2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
HUBUNGAN AGMA ISLAM
1. TUGAS BK =>> KELAS XI I
MENJELASKAN Tentang
AGAMA ISLAM
KELOMPOK 6
NAMA ANGGOTA:
Rahmatullah Tri Nanda Putra
Risa Rizkita Putri
Tisa Betadara
Muhammad Allan. S
Muhammad Andre Ferdiyansyah
1. Kitab Suci Agama Islam
2. Al-Qur`an merupakan kumpulan firman yang diberikan Allah sebagai satu
kesatuan kitab sebagai pedoman hidup bagi seluruh umat muslim. Menurut
syariat Islam, kitab ini dinyatakan sebagai kitab yang tidak ada keraguan di
dalamnya, selalu terjaga dari kesalahan, dan merupakan tuntunan membentuk
ketaqwaan manusia.
Tampilan Al-Qur`an dianggap unik, karena berupa prosa berirama, puisi epik,
dan simfoni dalam keterpaduan teks yang indah. Isi Al-Qur`an juga dianggap
unik, berupa paduan filsafat semesta, catatan sejarah, peringatan-peringatan dan
hiburan, dasar-dasar hukum, serta doa-doa.
Bagi umat Islam, tidak disyariatkan untuk mempelajari isi Taurat, Zabur, dan
Injil yang ada saat ini, karena menurut ajaran Islam, dianggap telah
mengandung berbagai tafsiran yang tidak benar dan karena isi kesemua kitab
yang masih diperlukan, telah dimasukkan ke dalam kitab Al-Qur`an. Namun
tidak diperlukan juga upaya untuk menyerang atau menyalah-nyalahkan isi
Taurat, Zabur, atau Injil, karena terdapat ayat-ayat Allah di dalamnya.
2. Hari Raya Umat Islam
Idul Adha (10 Dzulhijjah )
Idul Adha (di Republik Indonesia, Hari Raya Haji, bahasa Arab: ع يد
الأ ضحى ) adalah sebuah hari raya Islam. Pada hari ini diperingati peristiwa
kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim (Abraham), yang bersedia untuk
mengorbankan putranya Ismail untuk Allah, akan mengorbankan
putranya Ismail, kemudian digantikan oleh-Nya dengan domba.
Pada hari raya ini, umat Islam berkumpul pada pagi hari dan
melakukan salat Ied bersama-sama di tanah lapang, seperti ketika
merayakan Idul Fitri. Setelah salat, dilakukan penyembelihan
hewan kurban.
Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah, hari ini jatuh
persis 70 hari setelah perayaan Idul Fitri. Hari ini juga beserta hari-hari
Tasyrik diharamkan puasa bagi umat Islam.
Hari Idul Adha adalah puncaknya ibadah Haji yang dilaksanakan umat
Muslim. Terkadang Idul Adha disebut pula sebagai Idul Qurban atau
Lebaran Haji.
3. Isra’ Miraj ( 27 Rajab )
Isra Mikraj (bahasa Arab: وال م عراج الإ سراء , al-’Isrā’ wal-Mi‘rāj) adalah bagian
kedua dari perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dalam
waktu satu malam saja. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa
penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa inilah beliau mendapat
perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam. Beberapa
penggambaran tentang kejadian ini dapat dilihat di surah ke-17 di Al-
Quran, yaitu Surah Al-Isra.Menurut tradisi, perjalanan ini dikaitkan
dengan Lailat al Mi'raj , sebagai salah satu tanggal paling penting
dalam kalender Islam.
Idul Fitri ( 1 Syawal )
Idul Fitri (Bahasa Arab: ال فطر ع يد ‘Īdul-Fi ṭr ) adalah hari
raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal pada
penanggalan Hijriyah. Karena penentuan 1 Syawal yang berdasarkan
peredaran bulan tersebut, maka Idul Fitri atau Hari Raya Puasa jatuh pada
tanggal yang berbeda-beda setiap tahunnya apabila dilihat dari
penanggalan Masehi. Cara menentukan 1 Syawal juga bervariasi, sehingga
boleh jadi ada sebagian umat Islam yang merayakannya pada tanggal
Masehi yang berbeda.
Puasa ( 1 Ramadan )
Puasa (disebut juga Shaum) yang bersifat wajib dilakukan pada
bulan Ramadan selama satu bulan penuh dan ditutup dengan Hari
Raya Lebaran, menahan diri dari makan dan minum dan dari segala
perbuatan yang boleh membatalkan puasa seperti perbuatan-perbuatan
yang tidak baik termasuk dalam perkataan, tidak bertengkar, menjaga pola
pikir, hawa nafsu, dan juga untuk melatih kesabaran, mulai dari terbit fajar
hingga terbenam matahari dengan niat.
Sesuai perintah dalam kitab suci umat islam Al Quran puasa juga
menolong menanam sikap yang baik. Dan kesemuanya itu diharapkan
berlanjut ke bulan-bulan berikutnya, dan tidak hanya pada bulan puasa.
Lailatul Qadar (10 hari ganjil terakhir Ramadan )
4. Lailatul Qadar atau Lailat Al-Qadar (bahasa Arab: الَ دَْْرَل لْيَلْيَل ) (malam
ketetapan) adalah satu malam penting yang terjadi pada bulan Ramadan,
yang dalam Al Qur'an digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari
seribu bulan. Dan juga diperingati sebagai malam diturunkannya Al
Qur'an. Deskripsi tentang keistimewaan malam ini dapat dijumpai
pada Surat Al-Qadar, surat ke-97 dalam Al Qur'an. Dalam Al Qur'an,
tepatnya Surat Al Qadar malam ini dikatakan memiliki nilai lebih baik dari
seribu, bulan .97:1.
Hari Asyura ( 10 Muharram )
Hari Asyura ( عا شوراء ) adalah hari ke-10 pada
bulan Muharram dalam kalender Islam. Sedangkan asyura sendiri
berarti kesepuluh.
Hari ini menjadi terkenal karena bagi kalangan Syi'ah dan
sebagian Sufi merupakan hari berkabungnya atas kesyahidan Husain bin
Ali, cucu dari Nabi Islam Muhammadpada Pertempuran Karbala tahun
61 H (680). Akan tetapi, Sunni meyakini bahwaNabi Musa berpuasa pada
hari tersebut untuk mengekspresikan kegembiraan kepada Tuhan karena
kaum Yahudi sudah terbebas dari Fira'un (Exodus). Menurut tradisi Sunni,
Muhammad berpuasa pada hari tersebut dan meminta orang-orang pula
untuk berpuasa.
Tasyriq ( 11-13 Dzulhijjah )
Tasyriq adalah 3 hari sesusdah hari raya Idul Adha. Yaitu : hari-hari
tanggal 11, 12 dan 13 di bulan Dzulhijjah. Tasyriq atau Syuruq bermakna
terbit. Dinamakan Hari tasyrik karena pada hari-hari itu selain tanggal 10-
kaum muslimin Yusyriqun (Menjemur) daging qurban, mereka juga
hewan qurban yang disembelih setelah matahari terbit (Syuruq).
Dalam Al-Quran, Hari tasyrik disebut hari-hari untuk ibadah. Hal ini lebih
khusus untuk jamaah haji yang pada hari-hari itu tengah melakukan mabit
atau menetap di Mina. Dimana mereka terus mendekatkandiri dengan
beribadah dan melempar jumrah.
5. Maulid Nabi Muhammad ( 12 Rabiul Awal )
Maulid Nabi Muhammad SAW kadang-kadang Maulid
Nabi atau Maulud saja (bahasa Arab: النلا مول د , mawlid an-nabī), adalah
peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, yang di Indonesia
perayaannya jatuh pada setiap tanggal 12 Rabiul Awaldalam
penanggalan Hijriyah.
Kata maulid atau milad dalam bahasa Arab berarti hari lahir. Perayaan
Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam
jauh setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Secara subtansi, peringatan ini
adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad.
