SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
MAKALAH ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI PENGETAHUAN SEPUTAR CYBER CRIME
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Diploma tiga ( D.III )
ENENG SITI RUMINAH
NIM : 11111460
Jurusan Komputerisasi Akuntansi
Akademi Manajeman Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika
Bekasi
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang Alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul “” yang merupakan syarat untuk mendapatkan
nilai UAS pada mata kuliah Etika Profesi Teknologi Informasi & Komunikasi
(EPTIK) pada Program Diploma Tiga (DIII) Akademi Manajemen Informatika
Bina Sarana Informatika (AMIK BSI).
Dalam penyelesaian tugas ini, penulis mendapat banyak bantuan,
bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Bapak Djadjat Sudrajat selaku dosen pembimbing mata kuliah
EPTIK
2. Semua pihak yang telah membantu namum penulis tidak dapat
menyebutkan satu-persatu.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa tugas Etika Profesi ini masih jauh dari
sempurna, oleh karna itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari semua pihak sehingga kami bisa memperbaiki dan
mengembangkan nya dimasa yang akan datang.
Bekasi, 23 April 2014
ENENG SITI RUMINAH
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 UMUM
Kebutuhan akan teknologi jaringan komputer semakin meningkat. Selain
sebagai media penyedia informasi, melalui internet pula kegiatan komunikasi
komersial menjadi bagian terbesar dan pesat pertumbuhannya serta menembus
berbagai batas Negara. Bahkan melalui jaringan ini kegiatan pasar didunia bisa
dietahui selama 24 jam. Melalui dunia internet ataudisebut juga cyber space
apapun dapat dilakukan. Segi positif dari dunia maya ini tentu saja menambah
trend perkembangan teknologi dunia dengan segala bentuk kreatifitas manusia.
Namun dampak negatif pun tidak bisa dihindari. Tatkala pornografi marak
dimedia internet, masyarakat pun tidak bisa berbuat banyak. Seiring dengan
perkembangan teknologi internet, menyebabkan munculnya kejahatan yang
disebut dengan cyber cryme atau kejahatan melalui jaringan internet. Munculnya
beberapa kasus cyber crime di Indonesia, seperti pencurian kartu kredit , hacking
beberapa situs, menyadap transmisi data orang lain, misalnya email dan
pemanipulasi data dengan cara menyiapkan perintah yang tidak dikehendaki ke
dalam programer komputer. Sehingga dalam kejahatan komputer dimungkinkan
adanya delik formil dan delik materil. Delik formil adalah perbuatan seseorang
yang yang memasuki komputer orang lain tanpa izin, sedangkan delik materil
adalah perbuatan yang menimbulkan kerugian bagi orng lain. Adanya cyber crime
telah menjadi ancaman stabilitas, sehingga pemerintah sulit mengimbangi tehnik
kejahatan yang dilakukan dengan teknologi komputer. Khususnya jaringan
internet.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari penulisan makalah ini adalah :
a. Memberikan wawasan pengetahuan dan pemahaman kepada
masyarakat luas mengenai Cyber Crime, bentuknya hingga solusi
pencegahannya.
b. Meningkatkan pentingnya mempunyai ilmu tentang kejahatan Cyber
Crime sehingga dapat lebih waspada.
c. Melatih mahasiswa untuk lebih aktif dalam pencarian bahan – bahan
materi EPTIK.
d. Sebagai masukan kepada mahasiswa agar menggunakan ilmu yang
didapatnya untuk kepentingan yang positif
e. Untuk memenuhi tugas Etika Profesi Teknologi Informasi dan
Komputer.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
a. Memberi informasi tentang Cyber Crime kepada kami sendiri dan
masyarakat yang membaca pada umumnya
b. Untuk dapat dipresentasikan sehingga mendapatkan nilai UAS.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 UMUM
2.1.1 Sejarah Cyber Crime
Cyber Crime terjadi bermula dari kegiatan hacking yang telah ada lebih dari satu
abad. Pada tahun 1870-an, beberapa remaja telah merusak sistem telepon baru Negara
dengan merubah otoritas. Berikut akan ditunjukan seberapa sibuknya para hacker telah
ada selama 35 tahun terakhir. Awal 1960 fasilitas universitas dengan kerangka utama
computer yang besar, seperti laboratorium kepintaran buatan (arti ficial intel ligence)
MIT, menjadi tahap percobaan bagi para hacker. Pada awalnya kata”hacker” berarti
positif untuk seseorang yang menguasai komputer yang dapat membuat sebuah program
melebihi apa yang dirancang , untuk melaksanakan tugasnya. Awal 1970 Jhon Draper
membuat sebuah panggilan telepon jarak jauh secara gratis dan meniupkan nada yang
tepat kedalam telepon yang memberitahukan kepada system telepon agar membuka
saluran.
2.1.2 Definisi Cybercrime
Cybercrime merupakan bentuk-bentuk kejahatan yang timbul karena
pemanfaatan teknologi internet beberapa pendapat mengansumsikan Cybercrime dengan
computer crime. The U.S departement of justice memberikan pengertian computer crime
sebagai “any illegal act requiring knowledge of computer technologi for its perpetration,
investigation, or prosecution” pengertian tersebut identik dengan diberikan organizaton
of European community development. Adapun Andi Hamzah (1989) dakam tulisannya
