SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi
Available at http://:ejournal.unp.ac.id/index.php/jipe
ISSN 2302-898X (Print)
ISSN 2621-5624 (Electronic)
Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi, Vol. 9, No. 1, April 2019, hlm 01-10
1
Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery walk dengan
Tipe Learning together pada Aktivitas Belajar Peserta Didik di SMA Tri
Dharma Palembang
Randika Vhalery
Universitas Indraprasta PGRI Jakarta
E-mail: rendika.vhalery@unindra.ac.id
A B S T R A C T
Diterima: 21 Januari 2019
Revisi : 07 Januari 2019
Available Online: 30 April 2019
The aim of this research is 1) implements the learning
model with gallery walk type in student learning
activities, 2) implements the cooperative learning model
with learning together type in student learning activities,
3) compare the gallery walk type of cooperative learning
with learning together type in student learning activities.
The type of this research is experimental and
comparative. Population in this research is student of
Tri Dharma Palembang senior high school. The
research sample is XI Social 1 as the Experiment Class 1
and XI Social 2 as the Experiment Class 2. The result
shows 1) there is an impact from the implementation of
gallery walk type of cooperative learning in students
learning activities, 2) there is an impact of
implementation of learning together type in student
learning activities, 3) there is a comparison of
cooperative learning of gallery walk type and learning
together type in students learning activities.
KEYWORD
Cooperative, Gallery walk,
Learning together, Learning
Activities
This is an open access article distributed under the Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International
License. Some rights reserved
PENDAHULUAN
Aktivitas belajar adalah faktor penting dalam proses pembelajaran. Ada tidaknya motivasi belajar peserta
didik sebagian besar dipengaruhi oleh aktivitas belajar. Sadirman (2012:100) menjelaskan bahwa ada dua jenis
aktivitas belajar yakni aktivitas fisik dan aktivitas mental yang saling berkaitan untuk menunjang proses
pembelajaran. Selain itu, aktivitas belajar tergolong kedalam dua bagian yaitu aktivitas belajar aktif dan aktivitas
belajar pasif. Aktivitas belajar aktif artinya peserta didik aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Aktivitas
belajar pasif menunjukkan sistem belajar mengajar yang hanya berfokus pada satu arah atau sistem pembelajaran
yang berpusat pada guru (teacher centered learning).
Fakta dilapangan menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik di Indonesia memiliki aktivitas belajar
pasif. Hal ini dikarenakan kebanyakan sekolah yang bercorak tradisional dimana guru yang menjadi pusat
perhatian dan peserta didik hanya menerima dan mendengarkan (Mudjiono, 2009:9). Hal ini menyebabkan
peserta didik menjadi pasif. Akibatnya peserta didik menjadi malas untuk belajar dan menjadi tidak percaya diri
(Vhalery, 2016). Padahal, pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan, nilai-
nilai edukasi, serta melengkapi keterampilan peserta didik untuk menjadi percaya diri dan proaktif (Lehner and
Julia, 2013).
Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi 2
Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery walk dengan Tipe Learning together pada Aktivitas
Belajar Peserta Didik di SMA Tri Dharma Palembang
Observasi awal dilakukan oleh peneliti untuk memperkuat fakta yang ada. Observasi dilakukan di SMA Tri
Dharma pada bulan Juli 2018 di kelas X, XI, dan XII IPS. Jumlah peserta didik yang diamati sebanyak 201
orang. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan, diketahui sebanyak sebanyak 25 (16,2 %) peserta didik
yang aktif, sedangkan 176 (83,8 %) peserta didik lainnya pasif. Beberapa temuan peneliti dilapangan yaitu, 1)
peserta didik yang tidak aktif dikarena kurangnya motivasi belajar, 2) rendahnya minat belajar, 3) sistem belajar
yang monoton, 4) kurangnya perhatian guru terhadap peserta didik, 5) kurangnya inovasi dalam proses
pembelajaran.
Model pembelajaran koperatif merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan aktivitas
belajar pasif dan meminimalisir risiko yang ada (Chin, Teh, and Jesse, 2016). Model pembelajaran kooperatif
termasuk dalam model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered learning). Artinya,
model pembelajaran kooperatif mengutamakan proses pembelajaran dua arah (guru dan peserta didik) untuk
mendapatkan feedback atau umpan balik. Ada banyak tipe model pembelajaran kooperatif diantaranya model
pembelajaran kooperatif tipe gallery walk dan learning together.
Model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk sangat cocok untuk masalah keterampilan dan
kemampuan peserta didik seperti gugup, tidak banyak bicara (pendiam), tidak berani berkomentar atau
berpendapat, dan tidak pandai bergaul (Huda, 2015:141). Model pembelajaran ini juga dapat meminimalisir
dampak negatif antara guru dan peserta didik. Bahkan, model pembelajaran ini memberikan pengalaman
berharga bagi peserta didik dikemudian hari.
Penelitian mengenai gallery walk pernah diteliti oleh Feri Fadli, Gimin, dan Zahirman dengan judul
penelitian “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Gallery walk Terhadap Motivasi Belajar
PPKN Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Pekanbaru”. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe galery walk dapat meningkatkan motivasi belajar
peserta didik. Kesamaan pada penelitian ini yaitu penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk
dan jenjang pendidikan SMA. Perbedaan pada penelitian ini adalah mata pelajaran, variabel dependen, waktu
dan tempat penelitian. Rekomendasi penelitian terdahulu yaitu membandingkan model pembelajaran kooperatif
tipe gallery walk dengan model pembelajaran kooperatif tipe lainnya.
Model pembelajaran kooperatif tipe lainnya yaitu learning together. Merujuk pada Ariu, Thamrin, dan
Abdul (2016) Model pembelajaran kooperatif tipe learning together berasal dari kata “learning” yang artinya
belajar dan “together” yang berarti bersama-sama. Makna belajar pada model pembelajaran kooperatif tipe
learning together adalah mengerti dan memahami materi pelajaran secara menyuluruh. Makna bersama-sama
pada “together” yang berarti setiap anggota kelompok harus mengerti dan memahami materi pelajaran.
menitikberatkan pada kerjasama dan pemahaman bersama.
Penelitian mengenai learning together pernah diteliti oleh Hakim, Riyanto, Wachidi dengan judul
penelitian “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning together Untuk Meningkatkan Kerjasama
Dan Prestasi Belajar Siswa (Studi pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas VII MTs Qaryatul Jihad Bengkulu
Tengah)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe learning together lebih
efektif untuk meningkatkan kerjasama dan prestasi belajar peserta didik. Kesamaan pada penelitian ini yaitu
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe learning together. Perbedaan pada penelitian ini adalah jenjang
pendidikan, variabel dependen, waktu dan tempat penelitian. Penelitian terdahulu merekomendasikan
perkembangan atau perbandingan model pembelajaran kooperatif tipe learning together dengan model
pembelajaran kooperatif tipe lainnya.
Berdasarkan pandangan peneliti dan rekomendasi penelitian terdahulu yaitu perlunya membandingkan
model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk dengan model pembelajaran kooperatif tipe learning together.
Oleh sebab itu, penelitian ini akan menelusuri lebih lanjut penelitian tersebut. Peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery walk Dengan Tipe
Learning together Pada Aktivitas Belajar Peserta Didik Di SMA Tri Dharma Palembang”.
Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
(student centered). Model pembelajaran koperatif diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang
terstruktur untuk mencapai tujuan belajar (Sumantri, 2015:49). Secara sederhana, model pembelajaran kooperatif
identik dengan sistem belajar berkelompok (Vhalery dan Nofriansyah, 2018). Model pembelajaran kooperatif
Randika Vhalery 3
Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi, Open Access Journal: http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jipe
sangat cocok untuk mengatasi perbedaan para peserta didik, membangun hubungan komunikatif, serta
meningkatkan kerjasama peserta didik (Armiati, A., & Rahmidani, R., 2016; Leksono, Rendika, dan Sinta,
2018).
Model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk merupakan salah satu jenis kooperatif yang menyajikan
karya hasil pembelajaran seperti sebuah pameran galeri seni. Elshinta dan Rohmah (2017) mengemukakan
bahwa model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk adalah kegiatan pembelajaran dengan menampilkan
karya terbaik dari setiap kelompok, lalu diadakan pertanyaan terbuka, dan berakhir ketika ada masalah untuk
didiskusikan. Sistem pembelajaran dengan gallery walk memiliki beragam manfaat bagi peserta didik dan guru
diantaranya fleksibilitas waktu, tempat, dan materi pelajaran (Anwar, 2015).
Adapun langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk secara umum
(Batubara, 2017), yaitu: a) membuat dan mengumpulkan pertanyaan, pada tahap ini guru membuat pertanyaan
sesuai materi pelajaranyang dapat diperdebatkan. Pertanyaan ditempelkan di dinding ruang belajar, bagan flip
yang berdiri sendiri, meja, dan papan tulis; b) membuat kelompok, guru membuat lima kelompok dan kelompok
menentukan tugas masing-masing. Setiap kelompok wajib memiliki spidol bewarna untuk menulis komentar
pada setiap pertanyaan yang ada; c) menentukan posisi galeri kelompok dan komentar, pada tahap ini setiap
kelompok sudah berada di posisi masing-masing, beberapa anggota kelompok keliling untuk memberikan
komentar pada statement atau pertanyaan dari kelompok lain; d) rotasi, pada tahap ini setiap kelompok
melakukan perpindahan posisi searah jarum jam; e) mulai presentasi, pada tahap ini setiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusi dan komentar yang telah dilakukan.
Model pembelajaran kooperatif tipe learning together adalah model pembelajaran koperatif yang paling
khusus. Model pembelajaran kooperatif tipe learning together adalah kegiatan pembelajaran yang dibicarakan
secara bersama-sama melalui bertukar pendapat untuk memecahkan suatu permasalahan (Ilham, Lahming, dan
Muh., 2015). Ada empat unsur dalam model pembelajaran kooperatif tipe learning together yaitu interaksi,
interpedensi positif, tanggung jawab, dan kemampuan interpersonal (Ramadan, Haryono, dan Bakti, 2018).
Lebih lanjut, model pembelajaran kooperatif tipe learning together dapat diketahui dari beberapa ciri khasnya
yaitu kelompok belajar yang terdiri berbagai kemampuan belajar (tinggi, sedang, dan rendah), mempunyai tujuan
yang sama, berbagi tugas, evaluasi belajar, kerjasama, serta mempunyai rasa tanggung jawab dan bertanggung
jawab atas tugas masing-masing anggota kelompok (Sari dan Tiara, 2018).
Hermawati, Firosalia, dan Indri (2018) menjelaskan bahwa langkah-langkah model pembelajaran
kooperatif tipe learning together yaitu; guru menjelaskan materi pelajaran, guru membentuk kelompok belajar