Nuzulul Qur-an ( 17 Ramadan )
Nuzulul Qur'an yang secara harfiah berarti turunnya Al Qur'an (kitab suci
agama Islam) adalah istilah yang merujuk kepada peristiwa penting
penurunan wahyu Allah pertama kepada nabi dan rasul terakhir agama
Islam yakni Nabi Muhammad SAW.
Di Indonesia setiap tanggal 17 Ramadhan, biasanya dilakukan ceramah
atau pengajian khusus bertemakan Nuzulul Qur'an. Dilihat dari pada bulan
yang disuruh kita berpuasa sebulan penuh maka turunnya Al Quran
terjadi pada bulan ramadhan. Dan dilihat dari pada 10 hari terakhir pada
bulan ramadhan turunnya lailatul qadar maka tentunya turunnya al quran
terjadi pada 10 malam terakhir pada bulan ramadhan dan diikuti pada
bulan 2 selanjutnya. Dan menurut menurut musnad Imam Ahmad,
turunnya Al-Qur'an pada tanggal 24 Ramadhan, namun masih ada
perbedaan pendapat antara ulama. namun yang paling masyhur adalah
tanggal 17 Ramadhan.
Tarwiyah ( 8 dzulhijjah )
6. Tarwiyyah ( ت روي ي ) sendiri dalam bahasa Arab berasal dari Fi’il Rowa-yarwi
روى) ) yang berarti (1). menceritakan, meriwayatkan, mengisahkan,
menarasikan; (2). memancarkan, melewatkan, mengantarkan; (3).
mengairi, memberi minum.
Dalam kitabnya “Al-Mughni”, Imam Ibnu Qudamah menjelaskan kenapa
sebab dinamakan hari ke 8 Dzulhijjah itu dengan Hari Tarwiyyah.
Setidaknya ada 2 alasan kenapa hari itu dinamakan hari tarwiyyah. (AL-Mughni
3/249).
Wukuf ( 9 Dzulhijjah )
Wukuf adalah mengasingkan diri atau mengantarkan diri ke suatu “panggung
replika” padang Masyhar. Suatu tamsil bagaimana kelak manusia dikumpulkan
di suatu padang Masyhar dalam formasi antri menunggu giliran untuk dihisab
oleh Allah SWT. Wukuf adalah suatu contoh sebagai peringatan kepada manusia
tentang kebenaran Illahi.
Status hukum Wukuf di Arafah adalah rukun yang kalau ditinggalkan maka
Hajinya tidak sah. Wukuf juga merupakan puncak ibadah Haji yang
dilaksanakan di Padang Arafah dan pada tanggal 9 Zulhizah.
3. Tempat Ibadah Umat Islam atau Umat Muslim
Tempat Ibadah Agama Islam Adalah Masjid.
Masjid atau mesjid adalah rumah tempat ibadah umat Muslim. Masjid
artinya tempat sujud, dan mesjid berukuran kecil juga
disebut musholla, langgar atau surau. Selain tempat ibadah masjid juga
merupakan pusat kehidupan komunitas muslim. Kegiatan - kegiatan
perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar Al Qur'an
sering dilaksanakan di Masjid. Bahkan dalam sejarah Islam, masjid turut
7. memegang peranan dalam aktivitas sosial kemasyarakatan hingga
kemiliteran.
4. Hari Wajib Ibadah Pada Umat Muslim
atau Agama Muslim
5. Berapa persen yang menganut agama Islam di Indonesia?
Indonesia adalah Negara yang terletak di benua asia sebelah tenggara.
Meskipun jauh dari Negara asal agama islam, namun penduduk yang
menganut agama islam di Indonesia sangatlah besar, yaitu sekitar 12,7% dari
total muslim di dunia. Pada tahun 2010, penganut islam di Indonesia sekitar
205 Juta jiwa atau 88,1% dari jumlah penduduk.
6. Masjid raya di setiap provinsi
A. MASJID RAYA BAITURRAHMAN, BANDA ACEH, NANGGROE
ACEH DARUSSALAM
8. (Masjid raya baiturrahman)
Nama Masjid Raya Baiturrahman ini berasal dari nama Masjid Raya yang dibangun oleh
Sultan Iskandar Muda pada tahun 1022 Hijriah. Mesjid Raya ini telah terbakar habis
akibat penyerangan tentara Belanda dalam ekspedisinya kedua pada bulan shafar 1290.
Dimana dalam peristiwa tersebut tewas Mayjen Khohler yang kemudian diabadikan
tempat tertembaknya pada sebuah monument kecil dibawah pohon ketapang atau
geulumpang.
Empat tahun setelah Masjid Raya Baiturrahman itu terbakar, pada pertengahan shafar
1294 Hijriyah bersamaan dengan awal maret 1877 Miladiyah, dengan mengulangi janji
jenderal Van Sweiten, maka Gubernur Jenderal Van Lansberge menyatakan akan
membangun kembali Masjid Raya Baiturrahman yang telah terbakar itu. Pernyataan ini
diumumkan setelah diadakan permusyawaratan dengan kepala-kepala Negeri sekitar
Banda Aceh.
Pada kejadian tsunami, halaman ini penuh dengan sampah material bangunan rumah,
mobil, pohon-pohon, dan mayat-mayat manusia. Ketika terjadi tsunami air laut tidak
masuk ke dalam masjid, tetapi hanya sampai anak tangga paling atas saja. Anehnya aliran
air sangat tenang melewati halaman masjid, begitu penuturan saksi mata (tukang potret
keliling yang mangkal di halaman masjid). Yang lebih aneh adalah jika di dalam areal
masjid aliran air laut begitu tenang, tetapi di jalan raya di samping masjid aliran air laut
lebih tinggi dan sangat deras menghanyutkan apa saja. Sulit untuk dipercaya dengan
logika, tetapi mungkin itulah mukjizat Allah SWT menyelamatkan Rumah-Nya.
Makanya masjid ini merupakan masjid yang “keramat” bagi orang Aceh.
2. MASJID RAYA AL MAHSUN, MEDAN, SUMATERA UTARA.
9. (Masjid raya Al mahsun)
Masjid Agung Medan yang merupakan warisan dari kesultanan Deli, memiliki tiga sebutan
populer yaitu Masjid al-Mashun, Masjid Deli, dan Masjid Agung Medan.
Tempat ibadah ini dibangun oleh Sultan Makmum Al Rasyid Perkasa Alamsyah (Sultan Deli)
pada 1906. Rancang bangunannya didesain oleh arsitek Belanda, JA Tingdeman, yang
mengusung gaya bangunan Maroko, Afrika Utara. Seluruh biaya pembangunan masjid
diperkirakan mencapai satu juta gulden.
Lantaran dibangun sebagai Masjid Kerajaan, tempat ibadah ini dibuat sangat megah. Ketika itu,
Sultan berprinsip, kemegahan Masjid lebih utama daripada Istananya sendiri. Salah satu
kelebihan masjid ini adalah bentuknya yang asli, belum mengalami perubahan yang spesifik.
Mesjid Al-Mashun menjadi ciri khas Kota Medan dan merupakan salah satu mesjid terindah di
Indonesia.
3. MASJID AGUNG AN-NUR, PEKANBARU, RIAU.
(Masjid Agung An-nur )
Mesjid Agung An-Nur Riau terletak hampir di pusat kota ini, tepatnya di Jalan Hang Tuah
merupakan mesjid propinsi dengan bentuk bangunan yang menarik dilengkapi tiang besar dan
tinggi melambangkan kebesaran-Nya, terletak di pusat kota Pekanbaru, mempunyai fasilitas
lengkap sebagai Islamic Center serta dilengkapi pula taman yang indah dan luas.
Masjid Agung An-Nur merupakan masjid termegah di Riau Saat ini. Selain berfungsi sebagai
fasilitas ibadah masjid ini juga sebagai pusat kegiatan remaja mesjid se-Riau khususnya kota
Pekanbaru.
