
ketiganya adalah keterhubungan dengan jaringan informasi publik (internet).
Cybercrime dapat didefinisikan sebagai perbuatan melawan hukum yang
dilakukan dengan menggunakan internet yang berbasis pada kecanggihan
teknologi komputer dan telekomunikasi.
The Prevention of Crime and the Treatment of Offlenderes di Havana, cuba
pada tahun 1999 dan di Wina, Austria tahun 2000, menyebutkan ada 2 istilah
ynag dikenal:
1. Cybercrime dalam arti sempit disebut Computer Crime , yaitu prilaku ilegal/
melanggar yang secara langsung menyerang sistem keamanan komputer
dan/ atau data yang diproses oleh komputer.
2. Cybercrime dalam arti luas disebut Computer Related Crime, yaitu perilaku
ilegal/ melanggar yang berkaitan dengan sistem komputer atau jaringan.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Cybercrime adalah
perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan memakai jaringan
komputer sebagai sarana/ alat atau komputer sebagai objek, baik untuk
memperoleh keuntungan ataupun tidak dengan merugikan orang lain.
B. Motif Cybercrime
Motif kejahatan didunia maya (cybercrime) pada umumnya dapt
dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu:
1. Motif Intelektual, yaitu kejahatan yang dilakukan hanya untuk kepuasan
pribadi dan menujukkan bahwa dirinya telah mampu untuk merekayasa dan
mengimplementasikan bidang teknologi informasi. Kejahatan dengan motif
ini pada umumnya dilakukan oleh seseorang secara individual.
2. Motif Ekonomi, politik dan kriminal yaitu, kejahatan yang dilakukan untuk
keuntungan pribadi atau olongan tertentu yang berdampak pada kerugian
secara ekonomi dan politik pada pihak lain, karena memiliki tujuan yang
dapat berdampak besar. Kejahatan dengan motif ini pada umumnya
dilakukan oleh sebuah korporasi.
C. FAKTOR PENYEBAB MUNCULNYA CYBERCRIME
Jika dipandang dari sudut pandang yang lebih luas, latar belakang terjadinya
kejahatan didunia maya ini terbagi menjadi dua faktor penting, yaitu:
1. Faktor Teknis
Dengan adanya teknologi internet akan menghilangkan batas wilayah negara
yang menjadikan dunia ini menjadi begitu dekat dan sempit. Saling terhubung
antara jaringan yang satu dengan yang lain memudahkan pelaku kejahatan
untuk melakukan aksinya. Kemudian, tidak meratanya penyebaran teknologi
menjadikan pihak yang satu lebih kuat dibangkan yang lain.
2. Faktor Sosial Ekonomi
Cybercrime dapat dipandang sebagai produk ekonomi. Isu global yang kemudian
dihubungkan dengan kejahatan tersebut adalah keamanan jaringan. Keamanan
jaringan merupakan isu global yang muncul bersamaan dengan internet. Sebagai
komoditi ekonomi, banyak negara yang tentunya sangat membutuhkan keamanan
jaringan. Melihat kenyataan seperti itu, cybercrime berada dalam skenario besar
dari kegiatan ekonomi dunia.
D. JENIS-JENIS CYBERCRIME
Jenis-jenis Cybercrime dapat dikelompokkan dalam banyak kategori. Salah satu
pemisahan jenis cybercrime yang umum dikenal adalah kategori berdasarkan
motif pelakunya.
1. Sebagai tindakan kejahatan murni
Kejahatan sengaja terjadi dan terencana untuk melakukan perusakan,
pencurian dan tindakan anarkis terhadap sistem informasi atau sistem
komputer. Tindakan kriminal dan memiliki motif kriminalitas dan biasanya
menggunakan internet hanya sebagai sarana kejahatan.
2. Sebagai Tindakan Abu-Abu (tidak jelas)
Kejahatan terjadi terhadap sistem komputer tetapi tidak melakukan
perusakan, pencurian dan tindakan anarkis terhadap sistem informasi atau
sistem komputer. Contoh tindak pidana yang berkaitan dengan pelanggaran
hak cipta dan hak-hak terkait.
E. CYBERCRIME INDONESIA
Ada beberapa fakta kasus cybercrime yang sering terjadi di Indonesia,
diantaranya adalah:
1. Pencurian Account User Internet
Merupakan salah satu dari kategori Identity Thef and fraud (pencurian
identitas dan penipuan), hal ini dapat terjadi karena pemilik user kurang
aware terhadap keamanan didunia maya, dengan membuat user dan
password yang identik atau gampang ditebak dan memudahkan para pelaku
kejahatan dunia maya ini melakukan aksinya.
2. Deface (Membajak Situs Web)
Metode kejahatan deface adalah mengubah tampilan website menjadi sesuai
keinginan pelaku kejahatan. Bisa menampilkan tulisan-tulisan provokatif
atau gambar-gambar lucu. Deface juga merupakan salah satu jenis kejahatan
dunia maya yang paling favorit karena hasil kejahatan dapat dilihat secara
langsung oleh masyarakat.
3. Virus dan Trojan
Virus komputer merupakan program komputer yang dapat menggandakan
atau menyalin dirinya sendiri dan menyebar dengan menyisipkan salinan
dirinya kedalam program atau dokumen lain. Trojan adalah sebuah bentuk
perangkat lunak yang mencurigakan yang dapat merusak sistem atau
jaringan. Tujuan dari tojan adalah memperoleh informasi dari target
(password, kebiasaan user yang tercatat dalam system log,data dan lain-lain)
dan mengendalikan target (memperoleh hak akses pada target.
F. PENANGANAN CYBERCRIME
Cybercrime adalah masalah dalam dunia internet yang arus ditangani secara
serius. Sebagai kejahatan, penganan terhadap cubercrime dapat dianalogikan
sama dengan dunia nyata, harus dengan hukum legal yang mengatur. Berikut ini
ada beberapa cara penganan cybercrime:
1. Dengan Upaya Non Hukum
Adalah segala upaya yang lebih bersifat preventif dan persuasif terhadap
para pelaku, korban dan semua pihak yang berpotensi terkait dengan
kejahatan dunia maya.
2. Dengan Upaya Hukum (Cyberlaw)
Adalah segala upaya yang bersifat mengikat, lebih banyak memberikan
informasi mengenai hukuman dan jenis pelanggaran/kejahatan dunia maya
secara spesifik.
Beberapa contoh yang dapat dilakukan terkait dengan cara pencegahan
cybercrime adalah sebagai berikut:
1. Untuk menanggulangi masalah Virus pada sistem dapat dilakukan dengan
memeasang anti virus dan anti spy ware dengan upgrading dan updating
secara periodik.
2. Untuk menaggulangi pencurian password dilakukan proteksi security
system terhadap password dan/ atau perubahan password secara berkala.
G. PERANGKAT ANTI CYBER
Beberapa hal ynag perlu dilakukan dalam menangani cybercrime adalah
memperkuat aspek hukum dan aspek non hukum, sehingga meskipun tidak dapat
direduksi sampai titik nol paling tidak terjadinya cybercrime dapat ditekan lebih
rendah.
1. Modernisasi hukum pidana Nasional. Sejalan dengan perkembangan
teknologi, cybercrime juga mengalami perubahan signifikan. Saat kini kita
mengenal ratusan jenis Virus dengan dampak tingkat kerusakan yang
semakin rumit.
2. Meningkatkan Sistem Pengamanan Jaringan Komputer. Jaringan komputer
merupakan gerbang penghubung antara satu sistem komputer ke sistem
yang lain. Gerbang ini sangat rentan terhadap serangan, baik berupa denial
of service attack atau virus.
3. Meningkatkan pemahaman dan keahlian Aparatur Penegak hukum.
Aparatur penegak hukum adalah sisi brainware yang memgang peran
penting dalam penegakan cyberlaw. Dengan kualitas tingkat pemahaman
aparat yang baik terhadap cybercrime diharapkan kejahatan dapat ditekan.
4. Meningkatkan kesadaran warga mengenai masalah cybercrime. Warga
negara merupakan konsumen terbesar dalam dunia maya. Warga negara
memiliki petensi yang sama besar untuk menjadi pelaku cybercrime atau
korban cybercrime. Maka dari itu kesadaran warga negara sangat penting.
BAB III
CYBERLAW
A. DEFINISI CYBERLAW
Cyberlaw dapat didefinisikan sebagai seperangkat aturan hukum yang
diberlakukan untuk menanggulangi perbuatan melawan hukum yang
dilakukan dengan menggunakan teknologi internet (Cybercrime).
B. JENIS-JENIS KEJAHATAN CYBER
Joy Computing adalah pemakaian komputer orang lain tanpa izin. Hal ini
termasuk pencurian waktu opersi komputer.
Hacking adalah mengakses secara tidak sah atau tanpa izin dengan alat suatu
terminal.
The Trojan Horse Adalah manipulasi data atau program dengan jalan
mengubah satu intruksi dalam sebuah program, menghapus, menambah,
menjadikan tidak terjangkau dengan tujuan untuk kepentingan pribadi atau
orang lain.
C. RUANG LINGKUP CYBERLAW
Pembahasan mengenai ruang lingkup cyberlaw dimaksudkan sebagai
inventarisasi atas persoalan-persoalan atau aspek-aspek hukum yang
diperkirakan berkaitan dengan pemanfaatan internet. Secara garis besar ruang
lingkup cyberlaw ini berkaitan dengan persoalan-persoalan atau aspek hukum
dari:
●E-commerce
●Trademark/Domain Names
●Privacy and Security on the internet
●Copyright
●Defamation, dan sebagainya.
D. TOPIK-TOPIK CYBERLAW
Secara garis besar ada lima topik dari cyberlaw disetiap negara yaitu:
1. Information Security, Menyangkut masalah keontetikan pengirim atau
penerima dan integritas dari pesan yang mengalir melalui internet.Dalam hal
ini diatur masalah keabsahan dan kerahasiaan tanda tangan elektronik.
2. On-line Transaction, meliputi penawaran, jual-beli, pembayaran sampai
pengiriman barang melalui internet.
3. Right in Electronic Information, Soal hak cipta dan hak-hak yang muncul
bagi pengguna maupun penyedia konten.
4. Regulation Information Content, Sejauh mana perangkat hukum mengatur
content yang dialirkan malalui internet.
5. Regulation On-line Contact, Tatakrama dalam berkomunikasi dan berbisnis
melalui internet termasuk perpajakan, retriksi eksport-import, kriminalitas
dan yurisdiksi hukum.
E. ASPEK HUKUM TERHADAP KEJAHATAN CYBER
