1. 1ILMU SOSIAL DAN BUDAYA
HUBUNGAN ANTARA PERUBAHAN SOSIAL
DAN KEBUDAYAAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Manusia telah mengalami perkembangan dalam setiap periode
waktu yang dilewatinya, dari zaman purbakala sampai dengan zaman
sekarang. Peradaban manusia telah mengalami kemajuan sampai sekarang.
Perkembangan manusia pun semakin berkembang pesat. Perkembangan
itu membawa perubahan-perubahan besar pada kehidupan manusia.
Misalnya, pakaian, teknologi, makanan, dsb. Sebagai contoh pada dunia
teknik sipil. Perkembangannya terus mengalami perubahan pada setiap
masanya. Dengan begitu makalah ini memberitahukan dampak-dampak
yang terjadi dari globalisasi di lingkungan keteknik sipilan.
Kita tidak bisa seenaknya melakukan hal-hal menurut keinginan
kita sendiri itu karena kita adalah makhluk sosial. Hidup tanpa bantuan
dari orang lain tidak akan bisa berjalan dengan baik dan tidak akan bisa
tercapai. Sering kita lihat dan mungkin kita alami betapa sulitnya kita
tanpa ada teman yang bisa membantu dan menemani kita, kita tidak akan
bisa berinteraksi dan bersosialisasi. Makhluk individu dan makhluk sosial
sangat berkaitan erat dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, betapa
pentingnya peranan masyarakat di sekitar kita
2. 2ILMU SOSIAL DAN BUDAYA
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang
akan kami angkat dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:
a. Apakah yang dimaksud dengan manusia sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial ?
b. Bagaimana perubahan dan stratifikasi social di lingkungan
masyarakat?
c. Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan Teknik sipil?
1.3 TUJUAN
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :
a. Memahami lebih jelas tentang manusia sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial.
b. Memahami jenis-jenis tatanan hidup berkelompok, sistem sosial di
masyarakat serta status peranan kepemimpinan kelompok
c. Memahami perubahan dan stratifikasi social
d. Memahami hubungan dan permasalahan manusia sebagai makhluk
individu dan sosial di bidang teknik sipil
1.4 MANFAAT
Manfaat yang diharapkan dalam penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
3. 3ILMU SOSIAL DAN BUDAYA
a. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya
Dasar.
b. Bagi penulis diharapkan dapat mendatangkann manfaat didalam
menambah wawasan serta pengetahuan yang lebih luas.
c. Bagi Pembaca makalah ini diharapkan dapat mendatangkan manfaat
sebagai tambahan informasi serta referensi
4. 4ILMU SOSIAL DAN BUDAYA
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU DAN MAHLUK
SOSIAL
A. MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU
Individu berasal dari kata latin “individuum” artinya yang tidak
terbagi, maka kata individu merupakan sebutan yang dapat digunakan
untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Dalam
pandangan psikologi sosial, manusia itu disebut individu bila pola tingkah
lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah
laku umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak
hanya memiliki peranan-peranan yang khas didalam lingkungan sosialnya,
melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik
dirinya.
KARAKTERISTIK MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK
INDIVIDU
Setiap insan yang dilahirkan tentunya mempunyai pribadi yang
berbeda atau menjadi dirinya sendiri, sekalipun sanak kembar. Itulah
uniknya manusia. Karena dengan adanya individulitas itu setiap orang
memiliki kehendak, perasaan, cita-cita, kecenderungan, semangat, daya
tahan yang berbeda. Kesanggupan untuk memikul tanggung jawab sendiri
merupakan ciri yang sangat essensial dari adanya individualitas pada diri
setiap insan.
5. 5ILMU SOSIAL DAN BUDAYA
Menurut Oxendine dalam (Tim Dosen TEP, 2005) bahwa
perbedaan individualitas setiap insan nampak secara khusus pada aspek
sebagai berikut
1. Perbedaan fisik: usia, tingkat dan berat badan, jenis kelamin,
pendengaran, penglihatan, kemampuan bertindak.
