SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas hidayah-Nyalah paper
ini dapat diselesaikan. Paper ini penulis sampaikan kepada pembina mata kuliah Strategi
Belajar Mengajar Ibu Ida Noorhaida sebagai salah satu tugas kelompok. Tidak lupa penulis
ucapkan terimakasih kepada Ibu yang telah berjasa mencurahkan ilmu kepada penulis
mengajar trategi Belajar Mengajar.
Penulis memohon kepada Ibu dosen khususnya, umumnya para pembaca apabila
menemukan kesalahan atau kekurangan dalam karya tulis ini, baik dari segi bahasanya
maupun isinya, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun kepada
semua pembaca demi lebih baiknya karya-karya tulis yang akan datang.
Semarang, 29 November 2013
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
BAB II PEMBAHASAN 5
A. Pengertian Keterampilan Dasar Mengajar 5
B. Alasan Pentingnya Keterampilan Dasar Mengajar 7
C. Jenis-jenis Keterampilan Dasar Mengajar 9
1. Keterampilan menjelaskan 9
2. Keterampilan bertanya 9
3. Keterampilan menggunakan variasi stimulus 11
4. Keterampilan memberi penguatan 11
5. Keterampilan membukan dan menutup pelajaran 12
6. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan 13
7. Keterampilan mengelola kelas 13
8. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil 15
BAB III SIMPULAN 17
DAFTAR PUSTAKA 18
3
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidik merupakan seseorang yang penting dalam rangka berlangsungnya suatu
pendidikan. Guru sebagai seorang pendidik hendaknya memiliki delapan keterampilan
dasar mengajar, yaitu keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan
menjelaskan, keterampilan bertanya, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan
memberi penguatan, keterampilan membimbing diskusi, keterampilan mengelola
kelas,dan terakhir keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
Sari dari keterampilan dasar mengajar ini diambil dari berbagai sumber dimana
bahan ini digunakan untuk para mahasiswa yang melakukan praktek mengajar di sekolah
sebelum dia bekerja sepenuhnya sebagai seorang guru. Pada kenyataannya dewasa ini
banyak para guru yang mengajar dengan pola tradisional dan mengabaikan keterampilan-
keterampilan yang sangat mendasar ini.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Keterampilan Dasar Mengajar
Istilah belajar sering digandengkan dengan mengajar, sehingga sudah menjadi satu
kalimat majemuk “kegiatan belajar mengajar” (KBM), proses belajar mengajar (PBM)
dan untuk menyebutkan kedua istilah tersebut, saat ini disatukan dengan “pembelajaran”.
Dengan demikian jika disebut “pembelajaran” itu berarti menunjukkan proses kegiatan
yang melibatkan unsure:1) belajar; 2) mengajar.
Mengajar (teaching) memiliki banyak pengertian, mulai dari pengertian yang sudah
lama (tradisional) sampai pada pengertian yang terbaru (kontemporer). Secara deskriptif
mengajar diartikan sebagai proses menyampaikan informasi atau pengetahuan dari guru,
dosen, instruktur atau widyaiswara kepada siswa. Merujuk pada pengertian mengajar
tersebut, inti dari mengajar adalah proses menyampaikan (transfer) atau memindahkan.
Memang dalam mengajar ada unsure menyampaikan atau transfer dari guru, dosen,
instruktur atau widyaiswara kepada siswa. Akan tetapi pengertian memindahkan tersebut
bukanseperti seorang memindahkan air minum dari satu cangkir ke cangkir yang lain.
Air yang dipindahkan dari satu cangkir ke cangkir yang lain volumenya akan tetap sama
bahkan karena mungkin terjadi proses penguapan, maka volume air yang dipindahkan itu
akan semakin berkurang (menyusut) dari keadaan sebelumnya.
Oleh karena itu mengajar yang diartikan proses 5 menyampaikan (transfer),
maknanya adalah “menyebarluaskan, memperkaya” pengalaman belajar siswa sehingga
dapat mengembangkan potensi siswa secara maksimal. Makna lain dari pengertian
mengajar sebagai proses menyampaikan, selain upaya menyebarluaskan dan
memperkaya pengalaman belajar siswa ialah menanamka pengetahuan, sikap dan
keterampilan.
Menanamkan satu pohon mangga, maka kemudian akan menghasilkan beberapa
cabang dan ranting dan dari situlah keluar mangga yang banyak. Dari ilustraasi tersebut
bahwa mengajar sebagai proses transfer adalah menanamkan pengetahuan, sikap dan
keterampilan, sehingga potensi berfikir (pengetahuan), sikap, keterampilan, kebiasaan
dan kecakapan yang dimiliki siswa akan berkembang secara optimal.
Perkembangan berikutnya pengertian mengjar, yang kini banyak dianut yaitu suatu
proses mengatur dan mengelola lingkungan elajar agar berinteraksi dengan siswa untuk
5
mencapai tujuan pembelajaran. Inti pengertian mengajar (tradisonal maupun
kontempoter) keduanya sama yaitu untuk mengubah perilaku siswa, yakni dimiliki dan
terkembangkannya pengetahuan/wawasan berfikir, sikap, kebiasaan, dan keterampilan
atau kecakapan atau yang lebih popular perubahan berkenaan dengan: pengetahuan,
sikap dan keterampilan.
Perbedaanya terletak pada proses upaya merubah tingkah laku tersebut. Pandangan
lama melalui proses menyampaikan (transfer) yang kadang-kadang sering diartikan
sempit, hanya terbatas sebagai proses menyampaikan atau memindahkan pengetahuan
dan keterampilan saja, sedangkan pada pengertian yang baru, bahwa 6 perubahan
perilaku tersebut dilakukan dengan cara “mengelaola lingkungan pembelajaran agar
berinteraks dengan siswa.”
Dalam mengajar ada dua kemampuan pokok yang harus dikuasai oleh guru, dosen,
instruktur atau widyaiswara, yaitu: 1) menguasai materi atau bahan ajar yang diajarkan
(what to teach), 2) menguasai metodelogi atau cara untuk membelajarkannya (how to
teach). Keterampilan dasar mengajar termasuk kedalam aspek nomor 2 yaitu cara
membelajarkan siswa. Keterampilan dasar mengajar mutlak harus dimiliki dan dikuasai
oleh setiap guru, dosen, instruktur, atau widyaiswara, karena keterampilan dasar
mengajar bahwa mengajar bukan sekedar proses menyampaikan pengetahuan saja, akan
tetapi menyangkut aspek yang lebih luas seperti: pembinaan sikap, emosional, karakter,
kebiasaan, dan nilai-nilai.
Keterampilan dasar mengajar (teaching skill) adalah kemampuan atau keterampilan
yang khusus (most spesifis instructional behaviours) yang harus dimiliki oleh guru,
dosen, instruktur atau widyaiswara agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara
efektif, efisien dan professional. Dengan demikan keterampilan dasar mengajar
berkenaan dengan beberapa kemampuan atau keterampilan yang bersifat mendasar
dengan beberapa kemampuan atau keterampilan ayng bersifat mendasar dan melekat
harus dimiliki dan diaktualisasikan oleh setiap guru, dosen, instruktur atau widyaiswara
dalam melakasanakan tugasnya.
6
B. Alasan Pentingnya Keterampilan Dasar Mengajar
Menurut UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, terutama Pasal 1, guru
adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak
usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Sementara itu, tenaga pendidik adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas
utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
Dengan munculnya UU ini guru/dosen sudah diakui sebagai tenaga professional setara
dengan profesi lain.
Yang dimaksud profesional di sini adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan
oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian,
kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta
memerlukan pendidikan profesi. Karena sebagai tenaga professional, maka seorang
pendidik harus mempunyai kompetensi tertentu disyaratkan. Kompetensi yang dimaksud
adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,
dihayati, dan dikuasai oleh tenaga pendidik dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Menurut UU seorang pendidik harus mempunyai empat kompetensi, yaitu
pedagogis, kepribadian, sosial, dan professional. Kompetensi pedagogis adalah
kemampuan seorang pendidik mengelola pembelajaran peserta didik, kompetensi
kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan
berwibawa serta menjadi teladan peserta didik, kompetensi sosial adalah kemampuan
berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama
pendidik, teman sejawat, dan masyarakat sekitar, sementara kompetensi profesional
adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam.
Secara eksplisit empat kompetensi ini agaknya hanya ditekankan bagi seorang
guru, namun sebenarnya juga berlaku bagi seorang dosen. Bahwa siapa pun yang akan
menjadi tenaga pendidik, dosen ataupun guru, seharusnya mempunyai empat kompetensi
di atas. Setiap tenaga pendidik harus mempunyai kemampuan menyampaikan materi
yang dimiliki kepada peserta didik secara tepat. Untuk itu, pemahaman tentang konsep
pendidikan, belajar dan psikologi orang dewasa perlu dimiliki seorang tenaga pendidik.
Sebab, kita mungkin sering mendengar ada seorang tenaga pendidik yang sangat diakui
keilmuannya namun ketika mengajar di kelas sama sekali tidak dipahami oleh peserta
didik.
7
Ada dua kemungkinan yang menyebabkan hal ini, yaitu peserta didik yang di
bawah standar atau tenaga pendidik yang tidak memahami audiens. Dalam ilmu
pendidikan, kemungkinan yang kedua lebih menjadi penyebab utama. Bahwa seorang
tenaga pendidik seharusnya lebih mengenal peserta didik dan tahu cara bagaimana
menyampaikan materi secara tepat. Bertolak dari kasus tersebut, sudah seharusnya
seorang tenaga pendidik dan calon tenaga pendidik mempunyai kemampuan pedagogis
agar apa yang disampaikan di kelas dapat dipahami oleh peserta didik yang pada
akhirnya dapat mencerahkan mereka.
Kemampuan pedagogis yang dimaksud di sini antara lain terkait dengan metode
pembelajaran, teknik mengelola kelas, menggunakan media, teknik mengevaluasi sampai
melakukan refleksi proses pembelajaran. Yang perlu kita pahami bersama adalah bahwa
mengajar adalah bukan sekedar proses penyampaian atau penerusan pengetahuan.
Mengajar merupakan suatu proses yang kompleks, yaitu penggunaan secara `integratif
sejumlah keterampilan untuk menyampaikan pesan.
Pengintegrasian keterampilan-keterampilan yang dimaksud dilandasi oleh
seperangkat teori dan diarahkan oleh suatu wawasan. Sedangkan aplikasinya secara unik
dalam arti secara simultan dipengarhi oleh semua komponen belajar-mengajar.
Komponen yang dimaksud yaitu tujuan yang ingin dicapai, pesan yang ingin
disampaikan, subjek didik, fasilitas dan lingkungan belajar, serta yang tidak pentingnya
keterampilan, kebiasaan serta wawasan tentang diri dan misi seorang guru/dosen sebagai
pendidik.
Kompetensi dasar mengajar dalam tulisan ini lebih dimaksudkan sebagai
pengetahuan dasar pembelajaran yang perlu dipahami seorang tenaga pendidik. Sebagai
sebuah kemampuan minimal, maka seorang tenaga pendidik harus mampu melakukan
inovasi dan kreatifitas dalam pembelajaran. Terlebih bahwa jika yang dihadapi adalah
manusia dewasa yang sudah mempunyai pengetahuan dan kemandirian berpikir
meskipun masih perlu pendampingan dan mitra belajar. Untuk itu, semangat terus belajar
dan menambah wawasan tentang kependidikan harus dilakukan seorang tenaga pendidik,
apa pun pelajaran/matakuliah yang diampu dan apa pun latar belakang pendidikannya,
termasuk tenaga pendidik yang berlatar belakang kependidikan
8
C. Jenis-Jenis Keterampilan Dasar Mengajar
Keterampilan dasar mengajar yang harus ada pada seorang tenaga pengajar atau pendidik
dapat dibedakan menjadi 8 jenis keterampilan. Keterampilan dasar mengajar tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Keterampilan Menjelaskan
a. Pengertian keterampilan menjelaskan
Keterampilan menjelasakan adalah suatu keterampilan menyajikan bahan
belajar yang diorganisasikan secara sistematis sebagai suatu kesatuan yang
berarti, sehingga mudah dipahami para peserta didik.
b. Prinsip-prinsip menjelaskan
1) Penjelasan harus disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta
didik
2) Penjelasan harus diselingi tanya jawab
3) Materi penjelasan harus dikuasai secara baik oleh guru
4) Penjelasan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran
5) Materi penjelasan harus bermanfaat dan bermakna bagi peserta didik
6) Dapat menjelaskan harus disertai dengan contoh-contoh yang kongkrit dan
dihubungkan dengan kehidupan
c. Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam menjelaskan
1) Bahasa yang digunakan dalam menjelaskan harus sederhana, terang dan jelas
2) Bahan yang akan diterangkan dipersiapkan dan dikuasai terlebih dahulu
3) Pokok-pokok yang diterangkan harus disimpulkan
4) Dalam menjelaskan serta dengan contoh dan ilustrasi
5) Adakan pengecekan terhadap tingkat pemahaman peserta didik melalui
pertanyaan-pertanyaan.
2. Keterampilan Bertanya
a. Pengertian keterampilan bertanya
Bertanya merupakan suatu unsur yang selalu ada dalam proses komunikasi,
termasuk dalam komunikasi pembelajaran. Keterampilan bertanya merupakan
ucapan atau pertanyaan yang dilontarkan guru sebagai stimulus untuk
memunculkan atau menumbuhkan jawaban(respon) dari peserta didik.
b. Tujuan keterampilan bertanya :
1) Memotivasi peserta didik agar terlibat dalam interaksi belajar
9
2) Melatih kemampuan mengutarakan pendapat
3) Merangsang dan meningkatkan kemampuan berfikir peserta didik
4) Melatih peserta didik berfikir divergen
5) Mencapai tujuan belajar
c. Jenis-jenis pertanyaan
1) Pertanyaan langsung, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada salah satu
peserta didik
2) Pertanyaan umum dan terbuka, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada
seluruh kelas
3) Pertanyaan retorik, yaitu pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban
4) Pertanyaan faktual, yaitu pertanyaan untuk menggali fakta dan informasi
5) Pertanyaaan yang diarahkan kembali, yaitu pertanyaan yang dikembalikan
kepada peserta didik atas pertanyaan peserta didik lain
6) Pertanyaan memimpin (Leading Question) yaitu pertanyaan yang jawabannya
tersimpul dalam pertanyaan itu sendiri
d. Prinsip-prinsip bertanya
1) Pertanyaan hendaknya mengenai satu masalah saja. Berikan waktu berfikir
kepada peserta didik
2) Pertanyaan hendaknya singkat, jelas dan disusun dengan kata-kata yang
sederhana
3) Pertanyaan didistribusikan secara merata kepada para peserta didik
4) Pertanyaan langsung sebaiknya diberikan secara random
5) Pertanyaan hendaknya disesuaikan dengan kemampuan dan kesiapan peserta
didik
6) Sebaiknya hindari pertanyaan retorika atau leading question.
e. Teknik-teknik dalam bertanya
1) Tekhnik menunggu
2) Tekhnik menguatkan kembali
3) Tekhnik menuntun dan menggali
4) Tekhnik mekacak
10
3. Keterampilan Menggunakan Variasi Stimulus
a. Pengertian keterampilan menggunakan variasi
Keterampilan menggunakan variasi stimulus merupakan keterampilan guru
dalam menggunakan bermacam kemampuan dalam mengajar untuk memberikan
rangsangan kepada siswa agar suasana pembelajaran selalu menarik, sehingga
siswa bergairah dan antusias dalam menerima pembelajaran dan aktivitas belajar
mengajar dapat berlangsung secara efektif.
b. Tujuan penggunaan variasi dalam proses belajar mengajar :
1) Menghilangkan kejemuan dalam mengikuti proses belajar
2) Mempertahankan kondisi optimal belajar
3) Meningkatkan perhatian dan motivasi peserta didik
4) Memudahkan pencapaian tujuan pengajaran
c. Jenis-jenis variasi dalam mengajar
1) Variasi dalam penggunaan media
2) Variasi dalam gaya mengajar
3) Variasi dalam penggunaan metode
4) Variasi dalam pola interaksi yaitu gunakan pola interaksi multi arah
d. Prinsip-prinsip penggunaan variasi dalam pengajaran
1) Gunakan variasi dengan wajar, jangan dibuat-buat
2) Perubahan satu jenis variasi ke variasi lainnya harus efektif
3) Penggunaan variasi harus direncakan dan sesuai dengan bahan, metode, dan
karakteristik peserta didik
4. Keterampilan Memberi Penguatan
a. Pegertian keterampilan memberi penguatan
Memberi penguatan atau reincorcement merupakan tindakan atau respon
terhadap suatu bentuk perilaku yang dapat mendorong munculnya peningkatan
kualitas tingkah laku tersebut di saat yang lain.
b. Tujuan penggunaan keterampilan memberi penguatan :
1) Menimbulkan perhatian peserta didik
2) Membangkitkan motivasi belajar peserta didik
