Dokumen ini membahas tentang manusia sebagai makhluk individu dan sosial. Secara individu, setiap manusia memiliki keunikan melalui kepribadian mereka. Namun, manusia juga memiliki dorongan sosial untuk berinteraksi dan hidup berkelompok dalam lingkungan sosial seperti keluarga dan masyarakat. Interaksi sosial terjadi melalui kerjasama, persaingan, dan akomodasi antarindividu.
1. Semester 01
Prodi Keperawatan
K
Ilmu Sosial Budaya Dasar
egiatan Belajar III
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
2. Individu adalah manusia yang memiliki kesatuan yang terbatas, yaitu
manusia “perseorangan” atau “orang seorang “ yang memiliki keunikan.
Setiap manusia memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri, tidak ada manusia
yang persis sama.
3. Kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi
antara potensi-potensi biopsiko-fisikal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir
dengan rangkaian situasi lingkungan.
6. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial juga dikarenakan
pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan
(interaksi) dengan orang lain.
Ada kebutuhan sosial (social need) untuk hidup berkelompok
dengan orang lain.
15. Unsur Masyarakat
1. Kumpulan orang
2. Sudah terbentuk dengan lama
3. Sudah memiliki sistem dan struktur sosial tersendiri
4. Memiliki kepercayaan (nilai), sikap, dan perilaku yang dimiliki
bersama
5. Adanya kesinambungan dan pertahanan diri
6. Memiliki kebudayaan
23. Bentuk – Bentuk Interaksi Sosial
Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerjasama
(cooperation), persaingan (competition), dan pertentangan
(conflict).
24. Kerja sama (Cooperation) timbul karena
orientasi orang perorangan terhadap
kelompoknya dan kelompok lainnya.
27. Stratifikasi Sosial Dalam Kehidupan Masyarakat
Pada setiap kelompok status, kehormatan status dapat dicerminkan
dari gaya hidup (life style) orang-orang yang menjadi anggotanya.
28. Individu yang berada pada
stratifikasi bawah akan meniru
gaya hidup yang dikembangkan
kelompok stratifikasi sosial atasnya.
Editor's Notes
Kepribadian itu dipengaruhi faktor bawaan (genotipe) dan faktor lingkungan (fenotipe) yang saling berinteraksi terus menerus.
Selama manusia hidup, ia tidak akan pernah lepas dari pengaruh masyarakat, di rumah, di sekolah, dan di lingkungan yang lebih besar manusia tidak lepas
dari pengaruh orang lain.
1. Manusia tunduk pada aturan,
norma sosial
2. Perilaku manusia mengharapkan
penilaian dari orang lain
3. Manusia memiliki kebutuhan
untuk berinteraksi dengan
orang lain
4. Potensi manusia akan berkembang
bila ia hidup di tengah-
tengah manusia.
Berkenaan hubungan antara manusia dengan alam, paling tidak ada tiga paham, yaitu paham determinisme, paham polibilisme, dan
paham optimisme teknologi
Detertminasi alam menempatkan manusia agar tunduk kepada alam, alam sebagai faktor menentukan.
teknologi.
Orang- orang yang dianggap sebagai tokoh paham determinan itu antara lain:
Charles Darwin dgn teori evolusinya.
Friedrich Ratzel menyatakan populasi manusia dengan perkembangan kebudayaan ditentukan oleh kondisi alam.
dan
Elsworh Huntington berpandangan bahwa iklim sangat menentukan perkembangan kebudayaan manusia.
Pada perkembangan dan kemajuan IPTEK seperti kita alami dewasa ini, “seolah-olah” penerapan serta pemanfaatannya itu memberi “kemungkinan” terhadap kemampuan manusia memanfaatkan alam lingkungan.
suasana “determinasi teknologi”; sehingga mereka tidak percaya adanya Tuhan yang Mahakuasa.
