Modul etika keprbadian membahas tentang kebebasan dan tanggung jawab. Kebebasan dan tanggung jawab memiliki hubungan timbal balik, dimana kebebasan seseorang harus diimbangi dengan tanggung jawab atas perbuatannya. Modul ini menjelaskan berbagai macam kebebasan seperti kebebasan sosial politik, kebebasan absolut, dan kebebasan individual. Modul juga membahas mengenai tanggung jawab seseorang yang harus dapat men
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat-Nya
kami selaku Tim MAKARONI PEDAS dapat
menyelesaikan E-book Mata Kuliah Etika dan
Kepribadian yang disusun berdasarkan Modul
Mata Kuliah itu sendiri, namun kami rangkum
mengikuti perkembangan Media Baru saat ini
dengan pembahasan yang ringkas, padat dan
mencantumkan ilustrasi yang menarik sehingga
kami
harapkan
dapat
mempermudah
pembelajaran Mata Kuliah ini.
E-book Etika dan Kepribadian yang kami
susun ini tentunya untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah New Media (Media Baru), maka dari itu
kami
selaku
Tim
MAKARONI
PEDAS
mengucapkan terimakasih kepada Tim Dosen
Pengajar dan Asdos yang telah membimbing
kami selama ini hingga terselesaikannya tugas
ini.
Bogor, Desember 2013
Tim MAKARONI-PEDAS
Modul etika profesi
3. DAFTAR ISI
1. ETIKA - HAL. 4
2. HATI NURANI - HAL. 14
3. KEBEBASAN DAN
TANGGUNGJAWAB - HAL. 23
4. NILAI DAN NORMA - HAL. 33
5. ETIKET - HAL. 41
6. ETIKA PERGAULAN – HAL. 49
7. ETIKA PERKENALAN – HAL. 58
8. ETIKA PERCAKAPAN – HAL. 64
9. ETIKA PENAMPILAN – HAL. 73
10. ETIKET DUNIA KERJA – HAL. 86
11. KEPRIBADIAN – HAL. 97
12. KONSEP DIRI DAN CITRA DIRI
– HAL. 108
13. MENJADI PRIBADI YANG
MENARIK, DEWASA DAN
MANDIRI – HAL. 116
14. MENJADI PRIBADI YANG
SUKSES – HAL. 124
5. PENDAHULUAN
Etika berasal dari bahasa
Yunani kuno ethos dalam bentuk
jamak (ta etha) artinya adalah:
adat kebiasaan. Arti inilah yang
menjadi latar belakang bagi
terbentuknya istilah "etika" yang
oleh Aristoteles (384-322 SM)
dipakai
untuk
menunjukkan
filasafat moral.
Jadi, jika kita membatasi diri
pada asal usul kata ini, maka
"etika" berarti: ilmu tentang apa
yang biasa dilakukan atau ilmu
tentang adat kebiasaan
MODUL ETIKA KEPRIBADIAN
BAB I - ETIKA
5
6. Istilah lain yang identik dengan
etika, yaitu:
Susila (Sansekerta), lebih
menunjukkan kepada dasar-dasar,
prinsip, aturan hidup (sila) yang
lebih baik (su).
Akhlak (Arab), berarti moral, dan
etika berarti ilmu akhlak.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB I ETIKA
6
7. Tentang kata "moral"
etimologinya sama dengan
"etika", sekalipun bahasa asalnya
berbeda
"Moralitas" (dari kata sifat Latin
moralis)
Kita berbicara tentang "moralitas
suatu perbuatan", artinya, segi
moral suatu perbuatan atau baik
buruknya.
Moralitas adalah sifat moral atau
keseluruhan asas dan nilai yang
berkenaan dengan baik dan
buruk.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB I ETIKA
7
8. APA KATA AHLI
Drs. Sidi Gajalba dalam
sistematika filsafat
“ Etika adalah teori tentang tingkah
laku perbuatan manusia dipandang
dari segi baik dan buruk, sejauh
yang dapat ditentukan oleh akal “
Drs. O.P. Simorangkir
“ Etika atau etik sebagai pandangan
manusia dalam berperilaku menurut
ukuran dan nilai yang baik”
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB I ETIKA
8
9. AMORAL & IMMORAL
Concise Oxford Dictionary kata amoral
berarti: "tidak berhubungan dengan
konteks moral".Dalam kamus yang sama
immoral berarti: "bertentangan dengan
moralitas yang baik", "secara moral
buruk", "tidak etis".
Penjelasan ini memang sejalan
dengan apa yang kadang kala dapat kita
baca atau dengar, tapi sulit untuk
dipertahankan
karena
mencampuradukkan amoral dan immoral
sebagaimana dipakai dalam bahasa
Inggris serta banyak bahasa modern lain
dan akhirnya berasal dari bahasa Latin.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB I ETIKA
9
10. Dalam
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia yang baru tidak dimuat
"immoral", tapi terdapat kata "amoral"
yang dijelaskan sebagai "tidak bermoral,
tidak berakhlak" dan diberi contoh
"Memeras para pensiunan adalah tindakan
amoral".
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB I ETIKA
10
11. Kata amoral sebaiknya diartikan
sebagai netral dari sudut moral
atau tidak mempunyai relevansi
etis.
Contoh: “Memeras para pensiunan
adalah tindakan tidak bermoral” atau
“Memeras para pensiunan adalah
tindakan immoral”
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB I ETIKA
11
12. Macam-macam Etika
Dalam membahas Etika sebagai
ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan
kesusilaan atau etis, yaitu sama halnya
dengan berbicara moral (mores)..
Manusia Etis manusia secara
utuh dan menyeluruh mampu
memenuhi hajat hidupnya dalam
rangka asas keseimbangan antara
kepentingan pribadi dengan
pihak yang lainnya, antara
rohani dengan jasmaninya, dan
antara sebagai makhluk berdiri
sendiri dengan penciptanya
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB I ETIKA
12
13. Terdapat dua macam etika
(Keraf: 1991: 23):
Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan
rasional tentang sikap dan perilaku manusia
serta apa yang dikejar oleh setiap orang
dalam hidupnya sebagai sesuatu yang
bernilai.
Etika normatif
Etika sering dipandang sebagai suatu
ilmu yang mengadakan ukuran-ukuran atau
norma-norma yang dapat dipakai untuk
menanggapi atau menilai perbuatan dan
tingkah laku seseorang dalam bermasyarakat.
Etika normatif ini berusaha mencari ukuran
umum bagi baik dan buruknya tingkah laku.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB I ETIKA
13
15. Kasus Hakim Yang Tergiur suap,
Seorang Hakim yang jujur, ketika mau
pensiun ditawari sejumlah besar uang
jika saja ia mau membebaskan
tersangka korupsi yang ditanganinya.