yang terdiri dari empat hingga lima orang peserta didik, masing-masing kelompok menerima lembar tugas dan
lembar jawaban, guru menilai hasil kerja kelompok, dan guru memberikan pujian dan penghargaan berdasarkan
hasil kerja kelompok.
Aktivitas belajar adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik dari tahap awal hingga
tahap akhir proses pembelajaran. Yamin (2010:77) mengungkapkan bahwa aktivitas belajar peserta didik dalam
pembelajaran dapat merangsang peserta didik untuk berfikir kritis, dan memecahkan permasalahan-
permasalahan, serta dapat mengembangkan bakat yang dimilikinya. Arisanti, Okianna, dan Rustiyarso
menambahkan bahwa aktivitas peserta didik identik dengan belajar dengan alat-alat visual, ekskursi dan trip,
memecahkan masalah, mengapresiasi keilmuan, ilustrasi dan konstruksi, menyajikan informasi, serta cek dan tes.
Lebih lanjut, Sardiman (2012:101) menggolongkan aktivitas belajar menjadi delapan bagian yaitu aktivitas
melihat, aktivitas lisan, aktivitas mendengar, aktivitas menulis, aktivitas menggambar, aktivitas gerak, aktivitas
mental, dan aktivitas emosional.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dan komparatif menggunakan Completely Randomized
Design. Completely Randomized Dsign merupakan desain eksperimen komparatif yang tanpa menggunakan
kelas kontrol. Artinya, kedua kelas dijadikan kelas eksperimen. Menggunakan pre dan post observasi untuk
mendapatkan dan memperkuat data penelitian.
Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi 4
Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery walk dengan Tipe Learning together pada Aktivitas
Belajar Peserta Didik di SMA Tri Dharma Palembang
Penelitian ini dilakukan di SMA Tri Dharma Palembang pada bulan Juli – Agustus 2018. Populasi pada
penelitian ini adalah semua peserta didik SMA Tri Dharma Palembang yang berjumlah 410 orang. Rincian
populasi penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1. Populasi Penelitian
Kelas Jurusan Jumlah Peserta Didik
X IPA 1 28
IPA 2 25
IPA 3 28
IPS 1 28
IPS 2 26
IPS 3 35
XI IPA 1 36
IPA 2 35
IPS 1 36
IPS 2 35
XII IPA 1 31
IPA 2 26
IPS 1 41
Jumlah 410
Sumber: Arsip Administrasi SMA Tri Dharma Semester Ganjil 2018/2019
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive teknik sampling. Peneliti
menggunakan kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2 dikarenakan kondisi sistem belajar disekolah sudah stabil. Kelas XI
IPS 1 sebagai kelas eksperimen 1. Kelas XI IPS 2 sebagai kelas eksperimen 2.
Rancangan Eksperimen
1. Tahap Persiapan
a. Memilih dua kelas yaitu kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 sebagai sampel penelitian.
b. Membuat rancangan pembelajaran serta mempersiapkan sumber belajar untuk melaksanakan proses
pembelajaran.
c. Menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk di kelas eksperimen 1 dan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe learning together di kelas eksperimen 2.
d. Membuat instrument penelitian (lembar observasi).
e. Menguji validitas dan reliabilitas instrument penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Melakukan proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk
dan tipe learning together.
b. Memberikan materi pelajaran tentang pendapatan nasional kepada peserta didik.
c. Penilaian observasi pada setiap pertemuan tentang penerapan model pembelajaran kooperatif dan
aktivitas belajar peserta didik dalam pembelajaran.
3. Tahap Penyelesaian
a. Menganalisis data aktivitas belajar peserta didik dari hasil lembar observasi.
b. Menganalisis data penerapan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk dan tipe learning together.
c. Mentabulasi data penelitian dan menginterprestasikan data penelitian yang telah dikumpulkan.
d. Pengujian hipotesis.
e. Membuat simpulan hasil penelitian.
Teknik pengumpulan data melalui observasi dilakukan di kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2
menggunakan lembar observasi dengan cara memberi tanda checklist (√) untuk memperoleh data tentang
aktivitas belajar peserta didik dan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk dan learning
together. Dokumentasi, pengumpulan data dokumentasi digunakan untuk menunjang proses penelitian dan
proses pembelajaran selama pengimplementasian model pembelajaran kooperatif.
Randika Vhalery 5
Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi, Open Access Journal: http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jipe
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Penelitian
Tabel 2. Analisis Statistik Deskriptif
Keterangan N Min Max Mean Std. Deviation
Pre - Observasi Eksperiment 1 36 55 84 65,14 7,275
Post - Observasi Eksperiment 1 36 67 89 78,33 5,667
Pre - Observasi Eksperiment 2 35 56 77 67,00 6,357
Post - Observasi Eksperiment 2 35 80 95 85,91 4,231
Valid N (listwise) 35
Sumber: Hasil Output SPSS 24.0
Deskripsi Data Observasi di Kelas Eksperimen 1
Observasi dilakukan sebelum dan sesudah diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe gallery
walk. Berikut tabel hasil observasi aktivitas belajar dikelas eksperimen-1:
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Aktivitas Belajar di Kelas Eksperimen 1
Data Skor terkecil Skor terbesar Rerata Kriteria
Pre 55 84 69,5 % Cukup Aktif
Post 67 89 78 % Aktif
Sumber: Olahan Data Primer 2018
Tabel 4. Rincian Aktivitas Belajar di Kelas Eksperimen 1
No. Skor yang diperoleh Kategori
Pre Post
Peserta Didik % Peserta Didik %
1 86 - 100 Sangat Aktif - - 5 13,9
2 71 - 85 Aktif 7 19,4 27 75
3 56 - 70 Cukup Aktif 27 75 4 11,1
4 41 - 55 Kurang Aktif 2 5,6 - -
5 0 - 40 Sangat Kurang Aktif - - - -
Total 36 100 36 100
Sumber: Olahan Data Primer 2018
Berdasarkan tabel 4 disimpulkan bahwa sebelum diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe
gallery walk, peserta didik sudah memiliki aktivitas belajar yang cukup aktif. Setelah diberi perlakuan model
pembelajaran kooperatif tipe gallery walk, aktivitas peserta didik meningkat menjadi aktif. Peningkatan aktivitas
belajar pada kelas eksperimen 1 diketahui sebesar 8,5%.
Deskripsi Data Observasi di Kelas Eksperimen 2
Observasi pada kelas eksperimen 2 sebelum dan sesudah diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif
tipe gallery walk dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Aktivitas Belajar di Kelas Eksperimen 2
Data Skor terkecil Skor terbesar Rerata Kriteria
Pre 56 77 66,5 % Cukup Aktif
Post 80 95 87,5 % Sangat Aktif
Sumber: Olahan Data Primer 2018
Tabel 6. Rincian Aktivitas Belajar di Kelas
No. Skor yang diperoleh Kategori
Pre Post
Peserta Didik % Peserta Didik %
1 86 - 100 Sangat Aktif - - 17 48,6
2 71 - 85 Aktif 12 34,3 18 51,4
3 56 - 70 Cukup Aktif 23 65,7 - -
4 41 - 55 Kurang Aktif - - - -
5 0 - 40 Sangat Kurang Aktif - - - -
Total 35 100 35 100
Sumber: Olahan Data Primer 2018
Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi 6
Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery walk dengan Tipe Learning together pada Aktivitas
Belajar Peserta Didik di SMA Tri Dharma Palembang
Berdasarkan tabel 6 disimpulkan bahwa sebelum diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe
learning together, peserta didik sudah memiliki aktivitas belajar yang aktif. Setelah diberi perlakuan model
pembelajaran kooperatif tipe learning together, aktivitas peserta didik terus meningkat menjadi sangat aktif.
Peningkatan aktivitas belajar pada kelas eksperimen 2 sebesar 21%.
Perbandingan Deskripsi Data Observasi di Kelas Eksperimen 1 dan 2
Perbandingan data pre dan post observasi pada kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 dapat
digambarkan diagram sebagai berikut:
Gambar 1. Perbandingan Aktivitas Kelas Eksperimen 1 dan 2
Sumber: Olahan Data Primer 2018
Uji Hipotesis
Tabel 9. Uji Hipotesis
Paired Differences
t df
Sig.
(2-tailed)Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pre-Observasi
Eksperiment 1
Post-Observasi
Eksperiment 1
-13,194 6,493 1,082 -15,391 -10,997 -12,192 35 ,000
Pre-Observasi
Eksperiment 2
Post-Observasi
Eksperiment 2
-18,914 8,179 1,383 -21,724 -16,105 -13,680 34 ,000
Sumber: Hasil Output SPSS 24.0
Berdasarkan hasil output SPSS 24.0 pada tabel 9 (uji hipotesis menggunakan uji paired sample t-test) diatas
dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Kelas eksperimen 1 yang terdiri dari pre dan post observasi mempunyai nilai signifikansi (2-tailed) sebesar
0,000. Sesuai dengan ketentuan pengujian hipotesis 0,000 < 0,050, maka H01 ditolak dan Ha1 diterima.
Artinya, terdapat pengaruh implementasi model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk pada aktivitas
belajar peserta didik di SMA Tri Dharma Palembang.
b. Kelas eksperimen 2 yang terdiri dari pre dan post observasi mempunyai nilai signifikansi (2-tailed) sebesar
0,000. Sesuai dengan ketentuan pengujian hipotesis 0,000 < 0,050, maka H02 juga ditolak dan Ha2 diterima.
Artinya, terdapat pengaruh implementasi model pembelajaran kooperatif tipe learning together pada aktivitas
belajar peserta didik di SMA Tri Dharma Palembang.
Selanjutnya, untuk mengetahui hasil komparatif dari penggunaan kedua model pembelajaran kooperatif,
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
69,5
78
3
9,5
66,5
87,5
0
20
40
60
80
100
pre - observasi post - observasi
Gallery Walk
perbedaan
Learning Together
Randika Vhalery 7
Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi, Open Access Journal: http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jipe
Tabel 10. Uji Hipotesis Komparatif
Levene's Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Aktivitas
Belajar
Equal
variances
assumed
,937 ,336 -6,373 69 ,000 -7,581 1,190 -9,954 -5,208
Equal
variances not
assumed
-6,399 64,736 ,000 -7,581 1,185 -9,947 -5,215
Sumber: Hasil Output SPSS 24.0
Berdasarkan hasil output SPSS 24.0 pada tabel 10 (uji hipotesis komparatif) diketahui bahwa nilai aktivitas
belajar pada equal variances assumed didapat signifikansi (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,050, berdasarkan
ketentuan pengujian hipotesis maka H03 ditolak dan Ha3 diterima. Artinya, terdapat perbandingan model
pembelajaran kooperatif tipe gallery walk dengan tipe learning together pada aktivitas belajar peserta didik di
SMA Tri Dharma Palembang.
1. PEMBAHASAN
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery walk Pada Aktivitas Belajar Peserta Didik
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh implementasi model pembelajaran kooperatif tipe
gallery walk pada aktivitas belajar peserta didik di SMA Tri Dharma Palembang. Warsono dan Hariyanto
(2014:164-165) menjelaskan bahwa model pembelajaran kooperatif ini memang mampu meningkatkan kualitas
pembelajaran melalui aktivitas peserta didik seperti adanya pemberian kesempatan untuk saling berbagi
informasi kognitif, adanya pemberian motivasi, adanya kontruktivisme, perkembangan keterampilan sosial,
peningkatan interaksi positif. Wulandari, Rasmiwetti dan Susilawati (2016) menambahkan, model pembelajaran
ini sangat pas untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk menemukan pengalaman baru dan
meningkatkan daya ingat karena dilakukan secara langsung.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mariyaningsih (2014), yang menjelaskan
bahwa model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta
