Makalah ini membahas tentang cyber crime khususnya perjudian online pertandingan bola. Perjudian online ini beroperasi melalui situs dan memiliki sistem anggota serta taruhan yang dapat mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah per bulan. Meskipun perjudian dilarang agama dan hukum positif, hukuman untuk perjudian online dinilai masih ringan sehingga perlu direvisi menjadi lebih berat agar para pelaku jera.
Makalah Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi
1. MAKALAH ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI PENGETAHUAN SEPUTAR CYBER CRIME
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Diploma tiga ( D.III )
ENENG SITI RUMINAH
NIM : 11111460
Jurusan Komputerisasi Akuntansi
Akademi Manajeman Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika
Bekasi
2014
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang Alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul “” yang merupakan syarat untuk mendapatkan
nilai UAS pada mata kuliah Etika Profesi Teknologi Informasi & Komunikasi
(EPTIK) pada Program Diploma Tiga (DIII) Akademi Manajemen Informatika
Bina Sarana Informatika (AMIK BSI).
Dalam penyelesaian tugas ini, penulis mendapat banyak bantuan,
bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Bapak Djadjat Sudrajat selaku dosen pembimbing mata kuliah
EPTIK
2. Semua pihak yang telah membantu namum penulis tidak dapat
menyebutkan satu-persatu.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa tugas Etika Profesi ini masih jauh dari
sempurna, oleh karna itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari semua pihak sehingga kami bisa memperbaiki dan
mengembangkan nya dimasa yang akan datang.
Bekasi, 23 April 2014
ENENG SITI RUMINAH
3. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 UMUM
Kebutuhan akan teknologi jaringan komputer semakin meningkat. Selain
sebagai media penyedia informasi, melalui internet pula kegiatan komunikasi
komersial menjadi bagian terbesar dan pesat pertumbuhannya serta menembus
berbagai batas Negara. Bahkan melalui jaringan ini kegiatan pasar didunia bisa
dietahui selama 24 jam. Melalui dunia internet ataudisebut juga cyber space
apapun dapat dilakukan. Segi positif dari dunia maya ini tentu saja menambah
trend perkembangan teknologi dunia dengan segala bentuk kreatifitas manusia.
Namun dampak negatif pun tidak bisa dihindari. Tatkala pornografi marak
dimedia internet, masyarakat pun tidak bisa berbuat banyak. Seiring dengan
perkembangan teknologi internet, menyebabkan munculnya kejahatan yang
disebut dengan cyber cryme atau kejahatan melalui jaringan internet. Munculnya
beberapa kasus cyber crime di Indonesia, seperti pencurian kartu kredit , hacking
beberapa situs, menyadap transmisi data orang lain, misalnya email dan
pemanipulasi data dengan cara menyiapkan perintah yang tidak dikehendaki ke
dalam programer komputer. Sehingga dalam kejahatan komputer dimungkinkan
adanya delik formil dan delik materil. Delik formil adalah perbuatan seseorang
yang yang memasuki komputer orang lain tanpa izin, sedangkan delik materil
adalah perbuatan yang menimbulkan kerugian bagi orng lain. Adanya cyber crime
telah menjadi ancaman stabilitas, sehingga pemerintah sulit mengimbangi tehnik
4. kejahatan yang dilakukan dengan teknologi komputer. Khususnya jaringan
internet.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari penulisan makalah ini adalah :
a. Memberikan wawasan pengetahuan dan pemahaman kepada
masyarakat luas mengenai Cyber Crime, bentuknya hingga solusi
pencegahannya.
b. Meningkatkan pentingnya mempunyai ilmu tentang kejahatan Cyber
Crime sehingga dapat lebih waspada.
c. Melatih mahasiswa untuk lebih aktif dalam pencarian bahan – bahan
materi EPTIK.
d. Sebagai masukan kepada mahasiswa agar menggunakan ilmu yang
didapatnya untuk kepentingan yang positif
e. Untuk memenuhi tugas Etika Profesi Teknologi Informasi dan
Komputer.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
a. Memberi informasi tentang Cyber Crime kepada kami sendiri dan
masyarakat yang membaca pada umumnya
b. Untuk dapat dipresentasikan sehingga mendapatkan nilai UAS.
5. BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 UMUM
2.1.1 Sejarah Cyber Crime
Cyber Crime terjadi bermula dari kegiatan hacking yang telah ada lebih dari satu
abad. Pada tahun 1870-an, beberapa remaja telah merusak sistem telepon baru Negara
dengan merubah otoritas. Berikut akan ditunjukan seberapa sibuknya para hacker telah
ada selama 35 tahun terakhir. Awal 1960 fasilitas universitas dengan kerangka utama
computer yang besar, seperti laboratorium kepintaran buatan (arti ficial intel ligence)
MIT, menjadi tahap percobaan bagi para hacker. Pada awalnya kata”hacker” berarti
positif untuk seseorang yang menguasai komputer yang dapat membuat sebuah program
melebihi apa yang dirancang , untuk melaksanakan tugasnya. Awal 1970 Jhon Draper
membuat sebuah panggilan telepon jarak jauh secara gratis dan meniupkan nada yang
tepat kedalam telepon yang memberitahukan kepada system telepon agar membuka
saluran.
