SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
TEORI LINGUISTIK SEMANTIK
LEKSIKON ‘BULU’ DAN ‘RAMBUT’
KAJIAN METABAHASA SEMANTIK ALAMI
NI PUTU TINA ANINDIA P.W
1590161030
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
ANALISIS METABAHASA SEMANTIK ALAMI
PADA LEKSIKON ‘BULU’ DAN ‘RAMBUT’
ABSTRACT
Meaning that attached to the lexems or sometimes called lexical meaning is different one and
another eventhough the lexical has similiarity in features of semantics. Therefore there is lexical
semantic which refers to the meaning of lexical dan grammatical semantic which is about the
meaning appeared after the lexical is being modified in a sentence. The analysis that is used in
this writing is referential and orthography identity method. Data collection was done by literature
method, collected from Indonesian dictionary and others online literatures. The explications are
done to identify the classification or group of the lexicon ‘bulu’ and ‘ rambut’. These paraphares
are made based on the category of semantics primes given by Wierzbicka. Collocation is also
being used to see the right lexicon that can be paired to the lexicon of ‘bulu’ or ‘rambut’, it could
show the various usage of other lexicon that can be attached to the others.
Key words: lexicon ‘bulu’, ‘rambut’, natural semantics metalanguage, semantics primes,
explications, collocation
I. PENDAHULUAN
Bahasa digunakan untuk berbagai kegiatan dan keperluan dalam kehidupan bermasyarakat
sehingga makna dari bahasa itu menjadi bermacam-macam, dilihat dari segi atau pandangan
yang berbeda (Chaer, 2012:289). Makna yang muncul dari sebuah kata dipengaruhi oleh
penggunaannya baik sebagai leksikon maupun dalam lingkup tatabahasa. Menurut Verhaar
(2012:385), semantik adalah cabang linguistik yang meneliti arti atau makna dan dibagi menjadi
semantik gramatikal dan semantik leksikal. Makna yang dimiliki atau ada pada leksem tanpa
konteks disebut dengan makna leksikal (semantik leksikal) atau makna sebenarnya. Sedangkan
makna gramatikal (semantik gramatikal) muncul apabila ada proses gramatikal seperti afiksasi,
reduplikasi, komposisi, atau kalimatisasi (Chaer, 2012:290).
Makna yang melekat pada leksem atau makna leksikal membuat sebuah leksem dipahami
dengan benar, tidak disalahartikan, atau digunakan sebagai leksem yang sama. Seperti
penggunaan leksikon rambut dan bulu dalam Bahasa Indonesia; dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, rambut merupakan bulu yang tumbuh pada kulit manusia (terutama di kepala)
sedangkan bulu adalah rambut pendek dan lembut pada tubuh manusia (bukan di kepala) atau
binatang. Selain itu, ada beberapa leksem yang memiliki makna seperti bulu atau rambut yang
diklasifikasikan berdasarkan tempat tumbuhnya, ukurannya, atau fungsinya.
Penulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan leksikon bulu dan rambut dalam kajian
metabahasa semantik alami sehingga bisa dilihat penggunaannya sebagai leksikon yang berdiri
sendiri dan dalam gramatikal tulisan. Selain itu, tulisan yang disajikan bisa menjadi informasi
yang menarik tentang leksikon bulu dan rambut serta leksem-leksem yang muncul berdasarkan
ciri-ciri leksikalnya.
II. BAHAN DAN METODA
Tulisan ini menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai referensi dalam
mengumpulkan data. Teknik pegumpulan data yang digunakan adalah teknik catat yaitu
membuat catatan dan ringkasan berdasarkan data-data yang terkumpul dari berbagai literatur.
Media yang dimanfaatkan dalam pengumpulan data berupa media online atau internet dan
berbagai sumber bacaan dari buku yang membahas tentang semantik, metabahasa, semantik
primitif dan metabahasa semantik alami.
Analisis yang digunakan yaitu metode padan referensial dan ortografis karena data dianalisis
dari sumber tulis berupa Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai rujukan dan alat penentu
analisis. Berdasarkan penjelasan Sudaryanto (2015:18), metode padan digunakan karena bahasa
yang diteliti memang sudah memiliki hubungan dengan hal-hal di luar bahasa yang bersangkutan
seperti referen atau hal yang dibicarakan dan tulisan-tulisan yang dianalisis.
Metabahasa semantik alami (MSA) merupakan alat analisis makna yang dirancang untuk
dapat diterapkan secara independen terhadap bahasa atau budaya tertentu sehingga makna yang
didefinisikan menjadi jelas dan mudah dipahami. Beberapa prinsip MSA dipandang memiliki
nilai lebih untuk menganalisis makna (Wierzbicka, 1996, 1997; Goddard, 1998; Yoon,2003).
Pertama, dalam kerangka MSA definisi satu kata harus direpresentasikan melalui bahasa alami.
Bahasa buatan, seperti penggunaan diagram atau formula semantik, pada akhirnya tetap harus
diterjemahkan ke dalam bahasa alami agar mudah dipahami. Kedua, pendekatan MSA
mengasumsikan bahwa konsep-konsep manusia bersifat hirarki. Artinya ada konsep yang rumit
misalnya konsep emosi, dan ada yang sederhana, mudah dipahami, dan tidak dapat lagi
didefinisikan, misalnya kata AKU, INGIN, SESUATU, dan seterusnya. Dalam teori MSA,
konsep ini disebut makna asali atau semantik primitif. Ketiga, pendekatan MSA menekankan
prinsip ketergantian (substitutability). Artinya, definisi yang dibuat melalui teknik parafrase
harus bisa diverifikasi oleh penutur asli biasa untuk melihat eksplikasi dan bentuk asli memiliki
makna yang benar-benar sesuai. Jika tidak benar-benar padan, maka eksplikasi dapat disusun
kembali untuk mendapatkan padan semantis yang tepat.
Konsep-konsep penting yang digunakan dalam teori MSA adalah makna asali, aloleksi,
polisemi takkomposisi, sintaksis semesta, pilihan valensi, dan resonansi. Wierzbicka
mengusulkan sejumlah makna asali berdasarkan penelitian terhadap sejumlah bahasa di dunia.
Temuan awalnya pada tahun 1972 adalah 14 elemen makna asali (Goddard, 1998: 24-37).
Terbaru adalah 63 perangkat makna asali (dalam Goddard:2008) sebagaimana disajikan dalam
Tabel 1.
Tabel 1. Elemen Makna Asali – Eksponen Bahasa Inggris-Indonesia
SUBSTANTIVES
I – Aku
You –Kau/Kamu
Someone –Seseorang
Something/Thing –Sesuatu
People – Orang
Body – Tubuh
RELATIONAL SUBSTANTIVES
Kind – Jenis
Part – Bagian
DETERMINERS
This – Ini
The Same – Sama
Other/Else – (Yang) Lain
QUANTIFIERS
One – Satu
Two – Dua
Much/Many – Banyak
Some –Beberapa
All – Semua
EVALUATORS
Good – Baik
Bad – Buruk
DESCRIPTORS
Big – Besar
Small – Kecil
MENTAL PREDICATES
Think - Pikir
Know – Tahu
Want – Mau/Ingin
Feel – Rasa
See – Lihat
Hear – Dengar
LIFE AND DEATH
Live – Hidup
Die – Mati
TIME
When/Time – Bila/Kapan / Waktu
Now – Sekarang
Before – Sebelum
After –Sesudah
A Long Time – Lama
A Short Time – Sekejap
For Some Time – Sebentar
Moment – Waktu/Saat
SPACE
Where/Place – Di Mana/Tempat
Here – Di Sini
Above – Di Bawah
Below – Di Bawah
Far – Jauh
Near – Dekat
Side – Sebelah
Inside – (Di) Dalam
ACTIONS, EVENTS, MOVEMENT,
CONTACT:
Do – Berbuat
Happen – Terjadi
Move – Bergerak
Touch – Menyentuh
LOCATION, EXISTENCE, POSSESSION,
SPECIFICATION
Be (Somewhere) – Berada (Di Suatu Tempat)
There Is (Exist) – Ada
Have (Belong To) – Ada
Be (Someone/Thing) – Ada
SPEECH
Say – Ujar
Words – Kata
True –Benar
LOGICAL CONCEPTS
Not – Tidak
Maybe – Mungkin
Can – Dapat / Boleh
Because – Karena
If – Jika
INTENSIFIER, AUGMENTOR
Very – Sangat
More – Lagi
TAXONOMY, PARTONOMY,
SIMILARITY
Kind Of – Jenis
Part Of – Bagian
Like – Macam
Sumber: Goddard, 2008
Makna leksikal dalam banyak domain (termasuk emosi, speech acts ‘tindak ujar’, nilai, dan
partikel wacana) dapat dieksplikasikan secara langsung ke dalam semantik primer. Wierzbicka
(2007) memberikan contoh eksplikasi pada salah satu domain semantik berupa nomina dalam
Bahasa Inggris yaitu hands ‘tangan’ (bagian tubuh) dan children ‘anak-anak’ (kategori sosial).
[A] hands (someone’s hands)
a. two parts of someoneʼs body
b. these parts are parts of two other parts of this someoneʼs body on two sides of the body
c. these parts of someoneʼs body can move as this someone wants
d. these parts of someoneʼs body have many parts
e. these parts can move in many ways as this someone wants
f. because peopleʼs bodies have these two parts, people can do many things with many things as
they want
[B] children
a. people of one kind
b. all people are people of this kind before they can be people not of this kind
c. when someone is someone of this kind, this someone has lived for a short time, not a long time
d. the bodies of people of this kind are small
e. when people are like this, they can do some things, they canʼt do many other things
f. because of this, if other people donʼt do some good things for them, bad things can happen to
them
Terjemahan:
[A] tangan (tangan seseorang)
a. dua bagian dari tubuh seseorang
b. bagian-bagian ini adalah bagian dari dua bagian lainnya dari tubuh seseorang pada dua sisi
tubuh
c. bagian-bagian tubuh seseorang yang bisa bergerak seperti yang seseorang ini inginkan
d. bagian-bagian tubuh seseorang yang memiliki banyak bagian
e. bagian ini dapat bergerak dengan berbagai cara seperti yang seseorang ini inginkan
f. karena tubuh seseorang memiliki dua bagian ini, orang bisa melakukan banyak hal dengan
banyak hal yang mereka inginkan
[B] anak
a. orang dari suatu jenis
b. semua orang adalah orang-orang semacam ini sebelum mereka dapat menjadi orang yang tidak
seperti ini
c. ketika seseorang adalah seseorang seperti ini, seseorang ini telah tinggal untuk waktu yang
singkat, tidak lama
d. tubuh orang semacam ini kecil
e. ketika orang-orang seperti ini, mereka dapat melakukan beberapa hal, mereka tidak dapat
melakukan banyak hal lainnya
f. karena ini, jika orang lain tidak melakukan hal-hal yang baik untuk mereka, hal-hal buruk bisa
terjadi pada mereka
Penjelasan yang berhasil harus konsisten dengan distribusi ekspresi yang dieksplikasi
(termasuk berbagai referensialnya, jika sesuai), dengan kemungkinan kolokasi dan preferen, dan
dengan entailments (hubungan kebenaran diantara dua kalimat, misalnya kebenaran sesuatu (A)