Dia memutuskan untuk menerima uang
itu
karena
memang
sangat
membutuhkannya,
selain
untuk
membeli rumah bagi tempat tinggalnya
nanti jika harus meninggalkan rumah
dinasnya, ia juga masih harus
membiayai dua anaknya yang sedang
kuliah.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB II – HATI NURANI
15
16. Apa itu hati nurani?
Kesadaran akan kewajiban saya
dalam situasi konkrit
Instansi (dalam diri sendiri) yang
menilai
perbuatan-perbuatan
yang kita lakukan
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB II – HATI NURANI
16
19. Adi – Personal
Hati
Nurani
Melebihi pribadi kita
(menerangi pribadi
kita)
Tidak dapat ditawar
dengan
pertimbangan
untung - rugi
Berbicara atas nama
dan penilaian saya
sendiri
Personal
Diwarnai dan
berkembang
bersama seluruh
kepribadian kita
Sifat Hati Nurani
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB II – HATI NURANI
19
20. Dimensi-dimensi
Subyektif Hati Nurani
Hati
Nurani
Rasa
Rasio
• Keputusan etis lahir
• Pernyataan moral
dari penanalaran yg
berkaitan dengan
rasional (ada
rasa: jahat/baik,
kesadaran universal).
buruk/bagus,
kejam/lembut dst. • Nurani bersifat
rasional (kebenaran
• Nurani bersifat
argumentatif)
intuitif (menyangkut
perasaan)
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB II – HATI NURANI
20
21. Kepribadian menurut
Sigmund Freud
Super Ego
Ego
Id
• Hati nurani berbeda dengan
superego.
• Superego hanya menekan,
mengerem, menegur tanpa
mempedulikan tepat-tidaknya
hal itu dari segi tanggungjawab.
• Hati nurani menyangkut unsur
pengertian secara obyektif &
tanggungjawab.
•Kasus orang tua yang
tinggal di Panti-jompo
•Kasus anak-anak yang
jadi pengamen jalanan
Hati Nurani dan
Struktur Kepribadian
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB II – HATI NURANI
21
22. Memiliki hati nurani tidak sama
dengan menggunakannya”
“
- Jostein Gaarder, Sophie's World -
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB II – HATI NURANI
22
24. “Kebebasan” dan “Tanggung
Jawab”
seolah-olah
merupakan
pengertian kembar terdapat hubungan
timbal balik antara dua pengertian ini,
sehingga orang yang mengatakan
“manusia itu bebas” dengan sendirinya
menerima juga “manusia itu bertanggung
jawab” tidak jarang kita mendengar
orang berbicara tentang “kebebasan yang
bertanggung jawab”, tapi sebenarnya
ungkapan itu merupakan suatu tautology,
karena pengertian yang satu sudah
terkandung dalam pengertian yang lain.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB III – KEBEBASAN & TANGGUNGJAWAB
24
25. Kebertautan antara dua pengertian
ini akan menjadi lebih jelas dalam
analisis yang akan diadakan tentangnya
Dengan “tautology” dimaksudkan suatu
ungkapan yang dua kali menyebut hal
yang sama dengan kata yang berlainlainan dank arena itu sebetulnya
mengatakan sesuatu berlebihan, seperti
umpamanya “bujangan yang tidak
kawin”, “kebudayaan manusiawi”, atau
“roda bundar”. Dalam tiga contoh tadi
keterangan tambahan itu mubazir saja,
karena pengertian “tidak kawin” sudah
terkandung
dalam
pengertian
“bujangan”,
sebagaimana
juga
“manusiawi” dalam “kebudayaan” dan
“bundar” dalam “roda”.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB III – KEBEBASAN & TANGGUNGJAWAB
25
26. Beberapa Arti Kebebasan
Kebebasan Sosial Politik :
Kebebasan Rakyat versus Kekuasaan
Kebebasan Absolut
Kemerdekaan versus Kolonialisme
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB III – KEBEBASAN & TANGGUNGJAWAB
26
28. Beberapa Masalah mengenai Kebebasan
Kebebasan Negatif
Kebebasan Positif
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB III – KEBEBASAN & TANGGUNGJAWAB
28
29. Tanggung Jawab
Bertanggung jawab berarti:
dapat menjawab, bila ditanyai tentang
perbuatan-perbuatan yang dilakukan
Tanggung jawab berarti bahwa orang
tidak boleh mengelak, bila diminta
penjelasan tentang perbuatannya.
Jawaban itu harus diberikan kepada
siapa? Kepada dirinya sendiri, kepada
masyarakat luas dan—kalau dia orang
beragama—kepada Tuhan.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB III – KEBEBASAN & TANGGUNGJAWAB
29
30. Tingkat-tingkat
Tanggung Jawab
Kita bisa membayangkan kasus-kasus berikut
ini, lalu mempelajari derajat tanggung
jawabnya.
Ali mencuri, tapi ia tidak tahu bahwa ia
mencuri.
Budi mencuri, karena dia seorang kleptoman.
Cipluk mencuri, karena dalam hal ini ia
sangka ia boleh mencuri
Darso mencuri, karena orang lain memaksa
dia dengan mengancam nyawanya.
Eko mencuri, karena ia tidak bisa
mengendalikan nafsunya.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB III – KEBEBASAN & TANGGUNGJAWAB
30
31. Masalah Tanggung
Jawab Kolektif
ialah bahwa orang A, B, C, D, dan
seterusnya, secara pribadi tidak bertanggung
jawab,
sedangkan
mereka
semua
bertanggung jawab sebagai kelompok atau
keseluruhan.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB III – KEBEBASAN & TANGGUNGJAWAB
31
32. Kalau paham tanggung jawab kolektif harus
dimengerti dengan demikian, maka sulit untuk
menerima tanggung jawab moral yang kolektif.