3) Menumbuhkan kemampuan berinisiatif secara pribadi
4) Merangsang peserta didik berfikir yang baik
11
5) Mengembalikan dan mengubah sikap negatif peserta dalam belajar ke arah
perilaku yang mendukung belajar
c. Jenis-jenis penguatan
1) Penguatan Verbal
2) Penguatan Gestural
3) Penguatan dengan cara mendekatinya
4) Penguatan dengan cara sambutan
5) Penguatan dengan memberikan kegiatan yang menyenangkan
6) Penguatan berupa tanda atau benda
d. Prinsip-prinsip penguatan
1) Dilakukan dengan hangat dan semangat
2) Memberikan kesan positif kepada peserta didik
3) Berdampak terhadap perilaku positif
4) Dapat bersifat pribadi atau kelompok
5) Hindari penggunaan respon negative
5. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
a. Pengertian Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Keterampilan membuka pelajaran adalah usaha guru untuk mengkondisikan
mental peserta didik agar siap dalam menerima pelajaran. Dalam membuka
pelajaran peserta didik harus mengetahui tujuan yang akan dicapai dan langkah-
langkah yang akan ditempuh.
Keterampilan menutup pelajaran adalah keterampilan guru dalam mengakhiri
kegitan inti pelajaran. Dalam menutup pelajaran, guru dapat menyimpulkan
materi pelajaran, mengetahui tingkat pencapaian peserta didik dan tingkat
keberhasilan guna dalam proses belajar mengajar.
b. Tujuan membuka dan menutup pelajaran adalah :
1) Untuk menimbulkan minat dan perhatian peserta didik terhadap pelajaran
yang akan dibicarakan
2) Menyiapkan mental para peserta didik agar siap memasuki persoalan yang
akan dibicarakan
3) Memungkinkan peserta didik mengetahui tingkat keberhasailan dalam
pelajaran
4) Agar peserta didik mengetahui batas-batas tugasnya yang akan dikerjakan
12
c. Prinsip-prinsip keterampilan membuka dan menutup pelajaran
1) Dalam membuka pelajaran harus memberi makna kepada peserta didik, yaitu
dengan menggunakan cara-cara yang relevan dengan tujuan dan bahan yang
akan disampaikan
2) Hubungan antara pendahuluan dengan inti pengajaran serta dengan tugas-
tugas yang dikerjakan sebagai tindak lanjut nampak jelas dan logis
3) Menggunakan apersepsi yaitu mengenalkan pokok pelajaran dengan
menghubungkannya terhadap pengetahuan yang sudah diketahui oleh peserta
didik.
6. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan
a. Pengertian mengajar kelompok kecil dan perorangan
Keterampilan mengajar kelompok kecil adalah kemampuan guru melayani
kegiatan peserta didik dalam belajar secara kelompok dengan jumlah peserta
didik berkisar antara 3 hingga 5 orang atau paling banyak 8 orang untuk setiap
kelompoknya. Sedangkan keterampilan dalam pengajaran perorangan atau
pengajaran individual adalah kemampuan guru dalam mennetukan tujuan, bahan
ajar, prosedur dan waktu yang digunakan dalam pengajaran dengan
memperhatikan tuntutan-tuntutan atau perbedaan-perbedaan individual peserta
didik.
b. Tujuan guru mengembangkan keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan adalah :
1) Keterampilan dalam pendekatan pribadi
2) Keterampilan dalam mengorganisasi
3) Keterampilan dalam membimbing belajar
4) Keterampilan dalam merencakan dan melaksanakan KBM
7. Keterampilan Mengelola Kelas
a. Pengertian keterampilan mengelola kelas
Keterampilan mengelola kelas merupakan kemampuan guru dalam
mewujudkan dan mempertahankan suasana belajar mengajar yang optimal.
b. Tujuan dari pengelolaan kelas adalah :
1) Mewujudkan situasi dan kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik
memgembangkan kemampuannya secara optimal
13
2) Menghilangkan berbagai hambatan dan pelanggaran disipilin yang dapat
merintangi terwujudnya interaksi belajar mengajar
3) Mempertahankan keadaan yang stabil dalam susana kelas, sahingga bila
terjadi gangguan dalam belajar mengajar dapat dikurangi dan dihindari
4) Melayani dan membimbing perbedaan individual peserta didik
5) Mengatur semua perlengkapan dan peralatan yang memungkinkan peserta
didik belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional dan intelektual
peserta didik dalam kelas.
c. Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas
1) Keluwesan, digunakan apabila guru mendapatkan hambatan dalam perilaku
peserta didik, sehingga guru dapat merubah strategi mengajarnya
2) Kehangatan dan keantusiasan
3) Bervariasi, gunakan variasi dalam proses belajar mengajar
4) Tantangan, gunakan kata-kata, tindakan atau bahan sajian yang menantang
5) Tanamkan displin diri, selalu mendorong peserta didik agar memiliki disipin
diri
6) Menekankan hal-hal positif, memikirkan hal positif dan menghindarkan
konsentrasi pada hal negative
d. Komponen Keterampilan Pengelolaan Kelas
1) Keterampilan yang bersifat preventif guru dapat menggunakan
kemampuannya dengan cara :
a) Memusatkan perhatian
b) Menunjukkan sikap tanggap
c) Menegur
d) Membagi perhatian
e) Memberi petunjuk-petunjuk yang jelas
f) Memberi penguatan
2) Keterampilan megelola kelas yang bersifat represif, guru dapat menggunakan
keterampilan dengan cara :
a) Pengelolaan kelompok
b) Modifikasi tingkah laku
c) Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah
14
e. Hal-hal yang harus dihindari dalam mengembangkan keterampilan mengelola
kelas :
1) Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan
2) Pengulangan penjelasan yang tidak perlu
3) Penyimpangan
4) Kesenyapan
5) Bertele-tele
8. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
a. Pengertian
Diskusi kelompok kecil adalah suatu proses belajar yang dilakukan dalam
kerja sama kelompok bertujuan memecahkan suatu permasalahan, mengkaji
konsep, prinsip atau kelompok tertentu. Untuk itu guru memiliki peran sangat
penting sebagai pembimbing agar proses diskusi dapat berlangsung sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
b. Prinsip-prinsip membimbing diskusi kelompok kecil :
1) Laksanakan diskusi dalam suasana yang menyenangkan
2) Berikan waktu yang cukup untuk merumuskan dan menjawab permasalahan
3) Rencanakan diskusi kelompok dengan sistematis
4) Bimbinglah dan jadikanlah diri guru sebagai teman dalam diskusi
c. Komponen keterampilan guru dalam megembangkan pembimbingan kelompok
kecil :
1) Memperjelas permasalahan
2) Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
3) Pemusatan perhatian
4) Menganalisa pandangan peserta didik
5) Meningkatkan urutan pikiran peserta didik
6) Menutup diskusi
d. Hal-hal yang harus dihindari dalam membimbing diskusi kelompok kecil :
1) Melaksanakan diskusi yang tidak sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan
peserta didik
2) Tidak memberikan kesempatan yang cukup kepada peserta didik untuk
memikirkan pemecahan masalah
3) Membiarkan diskusi dikuasai oleh peserta didik tertentu
15
4) Membiarkan peserta didik mengemukakan pendapat yang tidak ada kaitannya
dengan topik pembicaraan
5) Membiarkan peserta didik tidak aktif Tidak merumuskan hasil diskusi dan
tiadak membentuk tindak lanjut
16
BAB III
SIMPULAN
Keterampilan dasar mengajar (teaching skill) adalah kemampuan atau keterampilan
yang khusus (most spesifis instructional behaviours) yang harus dimiliki oleh guru, dosen,
instruktur atau widyaiswara agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien
dan professional. Keterampilan dasar mengajar ada 8, yaitu:
1) Keterampilan Bertanya
2) Keterampilan Memberi Penguatan
3) Keterampilan Mengadakan variasi
4) Keterampilan Menjelaskan
5) Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
6) Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil
7) Keterampilan Mengelola Kelas
8) Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Dengan demikan keterampilan dasar mengajar berkenaan dengan beberapa kemampuan
atau keterampilan yang bersifat mendasar dengan beberapa kemampuan atau keterampilan
ayng bersifat mendasar dan melekat harus dimiliki dan diaktualisasikan oleh setiap guru,
dosen, instruktur atau widyaiswara dalam melakasanakan tugasnya.
17
DAFTAR PUSTAKA
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Sumantri, Mulyana. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Maulana
http://www.scribd.com

