SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Blognya Anak
Fisika
Jumat, 25 Januari 2013

Proposal Penelitian Skripsi Yandi Supran (2008122032)
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) DENGAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR
FISIKA SISWA DI KELAS VIII SMPN 1 RANTAU BAYUR
Nama
: Yandi Supran
NIM
: 2008 122 032
Program studi
: Pendidikan Fisika
Jurusan
: Pendidikan MIPA
Dosen Pembimbing I
: Drs. Imron Husaini, M.Pd
Dosen pembimbing II
: Dra. Misdalina, M.Pd
1.

Latar Belakang
Perkembangan peserta didik seutuhnya menggambarkan adanya suatu perubahan dalam diri seseorang,
baik itu perkembangan fisik, emosional, sosial, intelegensi maupun perkembangan spiritual yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya. Pendidikan di sekolah lebih dikenal dengan sebutan proses belajar
mengajar. Proses belajar mengajar ini terjadi dengan melibatkan banyak faktor, baik pendidik, peserta didik,
bahan atau materi, fasilitas maupun lingkungan. Belajar harus direncanakan, disusun dan dievaluasi hasilnya,
artinya bahwa berhasil tidak pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung pada proses belajar dan hasilnya.
Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan segala sesuatu yang telah
diprogramkan akan dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar. Semua komponen pengajaran akan berproses
didalamnya. “Komponen inti yakni manusiawi, guru dan anak didik melakukan kegiatan dengan tugas dan
tanggung jawab dalam kebersamaan berlandaskan interaksi normatif untuk bersama-sama mencapai tujuan
pembelajaran” (Djamarah, 2010:18).
Suatu proses belajar-mengajar dikatakan baik, apabila proses tersebut dapat membangkitkan kegiatan
belajar yang efektif, dan sasaran yang akan dicapai dari pembelajaran bisa terlaksana dengan baik, sehingga
hasil belajar yang diinginkan bisa tercapai. Kenyataan dilapangan menunjukkan proses belajar-mengajar
di sekolah masih memerlukan banyak perbaikan dalam sistem pembelajaran. Salah satunya adalah dalam hal
penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi atau model pembelajaran yang monoton inilah sangat
mempengaruhi semangat belajarpeserta didik.
Salah satu alternatef yang dapat digunakan dengan
atasadalah model pembelajaran Contextual

adanya

Teaching

Learning

masalah

pembelajaran

(CTL) dengan

di

menggunakan

pendekatanProject-Based Learning. Model pembelajaran dan pendekatan ini menekankan kepada proses
penyampaian materi secara verbal dari seorang pendidik kepada peserta didik dengan maksud agar peserta didik
dapat menguasai pelajaran secara optimal.
Model pembelajaran CTL merupakan suatu proses pembelajaran holistik yang bertujuan untuk
membelajarkan peserta didik dalam memahami bahan ajar secara bermakna (meaningfull) yang dikaitkan dengan
konteks kehidupan nyata, baik berkaitan dengan lingkungan pribadi, agama, sosial, ekonomi, maupun kultural.
Sehingga peserta didik memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dapat diaplikasikan dan ditranfer
dari satu konteks permasalahan yang satu ke permasalahan yang lainnya.(Hanafiah & Suhana: 2010: 14)
CTL adalah sebuah sitem belajar yang didasarkan pada filosofi bahwa siswa mampu menyerap pelajaran apabila
mereka menangkap makna dalam materi akademis yang mereka terima, dan mereka menangkap makna dalam
tugas-tugas sekolah jika mereka bisa mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan dan pengalaman yang
sudh mereka miliki sebelumnya. (Elaine B. Johnson : 2011 : 14)
Berdasarkan pendapat

di

atas disimpulkan bahwa model pembelajaran ini dapatmeningkatkan hasil belajar peserta
didik karena efektif dalam membantu peserta didik menyelesaikan masalah, baik di lingkungan sekolah maupun
di

lingkungan

masyarakat. ”Tingkat penguasaan siswaterhadap materi yang diajarkan

dapat diketahui

dari hasil belajar siswa setelah menempuh satu pokokbahasan tertentu”. (Arikunto, 2010:35).
Berdasarkan informasi yang didapatkan oleh penulis dari guru di SMP Negeri 1 Rantau Bayur, bahwa
hasil belajar peserta didik khususnya pada mata pelajaran fisika masih belum memenuhi kriteria ketuntasan
minimum (KKM). Salah satu penyebabnya karena pelajaran fisika merupakan pembelajaran konvensional,
sehingga peserta didik kurang dapat memahami secara luas pokok bahasan materi pelajaran yang diberikan
pendidik dan juga peserta didik kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran sehingga kurang meningkatnya
keaktifan, kreatifitas serta keterampilan peserta didik
Cara yang dapat dilakukan pendidik untuk memecahkan masalah di atas adalah dengan evaluasi,
yaitu dengan cara memberikan pendekatan Project-Based

Learning kepada

peserta

didik.Projec-Based

Learning yaitu pendekatan pembelajaran yang memperkenankan peserta didik untuk bekerja mandiri dalam
mengkonstruksii pembelajarannya (pengetahuan dan keterampilan baru), dan mengkulminasikannya dalam produk
nyata. (Hanafiah & Suhana: 2010:71)
Digunakannya pendekatan Project-Based Learning secara umum bertujuan supaya peserta didik belajar
secara aktif dan mandiri dengan sajian materi terintegrasi dan relevan dengan kenyataan sebenarnya, pelajar
mampu berpikir kritis dan dapat mengembangkan inisiatifnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul“Pengaruh
Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) Dengan Menggunakan Pendekatan ProjectBased Learning Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Di Kelas VIII SMP Negeri 1 Rantau Bayur“
2. Masalah dan Pembatasan Masalah
2.1 Masalah
Menurut Arikunto (2010:57), masalah adalah problematika atau rumusan masalah merupakan bagian
pokok dari penelitian yang merupakan pernyataan yang akan dicari jawabannya. Berdasarkan latar definisi
tersebut, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah “adakah pengaruh model
pembelajaran Contextual

Teaching

Learning dengan

menggunakan

pendekatan Project-based

Learning terhadap hasil belajar fisika siswa di kelas VIII SMPN 1 Rantau Bayut?”.
2.2 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari terlalu luas masalah dalam penelitian ini, maka penulis memberi batasan sebagai
berikut:
1. Model pembelajaran Contectual Teaching Learning (CTL) dengan menggunakan pendekatanProject-Based
Learning
2. Aktivitas belajar adalah kegiatan belajar siswa pada saat penerapan model Contextual Teaching Learning
(CTL) dengan menggunakan Pendekatan Project-Based Learning. Aktivitas yang dilakukan adalah Aktivitas
visual, Aktivitas emosional, aktivitas lisan, dan aktivitas menulis.
3. Hasil belajar adalah kemampuan atau hasil peserta didik setelah diberikan tes pada akhir pelajaran.
4. Peserta didik yang diteliti adalah peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Rantau Bayur tahun ajaran 2011/2012.
5. Materi pelajaran yang diteliti adalah Gelombang. Dimana gelombang terbagi menjadi tiga pokok pembahasan
yaitu Gelombang mekanik memerlukan medium untuk merambat, panjang gelombang, dan cepat rambat
gelombang.
3. Tujuan Penelitian
Dari rumusan permasalahan di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuiada

atau

tidak ada pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) dengan menggunakan
pendekatan Project-based learning terhadap hasil belajar fisika siswa pada pokok bahasan gelombang di kelas
VIII SMP Negeri 1 Rantau Bayur.
4. Manfaat Penelitian
Hasil Penelitian ini dapat bermanfaat bagi:
1.

Bagi sekolah, hasil

masukan untukmemperbaiki
dengan menggunakanModel

penelitian
kualitas

ini

diharapkan

pembelajaran

pembelajaran Contectual

dapat

khususnya
Teaching

pada

dijadikan
pembelajaran

Learning

sebagai
fisika

(CTL) dengan

menggunakan pendekatan project-based learning
2.

Bagi pendidik, penelitian ini dapat dijadikan masukan atau sumbangan pemikiran dalam

pelaksanaan dan pengembangan kegiatan pembelajaran di sekolah
3.

Bagi peserta didik, penelitian ini diharapkan perhatian peserta didik terhadap mata pelajaran

fisika meningkat sehingga peserta didik dapat lebih aktif dan kreatif lagi dikemudian hari.
5.