didik kelas X Akuntansi 3 SMK Negeri 1 Salatiga. Lebih lanjut, penelitian ini juga senada dengan penelitian
yang dilakukan oleh Khasanah dan Harina (2016), hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe gallery walk yang dikolaborasikan dengan metode ceramah dapat meningkatkan aktivitas belajar.
Disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk dapat meningkatkan aktivitas belajar
peserta didik dikarenakan peran aktif dan keterlibatan langsung peserta didik selama proses pembelajaran
berlangsung.
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning together Pada Aktivitas Belajar Peserta Didik
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh implementasi model pembelajaran kooperatif tipe
learning together pada aktivitas belajar peserta didik di SMA Tri Dharma Palembang. Adanya pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe learning together pada aktivitas belajar dikarenakan model pembelajaran ini
berpusat pada peserta didik (student centered learning). Hasil penelitian ini relevan dengan teori Gie
“keberhasilan peserta didik dalam belajar tergantung pada aktivitas yang dilakukannya selama proses
pembelajaran” (dalam Sudarmadi, 2012). Di sisi lain, model pembelajaran kooperatif tipe learning together
mampu mengurangi resiko kesalahan pada peserta didik khususnya kesalahan memahami konsep, fisis dan
matematis (Mustajab, Stepanus, dan Hamdani, 2014).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudarmadi (2012) yang menjelaskan
bahwa model pembelajaran kooperatif tipe learning together meningkatkan prestasi belajar melalui aktivitas
belajar yang baik. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Putranti (2016) juga mengungkapkan bahwa model
Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi 8
Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery walk dengan Tipe Learning together pada Aktivitas
Belajar Peserta Didik di SMA Tri Dharma Palembang
pembelajaran kooperatif tipe learning together dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik. Dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran koperatif tipe learning together sangat cocok untuk aktivitas belajar.
Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery walk dengan Tipe Learning together Pada
Aktivitas Belajar Peserta Didik
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbandingan model pembelajaran kooperatif tipe gallery
walk dengan tipe learning together pada aktivitas belajar peserta didik di SMA Tri Dharma Palembang. Hasil
penelitian ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Isjoni (2009:16) bahwa model pembelajaran
kooperatif mewujudkan sistem belajar interaktif antara peserta didik dan guru untuk mengatasi permasalahan
aktivitas belajar. Aktivitas peserta didik dalam menjalani proses pembelajaranr merupakan salah satu kunci
keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan (Kusuma dan Mimin, 2012).
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, adapun kesimpulan pada penelitian ini yaitu:
1. Terdapat pengaruh implementasi model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk pada aktivitas belajar
peserta didik SMA Tri Dharma Palembang.
2. Terdapat pengaruh implementasi model pembelajaran kooperatif tipe learning together pada aktivitas belajar
peserta didik SMA Tri Dharma Palembang.
3. Terdapat perbandingan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk dengan tipe learning together pada
aktivitas belajar peserta didik SMA Tri Dharma Palembang.
Adapun beberapa saran yang dapat peneliti berikan setelah melakukan implementasi model pembelajaran
kooperatif, yaitu:
1. Diharapkan pihak guru khususnya di SMA Tri Dharma mulai membiasakan diri untuk menggunakan model
pembelajaran inovatif dan kreatif seperti model pembelajaran kooperatif sehingga peserta didik minat untuk
belajar dan memiliki motivasi dalam belajar sehingga hasil belajar dan prestasi mereka meningkat.
2. Penggunaan model pembelajaran kooperatif khususnya tipe gallery walk dan learning together
membutuhkan banyak waktu. Oleh karena itu, guru harus tegas dalam membagi dan membatasi waktu.
3. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe lainnya atau
mengembangkan kedua model pembelajaran kooperatif ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Farrah Zakiyah. 2015. Enhancing Students’ Speaking Skill through Gallery walk Technique. Register
Journal Vol.(8) No.(2). Pp.226–237.
Arisanti, D., Okianna, dan Rustiyarso. Peran Guru dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Sosiologi di Kelas X SMA PGRI 1 Pontianak. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol.(2)
No.(9).
Ariu, S., Thamrin K., dan Abdul Wahab Abdi. 2016. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning together Dengan Children Learning In Science Dalam Pelajaran
IPS Terpadu Di Kelas VII SMP Negeri 2 Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi
FKIP Unsyiah Vol.(1) No.(1) Hal.153–164.
Armiati, A., & Rahmidani, R. (2016, August). Developing Cooperative Learning Video for Studying Economics
at Senior High School. In 6th International Conference on Educational, Management, Administration and
Leadership. Atlantis Press.
Batubara, Fahmi Aulia. 2017. Improving Students’ Ability In Writing Of Announcement Through Gallery walk
Technique Of Eight Grade At Mts Jam’iyatul Alwashliyah Tembung In Academic Year 2016/2017.
Faculty of Tarbiyah Science and Teacher Training UIN-SU.
Chin, Chee Keong., Teh Tiam Kian, and Jesse B. Aquino. 2016. Peer-Assessed Gallery walk as a Teaching
Strategy: A Professional Development Experience for 21st Century Education. ResearchGate.
Elshinta, Agnessia Dwi and St. Shabibatul Rohmah. 2017. Gallery walk Strategy in Classroom : Pathway to
Improve EFL Students’ Reading Achievement. Channing: English Language Education and Literature
Vol.(2) No.(2) Pp.95–104.
Randika Vhalery 9
Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi, Open Access Journal: http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jipe
Fadli, Feri, Gimin, dan Zahirman. 2015. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Gallery walk
Terhadap Motivasi Belajar Ppkn Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Pekanbaru. Jurnal Online Mahasiswa
(JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol.(2) No.(2) Hal.1–14.
Hakim, Abd., Riyanto, dan Wachidi. 2018. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning together
Untuk Meningkatkan Kerjasama Dan Prestasi Belajar Siswa (Studi pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas
VII MTs Qaryatul Jihad Bengkulu Tengah). Jurnal As-Salam Vol.(2) No.(1) Hal.9–18.
Hermawati, Z., Firosalia Kristin, dan Indri Anugraheni. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Dan Keaktifan Pada
Mata Pelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Learning together Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan Dasar Vol.(6) No.(1) Hal. 36–41.
Huda, Miftahul. 2015. Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur, dan Model Penerapan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Ilham, Lahming, dan Muh. Rais, 2015. Peningkatan Hasil Belajar Tanah Dan Pupuk Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning together Pada Siswa Kelas X Agronomi SMK Negeri 1
Marioriwawo Soppeng. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol.(1) Hal.30–37.
Isjoni. 2009. Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelompok. Bandung: Alfabeta.
Khasanah, Uswatun dan Harina Fitriyani. 2016. Peningkatan Aktivitas Belajar Mahasiswa Melalui Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD Dikolaborasikan Dengan Gallery Work. Seminar Nasional Pendidikan
Berkemajuan dan Menggembirakan (The Progressive & Fun Education Seminar).
Kusuma, Febrian Widya dan Mimin Nur Aisyah. 2012. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think Pair Share Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2
Wonosari Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia Vol.(1) No.(2).
Lehner, Daniela and Julia Wurzenberger. 2013. Global Education – an educational perspective to cope with
globalisation?. Campus-Wide Information Systems Vol.(30) No.(5) Pp.358–368.
Leksono, Ari W., Rendika Vhalery, and Sinta Maranatha. 2018. Cooperative Learning Model: The Power of
Two Vs Tea Party. International Journal of Research and Review Vol.(5) No.(12) Pp.80–88.
Mariyaningsih, Nining. 2014. Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Materi Laporan Keuangan
Melalui Metode Gallery walk Duati-Duata. Jurnal Pendidikan Ekonomi Dinamika Pendidika Vol.(9)
No.(1). Hal.57–69.
Mudjiono. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Mustajab, A., Stepanus S. S., dan Hamdani. 2014. Remediasi Kesalahan Siswa Menyelesaikan Soal Gas Ideal
Melalui Metode Learning together Di SMA. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol.(3) No.(12)
Hal.1–9.
Putranti, Nurita. 2016. Penggunaan Learning together Untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran
Microsoft Excel. Jurnal Teknodik Vol.(20) No.(2).
Ramadan, Annas F., Haryono, dan Bakti Mulyani. 2018. Upaya Peningkatan Interaksi Sosial Dan Prestasi
Belajar Melalui Penerapan Model Pembelajaran Learning together (LT) Dilengkapi Dengan Kartu Pintar
Padamateri Stoikiometri Bagi Peserta Didik Kelas X MIA-2 Sma Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran
2015/2016. Jurnal Pendidikan Kimia Vol.(7) No.(1) Hal. 42–47.
Sadirman, A. M. 2012. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rajawali Pers.
Sari, Elsa Sufiana., dan Tiara Anggia Dewi. 2018. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative
Learning tipe Learning together (LT) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI. Jurnal Promosi:
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro Vol.(6) No.(1) Hal.52–57.
Sudarmadi, Yedut. 2012. Efektivitas Pembelajaran Matematika dengan Model Two Stay Two Stray dan
Learning together Ditinjau dari Aktivitas Belajar Siswa Tahun Pelajaran 2011/2012. Surakarta: Tesis.
Prodi Pendidikan Matematika Program Pasca Sarjana UNS.
Sumantri. 2015. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Vhalery, Rendika. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran Team Assisted Individualization Dan Model
Pembelajaran Scramble Terhadap Aktivitas Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran IPS Di SMPN 19
Palembang.
Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi 10
Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery walk dengan Tipe Learning together pada Aktivitas
Belajar Peserta Didik di SMA Tri Dharma Palembang
Vhalery, Rendika dan Nofriansyah. 2018. Cooperative Learning in the Learning Activity of Students.
International Journal of Scientific and Research Publications Vol.(8) No.(9) Pp.62–72.
Warsono dan Hariyanto. 2014. Pembelajaran Aktif: Teori dan Asesmen. Bandung: Remaja Rosdakarya
Wulandari, R., Rasmiwetti dan Susilawati. 2016. The Application Of Learning Methods Of Gallery walk To
Improve Student’s Learning Activity And Learning Completeness On Colloid Subject In Xi IPA 3
SMAN 6 Pekanbaru. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol.(4)
No.(1) Hal.1–9.
Yamin, Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press Dan Center For Learning
Innovation (CLI).

