2. -1-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
DAFTAR ISI...................................................................1
Pendahuluan .....................................................................2
Motto.................................................................................4
PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF,
DAN MENYENANGKAN (PAKEM).............................5
Apa dan mengapa PAKEM..........................................29
Mempraktikkan PAKEM ..............................................36
Soal dan Jawaban PAKEM.........................................42
Daftar Pustaka.............................................................52
DAFTAR ISI
3. -2-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
Pendahuluan
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-
Nya yang memberikan kepada kita nikamat yang sangat banyak dan tak terhitung nilainya
sehingga Modul Pengembangan Model Pembelajaran ini dapat penulis selesaikan sesuai apa yang
telah penulis lakukan dengan tujuan menyelesaikan tugas UTS di matakuliah Belajar dan
Pembelajaran.
Penyusunan modul ini dimaksudkan agar kedepannya kita bisa tau dimana hal yang harus
kita gunakan pada konsep kehidupan keseharian, sekaligus modul ini adalah bentuk fisik
sebagaimana yang berisikan hal – hal yang bersangkutan dengan Pengembangan Pembelajaran.
Dalam penyusunan modul ini, penulis menyadari bahwa modul yang penulis buat ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, demi penyempurnaan modul ini penulis mengharapkan
saran dan kritik dari berbagai pihak agar membangun sebuah keunggulan dimasa selanjutnya.
Selanjutnya penulis dengan tulus mengucapkan terimakasih kepada :
• Ibu Devi Sholehat. M.Pd (Dosen Pendidikan Fisika Sekaligus Dosen Pengampu
mata pembelajaran Belajar dan Pendidikan)
• Ayahanda dan Ibunda yang telah mendukung penulis untuk membuat modul ini
sebagai bukti mengikuti UTS.
• Berbagai pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan serta berbagai
pengalaman pada proses penyusunan modul ini.
Terakhir semoga segala bantuan yang telah diberikan oleh berbagai pihak dijadikan
sebagai amal soleh. Sehingga pada akhirnya modul ini dapat bermanfaat untuk semua orang guna
untuk kemjuan kita semua.
Wassalamu alaikum Wr. Wb.
Ciputat, Senin 26 Oktober 2018
Penulis
Utut Muhammad
NIM: 11170163000059
5. -4-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
MOTTO
﷽
The Noble Qur'an
﴿ اًرْسُي ِرْسُعْٱل َعَم َّنِإَف٥﴾
For indeed, with hardship [will be] ease. (5)
﴿ اًرْسُي ِرْسُعْٱل َعَم َّنِإ٦﴾
Indeed, with hardship [will be] ease. (6)
6. -5-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN
MENYENANGKAN (PAKEM)
Waktu: 2 Jam
A. Pengantar
Pembelajaran merupakan salah satu unsur penentu
baik tidaknya lulusan yang dihasilkan oleh suatu
sistem Pendidikan. Pembelajaran ibarat jantung
dari proses Pendidikan. Pembelajaran yang baik
cenderung menghasilkam lulusan dengan hasil
belajar yang baik pula, demikian pula sebaliknya.1
Pembelajaran merupakan pusat kegiatan
belajar mengajar yang terdiri dari guru dan siswa,
yang bermuara pada pematangan intelektual,
kedewasaan, emosional, ketinggian spiritual,
kecakapan hidup, dan keagungan moral. Relasi guru
dan siswa dalam proses belajar mengajar ini sangat
menentukan keberhasilan pembelajaran yang
dilakukan. Bagi seorang guru, mengajar adalah
aktivitas utama. Oleh karena itu ia layak disebut
guru, karena ada transfer ilmu kepada siswa.
Hasil belajar Pendidikan di Indonesia masih dipandang kurang baik.
Sebagian besar siswa belum mempunyai menggapai potensi ideal/optimal yang
dimilikinya. Oleh karena itu, perlu ada perubhaan proses pembelajaran dari
kebiasaan yang sudah berlangsung selama ini.
Menurut Rusman bahwa pembelajaran merupakan suatu sistem, yang
terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain.
1
Jamal Ma’mur Asmani, 7 Aplikasi PAKEM (Yogyakarta: Diva Press, 2011), hal. 5.
PAKEM membutuhkan media
dan sumber belajar yang
efektif. Peran Serta
Masyarakat dapat diarahkan
untuk membantu pengadaan
alat dan bahan untuk
PAKEM.
7. -6-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
Komponen tersebut meliputi tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Keempat
komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan agar kegiatan
pembelajaran mencapai keberhasilan. 2
Dari beberapa pendapat para ahli yang telah dikemukakan, dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman
individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang dapat menyangkut kognitif,
afektif dan psikomotor.3
Pembelajaran yang saat ini dikembangkan dan banyak dikenalkan ke
seluruh pelosok tanah air adalah Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan atau disingkat dengan PAKEM. Disebut demikian karena
pembelajaran ini dirancang agar mengaktifkan anak, mengembangkan
kreativitas sehingga efketif namun tetap menyenangkan. Allah SWT
berfirman:
ُه ََّكبَر َّنَا ُنَسْحَا َِيه ىِتَّالِب ْمُهِْلداَج َو ِةَنَسَحْال ِةَظِع ْوَمْال َو ْهَمْك ِحْلِب َكِب َر ِلْيِبَس ىَلِا ُعْدُاْنَمِب ُمَلْعَا َو
َْنيِدَتهُمْلِب ُمَلْعَا َوُه َو ِهِلْيِبَس ْنَع َّلَض«: النحل۱۲۵ »
“(Wahai Nabi Muhmmad SAW) Serulah (semua manusia) kepada jalan
(yang ditunjukkan) Tuhan Pemelihara kamu dengan hikmah (dengan kata-kata
bijak sesuai dengan tingkat kepandaian mereka) dan pengajaran yang baik dan
bantalah mereka dengan (cara) yang terbaik. Sesungguhnya Tuhan pemelihara
kamu, Dialah yang lebih mengetahui (tentang siapa yang tersesat dari jalan-
Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk).”
Penyajian Unit PAKEM dalam pelatiham MBS bagi sekolah dan komite
sekolah dimaksudkan untuk:
1. Memberikan gambaran tentang apa, mengapa, dan bagaimana pelaksanaan
PAKEM kepada peserta pelatihan terutama Kepala Sekolah dan Komite
Sekolah
2
Rusman, Model-Model Pembelajaran (Jakarta: PT Raja Gravindo Persada, 2010), hal. 1.
3
Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru (Surabaya: Usaha Nasional, 1991), hal. 12-13
8. -7-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
2. Mendorong Komite Sekolah,
masyarakat dan orang tua untuk
memberikan dukungan terhadap
pelaksanaan PAKEM di sekolah
3. Meningkatkan manajemen sekolah yang
mengutamakan perbaikkan prosses
belajar mengajar
Belajar menunjukan pada suatu aktivitas
menuju suatu perubahan tingkah laku pada
diri individu melalui proses interaksi dengan lingkungannya.4
Sedangkan konsep
belajar menurut UNESCO adalah menuntut setiap satuan pendidikan untuk
dapat mengembangkan empat pilar Pendidikan baik untuk sekarang dan masa
depan, yaitu: (1) learning to know (belajar untuk mengetahui, (2) learning to do
(belajar untuk melakukan sesuatu), (3) learning to be (belajar untuk menjadi
seseorang) dan (4) learning to live together (belajar untuk menjalani
kehidupan bersama).5
B. TUJUAN
Setelah mengikuti pelatihan, para peserta diharapkan mampu:
1. Mengenali karakteristik utama PAKEM
2. Memahami pentingnya PAKEM bagi peningkatan kualitas siswa
3. Meningkatkan peran serta komite sekolah, orang tua dan masyarakat untuk
mendukung PAKEM
4. Melibatkan masyarakat untuk membantu siswa belajar
C. BAHAN DAN ALAT
1. Tanyakan tentang Langkah Kegiatan dan PAKEM
2. Scenario pemodelan PAKEM (dan bahan yang dibutuhkan: botol aqua kosong
dan pensil sejumlah kelompok, benang bangunan atau benang lain)
4
Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran (Bandung: Alfabeta, 2009), hal. 54.
5
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hal. 63.
PAKEM merupakan proses
‘belajar melalui berbuat’
9. -8-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
3. Lembar kerja Format 1.1 dan 1.2
4. ATK: Spidol (Besar dan Kecil), kertas manila atau kertas plano, kertas putih
D. LANGKAH KEGIATAN
5’ Pengantar Singkat
40’ Pemodelan PAKEM
15’ Diskusi kelompok tentang hal – hal
yang baru dalam pemodelan
15’ Diskusi kelompok tentang unsur –
unsur PAKEM
15’ Berbagi hasil diskusi kelompok
10’ Tayangan tentang PAKEM
20’ Diskusi peran komite, masyarakat dan
orang tua dalam PAKEM
1. Pengantar (5 menit)
Fasilitator memberikan pengantar singkat tentang rencana kegiatan dan
kompetensi yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan. Pada saat ini,
fasilitator mengadakan pengaturan serta dan aturan main pelaksanaan
kegiatan yang disepati oleh semua peserta seperti hadir tepat waktu,
dilarang merokok dalam sesi latihan, telepon genggam supaya dimatikan
deringnya, dll. Setelah itu fasilitator menanyakan pada peserta apa yang
mereka ketahui tentang PAKEM. Setiap peserta diminta menuliskan
jawabannya pada selembar kertas tanpa berdiskusi dan tanpa menuliskan
nama. Kemudian, fasilitator mengumpulkan jawaban peserta untuk
dipajangkan.