4. MASJID AGUNG PADANG, SUMATERA BARAT.
(Desain Masjid Agung Padang )
Masjid Raya Sumatra Barat terletak di Padang. Walaupun mesjid ini masih dalam tahap
penyelesaian tapi keunikannya sudah tersebar. Keunikan mesjid ini terletak pada bentuk
bangunan yang ber-arsitektur perpaduan modern dan tradisional rumah adat Minangkabau
dengan ciri khas atap runcing. Tempat ibadah yang dibangun pada lahan seluas 40,98 hektar ini
setelah selesai akan dapat menampung total 20 ribu jamaah. Bangunan utama masjid ini
10. memiliki luas 18.091 meter persegi. Mesjid ini akan menjadi salah satu tempat ibadah kaum
muslim terunik di dunia.
5. MASJID AGUNG AT TAQWA, BENGKULU, BENGKULU.
(Masjid Agung At taqwa)
Masjid ini dibangun tahun 1988, pada masa pemerintahan gubernur Soeprapto dan diresmikan
oleh presiden Soeharto 1 Juli 1989. Luas ruang utama masjid ialah 879,2 m2, ruang luas seluas
1.104,5 m2. Arsitektur masjid merupakan perpaduan antara corak tradisional Indonesia dan
Corak Turki, yang dapat kita lihat pada designornament interior dan eksterior masjid. Masdjid ini
mampu menampung 2.900 jamaah. Masjid ini terdiri atas Ruang Utama, Teras, dan Plaza.
Masjid ini berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Anggut Atas, kecamatan Gading
Cempaka, Kota Bengkulu.
6. MASJID AGUNG BATAM, BATAM, KEPULAUAN RIAU.
(Masjid Raya Batam)
Masjid Raya Batam terletak di Batam Center. Mesjid ini mempunyai keunikan tersendiri, dimana
di dalam masjid tidak ada tiang penyanggah sehingga ruangan di dalam masjid tampak luas.
Mesjid ini bercorak arsitektur khas melayu, atapnya berbentuk limas atau tumpang bertingkat
yang terbuat dari kayu pilihan berwarna kecoklatan. Mesjid ini memiliki luas lahan 75.000 m2
dengan daya tampung di dalam Masjid 3.500 orang dan kapasitas di luar Masjid 15.000 orang.
Masjid Raya Batam Centre ini merupakan masjid terbesar di Batam.
11. 7. MASJID RAYA AL FALAH (1000 TIANG), JAMBI.
(Masjid Raya Al Falah)
Lokasi di mana Masjid Agung ini berdiri, dulunya merupakan pusat kerajaan Melayu Jambi.
Namun pada tahun 1885 dikuasai penjajah Belanda dan dijadikan pusat pemerintahan dan
benteng Belanda. Pada awalnya gagasan pembangunan Masjid Agung sudah mengemuka tahun
1960-an oleh pemerintah Jambi, beserta tokoh tokoh Islam Jambi. Namun, proses pembangunan
masjid baru dimulai tahun 1971. Masjid agung Al-Falah kota Jambi dibangun lengkap dengan
kubah besar dan menara yang menjulang. Keseluruhan bangunan masjid menggunakan material
beton bertulang. Bila dipandang sepintas lalu, jejeran tiang tiang masjid berwarna putih yang
ramping di masjid ini memiliki kemiripan dengan tiang tiang masjid agung kota Roma, Italia
yang dibangun jauh lebih belakangan dibanding dengan masjid Al-Falah di Jambi ini.
Al-Falah dalam bahasa arab bila di Indonesiakan menjadi Kemenangan, menang bermakna
memiliki kebebasan tanpa kungkungan, mungkin filosofi itu juga yang menjadi dasar
dibangunnya masjid ini dengan konsep terbuka. Agar muslim manapun bebas masuk dan
melaksanakan ibadah di masjid ini.
8. MASJID RAYA TUATUNU , PANGKAL PINANG, BANGKA BELITUNG.
(Masjid Raya Tuatunu)
Masjid Raya Tuatunu ini dibangun di atas tanah seluas 9.920 m2. Lantai dasar utamanya
memiliki luas 784 m2, lantai duanya 490 m2 dan teras luarnya seluas 520 m2. Menara Masjid
Raya Tuatunu tingginya 47,5 meter, dan jika memiliki stamina cukup anda bisa naik sampai ke
puncaknya menapaki serangkaian tangga berputar, sehingga menjadi yang terbesar di seluruh
dataran kepulauan provinsi bangka belitung.
Masjid Raya Tuatunu yang diresmikan pada 20 Maret 2008 ini, dilengkapi dengan jaringan
internet, Bedug digital, dan perangkat suara berkekuatan 3.500 watt. Masjid yang tampaknya
12. menjadi kebanggaan bagi masyarakat Tuatunu, pernah dikunjungi oleh Presiden SBY pada Juli
2008 ketika menghadiri peringatan Isra’ Mi’raj bersama pejabat dan masyarakat setempat.
9. MASJID AGUNG SULTAN MAHMUD BADARUDDIN I , PALEMBANG, SUMATERA
SELATAN.
(Masjid Sultan Mahmud Badaruddin I)
Masjid Agung Palembang merupakan salah satu peninggalan Kesultanan Palembang. Masjid ini
didirikan oleh Sultan Mahmud Badaruddin I atau Sultan Mahmud Badaruddin Jaya Wikramo
mulai tahun 1738 sampai 1748. Konon masjid ini merupakan bangunan masjid terbesar di
Nusantara pada saat itu.
Pada awal pembangunannya (1738-1748), sebagaimana masjid-masjid tua di Indonesia, Mesjid
Sultan ini pada awalnya tidak mempunyai menara. Kemudian pada masa pemerintahan Sultan
Ahmad Najamudin (1758-1774) barulah dibangun menara yang letaknya agak terpisah di sebelah
barat. Bentuk menaranya seperti pada menara bangunan kelenteng dengan bentuk atapnya
berujung melengkung. Pada bagian luar badan menara terdapat teras berpagar yang mengelilingi
bagian badan.
Bentuk yang sekarang ini telah mengalami berkali-kali perombakan dan perluasan. Pada
mulanya perbaikan dilakukan oleh pemerintah Belanda setelah terjadi perang besar tahun 1819
dan 1821. Setelah dilakukan perbaikan kemudian dilakukan penambahan/perluasan pada tahun
1893, 1916, 1950-an, 1970-an, dan terakhir pada tahun 1990-an. Pada pekerjaan renovasi dan
pembangunan tahun 1970-an oleh Pertamina, dilakukan juga pembangunan menara sehingga
mencapai bentuknya yang sekarang. Menara asli dengan atapnya yang bergaya Cina tidak
dirobohkan.
Perluasan kedua kali pada tahun 1930. tahun 1952 dilakukan lagi perluasan oleh Yayasan Masjid
Agung yang pada tahun 1966-1969 membangun tambahan lantai kedua sehingga luas mesjid
sampai sekarang 5520 meter persegi dengan daya tampung 7.750.
Masjid Agung merupakan masjid tua dan sangat penting dalam sejarah Palembang. Masjid yang
berusia sekitar 259 tahun itu terletak di Kelurahan 19 Ilir, Kecamatan Ilir Barat I, tepat di
pertemuan antara Jalan Merdeka dan Jalan Sudirman, pusat Kota Palembang. Tak jauh dari situ,
ada Jembatan Ampera. Masjid dan jembatan itu telah menjadi land mark kota hingga sekarang.
Dalam sejarahnya, masjid yang berada di pusat kerajaan itu menjadi pusat kajian Islam yang
melahirkan sejumlah ulama penting pada zamannya. Syekh Abdus Samad al-Palembani, Kemas
Fachruddin, dan Syihabuddin bin Abdullah adalah beberapa ulama yang berkecimpung di masjid
itu dan memiliki peran penting dalam praksis dan wacana Islam.