“aspek-aspek pidana dibidang computer. Mengartikan kejahatan compter sebagai
kejahatan dibidang komputer sera mum dapat diartikan sebagai penggunaan komputer
secara ilegal. Dari beberapa pengertian diatas, secara ringkas dapat dikatakan bahwa
cybercrime dapat didefinisikan sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan
dengan enggunakan internet yag berbasis pada kecanggiahan teknologi, komputer dan
telekomunikasi baik untuk memperoleh keutungan ataupun tidak merugikan dengan pihak
lain.
2.1.3 Undang-Undang Dunia Maya (Cyberlaw)
Cyber law bisa diartikan sebagai hukum yang digunakan didunia cyber yaitu
dunia maya yang umumnya diasosiasikan dengan internet Hukum pada prinsipnya
merupakan pengaturan terhadap tindakan seseorang dan masyarakat dimana akan ada
sanksi bagi yang melanggar. Hukum juga merupakan aspek cyberlaw yang berada
diruang lingkupnya yag berhubungan dengan orang perorangan atau subyek hukum yang
menggunakan dan memanfaatkan teknologi internet. Untuk itu diperlukqn suatu
perangkat UU yang dapat mengatasi masalah ini, seperti sekarang telah adanya perangkat
hukum yang berhasil digolkan, yaitu Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik
(UU ITE).
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Pengertian Perjudian Online
A. Perjudian Online Bola
Didalam dunia maya sangat banyak pihak-pihak yang mencari keuntungan tanpa
memperdulikan segala sesuatunya. Berikut ini adalah beberapa contoh kasus pelanggaran
hukum terhadap dunia maya diantaranya adalah Hacker, Cracker, Carding, Phising,
Perjudian Online dan yang lainnya. Dalam penulisan ini penulis mencoba membahas
salah satu kasus pelanggaran hukum dalam dunia maya yaitu Perjudian Online
pertandingan bola.
Seperti yang kita ketahui, perjudian adalah tindakan yang melanggar hukum,
sama halnya dengan perjudian online. Dalam pembahasan ini, perjudian yang dilakukan
yaitu pertaruhan pertandingan sepak bola Liga Inggris, Liga Italia dan Liga Jerman yang
ditayangkan di televisi pada tahun 2006. Perjudian online ini terjadi di Semarang Jawa
Tengah. Judi online tersebut beroprasi lewat situs www.rumahbola.com dan
www.maniakbola.com untuk kasus perjudian online ini sistemnya adalah pelaku bertindak
sebagai selaku pemilik website kemudian prakteknya menggunakan sistem member yang
semua anggotanya mendaftar kepada admin dalam dua situs atau menghubungi no hp,
setiap petaruh ada yang memasang uang dari mulai 200.000 hingga 20.000.000.
Omset perjudian online ini sebulan nya bisa mencapai miliaran rupiah, perputaran
uang disitus www.rumahbola.com berkisar 10miliar sedangkan pada situs
www.maniakbola.com berkisar 15miliar perbulan nya.
B. Undang-Undang tentang perjudian
Bicara tentang judi selain dilarang oleh agama, juga secara tegas dilarang oleh
hukum positif dalam KUHP. Hal ini dapat diketahui dari ketentuan pasal 303 KUHP,
Jo.UU No.7 tahun 1974 tentang penertiban judi Jo.PP.No.9 tahun 1981. Dalam pasal 303
KUHP tersebut dipertegas dengan UU.No.7 tahun 1974, yang didalam pasal 1, mengatur
semua tindak pidana perjudian sebagai kejahatan. Sedangkan didalam pasal 303 ayat (1)-
1 Bis KUHP dan pasal 303 ayat (1)-2 Bis KUHP, ancaman hukuman bagi mereka yang
mempergunakan kesempatan, serta turut serta main judi, diperberat menjadi 4 (empat)
tahun penjara atau denda setinggi-tingginya 10juta rupiah dan ayat (20)-nya penjatuhan
hukuman bagi mereka yang pernah dihukum penjara berjudi selama-lamanya 6 (enam)
tahun atau denda setinggi-tingginya 15juta rupiah juga terdapat dalam pasal 45 UU ITE
yaitu pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling banyak Rp. 1 miliar.
C. Permasalahan
Hukuman yang diberikan dalam permainan judi online bola dirasa sangat ringan
dan kurang memberatkan pelakunya. Hal inilah yang menjadi alasan utama seorang
penjudi untuk tidak jera melakukan praktek perjudian meskipun ia berulangkali masuk
penjara. Oleh sebab itu alangkah baiknya pasal 45 UU ITE yaitu pidana penjara paling
lama 6 (enam) tahun dan atau denda paling banyak 1 miliar direvisi oleh aparat yang
berwenang. Dengan adanya hukuman yang seberat-beratnya dan setimpal diharapkan
para penjudi ini jera dan oratek perjudian bisa diberantas.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Perjudian memang merupakan hal yang menarik bagi kebanyak orang.
Semua kalanganpun tergoda untuk melakukan aktifitas yang di langgar hukum
tersebu. Salah satu judi yang terpopuler dikalagan masyarakat adalah judi online
bola. Perbuatan itu menjadi semakin marak dengan adanya kemajuan internet
yang semakin mudah membuat jaringan perjudian ini menjdai lebih luas.
4.2. Saran
Namun ironisnya, hukuman bagi para penjudi bola internet selama ini
dirasa kurang setimpal dengan tindakan yang mereka lakukan. Oleh karna itu,
aparatpun diharapkan dapat bertindak secara tegas dan nyata terhadap tindakan
para penjudi khususnya para pelaku judi boal internet online.
DAFTAR PUSTAKA
http://wikipedia.com/pengertian-perjudian/
http://citraindonesia.com/penjudi-bola-divonis-7-bulan-penjara/
http://cybercrimegroup.blogspot.com/2013/06/perjudian-online/
http://m/tempo.co/
http://perjudianonline.blogspot.com/

