SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Etika Profesi Teknologi
Informasi & Komunikasi Pembajakan CARDING
NAMA: ELLAHASYUNITAANDARINI
NIM : 11110884
CYBERCRIME
Cybercrime adalah tindak kriminal yang
dilakukan dengan menggunakan teknologi
komputer sebagai alat kejahatan utama.
Cybercrime merupakan kejahatan yang
memanfaatkan perkembangan teknologi
komputer khususnya internet. Cybercrime
didefinisikan sebagai perbuatan melanggar
hukum yang memanfaatkan teknologi
komputer yang berbasis pada kecanggihan
perkembagan teknologi internet
KARAKTERISTIK CYBERCRIME
A. Kejahatan Kerah Biru
B. Kejahatan Kerah Putih
KLASIFIKASI CYBERCRIME
Cyberpiracy
Cybertrespass
Cybervandalism
PENYEBAB CYBERCRIME
 Akses internet yang tidak terbatas.
 Kelalaian pengguna komputer, hal ini merupakan salah
satu penyebab utama kejahatan computer.
 Beranggapan bahwa kejahatan pada dunia maya masih
sulit untuk dilacak, sehingga ini mendorong para pelaku
kejahatan untuk terus melakukan hal ini.
 Sistem keamanan jaringan yang lemah.
 Kurangnya perhatian masyrakat dan penegakan hukum.
PENANGGULANGAN CYBERCRIME
UNTUK SETIAP NEGARA
Melakukan modernisasi hukum
pidana nasional beserta hukum
acaranya.
Meningkatkan sistem pengamanan
jaringan komputer nasional sesuai
standar internasional
CYBERLAW
Cyberlaw adalah hukum yang digunakan di dunia
maya (cyber space) yang umumnya diasosiasikan
dengan internet. Cyberlaw merupakan aspek
hukum yang ruang lingkupnya meliputi suatu
aspek yang berhubungan dengan orang
perorangan atau subyek hukum yang
menggunakan dan memanfaatkan teknologi
internet yang dimulai pada saat online dan
memasuki dunia maya. Cyberlaw sendiri
merupakan istilah yang berasal dari cyberspace
law. Cyberlaw akan memainkan perannya dalam
dunia masa depan, karena nyaris tidak ada lagi
segi kehidupan yang tidak tersentuh oleh kajaiban
teknologi dewasa ini dimana kita perlu sebuah
perangkat aturan main didalamnya.
PENGATURAN TINDAK PIDANA CYBERLAW
MATERIL DI INDONESIA
Pengertian yang lebih sempit, pengaturan tindak
pidana siber diatur dalam Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik (“UU ITE”). Sama halnya seperti Convention
on Cybercrimes, UU ITE juga tidak memberikan
definisi mengenai cybercrimes, tetapi membaginya
menjadi beberapa pengelompokkan yang mengacu
pada Convention on Cybercrimes (Sitompul, 2012)
yaitu :
a)Tindak pidana yang berhubungan dengan
aktivitas ilegal
b)Tindak yang berhubungan dengan gangguan
(interfensi)
c) Tindak pidana memfasilitasi perbuatan yang
dilarang (Pasal 34 UU ITE)
d)Tindak pidana pemalsuan informasi atau
dokumen elektronik (Pasal 35 UU ITE)
e)Tindak Pidana Tambahan (accessoir Pasal 36
UU ITE)
f) Perberatan-perberatan terhadap ancaman
pidana (Pasal 52 UU ITE)
PENGATURAN TINDAK PIDANA SIBER FORMIL DI INDONESIA
 Penyidik yang menangani tindak pidana siber ialah dari
instansi Kepolisian Negara RI atau Kementerian
Komunikasi dan Informatika.
Penyidikan dilakukan dengan memperhatikan
perlindungan terhadap privasi, kerahasiaan, kelancaran
layanan publik, integritas data, atau keutuhan data.
Penggeledahan dan penyitaan terhadap Sistem
Elektronik yang terkait dengan dugaan tindak pidana
harus dilakukan atas izin ketua pengadilan negeri
setempat.
Dalam melakukan penggeledahan dan/atau penyitaan
Sistem Elektronik, penyidik wajib menjaga
terpeliharanya kepentingan pelayanan umum.
DASAR HUKUM CYBERLAW
