SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
I KETUT GORDE YASE MAS
LABORATORIUM BIOMETRIKA
FAKULTAS PETERNAKAN UNDIP
PENELITIAN ILMIAH
 Penelitian ilmiah adl penelitian yg mengikuti kaidah
interrelasi antara logika dan fakta
 Kesimpulan dari suatu penelitian ilmiah sangat diten-
tukan oleh analisis statistika yg digunakan
 Ada 3 peranan statistika dalam penelitian ilmiah, yi.
(1) deskripsi (2) analisis dan (3) peramalan
 Dalam penelitian ilmiah, pengamatan dilakukan terha
dap sampel utk menggeneralisir populasi, baik dengan
teknik pendugaan maupun pengujian hipotesis
 Utk penelitian percobaan maka rancangan percobaan
digunakan utk mengumpulkan dan menganalisis data
dimana analisis ragam digunakan utk menguraikan
keragaman total kedalam komponen2-nya
RANCANGAN PERCOBAAN (EXPERIMENTAL DESIGN)
 Percobaan adl penyelidikan terencana utk mendapatkan
suatu fakta baru dan utk memperkuat atau menolak hasil2
percobaan terdahulu serta digunakan dalam pengambilan
keputusan
 Rancangan percobaan adl perancangan atas suatu percoba-
an dimana setiap langkah atau tindakannya betul2 terdefi-
nisikan sedemikian rupa shg informasi yg berhubungan
dgn masalah yg diteliti menjadi relevan dan obyektivitas ha
sil analisis stat memiliki validitas yg tinggi
 Pada dasarnya ranc.percob. merupakan pengaturan pembe
rian perlakuan kepada materi percob. dgn tujuan agar kera
gaman respons yg ditimbulkan oleh lingkungan dan hetero
genitas materi percob dapat diwadahi dan dihilangkan.
Gambaran ruang lingkup sebuah rancangan percobaan.
 Kasus : Seorang peneliti ingin membandingkan pengaruh
pemberian berbagai aras protein dalam ransum (10%, 15%,
20% dan 25%) yg diberikan kepada 5 bangsa sapi (A, B, C,
D dan E). Sapi2 tsb diletakkan pada 40 kandang yg berbeda
masing2 20 ekor didaerah up land dan sisanya di low land.
 Ranc.cob. yg digunakan harus mampu menjawab hal2 sbb.
(1). Bagaimana cara mengukur pengaruh perlakuan?
(2).Apakah perlakuan memberikan respons yg sama/tidak?
(3).Faktor apa saja yg mempengaruhi sifat tertentu yg hen-
dak diukur , faktor mana yg diselidiki, dikendalikan atau di
abaikan?
(4).Bentuk analisis statistik yg digunakan?
(5).Perlukah perlakuan kontrol sebagai pembanding?
Pengertian tentang Perlakuan, Satuan percobaan dan
Kesalahan Percobaan.
 Perlakuan (treatment) diartikan sbg ber-macam2 prosedur
yg pengaruhnya diukur dan diperbandingkan satu sama la-
in. Berupa : (1).sesuatu yg diberikan pada materi percobaan
mis : obat, pupuk, kandang, suhu, dll. dalam bentuk perla-
kuan tunggal atau perlakuan jamak (2).materi percob. yg
berbeda2, mis: bangsa sapi, umur, jenis kelamin,dll.
 Satuan Percobaan (experimental unit), yi sekumpulan ma-
teri percob. yg kepadanya diterapkan perlakuan (bisa tung-
gal atau jamak) dalam ulangan tunggal berupa individu
atau sekumpulan individu (satu flock)
 Satuan Contoh (sampling unit) yg dinyatakan sebagai bagi-
an dari satuan percob., dapat berupa satu satuan percob. se
cara lengkap atau dapat berupa sebagian dari satuan perc.
Lanjutan
 Kesalahan Percobaan (experimental error) yi berupa kega-
galan dari materi percobaan utk memberikan respons yg sa
ma terhadap perlakuan yg sama. Terjadi karena adanya ke-
salahan pengukuran, kesalahan dalam melakukan prose-
dur penelitian, ketidak seragaman materi percob, adanya
pengaruh faktor dari luar seperti adanya variasi tambahan
yg cendrung menutupi pengaruh perlakuan.
 Kesalah percob. dibagi atas 2 kelompok, yi.(1) kesalahan sis
tematik, yi kesalahan yg melekat pada prosedur percob. shg
bersifat searah terhadap harga benar, dapat diramalkan dan
pada replikasi akan berulang kembali (2) kesalahan ran-
dom adl kesalahan yg tidak searah terhadap harga benar, ti
dak dapat diramalkan dan pada pengulangan akan saling
mengeleminasi
Cara Mengurangi Kesalahan Percobaan
 Ada beberapa cara utk mengurangi kesalahan percobaan
(1). Menggunakan satuan percobaan (unit experiment) yang
homogen atau membuat stratifikasi yg cermat
(2). Mencegah semaksimal mungkin masuknya faktor-
faktor lain dari luar
(3). Menggunakan rancangan eksperimen yg lebih efisi en
dan sesuai dengan keragaman dari materi percob.
Catatan :
Semakin besar replikasi, maka presisi atau sensitivitas
eksperimen semakin tinggi, juga akan meningkatkan
kekuatan uji statistik (power test)
Ulangan, Pengacakan dan Pengendalian Lokal
Ada 3 dasar rancangan yg harus dipenuhi dalam ranc.perc.
yi (1).Ulangan (replikasi) (2).Pengacakan (randomisasi)
dan930.Pengendalian Lokal (lokal kontrol)
 Ulangan adl banyaknya satuan percobaan yang mendapat
perlakuan yang sama pada kondisi tertentu, atau berapa ka
li suatu perlakuan yg sama diberikan pada satuan percob.
dengan kondisi tertentu. Jika suatu perlakuan muncul le-
bih dari satu kali dalam suatu percobaan, maka dikatakan
perlakuan itu mempunyai ulangan. Pengertian ulangan da-