More Related Content

What's hot

Kejahatan di Balik Jejaring Sosial
Kejahatan di Balik Jejaring SosialKejahatan di Balik Jejaring Sosial
Kejahatan di Balik Jejaring SosialNon Formal Education
 
Perbedaan kejahatan cyber dengan kejahatan konvesional secure
Perbedaan kejahatan cyber dengan kejahatan konvesional securePerbedaan kejahatan cyber dengan kejahatan konvesional secure
Perbedaan kejahatan cyber dengan kejahatan konvesional securementarialva
 
Makalah etika profesi
Makalah etika profesiMakalah etika profesi
Makalah etika profesimaulidiahsiti
 
Cyber crime - Kejahatan di Dunia Maya / Internet
Cyber crime - Kejahatan di Dunia Maya / InternetCyber crime - Kejahatan di Dunia Maya / Internet
Cyber crime - Kejahatan di Dunia Maya / InternetHendi Hendratman
 
Makalah cybercrime & cyber law
Makalah cybercrime & cyber lawMakalah cybercrime & cyber law
Makalah cybercrime & cyber lawSusyapriyani
 
Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Etika Profesi Teknologi Informasi dan KomunikasiEtika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Etika Profesi Teknologi Informasi dan KomunikasiBina Sarana Informatika
 
Makalah cyber law cyber crime
Makalah cyber law cyber crimeMakalah cyber law cyber crime
Makalah cyber law cyber crimeRahmat As-Syaakir
 
Cyber crime & Komputer Forensik
Cyber crime & Komputer ForensikCyber crime & Komputer Forensik
Cyber crime & Komputer Forensiksanisahidaha
 
Makalah Cybercrime dan Cyberlaw
Makalah Cybercrime dan CyberlawMakalah Cybercrime dan Cyberlaw
Makalah Cybercrime dan Cyberlawotwta kita
 
kejahatan komputer / cybercrime
kejahatan komputer / cybercrimekejahatan komputer / cybercrime
kejahatan komputer / cybercrimeHendra Fillan
 
makalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internet
makalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internetmakalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internet
makalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internetKie Rahadian
 
CONTOH PENGUNGKAPAN KASUS CYBERCRIME DAN ANALISA BARANG BUKTI
CONTOH PENGUNGKAPAN KASUS CYBERCRIME DAN ANALISA BARANG BUKTICONTOH PENGUNGKAPAN KASUS CYBERCRIME DAN ANALISA BARANG BUKTI
CONTOH PENGUNGKAPAN KASUS CYBERCRIME DAN ANALISA BARANG BUKTIRahmat Inggi
 

What's hot (19)

Kejahatan di Balik Jejaring Sosial
Kejahatan di Balik Jejaring SosialKejahatan di Balik Jejaring Sosial
Kejahatan di Balik Jejaring Sosial
 
Perbedaan kejahatan cyber dengan kejahatan konvesional secure
Perbedaan kejahatan cyber dengan kejahatan konvesional securePerbedaan kejahatan cyber dengan kejahatan konvesional secure
Perbedaan kejahatan cyber dengan kejahatan konvesional secure
 
Makalah etika profesi
Makalah etika profesiMakalah etika profesi
Makalah etika profesi
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Cyber crime - Kejahatan di Dunia Maya / Internet
Cyber crime - Kejahatan di Dunia Maya / InternetCyber crime - Kejahatan di Dunia Maya / Internet
Cyber crime - Kejahatan di Dunia Maya / Internet
 
Makalah cybercrime & cyber law
Makalah cybercrime & cyber lawMakalah cybercrime & cyber law
Makalah cybercrime & cyber law
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Etika Profesi Teknologi Informasi dan KomunikasiEtika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi
 