 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
 Undang-Undang No. 8 Tahun 1981
tentang Hukum Acara Pidana.
 Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik.
 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2011
tentang Transfer Dana.
MODUS KEJAHATAN CARDING
Mencari kartu kredit yang masih valid
Setelah mendapatkan kartu kredit, maka
carder dapat mencari situs-situs yang
menjual produk tertentu
Memalsukan informasi kartu kredit pada
saat pembayaran
MEMPEROLEH INFORMASI KARTU
a.Membeli informasi
b.Mengambil kecerobohan sang pemilik
c.Perangkap Online
d.Melakukan kerjasama
CONTOH KASUS
Polda DI Yogyakarta menangkap lima carder dan
mengamankan barang bukti bernilai puluhan juta, yang
didapat dari merchant luar negeri. Begitu juga dengan yang
dilakukan mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Bandung,
Buy alias Sam. Akibat perbuatannya selama setahun, beberapa
pihak di Jerman dirugikan sebesar 15.000 DM (sekitar Rp 70
juta).
Para carder beberapa waktu lalu juga menyadap data
kartu kredit dari dua outlet pusat perbelanjaan yang cukup
terkenal. Caranya, saat kasir menggesek kartu pada waktu
pembayaran, pada saat data berjalan ke bank-bank tertentu
itulah data dicuri. Akibatnya, banyak laporan pemegang kartu
kredit yang mendapatkan tagihan terhadap transaksi yang
tidak pernah dilakukannya.
Modus kejahatan ini adalah
penyalahgunaan kartu kredit oleh orang yang
tidak berhak. Motif kegiatan dari kasus ini
termasuk ke dalam cybercrime sebagai tindakan
murni kejahatan. Hal ini dikarenakan si
penyerang dengan sengaja menggunakan kartu
kredit milik orang lain. Kasus cybercrime ini
merupakan jeniscarding. Sasaran dari kasus ini
termasuk ke dalam jenis cybercrime menyerang
hak milik (against property). Sasaran dari kasus
kejahatan ini adalah cybercrime menyerang
pribadi (against person).
UNDANG-UNDANG PEMBAJAKAN CARDING
A. Pasal 37 KUHP
“Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan
diri sendiri atau orang lain dengan melawan hukum, dengan
memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu
muslihat ataupun dengan rangkaian kebohongan
menggerakkan orang lain untuk menyerahkan sesuatu benda
kepadanya, atau supaya memberi hutang maupun
menghapuskan piutang, diancam karena penipuan dengan
pidana penjara paling lama 4 tahun.”
B. Pasal 362 KUHP
“Barang siapa mengambil barang sesuatu, yang
seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud
untuk dimiliki secara melawan hukum, diancam karena
pencurian, dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau
pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah.”
C. Pasal 31
Ayat 1
Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau
melawan hukum melakukan intersepsi atau penyadapan
atas informasi elektronika atau dokumen elektronik secara
tertentu milik orang lain
Ayat 2
Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau
melawan hukum melakukan intersepsi atau transmisi
elektronik atau dokumen elektronik yang tida tersidat
publik dari, ke dan didalam suatu komputer dan atau
sistem menyebabkan perubahan, penghilangan atau
penghentian informasi elektronik atau dokumen elektronik
yang ditransmisikan
PENCEGAHAN & PENANGGULANGAN
Pencegahan
1. Pencegahan dengan hukum
2. Pencegahan dengan teknologi
3. Pencegahan dengan web security
Penanggulangan
1. Pengamanan pribadi
a. Pengamanan secara online
b. Pengamanan secara offline
CARA MENCEGAH CYBERCRIME