More Related Content

What's hot

rpp mat kelas 3 semester 1
rpp mat kelas 3 semester 1rpp mat kelas 3 semester 1
rpp mat kelas 3 semester 1reza ediya
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
 
ppt pertidaksamaan linear satu variabel
ppt pertidaksamaan linear satu variabelppt pertidaksamaan linear satu variabel
ppt pertidaksamaan linear satu variabelNuurwashilaah -
 
Matematika Untuk Kelas 1 SD / MI
Matematika Untuk Kelas 1 SD / MIMatematika Untuk Kelas 1 SD / MI
Matematika Untuk Kelas 1 SD / MISetiadji Sadewo
 
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDPembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDNASuprawoto Sunardjo
 
Pola Bilangan Matematika
Pola Bilangan MatematikaPola Bilangan Matematika
Pola Bilangan Matematikasyadidaqaulan18
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikFitri Yusmaniah
 
Lkpd luas segitiga 2
Lkpd luas segitiga 2Lkpd luas segitiga 2
Lkpd luas segitiga 2ihda_izzati
 
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan InformasiMakalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan InformasiDedy Wiranto
 
Portofolio UKIN PPG Dlajab.docx
Portofolio UKIN PPG Dlajab.docxPortofolio UKIN PPG Dlajab.docx
Portofolio UKIN PPG Dlajab.docxRatnaSarum
 
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5Eko Supriyadi
 
Konsep pembelajaran seni terpadu (lengkap) ok 1
Konsep pembelajaran seni terpadu (lengkap) ok 1Konsep pembelajaran seni terpadu (lengkap) ok 1
Konsep pembelajaran seni terpadu (lengkap) ok 1saeful_4h13
 
STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013Jajang Nur'alim
 
RPP Mengenalkan kegiatan bermusyawarah
RPP Mengenalkan kegiatan bermusyawarahRPP Mengenalkan kegiatan bermusyawarah
RPP Mengenalkan kegiatan bermusyawarahAchmad Darmawan
 
Contoh rpp ketika ppl
Contoh rpp ketika pplContoh rpp ketika ppl
Contoh rpp ketika pplMahda Leni
 
Standar Kompetensi & Kompetensi Dasar Matematika SMA kls X, XI,& XII
Standar Kompetensi & Kompetensi Dasar Matematika SMA kls X, XI,& XIIStandar Kompetensi & Kompetensi Dasar Matematika SMA kls X, XI,& XII
Standar Kompetensi & Kompetensi Dasar Matematika SMA kls X, XI,& XIIRian Maulana
 

What's hot (20)

rpp mat kelas 3 semester 1
rpp mat kelas 3 semester 1rpp mat kelas 3 semester 1
rpp mat kelas 3 semester 1
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
Bahan ajar puisi
Bahan ajar puisiBahan ajar puisi
Bahan ajar puisi
 
ppt pertidaksamaan linear satu variabel
ppt pertidaksamaan linear satu variabelppt pertidaksamaan linear satu variabel
ppt pertidaksamaan linear satu variabel
 
Pembelajaran Berbicara
Pembelajaran BerbicaraPembelajaran Berbicara
Pembelajaran Berbicara
 
Matematika Untuk Kelas 1 SD / MI
Matematika Untuk Kelas 1 SD / MIMatematika Untuk Kelas 1 SD / MI
Matematika Untuk Kelas 1 SD / MI
 
Pengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikanPengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikan
 
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDPembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
 
Pola Bilangan Matematika
Pola Bilangan MatematikaPola Bilangan Matematika
Pola Bilangan Matematika
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta Didik
 
Lkpd luas segitiga 2
Lkpd luas segitiga 2Lkpd luas segitiga 2
Lkpd luas segitiga 2
 
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan InformasiMakalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
 
Portofolio UKIN PPG Dlajab.docx
Portofolio UKIN PPG Dlajab.docxPortofolio UKIN PPG Dlajab.docx
Portofolio UKIN PPG Dlajab.docx
 
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
 
Konsep pembelajaran seni terpadu (lengkap) ok 1
Konsep pembelajaran seni terpadu (lengkap) ok 1Konsep pembelajaran seni terpadu (lengkap) ok 1
Konsep pembelajaran seni terpadu (lengkap) ok 1
 
Contoh angket
Contoh angketContoh angket
Contoh angket
 
STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013
 
RPP Mengenalkan kegiatan bermusyawarah
RPP Mengenalkan kegiatan bermusyawarahRPP Mengenalkan kegiatan bermusyawarah
RPP Mengenalkan kegiatan bermusyawarah
 
Contoh rpp ketika ppl
Contoh rpp ketika pplContoh rpp ketika ppl
Contoh rpp ketika ppl
 
Standar Kompetensi & Kompetensi Dasar Matematika SMA kls X, XI,& XII
Standar Kompetensi & Kompetensi Dasar Matematika SMA kls X, XI,& XIIStandar Kompetensi & Kompetensi Dasar Matematika SMA kls X, XI,& XII
Standar Kompetensi & Kompetensi Dasar Matematika SMA kls X, XI,& XII
 