lam konteks ini adl pengulangan dari perlakuan dasar yang
dapat berupa perlakuan tunggal atau perlakuan majemuk.
 Catatan : perlu dibedakan antara jumlah ulangan dengan
jumlah pengulangan pengukuran
Fungsi Ulangan
(1). Diperlukan untuk memberikan nilai dugaan dari kesalah
an percobaan yg akan digunakan dalam uji kemaknaan (sig
nificance test) atau dugaan batas keyakinan (confidence in
terval) hasil suatu percob. Pengukur dari kesalahan perco-
baan adalah ragam atau varians yg dalam anova dinyatakan
sebagai KTG dari unit percobaan.
(2). Meningkatkan presisi hasil percob. dengan melalui pe-
ngurangan simpangan baku dari nilai tengah perlakuan.
Dengan adanya ulangan maka simpangan baku dari nilai te
ngah perlakuan menjadi kecil.
(3). Meningkatkan dan memperluas jangkauan generalisasi
hasil percobaan
(4). Mengendalikan ragam atau KTG. Dengan pengulangan
kesalahan percobaan dapat diperkecil.
Menentukan Jumlah Ulangan
 Jumlah ulangan dari suatu percobaan ditentukan oleh :
(1). Tingkat ketelitian yg diinginkan
(2).Tingkat keragaman dari materi percobaan
(3). Sumber2 yg tersedia, termasuk personel dan peralatan
 Berikut adalah rumus utk menentukan jumlah ulangan
dimana :
S² = ragam galat percobaan yg diduga
t0,5α = nilai t yg diperoleh dari tabel t-student pada taraf nyata α
utk derajat bebas yg sesuai dgn S²
d = besarnya penyimpangan antara nilai dugaan terhadap
nilai sebenarnya dari parameter populasi
r = [2(t² 0,5α) S²] / d²
Lanjutan
 Dengan mengetahui jumlah ulangan (r), maka banyak
nya satuan percobaan yg harus disediakan (n) dapat di
tentukan, yi dengan mengalikan nilai (r) dgn banyak-
nya perlakuan yg dicobakan (t)  n = (r)(t)
 Kelayakan suatu percobaan ditentukan berdasarkan de
rajat bebas galat-nya. Db galat minimal = 12. pada kon-
disi ini diharapkan keragaman hasil percobaan akan
minimum.
 Db. galat untuk RAL = t(r-1), maka jika jumlah perla-
kuan yg dicobakan (t) = 4 dan ulangan (r) = 4, ketentu
an db galat minimum = 12 akan terpenuhi. Ini berarti
percobaan tsb harus menyediakan satuan percobaan
sebanyak (r)(t)= 4x4 = 16 satuan percobaan.
PENGACAKAN (RANDOMISASI)
 Objektivitas dari hasil suatu penelitian ditentukan berda
sarkan penempatan perlakuan dari suatu percobaan telah
dilakukan secara acak.
 Yang dimaksud dengan acak (random) adl keadaan dimana
setiap satuan percobaan mempunyai kesempatan yg sama
untuk mendapat perlakuan, artinya setiap perlakuan dapat
diaplikasikan dengan probabilitas yg sama terhadap satuan
percobaan. Jadi randomisasi adl proses utk mewujudkan
keadaan random.
 Pengacakan dilakukan dalam usaha menjaga validitas gene
ralisasi hasil percobaan terhadap populasinya. Dengan pe-
ngacakan maka validitas estimasi kesalahan percobaan, es-
timasi harga hasil rata2 perlakuan akan terjamin.
PENGENDALIAN LOKAL ATAU LOKAL KONTROL
 Adanya perbedaan antar perlakuan yg dicobakan sangat ter
gantung pada besarnya galat percobaan. Suatu percobaan
yg baik akan berusaha utk meminimumkan galat percoba-
an. Salah satu cara utk mengurangi galat adl dengan cara
penempatan perlakuan2 materi percobaan yg relatif homo
gen.
 Lokal kontrol merupakan langkah2 atau usaha2 yg berben-
tuk penyeimbangan (balancing), pemblokan (blocking)
dan pengelompokkan (grouping) dari satuan percobaan yg
digunakan dalam percobaan.
 Penelitian dikatakan eksperimental jika dan hanya jika
menggunakan lokal kontrol, sehingga penelitian menjadi
lebih efisien dan uji kemaknaan menjadi lebih sensitip.
PENGELOMPOKKAN (GROUPING), PEMBLOKAN (BLOCK
ING) DAN PENYEIMBANGAN (BALANCING)
(1). Pengelompokkan (Grouping)
Diartikan sebagai penempatan himpunan satuan percoba-an yg
homogen menjadi kelompok2 (groups) dimana tiap kelompok
dimungkinkan mendapat perlakuan yg berbeda, dimana tiap
kelompok jumlahnya bisa tidak sama
(2). Pemblokan (blocking)
Adl. pembagian himpunan satuan percobaan yg heterogen keda
lam blok2(blocks) sehingga satuan percobaan dalam blok secara
relatif bersifat homogen dan sebagian besar da-ri variasi yg dapat
diperkirakan telah baur dalam blok. Blok dilakukan oleh peneliti
berdasarkan ketentuan pemblokan atas sifat tertentu. Setiap
blok mendapat semua perlakuan yg dilakukan secara acak.
Lanjutan :
(1).Penyeimbangan (balancing)
Diartikan sebagai usaha untuk memperoleh konfigurasi yg
seimbang dari satuan percobaan yg digunakan. Untuk ran-
cangan percobaan tertentu kemungkinan proses penyeim-
bangan ini tidak dapat dicapai atau mungkin menghasil-
kan keseimbangan parsial. Pada pengendalian lokal (1) pe-
ngelompokan menghasilkan bentuk rancangan yg hampir
sempurna, sedangkan pengendalian lokal (2) pemblokan
menghasilkan rancangan dengan keseimbangan parsial.
 Pengendalian lokal/lokal kontrol dapat dilakukan melalui :
(1). Pemilihan rancangan percobaan
(2). Penggunaan pengamatan pengiring (concomitant var)
(3). Pemilihan ukuran satuan2 percobaan

