SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
GUGURNYA HAK MENUNTUTGUGURNYA HAK MENUNTUT
SesiSesi VVIIIIII
1
Pasal 50 KUHPPasal 50 KUHP
A.A.Dasar HukumDasar Hukum
1.1.Pasal 50 KUHP -Pasal 50 KUHP - Barang siapa melakukan perbuatan untukBarang siapa melakukan perbuatan untuk
melaksanakan ketentuan UU tidak dipidana.melaksanakan ketentuan UU tidak dipidana.
2.2.RKUHP Pasal 31RKUHP Pasal 31  tidak dipidana, setiap orang yang melakukan tindaktidak dipidana, setiap orang yang melakukan tindak
pidana karena melaksanakan peraturan perundang-undangan.pidana karena melaksanakan peraturan perundang-undangan.
B. Melaksanakan Perintah UUB. Melaksanakan Perintah UU
- Pada dasarnya dimasukkanya rumusan ini adalah sebagai unsur tertulis- Pada dasarnya dimasukkanya rumusan ini adalah sebagai unsur tertulis
adalah untuk melakukan suatu tindakan yang merupakan pelanggaran suatuadalah untuk melakukan suatu tindakan yang merupakan pelanggaran suatu
ketentuan pidana yang bagi orang lain. Pada umumnya tindakan tersebutketentuan pidana yang bagi orang lain. Pada umumnya tindakan tersebut
merupakan suatu tindakan yang melawan hukum.merupakan suatu tindakan yang melawan hukum.
Gugurnya Hak MenuntutGugurnya Hak Menuntut
2
- Contoh : seorang polisi menahan seorang pelaku tindak pidana yang- Contoh : seorang polisi menahan seorang pelaku tindak pidana yang
telah tertangkap tangan ketika melakukan aksi pencurian.telah tertangkap tangan ketika melakukan aksi pencurian.
Apabila posisi yang melakukan adalah seorang petugas kepolisian yang memang diberikanApabila posisi yang melakukan adalah seorang petugas kepolisian yang memang diberikan
kewenangan untuk melakukan tindakan tersebut, maka perintah tersebut akan berbedakewenangan untuk melakukan tindakan tersebut, maka perintah tersebut akan berbeda
dengan seorang biasa yang melakukan penahanan. Tindakan itu pada dasarnya merupakandengan seorang biasa yang melakukan penahanan. Tindakan itu pada dasarnya merupakan
tindakan yang melanggara Pasal 333 KUHP, akan tetapi KUHAP memberikan kewenangantindakan yang melanggara Pasal 333 KUHP, akan tetapi KUHAP memberikan kewenangan
kepada petugas kepolisian untuk melakukan penahanan kepada sesorang pelaku tindakkepada petugas kepolisian untuk melakukan penahanan kepada sesorang pelaku tindak
pidanapidana..
Syarat Penggunaan Pasal 50 KUHPSyarat Penggunaan Pasal 50 KUHP
Pelaksanaan ketentuan Pasal 50 KUHP mensyaratkan beberapa hal sebagai berikut :Pelaksanaan ketentuan Pasal 50 KUHP mensyaratkan beberapa hal sebagai berikut :
a). Adanya peraturan yang merumuskan suatu perintah kepada seorang berdasarkana). Adanya peraturan yang merumuskan suatu perintah kepada seorang berdasarkan
kompetensi atau jabatan tertentu ;kompetensi atau jabatan tertentu ;
b.) orang yang melaksanakan perintah adalah orang yang ditunjuk oleh UU berdasarkanb.) orang yang melaksanakan perintah adalah orang yang ditunjuk oleh UU berdasarkan
kompetensi jabatannya. Hal ini harus diartikan bahwa orang yang melaksanakan perintah uukompetensi jabatannya. Hal ini harus diartikan bahwa orang yang melaksanakan perintah uu
harus memahami bahwa ia hanya hanya dapat melakukan tindakan tersebut karenaharus memahami bahwa ia hanya hanya dapat melakukan tindakan tersebut karena
peraturan per uu an menentukan sebagai kewajiban bagianya untuk melakukan tindakan ;peraturan per uu an menentukan sebagai kewajiban bagianya untuk melakukan tindakan ;
c). Tindakan yang dilakukan ada;ah tindakan yang secara jelas dirumuskan dan berdasarkanc). Tindakan yang dilakukan ada;ah tindakan yang secara jelas dirumuskan dan berdasarkan
perintah UU.perintah UU.
Gugurnya Hak Menuntut
3
A.A. Dasar HukumDasar Hukum
1. Pasal 51 KUHP1. Pasal 51 KUHP
2. RKUHP : Pasal 322. RKUHP : Pasal 32
““Tidak dipidana, setiap orang yang melakukan tindak pidana karenaTidak dipidana, setiap orang yang melakukan tindak pidana karena
melaksanakan perintah jabatan yang diberikan oleh pejabat yang berwenang”melaksanakan perintah jabatan yang diberikan oleh pejabat yang berwenang”
