SlideShare a Scribd company logo
1 of 128
Download to read offline
PROGRAM KEAHLIAN
KOMUNIKASI
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat-Nya
kami selaku Tim MAKARONI PEDAS dapat
menyelesaikan E-book Mata Kuliah Etika dan
Kepribadian yang disusun berdasarkan Modul
Mata Kuliah itu sendiri, namun kami rangkum
mengikuti perkembangan Media Baru saat ini
dengan pembahasan yang ringkas, padat dan
mencantumkan ilustrasi yang menarik sehingga
kami
harapkan
dapat
mempermudah
pembelajaran Mata Kuliah ini.
E-book Etika dan Kepribadian yang kami
susun ini tentunya untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah New Media (Media Baru), maka dari itu
kami
selaku
Tim
MAKARONI
PEDAS
mengucapkan terimakasih kepada Tim Dosen
Pengajar dan Asdos yang telah membimbing
kami selama ini hingga terselesaikannya tugas
ini.

Bogor, Desember 2013

Tim MAKARONI-PEDAS

Modul etika profesi
DAFTAR ISI
1. ETIKA - HAL. 4
2. HATI NURANI - HAL. 14
3. KEBEBASAN DAN
TANGGUNGJAWAB - HAL. 23
4. NILAI DAN NORMA - HAL. 33
5. ETIKET - HAL. 41
6. ETIKA PERGAULAN – HAL. 49
7. ETIKA PERKENALAN – HAL. 58
8. ETIKA PERCAKAPAN – HAL. 64
9. ETIKA PENAMPILAN – HAL. 73
10. ETIKET DUNIA KERJA – HAL. 86
11. KEPRIBADIAN – HAL. 97
12. KONSEP DIRI DAN CITRA DIRI
– HAL. 108
13. MENJADI PRIBADI YANG
MENARIK, DEWASA DAN
MANDIRI – HAL. 116
14. MENJADI PRIBADI YANG
SUKSES – HAL. 124
BAB - I
MODUL ETIKA KEPRIBADIAN
BAB I - ETIKA
PENDAHULUAN
Etika berasal dari bahasa
Yunani kuno ethos dalam bentuk
jamak (ta etha) artinya adalah:
adat kebiasaan. Arti inilah yang
menjadi latar belakang bagi
terbentuknya istilah "etika" yang
oleh Aristoteles (384-322 SM)
dipakai
untuk
menunjukkan
filasafat moral.
Jadi, jika kita membatasi diri
pada asal usul kata ini, maka
"etika" berarti: ilmu tentang apa
yang biasa dilakukan atau ilmu
tentang adat kebiasaan
MODUL ETIKA KEPRIBADIAN
BAB I - ETIKA

5
Istilah lain yang identik dengan
etika, yaitu:
Susila (Sansekerta), lebih
menunjukkan kepada dasar-dasar,
prinsip, aturan hidup (sila) yang
lebih baik (su).
Akhlak (Arab), berarti moral, dan
etika berarti ilmu akhlak.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB I ETIKA

6
 Tentang kata "moral"
etimologinya sama dengan
"etika", sekalipun bahasa asalnya
berbeda
 "Moralitas" (dari kata sifat Latin
moralis)
 Kita berbicara tentang "moralitas
suatu perbuatan", artinya, segi
moral suatu perbuatan atau baik
buruknya.
 Moralitas adalah sifat moral atau
keseluruhan asas dan nilai yang
berkenaan dengan baik dan
buruk.

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB I ETIKA

7
APA KATA AHLI
Drs. Sidi Gajalba dalam
sistematika filsafat
“ Etika adalah teori tentang tingkah
laku perbuatan manusia dipandang
dari segi baik dan buruk, sejauh
yang dapat ditentukan oleh akal “
Drs. O.P. Simorangkir
“ Etika atau etik sebagai pandangan
manusia dalam berperilaku menurut
ukuran dan nilai yang baik”

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB I ETIKA

8
AMORAL & IMMORAL
Concise Oxford Dictionary kata amoral
berarti: "tidak berhubungan dengan
konteks moral".Dalam kamus yang sama
immoral berarti: "bertentangan dengan
moralitas yang baik", "secara moral
buruk", "tidak etis".
Penjelasan ini memang sejalan
dengan apa yang kadang kala dapat kita
baca atau dengar, tapi sulit untuk
dipertahankan
karena
mencampuradukkan amoral dan immoral
sebagaimana dipakai dalam bahasa
Inggris serta banyak bahasa modern lain
dan akhirnya berasal dari bahasa Latin.

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB I ETIKA

9
Dalam
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia yang baru tidak dimuat
"immoral", tapi terdapat kata "amoral"
yang dijelaskan sebagai "tidak bermoral,
tidak berakhlak" dan diberi contoh
"Memeras para pensiunan adalah tindakan
amoral".
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB I ETIKA

10
Kata amoral sebaiknya diartikan
sebagai netral dari sudut moral
atau tidak mempunyai relevansi
etis.
Contoh: “Memeras para pensiunan
adalah tindakan tidak bermoral” atau
“Memeras para pensiunan adalah
tindakan immoral”

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB I ETIKA

11
Macam-macam Etika
Dalam membahas Etika sebagai
ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan
kesusilaan atau etis, yaitu sama halnya
dengan berbicara moral (mores)..

Manusia Etis manusia secara
utuh dan menyeluruh mampu
memenuhi hajat hidupnya dalam
rangka asas keseimbangan antara
kepentingan pribadi dengan
pihak yang lainnya, antara
rohani dengan jasmaninya, dan
antara sebagai makhluk berdiri
sendiri dengan penciptanya
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB I ETIKA

12
Terdapat dua macam etika
(Keraf: 1991: 23):
 Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan
rasional tentang sikap dan perilaku manusia
serta apa yang dikejar oleh setiap orang
dalam hidupnya sebagai sesuatu yang
bernilai.

 Etika normatif
Etika sering dipandang sebagai suatu
ilmu yang mengadakan ukuran-ukuran atau
norma-norma yang dapat dipakai untuk
menanggapi atau menilai perbuatan dan
tingkah laku seseorang dalam bermasyarakat.
Etika normatif ini berusaha mencari ukuran
umum bagi baik dan buruknya tingkah laku.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB I ETIKA

13
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB II – HATI NURANI

14
Kasus Hakim Yang Tergiur suap,
Seorang Hakim yang jujur, ketika mau
pensiun ditawari sejumlah besar uang
jika saja ia mau membebaskan
tersangka korupsi yang ditanganinya.
Dia memutuskan untuk menerima uang
itu
karena
memang
sangat
membutuhkannya,
selain
untuk
membeli rumah bagi tempat tinggalnya
nanti jika harus meninggalkan rumah
dinasnya, ia juga masih harus
membiayai dua anaknya yang sedang
kuliah.

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB II – HATI NURANI

15
Apa itu hati nurani?

 Kesadaran akan kewajiban saya
dalam situasi konkrit
Instansi (dalam diri sendiri) yang
menilai
perbuatan-perbuatan
yang kita lakukan

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB II – HATI NURANI

16
Otonomi
Moral
Pembatasan
Kebebasan:
Keluarga,
Masyarakat,
Agama,
Negara.

Ruang
Kebebasan:
Fisik,
Psikis,
Moral

Peran
Hati
Nurani

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB II – HATI NURANI

17
Hati
Nurani
Retrospektif

Prospektif

Penilaian terhadap
Perbuatan-perbuatan
Yang telah berlangsung

Kasus Hakim Yang
Tergiur Menerima Suap

Penilaian terhadap
Perbuatan-perbuatan
Yang akan datang

Kasus Thomas Grissom
Berhenti dari
pabrik Nuklir

Kapan Hati Nurani
Menilai?
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB II – HATI NURANI

18
Adi – Personal

Hati
Nurani

Melebihi pribadi kita
(menerangi pribadi
kita)
Tidak dapat ditawar
dengan
pertimbangan
untung - rugi

Berbicara atas nama
dan penilaian saya
sendiri

Personal

Diwarnai dan
berkembang
bersama seluruh
kepribadian kita

Sifat Hati Nurani
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB II – HATI NURANI

19
Dimensi-dimensi
Subyektif Hati Nurani
Hati
Nurani

Rasa

Rasio

• Keputusan etis lahir
• Pernyataan moral
dari penanalaran yg
berkaitan dengan
rasional (ada
rasa: jahat/baik,
kesadaran universal).
buruk/bagus,
kejam/lembut dst. • Nurani bersifat
rasional (kebenaran
• Nurani bersifat
argumentatif)
intuitif (menyangkut
perasaan)
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB II – HATI NURANI

20
Kepribadian menurut
Sigmund Freud

Super Ego

Ego
Id

• Hati nurani berbeda dengan
superego.
• Superego hanya menekan,
mengerem, menegur tanpa
mempedulikan tepat-tidaknya
hal itu dari segi tanggungjawab.
• Hati nurani menyangkut unsur
pengertian secara obyektif &
tanggungjawab.
•Kasus orang tua yang
tinggal di Panti-jompo
•Kasus anak-anak yang
jadi pengamen jalanan

Hati Nurani dan
Struktur Kepribadian
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB II – HATI NURANI

21
Memiliki hati nurani tidak sama
dengan menggunakannya”
“
- Jostein Gaarder, Sophie's World -

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB II – HATI NURANI

22
KEBEBASAN DAN
TANGGUNG JAWAB

BAB III
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB III – KEBEBASAN & TANGGUNGJAWAB

23
“Kebebasan” dan “Tanggung
Jawab”
seolah-olah
merupakan
pengertian kembar terdapat hubungan
timbal balik antara dua pengertian ini,
sehingga orang yang mengatakan
“manusia itu bebas” dengan sendirinya
menerima juga “manusia itu bertanggung
jawab” tidak jarang kita mendengar
orang berbicara tentang “kebebasan yang
bertanggung jawab”, tapi sebenarnya
ungkapan itu merupakan suatu tautology,
karena pengertian yang satu sudah
terkandung dalam pengertian yang lain.

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB III – KEBEBASAN & TANGGUNGJAWAB

24
Kebertautan antara dua pengertian
ini akan menjadi lebih jelas dalam
analisis yang akan diadakan tentangnya
Dengan “tautology” dimaksudkan suatu
ungkapan yang dua kali menyebut hal
yang sama dengan kata yang berlainlainan dank arena itu sebetulnya
mengatakan sesuatu berlebihan, seperti
umpamanya “bujangan yang tidak
kawin”, “kebudayaan manusiawi”, atau
“roda bundar”. Dalam tiga contoh tadi
keterangan tambahan itu mubazir saja,
karena pengertian “tidak kawin” sudah
terkandung
dalam
pengertian
“bujangan”,
sebagaimana
juga
“manusiawi” dalam “kebudayaan” dan
“bundar” dalam “roda”.

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB III – KEBEBASAN & TANGGUNGJAWAB

25
Beberapa Arti Kebebasan
Kebebasan Sosial Politik :

Kebebasan Rakyat versus Kekuasaan
Kebebasan Absolut

Kemerdekaan versus Kolonialisme
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB III – KEBEBASAN & TANGGUNGJAWAB

26
Anatomi Kebebasan Individual

Kesewenang-wenangan
Kebebasan Fisik
Kebebasan Yuridis
Kebebasan Psikologis
Kebebasan Moral
Kebebasan Eksistensial

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB III – KEBEBASAN & TANGGUNGJAWAB

27
Beberapa Masalah mengenai Kebebasan

Kebebasan Negatif
Kebebasan Positif
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB III – KEBEBASAN & TANGGUNGJAWAB

28
Tanggung Jawab

Bertanggung jawab berarti:
dapat menjawab, bila ditanyai tentang
perbuatan-perbuatan yang dilakukan
Tanggung jawab berarti bahwa orang
tidak boleh mengelak, bila diminta
penjelasan tentang perbuatannya.
Jawaban itu harus diberikan kepada
siapa? Kepada dirinya sendiri, kepada
masyarakat luas dan—kalau dia orang
beragama—kepada Tuhan.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB III – KEBEBASAN & TANGGUNGJAWAB

29
Tingkat-tingkat
Tanggung Jawab
Kita bisa membayangkan kasus-kasus berikut
ini, lalu mempelajari derajat tanggung
jawabnya.
Ali mencuri, tapi ia tidak tahu bahwa ia
mencuri.
Budi mencuri, karena dia seorang kleptoman.
Cipluk mencuri, karena dalam hal ini ia
sangka ia boleh mencuri
Darso mencuri, karena orang lain memaksa
dia dengan mengancam nyawanya.
Eko mencuri, karena ia tidak bisa
mengendalikan nafsunya.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB III – KEBEBASAN & TANGGUNGJAWAB

30
Masalah Tanggung
Jawab Kolektif

ialah bahwa orang A, B, C, D, dan
seterusnya, secara pribadi tidak bertanggung
jawab,
sedangkan
mereka
semua
bertanggung jawab sebagai kelompok atau
keseluruhan.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB III – KEBEBASAN & TANGGUNGJAWAB

31
Kalau paham tanggung jawab kolektif harus
dimengerti dengan demikian, maka sulit untuk
menerima tanggung jawab moral yang kolektif.
Mengapa? karena sulit untuk diakui bahwa
seseorang bisa bertanggung jawab atas
perbuatan yang tidak dilakukannya. Di sini
tetap berlaku dua syarat yang disebut dalam
analisis awal tentang pengertian "tanggung
jawab": kecuali kasus tanggung jawab tidak
langsung, saya hanya bertanggung jawab atas
apa yang disebabkan oleh saya dan dalam hal
itu haruslah saya bertindak sebagai penyebab
bebas. Terhadap apa yang tidak saya lakukan
secara bebas, apalagi terhadap apa yang sama
sekali tidak saya lakukan, saya tidak
bertanggung jawab.