2.1.2 Definisi Cybercrime
Cybercrime merupakan bentuk-bentuk kejahatan yang timbul karena
pemanfaatan teknologi internet beberapa pendapat mengansumsikan Cybercrime dengan
computer crime. The U.S departement of justice memberikan pengertian computer crime
sebagai “any illegal act requiring knowledge of computer technologi for its perpetration,
investigation, or prosecution” pengertian tersebut identik dengan diberikan organizaton
of European community development. Adapun Andi Hamzah (1989) dakam tulisannya
“aspek-aspek pidana dibidang computer. Mengartikan kejahatan compter sebagai
kejahatan dibidang komputer sera mum dapat diartikan sebagai penggunaan komputer
secara ilegal. Dari beberapa pengertian diatas, secara ringkas dapat dikatakan bahwa
cybercrime dapat didefinisikan sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan
6. dengan enggunakan internet yag berbasis pada kecanggiahan teknologi, komputer dan
telekomunikasi baik untuk memperoleh keutungan ataupun tidak merugikan dengan pihak
lain.
2.1.3 Undang-Undang Dunia Maya (Cyberlaw)
Cyber law bisa diartikan sebagai hukum yang digunakan didunia cyber yaitu
dunia maya yang umumnya diasosiasikan dengan internet Hukum pada prinsipnya
merupakan pengaturan terhadap tindakan seseorang dan masyarakat dimana akan ada
sanksi bagi yang melanggar. Hukum juga merupakan aspek cyberlaw yang berada
diruang lingkupnya yag berhubungan dengan orang perorangan atau subyek hukum yang
menggunakan dan memanfaatkan teknologi internet. Untuk itu diperlukqn suatu
perangkat UU yang dapat mengatasi masalah ini, seperti sekarang telah adanya perangkat
hukum yang berhasil digolkan, yaitu Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik
(UU ITE).
7. BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Pengertian Perjudian Online
A. Perjudian Online Bola
Didalam dunia maya sangat banyak pihak-pihak yang mencari keuntungan tanpa
memperdulikan segala sesuatunya. Berikut ini adalah beberapa contoh kasus pelanggaran
hukum terhadap dunia maya diantaranya adalah Hacker, Cracker, Carding, Phising,
Perjudian Online dan yang lainnya. Dalam penulisan ini penulis mencoba membahas
salah satu kasus pelanggaran hukum dalam dunia maya yaitu Perjudian Online
pertandingan bola.
Seperti yang kita ketahui, perjudian adalah tindakan yang melanggar hukum,
sama halnya dengan perjudian online. Dalam pembahasan ini, perjudian yang dilakukan
yaitu pertaruhan pertandingan sepak bola Liga Inggris, Liga Italia dan Liga Jerman yang
ditayangkan di televisi pada tahun 2006. Perjudian online ini terjadi di Semarang Jawa
Tengah. Judi online tersebut beroprasi lewat situs www.rumahbola.com dan
www.maniakbola.com untuk kasus perjudian online ini sistemnya adalah pelaku bertindak
sebagai selaku pemilik website kemudian prakteknya menggunakan sistem member yang
semua anggotanya mendaftar kepada admin dalam dua situs atau menghubungi no hp,
setiap petaruh ada yang memasang uang dari mulai 200.000 hingga 20.000.000.
Omset perjudian online ini sebulan nya bisa mencapai miliaran rupiah, perputaran
uang disitus www.rumahbola.com berkisar 10miliar sedangkan pada situs
www.maniakbola.com berkisar 15miliar perbulan nya.
8. B. Undang-Undang tentang perjudian
Bicara tentang judi selain dilarang oleh agama, juga secara tegas dilarang oleh
hukum positif dalam KUHP. Hal ini dapat diketahui dari ketentuan pasal 303 KUHP,
Jo.UU No.7 tahun 1974 tentang penertiban judi Jo.PP.No.9 tahun 1981. Dalam pasal 303
KUHP tersebut dipertegas dengan UU.No.7 tahun 1974, yang didalam pasal 1, mengatur
semua tindak pidana perjudian sebagai kejahatan. Sedangkan didalam pasal 303 ayat (1)-
1 Bis KUHP dan pasal 303 ayat (1)-2 Bis KUHP, ancaman hukuman bagi mereka yang
mempergunakan kesempatan, serta turut serta main judi, diperberat menjadi 4 (empat)
tahun penjara atau denda setinggi-tingginya 10juta rupiah dan ayat (20)-nya penjatuhan
hukuman bagi mereka yang pernah dihukum penjara berjudi selama-lamanya 6 (enam)
tahun atau denda setinggi-tingginya 15juta rupiah juga terdapat dalam pasal 45 UU ITE
yaitu pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling banyak Rp. 1 miliar.
C. Permasalahan
Hukuman yang diberikan dalam permainan judi online bola dirasa sangat ringan
dan kurang memberatkan pelakunya. Hal inilah yang menjadi alasan utama seorang
penjudi untuk tidak jera melakukan praktek perjudian meskipun ia berulangkali masuk
penjara. Oleh sebab itu alangkah baiknya pasal 45 UU ITE yaitu pidana penjara paling
lama 6 (enam) tahun dan atau denda paling banyak 1 miliar direvisi oleh aparat yang
berwenang. Dengan adanya hukuman yang seberat-beratnya dan setimpal diharapkan
para penjudi ini jera dan oratek perjudian bisa diberantas.
9. BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Perjudian memang merupakan hal yang menarik bagi kebanyak orang.
Semua kalanganpun tergoda untuk melakukan aktifitas yang di langgar hukum
tersebu. Salah satu judi yang terpopuler dikalagan masyarakat adalah judi online
bola. Perbuatan itu menjadi semakin marak dengan adanya kemajuan internet
yang semakin mudah membuat jaringan perjudian ini menjdai lebih luas.
4.2. Saran
Namun ironisnya, hukuman bagi para penjudi bola internet selama ini
dirasa kurang setimpal dengan tindakan yang mereka lakukan. Oleh karna itu,
aparatpun diharapkan dapat bertindak secara tegas dan nyata terhadap tindakan
para penjudi khususnya para pelaku judi boal internet online.