More Related Content

What's hot

Metodologi Penelitian (Penelitian Eksperimen)
Metodologi Penelitian (Penelitian Eksperimen)Metodologi Penelitian (Penelitian Eksperimen)
Metodologi Penelitian (Penelitian Eksperimen)Dýah Rahmawati Z
 
PSIKOLOGI EKSPERIMEN Power point kelompok VI kelas a 08
PSIKOLOGI EKSPERIMEN Power point kelompok VI kelas a 08PSIKOLOGI EKSPERIMEN Power point kelompok VI kelas a 08
PSIKOLOGI EKSPERIMEN Power point kelompok VI kelas a 08Yelfy Yazid
 
Pengertian penelitian eksperimen
Pengertian penelitian eksperimenPengertian penelitian eksperimen
Pengertian penelitian eksperimenIkhsan Bz
 
Metode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimentalMetode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimentalAinur
 
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIstilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIr. Zakaria, M.M
 
Desain penelitian-eksperimen-7
Desain penelitian-eksperimen-7Desain penelitian-eksperimen-7
Desain penelitian-eksperimen-7Endi Nugroho
 
Bab iii metode penelitian
Bab iii metode penelitianBab iii metode penelitian
Bab iii metode penelitianEros Mahesa
 
ITP UNS Semester 3, Rancangan Percobaan
ITP UNS Semester 3, Rancangan PercobaanITP UNS Semester 3, Rancangan Percobaan
ITP UNS Semester 3, Rancangan PercobaanFransiska Puteri
 
Jenis penelitian
Jenis penelitianJenis penelitian
Jenis penelitianzmeffendi
 
Kelompok 1 penelitian eksperimen dan penelitian ex post facto
Kelompok 1 penelitian eksperimen dan penelitian ex post factoKelompok 1 penelitian eksperimen dan penelitian ex post facto
Kelompok 1 penelitian eksperimen dan penelitian ex post factoMurni Tau Konjona Bulukumba
 
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
49619147 bab-iii-metodologi-penelitianDorado Sb
 
penelitian ex post facto, deskriptif, historis
penelitian ex post facto, deskriptif, historispenelitian ex post facto, deskriptif, historis
penelitian ex post facto, deskriptif, historisBoyolali
 

What's hot (20)

Metodologi Penelitian (Penelitian Eksperimen)
Metodologi Penelitian (Penelitian Eksperimen)Metodologi Penelitian (Penelitian Eksperimen)
Metodologi Penelitian (Penelitian Eksperimen)
 
PSIKOLOGI EKSPERIMEN Power point kelompok VI kelas a 08
PSIKOLOGI EKSPERIMEN Power point kelompok VI kelas a 08PSIKOLOGI EKSPERIMEN Power point kelompok VI kelas a 08
PSIKOLOGI EKSPERIMEN Power point kelompok VI kelas a 08
 
Metode Eksperimen dalam Psikologi
Metode Eksperimen dalam PsikologiMetode Eksperimen dalam Psikologi
Metode Eksperimen dalam Psikologi
 
Minggu 1 dan 2
Minggu 1 dan 2Minggu 1 dan 2
Minggu 1 dan 2
 
Desain Penelitian
Desain Penelitian Desain Penelitian
Desain Penelitian
 
Pengertian penelitian eksperimen
Pengertian penelitian eksperimenPengertian penelitian eksperimen
Pengertian penelitian eksperimen
 
Metode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimentalMetode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimental
 