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB III – KEBEBASAN & TANGGUNGJAWAB

32
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IV – NILAI DAN NORMA

33
NILAI PADA UMUMNYA

Nilai kita maksudkan sesuatu yang
berlaku, sesuatu yang memikat atau
mengimbau kita

Fakta ditemui dalam konteks
deskripsi :

Salah satu cara yang sering digunakan
untuk menjelaskan apa itu nilai adalah
memperbandingkannya dengan fakta
Perlu dicatat lagi bahwa fakta
selalu mendahului nilai
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IV – NILAI DAN NORMA

34
CIRI-CIRI NILAI
Nilai sekurang-kurangnya memiliki
tiga ciri berikut ini:

Nilai berkaitan dengan subjek
Nilai tampil dalam suatu konteks
praktis
Nilai-nilai menyangkut sifat-sifat yang
"ditambah" oleh subjek pada sifatsifat yang dimiliki objek

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IV – NILAI DAN NORMA

35
NILAI MORAL
Nilai merupakan sesuatu yang memungkinkan
individu atau kelompok sosial membuat
keputusan mengenai apa yang dibutuhkan atau
sebagai suatu yang ingin dicapai (Harrock,
1976 dalam Hartono, Agung danSunarto 2008 )
Secara dinamis, nilai dipelajari dari
produk sosial
Istilah moral berasal dari bahasa Latin mores yang
berarti tata cara dalam kehidupan, adat istiadat,
atau kebiasaan (Gunarsa, 1986 dalam Hartono,
Agung dan Sunarto 2008).
Suatu tingkah laku di katakan bermoral jika tingkah
laku itu sesusai dengan nilai-nilai moral yang
berlaku dalam kelompok sosial di mana seseorang
itu berada

SIKAP
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IV – NILAI DAN NORMA

36
NORMA PADA
UMUMNYA

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IV – NILAI DAN NORMA

37
Massa memiliki unsur-unsur penting

Terdiri
dari
masya
rakat
dalam
jumlah
yang
besar
(large
aggreg
at)

Jumlah
massa
yang
besar
menyebab
kan
massa
tidak bisa
dibedaka
n
satu
dengan
lainnya
(undiffere
ntiate)

Sebagia
n besar
anggota
massa
memilik
i negatif
image
terhada
p
pemberi
taan
media
massa

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IV – NILAI DAN NORMA

Karena
jumlah
yang
besar,
maka
massa
juga
sukar
diorgani
sir

Massa
meru
pakan
reflek
si dan
kehid
upan
sosial
secara
luas

38
Fungsi Komunikasi
Massa
Fungsi aktivitas sosial memiliki dua
aspek, yaitu fungsi nyata (manifest
function) fungsi tidak nyata atau
tersembunyi (latent function)
Robert K. Merton

Fungsi Komunikasi Massa
sebagai salah satu Aktivitas
Sosial

Pengawasan

Social
Learnin
g

Penyampaian
Informasi

Hiburan

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IV – NILAI DAN NORMA

Transform
asi Budaya

Sistem Sosial

39
PERAN MEDIA
MASSA
Dalam menjalankan paradigmanya media
massa berperan:
Sebagai institusi
 Media massa
menjadi
media yang
setiap saat
mendidik
masyarakat
supaya
cerdas,
terbuka
pikirannya,
dan menjadi
masyarakat
yang maju.

Media Informasi

 Media yang
setiap saat
menyampai
kan
informasi
kepada
masyarakat

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IV – NILAI DAN NORMA

Media Hiburan
 Sebagai
agent of
change,
media
massa
juga
menjadi
institusi
budaya

40
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB V - ETIKET
Definisi Etiket
Menurut para pakar ada beberapa
pengertian, yaitu merupakan kumpulan tata cara
dan sikap baik dalam pergaulan antar manusia
yang beradab. Pendapat lain mengatakan bahwa
etiket adalah tata aturan sopan santun yang
disetujui oleh masyarakat tertentu dan menjadi
norma serta panutan dalam bertingkah lake
sebagai anggota masyarakat yang baik dan
menyenangkan. Menurut K. Bertens, dalam
buku berjudul Etika, 1994.

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB V - ETIKET

42
Menurut K. Bertens, dalam buku
berjudul Etika, 1994. yaitu selain ada
persamaannya, dan juga ada empat
perbedaan antara etika dan etiket, yaitu
secara umumnya sebagai berikut:

 Etika adalah niat, apakah perbuatan itu boleh
dilakukan atau tidak sesuai pertimbangan niat
baik atau buruk sebagai akibatnya. Etiket
adalah menetapkan cara, untuk melakukan
perbuatan benar sesuai dengan yang
diharapkan.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB V - ETIKET

43
 Etika adalah nurani (bathiniah), bagaimana harus
bersikap etis dan baik yang sesungguhnya timbul
dari kesadaran dirinya. Etiket adalah formalitas
(lahiriah), tampak dari sikap luarnya penuh dengan
sopan santun dan kebaikan.


Etika bersifat absolut, artinya tidak dapat
ditawar-tawar lagi, kalau perbuatan baik
mendapat pujian dan yang salah harus
mendapat sanksi. Etiket bersifat relatif, yaitu
yang dianggap tidak sopan dalam suatu
kebudayaan daerah tertentu, tetapi belum tentu
di tempat daerah lainnya.

 Etika berlakunya, tidak tergantung pada ada atau
tidaknya orang lain yang hadir. Etiket hanya
berlaku, jika ada orang lain yang hadir, dan jika tidak
ada orang lain maka etiket itu tidak berlaku.

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB V - ETIKET

44
ETIKA DENGAN ETIKET

Meskipun sering di sama artikan, etika dan
etiket memiliki arti yang berbeda, seperti yang
telah kita bahas, etika mencangkup baik atau
buruknya tindakan yang dilakukan, sedangkan
etiket mencangkup tata cara melakukan suatu
kegiatan atau tindakan tertentu yang berlaku di
suatu budaya atau adat tertentu.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB V - ETIKET

45
Berikut contoh etika dan etiket
yang berlaku di Indonesia :
CONTOH ETIKA :
1. Menghormati Orang tua
2.Mengembalikan barang milik orang
lain yang telah dipinjam
3.Tidak membuang sampah
sembarangan
4.Tidak melakukan hubungan sex
diluar nikah
5.Saling menghormati dan menghargai
dalam hidup bermasyarakat
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB V - ETIKET

46
Contoh Etiket
1. Mencium tangan apabila bertemu dengan
Guru (orang yang lebih tua)
2. Mengucapkan salam ketika masuk rumah
3. Makan dengan menggunakan tangan kanan
4. Berjabat tangan apabila bertemu dengan
orang yang dikenal
5. Mengucapkan terimakasih kepada orang
yang telah memberikan sesuatu
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB V - ETIKET

47
Hal - hal yang dapat mempengaruhi
kehidupan sosial seorang individu:
Self Confidence
yang baik akan
memperkuat rasa
percaya diri anda.

Self Control,
merupakan cara
mengontrol
terhadap emosi
irst Impression, adalah

Body language
(Bahasa Tubuh)

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB V - ETIKET

pandangan (Penilaian)
seseorang terhadap
seorang individu yang
didapatkan dari kesan
pertama,
Confidence yang baik
akan memperkuat rasa
percaya diri anda.

48
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VI – ETIKA PERGAULAN
Dalam perspektif psikologi, manusia
terdiri dari tiga unsur penting yaitu, Id, Ego,
dan Superego, sedangkan dalam pandangan
Islam ketiganya sering dipadankan dengan
nafs amarah, nafs lawwamah, dan nafs
mutmaninah. Ketiganya merupakan unsur
hidup yang ada dalam manusia yang akan
tumbuh berkembang seiring perjalanan dan
pengalaman hidup manusia. Maka untuk
menjaga agar ketiganya berjalan dengan baik,
diperlukan edukasi yang diberikan orang tua
kepada anaknya dalam bentuk pemberian
muatan etika yang menjadi ujung tombak dari
ketiga unsur di atas.

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VI – ETIKA PERGAULAN

50
Kesimpulan :
1. Dalam pergaulan hendaklah kita saling hormat
menghormati baik itu orang tua sendiri/orang
tua yang tentunya lebih tua dari kita.
2. Hormat menghormati seseorang perlu adanya
aturan-aturan lebih-lebih terhadap orang tua
kita yang telah mendidik dan membesarkan
kita.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VI – ETIKA PERGAULAN

51
3. Dalam pergaulan hendaknya kita mempunyai
sikap sopan santun dan ramah tamah karena
dengan sikap ini kita akan lebih mudah
bergaul dengan siapa pun.
4. Selain dalam pergaulan kita juga harus
memperhatikan kesopanan dalam tata cara
makan minum dan juga etika dalam pakaian
dan memandang.
5. Dengan adanya pergaulan kita harus
menghargai orang tua dan kalau berbicara
pada orang tua haruslah bicara baik jangan
bicara yang jorok-jorok kepada orang lain
atau orang tua yang lebih tua dari kita.

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VI – ETIKA PERGAULAN

52
Di Tempat
Duduk
Keluar
Masuk Dari
Ruangan

Di Lift

Menuju Ke
Pintu

Naik Turun
Tangga

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VI – ETIKA PERGAULAN

53
etika pergaulan
mahasiswa
Etika pergaulan mahasiswa yang sesuai dengan PP
60 tahun 1999 tentang Sistem Pendidikan Tinggi,
diwujudkan dengan diberlakukannya tata tertib
kehidupan kampus, tata tertib ujian, ketentuanketentuan pemilihan lembaga kemahasiswaan yang
prinsipnya mengatur tentang perilaku mahasiswa
guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan
tinggi seperti yang diisyaratkan di dalam PP 60
tahun 1999 tersebut.

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VI – ETIKA PERGAULAN

54
Etika dalam Berperilaku
Mahasiswa
 Etika Pergaulan di Lingkungan Kampus

1. Berpakaian dan bersepatu rapi di lingkungan
kampus;
2. Menjunjung tinggi nilai-nilai ilmiah;
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VI – ETIKA PERGAULAN

55
3. Mengetahui, memahami dan melaksanakan
peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan
kampus dan berusaha tidak melanggar
4. Memberi contoh yang baik dalam berperilaku
kepada adik tingkat, teman setingkat dan kakak
tingkat;
5. Saling menghormati dan menghargai terhadap
sesama mahasiswa;
6. Berperilaku dan bertutur kata yang sopan, baik
di dalam kelas dan di luar kelas yang
mencerminkan perilaku sebagai mahasiswa dan
dijiwai oleh nilainilai agama/ kepercayaan yang
dianut;
7. Tidak berperilaku asusila atau tidak bermoral;
8. Bersedia menerima sanksi yang ditetapkan atas
pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VI – ETIKA PERGAULAN

56
 Etika Pergaulan di Luar Kampus

1. Menjadi contoh yang baik di lingkungan dimana
mahasiswa tersebut berada;
2. Berperilaku dan bertutur kata yang baik yang
mencerminkan sebagai mahasiswa;
3. Berupaya mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang telah dipelajarinya di masyarakat
sebagai wujud pengabdian;
4. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
di luar kampus.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VI – ETIKA PERGAULAN

57
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VII – ETIKET PERKENALAN
Etiket Perkenalan
Hubungan pertemanan atau
persahabatan baru adalah
makanan sehari-hari

Kesan pertama sukar diulangi
dan bisa melekat selamanya

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VII – ETIKET PERKENALAN

59
Pedoman Saat Berkenalan
Pedoman saat berkenalan

Ucapkan nama dengan jelas
Berikan sedikit informasi
Lakukan kontak mata
Lakukan Personal Contact
Jabat tangan dengan erat

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VII – ETIKET PERKENALAN

60
Pedoman Dalam Memperkenalkan

Pedoman dalam memperkenalkan:

Pria yang diperkenalkan kepada wanita
Wanita dikenalkan kepada pria, apabila pria
itu orang yang perlu dihormati
Anda boleh mengenalkan diri terlebih dahulu
apabila hal tersebut sekiranya diperlukan
Hindari perkenalan ditempat yang ramai
Biasanya kita juga mendahulukan orang yang
lebih tua dan orang memiliki jabatan lebih tinggi
sewaktu memperkenalkan seseorang
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VII – ETIKET PERKENALAN

61
Pedoman Ketika
Diperkenalkan
Pedoman ketika diperkenalkan:

Pada waktu diperkenalkan wanita tidak perlu
berdiri
Pada waktu menyambut tamu - tamu tuan
dan nyonya rumah harus berdiri
Tamu yang akan pulang harus diantar
sampai ke depan pintu oleh tuan dan nyonya
rumah
Seorang pria harus berdiri pada waktu

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VII – ETIKET PERKENALAN

62
"Eratnya jabat tangan menandakan hangatnya
pribadi seseorang dan menunjukkan rasa
percaya diri."