Mengapa? karena sulit untuk diakui bahwa
seseorang bisa bertanggung jawab atas
perbuatan yang tidak dilakukannya. Di sini
tetap berlaku dua syarat yang disebut dalam
analisis awal tentang pengertian "tanggung
jawab": kecuali kasus tanggung jawab tidak
langsung, saya hanya bertanggung jawab atas
apa yang disebabkan oleh saya dan dalam hal
itu haruslah saya bertindak sebagai penyebab
bebas. Terhadap apa yang tidak saya lakukan
secara bebas, apalagi terhadap apa yang sama
sekali tidak saya lakukan, saya tidak
bertanggung jawab.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB III – KEBEBASAN & TANGGUNGJAWAB
32
34. NILAI PADA UMUMNYA
Nilai kita maksudkan sesuatu yang
berlaku, sesuatu yang memikat atau
mengimbau kita
Fakta ditemui dalam konteks
deskripsi :
Salah satu cara yang sering digunakan
untuk menjelaskan apa itu nilai adalah
memperbandingkannya dengan fakta
Perlu dicatat lagi bahwa fakta
selalu mendahului nilai
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IV – NILAI DAN NORMA
34
35. CIRI-CIRI NILAI
Nilai sekurang-kurangnya memiliki
tiga ciri berikut ini:
Nilai berkaitan dengan subjek
Nilai tampil dalam suatu konteks
praktis
Nilai-nilai menyangkut sifat-sifat yang
"ditambah" oleh subjek pada sifatsifat yang dimiliki objek
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IV – NILAI DAN NORMA
35
36. NILAI MORAL
Nilai merupakan sesuatu yang memungkinkan
individu atau kelompok sosial membuat
keputusan mengenai apa yang dibutuhkan atau
sebagai suatu yang ingin dicapai (Harrock,
1976 dalam Hartono, Agung danSunarto 2008 )
Secara dinamis, nilai dipelajari dari
produk sosial
Istilah moral berasal dari bahasa Latin mores yang
berarti tata cara dalam kehidupan, adat istiadat,
atau kebiasaan (Gunarsa, 1986 dalam Hartono,
Agung dan Sunarto 2008).
Suatu tingkah laku di katakan bermoral jika tingkah
laku itu sesusai dengan nilai-nilai moral yang
berlaku dalam kelompok sosial di mana seseorang
itu berada
SIKAP
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IV – NILAI DAN NORMA
36
38. Massa memiliki unsur-unsur penting
Terdiri
dari
masya
rakat
dalam
jumlah
yang
besar
(large
aggreg
at)
Jumlah
massa
yang
besar
menyebab
kan
massa
tidak bisa
dibedaka
n
satu
dengan
lainnya
(undiffere
ntiate)
Sebagia
n besar
anggota
massa
memilik
i negatif
image
terhada
p
pemberi
taan
media
massa
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IV – NILAI DAN NORMA
Karena
jumlah
yang
besar,
maka
massa
juga
sukar
diorgani
sir
Massa
meru
pakan
reflek
si dan
kehid
upan
sosial
secara
luas
38
39. Fungsi Komunikasi
Massa
Fungsi aktivitas sosial memiliki dua
aspek, yaitu fungsi nyata (manifest
function) fungsi tidak nyata atau
tersembunyi (latent function)
Robert K. Merton
Fungsi Komunikasi Massa
sebagai salah satu Aktivitas
Sosial
Pengawasan
Social
Learnin
g
Penyampaian
Informasi
Hiburan
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IV – NILAI DAN NORMA
Transform
asi Budaya
Sistem Sosial
39
40. PERAN MEDIA
MASSA
Dalam menjalankan paradigmanya media
massa berperan:
Sebagai institusi
Media massa
menjadi
media yang
setiap saat
mendidik
masyarakat
supaya
cerdas,
terbuka
pikirannya,
dan menjadi
masyarakat
yang maju.
Media Informasi
Media yang
setiap saat
menyampai
kan
informasi
kepada
masyarakat
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IV – NILAI DAN NORMA
Media Hiburan
Sebagai
agent of
change,
media
massa
juga
menjadi
institusi
budaya
40
42. Definisi Etiket
Menurut para pakar ada beberapa
pengertian, yaitu merupakan kumpulan tata cara
dan sikap baik dalam pergaulan antar manusia
yang beradab. Pendapat lain mengatakan bahwa
etiket adalah tata aturan sopan santun yang
disetujui oleh masyarakat tertentu dan menjadi
norma serta panutan dalam bertingkah lake
sebagai anggota masyarakat yang baik dan
menyenangkan. Menurut K. Bertens, dalam
buku berjudul Etika, 1994.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB V - ETIKET
42
43. Menurut K. Bertens, dalam buku
berjudul Etika, 1994. yaitu selain ada
persamaannya, dan juga ada empat
perbedaan antara etika dan etiket, yaitu
secara umumnya sebagai berikut:
Etika adalah niat, apakah perbuatan itu boleh
dilakukan atau tidak sesuai pertimbangan niat
baik atau buruk sebagai akibatnya. Etiket
adalah menetapkan cara, untuk melakukan
perbuatan benar sesuai dengan yang
diharapkan.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB V - ETIKET
43
44. Etika adalah nurani (bathiniah), bagaimana harus
bersikap etis dan baik yang sesungguhnya timbul
dari kesadaran dirinya. Etiket adalah formalitas
(lahiriah), tampak dari sikap luarnya penuh dengan
sopan santun dan kebaikan.
Etika bersifat absolut, artinya tidak dapat
ditawar-tawar lagi, kalau perbuatan baik
mendapat pujian dan yang salah harus
mendapat sanksi. Etiket bersifat relatif, yaitu
yang dianggap tidak sopan dalam suatu
kebudayaan daerah tertentu, tetapi belum tentu
di tempat daerah lainnya.
Etika berlakunya, tidak tergantung pada ada atau
tidaknya orang lain yang hadir. Etiket hanya
berlaku, jika ada orang lain yang hadir, dan jika tidak
ada orang lain maka etiket itu tidak berlaku.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB V - ETIKET
44
45. ETIKA DENGAN ETIKET
Meskipun sering di sama artikan, etika dan
etiket memiliki arti yang berbeda, seperti yang
telah kita bahas, etika mencangkup baik atau
buruknya tindakan yang dilakukan, sedangkan
etiket mencangkup tata cara melakukan suatu
kegiatan atau tindakan tertentu yang berlaku di
suatu budaya atau adat tertentu.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB V - ETIKET
45
46. Berikut contoh etika dan etiket
yang berlaku di Indonesia :
CONTOH ETIKA :
1. Menghormati Orang tua
2.Mengembalikan barang milik orang
lain yang telah dipinjam
3.Tidak membuang sampah
sembarangan
4.Tidak melakukan hubungan sex
diluar nikah
5.Saling menghormati dan menghargai
dalam hidup bermasyarakat
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB V - ETIKET
46
47. Contoh Etiket
1. Mencium tangan apabila bertemu dengan
Guru (orang yang lebih tua)
2. Mengucapkan salam ketika masuk rumah
3. Makan dengan menggunakan tangan kanan
4. Berjabat tangan apabila bertemu dengan
orang yang dikenal
5. Mengucapkan terimakasih kepada orang
yang telah memberikan sesuatu
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB V - ETIKET
47
48. Hal - hal yang dapat mempengaruhi
kehidupan sosial seorang individu:
Self Confidence
yang baik akan
memperkuat rasa
percaya diri anda.