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIstilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Experimental research
Experimental researchExperimental research
Experimental research
 
Penelitian ppt
Penelitian pptPenelitian ppt
Penelitian ppt
 
Desain penelitian-eksperimen-7
Desain penelitian-eksperimen-7Desain penelitian-eksperimen-7
Desain penelitian-eksperimen-7
 
Bab iii metode penelitian
Bab iii metode penelitianBab iii metode penelitian
Bab iii metode penelitian
 
ITP UNS Semester 3, Rancangan Percobaan
ITP UNS Semester 3, Rancangan PercobaanITP UNS Semester 3, Rancangan Percobaan
ITP UNS Semester 3, Rancangan Percobaan
 
Jenis penelitian
Jenis penelitianJenis penelitian
Jenis penelitian
 
Bab iii metode penelitian
Bab iii metode penelitianBab iii metode penelitian
Bab iii metode penelitian
 
Kelompok 1 penelitian eksperimen dan penelitian ex post facto
Kelompok 1 penelitian eksperimen dan penelitian ex post factoKelompok 1 penelitian eksperimen dan penelitian ex post facto
Kelompok 1 penelitian eksperimen dan penelitian ex post facto
 
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
 
penelitian ex post facto, deskriptif, historis
penelitian ex post facto, deskriptif, historispenelitian ex post facto, deskriptif, historis
penelitian ex post facto, deskriptif, historis
 
Desain penelitian-eksperimen
Desain penelitian-eksperimenDesain penelitian-eksperimen
Desain penelitian-eksperimen
 

Viewers also liked

Ms2slides (slide metstat ii dari pak danardono)
Ms2slides (slide metstat ii dari pak danardono)Ms2slides (slide metstat ii dari pak danardono)
Ms2slides (slide metstat ii dari pak danardono)aditaaam
 
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)Ade Setiawan
 
Teori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
Teori dan Prinsip Hak Asasi ManusiaTeori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
Teori dan Prinsip Hak Asasi Manusiadichasenja
 
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)guesta7d3cf4c
 
Rancangan acak lengkap (RAL)
Rancangan acak lengkap (RAL)Rancangan acak lengkap (RAL)
Rancangan acak lengkap (RAL)Muhammad Eko
 
Nutrisi dan pakan unggas kontekstual
Nutrisi dan pakan unggas kontekstualNutrisi dan pakan unggas kontekstual
Nutrisi dan pakan unggas kontekstualMuhammad Eko
 
Percobaan faktorial
Percobaan faktorialPercobaan faktorial
Percobaan faktorialMuhammad Eko
 

Viewers also liked (8)

analisis varians
analisis variansanalisis varians
analisis varians
 
Ms2slides (slide metstat ii dari pak danardono)
Ms2slides (slide metstat ii dari pak danardono)Ms2slides (slide metstat ii dari pak danardono)
Ms2slides (slide metstat ii dari pak danardono)
 
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
 
Teori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
Teori dan Prinsip Hak Asasi ManusiaTeori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
Teori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
 
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
 
Rancangan acak lengkap (RAL)
Rancangan acak lengkap (RAL)Rancangan acak lengkap (RAL)
Rancangan acak lengkap (RAL)
 
Nutrisi dan pakan unggas kontekstual
Nutrisi dan pakan unggas kontekstualNutrisi dan pakan unggas kontekstual
Nutrisi dan pakan unggas kontekstual
 
Percobaan faktorial
Percobaan faktorialPercobaan faktorial
Percobaan faktorial
 

Similar to EXPERIMENTAL DESIGN (suatu pendekatan teoritis dari analisis statistika)

EXPERIMENTAL DESIGN (RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...
EXPERIMENTAL DESIGN(RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...EXPERIMENTAL DESIGN(RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...
EXPERIMENTAL DESIGN (RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...Muhammad Eko
 
Modul 1 prinsip_dasar_perancangan
Modul 1 prinsip_dasar_perancanganModul 1 prinsip_dasar_perancangan
Modul 1 prinsip_dasar_perancangantisazha
 
Istilah istilah rancangan percobaan mustafa
Istilah  istilah rancangan percobaan mustafaIstilah  istilah rancangan percobaan mustafa
Istilah istilah rancangan percobaan mustafaIr. Zakaria, M.M
 
Istilah istilah rancangan percobaan rahmi-1
Istilah  istilah rancangan percobaan rahmi-1Istilah  istilah rancangan percobaan rahmi-1
Istilah istilah rancangan percobaan rahmi-1Ir. Zakaria, M.M
 
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIstilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIr. Zakaria, M.M
 
Pertemuan-2-RP-Pengenalan-Rancob.pptx
Pertemuan-2-RP-Pengenalan-Rancob.pptxPertemuan-2-RP-Pengenalan-Rancob.pptx
Pertemuan-2-RP-Pengenalan-Rancob.pptxJulioWea
 
Modul 9 Rancangan Percobaan.ppt
Modul 9 Rancangan Percobaan.pptModul 9 Rancangan Percobaan.ppt
Modul 9 Rancangan Percobaan.pptJihadilQudsi1
 