10. MASJID RAYA AL FURQON, BANDAR LAMPUNG, LAMPUNG.
13. (Masjid Al Furqon)
Nama masjid dengan kata ‘agung’ identik dengan masjid besar sebuah provinsi. Disini saya
perhatikan tatanannya cukup apik. Menempati posisi tinggi menjulang di atas bukit, masjid
terlihat indah dari perempatan jalan di bawah. Apalagi menara masjidnya, sungguh membuat
saya untuk naik ke atas dan melihat sekitar. Tentu dengan masjid besar yang indah ini
diharapkan akan memudahkan langkah jamaah untuk sholat didalamnya. Sesuai namanya, al
Furqon - pembeda.
11. MASJID AGUNG SERANG, SERANG, BANTEN.
(Masjid Agung Serang)
Masjid Agung Serang yang terletak di Jl. Veteran 43 Kota Serang, adalah masjid sentral bagi
kegiatan keagamaan warga Kota Serang. Berbagai kegiatan yang bersifat membangun kesadaran
rohani, wawasan dan intelektualitas islam seperti diskusi kerap diadakan di masjid ini. Setiap
harinya masjid ini pun selalu dikunjungi oleh warga sekitar dan warga luar Serang untuk
menunaikan kewajiban sholat fardhu. Sementara untuk Hari Jum’at, selain dipadati para jemaah
sholat jum’at, area masjid ini juga berubah menjadi pasar kaget. Para pedagang kaki lima
menjajakan berbagai barang-barang murah meriah, dari mulai perlengkapan sholat dan barang-barang
umum.
Masjid yang didirikan pada masa kepemimpinan Bupati Serang R.T. Condronegoro (1849-1870)
ini juga memiliki berbagi fasilitas lain, seperti perpustakaan, gedung serbaguna Islamic Center
14. dan pusat pengobatan murah. Dijelaskan Roni Chaeroni, humas Masjid Agung Serang, ini adalah
upaya agar keberadaan Masjid Agung Serang dapat bermanfaat tidak sebatas bagi kebutuhan
fasilitas ibadah ritual, tapi menjangkau aspek yang lebih luas lagi.
Masjid atap tumpak tiga yang sempat dibongkar dan dibangun ulang pada tahun 1990 dan
diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat R. Nuriana pada tahun 1994 ini beberapa struktur
bangunannya meniru Masjid Agung Banten.
12. MASJID RAYA ISTIQLAL, JAKARTA, DKI JAKARTA.
(Masjid Agung Istiqlal)
Masjid Istiqlal adalah masjid yang terletak di pusat ibukota negara Republik Indonesia, Jakarta.
Masjid ini adalah masjid terbesar di Asia Tenggara. Masjid ini diprakarsai oleh Presiden
Republik Indonesia saat itu, Ir. Sukarno di mana pemancangan batu pertama, sebagai tanda
dimulainya pembangunan Masjid Istiqlal dilakukan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus
1951. Arsitek Masjid Istiqlal adalah Frederich Silaban.
Lokasi masjid ini berada di timur laut lapangan Monumen Nasional (Monas). Bangunan utama
masjid ini terdiri dari lima lantai. Masjid ini mempunyai kubah yang diameternya 45 meter.
Masjid ini mampu menampung orang hingga lebih dari dua ratus ribu jamaah.
Masjid ini juga digunakan sebagai kantor Majelis Ulama Indonesia, aktivitas sosial, dan kegiatan
umum. Masjid ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata yang terkenal di Jakarta.
Kebanyakan wisatawan yang berkunjung umumnya wisatawan domestik, dan sebagian
wisatawan asing yang beragama Islam. Tidak diketahui apakah umat non-Islam dapat
berkunjung ke masjid ini.
Pada tiap hari besar Islam seperti Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, Tahun Baru Hijriyah, Maulid
Nabi Muhammad dan Isra dan Mi'raj presiden Republik Indonesia selalu mengadakan kegiatan
keagamaan di masjid ini yang disiarkan secara langsung melalui televisi.
13. MASJID RAYA BANDUNG, BANDUNG, JAWA BARAT.
15. (Masjid Raya Bandung)
Mesjid Raya Bandung berada di alun-alun kota Bandung, merupakan mesjid kebanggaan warga
Bandung. Mesjid Raya Bandung dulu bernama Mesjid Agung Bandung. Mesjid Raya Agung
sempat mengalami beberapa kali renovasi. Selesai dibangun pada tahun 2006. Proyek renovasi
ini memberikan nuansa baru dengan dibangunnya dua menara kembar dengan ukuran ketinggian
yang melambangkan asma Allah SWT. Dan pembangunan Mesjid Raya Bandung ditengah pusat
kota menggambarkan bahwa kota Bandung merupakan kota yang agamis.
Proyek renovasi dan pembenahan ini diharapkan akan memancarkan nuansa baru Masjid Raya
Bandung Provinsi Jawa Barat terutama dibangunnya menara kembar yang menjulang tinggi.
Masing-masing 81 meter, yang semula direncanakan setinggi 99 meter. Hal ini mencerminkan
nama-nama Allah SWT (Asmaul Hasna). Tetapi karena pertimbangan keamanan lalu lintas
udara, maka tinggi menara kembar yang diizinkan hanya setinggi 81 meter. Namun menurut Ir.
Garin Nugroho (site manager), ketinggian menara kembar ini tetap 99 meter jika dihitung dari
pondasi setinggi 18 meter. Menara kembar tersebut selain berfungsi untuk kepentingan spiritual,
juga akan dimanfaatkan untuk kepentingan komersial telekomunikasi, dan obyek wisata.
Atap tradisional masjid diganti dengan bentuk kubah, sehingga kesan bangunan masjid akan
lebih mudah dikenali. Kapasitas jamaah masjid lama adalah 7.836 jamaah. Kapasitas masjid baru
4.576 jamaah. Sehingga kapasitas Mesjid Raya Bandung seluruhnya mencapai 12.412 jamaah.
Dengan menara atau twin towers Mesjid Raya Bandung, kita untuk melihat Bandung dan
membenarkan teori, bahwa Bandung adalah sebuah cekungan atau sebuah danau raksasa, karena
sejauh mata memandang 360 derajat akan kita lihat dinding-dinding batu seakan kita berada di
dalam sebuah cekungan raksasa. Bandung ternyata enak dinikmati di puncak menara Masjid
Agung-nya. Hanya membayar 2000 rupiah per orang kita bisa naik lift salah satu menaranya
yang buka dari pagi hingga sore hari.
Pihak Masjid memang membuka kesempatan bagi siap saja untuk naik ke menaranya yang
menyediakan viewing gallery.
14. MASJID AGUNG JAWA TENGAH, SEMARANG, JAWA TENGAH.
16. (Masjid Agung Jawa Tengah)
Masjid Agung Jawa Tengah merupakan salah satu masjid termegah di Indonesia. Masjid dengan
arsitektur indah ini mulai dibangun pada tahun 2001 dan selesai pada tahun 2006. Kompleks
masjid terdiri dari bangunan utama seluas 7.669 m2 dan halaman seluas 7.500 m2. Masjid
Agung Jawa Tengah terletak di jalan Gajah Raya, tepatnya di Desa Sambirejo, Kecamatan
Gayamsari, Kota Semarang.
Masjid yang mampu menampung jamaah tak kurang dari 15.000 ini diresmikan oleh Presiden
Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, pada tahun 2006. Upacara peresmian ditandai
dengan penandatanganan batu prasasti setinggi 3,2 m dan berat 7,8 ton yang terletak di depan
masjid. Prasasti terbuat dari batu alam yang berasal dari lereng Gunung Merapi.
Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Agung Jawa Tengah juga merupakan obyek wisata terpadu
pendidikan, religi, pusat pendidikan, dan pusat aktivitas syiar Islam. Dengan berkunjung ke
masjid ini, pengunjung dapat melihat keunikan arsitektur masjid yang merupakan perpaduan
antara arsitektur Jawa, Roma dan Arab.
Arsitektur Jawa terlihat pada beberapa bagian, misalnya pada bagian dasar tiang masjid
menggunakan motif batik seperti tumpal, untu walang, kawung, dan parang-parangan. Ciri
arsitektur Timur Tengah (Arab) terliat pada dinding masjid dinding masjid yang berhiaskan
kaligrafi. Selain itu, di halaman Masjid Agung Jawa Tengah terdapat 6 payung hidrolik raksasa
yang dapat membuka dan menutup secara otomatis yang merupakan adopsi arsitektur bangunan
Masjid Nabawi yang terdapat di Kota Madinah. Masjid ini juga sedikit dipengaruhi gaya
arsitektur Roma. Gaya itu nampak pada desain interior dan lapisan warna yang melekat pada
sudut-sudut bangunan.
Selain bangunan utama masjid yang luas dan indah, terdapat bangunan pendukung lainnya.
Bangunan pendukung itu di antaranya: auditorium di sisi sayap kanan masjid yang dapat
menampung kurang lebih 2.000 orang. Auditorium ini biasanya digunakan untuk acara pameran,
pernikahan dan kegiatan-kegiatan lainnya. Sayap kiri masjid terdapat perpustakaan dan ruang
perkantoran yang disewakan untuk umum. Halaman utama masjid yang terdapat 6 payung
hidrolik juga dapat menampung jamaah sebanyak 10.000 orang.
Keistimewaan lain masjid ini berupa Menara Asmaul Husna (Al Husna Tower) dengan
ketinggian 99 m. Menara yang dapat dilihat dari radius 5 km ini terletak di pojok barat daya
masjid. Menara tersebut melambangkan kebesaran dan kemahakuasaan Allah. Dipuncak menara
dilengkapi teropong pandang. Dari tempat ini pengunjung dapat menikmati udara yang segar
sambil melihat indahnya Kota Semarang dan kapal-kapal yang sedang berlalu-lalang di
pelabuhan Tanjung Emas.
15. MASJID GEDE KAUMAN, YOGYAKARTA, KESULTANAN NGAYOGYAKARTO
HADININGRAT.
17. (Masjid Kauman)
Masjid yang juga dikenal dengan nama Masjid Gede Kauman ini terletak di sebelah barat Alun-
Alun Utara yang secara simbolis merupakan transendensi untuk menunjukkan keberadaan
Sultan, yaitu di samping pimpinan perang atau penguasa pemerintahan (senopati ing ngalaga),
juga sebagai sayidin panatagama khalifatulah (wakil Allah) di dunia di dalam memimpin agama
(panatagama) di kasultanan.
Dibangun pada masa Sri Sultan Hamengkubuwono I oleh seorang arsitek bernama
K.Wiryokusumo, masjid ini mempunyai pengulu pertama yaitu Kyai Faqih Ibrahim Diponingrat.
Seperti halnya masjid-masjid lain di Jawa, masjid ini beratap tumpang tiga dengan mustoko,
masjid ini berdenah bujur sangkar, mempunyai serambi, pawestren, serta kolam di tiga sisi
masjid. beberapa keunikan yang dimiliki oleh masjid ini adalah mempunyai gapura depan
dengan bentuk semar tinandu dan sepasang bangunan pagongan di halaman depan untuk tempat
gamelan sekaten.
Masjid jammi kerajaan berfungsi sebagai tempat beibadah, upacara kesagamaan, pusat syiar
agama, dan tempat penegaan tata hukum keagamaan.
Seluruh kompleks Masjid ini dikelilingi oleh pagar tembok tinggi di mana pada bagian utara
terdapat Dalem Pengulon yaitu tempat tinggal serta kantor abdi dalem pengulu, serta di sebelah
barat masjid terdapat beberapa makam yang diantaranya adalah makam Nyai Ahmad Dahlan.
Abdi dalem pengulu inilah yang membawahi para abdi dalem bidang keagamaan lainnya, seperti
abdi dalem pamethakan, suronoto, modin. Kawasan di sekitar masjid merupakan kawasan
pemukiman para santri ataupun ulama. Pemukiman tersebut lebih dikenal dengan nama Kauman
dan Suronatan. Dalam perjalanan histories Yogyakarta, kehidupan religius di kampung tersebut
menjadi inspirasi dan tempat yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya gerakan
keagamaan Muhammadyah pada tahun 1912 M yang dipimpin oleh K.H.A. Dahlan.
16. MASJID AGUNG AL AKBAR, SURABAYA, JAWA TIMUR.
18. (Masjid Al akbar)
Masjid Nasional Al Akbar atau biasa disebut Masjid Agung Surabaya ialah masjid terbesar
kedua di Indonesia yang berlokasi di Kota Surabaya, Jawa Timur setelah Masjid Istiqlal di
Jakarta. Posisi masjid ini berada di samping Jalan tol Surabaya-Gempol. Ciri yang mudah dilihat
adalah kubahnya yang besar didampingi 4 kubah kecil yang berwarna biru. Serta memiliki satu
menara yang tingginya 99 meter.
Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS) dibangun sejak tanggal 4 Agustus 1995.
Pembangunan Masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Wakil Presiden RI Try
Sutrisno. Namun karena krisis moneter pembangunannya dihentikan sementara waktu. Tahun
1999, masjid ini dibangun lagi dan selesai tahun 2001. Pada 10 November 2000, Masjid ini
diresmikan oleh Presiden RI KH. Abdurrahman Wahid.
Secara fisik, luas bangunan dan fasilitas penunjang MAS adalah 22.300 meter persegi, dengan
rincian panjang 147 meter dan lebar 128 meter. Bentuk atap MAS terdiri dari 1 kubah besar yang
didukung 4 kubah kecil berbentuk limasan serta 1 menara. Keunikan bentuk kubah MAS ini
terletak pada bentuk kubah yang hampir menyerupai setengah telur dengan 1,5 layer yang
memiliki tinggi sekitar 27 meter. Untuk menutup kubah, dipergunakan sebuah produk yang juga
digunakan di beberapa masjid raya seperti Masjid Raya Selangor di Syah Alam (Malaysia). Ciri
lain dari masjid raksasa ini adalah pintu masuk ke dalam ruangan masjid tinggi dan besar dan
mihrabnya adalah mihrab masjid terbesar di Indonesia.
17. MASJID AGUNG SUDIRMAN, DENPASAR, BALI.
19. (Masjid Sudirman)
Masjid Agung Sudirman Bali adalah masjid terluas dan teramai dikunjungi oleh jamaah shalat di
Denpasar, dan sekitarnya. Di Bali, Masjid Agung Sudirman bisa dibilang juga sebagai masjid
terbesar. Letaknya memang sangat strategis, berada di pusat kota Denpasar, tepatnya di kawasan
Jl. Sudirman. Masjid yang tempat parkirnya bisa menampung ratusan kendaraan roda empat ini
memang nyaman untuk digunakan shalat berjamaah dengan seluruh keluarga.
Terutama pada shalat Jum’at dan shalat Tarawih (pada hari-hari pertama), masjid ini bisa
dipastikan akan ramai dikunjungi para jamaah. Kadang kala, jamaah sampai meluber ke area
parkir. Kalau sudah begini, biasanya, sebagian kendaraan roda empat harus diparkir di luar area
masjid.
Masjid di desain tanpa dinding kecuali bagian depan, sehingga sepoi-sepoi angin terasa sejuk
didalam masjid. Apalagi bagian atas (lantai dua) masjid, hembusan angin semakin sejuk
sehingga nyaman sewaktu digunakan shalat berjamaah. Masjid ini berdampingan langsung
dengan kompleks bangungan Kodam IX/Udayana. Bahkan,masjid agung ini diresmikan, oleh
Jenderal (Pur) Wismoyo Arismunandar. Beberapa pengurus masjid juga berasal dari Kodam
IX/Udayana, yang juga berfungsi sebagai pelindung.