Similar to Makalah Ketrampilan dasar mengajar

STRATEGI_PEMBELAJARAN_DI_SD.docx
STRATEGI_PEMBELAJARAN_DI_SD.docxSTRATEGI_PEMBELAJARAN_DI_SD.docx
STRATEGI_PEMBELAJARAN_DI_SD.docxUpiHambuku
 
Guru agen penyampai kecemerlangan pendidikan
Guru agen penyampai kecemerlangan pendidikanGuru agen penyampai kecemerlangan pendidikan
Guru agen penyampai kecemerlangan pendidikanuminisa1411
 
Buku 3 (Wariki)
Buku 3 (Wariki)Buku 3 (Wariki)
Buku 3 (Wariki)WARIKI
 
KELOMPOK 1, PROFESI GURU.pptx
KELOMPOK 1, PROFESI GURU.pptxKELOMPOK 1, PROFESI GURU.pptx
KELOMPOK 1, PROFESI GURU.pptxselfiardo
 
Guru sebagai pengajar dan pendidik
Guru sebagai pengajar dan pendidikGuru sebagai pengajar dan pendidik
Guru sebagai pengajar dan pendidikNur Arifaizal Basri
 
KURIKULUM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB, REPETIS DAN BKONSEP PENGAJARAN BAHASA ARAB
KURIKULUM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB, REPETIS DAN BKONSEP PENGAJARAN BAHASA ARABKURIKULUM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB, REPETIS DAN BKONSEP PENGAJARAN BAHASA ARAB
KURIKULUM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB, REPETIS DAN BKONSEP PENGAJARAN BAHASA ARABMuhammad Idris
 
PERANAN_PENSYARAH_PENDIDIK_PENYELIDIK_AT (1).docx
PERANAN_PENSYARAH_PENDIDIK_PENYELIDIK_AT (1).docxPERANAN_PENSYARAH_PENDIDIK_PENYELIDIK_AT (1).docx
PERANAN_PENSYARAH_PENDIDIK_PENYELIDIK_AT (1).docxShahrilanuarabdmanap
 
makalah profesi keguruan
makalah profesi keguruanmakalah profesi keguruan
makalah profesi keguruanSanti Susanti
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikanTeknologi pendidikan
Teknologi pendidikansuryo1
 
Pembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualPembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualGigyh Ardians
 
LMCP1112 FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM
LMCP1112 FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM LMCP1112 FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM
LMCP1112 FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM SHAKILAJAKISS1
 
profesi pendidikan
profesi pendidikan profesi pendidikan
profesi pendidikan AisAisyah
 

Similar to Makalah Ketrampilan dasar mengajar (20)

STRATEGI_PEMBELAJARAN_DI_SD.docx
STRATEGI_PEMBELAJARAN_DI_SD.docxSTRATEGI_PEMBELAJARAN_DI_SD.docx
STRATEGI_PEMBELAJARAN_DI_SD.docx
 
Guru agen penyampai kecemerlangan pendidikan
Guru agen penyampai kecemerlangan pendidikanGuru agen penyampai kecemerlangan pendidikan
Guru agen penyampai kecemerlangan pendidikan
 
Guru profesional
Guru profesionalGuru profesional
Guru profesional
 
Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2
 
Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2
 
Buku 3 (Wariki)
Buku 3 (Wariki)Buku 3 (Wariki)
Buku 3 (Wariki)
 
Konsep belajar dan pembelajaran
Konsep belajar dan pembelajaranKonsep belajar dan pembelajaran
Konsep belajar dan pembelajaran
 
Muaamalah
MuaamalahMuaamalah
Muaamalah
 
KELOMPOK 1, PROFESI GURU.pptx
KELOMPOK 1, PROFESI GURU.pptxKELOMPOK 1, PROFESI GURU.pptx
KELOMPOK 1, PROFESI GURU.pptx
 
Guru sebagai pengajar dan pendidik
Guru sebagai pengajar dan pendidikGuru sebagai pengajar dan pendidik
Guru sebagai pengajar dan pendidik
 
Tajuk 5 done
Tajuk 5 doneTajuk 5 done
Tajuk 5 done
 
Tugas dan tanggung jawab guru
Tugas dan tanggung jawab guruTugas dan tanggung jawab guru
Tugas dan tanggung jawab guru
 
KURIKULUM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB, REPETIS DAN BKONSEP PENGAJARAN BAHASA ARAB
KURIKULUM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB, REPETIS DAN BKONSEP PENGAJARAN BAHASA ARABKURIKULUM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB, REPETIS DAN BKONSEP PENGAJARAN BAHASA ARAB
KURIKULUM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB, REPETIS DAN BKONSEP PENGAJARAN BAHASA ARAB
 
PERANAN_PENSYARAH_PENDIDIK_PENYELIDIK_AT (1).docx
PERANAN_PENSYARAH_PENDIDIK_PENYELIDIK_AT (1).docxPERANAN_PENSYARAH_PENDIDIK_PENYELIDIK_AT (1).docx
PERANAN_PENSYARAH_PENDIDIK_PENYELIDIK_AT (1).docx
 
Tajuk 5 done
Tajuk 5 doneTajuk 5 done
Tajuk 5 done
 
makalah profesi keguruan
makalah profesi keguruanmakalah profesi keguruan
makalah profesi keguruan
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikanTeknologi pendidikan
Teknologi pendidikan
 
Pembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualPembelajaran Konstektual
Pembelajaran Konstektual
 
LMCP1112 FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM
LMCP1112 FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM LMCP1112 FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM
LMCP1112 FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM
 