Dalam kaitannya dengan penentuan hokum yang berlaku dikenal beberapa asas yang
biasa digunakan, yaitu :
1. Azas Subjective Territoriality Azas yang menekankan bahwa keberlakuan
hukum ditentukan berdasarkan tempat perbuatan dilakukan dan penyelesaian
tindak pidananya dilakukan dinegara lain
2. Azas Objective Territoriality Azas yang menyatakan bahwa hukum yang
berlaku adalah hukum dimana akibat utama perbuatan itu terjadi dan memberikan
dampak yang sangat merugikan bagi Negara yang bersangkutan.
3. Azas Nasionality, Azas yang menentukan bahwa Negara mempunyai
jurisdiksi untuk menentukan hukum berdasarkan kewarganegaraan pelaku.
4. Azas Protective Principle, Azas yang menekankan jurisdiksi berdasarkan
kewarganegaraan korban
5. Azas Universality, Azas ini menentukan bahwa setiap Negara berhak untuk
menangkap dan menghukum para pelaku pembajakan.
6. Azas Protective Principle, Azas yang menyatakan berlakunya hokum
didasarkan atas keinginan Negara untuk melindungi kepentingan Negara dari
kejahatan yang dilakukan diluar wilayahnya yang umumnya digunakan apabila
korban adalah Negara atau pemerintah.
F. KASUS-KASUS CYBERCRIME
Seiring dengan perkembangan teknologi Internet, menyebabkan
munculnya kejahatan yang disebut dengan “CyberCrime” atau kejahatan melalui
jaringan Internet. Munculnya beberapa kasus “CyberCrime” di Indonesia, seperti
pencurian kartu kredit, hacking beberapa situs, menyadap transmisi data orang
lain, misalnya email, dan memanipulasi data dengan cara menyiapkan perintah
yang tidak dikehendaki ke dalam programmer komputer. Sehingga dalam
kejahatan komputer dimungkinkan adanya delik formil dan delik materil. Delik
formil adalah perbuatan seseorang yang memasuki komputer orang lain tanpa ijin,
sedangkan delik materil adalah perbuatan yang menimbulkan akibat kerugian bagi
orang lain. Adanya CyberCrime telah menjadi ancaman stabilitas, sehingga
pemerintah sulit mengimbangi teknik kejahatan yang dilakukan dengan teknologi
komputer, khususnya jaringan internet dan intranet.
Berikut adalah salah satu kasus cybercrime tentang penipuan lowongan kerja
melalui media elektronik
Pada awal bulan Desember 2012 tersangka MUHAMMAD NURSIDI
Alias CIDING Alias ANDY HERMANSYAH Alias FIRMANSYAH Bin
MUHAMMAD NATSIR melalui alamat website http://lowongan-
kerja.tokobagus.com/hrd-rekrutmen/lowongan-kerja-adaro-
indonesia4669270.html mengiklankan lowongan pekerjaan yang isinya akan
menerima karyawan dalam sejumlah posisi termasuk HRGA (Human Resource-
General Affairs) Foreman dengan menggunakan nama PT. ADARO
INDONESIA.
Pada tanggal 22 Desember 2012 korban kemudian mengirim Surat
Lamaran Kerja, Biodata Diri (CV) dan pas Foto Warna terbaru ke email
hrd.adaro@gmail.com milik tersangka, setelah e-mail tersebut diterima oleh
tersangka selanjutnya tersangka membalas e-mail tersebut dengan mengirimkan
surat yang isinya panggilan seleksi rekruitmen karyawan yang seakan-akan benar
jika surat panggilan tersebut berasal dari PT. ADARO INDONESIA, di dalam
surat tersebut dicantumkan waktu tes, syarat-syarat yang harus dilaksanakan oleh
korban, tahapan dan jadwal seleksi dan juga nama-nama peserta yang berhak
untuk mengikuti tes wawancara PT. ADARO INDONESIA, selain itu untuk
konfirmasi korban diarahkan untuk menghubungi nomor HP. 085331541444 via
SMS untuk konfirmasi kehadiran dengan format
ADARO#NAMA#KOTA#HADIR/TIDAK dan dalam surat tersebut juga
dilampirkan nama Travel yakni OXI TOUR & TRAVEL untuk melakukan
reservasi pemesanan tiket serta mobilisasi (penjemputan peserta di bandara
menuju ke tempat pelaksanaan kegiatan) dengan penanggung jawab
FIRMANSYAH, Contact Person 082 341 055 575.
Korban kemudian menghubungi nomor HP. 082 341 055 575 dan diangkat
oleh tersangka yang mengaku Lk. FIRMANSYAH selaku karyawan OXI TOUR
& TRAVEL yang mengurus masalah tiket maupun mobilisasi (penjemputan
peserta di bandara menuju ke tempat pelaksanaan kegiatan) PT. ADARO
INDONESIA telah bekerja sama dengan OXI TOUR & TRAVEL dalam hal
transportasi terhadap peserta yang lulus seleksi penerimaan karyawan, korbanpun
kemudian mengirimkan nama lengkap untuk pemesanan tiket dan alamat email
untuk menerima lembar tiket melalui SMS ke nomor HP. 082 341 055 575 sesuai
dengan yang diminta oleh tersangka, adapun alamat e-mail korban yakni
lanarditenripakkua@gmail.com.
Setelah korban mengirim nama lengkap dan alamat email pribadi, korban
kemudian mendapat balasan sms dari nomor yang sama yang berisi total biaya
dan nomor rekening. Isi smsnya adalah “Total biaya pembayaran IDR 2.000.00,-
Silakan transfer via BANK BNI no.rek:0272477663 a/n:MUHAMMAD FARID”
selanjutnya korbanpun kemudian mentransfer uang sebesar Rp. 2.000.000,- (dua
juta rupiah) untuk pembelian tiket, setelah mentransfer uang korban kembali
menghubungi Lk. FIRMANSYAH untuk menanyakan kepastian pengiriman
tiketnya, namun dijawab oleh tersangka jika kode aktivasi tiket harus Kepala
Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi, Endi Sutendi mengatakan bahwa
dengan adanya kecurigaan setelah tahu jika aktivasinya dilakukan dengan menu
transfer. Sehingga pada hari itu juga Minggu tanggal 23 Desember 2012 korban
langsung melaporkan kejadian tersebut di SPKT Polda Sulsel. Dengan Laporan
Polisi Nomor : LP / 625 / XII / 2012 / SPKT, Tanggal 23 Desember 2012,
katanya.
Menurut Endi adapun Nomor HP. yang digunakan oleh tersangka adalah
082341055575 digunakan sebagai nomor Contact Person dan mengaku sebagai
penanggung jawab OXI TOUR & TRAVEL, 085331541444 digunakan untuk
SMS Konfirmasi bagi korban dan 02140826777 digunakan untuk mengaku
sebagai telepon kantor jika korban meminta nomor kantor PT. ADARO
INDONESIA ataupun OXI TOUR & TRAVEL, paparnya.
Sehingga Penyidik dari Polda Sulsel menetapkan tersangka yakni MUHAMMAD
NURSIDI Alias CIDING Alias ANDY HERMANSYAH Alias FIRMANSYAH
Bin MUHAMMAD NATSIR D, (29) warga Jl. Badak No. 3 A Pangkajene Kab.
Sidrap. dan Korban SUNARDI H Bin HAWI,(28)warga Jl. Dg. Ramang Permata
Sudiang Raya Blok K. 13 No. 7 Makassar. Dan menurut Endi pelaku dijerat
hukuman Pasal 28 ayat (1) Jo. Pasal 45 ayat (2) UU RI No. 11 tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektonik (ITE) Subs. Pasal 378 KUHPidana.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Didunia ini banyak hal yang memiliki dua sisi yang berlawanan, seperti
teknologi informasi dan komunikasi, maka hal ini diyakini hasil karya cipta
peradaban manusia tertinggi pada zaman ini. Namun karena keberadaannya yang
bagai memiliki dua mata pisau yang selalu berlawanan, dilain sisi dapat menjadi
manfaat bagi banyak orang, sedangkan disisi lainnya dapat menjadi sumber
kerugian bagi yang lain. Banyak pihak yang memilih untuk tidak berinteraksi
dengan teknologi informasi dan komunikasi.
Teknologi itu sendiri saat ini telah dianalogikan sebagai bagian dari tubuh
manusia yang saling tergantung satu sama lain. namun semakin tekhnologi itu
semakin berkembang semakin besar juga ketergantungan manusia terhadap
penggunaan teknologi itu sendiri. Maka hal inilah yang mengakibatkan
munculnya kejahatan-kejahatan yang menggunakan perkembangan tehknologi ini
sebagai cara yang paling canggih dan paling mudah untuk melakukan aksinya.
Tanpa disadari bahwa perkembangan tehknologi itu sendiri telah
mengekang manusia itu sendiri dengan kemudahan-kemudahan yang diberikan.
Semakin hari perkembangan tehknologi yang semakin pesat suatu saat akan
membawa kehancuran bagi umat manusia. Karena kemajuan tehknologi juga
diikuti dengan kemajuan kejahatan yang mengikutinya.
B. SARAN
Cybercrime adalah bentuk kejahatan yang mestinya kita hindari atau kita
berantas keberadaannya. Cyberlaw adalah salah satu perangkat yang dipakai oleh
suatu negara untuk melawan dan mengendalikan kejahatan dunia maya
(cybercrime) khususnya dalam hal kasus cybercrime yang sedang tumbuh
dinegara tersebut seperti layaknya pelanggar hukum dan penegak hukum.
Sebagai manusia yang beradab dalam menyikapi dan menggunakan
teknologi ini, mestinya kita dapat memilah mana yang baik, benar dan bermanfaat
bagi sesama, kemudian mengambilnya sebagai penyambung mata rantai kabaikan
terhadap sesama. Kita juga mesti pandai melihat mana yang buruk dan merugikan
bagi orang lain untuk selanjutnya kita menghindari atau memberantasnya jika hal
itu ada dihadapan kita.
Demikian makalah ini kami susun dengan usaha yang maksimal dari saya,
Saya mengharapkan yang terbaik untuk Saya dalam penyusunan makalah ini
maupun bagi para pembaca semoga dapat mengambil manfaat dengan
bertambahnya wawasan dan pengetahuan baru setelah membaca tulisan yang ada
pada makalah ini. Namun demikian, sebagai manusia biasa Saya menyadari
keterbatasan Saya dalam segala hal termasuk dalam penyusunan makalah ini,
maka dari itu Saya mengharapkan kritik atau saran yang membangun demi
terciptanya penyusunan makalah yang lebih sempurna di masa yang akan datang.
Atas segala perhatiannya Saya ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
sumber ; http://id.wikipedia.org/wiki/Kejahatan_dunia_maya
· http://en.wikipedia.org/wiki/Cyber_crime
· http://id.wikipedia.org/wiki/Perangkat_perusak
· http://keamananinternet.tripod.com/pengertian-definisi-
cybercrime.html
· Modul Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi Bina Sarana
Informatika