More Related Content

What's hot

Bil1 2 artikel5
Bil1 2 artikel5Bil1 2 artikel5
Bil1 2 artikel5Simon_2984
 
Amalan pembelajaran sb t
Amalan pembelajaran sb tAmalan pembelajaran sb t
Amalan pembelajaran sb tf78cempaka
 
Tugas hesti cepriana
Tugas hesti ceprianaTugas hesti cepriana
Tugas hesti ceprianaBunda Dewi
 
Week10-11-12--kegiatan_pembelajaran
Week10-11-12--kegiatan_pembelajaranWeek10-11-12--kegiatan_pembelajaran
Week10-11-12--kegiatan_pembelajaranjayamartha
 
Analisis kritis artikel
Analisis kritis artikel Analisis kritis artikel
Analisis kritis artikel Nur Ismirawati
 
Iis listiani iryanti (037108095)
Iis listiani iryanti  (037108095)Iis listiani iryanti  (037108095)
Iis listiani iryanti (037108095)Ajir d'Kuvagaa
 
Analisis kritis artikel nasional vs internasional
Analisis kritis artikel nasional vs internasionalAnalisis kritis artikel nasional vs internasional
Analisis kritis artikel nasional vs internasionalSugiarti ELfishy
 
Contoh proposal
Contoh proposalContoh proposal
Contoh proposalishakaxly
 
59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaranDaly Indra
 
Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...
Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...
Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...Dhayu Dayu
 
Pembelajaran inovatif 1
Pembelajaran inovatif 1Pembelajaran inovatif 1
Pembelajaran inovatif 1Hendri Saputra
 
Jurnal assets vol 6, no 1 (2017)
Jurnal assets vol 6, no 1 (2017)Jurnal assets vol 6, no 1 (2017)
Jurnal assets vol 6, no 1 (2017)usman_one
 
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN JIGSAW II
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN JIGSAW IIMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN JIGSAW II
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN JIGSAW IIdina suci
 

What's hot (20)

2428 6683-1-pb
2428 6683-1-pb2428 6683-1-pb
2428 6683-1-pb
 
Bil1 2 artikel5
Bil1 2 artikel5Bil1 2 artikel5
Bil1 2 artikel5
 
Karil waode rosmia
Karil waode rosmiaKaril waode rosmia
Karil waode rosmia
 
Amalan pembelajaran sb t
Amalan pembelajaran sb tAmalan pembelajaran sb t
Amalan pembelajaran sb t
 
Tugas hesti cepriana
Tugas hesti ceprianaTugas hesti cepriana
Tugas hesti cepriana
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Week10-11-12--kegiatan_pembelajaran
Week10-11-12--kegiatan_pembelajaranWeek10-11-12--kegiatan_pembelajaran
Week10-11-12--kegiatan_pembelajaran
 
Artikel
ArtikelArtikel
Artikel
 
Analisis kritis artikel
Analisis kritis artikel Analisis kritis artikel
Analisis kritis artikel
 
Iis listiani iryanti (037108095)
Iis listiani iryanti  (037108095)Iis listiani iryanti  (037108095)
Iis listiani iryanti (037108095)
 
Analisis kritis artikel nasional vs internasional
Analisis kritis artikel nasional vs internasionalAnalisis kritis artikel nasional vs internasional
Analisis kritis artikel nasional vs internasional
 
Contoh proposal
Contoh proposalContoh proposal
Contoh proposal
 
59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
 
53 151-1-pb(1)
53 151-1-pb(1)53 151-1-pb(1)
53 151-1-pb(1)
 
Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...
Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...
Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...
 
Belajar kimia it's oke wae
Belajar kimia it's oke waeBelajar kimia it's oke wae
Belajar kimia it's oke wae
 
Pembelajaran inovatif 1
Pembelajaran inovatif 1Pembelajaran inovatif 1
Pembelajaran inovatif 1
 
Jurnal assets vol 6, no 1 (2017)
Jurnal assets vol 6, no 1 (2017)Jurnal assets vol 6, no 1 (2017)
Jurnal assets vol 6, no 1 (2017)
 
Judul
JudulJudul
Judul
 
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN JIGSAW II
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN JIGSAW IIMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN JIGSAW II
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN JIGSAW II
 

Similar to Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery walk dengan Tipe Learning together pada Aktivitas Belajar Peserta Didik di SMA Tri Dharma Palembang

1. materi shared based on_fogarty_yunita
1. materi shared based on_fogarty_yunita1. materi shared based on_fogarty_yunita
1. materi shared based on_fogarty_yunitaYunita Anggraeni
 
322093 model-model-pembelajaran-inovatif
322093 model-model-pembelajaran-inovatif322093 model-model-pembelajaran-inovatif
322093 model-model-pembelajaran-inovatifmuhammad husnul fikri
 
PPT SKRIPSI Pendidikan Agama slam ALFIAN.pptx
PPT SKRIPSI Pendidikan Agama slam ALFIAN.pptxPPT SKRIPSI Pendidikan Agama slam ALFIAN.pptx
PPT SKRIPSI Pendidikan Agama slam ALFIAN.pptxasforone8
 
773 article text-1515-2-10-20121203 (1)
773 article text-1515-2-10-20121203 (1)773 article text-1515-2-10-20121203 (1)
773 article text-1515-2-10-20121203 (1)CHIASHEAKKOONMoe
 
19. model pembelajaran aktif prosiding seminar internasional-p ps upi bandung
19. model pembelajaran aktif prosiding seminar internasional-p ps upi bandung19. model pembelajaran aktif prosiding seminar internasional-p ps upi bandung
19. model pembelajaran aktif prosiding seminar internasional-p ps upi bandungChaez Cicuitd
 
pemebelajaranportofolio-201116025752.pptx
pemebelajaranportofolio-201116025752.pptxpemebelajaranportofolio-201116025752.pptx
pemebelajaranportofolio-201116025752.pptxAkbarMuhammad38
 
Model Pembelajaran portofolio
Model Pembelajaran portofolioModel Pembelajaran portofolio
Model Pembelajaran portofolioAulia Faris Humam
 