More Related Content

What's hot

Presentasi etika profesi TIK
Presentasi etika profesi TIKPresentasi etika profesi TIK
Presentasi etika profesi TIKedy sa
 
Cybercrime ppt
Cybercrime pptCybercrime ppt
Cybercrime pptyulisthg
 
Makalah Cybercrime dan Cyberlaw
Makalah Cybercrime dan CyberlawMakalah Cybercrime dan Cyberlaw
Makalah Cybercrime dan CyberlawDwi Mardianti
 
Cybercrime cyberlaw
Cybercrime cyberlawCybercrime cyberlaw
Cybercrime cyberlawrhaarraaa
 
Power point eptik (cybercrime)
Power point eptik (cybercrime)Power point eptik (cybercrime)
Power point eptik (cybercrime)Nanang Hartono
 
Makalah eptik 2
Makalah eptik 2Makalah eptik 2
Makalah eptik 2uichabe
 
Makalah cyber law cyber crime
Makalah cyber law cyber crimeMakalah cyber law cyber crime
Makalah cyber law cyber crimeRahmat As-Syaakir
 
makalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internet
makalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internetmakalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internet
makalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internetKie Rahadian
 
Budapest Convention on Cybercrime and Digital Geneva Convention on CyberWare
Budapest Convention on Cybercrime and Digital Geneva Convention on CyberWareBudapest Convention on Cybercrime and Digital Geneva Convention on CyberWare
Budapest Convention on Cybercrime and Digital Geneva Convention on CyberWareRahmat Inggi
 
Cyber crime fahrunnisa ade
Cyber crime fahrunnisa adeCyber crime fahrunnisa ade
Cyber crime fahrunnisa adeadeputriw
 

What's hot (19)

Cyber Law
Cyber LawCyber Law
Cyber Law
 
Presentasi etika profesi TIK
Presentasi etika profesi TIKPresentasi etika profesi TIK
Presentasi etika profesi TIK
 
Cybercrime ppt
Cybercrime pptCybercrime ppt
Cybercrime ppt
 
Makalah Cybercrime dan Cyberlaw
Makalah Cybercrime dan CyberlawMakalah Cybercrime dan Cyberlaw
Makalah Cybercrime dan Cyberlaw
 
Cybercrime cyberlaw
Cybercrime cyberlawCybercrime cyberlaw
Cybercrime cyberlaw
 
Power point eptik (cybercrime)
Power point eptik (cybercrime)Power point eptik (cybercrime)
Power point eptik (cybercrime)
 
ppt
pptppt
ppt
 
CYBERCRIME & CYBERLAW
CYBERCRIME & CYBERLAWCYBERCRIME & CYBERLAW
CYBERCRIME & CYBERLAW
 
Makalah eptik 2
Makalah eptik 2Makalah eptik 2
Makalah eptik 2
 
Makalah cyber law cyber crime
Makalah cyber law cyber crimeMakalah cyber law cyber crime
Makalah cyber law cyber crime
 
Eptik deface
Eptik defaceEptik deface
Eptik deface
 
makalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internet
makalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internetmakalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internet
makalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internet
 
Budapest Convention on Cybercrime and Digital Geneva Convention on CyberWare
Budapest Convention on Cybercrime and Digital Geneva Convention on CyberWareBudapest Convention on Cybercrime and Digital Geneva Convention on CyberWare
Budapest Convention on Cybercrime and Digital Geneva Convention on CyberWare
 
PPT_EPTIK
PPT_EPTIKPPT_EPTIK
PPT_EPTIK
 
PPT EPTIK
PPT EPTIKPPT EPTIK
PPT EPTIK
 
Cyber Law
Cyber LawCyber Law
Cyber Law
 
Cyber Law
Cyber LawCyber Law
Cyber Law
 
Economic of crime
Economic of crimeEconomic of crime
Economic of crime
 
Cyber crime fahrunnisa ade
Cyber crime fahrunnisa adeCyber crime fahrunnisa ade
Cyber crime fahrunnisa ade
 