Tinjauan Pustaka
5.1 Hakikat Pengaruh
Menurut Ali (dalam Lisnani, 2010:7) “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang,
benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang”. Dalam penelitian ini, pengaruh
yang dimaksud adalah daya yang disebabkan oleh penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching
Learning (CTL) dengan menggunakan pendekatan Project-Based learning terhadap hasil belajar peserta didik,
dengan demikian tujuan pengajaran yang diharapkandapat tercapai dengan baik.
5.2 Proses belajar dan Pembelajaran

Belajar adalah

proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya (Arsyad, 2007:1), Menurut
Slameto dalam bukunya Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya menyatakan bahwa belajar adalah
ialah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. (Slameto, 2010:2).
Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kongnitif, afektif, dan
psikomotor. (Djamara, 2008:13).
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa proses belajar adalah proses perubahan tingkah laku
individu yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik serta kegiatan yang dilakukan dimulai dari
perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi dan program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi
edukatif untuk mencapai tujuan tertentu yaitu pembelajaran.
5.3 Model pembelajaran
Secara kaffah model dimaknakan sebagai suatu objek yaitu konsep yang digunakan untuk
mempersentasikan sesuatu hal. Adapun Soekamto, dkk (dalam Trianto :2010:22) mengemukakan maksud dari
model pembelajaran adalah “kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sitematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman
bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar”. Hal yang
sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Eggen dan Kauchak bahwa model pembelajaran memberikan
kerangka dan arah bagi guru untuk mengajar.
Model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus, yaitu:
1)

Rasional teoretis logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembang

2)

Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa dapat belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai)

3)

Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil, dan

4)

Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.
(Kardi dan Nur, 2000 : 9 dalam Trianto:2010:23)
5.4 Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL)
5.4.1 Pengertian Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL
Model pembelajaran Contextual Teaching Learning suatu proses pembelajaran holistik yang bertujuan untuk
membelajarkan peserta didik dalam memahami bahan ajar secara bermakna (meaningfull) yang dikaitkan
dengan konteks kehidupan nyata, baik dengan lingkungan pribadi, agama, sosial, ekonomi, maupun kultural.
(Hanafiah dan Suhana, 2010:67)
Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa mambuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
(Trianto,2007:103)
Dari pendapat diatas ditarik kesimpulan bahwa model pembelajaran Contextual Teaching Learning
(CTL) adalah salah satu model pembelajaran yang bertujuan supaya peserta didik dalam memahami bahan ajar
secara bermakna yang dikaitkan dengan konteks kehidupan nyata dan mendorong sisiwa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
5.4.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL)
Menurut Trianto (2007:106) Secara garis besar langkah-langkah penerapan Contextual Teaching
Learning (CTL) dalam kelas sebagai berikut :
1)

Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan
sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya

2)

Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik

3)

Kembangkan sifat ingin tahu sisiwa dengan bertanya

4)

Ciptakan masyarakat belajar (belajar dengan kelompok-kelompok)

5)

Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran

6)

Lakukan refleksi di akhir pertemuan

7)

Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.
5.4.3 Kelebihan Model Pembelajaran Conextual Teaching Learning (CTL)
5.4.3.1 Kelebihan

1.

Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil.Artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara
pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat
mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akanberfungsi
secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa, sehingga tidak
akan mudah dilupakan.

2.

Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa karena metode
pembelajaran CTL menganut aliran konstruktivisme, dimana seorang siswa dituntun untuk menemukan
pengetahuannya

sendiri.

Melalui

landasan

filosofis

konstruktivisme

siswa

diharapkan

belajar

melalui “mengalami” bukan “menghafal”.
5.5 Pengertian pendekatan
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah
pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, oleh
karenanya strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau tergantung dari pendekatan
tertentu. (Wina Sanjaya:125)
5.5.1 Pengertian pendekatan Project-based learning
Project-based learning merupakan model pebelajaran yang memberikan kesempatan pada guru
untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek (Thomas, dkk, 1999 dalam
Wena:2011:144). Melalui pembelajaran kerja proyek, kreativitas dan motivasi siswa akan meningkat (Clegg,
2001;Clegg & Berch, 2001 dalam Wena:2011:144).
Kerja proyek membuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan kepada pernyataan dan permasalahan
(problem) yang sangat menantang, dan menuntut siswa untuk merancang, memecahkan masalah, membuat
keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara
mandiri (Thomas, dkk:1999 dalam Wena:2011:144)
5.5.2 Karakteristik Project-based Learning
Project-based learning adalah sebuah model pembelajaran yang inovatif, dan lebih menekankan pada
belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks. (CORD,2001;Thomas, Mergendoller, &
Michaelson, 1999; Moss, Van-Duze, Carol, 1998 dalam Wena :2011:145). Fokus pembelajaran terletak pada
prinsip dan konsep inti dari suatu disiplin ilmu, melibatkan siswa dalam investigasi pemecahan masalah dan
kegiatan tugas-tugas bermakna yang lain, memberikan kesempatan siswa bekerja secara otonom dan
mengonstruksi pengetahuan mereka sendiri, dan mencapai puncaknya untuk menghasilkan produk nyata
(Thomas, 2000 dalam Wena:2011:145)
Sedangkan menurut Buch Institute for Education (1999) dalam Wena (2011:145) Project-based
learning memiliki karakteristik berikut.
1.

Siswa membuat keputusan dan membuat kerangka kerja

2.

Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya

3.

Siswa merancang proses untuk mencapai hasil

4.

Siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang disimpulkan

5.

Siswa melakukan evaluasi secara kontinu

6.

Siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan

7.

Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya

8.

Kelas memiliki atmosfir yang memberi toleransi kesalahan dan perubahan.
5.5.3 Keuntungan Project-Based Learning
Menurut Moursund (1997) dalam Wena (2011:147) beberapa keuntungan dari Project-based
learning antara lain sebagai berikut:

a.

Increased motivation. Project-based learning dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terbukti dari beberapa
laporan penelitian tentang pembelajaran berbasis proyek yang menyatakan bahwa siswa sangat tekun, berusaha
keras untuk menyelesaikan proyek, siswa merasa lebih bergairah dalam pembelajaran, dan keterlambatan dalam
kehadiran sangat berkurang
b.

Increased problem-solving ability. Beberapa sumber mendeskripsikan bahwa lingkungan belajarProject-based
learning dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, membuat siswa lebih aktif dan berhasil
memecahkan problem-problem yang bersifat kompleks

c.

Inproved library research skills. Karena Project-based learning mepersyaratkan siswa harus mampu secara
cepat meperoleh informasi melalui sumber-sumber informasi, maka keterampilan siswa untuk mencari dan
mendapatkan informasi akan meningkat

d.

Increased collaboration. Pentingnya kerja kelompok dalam proyek memerlukan siswa mengembangkan dan
mempraktikan

keterampilan

komunikasi.

Kelompok

kerja

kooperatif,

evaluasi

siswa,

pertukaran

informasi online adalah aspek-aspek kolaborasi dari sebuah proyek
e.

Increased resource-management skills. Project-based learning yang diimpentasikan secara baik memberikan
kepada siswa pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasikan proyek, dan membuat alokasi waktu dan
sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
5.6 Hakikat Fisika
Menurut (http://pengertianfisika.wikipedia.org) fisika merupakan salah satu cabang dari ilmu
pengetahuan alam(IPA), yaitu ilmu yang membahas tentang gejala-gejala alam melalui pengamatan dan
pengukuran. Dengan adanya pengamatan dan percobaan, pelajaran fisika akan menjadi lebih menarik dan tidak
membosankan.
Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam ruang lingkup ruang dan waktu.
Berikut ini di uraikan dalam mata pelajaran fisika kelas VIII semester genap tentanggelombang yaitu:

1.

Gelombang mekanaik, panjang gelombang, cepat rambat gelombang

2.

Pengaplikasian gelombang dalam kehidupan sehari-hari.
5.7 Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah prestasi dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun
kelompok. Hasil tidak akan pernah dihasilkan selama orang tidak melakukan sesuatu. Untuk menghasilkan
sebuah prestasi dibutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang sangat besar. Hanya dengan keuletan, sungguhsungguh, kemauan yang tinggi dan rasa optimisme dirilah yang mampu untuk mencapainya
(Djamarah,2000:45).
Hasil belajar siswa pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku .tingkah laku sebagai hasil belajar dalam
pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. (Sudjana,2010:3)
Hasil belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian dan/atau
pengukuran hasil belajar. Berdasarkan pengertian evaluasi hasil belajar kita dapat menengarai tujuan utamanya
adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan
pembelajaran,dimana tingakat keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau
angka atau simbol. (Dimyati dan Mudjiona, 2009:200)
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu bukti keberhasilan
seseorang dalam mempelajari materi pembelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk nilai yang
diperoleh dari hasil belajar atau hasil tes.
5.8 Anggapan Dasar
“Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannnya oleh peneliti yang berfungsi sebagai hal
yang dipakai untuk berpijak bagi peneliti dalam melaksanakan penelitiannya” (Arikunto, 2010:63). Anggapan
dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Model

pembelajaran Contextual

Teaching

Learning (CTL)

dengan

pendekatanProject-based

learning mampu meningkatkan motivasi belajar siswa, dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah,
meningkatkan keterampilan siswa untuk mencari dan mendapatkan informasi, dapat mengembangkan dan
mempraktekkan keterampilan komunikasi, dan memberikan kepada siswa pembelajaran dan praktik
mengorganisasikan proyek.
b.

Hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran fisika berbeda-beda atau bervariasi antara satu dengan yang
lainnya.
5.9 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah sesuatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai
terbukti melalui data yang terkumpul. (Arikunto, 2002:64). Berdasarkan pendapat di atas, dalam penelitian ini
penulis mempunyai hipotesis bahwa ada pengaruh model pembelajaranContextual Teaching Learning
(CTL) dengan mengunakan pendekatan Project-based learning terhadap hasil belajar fisika siswa di kelas VIII
SMPN 1 Rantau Bayur.
5.10 Kreteria Pengujian Hipotesis
Kriteria pengujian dalam penelitian ini adalah terima Ho jika thitung < t (1 – a) dengan n1 + n2 – 2 dan
peluang ( 1 – a )( Sudjana, 1996 : 243 ). Untuk harga t lainnya H o ditolak dan Ha diterima. Dengan batasan

hipotesis dalam penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut :
H0 = Tidak ada pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) dengan menggunakan
pendekatan project-based learning terhadap hasil belajar fisika siswa di SMPN 1 Rantau Bayur tahun ajaran
2011/2012
Ha = Ada pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) dengan menggunakan
pendekatan project-based learning terhadap hasil belajar fisika siswa di SMPN 1 Rantau Bayur tahun ajaran
2011/2012
6. Prosedur penilitian
6.1 Variabel Penelitian
Menurut Arikunto (2010:159), “variabel penelitian adalah suatu objek penelitian yang menjadi titik perhatian
dalam melakukan penelitian”
as (X)

Maka variabel penelitian ini ada dua yaitu:
: Model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) dengan menggunakan pendekatan project-based learning
Variabel Terikat (Y)

:

Hasil belajar Siswa pada mata pelajaran fisika

6.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Hasil belajar siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil tes yang dicapai siswa setelah
diterapkan

pembelajaran

dengan

menggunakan model

(CTL) dengan menggunakan pendekatan Project-Based

pembelajaran Contextual

Learning,

Teaching

menggunakan metode

Learning

instrument

pada

materi gelombang. Untuk memperoleh data hasil belajar siswa, penelitian mengadakan tes tertulis berbentuk
essay yang terdiri dari 5 soal
6.3 Populasi dan Sampel Penelitian
6.3.1 Populasi
Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2011 :117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakter tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh siswa kelas VIII
SMP Negeri 1 Rantau Bayur pada tahun 2011-2012
TABEL II
POPULASI PENELITIAN

Sekolah

Kelas

SMP Negeri 1
Rantau Bayur

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

12
15
10

18
20
20

30
35
30

37

58

95

X. 1
X. 2
X. 3

Jumlah
Sumber : TU SMPN 1Rantau Bayur Tahun 2011-2012
6.3.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut(Sugiyono,
2011:118). Teknik dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah “Sampel random atau sampel
acak". Dimana sampel random atau sampel acak ini biasanya peneliti memberi hak yang sama kepada setiap
subjek untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen maka sampelnya diambil dua kelas daripopulasi yang
dipilih secara acak. Sampelnya adalah kelas VIII.1 sebagai kelas eksperimen dan kelasVIII.3 sebagai
kelas control.
TABEL III
SAMPEL PENELITIAN
Sekolah
SMP NEGERI 1
RANTAU BAYUR

Kelas

Laki-laki

Perempuan

Jumlah Siswa

12
10

18
20

30
30

22

28

60

X.1
X.3

Jumlah
Sumber :TU SMP NEGERI 1 Rantau Bayur
6.4 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data-data penelitian
(Arikunto, 2010:203). Berdasarkan pendapat tersebut maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode eksperimen. Metode eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat
(hubungan kasual) antara dua faktor yang ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi, mengurangi atau
menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu (Arikunto,2010:9). Dengan kata lain metode eksperimen
selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.
Dalam penelitian ini peneliti bereksperimen pada kelas eksperimen dan juga memiliki kelassebagai kelas
kontrol di SMP Negeri 1 Rantau Bayur.Baik kelas eksperimen maupun kelas controlketika berakhirnya kegiatan
belajar mengajar maka diadakan evaluasi.Evaluasi yang diberikan iniberupa tes yang berupa bentuk soal
essay. Dengan pemberian tes ini maka akan didapatkan hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik tersebut.
6.5 Teknik Pengumpulan Data
6.5.1 Teknik Tes
Dalam penelitian terdapat 3 jenis data yang diungkap yaitu fakta, pendapat dan kemampuan. Untuk
mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang diteliti, digunakan tes (Arikunto, 2010:266).
Tes yang digunakan untuk mengukur data hasil belajar siswa berupa niali tes objektif tipe tes essay dengan
materi gelombang pada mata pelajaran fisika.
6.6 Teknik Analisa Data
6.6.1

Analisa Data
Setelah selesai mengumpulkan data, peneliti akan menganalisis data tersebut dengan menggunakan
statistik uji-t, gunanya untuk menguji penolakan atau penerimaan hipotesis nol dengan syarat bahwa sampel
yang digunakan harus homogen dan berdistribusi normal.
Nilai hasil tes belajar fisika yang diperoleh pada kelas eksperimen dan kelompok kelas disusun dalam tabel
distribusi frekuensi dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menyusun rentang yaitu data terbesar dikurang data terkecil.
2. Menentukan banyak kelas interval dengan menggunakan aturan Sturges yaitu banyak
kelas = 1 + 3,3 log n.
3. Menentukan panjang kelas interval ( P ) yaitu :
................................................( Sudjana, 2005: 47 )
Perhitungan nilai rata-rata masing-masing kelompok menggunakan rumus
............................................................. ( Sudjana, 2005 : 70 )
Menentukan simpangan baku dengan rumus :
.................................... ( Sudjana, 2005 : 95 )
Keterangan :
=Nilai rata-rata hasil tes.
=Tanda kelas interval.
=Frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas.
=Banyaknya data.
=Simpangan baku.
6.6.2 Uji Normalitas Data
Uji normalitas data perlu dilakukan untuk mengetahui apakah data yang dianalisisnormal atau tidak,
karena uji statistik uji-t baru dapat digunakan jika data tersebut terdistribusi normal. Tabel distribusi frekuensi
yang dibuat, diuji kenormalannya dengan menggunakan rumus kemencengan kurva :
.............................................................. ( Sudjana, 2005:109 )
dan
....................................................... ( Sudjana, 2005:77 )
Keterangan:
Km = Kemencengan.
Mo = Modus.
S

= Simpangan baku.

b

= Batas bawah kelas modus.

P

= Panjang kelas modus.

b1 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda kelas yang lebih kecil sebelum kelas
modus.
b2 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda kelas yang lebih besar sebelum kelas
modus.
= Nilai rata-rata hasil kelas. Data terdistribusi normal apabila harga kemencengan terletak antara -1 dan +2 atau (-1 <
Km < +1).
6.6.3 Uji Homogenitas Data
Untuk menentukan apakah kedua varians kelas dalam penelitian ini homogen atau tidak dilakukan uji
homogenitas dengan uji F yang rumusnya sebagai berikut:
…………………………………… (Sudjana, 2005:249)
Keterangan:
distribusi F
standar deviasi kelas eksperimen
standar deviasi kelas kontrol
Dengan kriteria pengujian homogenitas yaitu data dikatakan homogen jika Fhitung Ftabel dan dalam hal
lain data heterogen (Sudjana, 2005:249).
6.7 Uji Coba Instrumen
6.7.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
6.7.1.1 Uji Validitas
Validitas berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
(Sugiyono:2011:173). Uji validitas bertujuan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu instrumen. Rumus yang
digunakan dalam uji validitas ini adalah:

..........................(Riduwan:2007:98)

rhitung = ..