B. Melaksanakan Perintah Jabatan.B. Melaksanakan Perintah Jabatan.
Hal ini sama dengan pembahasan pasal 50 KUHP mengenai pelaksanaan perintah uu perintah jabatanHal ini sama dengan pembahasan pasal 50 KUHP mengenai pelaksanaan perintah uu perintah jabatan
yang diartikan oleh pejabat yang berwenang, sebenarnya juga merupakn perintah yang ditentukanyang diartikan oleh pejabat yang berwenang, sebenarnya juga merupakn perintah yang ditentukan
berdasarkan aturan per uu an.berdasarkan aturan per uu an.
Dalam ketentuan pasal 51 KUHP dipersyaratkan adanya hubungan atasan dan bawahan, bahwaDalam ketentuan pasal 51 KUHP dipersyaratkan adanya hubungan atasan dan bawahan, bahwa
kewenangan atasan untuk memberikan perintah adalah pada kewenangan yang diberikan oleh uukewenangan atasan untuk memberikan perintah adalah pada kewenangan yang diberikan oleh uu
kepadanya.kepadanya.
1.1. Makna Melaksanakan Perintah Jabatan.Makna Melaksanakan Perintah Jabatan.
Pasal 51 KUHPPasal 51 KUHP
4
Contoh: Seorang polisi lalu lintas memerintahkan kepada seorang pengendara mobil untukContoh: Seorang polisi lalu lintas memerintahkan kepada seorang pengendara mobil untuk
memindahkan tempat parkir mobilnya karena menghalangi lalu lintas umum. Dalam hal ini,memindahkan tempat parkir mobilnya karena menghalangi lalu lintas umum. Dalam hal ini,
polisi lalu lintas adalah pejabat yang berwenang memerintahkan hal itu dan si pengendara mobilpolisi lalu lintas adalah pejabat yang berwenang memerintahkan hal itu dan si pengendara mobil
walaupun tidak terdapat hubungan atasan bawahan memiliki kewajiban untuk ematuhi perintahwalaupun tidak terdapat hubungan atasan bawahan memiliki kewajiban untuk ematuhi perintah
tersebut.tersebut.
2. Makna suatu perintah “sah” atau seorang pejabat “berwenang”2. Makna suatu perintah “sah” atau seorang pejabat “berwenang”
Ukuran bahwa suatu perintah itu salah diberikan atau pejabat yang memberikan perintahUkuran bahwa suatu perintah itu salah diberikan atau pejabat yang memberikan perintah
memangmerupakan orang yang berwenang, dalam hal ini harus dilihat dari segi formil maupunmemangmerupakan orang yang berwenang, dalam hal ini harus dilihat dari segi formil maupun
materiil atas keabsahan atau kewenangan tersebut, yaitu :materiil atas keabsahan atau kewenangan tersebut, yaitu :
a.a.Bahwa jabatan sebagai sumber asal perintah tersebut sah diemban oleh seseorang ;Bahwa jabatan sebagai sumber asal perintah tersebut sah diemban oleh seseorang ;
b.b.Bahwa pejabat tersebut memiliki hubungan secara administrasi dengan orang yang diberikanBahwa pejabat tersebut memiliki hubungan secara administrasi dengan orang yang diberikan
perintah ;perintah ;
c.c.Dalam hal menyangkut perintah dari seorang penguasa maka perlu diperhatikan wilayahDalam hal menyangkut perintah dari seorang penguasa maka perlu diperhatikan wilayah
kekuasaan miliknya dan memerintah serta bentuk dan isi dari perintah itu bersifat publikkekuasaan miliknya dan memerintah serta bentuk dan isi dari perintah itu bersifat publik
Gugurnya Hak MenuntutGugurnya Hak Menuntut
5
3 Melaksanakan Perintah Jabatan Yang tidak Sah.3 Melaksanakan Perintah Jabatan Yang tidak Sah.
Pada dasarnya, perintah jabatan yang telah diberikan tanpa kewenangan, tidakPada dasarnya, perintah jabatan yang telah diberikan tanpa kewenangan, tidak
meniadakan sifat dapat dihukum dari pelakunya. Artinya bahwa seseorang yang telahmeniadakan sifat dapat dihukum dari pelakunya. Artinya bahwa seseorang yang telah
melakukan suatu tindak pidana yang diberikan oleh atasan tanpa kewenangan, padamelakukan suatu tindak pidana yang diberikan oleh atasan tanpa kewenangan, pada
dasarnya tetap dapat dipidana. Oleh karenanya, menjadi penting bagi si penerimadasarnya tetap dapat dipidana. Oleh karenanya, menjadi penting bagi si penerima
perintah untuk mengetahui, apakah perintah yang diberikan padanya merupakan perintahperintah untuk mengetahui, apakah perintah yang diberikan padanya merupakan perintah