membutuhkan kebenaran yang lainnya (B)), serta implikasinya ketika disubstitusikan ke dalam
konteks penggunaan. Hal ini juga harus memenuhi intuisi penutur asli (Goddard, 2011).
Kolokasi atau sanding kata dalam Bahasa Inggris disebut dengan collocation. Secara
sederhana, kolokasi dapat dipahami sebagai asosiasi tetap kata dengan kata lain dalam
lingkungan yang sama (Hoetomo,2005: 279). Hatim dan Munday (2004: 249) menyebutkan,
collocation refers to the way that words are typically used together, ‘kolokasi mengacu pada
cara kata-kata khas digunakan secara bersama-sama’ (dalam Astuti, 2014). Contoh kasus
kolokasi yang diberikan oleh Astuti (2014), misalnya dalam bahasa Indonesia didapatkan kata
‘membasuh’ yang berkolokasi dengan kata ‘wajah/muka’, ‘kaki/tangan’, ‘badan’, yang dalam hal
ini merupakan bagian tubuh manusia. Kata ‘membasuh’ tersebut tidak dapat disandingkan
dengan kata yang lain, misalnya kata ‘mobil’. Untuk kata ‘mobil’ bisa disandingkan dengan kata
‘mencuci’.
Goddard (2011) menjelaskan bahwa tulisan Wierzbicka tahun 2007 mengenai tubuh dan
bagiannya dalam tipologi semantik kajian MSA merupakan studi ekstensif dari bagian semantik,
yang memuat lebih dari 40 eksplikasi. Dikemukan bahwa bagian tubuh yang dieksplikasi
memerlukan komponen yang terdiri dari tiga jenis: karakterisasi parsial bentuk bagian tubuh,
lokasi pada bagian tubuh, dan indikasi fungsinya. Aspek yang menarik adalah spesifikasi bentuk,
karena deskriptor bentuk (seperti panjang, bulat, dan datar) bukan semantik primer, namun aspek
ini akan diakui sebagai molekul semantik apabila diharuskan untuk dieksplikasi.
Molekul semantik (semantic molecules) memungkinkan eksplikasi diungkapkan lebih
sederhana dan komprehensif. Penggunaan molekul semantik dalam eksplikasi menunjukkan
klaim tentang ketergantungan semantik diantara konsep; misalnya, ketika kita memasukkan
molekul child ‘anak’ [m] untuk eksplikasi woman ‘wanita’, klaimnya adalah bahwa konsep di
balik woman ‘wanita’ bergantung pada konseptual (sebagian) pada konsep child ‘anak’. Konsep
molekul semantik sangat berhubungan dengan semantik lintas bahasa, karena beberapa molekul
semantik sangat mungkin universal, beberapa yang dekat secara universal, dan bahasa tertentu
lainnya. Molekul semantik diberi notasi [m] dalam eksplikasi. Berikut ini adalah tabel untuk
daftar molekul sementara yang diajukan oleh Goddard, 2010;
Tabel 2. Daftar Sementara Molekul Semesta yang Memungkinkan atau Dekat Semesta
Body-parts and products hands, mouth, eyes, head, ears, nose, face, legs,
teeth, fingers, fingernails, breasts, skin, blood,
poo
Social categories and family children, men, women, mother, father, wife,
husband, be born
Physical hard, long, round, flat, sharp, heavy, thick, thin,
smooth
Environmental and ambient sky, ground, sun, fire, water, day, night
Life forms and related words grow (in the ground), creature, bird, fish, tree,
egg
Materials wood, stone
Actions and activities hold, make, play, kill, laugh, sing
Manner quickly, slowly
Sumber: Goddard, 2008
III.HASIL DAN DISKUSI
Data yang terkumpul berupa leksem dari leksikon bulu dan rambut dari Kamus Besar Bahasa
Indonesia dianalisis berdasarkan teori metabahasa semantik alami (MSA). Adapun langkah yang
digunakan yaitu (1) menggolongkan data menjadi beberapa klasifikasi berdasarkan lokasi
tumbuhnya, deskripsi bentuk dan karakteristik (panjang, tebal, lebat, dll), dan fungsinya, (2)
memberikan eksplikasi pada leksikon bulu dan rambut sesuai dengan makna asali atau semantik
primer yang muncul.
3.1 Bulu pada bagian kepala atau wajah manusia
Seperti yang dipadankan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bulu adalah rambut pendek
dan lembut pada tubuh manusia (bukan di kepala) atau binatang; struktur lapisan luar kulit yang
membentuk penutup tubuh bangsa unggas. Berikut ini adalah leksem-leksem yang berkaitan
dengan leksikon bulu diklasifikasikan berdasarkan lokasi tumbuhnya pada bagian wajah terdapat
leksem yang merujuk pada leksokin bulu, seperti:
3.1.1 Alis
Merupakan bulu yang tumbuh pada dahi. Contoh pada kalimat, misalnya:
(1) Artis itu baru saja melakukan sulam alis.
Eksplikasi:
a. sesuatu dari suatu jenis
b. sesuatu ini ada pada bagian tubuh orang
c. karena sangat banyak, seseorang melakukan sesuatu (menyulam/mencukur) pada ini
d. seseorang merasakan ini, jika sesuatu ini disentuh
e. bagian sesuatu ini halus(m), bisa tebal(m)
3.1.2 Bulu mata
Rambut pada tepi kelopak mata; idep, contoh kalimatnya:
(2) Adik mempunyai bulu mata yang lentik.
Eksplikasi:
a. sesuatu dari suatu jenis
b. sesuatu ini ada pada bagian tubuh orang
c. karena sangat banyak, seseorang melakukan sesuatu (mencabut, merapikan) pada ini
d. seseorang merasakan ini, jika sesuatu ini disentuh
e. bagian sesuatu ini halus(m), bisa lentik(m)
3.1.3 Kumis
Bulu (rambut) yang tumbuh di atas bibir atas; biasanya hanya terdapat pada laki-laki, contoh
pada kalimat:
(3) Orang yang berkumis itu adalah ayah saya.
Eksplikasi:
a. sesuatu dari suatu jenis
b. sesuatu ini ada pada bagian tubuh orang
c. karena sangat banyak, seseorang melakukan sesuatu (mencukur) pada ini
d. bagian sesuatu ini halus(m), bisa tebal(m)
3.1.4 Janggut
Bulu yang tumbuh di dagu; jenggot; biasanya hanya terdapat pada laki-laki, contoh pada
kalimat:
(4) Janggut orang itu panjang sekali.
Eksplikasi:
a. sesuatu dari suatu jenis
b. sesuatu ini ada pada bagian tubuh orang
c. karena sangat banyak, seseorang melakukan sesuatu (mencukur) pada ini
d. seseorang merasakan ini, jika sesuatu ini disentuh
e. bagian sesuatu ini halus(m), bisa tebal(m)
3.1.5 Cambang
Rambut (bulu) yang tumbuh di pipi; biasanya hanya terdapat pada laki-laki, contoh
kalimatnya:
(5) Laki-laki bercambang itu terlihat tidak rapi.
Eksplikasi:
a. sesuatu dari suatu jenis
b. sesuatu ini ada pada bagian tubuh orang
c. karena sangat banyak, seseorang melakukan sesuatu (mencukur) pada ini
d. seseorang merasakan ini, jika sesuatu ini disentuh
e. bagian sesuatu ini halus(m), bisa tebal(m)
3.1.6 Bulu hidung
Bulu yang terdapat di dalam hidung untuk menyaring debu atau kotoran, contoh pada
kalimat:
(6) Bulu hidung berfungsi menyaring udara yang kotor saat kita bernapas.
Eksplikasi:
a. sesuatu dari suatu jenis
b. sesuatu ini ada pada bagian tubuh orang
c. karena sangat banyak, seseorang melakukan sesuatu (mencukur) pada ini
d. seseorang merasakan ini, jika sesuatu ini disentuh
e. bagian sesuatu ini halus(m)
3.2 Bulu pada bagian tubuh manusia
Tubuh manusia juga diselimuti oleh bulu-bulu halus dan pendek yang tumbuh dan seringnya
dicukur supaya terlihat rapi dan alasan penampilan. Berikut ini bulu yang ada di bagian tubuh
manusia:
3.2.1 Bulu kuduk
Bulu tengkuk (leher bagian belakang), contohnya pada kalimat:
(7) Mendengar cerita hantu membuat bulu kuduk berdiri.
Eksplikasi:
a. sesuatu dari suatu jenis
b. sesuatu ini ada pada bagian tubuh orang
c. seseorang merasakan ini, jika sesuatu ini disentuh
d. bagian sesuatu ini halus(m)
3.2.2 Bulu ketiak
Bulu yang terdapat pada ketiak, contoh pada kalimat:
(8) Gadis yang memperhatikan penampilan tidak akan membiarkan bulu ketiaknya tumbuh
panjang.
Eksplikasi:
a. sesuatu dari suatu jenis
b. sesuatu ini ada pada bagian tubuh orang
c. karena sangat banyak, seseorang melakukan sesuatu (mencukur/mencabut) pada ini
d. seseorang merasakan ini, jika sesuatu ini disentuh
e. bagian sesuatu ini halus(m), bisa panjang(m)
3.2.3 Bulu dada
Bulu yang tumbuh pada dada laki-laki, contoh pada kalimat:
(9) Lelaki itu mencoba menunjukkan bulu dadanya.
Eksplikasi:
a. sesuatu dari suatu jenis
b. sesuatu ini ada pada bagian tubuh orang
c. karena sangat banyak, seseorang melakukan sesuatu (menguris) pada ini
d. seseorang merasakan ini, jika sesuatu ini disentuh
e. bagian sesuatu ini halus(m), lebat(m)
3.2.4 Bulu tangan
Bulu yang tumbuh pada bagian tangan, contoh pada kalimat:
(10) Aku bisa merasakan bulu tanganku berdiri mendengar gonggongan anjing di luar
rumah.
Eksplikasi:
a. sesuatu dari suatu jenis
b. sesuatu ini ada pada bagian tubuh orang
c. karena sangat banyak, seseorang melakukan sesuatu (menghilangkan) pada ini
d. seseorang merasakan ini, jika sesuatu ini disentuh
e. bagian sesuatu ini halus(m)
3.2.5 Bulu roma
Bulu halus pada tubuh manusia, contoh pada kalimat:
(11) Merinding bulu romaku mendengarkan suaranya yang merdu.
Eksplikasi:
a. sesuatu dari suatu jenis
b. sesuatu ini ada pada bagian tubuh orang
c. seseorang merasakan ini, jika sesuatu ini disentuh
d. bagian sesuatu ini halus(m)
3.2.6 Bulu kaki
Bulu yang tumbuh pada bagian kaki, contoh pada kalimat:
(12) Laki-laki biasanya jarang mencukur bulu kakinya.
Eksplikasi:
a. sesuatu dari suatu jenis
b. sesuatu ini ada pada bagian tubuh orang
c. karena sangat banyak, seseorang melakukan sesuatu (mencukur) pada ini
d. seseorang merasakan ini, jika sesuatu ini disentuh
e. bagian sesuatu ini halus(m), bisa keriting(m)
3.2.7 Bulu bumbu
Bulu halus yang tumbuh pada ibu jari kaki bagian atas, contoh pada kalimat:
(13) Aku tidak tahu jika kita punya bulu bumbu pada jari kaki.
Eksplikasi:
a. sesuatu dari suatu jenis
b. sesuatu ini ada pada bagian tubuh orang
c. karena sangat banyak, seseorang melakukan sesuatu (mencabut) pada ini
d. seseorang merasakan ini, jika sesuatu ini disentuh
e. bagian sesuatu ini halus(m), bisa pendek(m)
3.3 Bulu pada hewan dan tumbuhan
Bulu juga tumbuh pada tubuh hewan dan tumbuhan, berikut ini adalah leksem-leksem yang
ditemukan:
3.3.1 Bulu ayam, bulu halus, bulu kontur, bulu primer, bulu sekunder, bulu sua
Jenis bulu tersebut terdapat pada unggas, contohnya ayam dan burung. Bulu halus: bulu
pada unggas yang belum tumbuh lengkap; bulu kontur: bulu yang berukuran sedang, yang
meliputi seluruh tubuh unggas; bulu primer: bulu panjang yang tumbuh pada ujung luar sayap,
digunakan untuk terbang; bulu sekunder: bulu-bulu sayap yang tumbuh pada ruas tengah dari
tulang sayap; bulu sua: bulu di leher ayam dan sebagainya. Contohnya pada kalimat, misalnya:
(14) Ayah mencabuti bulu ayam untuk dibuat kemoceng.