keterangan:

rhitung= koefisien kolerasi
N

= jumlah sampel

Σx

= jumlah skor total x

Σy

= jumlah skor total y

Selanjutnya dihitung dengan uji –t dengan rumus thitung= dengan keterangan:
t

= nilai thitung

r

= koefisien korelasi harga rhitung

N

= jumlah sampel

Distribusi (tabel t) = 0.05 dan derajat kebebasan (dk = n – 2). Kaidah keputusan : jika thitung> t tabelberarti valid,
sebaliknya thitung< t tabelberarti tidak valid.
6.7.1.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan, sebab suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf
kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap, maka reliabilitas tes berhubungan
dengan masalah ketetapan hasil tes. Untuk menghitung uji Reliabilitas digunakan ketentuan jika Jika
rhitung≥ rtabel maka instrumen dinyatakan reliabel, maka dapat digunakan rumus:
............................................. ( Arikunto, 2010 : 231 )
Keterangan :
=
P
Q
Vt

Reliabilitas
= Jumlah subjek yang skornya 1 / k
= Jumlah subjek yang skornya 0 / k
= Varian total

k

=

Banyaknya soal

6.8 Uji Hipotesis

Guna membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan dan untuk mendapatkan suatu
kesimpulan maka data hasil tes pada akhir pokok bahasan yang diberikan kepada siswa yang
dikenai pembelajaran dengan menggunakan Model pembelajaran Contextual Teaching Learning
(CTL) dengan pendekatan Project-based learning dan siswa yang tidak dikenai pembelajaran
dengan Model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL)dengan pendekatan Projectbased learning dianalisis dengan menggunakan uji-t (Student-t). Dirumuskan:
.............................................. ( Sudjana, 2005:239 )
dengan :
............................... ( Sudjana, 2005:239 )

Keterangan :
t

= Perbedaan rata-rata kedua sampel.

= Simpangan baku.
=

Nilai rata-rata siswa pada kelas eksperimen.

=

Nilai rata-rata siswa pada kelas kontrol.

=

Jumlah siswa kelas eksperimen.

=

Jumlah siswa kelas kontrol

Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Revisi). Jakarta : Rineka Cipta.
Djamarah, Syiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta.
. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta : Rieneka Cipta
Hanafiah Nanang & Suhana Cucu. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Reflika Aditama
Http:// pengertian fisika.wikipedia.org ( 29 – november 2012 jam 15.00)
Johnson, Elaine B. 2011. Contextual Teaching and Learning menjadikan kegiatan belajar-mengajar mengasikkan dan
bermakna. Bandung: Kaifa
Sanjaya, wina. 2010. Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta : Kencana.
. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarata : Kencana.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.
Sugiyono. 2011. Metode penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta
Tim penyusun. 2011. Pedoman penulisan skripsi. Palembang : Universitas PGRI Palembang
Trianto. 2010. MendesainModel Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana
. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher
Wena, made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta
Timur:Bumi Aksara
OPTIMAL CTL

More Related Content

What's hot

Contoh PTK Bab I - V
Contoh PTK Bab I - VContoh PTK Bab I - V
Contoh PTK Bab I - VEman Syukur
 
Jurnal assets vol 6, no 1 (2017)
Jurnal assets vol 6, no 1 (2017)Jurnal assets vol 6, no 1 (2017)
Jurnal assets vol 6, no 1 (2017)usman_one
 
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaArtikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaM Wahyudi Haidar
 
Meningkatkan partisipasi siswa kelas x
Meningkatkan partisipasi siswa kelas xMeningkatkan partisipasi siswa kelas x
Meningkatkan partisipasi siswa kelas xfadhyl_bagenda
 
Proposal p engajuan skripsi tugas matlit
Proposal p engajuan skripsi tugas matlitProposal p engajuan skripsi tugas matlit
Proposal p engajuan skripsi tugas matlitdharmody
 
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teachingMeningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teachingOperator Warnet Vast Raha
 
4908 article text-10015-1-10-20180423
4908 article text-10015-1-10-201804234908 article text-10015-1-10-20180423
4908 article text-10015-1-10-20180423Novikamagdalena
 
Ptk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xi
Ptk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xiPtk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xi
Ptk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xiEko Supriyadi
 

What's hot (20)

Contoh PTK Bab I - V
Contoh PTK Bab I - VContoh PTK Bab I - V
Contoh PTK Bab I - V
 
Jurnal assets vol 6, no 1 (2017)
Jurnal assets vol 6, no 1 (2017)Jurnal assets vol 6, no 1 (2017)
Jurnal assets vol 6, no 1 (2017)
 
Laporan sujarwo
Laporan sujarwoLaporan sujarwo
Laporan sujarwo
 
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaArtikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
 
Karil yuliana nim. 822177824
Karil yuliana nim. 822177824Karil yuliana nim. 822177824
Karil yuliana nim. 822177824
 
Model pengajaran langsung
Model pengajaran langsungModel pengajaran langsung
Model pengajaran langsung
 
Model Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran LangsungModel Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran Langsung
 
Meningkatkan partisipasi siswa kelas x
Meningkatkan partisipasi siswa kelas xMeningkatkan partisipasi siswa kelas x
Meningkatkan partisipasi siswa kelas x
 
Makalah 8
Makalah 8Makalah 8
Makalah 8
 
Proposal p engajuan skripsi tugas matlit
Proposal p engajuan skripsi tugas matlitProposal p engajuan skripsi tugas matlit
Proposal p engajuan skripsi tugas matlit
 
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teachingMeningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
 
4908 article text-10015-1-10-20180423
4908 article text-10015-1-10-201804234908 article text-10015-1-10-20180423
4908 article text-10015-1-10-20180423
 
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghariTugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
 
PTK METODE NTH
PTK METODE NTHPTK METODE NTH
PTK METODE NTH
 
Ptk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xi
Ptk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xiPtk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xi
Ptk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xi
 
skripsi BaB I
skripsi BaB Iskripsi BaB I
skripsi BaB I
 
PTK METODE EXPERIMENT
PTK METODE EXPERIMENTPTK METODE EXPERIMENT
PTK METODE EXPERIMENT
 
5129 11223-1-pb
5129 11223-1-pb5129 11223-1-pb
5129 11223-1-pb
 
Implementasi pbl
Implementasi pblImplementasi pbl
Implementasi pbl
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 

Viewers also liked

Advancements In Treatment Options MS Relapses & Adherence
Advancements In Treatment Options MS Relapses & AdherenceAdvancements In Treatment Options MS Relapses & Adherence
Advancements In Treatment Options MS Relapses & Adherenceericss1234_msvn
 
Books for teachers
Books for teachersBooks for teachers
Books for teachersjamdsf
 
Borrego rodriguez celia_in2_global_iii
Borrego rodriguez celia_in2_global_iiiBorrego rodriguez celia_in2_global_iii
Borrego rodriguez celia_in2_global_iiiceliaborrego
 
MS Cognitive issues Justin C. Koenitzer, Psy.d.
MS Cognitive issues   Justin C. Koenitzer, Psy.d.MS Cognitive issues   Justin C. Koenitzer, Psy.d.
MS Cognitive issues Justin C. Koenitzer, Psy.d.ericss1234_msvn
 
Understanding, Diagnosing, and Classifying MS Symptom Management
Understanding, Diagnosing, and Classifying MS Symptom ManagementUnderstanding, Diagnosing, and Classifying MS Symptom Management
Understanding, Diagnosing, and Classifying MS Symptom Managementericss1234_msvn
 
Energy Conservation In MS During the Holidays - Julie Huerbin, OTR/L, MSCS
Energy Conservation In MS During the Holidays - Julie Huerbin, OTR/L, MSCSEnergy Conservation In MS During the Holidays - Julie Huerbin, OTR/L, MSCS
Energy Conservation In MS During the Holidays - Julie Huerbin, OTR/L, MSCSericss1234_msvn
 
Pengertian dan konsep
Pengertian dan konsepPengertian dan konsep
Pengertian dan konsepZanie Yanie
 
Borrego rodriguez celia_in2_global_iii
Borrego rodriguez celia_in2_global_iiiBorrego rodriguez celia_in2_global_iii
Borrego rodriguez celia_in2_global_iiiceliaborrego
 
The art of tattooes (instructive text)
The art of tattooes (instructive text)The art of tattooes (instructive text)
The art of tattooes (instructive text)Ryan Hernandez
 
Instructive text-villa
Instructive text-villaInstructive text-villa
Instructive text-villaRyan Hernandez
 
Das Ehepaar Wiese erzählt von seinen Erfahrungen mit Heinz von Heiden
Das Ehepaar Wiese erzählt von seinen Erfahrungen mit Heinz von HeidenDas Ehepaar Wiese erzählt von seinen Erfahrungen mit Heinz von Heiden
Das Ehepaar Wiese erzählt von seinen Erfahrungen mit Heinz von HeidenHeinz von Heiden GmbH Massivhäuser
 