Rancangan Percobaan pertemuan II.pptx
Rancangan Percobaan pertemuan II.pptxRancangan Percobaan pertemuan II.pptx
Rancangan Percobaan pertemuan II.pptxYudi Hartawan
 
penelitian ekperimen.ppt
penelitian ekperimen.pptpenelitian ekperimen.ppt
penelitian ekperimen.pptRiskaWahyuni24
 
Analisis komparasi, chi kuadrat, uji t, uji f
Analisis komparasi, chi kuadrat, uji t, uji f Analisis komparasi, chi kuadrat, uji t, uji f
Analisis komparasi, chi kuadrat, uji t, uji f Reza sri Wahyuni
 
Uji reprodusibilitas dan profisiensi
Uji reprodusibilitas dan profisiensiUji reprodusibilitas dan profisiensi
Uji reprodusibilitas dan profisiensiFelita Victoria
 
KELOMPOK 6 - RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL).pptx
KELOMPOK 6 - RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL).pptxKELOMPOK 6 - RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL).pptx
KELOMPOK 6 - RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL).pptxMuthmainnahDamsi
 
Latihan 7 dari..tuliskan nama
Latihan 7 dari..tuliskan namaLatihan 7 dari..tuliskan nama
Latihan 7 dari..tuliskan namaAndes Harahap
 
1 buku-rancob-pendahuluan
1 buku-rancob-pendahuluan1 buku-rancob-pendahuluan
1 buku-rancob-pendahuluanUmmu D'light
 

Similar to EXPERIMENTAL DESIGN (suatu pendekatan teoritis dari analisis statistika) (20)

EXPERIMENTAL DESIGN (RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...
EXPERIMENTAL DESIGN(RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...EXPERIMENTAL DESIGN(RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...
EXPERIMENTAL DESIGN (RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...
 
Modul 1 prinsip_dasar_perancangan
Modul 1 prinsip_dasar_perancanganModul 1 prinsip_dasar_perancangan
Modul 1 prinsip_dasar_perancangan
 
Istilah istilah rancangan percobaan mustafa
Istilah  istilah rancangan percobaan mustafaIstilah  istilah rancangan percobaan mustafa
Istilah istilah rancangan percobaan mustafa
 
Istilah rancob
Istilah rancobIstilah rancob
Istilah rancob
 
Istilah istilah rancangan percobaan rahmi-1
Istilah  istilah rancangan percobaan rahmi-1Istilah  istilah rancangan percobaan rahmi-1
Istilah istilah rancangan percobaan rahmi-1
 
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIstilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
 
Pertemuan-2-RP-Pengenalan-Rancob.pptx
Pertemuan-2-RP-Pengenalan-Rancob.pptxPertemuan-2-RP-Pengenalan-Rancob.pptx
Pertemuan-2-RP-Pengenalan-Rancob.pptx
 
Modul 9 Rancangan Percobaan.ppt
Modul 9 Rancangan Percobaan.pptModul 9 Rancangan Percobaan.ppt
Modul 9 Rancangan Percobaan.ppt
 
Rancangan Percobaan pertemuan II.pptx
Rancangan Percobaan pertemuan II.pptxRancangan Percobaan pertemuan II.pptx
Rancangan Percobaan pertemuan II.pptx
 
Minggu 3
Minggu 3Minggu 3
Minggu 3
 
penelitian ekperimen.ppt
penelitian ekperimen.pptpenelitian ekperimen.ppt
penelitian ekperimen.ppt
 
T test
T testT test
T test
 
Analisis komparasi, chi kuadrat, uji t, uji f
Analisis komparasi, chi kuadrat, uji t, uji f Analisis komparasi, chi kuadrat, uji t, uji f
Analisis komparasi, chi kuadrat, uji t, uji f
 
Uji reprodusibilitas dan profisiensi
Uji reprodusibilitas dan profisiensiUji reprodusibilitas dan profisiensi
Uji reprodusibilitas dan profisiensi
 
Rini Anova Baru
Rini Anova BaruRini Anova Baru
Rini Anova Baru
 
KELOMPOK 6 - RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL).pptx
KELOMPOK 6 - RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL).pptxKELOMPOK 6 - RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL).pptx
KELOMPOK 6 - RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL).pptx
 
Latihan 7 dari..tuliskan nama
Latihan 7 dari..tuliskan namaLatihan 7 dari..tuliskan nama
Latihan 7 dari..tuliskan nama
 
1 buku-rancob-pendahuluan
1 buku-rancob-pendahuluan1 buku-rancob-pendahuluan
1 buku-rancob-pendahuluan
 
Sampling
Sampling Sampling
Sampling
 
Nurjanah Anova
Nurjanah AnovaNurjanah Anova
Nurjanah Anova
 

More from Muhammad Eko

Minerals in animal_nutrition
Minerals in animal_nutritionMinerals in animal_nutrition
Minerals in animal_nutritionMuhammad Eko
 
National swine nutrition guide
National swine nutrition guideNational swine nutrition guide
National swine nutrition guideMuhammad Eko
 
Komposisi bahan pakan
Komposisi bahan pakanKomposisi bahan pakan
Komposisi bahan pakanMuhammad Eko
 
Poultry nutrition and feeding
Poultry nutrition and feedingPoultry nutrition and feeding
Poultry nutrition and feedingMuhammad Eko
 