(Mien R. Uno)

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VII – ETIKET PERKENALAN

63
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VIII – ETIKA PERCAKAPAN
Communication Field
Percakapan merupakan
unsur penting dalam
hubungan sesama
manusia, nilai suatu
percakapan akan
mempengaruhi suasana
dan kelanjutan dari suatu
Good
hubungan. Body
Facial

Expression.

Position.

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VIII – ETIKA PERCAKAPAN

(Clear)
Voice.

65
Sikap Pokok Yang Harus Dimiliki
Pada Saat Berbicara
Mutual Respect (Saling
Menghargai)
Speak Up (Berbicara Dengan
Terang Dan Jelas)
Careful Listening (Mendengar
Dengan Sungguh-Sungguh)
Communication Ability
(Kemampuan Berkomunikasi)

Positive Thinking (Berpikir
Positif)

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VIII – ETIKA PERCAKAPAN

66
Contohnya
 Jangan sambil mengunyah permen
karet
 Jangan menggaruk-garuk badan atau
kepala
Jangan bertolak pinggang atau
tangan disaku
Jangan tetap duduk jika seseorang
datang mengajak kita berbicara,
sedangkan orang itu tetap berdiri
Tataplah wajah lawan bicara kita
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VIII – ETIKA PERCAKAPAN

67
LANJUTAN :
Janganlah berbicara dengan rokok
dimulut
Bila sedang duduk dengan sikap yang
santai sekali, dan seorang yang lebih tua
datang, duduk disebelah kita dan
mengajak bicara, hendaknya sikap duduk
diperbaiki.
 Jangan terus menerus bicara
sehingga tidak memberi kesempatan pada
orang lain.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VIII – ETIKA PERCAKAPAN

68
Hal harus diperhatikan :

 Volume suara, keras atau lembut
disesuaikan dengan situasi
 Kecepatan berbicara
Pilihlah kata yang sopan

 Nada suara hendaknya mengandung
keramahan
 Tinggi rendahnya nada suara,
jangancempreng atau melengking
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VIII – ETIKA PERCAKAPAN

69
Cara dan gaya bahasa berbicara
dengan baik
Berbicara cukup perlahan
Tidak terlalu keras dan tidak terlalu lemah
Berbicara bersemangat
Berbicara ada tekanan tertentu
Ada selingan antara tinggi rendah suara
Ada tekanan-tekanan tinggi bagi pesan yan
penting
Menggunakan efek pembicaraan (berhenti
sebentar)
• Berbicara tidak hanya satu arah, tetapi
keberbagai arah kelompok khalayak sesuai dengan
situasi dan kondisi
• Pergunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
•
•
•
•

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VIII – ETIKA PERCAKAPAN

70
Menjadi Pendengar yang
baik
• Berhentilah bicara karena seseorang tidak
akan dapat mendengarkan dengan baik
pada waktu ia bicara
• Timbulnya suasana yang memungkinkan
orang yang berbicara melakukannya dalam
suasana bebas tanpa diliputi oleh rasa
takut.
• Tunjukkan kepada orang yang sedang
bicara bahwa anda ingin mendengarkan
hal-hal yang ingin disampaikannya.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VIII – ETIKA PERCAKAPAN

71
LANJUTAN
• Tumbuhnya rasa empati
• Bersikap sabar-jangan melakukan
interupsi dalam bentuk apapun
• Pendengar hendaknya jangan emosional
• Pendengar sebaiknya mengajukan
pertanyaan, misalnya untuk kejelasan
yang sekaligus berarti ia adalah seorang
pendnegar yang betul-betul menaruh
minat pada hal yang sedang dibicarakan

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB VIII – ETIKA PERCAKAPAN

72
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IX – ETIKA PENAMPILAN
Kenapa Penting?
Penampilan Anda akan
mencerminkan kepribadian Anda.
Baik buruknya penampilan, berperan
besar dalam menunjang kesuksesan
seseorang. Penampilan meliputi:
busana, tata-rias, rambut, kesehatan
tubuh, kuku, gigi dan mulut serta
aksesoris penunjang lainnya.

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IX – ETIKA PENAMPILAN

74
Berbusana
Busana ialah segala sesuatu yang kita pakai
mulai dari kepala sampai ke ujung kaki.
(1) semua benda yang melekat di badan
seperti: baju, sarung dan kain panjang.
(2) semua benda yang melengkapi dan
berguna bagi si pemakai (millineries)
seperti: selendang, topi, sarung tangan,
kaos kaki, sepatu, tas, ikat pinggang
(3) semua benda yang gunanya menambah
keindahan bagi si pemakai (accessories),
seperti: hiasan rambut, giwang, kalung,
bros, gelang dan cincin.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IX – ETIKA PENAMPILAN

75
Tujuan berbusana
(1) busana merupakan cermin bagi
sipemakai.
(2) busana yang sedang dipakai
memberi ciri untuk kesempatan apa
dan waktunya pagi, siang, sore dan
malam.
(3) busana dapat memberi kesan
anggun, luwes, sportif, lebih gemuk
dan lebih cerah.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IX – ETIKA PENAMPILAN

76
Berbusana

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IX – ETIKA PENAMPILAN

77
Berbusana Nasional
• Pakaian Nasional berbeda dengan pakaian
tradisional, pakaian tradisional biasa dipakai
untuk show;
• Jangan memakai jaket kulit jika sedang berkebaya
/ berpakaian nasional;
• Pilihhan warna untuk pagi, siang dan malam perlu
diperhatikan;
• Bahan yang berbordir emas serta brokat tidak
dapat dipakai pada pagi dan siang hari;
• Agar lebih praktis, buatlah model kain yang sudah
diwironi;
• Kain panjang untuk sarung hendaknya jangan
dijahit;
• Kebaya tembus pandang sebaiknya memakai
camisole / lining.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IX – ETIKA PENAMPILAN

78
Pakaian Malam
1. Pakaian malam berbeda dengan pakaian
yang digunakan untuk acara pagi hari;
2. Untuk sitting dinner, tas sebaiknya
dipangku / digantungkan dikursi.
3. Pemakaian dasi
- Untuk acara formal, kenakan dasi
bercorak konservatif (garis, geometris, kotak
- kotak). Untuk acara formal di siang hari
kenakan dasi dari bahan yang
tidak
mengkilap
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IX – ETIKA PENAMPILAN

79
Tidak ada salahnya menggunakan dasi
bermotif meriah (polkadot, bunga-bunga,
gambar kartun) untuk acara santai
 Pilihlah dasi sesuai bentuk tubuh. Jika
bertubuh pendek hindari dasi
yang
terlalu lebar dan pastikan ujung dasinya
menyentuh kepala ikat
pinggang.
 Upayakan warna dasi lebih mencolok
daripada warna kemeja atau jas
 Sesuaikan warna dasi dengan warna
kemeja, jas, celana panjang, kaos kaki dan
sepatu Jika ingin mudah dipadupadankan,
sebaiknya dalam memilih pakaian, pilihlah
warna standar seperti hitam, coklat, putih, dan
biru tua.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IX – ETIKA PENAMPILAN

80
Etika Berpakaian Saat
Wawancara Kerja
• Kesan pertama adalah segalanya.
Terutama jika Anda sedang
mencari pekerjaan. Jika
penampilan Anda terkesan tidak
“serius”, si pewawancara bisa
mendapat kesan, Anda tak serius
dengan tawaran pekerjaan yang
diberikan.

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IX – ETIKA PENAMPILAN

81
Etika Berpakaian Saat
Wawancara Kerja
1. Bukan mau pesta
2. Bangun pagi
3. Kuku jari
4. Tetap hari kerja
5. Rambut
6. Aksesori
7. Hindari dasi trendi
8. Make Up berlebihan.
9. Belum terlihat sudah tercium

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IX – ETIKA PENAMPILAN

82
•

Etiket di jamuan makan

•
•
•

•
•
•

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IX – ETIKA PENAMPILAN

83
Tipsnya bozz
• Penuhi tiga syarat mutlak : sederhana,
serasi dan sopan
• Berpakaian bersih, rapi dan tidak berbau
• Sesuaikan dengan kepribadian Anda.
Kenyamanan dalam berpakaian sangat
berperan dalam meningkatkan kepercayaan
diri Anda
• Sesuaikan dengan waktu, acara, dan tempat
acara. Misalnya, kaos sebaiknya tidak
dipakai dalam suasana formal seperti
sekolah, kantor, seminar, pertemuan bisnis
resmi, seminar, perkawinan dan sebagainya.

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IX – ETIKA PENAMPILAN

84
LANJUTAN
Pakailah pakaian sesuai ukuran tubuh
Anda. Pada dasarnya bentuk tubuh manusia
digolongkan menjadi 5 (lima) yaitu normal
atau ideal, gemuk pendek, kurus pendek,
tinggi gemuk, dan tinggi kurus
Kenali kelebihan dan kekurangan tubuh
Anda. Tak perlu khawatir, karena bentuk
tubuh yang kurang sempurna dapat ditutupi
dengan mengenakan busana yang potongan,
model dan warnanya sesuai untuk tubuh
Anda, misalnya.

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB IX – ETIKA PENAMPILAN

85
ETIKET DUNIA
KERJA

BAB X
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB X – ETIKET DUNIA KERJA
Etika kerja terkait dengan apa yang seharusnya
dilakukan karyawan atau manajer. Untuk itu
etika kerja setiap karyawan didasari prinsipprinsip:
• Melaksanakan tugas sesuai
dengan visi, misi dan tujuan
perusahaan,
• Selalu berorientasi pada budaya
peningkatan mutu kinerja,
• Saling menghormati sesama
karyawan,
• Membangun kerjasama dalam
melaksanakan tugas-tugas
perusahaan,
• Memegang amanah atau tanggung
jawab, dan kejujuran,
• Mananamkan kedisiplinan bagi diri
sendiri dan perusahaan.