2. Perbedaan sosial: status ekonomi,agama, hubungan keluarga, suku.
3. Perbedaan kepribadian: watak, motif, minat dan sikap.
4. Perbedaan kecakapan atau kepandaian
PENGEMBANGAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK
INDIVIDU
Sebagai makhluk individu yang menjadi satuan terkecil dalam
suatu organisasi atau kelompok, manusia harus memiliki kesadaran diri
yang dimulai dari kesadaran pribadi diantara segala kesadaran terhadap
segala sesuatu.
Sebagai makhluk individu, manusia memerlukan pola tingkah laku
yang bukan merupakan tindakan instingtif belaka. Manusia yang biasa
dikenal dengan Homo sapiens memiliki akal pikiran yang dapat digunakan
untuk berpikir dan berlaku bijaksana. Dengan akal tersebut, manusia dapat
mengembangkan potensi- potensi yang ada di dalam dirinya seperti, karya,
cipta, dan karsa.
Sebagai makhluk individu manusia mempunyai suatu potensi yang
akan berkembang jika disertai dengan pendidikan. Melalui pendidikan,
manusia dapat menggali dan mengoptimalkan segala potensi yang ada
pada dirinya. Melalui pendidikan pula manusia dapat mengembangkan
6. 6ILMU SOSIAL DAN BUDAYA
ide-ide yang ada dalam pikirannya dan menerapkannya dalam
kehidupannya sehari-hari yang dapat meningkatkan kualitas hidup
manusia itu sendiri.
B. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan
sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan
dirinya sendiri. Sebagai makhluk sosial karena manusia menjalankan
peranannya dengan menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan
pemikiran dan perasaanya. Manusia tidak dapat menyadari individualitas,
kecuali melalui medium kehidupan sosial.
Esensi manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya adalah
kesadaran manusia tentang status dan posisi dirinya adalah kehidupan
bersama, serta bagaimana tanggungjawab dan kewajibannya di dalam
kebersamaan.
KARAKTERISTIK MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada
yang menitik beratkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada
individu. Dimana memiliki unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri
dari:
1. Dorongan untuk makan
2. Dorongan untuk mempertahankan diri
3. Dorongan untuk melangsungkan jenis
7. 7ILMU SOSIAL DAN BUDAYA
Dari tahapan diatas menggambarkan bagaimana individu dalam
perkembangannya sebagai seorang makhluk sosial dimana antar individu
merupakan satu komponen yang saling ketergantungan dan membutuhkan.
Sehingga komunikasi antar masyarakat ditentukan oleh peran oleh
manusia sebagai makhluk sosial. Dalam perkembangannya manusia juga
mempunyai kecenderungan sosial untuk meniru dalam arti membentuk diri
dengan melihat kehidupan masyarakat yang terdiri dari :
1. penerimaan bentuk-bentuk kebudayaan, dimana manusia menerima
bentuk-bentuk pembaharuan yang berasal dari luar sehingga dalam diri
manusia terbentuk sebuah pengetahuan.
2. penghematan tenaga dimana ini adalah merupakan tindakan meniru
untuk tidak terlalu menggunakan banyak tenaga dari manusia sehingga
kinerja manusia dalam yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan
sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial
didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud
adalah dengan manusia satu dengan manusia yang lainnya. Secara
garis besar faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi
manusia terdiri dari tiga hal yakni :
1. Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia
berinteraksi satu sama lain.
2. Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada dalam
kondisi manusia yang direndahkan maka akan memiliki hasrat
yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain karena kondisi
tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih
8. 8ILMU SOSIAL DAN BUDAYA
saying orang lain atau dukungan moral untuk membentuk kondisi
seperti semula.
3. Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi
dengan orang yang sepaham atau sepemikiran agar terbentuk
sebuah interaksi yang harmonis
2.2 PERUBAHAN DAN STRATIFIKASI SOSIAL DI LINGKUNGAN
MASYARAKAT
Stratifikasi sosial adalah struktrul sosial yang memiliki lapisan-
lapisan dalam suatu masyarakat. Lapisan disini adalah adanya strata, mulai
dari yang paling bawah hingga paling atas. Dalam kehidupan masyarakat
bersama kontemporer, stratifikasi sosial memiliki dua bentuk, yakni kelas
dan status. Kelas umumnya digunakan untuk menunjukan pembagian
masyarakat yang didasarkan atas posisi ekonomi dalam masyarakat, tanpa
harus memperhatikan apakah mereka menyadari posisinya atau tidak.
Adapun status menunjukkan tingkat posisi seseorang atau kelompok yang
ditentukan oleh berbagai factor berikut :
Pola-pola Stratifikasi Sosial
Perubahan Sosial
Perubahan sosial adalah proses sosial yang dialami oleh anggota
masyarakat serta unsur budaya dan sistem sosial, dimana suatu tingkat
kehidupan masyarakat meninggalkan pola kehidupan lama dan berubah
pada pola kehidupan baru. Pola kehidupan disini meliputi budaya dan
9. 9ILMU SOSIAL DAN BUDAYA
sistem sosial, seperti aspek perubahan sosial, pola pikir masyarakat dan
perubahan perilaku,bdaya serta aturan hukum masyarakat.
Fase-fase Perubahan Sosial
1. Fase Primitif
2. Fase bercocok tanam
3. Fase Tradisional
4. Fase Transisi
5. Fase Modern
6. Fase Postmodern
2.3 HUBUNGAN ANTARA PERUBAHAN SOSIAL DAN
KEBUDAYAAN TEKNIK SIPIL
Dalam pembangunan fisik bangsa dan negara, peranan para pakar
teknik sipil merupakan hal yang krusial dan tidak terelakkan. Dapat
dikatakan Engineer merupakan salah satu pilar utama dalam membangun
kekayaan fisik suatu bangsa. Karena itu Engineer selalu dituntut untuk
bersikap kritis, efisien dan kompetitif. Sungguh tantangan profesi yang
menarik, namun harus kita akui bahwa tidak mudah untuk menjalaninya.
Banyak sekali hambatan-hambatan non teknis yang dihadapi.
Dalam melakukan proses pembangunan tidak mungkin hanya
seorang individu saja yang menjalankan. Suatu proyek itu terdapat bagian-
bagian yang banyak dan harus ada yang mampu menangani tiap detail-
detailnya kepada seorang yang ahli di bidang keahliannya masing-masing.
Sehingga jika sudah seperti itu akan ada “kerjasama” yang akan timbul.
10. 10ILMU SOSIAL DAN BUDAYA
Yaitu sekumpulan orang yang melakukan hubungan interaksi sosial,
karena tanpa ada interaksi dan hubungan sosial disitu, proyek
pembangunan tidak akan berjalan sesuai keinginan dan rencana awal.
Dalam kebudayaannya perkembangan teknik sipil di Indonesia
sangatlah pesat. Kemajuan ini dialami karena pertumbahan masyarakat
pula yang terus meningkat. Dalam hal ini, pembangunan sangat
berpengaruh terhadap setiap mahluk hidup yang berada didalam
hubungannya. Sangat susah untuk tidak mengikuti lingkungan yang ada.
Hal yang menyimpangpun dilakukan demi gengsi belaka. Ini
menyebabkan ketidak seimbangan hubungan antara manusia.
Solusi yang tepat untuk menghindari itu ialah, melakukan hal-hal
positif yang tidak merugikan orang lain saat diproyek. Tidak
mendengarkan semua hal yang tidak sesuai dengan peraturan yang ada.
Dengan demikian kita didalam lingkup tersebut tidak merasa tertinggal
serta masih sesuai dengan jalannya.