Similar to CARA MENCEGAH CYBERCRIME

Tugas Etika Profesi.pptx
Tugas Etika Profesi.pptxTugas Etika Profesi.pptx
Tugas Etika Profesi.pptxSudirman45
 
Cybercrime
CybercrimeCybercrime
Cybercrimecyber32
 
Cyber Crime di Indonesia
Cyber Crime di IndonesiaCyber Crime di Indonesia
Cyber Crime di IndonesiaNovi Suryani
 
cybercrime and cyberlaw
cybercrime and cyberlawcybercrime and cyberlaw
cybercrime and cyberlawNieya Moetz
 
Cybercrime & offence against intellectual property
Cybercrime & offence against intellectual propertyCybercrime & offence against intellectual property
Cybercrime & offence against intellectual propertyMuhammad Farabi
 
Cybercrime & offence against intellectual property tugas
Cybercrime & offence against intellectual property tugasCybercrime & offence against intellectual property tugas
Cybercrime & offence against intellectual property tugasMuhammad Farabi
 
Cyber crime
Cyber crimeCyber crime
Cyber crimeslamet01
 
Power point eptik
Power point eptikPower point eptik
Power point eptikviell2308
 
Power point eptik
Power point eptikPower point eptik
Power point eptikviell2308
 
The CYBERCRIME and bullying issues in the philippines.ppt
The CYBERCRIME and bullying issues in the philippines.pptThe CYBERCRIME and bullying issues in the philippines.ppt
The CYBERCRIME and bullying issues in the philippines.pptJCGonzaga3
 
Revisi cybercrime & offence against intellectual property
Revisi cybercrime & offence against intellectual propertyRevisi cybercrime & offence against intellectual property
Revisi cybercrime & offence against intellectual propertyMuhammad Farabi
 
Bab iii cyberlaw 9 14
Bab iii cyberlaw 9 14Bab iii cyberlaw 9 14
Bab iii cyberlaw 9 14Artiny Tianis
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 

Similar to CARA MENCEGAH CYBERCRIME (20)

Cyber Crime
Cyber CrimeCyber Crime
Cyber Crime
 
Tugas Etika Profesi.pptx
Tugas Etika Profesi.pptxTugas Etika Profesi.pptx
Tugas Etika Profesi.pptx
 
Cybercrime
CybercrimeCybercrime
Cybercrime
 
Cyber Crime di Indonesia
Cyber Crime di IndonesiaCyber Crime di Indonesia
Cyber Crime di Indonesia
 
cybercrime and cyberlaw
cybercrime and cyberlawcybercrime and cyberlaw
cybercrime and cyberlaw
 
Power Point Cyber crime
Power Point Cyber crimePower Point Cyber crime
Power Point Cyber crime
 
Cybercrime & offence against intellectual property
Cybercrime & offence against intellectual propertyCybercrime & offence against intellectual property
Cybercrime & offence against intellectual property
 
Cybercrime & offence against intellectual property tugas
Cybercrime & offence against intellectual property tugasCybercrime & offence against intellectual property tugas
Cybercrime & offence against intellectual property tugas
 
Cyber crime
Cyber crimeCyber crime
Cyber crime
 
Power point eptik
Power point eptikPower point eptik
Power point eptik
 
Power point eptik
Power point eptikPower point eptik
Power point eptik
 
Carding
CardingCarding
Carding
 
CYBERCRIME
CYBERCRIME CYBERCRIME
CYBERCRIME
 
The CYBERCRIME and bullying issues in the philippines.ppt
The CYBERCRIME and bullying issues in the philippines.pptThe CYBERCRIME and bullying issues in the philippines.ppt
The CYBERCRIME and bullying issues in the philippines.ppt
 