Self Control,
merupakan cara
mengontrol
terhadap emosi
irst Impression, adalah
Body language
(Bahasa Tubuh)
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB V - ETIKET
pandangan (Penilaian)
seseorang terhadap
seorang individu yang
didapatkan dari kesan
pertama,
Confidence yang baik
akan memperkuat rasa
percaya diri anda.
48
50. Dalam perspektif psikologi, manusia
terdiri dari tiga unsur penting yaitu, Id, Ego,
dan Superego, sedangkan dalam pandangan
Islam ketiganya sering dipadankan dengan
nafs amarah, nafs lawwamah, dan nafs
mutmaninah. Ketiganya merupakan unsur
hidup yang ada dalam manusia yang akan
tumbuh berkembang seiring perjalanan dan
pengalaman hidup manusia. Maka untuk
menjaga agar ketiganya berjalan dengan baik,
diperlukan edukasi yang diberikan orang tua
kepada anaknya dalam bentuk pemberian
muatan etika yang menjadi ujung tombak dari
ketiga unsur di atas.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VI – ETIKA PERGAULAN
50
51. Kesimpulan :
1. Dalam pergaulan hendaklah kita saling hormat
menghormati baik itu orang tua sendiri/orang
tua yang tentunya lebih tua dari kita.
2. Hormat menghormati seseorang perlu adanya
aturan-aturan lebih-lebih terhadap orang tua
kita yang telah mendidik dan membesarkan
kita.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VI – ETIKA PERGAULAN
51
52. 3. Dalam pergaulan hendaknya kita mempunyai
sikap sopan santun dan ramah tamah karena
dengan sikap ini kita akan lebih mudah
bergaul dengan siapa pun.
4. Selain dalam pergaulan kita juga harus
memperhatikan kesopanan dalam tata cara
makan minum dan juga etika dalam pakaian
dan memandang.
5. Dengan adanya pergaulan kita harus
menghargai orang tua dan kalau berbicara
pada orang tua haruslah bicara baik jangan
bicara yang jorok-jorok kepada orang lain
atau orang tua yang lebih tua dari kita.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VI – ETIKA PERGAULAN
52
54. etika pergaulan
mahasiswa
Etika pergaulan mahasiswa yang sesuai dengan PP
60 tahun 1999 tentang Sistem Pendidikan Tinggi,
diwujudkan dengan diberlakukannya tata tertib
kehidupan kampus, tata tertib ujian, ketentuanketentuan pemilihan lembaga kemahasiswaan yang
prinsipnya mengatur tentang perilaku mahasiswa
guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan
tinggi seperti yang diisyaratkan di dalam PP 60
tahun 1999 tersebut.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VI – ETIKA PERGAULAN
54
55. Etika dalam Berperilaku
Mahasiswa
Etika Pergaulan di Lingkungan Kampus
1. Berpakaian dan bersepatu rapi di lingkungan
kampus;
2. Menjunjung tinggi nilai-nilai ilmiah;
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VI – ETIKA PERGAULAN
55
56. 3. Mengetahui, memahami dan melaksanakan
peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan
kampus dan berusaha tidak melanggar
4. Memberi contoh yang baik dalam berperilaku
kepada adik tingkat, teman setingkat dan kakak
tingkat;
5. Saling menghormati dan menghargai terhadap
sesama mahasiswa;
6. Berperilaku dan bertutur kata yang sopan, baik
di dalam kelas dan di luar kelas yang
mencerminkan perilaku sebagai mahasiswa dan
dijiwai oleh nilainilai agama/ kepercayaan yang
dianut;
7. Tidak berperilaku asusila atau tidak bermoral;
8. Bersedia menerima sanksi yang ditetapkan atas
pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VI – ETIKA PERGAULAN
56
57. Etika Pergaulan di Luar Kampus
1. Menjadi contoh yang baik di lingkungan dimana
mahasiswa tersebut berada;
2. Berperilaku dan bertutur kata yang baik yang
mencerminkan sebagai mahasiswa;
3. Berupaya mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang telah dipelajarinya di masyarakat
sebagai wujud pengabdian;
4. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
di luar kampus.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VI – ETIKA PERGAULAN
57
59. Etiket Perkenalan
Hubungan pertemanan atau
persahabatan baru adalah
makanan sehari-hari
Kesan pertama sukar diulangi
dan bisa melekat selamanya
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VII – ETIKET PERKENALAN
59
60. Pedoman Saat Berkenalan
Pedoman saat berkenalan
Ucapkan nama dengan jelas
Berikan sedikit informasi
Lakukan kontak mata
Lakukan Personal Contact
Jabat tangan dengan erat
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VII – ETIKET PERKENALAN
60
61. Pedoman Dalam Memperkenalkan
Pedoman dalam memperkenalkan:
Pria yang diperkenalkan kepada wanita
Wanita dikenalkan kepada pria, apabila pria
itu orang yang perlu dihormati
Anda boleh mengenalkan diri terlebih dahulu
apabila hal tersebut sekiranya diperlukan
Hindari perkenalan ditempat yang ramai
Biasanya kita juga mendahulukan orang yang
lebih tua dan orang memiliki jabatan lebih tinggi
sewaktu memperkenalkan seseorang
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VII – ETIKET PERKENALAN
61
62. Pedoman Ketika
Diperkenalkan
Pedoman ketika diperkenalkan:
Pada waktu diperkenalkan wanita tidak perlu
berdiri
Pada waktu menyambut tamu - tamu tuan
dan nyonya rumah harus berdiri
Tamu yang akan pulang harus diantar
sampai ke depan pintu oleh tuan dan nyonya
rumah
Seorang pria harus berdiri pada waktu
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VII – ETIKET PERKENALAN
62
63. "Eratnya jabat tangan menandakan hangatnya
pribadi seseorang dan menunjukkan rasa
percaya diri."
(Mien R. Uno)
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VII – ETIKET PERKENALAN
63
65. Communication Field
Percakapan merupakan
unsur penting dalam
hubungan sesama
manusia, nilai suatu
percakapan akan
mempengaruhi suasana
dan kelanjutan dari suatu
Good
hubungan. Body
Facial
Expression.
Position.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VIII – ETIKA PERCAKAPAN
(Clear)
Voice.