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB X – ETIKET DUNIA KERJA

87
Melamar Pekerjaan
Promosikan Diri
Buatlah Curriculum Vitae yang mencakup semua
data diri anda secara singkat, jelas dan jujur.
Paparkan kemampuan dan prestasi yang telah
diraih.
Sebelum dikirim periksa dengan seksama ketikan
dan alamat yang dituju.
Cetaklah dikertas yang berkualitas baik dan dapat
menarik perhatian serta sesuai dengan bidang
yang anda lamar.
Sesuaikan surat lamaran pekerjaan dengan
keinginan perusahaan (tulis tangan atau diketik).
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB X – ETIKET DUNIA KERJA

88
Hal harus dicantumkan
dalam CV
• Data pribadi Anda
• Pendidikan formal dan non formal.
• Pengalaman berorganisasi & hobby kalau
diminta atau menurut anda bisa menjadi
nilai tambah.
• Cantumkan gaji bila diminta
(pertimbangkan dengan kemampuan
anda)
• Pilihlah data yang relevan dengan posisi
yang anda lamar jika mempunyai
pengalaman kerja yang banyak.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB X – ETIKET DUNIA KERJA

89
Menghadapi
Wawancara Kerja
• Cari keterangan sebanyak mungkin mengenai
perusahaan, posisi yang anda lamar serta persaingan
pada industri tersebut.
• Datanglah 15 menit sebelum waktunya
• Pastikan diri dalam keadaan rapi, bersih dan segar.
• Masuklah keruangan wawancara dengan tenang.
• Bersikap wajar, ramah dan sopan.
• Perhatikan bahasa tubuh
• Tak perlu malu bertanya jika pertanyaan yang
diajukan tidak mengerti.
• Berterimakasihlah atas kesempatan yang diberikan

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB X – ETIKET DUNIA KERJA

90
Menjadi Karyawan
Baru

• Ikuti peraturan dan kebiasaan
yang berlaku.
• Bekerjalah dengan sungguhsungguh
• Sesuaikan penampilan dengan
keaaan sekitar
• Jalin hubungan pertemanan

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB X – ETIKET DUNIA KERJA

91
Menghadapi Bawahan yang
Lebih Senior

• Jaga wibawa dengan bersikap jujur, rajin, berani,
penuh inisiatif, mau terus belajar dan mengasah
kemampuan serta disiplin.
• Bijaksana dan rendah hati dan tidak terlalu
banyak bicara.
• Jangan ragu untuk memberi tugas bawahan dan
menegur bawahan bila berbuat kesalahan.
• Bersikaplah tegas dan memberi peringatan dan
sanksi bila bawahan membandel.
• Tidak perlu sok galak dan menjaga jarak
• Sapa bawahan dengan sebutan hormat.
• Biarkan bawahan anda memanggil Bapak saat
bekerja.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB X – ETIKET DUNIA KERJA

92
Membina Hubungan
dengan Rekan Kerja
• Junjunglah tata krama
• Bertemanlah dengan banyak orang, pria maupun
wanita.
• Bila anda diminta memberi pandangan atau mengkritik
seorang rekan kerja, lakukanlah secara objectif.
• Usahakan untuk membina hubungan secara tranfaran
bagi rekan kerja yang berbeda jenis kelamin dan telah
bekerja.
• Sebisa mungkin hindari pertemuan diruang tertutup
dan hanya berdua.
• Kalau atasan sedang tidak ditempat, bekerjalah sesuai
jobdisc yang ada.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB X – ETIKET DUNIA KERJA

93
Menghadapi Konflik

• Jangan gegabah mengambil keputusan
• Cek permasalahan dan data pendukung yang
ada.
• Endapkan dulu konflik tersebut.
• Berbicaralah empat mata dengan orang yang
berkonflik.
• Cernalah semua data yang telah anda terima
dengan baik.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB X – ETIKET DUNIA KERJA

94
Etika Bisnis
• Kendalikan diri
• Sadarlah akan tanggungjawab sosial
anda
• Ciptakan persaingan yang sehat
• Bersikaplah transparan
• Konsisten dan konsekuen dengan
hukum yang berlaku dan aturan main
yang telah disepakati bersama.
• Bersikaplah peka dan bertoleransilah
dengan orang lain
• Jujur
• Jangan menusuk teman dari belakang

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB X – ETIKET DUNIA KERJA

95
Mengundurkan Diri
Memutuskan pindah kerja kesuatu tempat
yang, berarti saatnya anda mengundurkan
diri dari perusahaan tempat anda bekerja.
Kuasai hal-hal berikut agar perpisahan
berjalan mengenakkan kedua belah pihak.

• Beritahukan pengunduran diri kepada atasan
langsung.
• Jelaskan alasan anda berhenti bekerja.
• Berterimakasilah atas bantuan dan kebaikan yang
telah diterima.
• Beritakan kepergian anda pada kolega
diperusahaan lain.
• Kalaupun ada yang perlu diceritakan mengenai
perusahaan lama atau perusahaan baru,
tunggulah sampai anda mapan ditempat yang baru.
• Jangan menulis surat pengunduran diri diatas
kertas berlogo perusahaan.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB X – ETIKET DUNIA KERJA

96
KEPRIBADIAN

BAB XI
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XI - KEPRIBADIAN
Apa itu Kepribadian?

Kata Personality dalam bahasa
Inggris berasal berasal dari
bahasa Yunani-kuno prosopon
atau persona, yang artinya
'topeng' yang biasa dipakai artis
dalam teater
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XI - KEPRIBADIAN

98
Istilah yang berdekatan maknanya
kepribadian
• Personality (kepribadian): penggambaran
tingkah laku secara deskriptif tanpa
memberi nilai (devaluative).
• Character (karakter): penggambaran
tingkah laku dengan menonjolkan nilai
(benar-salah,, naik-buruk) baik secara
eksplisit maupun implisit.
• Disposition (watak): karakter yang telah
lama dimiliki dan sampai sekarang belum
berubah.
• Temperamen (temperamen): kepribadian
yang berkaitan erat dengan determinan
biologik atau fisiologik, disposisi hereditas.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XI - KEPRIBADIAN

99
Traits (sifat): respon yang senada (sama)
terhadap sekelompok stimuli yang mirip,
berlangsung dalam kurun waktu yang (relatif)
lama.
Type-attribute (ciri): mirip dengan sifat,
namun dalam kelompok stimuli yang lebih
terbatas.
Habit (kebiasaan): respon yang sama
cenderung berulang untuk stimulus yang sama
pula.

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XI - KEPRIBADIAN

100
Lima persamaan yang menjadi
ciri kepribadian

1.
2.
3.
4.
5.

Kepribadian bersifat umum
Kepribadian bersifat khas
Kepribadian berjangka lama:
Kepribadian bersifat kesatuan
Kepribadian bisa berfungsi baik atau
berfungsi buruk:

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XI - KEPRIBADIAN

101
Penggolongan
Kepribadian
Menurut Galenus, yaitu seorang
dokter bangsa Romawi (129 – 199
M) membagi temperamen manusia
menjadi 4 tipe berdasarkan jenis
cairan yang paling berpengaruh pada
tubuh manusia yaitu:

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XI - KEPRIBADIAN

102
1. Cholericus : Empedu kuning (chole) yang
paling berpengaruh. Orang ini besar dan
kuat tubuhnya, penarik darah, sukar
mengendalikan diri.

2. Sanguinicus: darah (sanguis) yang lebih
besar pengaruhnya. Orang ini wajahnya selalu
berseri-seri, periang, dan berjiwa kekanakkanakan.
3. Flegmeticus: lendir (flegma) yang paling
berpengaruh. Orang ini pembawaannya
tenang, pemalas, pesimis, dan wajahnya
selalu pucat.

4. Melancholicus: empedu hitam (melanchole)
yang lebih berpengaruh. Orang-orang dengan
tipe ini selalu bersikap murung dan mudah
menaruh syak (curiga).
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XI - KEPRIBADIAN

103
Penggolongan
Kepribadian
Spranger mengatakan bahwa kuat
lemahnya nilai-nilai dalam diri
seseorang, tergantung pada
kepribadiannya

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XI - KEPRIBADIAN

104
Spranger membagi watak/
manusia menjadi 6 tipe, yaitu:
1. Manusia teori Orang-orang ini berpendapat
ilmu pengetahuan paling penting, berada di
atas segala-galanya.
2. Manusia Ekonomi, nilai yang paling penting bagi
orang ini ialah uang (ekonomi)
3. Manusia sosial, bagi orang ini, nilai nilai sosial
paling mempengaruhi jiwanya.
4. Manusia politik, nilai yang terpenting bagi orang
ini ialah politik
5. Manusia seni, jiwa orang ini selalu dipengaruhi
oleh nilai-nilai kesenian
6. Manusia saleh Orang ini pecinta nilai-nilai
agama.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XI - KEPRIBADIAN

105
Aspek-aspek
Kepribadian

Aspek
motorik

Aspek
kognitif

Aspek
afektif
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XI - KEPRIBADIAN

106
Tiga faktor mempengaruhi
kepribadian

Biologis

Kepribadian

Sosial
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XI - KEPRIBADIAN

Budaya

107
BAB XII
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XII – KONSEP DIRI DAN CITRA DIRI
Konsep diri
Menurut William D. Brooks bahwa
pengertian konsep diri adalah pandangan
dan perasaan kita tentang diri kita.
Konsep diri (self-concept) tidak lain
tidak bukan adalah gagasan tentang diri
sendiri, konsep diri terdiri dari bagaimana
kita melihat diri sendiri sebagai pribadi,
bagaimana kita merasa tentang diri
sendiri, dan bagaimana kita menginginkan
diri sendiri menjadi manusia sebagaimana
kita harapkan.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XII – KONSEP DIRI DAN CITRA DIRI

109
Faktor- Faktor Yang
Mempengaruhi Konsep Diri

Konsep Diri
Positif

Konsep
Diri Negatif

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XII – KONSEP DIRI DAN CITRA DIRI

110
Kakarteristik konsep diri
(Brooks dan Emmart, 1976),

(a) Merasa mampu
mengatasi masalah.
(b) Merasa setara
dengan orang lain.
(c) Menerima pujian
tanpa rasa malu.
(d) Merasa mampu
memperbaiki diri.

(a) Peka terhadap kritik.
(b) Bersikap responsif
terhadap pujian
(c) Cenderung merasa
tidak disukai orang lain.
(d) Mempunyai sikap
hiperkritik.
(e) Mengalami hambatan
dalam interaksi dengan
lingkungan sosialnya.

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XII – KONSEP DIRI DAN CITRA DIRI

111
Citra diri

 CITRA DIRI adalah Pandangan yang kita
buat tentang diri kita endiri
 Citra diri seseorang terbentuk dari
perjalanan
pengalaman
masa
lalu,
keberhasilan dan kegagalan, pengetahuan
yang dimilikinya, dan bagaimana orang lain
telah menilainya secara obyektif. Kita sering
melihat diri kita seperti orang lain melihat
kita.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XII – KONSEP DIRI DAN CITRA DIRI

112
Tanda-Tanda Nilai Diri yang
Rendah

Rasa Kepekaan yang berlebihan
Rasa kebencian yang membara
Obsesi bekerja keras, tanpa mempedulikan orang
lain
Menutupi perasaan, baik negatif maupun positif
Perfeksionis, maunya serba sempurna
Keinginan berlebih untuk menyenangkan orang lain
Kaku (tidak fleksibel)
Suka marah - marah
Depresif (perasaan marah terhadap diri sendiri)
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XII – KONSEP DIRI DAN CITRA DIRI

113
Konsep Diri dan
Percaya Diri
• Percaya Diri adalah Sikap mau menerima diri
sendiri apa adanya, menghargai diri sendiri,
bangga terhadap diri sendiri dan percaya
terhadap kemampuan diri sendiri, berani
mengakui siapa dirinya serta bahagia dan
bersyukur atas diri sendiri.
• Egoisme adalah Sikap mementingkan diri
sendiri, menuntut bahwa orang diri kita harus
didahulukan melebihi orang lain. Egoisme
tidak peduli pada orang lain, sedangkan
Kesombongan Diri adalah Sikap menunjukkan
atau menonjolkan sesuatu yang sebenarnya
tidak ada pada dirinya.
• "Percaya Diri tidak sama dengan Egoisme atau

kesombongan"
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XII – KONSEP DIRI DAN CITRA DIRI

114
Unsur–unsur yang membentuk
Citra Diri:
Keluarga, dari orang tua, kita
menerima pengaruh keturunan
terhadap kepribadian misalnya
: tubuh, kecerdasan, watak, pola
pendidikan
Masyarakat, media-media yg
menyediakan berbagai macam
informasi serta norma yg berlaku di
masyarakat umum mempengaruhi
pola pikir dan perilaku kita yang
berdampak pada pembentukan konsep
diri
Teman Sebaya, ungkapan-ungkapan
yg digunakan yg digunakan, perlakuan
& penilaian oleh teman menjadi acuan
dlm menilai diri sendiri. Perbedaanperbedaan antar pertemanan sering
menjadi tolak ukur yg penting dlm
menbangun konsep diri

Pengalaman dalam kehidupan
selanjutnya, mis : pengalaman
berhasil atau gagal, dicintai
atau dijauhi orang.
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XII – KONSEP DIRI DAN CITRA DIRI

115
BAB XIII
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XIII – MENJADI PRIBADI YANG MENARIK,
DEWASA DAN MENARIK
Menjadikan pribadi menarik dan
menyenangkan
• Royalah Dalam Memberikan Pujian
• Buatlah Orang Lain Merasa Dirinya Sebagai Orang
Penting
• Jadilah Pendengar yang Baik
• Usahakanlah Untuk Selalu Menyebutkan Nama Orang
Dengan Benar
• Bersikaplah Ramah
• Bermurah Hatilah
• Hindari Kebiasaan Mengkritik, Mecela atau Menganggap
Remeh
• Bersikaplah Asertif
• Perbuatlah Apa yang Anda Ingin Orang Lain Perbuat
Kepada Anda
• Cintailah Diri Sendiri
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XIII – MENJADI PRIBADI YANG MENARIK,
DEWASA DAN MENARIK

117
Laws of Attraction
The 28 Principles of Attraction from
Thomas Leonard’s book, “The Portable
Coach”
• Jadilah Super Percaya Diri
• Jangan Menggantungkan Dirimu Pada Ramalan Masa
Depan
• Jadilah Orang yang Sangat Antusias dan Overrespond

