1. Semester 01
Modul II
Agama Islam
Kegiatan Belajar II
Perbedaan moral, akhlak,
dan norma
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
2. Akhlak
Akhlak mempunyai basis atau landasan kepada norma agama
yang bersumber dari Alquran dan sunnah. Karena bersumber
pada wahyu maka akhlak tidak bisa berubah. Apa yang dikatakan
baik oleh Al-Quran dan apa yang dikatakan buruk oleh Hadist
maka smapai kapanpun akan seperti itu.
3. Moral
Moral lebih banyak bersifat praktis dengan tolok ukur normanorma yang tumbuh dan berkembang dan berlangsung di
masyarakat. Moral umumnya berdasarkan pada ketentuan atau
kebiasaan umum yang berlaku dimasyarakat.
4. Moral
Meskipun akhlak bersumber pada Al-Quran dan Hadist
sedangkan moral bersumber pada akal atau budaya
sertempat, tetap saja bahwa semuanya mempunyai keterkaitan
yang sangat erat
5. Pentingnya Agama sebagai Sumber Moral
Seseorang dianggap bermoral apabila sikap hidupnya sesuai
dengan adat yang berlaku di masyarakat dimana ia berada dan
menurut ajaran agama terutama Islam.
6. Pentingnya Agama sebagai Sumber Moral
Agama mampu menjadi sumber moral dan akhlak dalam
kehidupan manusia, sekaligus memberikan solusi dalam
kehidupan manusia ketika mereka menghadapi kegagalan
maupun ujian
7. Moral dan Akhlak
Akhlak tewujud melalui proses aplikasi sestem nilai atau norma
yang bersumber dari Al-Quran dan Hadis yang bersifat
mengarahkan, membimbing dan membangun peradaban
manusia. Moral dipakai sebagai tolok ukur untuk menilai suatu
perbuatan yang dilakukan seseorang atau menyatakan ukuran.
8. Moral dan Akhlak
Dalam pandangan Islam, akhlak merupakan
satu-satunya ukuran yang menjadi garis
pemisah antara mana perbuatan yang baik
dan mana yang tidak baik.
9. Moral dan Akhlak
Akhlak memiliki kedudukan yang sangat penting dalam
kehidupan manusia baik sebagai makhluk individu maupun
masyarakat dan bangsa, sebab jatuh bangunnya suatu
masyarakat tergantung pada keberadaan akhlaknya.
10. Moral dan Akhlak
Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia,
sehingga dia akan muncul secara spontan apabila diperlukan,
tanpa memerlukan pemikiran atau pertimbangan terlebih
dahulu, serta tidak memerlukan dorongan dari luar.