Eksplikasi:
a. sesuatu dari suatu jenis
b. sesuatu ini ada pada bagian suatu jenis
c. bagian dari sesuatu ini bisa sangat banyak, bisa halus(m)
d. karena sesuatu ini, seseorang bisa merasa sedih
e. bagian dari sesuatu ini bisa melakukan banyak jenis untuk sesuatu ini
3.3.2 Bulu babi
Bulu pada kulit babi atau hewan laut yang berbentuk bundar dan memiliki duri pada
kulitnya yang dapat digerakkan, contoh pada kalimat:
(15) Ia tertusuk bulu babi kemaren ketika sedang menyelam.
Eksplikasi:
a. sesuatu dari suatu jenis
b. sesuatu ini ada pada bagian suatu jenis
c. bagian dari sesuatu ini bisa sangat banyak, bisa tajam(m)
d. karena sesuatu ini, seseorang bisa merasa sedih
e. bagian dari sesuatu ini bisa melakukan banyak jenis untuk sesuatu ini
3.3.3 Surai
Bulu pada tengkuk kuda atau singa, contoh pada kalimat:
(16) Lihatlah surai singa itu, sangat menakutkan.
Eksplikasi:
a. sesuatu dari suatu jenis
b. sesuatu ini ada pada bagian suatu jenis
c. bagian dari sesuatu ini bisa sangat banyak, bisa lebat(m)
d. karena sesuatu ini, seseorang bisa merasa sedih
e. bagian dari sesuatu ini bisa melakukan banyak jenis untuk sesuatu ini
3.3.4 Bulu cambuk
Merupakan istilah dalam bidang zoologi atau ilmu tentang biologi hewan. Bulu cambuk
berarti penjuluran berupa cambuk yang membersit dari sel hewan flagelata yang berfungsi
sebagai alat gerak. Contoh kalimatnya, seperti:
(18) Bulu cambuk atau bulu getar merupakan produk protoplasma pada permukaan luar
berbagai macam sel yang menyerupai rambut.
Eksplikasi:
a. sesuatu dari suatu jenis
b. sesuatu ini ada pada bagian suatu jenis
c. bagian dari sesuatu ini bisa sangat banyak, bisa halus(m)
d. bagian dari sesuatu ini bisa melakukan banyak jenis untuk sesuatu ini
3.3.5 Bulu akar
Leksem dalam bidang biologi yang berarti cabang sel tunggal dari sel permukaan akar muda
yang berfungsi untuk menyerap air dan garam mineral dari tanah, contoh pada kalimat:
(17) Tumbuhan menyerap air melalui bulu akar yang terdapat pada bagian akarnya.
Eksplikasi:
a. sesuatu dari suatu jenis
b. sesuatu ini ada pada bagian suatu jenis
c. bagian dari sesuatu ini bisa sangat banyak, bisa pendek(m)
d. bagian dari sesuatu ini bisa melakukan banyak jenis untuk sesuatu ini
3.3.6 Miang
Bulu halus pada tumbuhan, seperti pada rebung, bambu, dan sebagainya, contoh pada
kalimat:
(18) Tanganku gatal-gatal terkena miang.
Eksplikasi:
a. sesuatu dari suatu jenis
b. sesuatu ini ada pada bagian suatu jenis
c. bagian dari sesuatu ini bisa sangat banyak, bisa halus(m)
d. karena sesuatu ini, seseorang bisa merasa sedih
e. bagian dari sesuatu ini bisa melakukan banyak jenis untuk sesuatu ini
Kolokasi atau sanding kata dengan membuat asosiasi kata pada lingkungan yang sama bisa
digunakan untuk melihat perbedaan makna dan penggunaan dari sebuah leksikon yang diikuti
atau mengikutinya. Kolokasi yang bisa dibuat dari leksikon ini seperti pada contoh berikut ini,
(19) Adik mempunyai bulu mata yang lentik.
(20) *Adik mempunyai alis yang lentik
Pada kalimat tersebut leksikon ‘lentik’ berkolokasi dengan ‘bulu mata’, tapi tidak bisa
digunakan pada leksem ‘alis’, karena ‘lentik’ dipakai untuk mendeskripsikan bentuk lengkung
yang lengkung ke atas atau ke belakang. Leksikon ‘lentik’ biasanya berkolokasi dengan ‘bulu
mata’ atau ‘jari’ sehingga apabila digunakan untuk leksem ‘alis’, hal ini akan menjadi tidak
berterima.
3.4 Rambut pada manusia
Sama halnya dengan bulu, rambut juga memiliki leksem yang mengacu pada tempat
tumbuhnya, seperti pada uraian berikut ini:
Rambut merupakan leksikon yang umum digunakan untuk mengacu pada bulu panjang
yang tumbuh pada bagian kepala manusia. Banyak orang mengatakan bahwa rambut adalah
mahkota perempuan karena perempuan yang cantik selalu diasosiasikan dengan rambut panjang.
Manusia bisa melakukan banyak hal pada rambutnya seperti memotong atau mencukurnya
sehingga ada yang pendek bahkan tidak berambut atau gundul, mewarnainya; dari hitam menjadi
merah atau cokelat, mengubah bentuknya; menjadi lurus, bergelombang, keriting, atau gimbal.
Ada beberapa leksem yang mengacu pada makna rambut, seperti:
3.4.1 Uban
Rambut yang sudah putih atau mulai memutih, contoh pada kalimat:
(21) Ayah terlihat semakin tua dengan uban yang tumbuh di kepalanya.
Eksplikasi:
a. sesuatu dari suatu jenis
b. sesuatu ini tumbuh pada kepala (m) orang
c. seseorang bisa melakukan sesuatu (memotong/mencukur) pada sesuatu ini, karena seseorang
menginginkannya terjadi pada sesuatu ini
d. orang merasa senang jika menyentuh sesuatu ini
e. sesuatu ini bisa panjang (m), bisa tidak ada pada kepala (m) manusia
3.4.2 Surai
Rambut (kepala) dalam konteks yang hormat atau halus, contoh kalimatnya:
(22) Janganlah kau berani memegang surai tuanku!
Eksplikasi:
a. sesuatu dari suatu jenis
b. sesuatu ini tumbuh pada kepala (m) orang
c. seseorang bisa melakukan sesuatu (memotong/mencukur) pada sesuatu ini, karena seseorang
menginginkannya terjadi pada sesuatu ini
d. orang merasa tidak senang jika seseorang menyentuh sesuatu ini
e. sesuatu ini bisa panjang (m), bisa tidak ada pada kepala (m) manusia
3.4.3 Jambul
Rambut yang dianyam baik-baik di atas dahi atau di kepala, contoh pada kalimat:
(23) Acara cukur jambul dilakukan oleh masyarakat melayu untuk menyambut kehadiran
anggota keluarga baru (bayi).
Eksplikasi:
a. sesuatu dari suatu jenis
b. sesuatu ini tumbuh pada kepala (m) orang
c. seseorang bisa melakukan sesuatu (memotong/mencukur) pada sesuatu ini, karena seseorang
menginginkannya terjadi pada sesuatu ini
d. orang merasa tidak senang jika seseorang menyentuh sesuatu ini (secara paksa)
e. sesuatu ini bisa panjang (m), bisa tidak ada pada kepala (m) manusia
3.4.4 Kucir
Seberkas rambut (terkepang atau tidak) yang sengaja dibiarkan tumbuh di kepala yang
tercukur, sedangkan rambut di bagian kepala yang lain dicukur, contoh pada kalimat:
(24) Walaupun sudah saya kucir, rambut saya tetap saja lepas terurai.
Eksplikasi:
a. sesuatu dari suatu jenis
b. sesuatu ini tumbuh pada kepala (m) orang
c. seseorang bisa melakukan sesuatu (memotong/mencukur/menjambak) pada sesuatu ini, karena
seseorang menginginkannya terjadi pada sesuatu ini
d. orang merasa tidak senang jika seseorang melakukan (menjambak) sesuatu ini (dengan
sengaja)
e. sesuatu ini bisa panjang (m), bisa tidak ada pada kepala (m) manusia
3.5 Rambut pada tumbuhan atau binatang
Ada beberpa leksem yang merujuk pada leksikon rambut yang tumbuh pada tumbuhan atau
binatang, seperti:
3.5.1 Jambul
Sejambak bulu (rambut) di kepala binatang (ayam, burung, kuda, dan sebagainya), contoh
kalimat:
(25) Jambul ayam itu lucu sekali.
Eksplikasi:
a. sesuatu dari suatu jenis
b. sesuatu ini ada pada bagian sesuatu yang bisa dilihat
c. sesuatu ini bisa panjang (m), bisa runcing(m)
d. jika sesuatu terjadi pada ini, sesuatu yang buruk akan terjadi padanya
3.5.2 Rambut akar
Istilah dalam bidang biologi yang bearti penonjolan sel epidermis akar dan berfungsi
memperluas permukaan untuk meningkatkan daya serapnya, contoh kalimatnya:
(26) Ayah mencabut pohon itu sampai ke rambut akarnya.
Eksplikasi:
a. sesuatu dari suatu jenis
b. sesuatu ini ada pada bagian sesuatu yang bisa dilihat
c. sesuatu ini bisa panjang (m), bisa banyak
d. karena ini, sesuatu itu bisa hidup
e. jika sesuatu terjadi pada ini, sesuatu yang buruk akan terjadi padanya
Kolokasi yang bisa dibuat dari leksikon ‘rambut’, bisa dilihat dari contoh berikut ini;
(27) Gadis itu terlihat cantik dengan rambut terurai.
(28) *Lihat ada kucing dengan bulu terurai!
Dari kalimat tersebut, ‘terurai’ berkolokasi dengan ‘rambut’ dan tidak bisa dikolokasikan
dengan ‘bulu’, padahal leksikon ‘rambut’ dan ‘bulu’ merupakan bentuk nomina yang sama. Oleh
karena itu, leksikon dapat dikolokasikan hanya dengan leksikon lainnya yang sesuai dengan
bahasa tertentu dan bisa diterima oleh penuturnya.
Simpulan
Simpulan yang dapat ditarik dari penjelasan pada bagian sebelumnya, yaitu leksikon ‘bulu’
dan ‘rambut’ memiliki leksem yang mengacu pada maknanya yang diklasifikasikan berdasarkan
lokasi atau tempat tumbuhnya, karakteristiknya, serta indikator fungsinya. Penggunaan leksikon
ini bisa dilihat dari beberapa contoh yang diberikan; makna yang hadir bisa berupa makna
leksikal yang mengacu pada leksikon tersebut secara terpisah dan makna gramatikal yang
dimaknai sesuai dengan penggunaannya dalam sebuah kalimat.
Parafrase digunakan untuk mendeskripsikan atau memberikan eksplikasi pada leksem-leksem
yang ada berdasarkan leksikon ‘bulu’ dan ‘rambut’ sesuai dengan pengelompokan atau
klasifikasi yang sudah dilakukan yang disesuaikan dengan semantik primer yang diberikan oleh
Wierzbicka. Selain itu, leksikon tersebut dikolokasikan dengan leksikon yang sesuai sehingga
bisa dilihat asosiasi kata yang tepat yang bisa dipakai sehingga kolokasi yang terjadi bisa
berterima.
Referensi
Chaer, Abdul. 2012. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Goddard, Cliff. 2011. Semantic primes, semantic molecules, semantic templates: Key concepts
in the NSM approach to lexical typology. [cited 2015 Dec. 1]. Available from:
URL:http://www98.griffith.edu.au/dspace/bitstream/handle/10072/46996/78558_1.pdf?
sequence=1
Goddard, Cliff dan Anna Wierzbicka. 2014. ‘Semantic fieldwork and lexical universals’. Studies
in Language 2014, 38(1), 80–127. (pre-publication manuscript). [cited 2015 Dec. 1].
Available from: URL:
http://www98.griffith.edu.au/dspace/bitstream/handle/10072/62749/87612_1.pdf?seque
nce=1
Imran, Indiyah et all. 2009. Kolokasi Bahasa Indonesia. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi,
Sastra, Arsitektur & Sipil, Vol.3 Oktober 2009. Depok 20-21 Oktober 2009.
Mulyadi dan Rumnasari K. Siregar. 2006. Aplikasi Teori Metabahasa Makna Alami Dalam
Kajian Makna. Jurnal Ilmiah Bahasa Dan Sastra, Volume II No. 2 Oktober Tahun 2006.
Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Sanata Dharma
University Press.
Verhaar, J.W.M. 2012. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