profesi pendidikan
profesi pendidikan profesi pendidikan
profesi pendidikan
 

Makalah Ketrampilan dasar mengajar

  • 1. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas hidayah-Nyalah paper ini dapat diselesaikan. Paper ini penulis sampaikan kepada pembina mata kuliah Strategi Belajar Mengajar Ibu Ida Noorhaida sebagai salah satu tugas kelompok. Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada Ibu yang telah berjasa mencurahkan ilmu kepada penulis mengajar trategi Belajar Mengajar. Penulis memohon kepada Ibu dosen khususnya, umumnya para pembaca apabila menemukan kesalahan atau kekurangan dalam karya tulis ini, baik dari segi bahasanya maupun isinya, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun kepada semua pembaca demi lebih baiknya karya-karya tulis yang akan datang. Semarang, 29 November 2013 Penulis
  • 2. 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR 2 DAFTAR ISI 3 BAB I PENDAHULUAN 4 BAB II PEMBAHASAN 5 A. Pengertian Keterampilan Dasar Mengajar 5 B. Alasan Pentingnya Keterampilan Dasar Mengajar 7 C. Jenis-jenis Keterampilan Dasar Mengajar 9 1. Keterampilan menjelaskan 9 2. Keterampilan bertanya 9 3. Keterampilan menggunakan variasi stimulus 11 4. Keterampilan memberi penguatan 11 5. Keterampilan membukan dan menutup pelajaran 12 6. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan 13 7. Keterampilan mengelola kelas 13 8. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil 15 BAB III SIMPULAN 17 DAFTAR PUSTAKA 18
  • 3. 3 BAB I PENDAHULUAN Pendidik merupakan seseorang yang penting dalam rangka berlangsungnya suatu pendidikan. Guru sebagai seorang pendidik hendaknya memiliki delapan keterampilan dasar mengajar, yaitu keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan menjelaskan, keterampilan bertanya, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan memberi penguatan, keterampilan membimbing diskusi, keterampilan mengelola kelas,dan terakhir keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan. Sari dari keterampilan dasar mengajar ini diambil dari berbagai sumber dimana bahan ini digunakan untuk para mahasiswa yang melakukan praktek mengajar di sekolah sebelum dia bekerja sepenuhnya sebagai seorang guru. Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradisional dan mengabaikan keterampilan- keterampilan yang sangat mendasar ini.
  • 4. 4 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Keterampilan Dasar Mengajar Istilah belajar sering digandengkan dengan mengajar, sehingga sudah menjadi satu kalimat majemuk “kegiatan belajar mengajar” (KBM), proses belajar mengajar (PBM) dan untuk menyebutkan kedua istilah tersebut, saat ini disatukan dengan “pembelajaran”. Dengan demikian jika disebut “pembelajaran” itu berarti menunjukkan proses kegiatan yang melibatkan unsure:1) belajar; 2) mengajar. Mengajar (teaching) memiliki banyak pengertian, mulai dari pengertian yang sudah lama (tradisional) sampai pada pengertian yang terbaru (kontemporer). Secara deskriptif mengajar diartikan sebagai proses menyampaikan informasi atau pengetahuan dari guru, dosen, instruktur atau widyaiswara kepada siswa. Merujuk pada pengertian mengajar tersebut, inti dari mengajar adalah proses menyampaikan (transfer) atau memindahkan. Memang dalam mengajar ada unsure menyampaikan atau transfer dari guru, dosen, instruktur atau widyaiswara kepada siswa. Akan tetapi pengertian memindahkan tersebut bukanseperti seorang memindahkan air minum dari satu cangkir ke cangkir yang lain. Air yang dipindahkan dari satu cangkir ke cangkir yang lain volumenya akan tetap sama bahkan karena mungkin terjadi proses penguapan, maka volume air yang dipindahkan itu akan semakin berkurang (menyusut) dari keadaan sebelumnya. Oleh karena itu mengajar yang diartikan proses 5 menyampaikan (transfer), maknanya adalah “menyebarluaskan, memperkaya” pengalaman belajar siswa sehingga dapat mengembangkan potensi siswa secara maksimal. Makna lain dari pengertian mengajar sebagai proses menyampaikan, selain upaya menyebarluaskan dan memperkaya pengalaman belajar siswa ialah menanamka pengetahuan, sikap dan keterampilan. Menanamkan satu pohon mangga, maka kemudian akan menghasilkan beberapa cabang dan ranting dan dari situlah keluar mangga yang banyak. Dari ilustraasi tersebut bahwa mengajar sebagai proses transfer adalah menanamkan pengetahuan, sikap dan keterampilan, sehingga potensi berfikir (pengetahuan), sikap, keterampilan, kebiasaan dan kecakapan yang dimiliki siswa akan berkembang secara optimal. Perkembangan berikutnya pengertian mengjar, yang kini banyak dianut yaitu suatu proses mengatur dan mengelola lingkungan elajar agar berinteraksi dengan siswa untuk
  • 5. 5 mencapai tujuan pembelajaran. Inti pengertian mengajar (tradisonal maupun kontempoter) keduanya sama yaitu untuk mengubah perilaku siswa, yakni dimiliki dan terkembangkannya pengetahuan/wawasan berfikir, sikap, kebiasaan, dan keterampilan atau kecakapan atau yang lebih popular perubahan berkenaan dengan: pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perbedaanya terletak pada proses upaya merubah tingkah laku tersebut. Pandangan lama melalui proses menyampaikan (transfer) yang kadang-kadang sering diartikan sempit, hanya terbatas sebagai proses menyampaikan atau memindahkan pengetahuan dan keterampilan saja, sedangkan pada pengertian yang baru, bahwa 6 perubahan perilaku tersebut dilakukan dengan cara “mengelaola lingkungan pembelajaran agar berinteraks dengan siswa.” Dalam mengajar ada dua kemampuan pokok yang harus dikuasai oleh guru, dosen, instruktur atau widyaiswara, yaitu: 1) menguasai materi atau bahan ajar yang diajarkan (what to teach), 2) menguasai metodelogi atau cara untuk membelajarkannya (how to teach). Keterampilan dasar mengajar termasuk kedalam aspek nomor 2 yaitu cara membelajarkan siswa. Keterampilan dasar mengajar mutlak harus dimiliki dan dikuasai oleh setiap guru, dosen, instruktur, atau widyaiswara, karena keterampilan dasar mengajar bahwa mengajar bukan sekedar proses menyampaikan pengetahuan saja, akan tetapi menyangkut aspek yang lebih luas seperti: pembinaan sikap, emosional, karakter, kebiasaan, dan nilai-nilai. Keterampilan dasar mengajar (teaching skill) adalah kemampuan atau keterampilan yang khusus (most spesifis instructional behaviours) yang harus dimiliki oleh guru, dosen, instruktur atau widyaiswara agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien dan professional. Dengan demikan keterampilan dasar mengajar berkenaan dengan beberapa kemampuan atau keterampilan yang bersifat mendasar dengan beberapa kemampuan atau keterampilan ayng bersifat mendasar dan melekat harus dimiliki dan diaktualisasikan oleh setiap guru, dosen, instruktur atau widyaiswara dalam melakasanakan tugasnya.
  • 6. 6 B. Alasan Pentingnya Keterampilan Dasar Mengajar Menurut UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, terutama Pasal 1, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sementara itu, tenaga pendidik adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat Dengan munculnya UU ini guru/dosen sudah diakui sebagai tenaga professional setara dengan profesi lain. Yang dimaksud profesional di sini adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Karena sebagai tenaga professional, maka seorang pendidik harus mempunyai kompetensi tertentu disyaratkan. Kompetensi yang dimaksud adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh tenaga pendidik dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Menurut UU seorang pendidik harus mempunyai empat kompetensi, yaitu pedagogis, kepribadian, sosial, dan professional. Kompetensi pedagogis adalah kemampuan seorang pendidik mengelola pembelajaran peserta didik, kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik, kompetensi sosial adalah kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama pendidik, teman sejawat, dan masyarakat sekitar, sementara kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Secara eksplisit empat kompetensi ini agaknya hanya ditekankan bagi seorang guru, namun sebenarnya juga berlaku bagi seorang dosen. Bahwa siapa pun yang akan menjadi tenaga pendidik, dosen ataupun guru, seharusnya mempunyai empat kompetensi di atas. Setiap tenaga pendidik harus mempunyai kemampuan menyampaikan materi yang dimiliki kepada peserta didik secara tepat. Untuk itu, pemahaman tentang konsep pendidikan, belajar dan psikologi orang dewasa perlu dimiliki seorang tenaga pendidik. Sebab, kita mungkin sering mendengar ada seorang tenaga pendidik yang sangat diakui keilmuannya namun ketika mengajar di kelas sama sekali tidak dipahami oleh peserta didik.