Makalah eptik
Makalah eptikMakalah eptik
Makalah eptik
 
Makalah cyber law cyber crime
Makalah cyber law cyber crimeMakalah cyber law cyber crime
Makalah cyber law cyber crime
 
Cyber crime & Komputer Forensik
Cyber crime & Komputer ForensikCyber crime & Komputer Forensik
Cyber crime & Komputer Forensik
 
Cyber Law
Cyber LawCyber Law
Cyber Law
 
Makalah Cybercrime dan Cyberlaw
Makalah Cybercrime dan CyberlawMakalah Cybercrime dan Cyberlaw
Makalah Cybercrime dan Cyberlaw
 
Makalah eptik
Makalah eptikMakalah eptik
Makalah eptik
 
Tugas Eptik
Tugas EptikTugas Eptik
Tugas Eptik
 
Cyberlaw
CyberlawCyberlaw
Cyberlaw
 
kejahatan komputer / cybercrime
kejahatan komputer / cybercrimekejahatan komputer / cybercrime
kejahatan komputer / cybercrime
 
makalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internet
makalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internetmakalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internet
makalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internet
 
CONTOH PENGUNGKAPAN KASUS CYBERCRIME DAN ANALISA BARANG BUKTI
CONTOH PENGUNGKAPAN KASUS CYBERCRIME DAN ANALISA BARANG BUKTICONTOH PENGUNGKAPAN KASUS CYBERCRIME DAN ANALISA BARANG BUKTI
CONTOH PENGUNGKAPAN KASUS CYBERCRIME DAN ANALISA BARANG BUKTI
 

Viewers also liked

систематизация нового э мальцев стратегии # 4 2010
систематизация нового э мальцев стратегии # 4 2010систематизация нового э мальцев стратегии # 4 2010
систематизация нового э мальцев стратегии # 4 2010Eduard Maltsev
 
Показатели для наблюдателей Э. Мальцев Strategii #03 2008
Показатели для наблюдателей Э. Мальцев Strategii #03 2008Показатели для наблюдателей Э. Мальцев Strategii #03 2008
Показатели для наблюдателей Э. Мальцев Strategii #03 2008Eduard Maltsev
 
Собственник стратегического процесса Э. Мальцев Strategii #11 2007
Собственник стратегического процесса Э. Мальцев Strategii #11 2007Собственник стратегического процесса Э. Мальцев Strategii #11 2007
Собственник стратегического процесса Э. Мальцев Strategii #11 2007Eduard Maltsev
 
Preprosto življenje - Koliko je za kristjana DOVOLJ?
Preprosto življenje - Koliko je za kristjana DOVOLJ?Preprosto življenje - Koliko je za kristjana DOVOLJ?
Preprosto življenje - Koliko je za kristjana DOVOLJ?mcerin
 
Social Media Strategist Global Entrepreneurship Week & Enterprise Week
Social Media Strategist Global Entrepreneurship Week & Enterprise WeekSocial Media Strategist Global Entrepreneurship Week & Enterprise Week
Social Media Strategist Global Entrepreneurship Week & Enterprise WeekSocial Media Strategist Ltd
 
систематизация нового э мальцев стратегии # 4 2010
систематизация нового э мальцев стратегии # 4 2010систематизация нового э мальцев стратегии # 4 2010
систематизация нового э мальцев стратегии # 4 2010Eduard Maltsev
 
莊子哲學與開源社區治理
莊子哲學與開源社區治理莊子哲學與開源社區治理
莊子哲學與開源社區治理BSEC
 
NOMNENCLATURA DE QUIMICA INORGANICA
NOMNENCLATURA DE QUIMICA INORGANICANOMNENCLATURA DE QUIMICA INORGANICA
NOMNENCLATURA DE QUIMICA INORGANICABanely Jimenez
 
As noções do erro e fracasso escolar no contexto escolar: algumas consideraçõ...
As noções do erro e fracasso escolar no contexto escolar: algumas consideraçõ...As noções do erro e fracasso escolar no contexto escolar: algumas consideraçõ...
As noções do erro e fracasso escolar no contexto escolar: algumas consideraçõ...Affonso César
 
Crowdsourcing : le graphisme peut-il se faire uberiser ?
Crowdsourcing : le graphisme peut-il se faire uberiser ?Crowdsourcing : le graphisme peut-il se faire uberiser ?
Crowdsourcing : le graphisme peut-il se faire uberiser ?Damien Henry
 
Hábitos cotidianos do sucesso profissional
Hábitos cotidianos do sucesso profissionalHábitos cotidianos do sucesso profissional
Hábitos cotidianos do sucesso profissionalRunrun.it
 
Hem ankle rehab reviews
Hem ankle rehab reviewsHem ankle rehab reviews
Hem ankle rehab reviewssprainedankles
 
The Numbers of Marketing Mojo -- Marketing Agency Infographic
The Numbers of Marketing Mojo -- Marketing Agency InfographicThe Numbers of Marketing Mojo -- Marketing Agency Infographic
The Numbers of Marketing Mojo -- Marketing Agency InfographicMarketing Mojo
 