More Related Content

What's hot

Makalah semantik tentang makna
Makalah semantik tentang maknaMakalah semantik tentang makna
Makalah semantik tentang maknaMuhammad Idris
 
Morfologi 2 april-2019 isi
Morfologi 2 april-2019 isiMorfologi 2 april-2019 isi
Morfologi 2 april-2019 isi0027065801
 
Kuliah lingkup semantik
Kuliah lingkup semantikKuliah lingkup semantik
Kuliah lingkup semantikMono Manullang
 
Linguistik sistemik fungsional
Linguistik sistemik fungsional Linguistik sistemik fungsional
Linguistik sistemik fungsional iwan setiawan
 
Sejarah perkembangan wacana di Malaysia
Sejarah perkembangan wacana di MalaysiaSejarah perkembangan wacana di Malaysia
Sejarah perkembangan wacana di Malaysiasyifa atiqah
 
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna SemantikMemahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna SemantikYudha Fadillah
 
Pembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIK
Pembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIKPembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIK
Pembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIKExcella Fiona
 
A.Dengan membuat rujukan kepada beberapa buah buku Semantik, bincangkan tenta...
A.Dengan membuat rujukan kepada beberapa buah buku Semantik, bincangkan tenta...A.Dengan membuat rujukan kepada beberapa buah buku Semantik, bincangkan tenta...
A.Dengan membuat rujukan kepada beberapa buah buku Semantik, bincangkan tenta...darminladiro
 
Presentasi Aliran Linguistik Tagmemik
Presentasi Aliran Linguistik TagmemikPresentasi Aliran Linguistik Tagmemik
Presentasi Aliran Linguistik TagmemikMamakFeri
 
Model analisis wacana
Model analisis wacanaModel analisis wacana
Model analisis wacanasyifa atiqah
 
Assignement
AssignementAssignement
AssignementSJKCHAU
 

What's hot (20)

Makalah semantik tentang makna
Makalah semantik tentang maknaMakalah semantik tentang makna
Makalah semantik tentang makna
 
Morfologi 2 april-2019 isi
Morfologi 2 april-2019 isiMorfologi 2 april-2019 isi
Morfologi 2 april-2019 isi
 
semantik
semantiksemantik
semantik
 
makalah semantik
makalah semantikmakalah semantik
makalah semantik
 
Kuliah lingkup semantik
Kuliah lingkup semantikKuliah lingkup semantik
Kuliah lingkup semantik
 
Medan makna
Medan maknaMedan makna
Medan makna
 
Semantik
SemantikSemantik
Semantik
 
Linguistik sistemik fungsional
Linguistik sistemik fungsional Linguistik sistemik fungsional
Linguistik sistemik fungsional
 
Semantik sem.6
Semantik sem.6Semantik sem.6
Semantik sem.6
 
Sejarah perkembangan wacana di Malaysia
Sejarah perkembangan wacana di MalaysiaSejarah perkembangan wacana di Malaysia
Sejarah perkembangan wacana di Malaysia
 
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna SemantikMemahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
 
Pembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIK
Pembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIKPembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIK
Pembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIK
 
Sifat bahasa
Sifat bahasaSifat bahasa
Sifat bahasa
 
Wacana
WacanaWacana
Wacana
 
A.Dengan membuat rujukan kepada beberapa buah buku Semantik, bincangkan tenta...
A.Dengan membuat rujukan kepada beberapa buah buku Semantik, bincangkan tenta...A.Dengan membuat rujukan kepada beberapa buah buku Semantik, bincangkan tenta...
A.Dengan membuat rujukan kepada beberapa buah buku Semantik, bincangkan tenta...
 
Presentasi Aliran Linguistik Tagmemik
Presentasi Aliran Linguistik TagmemikPresentasi Aliran Linguistik Tagmemik
Presentasi Aliran Linguistik Tagmemik
 
Model analisis wacana
Model analisis wacanaModel analisis wacana
Model analisis wacana
 
Forum semantik
Forum semantikForum semantik
Forum semantik
 
Assignement
AssignementAssignement
Assignement
 
Bbm3206 1328088643 semantik
Bbm3206 1328088643 semantikBbm3206 1328088643 semantik
Bbm3206 1328088643 semantik
 

Viewers also liked

Petr Simon - Procedural Lexical Semantics (PhD Thesis)
Petr Simon - Procedural Lexical Semantics (PhD Thesis)Petr Simon - Procedural Lexical Semantics (PhD Thesis)
Petr Simon - Procedural Lexical Semantics (PhD Thesis)Petr Šimon
 
Lexical semantics = Hyponim
Lexical semantics = Hyponim Lexical semantics = Hyponim
Lexical semantics = Hyponim Ani Istiana
 
Pengertian tentang makna & teori pendekatannya
Pengertian tentang makna & teori pendekatannyaPengertian tentang makna & teori pendekatannya
Pengertian tentang makna & teori pendekatannyaEniphh Abah Muniph
 
BMM 3112 - makna leksikal bm
BMM 3112 - makna leksikal bmBMM 3112 - makna leksikal bm
BMM 3112 - makna leksikal bmMuhammad Syahir
 
SEMANTIC = LEXICAL RELATIONS
SEMANTIC = LEXICAL RELATIONS SEMANTIC = LEXICAL RELATIONS
SEMANTIC = LEXICAL RELATIONS Ani Istiana
 
Lexical semantics
Lexical semanticsLexical semantics
Lexical semanticsNila27
 
Lexical Relations in Semantic
Lexical Relations in SemanticLexical Relations in Semantic
Lexical Relations in SemanticAyu Monita
 
7 Motivational Thoughts to Help You Finish Your Dissertation
7 Motivational Thoughts to Help You Finish Your Dissertation7 Motivational Thoughts to Help You Finish Your Dissertation
7 Motivational Thoughts to Help You Finish Your DissertationWiley
 