Model pembelajaran generatif
Model pembelajaran generatifModel pembelajaran generatif
Model pembelajaran generatifAchyar Mounthead
 
Assalamualaikum 120409094348-phpapp01
Assalamualaikum 120409094348-phpapp01Assalamualaikum 120409094348-phpapp01
Assalamualaikum 120409094348-phpapp01Asep Hidayat
 
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"Dedy Wiranto
 
numbered head together Vanny Nurliyanthy 0903626
numbered head together Vanny Nurliyanthy 0903626numbered head together Vanny Nurliyanthy 0903626
numbered head together Vanny Nurliyanthy 0903626Interest_Matematika_2011
 

Similar to Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery walk dengan Tipe Learning together pada Aktivitas Belajar Peserta Didik di SMA Tri Dharma Palembang (20)

1. materi shared based on_fogarty_yunita
1. materi shared based on_fogarty_yunita1. materi shared based on_fogarty_yunita
1. materi shared based on_fogarty_yunita
 
322093 model-model-pembelajaran-inovatif
322093 model-model-pembelajaran-inovatif322093 model-model-pembelajaran-inovatif
322093 model-model-pembelajaran-inovatif
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
PPT SKRIPSI Pendidikan Agama slam ALFIAN.pptx
PPT SKRIPSI Pendidikan Agama slam ALFIAN.pptxPPT SKRIPSI Pendidikan Agama slam ALFIAN.pptx
PPT SKRIPSI Pendidikan Agama slam ALFIAN.pptx
 
Ptk akuntansi
Ptk akuntansiPtk akuntansi
Ptk akuntansi
 
Bab 1 5 jadi
Bab 1 5 jadiBab 1 5 jadi
Bab 1 5 jadi
 
Bagian ii
Bagian ii Bagian ii
Bagian ii
 
773 article text-1515-2-10-20121203 (1)
773 article text-1515-2-10-20121203 (1)773 article text-1515-2-10-20121203 (1)
773 article text-1515-2-10-20121203 (1)
 
19. model pembelajaran aktif prosiding seminar internasional-p ps upi bandung
19. model pembelajaran aktif prosiding seminar internasional-p ps upi bandung19. model pembelajaran aktif prosiding seminar internasional-p ps upi bandung
19. model pembelajaran aktif prosiding seminar internasional-p ps upi bandung
 
pemebelajaranportofolio-201116025752.pptx
pemebelajaranportofolio-201116025752.pptxpemebelajaranportofolio-201116025752.pptx
pemebelajaranportofolio-201116025752.pptx
 
Model Pembelajaran portofolio
Model Pembelajaran portofolioModel Pembelajaran portofolio
Model Pembelajaran portofolio
 
Model pembelajaran generatif
Model pembelajaran generatifModel pembelajaran generatif
Model pembelajaran generatif
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
pemgaruh DL.pdf
pemgaruh DL.pdfpemgaruh DL.pdf
pemgaruh DL.pdf
 
Karya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut rahaKarya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut raha
 
Karya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut rahaKarya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut raha
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Assalamualaikum 120409094348-phpapp01
Assalamualaikum 120409094348-phpapp01Assalamualaikum 120409094348-phpapp01
Assalamualaikum 120409094348-phpapp01
 
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
 
numbered head together Vanny Nurliyanthy 0903626
numbered head together Vanny Nurliyanthy 0903626numbered head together Vanny Nurliyanthy 0903626
numbered head together Vanny Nurliyanthy 0903626
 

More from Universitas Indraprasta PGRI

Pengaruh Self-Reliance dan Self-Efficacy terhadap Pendidikan Keuangan Mahasiswa
Pengaruh Self-Reliance dan Self-Efficacy terhadap Pendidikan Keuangan MahasiswaPengaruh Self-Reliance dan Self-Efficacy terhadap Pendidikan Keuangan Mahasiswa
Pengaruh Self-Reliance dan Self-Efficacy terhadap Pendidikan Keuangan MahasiswaUniversitas Indraprasta PGRI
 
Cooperative Learning Model: The Power of Two Vs Tea Party
Cooperative Learning Model: The Power of Two Vs Tea PartyCooperative Learning Model: The Power of Two Vs Tea Party
Cooperative Learning Model: The Power of Two Vs Tea PartyUniversitas Indraprasta PGRI
 
The Effect of Good Corporate Governance Mechanism and Financial Performance o...
The Effect of Good Corporate Governance Mechanism and Financial Performance o...The Effect of Good Corporate Governance Mechanism and Financial Performance o...
The Effect of Good Corporate Governance Mechanism and Financial Performance o...Universitas Indraprasta PGRI
 
The Effect Of Learning Model Logan Avenue Problem Solving Heuristic To The St...
The Effect Of Learning Model Logan Avenue Problem Solving Heuristic To The St...The Effect Of Learning Model Logan Avenue Problem Solving Heuristic To The St...
The Effect Of Learning Model Logan Avenue Problem Solving Heuristic To The St...Universitas Indraprasta PGRI
 
Cooperative Learning in the Learning Activity of Students
Cooperative Learning in the Learning Activity of StudentsCooperative Learning in the Learning Activity of Students
Cooperative Learning in the Learning Activity of StudentsUniversitas Indraprasta PGRI
 
Analysis of Student Inhibiting Factors Initiating Entrepreneurship
Analysis of Student Inhibiting Factors Initiating EntrepreneurshipAnalysis of Student Inhibiting Factors Initiating Entrepreneurship
Analysis of Student Inhibiting Factors Initiating EntrepreneurshipUniversitas Indraprasta PGRI
 

More from Universitas Indraprasta PGRI (7)

Pengaruh Self-Reliance dan Self-Efficacy terhadap Pendidikan Keuangan Mahasiswa
Pengaruh Self-Reliance dan Self-Efficacy terhadap Pendidikan Keuangan MahasiswaPengaruh Self-Reliance dan Self-Efficacy terhadap Pendidikan Keuangan Mahasiswa
Pengaruh Self-Reliance dan Self-Efficacy terhadap Pendidikan Keuangan Mahasiswa
 
Cooperative Learning Model: The Power of Two Vs Tea Party
Cooperative Learning Model: The Power of Two Vs Tea PartyCooperative Learning Model: The Power of Two Vs Tea Party
Cooperative Learning Model: The Power of Two Vs Tea Party
 
The Effect of Good Corporate Governance Mechanism and Financial Performance o...
The Effect of Good Corporate Governance Mechanism and Financial Performance o...The Effect of Good Corporate Governance Mechanism and Financial Performance o...
The Effect of Good Corporate Governance Mechanism and Financial Performance o...
 
The Effect Of Learning Model Logan Avenue Problem Solving Heuristic To The St...
The Effect Of Learning Model Logan Avenue Problem Solving Heuristic To The St...The Effect Of Learning Model Logan Avenue Problem Solving Heuristic To The St...
The Effect Of Learning Model Logan Avenue Problem Solving Heuristic To The St...
 
Cooperative Learning in the Learning Activity of Students
Cooperative Learning in the Learning Activity of StudentsCooperative Learning in the Learning Activity of Students
Cooperative Learning in the Learning Activity of Students
 
Analysis of Student Inhibiting Factors Initiating Entrepreneurship
Analysis of Student Inhibiting Factors Initiating EntrepreneurshipAnalysis of Student Inhibiting Factors Initiating Entrepreneurship
Analysis of Student Inhibiting Factors Initiating Entrepreneurship
 
The Management of Student’s Pocket Money
The Management of Student’s Pocket MoneyThe Management of Student’s Pocket Money
The Management of Student’s Pocket Money
 

Recently uploaded

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery walk dengan Tipe Learning together pada Aktivitas Belajar Peserta Didik di SMA Tri Dharma Palembang

