SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Nama : Alfian Tri Yulianto
NIM : 1708101071
Pembimbing : Dr. Akhmad Affandi, M. Ag.
Zahrotus Saidah, MA.Pd.
Latar Belakang
 Tujuan pembelajaran pada era Kurikulum 2013 yang bertujuan menciptakan generasi
yang memiliki produktivitas, inovasi, dan kreativitas. Pembelajaran diharapkan
mendorong pengembangan pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan, tidak hanya
fokus pada aspek pengetahuan.
 Kurikulum 2013 menekankan pada pembelajaran aktif dan kontekstual, dengan fokus
pada pengembangan kemampuan berpikir kritis siswa. Pembelajaran saintifik, seperti
inkuiri dan pembelajaran berbasis masalah, menjadi pilihan utama.
 Keterampilan berpikir kritis bagi siswa dapat membantu mereka mengevaluasi
informasi, menemukan kebenaran, dan mengatasi masalah secara sistematis.
 Model pembelajaran tradisional sering kali tidak mendukung siswa untuk belajar secara
aktif, kooperatif, dan kontekstual. Pembelajaran masih terlalu terpusat pada peran guru.
 Model pembelajaran cooperative learning, khususnya tipe jigsaw, diperkenalkan sebagai
solusi inovatif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Cooperative
learning dijelaskan sebagai pendekatan di mana siswa bekerja sama dalam berbagai
kegiatan untuk berbagi informasi dan saling mengajar satu sama lain.
 Tujuan dari penelitian yang dilakukan, yaitu mengimplementasikan model cooperative
learning tipe jigsaw untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada mata
pelajaran fiqih di MAN 3 Cirebon.
Identifikasi Masalah
1. Pembelajaran yang terlalu terpusat pada peran guru dan minimnya keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran. Siswa cenderung bersikap pasif dalam mencari dan mengolah informasi, yang
berdampak negatif pada hasil belajar mereka.
2. Siswa kurang memiliki kemampuan berpikir kritis yang memadai dikarenakan terdapat permasalahan
dalam proses pembelajaran yang belum optimal.
3. Perlu adanya inovasi dalam pendekatan dan model pembelajaran agar proses pembelajaran dapat
berjalan efektif dan optimal.
Pembatasan Masalah
Dalam rangka mengatasi keterbatasan waktu, biaya, dan sumber daya, penelitian ini
memfokuskan masalah pada Implementasi Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw untuk meningkatkan
keterampilan berpikir kritis siswa dalam mata pelajaran fiqih. Penelitian ini terbatas pada kelas X di MAN 3
Cirebon dan difokuskan pada penerapan model cooperative learning tipe jigsaw dalam pembelajaran fiqih,
khususnya pada materi "Haji dan Umroh".
Fokus penelitian mencakup evaluasi kondisi belajar siswa, efektivitas penggunaan model pembelajaran
cooperative learning tipe jigsaw, dan upaya meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa di konteks
pembelajaran fiqih di MAN 3 Cirebon. Pembatasan masalah ini diperlukan untuk menjaga ketepatan dan
fokus penelitian, memastikan hasil yang relevan dan bermanfaat dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran fiqih.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana implementasi model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada mata pelajaran
fiqih di MAN 3 Cirebon?
2. Bagaimana peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa melalui model cooperative learning tipe
Jigsaw pada mata pelajaran fiqih di MAN 3 Cirebon?
3. Apa faktor pendukung dan penghambat model cooperative learning tipe jigsaw dalam meningkatkan
keterampilan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran fiqih di MAN 3 Cirebon?
Tujuan
1. Untuk mengetahui implementasi model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada mata
pelajaran fiqih di MAN 3 Cirebon.
2. Untuk mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa melalui model cooperative learning
tipe Jigsaw pada mata pelajaran fiqih di MAN 3 Cirebon.
3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat model cooperative learning tipe jigsaw dalam
meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran fiqih di MAN 3 Cirebon.
Manfaat Penelitian
Manfaat secara Teoritis:
Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi penting dalam bidang teoritis terkait pembelajaran model
cooperative learning tipe jigsaw pada mata pelajaran fiqih. Hasilnya dapat menjadi referensi berharga bagi
penulis, pembaca, dan penelitian berikutnya yang tertarik pada pengembangan model pembelajaran yang
efektif.
Manfaat secara Praktis:
Peneliti berharap penelitian ini akan memperluas pengetahuan dan wawasan, memberikan perspektif baru
terkait implementasi model pembelajaran, serta menjadi landasan bagi peran guru di masa depan.
Kerangka Pemikiran
 Berpikir Kritis
Berfikir merupakan aktivitas mental yang melibatkan proses lebih kompleks daripada sekadar mengingat
dan memahami. Karena mengingat dan memahami dapat dianggap sebagai tindakan yang lebih pasif jika
dibandingkan dengan berfikir. (Sanjaya, 2006:228)
Keterampilan berpikir kritis adalah kemampuan untuk mengelola dan mengevaluasi informasi, ide,
argumen, atau situasi secara cermat dan logis. Ini melibatkan kemampuan untuk merumuskan pertanyaan,
menganalisis informasi, mengidentifikasi asumsi, dan membuat penilaian berdasarkan bukti yang ada.
 Pembelajaran
Belajar adalah tindakan yang dilakukan oleh individu untuk mencapai tingkat kompetensi yang