18. MASJID RAYA NTB, MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT.
(Desain Islamic Centre NTB)
Pembangunan Islamic Center Nusa Tenggara Barat (IC NTB) di eks Lapangan KONI Mataram,
resmi dimulai pembangunannya tahun 2011 lalu. ditandai dengan peletakan batu pertama oleh
Gubernur NTB, DR TGH M Zainul Majdi didamping langsung oleh Wakil Gubernur (H. Badrul
Munir, MM) dan dihadiri oleh beberapa pejabat SKPD serta warga masyarakat setempat.
Kehadiran IC NTB merupakan icon bagi peradaban Islam modern di Nusa Tenggara Barat,
karena nantinya tidak hanya dijadikan sebagai tempat beribadah semata, melainkan juga akan di
jadikan sebagai pusat pendidikan, objek wisata religi dan lain-lain.
20. Pangsa pasar menjadi catatan utama bagi para pengelola dan pemerintah baik provinsi maupun
kota Mataram, karena berpusat di Mataram. Harus dibangun sinergi untuk kemajuan bersama.
Pembangunan Islamic Center seluas 6,5 Hm dengan biaya anggaran dari APBD NTB tahun 2010
sebesar 15 milyar. Jika bangunan ini hanya sekedar dipakai sebagai tempat ritual beribadah
semata, maka manfaat bangunan yang bersumber dari APBD murni ini kurang maksimal dalam
perspektif kesejahteraan masyarakat. pentingnya pemerintah untuk memberikan ruang penuh
bagi masyarakat kecil khususnya masyarakat sekitar untuk dapat menjadi bagian terpenting di
dalamnya.
Artinya, selain pusat peribadatan, apa yang akan menjadi efek multiplayer dari IC NTB itu harus
seperti yang dicanangkan, salah satunya untuk pertumbuhan ekonomi wisata religi.Agar
diberikan ruang penuh bagi masyarakat ekonomi bawah untuk memberikan sumbangsih dalam
peradaban Islam modern, sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Jika Islami Center NTB ini sudah berdiri, IC NTB jangan digunakan sebagai salah satu jargon
kampanye bapak gubernur NTB yang sekarang, karena pemilu umum gubernur akan
dilaksanakan tahun 2014 nanti.
Jadikan pembangunaan IC NTB sesuai dengan target dan pertumbuhan ekonomi di Nusa
Tenggara Barat khususnya Mataram-Lombok, begitu pula dengan sumber daya manusia (SDM)
harus dapat meningkat pula. karena nantinya di IC NTB tersebut akan ada madrasah yang
diharapkan mampu memberikan pencerahan dan pencerdasan dengan dunia modern selain
tentang diberikan wawasan keislaman oleh para pengelola nantinya. Selain itu, wisata religi yang
juga dicanangkan harus betul-betul terkonsepkan agar dapat mengimbangi perubahan zaman
untuk menjaga kejenuhan para generasi bangsa yang akan belajar di madarah yang ada d IC
tersebut.
19. MASJID AGUNG AL BAITUL QODIM, KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR.
(Masjid al baitul qodim)
Masjid Agung Airmata atau resminya beranama Masjid Agung Al-Baitul Qadim, Daerah Air
mata, Kota kupang. Merupakan masjid pertama dan tertua di Kota Kupang dan di wilayah pulau
Timor. Masjid ini menjadi simbol pemersatu umat beragama di kupang dan sekitarnya, karena
sejak pertama kali dibangun nya pun, dibangun bergotong royong bersama masyarakat Nasrani
setempat. Selain dari itu Masjid Airmata juga merupakan potret dasar masuknya Islam di
Kupang, ibu kota Nusa Tenggara Timur (NTT).Masjid ini merupakan pemersatu warga Muslim
dan nonmuslim.Tak mengherankan jika masjid tersebut dijadikan sebagai objek wisata rohani di
Kota Kupang.
Masjid yang sudah berusia sekitar 200 tahun itu dibangun diatas tanah hibah Sya’ban bin Sanga
Kala pada 1806 bersama dengan Kyai Arsyad (tokoh pergerakan Banten yang dibuang Belanda
ke Kupang) dibantu umat Kristiani yang ada di sekitar kampung Airmata Kupang. Masjid Al-
Baitul Qadim merupakan masjid tertua di Pulau Timor, dan dijadikan sebagai pusat penyebaran
agama Islam pada saat itu hingga sampai ke Timor Portugis (Timor Leste sekarang).Syahban bin
Sanga Kala merupakan warga Muslim pertama yang menginjakkan kakinya di Pulau Timor
21. dalam pelayarannya dari Pulau Solor di Kabupaten Flores Timur. Syahban bin Sanga Kala
berasal dari Mananga, sebuah kampung di Pulau Solor bagian barat.
20. MASJID AGUNG MUJAHIDIN, PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT.
(Desain Masjid al mujahidin)
Masjid Raya Mujahidin Pontianak Kalimantan Barat kini sedang dalam proses renovasi total.
Masjid yang terletak di Jalan Ahmad Yani yang telah berusia sekitar 30 tahun ini dipersolek agar
lebih indah dan megah. Rencananya, pembangunan masjid yang berada di atas lahan seluas enam
hektar itu menelan dana sekitar Rp 55 milyar.
Masjid Mujahidin termasuk masjid yang terbesar se-Kalbar dan kebanggan umat Islam di Kota
Khatulistiwa itu.
Dari jauh, terlihat menaranya yang setinggi 63 meter ini menjulang tinggi. Dari balik pohon dan
gedung terlihat pucuk kubahnya yang kecil dan berwarna hijau muda.
Uniknya, di atas lahan ini tidak saja berdiri masjid, namun juga beberapa unit usaha cukup
lainnya. Seperti Baitul Mal wa Tamwil (BMT), Koperasi, TV, Radio, dan lembaga pendidikan
seluruh jenjang: Play Group, TK, SD, MTs, SMP, Madrasah Aliyah, dan SMA. Bahkan, sekolah
tersebut bisa bersaing dengan sekolah elit lainnya dan menjadi sekolah Islam favorit.
21. MASJID RAYA DARUSSALAM, PALANGKARAYA, KALIMANTAN TENGAH.
22. (Desain Masjid Darussalam)
Pembangunan Masjid Raya Darussalam di Jalan G Obos, Palangka Raya, yang juga akan
menjadi Islamic Centre, akan diprogramkan dengan sistem multy years (tahun jamak). Wagub
Kalteng H Achmad Diran menilai sangat keliru kalau ada pihak yang mengatakan rencana ini
tidak serius.
Rehabilitasi Masjid Raya Darussalam akan dibangun mulai tahun 2012 dan ditargetkan selesai
hingga tahun 2014. Pemprov Kalteng sudah membuat surat kepada DPRD agar proyek ini
dengan menggunakan anggaran sistem multy years.
diperkirakan dana yang dibutuhkan sekitar Rp120 miliar. pelaksanaan hingga 2014, bisa dimulai
2012, 2013, dan 2014, dengan anggaran diharapkan Rp40 miliar tiap tahun.
Meski masih dalam proses pengusulan di DPRD, saat ini sudah diawali dengan pembuatan
gambar sketsa. Diharapkan pada 2012 sudah bisa dimulai pelaksanaan pembangunannya.
sebagian besar masyarakat mempertanyakan apakah rencana rehab masjid, sebagaimana yang
sudah disampaikan tahun 2010 lalu, tetap dilaksanakan.
Masjid Raya Darussalam ini memang sudah direncanakan pada pertengahan 2010 lalu. Tapi
diundur karena ada pergeseran arah kiblat, dan juga direncanakan untuk membangun menara.