Cantronic-201512_LF-V3
Cantronic-201512_LF-V3Cantronic-201512_LF-V3
Cantronic-201512_LF-V3Frank Fei
 
Управление руководителями Э. Мальцев Strategii #8 2007
Управление руководителями Э. Мальцев Strategii #8 2007Управление руководителями Э. Мальцев Strategii #8 2007
Управление руководителями Э. Мальцев Strategii #8 2007Eduard Maltsev
 
Inglés 3° medio - Video games in the current world (Los videojuegos en el mun...
Inglés 3° medio - Video games in the current world (Los videojuegos en el mun...Inglés 3° medio - Video games in the current world (Los videojuegos en el mun...
Inglés 3° medio - Video games in the current world (Los videojuegos en el mun...Great Ayuda
 
Microsoft Cloud Connector Overview
Microsoft Cloud Connector OverviewMicrosoft Cloud Connector Overview
Microsoft Cloud Connector OverviewUC2
 

Viewers also liked (20)

систематизация нового э мальцев стратегии # 4 2010
систематизация нового э мальцев стратегии # 4 2010систематизация нового э мальцев стратегии # 4 2010
систематизация нового э мальцев стратегии # 4 2010
 
Показатели для наблюдателей Э. Мальцев Strategii #03 2008
Показатели для наблюдателей Э. Мальцев Strategii #03 2008Показатели для наблюдателей Э. Мальцев Strategii #03 2008
Показатели для наблюдателей Э. Мальцев Strategii #03 2008
 
Собственник стратегического процесса Э. Мальцев Strategii #11 2007
Собственник стратегического процесса Э. Мальцев Strategii #11 2007Собственник стратегического процесса Э. Мальцев Strategii #11 2007
Собственник стратегического процесса Э. Мальцев Strategii #11 2007
 
Preprosto življenje - Koliko je za kristjana DOVOLJ?
Preprosto življenje - Koliko je za kristjana DOVOLJ?Preprosto življenje - Koliko je za kristjana DOVOLJ?
Preprosto življenje - Koliko je za kristjana DOVOLJ?
 
Social Media Strategist Global Entrepreneurship Week & Enterprise Week
Social Media Strategist Global Entrepreneurship Week & Enterprise WeekSocial Media Strategist Global Entrepreneurship Week & Enterprise Week
Social Media Strategist Global Entrepreneurship Week & Enterprise Week
 
систематизация нового э мальцев стратегии # 4 2010
систематизация нового э мальцев стратегии # 4 2010систематизация нового э мальцев стратегии # 4 2010
систематизация нового э мальцев стратегии # 4 2010
 
web basic 6
web basic 6web basic 6
web basic 6
 
莊子哲學與開源社區治理
莊子哲學與開源社區治理莊子哲學與開源社區治理
莊子哲學與開源社區治理
 
NOMNENCLATURA DE QUIMICA INORGANICA
NOMNENCLATURA DE QUIMICA INORGANICANOMNENCLATURA DE QUIMICA INORGANICA
NOMNENCLATURA DE QUIMICA INORGANICA
 
As noções do erro e fracasso escolar no contexto escolar: algumas consideraçõ...
As noções do erro e fracasso escolar no contexto escolar: algumas consideraçõ...As noções do erro e fracasso escolar no contexto escolar: algumas consideraçõ...
As noções do erro e fracasso escolar no contexto escolar: algumas consideraçõ...
 
Unit Seven
Unit SevenUnit Seven
Unit Seven
 
Crowdsourcing : le graphisme peut-il se faire uberiser ?
Crowdsourcing : le graphisme peut-il se faire uberiser ?Crowdsourcing : le graphisme peut-il se faire uberiser ?
Crowdsourcing : le graphisme peut-il se faire uberiser ?
 
Introduction to SharePoint 2013 by Michael Blumenthal
Introduction to SharePoint 2013 by Michael BlumenthalIntroduction to SharePoint 2013 by Michael Blumenthal
Introduction to SharePoint 2013 by Michael Blumenthal
 
Hábitos cotidianos do sucesso profissional
Hábitos cotidianos do sucesso profissionalHábitos cotidianos do sucesso profissional
Hábitos cotidianos do sucesso profissional
 
Hem ankle rehab reviews
Hem ankle rehab reviewsHem ankle rehab reviews
Hem ankle rehab reviews
 
The Numbers of Marketing Mojo -- Marketing Agency Infographic
The Numbers of Marketing Mojo -- Marketing Agency InfographicThe Numbers of Marketing Mojo -- Marketing Agency Infographic
The Numbers of Marketing Mojo -- Marketing Agency Infographic
 
Cantronic-201512_LF-V3
Cantronic-201512_LF-V3Cantronic-201512_LF-V3
Cantronic-201512_LF-V3
 
Управление руководителями Э. Мальцев Strategii #8 2007
Управление руководителями Э. Мальцев Strategii #8 2007Управление руководителями Э. Мальцев Strategii #8 2007
Управление руководителями Э. Мальцев Strategii #8 2007
 
Inglés 3° medio - Video games in the current world (Los videojuegos en el mun...
Inglés 3° medio - Video games in the current world (Los videojuegos en el mun...Inglés 3° medio - Video games in the current world (Los videojuegos en el mun...
Inglés 3° medio - Video games in the current world (Los videojuegos en el mun...
 