diharapkan. Melalui proses belajar, seseorang dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang lebih unggul. Inti dari proses belajar adalah meningkatkan kemampuan atau kompetensi pribadi.
(Pribadi, 2009:21)
Pembelajaran adalah upaya untuk mendorong peserta didik agar belajar, atau tindakan yang bertujuan
untuk mengajarkan peserta didik. Dalam kata lain, pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan yang
terstruktur untuk mengelola sumber-sumber pembelajaran dengan tujuan menciptakan proses
pembelajaran di dalam diri peserta didik.(Sadiman dkk, 1986:7)
 Pembelajaran Fiqih
fiqih adalah ilmu yang menjelaskan semua ketentuan hukum agama yang berkaitan dengan aktivitas para
Mukallaf (individu yang berkewajiban) yang didasarkan pada dalil-dalil yang jelas. Ini mencakup berbagai
jenis hukum dalam Islam seperti yang wajib, yang dilarang, yang diperbolehkan, yang dianjurkan, yang
tidak dianjurkan, yang sah, dan sebagainya. (Ash-Shidqy, 1996:29)
Pembelajaran fiqih adalah disiplin ilmu yang mempelajari aturan-aturan hukum dalam Islam yang telah
diwujudkan oleh Allah SWT. Penting bagi pendidik untuk mengajarkan dan menerapkan pengetahuan fiqih
ini kepada siswa, terutama dalam lembaga pendidikan formal seperti sekolah dan madrasah.(Fauziddin,
2016:116)
 Model cooperative learning
Menurut Abdulhak (2011:19-20), cooperative learning adalah Pembelajaran kooperatif dilakukan melalui
proses berbagi informasi dan ide di antara peserta belajar, dengan tujuan mencapai pemahaman bersama
di antara mereka. Dalam konteks pembelajaran ini, akan ada interaksi yang melibatkan guru, siswa, dan
sesama siswa, menciptakan komunikasi yang berjalan dalam banyak arah (multi way traffic
communication).
Penelitian yang Relevan
 Skripsi yang berjudul “Implementasi Model Discovery Learning dalam Meningkatkan Keterampilan
Berpikir Kritis Siswa pada Mata Pembelajaran Fiqih di MTs PGRI Selur Ngrayun Ponorogo” karya Irma
Meilani (2022) Institut Agama Islam Negeri Ponorogo.
 Skripsi yang disusun oleh Nur Muttia Ananda Az-Zahra (2022) Program Studi Pendidikan Islam di IAIN
Bone dengan judul “Penerapan Metode Pembelajaran Everyone Is a Teacher Here dalam Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Mata Pelajaran Fikih Kelas XI MA Baytul Mukarromah Kec. Tanete
Riattang Barat Kab. Bone”.
 Skripsi yang disusun oleh Nadhirotul Ulfa dari Universitas Islam Malang dengan judul “Implementasi
Pembelajaran Cooperative Learning dalam Membangun Efektivitas Pembelajaran di Madrsah
Tsanawiyah Matla’ul Huda” pada tahun 2020.
Kajian Pustaka
 Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu kerangka konseptual atau rencana yang terstruktur dengan baik untuk
mengatur proses pembelajaran dari awal hingga akhir dengan tujuan mencapai hasil belajar yang
diinginkan.
Macam-macam Model Pembelajaran:
Problem Based Learning (PBL)
Project Based Learning (PjBL)
Student Centered Learning (SCL)
Cooperative Learning (CL)
 Model Cooperative Learning
Menurut Slavin, cooperative learning adalah model pembelajaran di mana siswa belajar dan berkolaborasi
dalam kelompok kecil yang terdiri dari sekitar 4-6 orang, dengan keanggotaan kelompok yang beragam.
Di sisi lain, Sunal dan Hans mendefinisikan cooperative learning sebagai pendekatan atau rangkaian
strategi yang disusun khusus untuk mendorong dan memotivasi siswa untuk bekerja sama selama proses
pembelajaran.
Tujuan:
Hasil Belajar Akademik, Penerimaan terhadap perbedaan individu, Pengembangan Keterampilan
 Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw
Model cooperative learning tipe jigsaw adalah pendekatan pembelajaran kooperatif yang menekankan
pada kerja kelompok siswa dalam kelompok kecil. Menurut Lie (2004:41), model pembelajaran jigsaw
diciptakan untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap tanggung jawab mereka terhadap pembelajaran
pribadi dan juga terhadap pembelajaran rekan-rekan mereka. Siswa tidak hanya bertanggung jawab atas
pemahaman materi yang mereka terima, melainkan juga harus bersedia untuk berbagi dan mengajarkan
materi tersebut kepada anggota kelompok mereka yang lain.
Langkah-langkah:
1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok awal, dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5-6
orang. Setiap kelompok ini disebut sebagai kelompok asal.
2. Di dalam setiap kelompok asal, masing-masing siswa diberikan materi yang berbeda untuk dipelajari.
3. Para siswa dengan keahlian atau materi yang serupa, meskipun berasal dari kelompok yang berbeda,
berkumpul dalam kelompok ahli untuk berdiskusi dan memperdalam pemahaman tentang materi yang
telah mereka pelajari.
4. Setelah selesai berdiskusi di dalam kelompok ahli, para ahli kembali ke kelompok asal mereka masing-
masing.
5. Para ahli berbagi pengetahuan yang mereka peroleh selama diskusi dengan kelompok asal mereka.
6. Setiap kelompok mengatur presentasi untuk membagikan hasil diskusi mereka, biasanya dengan
menunjuk satu anggota sebagai perwakilan kelompok.
7. Terakhir, setiap siswa menjalani kuis-kuis individual yang mencakup semua topik yang telah dipelajari
dalam model jigsaw ini.
 Keterampilan Berpikir Kritis
Berpikir kritis adalah jenis pemikiran yang melibatkan pemecahan masalah, penarikan kesimpulan,
perkiraan kemungkinan, dan pengambilan keputusan dengan niat yang jelas, beralasan, dan tujuan yang
tegas. Dalam definisi yang lebih sederhana,