yang sah atau tidak. Namun, pembentuk UU menyadari bahwa setiap bahawan atauyang sah atau tidak. Namun, pembentuk UU menyadari bahwa setiap bahawan atau
orang yang menerima perintah, memiliki kemampuan untuk kebenaran isi perintah yangorang yang menerima perintah, memiliki kemampuan untuk kebenaran isi perintah yang
diterimanya.diterimanya.
Berdasarkan hal tersebut maka peluang untuk memaafkan perbuatan yang merupakanBerdasarkan hal tersebut maka peluang untuk memaafkan perbuatan yang merupakan
pelaksanaan perintah jabatan yang tidak sah, dimungkinkan sebagaimana apsal 51 ayatpelaksanaan perintah jabatan yang tidak sah, dimungkinkan sebagaimana apsal 51 ayat
2, dirumuskan bahwa perintah jabatan tanpa wewenang, tidak menyebabkan hapusnya2, dirumuskan bahwa perintah jabatan tanpa wewenang, tidak menyebabkan hapusnya
pidana, kecuali jika diperintah.pidana, kecuali jika diperintah.
Akan tetapi, tidak semua perintah yang dikemukakan oleh atasan yang tidakAkan tetapi, tidak semua perintah yang dikemukakan oleh atasan yang tidak
berwenang tidak dipidana karena adanya syarat lain yang tersdapat dalam rumusanberwenang tidak dipidana karena adanya syarat lain yang tersdapat dalam rumusan
tersebut yaitu “tersebut yaitu “ Dengan itikan baik mengira bahwa perintah diberikan denganDengan itikan baik mengira bahwa perintah diberikan dengan
wewenang dan pelaksanaannya termasuk dalam lingkungannya pekerjaannyawewenang dan pelaksanaannya termasuk dalam lingkungannya pekerjaannya””
Gugurnya Hak MenuntutGugurnya Hak Menuntut
6
3 Melaksanakan Perintah Jabatan Yang tidak Sah.3 Melaksanakan Perintah Jabatan Yang tidak Sah.
Pada dasarnya, perintah jabatan yang telah diberikan tanpa kewenangan, tidakPada dasarnya, perintah jabatan yang telah diberikan tanpa kewenangan, tidak
meniadakan sifat dapat dihukum dari pelakunya. Artinya bahwa seseorang yang telahmeniadakan sifat dapat dihukum dari pelakunya. Artinya bahwa seseorang yang telah
melakukan suatu tindak pidana yang diberikan oleh atasan tanpa kewenangan, padamelakukan suatu tindak pidana yang diberikan oleh atasan tanpa kewenangan, pada
dasarnya tetap dapat dipidana. Oleh karenanya, menjadi penting bagi si penerimadasarnya tetap dapat dipidana. Oleh karenanya, menjadi penting bagi si penerima
perintah untuk mengetahui, apakah perintah yang diberikan padanya merupakan perintahperintah untuk mengetahui, apakah perintah yang diberikan padanya merupakan perintah
yang sah atau tidak. Namun, pembentuk UU menyadari bahwa setiap bahawan atauyang sah atau tidak. Namun, pembentuk UU menyadari bahwa setiap bahawan atau
orang yang menerima perintah, memiliki kemampuan untuk kebenaran isi perintah yangorang yang menerima perintah, memiliki kemampuan untuk kebenaran isi perintah yang
diterimanya.diterimanya.
Berdasarkan hal tersebut maka peluang untuk memaafkan perbuatan yang merupakanBerdasarkan hal tersebut maka peluang untuk memaafkan perbuatan yang merupakan
pelaksanaan perintah jabatan yang tidak sah, dimungkinkan sebagaimana apsal 51 ayatpelaksanaan perintah jabatan yang tidak sah, dimungkinkan sebagaimana apsal 51 ayat
2, dirumuskan bahwa perintah jabatan tanpa wewenang, tidak menyebabkan hapusnya2, dirumuskan bahwa perintah jabatan tanpa wewenang, tidak menyebabkan hapusnya
pidana, kecuali jika diperintah.pidana, kecuali jika diperintah.
Akan tetapi, tidak semua perintah yang dikemukakan oleh atasan yang tidakAkan tetapi, tidak semua perintah yang dikemukakan oleh atasan yang tidak
berwenang tidak dipidana karena adanya syarat lain yang tersdapat dalam rumusanberwenang tidak dipidana karena adanya syarat lain yang tersdapat dalam rumusan
tersebut yaitu “tersebut yaitu “ Dengan itikan baik mengira bahwa perintah diberikan denganDengan itikan baik mengira bahwa perintah diberikan dengan
wewenang dan pelaksanaannya termasuk dalam lingkungannya pekerjaannyawewenang dan pelaksanaannya termasuk dalam lingkungannya pekerjaannya””
Gugurnya Hak MenuntutGugurnya Hak Menuntut
6

