SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
ASPEK HUKUM
(Perencanaan Bisnis)
Bisnis sering kali mengalami
kegagalan karena terbentur masalah
hukum atau tidak memperoleh izin
dari suatu daerah tertentu.
Sebelum ide bisnis
dilaksanakan,analisis secara
mendalam terlebih dahulu
aspek hukumnya sehingga
tidak terbentur dikemudian
hari dan kegagalan karena dari
aspek hukum tidak akan
terjadi.
Otonomi
Daerah
Pemerintah menetapkan
ketentuan hukum dan
perijinan investasi dengan
tujuan menjaga ketertiban
masyarakat secara luas.
Masyarakat disekitar lokasi bisnis di
harapkan akan mendapat manfaat yang
lebih besar dibandingkan dampak
negatifnya dari adanya suatu bisnis.
Tujuan analisis aspek hukum
untuk menjawab “apakah bisnis
yang akan dijalankan dapat
memenuhi ketentuan hukum dan
perijinan disuatu wilayah”.
a.Menganalisis legalitas usaha yang akan dijalankan.
b.Menganalisis ketepatan bentuk badan hukum
dengan ide bisnis yang akan dilaksanakan.
c.Menganalisis kemampuan bisnis yang akan
diusulkan dalam memenuhi persyaratan perizinan.
d.Menganalisis jaminan-jaminan yang bisa
disediakan
jika bisnis yang akan dibiaya dengan pinjaman.
Hal yang harus di pahami sebelum
membuat/membentuk badan usaha dan
perijinan sbb :
1.Jenis – jenis badan usaha.
2.Langkah-langkah mendirikan badan usaha.
3.Pengurusan izin usaha dan izin lokasi.
4.Ketentuan jual beli tanah.
5.Sumber data.
6.Responden/narasumber.
7.Metode pengumpulan data.
8.Instrumen pengumpulan data.
9.Analisis data.
10.Kesimpulan.
Jenis badan usaha :
a. Perusahaan perseorangan.
b. Firma ( fa ).
c. Perserikatan komanditer ( CV ).
d. Perseroan terbatas ( PT ).
e. Perusahaan negara.
f. Perusahaan daerah.
g. Yayasan.
h. Koperasi.
Merupakan bentuk badan
usaha tanpa ada pembedaan
pemilikan antara hak milik
pribadi dengan hak milik
perusahaan.
Perusahaan
perseorangan
Kelebihan Kekurangan
1.Memiliki kebebasan dalam
bergerak.
2.Pajak rendah karena
pemerintah tidak memungut
pajak
perusahaan,tetapi hanya kepada
pemilik.
3.Penguasaan sepenuhnya terhadap
keuntungan yang diperoleh.
4.Rahasia perusahaan terjamin.
5.Motivasi usaha yang tinggi.
6.Poses pengambilan keputusan
yang
cepat.
7.Penanganan aspek hukum
minimal.
1.Mengandung tanggung jawab
hukum dan keuangan yang tak
terbatas.
2.Keterbatasan kemampuan
keuangan.
3.Keterbatasan kemampuan
manajerial.
4.Kontinuitas karja karyawan
terbatas.
Persiapan
• Menyiapkan KTP pihak yang akan mendirikan
perusahaan perseorangan.
• Menentukan calon nama perusahaan.
• Menentukan tempat kedudukan perusahaan.
• Menentukan maksud dan tujuan yang spesifik dari
perusahaan perseorangan tersebut.
• Pendaftaran ke notaris.
Langkah dalam mendirikan
badan usaha
Merupakan perserikatan
beberapa pengusaha
swasta menjadi satu
kesatuan untuk mengelola
usaha bersama.
Fa
Peraturan perundangan
Ketentuan tentang firma di atur dalam
pasal 16 kitab undang undang hukum
dagang (wetboek van koophandel) yang
berbunyi “Perseroan dibawah firma adalah
suatu persekutuan untuk menjalankan
perusahaan dibawah nama bersama”
pasal 18 KUUHD menyebutkan bahwa tiap
tiap anggota saling menanggung dan
semuanya bertanggung jawab”
Kelebihan Kekurangan
1.Penguasaan terhadap keuntungan
tinggi,meskipun harus dibagi
dengan anggota kongsi yang lain.
2.Motivasi usaha yang tinggi,
meskipun tidak setinggi
perusahaan
perorangan.
3.Penanganan aspek hukum