More Related Content

Similar to PPT SKRIPSI Pendidikan Agama slam ALFIAN.pptx

Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973Nadia Anwar
 
Pembelajaran kooperatif .....
Pembelajaran kooperatif .....Pembelajaran kooperatif .....
Pembelajaran kooperatif .....arif08
 
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)Susi Yanti
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation pptMuhamad Yogi
 
Model Pembelajaran Talking stick
Model Pembelajaran Talking stickModel Pembelajaran Talking stick
Model Pembelajaran Talking stickyuli yuliyanti
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaranmarnosumarno2
 
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxModel Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxlalumhw88
 
Proposal ptk fisika hukum newton
Proposal ptk fisika hukum newtonProposal ptk fisika hukum newton
Proposal ptk fisika hukum newtonEKO SUPRIYADI
 
model model pembelajaran yang bisa dicontoh
model model pembelajaran yang bisa dicontohmodel model pembelajaran yang bisa dicontoh
model model pembelajaran yang bisa dicontohmustamin17
 
Proposal ptk fisika hukum newton
Proposal ptk fisika hukum newtonProposal ptk fisika hukum newton
Proposal ptk fisika hukum newtonEko Supriyadi
 
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)Andi Rafiah S
 
Upaya meningkatkan prestasi belajar siswa
Upaya meningkatkan prestasi belajar siswaUpaya meningkatkan prestasi belajar siswa
Upaya meningkatkan prestasi belajar siswaMar Tunis
 
322093 model-model-pembelajaran-inovatif
322093 model-model-pembelajaran-inovatif322093 model-model-pembelajaran-inovatif
322093 model-model-pembelajaran-inovatifmuhammad husnul fikri
 
Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)
Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)
Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)Yunie Octavia
 
Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran KooperatifPembelajaran Kooperatif
Pembelajaran KooperatifRosmalia Eva
 

Similar to PPT SKRIPSI Pendidikan Agama slam ALFIAN.pptx (20)

Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
 
Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973
 
Pembelajaran kooperatif .....
Pembelajaran kooperatif .....Pembelajaran kooperatif .....
Pembelajaran kooperatif .....
 