  • 7. 7 Ada dua kemungkinan yang menyebabkan hal ini, yaitu peserta didik yang di bawah standar atau tenaga pendidik yang tidak memahami audiens. Dalam ilmu pendidikan, kemungkinan yang kedua lebih menjadi penyebab utama. Bahwa seorang tenaga pendidik seharusnya lebih mengenal peserta didik dan tahu cara bagaimana menyampaikan materi secara tepat. Bertolak dari kasus tersebut, sudah seharusnya seorang tenaga pendidik dan calon tenaga pendidik mempunyai kemampuan pedagogis agar apa yang disampaikan di kelas dapat dipahami oleh peserta didik yang pada akhirnya dapat mencerahkan mereka. Kemampuan pedagogis yang dimaksud di sini antara lain terkait dengan metode pembelajaran, teknik mengelola kelas, menggunakan media, teknik mengevaluasi sampai melakukan refleksi proses pembelajaran. Yang perlu kita pahami bersama adalah bahwa mengajar adalah bukan sekedar proses penyampaian atau penerusan pengetahuan. Mengajar merupakan suatu proses yang kompleks, yaitu penggunaan secara `integratif sejumlah keterampilan untuk menyampaikan pesan. Pengintegrasian keterampilan-keterampilan yang dimaksud dilandasi oleh seperangkat teori dan diarahkan oleh suatu wawasan. Sedangkan aplikasinya secara unik dalam arti secara simultan dipengarhi oleh semua komponen belajar-mengajar. Komponen yang dimaksud yaitu tujuan yang ingin dicapai, pesan yang ingin disampaikan, subjek didik, fasilitas dan lingkungan belajar, serta yang tidak pentingnya keterampilan, kebiasaan serta wawasan tentang diri dan misi seorang guru/dosen sebagai pendidik. Kompetensi dasar mengajar dalam tulisan ini lebih dimaksudkan sebagai pengetahuan dasar pembelajaran yang perlu dipahami seorang tenaga pendidik. Sebagai sebuah kemampuan minimal, maka seorang tenaga pendidik harus mampu melakukan inovasi dan kreatifitas dalam pembelajaran. Terlebih bahwa jika yang dihadapi adalah manusia dewasa yang sudah mempunyai pengetahuan dan kemandirian berpikir meskipun masih perlu pendampingan dan mitra belajar. Untuk itu, semangat terus belajar dan menambah wawasan tentang kependidikan harus dilakukan seorang tenaga pendidik, apa pun pelajaran/matakuliah yang diampu dan apa pun latar belakang pendidikannya, termasuk tenaga pendidik yang berlatar belakang kependidikan
  • 8. 8 C. Jenis-Jenis Keterampilan Dasar Mengajar Keterampilan dasar mengajar yang harus ada pada seorang tenaga pengajar atau pendidik dapat dibedakan menjadi 8 jenis keterampilan. Keterampilan dasar mengajar tersebut adalah sebagai berikut: 1. Keterampilan Menjelaskan a. Pengertian keterampilan menjelaskan Keterampilan menjelasakan adalah suatu keterampilan menyajikan bahan belajar yang diorganisasikan secara sistematis sebagai suatu kesatuan yang berarti, sehingga mudah dipahami para peserta didik. b. Prinsip-prinsip menjelaskan 1) Penjelasan harus disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik 2) Penjelasan harus diselingi tanya jawab 3) Materi penjelasan harus dikuasai secara baik oleh guru 4) Penjelasan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran 5) Materi penjelasan harus bermanfaat dan bermakna bagi peserta didik 6) Dapat menjelaskan harus disertai dengan contoh-contoh yang kongkrit dan dihubungkan dengan kehidupan c. Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam menjelaskan 1) Bahasa yang digunakan dalam menjelaskan harus sederhana, terang dan jelas 2) Bahan yang akan diterangkan dipersiapkan dan dikuasai terlebih dahulu 3) Pokok-pokok yang diterangkan harus disimpulkan 4) Dalam menjelaskan serta dengan contoh dan ilustrasi 5) Adakan pengecekan terhadap tingkat pemahaman peserta didik melalui pertanyaan-pertanyaan. 2. Keterampilan Bertanya a. Pengertian keterampilan bertanya Bertanya merupakan suatu unsur yang selalu ada dalam proses komunikasi, termasuk dalam komunikasi pembelajaran. Keterampilan bertanya merupakan ucapan atau pertanyaan yang dilontarkan guru sebagai stimulus untuk memunculkan atau menumbuhkan jawaban(respon) dari peserta didik. b. Tujuan keterampilan bertanya : 1) Memotivasi peserta didik agar terlibat dalam interaksi belajar
  • 9. 9 2) Melatih kemampuan mengutarakan pendapat 3) Merangsang dan meningkatkan kemampuan berfikir peserta didik 4) Melatih peserta didik berfikir divergen 5) Mencapai tujuan belajar c. Jenis-jenis pertanyaan 1) Pertanyaan langsung, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada salah satu peserta didik 2) Pertanyaan umum dan terbuka, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada seluruh kelas 3) Pertanyaan retorik, yaitu pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban 4) Pertanyaan faktual, yaitu pertanyaan untuk menggali fakta dan informasi 5) Pertanyaaan yang diarahkan kembali, yaitu pertanyaan yang dikembalikan kepada peserta didik atas pertanyaan peserta didik lain 6) Pertanyaan memimpin (Leading Question) yaitu pertanyaan yang jawabannya tersimpul dalam pertanyaan itu sendiri d. Prinsip-prinsip bertanya 1) Pertanyaan hendaknya mengenai satu masalah saja. Berikan waktu berfikir kepada peserta didik 2) Pertanyaan hendaknya singkat, jelas dan disusun dengan kata-kata yang sederhana 3) Pertanyaan didistribusikan secara merata kepada para peserta didik 4) Pertanyaan langsung sebaiknya diberikan secara random 5) Pertanyaan hendaknya disesuaikan dengan kemampuan dan kesiapan peserta didik 6) Sebaiknya hindari pertanyaan retorika atau leading question. e. Teknik-teknik dalam bertanya 1) Tekhnik menunggu 2) Tekhnik menguatkan kembali 3) Tekhnik menuntun dan menggali 4) Tekhnik mekacak
  • 10. 10 3. Keterampilan Menggunakan Variasi Stimulus a. Pengertian keterampilan menggunakan variasi Keterampilan menggunakan variasi stimulus merupakan keterampilan guru dalam menggunakan bermacam kemampuan dalam mengajar untuk memberikan rangsangan kepada siswa agar suasana pembelajaran selalu menarik, sehingga siswa bergairah dan antusias dalam menerima pembelajaran dan aktivitas belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif. b. Tujuan penggunaan variasi dalam proses belajar mengajar : 1) Menghilangkan kejemuan dalam mengikuti proses belajar 2) Mempertahankan kondisi optimal belajar 3) Meningkatkan perhatian dan motivasi peserta didik 4) Memudahkan pencapaian tujuan pengajaran c. Jenis-jenis variasi dalam mengajar 1) Variasi dalam penggunaan media 2) Variasi dalam gaya mengajar 3) Variasi dalam penggunaan metode 4) Variasi dalam pola interaksi yaitu gunakan pola interaksi multi arah d. Prinsip-prinsip penggunaan variasi dalam pengajaran 1) Gunakan variasi dengan wajar, jangan dibuat-buat 2) Perubahan satu jenis variasi ke variasi lainnya harus efektif 3) Penggunaan variasi harus direncakan dan sesuai dengan bahan, metode, dan karakteristik peserta didik 4. Keterampilan Memberi Penguatan a. Pegertian keterampilan memberi penguatan Memberi penguatan atau reincorcement merupakan tindakan atau respon terhadap suatu bentuk perilaku yang dapat mendorong munculnya peningkatan kualitas tingkah laku tersebut di saat yang lain. b. Tujuan penggunaan keterampilan memberi penguatan : 1) Menimbulkan perhatian peserta didik 2) Membangkitkan motivasi belajar peserta didik 3) Menumbuhkan kemampuan berinisiatif secara pribadi 4) Merangsang peserta didik berfikir yang baik