MULTIPLE SCLEROSIS SYMPTOM MANAGEMENT & EMERGING THERAPIES, Bertha C. Fonseca...
MULTIPLE SCLEROSIS SYMPTOM MANAGEMENT & EMERGING THERAPIES, Bertha C. Fonseca...MULTIPLE SCLEROSIS SYMPTOM MANAGEMENT & EMERGING THERAPIES, Bertha C. Fonseca...
MULTIPLE SCLEROSIS SYMPTOM MANAGEMENT & EMERGING THERAPIES, Bertha C. Fonseca...ericss1234_msvn
 
Laporan praktikum-fisika
Laporan praktikum-fisikaLaporan praktikum-fisika
Laporan praktikum-fisikaZanie Yanie
 
9. balancing demand & productive capacity
9. balancing demand & productive capacity9. balancing demand & productive capacity
9. balancing demand & productive capacitycm1111
 

Viewers also liked (15)

Advancements In Treatment Options MS Relapses & Adherence
Advancements In Treatment Options MS Relapses & AdherenceAdvancements In Treatment Options MS Relapses & Adherence
Advancements In Treatment Options MS Relapses & Adherence
 
Books for teachers
Books for teachersBooks for teachers
Books for teachers
 
Borrego rodriguez celia_in2_global_iii
Borrego rodriguez celia_in2_global_iiiBorrego rodriguez celia_in2_global_iii
Borrego rodriguez celia_in2_global_iii
 
MS Cognitive issues Justin C. Koenitzer, Psy.d.
MS Cognitive issues   Justin C. Koenitzer, Psy.d.MS Cognitive issues   Justin C. Koenitzer, Psy.d.
MS Cognitive issues Justin C. Koenitzer, Psy.d.
 
Understanding, Diagnosing, and Classifying MS Symptom Management
Understanding, Diagnosing, and Classifying MS Symptom ManagementUnderstanding, Diagnosing, and Classifying MS Symptom Management
Understanding, Diagnosing, and Classifying MS Symptom Management
 
Energy Conservation In MS During the Holidays - Julie Huerbin, OTR/L, MSCS
Energy Conservation In MS During the Holidays - Julie Huerbin, OTR/L, MSCSEnergy Conservation In MS During the Holidays - Julie Huerbin, OTR/L, MSCS
Energy Conservation In MS During the Holidays - Julie Huerbin, OTR/L, MSCS
 
Pengertian dan konsep
Pengertian dan konsepPengertian dan konsep
Pengertian dan konsep
 
Borrego rodriguez celia_in2_global_iii
Borrego rodriguez celia_in2_global_iiiBorrego rodriguez celia_in2_global_iii
Borrego rodriguez celia_in2_global_iii
 
The art of tattooes (instructive text)
The art of tattooes (instructive text)The art of tattooes (instructive text)
The art of tattooes (instructive text)
 
Instructive text-villa
Instructive text-villaInstructive text-villa
Instructive text-villa
 
Instructive text
Instructive textInstructive text
Instructive text
 
Das Ehepaar Wiese erzählt von seinen Erfahrungen mit Heinz von Heiden
Das Ehepaar Wiese erzählt von seinen Erfahrungen mit Heinz von HeidenDas Ehepaar Wiese erzählt von seinen Erfahrungen mit Heinz von Heiden
Das Ehepaar Wiese erzählt von seinen Erfahrungen mit Heinz von Heiden
 
MULTIPLE SCLEROSIS SYMPTOM MANAGEMENT & EMERGING THERAPIES, Bertha C. Fonseca...
MULTIPLE SCLEROSIS SYMPTOM MANAGEMENT & EMERGING THERAPIES, Bertha C. Fonseca...MULTIPLE SCLEROSIS SYMPTOM MANAGEMENT & EMERGING THERAPIES, Bertha C. Fonseca...
MULTIPLE SCLEROSIS SYMPTOM MANAGEMENT & EMERGING THERAPIES, Bertha C. Fonseca...
 
Laporan praktikum-fisika
Laporan praktikum-fisikaLaporan praktikum-fisika
Laporan praktikum-fisika
 
9. balancing demand & productive capacity
9. balancing demand & productive capacity9. balancing demand & productive capacity
9. balancing demand & productive capacity
 

Similar to OPTIMAL CTL

Tugas metodologi pembelajaran A
Tugas  metodologi pembelajaran ATugas  metodologi pembelajaran A
Tugas metodologi pembelajaran Ajatmiko1234
 
Lesson study artikel
Lesson study artikelLesson study artikel
Lesson study artikelike ikram
 
Makalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaranMakalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaranDhiah Febri
 
Makalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolahMakalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolahDhiah Febri
 
HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN IPS SD ppt
 HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD ppt HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD ppt
HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN IPS SD pptFikahati Rachmawati
 
Model 5 E
Model 5 EModel 5 E
Model 5 EKusdian
 
PPT 6B HERI SUSANTO 1811060491.pptx
PPT 6B HERI SUSANTO 1811060491.pptxPPT 6B HERI SUSANTO 1811060491.pptx
PPT 6B HERI SUSANTO 1811060491.pptxHeriS25
 
Model 5 E
Model 5 EModel 5 E
Model 5 EKusdian
 
Pembelajaran Berbasis Lingkungan dalam Pembelajaran Kajian Isu-Isu Global Pad...
Pembelajaran Berbasis Lingkungan dalam Pembelajaran Kajian Isu-Isu Global Pad...Pembelajaran Berbasis Lingkungan dalam Pembelajaran Kajian Isu-Isu Global Pad...
Pembelajaran Berbasis Lingkungan dalam Pembelajaran Kajian Isu-Isu Global Pad...Paulus Robert Tuerah
 
Miftahus Surur LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
Miftahus Surur LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdfMiftahus Surur LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
Miftahus Surur LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdfMiftahusSurur19
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualputri-uki
 
Model Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran LangsungModel Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran LangsungRose Lind
 
Ptk jual-beli
Ptk jual-beliPtk jual-beli
Ptk jual-beliMelly PMI
 

Similar to OPTIMAL CTL (20)

Tugas metodologi pembelajaran A
Tugas  metodologi pembelajaran ATugas  metodologi pembelajaran A
Tugas metodologi pembelajaran A
 
Lesson study artikel
Lesson study artikelLesson study artikel
Lesson study artikel
 
Makalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaranMakalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaran
 
Makalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolahMakalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolah
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Proposal tesis model assure
Proposal tesis model assureProposal tesis model assure
Proposal tesis model assure
 
Ptk sd kelas 3
Ptk sd kelas 3Ptk sd kelas 3
Ptk sd kelas 3
 
makalah PAIKEM
makalah PAIKEMmakalah PAIKEM
makalah PAIKEM
 
HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN IPS SD ppt
 HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD ppt HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD ppt
HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN IPS SD ppt
 
Sogol tugas ptk
Sogol tugas ptkSogol tugas ptk
Sogol tugas ptk
 
12 Artikel.pdf
12 Artikel.pdf12 Artikel.pdf
12 Artikel.pdf
 
Model 5 E
Model 5 EModel 5 E
Model 5 E
 
PPT 6B HERI SUSANTO 1811060491.pptx
PPT 6B HERI SUSANTO 1811060491.pptxPPT 6B HERI SUSANTO 1811060491.pptx
PPT 6B HERI SUSANTO 1811060491.pptx
 
Model 5 E
Model 5 EModel 5 E
Model 5 E
 
Pembelajaran Berbasis Lingkungan dalam Pembelajaran Kajian Isu-Isu Global Pad...
Pembelajaran Berbasis Lingkungan dalam Pembelajaran Kajian Isu-Isu Global Pad...Pembelajaran Berbasis Lingkungan dalam Pembelajaran Kajian Isu-Isu Global Pad...
Pembelajaran Berbasis Lingkungan dalam Pembelajaran Kajian Isu-Isu Global Pad...
 