More Related Content

What's hot

Budaya keamanan digital
Budaya keamanan digitalBudaya keamanan digital
Budaya keamanan digitalUnggul Sagena
 
PPT KEAMANAN DATA & INFORMASI.pptx
PPT KEAMANAN DATA & INFORMASI.pptxPPT KEAMANAN DATA & INFORMASI.pptx
PPT KEAMANAN DATA & INFORMASI.pptxSodaOxygen
 
Dsi 7 - perkembangan komputer dan teknologi yang mengubah kehidupan sehari -...
Dsi 7  - perkembangan komputer dan teknologi yang mengubah kehidupan sehari -...Dsi 7  - perkembangan komputer dan teknologi yang mengubah kehidupan sehari -...
Dsi 7 - perkembangan komputer dan teknologi yang mengubah kehidupan sehari -...Dian Sari
 
Presentasi komputer dalam pemerintahan
Presentasi komputer dalam pemerintahanPresentasi komputer dalam pemerintahan
Presentasi komputer dalam pemerintahankristi_12345
 
Materi 3 (TOT Literasi Digital): Etika dan Aturan di Dunia Siber
Materi 3 (TOT Literasi Digital): Etika dan Aturan di Dunia SiberMateri 3 (TOT Literasi Digital): Etika dan Aturan di Dunia Siber
Materi 3 (TOT Literasi Digital): Etika dan Aturan di Dunia SiberIndriyatno Banyumurti
 
CONTOH PENGUNGKAPAN KASUS CYBERCRIME DAN ANALISA BARANG BUKTI
CONTOH PENGUNGKAPAN KASUS CYBERCRIME DAN ANALISA BARANG BUKTICONTOH PENGUNGKAPAN KASUS CYBERCRIME DAN ANALISA BARANG BUKTI
CONTOH PENGUNGKAPAN KASUS CYBERCRIME DAN ANALISA BARANG BUKTIRahmat Inggi
 
TEKNIK IDENTIFIKASI BERITA HOAX
TEKNIK IDENTIFIKASI BERITA HOAXTEKNIK IDENTIFIKASI BERITA HOAX
TEKNIK IDENTIFIKASI BERITA HOAXayusekararumpp
 