Microsoft Cloud Connector Overview
Microsoft Cloud Connector OverviewMicrosoft Cloud Connector Overview
Microsoft Cloud Connector Overview
 

Similar to Makalah Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi

Cybercrime cyberlaw
Cybercrime cyberlawCybercrime cyberlaw
Cybercrime cyberlawrhaarraaa
 
Makalah eptik
Makalah eptikMakalah eptik
Makalah eptikagieoneng
 
Makalah eptik
Makalah eptikMakalah eptik
Makalah eptikagieoneng
 
Etika dan profesionalisme tsi part 2
Etika dan profesionalisme tsi part 2Etika dan profesionalisme tsi part 2
Etika dan profesionalisme tsi part 2Ridho D'vhavoline
 
Laporan penelitian penerapan_bantuan_timbal_balik_dalam_masalah_pidana_terhad...
Laporan penelitian penerapan_bantuan_timbal_balik_dalam_masalah_pidana_terhad...Laporan penelitian penerapan_bantuan_timbal_balik_dalam_masalah_pidana_terhad...
Laporan penelitian penerapan_bantuan_timbal_balik_dalam_masalah_pidana_terhad...Abd Rahman
 
etika.ppt
etika.pptetika.ppt
etika.ppttude7
 
etika dalam teknologi informasi , alasan pentingnya etika
etika dalam teknologi informasi , alasan pentingnya etikaetika dalam teknologi informasi , alasan pentingnya etika
etika dalam teknologi informasi , alasan pentingnya etikaFajarSidiqFitriadi
 
Makalah eptik 2
Makalah eptik 2Makalah eptik 2
Makalah eptik 2uichabe
 
Makalah cyber crime
Makalah cyber crimeMakalah cyber crime
Makalah cyber crimedennyrah0910
 
Power point eptik
Power point eptikPower point eptik
Power point eptikviell2308
 
Power point eptik
Power point eptikPower point eptik
Power point eptikviell2308
 

Similar to Makalah Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi (20)

Cybercrime cyberlaw
Cybercrime cyberlawCybercrime cyberlaw
Cybercrime cyberlaw
 
Cyber Crime
Cyber CrimeCyber Crime
Cyber Crime
 
Cyber Crime
Cyber CrimeCyber Crime
Cyber Crime
 
I
II
I
 
Makalah eptik
Makalah eptikMakalah eptik
Makalah eptik
 
Makalah eptik
Makalah eptikMakalah eptik
Makalah eptik
 
Etika dan profesionalisme tsi part 2
Etika dan profesionalisme tsi part 2Etika dan profesionalisme tsi part 2
Etika dan profesionalisme tsi part 2
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Laporan penelitian penerapan_bantuan_timbal_balik_dalam_masalah_pidana_terhad...
Laporan penelitian penerapan_bantuan_timbal_balik_dalam_masalah_pidana_terhad...Laporan penelitian penerapan_bantuan_timbal_balik_dalam_masalah_pidana_terhad...
Laporan penelitian penerapan_bantuan_timbal_balik_dalam_masalah_pidana_terhad...
 
etika.ppt
etika.pptetika.ppt
etika.ppt
 
etika.ppt
etika.pptetika.ppt
etika.ppt
 
etika.ppt
etika.pptetika.ppt
etika.ppt
 
etika dalam teknologi informasi , alasan pentingnya etika
etika dalam teknologi informasi , alasan pentingnya etikaetika dalam teknologi informasi , alasan pentingnya etika
etika dalam teknologi informasi , alasan pentingnya etika
 