  • 1. Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi Available at http://:ejournal.unp.ac.id/index.php/jipe ISSN 2302-898X (Print) ISSN 2621-5624 (Electronic) Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi, Vol. 9, No. 1, April 2019, hlm 01-10 1 Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery walk dengan Tipe Learning together pada Aktivitas Belajar Peserta Didik di SMA Tri Dharma Palembang Randika Vhalery Universitas Indraprasta PGRI Jakarta E-mail: rendika.vhalery@unindra.ac.id A B S T R A C T Diterima: 21 Januari 2019 Revisi : 07 Januari 2019 Available Online: 30 April 2019 The aim of this research is 1) implements the learning model with gallery walk type in student learning activities, 2) implements the cooperative learning model with learning together type in student learning activities, 3) compare the gallery walk type of cooperative learning with learning together type in student learning activities. The type of this research is experimental and comparative. Population in this research is student of Tri Dharma Palembang senior high school. The research sample is XI Social 1 as the Experiment Class 1 and XI Social 2 as the Experiment Class 2. The result shows 1) there is an impact from the implementation of gallery walk type of cooperative learning in students learning activities, 2) there is an impact of implementation of learning together type in student learning activities, 3) there is a comparison of cooperative learning of gallery walk type and learning together type in students learning activities. KEYWORD Cooperative, Gallery walk, Learning together, Learning Activities This is an open access article distributed under the Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. Some rights reserved PENDAHULUAN Aktivitas belajar adalah faktor penting dalam proses pembelajaran. Ada tidaknya motivasi belajar peserta didik sebagian besar dipengaruhi oleh aktivitas belajar. Sadirman (2012:100) menjelaskan bahwa ada dua jenis aktivitas belajar yakni aktivitas fisik dan aktivitas mental yang saling berkaitan untuk menunjang proses pembelajaran. Selain itu, aktivitas belajar tergolong kedalam dua bagian yaitu aktivitas belajar aktif dan aktivitas belajar pasif. Aktivitas belajar aktif artinya peserta didik aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Aktivitas belajar pasif menunjukkan sistem belajar mengajar yang hanya berfokus pada satu arah atau sistem pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered learning). Fakta dilapangan menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik di Indonesia memiliki aktivitas belajar pasif. Hal ini dikarenakan kebanyakan sekolah yang bercorak tradisional dimana guru yang menjadi pusat perhatian dan peserta didik hanya menerima dan mendengarkan (Mudjiono, 2009:9). Hal ini menyebabkan peserta didik menjadi pasif. Akibatnya peserta didik menjadi malas untuk belajar dan menjadi tidak percaya diri (Vhalery, 2016). Padahal, pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan, nilai- nilai edukasi, serta melengkapi keterampilan peserta didik untuk menjadi percaya diri dan proaktif (Lehner and Julia, 2013).
  • 2. Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi 2 Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery walk dengan Tipe Learning together pada Aktivitas Belajar Peserta Didik di SMA Tri Dharma Palembang Observasi awal dilakukan oleh peneliti untuk memperkuat fakta yang ada. Observasi dilakukan di SMA Tri Dharma pada bulan Juli 2018 di kelas X, XI, dan XII IPS. Jumlah peserta didik yang diamati sebanyak 201 orang. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan, diketahui sebanyak sebanyak 25 (16,2 %) peserta didik yang aktif, sedangkan 176 (83,8 %) peserta didik lainnya pasif. Beberapa temuan peneliti dilapangan yaitu, 1) peserta didik yang tidak aktif dikarena kurangnya motivasi belajar, 2) rendahnya minat belajar, 3) sistem belajar yang monoton, 4) kurangnya perhatian guru terhadap peserta didik, 5) kurangnya inovasi dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran koperatif merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan aktivitas belajar pasif dan meminimalisir risiko yang ada (Chin, Teh, and Jesse, 2016). Model pembelajaran kooperatif termasuk dalam model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered learning). Artinya, model pembelajaran kooperatif mengutamakan proses pembelajaran dua arah (guru dan peserta didik) untuk mendapatkan feedback atau umpan balik. Ada banyak tipe model pembelajaran kooperatif diantaranya model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk dan learning together. Model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk sangat cocok untuk masalah keterampilan dan kemampuan peserta didik seperti gugup, tidak banyak bicara (pendiam), tidak berani berkomentar atau berpendapat, dan tidak pandai bergaul (Huda, 2015:141). Model pembelajaran ini juga dapat meminimalisir dampak negatif antara guru dan peserta didik. Bahkan, model pembelajaran ini memberikan pengalaman berharga bagi peserta didik dikemudian hari. Penelitian mengenai gallery walk pernah diteliti oleh Feri Fadli, Gimin, dan Zahirman dengan judul penelitian “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Gallery walk Terhadap Motivasi Belajar PPKN Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Pekanbaru”. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe galery walk dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Kesamaan pada penelitian ini yaitu penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk dan jenjang pendidikan SMA. Perbedaan pada penelitian ini adalah mata pelajaran, variabel dependen, waktu dan tempat penelitian. Rekomendasi penelitian terdahulu yaitu membandingkan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk dengan model pembelajaran kooperatif tipe lainnya. Model pembelajaran kooperatif tipe lainnya yaitu learning together. Merujuk pada Ariu, Thamrin, dan Abdul (2016) Model pembelajaran kooperatif tipe learning together berasal dari kata “learning” yang artinya belajar dan “together” yang berarti bersama-sama. Makna belajar pada model pembelajaran kooperatif tipe learning together adalah mengerti dan memahami materi pelajaran secara menyuluruh. Makna bersama-sama pada “together” yang berarti setiap anggota kelompok harus mengerti dan memahami materi pelajaran. menitikberatkan pada kerjasama dan pemahaman bersama. Penelitian mengenai learning together pernah diteliti oleh Hakim, Riyanto, Wachidi dengan judul penelitian “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning together Untuk Meningkatkan Kerjasama Dan Prestasi Belajar Siswa (Studi pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas VII MTs Qaryatul Jihad Bengkulu Tengah)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe learning together lebih efektif untuk meningkatkan kerjasama dan prestasi belajar peserta didik. Kesamaan pada penelitian ini yaitu penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe learning together. Perbedaan pada penelitian ini adalah jenjang pendidikan, variabel dependen, waktu dan tempat penelitian. Penelitian terdahulu merekomendasikan perkembangan atau perbandingan model pembelajaran kooperatif tipe learning together dengan model pembelajaran kooperatif tipe lainnya. Berdasarkan pandangan peneliti dan rekomendasi penelitian terdahulu yaitu perlunya membandingkan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk dengan model pembelajaran kooperatif tipe learning together. Oleh sebab itu, penelitian ini akan menelusuri lebih lanjut penelitian tersebut. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery walk Dengan Tipe Learning together Pada Aktivitas Belajar Peserta Didik Di SMA Tri Dharma Palembang”. Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered). Model pembelajaran koperatif diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang terstruktur untuk mencapai tujuan belajar (Sumantri, 2015:49). Secara sederhana, model pembelajaran kooperatif identik dengan sistem belajar berkelompok (Vhalery dan Nofriansyah, 2018). Model pembelajaran kooperatif
  • 3. Randika Vhalery 3 Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi, Open Access Journal: http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jipe sangat cocok untuk mengatasi perbedaan para peserta didik, membangun hubungan komunikatif, serta meningkatkan kerjasama peserta didik (Armiati, A., & Rahmidani, R., 2016; Leksono, Rendika, dan Sinta, 2018). Model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk merupakan salah satu jenis kooperatif yang menyajikan karya hasil pembelajaran seperti sebuah pameran galeri seni. Elshinta dan Rohmah (2017) mengemukakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk adalah kegiatan pembelajaran dengan menampilkan karya terbaik dari setiap kelompok, lalu diadakan pertanyaan terbuka, dan berakhir ketika ada masalah untuk didiskusikan. Sistem pembelajaran dengan gallery walk memiliki beragam manfaat bagi peserta didik dan guru diantaranya fleksibilitas waktu, tempat, dan materi pelajaran (Anwar, 2015). Adapun langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk secara umum (Batubara, 2017), yaitu: a) membuat dan mengumpulkan pertanyaan, pada tahap ini guru membuat pertanyaan sesuai materi pelajaranyang dapat diperdebatkan. Pertanyaan ditempelkan di dinding ruang belajar, bagan flip yang berdiri sendiri, meja, dan papan tulis; b) membuat kelompok, guru membuat lima kelompok dan kelompok menentukan tugas masing-masing. Setiap kelompok wajib memiliki spidol bewarna untuk menulis komentar pada setiap pertanyaan yang ada; c) menentukan posisi galeri kelompok dan komentar, pada tahap ini setiap kelompok sudah berada di posisi masing-masing, beberapa anggota kelompok keliling untuk memberikan komentar pada statement atau pertanyaan dari kelompok lain; d) rotasi, pada tahap ini setiap kelompok melakukan perpindahan posisi searah jarum jam; e) mulai presentasi, pada tahap ini setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan komentar yang telah dilakukan. Model pembelajaran kooperatif tipe learning together adalah model pembelajaran koperatif yang paling khusus. Model pembelajaran kooperatif tipe learning together adalah kegiatan pembelajaran yang dibicarakan secara bersama-sama melalui bertukar pendapat untuk memecahkan suatu permasalahan (Ilham, Lahming, dan Muh., 2015). Ada empat unsur dalam model pembelajaran kooperatif tipe learning together yaitu interaksi, interpedensi positif, tanggung jawab, dan kemampuan interpersonal (Ramadan, Haryono, dan Bakti, 2018). Lebih lanjut, model pembelajaran kooperatif tipe learning together dapat diketahui dari beberapa ciri khasnya yaitu kelompok belajar yang terdiri berbagai kemampuan belajar (tinggi, sedang, dan rendah), mempunyai tujuan yang sama, berbagi tugas, evaluasi belajar, kerjasama, serta mempunyai rasa tanggung jawab dan bertanggung jawab atas tugas masing-masing anggota kelompok (Sari dan Tiara, 2018). Hermawati, Firosalia, dan Indri (2018) menjelaskan bahwa langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe learning together yaitu; guru menjelaskan materi pelajaran, guru membentuk kelompok belajar yang terdiri dari empat hingga lima orang peserta didik, masing-masing kelompok menerima lembar tugas dan lembar jawaban, guru menilai hasil kerja kelompok, dan guru memberikan pujian dan penghargaan berdasarkan hasil kerja kelompok. Aktivitas belajar adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik dari tahap awal hingga tahap akhir proses pembelajaran. Yamin (2010:77) mengungkapkan bahwa aktivitas belajar peserta didik dalam pembelajaran dapat merangsang peserta didik untuk berfikir kritis, dan memecahkan permasalahan- permasalahan, serta dapat mengembangkan bakat yang dimilikinya. Arisanti, Okianna, dan Rustiyarso menambahkan bahwa aktivitas peserta didik identik dengan belajar dengan alat-alat visual, ekskursi dan trip, memecahkan masalah, mengapresiasi keilmuan, ilustrasi dan konstruksi, menyajikan informasi, serta cek dan tes. Lebih lanjut, Sardiman (2012:101) menggolongkan aktivitas belajar menjadi delapan bagian yaitu aktivitas melihat, aktivitas lisan, aktivitas mendengar, aktivitas menulis, aktivitas menggambar, aktivitas gerak, aktivitas mental, dan aktivitas emosional. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dan komparatif menggunakan Completely Randomized Design. Completely Randomized Dsign merupakan desain eksperimen komparatif yang tanpa menggunakan kelas kontrol. Artinya, kedua kelas dijadikan kelas eksperimen. Menggunakan pre dan post observasi untuk mendapatkan dan memperkuat data penelitian.