Presentasi Divhumas Mabes Polri
Presentasi Divhumas Mabes PolriPresentasi Divhumas Mabes Polri
Presentasi Divhumas Mabes PolriJarwadi MJ
 
Panduan 1 2 3 Menjadi Netizen Cerdas
Panduan 1 2 3 Menjadi Netizen CerdasPanduan 1 2 3 Menjadi Netizen Cerdas
Panduan 1 2 3 Menjadi Netizen CerdasICT Watch
 
Etika Dalam Internet
Etika Dalam InternetEtika Dalam Internet
Etika Dalam InternetRizka Aprilia
 
PRESENTASI CYBERSECURITY REKTOR
PRESENTASI CYBERSECURITY REKTORPRESENTASI CYBERSECURITY REKTOR
PRESENTASI CYBERSECURITY REKTORWalid Umar
 
Materi 1 (TOT Literasi Digital): Internet, Media Sosial, dan Literasi Digital
Materi 1 (TOT Literasi Digital): Internet, Media Sosial, dan Literasi DigitalMateri 1 (TOT Literasi Digital): Internet, Media Sosial, dan Literasi Digital
Materi 1 (TOT Literasi Digital): Internet, Media Sosial, dan Literasi DigitalIndriyatno Banyumurti
 
Literasi Digital ICT Watch
Literasi Digital ICT WatchLiterasi Digital ICT Watch
Literasi Digital ICT WatchICT Watch
 
Jenis-jenis Penipuan di Internet dan Cara Menghindarinya
Jenis-jenis Penipuan di Internet dan Cara MenghindarinyaJenis-jenis Penipuan di Internet dan Cara Menghindarinya
Jenis-jenis Penipuan di Internet dan Cara MenghindarinyaYohanes Widodo S.Sos, M.Sc
 
Cyber Crime di Indonesia
Cyber Crime di IndonesiaCyber Crime di Indonesia
Cyber Crime di IndonesiaPT Lion Air
 
Materi 1. algoritma pemrograman
Materi 1. algoritma pemrogramanMateri 1. algoritma pemrograman
Materi 1. algoritma pemrogramanMelva Amma Kalian
 

What's hot (20)

Budaya keamanan digital
Budaya keamanan digitalBudaya keamanan digital
Budaya keamanan digital
 
PPT KEAMANAN DATA & INFORMASI.pptx
PPT KEAMANAN DATA & INFORMASI.pptxPPT KEAMANAN DATA & INFORMASI.pptx
PPT KEAMANAN DATA & INFORMASI.pptx
 
Dsi 7 - perkembangan komputer dan teknologi yang mengubah kehidupan sehari -...
Dsi 7  - perkembangan komputer dan teknologi yang mengubah kehidupan sehari -...Dsi 7  - perkembangan komputer dan teknologi yang mengubah kehidupan sehari -...
Dsi 7 - perkembangan komputer dan teknologi yang mengubah kehidupan sehari -...
 
Etika Digital
Etika DigitalEtika Digital
Etika Digital
 
Presentasi komputer dalam pemerintahan
Presentasi komputer dalam pemerintahanPresentasi komputer dalam pemerintahan
Presentasi komputer dalam pemerintahan
 
Materi 3 (TOT Literasi Digital): Etika dan Aturan di Dunia Siber
Materi 3 (TOT Literasi Digital): Etika dan Aturan di Dunia SiberMateri 3 (TOT Literasi Digital): Etika dan Aturan di Dunia Siber
Materi 3 (TOT Literasi Digital): Etika dan Aturan di Dunia Siber
 
CONTOH PENGUNGKAPAN KASUS CYBERCRIME DAN ANALISA BARANG BUKTI
CONTOH PENGUNGKAPAN KASUS CYBERCRIME DAN ANALISA BARANG BUKTICONTOH PENGUNGKAPAN KASUS CYBERCRIME DAN ANALISA BARANG BUKTI
CONTOH PENGUNGKAPAN KASUS CYBERCRIME DAN ANALISA BARANG BUKTI
 
TEKNIK IDENTIFIKASI BERITA HOAX
TEKNIK IDENTIFIKASI BERITA HOAXTEKNIK IDENTIFIKASI BERITA HOAX
TEKNIK IDENTIFIKASI BERITA HOAX
 
Presentasi Divhumas Mabes Polri
Presentasi Divhumas Mabes PolriPresentasi Divhumas Mabes Polri
Presentasi Divhumas Mabes Polri
 
Media sosial dan hoax
Media sosial dan hoaxMedia sosial dan hoax
Media sosial dan hoax
 
Panduan 1 2 3 Menjadi Netizen Cerdas
Panduan 1 2 3 Menjadi Netizen CerdasPanduan 1 2 3 Menjadi Netizen Cerdas
Panduan 1 2 3 Menjadi Netizen Cerdas
 
METODE IDENTIFIKASI BERITA HOAX
METODE IDENTIFIKASI BERITA HOAXMETODE IDENTIFIKASI BERITA HOAX
METODE IDENTIFIKASI BERITA HOAX
 
Etika Dalam Internet
Etika Dalam InternetEtika Dalam Internet
Etika Dalam Internet
 
PRESENTASI CYBERSECURITY REKTOR
PRESENTASI CYBERSECURITY REKTORPRESENTASI CYBERSECURITY REKTOR
PRESENTASI CYBERSECURITY REKTOR
 
Materi 1 (TOT Literasi Digital): Internet, Media Sosial, dan Literasi Digital
Materi 1 (TOT Literasi Digital): Internet, Media Sosial, dan Literasi DigitalMateri 1 (TOT Literasi Digital): Internet, Media Sosial, dan Literasi Digital
Materi 1 (TOT Literasi Digital): Internet, Media Sosial, dan Literasi Digital
 
Makalah keamanan jaringan
Makalah keamanan jaringanMakalah keamanan jaringan
Makalah keamanan jaringan
 
Literasi Digital ICT Watch
Literasi Digital ICT WatchLiterasi Digital ICT Watch
Literasi Digital ICT Watch
 
Jenis-jenis Penipuan di Internet dan Cara Menghindarinya
Jenis-jenis Penipuan di Internet dan Cara MenghindarinyaJenis-jenis Penipuan di Internet dan Cara Menghindarinya
Jenis-jenis Penipuan di Internet dan Cara Menghindarinya
 
Cyber Crime di Indonesia
Cyber Crime di IndonesiaCyber Crime di Indonesia
Cyber Crime di Indonesia
 
Materi 1. algoritma pemrograman
Materi 1. algoritma pemrogramanMateri 1. algoritma pemrograman
Materi 1. algoritma pemrograman
 

Viewers also liked

ID IGF 2016 - Hukum 2 - Cybersecurity dan HAM
ID IGF 2016 - Hukum 2 - Cybersecurity dan HAMID IGF 2016 - Hukum 2 - Cybersecurity dan HAM
ID IGF 2016 - Hukum 2 - Cybersecurity dan HAMIGF Indonesia
 
Makalah cyber crime dalam Bahasa Inggris dan Indonesia
Makalah cyber crime dalam Bahasa Inggris dan IndonesiaMakalah cyber crime dalam Bahasa Inggris dan Indonesia
Makalah cyber crime dalam Bahasa Inggris dan Indonesiakorneliszalukhu
 
Contoh surat keterangan, daftar nilai & judul kkp
Contoh surat keterangan, daftar nilai & judul kkpContoh surat keterangan, daftar nilai & judul kkp
Contoh surat keterangan, daftar nilai & judul kkpRiri Riyanti
 
Makalah etika dan profesi
Makalah etika dan profesiMakalah etika dan profesi
Makalah etika dan profesisiti partimah
 
perjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumahperjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumahLegal Akses
 
Perjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaPerjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaLegal Akses
 
Draf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan PerusahaanDraf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan PerusahaanLegal Akses
 