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XIII – MENJADI PRIBADI YANG MENARIK,
DEWASA DAN MENARIK

118
• Tebar Jaringan dan Tebar Kebaikan di
Setiap Tempat
• Tambahkan Nilai Hanya pada Sesuatu yang
Anda Nikmati
• Pengaruhi yang Lainnya dengan SungguhSungguh
• Pasarkan Talentamu tanpa Merasa Malu Jika
Anda malu melakukan sesuatu yang baik,
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XIII – MENJADI PRIBADI YANG MENARIK,
DEWASA DAN MENARIK

119
The 28 Principles of Attraction from
Thomas Leonard’s book, “The Portable
Coach”

• Jangan Lupa untuk Sangat Tertarik Kepada Diri
Sendiri
• Hiduplah Sepenuh Hati, Bukan Sekedar Membuat Gaya
Hidup yang Mengesankan
• Berikan 2 Kali Lebih Dahsyat dari yang Anda
Janjikan
• Buat Ruang Kosong di Hadapan Anda
• Hapuskan Penundaan
• Ambil Kebutuhan Pribadimu, Sekali dan Untuk Semua
• Biasakan Bersikap Detail dan Teliti
• Tidak Ada Toleransi
• Tunjukkan Kepada Orang Bagaimana Cara Membuat
Anda Senang
• Bantu Kelemahan Anda yang Terburuk
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XIII – MENJADI PRIBADI YANG MENARIK,
DEWASA DAN MENARIK

120
LANJUTAN

• Pekalah Terhadap Diri Sendiri
• Sempurnakan Lingkunganmu
• Bangunlah Karakter yang optimal, lebih dari
sekedar yang Anda butuhkan
• Lihatlah Betapa Sempurnanya Kondisi Hari Ini
• Jadilah Orang yang Membangun Tanpa Pamrih
• Biasakan Hidup dengan Nilai-nilai yang Eksklusif
• Buat Mudah Segalanya
• Jadilah Sang Maestro/Ahlinya
• Akui dan Katakan Kebenarannya
• Milikilah Sebuah Visi
• Jadilah Manusia, Lebih Manusiawi

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XIII – MENJADI PRIBADI YANG MENARIK,
DEWASA DAN MENARIK

121
Kepribadian dalam 9 tipe (Renee
Baron dan Elizabeth Wagele)

Perfeksionis
Penolong
Pengejar Prestasi
Romantis
Pengamat
Pendamai
Petualang
Pejuang
Pencemas
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XIII – MENJADI PRIBADI YANG MENARIK,
DEWASA DAN MENARIK

122
Kepribadian dalam 4 tipe (Paul
Gunadi)

• TIPE SANGUIN
• TIPE FLEGMATIK
• TIPE MELANKOLIK
• TIPE KOLERIK
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XIII – MENJADI PRIBADI YANG MENARIK,
DEWASA DAN MENARIK

123
BAB XIV

MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XIV – MEMBANGUN PRIBADI YANG SUKSES
Prinsip-prinsip keberhasilan

• Memberi
• Keberanian
• Kejernihan pikiran
• Kesadaran akan Arah
• Harga diri
• Kepercayaan diri
• Penerimaan diri
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XIV – MEMBANGUN PRIBADI YANG SUKSES

125
Langkah-Langkah untuk
Sukses :

• Seriuslah terhadap masa depan anda
• Kenalilah kelemahan anda
• Carilah lingkungan yang positif
• Peliharalah kesehatan anda
• Visualisasi Positif
• Positif “Self Talk
• Lakukan tindakan yang positif
MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN
BAB XIV – MEMBANGUN PRIBADI YANG SUKSES

126
MODUL KULIAH
ETIKA KEPRIBADIAN
BAB I – BAB XIV

TERIMAKASIH
TIM MACARONI
PEDAS

More Related Content

What's hot

Etika Kristen Materi Kuliah
Etika Kristen Materi KuliahEtika Kristen Materi Kuliah
Etika Kristen Materi KuliahSAROFAMATI DUHA
 
Manusia dan pandangan hidup
Manusia dan pandangan hidupManusia dan pandangan hidup
Manusia dan pandangan hidupFara Timoor
 
Ibd manusia n pandangan hidup
Ibd manusia n pandangan hidupIbd manusia n pandangan hidup
Ibd manusia n pandangan hidupIzmi Dhini
 
Etika bisnis 1 adytira Rachman, M.Pd
Etika bisnis 1 adytira Rachman,  M.PdEtika bisnis 1 adytira Rachman,  M.Pd
Etika bisnis 1 adytira Rachman, M.PdAdett Rachman
 
Kaidah /keyakinan agama terhadap manusia
Kaidah /keyakinan agama terhadap manusiaKaidah /keyakinan agama terhadap manusia
Kaidah /keyakinan agama terhadap manusiapjj_kemenkes
 
Makalah akhlak copy
Makalah akhlak   copyMakalah akhlak   copy
Makalah akhlak copyandreanapulu
 
Etika terhadap diri sendiri,orang lain,dan lingkungan hidup
Etika terhadap diri sendiri,orang lain,dan lingkungan hidupEtika terhadap diri sendiri,orang lain,dan lingkungan hidup
Etika terhadap diri sendiri,orang lain,dan lingkungan hidupNadya Syabilla Arviadea
 
Dasar dasar pendidikan moral
Dasar dasar pendidikan moralDasar dasar pendidikan moral
Dasar dasar pendidikan moralNuril Akhadiyah
 
Kelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_S
Kelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_SKelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_S
Kelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_SAyuRatnaSari14
 
Tary lincah
Tary lincahTary lincah
Tary lincahlestarri
 
Pandangan Hidup
Pandangan HidupPandangan Hidup
Pandangan HidupOki16
 
Bab VII pancasila sebagai sistem filsafat bangsa indonesia
Bab VII pancasila sebagai sistem filsafat bangsa indonesiaBab VII pancasila sebagai sistem filsafat bangsa indonesia
Bab VII pancasila sebagai sistem filsafat bangsa indonesiayudikrismen1
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etikapjj_kemenkes
 
Peta Minda Spe
Peta Minda SpePeta Minda Spe
Peta Minda SpeWanBK Leo
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etikanorma 28
 

What's hot (20)

Etika Kristen Materi Kuliah
Etika Kristen Materi KuliahEtika Kristen Materi Kuliah
Etika Kristen Materi Kuliah
 
Manusia dan pandangan hidup
Manusia dan pandangan hidupManusia dan pandangan hidup
Manusia dan pandangan hidup
 
Filsafat pancasila 1
Filsafat pancasila 1Filsafat pancasila 1
Filsafat pancasila 1
 
Ibd manusia n pandangan hidup
Ibd manusia n pandangan hidupIbd manusia n pandangan hidup
Ibd manusia n pandangan hidup
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
Etika bisnis 1 adytira Rachman, M.Pd
Etika bisnis 1 adytira Rachman,  M.PdEtika bisnis 1 adytira Rachman,  M.Pd
Etika bisnis 1 adytira Rachman, M.Pd
 
Kaidah /keyakinan agama terhadap manusia
Kaidah /keyakinan agama terhadap manusiaKaidah /keyakinan agama terhadap manusia
Kaidah /keyakinan agama terhadap manusia
 
Makalah akhlak copy
Makalah akhlak   copyMakalah akhlak   copy
Makalah akhlak copy
 
Makalah ujian khusus
Makalah ujian khususMakalah ujian khusus
Makalah ujian khusus
 
Makalah agama
Makalah agamaMakalah agama
Makalah agama
 
Etika terhadap diri sendiri,orang lain,dan lingkungan hidup
Etika terhadap diri sendiri,orang lain,dan lingkungan hidupEtika terhadap diri sendiri,orang lain,dan lingkungan hidup
Etika terhadap diri sendiri,orang lain,dan lingkungan hidup
 
Dasar dasar pendidikan moral
Dasar dasar pendidikan moralDasar dasar pendidikan moral
Dasar dasar pendidikan moral
 
Kelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_S
Kelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_SKelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_S
Kelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_S
 
Tary lincah
Tary lincahTary lincah
Tary lincah
 
Pkn 1 nilai norma dam moral
Pkn  1 nilai norma dam moralPkn  1 nilai norma dam moral
Pkn 1 nilai norma dam moral
 
Pandangan Hidup
Pandangan HidupPandangan Hidup
Pandangan Hidup
 
Bab VII pancasila sebagai sistem filsafat bangsa indonesia
Bab VII pancasila sebagai sistem filsafat bangsa indonesiaBab VII pancasila sebagai sistem filsafat bangsa indonesia
Bab VII pancasila sebagai sistem filsafat bangsa indonesia
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
Peta Minda Spe
Peta Minda SpePeta Minda Spe
Peta Minda Spe
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
 

Viewers also liked

Viewers also liked (15)

Materi pokok 07
Materi pokok  07Materi pokok  07
Materi pokok 07
 
Tanggung Jawab & Kebebasan Perawat dalam Pelayanan Kesehatan
Tanggung Jawab & Kebebasan Perawat dalam Pelayanan KesehatanTanggung Jawab & Kebebasan Perawat dalam Pelayanan Kesehatan
Tanggung Jawab & Kebebasan Perawat dalam Pelayanan Kesehatan
 
Moral values
Moral valuesMoral values
Moral values
 
Hati ayah
Hati ayahHati ayah
Hati ayah
 
session3-valuesand moral development
session3-valuesand moral developmentsession3-valuesand moral development
session3-valuesand moral development
 
Etiket pergaulan
Etiket pergaulanEtiket pergaulan
Etiket pergaulan
 
Etika hati nurani
Etika hati nuraniEtika hati nurani
Etika hati nurani
 
Pak kelas6 bahan bab7 9 uh1 sm2-dave
Pak kelas6 bahan bab7 9 uh1 sm2-davePak kelas6 bahan bab7 9 uh1 sm2-dave
Pak kelas6 bahan bab7 9 uh1 sm2-dave
 
Hati nurani
Hati nuraniHati nurani
Hati nurani
 
Hati nurani
Hati nuraniHati nurani
Hati nurani
 
Pelajaran 9 Kebebasan Yang Bertanggungjawab
Pelajaran 9 Kebebasan Yang BertanggungjawabPelajaran 9 Kebebasan Yang Bertanggungjawab
Pelajaran 9 Kebebasan Yang Bertanggungjawab
 
Etika kepribadian
Etika kepribadianEtika kepribadian
Etika kepribadian
 
Etika Marketing
Etika MarketingEtika Marketing
Etika Marketing
 
PPT BERTANGGUNG JAWAB
PPT BERTANGGUNG JAWABPPT BERTANGGUNG JAWAB
PPT BERTANGGUNG JAWAB
 
Psychodynamic approach
Psychodynamic approachPsychodynamic approach
Psychodynamic approach
 

Similar to tim.makaroni.pedas

Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
 Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdfZukét Printing
 
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docxMakalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docxZukét Printing
 
BAHAN-KULIAH-KODE-ETIK-MGG-2.pptx
BAHAN-KULIAH-KODE-ETIK-MGG-2.pptxBAHAN-KULIAH-KODE-ETIK-MGG-2.pptx
BAHAN-KULIAH-KODE-ETIK-MGG-2.pptxRirikErtiga
 
PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKA
PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKAPANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKA
PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKAMira Veranita
 
Keperawatan agama modul 3 kb1
Keperawatan agama modul 3 kb1Keperawatan agama modul 3 kb1
Keperawatan agama modul 3 kb1Anton Saja
 
Makalah wawasan sosial budaya
Makalah wawasan sosial budayaMakalah wawasan sosial budaya
Makalah wawasan sosial budayaRianRinaldi3
 
Makalah wawasan sosial budaya
Makalah wawasan sosial budayaMakalah wawasan sosial budaya
Makalah wawasan sosial budayaRianrinaldi130700
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika norma 28
 
aliran aliran dalam tasawuf
aliran aliran dalam tasawufaliran aliran dalam tasawuf
aliran aliran dalam tasawufAhmad Minwar
 
Isna wati (xii ips 1)
Isna wati (xii ips 1)Isna wati (xii ips 1)
Isna wati (xii ips 1)Paarief Udin
 
Modul Pertemuan 4 Etika, Dasar-dasar Moral dan Konflik (1).docx
Modul Pertemuan 4 Etika, Dasar-dasar Moral dan Konflik  (1).docxModul Pertemuan 4 Etika, Dasar-dasar Moral dan Konflik  (1).docx
Modul Pertemuan 4 Etika, Dasar-dasar Moral dan Konflik (1).docxRirikErtiga
 
PPT KELOMPOK 2 etika moral.pptx
PPT KELOMPOK 2 etika moral.pptxPPT KELOMPOK 2 etika moral.pptx
PPT KELOMPOK 2 etika moral.pptxKhafifahIndira
 