2. Pemodelan PAKEM (40 Menit)
Fasilitator memodelkan pelaksanaan PAKEM dengan memanfaatkan peserta
sebagai siswa.
10. -9-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
Pemodelan selain dimaksudkan agar peserta dapat melihat dengan
jelas bagaimana PAKEM dilaksanakan, mereka juga diharapkan dapat
membedakan antara pengalaman yang menagandung unsur – unsur PAKEM
dengan yang tanpa PAKEM.
Peserta memerankan diri sebagai siswa dengan baik dan pada saat
yang bersamaan juga kritis mengamati proses pembelajaran yang
berlangsung.
Pembelajaran yang dimodelkan dalam pelatihan Manajemen Berbasis
Sekoalh (MBS) dapat menggunakan contoh pembelajaran yang terdapat
dalam Bagian H (Bahan Tambahan untuk Fasilitator)
3. Diskusi Kelompok tentang Pemodelan (15 menit)
1.1. Fasilitator meminta setiap peserta mengisi format 1.1 pengamatan
pemodelan PAKEM seperti contoh berikut:
Format 1.1: Pengamatan Pemodelan PAKEM
Komponen Pembelajaran Hal baru yang berbeda dengan kebiasaan
pembelajaran selama ini
1. Kegiatan siswa a. …
b. …
2. Kegiatan guru a. …
b. …
3. Interaksi antar siswa a. …
b. …
4. Interaksi siswa dengan guru a. …
b. …
5. Bentuk tugas yang dikerjakan
siswa
a. …
b. …
6. Sumber belajar yang digunakan a. …
b. …
11. -10-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
7. Lainnya:… a. …
b. …
1.2. Fasilitator membagi peserta ke dalam kelompok, dengan tiap
kelompok beranggotakan 4 – 6 orang. Kelompok mendiskusikan “hal –
hal baru yang ditemukan dalam PAKEM” ditinjau dari beberpaa hal
antara lain; kegiatan anak dan bentuk layanan yang diberikan guru
(kegiatan guru), jenis atau bentuk penugasan yang dikerjakan siswa,
interaksi antar siswa dan interaksi antar siswa dengan guru, sumber
belajar yang digunakan, dan lain sebagainya.
1.3. Fasilitator, ketika membantu diskusi dalam kelompok – kelompoknya,
bias memberikan pertanyaan – pertanyaan berikut untuk
mengarahkan diskusi yang kurang lancer. Pertanyaan tidak perlu
diberikan semua.
1.4. Berbagi Hasil Diskusi Kelompok tentang Unsur – Unsur PAKEM (15
menit)
Fasilitator memberitahukan topik diskusi selanjutnya. Tiap kelompok
diberi nama sesuai dengan kata – kata dalam singkatan PAKEM, yaitu
Aktif, KREATIF, EFEKTIF, dan MENYENANGKAN. Jika sejumlah
kelompok banyak, nama tersebut bias diulang dengan ditambah
penomoran, misalnya: AKTIF 1, AKTIF 2, KREATIF 1, KREATIF 2,
dst.
Tiap kelompok kemudian mendiskusikan satu unsur PAKEM dari
pemodelan tadi yang sesuai dengan nama kelompoknya selama 15
menit. Kelompok Aktif, misalnya, mendiskusikan bagaimana guru
dalam pemodelan membuat siswa berfikir aktif. Kelompok juga perlu
memberikan contoh kegiatan pembelajaran lain yang bias membuat
siswa berfikir secara aktif. Demikian juga dengan kelompok Kreatif.
Kelompok Efektif dan Menyenangkan berdiskusi tentang
keefektifkan kegiatan yang diberikan oleh guru dan seberapa
12. -11-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
menyenangkan juga mencari contoh – contoh kegiatan pembelajaran
sesuai dengan nama kelompok
1.5. Kunjungan/Berbagi Hasil Diskusi (15 menit)
Dua orang dari setiap kelompok mengunjungi kelompok lain dan
memaparkan hasil kerja kelompoknya. Anggota kelompok yang
dikunjungi boleh bertanya dan menyampaikan pendapatnya.
Kegiatan ini dapat di lakukan untuk kunjungan ke dua atau tiga
kelompok anggota yang menjadi duta boleh diganti dengan anggota
lain. Fasilitator mengamati dengan seksama proses diskusi kelompok
supaya bias memberikan masukan.
1.6. Tayangan tentang PAKEM (10 menit)
Fasilitator menyajikan tayangan tentang PAKEM sebagai penguatan
terhadap proses dan hasil kerja para peserta pelatihan.
1.7. Diskusi Peran Komite Sekolah, Masyarakat dan Orang Tua dalam
PAKEM (20 menit)
Fasilitator menyampaikan kepada peserta bahwa pada bagian ini
peserta akan mendiskusikan para Komite Sekolah, masyarakat dan
orang tua siswa dalam penerapan PAKEM di sekolah. Peserta
dikelompokkan menurut sekolah. Setiap sekolah merumuskan bentuk
– bentuk para Komite Sekolah dan orang tua serta masyarakat untuk
meningkatkan PAKEM di sekolah masing – masing. Hasil diskusi dapat
dituliskan dalam lembar kerja sebagai berikut.
Format 1.2: Peran Komite Sekolah, Masyarakat dan Orang Tua Siswa dalam PAKEM
Peran Komite Sekolah, Masyarakat, dan Orang Tua Siswa dalam PAKEM
Komite sekolah a. Menggalang dana masyarakat
dalam rangka pembiayaan
penyelenggaraan PAKEM
b. …
13. -12-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
Hasil diskusi kemudian dipresentasikan oleh beberapa kelompok dan
kelompok lain memberikan tambahan. Hasil diskusi setelah dipresentasikan
dipanjangkan. Semua peserta ditugaskan untuk melihat hasil diskusi semua
kelompok. Peserta di harapkan untuk memberikan saran dan masukan
terhadap hasil kerja kelompok.
E. BAHAN BACAAN UNTUK FASILITATOR DAN PESERTA
APA ITU PAKEM?
PAKEM adalah singkatan dari pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan. Awal mula kata-kata PAKEM dikembangkan dari istilah AJEL
(Active Joyfull and Efektive Learning). Untuk pertama kali di Indonesia pada
tahun 1999 dikenal dengan istilah PEAM (Pembelajaran Efektif, Aktif dan
Menyenangkan). Namun seiring dengan pengembangan MBS di Indonesia pada
tahun 2002 istilah PEAM diganti menjadi PAKEM, yaitu kependekan dari
pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.6
Aktif dimaksudkan
bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian
6
Sri Melda Mentali, “Pengertian PAKEM”, Jurnal Kurikulum dan Pembelajaran (online), http//Sri Melda Mentali. Wordpress. Com,
diakses 04 November 2018.
c. …
Masyarakat a. Memberikan dukungan sumber
daya yang diperlukan dalam
PAKEM
b. …
c. …
Orang Tua a. Menjadi mitra anak belajar
dirumah
b. …
c. …
14. -13-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
rupa sehingga siswa aktif berfikir, bertanya, mempertanyakan, mengemukakan
gagasan, bereksperimen, mempraktekkan konsep yang dipelajari, dan
berkreasi. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar
dalam membangun pengatahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima
kucuran ceramah guru tentang siswa untuk berfikir aktif, maka pembelajaran
tersebut bertentangan dengan hakikat belajar.
Ciri aktif dalam PAKEM berarti dalam pembelajaran memungkinkan
siswa berinteraksi secara aktif dengan lingkungan, memanipulasi objek-objek
yang ada didalamnya serta mengamati pengaruh dari manipulasi yang sudah
dilakukan. Guru terlibat secara aktif dalam merancang, melaksanakan maupun
mengevaluasi proses pembelajarannya. Guru diharapkan dapat menciptakan
suasana yang mendukung (kondusif) sehingga siswa aktif bertanya. Kreatif
merupakan ciri kedua dari PAKEM yang artinya pembelajaran yang membangun
kreativitas siswa dalam berinteraksi dengan lingkungannya, bahan ajar serta
sesama siswa lainnya terutama dalam menyelesaikan tugas-tugas
pembelajarannya. Gurupun dituntut untuk kretif dalam merancang dan
melaksanakan pembelajaran. Guru diharapkan mampu menciptakan Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat
kemampuan siswa.