65
66. Sikap Pokok Yang Harus Dimiliki
Pada Saat Berbicara
Mutual Respect (Saling
Menghargai)
Speak Up (Berbicara Dengan
Terang Dan Jelas)
Careful Listening (Mendengar
Dengan Sungguh-Sungguh)
Communication Ability
(Kemampuan Berkomunikasi)
Positive Thinking (Berpikir
Positif)
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VIII – ETIKA PERCAKAPAN
66
67. Contohnya
Jangan sambil mengunyah permen
karet
Jangan menggaruk-garuk badan atau
kepala
Jangan bertolak pinggang atau
tangan disaku
Jangan tetap duduk jika seseorang
datang mengajak kita berbicara,
sedangkan orang itu tetap berdiri
Tataplah wajah lawan bicara kita
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VIII – ETIKA PERCAKAPAN
67
68. LANJUTAN :
Janganlah berbicara dengan rokok
dimulut
Bila sedang duduk dengan sikap yang
santai sekali, dan seorang yang lebih tua
datang, duduk disebelah kita dan
mengajak bicara, hendaknya sikap duduk
diperbaiki.
Jangan terus menerus bicara
sehingga tidak memberi kesempatan pada
orang lain.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VIII – ETIKA PERCAKAPAN
68
69. Hal harus diperhatikan :
Volume suara, keras atau lembut
disesuaikan dengan situasi
Kecepatan berbicara
Pilihlah kata yang sopan
Nada suara hendaknya mengandung
keramahan
Tinggi rendahnya nada suara,
jangancempreng atau melengking
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VIII – ETIKA PERCAKAPAN
69
70. Cara dan gaya bahasa berbicara
dengan baik
Berbicara cukup perlahan
Tidak terlalu keras dan tidak terlalu lemah
Berbicara bersemangat
Berbicara ada tekanan tertentu
Ada selingan antara tinggi rendah suara
Ada tekanan-tekanan tinggi bagi pesan yan
penting
Menggunakan efek pembicaraan (berhenti
sebentar)
• Berbicara tidak hanya satu arah, tetapi
keberbagai arah kelompok khalayak sesuai dengan
situasi dan kondisi
• Pergunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
•
•
•
•
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VIII – ETIKA PERCAKAPAN
70
71. Menjadi Pendengar yang
baik
• Berhentilah bicara karena seseorang tidak
akan dapat mendengarkan dengan baik
pada waktu ia bicara
• Timbulnya suasana yang memungkinkan
orang yang berbicara melakukannya dalam
suasana bebas tanpa diliputi oleh rasa
takut.
• Tunjukkan kepada orang yang sedang
bicara bahwa anda ingin mendengarkan
hal-hal yang ingin disampaikannya.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VIII – ETIKA PERCAKAPAN
71
72. LANJUTAN
• Tumbuhnya rasa empati
• Bersikap sabar-jangan melakukan
interupsi dalam bentuk apapun
• Pendengar hendaknya jangan emosional
• Pendengar sebaiknya mengajukan
pertanyaan, misalnya untuk kejelasan
yang sekaligus berarti ia adalah seorang
pendnegar yang betul-betul menaruh
minat pada hal yang sedang dibicarakan
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VIII – ETIKA PERCAKAPAN
72
74. Kenapa Penting?
Penampilan Anda akan
mencerminkan kepribadian Anda.
Baik buruknya penampilan, berperan
besar dalam menunjang kesuksesan
seseorang. Penampilan meliputi:
busana, tata-rias, rambut, kesehatan
tubuh, kuku, gigi dan mulut serta
aksesoris penunjang lainnya.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IX – ETIKA PENAMPILAN
74
75. Berbusana
Busana ialah segala sesuatu yang kita pakai
mulai dari kepala sampai ke ujung kaki.
(1) semua benda yang melekat di badan
seperti: baju, sarung dan kain panjang.
(2) semua benda yang melengkapi dan
berguna bagi si pemakai (millineries)
seperti: selendang, topi, sarung tangan,
kaos kaki, sepatu, tas, ikat pinggang
(3) semua benda yang gunanya menambah
keindahan bagi si pemakai (accessories),
seperti: hiasan rambut, giwang, kalung,
bros, gelang dan cincin.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IX – ETIKA PENAMPILAN
75
76. Tujuan berbusana
(1) busana merupakan cermin bagi
sipemakai.
(2) busana yang sedang dipakai
memberi ciri untuk kesempatan apa
dan waktunya pagi, siang, sore dan
malam.
(3) busana dapat memberi kesan
anggun, luwes, sportif, lebih gemuk
dan lebih cerah.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IX – ETIKA PENAMPILAN
76
78. Berbusana Nasional
• Pakaian Nasional berbeda dengan pakaian
tradisional, pakaian tradisional biasa dipakai
untuk show;
• Jangan memakai jaket kulit jika sedang berkebaya
/ berpakaian nasional;
• Pilihhan warna untuk pagi, siang dan malam perlu
diperhatikan;
• Bahan yang berbordir emas serta brokat tidak
dapat dipakai pada pagi dan siang hari;
• Agar lebih praktis, buatlah model kain yang sudah
diwironi;
• Kain panjang untuk sarung hendaknya jangan
dijahit;
• Kebaya tembus pandang sebaiknya memakai
camisole / lining.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IX – ETIKA PENAMPILAN
78
79. Pakaian Malam
1. Pakaian malam berbeda dengan pakaian
yang digunakan untuk acara pagi hari;
2. Untuk sitting dinner, tas sebaiknya
dipangku / digantungkan dikursi.
3. Pemakaian dasi
- Untuk acara formal, kenakan dasi
bercorak konservatif (garis, geometris, kotak
- kotak). Untuk acara formal di siang hari
kenakan dasi dari bahan yang
tidak
mengkilap
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IX – ETIKA PENAMPILAN
79
80. Tidak ada salahnya menggunakan dasi
bermotif meriah (polkadot, bunga-bunga,
gambar kartun) untuk acara santai
Pilihlah dasi sesuai bentuk tubuh. Jika
bertubuh pendek hindari dasi
yang
terlalu lebar dan pastikan ujung dasinya
menyentuh kepala ikat
pinggang.
Upayakan warna dasi lebih mencolok
daripada warna kemeja atau jas
Sesuaikan warna dasi dengan warna
kemeja, jas, celana panjang, kaos kaki dan
sepatu Jika ingin mudah dipadupadankan,
sebaiknya dalam memilih pakaian, pilihlah
warna standar seperti hitam, coklat, putih, dan
biru tua.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IX – ETIKA PENAMPILAN
80
81. Etika Berpakaian Saat
Wawancara Kerja
• Kesan pertama adalah segalanya.