Miftahus Surur LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
Miftahus Surur LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdfMiftahus Surur LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
Miftahus Surur LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
 
Model Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran LangsungModel Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran Langsung
 
Ptk ips kelas ii
Ptk ips kelas iiPtk ips kelas ii
Ptk ips kelas ii
 
Ptk jual-beli
Ptk jual-beliPtk jual-beli
Ptk jual-beli
 

OPTIMAL CTL

  • 1. Blognya Anak Fisika Jumat, 25 Januari 2013 Proposal Penelitian Skripsi Yandi Supran (2008122032) PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DI KELAS VIII SMPN 1 RANTAU BAYUR Nama : Yandi Supran NIM : 2008 122 032 Program studi : Pendidikan Fisika Jurusan : Pendidikan MIPA Dosen Pembimbing I : Drs. Imron Husaini, M.Pd Dosen pembimbing II : Dra. Misdalina, M.Pd 1. Latar Belakang Perkembangan peserta didik seutuhnya menggambarkan adanya suatu perubahan dalam diri seseorang, baik itu perkembangan fisik, emosional, sosial, intelegensi maupun perkembangan spiritual yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Pendidikan di sekolah lebih dikenal dengan sebutan proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar ini terjadi dengan melibatkan banyak faktor, baik pendidik, peserta didik, bahan atau materi, fasilitas maupun lingkungan. Belajar harus direncanakan, disusun dan dievaluasi hasilnya, artinya bahwa berhasil tidak pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung pada proses belajar dan hasilnya. Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan segala sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar. Semua komponen pengajaran akan berproses didalamnya. “Komponen inti yakni manusiawi, guru dan anak didik melakukan kegiatan dengan tugas dan tanggung jawab dalam kebersamaan berlandaskan interaksi normatif untuk bersama-sama mencapai tujuan pembelajaran” (Djamarah, 2010:18). Suatu proses belajar-mengajar dikatakan baik, apabila proses tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif, dan sasaran yang akan dicapai dari pembelajaran bisa terlaksana dengan baik, sehingga hasil belajar yang diinginkan bisa tercapai. Kenyataan dilapangan menunjukkan proses belajar-mengajar di sekolah masih memerlukan banyak perbaikan dalam sistem pembelajaran. Salah satunya adalah dalam hal penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi atau model pembelajaran yang monoton inilah sangat mempengaruhi semangat belajarpeserta didik.
  • 2. Salah satu alternatef yang dapat digunakan dengan atasadalah model pembelajaran Contextual adanya Teaching Learning masalah pembelajaran (CTL) dengan di menggunakan pendekatanProject-Based Learning. Model pembelajaran dan pendekatan ini menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang pendidik kepada peserta didik dengan maksud agar peserta didik dapat menguasai pelajaran secara optimal. Model pembelajaran CTL merupakan suatu proses pembelajaran holistik yang bertujuan untuk membelajarkan peserta didik dalam memahami bahan ajar secara bermakna (meaningfull) yang dikaitkan dengan konteks kehidupan nyata, baik berkaitan dengan lingkungan pribadi, agama, sosial, ekonomi, maupun kultural. Sehingga peserta didik memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dapat diaplikasikan dan ditranfer dari satu konteks permasalahan yang satu ke permasalahan yang lainnya.(Hanafiah & Suhana: 2010: 14) CTL adalah sebuah sitem belajar yang didasarkan pada filosofi bahwa siswa mampu menyerap pelajaran apabila mereka menangkap makna dalam materi akademis yang mereka terima, dan mereka menangkap makna dalam tugas-tugas sekolah jika mereka bisa mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudh mereka miliki sebelumnya. (Elaine B. Johnson : 2011 : 14) Berdasarkan pendapat di atas disimpulkan bahwa model pembelajaran ini dapatmeningkatkan hasil belajar peserta didik karena efektif dalam membantu peserta didik menyelesaikan masalah, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat. ”Tingkat penguasaan siswaterhadap materi yang diajarkan dapat diketahui dari hasil belajar siswa setelah menempuh satu pokokbahasan tertentu”. (Arikunto, 2010:35). Berdasarkan informasi yang didapatkan oleh penulis dari guru di SMP Negeri 1 Rantau Bayur, bahwa hasil belajar peserta didik khususnya pada mata pelajaran fisika masih belum memenuhi kriteria ketuntasan minimum (KKM). Salah satu penyebabnya karena pelajaran fisika merupakan pembelajaran konvensional, sehingga peserta didik kurang dapat memahami secara luas pokok bahasan materi pelajaran yang diberikan pendidik dan juga peserta didik kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran sehingga kurang meningkatnya keaktifan, kreatifitas serta keterampilan peserta didik Cara yang dapat dilakukan pendidik untuk memecahkan masalah di atas adalah dengan evaluasi, yaitu dengan cara memberikan pendekatan Project-Based Learning kepada peserta didik.Projec-Based Learning yaitu pendekatan pembelajaran yang memperkenankan peserta didik untuk bekerja mandiri dalam mengkonstruksii pembelajarannya (pengetahuan dan keterampilan baru), dan mengkulminasikannya dalam produk nyata. (Hanafiah & Suhana: 2010:71) Digunakannya pendekatan Project-Based Learning secara umum bertujuan supaya peserta didik belajar secara aktif dan mandiri dengan sajian materi terintegrasi dan relevan dengan kenyataan sebenarnya, pelajar mampu berpikir kritis dan dapat mengembangkan inisiatifnya. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul“Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) Dengan Menggunakan Pendekatan ProjectBased Learning Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Di Kelas VIII SMP Negeri 1 Rantau Bayur“ 2. Masalah dan Pembatasan Masalah 2.1 Masalah
  • 3. Menurut Arikunto (2010:57), masalah adalah problematika atau rumusan masalah merupakan bagian pokok dari penelitian yang merupakan pernyataan yang akan dicari jawabannya. Berdasarkan latar definisi tersebut, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah “adakah pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching Learning dengan menggunakan pendekatan Project-based Learning terhadap hasil belajar fisika siswa di kelas VIII SMPN 1 Rantau Bayut?”. 2.2 Pembatasan Masalah Untuk menghindari terlalu luas masalah dalam penelitian ini, maka penulis memberi batasan sebagai berikut: 1. Model pembelajaran Contectual Teaching Learning (CTL) dengan menggunakan pendekatanProject-Based Learning 2. Aktivitas belajar adalah kegiatan belajar siswa pada saat penerapan model Contextual Teaching Learning (CTL) dengan menggunakan Pendekatan Project-Based Learning. Aktivitas yang dilakukan adalah Aktivitas visual, Aktivitas emosional, aktivitas lisan, dan aktivitas menulis. 3. Hasil belajar adalah kemampuan atau hasil peserta didik setelah diberikan tes pada akhir pelajaran. 4. Peserta didik yang diteliti adalah peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Rantau Bayur tahun ajaran 2011/2012. 5. Materi pelajaran yang diteliti adalah Gelombang. Dimana gelombang terbagi menjadi tiga pokok pembahasan yaitu Gelombang mekanik memerlukan medium untuk merambat, panjang gelombang, dan cepat rambat gelombang. 3. Tujuan Penelitian Dari rumusan permasalahan di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuiada atau tidak ada pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) dengan menggunakan pendekatan Project-based learning terhadap hasil belajar fisika siswa pada pokok bahasan gelombang di kelas VIII SMP Negeri 1 Rantau Bayur. 4. Manfaat Penelitian Hasil Penelitian ini dapat bermanfaat bagi: 1. Bagi sekolah, hasil masukan untukmemperbaiki dengan menggunakanModel penelitian kualitas ini diharapkan pembelajaran pembelajaran Contectual dapat khususnya Teaching pada dijadikan pembelajaran Learning sebagai fisika (CTL) dengan menggunakan pendekatan project-based learning 2. Bagi pendidik, penelitian ini dapat dijadikan masukan atau sumbangan pemikiran dalam pelaksanaan dan pengembangan kegiatan pembelajaran di sekolah 3. Bagi peserta didik, penelitian ini diharapkan perhatian peserta didik terhadap mata pelajaran fisika meningkat sehingga peserta didik dapat lebih aktif dan kreatif lagi dikemudian hari. 5. Tinjauan Pustaka
  • 4. 5.1 Hakikat Pengaruh Menurut Ali (dalam Lisnani, 2010:7) “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang”. Dalam penelitian ini, pengaruh yang dimaksud adalah daya yang disebabkan oleh penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) dengan menggunakan pendekatan Project-Based learning terhadap hasil belajar peserta didik, dengan demikian tujuan pengajaran yang diharapkandapat tercapai dengan baik. 5.2 Proses belajar dan Pembelajaran Belajar adalah proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya (Arsyad, 2007:1), Menurut Slameto dalam bukunya Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya menyatakan bahwa belajar adalah ialah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. (Slameto, 2010:2). Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kongnitif, afektif, dan psikomotor. (Djamara, 2008:13). Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa proses belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik serta kegiatan yang dilakukan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi dan program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu yaitu pembelajaran. 5.3 Model pembelajaran Secara kaffah model dimaknakan sebagai suatu objek yaitu konsep yang digunakan untuk mempersentasikan sesuatu hal. Adapun Soekamto, dkk (dalam Trianto :2010:22) mengemukakan maksud dari model pembelajaran adalah “kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sitematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar”. Hal yang sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Eggen dan Kauchak bahwa model pembelajaran memberikan kerangka dan arah bagi guru untuk mengajar. Model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus, yaitu: 1) Rasional teoretis logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembang 2) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa dapat belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai) 3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil, dan 4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai. (Kardi dan Nur, 2000 : 9 dalam Trianto:2010:23) 5.4 Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) 5.4.1 Pengertian Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL Model pembelajaran Contextual Teaching Learning suatu proses pembelajaran holistik yang bertujuan untuk membelajarkan peserta didik dalam memahami bahan ajar secara bermakna (meaningfull) yang dikaitkan