Ciri ketiga pembelajaran PAKEM adalah efektif. Maksudnya
pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan dapat meningkatkan
efektivitas pembelajaran, yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Menyenangkan merupakan ciri keempat dari PAKEM dengan maksud
pembelajaran dirancang untuk menciptakan suasana yang menyenangkan.
Menyenangkan berarti tidak membelenggu, sehingga siswa memusatkan
perhatian secara penuh pada pembelajaran, dengan demikian waktu untuk
15. -14-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
mencurahkan perhatian (time of task) siswa menjadi tinggi. Dengan demikian
diharapkan siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya.7
Suatu konsep (misalnya demokrasi, kerjasama, fotosintesa,
penjumlahan, dan kebersihan) yang dijelaskan melalui ceramah sebenranya
sangat sulit dipahami siswa karena konsep tersebut disampaikan secara
abstrak. Hal abstrak sulit dipahami karena tingkat berfikir anak – anak yang
cenderungn kongkrit atau mencari bentuk nyata. Jika dalam mengajar guru
menggunakan media seperti gambar, film, peragaan, dan sebagainya maka
konsep yang dipelajari menjadi lebih kongkrit (nyata) dan lebih mudah
dipahami anak.
Secara garis besar, PAKEM dapat digambarkan sebagai berikut:
1.1. Siswa terlihat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan
pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar
melalui berbuat.
1.2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam
membangkitkan semangat belajar siswa dan membantu siswa membangun
penegatahuan dan pemahaman. Cara – cara tersebut diantaranyaadalah
menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan
pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
7
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
16. -15-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
1.3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku – buku dan bahan belajar
yang lebih menarik dan menyediakan “pojok baca”.
1.4. Guru menerapkan cara menagajar yang lebih kooperatif dan interaktif,
termasuk cara belajar kelompok.
1.5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam
pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan
melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
1.6. Peran guru lebih sebagai fasilitator daripada penceramah, artinya guru
mendesain kegiatan pembelajaran yang aktif, Kreatif, efektif, dan
menyenangkan. Selama kegiatan pembelajaran, guru tidak lagi hanya
17. -16-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
berdiri di depan kelas tetapi berkeliling memantau kegiatan siswa dan
membantu siswa dalam proses belajar.
APA YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MELAKSANAKAN PAKEM?
1.1. Memahami sifat dasar anak
1.2. Mengenal perbedaan setiap anak
1.3. Memahami anak sebagai makhluk social
1.4. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, Kreatif, dan kemampuan
memcahkan masalah.
1.5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang
menyenangkan
1.6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
1.7. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan
belajar.
1.8. Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental
Bagaimana Pelaksanaan PAKEM?
Gambaran PAKEM diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi
selama kegiatan belajar menagajar (KBM). Pada saat yang sama, gambaran
tersebut menunjukkan kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk
menciptakan keadaan tersebut. Berikut adalah table beberapa contoh KBM
dan kegiatan guru.
Kegiatan Guru Kegiatan Belajar Mengajar
1. Guru merancang dan
mengelola KBM yang
mendorong siswa untuk
berperan dan berpikir aktif
Guru melakasanakan berbagai KBM
seperti:
a. Percobaan
b. Diskusi kelompok
18. -17-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
dalam pembelajaran. c. Memecahkan masalah
d. Mencari informasi
e. Menulis laporan/cerita/puisi
f. Berkunjung keluar kelas
g. Bermain peran
2. Guru menggunakan alat
bantu dan sumber belajar
yang beragam.
Sesuai mata pelajaran, guru dapat
menggunakan:
a. Alat yang tersedia atau yang
dibuat sendiri
b. Gambar
c. Studi kasus
d. Nara sumber
e. Lingkungan
3. Guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk
mengembangkan
keterampilan.
Siswa:
a. Melakukan percobaan,
pengamatan, atau wawancara
b. Mengumpulkan data/jawaban
dan mengelolanya sendiri
c. Menarik kesimpulan
d. Memcahkan masalah atau
mencari rumus sendiri
e. Menulis laporan/hasil karya
lain dengan kata-kata sendiri
4. Guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk
mengungkapkan gagasannya
sendiri secara lisan atau
tulisan.
Melalui:
a. Diskusi
b. Lebih banyak pertanyaan
terbuka
c. Hasil karya yang merupakan
19. -18-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
pemikiran anak sendiri
5. Guru menyesuaikan bahan
dan kegiatan belajar dengan
kemampuan siswa.
a. Siswa dikelopokkan sesuai
dengan kemampuan
b. Bahan pelajaran disesuaikan
dengan kemampuan kelompok
tersebut
c. Tugas perbaikkan atau
pengayaan diberikan
6. Guru mengaitkan KBM
dengan pengalaman siswa
sehari – hari.
a. Siswa menceritakan atau
memanfaatkan pengalamanya
sendiri
b. Siswa menerapkan hal yang
dipelajari dalam kegiatan
sehari – hari
7. Guru menilai KBM dan
kemajuan belajar siswa
secara terus menerus.
a. Guru memantau kerja siswa
b. Guru memberikan umpan balik
F. LEMBAR KERJA PESERTA
Format 1.1: Pengamatan Pemodelan PAKEM
Komponen Pembelajaran Hal baru yang berbeda dengan
kebiasaan pembelajaran selama ini.
1. Kegiatan siswa a.
b.
2. Kegiatan Guru a.
b.
3. Interaksi antar siswa a.
20. -19-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
b.
4. Interaksi siswa dengan guru a.
b.
5. Bentuk tugas yang dikerjakan
siswa
a.
b.
6. Sumber belajar yang digunakan a.
b.
7. Lainnya:... a.
b.
Format 1.2: Peran Komite Sekolah, Masyarakat, dan Orang Tua Siswa dalam
PAKEM
Peran Komite Sekolah, Masyarakat, dan Orang Tua Siswa dalam PAKEM
Komite sekolah a. Menggalang dana masyarakat
dalam rangka pembiayaan
penyelenggaraan PAKEM
Masyarakat a. Memberikan dukungan sumber
daya yang diperlukan dalam
PAKEM
Orang Tua a. Menjadi mitra anak belajar
dirumah
21. -20-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
Langkah kegiatan
Pembelajaran Aktif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan
5’ Pengantar Singkat
40’ Pemodelan PAKEM
15’ Diskusi kelompok tentang hal-hal yang baru dalam pemodelan
15’ Diskusi kelompok tentang unsur – unsur PAKEM
15’ Berbagi hasil diskusi kelompok
10’ Tayangan tentang PAKEM
20’ Diskusi peran komite, masyarakat dan orang tua dalam PAKEM
23. -22-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
Pembelajaran Berpusat pada Guru
a. Jawaban harus sama
dengan guru
b. Guru mendiktekan apa
yang harus dilakukan
c. Guru memberi contoh
d. Ceramah
e. Hanya menggunakan buku
paket
Pembelajaran Berpusat pada Guru
a. Siswa pasif
b. Komunikasi satu arah
(guru ke siswa)
c. Pertanyaan tertutup
d. Sering sekedar hafalan
e. Siswa bekerja untuk
menyenangkan guru
f. Tidak ada kerja sama
PEMBELAJ
ARAN
PEMBELAJ
ARAN
24. -23-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
e. Siswa aktif
f. Komunikasi lebih dari satu
arah
g. Pertanyaan terbuka
h. Menemukan jawaban
sendiri
i. Belajar Kooperatif
j. Terjadi interaksi social
k. Siswa belajar membuat
keputusan
a. Belajar mencari makna
b. Guru sebagai fasilitator
c. Siswa memahami konsep
melalui apa yang
dikerjakannya
d. Pengalaman siswa
gunakan sebagai dasar
untuk belajar hal yang
baru
Pembelajaran Berpusat pada Siswa Pembelajaran Berpusat pada Siswa
25. -24-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
G. BAHAN TAYANGAN UNTUK FASILITATOR
H. BAHAN TAMBAHAN UNTUK FASILITATOR
SKENARIO PEMODELAN
Pelajaran : IPS
Kelas/Semester: III/1
Waktu : 2 x 35
Standar Kompetensi:
Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan
sekolah
Kompetensi Dasar:
Melakukan kerjasama di lingkungan di lingkungan rumah, sekolah, dan
kelurahan/desa.
Indicator:
1.1. Siswa dapat menjelaskan sikap – sikap kerjasama yang baik
1.2. Siswa dapat menunjukkan perilaku kerjasama dalam kegiatan kerjasama
di kelas.
Sumber:
Buku paket IPS Terpadu untuk Sekolah Dasar kelas III Bab Kerja Sama.
Alat dan Bahan:
1.1. Pensil, sejumlah kelompok
1.2. Botol aqua, sejumlah kelompok
26. -25-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
1.3. Benang (bangunan jika ada, atau benang lain)
Tahap – tahap Kegiatan
Kegiatan Waktu Sumber/Alat/Bahan
Persiapan
1.1. Siapkan pensil dan botol
aqua sebanyak sejumlah
kelompok.