Cybercrime
CybercrimeCybercrime
Cybercrime
 
eptik
eptikeptik
eptik
 
Revisi cybercrime & offence against intellectual property
Revisi cybercrime & offence against intellectual propertyRevisi cybercrime & offence against intellectual property
Revisi cybercrime & offence against intellectual property
 
Bab iii cyberlaw 9 14
Bab iii cyberlaw 9 14Bab iii cyberlaw 9 14
Bab iii cyberlaw 9 14
 
Cyberlaw di Indonesia
Cyberlaw di IndonesiaCyberlaw di Indonesia
Cyberlaw di Indonesia
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 

Recently uploaded

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

CARA MENCEGAH CYBERCRIME

  • 1. Etika Profesi Teknologi Informasi & Komunikasi Pembajakan CARDING NAMA: ELLAHASYUNITAANDARINI NIM : 11110884
  • 2. CYBERCRIME Cybercrime adalah tindak kriminal yang dilakukan dengan menggunakan teknologi komputer sebagai alat kejahatan utama. Cybercrime merupakan kejahatan yang memanfaatkan perkembangan teknologi komputer khususnya internet. Cybercrime didefinisikan sebagai perbuatan melanggar hukum yang memanfaatkan teknologi komputer yang berbasis pada kecanggihan perkembagan teknologi internet
  • 3. KARAKTERISTIK CYBERCRIME A. Kejahatan Kerah Biru B. Kejahatan Kerah Putih
  • 5. PENYEBAB CYBERCRIME  Akses internet yang tidak terbatas.  Kelalaian pengguna komputer, hal ini merupakan salah satu penyebab utama kejahatan computer.  Beranggapan bahwa kejahatan pada dunia maya masih sulit untuk dilacak, sehingga ini mendorong para pelaku kejahatan untuk terus melakukan hal ini.  Sistem keamanan jaringan yang lemah.  Kurangnya perhatian masyrakat dan penegakan hukum.
  • 6. PENANGGULANGAN CYBERCRIME UNTUK SETIAP NEGARA Melakukan modernisasi hukum pidana nasional beserta hukum acaranya. Meningkatkan sistem pengamanan jaringan komputer nasional sesuai standar internasional
  • 7. CYBERLAW Cyberlaw adalah hukum yang digunakan di dunia maya (cyber space) yang umumnya diasosiasikan dengan internet. Cyberlaw merupakan aspek hukum yang ruang lingkupnya meliputi suatu aspek yang berhubungan dengan orang perorangan atau subyek hukum yang menggunakan dan memanfaatkan teknologi internet yang dimulai pada saat online dan memasuki dunia maya. Cyberlaw sendiri merupakan istilah yang berasal dari cyberspace law. Cyberlaw akan memainkan perannya dalam dunia masa depan, karena nyaris tidak ada lagi segi kehidupan yang tidak tersentuh oleh kajaiban teknologi dewasa ini dimana kita perlu sebuah perangkat aturan main didalamnya.
  • 8. PENGATURAN TINDAK PIDANA CYBERLAW MATERIL DI INDONESIA Pengertian yang lebih sempit, pengaturan tindak pidana siber diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (“UU ITE”). Sama halnya seperti Convention on Cybercrimes, UU ITE juga tidak memberikan definisi mengenai cybercrimes, tetapi membaginya menjadi beberapa pengelompokkan yang mengacu pada Convention on Cybercrimes (Sitompul, 2012) yaitu :
  • 9. a)Tindak pidana yang berhubungan dengan aktivitas ilegal b)Tindak yang berhubungan dengan gangguan (interfensi) c) Tindak pidana memfasilitasi perbuatan yang dilarang (Pasal 34 UU ITE) d)Tindak pidana pemalsuan informasi atau dokumen elektronik (Pasal 35 UU ITE) e)Tindak Pidana Tambahan (accessoir Pasal 36 UU ITE) f) Perberatan-perberatan terhadap ancaman pidana (Pasal 52 UU ITE)