Makalah eptik 2
Makalah eptik 2Makalah eptik 2
Makalah eptik 2
 
Cyber Law
Cyber LawCyber Law
Cyber Law
 
etika.ppt
etika.pptetika.ppt
etika.ppt
 
Makalah cyber crime
Makalah cyber crimeMakalah cyber crime
Makalah cyber crime
 
CYBER LAW.pptx
CYBER LAW.pptxCYBER LAW.pptx
CYBER LAW.pptx
 
Power point eptik
Power point eptikPower point eptik
Power point eptik
 
Power point eptik
Power point eptikPower point eptik
Power point eptik
 

Recently uploaded

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 

Recently uploaded (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 

Makalah Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi

  • 1. MAKALAH ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENGETAHUAN SEPUTAR CYBER CRIME Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi Diploma tiga ( D.III ) ENENG SITI RUMINAH NIM : 11111460 Jurusan Komputerisasi Akuntansi Akademi Manajeman Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika Bekasi 2014
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “” yang merupakan syarat untuk mendapatkan nilai UAS pada mata kuliah Etika Profesi Teknologi Informasi & Komunikasi (EPTIK) pada Program Diploma Tiga (DIII) Akademi Manajemen Informatika Bina Sarana Informatika (AMIK BSI). Dalam penyelesaian tugas ini, penulis mendapat banyak bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada : 1. Bapak Djadjat Sudrajat selaku dosen pembimbing mata kuliah EPTIK 2. Semua pihak yang telah membantu namum penulis tidak dapat menyebutkan satu-persatu. Saya menyadari sepenuhnya bahwa tugas Etika Profesi ini masih jauh dari sempurna, oleh karna itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak sehingga kami bisa memperbaiki dan mengembangkan nya dimasa yang akan datang. Bekasi, 23 April 2014 ENENG SITI RUMINAH
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1 UMUM Kebutuhan akan teknologi jaringan komputer semakin meningkat. Selain sebagai media penyedia informasi, melalui internet pula kegiatan komunikasi komersial menjadi bagian terbesar dan pesat pertumbuhannya serta menembus berbagai batas Negara. Bahkan melalui jaringan ini kegiatan pasar didunia bisa dietahui selama 24 jam. Melalui dunia internet ataudisebut juga cyber space apapun dapat dilakukan. Segi positif dari dunia maya ini tentu saja menambah trend perkembangan teknologi dunia dengan segala bentuk kreatifitas manusia. Namun dampak negatif pun tidak bisa dihindari. Tatkala pornografi marak dimedia internet, masyarakat pun tidak bisa berbuat banyak. Seiring dengan perkembangan teknologi internet, menyebabkan munculnya kejahatan yang disebut dengan cyber cryme atau kejahatan melalui jaringan internet. Munculnya beberapa kasus cyber crime di Indonesia, seperti pencurian kartu kredit , hacking beberapa situs, menyadap transmisi data orang lain, misalnya email dan pemanipulasi data dengan cara menyiapkan perintah yang tidak dikehendaki ke dalam programer komputer. Sehingga dalam kejahatan komputer dimungkinkan adanya delik formil dan delik materil. Delik formil adalah perbuatan seseorang yang yang memasuki komputer orang lain tanpa izin, sedangkan delik materil adalah perbuatan yang menimbulkan kerugian bagi orng lain. Adanya cyber crime telah menjadi ancaman stabilitas, sehingga pemerintah sulit mengimbangi tehnik
  • 4. kejahatan yang dilakukan dengan teknologi komputer. Khususnya jaringan internet. 1.2 MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dari penulisan makalah ini adalah : a. Memberikan wawasan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat luas mengenai Cyber Crime, bentuknya hingga solusi pencegahannya. b. Meningkatkan pentingnya mempunyai ilmu tentang kejahatan Cyber Crime sehingga dapat lebih waspada. c. Melatih mahasiswa untuk lebih aktif dalam pencarian bahan – bahan materi EPTIK. d. Sebagai masukan kepada mahasiswa agar menggunakan ilmu yang didapatnya untuk kepentingan yang positif e. Untuk memenuhi tugas Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komputer. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah : a. Memberi informasi tentang Cyber Crime kepada kami sendiri dan masyarakat yang membaca pada umumnya b. Untuk dapat dipresentasikan sehingga mendapatkan nilai UAS.
  • 5. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 UMUM 2.1.1 Sejarah Cyber Crime Cyber Crime terjadi bermula dari kegiatan hacking yang telah ada lebih dari satu abad. Pada tahun 1870-an, beberapa remaja telah merusak sistem telepon baru Negara dengan merubah otoritas. Berikut akan ditunjukan seberapa sibuknya para hacker telah ada selama 35 tahun terakhir. Awal 1960 fasilitas universitas dengan kerangka utama computer yang besar, seperti laboratorium kepintaran buatan (arti ficial intel ligence) MIT, menjadi tahap percobaan bagi para hacker. Pada awalnya kata”hacker” berarti positif untuk seseorang yang menguasai komputer yang dapat membuat sebuah program melebihi apa yang dirancang , untuk melaksanakan tugasnya. Awal 1970 Jhon Draper membuat sebuah panggilan telepon jarak jauh secara gratis dan meniupkan nada yang tepat kedalam telepon yang memberitahukan kepada system telepon agar membuka saluran. 2.1.2 Definisi Cybercrime Cybercrime merupakan bentuk-bentuk kejahatan yang timbul karena pemanfaatan teknologi internet beberapa pendapat mengansumsikan Cybercrime dengan computer crime. The U.S departement of justice memberikan pengertian computer crime sebagai “any illegal act requiring knowledge of computer technologi for its perpetration, investigation, or prosecution” pengertian tersebut identik dengan diberikan organizaton of European community development. Adapun Andi Hamzah (1989) dakam tulisannya “aspek-aspek pidana dibidang computer. Mengartikan kejahatan compter sebagai kejahatan dibidang komputer sera mum dapat diartikan sebagai penggunaan komputer secara ilegal. Dari beberapa pengertian diatas, secara ringkas dapat dikatakan bahwa cybercrime dapat didefinisikan sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan
  • 6. dengan enggunakan internet yag berbasis pada kecanggiahan teknologi, komputer dan telekomunikasi baik untuk memperoleh keutungan ataupun tidak merugikan dengan pihak lain. 2.1.3 Undang-Undang Dunia Maya (Cyberlaw) Cyber law bisa diartikan sebagai hukum yang digunakan didunia cyber yaitu dunia maya yang umumnya diasosiasikan dengan internet Hukum pada prinsipnya merupakan pengaturan terhadap tindakan seseorang dan masyarakat dimana akan ada sanksi bagi yang melanggar. Hukum juga merupakan aspek cyberlaw yang berada diruang lingkupnya yag berhubungan dengan orang perorangan atau subyek hukum yang menggunakan dan memanfaatkan teknologi internet. Untuk itu diperlukqn suatu perangkat UU yang dapat mengatasi masalah ini, seperti sekarang telah adanya perangkat hukum yang berhasil digolkan, yaitu Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
  • 7. BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Perjudian Online A. Perjudian Online Bola Didalam dunia maya sangat banyak pihak-pihak yang mencari keuntungan tanpa memperdulikan segala sesuatunya. Berikut ini adalah beberapa contoh kasus pelanggaran hukum terhadap dunia maya diantaranya adalah Hacker, Cracker, Carding, Phising, Perjudian Online dan yang lainnya. Dalam penulisan ini penulis mencoba membahas salah satu kasus pelanggaran hukum dalam dunia maya yaitu Perjudian Online pertandingan bola. Seperti yang kita ketahui, perjudian adalah tindakan yang melanggar hukum, sama halnya dengan perjudian online. Dalam pembahasan ini, perjudian yang dilakukan yaitu pertaruhan pertandingan sepak bola Liga Inggris, Liga Italia dan Liga Jerman yang ditayangkan di televisi pada tahun 2006. Perjudian online ini terjadi di Semarang Jawa Tengah. Judi online tersebut beroprasi lewat situs www.rumahbola.com dan www.maniakbola.com untuk kasus perjudian online ini sistemnya adalah pelaku bertindak sebagai selaku pemilik website kemudian prakteknya menggunakan sistem member yang semua anggotanya mendaftar kepada admin dalam dua situs atau menghubungi no hp, setiap petaruh ada yang memasang uang dari mulai 200.000 hingga 20.000.000. Omset perjudian online ini sebulan nya bisa mencapai miliaran rupiah, perputaran uang disitus www.rumahbola.com berkisar 10miliar sedangkan pada situs www.maniakbola.com berkisar 15miliar perbulan nya.
  • 8. B. Undang-Undang tentang perjudian Bicara tentang judi selain dilarang oleh agama, juga secara tegas dilarang oleh hukum positif dalam KUHP. Hal ini dapat diketahui dari ketentuan pasal 303 KUHP, Jo.UU No.7 tahun 1974 tentang penertiban judi Jo.PP.No.9 tahun 1981. Dalam pasal 303 KUHP tersebut dipertegas dengan UU.No.7 tahun 1974, yang didalam pasal 1, mengatur semua tindak pidana perjudian sebagai kejahatan. Sedangkan didalam pasal 303 ayat (1)- 1 Bis KUHP dan pasal 303 ayat (1)-2 Bis KUHP, ancaman hukuman bagi mereka yang mempergunakan kesempatan, serta turut serta main judi, diperberat menjadi 4 (empat) tahun penjara atau denda setinggi-tingginya 10juta rupiah dan ayat (20)-nya penjatuhan hukuman bagi mereka yang pernah dihukum penjara berjudi selama-lamanya 6 (enam) tahun atau denda setinggi-tingginya 15juta rupiah juga terdapat dalam pasal 45 UU ITE yaitu pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling banyak Rp. 1 miliar. C. Permasalahan Hukuman yang diberikan dalam permainan judi online bola dirasa sangat ringan dan kurang memberatkan pelakunya. Hal inilah yang menjadi alasan utama seorang penjudi untuk tidak jera melakukan praktek perjudian meskipun ia berulangkali masuk penjara. Oleh sebab itu alangkah baiknya pasal 45 UU ITE yaitu pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan atau denda paling banyak 1 miliar direvisi oleh aparat yang berwenang. Dengan adanya hukuman yang seberat-beratnya dan setimpal diharapkan para penjudi ini jera dan oratek perjudian bisa diberantas.
  • 9. BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Perjudian memang merupakan hal yang menarik bagi kebanyak orang. Semua kalanganpun tergoda untuk melakukan aktifitas yang di langgar hukum tersebu. Salah satu judi yang terpopuler dikalagan masyarakat adalah judi online bola. Perbuatan itu menjadi semakin marak dengan adanya kemajuan internet yang semakin mudah membuat jaringan perjudian ini menjdai lebih luas. 4.2. Saran Namun ironisnya, hukuman bagi para penjudi bola internet selama ini dirasa kurang setimpal dengan tindakan yang mereka lakukan. Oleh karna itu, aparatpun diharapkan dapat bertindak secara tegas dan nyata terhadap tindakan para penjudi khususnya para pelaku judi boal internet online.