Distillers grains feeding recommendations for poultry
Distillers grains feeding recommendations for poultryDistillers grains feeding recommendations for poultry
Distillers grains feeding recommendations for poultryMuhammad Eko
 
Horse nutrition and feeding
Horse nutrition and feedingHorse nutrition and feeding
Horse nutrition and feedingMuhammad Eko
 
Farm animal nutrition book[1]
Farm animal nutrition book[1]Farm animal nutrition book[1]
Farm animal nutrition book[1]Muhammad Eko
 
Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011
Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011
Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011Muhammad Eko
 
Dynamics of animal nutrition development
Dynamics of animal nutrition developmentDynamics of animal nutrition development
Dynamics of animal nutrition developmentMuhammad Eko
 
hatchery design and technology
hatchery design and technologyhatchery design and technology
hatchery design and technologyMuhammad Eko
 
grading of day old-chicks
grading of day old-chicksgrading of day old-chicks
grading of day old-chicksMuhammad Eko
 
MANAJEMEN PENETASAN
MANAJEMEN PENETASANMANAJEMEN PENETASAN
MANAJEMEN PENETASANMuhammad Eko
 
PARASIT PADA UNGGAS
PARASIT PADA UNGGASPARASIT PADA UNGGAS
PARASIT PADA UNGGASMuhammad Eko
 
PENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggasPENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggasMuhammad Eko
 
 Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggas Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggasMuhammad Eko
 
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamurPenyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamurMuhammad Eko
 
PENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggasPENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggasMuhammad Eko
 

More from Muhammad Eko (20)

Minerals in animal_nutrition
Minerals in animal_nutritionMinerals in animal_nutrition
Minerals in animal_nutrition
 
National swine nutrition guide
National swine nutrition guideNational swine nutrition guide
National swine nutrition guide
 
Tabel hartadi
Tabel hartadiTabel hartadi
Tabel hartadi
 
Komposisi bahan pakan
Komposisi bahan pakanKomposisi bahan pakan
Komposisi bahan pakan
 
Poultry nutrition and feeding
Poultry nutrition and feedingPoultry nutrition and feeding
Poultry nutrition and feeding
 
Distillers grains feeding recommendations for poultry
Distillers grains feeding recommendations for poultryDistillers grains feeding recommendations for poultry
Distillers grains feeding recommendations for poultry
 
Horse nutrition and feeding
Horse nutrition and feedingHorse nutrition and feeding
Horse nutrition and feeding
 
Farm animal nutrition book[1]
Farm animal nutrition book[1]Farm animal nutrition book[1]
Farm animal nutrition book[1]
 
Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011
Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011
Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011
 
Dynamics of animal nutrition development
Dynamics of animal nutrition developmentDynamics of animal nutrition development
Dynamics of animal nutrition development
 
hatchery design and technology
hatchery design and technologyhatchery design and technology
hatchery design and technology
 
grading of day old-chicks
grading of day old-chicksgrading of day old-chicks
grading of day old-chicks
 
hatchery design
hatchery designhatchery design
hatchery design
 
MANAJEMEN PENETASAN
MANAJEMEN PENETASANMANAJEMEN PENETASAN
MANAJEMEN PENETASAN
 
Nekropsi ayam
Nekropsi ayamNekropsi ayam
Nekropsi ayam
 
PARASIT PADA UNGGAS
PARASIT PADA UNGGASPARASIT PADA UNGGAS
PARASIT PADA UNGGAS
 
PENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggasPENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggas
 
 Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggas Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggas
 
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamurPenyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
 
PENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggasPENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggas
 

Recently uploaded

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 

Recently uploaded (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 

EXPERIMENTAL DESIGN (suatu pendekatan teoritis dari analisis statistika)