Lexical relations
Lexical relationsLexical relations
Lexical relationsHina Honey
 

Viewers also liked (15)

Dasar dasar dan kaidah kebahasaan semantik
Dasar dasar dan kaidah kebahasaan semantikDasar dasar dan kaidah kebahasaan semantik
Dasar dasar dan kaidah kebahasaan semantik
 
Petr Simon - Procedural Lexical Semantics (PhD Thesis)
Petr Simon - Procedural Lexical Semantics (PhD Thesis)Petr Simon - Procedural Lexical Semantics (PhD Thesis)
Petr Simon - Procedural Lexical Semantics (PhD Thesis)
 
Lexical semantics = Hyponim
Lexical semantics = Hyponim Lexical semantics = Hyponim
Lexical semantics = Hyponim
 
Pengertian tentang makna & teori pendekatannya
Pengertian tentang makna & teori pendekatannyaPengertian tentang makna & teori pendekatannya
Pengertian tentang makna & teori pendekatannya
 
Presentation semantic
Presentation semanticPresentation semantic
Presentation semantic
 
BMM 3112 - makna leksikal bm
BMM 3112 - makna leksikal bmBMM 3112 - makna leksikal bm
BMM 3112 - makna leksikal bm
 
SEMANTIC = LEXICAL RELATIONS
SEMANTIC = LEXICAL RELATIONS SEMANTIC = LEXICAL RELATIONS
SEMANTIC = LEXICAL RELATIONS
 
Lexical semantics
Lexical semanticsLexical semantics
Lexical semantics
 
(1) lexical semantics 1
(1) lexical semantics 1(1) lexical semantics 1
(1) lexical semantics 1
 
Lexical Relations in Semantic
Lexical Relations in SemanticLexical Relations in Semantic
Lexical Relations in Semantic
 
Semantics: Meanings of Language
Semantics: Meanings of LanguageSemantics: Meanings of Language
Semantics: Meanings of Language
 
7 Motivational Thoughts to Help You Finish Your Dissertation
7 Motivational Thoughts to Help You Finish Your Dissertation7 Motivational Thoughts to Help You Finish Your Dissertation
7 Motivational Thoughts to Help You Finish Your Dissertation
 
Semantics
SemanticsSemantics
Semantics
 
Lexical relations
Lexical relationsLexical relations
Lexical relations
 
Digital Portfolios
Digital Portfolios Digital Portfolios
Digital Portfolios
 

Similar to Analisis Semantik

Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaSTMIK Sumedang
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaSTMIK Sumedang
 
Materi M4KB4 - Semantik dan Pragmatik
Materi M4KB4 - Semantik dan PragmatikMateri M4KB4 - Semantik dan Pragmatik
Materi M4KB4 - Semantik dan PragmatikPPGHybrid1
 
Morfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa IndonesiaMorfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa IndonesiaDarwis Maulana
 
Materi 3 Pengertian, Kata, Term.pptx
Materi 3 Pengertian, Kata, Term.pptxMateri 3 Pengertian, Kata, Term.pptx
Materi 3 Pengertian, Kata, Term.pptxMira Veranita
 
Kajian makna bahasa
Kajian makna bahasaKajian makna bahasa
Kajian makna bahasaEkoBowo2
 
Mari mengenali semantik & pragmatik
Mari mengenali semantik & pragmatikMari mengenali semantik & pragmatik
Mari mengenali semantik & pragmatikmarzieta
 
New microsoft office word document
New microsoft office word documentNew microsoft office word document
New microsoft office word documentFajar Pambudi
 
BAHASA INDONESIA
BAHASA INDONESIABAHASA INDONESIA
BAHASA INDONESIAZURYATI1
 
Makalah kesinoniman kata dalam bahasa muna
Makalah kesinoniman kata dalam bahasa munaMakalah kesinoniman kata dalam bahasa muna
Makalah kesinoniman kata dalam bahasa munaSeptian Muna Barakati
 
Psikolinguistik Leksikal Semantik : Dari Kata Ke Makna
Psikolinguistik Leksikal Semantik : Dari Kata Ke MaknaPsikolinguistik Leksikal Semantik : Dari Kata Ke Makna
Psikolinguistik Leksikal Semantik : Dari Kata Ke MaknaSuedi Ahmad
 

Similar to Analisis Semantik (20)

Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Materi M4KB4 - Semantik dan Pragmatik
Materi M4KB4 - Semantik dan PragmatikMateri M4KB4 - Semantik dan Pragmatik
Materi M4KB4 - Semantik dan Pragmatik
 
Makalah Sintaksis Bahasa Indonesia
Makalah Sintaksis Bahasa IndonesiaMakalah Sintaksis Bahasa Indonesia
Makalah Sintaksis Bahasa Indonesia
 
Diksi persentation
Diksi persentationDiksi persentation
Diksi persentation
 
Teori segitiga semiotik
Teori segitiga semiotikTeori segitiga semiotik
Teori segitiga semiotik
 
Morfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa IndonesiaMorfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa Indonesia
 
Materi 3 Pengertian, Kata, Term.pptx
Materi 3 Pengertian, Kata, Term.pptxMateri 3 Pengertian, Kata, Term.pptx
Materi 3 Pengertian, Kata, Term.pptx
 
Makalah definisi nominal dan operasional
Makalah definisi nominal dan operasionalMakalah definisi nominal dan operasional
Makalah definisi nominal dan operasional
 
Model Analisis Wacana
Model Analisis WacanaModel Analisis Wacana
Model Analisis Wacana
 
Kajian makna bahasa
Kajian makna bahasaKajian makna bahasa
Kajian makna bahasa
 
Mari mengenali semantik & pragmatik
Mari mengenali semantik & pragmatikMari mengenali semantik & pragmatik
Mari mengenali semantik & pragmatik
 
New microsoft office word document
New microsoft office word documentNew microsoft office word document
New microsoft office word document
 
BAHASA INDONESIA
BAHASA INDONESIABAHASA INDONESIA
BAHASA INDONESIA
 
ppt indo.pptx
ppt indo.pptxppt indo.pptx
ppt indo.pptx
 
Makalah kesinoniman kata dalam bahasa muna
Makalah kesinoniman kata dalam bahasa munaMakalah kesinoniman kata dalam bahasa muna
Makalah kesinoniman kata dalam bahasa muna
 
Bmm3111
Bmm3111Bmm3111
Bmm3111
 
Semantik sem.6
Semantik sem.6Semantik sem.6
Semantik sem.6
 
Semantik
SemantikSemantik
Semantik
 
Psikolinguistik Leksikal Semantik : Dari Kata Ke Makna
Psikolinguistik Leksikal Semantik : Dari Kata Ke MaknaPsikolinguistik Leksikal Semantik : Dari Kata Ke Makna
Psikolinguistik Leksikal Semantik : Dari Kata Ke Makna
 

Recently uploaded

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 

Recently uploaded (20)