Makalah pai-akhlak
Makalah pai-akhlakMakalah pai-akhlak
Makalah pai-akhlakSaepul Thea
 

Similar to tim.makaroni.pedas (20)

Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
 Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
 
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docxMakalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
 
BAHAN-KULIAH-KODE-ETIK-MGG-2.pptx
BAHAN-KULIAH-KODE-ETIK-MGG-2.pptxBAHAN-KULIAH-KODE-ETIK-MGG-2.pptx
BAHAN-KULIAH-KODE-ETIK-MGG-2.pptx
 
PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKA
PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKAPANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKA
PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKA
 
Hilda
HildaHilda
Hilda
 
Keperawatan agama modul 3 kb1
Keperawatan agama modul 3 kb1Keperawatan agama modul 3 kb1
Keperawatan agama modul 3 kb1
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
Makalah wawasan sosial budaya
Makalah wawasan sosial budayaMakalah wawasan sosial budaya
Makalah wawasan sosial budaya
 
Makalah wawasan sosial budaya
Makalah wawasan sosial budayaMakalah wawasan sosial budaya
Makalah wawasan sosial budaya
 
Etika & norma
Etika & normaEtika & norma
Etika & norma
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
 
aliran aliran dalam tasawuf
aliran aliran dalam tasawufaliran aliran dalam tasawuf
aliran aliran dalam tasawuf
 
Logika
Logika Logika
Logika
 
Isna wati (xii ips 1)
Isna wati (xii ips 1)Isna wati (xii ips 1)
Isna wati (xii ips 1)
 
Modul Pertemuan 4 Etika, Dasar-dasar Moral dan Konflik (1).docx
Modul Pertemuan 4 Etika, Dasar-dasar Moral dan Konflik  (1).docxModul Pertemuan 4 Etika, Dasar-dasar Moral dan Konflik  (1).docx
Modul Pertemuan 4 Etika, Dasar-dasar Moral dan Konflik (1).docx
 
PPT KELOMPOK 2 etika moral.pptx
PPT KELOMPOK 2 etika moral.pptxPPT KELOMPOK 2 etika moral.pptx
PPT KELOMPOK 2 etika moral.pptx
 
Ilmu Adab atau Etik
Ilmu Adab atau EtikIlmu Adab atau Etik
Ilmu Adab atau Etik
 
Makalah pai-akhlak
Makalah pai-akhlakMakalah pai-akhlak
Makalah pai-akhlak
 
Makalah etika11
Makalah etika11Makalah etika11
Makalah etika11
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