  • 1. I KETUT GORDE YASE MAS LABORATORIUM BIOMETRIKA FAKULTAS PETERNAKAN UNDIP
  • 2. PENELITIAN ILMIAH  Penelitian ilmiah adl penelitian yg mengikuti kaidah interrelasi antara logika dan fakta  Kesimpulan dari suatu penelitian ilmiah sangat diten- tukan oleh analisis statistika yg digunakan  Ada 3 peranan statistika dalam penelitian ilmiah, yi. (1) deskripsi (2) analisis dan (3) peramalan  Dalam penelitian ilmiah, pengamatan dilakukan terha dap sampel utk menggeneralisir populasi, baik dengan teknik pendugaan maupun pengujian hipotesis  Utk penelitian percobaan maka rancangan percobaan digunakan utk mengumpulkan dan menganalisis data dimana analisis ragam digunakan utk menguraikan keragaman total kedalam komponen2-nya
  • 3. RANCANGAN PERCOBAAN (EXPERIMENTAL DESIGN)  Percobaan adl penyelidikan terencana utk mendapatkan suatu fakta baru dan utk memperkuat atau menolak hasil2 percobaan terdahulu serta digunakan dalam pengambilan keputusan  Rancangan percobaan adl perancangan atas suatu percoba- an dimana setiap langkah atau tindakannya betul2 terdefi- nisikan sedemikian rupa shg informasi yg berhubungan dgn masalah yg diteliti menjadi relevan dan obyektivitas ha sil analisis stat memiliki validitas yg tinggi  Pada dasarnya ranc.percob. merupakan pengaturan pembe rian perlakuan kepada materi percob. dgn tujuan agar kera gaman respons yg ditimbulkan oleh lingkungan dan hetero genitas materi percob dapat diwadahi dan dihilangkan.
  • 4. Gambaran ruang lingkup sebuah rancangan percobaan.  Kasus : Seorang peneliti ingin membandingkan pengaruh pemberian berbagai aras protein dalam ransum (10%, 15%, 20% dan 25%) yg diberikan kepada 5 bangsa sapi (A, B, C, D dan E). Sapi2 tsb diletakkan pada 40 kandang yg berbeda masing2 20 ekor didaerah up land dan sisanya di low land.  Ranc.cob. yg digunakan harus mampu menjawab hal2 sbb. (1). Bagaimana cara mengukur pengaruh perlakuan? (2).Apakah perlakuan memberikan respons yg sama/tidak? (3).Faktor apa saja yg mempengaruhi sifat tertentu yg hen- dak diukur , faktor mana yg diselidiki, dikendalikan atau di abaikan? (4).Bentuk analisis statistik yg digunakan? (5).Perlukah perlakuan kontrol sebagai pembanding?
  • 5. Pengertian tentang Perlakuan, Satuan percobaan dan Kesalahan Percobaan.  Perlakuan (treatment) diartikan sbg ber-macam2 prosedur yg pengaruhnya diukur dan diperbandingkan satu sama la- in. Berupa : (1).sesuatu yg diberikan pada materi percobaan mis : obat, pupuk, kandang, suhu, dll. dalam bentuk perla- kuan tunggal atau perlakuan jamak (2).materi percob. yg berbeda2, mis: bangsa sapi, umur, jenis kelamin,dll.  Satuan Percobaan (experimental unit), yi sekumpulan ma- teri percob. yg kepadanya diterapkan perlakuan (bisa tung- gal atau jamak) dalam ulangan tunggal berupa individu atau sekumpulan individu (satu flock)  Satuan Contoh (sampling unit) yg dinyatakan sebagai bagi- an dari satuan percob., dapat berupa satu satuan percob. se cara lengkap atau dapat berupa sebagian dari satuan perc.
  • 6. Lanjutan  Kesalahan Percobaan (experimental error) yi berupa kega- galan dari materi percobaan utk memberikan respons yg sa ma terhadap perlakuan yg sama. Terjadi karena adanya ke- salahan pengukuran, kesalahan dalam melakukan prose- dur penelitian, ketidak seragaman materi percob, adanya pengaruh faktor dari luar seperti adanya variasi tambahan yg cendrung menutupi pengaruh perlakuan.  Kesalah percob. dibagi atas 2 kelompok, yi.(1) kesalahan sis tematik, yi kesalahan yg melekat pada prosedur percob. shg bersifat searah terhadap harga benar, dapat diramalkan dan pada replikasi akan berulang kembali (2) kesalahan ran- dom adl kesalahan yg tidak searah terhadap harga benar, ti dak dapat diramalkan dan pada pengulangan akan saling mengeleminasi
  • 7. Cara Mengurangi Kesalahan Percobaan  Ada beberapa cara utk mengurangi kesalahan percobaan (1). Menggunakan satuan percobaan (unit experiment) yang homogen atau membuat stratifikasi yg cermat (2). Mencegah semaksimal mungkin masuknya faktor- faktor lain dari luar (3). Menggunakan rancangan eksperimen yg lebih efisi en dan sesuai dengan keragaman dari materi percob. Catatan : Semakin besar replikasi, maka presisi atau sensitivitas eksperimen semakin tinggi, juga akan meningkatkan kekuatan uji statistik (power test)
  • 8. Ulangan, Pengacakan dan Pengendalian Lokal Ada 3 dasar rancangan yg harus dipenuhi dalam ranc.perc. yi (1).Ulangan (replikasi) (2).Pengacakan (randomisasi) dan930.Pengendalian Lokal (lokal kontrol)  Ulangan adl banyaknya satuan percobaan yang mendapat perlakuan yang sama pada kondisi tertentu, atau berapa ka li suatu perlakuan yg sama diberikan pada satuan percob. dengan kondisi tertentu. Jika suatu perlakuan muncul le- bih dari satu kali dalam suatu percobaan, maka dikatakan perlakuan itu mempunyai ulangan. Pengertian ulangan da- lam konteks ini adl pengulangan dari perlakuan dasar yang dapat berupa perlakuan tunggal atau perlakuan majemuk.  Catatan : perlu dibedakan antara jumlah ulangan dengan jumlah pengulangan pengukuran