  • 5. dengan konteks kehidupan nyata, baik dengan lingkungan pribadi, agama, sosial, ekonomi, maupun kultural. (Hanafiah dan Suhana, 2010:67) Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa mambuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. (Trianto,2007:103) Dari pendapat diatas ditarik kesimpulan bahwa model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) adalah salah satu model pembelajaran yang bertujuan supaya peserta didik dalam memahami bahan ajar secara bermakna yang dikaitkan dengan konteks kehidupan nyata dan mendorong sisiwa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. 5.4.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) Menurut Trianto (2007:106) Secara garis besar langkah-langkah penerapan Contextual Teaching Learning (CTL) dalam kelas sebagai berikut : 1) Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya 2) Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik 3) Kembangkan sifat ingin tahu sisiwa dengan bertanya 4) Ciptakan masyarakat belajar (belajar dengan kelompok-kelompok) 5) Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran 6) Lakukan refleksi di akhir pertemuan 7) Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara. 5.4.3 Kelebihan Model Pembelajaran Conextual Teaching Learning (CTL) 5.4.3.1 Kelebihan 1. Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil.Artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akanberfungsi secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa, sehingga tidak akan mudah dilupakan. 2. Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa karena metode pembelajaran CTL menganut aliran konstruktivisme, dimana seorang siswa dituntun untuk menemukan pengetahuannya sendiri. Melalui landasan filosofis konstruktivisme siswa diharapkan belajar melalui “mengalami” bukan “menghafal”. 5.5 Pengertian pendekatan Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, oleh
  • 6. karenanya strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau tergantung dari pendekatan tertentu. (Wina Sanjaya:125) 5.5.1 Pengertian pendekatan Project-based learning Project-based learning merupakan model pebelajaran yang memberikan kesempatan pada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek (Thomas, dkk, 1999 dalam Wena:2011:144). Melalui pembelajaran kerja proyek, kreativitas dan motivasi siswa akan meningkat (Clegg, 2001;Clegg & Berch, 2001 dalam Wena:2011:144). Kerja proyek membuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan kepada pernyataan dan permasalahan (problem) yang sangat menantang, dan menuntut siswa untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara mandiri (Thomas, dkk:1999 dalam Wena:2011:144) 5.5.2 Karakteristik Project-based Learning Project-based learning adalah sebuah model pembelajaran yang inovatif, dan lebih menekankan pada belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks. (CORD,2001;Thomas, Mergendoller, & Michaelson, 1999; Moss, Van-Duze, Carol, 1998 dalam Wena :2011:145). Fokus pembelajaran terletak pada prinsip dan konsep inti dari suatu disiplin ilmu, melibatkan siswa dalam investigasi pemecahan masalah dan kegiatan tugas-tugas bermakna yang lain, memberikan kesempatan siswa bekerja secara otonom dan mengonstruksi pengetahuan mereka sendiri, dan mencapai puncaknya untuk menghasilkan produk nyata (Thomas, 2000 dalam Wena:2011:145) Sedangkan menurut Buch Institute for Education (1999) dalam Wena (2011:145) Project-based learning memiliki karakteristik berikut. 1. Siswa membuat keputusan dan membuat kerangka kerja 2. Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya 3. Siswa merancang proses untuk mencapai hasil 4. Siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang disimpulkan 5. Siswa melakukan evaluasi secara kontinu 6. Siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan 7. Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya 8. Kelas memiliki atmosfir yang memberi toleransi kesalahan dan perubahan. 5.5.3 Keuntungan Project-Based Learning Menurut Moursund (1997) dalam Wena (2011:147) beberapa keuntungan dari Project-based learning antara lain sebagai berikut: a. Increased motivation. Project-based learning dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terbukti dari beberapa laporan penelitian tentang pembelajaran berbasis proyek yang menyatakan bahwa siswa sangat tekun, berusaha
  • 7. keras untuk menyelesaikan proyek, siswa merasa lebih bergairah dalam pembelajaran, dan keterlambatan dalam kehadiran sangat berkurang b. Increased problem-solving ability. Beberapa sumber mendeskripsikan bahwa lingkungan belajarProject-based learning dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, membuat siswa lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang bersifat kompleks c. Inproved library research skills. Karena Project-based learning mepersyaratkan siswa harus mampu secara cepat meperoleh informasi melalui sumber-sumber informasi, maka keterampilan siswa untuk mencari dan mendapatkan informasi akan meningkat d. Increased collaboration. Pentingnya kerja kelompok dalam proyek memerlukan siswa mengembangkan dan mempraktikan keterampilan komunikasi. Kelompok kerja kooperatif, evaluasi siswa, pertukaran informasi online adalah aspek-aspek kolaborasi dari sebuah proyek e. Increased resource-management skills. Project-based learning yang diimpentasikan secara baik memberikan kepada siswa pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasikan proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas. 5.6 Hakikat Fisika Menurut (http://pengertianfisika.wikipedia.org) fisika merupakan salah satu cabang dari ilmu pengetahuan alam(IPA), yaitu ilmu yang membahas tentang gejala-gejala alam melalui pengamatan dan pengukuran. Dengan adanya pengamatan dan percobaan, pelajaran fisika akan menjadi lebih menarik dan tidak membosankan. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam ruang lingkup ruang dan waktu. Berikut ini di uraikan dalam mata pelajaran fisika kelas VIII semester genap tentanggelombang yaitu: 1. Gelombang mekanaik, panjang gelombang, cepat rambat gelombang 2. Pengaplikasian gelombang dalam kehidupan sehari-hari. 5.7 Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah prestasi dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun kelompok. Hasil tidak akan pernah dihasilkan selama orang tidak melakukan sesuatu. Untuk menghasilkan sebuah prestasi dibutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang sangat besar. Hanya dengan keuletan, sungguhsungguh, kemauan yang tinggi dan rasa optimisme dirilah yang mampu untuk mencapainya (Djamarah,2000:45). Hasil belajar siswa pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku .tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. (Sudjana,2010:3) Hasil belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian dan/atau pengukuran hasil belajar. Berdasarkan pengertian evaluasi hasil belajar kita dapat menengarai tujuan utamanya adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran,dimana tingakat keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau angka atau simbol. (Dimyati dan Mudjiona, 2009:200)
  • 8. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu bukti keberhasilan seseorang dalam mempelajari materi pembelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk nilai yang diperoleh dari hasil belajar atau hasil tes. 5.8 Anggapan Dasar “Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannnya oleh peneliti yang berfungsi sebagai hal yang dipakai untuk berpijak bagi peneliti dalam melaksanakan penelitiannya” (Arikunto, 2010:63). Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) dengan pendekatanProject-based learning mampu meningkatkan motivasi belajar siswa, dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, meningkatkan keterampilan siswa untuk mencari dan mendapatkan informasi, dapat mengembangkan dan mempraktekkan keterampilan komunikasi, dan memberikan kepada siswa pembelajaran dan praktik mengorganisasikan proyek. b. Hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran fisika berbeda-beda atau bervariasi antara satu dengan yang lainnya. 5.9 Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah sesuatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. (Arikunto, 2002:64). Berdasarkan pendapat di atas, dalam penelitian ini penulis mempunyai hipotesis bahwa ada pengaruh model pembelajaranContextual Teaching Learning (CTL) dengan mengunakan pendekatan Project-based learning terhadap hasil belajar fisika siswa di kelas VIII SMPN 1 Rantau Bayur. 5.10 Kreteria Pengujian Hipotesis Kriteria pengujian dalam penelitian ini adalah terima Ho jika thitung < t (1 – a) dengan n1 + n2 – 2 dan peluang ( 1 – a )( Sudjana, 1996 : 243 ). Untuk harga t lainnya H o ditolak dan Ha diterima. Dengan batasan hipotesis dalam penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut : H0 = Tidak ada pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) dengan menggunakan pendekatan project-based learning terhadap hasil belajar fisika siswa di SMPN 1 Rantau Bayur tahun ajaran 2011/2012 Ha = Ada pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) dengan menggunakan pendekatan project-based learning terhadap hasil belajar fisika siswa di SMPN 1 Rantau Bayur tahun ajaran 2011/2012 6. Prosedur penilitian 6.1 Variabel Penelitian Menurut Arikunto (2010:159), “variabel penelitian adalah suatu objek penelitian yang menjadi titik perhatian dalam melakukan penelitian”