tim.makaroni.pedas

  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat-Nya kami selaku Tim MAKARONI PEDAS dapat menyelesaikan E-book Mata Kuliah Etika dan Kepribadian yang disusun berdasarkan Modul Mata Kuliah itu sendiri, namun kami rangkum mengikuti perkembangan Media Baru saat ini dengan pembahasan yang ringkas, padat dan mencantumkan ilustrasi yang menarik sehingga kami harapkan dapat mempermudah pembelajaran Mata Kuliah ini. E-book Etika dan Kepribadian yang kami susun ini tentunya untuk memenuhi tugas Mata Kuliah New Media (Media Baru), maka dari itu kami selaku Tim MAKARONI PEDAS mengucapkan terimakasih kepada Tim Dosen Pengajar dan Asdos yang telah membimbing kami selama ini hingga terselesaikannya tugas ini. Bogor, Desember 2013 Tim MAKARONI-PEDAS Modul etika profesi
  • 3. DAFTAR ISI 1. ETIKA - HAL. 4 2. HATI NURANI - HAL. 14 3. KEBEBASAN DAN TANGGUNGJAWAB - HAL. 23 4. NILAI DAN NORMA - HAL. 33 5. ETIKET - HAL. 41 6. ETIKA PERGAULAN – HAL. 49 7. ETIKA PERKENALAN – HAL. 58 8. ETIKA PERCAKAPAN – HAL. 64 9. ETIKA PENAMPILAN – HAL. 73 10. ETIKET DUNIA KERJA – HAL. 86 11. KEPRIBADIAN – HAL. 97 12. KONSEP DIRI DAN CITRA DIRI – HAL. 108 13. MENJADI PRIBADI YANG MENARIK, DEWASA DAN MANDIRI – HAL. 116 14. MENJADI PRIBADI YANG SUKSES – HAL. 124
  • 4. BAB - I MODUL ETIKA KEPRIBADIAN BAB I - ETIKA
  • 5. PENDAHULUAN Etika berasal dari bahasa Yunani kuno ethos dalam bentuk jamak (ta etha) artinya adalah: adat kebiasaan. Arti inilah yang menjadi latar belakang bagi terbentuknya istilah "etika" yang oleh Aristoteles (384-322 SM) dipakai untuk menunjukkan filasafat moral. Jadi, jika kita membatasi diri pada asal usul kata ini, maka "etika" berarti: ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan MODUL ETIKA KEPRIBADIAN BAB I - ETIKA 5
  • 6. Istilah lain yang identik dengan etika, yaitu: Susila (Sansekerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih baik (su). Akhlak (Arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB I ETIKA 6
  • 7.  Tentang kata "moral" etimologinya sama dengan "etika", sekalipun bahasa asalnya berbeda  "Moralitas" (dari kata sifat Latin moralis)  Kita berbicara tentang "moralitas suatu perbuatan", artinya, segi moral suatu perbuatan atau baik buruknya.  Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB I ETIKA 7
  • 8. APA KATA AHLI Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat “ Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal “ Drs. O.P. Simorangkir “ Etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik” MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB I ETIKA 8
  • 9. AMORAL & IMMORAL Concise Oxford Dictionary kata amoral berarti: "tidak berhubungan dengan konteks moral".Dalam kamus yang sama immoral berarti: "bertentangan dengan moralitas yang baik", "secara moral buruk", "tidak etis". Penjelasan ini memang sejalan dengan apa yang kadang kala dapat kita baca atau dengar, tapi sulit untuk dipertahankan karena mencampuradukkan amoral dan immoral sebagaimana dipakai dalam bahasa Inggris serta banyak bahasa modern lain dan akhirnya berasal dari bahasa Latin. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB I ETIKA 9
  • 10. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru tidak dimuat "immoral", tapi terdapat kata "amoral" yang dijelaskan sebagai "tidak bermoral, tidak berakhlak" dan diberi contoh "Memeras para pensiunan adalah tindakan amoral". MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB I ETIKA 10
  • 11. Kata amoral sebaiknya diartikan sebagai netral dari sudut moral atau tidak mempunyai relevansi etis. Contoh: “Memeras para pensiunan adalah tindakan tidak bermoral” atau “Memeras para pensiunan adalah tindakan immoral” MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB I ETIKA 11
  • 12. Macam-macam Etika Dalam membahas Etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan kesusilaan atau etis, yaitu sama halnya dengan berbicara moral (mores).. Manusia Etis manusia secara utuh dan menyeluruh mampu memenuhi hajat hidupnya dalam rangka asas keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan pihak yang lainnya, antara rohani dengan jasmaninya, dan antara sebagai makhluk berdiri sendiri dengan penciptanya MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB I ETIKA 12
  • 13. Terdapat dua macam etika (Keraf: 1991: 23):  Etika Deskriptif Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai.  Etika normatif Etika sering dipandang sebagai suatu ilmu yang mengadakan ukuran-ukuran atau norma-norma yang dapat dipakai untuk menanggapi atau menilai perbuatan dan tingkah laku seseorang dalam bermasyarakat. Etika normatif ini berusaha mencari ukuran umum bagi baik dan buruknya tingkah laku. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB I ETIKA 13
  • 14. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB II – HATI NURANI 14
  • 15. Kasus Hakim Yang Tergiur suap, Seorang Hakim yang jujur, ketika mau pensiun ditawari sejumlah besar uang jika saja ia mau membebaskan tersangka korupsi yang ditanganinya. Dia memutuskan untuk menerima uang itu karena memang sangat membutuhkannya, selain untuk membeli rumah bagi tempat tinggalnya nanti jika harus meninggalkan rumah dinasnya, ia juga masih harus membiayai dua anaknya yang sedang kuliah. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB II – HATI NURANI 15
  • 16. Apa itu hati nurani?  Kesadaran akan kewajiban saya dalam situasi konkrit Instansi (dalam diri sendiri) yang menilai perbuatan-perbuatan yang kita lakukan MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB II – HATI NURANI 16
  • 18. Hati Nurani Retrospektif Prospektif Penilaian terhadap Perbuatan-perbuatan Yang telah berlangsung Kasus Hakim Yang Tergiur Menerima Suap Penilaian terhadap Perbuatan-perbuatan Yang akan datang Kasus Thomas Grissom Berhenti dari pabrik Nuklir Kapan Hati Nurani Menilai? MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB II – HATI NURANI 18
  • 19. Adi – Personal Hati Nurani Melebihi pribadi kita (menerangi pribadi kita) Tidak dapat ditawar dengan pertimbangan untung - rugi Berbicara atas nama dan penilaian saya sendiri Personal Diwarnai dan berkembang bersama seluruh kepribadian kita Sifat Hati Nurani MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB II – HATI NURANI 19
  • 20. Dimensi-dimensi Subyektif Hati Nurani Hati Nurani Rasa Rasio • Keputusan etis lahir • Pernyataan moral dari penanalaran yg berkaitan dengan rasional (ada rasa: jahat/baik, kesadaran universal). buruk/bagus, kejam/lembut dst. • Nurani bersifat rasional (kebenaran • Nurani bersifat argumentatif) intuitif (menyangkut perasaan) MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB II – HATI NURANI 20
  • 21. Kepribadian menurut Sigmund Freud Super Ego Ego Id • Hati nurani berbeda dengan superego. • Superego hanya menekan, mengerem, menegur tanpa mempedulikan tepat-tidaknya hal itu dari segi tanggungjawab. • Hati nurani menyangkut unsur pengertian secara obyektif & tanggungjawab. •Kasus orang tua yang tinggal di Panti-jompo •Kasus anak-anak yang jadi pengamen jalanan Hati Nurani dan Struktur Kepribadian MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB II – HATI NURANI 21
  • 22. Memiliki hati nurani tidak sama dengan menggunakannya” “ - Jostein Gaarder, Sophie's World - MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB II – HATI NURANI 22
  • 23. KEBEBASAN DAN TANGGUNG JAWAB BAB III MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB III – KEBEBASAN & TANGGUNGJAWAB 23
  • 24. “Kebebasan” dan “Tanggung Jawab” seolah-olah merupakan pengertian kembar terdapat hubungan timbal balik antara dua pengertian ini, sehingga orang yang mengatakan “manusia itu bebas” dengan sendirinya menerima juga “manusia itu bertanggung jawab” tidak jarang kita mendengar orang berbicara tentang “kebebasan yang bertanggung jawab”, tapi sebenarnya ungkapan itu merupakan suatu tautology, karena pengertian yang satu sudah terkandung dalam pengertian yang lain. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB III – KEBEBASAN & TANGGUNGJAWAB 24
  • 25. Kebertautan antara dua pengertian ini akan menjadi lebih jelas dalam analisis yang akan diadakan tentangnya Dengan “tautology” dimaksudkan suatu ungkapan yang dua kali menyebut hal yang sama dengan kata yang berlainlainan dank arena itu sebetulnya mengatakan sesuatu berlebihan, seperti umpamanya “bujangan yang tidak kawin”, “kebudayaan manusiawi”, atau “roda bundar”. Dalam tiga contoh tadi keterangan tambahan itu mubazir saja, karena pengertian “tidak kawin” sudah terkandung dalam pengertian “bujangan”, sebagaimana juga “manusiawi” dalam “kebudayaan” dan “bundar” dalam “roda”. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB III – KEBEBASAN & TANGGUNGJAWAB 25
  • 26. Beberapa Arti Kebebasan Kebebasan Sosial Politik : Kebebasan Rakyat versus Kekuasaan Kebebasan Absolut Kemerdekaan versus Kolonialisme MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB III – KEBEBASAN & TANGGUNGJAWAB 26
  • 27. Anatomi Kebebasan Individual Kesewenang-wenangan Kebebasan Fisik Kebebasan Yuridis Kebebasan Psikologis Kebebasan Moral Kebebasan Eksistensial MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB III – KEBEBASAN & TANGGUNGJAWAB 27
  • 28. Beberapa Masalah mengenai Kebebasan Kebebasan Negatif Kebebasan Positif MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB III – KEBEBASAN & TANGGUNGJAWAB 28
  • 29. Tanggung Jawab Bertanggung jawab berarti: dapat menjawab, bila ditanyai tentang perbuatan-perbuatan yang dilakukan Tanggung jawab berarti bahwa orang tidak boleh mengelak, bila diminta penjelasan tentang perbuatannya. Jawaban itu harus diberikan kepada siapa? Kepada dirinya sendiri, kepada masyarakat luas dan—kalau dia orang beragama—kepada Tuhan. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB III – KEBEBASAN & TANGGUNGJAWAB 29
  • 30. Tingkat-tingkat Tanggung Jawab Kita bisa membayangkan kasus-kasus berikut ini, lalu mempelajari derajat tanggung jawabnya. Ali mencuri, tapi ia tidak tahu bahwa ia mencuri. Budi mencuri, karena dia seorang kleptoman. Cipluk mencuri, karena dalam hal ini ia sangka ia boleh mencuri Darso mencuri, karena orang lain memaksa dia dengan mengancam nyawanya. Eko mencuri, karena ia tidak bisa mengendalikan nafsunya. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB III – KEBEBASAN & TANGGUNGJAWAB 30
  • 31. Masalah Tanggung Jawab Kolektif ialah bahwa orang A, B, C, D, dan seterusnya, secara pribadi tidak bertanggung jawab, sedangkan mereka semua bertanggung jawab sebagai kelompok atau keseluruhan. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB III – KEBEBASAN & TANGGUNGJAWAB 31
  • 32. Kalau paham tanggung jawab kolektif harus dimengerti dengan demikian, maka sulit untuk menerima tanggung jawab moral yang kolektif. Mengapa? karena sulit untuk diakui bahwa seseorang bisa bertanggung jawab atas perbuatan yang tidak dilakukannya. Di sini tetap berlaku dua syarat yang disebut dalam analisis awal tentang pengertian "tanggung jawab": kecuali kasus tanggung jawab tidak langsung, saya hanya bertanggung jawab atas apa yang disebabkan oleh saya dan dalam hal itu haruslah saya bertindak sebagai penyebab bebas. Terhadap apa yang tidak saya lakukan secara bebas, apalagi terhadap apa yang sama sekali tidak saya lakukan, saya tidak bertanggung jawab. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB III – KEBEBASAN & TANGGUNGJAWAB 32
  • 33. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB IV – NILAI DAN NORMA 33
  • 34. NILAI PADA UMUMNYA Nilai kita maksudkan sesuatu yang berlaku, sesuatu yang memikat atau mengimbau kita Fakta ditemui dalam konteks deskripsi : Salah satu cara yang sering digunakan untuk menjelaskan apa itu nilai adalah memperbandingkannya dengan fakta Perlu dicatat lagi bahwa fakta selalu mendahului nilai MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB IV – NILAI DAN NORMA 34
  • 35. CIRI-CIRI NILAI Nilai sekurang-kurangnya memiliki tiga ciri berikut ini: Nilai berkaitan dengan subjek Nilai tampil dalam suatu konteks praktis Nilai-nilai menyangkut sifat-sifat yang "ditambah" oleh subjek pada sifatsifat yang dimiliki objek MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB IV – NILAI DAN NORMA 35
  • 36. NILAI MORAL Nilai merupakan sesuatu yang memungkinkan individu atau kelompok sosial membuat keputusan mengenai apa yang dibutuhkan atau sebagai suatu yang ingin dicapai (Harrock, 1976 dalam Hartono, Agung danSunarto 2008 ) Secara dinamis, nilai dipelajari dari produk sosial Istilah moral berasal dari bahasa Latin mores yang berarti tata cara dalam kehidupan, adat istiadat, atau kebiasaan (Gunarsa, 1986 dalam Hartono, Agung dan Sunarto 2008). Suatu tingkah laku di katakan bermoral jika tingkah laku itu sesusai dengan nilai-nilai moral yang berlaku dalam kelompok sosial di mana seseorang itu berada SIKAP MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB IV – NILAI DAN NORMA 36
  • 37. NORMA PADA UMUMNYA MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB IV – NILAI DAN NORMA 37
  • 38. Massa memiliki unsur-unsur penting Terdiri dari masya rakat dalam jumlah yang besar (large aggreg at) Jumlah massa yang besar menyebab kan massa tidak bisa dibedaka n satu dengan lainnya (undiffere ntiate) Sebagia n besar anggota massa memilik i negatif image terhada p pemberi taan media massa MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB IV – NILAI DAN NORMA Karena jumlah yang besar, maka massa juga sukar diorgani sir Massa meru pakan reflek si dan kehid upan sosial secara luas 38
  • 39. Fungsi Komunikasi Massa Fungsi aktivitas sosial memiliki dua aspek, yaitu fungsi nyata (manifest function) fungsi tidak nyata atau tersembunyi (latent function) Robert K. Merton Fungsi Komunikasi Massa sebagai salah satu Aktivitas Sosial Pengawasan Social Learnin g Penyampaian Informasi Hiburan MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB IV – NILAI DAN NORMA Transform asi Budaya Sistem Sosial 39
  • 40. PERAN MEDIA MASSA Dalam menjalankan paradigmanya media massa berperan: Sebagai institusi  Media massa menjadi media yang setiap saat mendidik masyarakat supaya cerdas, terbuka pikirannya, dan menjadi masyarakat yang maju. Media Informasi  Media yang setiap saat menyampai kan informasi kepada masyarakat MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB IV – NILAI DAN NORMA Media Hiburan  Sebagai agent of change, media massa juga menjadi institusi budaya 40
  • 41. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB V - ETIKET
  • 42. Definisi Etiket Menurut para pakar ada beberapa pengertian, yaitu merupakan kumpulan tata cara dan sikap baik dalam pergaulan antar manusia yang beradab. Pendapat lain mengatakan bahwa etiket adalah tata aturan sopan santun yang disetujui oleh masyarakat tertentu dan menjadi norma serta panutan dalam bertingkah lake sebagai anggota masyarakat yang baik dan menyenangkan. Menurut K. Bertens, dalam buku berjudul Etika, 1994. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB V - ETIKET 42
  • 43. Menurut K. Bertens, dalam buku berjudul Etika, 1994. yaitu selain ada persamaannya, dan juga ada empat perbedaan antara etika dan etiket, yaitu secara umumnya sebagai berikut:  Etika adalah niat, apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak sesuai pertimbangan niat baik atau buruk sebagai akibatnya. Etiket adalah menetapkan cara, untuk melakukan perbuatan benar sesuai dengan yang diharapkan. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB V - ETIKET 43
  • 44.  Etika adalah nurani (bathiniah), bagaimana harus bersikap etis dan baik yang sesungguhnya timbul dari kesadaran dirinya. Etiket adalah formalitas (lahiriah), tampak dari sikap luarnya penuh dengan sopan santun dan kebaikan.  Etika bersifat absolut, artinya tidak dapat ditawar-tawar lagi, kalau perbuatan baik mendapat pujian dan yang salah harus mendapat sanksi. Etiket bersifat relatif, yaitu yang dianggap tidak sopan dalam suatu kebudayaan daerah tertentu, tetapi belum tentu di tempat daerah lainnya.  Etika berlakunya, tidak tergantung pada ada atau tidaknya orang lain yang hadir. Etiket hanya berlaku, jika ada orang lain yang hadir, dan jika tidak ada orang lain maka etiket itu tidak berlaku. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB V - ETIKET 44
  • 45. ETIKA DENGAN ETIKET Meskipun sering di sama artikan, etika dan etiket memiliki arti yang berbeda, seperti yang telah kita bahas, etika mencangkup baik atau buruknya tindakan yang dilakukan, sedangkan etiket mencangkup tata cara melakukan suatu kegiatan atau tindakan tertentu yang berlaku di suatu budaya atau adat tertentu. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB V - ETIKET 45