minimal,meskipun sedikit lebih
rumit dibanding perusahaan
perorangan karena harus ada
kesepakatan antara anggota
kongsi.
1.Sering terjadi konflik antar anggota
kongsi berkaitan dengan pembagian
keuntungan maupun strategi bisnis.
2.Mengandung tanggung jawab
keuangan tak terbatas,namun
tanggung jawab keuangan sudah
dapat dibagi dengan anggota kongsi
lainnya.
3.Keterbatasan kemampuan
keuangan,namun sudah lebih baik
dibandingkan dengan perusahaan
perseorangan.
4.Keterbatasan kemampunan
manajerial,namun lebih baik
dibandingkan dengan perusahaan
perseorangan.
5.Kontinuitas kerja karyawan
terbatas,namun sudah lebih baik
dibandingkan perusahaan
perseorangan.
Perserikatan Komanditer ( CV )
Merupakan perserikatan beberapa pengusaha
swasta menjadi satu kesatuan untuk
mengelola usaha bersama, dimana sebagian
anggota merupakan anggota aktif, sedangkan
anggota lain merupakan anggota pasif.
Anggota aktif merupakan anggota yang
mengelola perusahaan dan bertanggung
jawab penuh atas utang perusahaan
sedangkan anggota pasif hanya menyetor
modalnya saja dan tidak ikut mengelola
perusahaan.
Peraturan perundangan
ketentuan tentang perserikatan
komanditer(CV) diatur dalam pasal 19 kita
undang-undang hukum dagang (wetboek
van koophandel) yang bunyinya
“persekutuan secara melepas uang yang
dinamakan persekutuan komanditer
didirikan antar satu orang atau beberapa
sekutu yang secara tanggung menanggung
bertanggung jawab untuk seluruhnya pada
pihak satu dan satu orang atau lebih
sebagai pelepas uang pada pihak lain”.
Kelebihan Kekurangan
1.Penguasaan terhadap keuntungan
tinggi,meskipun harus dibagi
dengan kongsi yang lain.
2.Motivasi usaha tinggi,meskipun
tidak setinggi perusahaan
perseorangan.
3.Penanganan aspek hukum
minimal,meskipun sedikit rumit
dibanding perusahaan
perseorangan.
1.Mengandung tanggungjawaba
keuangan sekutu aktif tak terbatas
,meskipun sudah dapat dibagi
dengan anggota sekutu aktif
lainnya.
2.Status hukum CV belum badan
hukum sehingga sulit untuk
mendapat proyek-proyek besar.
3.Tidak dapat dengan mudah
mengumpulkan modal dari para
sekutunya,tidak seperti
perseroaan
terbatas yang dapat
mengumpulkan
modal dari pemegang saham.
4.Nama CV sering sama antara satu
dengan lain karena tidak ada
pengecekan dengan nama CV
sebelumnya.
Langkah mendirikan badan usaha CV
1.Persiapan
Membuat kesepakatan antar pihak yang akan membentuk perserikatan
komanditer.
Menyiapkan KTP.
Menentukan calon nama CV.
Menentukankedudukan perusahaan.
Menentukan yang bertindak pesero aktif dan pasif.
Menentukan maksud dan tujuan spesifik dari CV.
2.Pendaftaran ke notaris.
3.Pendaftaran pada pengadilan setempat.
Surat keterangan domisili.
NPWP CV yang bersangkutan.
Merupakan perserikatan beberapa
pengusaha swasta menjadi satu
kesatuan untuk mengelola usaha
bersama,dimana perusahaan
memberikan kesempatan kepada
masyarakat luas untuk menyertakan
modalnya ke perusahaan dengan cara
membeli saham perusahaan
Perseroan
terbatas
(PT)
Peraturan
perundangan
Ketentuan tentang perseroan
terbatas(PT) ini diatur dalam UU RI
nomor 1 tahun 1995 tentang
perseroan terbatas pasal 1 undang
undang tersebut menyatakan bahwa
“perseroan terbatas yang selanjutnya
disebut perseroan adalah “badan
usaha yang didirikan berdasarkan
perjanjian,melakukan kegiatan usaha
dengan modal dasar yang seluruhnya