11. 11ILMU SOSIAL DAN BUDAYA
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Disisi
manapun (sebagai makhluk sosial atau individu), ada pengaruh positif dan
negatifnya. Sebagai makhluk individu, apabila menganggap dirinya selalu
benar, egosentris, mau menang sendiri, tidak mau mengalah, kasar, tidak
toleran, memandang masalah hanya dari sudut pandangnya saja; maka dia
termasuk dalam pengaruh negatif sebagai makhluk individu.
Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa membutuhkan
pengakuan dari kelompoknya, katakanlah komunitasnya. Bisa komunitas
yang berorientasi geografi (RT/RW, daerah dll), profesi (enginer,dokter,
guru dll), hobby (internet, HT, komputer dll), wah masih banyak
komunitas yang ada! Lihatlah perilaku orang pada saat berkelompok.
Sebagian besar akan berlaku tidak disiplin. Kedisiplinan adalah hal utama
dalam pembentukan kelompok. Tanpa kedisiplinan, setiap kelompok akan
liar dan tak terkendali
Kata kunci dari keberhasilan sebagai makhluk sosial adalah
memiliki tujuan luhur yang digalang bersama secara disiplin dan mampu
menahan diri, apabila terjadi benturan terhadap kepentingan
pribadi.Contohnya seperti jika kita ingin membangun sebuah gedung, kita
pasti membutuhkan seorang owner, konsultan dan kontraktor yang akan
menjalankan proyek tersebut. Jika hanya ada seorang owner saja yang
tidak mempunyai keahlian di bidang pembangunan namun dia mempunyai
12. 12ILMU SOSIAL DAN BUDAYA
uang banyak, pembangunan itu tidak akan menjadi sebuah gedung yang
diinginkan, namun hanya angan saja. Namun apabila interaksi sosial atau
kerjasama muncul, maka pembangunan proyek tersebut akan berjalan dan
menjadi sebuah gedung yang diinginkan
3.2 SARAN
Kata kunci dari keberhasilan sebagai makhluk sosial adalah
memiliki tujuan luhur yang digalang bersama secara disiplin dan mampu
menahan diri, apabila terjadi benturan terhadap kepentingan pribadi.
Mari kita pupuk perilaku positif pada anak-anak kita sedini
mungkin. Dengan cara itu, diharapkan mereka mampu menjalani hidup ini
sebagai makhluk sosial dan individu secara paripurna
13. 13ILMU SOSIAL DAN BUDAYA
DAFTAR PUSTAKA
Yaqin. M. Ainul. 2007. Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Pilar Media.
Meliono, Irmayanti, Dkk. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
Terintegrasi,Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI, 2008.
Utorodewo, Felicia N., dkk. 2008. Bahasa Indonesia Sebuah Pengantar
PenulisanIlmiah. Depok: PDPT Universitas Indonesia.
Siwi, Mahmudi. “Konsep komunitas dan masyarakat Dalam Perseptif Sosiologi”.
6 september 2012. http://skpm.ipb.ac.id/konsep-komunitas-dan-masyarakat-
dalam-perspektif-sosiologi.html
Agus, Bustanuddin. Pengembangan Ilmu-Ilmu Sosial Studi Banding Pandangan
Ilmiah Dan Ajaran Agama. Gema Insani. Jakarta. 1999
Bainar, Prof. Dr. Hajjah, dkk. Ilmu Sosial, Budaya, dan Kealaman Dasar. CV.
Jenki Satria. 2006
Soelaeman, Dr. M. Munandar. Ilmu Sosial Dasar. Refika Aditama.2006
Setiadi, Elly M. Dan Kolip Usman. 2011. Pengantar Sosiologi : Sistem dan
Struktur Sosial. Cetakan pertama. Jakarta : Percetakan kencana.
Effendi,R. dan Setiadi, E.M 2010.pendidikan lingkungan,sosial,budaya dan
teknologi.Bandung;UPI Press