Terutama jika Anda sedang
mencari pekerjaan. Jika
penampilan Anda terkesan tidak
“serius”, si pewawancara bisa
mendapat kesan, Anda tak serius
dengan tawaran pekerjaan yang
diberikan.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IX – ETIKA PENAMPILAN
81
82. Etika Berpakaian Saat
Wawancara Kerja
1. Bukan mau pesta
2. Bangun pagi
3. Kuku jari
4. Tetap hari kerja
5. Rambut
6. Aksesori
7. Hindari dasi trendi
8. Make Up berlebihan.
9. Belum terlihat sudah tercium
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IX – ETIKA PENAMPILAN
82
83. •
Etiket di jamuan makan
•
•
•
•
•
•
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IX – ETIKA PENAMPILAN
83
84. Tipsnya bozz
• Penuhi tiga syarat mutlak : sederhana,
serasi dan sopan
• Berpakaian bersih, rapi dan tidak berbau
• Sesuaikan dengan kepribadian Anda.
Kenyamanan dalam berpakaian sangat
berperan dalam meningkatkan kepercayaan
diri Anda
• Sesuaikan dengan waktu, acara, dan tempat
acara. Misalnya, kaos sebaiknya tidak
dipakai dalam suasana formal seperti
sekolah, kantor, seminar, pertemuan bisnis
resmi, seminar, perkawinan dan sebagainya.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IX – ETIKA PENAMPILAN
84
85. LANJUTAN
Pakailah pakaian sesuai ukuran tubuh
Anda. Pada dasarnya bentuk tubuh manusia
digolongkan menjadi 5 (lima) yaitu normal
atau ideal, gemuk pendek, kurus pendek,
tinggi gemuk, dan tinggi kurus
Kenali kelebihan dan kekurangan tubuh
Anda. Tak perlu khawatir, karena bentuk
tubuh yang kurang sempurna dapat ditutupi
dengan mengenakan busana yang potongan,
model dan warnanya sesuai untuk tubuh
Anda, misalnya.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IX – ETIKA PENAMPILAN
85
87. Etika kerja terkait dengan apa yang seharusnya
dilakukan karyawan atau manajer. Untuk itu
etika kerja setiap karyawan didasari prinsipprinsip:
• Melaksanakan tugas sesuai
dengan visi, misi dan tujuan
perusahaan,
• Selalu berorientasi pada budaya
peningkatan mutu kinerja,
• Saling menghormati sesama
karyawan,
• Membangun kerjasama dalam
melaksanakan tugas-tugas
perusahaan,
• Memegang amanah atau tanggung
jawab, dan kejujuran,
• Mananamkan kedisiplinan bagi diri
sendiri dan perusahaan.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB X – ETIKET DUNIA KERJA
87
88. Melamar Pekerjaan
Promosikan Diri
Buatlah Curriculum Vitae yang mencakup semua
data diri anda secara singkat, jelas dan jujur.
Paparkan kemampuan dan prestasi yang telah
diraih.
Sebelum dikirim periksa dengan seksama ketikan
dan alamat yang dituju.
Cetaklah dikertas yang berkualitas baik dan dapat
menarik perhatian serta sesuai dengan bidang
yang anda lamar.
Sesuaikan surat lamaran pekerjaan dengan
keinginan perusahaan (tulis tangan atau diketik).
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB X – ETIKET DUNIA KERJA
88
89. Hal harus dicantumkan
dalam CV
• Data pribadi Anda
• Pendidikan formal dan non formal.
• Pengalaman berorganisasi & hobby kalau
diminta atau menurut anda bisa menjadi
nilai tambah.
• Cantumkan gaji bila diminta
(pertimbangkan dengan kemampuan
anda)
• Pilihlah data yang relevan dengan posisi
yang anda lamar jika mempunyai
pengalaman kerja yang banyak.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB X – ETIKET DUNIA KERJA
89
90. Menghadapi
Wawancara Kerja
• Cari keterangan sebanyak mungkin mengenai
perusahaan, posisi yang anda lamar serta persaingan
pada industri tersebut.
• Datanglah 15 menit sebelum waktunya
• Pastikan diri dalam keadaan rapi, bersih dan segar.
• Masuklah keruangan wawancara dengan tenang.
• Bersikap wajar, ramah dan sopan.
• Perhatikan bahasa tubuh
• Tak perlu malu bertanya jika pertanyaan yang
diajukan tidak mengerti.
• Berterimakasihlah atas kesempatan yang diberikan
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB X – ETIKET DUNIA KERJA
90
91. Menjadi Karyawan
Baru
• Ikuti peraturan dan kebiasaan
yang berlaku.
• Bekerjalah dengan sungguhsungguh
• Sesuaikan penampilan dengan
keaaan sekitar
• Jalin hubungan pertemanan
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB X – ETIKET DUNIA KERJA
91
92. Menghadapi Bawahan yang
Lebih Senior
• Jaga wibawa dengan bersikap jujur, rajin, berani,
penuh inisiatif, mau terus belajar dan mengasah
kemampuan serta disiplin.
• Bijaksana dan rendah hati dan tidak terlalu
banyak bicara.
• Jangan ragu untuk memberi tugas bawahan dan
menegur bawahan bila berbuat kesalahan.
• Bersikaplah tegas dan memberi peringatan dan
sanksi bila bawahan membandel.
• Tidak perlu sok galak dan menjaga jarak
• Sapa bawahan dengan sebutan hormat.
• Biarkan bawahan anda memanggil Bapak saat
bekerja.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB X – ETIKET DUNIA KERJA
92
93. Membina Hubungan
dengan Rekan Kerja
• Junjunglah tata krama
• Bertemanlah dengan banyak orang, pria maupun
wanita.
• Bila anda diminta memberi pandangan atau mengkritik
seorang rekan kerja, lakukanlah secara objectif.
• Usahakan untuk membina hubungan secara tranfaran
bagi rekan kerja yang berbeda jenis kelamin dan telah
bekerja.
• Sebisa mungkin hindari pertemuan diruang tertutup
dan hanya berdua.
• Kalau atasan sedang tidak ditempat, bekerjalah sesuai
jobdisc yang ada.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB X – ETIKET DUNIA KERJA
93
94. Menghadapi Konflik
• Jangan gegabah mengambil keputusan
• Cek permasalahan dan data pendukung yang
ada.
• Endapkan dulu konflik tersebut.
• Berbicaralah empat mata dengan orang yang
berkonflik.
• Cernalah semua data yang telah anda terima
dengan baik.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB X – ETIKET DUNIA KERJA
94
95. Etika Bisnis
• Kendalikan diri
• Sadarlah akan tanggungjawab sosial
anda
• Ciptakan persaingan yang sehat
• Bersikaplah transparan
• Konsisten dan konsekuen dengan
hukum yang berlaku dan aturan main
yang telah disepakati bersama.
• Bersikaplah peka dan bertoleransilah
dengan orang lain
• Jujur
• Jangan menusuk teman dari belakang
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB X – ETIKET DUNIA KERJA
95
96. Mengundurkan Diri
Memutuskan pindah kerja kesuatu tempat
yang, berarti saatnya anda mengundurkan
diri dari perusahaan tempat anda bekerja.