terbagi dalam saham,dan memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam
undang undang ini serta peraturan
pelaksanaannya”.
Kelebihan Kekurangan
1.Memiliki masa hidup yang tak
terbatas.
2.Pemisahan kekayaan dan utang
utang pemilik dengan kekayaan dan
utang – utang perusahaan.
3.Kemampuan keuangan yang sangat
besar.
4.Kemampuan manajerial yang tinggi.
5.Kontinuitas kerja karyawan yang
Panjang.
1.Pajak yang besar karena PT
merupakan
subjek pajak tersendiri sehingga
bukan
perusahaan yang kena pajak,tetapi
deviden yang dibagikan kepada
pemegang saham juga kena pajak.
2.Penanganan aspek hukum yang
rumit
karena dalam pendirian
Ptmemerlukan
akta notaris dan izin khusus untuk
usaha tertentu.
3.Biaya pembentukan yang relatif
tinggi
dibandingkan dengan badan usaha
lain.
4.Kerahasiaan perusahaan kurang
terjamin karena setiap aktivitas
Persyaratan pendirian PT
1.Pembuatan akta notaris.
Identitas diri.
Susunan direksi dan komisaris awal.
Nama pemegang saham pada saat pendirian.
2.Anggaran dasar.
3.Pengesahan mentri kehakiman.
4.Pendaftaran wajib.
5.Pengumuman dalam tambahan berita negara
30 hari kerja.
Undang undang no.16 tahun 2001
“badan hukum yang terdiri atas
kekayaan yang dipisahkan dan
diperuntukan untuk mencapai tujuan
tertentu di bidang sosial,keagamaan dan
kemanusiaan yang tidak mempunyai
anggota”
Yayasa
n
Persyaratan pendirian yayasan
1.Penyampaian dokumen yang di perlukan
> FC KTP.
> Nama yayasan.
> Maksud dan tujuan kegiatan yayasan.
> Jangka waktu berdirinya yayasan.
> Modal awal yayasan.
> Susunan badan pendiri,pembina dan badan
yayasan.
2.Penanda tanganan akta pendirian yayasan.
3.Surat domisili.
5.Pengesahan badan hukum ke depkumham
Salinan akte.
NPWP.
Domisili.
Bukti pembayaran penerimaan negara bukan
pajak.
Bukti pembayaran pengumuman dalam tambahan
berita negara.
6.Pengumuman dalam berita negara.
7.Pengesahan akta pendirian di berikan dalam
jangka waktu paling lama 3 bulan setelah
diterima permintaan pengesahan.
8.Pengesahan akta pendirian di umumkan dalam
BNRI.
Koperasi
(bekerja bersama) pengertian
koperasi menurut pasal 1 ayat 1
UU no.25 tahun 1992 tentang
perkoperasian sb “koperasi adalah
badan usaha yang beranggotakan
orang-orang atau badan hukum
koperasi dengan berlandaskan
kegiatan nya berdasarkan prinsif
koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan.
Langkah
Pendirian
koperasi
1.Menyelenggarakan rapat pendirian koperasi oleh
anggota masyarakat yang menjadi
anggotanya.
2.Hasil rapat pembentukan dan akta memuat
anggaran dasar koperasi.
3.Dihadiri oleh perwakilan dari dep koperasi.
4.Para pendiri mengajukan pengesahan kepada
pejabat berwenang dng melampirkan :
2 akta pendirian koperasi.
Berita acara rapat.
Surat bukti penyetoran modal.
Rencana awal kegiatan.
5.Pengesahan akta oleh pejabat berwenang
pada masing masing tingkatan koperasi seperti :
>usaha kecil dan menengah tingkat Kab/kota.
>Usaha menengah primer tingkat propinsi.
>Usaha besar sekunder tingkat pusat.
6.Pengesahan penolakan 3 bulan setelah
permohonan.
7.Pengesahan di terima paling lama 3 bulan.
8.Pengesahan pendirian di umumkan dalam berita
negara RI.
1.Izin Usaha
2.Izin Lokasi
3.Izin Prinsif
4.Izin Lokasi
5.Izin mendirikan Bangunan/IMB
6.Izin HO (Hinder ordonasi)
7.SIUP
8.TDP
9.Izin usaha industri /IUI
10.Izin usaha perluasan/IUP
11.Izin reklame
12.Izin usaha jasa konstruksi/IUJK
Jenis
-jenis
perizi
nan