1.2. Ikatlah tiap pensil dengan
5 helai benang sepanjang 1
meter. Ikatan ujung tiap
benang pada pensil dan
usahakan sisa benang
masih cukup Panjang
Sebelum kegiatan Pensil, benang, botol aqua
Kegiatan awal
1.1. Dengan dibimbing guru,
kelas berdiskusi tentang
bentuk kerjasama di
sekolah yang selama ini
mereka lakukan.
1.2. Guru menulis jawaban sisa
di papan tulis
1.3. Kemudian guru
memberirtahukan pada
siswa bahwa pada hari ini
mereka akan diberi tugas
yang membutuhkan kerja
sama dalam
penyelesaiannya.
10 menit
Kegiatan inti
Pertama
1.1. Bagilah siswa peserta ke
dalam beberapa kelompok.
Setiap kelompok terdiri
atas 4-5 orang. Setiap
kelompok memilih seorang
ketua.
1.2. Guru membagikan botol
dan pensil yang telah
diikat benang masing –
masing kelompok.
1.3. Mintalah tiap anggota
20 menit Pensil, benang, botol aqua
27. -26-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
kelompok memegang
benang, menariknya
sehingga benang
menegang. Kemudian
mintalah kelompok untuk
mencoba memasukkan
pensil kedalam botol
secepat mungkin. Ketua
kelompok mengarahkan
anggotanya.
1.4. Kelompok yang berhasil
memasukkan pensil harus
segera meneriakkan
Bersama-sama “selesai”.
Yang belum selesai harus
berusaha memasukkan
pensil kedalam botol.
Kedua
1.1. Setelah kelompok berhasil
memasukkan pensil
mintalah kelompok
berdiskusi tentang proses
kerja sama dalam
kelompoknya serta
mengapa kelompok mereka
berhasil atau tidak
berhasil. Hasil diskusi
dituliskan pada kertas
plano
30 menit
Ketiga
1.1. Hasil diskusi
dipresentasikan untuk
menghasilkan kesimpulan
Bersama kelas tentang apa
saja yang harus dilakukan
supaya kerja sama tentang
apa saja yang harus
dilakukan supaya
kerjasama bias
berlangsung dengan baik
Keempat
1.1. Setiap siswa diminta untuk
menuliskan hal-hal penting
28. -27-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
apa yang telah dipelajari
dari kegiatan tadi,
bagaimana perasaan
mereka ketika dipelajari
dari kegiatan tadi,
bagaimana persaan mereka
ketika melakukan kegiatan
tadi, dan sikap-sikap apa
yang dapat mereka
gunakan apabila mereka
bekerjasama dengan
teman
Kegiatan akhir
1.1. Penerapan: guru meminta
kelompok memikirkan
maslaah-masalah dikelas
dan di sekolah yang
mungkin sedang di hadapi
Bersama-sama, misalnya:
didalam kelas tidak ada
bacaan, di dalam kelas
kotor, kelas yang selalu
gaduh, dsb. Guru
menyatakan bahwa minggu
depan mereka akan
berdiskusi tentang
masalah-masalah tersebut
dan mencari jalan keluar
Bersama.
1.2. Guru meminta siswa untuk
membaca buku paket Bab
Kerjasama di rumah
sebagai bahan diskusi
dalam pertemuan
berikutnya
10 menit
29. -28-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
ASESMEN
1.1. PRODUK (TULISAN ANAK
TENTANG SIKAP-SIKAP
DALAM KERJASAMA)
1.2. PENGAMATAN TERHADAP
PERILAKU ANAK PADA
SAAT MELAKUKAN
KERJA SAMA DI KELAS
Sekelompok orang yang sedang belajar melalui permainan kerjasama
30. -29-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
APA DAN MENGAPA PAKEM
Waktu: 3 jam
A. Pengantar
Pembelajaran merupakan salah
satu unsur penentu baik
tidaknya lulusan yang
dihasilkan oleh suatu sisstem
Pendidikan. Pembelajaran
ibarat jantung dari proses
Pendidikan. Pembelajaran yang
baik cenderung menghasilkan
lulusan dengan hasil belajar
yang baik pula. Demikian pula
sebaliknya.
PAKEM merupakan pendekatan pembelajaran yang dapat menciptakan
lingkungan pembelajaran yang dapat menumbuhkan dan mengembangkan
keterampilan, sikap, dan pemahaman siswa.8
Berdasarkan latarbelakang
masalah diatas sebagai upaya yang dilakukan adalah menggunakan pendekatan
PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) dengan
harapan dampak yang positif dan mengaktifka anak, mengembangkan
kreatifitas anak sehingga efektif namun tetap menyenangkan. Aktif
dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan
suasana sedemikian rupa sehingga aktif bertanya, mempertanyakan, dan
mengemukakan gagasan.9
8
Asmani, J. M. (2010). 7 Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan menyenangkan). Jogjakarta: Diva Pers
9
Saptaningrum, E & Kusdaryani, W. (2010). Model PAKEM melalui Pendekatan Tematik untuk Pembelajaran Sains SD. Jurnal
Penelitian Pembelajaran Fisika (JP2F). 1(1); 92-104.
ini adalah contoh ruang kelas
menunjukkan ciri-ciri pembelajaran
Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan (PAKEM).
31. -30-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
Unit ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang apa,
mengapa, dan bagaiumana pelaksanaan PAKEM, serta prosedur atau langkah-
langkah yang bisa dilakukan. Dengan membaca mengikuti proses-proses
pelatiha yang telah dirancang dalam unit ini, para peserta pelatihan diharapkan
dapat mengenal apa, mengapa, dan bagaimana PAKEM tersebut. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode quasiexperiment desain
yang digunakan adalah non-equivalent control group.10
karena siswa masih
belum terbiasa dalam mengikuti pembelajaran dengan pendekatan PAKEM
dengan berbagai alasan, diantaranya rasa bingung apabila disuruh
menyelesaikan permasalahan matematika dengan cara mereka sendiri atau
dengan kata lain siswa lebih menyukai apabila mengikuti setiap langkah
penyelesaian yang diberikan oleh guru. Hasil penelitian didukung oleh Cahyani
(2015)11
yang menyatakan bahwa berdasarkan proses belajar-mengajar dapat
dilihat beberapa dampak positif bagi para siswa di antaranya peningkatan yang
signifikan dalam hasil belajar.12
Pembelajaran yang efektif apabila kegiatan mengajar dapat mencapai
tujuan sesuai pada perencanaan awal. Pembelajaran dikatakan efektif ketika
peserta didik dapat menyerap materi pelajaran dan efisien.13
Media adalah
perantara dari sumber informasi ke penerima informasi, contohnya video,
televisi, komputer, dan lain sebagainya. Alat-alat tersebut merupakan media
manakala digunakan untuk menyalurkan informasi yang akan disampaikan.
Sedangkan perbedaan antara media dan media pembelajaran adalah terletak
pada pesan atau isi yang ingin disampaikan. Artinya alat apa pun itu asal berisi
10
Johnson, B., & Christensen, L. (2008). Educational research: quantitative, qualitative and mixed approach (3ed). Thousand
Oaks. California: Sage Publiction. Inc. Rd
11
Cahyani, I. (2015). Peningkatan Keterampilan Menulis dengan Model PAKEM melalui Teknik Menjadi Wartawan Junior di Sekolah
Dasar. Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan. 8(1); 39-54
12
Kiryakova, A. V, Tretiakov, A. N., Kolga, V. V, Piralova, O. F., & Dzhamalova, B. B. (2016). Experimental Study of the
Effectiveness of College Students’ Vocational Training in Conditions of Social Partnership. IEJME. 11(3); 457-466.
13
Mulyono, Strategi Pembelajaran, (Malang: UIN-Maliki Press, 2012), cet. Ke-2, h.vii
32. -31-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
tentang pesan-pesan pendidikan termasuk ke dalam media pendidikan atau
pembelajaran.14
Makhluk Allah yang diberi kewajiban dalam mencari ilmu adalah manusia.
Yang mana ilmu tersebut berguna untuk bekal kehidupannya di dunia maupun
diakhirat. Sebagaimana sabda nabi Muhammad SAW:
ُك ىَلَع ٌةَضْي ِرَف ِمْلِعْال ُبَلَطمِلْسُم ِل
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim.”
B. TUJUAN
Setelah pelatihan, para peserta diharapkan mampu;
1.1. Mengenali karakteristik utama PAKEM
1.2. Melaksanakan PAKEM
1.3. Memahami pentingnya PAKEM bagi peningkatan kualitas siswa.
C. BAHAN DAN ALAT
1.1. Tayangan tentang PAKEM dan langkah kegiatan
1.2. Untuk pemodelan: benang bagunan, botol aqua kosong dan pensil
sebanyak sejumlah kelompok
1.3. Lembar kerja 1.1
1.4. ATK: Spidol: (besar dan kecil), kertas plane, lembar tranparansi dan
penannya.
D. LANGKAH KEGIATAN
20’ Pengantar Singkat
14
Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2014), cet. Ke-2, h.