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation ppt
 
Bab 1 5 jadi
Bab 1 5 jadiBab 1 5 jadi
Bab 1 5 jadi
 
Model Pembelajaran Talking stick
Model Pembelajaran Talking stickModel Pembelajaran Talking stick
Model Pembelajaran Talking stick
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
 
3. bab i
3. bab i3. bab i
3. bab i
 
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxModel Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
 
Proposal ptk fisika hukum newton
Proposal ptk fisika hukum newtonProposal ptk fisika hukum newton
Proposal ptk fisika hukum newton
 
Teori Belajar Konstruktivisme
Teori Belajar KonstruktivismeTeori Belajar Konstruktivisme
Teori Belajar Konstruktivisme
 
model model pembelajaran yang bisa dicontoh
model model pembelajaran yang bisa dicontohmodel model pembelajaran yang bisa dicontoh
model model pembelajaran yang bisa dicontoh
 
Skripsi NHT (Power Point)
Skripsi NHT (Power Point)Skripsi NHT (Power Point)
Skripsi NHT (Power Point)
 
Proposal ptk fisika hukum newton
Proposal ptk fisika hukum newtonProposal ptk fisika hukum newton
Proposal ptk fisika hukum newton
 
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
 
Upaya meningkatkan prestasi belajar siswa
Upaya meningkatkan prestasi belajar siswaUpaya meningkatkan prestasi belajar siswa
Upaya meningkatkan prestasi belajar siswa
 
322093 model-model-pembelajaran-inovatif
322093 model-model-pembelajaran-inovatif322093 model-model-pembelajaran-inovatif
322093 model-model-pembelajaran-inovatif
 
Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)
Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)
Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)
 
Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran KooperatifPembelajaran Kooperatif
Pembelajaran Kooperatif
 

Recently uploaded

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 

Recently uploaded (7)