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 

Analisis Semantik

  • 1. TEORI LINGUISTIK SEMANTIK LEKSIKON ‘BULU’ DAN ‘RAMBUT’ KAJIAN METABAHASA SEMANTIK ALAMI NI PUTU TINA ANINDIA P.W 1590161030 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015
  • 2. ANALISIS METABAHASA SEMANTIK ALAMI PADA LEKSIKON ‘BULU’ DAN ‘RAMBUT’ ABSTRACT Meaning that attached to the lexems or sometimes called lexical meaning is different one and another eventhough the lexical has similiarity in features of semantics. Therefore there is lexical semantic which refers to the meaning of lexical dan grammatical semantic which is about the meaning appeared after the lexical is being modified in a sentence. The analysis that is used in this writing is referential and orthography identity method. Data collection was done by literature method, collected from Indonesian dictionary and others online literatures. The explications are done to identify the classification or group of the lexicon ‘bulu’ and ‘ rambut’. These paraphares are made based on the category of semantics primes given by Wierzbicka. Collocation is also being used to see the right lexicon that can be paired to the lexicon of ‘bulu’ or ‘rambut’, it could show the various usage of other lexicon that can be attached to the others. Key words: lexicon ‘bulu’, ‘rambut’, natural semantics metalanguage, semantics primes, explications, collocation I. PENDAHULUAN Bahasa digunakan untuk berbagai kegiatan dan keperluan dalam kehidupan bermasyarakat sehingga makna dari bahasa itu menjadi bermacam-macam, dilihat dari segi atau pandangan yang berbeda (Chaer, 2012:289). Makna yang muncul dari sebuah kata dipengaruhi oleh penggunaannya baik sebagai leksikon maupun dalam lingkup tatabahasa. Menurut Verhaar (2012:385), semantik adalah cabang linguistik yang meneliti arti atau makna dan dibagi menjadi semantik gramatikal dan semantik leksikal. Makna yang dimiliki atau ada pada leksem tanpa konteks disebut dengan makna leksikal (semantik leksikal) atau makna sebenarnya. Sedangkan makna gramatikal (semantik gramatikal) muncul apabila ada proses gramatikal seperti afiksasi, reduplikasi, komposisi, atau kalimatisasi (Chaer, 2012:290). Makna yang melekat pada leksem atau makna leksikal membuat sebuah leksem dipahami dengan benar, tidak disalahartikan, atau digunakan sebagai leksem yang sama. Seperti penggunaan leksikon rambut dan bulu dalam Bahasa Indonesia; dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, rambut merupakan bulu yang tumbuh pada kulit manusia (terutama di kepala) sedangkan bulu adalah rambut pendek dan lembut pada tubuh manusia (bukan di kepala) atau binatang. Selain itu, ada beberapa leksem yang memiliki makna seperti bulu atau rambut yang diklasifikasikan berdasarkan tempat tumbuhnya, ukurannya, atau fungsinya.
  • 3. Penulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan leksikon bulu dan rambut dalam kajian metabahasa semantik alami sehingga bisa dilihat penggunaannya sebagai leksikon yang berdiri sendiri dan dalam gramatikal tulisan. Selain itu, tulisan yang disajikan bisa menjadi informasi yang menarik tentang leksikon bulu dan rambut serta leksem-leksem yang muncul berdasarkan ciri-ciri leksikalnya. II. BAHAN DAN METODA Tulisan ini menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai referensi dalam mengumpulkan data. Teknik pegumpulan data yang digunakan adalah teknik catat yaitu membuat catatan dan ringkasan berdasarkan data-data yang terkumpul dari berbagai literatur. Media yang dimanfaatkan dalam pengumpulan data berupa media online atau internet dan berbagai sumber bacaan dari buku yang membahas tentang semantik, metabahasa, semantik primitif dan metabahasa semantik alami. Analisis yang digunakan yaitu metode padan referensial dan ortografis karena data dianalisis dari sumber tulis berupa Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai rujukan dan alat penentu analisis. Berdasarkan penjelasan Sudaryanto (2015:18), metode padan digunakan karena bahasa yang diteliti memang sudah memiliki hubungan dengan hal-hal di luar bahasa yang bersangkutan seperti referen atau hal yang dibicarakan dan tulisan-tulisan yang dianalisis. Metabahasa semantik alami (MSA) merupakan alat analisis makna yang dirancang untuk dapat diterapkan secara independen terhadap bahasa atau budaya tertentu sehingga makna yang didefinisikan menjadi jelas dan mudah dipahami. Beberapa prinsip MSA dipandang memiliki nilai lebih untuk menganalisis makna (Wierzbicka, 1996, 1997; Goddard, 1998; Yoon,2003). Pertama, dalam kerangka MSA definisi satu kata harus direpresentasikan melalui bahasa alami. Bahasa buatan, seperti penggunaan diagram atau formula semantik, pada akhirnya tetap harus diterjemahkan ke dalam bahasa alami agar mudah dipahami. Kedua, pendekatan MSA mengasumsikan bahwa konsep-konsep manusia bersifat hirarki. Artinya ada konsep yang rumit misalnya konsep emosi, dan ada yang sederhana, mudah dipahami, dan tidak dapat lagi didefinisikan, misalnya kata AKU, INGIN, SESUATU, dan seterusnya. Dalam teori MSA, konsep ini disebut makna asali atau semantik primitif. Ketiga, pendekatan MSA menekankan prinsip ketergantian (substitutability). Artinya, definisi yang dibuat melalui teknik parafrase harus bisa diverifikasi oleh penutur asli biasa untuk melihat eksplikasi dan bentuk asli memiliki
  • 4. makna yang benar-benar sesuai. Jika tidak benar-benar padan, maka eksplikasi dapat disusun kembali untuk mendapatkan padan semantis yang tepat. Konsep-konsep penting yang digunakan dalam teori MSA adalah makna asali, aloleksi, polisemi takkomposisi, sintaksis semesta, pilihan valensi, dan resonansi. Wierzbicka mengusulkan sejumlah makna asali berdasarkan penelitian terhadap sejumlah bahasa di dunia. Temuan awalnya pada tahun 1972 adalah 14 elemen makna asali (Goddard, 1998: 24-37). Terbaru adalah 63 perangkat makna asali (dalam Goddard:2008) sebagaimana disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1. Elemen Makna Asali – Eksponen Bahasa Inggris-Indonesia SUBSTANTIVES I – Aku You –Kau/Kamu Someone –Seseorang Something/Thing –Sesuatu People – Orang Body – Tubuh RELATIONAL SUBSTANTIVES Kind – Jenis Part – Bagian DETERMINERS This – Ini The Same – Sama Other/Else – (Yang) Lain QUANTIFIERS One – Satu Two – Dua Much/Many – Banyak Some –Beberapa All – Semua EVALUATORS Good – Baik Bad – Buruk DESCRIPTORS Big – Besar Small – Kecil MENTAL PREDICATES Think - Pikir Know – Tahu Want – Mau/Ingin Feel – Rasa See – Lihat Hear – Dengar LIFE AND DEATH Live – Hidup Die – Mati TIME When/Time – Bila/Kapan / Waktu Now – Sekarang Before – Sebelum After –Sesudah A Long Time – Lama A Short Time – Sekejap For Some Time – Sebentar Moment – Waktu/Saat SPACE Where/Place – Di Mana/Tempat Here – Di Sini Above – Di Bawah Below – Di Bawah Far – Jauh Near – Dekat Side – Sebelah Inside – (Di) Dalam
  • 5. ACTIONS, EVENTS, MOVEMENT, CONTACT: Do – Berbuat Happen – Terjadi Move – Bergerak Touch – Menyentuh LOCATION, EXISTENCE, POSSESSION, SPECIFICATION Be (Somewhere) – Berada (Di Suatu Tempat) There Is (Exist) – Ada Have (Belong To) – Ada Be (Someone/Thing) – Ada SPEECH Say – Ujar Words – Kata True –Benar LOGICAL CONCEPTS Not – Tidak Maybe – Mungkin Can – Dapat / Boleh Because – Karena If – Jika INTENSIFIER, AUGMENTOR Very – Sangat More – Lagi TAXONOMY, PARTONOMY, SIMILARITY Kind Of – Jenis Part Of – Bagian Like – Macam Sumber: Goddard, 2008 Makna leksikal dalam banyak domain (termasuk emosi, speech acts ‘tindak ujar’, nilai, dan partikel wacana) dapat dieksplikasikan secara langsung ke dalam semantik primer. Wierzbicka (2007) memberikan contoh eksplikasi pada salah satu domain semantik berupa nomina dalam Bahasa Inggris yaitu hands ‘tangan’ (bagian tubuh) dan children ‘anak-anak’ (kategori sosial). [A] hands (someone’s hands) a. two parts of someoneʼs body b. these parts are parts of two other parts of this someoneʼs body on two sides of the body c. these parts of someoneʼs body can move as this someone wants d. these parts of someoneʼs body have many parts e. these parts can move in many ways as this someone wants f. because peopleʼs bodies have these two parts, people can do many things with many things as they want [B] children a. people of one kind b. all people are people of this kind before they can be people not of this kind c. when someone is someone of this kind, this someone has lived for a short time, not a long time d. the bodies of people of this kind are small e. when people are like this, they can do some things, they canʼt do many other things f. because of this, if other people donʼt do some good things for them, bad things can happen to them
  • 6. Terjemahan: [A] tangan (tangan seseorang) a. dua bagian dari tubuh seseorang b. bagian-bagian ini adalah bagian dari dua bagian lainnya dari tubuh seseorang pada dua sisi tubuh c. bagian-bagian tubuh seseorang yang bisa bergerak seperti yang seseorang ini inginkan d. bagian-bagian tubuh seseorang yang memiliki banyak bagian e. bagian ini dapat bergerak dengan berbagai cara seperti yang seseorang ini inginkan f. karena tubuh seseorang memiliki dua bagian ini, orang bisa melakukan banyak hal dengan banyak hal yang mereka inginkan [B] anak a. orang dari suatu jenis b. semua orang adalah orang-orang semacam ini sebelum mereka dapat menjadi orang yang tidak seperti ini c. ketika seseorang adalah seseorang seperti ini, seseorang ini telah tinggal untuk waktu yang singkat, tidak lama d. tubuh orang semacam ini kecil e. ketika orang-orang seperti ini, mereka dapat melakukan beberapa hal, mereka tidak dapat melakukan banyak hal lainnya f. karena ini, jika orang lain tidak melakukan hal-hal yang baik untuk mereka, hal-hal buruk bisa terjadi pada mereka Penjelasan yang berhasil harus konsisten dengan distribusi ekspresi yang dieksplikasi (termasuk berbagai referensialnya, jika sesuai), dengan kemungkinan kolokasi dan preferen, dan dengan entailments (hubungan kebenaran diantara dua kalimat, misalnya kebenaran sesuatu (A) membutuhkan kebenaran yang lainnya (B)), serta implikasinya ketika disubstitusikan ke dalam konteks penggunaan. Hal ini juga harus memenuhi intuisi penutur asli (Goddard, 2011). Kolokasi atau sanding kata dalam Bahasa Inggris disebut dengan collocation. Secara sederhana, kolokasi dapat dipahami sebagai asosiasi tetap kata dengan kata lain dalam lingkungan yang sama (Hoetomo,2005: 279). Hatim dan Munday (2004: 249) menyebutkan, collocation refers to the way that words are typically used together, ‘kolokasi mengacu pada cara kata-kata khas digunakan secara bersama-sama’ (dalam Astuti, 2014). Contoh kasus kolokasi yang diberikan oleh Astuti (2014), misalnya dalam bahasa Indonesia didapatkan kata ‘membasuh’ yang berkolokasi dengan kata ‘wajah/muka’, ‘kaki/tangan’, ‘badan’, yang dalam hal ini merupakan bagian tubuh manusia. Kata ‘membasuh’ tersebut tidak dapat disandingkan dengan kata yang lain, misalnya kata ‘mobil’. Untuk kata ‘mobil’ bisa disandingkan dengan kata ‘mencuci’.