CALON
SISWA
PROSES
PEMBELAJAR
AN
LULUSAN
PAKEM
33. -32-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
60’ Pemodelan PAKEM
30’ Diskusi kelompok tentang hal – hal
yang baru dalam pemodelan
30’ Diskusi kelompok tentang unsur –
unsur PAKEM
25’ Berbagi hasil diskusi kelompok
15’ Presentasi PAKEM
1.1. Pengantar (20 menit)]
Fasilitator memberikan pengantar singkat tentang rencana kegiatan dan
kompetensi yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan. Pada saati ini,
fasilitator mengadakan pengaturan peserta dan aturan main pelaksanaan
kegiatan yang disepati oelh semua peserta seperti dilarang merokok
dalam sesi latihan, telepon genggam supaya dimatikan deringnya, dll.
Setelah itu fasilitator menanyakan pada peserta apa yang mereka
ketahui tentang PAKEM. Dari pembelajaran mandiri tersebut peserta
didik mempunyai otonomi dalam belajar, yaitu beberapa wujud
kebebasan setiap peserta diminta menuliskan jawabannya pada selembar
kertas tanpa berdiskusi dan tanpa menuliskan nama.15
Kemudian,
fasilitator mengumpulkan jawaban peserta untuk dipajangkan.
1.2. Pemodelan PAKEM (60 Menit)
Fasilitator memodelkan pelaksanaan PAKEM dengan memanfaatkan
peserta sebagai siswa.
Pemodelan selain dimaksudkan agar peserta dapat melihat dengan
jelas bagaimana PAKEM dilaksanakan, mereka juga diharapkan dapat
membedakan antara pengalaman yang menagandung unsur – unsur
PAKEM dengan yang tanpa PAKEM.
15
Rusman, Model-model Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), cet. Ke- 6, h. 353-354
34. -33-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
Peserta memerankan diri sebagai siswa dengan baik dan pada saat
yang bersamaan juga kritis mengamati proses pembelajaran yang
berlangsung.
Pembelajaran yang dimodelkan dalam pelatihan Manajemen
Berbasis Sekoalh (MBS) dapat menggunakan contoh pembelajaran yang
terdapat dalam Bagian H (Bahan Tambahan untuk Fasilitator)
1.3. Diskusi Kelompok tentang Pemodelan (30 menit)
Fasilitator meminta setiap peserta mengisi format 1.1 pengamatan
pemodelan PAKEM seperti contoh berikut:
Format 1.1: Pengamatan Pemodelan PAKEM
Komponen Pembelajaran Hal baru yang berbeda dengan kebiasaan
pembelajaran selama ini
1. Kegiatan siswa a. …
b. …
2. Kegiatan guru a. …
b. …
3. Interaksi antar siswa a. …
b. …
4. Interaksi siswa dengan guru a. …
b. …
5. Bentuk tugas yang dikerjakan
siswa
a. …
b. …
6. Sumber belajar yang digunakan a. …
b. …
7. Lainnya:… c. …
a. …
1.4. Fasilitator membagi peserta ke dalam kelompok, dengan tiap kelompok
beranggotakan 4 – 6 orang. Kelompok mendiskusikan “hal – hal baru yang
35. -34-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
ditemukan dalam PAKEM” ditinjau dari beberpaa hal antara lain;
kegiatan anak dan bentuk layanan yang diberikan guru (kegiatan guru),
jenis atau bentuk penugasan yang dikerjakan siswa, interaksi antar
siswa dan interaksi antar siswa dengan guru, sumber belajar yang
digunakan, dan lain sebagainya.
1.5. Fasilitator, ketika membantu diskusi dalam kelompok – kelompoknya,
bias memberikan pertanyaan – pertanyaan berikut untuk mengarahkan
diskusi yang kurang lancer. Pertanyaan tidak perlu diberikan semua.
1.6. Berbagi Hasil Diskusi Kelompok tentang Unsur – Unsur PAKEM (15
menit)
Fasilitator memberitahukan topik diskusi selanjutnya. Tiap kelompok
diberi nama sesuai dengan kata – kata dalam singkatan PAKEM, yaitu
Aktif, KREATIF, EFEKTIF, dan MENYENANGKAN. Jika sejumlah
kelompok banyak, nama tersebut bias diulang dengan ditambah
penomoran, misalnya: AKTIF 1, AKTIF 2, KREATIF 1, KREATIF 2, dst.
Tiap kelompok kemudian mendiskusikan satu unsur PAKEM dari
pemodelan tadi yang sesuai dengan nama kelompoknya selama 15 menit.
Kelompok Aktif, misalnya, mendiskusikan bagaimana guru dalam
pemodelan membuat siswa berfikir aktif. Kelompok juga perlu
memberikan contoh kegiatan pembelajaran lain yang bias membuat siswa
berfikir secara aktif. Demikian juga dengan kelompok Kreatif. Kelompok
Efektif dan Menyenangkan berdiskusi tentang keefektifkan kegiatan
yang diberikan oleh guru dan seberapa menyenangkan juga mencari
contoh – contoh kegiatan pembelajaran sesuai dengan nama kelompok
1.7. Kunjungan/Berbagi Hasil Diskusi (15 menit)
Dua orang dari setiap kelompok mengunjungi kelompok lain dan
memaparkan hasil kerja kelompoknya. Anggota kelompok yang dikunjungi
boleh bertanya dan menyampaikan pendapatnya.
36. -35-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
Kegiatan ini dapat di lakukan untuk kunjungan ke dua atau tiga
kelompok anggota yang menjadi duta boleh diganti dengan anggota lain.
Fasilitator mengamati dengan seksama proses diskusi kelompok supaya
bias memberikan masukan.
1.8. Tayangan tentang PAKEM (10 menit)
Fasilitator menyajikan tayangan tentang PAKEM sebagai penguatan
terhadap proses dan hasil kerja para peserta pelatihan.
E. BAHAN BACAAN UNTUK FASILITATOR DAN PESERTA: sama dengan Unit 1
PAKEM
F. LEMBAR KERJA PESERTA: sama dengan Unit 1 PAKEM
G. BAHAN TAYANGAN UNTUK FASILITATOR: sama dengan Unit 1 PAKEM
H. BAHAN TAMBAHAN UNTUK FASILITATOR: Pemodelan – sama dengan Unit
1 PAKEM.
37. -36-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
MEMPRAKTIKKAN PAKEM
A. PENGANTAR
Setelah peserta memahami pengertian memperoleh gambaran tentang PAKEM
di Unit 1 dan sebelumnya, peserta diminta menunjukkan pemahaman itu melalui
perbuatan persiapan PAKEM dan melaksanakannya baik dalam bentuk mengajar
teman (simulasi) maupun siswa (praktik mengajar). Ini perlu dilakukan agar
penghayatan tentang PAKEM menjadi lebih baik. Peserta juga perlu
memperoleh pengalaman menangani hambatan yang dihadapi dalam
melakasanakan PAKEM. Keberhasilan suatu kegiatan pembelajaran lebih banyak
bergantung kepada kualitas kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama
pembelajaran berlangsung. Dengan demikian, sebagai calon fasilitator, mereka
lebih siap untuk menyajikan PAKEM kepada peserta pelatihan selanjutnya
didaerah.16
Peranan peta konsep dalam rangka meningkatkan presetasi belajar
warga belajar telah dikemukakan beberapa ahli antara lain Jegede, Alaiyemola
dan Okebukola, 1990,17
yang mengemukakan bahwa: “Strategi belajar dengan
menggunakan peta konsep dapat membantu dalam meningkatkan hasil belajar.
Selanjutnya Novak dan Gowin tahun 1995 mengemukakan bahwa: “Belajar
dengan bantuan peta konsep maerupakan salah satu cara untuk meningkatkan
hasil belajar”.18
Dalam Unit ini peserta dibagi dalam kelompok mata pelajaran. Contoh –
contoh pembelajaran PAKEM untuk masing – masing mata pelajaran terdapat
pada lampiran tersendiri (bias dipakai contoh-contoh pembelajaran dalam buku
seri Asyik Belajar dengan PAKEM). Contoh tersebut dapat digunakan dalam
perencanaan PAKEM. Dijelaskan dalam al-Qur’an surat al-Mujadalah ayat 11
yang berbunyi:
16
Slameto. (2007). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
17
Basuki T, (2000), Pembelajaran Matematika Disertai dengan Penyusunan Peta Konsep. (Tesis). Bandung: Program Pasca sarjana,
Universitas Pendidikan Indonesia.
18
Setiono, K (1983) Teori Perkembanmgan Kognitif. Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Pajajaran.