More Related Content

What's hot

Microsoft powerpoint-hukum-acara-pidana
Microsoft powerpoint-hukum-acara-pidanaMicrosoft powerpoint-hukum-acara-pidana
Microsoft powerpoint-hukum-acara-pidanaFarah Ramafitri
 
Rangkuman hukum acara pidana & perdata
Rangkuman hukum acara pidana & perdataRangkuman hukum acara pidana & perdata
Rangkuman hukum acara pidana & perdataMakmurZakaria
 
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANAPPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANADian Oktavia
 
hukum acara perdata oleh sanyoto
hukum acara perdata oleh sanyotohukum acara perdata oleh sanyoto
hukum acara perdata oleh sanyotoDnr Creatives
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusussesukakita
 
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...Idik Saeful Bahri
 
Bahan Kuliah - hukum-acara
Bahan Kuliah - hukum-acaraBahan Kuliah - hukum-acara
Bahan Kuliah - hukum-acaraFakhrul Rozi
 
Hukum acara perdata - Konsep dasar hukum acara perdata (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar hukum acara perdata (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Konsep dasar hukum acara perdata (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar hukum acara perdata (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Impeachment
ImpeachmentImpeachment
ImpeachmentZidan AR
 
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014Rudi Sudirdja
 
Tindak pidana khusus
Tindak pidana khususTindak pidana khusus
Tindak pidana khususAyuu Ebbol
 

What's hot (20)

Uu 16 2004 Pjls
Uu 16 2004 PjlsUu 16 2004 Pjls
Uu 16 2004 Pjls
 
Microsoft powerpoint-hukum-acara-pidana
Microsoft powerpoint-hukum-acara-pidanaMicrosoft powerpoint-hukum-acara-pidana
Microsoft powerpoint-hukum-acara-pidana
 
Rangkuman hukum acara pidana & perdata
Rangkuman hukum acara pidana & perdataRangkuman hukum acara pidana & perdata
Rangkuman hukum acara pidana & perdata
 
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANAPPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
 
5 surat-dakwaan
5 surat-dakwaan5 surat-dakwaan
5 surat-dakwaan
 
hukum acara perdata oleh sanyoto
hukum acara perdata oleh sanyotohukum acara perdata oleh sanyoto
hukum acara perdata oleh sanyoto
 
UPAYA PAKSA
UPAYA PAKSAUPAYA PAKSA
UPAYA PAKSA
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusus
 
Surat dakwaan
Surat dakwaanSurat dakwaan
Surat dakwaan
 
Fiqh ana
Fiqh anaFiqh ana
Fiqh ana
 
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
 
Uu 04 2004 Pjls
Uu 04 2004 PjlsUu 04 2004 Pjls
Uu 04 2004 Pjls
 
Bahan Kuliah - hukum-acara
Bahan Kuliah - hukum-acaraBahan Kuliah - hukum-acara
Bahan Kuliah - hukum-acara
 
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANAPROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
 
Hukum acara perdata - Konsep dasar hukum acara perdata (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar hukum acara perdata (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Konsep dasar hukum acara perdata (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar hukum acara perdata (Idik Saeful Bahri)
 
Impeachment
ImpeachmentImpeachment
Impeachment
 
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusus
 
Tindak pidana khusus
Tindak pidana khususTindak pidana khusus
Tindak pidana khusus
 
Makalah praperadilan
Makalah praperadilanMakalah praperadilan
Makalah praperadilan
 

Viewers also liked

Stanford Venture Lab - Gain Empathy Assignment
Stanford Venture Lab - Gain Empathy AssignmentStanford Venture Lab - Gain Empathy Assignment
Stanford Venture Lab - Gain Empathy AssignmentSalima Hirji
 
Research guides tour (February 2016)
Research guides tour (February 2016)Research guides tour (February 2016)
Research guides tour (February 2016)lis02215
 
10 Things About the Library Website
10 Things About the Library Website10 Things About the Library Website
10 Things About the Library Websitelis02215
 
Library website features (February 2016)
Library website features (February 2016)Library website features (February 2016)
Library website features (February 2016)lis02215
 
Hak menuntut 7
Hak menuntut 7Hak menuntut 7
Hak menuntut 7Uda Estelo
 
Research Guides Tour
Research Guides TourResearch Guides Tour
Research Guides Tourlis02215
 
Daniel_Luo Final Resume 2016
Daniel_Luo Final Resume 2016Daniel_Luo Final Resume 2016
Daniel_Luo Final Resume 2016Zhongjie Luo
 
South indian jewellery
South indian jewellerySouth indian jewellery
South indian jewellerysouthjewellery
 
Latest Indian Jewellery
Latest Indian JewelleryLatest Indian Jewellery
Latest Indian Jewellerysouthjewellery
 

Viewers also liked (14)

Yump nl
Yump nlYump nl
Yump nl
 
Stanford Venture Lab - Gain Empathy Assignment
Stanford Venture Lab - Gain Empathy AssignmentStanford Venture Lab - Gain Empathy Assignment
Stanford Venture Lab - Gain Empathy Assignment
 
Yolanda
YolandaYolanda
Yolanda
 
Research guides tour (February 2016)
Research guides tour (February 2016)Research guides tour (February 2016)
Research guides tour (February 2016)
 
Who We Are
Who We AreWho We Are
Who We Are
 
10 Things About the Library Website
10 Things About the Library Website10 Things About the Library Website
10 Things About the Library Website
 
Library website features (February 2016)
Library website features (February 2016)Library website features (February 2016)
Library website features (February 2016)
 