Draf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian KerjaDraf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian KerjaLegal Akses
 

Viewers also liked (11)

Cyberlaw 2
Cyberlaw 2Cyberlaw 2
Cyberlaw 2
 
ID IGF 2016 - Hukum 2 - Cybersecurity dan HAM
ID IGF 2016 - Hukum 2 - Cybersecurity dan HAMID IGF 2016 - Hukum 2 - Cybersecurity dan HAM
ID IGF 2016 - Hukum 2 - Cybersecurity dan HAM
 
Makalah cyber crime dalam Bahasa Inggris dan Indonesia
Makalah cyber crime dalam Bahasa Inggris dan IndonesiaMakalah cyber crime dalam Bahasa Inggris dan Indonesia
Makalah cyber crime dalam Bahasa Inggris dan Indonesia
 
Contoh surat keterangan, daftar nilai & judul kkp
Contoh surat keterangan, daftar nilai & judul kkpContoh surat keterangan, daftar nilai & judul kkp
Contoh surat keterangan, daftar nilai & judul kkp
 
Makalah cybercrime
Makalah cybercrimeMakalah cybercrime
Makalah cybercrime
 
Makalah etika dan profesi
Makalah etika dan profesiMakalah etika dan profesi
Makalah etika dan profesi
 
surat wasiat
surat wasiatsurat wasiat
surat wasiat
 
perjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumahperjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumah
 
Perjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaPerjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha Bersama
 
Draf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan PerusahaanDraf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan Perusahaan
 
Draf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian KerjaDraf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian Kerja
 

Similar to CYBERCRIME

Makalah eptik 2
Makalah eptik 2Makalah eptik 2
Makalah eptik 2uichabe
 
Pertemuan-8_-Cybercrime-Pencegahan-dan-Penanggulangannya.ppt
Pertemuan-8_-Cybercrime-Pencegahan-dan-Penanggulangannya.pptPertemuan-8_-Cybercrime-Pencegahan-dan-Penanggulangannya.ppt
Pertemuan-8_-Cybercrime-Pencegahan-dan-Penanggulangannya.pptDaniNiko
 
MAKALAH CYBER ESIPONAGE.pdf
MAKALAH CYBER ESIPONAGE.pdfMAKALAH CYBER ESIPONAGE.pdf
MAKALAH CYBER ESIPONAGE.pdfDaffa Aslam
 
Bab 14 etika & hukum bidang teknologi informasi
Bab  14 etika & hukum bidang teknologi informasiBab  14 etika & hukum bidang teknologi informasi
Bab 14 etika & hukum bidang teknologi informasianasyafridha
 
Makalah etika profesi
Makalah etika profesiMakalah etika profesi
Makalah etika profesimaulidiahsiti
 
Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Etika Profesi Teknologi Informasi dan KomunikasiEtika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Etika Profesi Teknologi Informasi dan KomunikasiBina Sarana Informatika
 
Makalah eptik Cybercrime Banu & Ismail
Makalah eptik Cybercrime Banu & Ismail Makalah eptik Cybercrime Banu & Ismail
Makalah eptik Cybercrime Banu & Ismail BanuSeptiaji
 
Makalah eptik Cybercrime Banu & Mail
Makalah eptik Cybercrime Banu & MailMakalah eptik Cybercrime Banu & Mail
Makalah eptik Cybercrime Banu & MailBanuSeptiaji
 
Peranan uu no 11 tahun 2008 tentang informasi
Peranan uu no 11 tahun 2008 tentang informasiPeranan uu no 11 tahun 2008 tentang informasi
Peranan uu no 11 tahun 2008 tentang informasimartherico
 
Makalah eptik
Makalah eptikMakalah eptik
Makalah eptikagieoneng
 
Makalah eptik
Makalah eptikMakalah eptik
Makalah eptikagieoneng
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptROYCIPTOSABASTIAN1
 
Sim 11, rhosida desarti, prof. dr. hapzi ali, cma, lmplikasi etis ti, univers...
Sim 11, rhosida desarti, prof. dr. hapzi ali, cma, lmplikasi etis ti, univers...Sim 11, rhosida desarti, prof. dr. hapzi ali, cma, lmplikasi etis ti, univers...
Sim 11, rhosida desarti, prof. dr. hapzi ali, cma, lmplikasi etis ti, univers...rhosidadesarti
 

Similar to CYBERCRIME (20)

Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Makalah eptik
Makalah eptikMakalah eptik
Makalah eptik
 
Makalah eptik 2
Makalah eptik 2Makalah eptik 2
Makalah eptik 2
 
Cyber Crime
Cyber CrimeCyber Crime
Cyber Crime
 
Cyber Crime
Cyber CrimeCyber Crime
Cyber Crime
 
Pertemuan-8_-Cybercrime-Pencegahan-dan-Penanggulangannya.ppt
Pertemuan-8_-Cybercrime-Pencegahan-dan-Penanggulangannya.pptPertemuan-8_-Cybercrime-Pencegahan-dan-Penanggulangannya.ppt
Pertemuan-8_-Cybercrime-Pencegahan-dan-Penanggulangannya.ppt
 
MAKALAH CYBER ESIPONAGE.pdf
MAKALAH CYBER ESIPONAGE.pdfMAKALAH CYBER ESIPONAGE.pdf
MAKALAH CYBER ESIPONAGE.pdf
 
Bab 14 etika & hukum bidang teknologi informasi
Bab  14 etika & hukum bidang teknologi informasiBab  14 etika & hukum bidang teknologi informasi
Bab 14 etika & hukum bidang teknologi informasi
 
Makalah etika profesi
Makalah etika profesiMakalah etika profesi
Makalah etika profesi
 
Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Etika Profesi Teknologi Informasi dan KomunikasiEtika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi
 
Makalah eptik Cybercrime Banu & Ismail
Makalah eptik Cybercrime Banu & Ismail Makalah eptik Cybercrime Banu & Ismail
Makalah eptik Cybercrime Banu & Ismail
 
Makalah eptik Cybercrime Banu & Mail
Makalah eptik Cybercrime Banu & MailMakalah eptik Cybercrime Banu & Mail
Makalah eptik Cybercrime Banu & Mail
 
Eptik makalah
Eptik makalahEptik makalah
Eptik makalah
 
PPT Cyber Crime
PPT Cyber CrimePPT Cyber Crime
PPT Cyber Crime
 
Peranan uu no 11 tahun 2008 tentang informasi
Peranan uu no 11 tahun 2008 tentang informasiPeranan uu no 11 tahun 2008 tentang informasi
Peranan uu no 11 tahun 2008 tentang informasi
 
Makalah eptik
Makalah eptikMakalah eptik
Makalah eptik
 
Makalah eptik
Makalah eptikMakalah eptik
Makalah eptik
 
Makalah eptik
Makalah eptikMakalah eptik
Makalah eptik
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
Sim 11, rhosida desarti, prof. dr. hapzi ali, cma, lmplikasi etis ti, univers...
Sim 11, rhosida desarti, prof. dr. hapzi ali, cma, lmplikasi etis ti, univers...Sim 11, rhosida desarti, prof. dr. hapzi ali, cma, lmplikasi etis ti, univers...
Sim 11, rhosida desarti, prof. dr. hapzi ali, cma, lmplikasi etis ti, univers...
 