38. -37-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
ُيرِبَخ َونُلَمْعَت اَمِب ُهللا َو اتَج َرَد َمْلِعْال واُتوُأ َِينذَّال َو ْمُكنِم واُنَماَء َِينذَّال ُهللا ِعَف ْرَي
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (Q.s. al-Mujadalah: 11)
B. TUJUAN
Setelah pelatihan ini, peserta mampu:
1.1. Membuat persiapan pembelajaran yang menerapkan PAKEM
1.2. Melakukan simulasi PAKEM
1.3. Melakukan praktik mengajar dengan siswa dalam situasi kelas
sesungguhnya
C. BAHAN DAN ALAT
1.1. Tayangan
1.2. Buku scenario PAKEM
1.3. Bahan-bahan untuk pembelajaran (tergantung kegiatan yang dipilih)
1.4. Buku Asyik Belajar dengan PAKEM atau buku referensi lain
1.5. Hasil Karya anak yang ada umpan baliknya dari masing-masing guru
1.6. ATK: kertas plane, spidol, lem, gunting, kertas HVS
D. LANGKAH KEGIATAN
30’ Pemodelan PAKEM oleh fasilitator per
mata pelajaran
30’ Diskusi kelompok mengidentifikasikan
ciri-ciri PAKEM
60’ Membuat persiapan mengajar simulasi
PAKEM
120’ Simulasi PAKEM
30’ Diskusi kelompok penyempurnaan
simulasi
120’ Menyempurnakan persiapan mengajar
180’ Praktik mengajar dikelas yang nyata +
39. -38-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
diskusi
40’ Diskusi refleksi mengajar dan umpan
balik terhadap karya siswa
40’ Berbagi: memajang, mengamati,
diskusi pleno dalam kelompok mata
pelajaran
10’ Melihat pajangan kelompok
matapelajaran lain
1. Pemodelan PAKEM (30 menit)
Pemodelan PAKEM ini dilaksanakan berdasarkan kelompok mata pelajaran.
Fasilitator mengelompokkan peserta dalam kelompok mata pelajaran.
Kemudian fasilitator mata pelajaran memerankan diri sebagai guru dan
melakukan pemodelan PAKEM di depan kelompok tersebut.
Fasilitator mata pelajaran melaksanakan pemodelan berdasarkan scenario
yang telah disiapkan. Peserta berpartisipasi aktif sebagai siswa dan sebagai
pengamat yang mengamati seberapa jauh pembelajaran yang dimodelkan
oleh fasilitator memenuhi ciri-ciri PAKEM. Format pengamatan yang
digunakan terhadap di Unit 1.
2. Diskusi Kelompok (30 menit)
Peserta mendiskusikan hasil pengamatan mereka terhadap pemodelan
dengan berdiskusi memperhatikan hal – hal yang perlu dibahas seperti yang
dikemukakan oleh fasilitator. Fasilitator membagikan scenario
pembelajaran yang dimodelkannya dan meminta peserta untuk
mendiskusikannya strukutr scenario dan pelaksanaan.
3. Kerja Kelompok: membuat persiapan Simulasi PAKEM (60 menit)
Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok yang
beranggotakan 3-5 orang, memberikan beberapa scenario pembelajaran
40. -39-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
mata pelajaran yang menerapkan prinsip PAKEM, dan meminta kelompok
memilih salah satu yang dipelajari Bersama.
4. Simulasi Mengajar (120 menit)
Peserta melaksanakan simulasi kelompok mata pelajaran masing - masing.
Dan fasilitator ikut mengamati simulasi dan mengingatkan peserta agar
mengamati proses simualsi terutama dari segi sejauh mana
pembelajarannya sesuai dengan ciri-ciri PAKEM.
5. Diskusi Kelompok: Hasil Simulasi (30 Menit)
Fasilitator memimpin diskusi membahas sejauh mana pembelajarannya
dalam simulasi memenuhi karakteristik PAKEM dan memnbahas cara-cara
meningkatkan “kepekaan” scenario. Peserta yang melakukan simulasi
mengungkapkan keberhasilan dan hambatan yang diraskannya selama
simulasi (5 menit).
6. Perbaikkan Persiapan PAKEM (120 menit)
Peserta berkerja yang dalam kelompok masing – masing memperbaikki
persiapan, lembar kerja, dan bahan belajar lain yang dirancangnya dengan
mempertimbangkan komentar dan masukkan pada diskusi sebelumnya.
Fasilitator hendaknya mengigatkan agar tiap kelompok benar – benar siap
dengan persiapan, lembar kerja, dan sebagainaya yang tekah di perbaikki
hingga kegiatan ini peserta berkonsentrasi pada plekasanaan praktik
mengajar, tidak lagi pada masalah persiapan.
7. Praktik dan Diskusi di Sekolah (180 menit)
Dalam hal ini perlu dilaksanakan mengajar dikelas selama 90 menit, dan
diskusi setelah praktik selama (90 menit). Diskusi pascapraktik dilakukan
dua kali yaitu, disekolah dan ditempat pelatihan. Diskusi di sekolah
bertujuan melibatkan guru – guru di sekolah yang ikut mengamati supaya
terjadi efek pembelajaran dan sosialisasi pada guru – guru yang tidak
mengikuti pelatihan.
8. Diskusi di Tempat pelatihan (40 menit)
41. -40-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
a. Diskusi kelompok 1: Proses Mengajar (20 menit)
Peserta dalam kelompok mengkaji pelaksanaan praktik sejauh mana
PEMBELAJARAN memenuhi karakteristik PAKEM. Diskusi terfokus
pada kualitas tugas, kegiatan yang dilakukan oleh siswa berkaitan
dengan hasil yang diharapkan, dan hambatan yang dialami pada saat
mengajar serta alternative pemecahannya, dan masukan dari guru di
sekolah. Fasilitator berkeliling ke kelompok – kelompok memberikan
arahan dengan mengingatkan peserta pada focus diskusi dam
memberikan umapn baik.
b. Diskusi kelompok 2: Umpan Baik Hasil Kerja Siswa (20 menit)
Fasilitator meminta kelompok untuk beralih topik diskusi ke pekerjaan
anak. Peserta menerima contoh karya siswa yang telah diberi umpan
balik oleh guru dari praktik mengajar. Kelompok mendiskusikan makna
dan efektivitas umpan balik yang dituliskan pada karya siswa.
9. Berbagi (40 menit)
Fasilitator memminta peserta memanjangkan (di dinding) scenario
pembelajaran yang telah diperbaiki dan hasil karya anak dihasilkan dalam
praktik pembelajaran PAKEM di sekolah. Peserta berkeliling mengamati
pekerjaan kelompok lain dalam satu mata pelajaran dan mencatat hal – hal
yang berbeda dari hasil karya kelompok mereka sendiri, kalau perlu
bertanya atau mempertanyakan hasil kerja kelompok lain untuk
memperkaya wawasan tentang PAKEM. Setelah saling berkunjung dan
berbagi, kelompok melakukan diskusi pleno dalam mata pelajaran masing –
masing untuk bertukar pendapat tentang apa yang mereka dapatkan dari
kunjung karya.
10. Kunjungan Karya
Peserta dari masing – masing mata pelajaran saling berkunjung untuk
mendapatkan ide dari pajangan mata pelajaran lain.
E. BAHAN BACAAN UNTUK FASLITATOR DAN PESERTA: tidak ada
42. -41-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
F. LEMBAR KERJA PESERTA: Format 1.1 dari Unit 1
G. BAHAN TAYANGAN UNTUK FASILITATOR
LANGKAH KEGIATAN
30’ Pemodelan PAKEM oleh fasilitator per
mata pelajaran
30’ Diskusi kelompok mengidentifikasikan
ciri-ciri PAKEM
60’ Membuat persiapan mengajar simulasi
PAKEM
120’ Simulasi PAKEM
30’ Diskusi kelompok penyempurnaan
simulasi
120’ Menyempurnakan persiapan mengajar
180’ Praktik mengajar dikelas yang nyata +
diskusi
40’ Diskusi refleksi mengajar dan umpan
balik terhadap karya siswa
40’ Berbagi: memajang, mengamati,
diskusi pleno dalam kelompok mata
pelajaran
10’ Melihat pajangan kelompok
matapelajaran lain
Mempraktikkan
PAKEM
43. -42-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
SOAL DAN JAWABAN PERTANYAAN PAKEM
1. Apakah PAKEM selalu harus dilakukan dengan kerja kelompok?
Jawab:
Tidak benar bahwa PAKEM itu identik dengan kerja kelompok.
Pembelajaran yang berkualitas haruslah memberikan pengalaman belajar yang
menarik sekaligus beragam kepada siswa. Pembelajaran kelompok, atau lebih
tepatnya pembelajaran kooperatif memang merupakan salah satu pengalaman
belajar yang penting bagi siswa. Melalui pembelajaran kooperatif siswa
berlatih untuk bekerjasama dan sharing informasi untuk memecahkan
permasalahan bersama. Namun untuk berkembang menjadi pribadi yang utuh
siswa juga perlu berlatih untuk bekerja secara mandiri dan bekerjasama dalam
kelompok yang besar. Oleh karenanya, seorang guru PAKEM hendaknya dapat
mengelola proses pembelajaran yang bervariasi dan melibatkan siswa dalam
kelompok besar (pleno), kelompok kecil (kooperatif) dan bekerja secara
individual (mandiri).