More Related Content

Similar to ASPEK HUKUM DALAM PERENC BISNIS.pptx

Pengertian yayasan ja 011
Pengertian yayasan ja 011Pengertian yayasan ja 011
Pengertian yayasan ja 011jeumpa-aceh
 
Materi 3 - Hukum Dagang.pptx
Materi 3 - Hukum Dagang.pptxMateri 3 - Hukum Dagang.pptx
Materi 3 - Hukum Dagang.pptxAgustinus Astono
 
Aspek Hukum Dalam skb.pptx
Aspek Hukum Dalam skb.pptxAspek Hukum Dalam skb.pptx
Aspek Hukum Dalam skb.pptxrikadwiutami2
 
LANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAAN
LANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAANLANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAAN
LANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAANFair Nurfachrizi
 
Bentuk badan usaha
Bentuk badan usahaBentuk badan usaha
Bentuk badan usahaNadya Ali
 
3, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
3, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 20193, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
3, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019riskiariyani2976
 
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...Hefti Juliza
 
Hbl3, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, bentuk badan usaha, perseroan ter...
Hbl3, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, bentuk badan usaha, perseroan ter...Hbl3, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, bentuk badan usaha, perseroan ter...
Hbl3, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, bentuk badan usaha, perseroan ter...AgungAgungPangestu
 
HBL3 Muhammad Rizal Ramadhan. hapzi ali, modul hbl, bentuk badan usaha, perse...
HBL3 Muhammad Rizal Ramadhan. hapzi ali, modul hbl, bentuk badan usaha, perse...HBL3 Muhammad Rizal Ramadhan. hapzi ali, modul hbl, bentuk badan usaha, perse...
HBL3 Muhammad Rizal Ramadhan. hapzi ali, modul hbl, bentuk badan usaha, perse...Muhammad Ramadhan
 
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...WennaSustiany
 
Ekonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptx
Ekonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptxEkonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptx
Ekonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptxYuliaPujiawati1
 
HUKUM PERUSAHAAN yang tidak bisa menjadi ng.ppt
HUKUM PERUSAHAAN yang tidak bisa menjadi ng.pptHUKUM PERUSAHAAN yang tidak bisa menjadi ng.ppt
HUKUM PERUSAHAAN yang tidak bisa menjadi ng.pptRirisSitinjak2
 
Perbedaan maaschap, fa dan cv
Perbedaan maaschap, fa dan cvPerbedaan maaschap, fa dan cv
Perbedaan maaschap, fa dan cvsastri hasnur
 
Bentuk bentuk badan usaha
Bentuk bentuk badan usahaBentuk bentuk badan usaha
Bentuk bentuk badan usahaDua Dunia
 
Bentuk bentuk badan usaha
Bentuk bentuk badan usahaBentuk bentuk badan usaha
Bentuk bentuk badan usahaDua Dunia
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018febrysaragih
 
prof-nindyo-pramono-perbandingan-badan-usaha-di-berbagai-negara.pdf
prof-nindyo-pramono-perbandingan-badan-usaha-di-berbagai-negara.pdfprof-nindyo-pramono-perbandingan-badan-usaha-di-berbagai-negara.pdf
prof-nindyo-pramono-perbandingan-badan-usaha-di-berbagai-negara.pdfBertoLaurentSimatupa
 

Similar to ASPEK HUKUM DALAM PERENC BISNIS.pptx (20)

Pengertian yayasan ja 011
Pengertian yayasan ja 011Pengertian yayasan ja 011
Pengertian yayasan ja 011
 
Materi 3 - Hukum Dagang.pptx
Materi 3 - Hukum Dagang.pptxMateri 3 - Hukum Dagang.pptx
Materi 3 - Hukum Dagang.pptx
 
Aspek Hukum Dalam skb.pptx
Aspek Hukum Dalam skb.pptxAspek Hukum Dalam skb.pptx
Aspek Hukum Dalam skb.pptx
 
LANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAAN
LANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAANLANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAAN
LANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAAN
 
Bentuk badan usaha
Bentuk badan usahaBentuk badan usaha
Bentuk badan usaha
 
Hukum dagang
Hukum dagangHukum dagang
Hukum dagang
 
3, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
3, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 20193, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
3, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
 
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...
 