Tuhan seru sekalian alam, optimis teknologi, jika tidak diwaspadai, dapat menghasilkan orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan yang Mahakuasa, mengasilkan Atheis.
masyarakat itu merupakan kelompok atau kolektivitas manusia yang melakukan antarhubungan, sedikit banyak bersifat kekal,berlandaskan perhatian dan tujuan bersama, serta melakukan jalinan secara berkesinambungan dalam waktu yang relatif lama.
masyarakat setempat (community) adalah suatu wilayah kehidupan social yang ditandai oleh suatu derajat hubungan social yang tertentu.
Dasar-dasar dari masyarakat setempat adalah lokalitas dan perasaan masyarakat setempat.
Setiap community memliliki unsur : 1. Seperasaan; 2. Sepenangungan; dan 3. Saling memerlukan.
Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik antara individu dengan individu, antara kelompok dengan kelompok, antara individu dengan
Kelompok.
Adapun faktor-faktor yang mendasari berlangsungnya interaksi sosial, yaitu: Faktor Imitasi, Faktor Sugesti, dan Faktor Identifikasi, dan Faktor Simpati.
Faktor imitasi mempunyai peranan sangat penting dalam proses interaksi sosial.
Salah satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat membawa seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah yang berlaku.
Sugesti disini ialah pengaruh psikis, baik yang datang dari dirinya sendiri maupun dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya daya kritik.
Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain, baik secara lahiriah maupun batiniah.
Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang lain.
Kontak sosial ada yang bersifat positif dan ada pula yang bersifat negatif.
Kontak sosial yang bersifat positif dapat mengarahkan pada suatu kerjasama, sedangkan kontak yang bersifat negatif dapat mengarahkan seseorangpada suatu pertentangan.
Komunikasi adalah proses menyampaikan pesan dari satu pihak ke pihak lain sehingga terjadi pengertian bersama.
ada tiga bentuk kerja sama, yaitu:
Bargaining,
Pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.
Cooperation,
proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi.
Coalition,
kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama.
Adapun bentuk-bentuk dari akomodasi, diantaranya:
Coercion,
yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan.
Compromise,
suatu bentuk akomodasi, dimana pihak yang terlibat masing-masing mengurangi tuntunnya, agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.
Arbitration,
suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak yang berhadapan, tidak sanggup untuk mencapainya sendiri.
Mediation,
Hampir menyerupai arbitration diundang pihak ketiga yang netral dalam soal perselisihan yang ada.
Conciliation,
suatu usaha untuk mempertemukan keinginan pihak yang berselisih, bagi tercapainya suatu persetujuan bersama.
Tolerantion,
bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formil bentuknya.
Stelemate,
Merupakan suatu akomodasi dimana pihak-pihak yang berpentingan mempunyai yang seimbang, berhenti pada titik tertentu dalam melakukan pertentangannya.
Adjudication,
yaitu perselisihan perkara atau sengketa dipengadilan.
Persaingan, adalah bentuk interaksi yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang bersaing untuk mendapatkan keuntungan tertentu bagi dirinya dengan cara menarik perhatian atau mempertajam prasangka yang telah ada tanpa menggunakan kekerasan.
Kontraversi, perasaan tidak suka yang disembunyikan dan kebencian terhadap kepribadian orang, akan tetapi gejala-gejala tersebut tidak sampai menjadi pertentangan.
3. Pertentangan, sutu bentuk interaksi individu atau kelompok sosial yang berusaha untuk mencapai tujuannya dengan jalan menentang pihak lain disertai
ancaman atau kekerasan.
Keberhasilan peniruan ini tergantung kepada;
Kemampuan orang yang meniru, karena tidak semua gaya hidup dapat ditiru.
Penerimaan kelompok luar yang dijadikan kelompok acuan.
3. Ketika individu sudah keluar dari keanggotan suatu kelompok dan belum diterima
sebagai anggota kelompok yang diacu, maka ia berada pada posisi pinggiran atau marginal man.