2. Apakah PAKEM harus selalu ada nyanyi/bersenang-senang?
Jawab:
Nyanyian sebagai salah satu strategi agar suasana pembelajaran
menyenangkan tentu boleh-boleh saja. Memulai pembelajaran dengan bernyanyi
memang dapat mencairkan suasana dan mengesankan bahwa guru
bersahabat/tidak galak. Namun suasana pembelajaran menyenangkan bukan
berarti bersenang-senang atau hura-hura. Suasana menyenangkan dalam hal ini
lebih berkonotasi dengan mengasyikkan, dimana siswa asyik melakukan sesuatu
dan tanpa terasa mereka telah mempelajari sesuatu atau mencapai kompetensi
tertentu. Mengkombinasikan permainan dalam pembelajaran merupakan salah
satu siasat agar pembelajaran menjadi menyenangkan, karena dunia anak-anak
adalah dunia bermain.
3. Apakah bangku/meja dalam pembelajaran sains harus selalu membentuk
kelompok? Apakah siswa perlu dikelompokkan secara terus menerus?
44. -43-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
Jawab:
Idealnya bangku untuk pembelajaran sains adalah bangku yang mudah
diatur untuk kegiatan yang melibatkan siswa dalam keseluruhan kelas (pleno),
kelompok kecil (kooperatif) atau kegiatan mandiri. Namun tidak semua sekolah
mampu menyediakan bangku/meja yang dapat diubah-ubah posisinya dengan
mudah semacam itu. Untuk mengefektifkan waktu, di sekolah-sekolah dengan
konstruksi meja yang sulit diubah-ubah, pengaturan meja/bangku telah diatur
secara kelompok. Akan tetapi dalam pembelajaran guru dapat mengelola
sedemikian rupa agar kegiatan pleno dan kegiatan individual juga dapat
dilaksanakan secara berimbang. Mengenai pengelompokan siswa, sebaiknya
anggota kelompok kecil siswa di kelas tidak tetap. Kelompok yang tetap
cenderung menciptakan kelompok-kelompok eklusif. Dengan selalu memvariasi
anggota kelompok, siswa akan terbiasa beradaptasi dengan berbagai karakter
temannya dan belajar bekerjasama dengan orang lain.
4. Apakah PAKEM dapat diterapkan di sekolah saya mengingat siswa-siswa saya
cenderung diam atau sulit diajak untuk sharing pendapat atau diskusi?
Jawab:
Membiasakan siswa melakukan diskusi interaktif memang bukan perkara
mudah, apalagi jika siswa-siswa kita memiliki sejarah pembelajaran yang
berpusat pada guru pada masa-masa sebelumnya. Namun harus ada yang
memulai agar siswa tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang terbuka dan terbiasa
mengungkapkan pendapat dan dapat menerima pendapat orang lain. Sebagai
guru kita dapat memulainya dengan memberikan kesan bersahabat (tidak
galak) ketika berinteraksi dengan mereka, memberi kesempatan pada semua
siswa untuk mengemukakan pendapatnya dengan memanfaatkan pertanyaan-
pertanyaan terbuka serta toleran terhadap jawaban yang kurang tepat dan
memberikan reward pada siswa yang aktif di kelas. Hal yang penting dicatat
45. -44-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
adalah pentingnya guru secara terus menerus meningkatkan strategi bertanya
di kelas.
5. Apakah sekolah bisa melaksanakan PAKEM mengingat PAKEM memerlukan
biaya yang cukup besar?
Jawab:
Pembelajaran PAKEM yang berkualitas memang memerlukan media dan
sumber belajar yang menunjang. Akan tetapi hal itu tidak selalu berkonotasi
dengan biaya yang besar. Jika guru cukup trampil dan kreatif, guru dapat
memanfaatkan benda-benda dilingkungan sekolah dan alat-alat bekas
sederhana untuk melaksanakan pembelajaran pakem. Pembelajaran mengenai
gerak lurus beraturan memang akan menarik jika guru menggunakan kit ticker
timer. Namun jika disekolah tidak ada, guru bisa menggunakan alroji dan kapur
tulis untuk menghasilkan hal yang sama menariknya. Hal serupa dapat terjadi
jika guru ingin meningkatkan suasana kelas yang lebih semarak, beberapa
bahan bekas dapat disulap menjadi piranti yang menarik untuk kelengkapan
kelas pakem. Ketrampilan guru dan kepala sekolah dalam melibatkan orang tua
(yang tergabung dalam paguyuban sekolah atau guru intip) dalam
pengembangan media dan sumber belajar
6. Saya takut dengan menerapkan pembelajaran PAKEM materi pembelajaran
tidak habis!
Jawab:
Memang benar bahwa pembelajaran PAKEM memerlukan waktu yang
lebih panjang dari pembelajaran konvensional. Tetapi pembelajaran PAKEM
yang baik juga harus efektif dalam artian dapat mencapai tujuan pembelajaran
sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia. Istilah materi pembelajaran tidak
habis sesungguhnya lebih cocok ketika kita menggunakan kurikulum berbasis
materi. Sedang pada kurikulum berbasis kompetensi tujuan utamanya adalah
ketercapaian kompetensi. Materi pembelajaran telah banyak dipangkas dalam
46. -45-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
kurikulum berbasis kompetensi. Hal yang perlu diperhatikan adalah kebiasaan
guru yang mengajar berdasarkan buku ajar. Pembelajaran yang baik
seharusnya mengacu pada ketercapaian indikator dan kompetensi dasar.
7. Saya ragu jangan-jangan dengan pembelajaran PAKEM siswa justru tidak dapat
menjawab pertanyaan tes hasil belajar!
Jawab:
Dalam pembelajaran PAKEM terdapat unsur efektif, artinya
pembelajaran PAKEM yang baik seharusnya dapat mengantarkan siswa
memahami konsep dengan baik termasuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tes
hasil belajar. Jika memang perlu memberikan latihan guru juga bisa
mengkombinasikannya dengan latihan soal. Caranya pembelajaran PAKEM
memberikan kesempatan pada siswa untuk membangun konsep setelah itu
waktu yang tersisa dapat dimanfaatkan untuk latihan soal-soal.
8. Saya merasa tidak berbakat untuk mengajar PAKEM, bagaimana?
Jawab:
Pembelajaran PAKEM memang memerlukan karakter guru yang dinamis,
ramah, humoris serta dapat menjalin interaksi yang positif dengan siswa.
Beberapa karakteristik itu mungkin tidak kita miliki. Namun demikian bukan
berarti karakter guru pakem tidak bisa dipelajari. Cobalah mulai menerapkan
PAKEM dan mintalah komentar teman-teman. Berbagai instrumen pelaksanaan
pembelajaran juga dapat kita manfaatkan sebagai evaluasi diri pembelajaran
PAKEM kita.
9. Saya rasa pembelajaran PAKEM juga memerlukan persiapan yang matang
dengan demikian memerlukan waktu dan tenaga ekstra untuk
mempersiapkannya.
Jawab:
Tidak dapat dipungkiri bahwa pembelajaran yang baik diawali dengan
perencanaan yang matang. Sebaik apapun dan seberapapun pengalamannya,
guru perlu mempersiapkan pembelajaran yang akan diimplementasikannya.
47. -46-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
Persiapan ini mula-mula akan menyita waktu, namun dengan semakin trampilnya
guru menyiapkan RPP waktu yang diperlukan juga semakin sedikit. Apalagi jika
kita sudah mengulangi materi yang sama, guru tinggal melakukan revisi di sana-
sini. Idealnya guru PAKEM hanya memerlukan 30 menit untuk menyiapkan
suatu pembelajaran.
10. Dalam pembelajaran PAKEM siswa dibiasakan berani mengemukakan pendapat
dalam suasana kelas yang ramah. Yang menjadi pertanyaan apakah anak tidak
berpotensi menjadi ngelunjak/tidak sopan?
Jawab:
Pembelajaran PAKEM memang mendorong siswa untuk terlibat secara
aktif dalam pembelajaran. Suasana pembelajaran juga dikondisikan sedemikian
rupa sehingga tercipta suasana pembelajaran yang ramah dan bersahabat.
Untuk menghindari atau meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan misalnya
keributan di kelas, guru perlu menegakkan kesepakatan-kesepakatan kelas.
Kepada siswa juga perlu diberikan batas-batas agar perilaku siswa tidak
kebablasan sehingga terkesan tidak sopan.