FIRMA
FIRMAFIRMA
FIRMA
 
Bab iii hukum organisasi perusahaan
Bab iii hukum organisasi perusahaanBab iii hukum organisasi perusahaan
Bab iii hukum organisasi perusahaan
 
Hbl3, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, bentuk badan usaha, perseroan ter...
Hbl3, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, bentuk badan usaha, perseroan ter...Hbl3, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, bentuk badan usaha, perseroan ter...
Hbl3, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, bentuk badan usaha, perseroan ter...
 
HBL3 Muhammad Rizal Ramadhan. hapzi ali, modul hbl, bentuk badan usaha, perse...
HBL3 Muhammad Rizal Ramadhan. hapzi ali, modul hbl, bentuk badan usaha, perse...HBL3 Muhammad Rizal Ramadhan. hapzi ali, modul hbl, bentuk badan usaha, perse...
HBL3 Muhammad Rizal Ramadhan. hapzi ali, modul hbl, bentuk badan usaha, perse...
 
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...
 
Ekonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptx
Ekonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptxEkonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptx
Ekonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptx
 
HUKUM PERUSAHAAN yang tidak bisa menjadi ng.ppt
HUKUM PERUSAHAAN yang tidak bisa menjadi ng.pptHUKUM PERUSAHAAN yang tidak bisa menjadi ng.ppt
HUKUM PERUSAHAAN yang tidak bisa menjadi ng.ppt
 
Perbedaan maaschap, fa dan cv
Perbedaan maaschap, fa dan cvPerbedaan maaschap, fa dan cv
Perbedaan maaschap, fa dan cv
 
Bentuk bentuk badan usaha
Bentuk bentuk badan usahaBentuk bentuk badan usaha
Bentuk bentuk badan usaha
 
Bentuk bentuk badan usaha
Bentuk bentuk badan usahaBentuk bentuk badan usaha
Bentuk bentuk badan usaha
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018
 
prof-nindyo-pramono-perbandingan-badan-usaha-di-berbagai-negara.pdf
prof-nindyo-pramono-perbandingan-badan-usaha-di-berbagai-negara.pdfprof-nindyo-pramono-perbandingan-badan-usaha-di-berbagai-negara.pdf
prof-nindyo-pramono-perbandingan-badan-usaha-di-berbagai-negara.pdf
 

More from tommy623617

Produk_Jasa_dan_Strategi_Penentuan_Merek (1).pptx
Produk_Jasa_dan_Strategi_Penentuan_Merek (1).pptxProduk_Jasa_dan_Strategi_Penentuan_Merek (1).pptx
Produk_Jasa_dan_Strategi_Penentuan_Merek (1).pptxtommy623617
 
Desain Sistem Kerja.pptx
Desain Sistem Kerja.pptxDesain Sistem Kerja.pptx
Desain Sistem Kerja.pptxtommy623617
 
Permintaan Konsumen.pptx
Permintaan Konsumen.pptxPermintaan Konsumen.pptx
Permintaan Konsumen.pptxtommy623617
 
Biaya Relevan Untuk Pengambilan Keputusan.ppt
Biaya Relevan Untuk Pengambilan Keputusan.pptBiaya Relevan Untuk Pengambilan Keputusan.ppt
Biaya Relevan Untuk Pengambilan Keputusan.ppttommy623617
 
Strategi Pemasaran.pptx
Strategi Pemasaran.pptxStrategi Pemasaran.pptx
Strategi Pemasaran.pptxtommy623617
 
Analisis Permintaan Konsumen.pptx
Analisis Permintaan Konsumen.pptxAnalisis Permintaan Konsumen.pptx
Analisis Permintaan Konsumen.pptxtommy623617
 

More from tommy623617 (6)

Produk_Jasa_dan_Strategi_Penentuan_Merek (1).pptx
Produk_Jasa_dan_Strategi_Penentuan_Merek (1).pptxProduk_Jasa_dan_Strategi_Penentuan_Merek (1).pptx
Produk_Jasa_dan_Strategi_Penentuan_Merek (1).pptx
 
Desain Sistem Kerja.pptx
Desain Sistem Kerja.pptxDesain Sistem Kerja.pptx
Desain Sistem Kerja.pptx
 
Permintaan Konsumen.pptx
Permintaan Konsumen.pptxPermintaan Konsumen.pptx
Permintaan Konsumen.pptx
 