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 

PPT SKRIPSI Pendidikan Agama slam ALFIAN.pptx

  • 1. Nama : Alfian Tri Yulianto NIM : 1708101071 Pembimbing : Dr. Akhmad Affandi, M. Ag. Zahrotus Saidah, MA.Pd.
  • 2. Latar Belakang  Tujuan pembelajaran pada era Kurikulum 2013 yang bertujuan menciptakan generasi yang memiliki produktivitas, inovasi, dan kreativitas. Pembelajaran diharapkan mendorong pengembangan pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan, tidak hanya fokus pada aspek pengetahuan.  Kurikulum 2013 menekankan pada pembelajaran aktif dan kontekstual, dengan fokus pada pengembangan kemampuan berpikir kritis siswa. Pembelajaran saintifik, seperti inkuiri dan pembelajaran berbasis masalah, menjadi pilihan utama.  Keterampilan berpikir kritis bagi siswa dapat membantu mereka mengevaluasi informasi, menemukan kebenaran, dan mengatasi masalah secara sistematis.  Model pembelajaran tradisional sering kali tidak mendukung siswa untuk belajar secara aktif, kooperatif, dan kontekstual. Pembelajaran masih terlalu terpusat pada peran guru.  Model pembelajaran cooperative learning, khususnya tipe jigsaw, diperkenalkan sebagai solusi inovatif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Cooperative learning dijelaskan sebagai pendekatan di mana siswa bekerja sama dalam berbagai kegiatan untuk berbagi informasi dan saling mengajar satu sama lain.  Tujuan dari penelitian yang dilakukan, yaitu mengimplementasikan model cooperative learning tipe jigsaw untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran fiqih di MAN 3 Cirebon.
  • 3. Identifikasi Masalah 1. Pembelajaran yang terlalu terpusat pada peran guru dan minimnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa cenderung bersikap pasif dalam mencari dan mengolah informasi, yang berdampak negatif pada hasil belajar mereka. 2. Siswa kurang memiliki kemampuan berpikir kritis yang memadai dikarenakan terdapat permasalahan dalam proses pembelajaran yang belum optimal. 3. Perlu adanya inovasi dalam pendekatan dan model pembelajaran agar proses pembelajaran dapat berjalan efektif dan optimal. Pembatasan Masalah Dalam rangka mengatasi keterbatasan waktu, biaya, dan sumber daya, penelitian ini memfokuskan masalah pada Implementasi Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dalam mata pelajaran fiqih. Penelitian ini terbatas pada kelas X di MAN 3 Cirebon dan difokuskan pada penerapan model cooperative learning tipe jigsaw dalam pembelajaran fiqih, khususnya pada materi "Haji dan Umroh". Fokus penelitian mencakup evaluasi kondisi belajar siswa, efektivitas penggunaan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw, dan upaya meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa di konteks pembelajaran fiqih di MAN 3 Cirebon. Pembatasan masalah ini diperlukan untuk menjaga ketepatan dan fokus penelitian, memastikan hasil yang relevan dan bermanfaat dalam meningkatkan kualitas pembelajaran fiqih. Rumusan Masalah 1. Bagaimana implementasi model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada mata pelajaran fiqih di MAN 3 Cirebon? 2. Bagaimana peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa melalui model cooperative learning tipe Jigsaw pada mata pelajaran fiqih di MAN 3 Cirebon? 3. Apa faktor pendukung dan penghambat model cooperative learning tipe jigsaw dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran fiqih di MAN 3 Cirebon?
  • 4. Tujuan 1. Untuk mengetahui implementasi model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada mata pelajaran fiqih di MAN 3 Cirebon. 2. Untuk mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa melalui model cooperative learning tipe Jigsaw pada mata pelajaran fiqih di MAN 3 Cirebon. 3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat model cooperative learning tipe jigsaw dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran fiqih di MAN 3 Cirebon. Manfaat Penelitian Manfaat secara Teoritis: Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi penting dalam bidang teoritis terkait pembelajaran model cooperative learning tipe jigsaw pada mata pelajaran fiqih. Hasilnya dapat menjadi referensi berharga bagi penulis, pembaca, dan penelitian berikutnya yang tertarik pada pengembangan model pembelajaran yang efektif. Manfaat secara Praktis: Peneliti berharap penelitian ini akan memperluas pengetahuan dan wawasan, memberikan perspektif baru terkait implementasi model pembelajaran, serta menjadi landasan bagi peran guru di masa depan.
  • 5. Kerangka Pemikiran  Berpikir Kritis Berfikir merupakan aktivitas mental yang melibatkan proses lebih kompleks daripada sekadar mengingat dan memahami. Karena mengingat dan memahami dapat dianggap sebagai tindakan yang lebih pasif jika dibandingkan dengan berfikir. (Sanjaya, 2006:228) Keterampilan berpikir kritis adalah kemampuan untuk mengelola dan mengevaluasi informasi, ide, argumen, atau situasi secara cermat dan logis. Ini melibatkan kemampuan untuk merumuskan pertanyaan, menganalisis informasi, mengidentifikasi asumsi, dan membuat penilaian berdasarkan bukti yang ada.  