  • 9. as (X) Maka variabel penelitian ini ada dua yaitu: : Model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) dengan menggunakan pendekatan project-based learning Variabel Terikat (Y) : Hasil belajar Siswa pada mata pelajaran fisika 6.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian Hasil belajar siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil tes yang dicapai siswa setelah diterapkan pembelajaran dengan menggunakan model (CTL) dengan menggunakan pendekatan Project-Based pembelajaran Contextual Learning, Teaching menggunakan metode Learning instrument pada materi gelombang. Untuk memperoleh data hasil belajar siswa, penelitian mengadakan tes tertulis berbentuk essay yang terdiri dari 5 soal 6.3 Populasi dan Sampel Penelitian 6.3.1 Populasi Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2011 :117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakter tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Rantau Bayur pada tahun 2011-2012 TABEL II POPULASI PENELITIAN Sekolah Kelas SMP Negeri 1 Rantau Bayur Laki-laki Perempuan Jumlah 12 15 10 18 20 20 30 35 30 37 58 95 X. 1 X. 2 X. 3 Jumlah Sumber : TU SMPN 1Rantau Bayur Tahun 2011-2012 6.3.2 Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut(Sugiyono, 2011:118). Teknik dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah “Sampel random atau sampel acak". Dimana sampel random atau sampel acak ini biasanya peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen maka sampelnya diambil dua kelas daripopulasi yang dipilih secara acak. Sampelnya adalah kelas VIII.1 sebagai kelas eksperimen dan kelasVIII.3 sebagai kelas control. TABEL III SAMPEL PENELITIAN
  • 10. Sekolah SMP NEGERI 1 RANTAU BAYUR Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Siswa 12 10 18 20 30 30 22 28 60 X.1 X.3 Jumlah Sumber :TU SMP NEGERI 1 Rantau Bayur 6.4 Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data-data penelitian (Arikunto, 2010:203). Berdasarkan pendapat tersebut maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kasual) antara dua faktor yang ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi, mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu (Arikunto,2010:9). Dengan kata lain metode eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan. Dalam penelitian ini peneliti bereksperimen pada kelas eksperimen dan juga memiliki kelassebagai kelas kontrol di SMP Negeri 1 Rantau Bayur.Baik kelas eksperimen maupun kelas controlketika berakhirnya kegiatan belajar mengajar maka diadakan evaluasi.Evaluasi yang diberikan iniberupa tes yang berupa bentuk soal essay. Dengan pemberian tes ini maka akan didapatkan hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik tersebut. 6.5 Teknik Pengumpulan Data 6.5.1 Teknik Tes Dalam penelitian terdapat 3 jenis data yang diungkap yaitu fakta, pendapat dan kemampuan. Untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang diteliti, digunakan tes (Arikunto, 2010:266). Tes yang digunakan untuk mengukur data hasil belajar siswa berupa niali tes objektif tipe tes essay dengan materi gelombang pada mata pelajaran fisika. 6.6 Teknik Analisa Data 6.6.1 Analisa Data Setelah selesai mengumpulkan data, peneliti akan menganalisis data tersebut dengan menggunakan statistik uji-t, gunanya untuk menguji penolakan atau penerimaan hipotesis nol dengan syarat bahwa sampel yang digunakan harus homogen dan berdistribusi normal. Nilai hasil tes belajar fisika yang diperoleh pada kelas eksperimen dan kelompok kelas disusun dalam tabel distribusi frekuensi dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menyusun rentang yaitu data terbesar dikurang data terkecil. 2. Menentukan banyak kelas interval dengan menggunakan aturan Sturges yaitu banyak kelas = 1 + 3,3 log n. 3. Menentukan panjang kelas interval ( P ) yaitu : ................................................( Sudjana, 2005: 47 ) Perhitungan nilai rata-rata masing-masing kelompok menggunakan rumus
  • 11. ............................................................. ( Sudjana, 2005 : 70 ) Menentukan simpangan baku dengan rumus : .................................... ( Sudjana, 2005 : 95 ) Keterangan : =Nilai rata-rata hasil tes. =Tanda kelas interval. =Frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas. =Banyaknya data. =Simpangan baku. 6.6.2 Uji Normalitas Data Uji normalitas data perlu dilakukan untuk mengetahui apakah data yang dianalisisnormal atau tidak, karena uji statistik uji-t baru dapat digunakan jika data tersebut terdistribusi normal. Tabel distribusi frekuensi yang dibuat, diuji kenormalannya dengan menggunakan rumus kemencengan kurva : .............................................................. ( Sudjana, 2005:109 ) dan ....................................................... ( Sudjana, 2005:77 ) Keterangan: Km = Kemencengan. Mo = Modus. S = Simpangan baku. b = Batas bawah kelas modus. P = Panjang kelas modus. b1 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda kelas yang lebih kecil sebelum kelas modus. b2 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda kelas yang lebih besar sebelum kelas modus. = Nilai rata-rata hasil kelas. Data terdistribusi normal apabila harga kemencengan terletak antara -1 dan +2 atau (-1 < Km < +1). 6.6.3 Uji Homogenitas Data Untuk menentukan apakah kedua varians kelas dalam penelitian ini homogen atau tidak dilakukan uji homogenitas dengan uji F yang rumusnya sebagai berikut: …………………………………… (Sudjana, 2005:249) Keterangan: distribusi F standar deviasi kelas eksperimen standar deviasi kelas kontrol
  • 12. Dengan kriteria pengujian homogenitas yaitu data dikatakan homogen jika Fhitung Ftabel dan dalam hal lain data heterogen (Sudjana, 2005:249). 6.7 Uji Coba Instrumen 6.7.1 Uji Validitas dan Reliabilitas 6.7.1.1 Uji Validitas Validitas berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. (Sugiyono:2011:173). Uji validitas bertujuan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu instrumen. Rumus yang digunakan dalam uji validitas ini adalah: ..........................(Riduwan:2007:98) rhitung = .. keterangan: rhitung= koefisien kolerasi N = jumlah sampel Σx = jumlah skor total x Σy = jumlah skor total y Selanjutnya dihitung dengan uji –t dengan rumus thitung= dengan keterangan: t = nilai thitung r = koefisien korelasi harga rhitung N = jumlah sampel Distribusi (tabel t) = 0.05 dan derajat kebebasan (dk = n – 2). Kaidah keputusan : jika thitung> t tabelberarti valid, sebaliknya thitung< t tabelberarti tidak valid. 6.7.1.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan, sebab suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap, maka reliabilitas tes berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes. Untuk menghitung uji Reliabilitas digunakan ketentuan jika Jika rhitung≥ rtabel maka instrumen dinyatakan reliabel, maka dapat digunakan rumus: ............................................. ( Arikunto, 2010 : 231 ) Keterangan : = P Q Vt Reliabilitas = Jumlah subjek yang skornya 1 / k = Jumlah subjek yang skornya 0 / k = Varian total k = Banyaknya soal 6.8 Uji Hipotesis Guna membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan dan untuk mendapatkan suatu kesimpulan maka data hasil tes pada akhir pokok bahasan yang diberikan kepada siswa yang
  • 13. dikenai pembelajaran dengan menggunakan Model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) dengan pendekatan Project-based learning dan siswa yang tidak dikenai pembelajaran dengan Model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL)dengan pendekatan Projectbased learning dianalisis dengan menggunakan uji-t (Student-t). Dirumuskan: .............................................. ( Sudjana, 2005:239 ) dengan : ............................... ( Sudjana, 2005:239 ) Keterangan : t = Perbedaan rata-rata kedua sampel. = Simpangan baku. = Nilai rata-rata siswa pada kelas eksperimen. = Nilai rata-rata siswa pada kelas kontrol. = Jumlah siswa kelas eksperimen. = Jumlah siswa kelas kontrol Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Revisi). Jakarta : Rineka Cipta. Djamarah, Syiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta. . 2008. Psikologi Belajar. Jakarta : Rieneka Cipta Hanafiah Nanang & Suhana Cucu. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Reflika Aditama Http:// pengertian fisika.wikipedia.org ( 29 – november 2012 jam 15.00) Johnson, Elaine B. 2011. Contextual Teaching and Learning menjadikan kegiatan belajar-mengajar mengasikkan dan bermakna. Bandung: Kaifa Sanjaya, wina. 2010. Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta : Kencana. . 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarata : Kencana. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito. Sugiyono. 2011. Metode penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta Tim penyusun. 2011. Pedoman penulisan skripsi. Palembang : Universitas PGRI Palembang Trianto. 2010. MendesainModel Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana . 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher Wena, made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta Timur:Bumi Aksara