Why Work For Us
Why Work For UsWhy Work For Us
Why Work For Us
 
Hak menuntut 7
Hak menuntut 7Hak menuntut 7
Hak menuntut 7
 
Empathy map
Empathy mapEmpathy map
Empathy map
 
Research Guides Tour
Research Guides TourResearch Guides Tour
Research Guides Tour
 
Daniel_Luo Final Resume 2016
Daniel_Luo Final Resume 2016Daniel_Luo Final Resume 2016
Daniel_Luo Final Resume 2016
 
South indian jewellery
South indian jewellerySouth indian jewellery
South indian jewellery
 
Latest Indian Jewellery
Latest Indian JewelleryLatest Indian Jewellery
Latest Indian Jewellery
 

Similar to KUHP

Pengayaan Sesi 8.pptx
Pengayaan Sesi 8.pptxPengayaan Sesi 8.pptx
Pengayaan Sesi 8.pptxmarcoorias2
 
10. sanksi administrasi
10. sanksi administrasi10. sanksi administrasi
10. sanksi administrasinurul khaiva
 
Makalah hukum tata pemerintahan
Makalah hukum tata pemerintahanMakalah hukum tata pemerintahan
Makalah hukum tata pemerintahanRoberto Pecah
 
Asas Legalitas dan Retroaktif dalam HPI
Asas Legalitas dan Retroaktif dalam HPIAsas Legalitas dan Retroaktif dalam HPI
Asas Legalitas dan Retroaktif dalam HPIswirawan
 
Makalah pidana
Makalah pidanaMakalah pidana
Makalah pidanaangkat re
 
V. Kaedah Sosial & Kaedah Hukum.pptx
V. Kaedah Sosial & Kaedah Hukum.pptxV. Kaedah Sosial & Kaedah Hukum.pptx
V. Kaedah Sosial & Kaedah Hukum.pptxdonihasmanto
 
Hukum Pidana Pemidanaan
Hukum Pidana PemidanaanHukum Pidana Pemidanaan
Hukum Pidana Pemidanaanalsalcunsoed
 
Ruu jabatan hakim dan kemandirian hakim
Ruu jabatan hakim dan kemandirian hakimRuu jabatan hakim dan kemandirian hakim
Ruu jabatan hakim dan kemandirian hakimLanka Asmar, SHI, MH
 
Ketika Hukum di negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di negeriku dikali NOLKetika Hukum di negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di negeriku dikali NOLatuulll
 
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOLKetika Hukum di Negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOLatuulll
 
Codigo penal indonesio_(bahasa_indonesia)
Codigo penal indonesio_(bahasa_indonesia)Codigo penal indonesio_(bahasa_indonesia)
Codigo penal indonesio_(bahasa_indonesia)aanpalisury
 
PPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptx
PPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptxPPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptx
PPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptxPuputDachi
 

Similar to KUHP (20)

Pengayaan Sesi 8.pptx
Pengayaan Sesi 8.pptxPengayaan Sesi 8.pptx
Pengayaan Sesi 8.pptx
 
10. sanksi administrasi
10. sanksi administrasi10. sanksi administrasi
10. sanksi administrasi
 
Materi ke 10
Materi ke 10Materi ke 10
Materi ke 10
 
Makalah hukum tata pemerintahan
Makalah hukum tata pemerintahanMakalah hukum tata pemerintahan
Makalah hukum tata pemerintahan
 
Asas Legalitas dan Retroaktif dalam HPI
Asas Legalitas dan Retroaktif dalam HPIAsas Legalitas dan Retroaktif dalam HPI
Asas Legalitas dan Retroaktif dalam HPI
 
Makalah pidana
Makalah pidanaMakalah pidana
Makalah pidana
 
V. Kaedah Sosial & Kaedah Hukum.pptx
V. Kaedah Sosial & Kaedah Hukum.pptxV. Kaedah Sosial & Kaedah Hukum.pptx
V. Kaedah Sosial & Kaedah Hukum.pptx
 
Hukum Pidana Pemidanaan
Hukum Pidana PemidanaanHukum Pidana Pemidanaan
Hukum Pidana Pemidanaan
 
Ruu jabatan hakim dan kemandirian hakim
Ruu jabatan hakim dan kemandirian hakimRuu jabatan hakim dan kemandirian hakim
Ruu jabatan hakim dan kemandirian hakim
 
Subjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukumSubjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukum
 
Uu 05 1991
Uu 05 1991Uu 05 1991
Uu 05 1991
 
Ketika Hukum di negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di negeriku dikali NOLKetika Hukum di negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di negeriku dikali NOL
 
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOLKetika Hukum di Negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOL
 
hfib1349588837.pptx
hfib1349588837.pptxhfib1349588837.pptx
hfib1349588837.pptx
 
Codigo penal indonesio_(bahasa_indonesia)
Codigo penal indonesio_(bahasa_indonesia)Codigo penal indonesio_(bahasa_indonesia)
Codigo penal indonesio_(bahasa_indonesia)
 
KUHP
KUHPKUHP
KUHP
 
Tugas hukum pidana
Tugas  hukum pidanaTugas  hukum pidana
Tugas hukum pidana
 
Ilmu Perundang-undangan, UU Korupsi dan Perundang-undangan, Perumusan Pidana ...
Ilmu Perundang-undangan, UU Korupsi dan Perundang-undangan, Perumusan Pidana ...Ilmu Perundang-undangan, UU Korupsi dan Perundang-undangan, Perumusan Pidana ...
Ilmu Perundang-undangan, UU Korupsi dan Perundang-undangan, Perumusan Pidana ...
 
PPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptx
PPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptxPPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptx
PPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptx
 
Tugas hukum pidana
Tugas  hukum pidanaTugas  hukum pidana
Tugas hukum pidana
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptxahmadrievzqy
 
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptxSlaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptxkhairunnizamRahman1
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 

Recently uploaded (6)

Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
 
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptxSlaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 

KUHP

  • 1. GUGURNYA HAK MENUNTUTGUGURNYA HAK MENUNTUT SesiSesi VVIIIIII 1
  • 2. Pasal 50 KUHPPasal 50 KUHP A.A.Dasar HukumDasar Hukum 1.1.Pasal 50 KUHP -Pasal 50 KUHP - Barang siapa melakukan perbuatan untukBarang siapa melakukan perbuatan untuk melaksanakan ketentuan UU tidak dipidana.melaksanakan ketentuan UU tidak dipidana. 2.2.RKUHP Pasal 31RKUHP Pasal 31  tidak dipidana, setiap orang yang melakukan tindaktidak dipidana, setiap orang yang melakukan tindak pidana karena melaksanakan peraturan perundang-undangan.pidana karena melaksanakan peraturan perundang-undangan. B. Melaksanakan Perintah UUB. Melaksanakan Perintah UU - Pada dasarnya dimasukkanya rumusan ini adalah sebagai unsur tertulis- Pada dasarnya dimasukkanya rumusan ini adalah sebagai unsur tertulis adalah untuk melakukan suatu tindakan yang merupakan pelanggaran suatuadalah untuk melakukan suatu tindakan yang merupakan pelanggaran suatu ketentuan pidana yang bagi orang lain. Pada umumnya tindakan tersebutketentuan pidana yang bagi orang lain. Pada umumnya tindakan tersebut merupakan suatu tindakan yang melawan hukum.merupakan suatu tindakan yang melawan hukum. Gugurnya Hak MenuntutGugurnya Hak Menuntut 2
  • 3. - Contoh : seorang polisi menahan seorang pelaku tindak pidana yang- Contoh : seorang polisi menahan seorang pelaku tindak pidana yang telah tertangkap tangan ketika melakukan aksi pencurian.telah tertangkap tangan ketika melakukan aksi pencurian. Apabila posisi yang melakukan adalah seorang petugas kepolisian yang memang diberikanApabila posisi yang melakukan adalah seorang petugas kepolisian yang memang diberikan kewenangan untuk melakukan tindakan tersebut, maka perintah tersebut akan berbedakewenangan untuk melakukan tindakan tersebut, maka perintah tersebut akan berbeda dengan seorang biasa yang melakukan penahanan. Tindakan itu pada dasarnya merupakandengan seorang biasa yang melakukan penahanan. Tindakan itu pada dasarnya merupakan tindakan yang melanggara Pasal 333 KUHP, akan tetapi KUHAP memberikan kewenangantindakan yang melanggara Pasal 333 KUHP, akan tetapi KUHAP memberikan kewenangan kepada petugas kepolisian untuk melakukan penahanan kepada sesorang pelaku tindakkepada petugas kepolisian untuk melakukan penahanan kepada sesorang pelaku tindak pidanapidana.. Syarat Penggunaan Pasal 50 KUHPSyarat Penggunaan Pasal 50 KUHP Pelaksanaan ketentuan Pasal 50 KUHP mensyaratkan beberapa hal sebagai berikut :Pelaksanaan ketentuan Pasal 50 KUHP mensyaratkan beberapa hal sebagai berikut : a). Adanya peraturan yang merumuskan suatu perintah kepada seorang berdasarkana). Adanya peraturan yang merumuskan suatu perintah kepada seorang berdasarkan kompetensi atau jabatan tertentu ;kompetensi atau jabatan tertentu ; b.) orang yang melaksanakan perintah adalah orang yang ditunjuk oleh UU berdasarkanb.) orang yang melaksanakan perintah adalah orang yang ditunjuk oleh UU berdasarkan kompetensi jabatannya. Hal ini harus diartikan bahwa orang yang melaksanakan perintah uukompetensi jabatannya. Hal ini harus diartikan bahwa orang yang melaksanakan perintah uu harus memahami bahwa ia hanya hanya dapat melakukan tindakan tersebut karenaharus memahami bahwa ia hanya hanya dapat melakukan tindakan tersebut karena peraturan per uu an menentukan sebagai kewajiban bagianya untuk melakukan tindakan ;peraturan per uu an menentukan sebagai kewajiban bagianya untuk melakukan tindakan ; c). Tindakan yang dilakukan ada;ah tindakan yang secara jelas dirumuskan dan berdasarkanc). Tindakan yang dilakukan ada;ah tindakan yang secara jelas dirumuskan dan berdasarkan perintah UU.perintah UU. Gugurnya Hak Menuntut 3