Biaya Relevan Untuk Pengambilan Keputusan.ppt
Biaya Relevan Untuk Pengambilan Keputusan.pptBiaya Relevan Untuk Pengambilan Keputusan.ppt
Biaya Relevan Untuk Pengambilan Keputusan.ppt
 
Strategi Pemasaran.pptx
Strategi Pemasaran.pptxStrategi Pemasaran.pptx
Strategi Pemasaran.pptx
 
Analisis Permintaan Konsumen.pptx
Analisis Permintaan Konsumen.pptxAnalisis Permintaan Konsumen.pptx
Analisis Permintaan Konsumen.pptx
 

Recently uploaded

konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 

Recently uploaded (16)

konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 

ASPEK HUKUM DALAM PERENC BISNIS.pptx

  • 2. Bisnis sering kali mengalami kegagalan karena terbentur masalah hukum atau tidak memperoleh izin dari suatu daerah tertentu. Sebelum ide bisnis dilaksanakan,analisis secara mendalam terlebih dahulu aspek hukumnya sehingga tidak terbentur dikemudian hari dan kegagalan karena dari aspek hukum tidak akan terjadi. Otonomi Daerah
  • 3. Pemerintah menetapkan ketentuan hukum dan perijinan investasi dengan tujuan menjaga ketertiban masyarakat secara luas. Masyarakat disekitar lokasi bisnis di harapkan akan mendapat manfaat yang lebih besar dibandingkan dampak negatifnya dari adanya suatu bisnis.
  • 4. Tujuan analisis aspek hukum untuk menjawab “apakah bisnis yang akan dijalankan dapat memenuhi ketentuan hukum dan perijinan disuatu wilayah”. a.Menganalisis legalitas usaha yang akan dijalankan. b.Menganalisis ketepatan bentuk badan hukum dengan ide bisnis yang akan dilaksanakan. c.Menganalisis kemampuan bisnis yang akan diusulkan dalam memenuhi persyaratan perizinan. d.Menganalisis jaminan-jaminan yang bisa disediakan jika bisnis yang akan dibiaya dengan pinjaman.
  • 5. Hal yang harus di pahami sebelum membuat/membentuk badan usaha dan perijinan sbb : 1.Jenis – jenis badan usaha. 2.Langkah-langkah mendirikan badan usaha. 3.Pengurusan izin usaha dan izin lokasi. 4.Ketentuan jual beli tanah. 5.Sumber data. 6.Responden/narasumber. 7.Metode pengumpulan data. 8.Instrumen pengumpulan data. 9.Analisis data. 10.Kesimpulan.
  • 6. Jenis badan usaha : a. Perusahaan perseorangan. b. Firma ( fa ). c. Perserikatan komanditer ( CV ). d. Perseroan terbatas ( PT ). e. Perusahaan negara. f. Perusahaan daerah. g. Yayasan. h. Koperasi.
  • 7. Merupakan bentuk badan usaha tanpa ada pembedaan pemilikan antara hak milik pribadi dengan hak milik perusahaan. Perusahaan perseorangan
  • 8. Kelebihan Kekurangan 1.Memiliki kebebasan dalam bergerak. 2.Pajak rendah karena pemerintah tidak memungut pajak perusahaan,tetapi hanya kepada pemilik. 3.Penguasaan sepenuhnya terhadap keuntungan yang diperoleh. 4.Rahasia perusahaan terjamin. 5.Motivasi usaha yang tinggi. 6.Poses pengambilan keputusan yang cepat. 7.Penanganan aspek hukum minimal. 1.Mengandung tanggung jawab hukum dan keuangan yang tak terbatas. 2.Keterbatasan kemampuan keuangan. 3.Keterbatasan kemampuan manajerial. 4.Kontinuitas karja karyawan terbatas.
  • 9. Persiapan • Menyiapkan KTP pihak yang akan mendirikan perusahaan perseorangan. • Menentukan calon nama perusahaan. • Menentukan tempat kedudukan perusahaan. • Menentukan maksud dan tujuan yang spesifik dari perusahaan perseorangan tersebut. • Pendaftaran ke notaris. Langkah dalam mendirikan badan usaha
  • 10. Merupakan perserikatan beberapa pengusaha swasta menjadi satu kesatuan untuk mengelola usaha bersama. Fa
  • 11. Peraturan perundangan Ketentuan tentang firma di atur dalam pasal 16 kitab undang undang hukum dagang (wetboek van koophandel) yang berbunyi “Perseroan dibawah firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan dibawah nama bersama” pasal 18 KUUHD menyebutkan bahwa tiap tiap anggota saling menanggung dan semuanya bertanggung jawab”