Recently uploaded

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 

CYBERCRIME

  • 1. MAKALAH ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI CYBER CRIME DAN CYBER LAW Disusun Oleh : SUSI APRIYANI KHUMAEROH NIM: 11112390 Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bekasi 2014
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta kasih sayang-Nya kepada setiap manusia. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW, Nabi akhir zaman Kita semua. Makalah ini berisikan pengertian tentang Cybercrime dan Cyber law serta beberapa contoh tentang kasusnya dan juga tindakan hukum yang menyertainya. Melalui makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada kita semua yang ingin mengetahui tentang kejahatan didunia teknologi serta hukum pidana maupun hukum perdata yang bisa didapatkan seseorang atas perbuatannya. Makalah ini juga dibuat untuk memenuhi syarat nilai UAS untuk mata kuliah Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi (EPTIK) . Saya menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan syarat yang bersifat membangun selalu kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam penulisan makalah ini. Semoga Allah SWT selalui meridhoi segala usah yang kita lakukan, Amin. Cikarang, 27 April 2014 Susi Apriyani Khumaeroh
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemanfaatan tekonologi informasi, media serta komunikasi telah mengubah perilaku serta pola hidup masyarakat secara cepat. Pekembangan teknologi informasi yang begitu cepat juga telah membuat hubungan dunia menjadi tanpa batas, dimana setiap orang bisa megetahui kapan, dimana dan apa yang sedang kita lakukan saat ini dengan sangat mudah. Perkembangan teknologi ini memang
  • 4. memberikan banyak manfaat bagi manusia tetapi perlu kita ingat juga bahwa teknologi informasi saat ini memiliki dua sisi mata uang karena selain memberikan peningkatan bagi kesejahteraan serta kemajuan bagi peradapan manusia sekaligus menjadi sarana efektif untuk melakukan kejahatan yang melawan hukum. B. Metode Penelitian Blog ini adalah salah satu tugas Mata kuliah Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi ( EPTIK ). Penyusunan blog ini adalah hasil dari apa yang telah saya pelajari dari kampus atau bantuan internet maupun dari buku- buku yang telah saya pelajari sebelumya. Saya berharap dengan adanya blog ini dapat memberikan manfaat tentang pengetahuan mengenai cybercrime dan cyberlaw beserta aspek hukum yang menyertainya. Dalam penyusunan makalah ini, saya menggunakan beberapa tahap. Pada tahap awal yaitu pengumpulan data dan fakta saya lakukan secara parelel, kemudian seluruh data dan fakta yang dapat dihimpun saya seleksi, mana yang akan dibahas lebih lanjut dalam makalah saya. Kemudian, segala data dan fakta yang telah lolos seleksi saya kelompokkan dan saya urutkan berdasarkan tema pembahasan, kemudian penulisan makalah ini dilakukan dengan memperhatikan data dan fakta yang saya peroleh sebagai bahan referensi penulisan. BAB II CYBERCRIME
  • 5. A. Definisi Cybercrime Cybercrime adalah tindakan pidana kriminal yang dilakukan pada teknologi internet (cyberspace), baik yang menyerang fasilitas umum didalam cyberspace ataupun kepemilikan pribadi. Secara teknik tindak pidana tersebut dapat dibedakan menjadi off-line crime, semi on-line crime dan cybercrime. Masing-masing memiliki karakteristik tersendiri, namun perbedaan utama antara ketiganya adalah keterhubungan dengan jaringan informasi publik (internet). Cybercrime dapat didefinisikan sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan menggunakan internet yang berbasis pada kecanggihan teknologi komputer dan telekomunikasi. The Prevention of Crime and the Treatment of Offlenderes di Havana, cuba pada tahun 1999 dan di Wina, Austria tahun 2000, menyebutkan ada 2 istilah ynag dikenal: 1. Cybercrime dalam arti sempit disebut Computer Crime , yaitu prilaku ilegal/ melanggar yang secara langsung menyerang sistem keamanan komputer dan/ atau data yang diproses oleh komputer. 2. Cybercrime dalam arti luas disebut Computer Related Crime, yaitu perilaku ilegal/ melanggar yang berkaitan dengan sistem komputer atau jaringan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Cybercrime adalah perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan memakai jaringan komputer sebagai sarana/ alat atau komputer sebagai objek, baik untuk memperoleh keuntungan ataupun tidak dengan merugikan orang lain. B. Motif Cybercrime
  • 6. Motif kejahatan didunia maya (cybercrime) pada umumnya dapt dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu: 1. Motif Intelektual, yaitu kejahatan yang dilakukan hanya untuk kepuasan pribadi dan menujukkan bahwa dirinya telah mampu untuk merekayasa dan mengimplementasikan bidang teknologi informasi. Kejahatan dengan motif ini pada umumnya dilakukan oleh seseorang secara individual. 2. Motif Ekonomi, politik dan kriminal yaitu, kejahatan yang dilakukan untuk keuntungan pribadi atau olongan tertentu yang berdampak pada kerugian secara ekonomi dan politik pada pihak lain, karena memiliki tujuan yang dapat berdampak besar. Kejahatan dengan motif ini pada umumnya dilakukan oleh sebuah korporasi. C. FAKTOR PENYEBAB MUNCULNYA CYBERCRIME Jika dipandang dari sudut pandang yang lebih luas, latar belakang terjadinya kejahatan didunia maya ini terbagi menjadi dua faktor penting, yaitu: 1. Faktor Teknis Dengan adanya teknologi internet akan menghilangkan batas wilayah negara yang menjadikan dunia ini menjadi begitu dekat dan sempit. Saling terhubung antara jaringan yang satu dengan yang lain memudahkan pelaku kejahatan untuk melakukan aksinya. Kemudian, tidak meratanya penyebaran teknologi menjadikan pihak yang satu lebih kuat dibangkan yang lain. 2. Faktor Sosial Ekonomi Cybercrime dapat dipandang sebagai produk ekonomi. Isu global yang kemudian dihubungkan dengan kejahatan tersebut adalah keamanan jaringan. Keamanan
  • 7. jaringan merupakan isu global yang muncul bersamaan dengan internet. Sebagai komoditi ekonomi, banyak negara yang tentunya sangat membutuhkan keamanan jaringan. Melihat kenyataan seperti itu, cybercrime berada dalam skenario besar dari kegiatan ekonomi dunia. D. JENIS-JENIS CYBERCRIME Jenis-jenis Cybercrime dapat dikelompokkan dalam banyak kategori. Salah satu pemisahan jenis cybercrime yang umum dikenal adalah kategori berdasarkan motif pelakunya. 1. Sebagai tindakan kejahatan murni Kejahatan sengaja terjadi dan terencana untuk melakukan perusakan, pencurian dan tindakan anarkis terhadap sistem informasi atau sistem komputer. Tindakan kriminal dan memiliki motif kriminalitas dan biasanya menggunakan internet hanya sebagai sarana kejahatan. 2. Sebagai Tindakan Abu-Abu (tidak jelas) Kejahatan terjadi terhadap sistem komputer tetapi tidak melakukan perusakan, pencurian dan tindakan anarkis terhadap sistem informasi atau sistem komputer. Contoh tindak pidana yang berkaitan dengan pelanggaran hak cipta dan hak-hak terkait. E. CYBERCRIME INDONESIA Ada beberapa fakta kasus cybercrime yang sering terjadi di Indonesia, diantaranya adalah: 1. Pencurian Account User Internet