Kuasai hal-hal berikut agar perpisahan
berjalan mengenakkan kedua belah pihak.
• Beritahukan pengunduran diri kepada atasan
langsung.
• Jelaskan alasan anda berhenti bekerja.
• Berterimakasilah atas bantuan dan kebaikan yang
telah diterima.
• Beritakan kepergian anda pada kolega
diperusahaan lain.
• Kalaupun ada yang perlu diceritakan mengenai
perusahaan lama atau perusahaan baru,
tunggulah sampai anda mapan ditempat yang baru.
• Jangan menulis surat pengunduran diri diatas
kertas berlogo perusahaan.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB X – ETIKET DUNIA KERJA
96
98. Apa itu Kepribadian?
Kata Personality dalam bahasa
Inggris berasal berasal dari
bahasa Yunani-kuno prosopon
atau persona, yang artinya
'topeng' yang biasa dipakai artis
dalam teater
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XI - KEPRIBADIAN
98
99. Istilah yang berdekatan maknanya
kepribadian
• Personality (kepribadian): penggambaran
tingkah laku secara deskriptif tanpa
memberi nilai (devaluative).
• Character (karakter): penggambaran
tingkah laku dengan menonjolkan nilai
(benar-salah,, naik-buruk) baik secara
eksplisit maupun implisit.
• Disposition (watak): karakter yang telah
lama dimiliki dan sampai sekarang belum
berubah.
• Temperamen (temperamen): kepribadian
yang berkaitan erat dengan determinan
biologik atau fisiologik, disposisi hereditas.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XI - KEPRIBADIAN
99
100. Traits (sifat): respon yang senada (sama)
terhadap sekelompok stimuli yang mirip,
berlangsung dalam kurun waktu yang (relatif)
lama.
Type-attribute (ciri): mirip dengan sifat,
namun dalam kelompok stimuli yang lebih
terbatas.
Habit (kebiasaan): respon yang sama
cenderung berulang untuk stimulus yang sama
pula.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XI - KEPRIBADIAN
100
101. Lima persamaan yang menjadi
ciri kepribadian
1.
2.
3.
4.
5.
Kepribadian bersifat umum
Kepribadian bersifat khas
Kepribadian berjangka lama:
Kepribadian bersifat kesatuan
Kepribadian bisa berfungsi baik atau
berfungsi buruk:
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XI - KEPRIBADIAN
101
102. Penggolongan
Kepribadian
Menurut Galenus, yaitu seorang
dokter bangsa Romawi (129 – 199
M) membagi temperamen manusia
menjadi 4 tipe berdasarkan jenis
cairan yang paling berpengaruh pada
tubuh manusia yaitu:
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XI - KEPRIBADIAN
102
103. 1. Cholericus : Empedu kuning (chole) yang
paling berpengaruh. Orang ini besar dan
kuat tubuhnya, penarik darah, sukar
mengendalikan diri.
2. Sanguinicus: darah (sanguis) yang lebih
besar pengaruhnya. Orang ini wajahnya selalu
berseri-seri, periang, dan berjiwa kekanakkanakan.
3. Flegmeticus: lendir (flegma) yang paling
berpengaruh. Orang ini pembawaannya
tenang, pemalas, pesimis, dan wajahnya
selalu pucat.
4. Melancholicus: empedu hitam (melanchole)
yang lebih berpengaruh. Orang-orang dengan
tipe ini selalu bersikap murung dan mudah
menaruh syak (curiga).
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XI - KEPRIBADIAN
103
105. Spranger membagi watak/
manusia menjadi 6 tipe, yaitu:
1. Manusia teori Orang-orang ini berpendapat
ilmu pengetahuan paling penting, berada di
atas segala-galanya.
2. Manusia Ekonomi, nilai yang paling penting bagi
orang ini ialah uang (ekonomi)
3. Manusia sosial, bagi orang ini, nilai nilai sosial
paling mempengaruhi jiwanya.
4. Manusia politik, nilai yang terpenting bagi orang
ini ialah politik
5. Manusia seni, jiwa orang ini selalu dipengaruhi
oleh nilai-nilai kesenian
6. Manusia saleh Orang ini pecinta nilai-nilai
agama.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XI - KEPRIBADIAN
105
109. Konsep diri
Menurut William D. Brooks bahwa
pengertian konsep diri adalah pandangan
dan perasaan kita tentang diri kita.
Konsep diri (self-concept) tidak lain
tidak bukan adalah gagasan tentang diri
sendiri, konsep diri terdiri dari bagaimana
kita melihat diri sendiri sebagai pribadi,
bagaimana kita merasa tentang diri
sendiri, dan bagaimana kita menginginkan
diri sendiri menjadi manusia sebagaimana
kita harapkan.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XII – KONSEP DIRI DAN CITRA DIRI
109
110. Faktor- Faktor Yang
Mempengaruhi Konsep Diri
Konsep Diri
Positif
Konsep
Diri Negatif
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XII – KONSEP DIRI DAN CITRA DIRI
110
111. Kakarteristik konsep diri
(Brooks dan Emmart, 1976),
(a) Merasa mampu
mengatasi masalah.
(b) Merasa setara
dengan orang lain.
(c) Menerima pujian
tanpa rasa malu.
(d) Merasa mampu
memperbaiki diri.
(a) Peka terhadap kritik.
(b) Bersikap responsif
terhadap pujian
(c) Cenderung merasa
tidak disukai orang lain.
(d) Mempunyai sikap
hiperkritik.
(e) Mengalami hambatan
dalam interaksi dengan
lingkungan sosialnya.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XII – KONSEP DIRI DAN CITRA DIRI
111
112. Citra diri
CITRA DIRI adalah Pandangan yang kita
buat tentang diri kita endiri
Citra diri seseorang terbentuk dari
perjalanan
pengalaman
masa
lalu,
keberhasilan dan kegagalan, pengetahuan
yang dimilikinya, dan bagaimana orang lain
telah menilainya secara obyektif. Kita sering
melihat diri kita seperti orang lain melihat
kita.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XII – KONSEP DIRI DAN CITRA DIRI
112
113. Tanda-Tanda Nilai Diri yang
Rendah
Rasa Kepekaan yang berlebihan
Rasa kebencian yang membara
Obsesi bekerja keras, tanpa mempedulikan orang
lain
Menutupi perasaan, baik negatif maupun positif
Perfeksionis, maunya serba sempurna
Keinginan berlebih untuk menyenangkan orang lain
Kaku (tidak fleksibel)
Suka marah - marah
Depresif (perasaan marah terhadap diri sendiri)
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XII – KONSEP DIRI DAN CITRA DIRI
113
114. Konsep Diri dan
Percaya Diri
• Percaya Diri adalah Sikap mau menerima diri
sendiri apa adanya, menghargai diri sendiri,
bangga terhadap diri sendiri dan percaya
terhadap kemampuan diri sendiri, berani
mengakui siapa dirinya serta bahagia dan
bersyukur atas diri sendiri.