Dengan pertimbangan bahwa masyarakat Kalteng, utamanya Palangka Raya, memerlukan suatu
tempat kegiatan Islam yang terpusat, rencana rehabilitasi tersebut sekaligus juga akan dibangun
kompleks untuk kegiatan syiar Islam yang terpusat (Islamic Centre).
22. MASJID RAYA SAMARINDA, SAMARINDA, KALIMANTAN TIMUR.
(Masjid Islamic Centre Samarinda)
Masjid Islamic Center Samarinda adalah masjid yang terletak di kelurahan Teluk Lerong Ulu,
Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia, yang merupakan masjid termegah dan terbesar
kedua di Asia Tenggara setelah Masjid Istiqlal. Dengan latar depan berupa tepian sungai
Mahakam, masjid ini memiliki menara dan kubah besar yang berdiri tegak.
Masjid ini memiliki luas bangunan utama 43.500 meter persegi. Untuk luas bangunan penunjang
adalah 7.115 meter persegi dan luas lantai basement 10.235 meter persegi. Sementara lantai
23. dasar masjid seluas 10.270 meter persegi dan lantai utama seluas 8.185 meter persegi. Sedangkan
luas lantai mezanin (balkon) adalah 5.290 meter persegi. Bangunan masjid ini memiliki sebanyak
7 menara dimana menara utama setinggi 99 meter yang bermakna asmaul husna atau nama-nama
Allah yang jumlahnya 99. Menara utama itu terdiri atas bangunan 15 lantai masing-masing lantai
setinggi rata-rata 6 meter. Sementara itu, anak tangga dari lantai dasar menuju lantai utama
masjid jumlahnya sebanyak 33 anak tangga. Jumlah ini sengaja disamakan dengan sepertiga
jumlah biji tasbih.
Selain menara utama, bangunan ini juga memiliki 6 menara di bagian sisi masjid. Masing-masing
4 di setiap sudut masjid setinggi 70 meter dan 2 menara di bagian pintu gerbang setinggi
57 meter. Enam menara ini juga bermakna sebagai 6 rukun iman.
Pembangunan Islamic Center diharapkan dapat pula membangkitkan semangat kebersamaan
dalam upaya menghadapi era global, selain merupakan tuntutan masyarakat untuk Samarinda
memiliki sebuah sarana tempat ibadah yang memadai.
23. MASJID AGUNG SABILAL MUHTADIN, BANJARMASIN, KALIMANTAN BARAT.
(Masjid Sabilal muhtadin)
Mesjid Raya Sabilal Muhtadin ini di-bangun di atas tanah yang luasnya 100.000 M2, letaknya di
tengah-tengah kota Banjarmasin, yang sebelumnya adalah Kompiek Asrama Tentara Tatas. Pada
waktu zaman kolonialisme Belanda tempat ini dikenal dengan Fort Tatas atau Benteng Tatas.
Bangunan Mesjid terbagi atas Bangunan Utama dan Menara; bangunan utama luasnya 5250 M2,
yaitu ruang tempat ibadah 3250 M2, ruang bagian dalam yang sebagian berlantai dua, luasnya
2000 M2. Menara mesjid terdiri atas 1 menara-besar yang tingginya 45 M, dan 4 menara-kecil,
yang tingginya masing-masing 21 M. Pada bagian atas bangunan-utama terdapat kubah-besar
dengan garis tengah 38 M, terbuat dari bahan aluminium sheet Kalcolour ber-warna emas yang
ditopang oleh susunan kerangka baja. Dan kubah menara kecil garis tengahnya 5 dan 6 M,
maka pada Mesjid Raya Sabilal Muhtadin ini, juga kita dapati hiasan Kaligrafi bertuliskan ayat-ayat
Al-Qur'an dan As-maul Husna, yaitu 99 nama untuk Ke-agungan Tuhan serta nama-nama 4
Khalifah Utama dalam Islam. Kaligrafi itu seturuhnya dibentuk dari bahan tembaga yang
dihitamkan dengan pe-milihan bentuk tulisan-arab (kaligrafi) yang ditangani secara cermat dan
tepat, maksudnya tentu tiada lain adalah upaya menampilkan bobot ataupun makna yang tersirat
dari ayat-ayat suci itu sendiri. Demikian juga pada pintu, krawang dan railing, keseluruhannya
dibuat dari bahan tembaga dengan bentuk relief berdasarkan seni ragam hias yang banyak
terdapat di daerah Kalimantan.
24. MASJID AGUNG AHMAD YANI, MANADO, SULAWESI UTARA.
24. (Masjid A. Yani)
25. MASJID AGUNG BAITURRAHIM, GORONTALO, GORONTALO.
(Masjid Baiturrahim)
Masjid Agung Baiturrahim terletak di pusat Kota Gorontalo. Masjid ini merupakan masjid tertua
yang dibangun di daerah gorontalo. Masjid tersebut didirikan bersamaan dengan pembangunan
Kota Gorontalo yang baru dipindahkan dari Dungingi ke Kota Gorontalo, tepatnya Kamis, 6
Syakban 1140 Hijriah atau 18 Maret 1728 M oleh Paduka Raja Botutihe, yakni Kepala
Pemerintahan Batato Lo Hulondalo atau Kerajaan Gorontalo pada waktu itu. Masjid Baiturrahim
Kota Gorontalo, adalah masjid yang tua di daerah Gorontalo. Masjid ini didirikan bertali erat
dengan perkembangan Pemerintahan adat di daerah Gorontalo. Sesuai dengan data yang ada,
masjid tersebut didirikan di pusat Pemerintahan Kerajaan (Batato), di antaranya Yiladiya
(Rumah Raja), Bantayo Poboide (Balai Ruang / Balai Musyawarah), Loji (rumah kediaman
Apitaluwu atau Pejabat Keamanan Kerajaan), dan Bele Biya / Bele Tolotuhu, yakni rumah –
rumah pejabat kerajaan. Selanjutnya sesuai dengan perkembangan Pemerintahan dan masyarakat
dan umat Islam, masjid yang sebelumnya menggunakan bahan dari kayu-kayuan, direnovasi dan
dibangun kembali.
Masih di dalam Kota Gorontalo, selain Mesjid Baiturrahim terdapat masjid yang cukup tua pula
yaitu Masjid Hunto. Masjid yang terletak di pusat Kota Gorontalo ini, tepatnya di Kelurahan
Siendeng merupakan salah satu rumah ibadah tertua di Gorontalo. Umurnya sekitar 300 tahun.
Di masjid ini terdapat sebuah sumur dan beduk yang usianya sama dengan umur masjid tersebut.
Gorontalo dikenal sebagai daerah hukum adat ke-19, di wilayah Republik Indonesia. Dengan
25. filosofi adatnya: Adat Bersendikan Syarak dan Syarak Bersendikan Kitabullah, maka hampir
dapat dipastikan bahwa seluruh warga Gorontalo asli adalah Muslim (beragama Islam).
26. MASJID AGUNG DARUSSALAM, PALU, SULAWESI TENGAH.
(Masjid Darussalam)
27. MASJID AGUNG SYUHADA, MAMUJU, SULAWESI BARAT.
(Masjid Syuhada)
Masjid Syuhada atau yang lebih dikenal dengan nama Masjid Agung Mamuju bisa menjadi
tempat tujuan wisata alternatif ketika mengunjungi Kota Mamuju. Melihat Masjid Agung
Mamuju, imajinasi kita akan langsung terbayang pada wujud masjid di negeri dongeng yang
melegenda dalam kisah seribu satu malam.masjid ini memiliki bangunan yang unik, tidak seperti
lazimnya masjid-masjid lain di berbagai wilayah di Indonesia. Masjid Agung Mamuju didirikan
dengan paradigma modern, bahkan menjadi daya tarik baru pariwisata di Mamuju.