  • 8. Merupakan salah satu dari kategori Identity Thef and fraud (pencurian identitas dan penipuan), hal ini dapat terjadi karena pemilik user kurang aware terhadap keamanan didunia maya, dengan membuat user dan password yang identik atau gampang ditebak dan memudahkan para pelaku kejahatan dunia maya ini melakukan aksinya. 2. Deface (Membajak Situs Web) Metode kejahatan deface adalah mengubah tampilan website menjadi sesuai keinginan pelaku kejahatan. Bisa menampilkan tulisan-tulisan provokatif atau gambar-gambar lucu. Deface juga merupakan salah satu jenis kejahatan dunia maya yang paling favorit karena hasil kejahatan dapat dilihat secara langsung oleh masyarakat. 3. Virus dan Trojan Virus komputer merupakan program komputer yang dapat menggandakan atau menyalin dirinya sendiri dan menyebar dengan menyisipkan salinan dirinya kedalam program atau dokumen lain. Trojan adalah sebuah bentuk perangkat lunak yang mencurigakan yang dapat merusak sistem atau jaringan. Tujuan dari tojan adalah memperoleh informasi dari target (password, kebiasaan user yang tercatat dalam system log,data dan lain-lain) dan mengendalikan target (memperoleh hak akses pada target. F. PENANGANAN CYBERCRIME Cybercrime adalah masalah dalam dunia internet yang arus ditangani secara serius. Sebagai kejahatan, penganan terhadap cubercrime dapat dianalogikan sama dengan dunia nyata, harus dengan hukum legal yang mengatur. Berikut ini ada beberapa cara penganan cybercrime:
  • 9. 1. Dengan Upaya Non Hukum Adalah segala upaya yang lebih bersifat preventif dan persuasif terhadap para pelaku, korban dan semua pihak yang berpotensi terkait dengan kejahatan dunia maya. 2. Dengan Upaya Hukum (Cyberlaw) Adalah segala upaya yang bersifat mengikat, lebih banyak memberikan informasi mengenai hukuman dan jenis pelanggaran/kejahatan dunia maya secara spesifik. Beberapa contoh yang dapat dilakukan terkait dengan cara pencegahan cybercrime adalah sebagai berikut: 1. Untuk menanggulangi masalah Virus pada sistem dapat dilakukan dengan memeasang anti virus dan anti spy ware dengan upgrading dan updating secara periodik. 2. Untuk menaggulangi pencurian password dilakukan proteksi security system terhadap password dan/ atau perubahan password secara berkala. G. PERANGKAT ANTI CYBER Beberapa hal ynag perlu dilakukan dalam menangani cybercrime adalah memperkuat aspek hukum dan aspek non hukum, sehingga meskipun tidak dapat direduksi sampai titik nol paling tidak terjadinya cybercrime dapat ditekan lebih rendah. 1. Modernisasi hukum pidana Nasional. Sejalan dengan perkembangan teknologi, cybercrime juga mengalami perubahan signifikan. Saat kini kita
  • 10. mengenal ratusan jenis Virus dengan dampak tingkat kerusakan yang semakin rumit. 2. Meningkatkan Sistem Pengamanan Jaringan Komputer. Jaringan komputer merupakan gerbang penghubung antara satu sistem komputer ke sistem yang lain. Gerbang ini sangat rentan terhadap serangan, baik berupa denial of service attack atau virus. 3. Meningkatkan pemahaman dan keahlian Aparatur Penegak hukum. Aparatur penegak hukum adalah sisi brainware yang memgang peran penting dalam penegakan cyberlaw. Dengan kualitas tingkat pemahaman aparat yang baik terhadap cybercrime diharapkan kejahatan dapat ditekan. 4. Meningkatkan kesadaran warga mengenai masalah cybercrime. Warga negara merupakan konsumen terbesar dalam dunia maya. Warga negara memiliki petensi yang sama besar untuk menjadi pelaku cybercrime atau korban cybercrime. Maka dari itu kesadaran warga negara sangat penting. BAB III CYBERLAW A. DEFINISI CYBERLAW Cyberlaw dapat didefinisikan sebagai seperangkat aturan hukum yang diberlakukan untuk menanggulangi perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan menggunakan teknologi internet (Cybercrime). B. JENIS-JENIS KEJAHATAN CYBER Joy Computing adalah pemakaian komputer orang lain tanpa izin. Hal ini termasuk pencurian waktu opersi komputer.
  • 11. Hacking adalah mengakses secara tidak sah atau tanpa izin dengan alat suatu terminal. The Trojan Horse Adalah manipulasi data atau program dengan jalan mengubah satu intruksi dalam sebuah program, menghapus, menambah, menjadikan tidak terjangkau dengan tujuan untuk kepentingan pribadi atau orang lain. C. RUANG LINGKUP CYBERLAW Pembahasan mengenai ruang lingkup cyberlaw dimaksudkan sebagai inventarisasi atas persoalan-persoalan atau aspek-aspek hukum yang diperkirakan berkaitan dengan pemanfaatan internet. Secara garis besar ruang lingkup cyberlaw ini berkaitan dengan persoalan-persoalan atau aspek hukum dari: ●E-commerce ●Trademark/Domain Names ●Privacy and Security on the internet ●Copyright ●Defamation, dan sebagainya. D. TOPIK-TOPIK CYBERLAW Secara garis besar ada lima topik dari cyberlaw disetiap negara yaitu: 1. Information Security, Menyangkut masalah keontetikan pengirim atau penerima dan integritas dari pesan yang mengalir melalui internet.Dalam hal ini diatur masalah keabsahan dan kerahasiaan tanda tangan elektronik. 2. On-line Transaction, meliputi penawaran, jual-beli, pembayaran sampai pengiriman barang melalui internet.
  • 12. 3. Right in Electronic Information, Soal hak cipta dan hak-hak yang muncul bagi pengguna maupun penyedia konten. 4. Regulation Information Content, Sejauh mana perangkat hukum mengatur content yang dialirkan malalui internet. 5. Regulation On-line Contact, Tatakrama dalam berkomunikasi dan berbisnis melalui internet termasuk perpajakan, retriksi eksport-import, kriminalitas dan yurisdiksi hukum. E. ASPEK HUKUM TERHADAP KEJAHATAN CYBER Dalam kaitannya dengan penentuan hokum yang berlaku dikenal beberapa asas yang biasa digunakan, yaitu : 1. Azas Subjective Territoriality Azas yang menekankan bahwa keberlakuan hukum ditentukan berdasarkan tempat perbuatan dilakukan dan penyelesaian tindak pidananya dilakukan dinegara lain 2. Azas Objective Territoriality Azas yang menyatakan bahwa hukum yang berlaku adalah hukum dimana akibat utama perbuatan itu terjadi dan memberikan dampak yang sangat merugikan bagi Negara yang bersangkutan. 3. Azas Nasionality, Azas yang menentukan bahwa Negara mempunyai jurisdiksi untuk menentukan hukum berdasarkan kewarganegaraan pelaku. 4. Azas Protective Principle, Azas yang menekankan jurisdiksi berdasarkan kewarganegaraan korban
  • 13. 5. Azas Universality, Azas ini menentukan bahwa setiap Negara berhak untuk menangkap dan menghukum para pelaku pembajakan. 6. Azas Protective Principle, Azas yang menyatakan berlakunya hokum didasarkan atas keinginan Negara untuk melindungi kepentingan Negara dari kejahatan yang dilakukan diluar wilayahnya yang umumnya digunakan apabila korban adalah Negara atau pemerintah. F. KASUS-KASUS CYBERCRIME Seiring dengan perkembangan teknologi Internet, menyebabkan munculnya kejahatan yang disebut dengan “CyberCrime” atau kejahatan melalui jaringan Internet. Munculnya beberapa kasus “CyberCrime” di Indonesia, seperti pencurian kartu kredit, hacking beberapa situs, menyadap transmisi data orang lain, misalnya email, dan memanipulasi data dengan cara menyiapkan perintah yang tidak dikehendaki ke dalam programmer komputer. Sehingga dalam kejahatan komputer dimungkinkan adanya delik formil dan delik materil. Delik formil adalah perbuatan seseorang yang memasuki komputer orang lain tanpa ijin, sedangkan delik materil adalah perbuatan yang menimbulkan akibat kerugian bagi orang lain. Adanya CyberCrime telah menjadi ancaman stabilitas, sehingga pemerintah sulit mengimbangi teknik kejahatan yang dilakukan dengan teknologi komputer, khususnya jaringan internet dan intranet. Berikut adalah salah satu kasus cybercrime tentang penipuan lowongan kerja melalui media elektronik