  • 4. Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi 4 Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery walk dengan Tipe Learning together pada Aktivitas Belajar Peserta Didik di SMA Tri Dharma Palembang Penelitian ini dilakukan di SMA Tri Dharma Palembang pada bulan Juli – Agustus 2018. Populasi pada penelitian ini adalah semua peserta didik SMA Tri Dharma Palembang yang berjumlah 410 orang. Rincian populasi penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 1. Populasi Penelitian Kelas Jurusan Jumlah Peserta Didik X IPA 1 28 IPA 2 25 IPA 3 28 IPS 1 28 IPS 2 26 IPS 3 35 XI IPA 1 36 IPA 2 35 IPS 1 36 IPS 2 35 XII IPA 1 31 IPA 2 26 IPS 1 41 Jumlah 410 Sumber: Arsip Administrasi SMA Tri Dharma Semester Ganjil 2018/2019 Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive teknik sampling. Peneliti menggunakan kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2 dikarenakan kondisi sistem belajar disekolah sudah stabil. Kelas XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen 1. Kelas XI IPS 2 sebagai kelas eksperimen 2. Rancangan Eksperimen 1. Tahap Persiapan a. Memilih dua kelas yaitu kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 sebagai sampel penelitian. b. Membuat rancangan pembelajaran serta mempersiapkan sumber belajar untuk melaksanakan proses pembelajaran. c. Menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk di kelas eksperimen 1 dan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe learning together di kelas eksperimen 2. d. Membuat instrument penelitian (lembar observasi). e. Menguji validitas dan reliabilitas instrument penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan a. Melakukan proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk dan tipe learning together. b. Memberikan materi pelajaran tentang pendapatan nasional kepada peserta didik. c. Penilaian observasi pada setiap pertemuan tentang penerapan model pembelajaran kooperatif dan aktivitas belajar peserta didik dalam pembelajaran. 3. Tahap Penyelesaian a. Menganalisis data aktivitas belajar peserta didik dari hasil lembar observasi. b. Menganalisis data penerapan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk dan tipe learning together. c. Mentabulasi data penelitian dan menginterprestasikan data penelitian yang telah dikumpulkan. d. Pengujian hipotesis. e. Membuat simpulan hasil penelitian. Teknik pengumpulan data melalui observasi dilakukan di kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 menggunakan lembar observasi dengan cara memberi tanda checklist (√) untuk memperoleh data tentang aktivitas belajar peserta didik dan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk dan learning together. Dokumentasi, pengumpulan data dokumentasi digunakan untuk menunjang proses penelitian dan proses pembelajaran selama pengimplementasian model pembelajaran kooperatif.
  • 5. Randika Vhalery 5 Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi, Open Access Journal: http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jipe HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Penelitian Tabel 2. Analisis Statistik Deskriptif Keterangan N Min Max Mean Std. Deviation Pre - Observasi Eksperiment 1 36 55 84 65,14 7,275 Post - Observasi Eksperiment 1 36 67 89 78,33 5,667 Pre - Observasi Eksperiment 2 35 56 77 67,00 6,357 Post - Observasi Eksperiment 2 35 80 95 85,91 4,231 Valid N (listwise) 35 Sumber: Hasil Output SPSS 24.0 Deskripsi Data Observasi di Kelas Eksperimen 1 Observasi dilakukan sebelum dan sesudah diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk. Berikut tabel hasil observasi aktivitas belajar dikelas eksperimen-1: Tabel 3. Distribusi Frekuensi Aktivitas Belajar di Kelas Eksperimen 1 Data Skor terkecil Skor terbesar Rerata Kriteria Pre 55 84 69,5 % Cukup Aktif Post 67 89 78 % Aktif Sumber: Olahan Data Primer 2018 Tabel 4. Rincian Aktivitas Belajar di Kelas Eksperimen 1 No. Skor yang diperoleh Kategori Pre Post Peserta Didik % Peserta Didik % 1 86 - 100 Sangat Aktif - - 5 13,9 2 71 - 85 Aktif 7 19,4 27 75 3 56 - 70 Cukup Aktif 27 75 4 11,1 4 41 - 55 Kurang Aktif 2 5,6 - - 5 0 - 40 Sangat Kurang Aktif - - - - Total 36 100 36 100 Sumber: Olahan Data Primer 2018 Berdasarkan tabel 4 disimpulkan bahwa sebelum diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk, peserta didik sudah memiliki aktivitas belajar yang cukup aktif. Setelah diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk, aktivitas peserta didik meningkat menjadi aktif. Peningkatan aktivitas belajar pada kelas eksperimen 1 diketahui sebesar 8,5%. Deskripsi Data Observasi di Kelas Eksperimen 2 Observasi pada kelas eksperimen 2 sebelum dan sesudah diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5. Distribusi Frekuensi Aktivitas Belajar di Kelas Eksperimen 2 Data Skor terkecil Skor terbesar Rerata Kriteria Pre 56 77 66,5 % Cukup Aktif Post 80 95 87,5 % Sangat Aktif Sumber: Olahan Data Primer 2018 Tabel 6. Rincian Aktivitas Belajar di Kelas No. Skor yang diperoleh Kategori Pre Post Peserta Didik % Peserta Didik % 1 86 - 100 Sangat Aktif - - 17 48,6 2 71 - 85 Aktif 12 34,3 18 51,4 3 56 - 70 Cukup Aktif 23 65,7 - - 4 41 - 55 Kurang Aktif - - - - 5 0 - 40 Sangat Kurang Aktif - - - - Total 35 100 35 100 Sumber: Olahan Data Primer 2018
  • 6. Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi 6 Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery walk dengan Tipe Learning together pada Aktivitas Belajar Peserta Didik di SMA Tri Dharma Palembang Berdasarkan tabel 6 disimpulkan bahwa sebelum diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe learning together, peserta didik sudah memiliki aktivitas belajar yang aktif. Setelah diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe learning together, aktivitas peserta didik terus meningkat menjadi sangat aktif. Peningkatan aktivitas belajar pada kelas eksperimen 2 sebesar 21%. Perbandingan Deskripsi Data Observasi di Kelas Eksperimen 1 dan 2 Perbandingan data pre dan post observasi pada kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 dapat digambarkan diagram sebagai berikut: Gambar 1. Perbandingan Aktivitas Kelas Eksperimen 1 dan 2 Sumber: Olahan Data Primer 2018 Uji Hipotesis Tabel 9. Uji Hipotesis Paired Differences t df Sig. (2-tailed)Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pre-Observasi Eksperiment 1 Post-Observasi Eksperiment 1 -13,194 6,493 1,082 -15,391 -10,997 -12,192 35 ,000 Pre-Observasi Eksperiment 2 Post-Observasi Eksperiment 2 -18,914 8,179 1,383 -21,724 -16,105 -13,680 34 ,000 Sumber: Hasil Output SPSS 24.0 Berdasarkan hasil output SPSS 24.0 pada tabel 9 (uji hipotesis menggunakan uji paired sample t-test) diatas dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Kelas eksperimen 1 yang terdiri dari pre dan post observasi mempunyai nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,000. Sesuai dengan ketentuan pengujian hipotesis 0,000 < 0,050, maka H01 ditolak dan Ha1 diterima. Artinya, terdapat pengaruh implementasi model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk pada aktivitas belajar peserta didik di SMA Tri Dharma Palembang. b. Kelas eksperimen 2 yang terdiri dari pre dan post observasi mempunyai nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,000. Sesuai dengan ketentuan pengujian hipotesis 0,000 < 0,050, maka H02 juga ditolak dan Ha2 diterima. Artinya, terdapat pengaruh implementasi model pembelajaran kooperatif tipe learning together pada aktivitas belajar peserta didik di SMA Tri Dharma Palembang. Selanjutnya, untuk mengetahui hasil komparatif dari penggunaan kedua model pembelajaran kooperatif, dapat dilihat pada tabel berikut ini: 69,5 78 3 9,5 66,5 87,5 0 20 40 60 80 100 pre - observasi post - observasi Gallery Walk perbedaan Learning Together
  • 7. Randika Vhalery 7 Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi, Open Access Journal: http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jipe Tabel 10. Uji Hipotesis Komparatif Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Aktivitas Belajar Equal variances assumed ,937 ,336 -6,373 69 ,000 -7,581 1,190 -9,954 -5,208 Equal variances not assumed -6,399 64,736 ,000 -7,581 1,185 -9,947 -5,215 Sumber: Hasil Output SPSS 24.0 Berdasarkan hasil output SPSS 24.0 pada tabel 10 (uji hipotesis komparatif) diketahui bahwa nilai aktivitas belajar pada equal variances assumed didapat signifikansi (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,050, berdasarkan ketentuan pengujian hipotesis maka H03 ditolak dan Ha3 diterima. Artinya, terdapat perbandingan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk dengan tipe learning together pada aktivitas belajar peserta didik di SMA Tri Dharma Palembang. 1. PEMBAHASAN Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery walk Pada Aktivitas Belajar Peserta Didik Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh implementasi model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk pada aktivitas belajar peserta didik di SMA Tri Dharma Palembang. Warsono dan Hariyanto (2014:164-165) menjelaskan bahwa model pembelajaran kooperatif ini memang mampu meningkatkan kualitas pembelajaran melalui aktivitas peserta didik seperti adanya pemberian kesempatan untuk saling berbagi informasi kognitif, adanya pemberian motivasi, adanya kontruktivisme, perkembangan keterampilan sosial, peningkatan interaksi positif. Wulandari, Rasmiwetti dan Susilawati (2016) menambahkan, model pembelajaran ini sangat pas untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk menemukan pengalaman baru dan meningkatkan daya ingat karena dilakukan secara langsung. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mariyaningsih (2014), yang menjelaskan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik kelas X Akuntansi 3 SMK Negeri 1 Salatiga. Lebih lanjut, penelitian ini juga senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Khasanah dan Harina (2016), hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk yang dikolaborasikan dengan metode ceramah dapat meningkatkan aktivitas belajar. Disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik dikarenakan peran aktif dan keterlibatan langsung peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning together Pada Aktivitas Belajar Peserta Didik Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh implementasi model pembelajaran kooperatif tipe learning together pada aktivitas belajar peserta didik di SMA Tri Dharma Palembang. Adanya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe learning together pada aktivitas belajar dikarenakan model pembelajaran ini berpusat pada peserta didik (student centered learning). Hasil penelitian ini relevan dengan teori Gie “keberhasilan peserta didik dalam belajar tergantung pada aktivitas yang dilakukannya selama proses pembelajaran” (dalam Sudarmadi, 2012). Di sisi lain, model pembelajaran kooperatif tipe learning together mampu mengurangi resiko kesalahan pada peserta didik khususnya kesalahan memahami konsep, fisis dan matematis (Mustajab, Stepanus, dan Hamdani, 2014). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudarmadi (2012) yang menjelaskan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe learning together meningkatkan prestasi belajar melalui aktivitas belajar yang baik. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Putranti (2016) juga mengungkapkan bahwa model
  • 8. Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi 8 Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery walk dengan Tipe Learning together pada Aktivitas Belajar Peserta Didik di SMA Tri Dharma Palembang pembelajaran kooperatif tipe learning together dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran koperatif tipe learning together sangat cocok untuk aktivitas belajar. Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery walk dengan Tipe Learning together Pada Aktivitas Belajar Peserta Didik Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbandingan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk dengan tipe learning together pada aktivitas belajar peserta didik di SMA Tri Dharma Palembang. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Isjoni (2009:16) bahwa model pembelajaran kooperatif mewujudkan sistem belajar interaktif antara peserta didik dan guru untuk mengatasi permasalahan aktivitas belajar. Aktivitas peserta didik dalam menjalani proses pembelajaranr merupakan salah satu kunci keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan (Kusuma dan Mimin, 2012). SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, adapun kesimpulan pada penelitian ini yaitu: 1. Terdapat pengaruh implementasi model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk pada aktivitas belajar peserta didik SMA Tri Dharma Palembang. 2. Terdapat pengaruh implementasi model pembelajaran kooperatif tipe learning together pada aktivitas belajar peserta didik SMA Tri Dharma Palembang. 3. Terdapat perbandingan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk dengan tipe learning together pada aktivitas belajar peserta didik SMA Tri Dharma Palembang. Adapun beberapa saran yang dapat peneliti berikan setelah melakukan implementasi model pembelajaran kooperatif, yaitu: 1. Diharapkan pihak guru khususnya di SMA Tri Dharma mulai membiasakan diri untuk menggunakan model pembelajaran inovatif dan kreatif seperti model pembelajaran kooperatif sehingga peserta didik minat untuk belajar dan memiliki motivasi dalam belajar sehingga hasil belajar dan prestasi mereka meningkat. 2. Penggunaan model pembelajaran kooperatif khususnya tipe gallery walk dan learning together membutuhkan banyak waktu. Oleh karena itu, guru harus tegas dalam membagi dan membatasi waktu. 3. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe lainnya atau mengembangkan kedua model pembelajaran kooperatif ini. DAFTAR PUSTAKA Anwar, Farrah Zakiyah. 2015. Enhancing Students’ Speaking Skill through Gallery walk Technique. Register Journal Vol.(8) No.(2). Pp.226–237. Arisanti, D., Okianna, dan Rustiyarso. Peran Guru dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi di Kelas X SMA PGRI 1 Pontianak. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol.(2) No.(9). Ariu, S., Thamrin K., dan Abdul Wahab Abdi. 2016. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning together Dengan Children Learning In Science Dalam Pelajaran IPS Terpadu Di Kelas VII SMP Negeri 2 Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Vol.(1) No.(1) Hal.153–164. Armiati, A., & Rahmidani, R. (2016, August). Developing Cooperative Learning Video for Studying Economics at Senior High School. In 6th International Conference on Educational, Management, Administration and Leadership. Atlantis Press. Batubara, Fahmi Aulia. 2017. Improving Students’ Ability In Writing Of Announcement Through Gallery walk Technique Of Eight Grade At Mts Jam’iyatul Alwashliyah Tembung In Academic Year 2016/2017. Faculty of Tarbiyah Science and Teacher Training UIN-SU. Chin, Chee Keong., Teh Tiam Kian, and Jesse B. Aquino. 2016. Peer-Assessed Gallery walk as a Teaching Strategy: A Professional Development Experience for 21st Century Education. ResearchGate. Elshinta, Agnessia Dwi and St. Shabibatul Rohmah. 2017. Gallery walk Strategy in Classroom : Pathway to Improve EFL Students’ Reading Achievement. Channing: English Language Education and Literature Vol.(2) No.(2) Pp.95–104.
  • 9. Randika Vhalery 9 Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi, Open Access Journal: http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jipe Fadli, Feri, Gimin, dan Zahirman. 2015. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Gallery walk Terhadap Motivasi Belajar Ppkn Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Pekanbaru. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol.(2) No.(2) Hal.1–14. Hakim, Abd., Riyanto, dan Wachidi. 2018. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning together Untuk Meningkatkan Kerjasama Dan Prestasi Belajar Siswa (Studi pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas VII MTs Qaryatul Jihad Bengkulu Tengah). Jurnal As-Salam Vol.(2) No.(1) Hal.9–18. Hermawati, Z., Firosalia Kristin, dan Indri Anugraheni. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Dan Keaktifan Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Learning together Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar Vol.(6) No.(1) Hal. 36–41. Huda, Miftahul. 2015. Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur, dan Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ilham, Lahming, dan Muh. Rais, 2015. Peningkatan Hasil Belajar Tanah Dan Pupuk Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning together Pada Siswa Kelas X Agronomi SMK Negeri 1 Marioriwawo Soppeng. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol.(1) Hal.30–37. Isjoni. 2009. Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelompok. Bandung: Alfabeta. Khasanah, Uswatun dan Harina Fitriyani. 2016. Peningkatan Aktivitas Belajar Mahasiswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dikolaborasikan Dengan Gallery Work. Seminar Nasional Pendidikan Berkemajuan dan Menggembirakan (The Progressive & Fun Education Seminar). Kusuma, Febrian Widya dan Mimin Nur Aisyah. 2012. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 Wonosari Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia Vol.(1) No.(2). Lehner, Daniela and Julia Wurzenberger. 2013. Global Education – an educational perspective to cope with globalisation?. Campus-Wide Information Systems Vol.(30) No.(5) Pp.358–368. Leksono, Ari W., Rendika Vhalery, and Sinta Maranatha. 2018. Cooperative Learning Model: The Power of Two Vs Tea Party. International Journal of Research and Review Vol.(5) No.(12) Pp.80–88. Mariyaningsih, Nining. 2014. Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Materi Laporan Keuangan Melalui Metode Gallery walk Duati-Duata. Jurnal Pendidikan Ekonomi Dinamika Pendidika Vol.(9) No.(1). Hal.57–69. Mudjiono. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Mustajab, A., Stepanus S. S., dan Hamdani. 2014. Remediasi Kesalahan Siswa Menyelesaikan Soal Gas Ideal Melalui Metode Learning together Di SMA. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol.(3) No.(12) Hal.1–9. Putranti, Nurita. 2016. Penggunaan Learning together Untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Microsoft Excel. Jurnal Teknodik Vol.(20) No.(2). Ramadan, Annas F., Haryono, dan Bakti Mulyani. 2018. Upaya Peningkatan Interaksi Sosial Dan Prestasi Belajar Melalui Penerapan Model Pembelajaran Learning together (LT) Dilengkapi Dengan Kartu Pintar Padamateri Stoikiometri Bagi Peserta Didik Kelas X MIA-2 Sma Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Jurnal Pendidikan Kimia Vol.(7) No.(1) Hal. 42–47. Sadirman, A. M. 2012. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rajawali Pers. Sari, Elsa Sufiana., dan Tiara Anggia Dewi. 2018. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Learning tipe Learning together (LT) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI. Jurnal Promosi: Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro Vol.(6) No.(1) Hal.52–57. Sudarmadi, Yedut. 2012. Efektivitas Pembelajaran Matematika dengan Model Two Stay Two Stray dan Learning together Ditinjau dari Aktivitas Belajar Siswa Tahun Pelajaran 2011/2012. Surakarta: Tesis. Prodi Pendidikan Matematika Program Pasca Sarjana UNS. Sumantri. 2015. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Vhalery, Rendika. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran Team Assisted Individualization Dan Model Pembelajaran Scramble Terhadap Aktivitas Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran IPS Di SMPN 19 Palembang.
  • 10. Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi 10 Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery walk dengan Tipe Learning together pada Aktivitas Belajar Peserta Didik di SMA Tri Dharma Palembang Vhalery, Rendika dan Nofriansyah. 2018. Cooperative Learning in the Learning Activity of Students. International Journal of Scientific and Research Publications Vol.(8) No.(9) Pp.62–72. Warsono dan Hariyanto. 2014. Pembelajaran Aktif: Teori dan Asesmen. Bandung: Remaja Rosdakarya Wulandari, R., Rasmiwetti dan Susilawati. 2016. The Application Of Learning Methods Of Gallery walk To Improve Student’s Learning Activity And Learning Completeness On Colloid Subject In Xi IPA 3 SMAN 6 Pekanbaru. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol.(4) No.(1) Hal.1–9. Yamin, Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press Dan Center For Learning Innovation (CLI).