  • 12. Kelebihan Kekurangan 1.Penguasaan terhadap keuntungan tinggi,meskipun harus dibagi dengan anggota kongsi yang lain. 2.Motivasi usaha yang tinggi, meskipun tidak setinggi perusahaan perorangan. 3.Penanganan aspek hukum minimal,meskipun sedikit lebih rumit dibanding perusahaan perorangan karena harus ada kesepakatan antara anggota kongsi. 1.Sering terjadi konflik antar anggota kongsi berkaitan dengan pembagian keuntungan maupun strategi bisnis. 2.Mengandung tanggung jawab keuangan tak terbatas,namun tanggung jawab keuangan sudah dapat dibagi dengan anggota kongsi lainnya. 3.Keterbatasan kemampuan keuangan,namun sudah lebih baik dibandingkan dengan perusahaan perseorangan. 4.Keterbatasan kemampunan manajerial,namun lebih baik dibandingkan dengan perusahaan perseorangan. 5.Kontinuitas kerja karyawan terbatas,namun sudah lebih baik dibandingkan perusahaan perseorangan.
  • 13. Perserikatan Komanditer ( CV ) Merupakan perserikatan beberapa pengusaha swasta menjadi satu kesatuan untuk mengelola usaha bersama, dimana sebagian anggota merupakan anggota aktif, sedangkan anggota lain merupakan anggota pasif. Anggota aktif merupakan anggota yang mengelola perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas utang perusahaan sedangkan anggota pasif hanya menyetor modalnya saja dan tidak ikut mengelola perusahaan.
  • 14. Peraturan perundangan ketentuan tentang perserikatan komanditer(CV) diatur dalam pasal 19 kita undang-undang hukum dagang (wetboek van koophandel) yang bunyinya “persekutuan secara melepas uang yang dinamakan persekutuan komanditer didirikan antar satu orang atau beberapa sekutu yang secara tanggung menanggung bertanggung jawab untuk seluruhnya pada pihak satu dan satu orang atau lebih sebagai pelepas uang pada pihak lain”.
  • 15. Kelebihan Kekurangan 1.Penguasaan terhadap keuntungan tinggi,meskipun harus dibagi dengan kongsi yang lain. 2.Motivasi usaha tinggi,meskipun tidak setinggi perusahaan perseorangan. 3.Penanganan aspek hukum minimal,meskipun sedikit rumit dibanding perusahaan perseorangan. 1.Mengandung tanggungjawaba keuangan sekutu aktif tak terbatas ,meskipun sudah dapat dibagi dengan anggota sekutu aktif lainnya. 2.Status hukum CV belum badan hukum sehingga sulit untuk mendapat proyek-proyek besar. 3.Tidak dapat dengan mudah mengumpulkan modal dari para sekutunya,tidak seperti perseroaan terbatas yang dapat mengumpulkan modal dari pemegang saham. 4.Nama CV sering sama antara satu dengan lain karena tidak ada pengecekan dengan nama CV sebelumnya.
  • 16. Langkah mendirikan badan usaha CV 1.Persiapan Membuat kesepakatan antar pihak yang akan membentuk perserikatan komanditer. Menyiapkan KTP. Menentukan calon nama CV. Menentukankedudukan perusahaan. Menentukan yang bertindak pesero aktif dan pasif. Menentukan maksud dan tujuan spesifik dari CV. 2.Pendaftaran ke notaris. 3.Pendaftaran pada pengadilan setempat. Surat keterangan domisili. NPWP CV yang bersangkutan.
  • 17. Merupakan perserikatan beberapa pengusaha swasta menjadi satu kesatuan untuk mengelola usaha bersama,dimana perusahaan memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk menyertakan modalnya ke perusahaan dengan cara membeli saham perusahaan Perseroan terbatas (PT)
  • 18. Peraturan perundangan Ketentuan tentang perseroan terbatas(PT) ini diatur dalam UU RI nomor 1 tahun 1995 tentang perseroan terbatas pasal 1 undang undang tersebut menyatakan bahwa “perseroan terbatas yang selanjutnya disebut perseroan adalah “badan usaha yang didirikan berdasarkan perjanjian,melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham,dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang undang ini serta peraturan pelaksanaannya”.