Bangunan Masjid Agung Mamuju masih terbilang baru. Pembangunan masjid ini dimulai pada
2007 dan berhasil diselesaikan pada akhir tahun 2009. Sejak bulan Ramadhan tahun 2009,
Masjid Agung Mamuju yang memiliki 4 menara dengan tinggi masing-masing 75 meter ini
sudah mulai digunakan untuk aktivitas keagamaan. Bangunan Masjid Agung Mamuju cukup
besar dan dapat menampung lebih dari 3.000 orang. Terdapat dua lantai pada bangunan Masjid
Agung Mamuju. Lantai 1 digunakan untuk berbagai fasilitas pendukung, seperti perpustakaan,
Taman Pendidikan Alquran (TPA), Islamic Centre, tempat wudhu, dan sebagai tempat untuk
pelaksanaan acara-acara keagamaan. Sedangkan untuk tempat sholat berjamaah disediakan ruang
yang luas di lantai 2.
26. Hal yang paling istimewa di Masjid Agung Mamuju adalah terdapatnya kaligrafi yang terbuat
dari emas murni dengan kandungan 22 karat yang diletakkan di atas mimbar. Kaligrafi yang
bertuliskan “Allah” dan “Muhammad” itu memiliki diameter kira-kira 170 cm dan merupakan
jenis kaligrafi yang baru pertamakali dibuat di Indonesia. kaligrafi emas tersebut bisa mencapai
harga Rp. 1,3 miliar.
Selain kaligrafi, sejumlah pilar yang menyangga bangunan Masjid Agung Mamuju juga dilapisi
emas murni. kaligrafi emas yang ditempatkan di Masjid Agung Mamuju jangan diartikan sebagai
bentuk kesombongan. Kaligrafi berbahan emas tersebut dibuat supaya umat Islam di Mamuju
mempunyai kebanggaan terhadap masjid raya di daerahnya.
Keistimewaan lain yang dipunyai Masjid Agung Mamuju, terlihat dari sejumlah kaligrafi lainnya
yang dipasang di bagian plafon masjid. Berbagai ornamen dan bagian-bagian bangunan masjid
juga semakin menambah kesan cantik pada masjid ini karena dihiasi dengan cat yang berwarna-warni.
28. MASJID RAYA AL MARKAZ AL ISLAMI, MAKASSAR, SULAWESI SELATAN.
(Masjid Al markaz Al islami)
Masjid Al Markaz berada di Jalan Mesjid Raya, kecamatan Bontala, Kota Makassar, Provinsi
Sulawesi Selatan. Dari kejauhan, masjid ini memang nampak megah dan ber arsitektur indah.
Arsitektur Al Markaz Al Islami memang dipengaruhi oleh Masjidil Haram di Makkah dan
Masjid Nabawi di Madinah Al Munawwarah. Arsitek Ir. Achmad Numan yang merancang Al
Markaz juga menambahkan unsur arsitektur Masjid Katangka Gowa dan rumah adat Bugis-
Makassar pada umumnya. Karenanya masjid ini tidak memiliki kubah atau atap bundar, tetapi
kuncup segi empat meniru kuncup Masjid Katangka dan rumah Bugis-Makassar.
Masjid ini mulai didirikan 8 Mei 1994 dan dinyatakan selesai tanggal 12 Januari 1996 dengan
memakan biaya 12 miliar rupiah. Bangunan utama terdiri dari tiga lantai, diperuntukkan untuk
ruang kantor sekretariat, aula, perpustakaan, pendidikan, koperasi, dan kantor MUI Sulsel.
Masjid besar yang bernaung di bawah Yayasan Islamic Center ini mampu menampung sampai
10.000 jamaah. Keberadaannya sangat terkenal ke seluruh nusantara, bahkan hingga manca
negara dengan nama Al Markaz Al Islami. Selain sebagai tempat ibadah, Al Markaz Al Islami
juga menjadi pusat pengembangan dan penelitian serta pendidikan. Di sini terdapat TK Islam Al
Markaz, pelatihan-pelatihan, kuliah dhuha, dan perkemahan remaja.
29. MASJID RAYA AL KAUTSAR, KENDARI, SULAWESI TENGGARA.
27. (Masjid Al Kautsar)
Masjid Agung Al Kautsar Kendari jadi salah satu kebanggaan masyarakat Sulawesi Tenggara
(Sultra), khususnya warga Kota Kendari. Maklum, selain menjadi masjid termegah di bumi anoa
ini, pun sebagai pusat kegiatan dakwah dan budaya Islam Sultra. Masjid Agung Al Kautsar
berdiri di alun-alun Kota Kendari, di atas bukit dengan luas lahan 2,5 hektar. Arsitekturnya
bergaya rumah tradisional Sultra dengan sentuhan modern. Yang menarik di samping masjid ini
terdapat Menara Persatuan Kendari yang dibangun khusus untuk penyelengaraan Musabaqoh
Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-21 tahun 2006. Menara ini menjadi salah satu landmark kota
bermoto “bertakwa” ini.
Lokasi Masjid Agung Al Kautsar dulunya bekas sebuah masjid kecil bernama Masjid Korem
atau juga dikenal dengan nama Masjid Tentara yang berdiri tahun 1962. Selanjutnya pada 1976,
dibuat pondasi dasar Masjid Agung Al Kautsar era pemerintahan Gubernur H Alala.
Yang menarik adalah kubah masjid agung ini berhias kaligrafi 99 Asma’ul Husna, berupa
lukisan- lukisan indah huruf Arab yang bertuliskan sederet nama-nama agung Allah SWT.
Kaligrafinya berwarna-warni indah dan meneduhkan hati. Di setiap dindingnya juga terlukis
lafadz zikir, mengagungkan Allah SWT.
30. MASJID RAYA AL MUNAWAROH, TERNATE, MALUKU UTARA.
(Masjid Al Munawaroh)
Masjid Raya Al-Munawaroh Kota Ternante, propinsi Maluku Utara. Merupakan masjid yang
dibangun oleh Pemerintah kota Ternate di bibir pantai kota itu. Masjid yang begitu menawan
dipandang dari laut, dengan dua menaranya yang memang dibangun di laut, memberikan
pemandangan yang begitu indah. Masjid Raya Al-Munawaroh kini menjadi landmark kota
ternate. Bila dipandang dari arah laut masjid ini begitu menawan dengan gunung Gamalama di
latar belakang.
28. 31. MASJID AGUNG AL FATAH, AMBON, MALUKU.
(Pembangunan Masjid Al Falah)
Masjid Agung Maluku atau lebih dikenal dengan nama Mesjid Alfatah ambon, bersebelahan
dengan Masjid Jammi Ambon, posisi yang strategis di Jalan Sultan Babullah dan AY. Patty
Ambon membuat Masjid Ini menjadi salah satu obyek yang sering di kunjungi oleh masyarakat.
Sejak dibangun tahun 1962, 48 tahun lalu, mesjid ini tidak pernah mengalami renovasi sampai
pada tahun 2011, masjid ini pun mulai di Renovasi. Salah satu yang paling mencolok adalah
kubah mesjid yang sebelumnya bertinggi 6 meter, dirubah menjadi 18 meter.
Bagian depan masih terlihat bekas air mancur dan pagar-pagar kecil. dari desain alfatah akan di
buat sebagai area luas dengan sedikit taman.
Dari tampilan depan yang paling mencolok dan berbeda dari yang lama adalah ada sebuah
gapura megah yang menjorok keluar, pada mesjid yang dulu ga ada, langsung saja naik ke teras
masjid.
Bagian dalam, di pakai marmer berwarna gelap dari dinding sampe di lantai. tiang-tiang mesjid
terlihat lebih kokoh dan banyak dibanding dulu, mungkin untuk menopang Kubah mesjid yang
sangat besar itu.
32. MASJID AGUNG BAITURRAHIM, JAYAPURA, NUWAR (PAPUA).