Model Pembelajaran - Soal dan Jawaban
Latihan Soal Pilihan Ganda Tentang Model Pembelajaran
1. Pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran
dikelas maupun tutorial merupakan...
a. Model pembelajaran
b. Metode pembelajaran
c. Evaluasi pembelajaran
d. Program pembelajaran
2. Kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling
membantu mengkontruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri
merupakan model pembelajaran...
a. Koperatif
b. Kontekstual
48. -47-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
c. Realistik
d. Langsung
3. Pembelajaran yang dimulai dengan sajian atau tanya jawab lisan (ramah,
terbuka, negosiasi) yang terkait dengan dunia nyata kehidupan siswa (daily life
modeling), sehingga akan terasa manfaat dari materi yang akan disajkan,
motivasi belajar muncul, dunia pikiran siswa menjadi konkret, dan suasana
menjadi kondusif – nyaman dan menyenangkan merupakan model
pembelajaran...
a. Koperatif
b. Kontekstual
c. Realistik
d. Langsung
4. Aktivitas (doing) konstruksivis, realitas (kebermaknaan proses-aplikasi),
pemahaman (menemukan-informal daam konteks melalui refleksi, informal ke
formal), inter-twinment (keterkaitan-intekoneksi antar konsep), interaksi
(pembelajaran sebagai aktivitas sosial, sharing), dan bimbingan (dari guru
dalam penemuan) merupakan model pembelajaran...
a. Koperatif
b. Kontekstual
c. Realistik
d. Langsung
5. Melatih dan mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang
berorientasi pada masalah otentik dari kehidupan aktual siswa, untuk
merangsang kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan model
pembelajaran...
a. Koperatif
b. Kontekstual
c. Realistik
d. Berbasis masalah
49. -48-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
6. Mencari atau menemukan cara penyelesaian (menemukan pola, aturan, atau
algoritma) merupakan model pembelajaran...
a. Problem solving
b. Problem posing
c. Problem terbuka
d. Probing-prompting
7. Pemecahan masalah dengan melalui elaborasi, yaitu merumuskan kembali
masalah menjadi bagian-bagian yang lebih simple sehingga dipahami merupakan
model pembelajaran...
a. Problem solving
b. Problem posing
c. Problem terbuka
d. Probing-prompting
8. Pembelajaran yang menyajikan permasalahan dengan pemecahan berbagai cara
(flexibility) dan solusinya juga bisa beragam (multi jawab, fluency) merupakan
model pembelajaran...
a. Problem solving
b. Problem posing
c. Problem terbuka
d. Probing-prompting
9. Pembelajaran dengan cara guru menyajikan serangkaian pertanyaan yang
sifatnya menuntun dan menggali sehingga terjadi proses berpikir yang
mengaitkan pengetahuan setiap siswa dan pengalamannya dengan pengetahuan
baru yang sedang dipelajari merupakan model pembelajaran...
a. Problem solving
b. Problem posing
c. Problem terbuka
d. Probing-prompting
50. -49-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
10. Mulai dari eksplorasi (deskripsi), kemudian eksplanasi (empiric), dan diakhiri
dengan aplikasi (aduktif) merupakan model pembelajaran...
a. Bersiklus
b. Resiprokal
c. SAVI
d. TGT
11. Informasi, pengarahan, berkelompok mengerjakan LKSD-modul, membaca-
merangkum merupakan model pembelajaran...
a. Bersiklus
b. Resiprokal
c. SAVI
d. TGT
12. Pembelajaran yang menekankan bahwa belajar haruslah memanfaatkan semua
alat indra yang dimiliki siswa merupakan model pembelajaran...
a. Bersiklus
b. Resiprokal
c. SAVI
d. TGT
13. Penerapan model dengan cara mengelompokkan siswa heterogen, tugas tiap
kelompok bisa sama bisa berbeda. Setelah memperoleh tugas, setiap kelompok
bekerja sama dalam bentuk kerja individual dan diskusi. Usahakan dinamika
kelompok kohesif dan kompak serta tumbuh rasa kompetisi antar kelompok,
suasana diskusi nyaman dan menyenangkan seperti dalam kondisi permainan
(games) yaitu dengan cara guru bersikap terbuka, ramah , lembut, santun, dan
ada sajian bodoran. Setelah selesai kerja kelompok sajikan hasil kelompok
sehingga terjadi diskusi kelas merupakan model pembelajaran...
a. Bersiklus
b. Resiprokal
c. SAVI
51. -50-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
d. TGT
14. Pembelajaran ini sangat cocok untuk mereview pengetahuan awal siswa.
Informasi kompetensi, sajian permasalahan terbuka, siswa berkelompok untuk
menanggapi dan membuat berbagai alternatif jawaban, presentasi hasil diskusi
kelompok, siswa membuat kesimpulan dari hasil setiap kelompok, evaluasi dan
refleksi merupakan model pembelajaran...
a. Mind Mapping
b. STAD
c. Jigsaw
d. Debate
15. Pengarahan, buat kelompok heterogen (4-5 orang), diskusikan bahan belajar-
LKS-modul secara kolabratif, sajian-presentasi kelompok sehingga terjadi
diskusi kelas, kuis individual dan buat skor perkembangan tiap siswa atau
kelompok, umumkan rekor tim dan individual dan berikan reward merupakan
model pembelajaran...
a. Mind Mapping
b. STAD
c. Jigsaw
d. Debate
16. Pengarahan, informasi bahan ajar, buat kelompok heterogen, berikan bahan
ajar (LKS) yang terdiri dari beberapa bagian sesuai dengan banyak siswa dalam
kelompok, tiap anggota kelompok bertugas membahas bagian tertentu, tiap
kelompok bahan belajar sama, buat kelompok ahli sesuai bagian bahan ajar
yang sama sehingga terjadi kerja sama dan diskusi, kembali ke kelompok asal,
pelaksanaan tutorial pada kelompok asal oleh anggota kelompok ahli,
penyimpulan dan evaluasi, refleksi merupakan model pembelajaran...
a. Mind Mapping
b. STAD
c. Jigsaw
52. -51-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
d. Debate
17. Siswa menjadi 2 kelompok kemudian duduk berhadapan, siswa membaca materi
bahan ajar untuk dicermati oleh masing-masing kelompok, sajian presentasi
hasil bacaan oleh perwakilan salah satu kelompok kemudian ditanggapi oleh
kelompok lainnya begitu seterusnya secara bergantian, guru membimbing
membuat kesimpulan dan menambahkannya biola perlu merupakan model
pembelajaran...
a. Mind Mapping
b. STAD
c. Jigsaw
d. Debate
18. Diantara istilah model, pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran,
manakah yang mempunyai cakupan yang paling luas adalah…
a. Model pembelajaran
b. Strategi Pembelajaran
c. Pendekatan Pembelajaran
d. Metode pembelajaran
19. Berikut ini yang merupakan contoh pendekatan pembelajaran, adalah
a. Pembelajaran kooperatif
b. Pemecahan masalah
c. Cara belajar Siswa Aktif
d. Penemuan
20. Berikut yang merupakan pernyataan yang paling benar adalah…
a. Pendekatan pembelajaran merupakan gabungan dari berbagai strategi
belajar
b. Model pembelajaran dicirikan dengan adanya sintaks pembelajaran
c. Suatu pembelajaran selalu menggunakan teknik pembelajaran
d. Model pembelajaran merupakan realisasi dari suatu pendekatan
pembelajaran
53. -52-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Asmani, J. M. (2010). 7 Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif,
Efektif, dan menyenangkan). Jogjakarta: Diva Pers
Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran (Bandung: Alfabeta, 2009), hal. 54.
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hal. 63.
Basuki T, (2000), Pembelajaran Matematika Disertai dengan Penyusunan Peta
Konsep. (Tesis). Bandung: Program Pasca sarjana, Universitas Pendidikan
Indonesia.
Cahyani, I. (2015). Peningkatan Keterampilan Menulis dengan Model PAKEM
melalui Teknik Menjadi Wartawan Junior di Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan. 8(1); 39-54
Jamal Ma’mur Asmani, 7 Aplikasi PAKEM (Yogyakarta: Diva Press, 2011), hal. 5.
Johnson, B., & Christensen, L. (2008). Educational research: quantitative,
qualitative and mixed approach (3ed). Thousand Oaks. California: Sage
Publiction. Inc. Rd
Kiryakova, A. V, Tretiakov, A. N., Kolga, V. V, Piralova, O. F., & Dzhamalova, B. B.
(2016). Experimental Study of the Effectiveness of College Students’
Vocational Training in Conditions of Social Partnership. IEJME. 11(3);
457-466.
Mulyono, Strategi Pembelajaran, (Malang: UIN-Maliki Press, 2012), cet. Ke-2,
h.vii
Rusman, Model-Model Pembelajaran (Jakarta: PT Raja Gravindo Persada, 2010),
hal. 1.
DAFTAR PUSTAKA
54. -53-
MODUL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
PAKEM
Rusman, Model-model Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013),
cet. Ke- 6, h. 353-354
Saptaningrum, E & Kusdaryani, W. (2010). Model PAKEM melalui Pendekatan
Tematik untuk Pembelajaran Sains SD. Jurnal Penelitian Pembelajaran
Fisika (JP2F). 1(1); 92-104.
Setiono, K (1983) Teori Perkembanmgan Kognitif. Bandung: Fakultas Psikologi
Universitas Pajajaran.
Slameto. (2007). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sri Melda Mentali, “Pengertian PAKEM”, Jurnal Kurikulum dan Pembelajaran
(online), http//Sri Melda Mentali. Wordpress. Com, diakses 04 November
2018.
Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru (Surabaya: Usaha
Nasional, 1991), hal. 12-13
Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2014), cet.
Ke-2, h.