• Egoisme adalah Sikap mementingkan diri
sendiri, menuntut bahwa orang diri kita harus
didahulukan melebihi orang lain. Egoisme
tidak peduli pada orang lain, sedangkan
Kesombongan Diri adalah Sikap menunjukkan
atau menonjolkan sesuatu yang sebenarnya
tidak ada pada dirinya.
• "Percaya Diri tidak sama dengan Egoisme atau
kesombongan"
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XII – KONSEP DIRI DAN CITRA DIRI
114
115. Unsur–unsur yang membentuk
Citra Diri:
Keluarga, dari orang tua, kita
menerima pengaruh keturunan
terhadap kepribadian misalnya
: tubuh, kecerdasan, watak, pola
pendidikan
Masyarakat, media-media yg
menyediakan berbagai macam
informasi serta norma yg berlaku di
masyarakat umum mempengaruhi
pola pikir dan perilaku kita yang
berdampak pada pembentukan konsep
diri
Teman Sebaya, ungkapan-ungkapan
yg digunakan yg digunakan, perlakuan
& penilaian oleh teman menjadi acuan
dlm menilai diri sendiri. Perbedaanperbedaan antar pertemanan sering
menjadi tolak ukur yg penting dlm
menbangun konsep diri
Pengalaman dalam kehidupan
selanjutnya, mis : pengalaman
berhasil atau gagal, dicintai
atau dijauhi orang.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XII – KONSEP DIRI DAN CITRA DIRI
115
116. BAB XIII
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XIII – MENJADI PRIBADI YANG MENARIK,
DEWASA DAN MENARIK
117. Menjadikan pribadi menarik dan
menyenangkan
• Royalah Dalam Memberikan Pujian
• Buatlah Orang Lain Merasa Dirinya Sebagai Orang
Penting
• Jadilah Pendengar yang Baik
• Usahakanlah Untuk Selalu Menyebutkan Nama Orang
Dengan Benar
• Bersikaplah Ramah
• Bermurah Hatilah
• Hindari Kebiasaan Mengkritik, Mecela atau Menganggap
Remeh
• Bersikaplah Asertif
• Perbuatlah Apa yang Anda Ingin Orang Lain Perbuat
Kepada Anda
• Cintailah Diri Sendiri
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XIII – MENJADI PRIBADI YANG MENARIK,
DEWASA DAN MENARIK
117
118. Laws of Attraction
The 28 Principles of Attraction from
Thomas Leonard’s book, “The Portable
Coach”
• Jadilah Super Percaya Diri
• Jangan Menggantungkan Dirimu Pada Ramalan Masa
Depan
• Jadilah Orang yang Sangat Antusias dan Overrespond
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XIII – MENJADI PRIBADI YANG MENARIK,
DEWASA DAN MENARIK
118
119. • Tebar Jaringan dan Tebar Kebaikan di
Setiap Tempat
• Tambahkan Nilai Hanya pada Sesuatu yang
Anda Nikmati
• Pengaruhi yang Lainnya dengan SungguhSungguh
• Pasarkan Talentamu tanpa Merasa Malu Jika
Anda malu melakukan sesuatu yang baik,
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XIII – MENJADI PRIBADI YANG MENARIK,
DEWASA DAN MENARIK
119
120. The 28 Principles of Attraction from
Thomas Leonard’s book, “The Portable
Coach”
• Jangan Lupa untuk Sangat Tertarik Kepada Diri
Sendiri
• Hiduplah Sepenuh Hati, Bukan Sekedar Membuat Gaya
Hidup yang Mengesankan
• Berikan 2 Kali Lebih Dahsyat dari yang Anda
Janjikan
• Buat Ruang Kosong di Hadapan Anda
• Hapuskan Penundaan
• Ambil Kebutuhan Pribadimu, Sekali dan Untuk Semua
• Biasakan Bersikap Detail dan Teliti
• Tidak Ada Toleransi
• Tunjukkan Kepada Orang Bagaimana Cara Membuat
Anda Senang
• Bantu Kelemahan Anda yang Terburuk
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XIII – MENJADI PRIBADI YANG MENARIK,
DEWASA DAN MENARIK
120
121. LANJUTAN
• Pekalah Terhadap Diri Sendiri
• Sempurnakan Lingkunganmu
• Bangunlah Karakter yang optimal, lebih dari
sekedar yang Anda butuhkan
• Lihatlah Betapa Sempurnanya Kondisi Hari Ini
• Jadilah Orang yang Membangun Tanpa Pamrih
• Biasakan Hidup dengan Nilai-nilai yang Eksklusif
• Buat Mudah Segalanya
• Jadilah Sang Maestro/Ahlinya
• Akui dan Katakan Kebenarannya
• Milikilah Sebuah Visi
• Jadilah Manusia, Lebih Manusiawi
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XIII – MENJADI PRIBADI YANG MENARIK,
DEWASA DAN MENARIK
121
122. Kepribadian dalam 9 tipe (Renee
Baron dan Elizabeth Wagele)
Perfeksionis
Penolong
Pengejar Prestasi
Romantis
Pengamat
Pendamai
Petualang
Pejuang
Pencemas
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XIII – MENJADI PRIBADI YANG MENARIK,
DEWASA DAN MENARIK
122
123. Kepribadian dalam 4 tipe (Paul
Gunadi)
• TIPE SANGUIN
• TIPE FLEGMATIK
• TIPE MELANKOLIK
• TIPE KOLERIK
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XIII – MENJADI PRIBADI YANG MENARIK,
DEWASA DAN MENARIK
123
125. Prinsip-prinsip keberhasilan
• Memberi
• Keberanian
• Kejernihan pikiran
• Kesadaran akan Arah
• Harga diri
• Kepercayaan diri
• Penerimaan diri
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XIV – MEMBANGUN PRIBADI YANG SUKSES
125
126. Langkah-Langkah untuk
Sukses :
• Seriuslah terhadap masa depan anda
• Kenalilah kelemahan anda
• Carilah lingkungan yang positif
• Peliharalah kesehatan anda
• Visualisasi Positif
• Positif “Self Talk
• Lakukan tindakan yang positif
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XIV – MEMBANGUN PRIBADI YANG SUKSES
126