Pembelajaran Belajar adalah tindakan yang dilakukan oleh individu untuk mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan. Melalui proses belajar, seseorang dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang lebih unggul. Inti dari proses belajar adalah meningkatkan kemampuan atau kompetensi pribadi. (Pribadi, 2009:21) Pembelajaran adalah upaya untuk mendorong peserta didik agar belajar, atau tindakan yang bertujuan untuk mengajarkan peserta didik. Dalam kata lain, pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan yang terstruktur untuk mengelola sumber-sumber pembelajaran dengan tujuan menciptakan proses pembelajaran di dalam diri peserta didik.(Sadiman dkk, 1986:7)  Pembelajaran Fiqih fiqih adalah ilmu yang menjelaskan semua ketentuan hukum agama yang berkaitan dengan aktivitas para Mukallaf (individu yang berkewajiban) yang didasarkan pada dalil-dalil yang jelas. Ini mencakup berbagai jenis hukum dalam Islam seperti yang wajib, yang dilarang, yang diperbolehkan, yang dianjurkan, yang tidak dianjurkan, yang sah, dan sebagainya. (Ash-Shidqy, 1996:29) Pembelajaran fiqih adalah disiplin ilmu yang mempelajari aturan-aturan hukum dalam Islam yang telah diwujudkan oleh Allah SWT. Penting bagi pendidik untuk mengajarkan dan menerapkan pengetahuan fiqih ini kepada siswa, terutama dalam lembaga pendidikan formal seperti sekolah dan madrasah.(Fauziddin, 2016:116)
  • 6.  Model cooperative learning Menurut Abdulhak (2011:19-20), cooperative learning adalah Pembelajaran kooperatif dilakukan melalui proses berbagi informasi dan ide di antara peserta belajar, dengan tujuan mencapai pemahaman bersama di antara mereka. Dalam konteks pembelajaran ini, akan ada interaksi yang melibatkan guru, siswa, dan sesama siswa, menciptakan komunikasi yang berjalan dalam banyak arah (multi way traffic communication). Penelitian yang Relevan  Skripsi yang berjudul “Implementasi Model Discovery Learning dalam Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Mata Pembelajaran Fiqih di MTs PGRI Selur Ngrayun Ponorogo” karya Irma Meilani (2022) Institut Agama Islam Negeri Ponorogo.  Skripsi yang disusun oleh Nur Muttia Ananda Az-Zahra (2022) Program Studi Pendidikan Islam di IAIN Bone dengan judul “Penerapan Metode Pembelajaran Everyone Is a Teacher Here dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Mata Pelajaran Fikih Kelas XI MA Baytul Mukarromah Kec. Tanete Riattang Barat Kab. Bone”.  Skripsi yang disusun oleh Nadhirotul Ulfa dari Universitas Islam Malang dengan judul “Implementasi Pembelajaran Cooperative Learning dalam Membangun Efektivitas Pembelajaran di Madrsah Tsanawiyah Matla’ul Huda” pada tahun 2020.
  • 7. Kajian Pustaka  Model Pembelajaran Model pembelajaran adalah suatu kerangka konseptual atau rencana yang terstruktur dengan baik untuk mengatur proses pembelajaran dari awal hingga akhir dengan tujuan mencapai hasil belajar yang diinginkan. Macam-macam Model Pembelajaran: Problem Based Learning (PBL) Project Based Learning (PjBL) Student Centered Learning (SCL) Cooperative Learning (CL)  Model Cooperative Learning Menurut Slavin, cooperative learning adalah model pembelajaran di mana siswa belajar dan berkolaborasi dalam kelompok kecil yang terdiri dari sekitar 4-6 orang, dengan keanggotaan kelompok yang beragam. Di sisi lain, Sunal dan Hans mendefinisikan cooperative learning sebagai pendekatan atau rangkaian strategi yang disusun khusus untuk mendorong dan memotivasi siswa untuk bekerja sama selama proses pembelajaran. Tujuan: Hasil Belajar Akademik, Penerimaan terhadap perbedaan individu, Pengembangan Keterampilan
  • 8.  Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Model cooperative learning tipe jigsaw adalah pendekatan pembelajaran kooperatif yang menekankan pada kerja kelompok siswa dalam kelompok kecil. Menurut Lie (2004:41), model pembelajaran jigsaw diciptakan untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap tanggung jawab mereka terhadap pembelajaran pribadi dan juga terhadap pembelajaran rekan-rekan mereka. Siswa tidak hanya bertanggung jawab atas pemahaman materi yang mereka terima, melainkan juga harus bersedia untuk berbagi dan mengajarkan materi tersebut kepada anggota kelompok mereka yang lain. Langkah-langkah: 1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok awal, dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 orang. Setiap kelompok ini disebut sebagai kelompok asal. 2. Di dalam setiap kelompok asal, masing-masing siswa diberikan materi yang berbeda untuk dipelajari. 3. Para siswa dengan keahlian atau materi yang serupa, meskipun berasal dari kelompok yang berbeda, berkumpul dalam kelompok ahli untuk berdiskusi dan memperdalam pemahaman tentang materi yang telah mereka pelajari. 4. Setelah selesai berdiskusi di dalam kelompok ahli, para ahli kembali ke kelompok asal mereka masing- masing. 5. Para ahli berbagi pengetahuan yang mereka peroleh selama diskusi dengan kelompok asal mereka. 6. Setiap kelompok mengatur presentasi untuk membagikan hasil diskusi mereka, biasanya dengan menunjuk satu anggota sebagai perwakilan kelompok. 7. Terakhir, setiap siswa menjalani kuis-kuis individual yang mencakup semua topik yang telah dipelajari dalam model jigsaw ini.
  • 9.  Keterampilan Berpikir Kritis Berpikir kritis adalah jenis pemikiran yang melibatkan pemecahan masalah, penarikan kesimpulan, perkiraan kemungkinan, dan pengambilan keputusan dengan niat yang jelas, beralasan, dan tujuan yang tegas. Dalam definisi yang lebih sederhana,