  • 10. PENGATURAN TINDAK PIDANA SIBER FORMIL DI INDONESIA  Penyidik yang menangani tindak pidana siber ialah dari instansi Kepolisian Negara RI atau Kementerian Komunikasi dan Informatika. Penyidikan dilakukan dengan memperhatikan perlindungan terhadap privasi, kerahasiaan, kelancaran layanan publik, integritas data, atau keutuhan data. Penggeledahan dan penyitaan terhadap Sistem Elektronik yang terkait dengan dugaan tindak pidana harus dilakukan atas izin ketua pengadilan negeri setempat. Dalam melakukan penggeledahan dan/atau penyitaan Sistem Elektronik, penyidik wajib menjaga terpeliharanya kepentingan pelayanan umum.
  • 11. DASAR HUKUM CYBERLAW  Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.  Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.  Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.  Undang-undang Nomor 3 Tahun 2011 tentang Transfer Dana.
  • 12. MODUS KEJAHATAN CARDING Mencari kartu kredit yang masih valid Setelah mendapatkan kartu kredit, maka carder dapat mencari situs-situs yang menjual produk tertentu Memalsukan informasi kartu kredit pada saat pembayaran
  • 13. MEMPEROLEH INFORMASI KARTU a.Membeli informasi b.Mengambil kecerobohan sang pemilik c.Perangkap Online d.Melakukan kerjasama
  • 14. CONTOH KASUS Polda DI Yogyakarta menangkap lima carder dan mengamankan barang bukti bernilai puluhan juta, yang didapat dari merchant luar negeri. Begitu juga dengan yang dilakukan mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Bandung, Buy alias Sam. Akibat perbuatannya selama setahun, beberapa pihak di Jerman dirugikan sebesar 15.000 DM (sekitar Rp 70 juta). Para carder beberapa waktu lalu juga menyadap data kartu kredit dari dua outlet pusat perbelanjaan yang cukup terkenal. Caranya, saat kasir menggesek kartu pada waktu pembayaran, pada saat data berjalan ke bank-bank tertentu itulah data dicuri. Akibatnya, banyak laporan pemegang kartu kredit yang mendapatkan tagihan terhadap transaksi yang tidak pernah dilakukannya.
  • 15. Modus kejahatan ini adalah penyalahgunaan kartu kredit oleh orang yang tidak berhak. Motif kegiatan dari kasus ini termasuk ke dalam cybercrime sebagai tindakan murni kejahatan. Hal ini dikarenakan si penyerang dengan sengaja menggunakan kartu kredit milik orang lain. Kasus cybercrime ini merupakan jeniscarding. Sasaran dari kasus ini termasuk ke dalam jenis cybercrime menyerang hak milik (against property). Sasaran dari kasus kejahatan ini adalah cybercrime menyerang pribadi (against person).
  • 16. UNDANG-UNDANG PEMBAJAKAN CARDING A. Pasal 37 KUHP “Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat ataupun dengan rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan sesuatu benda kepadanya, atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang, diancam karena penipuan dengan pidana penjara paling lama 4 tahun.” B. Pasal 362 KUHP “Barang siapa mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, diancam karena pencurian, dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah.”
  • 17. C. Pasal 31 Ayat 1 Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan intersepsi atau penyadapan atas informasi elektronika atau dokumen elektronik secara tertentu milik orang lain Ayat 2 Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan intersepsi atau transmisi elektronik atau dokumen elektronik yang tida tersidat publik dari, ke dan didalam suatu komputer dan atau sistem menyebabkan perubahan, penghilangan atau penghentian informasi elektronik atau dokumen elektronik yang ditransmisikan
  • 18. PENCEGAHAN & PENANGGULANGAN Pencegahan 1. Pencegahan dengan hukum 2. Pencegahan dengan teknologi 3. Pencegahan dengan web security Penanggulangan 1. Pengamanan pribadi a. Pengamanan secara online b. Pengamanan secara offline