  • 11. 11 5) Mengembalikan dan mengubah sikap negatif peserta dalam belajar ke arah perilaku yang mendukung belajar c. Jenis-jenis penguatan 1) Penguatan Verbal 2) Penguatan Gestural 3) Penguatan dengan cara mendekatinya 4) Penguatan dengan cara sambutan 5) Penguatan dengan memberikan kegiatan yang menyenangkan 6) Penguatan berupa tanda atau benda d. Prinsip-prinsip penguatan 1) Dilakukan dengan hangat dan semangat 2) Memberikan kesan positif kepada peserta didik 3) Berdampak terhadap perilaku positif 4) Dapat bersifat pribadi atau kelompok 5) Hindari penggunaan respon negative 5. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran a. Pengertian Keterampilan membuka dan menutup pelajaran Keterampilan membuka pelajaran adalah usaha guru untuk mengkondisikan mental peserta didik agar siap dalam menerima pelajaran. Dalam membuka pelajaran peserta didik harus mengetahui tujuan yang akan dicapai dan langkah- langkah yang akan ditempuh. Keterampilan menutup pelajaran adalah keterampilan guru dalam mengakhiri kegitan inti pelajaran. Dalam menutup pelajaran, guru dapat menyimpulkan materi pelajaran, mengetahui tingkat pencapaian peserta didik dan tingkat keberhasilan guna dalam proses belajar mengajar. b. Tujuan membuka dan menutup pelajaran adalah : 1) Untuk menimbulkan minat dan perhatian peserta didik terhadap pelajaran yang akan dibicarakan 2) Menyiapkan mental para peserta didik agar siap memasuki persoalan yang akan dibicarakan 3) Memungkinkan peserta didik mengetahui tingkat keberhasailan dalam pelajaran 4) Agar peserta didik mengetahui batas-batas tugasnya yang akan dikerjakan
  • 12. 12 c. Prinsip-prinsip keterampilan membuka dan menutup pelajaran 1) Dalam membuka pelajaran harus memberi makna kepada peserta didik, yaitu dengan menggunakan cara-cara yang relevan dengan tujuan dan bahan yang akan disampaikan 2) Hubungan antara pendahuluan dengan inti pengajaran serta dengan tugas- tugas yang dikerjakan sebagai tindak lanjut nampak jelas dan logis 3) Menggunakan apersepsi yaitu mengenalkan pokok pelajaran dengan menghubungkannya terhadap pengetahuan yang sudah diketahui oleh peserta didik. 6. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan a. Pengertian mengajar kelompok kecil dan perorangan Keterampilan mengajar kelompok kecil adalah kemampuan guru melayani kegiatan peserta didik dalam belajar secara kelompok dengan jumlah peserta didik berkisar antara 3 hingga 5 orang atau paling banyak 8 orang untuk setiap kelompoknya. Sedangkan keterampilan dalam pengajaran perorangan atau pengajaran individual adalah kemampuan guru dalam mennetukan tujuan, bahan ajar, prosedur dan waktu yang digunakan dalam pengajaran dengan memperhatikan tuntutan-tuntutan atau perbedaan-perbedaan individual peserta didik. b. Tujuan guru mengembangkan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan adalah : 1) Keterampilan dalam pendekatan pribadi 2) Keterampilan dalam mengorganisasi 3) Keterampilan dalam membimbing belajar 4) Keterampilan dalam merencakan dan melaksanakan KBM 7. Keterampilan Mengelola Kelas a. Pengertian keterampilan mengelola kelas Keterampilan mengelola kelas merupakan kemampuan guru dalam mewujudkan dan mempertahankan suasana belajar mengajar yang optimal. b. Tujuan dari pengelolaan kelas adalah : 1) Mewujudkan situasi dan kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik memgembangkan kemampuannya secara optimal
  • 13. 13 2) Menghilangkan berbagai hambatan dan pelanggaran disipilin yang dapat merintangi terwujudnya interaksi belajar mengajar 3) Mempertahankan keadaan yang stabil dalam susana kelas, sahingga bila terjadi gangguan dalam belajar mengajar dapat dikurangi dan dihindari 4) Melayani dan membimbing perbedaan individual peserta didik 5) Mengatur semua perlengkapan dan peralatan yang memungkinkan peserta didik belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional dan intelektual peserta didik dalam kelas. c. Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas 1) Keluwesan, digunakan apabila guru mendapatkan hambatan dalam perilaku peserta didik, sehingga guru dapat merubah strategi mengajarnya 2) Kehangatan dan keantusiasan 3) Bervariasi, gunakan variasi dalam proses belajar mengajar 4) Tantangan, gunakan kata-kata, tindakan atau bahan sajian yang menantang 5) Tanamkan displin diri, selalu mendorong peserta didik agar memiliki disipin diri 6) Menekankan hal-hal positif, memikirkan hal positif dan menghindarkan konsentrasi pada hal negative d. Komponen Keterampilan Pengelolaan Kelas 1) Keterampilan yang bersifat preventif guru dapat menggunakan kemampuannya dengan cara : a) Memusatkan perhatian b) Menunjukkan sikap tanggap c) Menegur d) Membagi perhatian e) Memberi petunjuk-petunjuk yang jelas f) Memberi penguatan 2) Keterampilan megelola kelas yang bersifat represif, guru dapat menggunakan keterampilan dengan cara : a) Pengelolaan kelompok b) Modifikasi tingkah laku c) Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah
  • 14. 14 e. Hal-hal yang harus dihindari dalam mengembangkan keterampilan mengelola kelas : 1) Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan 2) Pengulangan penjelasan yang tidak perlu 3) Penyimpangan 4) Kesenyapan 5) Bertele-tele 8. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil a. Pengertian Diskusi kelompok kecil adalah suatu proses belajar yang dilakukan dalam kerja sama kelompok bertujuan memecahkan suatu permasalahan, mengkaji konsep, prinsip atau kelompok tertentu. Untuk itu guru memiliki peran sangat penting sebagai pembimbing agar proses diskusi dapat berlangsung sesuai dengan tujuan pembelajaran. b. Prinsip-prinsip membimbing diskusi kelompok kecil : 1) Laksanakan diskusi dalam suasana yang menyenangkan 2) Berikan waktu yang cukup untuk merumuskan dan menjawab permasalahan 3) Rencanakan diskusi kelompok dengan sistematis 4) Bimbinglah dan jadikanlah diri guru sebagai teman dalam diskusi c. Komponen keterampilan guru dalam megembangkan pembimbingan kelompok kecil : 1) Memperjelas permasalahan 2) Menyebarkan kesempatan berpartisipasi 3) Pemusatan perhatian 4) Menganalisa pandangan peserta didik 5) Meningkatkan urutan pikiran peserta didik 6) Menutup diskusi d. Hal-hal yang harus dihindari dalam membimbing diskusi kelompok kecil : 1) Melaksanakan diskusi yang tidak sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik 2) Tidak memberikan kesempatan yang cukup kepada peserta didik untuk memikirkan pemecahan masalah 3) Membiarkan diskusi dikuasai oleh peserta didik tertentu
  • 15. 15 4) Membiarkan peserta didik mengemukakan pendapat yang tidak ada kaitannya dengan topik pembicaraan 5) Membiarkan peserta didik tidak aktif Tidak merumuskan hasil diskusi dan tiadak membentuk tindak lanjut
  • 16. 16 BAB III SIMPULAN Keterampilan dasar mengajar (teaching skill) adalah kemampuan atau keterampilan yang khusus (most spesifis instructional behaviours) yang harus dimiliki oleh guru, dosen, instruktur atau widyaiswara agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien dan professional. Keterampilan dasar mengajar ada 8, yaitu: 1) Keterampilan Bertanya 2) Keterampilan Memberi Penguatan 3) Keterampilan Mengadakan variasi 4) Keterampilan Menjelaskan 5) Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran 6) Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil 7) Keterampilan Mengelola Kelas 8) Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan Dengan demikan keterampilan dasar mengajar berkenaan dengan beberapa kemampuan atau keterampilan yang bersifat mendasar dengan beberapa kemampuan atau keterampilan ayng bersifat mendasar dan melekat harus dimiliki dan diaktualisasikan oleh setiap guru, dosen, instruktur atau widyaiswara dalam melakasanakan tugasnya.
  • 17. 17 DAFTAR PUSTAKA Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sumantri, Mulyana. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Maulana http://www.scribd.com