  • 7. Goddard (2011) menjelaskan bahwa tulisan Wierzbicka tahun 2007 mengenai tubuh dan bagiannya dalam tipologi semantik kajian MSA merupakan studi ekstensif dari bagian semantik, yang memuat lebih dari 40 eksplikasi. Dikemukan bahwa bagian tubuh yang dieksplikasi memerlukan komponen yang terdiri dari tiga jenis: karakterisasi parsial bentuk bagian tubuh, lokasi pada bagian tubuh, dan indikasi fungsinya. Aspek yang menarik adalah spesifikasi bentuk, karena deskriptor bentuk (seperti panjang, bulat, dan datar) bukan semantik primer, namun aspek ini akan diakui sebagai molekul semantik apabila diharuskan untuk dieksplikasi. Molekul semantik (semantic molecules) memungkinkan eksplikasi diungkapkan lebih sederhana dan komprehensif. Penggunaan molekul semantik dalam eksplikasi menunjukkan klaim tentang ketergantungan semantik diantara konsep; misalnya, ketika kita memasukkan molekul child ‘anak’ [m] untuk eksplikasi woman ‘wanita’, klaimnya adalah bahwa konsep di balik woman ‘wanita’ bergantung pada konseptual (sebagian) pada konsep child ‘anak’. Konsep molekul semantik sangat berhubungan dengan semantik lintas bahasa, karena beberapa molekul semantik sangat mungkin universal, beberapa yang dekat secara universal, dan bahasa tertentu lainnya. Molekul semantik diberi notasi [m] dalam eksplikasi. Berikut ini adalah tabel untuk daftar molekul sementara yang diajukan oleh Goddard, 2010; Tabel 2. Daftar Sementara Molekul Semesta yang Memungkinkan atau Dekat Semesta Body-parts and products hands, mouth, eyes, head, ears, nose, face, legs, teeth, fingers, fingernails, breasts, skin, blood, poo Social categories and family children, men, women, mother, father, wife, husband, be born Physical hard, long, round, flat, sharp, heavy, thick, thin, smooth Environmental and ambient sky, ground, sun, fire, water, day, night Life forms and related words grow (in the ground), creature, bird, fish, tree, egg Materials wood, stone Actions and activities hold, make, play, kill, laugh, sing Manner quickly, slowly Sumber: Goddard, 2008 III.HASIL DAN DISKUSI Data yang terkumpul berupa leksem dari leksikon bulu dan rambut dari Kamus Besar Bahasa Indonesia dianalisis berdasarkan teori metabahasa semantik alami (MSA). Adapun langkah yang digunakan yaitu (1) menggolongkan data menjadi beberapa klasifikasi berdasarkan lokasi
  • 8. tumbuhnya, deskripsi bentuk dan karakteristik (panjang, tebal, lebat, dll), dan fungsinya, (2) memberikan eksplikasi pada leksikon bulu dan rambut sesuai dengan makna asali atau semantik primer yang muncul. 3.1 Bulu pada bagian kepala atau wajah manusia Seperti yang dipadankan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bulu adalah rambut pendek dan lembut pada tubuh manusia (bukan di kepala) atau binatang; struktur lapisan luar kulit yang membentuk penutup tubuh bangsa unggas. Berikut ini adalah leksem-leksem yang berkaitan dengan leksikon bulu diklasifikasikan berdasarkan lokasi tumbuhnya pada bagian wajah terdapat leksem yang merujuk pada leksokin bulu, seperti: 3.1.1 Alis Merupakan bulu yang tumbuh pada dahi. Contoh pada kalimat, misalnya: (1) Artis itu baru saja melakukan sulam alis. Eksplikasi: a. sesuatu dari suatu jenis b. sesuatu ini ada pada bagian tubuh orang c. karena sangat banyak, seseorang melakukan sesuatu (menyulam/mencukur) pada ini d. seseorang merasakan ini, jika sesuatu ini disentuh e. bagian sesuatu ini halus(m), bisa tebal(m) 3.1.2 Bulu mata Rambut pada tepi kelopak mata; idep, contoh kalimatnya: (2) Adik mempunyai bulu mata yang lentik. Eksplikasi: a. sesuatu dari suatu jenis b. sesuatu ini ada pada bagian tubuh orang c. karena sangat banyak, seseorang melakukan sesuatu (mencabut, merapikan) pada ini d. seseorang merasakan ini, jika sesuatu ini disentuh e. bagian sesuatu ini halus(m), bisa lentik(m) 3.1.3 Kumis Bulu (rambut) yang tumbuh di atas bibir atas; biasanya hanya terdapat pada laki-laki, contoh pada kalimat: (3) Orang yang berkumis itu adalah ayah saya. Eksplikasi: a. sesuatu dari suatu jenis b. sesuatu ini ada pada bagian tubuh orang c. karena sangat banyak, seseorang melakukan sesuatu (mencukur) pada ini d. bagian sesuatu ini halus(m), bisa tebal(m)
  • 9. 3.1.4 Janggut Bulu yang tumbuh di dagu; jenggot; biasanya hanya terdapat pada laki-laki, contoh pada kalimat: (4) Janggut orang itu panjang sekali. Eksplikasi: a. sesuatu dari suatu jenis b. sesuatu ini ada pada bagian tubuh orang c. karena sangat banyak, seseorang melakukan sesuatu (mencukur) pada ini d. seseorang merasakan ini, jika sesuatu ini disentuh e. bagian sesuatu ini halus(m), bisa tebal(m) 3.1.5 Cambang Rambut (bulu) yang tumbuh di pipi; biasanya hanya terdapat pada laki-laki, contoh kalimatnya: (5) Laki-laki bercambang itu terlihat tidak rapi. Eksplikasi: a. sesuatu dari suatu jenis b. sesuatu ini ada pada bagian tubuh orang c. karena sangat banyak, seseorang melakukan sesuatu (mencukur) pada ini d. seseorang merasakan ini, jika sesuatu ini disentuh e. bagian sesuatu ini halus(m), bisa tebal(m) 3.1.6 Bulu hidung Bulu yang terdapat di dalam hidung untuk menyaring debu atau kotoran, contoh pada kalimat: (6) Bulu hidung berfungsi menyaring udara yang kotor saat kita bernapas. Eksplikasi: a. sesuatu dari suatu jenis b. sesuatu ini ada pada bagian tubuh orang c. karena sangat banyak, seseorang melakukan sesuatu (mencukur) pada ini d. seseorang merasakan ini, jika sesuatu ini disentuh e. bagian sesuatu ini halus(m) 3.2 Bulu pada bagian tubuh manusia Tubuh manusia juga diselimuti oleh bulu-bulu halus dan pendek yang tumbuh dan seringnya dicukur supaya terlihat rapi dan alasan penampilan. Berikut ini bulu yang ada di bagian tubuh manusia: 3.2.1 Bulu kuduk Bulu tengkuk (leher bagian belakang), contohnya pada kalimat: (7) Mendengar cerita hantu membuat bulu kuduk berdiri.
  • 10. Eksplikasi: a. sesuatu dari suatu jenis b. sesuatu ini ada pada bagian tubuh orang c. seseorang merasakan ini, jika sesuatu ini disentuh d. bagian sesuatu ini halus(m) 3.2.2 Bulu ketiak Bulu yang terdapat pada ketiak, contoh pada kalimat: (8) Gadis yang memperhatikan penampilan tidak akan membiarkan bulu ketiaknya tumbuh panjang. Eksplikasi: a. sesuatu dari suatu jenis b. sesuatu ini ada pada bagian tubuh orang c. karena sangat banyak, seseorang melakukan sesuatu (mencukur/mencabut) pada ini d. seseorang merasakan ini, jika sesuatu ini disentuh e. bagian sesuatu ini halus(m), bisa panjang(m) 3.2.3 Bulu dada Bulu yang tumbuh pada dada laki-laki, contoh pada kalimat: (9) Lelaki itu mencoba menunjukkan bulu dadanya. Eksplikasi: a. sesuatu dari suatu jenis b. sesuatu ini ada pada bagian tubuh orang c. karena sangat banyak, seseorang melakukan sesuatu (menguris) pada ini d. seseorang merasakan ini, jika sesuatu ini disentuh e. bagian sesuatu ini halus(m), lebat(m) 3.2.4 Bulu tangan Bulu yang tumbuh pada bagian tangan, contoh pada kalimat: (10) Aku bisa merasakan bulu tanganku berdiri mendengar gonggongan anjing di luar rumah. Eksplikasi: a. sesuatu dari suatu jenis b. sesuatu ini ada pada bagian tubuh orang c. karena sangat banyak, seseorang melakukan sesuatu (menghilangkan) pada ini d. seseorang merasakan ini, jika sesuatu ini disentuh e. bagian sesuatu ini halus(m)
  • 11. 3.2.5 Bulu roma Bulu halus pada tubuh manusia, contoh pada kalimat: (11) Merinding bulu romaku mendengarkan suaranya yang merdu. Eksplikasi: a. sesuatu dari suatu jenis b. sesuatu ini ada pada bagian tubuh orang c. seseorang merasakan ini, jika sesuatu ini disentuh d. bagian sesuatu ini halus(m) 3.2.6 Bulu kaki Bulu yang tumbuh pada bagian kaki, contoh pada kalimat: (12) Laki-laki biasanya jarang mencukur bulu kakinya. Eksplikasi: a. sesuatu dari suatu jenis b. sesuatu ini ada pada bagian tubuh orang c. karena sangat banyak, seseorang melakukan sesuatu (mencukur) pada ini d. seseorang merasakan ini, jika sesuatu ini disentuh e. bagian sesuatu ini halus(m), bisa keriting(m) 3.2.7 Bulu bumbu Bulu halus yang tumbuh pada ibu jari kaki bagian atas, contoh pada kalimat: (13) Aku tidak tahu jika kita punya bulu bumbu pada jari kaki. Eksplikasi: a. sesuatu dari suatu jenis b. sesuatu ini ada pada bagian tubuh orang c. karena sangat banyak, seseorang melakukan sesuatu (mencabut) pada ini d. seseorang merasakan ini, jika sesuatu ini disentuh e. bagian sesuatu ini halus(m), bisa pendek(m) 3.3 Bulu pada hewan dan tumbuhan Bulu juga tumbuh pada tubuh hewan dan tumbuhan, berikut ini adalah leksem-leksem yang ditemukan: 3.3.1 Bulu ayam, bulu halus, bulu kontur, bulu primer, bulu sekunder, bulu sua Jenis bulu tersebut terdapat pada unggas, contohnya ayam dan burung. Bulu halus: bulu pada unggas yang belum tumbuh lengkap; bulu kontur: bulu yang berukuran sedang, yang meliputi seluruh tubuh unggas; bulu primer: bulu panjang yang tumbuh pada ujung luar sayap,