  • 14. Pada awal bulan Desember 2012 tersangka MUHAMMAD NURSIDI Alias CIDING Alias ANDY HERMANSYAH Alias FIRMANSYAH Bin MUHAMMAD NATSIR melalui alamat website http://lowongan- kerja.tokobagus.com/hrd-rekrutmen/lowongan-kerja-adaro- indonesia4669270.html mengiklankan lowongan pekerjaan yang isinya akan menerima karyawan dalam sejumlah posisi termasuk HRGA (Human Resource- General Affairs) Foreman dengan menggunakan nama PT. ADARO INDONESIA. Pada tanggal 22 Desember 2012 korban kemudian mengirim Surat Lamaran Kerja, Biodata Diri (CV) dan pas Foto Warna terbaru ke email hrd.adaro@gmail.com milik tersangka, setelah e-mail tersebut diterima oleh tersangka selanjutnya tersangka membalas e-mail tersebut dengan mengirimkan surat yang isinya panggilan seleksi rekruitmen karyawan yang seakan-akan benar jika surat panggilan tersebut berasal dari PT. ADARO INDONESIA, di dalam surat tersebut dicantumkan waktu tes, syarat-syarat yang harus dilaksanakan oleh korban, tahapan dan jadwal seleksi dan juga nama-nama peserta yang berhak untuk mengikuti tes wawancara PT. ADARO INDONESIA, selain itu untuk konfirmasi korban diarahkan untuk menghubungi nomor HP. 085331541444 via SMS untuk konfirmasi kehadiran dengan format ADARO#NAMA#KOTA#HADIR/TIDAK dan dalam surat tersebut juga dilampirkan nama Travel yakni OXI TOUR & TRAVEL untuk melakukan reservasi pemesanan tiket serta mobilisasi (penjemputan peserta di bandara
  • 15. menuju ke tempat pelaksanaan kegiatan) dengan penanggung jawab FIRMANSYAH, Contact Person 082 341 055 575. Korban kemudian menghubungi nomor HP. 082 341 055 575 dan diangkat oleh tersangka yang mengaku Lk. FIRMANSYAH selaku karyawan OXI TOUR & TRAVEL yang mengurus masalah tiket maupun mobilisasi (penjemputan peserta di bandara menuju ke tempat pelaksanaan kegiatan) PT. ADARO INDONESIA telah bekerja sama dengan OXI TOUR & TRAVEL dalam hal transportasi terhadap peserta yang lulus seleksi penerimaan karyawan, korbanpun kemudian mengirimkan nama lengkap untuk pemesanan tiket dan alamat email untuk menerima lembar tiket melalui SMS ke nomor HP. 082 341 055 575 sesuai dengan yang diminta oleh tersangka, adapun alamat e-mail korban yakni lanarditenripakkua@gmail.com. Setelah korban mengirim nama lengkap dan alamat email pribadi, korban kemudian mendapat balasan sms dari nomor yang sama yang berisi total biaya dan nomor rekening. Isi smsnya adalah “Total biaya pembayaran IDR 2.000.00,- Silakan transfer via BANK BNI no.rek:0272477663 a/n:MUHAMMAD FARID” selanjutnya korbanpun kemudian mentransfer uang sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) untuk pembelian tiket, setelah mentransfer uang korban kembali menghubungi Lk. FIRMANSYAH untuk menanyakan kepastian pengiriman tiketnya, namun dijawab oleh tersangka jika kode aktivasi tiket harus Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi, Endi Sutendi mengatakan bahwa dengan adanya kecurigaan setelah tahu jika aktivasinya dilakukan dengan menu transfer. Sehingga pada hari itu juga Minggu tanggal 23 Desember 2012 korban langsung melaporkan kejadian tersebut di SPKT Polda Sulsel. Dengan Laporan
  • 16. Polisi Nomor : LP / 625 / XII / 2012 / SPKT, Tanggal 23 Desember 2012, katanya. Menurut Endi adapun Nomor HP. yang digunakan oleh tersangka adalah 082341055575 digunakan sebagai nomor Contact Person dan mengaku sebagai penanggung jawab OXI TOUR & TRAVEL, 085331541444 digunakan untuk SMS Konfirmasi bagi korban dan 02140826777 digunakan untuk mengaku sebagai telepon kantor jika korban meminta nomor kantor PT. ADARO INDONESIA ataupun OXI TOUR & TRAVEL, paparnya. Sehingga Penyidik dari Polda Sulsel menetapkan tersangka yakni MUHAMMAD NURSIDI Alias CIDING Alias ANDY HERMANSYAH Alias FIRMANSYAH Bin MUHAMMAD NATSIR D, (29) warga Jl. Badak No. 3 A Pangkajene Kab. Sidrap. dan Korban SUNARDI H Bin HAWI,(28)warga Jl. Dg. Ramang Permata Sudiang Raya Blok K. 13 No. 7 Makassar. Dan menurut Endi pelaku dijerat hukuman Pasal 28 ayat (1) Jo. Pasal 45 ayat (2) UU RI No. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektonik (ITE) Subs. Pasal 378 KUHPidana. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Didunia ini banyak hal yang memiliki dua sisi yang berlawanan, seperti teknologi informasi dan komunikasi, maka hal ini diyakini hasil karya cipta
  • 17. peradaban manusia tertinggi pada zaman ini. Namun karena keberadaannya yang bagai memiliki dua mata pisau yang selalu berlawanan, dilain sisi dapat menjadi manfaat bagi banyak orang, sedangkan disisi lainnya dapat menjadi sumber kerugian bagi yang lain. Banyak pihak yang memilih untuk tidak berinteraksi dengan teknologi informasi dan komunikasi. Teknologi itu sendiri saat ini telah dianalogikan sebagai bagian dari tubuh manusia yang saling tergantung satu sama lain. namun semakin tekhnologi itu semakin berkembang semakin besar juga ketergantungan manusia terhadap penggunaan teknologi itu sendiri. Maka hal inilah yang mengakibatkan munculnya kejahatan-kejahatan yang menggunakan perkembangan tehknologi ini sebagai cara yang paling canggih dan paling mudah untuk melakukan aksinya. Tanpa disadari bahwa perkembangan tehknologi itu sendiri telah mengekang manusia itu sendiri dengan kemudahan-kemudahan yang diberikan. Semakin hari perkembangan tehknologi yang semakin pesat suatu saat akan membawa kehancuran bagi umat manusia. Karena kemajuan tehknologi juga diikuti dengan kemajuan kejahatan yang mengikutinya. B. SARAN Cybercrime adalah bentuk kejahatan yang mestinya kita hindari atau kita berantas keberadaannya. Cyberlaw adalah salah satu perangkat yang dipakai oleh suatu negara untuk melawan dan mengendalikan kejahatan dunia maya
  • 18. (cybercrime) khususnya dalam hal kasus cybercrime yang sedang tumbuh dinegara tersebut seperti layaknya pelanggar hukum dan penegak hukum. Sebagai manusia yang beradab dalam menyikapi dan menggunakan teknologi ini, mestinya kita dapat memilah mana yang baik, benar dan bermanfaat bagi sesama, kemudian mengambilnya sebagai penyambung mata rantai kabaikan terhadap sesama. Kita juga mesti pandai melihat mana yang buruk dan merugikan bagi orang lain untuk selanjutnya kita menghindari atau memberantasnya jika hal itu ada dihadapan kita. Demikian makalah ini kami susun dengan usaha yang maksimal dari saya, Saya mengharapkan yang terbaik untuk Saya dalam penyusunan makalah ini maupun bagi para pembaca semoga dapat mengambil manfaat dengan bertambahnya wawasan dan pengetahuan baru setelah membaca tulisan yang ada pada makalah ini. Namun demikian, sebagai manusia biasa Saya menyadari keterbatasan Saya dalam segala hal termasuk dalam penyusunan makalah ini, maka dari itu Saya mengharapkan kritik atau saran yang membangun demi terciptanya penyusunan makalah yang lebih sempurna di masa yang akan datang. Atas segala perhatiannya Saya ucapkan terimakasih. DAFTAR PUSTAKA sumber ; http://id.wikipedia.org/wiki/Kejahatan_dunia_maya · http://en.wikipedia.org/wiki/Cyber_crime · http://id.wikipedia.org/wiki/Perangkat_perusak
  • 19. · http://keamananinternet.tripod.com/pengertian-definisi- cybercrime.html · Modul Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi Bina Sarana Informatika