  • 19. Kelebihan Kekurangan 1.Memiliki masa hidup yang tak terbatas. 2.Pemisahan kekayaan dan utang utang pemilik dengan kekayaan dan utang – utang perusahaan. 3.Kemampuan keuangan yang sangat besar. 4.Kemampuan manajerial yang tinggi. 5.Kontinuitas kerja karyawan yang Panjang. 1.Pajak yang besar karena PT merupakan subjek pajak tersendiri sehingga bukan perusahaan yang kena pajak,tetapi deviden yang dibagikan kepada pemegang saham juga kena pajak. 2.Penanganan aspek hukum yang rumit karena dalam pendirian Ptmemerlukan akta notaris dan izin khusus untuk usaha tertentu. 3.Biaya pembentukan yang relatif tinggi dibandingkan dengan badan usaha lain. 4.Kerahasiaan perusahaan kurang terjamin karena setiap aktivitas
  • 20. Persyaratan pendirian PT 1.Pembuatan akta notaris. Identitas diri. Susunan direksi dan komisaris awal. Nama pemegang saham pada saat pendirian. 2.Anggaran dasar. 3.Pengesahan mentri kehakiman. 4.Pendaftaran wajib. 5.Pengumuman dalam tambahan berita negara 30 hari kerja.
  • 21. Undang undang no.16 tahun 2001 “badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial,keagamaan dan kemanusiaan yang tidak mempunyai anggota” Yayasa n
  • 22. Persyaratan pendirian yayasan 1.Penyampaian dokumen yang di perlukan > FC KTP. > Nama yayasan. > Maksud dan tujuan kegiatan yayasan. > Jangka waktu berdirinya yayasan. > Modal awal yayasan. > Susunan badan pendiri,pembina dan badan yayasan. 2.Penanda tanganan akta pendirian yayasan. 3.Surat domisili.
  • 23. 5.Pengesahan badan hukum ke depkumham Salinan akte. NPWP. Domisili. Bukti pembayaran penerimaan negara bukan pajak. Bukti pembayaran pengumuman dalam tambahan berita negara. 6.Pengumuman dalam berita negara. 7.Pengesahan akta pendirian di berikan dalam jangka waktu paling lama 3 bulan setelah diterima permintaan pengesahan. 8.Pengesahan akta pendirian di umumkan dalam BNRI.
  • 24. Koperasi (bekerja bersama) pengertian koperasi menurut pasal 1 ayat 1 UU no.25 tahun 1992 tentang perkoperasian sb “koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan berlandaskan kegiatan nya berdasarkan prinsif koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
  • 25. Langkah Pendirian koperasi 1.Menyelenggarakan rapat pendirian koperasi oleh anggota masyarakat yang menjadi anggotanya. 2.Hasil rapat pembentukan dan akta memuat anggaran dasar koperasi. 3.Dihadiri oleh perwakilan dari dep koperasi. 4.Para pendiri mengajukan pengesahan kepada pejabat berwenang dng melampirkan : 2 akta pendirian koperasi. Berita acara rapat. Surat bukti penyetoran modal. Rencana awal kegiatan.
  • 26. 5.Pengesahan akta oleh pejabat berwenang pada masing masing tingkatan koperasi seperti : >usaha kecil dan menengah tingkat Kab/kota. >Usaha menengah primer tingkat propinsi. >Usaha besar sekunder tingkat pusat. 6.Pengesahan penolakan 3 bulan setelah permohonan. 7.Pengesahan di terima paling lama 3 bulan. 8.Pengesahan pendirian di umumkan dalam berita negara RI.
  • 27. 1.Izin Usaha 2.Izin Lokasi 3.Izin Prinsif 4.Izin Lokasi 5.Izin mendirikan Bangunan/IMB 6.Izin HO (Hinder ordonasi) 7.SIUP 8.TDP 9.Izin usaha industri /IUI 10.Izin usaha perluasan/IUP 11.Izin reklame 12.Izin usaha jasa konstruksi/IUJK Jenis -jenis perizi nan

Editor's Notes

  1. Otonomi daerah : kebijakan atau aturan2 yang diberikan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
  2. Hinder ordonasi : ijin gangguan Tdp : tanda daftar peserta