  • 9. Fungsi Ulangan (1). Diperlukan untuk memberikan nilai dugaan dari kesalah an percobaan yg akan digunakan dalam uji kemaknaan (sig nificance test) atau dugaan batas keyakinan (confidence in terval) hasil suatu percob. Pengukur dari kesalahan perco- baan adalah ragam atau varians yg dalam anova dinyatakan sebagai KTG dari unit percobaan. (2). Meningkatkan presisi hasil percob. dengan melalui pe- ngurangan simpangan baku dari nilai tengah perlakuan. Dengan adanya ulangan maka simpangan baku dari nilai te ngah perlakuan menjadi kecil. (3). Meningkatkan dan memperluas jangkauan generalisasi hasil percobaan (4). Mengendalikan ragam atau KTG. Dengan pengulangan kesalahan percobaan dapat diperkecil.
  • 10. Menentukan Jumlah Ulangan  Jumlah ulangan dari suatu percobaan ditentukan oleh : (1). Tingkat ketelitian yg diinginkan (2).Tingkat keragaman dari materi percobaan (3). Sumber2 yg tersedia, termasuk personel dan peralatan  Berikut adalah rumus utk menentukan jumlah ulangan dimana : S² = ragam galat percobaan yg diduga t0,5α = nilai t yg diperoleh dari tabel t-student pada taraf nyata α utk derajat bebas yg sesuai dgn S² d = besarnya penyimpangan antara nilai dugaan terhadap nilai sebenarnya dari parameter populasi r = [2(t² 0,5α) S²] / d²
  • 11. Lanjutan  Dengan mengetahui jumlah ulangan (r), maka banyak nya satuan percobaan yg harus disediakan (n) dapat di tentukan, yi dengan mengalikan nilai (r) dgn banyak- nya perlakuan yg dicobakan (t)  n = (r)(t)  Kelayakan suatu percobaan ditentukan berdasarkan de rajat bebas galat-nya. Db galat minimal = 12. pada kon- disi ini diharapkan keragaman hasil percobaan akan minimum.  Db. galat untuk RAL = t(r-1), maka jika jumlah perla- kuan yg dicobakan (t) = 4 dan ulangan (r) = 4, ketentu an db galat minimum = 12 akan terpenuhi. Ini berarti percobaan tsb harus menyediakan satuan percobaan sebanyak (r)(t)= 4x4 = 16 satuan percobaan.
  • 12. PENGACAKAN (RANDOMISASI)  Objektivitas dari hasil suatu penelitian ditentukan berda sarkan penempatan perlakuan dari suatu percobaan telah dilakukan secara acak.  Yang dimaksud dengan acak (random) adl keadaan dimana setiap satuan percobaan mempunyai kesempatan yg sama untuk mendapat perlakuan, artinya setiap perlakuan dapat diaplikasikan dengan probabilitas yg sama terhadap satuan percobaan. Jadi randomisasi adl proses utk mewujudkan keadaan random.  Pengacakan dilakukan dalam usaha menjaga validitas gene ralisasi hasil percobaan terhadap populasinya. Dengan pe- ngacakan maka validitas estimasi kesalahan percobaan, es- timasi harga hasil rata2 perlakuan akan terjamin.
  • 13. PENGENDALIAN LOKAL ATAU LOKAL KONTROL  Adanya perbedaan antar perlakuan yg dicobakan sangat ter gantung pada besarnya galat percobaan. Suatu percobaan yg baik akan berusaha utk meminimumkan galat percoba- an. Salah satu cara utk mengurangi galat adl dengan cara penempatan perlakuan2 materi percobaan yg relatif homo gen.  Lokal kontrol merupakan langkah2 atau usaha2 yg berben- tuk penyeimbangan (balancing), pemblokan (blocking) dan pengelompokkan (grouping) dari satuan percobaan yg digunakan dalam percobaan.  Penelitian dikatakan eksperimental jika dan hanya jika menggunakan lokal kontrol, sehingga penelitian menjadi lebih efisien dan uji kemaknaan menjadi lebih sensitip.
  • 14. PENGELOMPOKKAN (GROUPING), PEMBLOKAN (BLOCK ING) DAN PENYEIMBANGAN (BALANCING) (1). Pengelompokkan (Grouping) Diartikan sebagai penempatan himpunan satuan percoba-an yg homogen menjadi kelompok2 (groups) dimana tiap kelompok dimungkinkan mendapat perlakuan yg berbeda, dimana tiap kelompok jumlahnya bisa tidak sama (2). Pemblokan (blocking) Adl. pembagian himpunan satuan percobaan yg heterogen keda lam blok2(blocks) sehingga satuan percobaan dalam blok secara relatif bersifat homogen dan sebagian besar da-ri variasi yg dapat diperkirakan telah baur dalam blok. Blok dilakukan oleh peneliti berdasarkan ketentuan pemblokan atas sifat tertentu. Setiap blok mendapat semua perlakuan yg dilakukan secara acak.
  • 15. Lanjutan : (1).Penyeimbangan (balancing) Diartikan sebagai usaha untuk memperoleh konfigurasi yg seimbang dari satuan percobaan yg digunakan. Untuk ran- cangan percobaan tertentu kemungkinan proses penyeim- bangan ini tidak dapat dicapai atau mungkin menghasil- kan keseimbangan parsial. Pada pengendalian lokal (1) pe- ngelompokan menghasilkan bentuk rancangan yg hampir sempurna, sedangkan pengendalian lokal (2) pemblokan menghasilkan rancangan dengan keseimbangan parsial.  Pengendalian lokal/lokal kontrol dapat dilakukan melalui : (1). Pemilihan rancangan percobaan (2). Penggunaan pengamatan pengiring (concomitant var) (3). Pemilihan ukuran satuan2 percobaan