  • 4. A.A. Dasar HukumDasar Hukum 1. Pasal 51 KUHP1. Pasal 51 KUHP 2. RKUHP : Pasal 322. RKUHP : Pasal 32 ““Tidak dipidana, setiap orang yang melakukan tindak pidana karenaTidak dipidana, setiap orang yang melakukan tindak pidana karena melaksanakan perintah jabatan yang diberikan oleh pejabat yang berwenang”melaksanakan perintah jabatan yang diberikan oleh pejabat yang berwenang” B. Melaksanakan Perintah Jabatan.B. Melaksanakan Perintah Jabatan. Hal ini sama dengan pembahasan pasal 50 KUHP mengenai pelaksanaan perintah uu perintah jabatanHal ini sama dengan pembahasan pasal 50 KUHP mengenai pelaksanaan perintah uu perintah jabatan yang diartikan oleh pejabat yang berwenang, sebenarnya juga merupakn perintah yang ditentukanyang diartikan oleh pejabat yang berwenang, sebenarnya juga merupakn perintah yang ditentukan berdasarkan aturan per uu an.berdasarkan aturan per uu an. Dalam ketentuan pasal 51 KUHP dipersyaratkan adanya hubungan atasan dan bawahan, bahwaDalam ketentuan pasal 51 KUHP dipersyaratkan adanya hubungan atasan dan bawahan, bahwa kewenangan atasan untuk memberikan perintah adalah pada kewenangan yang diberikan oleh uukewenangan atasan untuk memberikan perintah adalah pada kewenangan yang diberikan oleh uu kepadanya.kepadanya. 1.1. Makna Melaksanakan Perintah Jabatan.Makna Melaksanakan Perintah Jabatan. Pasal 51 KUHPPasal 51 KUHP 4
  • 5. Contoh: Seorang polisi lalu lintas memerintahkan kepada seorang pengendara mobil untukContoh: Seorang polisi lalu lintas memerintahkan kepada seorang pengendara mobil untuk memindahkan tempat parkir mobilnya karena menghalangi lalu lintas umum. Dalam hal ini,memindahkan tempat parkir mobilnya karena menghalangi lalu lintas umum. Dalam hal ini, polisi lalu lintas adalah pejabat yang berwenang memerintahkan hal itu dan si pengendara mobilpolisi lalu lintas adalah pejabat yang berwenang memerintahkan hal itu dan si pengendara mobil walaupun tidak terdapat hubungan atasan bawahan memiliki kewajiban untuk ematuhi perintahwalaupun tidak terdapat hubungan atasan bawahan memiliki kewajiban untuk ematuhi perintah tersebut.tersebut. 2. Makna suatu perintah “sah” atau seorang pejabat “berwenang”2. Makna suatu perintah “sah” atau seorang pejabat “berwenang” Ukuran bahwa suatu perintah itu salah diberikan atau pejabat yang memberikan perintahUkuran bahwa suatu perintah itu salah diberikan atau pejabat yang memberikan perintah memangmerupakan orang yang berwenang, dalam hal ini harus dilihat dari segi formil maupunmemangmerupakan orang yang berwenang, dalam hal ini harus dilihat dari segi formil maupun materiil atas keabsahan atau kewenangan tersebut, yaitu :materiil atas keabsahan atau kewenangan tersebut, yaitu : a.a.Bahwa jabatan sebagai sumber asal perintah tersebut sah diemban oleh seseorang ;Bahwa jabatan sebagai sumber asal perintah tersebut sah diemban oleh seseorang ; b.b.Bahwa pejabat tersebut memiliki hubungan secara administrasi dengan orang yang diberikanBahwa pejabat tersebut memiliki hubungan secara administrasi dengan orang yang diberikan perintah ;perintah ; c.c.Dalam hal menyangkut perintah dari seorang penguasa maka perlu diperhatikan wilayahDalam hal menyangkut perintah dari seorang penguasa maka perlu diperhatikan wilayah kekuasaan miliknya dan memerintah serta bentuk dan isi dari perintah itu bersifat publikkekuasaan miliknya dan memerintah serta bentuk dan isi dari perintah itu bersifat publik Gugurnya Hak MenuntutGugurnya Hak Menuntut 5