  • 12. digunakan untuk terbang; bulu sekunder: bulu-bulu sayap yang tumbuh pada ruas tengah dari tulang sayap; bulu sua: bulu di leher ayam dan sebagainya. Contohnya pada kalimat, misalnya: (14) Ayah mencabuti bulu ayam untuk dibuat kemoceng. Eksplikasi: a. sesuatu dari suatu jenis b. sesuatu ini ada pada bagian suatu jenis c. bagian dari sesuatu ini bisa sangat banyak, bisa halus(m) d. karena sesuatu ini, seseorang bisa merasa sedih e. bagian dari sesuatu ini bisa melakukan banyak jenis untuk sesuatu ini 3.3.2 Bulu babi Bulu pada kulit babi atau hewan laut yang berbentuk bundar dan memiliki duri pada kulitnya yang dapat digerakkan, contoh pada kalimat: (15) Ia tertusuk bulu babi kemaren ketika sedang menyelam. Eksplikasi: a. sesuatu dari suatu jenis b. sesuatu ini ada pada bagian suatu jenis c. bagian dari sesuatu ini bisa sangat banyak, bisa tajam(m) d. karena sesuatu ini, seseorang bisa merasa sedih e. bagian dari sesuatu ini bisa melakukan banyak jenis untuk sesuatu ini 3.3.3 Surai Bulu pada tengkuk kuda atau singa, contoh pada kalimat: (16) Lihatlah surai singa itu, sangat menakutkan. Eksplikasi: a. sesuatu dari suatu jenis b. sesuatu ini ada pada bagian suatu jenis c. bagian dari sesuatu ini bisa sangat banyak, bisa lebat(m) d. karena sesuatu ini, seseorang bisa merasa sedih e. bagian dari sesuatu ini bisa melakukan banyak jenis untuk sesuatu ini 3.3.4 Bulu cambuk Merupakan istilah dalam bidang zoologi atau ilmu tentang biologi hewan. Bulu cambuk berarti penjuluran berupa cambuk yang membersit dari sel hewan flagelata yang berfungsi sebagai alat gerak. Contoh kalimatnya, seperti: (18) Bulu cambuk atau bulu getar merupakan produk protoplasma pada permukaan luar berbagai macam sel yang menyerupai rambut.
  • 13. Eksplikasi: a. sesuatu dari suatu jenis b. sesuatu ini ada pada bagian suatu jenis c. bagian dari sesuatu ini bisa sangat banyak, bisa halus(m) d. bagian dari sesuatu ini bisa melakukan banyak jenis untuk sesuatu ini 3.3.5 Bulu akar Leksem dalam bidang biologi yang berarti cabang sel tunggal dari sel permukaan akar muda yang berfungsi untuk menyerap air dan garam mineral dari tanah, contoh pada kalimat: (17) Tumbuhan menyerap air melalui bulu akar yang terdapat pada bagian akarnya. Eksplikasi: a. sesuatu dari suatu jenis b. sesuatu ini ada pada bagian suatu jenis c. bagian dari sesuatu ini bisa sangat banyak, bisa pendek(m) d. bagian dari sesuatu ini bisa melakukan banyak jenis untuk sesuatu ini 3.3.6 Miang Bulu halus pada tumbuhan, seperti pada rebung, bambu, dan sebagainya, contoh pada kalimat: (18) Tanganku gatal-gatal terkena miang. Eksplikasi: a. sesuatu dari suatu jenis b. sesuatu ini ada pada bagian suatu jenis c. bagian dari sesuatu ini bisa sangat banyak, bisa halus(m) d. karena sesuatu ini, seseorang bisa merasa sedih e. bagian dari sesuatu ini bisa melakukan banyak jenis untuk sesuatu ini Kolokasi atau sanding kata dengan membuat asosiasi kata pada lingkungan yang sama bisa digunakan untuk melihat perbedaan makna dan penggunaan dari sebuah leksikon yang diikuti atau mengikutinya. Kolokasi yang bisa dibuat dari leksikon ini seperti pada contoh berikut ini, (19) Adik mempunyai bulu mata yang lentik. (20) *Adik mempunyai alis yang lentik Pada kalimat tersebut leksikon ‘lentik’ berkolokasi dengan ‘bulu mata’, tapi tidak bisa digunakan pada leksem ‘alis’, karena ‘lentik’ dipakai untuk mendeskripsikan bentuk lengkung yang lengkung ke atas atau ke belakang. Leksikon ‘lentik’ biasanya berkolokasi dengan ‘bulu mata’ atau ‘jari’ sehingga apabila digunakan untuk leksem ‘alis’, hal ini akan menjadi tidak berterima.
  • 14. 3.4 Rambut pada manusia Sama halnya dengan bulu, rambut juga memiliki leksem yang mengacu pada tempat tumbuhnya, seperti pada uraian berikut ini: Rambut merupakan leksikon yang umum digunakan untuk mengacu pada bulu panjang yang tumbuh pada bagian kepala manusia. Banyak orang mengatakan bahwa rambut adalah mahkota perempuan karena perempuan yang cantik selalu diasosiasikan dengan rambut panjang. Manusia bisa melakukan banyak hal pada rambutnya seperti memotong atau mencukurnya sehingga ada yang pendek bahkan tidak berambut atau gundul, mewarnainya; dari hitam menjadi merah atau cokelat, mengubah bentuknya; menjadi lurus, bergelombang, keriting, atau gimbal. Ada beberapa leksem yang mengacu pada makna rambut, seperti: 3.4.1 Uban Rambut yang sudah putih atau mulai memutih, contoh pada kalimat: (21) Ayah terlihat semakin tua dengan uban yang tumbuh di kepalanya. Eksplikasi: a. sesuatu dari suatu jenis b. sesuatu ini tumbuh pada kepala (m) orang c. seseorang bisa melakukan sesuatu (memotong/mencukur) pada sesuatu ini, karena seseorang menginginkannya terjadi pada sesuatu ini d. orang merasa senang jika menyentuh sesuatu ini e. sesuatu ini bisa panjang (m), bisa tidak ada pada kepala (m) manusia 3.4.2 Surai Rambut (kepala) dalam konteks yang hormat atau halus, contoh kalimatnya: (22) Janganlah kau berani memegang surai tuanku! Eksplikasi: a. sesuatu dari suatu jenis b. sesuatu ini tumbuh pada kepala (m) orang c. seseorang bisa melakukan sesuatu (memotong/mencukur) pada sesuatu ini, karena seseorang menginginkannya terjadi pada sesuatu ini d. orang merasa tidak senang jika seseorang menyentuh sesuatu ini e. sesuatu ini bisa panjang (m), bisa tidak ada pada kepala (m) manusia 3.4.3 Jambul Rambut yang dianyam baik-baik di atas dahi atau di kepala, contoh pada kalimat: (23) Acara cukur jambul dilakukan oleh masyarakat melayu untuk menyambut kehadiran anggota keluarga baru (bayi).
  • 15. Eksplikasi: a. sesuatu dari suatu jenis b. sesuatu ini tumbuh pada kepala (m) orang c. seseorang bisa melakukan sesuatu (memotong/mencukur) pada sesuatu ini, karena seseorang menginginkannya terjadi pada sesuatu ini d. orang merasa tidak senang jika seseorang menyentuh sesuatu ini (secara paksa) e. sesuatu ini bisa panjang (m), bisa tidak ada pada kepala (m) manusia 3.4.4 Kucir Seberkas rambut (terkepang atau tidak) yang sengaja dibiarkan tumbuh di kepala yang tercukur, sedangkan rambut di bagian kepala yang lain dicukur, contoh pada kalimat: (24) Walaupun sudah saya kucir, rambut saya tetap saja lepas terurai. Eksplikasi: a. sesuatu dari suatu jenis b. sesuatu ini tumbuh pada kepala (m) orang c. seseorang bisa melakukan sesuatu (memotong/mencukur/menjambak) pada sesuatu ini, karena seseorang menginginkannya terjadi pada sesuatu ini d. orang merasa tidak senang jika seseorang melakukan (menjambak) sesuatu ini (dengan sengaja) e. sesuatu ini bisa panjang (m), bisa tidak ada pada kepala (m) manusia 3.5 Rambut pada tumbuhan atau binatang Ada beberpa leksem yang merujuk pada leksikon rambut yang tumbuh pada tumbuhan atau binatang, seperti: 3.5.1 Jambul Sejambak bulu (rambut) di kepala binatang (ayam, burung, kuda, dan sebagainya), contoh kalimat: (25) Jambul ayam itu lucu sekali. Eksplikasi: a. sesuatu dari suatu jenis b. sesuatu ini ada pada bagian sesuatu yang bisa dilihat c. sesuatu ini bisa panjang (m), bisa runcing(m) d. jika sesuatu terjadi pada ini, sesuatu yang buruk akan terjadi padanya 3.5.2 Rambut akar Istilah dalam bidang biologi yang bearti penonjolan sel epidermis akar dan berfungsi memperluas permukaan untuk meningkatkan daya serapnya, contoh kalimatnya: (26) Ayah mencabut pohon itu sampai ke rambut akarnya.
  • 16. Eksplikasi: a. sesuatu dari suatu jenis b. sesuatu ini ada pada bagian sesuatu yang bisa dilihat c. sesuatu ini bisa panjang (m), bisa banyak d. karena ini, sesuatu itu bisa hidup e. jika sesuatu terjadi pada ini, sesuatu yang buruk akan terjadi padanya Kolokasi yang bisa dibuat dari leksikon ‘rambut’, bisa dilihat dari contoh berikut ini; (27) Gadis itu terlihat cantik dengan rambut terurai. (28) *Lihat ada kucing dengan bulu terurai! Dari kalimat tersebut, ‘terurai’ berkolokasi dengan ‘rambut’ dan tidak bisa dikolokasikan dengan ‘bulu’, padahal leksikon ‘rambut’ dan ‘bulu’ merupakan bentuk nomina yang sama. Oleh karena itu, leksikon dapat dikolokasikan hanya dengan leksikon lainnya yang sesuai dengan bahasa tertentu dan bisa diterima oleh penuturnya. Simpulan Simpulan yang dapat ditarik dari penjelasan pada bagian sebelumnya, yaitu leksikon ‘bulu’ dan ‘rambut’ memiliki leksem yang mengacu pada maknanya yang diklasifikasikan berdasarkan lokasi atau tempat tumbuhnya, karakteristiknya, serta indikator fungsinya. Penggunaan leksikon ini bisa dilihat dari beberapa contoh yang diberikan; makna yang hadir bisa berupa makna leksikal yang mengacu pada leksikon tersebut secara terpisah dan makna gramatikal yang dimaknai sesuai dengan penggunaannya dalam sebuah kalimat. Parafrase digunakan untuk mendeskripsikan atau memberikan eksplikasi pada leksem-leksem yang ada berdasarkan leksikon ‘bulu’ dan ‘rambut’ sesuai dengan pengelompokan atau klasifikasi yang sudah dilakukan yang disesuaikan dengan semantik primer yang diberikan oleh Wierzbicka. Selain itu, leksikon tersebut dikolokasikan dengan leksikon yang sesuai sehingga bisa dilihat asosiasi kata yang tepat yang bisa dipakai sehingga kolokasi yang terjadi bisa berterima.
  • 17. Referensi Chaer, Abdul. 2012. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Goddard, Cliff. 2011. Semantic primes, semantic molecules, semantic templates: Key concepts in the NSM approach to lexical typology. [cited 2015 Dec. 1]. Available from: URL:http://www98.griffith.edu.au/dspace/bitstream/handle/10072/46996/78558_1.pdf? sequence=1 Goddard, Cliff dan Anna Wierzbicka. 2014. ‘Semantic fieldwork and lexical universals’. Studies in Language 2014, 38(1), 80–127. (pre-publication manuscript). [cited 2015 Dec. 1]. Available from: URL: http://www98.griffith.edu.au/dspace/bitstream/handle/10072/62749/87612_1.pdf?seque nce=1 Imran, Indiyah et all. 2009. Kolokasi Bahasa Indonesia. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Sipil, Vol.3 Oktober 2009. Depok 20-21 Oktober 2009. Mulyadi dan Rumnasari K. Siregar. 2006. Aplikasi Teori Metabahasa Makna Alami Dalam Kajian Makna. Jurnal Ilmiah Bahasa Dan Sastra, Volume II No. 2 Oktober Tahun 2006. Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press. Verhaar, J.W.M. 2012. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.