  • 6. 3 Melaksanakan Perintah Jabatan Yang tidak Sah.3 Melaksanakan Perintah Jabatan Yang tidak Sah. Pada dasarnya, perintah jabatan yang telah diberikan tanpa kewenangan, tidakPada dasarnya, perintah jabatan yang telah diberikan tanpa kewenangan, tidak meniadakan sifat dapat dihukum dari pelakunya. Artinya bahwa seseorang yang telahmeniadakan sifat dapat dihukum dari pelakunya. Artinya bahwa seseorang yang telah melakukan suatu tindak pidana yang diberikan oleh atasan tanpa kewenangan, padamelakukan suatu tindak pidana yang diberikan oleh atasan tanpa kewenangan, pada dasarnya tetap dapat dipidana. Oleh karenanya, menjadi penting bagi si penerimadasarnya tetap dapat dipidana. Oleh karenanya, menjadi penting bagi si penerima perintah untuk mengetahui, apakah perintah yang diberikan padanya merupakan perintahperintah untuk mengetahui, apakah perintah yang diberikan padanya merupakan perintah yang sah atau tidak. Namun, pembentuk UU menyadari bahwa setiap bahawan atauyang sah atau tidak. Namun, pembentuk UU menyadari bahwa setiap bahawan atau orang yang menerima perintah, memiliki kemampuan untuk kebenaran isi perintah yangorang yang menerima perintah, memiliki kemampuan untuk kebenaran isi perintah yang diterimanya.diterimanya. Berdasarkan hal tersebut maka peluang untuk memaafkan perbuatan yang merupakanBerdasarkan hal tersebut maka peluang untuk memaafkan perbuatan yang merupakan pelaksanaan perintah jabatan yang tidak sah, dimungkinkan sebagaimana apsal 51 ayatpelaksanaan perintah jabatan yang tidak sah, dimungkinkan sebagaimana apsal 51 ayat 2, dirumuskan bahwa perintah jabatan tanpa wewenang, tidak menyebabkan hapusnya2, dirumuskan bahwa perintah jabatan tanpa wewenang, tidak menyebabkan hapusnya pidana, kecuali jika diperintah.pidana, kecuali jika diperintah. Akan tetapi, tidak semua perintah yang dikemukakan oleh atasan yang tidakAkan tetapi, tidak semua perintah yang dikemukakan oleh atasan yang tidak berwenang tidak dipidana karena adanya syarat lain yang tersdapat dalam rumusanberwenang tidak dipidana karena adanya syarat lain yang tersdapat dalam rumusan tersebut yaitu “tersebut yaitu “ Dengan itikan baik mengira bahwa perintah diberikan denganDengan itikan baik mengira bahwa perintah diberikan dengan wewenang dan pelaksanaannya termasuk dalam lingkungannya pekerjaannyawewenang dan pelaksanaannya termasuk dalam lingkungannya pekerjaannya”” Gugurnya Hak MenuntutGugurnya Hak Menuntut 6
  • 7. 3 Melaksanakan Perintah Jabatan Yang tidak Sah.3 Melaksanakan Perintah Jabatan Yang tidak Sah. Pada dasarnya, perintah jabatan yang telah diberikan tanpa kewenangan, tidakPada dasarnya, perintah jabatan yang telah diberikan tanpa kewenangan, tidak meniadakan sifat dapat dihukum dari pelakunya. Artinya bahwa seseorang yang telahmeniadakan sifat dapat dihukum dari pelakunya. Artinya bahwa seseorang yang telah melakukan suatu tindak pidana yang diberikan oleh atasan tanpa kewenangan, padamelakukan suatu tindak pidana yang diberikan oleh atasan tanpa kewenangan, pada dasarnya tetap dapat dipidana. Oleh karenanya, menjadi penting bagi si penerimadasarnya tetap dapat dipidana. Oleh karenanya, menjadi penting bagi si penerima perintah untuk mengetahui, apakah perintah yang diberikan padanya merupakan perintahperintah untuk mengetahui, apakah perintah yang diberikan padanya merupakan perintah yang sah atau tidak. Namun, pembentuk UU menyadari bahwa setiap bahawan atauyang sah atau tidak. Namun, pembentuk UU menyadari bahwa setiap bahawan atau orang yang menerima perintah, memiliki kemampuan untuk kebenaran isi perintah yangorang yang menerima perintah, memiliki kemampuan untuk kebenaran isi perintah yang diterimanya.diterimanya. Berdasarkan hal tersebut maka peluang untuk memaafkan perbuatan yang merupakanBerdasarkan hal tersebut maka peluang untuk memaafkan perbuatan yang merupakan pelaksanaan perintah jabatan yang tidak sah, dimungkinkan sebagaimana apsal 51 ayatpelaksanaan perintah jabatan yang tidak sah, dimungkinkan sebagaimana apsal 51 ayat 2, dirumuskan bahwa perintah jabatan tanpa wewenang, tidak menyebabkan hapusnya2, dirumuskan bahwa perintah jabatan tanpa wewenang, tidak menyebabkan hapusnya pidana, kecuali jika diperintah.pidana, kecuali jika diperintah. Akan tetapi, tidak semua perintah yang dikemukakan oleh atasan yang tidakAkan tetapi, tidak semua perintah yang dikemukakan oleh atasan yang tidak berwenang tidak dipidana karena adanya syarat lain yang tersdapat dalam rumusanberwenang tidak dipidana karena adanya syarat lain yang tersdapat dalam rumusan tersebut yaitu “tersebut yaitu “ Dengan itikan baik mengira bahwa perintah diberikan denganDengan itikan baik mengira bahwa perintah diberikan dengan wewenang dan pelaksanaannya termasuk dalam lingkungannya pekerjaannyawewenang dan pelaksanaannya termasuk dalam lingkungannya pekerjaannya”” Gugurnya Hak MenuntutGugurnya Hak Menuntut 6