  • 46. Berikut contoh etika dan etiket yang berlaku di Indonesia : CONTOH ETIKA : 1. Menghormati Orang tua 2.Mengembalikan barang milik orang lain yang telah dipinjam 3.Tidak membuang sampah sembarangan 4.Tidak melakukan hubungan sex diluar nikah 5.Saling menghormati dan menghargai dalam hidup bermasyarakat MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB V - ETIKET 46
  • 47. Contoh Etiket 1. Mencium tangan apabila bertemu dengan Guru (orang yang lebih tua) 2. Mengucapkan salam ketika masuk rumah 3. Makan dengan menggunakan tangan kanan 4. Berjabat tangan apabila bertemu dengan orang yang dikenal 5. Mengucapkan terimakasih kepada orang yang telah memberikan sesuatu MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB V - ETIKET 47
  • 48. Hal - hal yang dapat mempengaruhi kehidupan sosial seorang individu: Self Confidence yang baik akan memperkuat rasa percaya diri anda. Self Control, merupakan cara mengontrol terhadap emosi irst Impression, adalah Body language (Bahasa Tubuh) MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB V - ETIKET pandangan (Penilaian) seseorang terhadap seorang individu yang didapatkan dari kesan pertama, Confidence yang baik akan memperkuat rasa percaya diri anda. 48
  • 49. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB VI – ETIKA PERGAULAN
  • 50. Dalam perspektif psikologi, manusia terdiri dari tiga unsur penting yaitu, Id, Ego, dan Superego, sedangkan dalam pandangan Islam ketiganya sering dipadankan dengan nafs amarah, nafs lawwamah, dan nafs mutmaninah. Ketiganya merupakan unsur hidup yang ada dalam manusia yang akan tumbuh berkembang seiring perjalanan dan pengalaman hidup manusia. Maka untuk menjaga agar ketiganya berjalan dengan baik, diperlukan edukasi yang diberikan orang tua kepada anaknya dalam bentuk pemberian muatan etika yang menjadi ujung tombak dari ketiga unsur di atas. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB VI – ETIKA PERGAULAN 50
  • 51. Kesimpulan : 1. Dalam pergaulan hendaklah kita saling hormat menghormati baik itu orang tua sendiri/orang tua yang tentunya lebih tua dari kita. 2. Hormat menghormati seseorang perlu adanya aturan-aturan lebih-lebih terhadap orang tua kita yang telah mendidik dan membesarkan kita. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB VI – ETIKA PERGAULAN 51
  • 52. 3. Dalam pergaulan hendaknya kita mempunyai sikap sopan santun dan ramah tamah karena dengan sikap ini kita akan lebih mudah bergaul dengan siapa pun. 4. Selain dalam pergaulan kita juga harus memperhatikan kesopanan dalam tata cara makan minum dan juga etika dalam pakaian dan memandang. 5. Dengan adanya pergaulan kita harus menghargai orang tua dan kalau berbicara pada orang tua haruslah bicara baik jangan bicara yang jorok-jorok kepada orang lain atau orang tua yang lebih tua dari kita. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB VI – ETIKA PERGAULAN 52
  • 53. Di Tempat Duduk Keluar Masuk Dari Ruangan Di Lift Menuju Ke Pintu Naik Turun Tangga MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB VI – ETIKA PERGAULAN 53
  • 54. etika pergaulan mahasiswa Etika pergaulan mahasiswa yang sesuai dengan PP 60 tahun 1999 tentang Sistem Pendidikan Tinggi, diwujudkan dengan diberlakukannya tata tertib kehidupan kampus, tata tertib ujian, ketentuanketentuan pemilihan lembaga kemahasiswaan yang prinsipnya mengatur tentang perilaku mahasiswa guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan tinggi seperti yang diisyaratkan di dalam PP 60 tahun 1999 tersebut. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB VI – ETIKA PERGAULAN 54
  • 55. Etika dalam Berperilaku Mahasiswa  Etika Pergaulan di Lingkungan Kampus 1. Berpakaian dan bersepatu rapi di lingkungan kampus; 2. Menjunjung tinggi nilai-nilai ilmiah; MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB VI – ETIKA PERGAULAN 55
  • 56. 3. Mengetahui, memahami dan melaksanakan peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan kampus dan berusaha tidak melanggar 4. Memberi contoh yang baik dalam berperilaku kepada adik tingkat, teman setingkat dan kakak tingkat; 5. Saling menghormati dan menghargai terhadap sesama mahasiswa; 6. Berperilaku dan bertutur kata yang sopan, baik di dalam kelas dan di luar kelas yang mencerminkan perilaku sebagai mahasiswa dan dijiwai oleh nilainilai agama/ kepercayaan yang dianut; 7. Tidak berperilaku asusila atau tidak bermoral; 8. Bersedia menerima sanksi yang ditetapkan atas pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB VI – ETIKA PERGAULAN 56
  • 57.  Etika Pergaulan di Luar Kampus 1. Menjadi contoh yang baik di lingkungan dimana mahasiswa tersebut berada; 2. Berperilaku dan bertutur kata yang baik yang mencerminkan sebagai mahasiswa; 3. Berupaya mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dipelajarinya di masyarakat sebagai wujud pengabdian; 4. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di luar kampus. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB VI – ETIKA PERGAULAN 57
  • 58. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB VII – ETIKET PERKENALAN
  • 59. Etiket Perkenalan Hubungan pertemanan atau persahabatan baru adalah makanan sehari-hari Kesan pertama sukar diulangi dan bisa melekat selamanya MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB VII – ETIKET PERKENALAN 59
  • 60. Pedoman Saat Berkenalan Pedoman saat berkenalan Ucapkan nama dengan jelas Berikan sedikit informasi Lakukan kontak mata Lakukan Personal Contact Jabat tangan dengan erat MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB VII – ETIKET PERKENALAN 60
  • 61. Pedoman Dalam Memperkenalkan Pedoman dalam memperkenalkan: Pria yang diperkenalkan kepada wanita Wanita dikenalkan kepada pria, apabila pria itu orang yang perlu dihormati Anda boleh mengenalkan diri terlebih dahulu apabila hal tersebut sekiranya diperlukan Hindari perkenalan ditempat yang ramai Biasanya kita juga mendahulukan orang yang lebih tua dan orang memiliki jabatan lebih tinggi sewaktu memperkenalkan seseorang MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB VII – ETIKET PERKENALAN 61
  • 62. Pedoman Ketika Diperkenalkan Pedoman ketika diperkenalkan: Pada waktu diperkenalkan wanita tidak perlu berdiri Pada waktu menyambut tamu - tamu tuan dan nyonya rumah harus berdiri Tamu yang akan pulang harus diantar sampai ke depan pintu oleh tuan dan nyonya rumah Seorang pria harus berdiri pada waktu MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB VII – ETIKET PERKENALAN 62
  • 63. "Eratnya jabat tangan menandakan hangatnya pribadi seseorang dan menunjukkan rasa percaya diri." (Mien R. Uno) MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB VII – ETIKET PERKENALAN 63
  • 64. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB VIII – ETIKA PERCAKAPAN
  • 65. Communication Field Percakapan merupakan unsur penting dalam hubungan sesama manusia, nilai suatu percakapan akan mempengaruhi suasana dan kelanjutan dari suatu Good hubungan. Body Facial Expression. Position. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB VIII – ETIKA PERCAKAPAN (Clear) Voice. 65
  • 66. Sikap Pokok Yang Harus Dimiliki Pada Saat Berbicara Mutual Respect (Saling Menghargai) Speak Up (Berbicara Dengan Terang Dan Jelas) Careful Listening (Mendengar Dengan Sungguh-Sungguh) Communication Ability (Kemampuan Berkomunikasi) Positive Thinking (Berpikir Positif) MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB VIII – ETIKA PERCAKAPAN 66
  • 67. Contohnya  Jangan sambil mengunyah permen karet  Jangan menggaruk-garuk badan atau kepala Jangan bertolak pinggang atau tangan disaku Jangan tetap duduk jika seseorang datang mengajak kita berbicara, sedangkan orang itu tetap berdiri Tataplah wajah lawan bicara kita MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB VIII – ETIKA PERCAKAPAN 67
  • 68. LANJUTAN : Janganlah berbicara dengan rokok dimulut Bila sedang duduk dengan sikap yang santai sekali, dan seorang yang lebih tua datang, duduk disebelah kita dan mengajak bicara, hendaknya sikap duduk diperbaiki.  Jangan terus menerus bicara sehingga tidak memberi kesempatan pada orang lain. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB VIII – ETIKA PERCAKAPAN 68
  • 69. Hal harus diperhatikan :  Volume suara, keras atau lembut disesuaikan dengan situasi  Kecepatan berbicara Pilihlah kata yang sopan  Nada suara hendaknya mengandung keramahan  Tinggi rendahnya nada suara, jangancempreng atau melengking MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB VIII – ETIKA PERCAKAPAN 69
  • 70. Cara dan gaya bahasa berbicara dengan baik Berbicara cukup perlahan Tidak terlalu keras dan tidak terlalu lemah Berbicara bersemangat Berbicara ada tekanan tertentu Ada selingan antara tinggi rendah suara Ada tekanan-tekanan tinggi bagi pesan yan penting Menggunakan efek pembicaraan (berhenti sebentar) • Berbicara tidak hanya satu arah, tetapi keberbagai arah kelompok khalayak sesuai dengan situasi dan kondisi • Pergunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar • • • • MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB VIII – ETIKA PERCAKAPAN 70
  • 71. Menjadi Pendengar yang baik • Berhentilah bicara karena seseorang tidak akan dapat mendengarkan dengan baik pada waktu ia bicara • Timbulnya suasana yang memungkinkan orang yang berbicara melakukannya dalam suasana bebas tanpa diliputi oleh rasa takut. • Tunjukkan kepada orang yang sedang bicara bahwa anda ingin mendengarkan hal-hal yang ingin disampaikannya. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB VIII – ETIKA PERCAKAPAN 71
  • 72. LANJUTAN • Tumbuhnya rasa empati • Bersikap sabar-jangan melakukan interupsi dalam bentuk apapun • Pendengar hendaknya jangan emosional • Pendengar sebaiknya mengajukan pertanyaan, misalnya untuk kejelasan yang sekaligus berarti ia adalah seorang pendnegar yang betul-betul menaruh minat pada hal yang sedang dibicarakan MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB VIII – ETIKA PERCAKAPAN 72
  • 73. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB IX – ETIKA PENAMPILAN
  • 74. Kenapa Penting? Penampilan Anda akan mencerminkan kepribadian Anda. Baik buruknya penampilan, berperan besar dalam menunjang kesuksesan seseorang. Penampilan meliputi: busana, tata-rias, rambut, kesehatan tubuh, kuku, gigi dan mulut serta aksesoris penunjang lainnya. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB IX – ETIKA PENAMPILAN 74
  • 75. Berbusana Busana ialah segala sesuatu yang kita pakai mulai dari kepala sampai ke ujung kaki. (1) semua benda yang melekat di badan seperti: baju, sarung dan kain panjang. (2) semua benda yang melengkapi dan berguna bagi si pemakai (millineries) seperti: selendang, topi, sarung tangan, kaos kaki, sepatu, tas, ikat pinggang (3) semua benda yang gunanya menambah keindahan bagi si pemakai (accessories), seperti: hiasan rambut, giwang, kalung, bros, gelang dan cincin. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB IX – ETIKA PENAMPILAN 75
  • 76. Tujuan berbusana (1) busana merupakan cermin bagi sipemakai. (2) busana yang sedang dipakai memberi ciri untuk kesempatan apa dan waktunya pagi, siang, sore dan malam. (3) busana dapat memberi kesan anggun, luwes, sportif, lebih gemuk dan lebih cerah. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB IX – ETIKA PENAMPILAN 76
  • 77. Berbusana MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB IX – ETIKA PENAMPILAN 77
  • 78. Berbusana Nasional • Pakaian Nasional berbeda dengan pakaian tradisional, pakaian tradisional biasa dipakai untuk show; • Jangan memakai jaket kulit jika sedang berkebaya / berpakaian nasional; • Pilihhan warna untuk pagi, siang dan malam perlu diperhatikan; • Bahan yang berbordir emas serta brokat tidak dapat dipakai pada pagi dan siang hari; • Agar lebih praktis, buatlah model kain yang sudah diwironi; • Kain panjang untuk sarung hendaknya jangan dijahit; • Kebaya tembus pandang sebaiknya memakai camisole / lining. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB IX – ETIKA PENAMPILAN 78
  • 79. Pakaian Malam 1. Pakaian malam berbeda dengan pakaian yang digunakan untuk acara pagi hari; 2. Untuk sitting dinner, tas sebaiknya dipangku / digantungkan dikursi. 3. Pemakaian dasi - Untuk acara formal, kenakan dasi bercorak konservatif (garis, geometris, kotak - kotak). Untuk acara formal di siang hari kenakan dasi dari bahan yang tidak mengkilap MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB IX – ETIKA PENAMPILAN 79
  • 80. Tidak ada salahnya menggunakan dasi bermotif meriah (polkadot, bunga-bunga, gambar kartun) untuk acara santai  Pilihlah dasi sesuai bentuk tubuh. Jika bertubuh pendek hindari dasi yang terlalu lebar dan pastikan ujung dasinya menyentuh kepala ikat pinggang.  Upayakan warna dasi lebih mencolok daripada warna kemeja atau jas  Sesuaikan warna dasi dengan warna kemeja, jas, celana panjang, kaos kaki dan sepatu Jika ingin mudah dipadupadankan, sebaiknya dalam memilih pakaian, pilihlah warna standar seperti hitam, coklat, putih, dan biru tua. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB IX – ETIKA PENAMPILAN 80
  • 81. Etika Berpakaian Saat Wawancara Kerja • Kesan pertama adalah segalanya. Terutama jika Anda sedang mencari pekerjaan. Jika penampilan Anda terkesan tidak “serius”, si pewawancara bisa mendapat kesan, Anda tak serius dengan tawaran pekerjaan yang diberikan. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB IX – ETIKA PENAMPILAN 81
  • 82. Etika Berpakaian Saat Wawancara Kerja 1. Bukan mau pesta 2. Bangun pagi 3. Kuku jari 4. Tetap hari kerja 5. Rambut 6. Aksesori 7. Hindari dasi trendi 8. Make Up berlebihan. 9. Belum terlihat sudah tercium MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB IX – ETIKA PENAMPILAN 82
  • 83. • Etiket di jamuan makan • • • • • • MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB IX – ETIKA PENAMPILAN 83
  • 84. Tipsnya bozz • Penuhi tiga syarat mutlak : sederhana, serasi dan sopan • Berpakaian bersih, rapi dan tidak berbau • Sesuaikan dengan kepribadian Anda. Kenyamanan dalam berpakaian sangat berperan dalam meningkatkan kepercayaan diri Anda • Sesuaikan dengan waktu, acara, dan tempat acara. Misalnya, kaos sebaiknya tidak dipakai dalam suasana formal seperti sekolah, kantor, seminar, pertemuan bisnis resmi, seminar, perkawinan dan sebagainya. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB IX – ETIKA PENAMPILAN 84
  • 85. LANJUTAN Pakailah pakaian sesuai ukuran tubuh Anda. Pada dasarnya bentuk tubuh manusia digolongkan menjadi 5 (lima) yaitu normal atau ideal, gemuk pendek, kurus pendek, tinggi gemuk, dan tinggi kurus Kenali kelebihan dan kekurangan tubuh Anda. Tak perlu khawatir, karena bentuk tubuh yang kurang sempurna dapat ditutupi dengan mengenakan busana yang potongan, model dan warnanya sesuai untuk tubuh Anda, misalnya. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB IX – ETIKA PENAMPILAN 85
  • 86. ETIKET DUNIA KERJA BAB X MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB X – ETIKET DUNIA KERJA
  • 87. Etika kerja terkait dengan apa yang seharusnya dilakukan karyawan atau manajer. Untuk itu etika kerja setiap karyawan didasari prinsipprinsip: • Melaksanakan tugas sesuai dengan visi, misi dan tujuan perusahaan, • Selalu berorientasi pada budaya peningkatan mutu kinerja, • Saling menghormati sesama karyawan, • Membangun kerjasama dalam melaksanakan tugas-tugas perusahaan, • Memegang amanah atau tanggung jawab, dan kejujuran, • Mananamkan kedisiplinan bagi diri sendiri dan perusahaan. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB X – ETIKET DUNIA KERJA 87
  • 88. Melamar Pekerjaan Promosikan Diri Buatlah Curriculum Vitae yang mencakup semua data diri anda secara singkat, jelas dan jujur. Paparkan kemampuan dan prestasi yang telah diraih. Sebelum dikirim periksa dengan seksama ketikan dan alamat yang dituju. Cetaklah dikertas yang berkualitas baik dan dapat menarik perhatian serta sesuai dengan bidang yang anda lamar. Sesuaikan surat lamaran pekerjaan dengan keinginan perusahaan (tulis tangan atau diketik). MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB X – ETIKET DUNIA KERJA 88
  • 89. Hal harus dicantumkan dalam CV • Data pribadi Anda • Pendidikan formal dan non formal. • Pengalaman berorganisasi & hobby kalau diminta atau menurut anda bisa menjadi nilai tambah. • Cantumkan gaji bila diminta (pertimbangkan dengan kemampuan anda) • Pilihlah data yang relevan dengan posisi yang anda lamar jika mempunyai pengalaman kerja yang banyak. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB X – ETIKET DUNIA KERJA 89
  • 90. Menghadapi Wawancara Kerja • Cari keterangan sebanyak mungkin mengenai perusahaan, posisi yang anda lamar serta persaingan pada industri tersebut. • Datanglah 15 menit sebelum waktunya • Pastikan diri dalam keadaan rapi, bersih dan segar. • Masuklah keruangan wawancara dengan tenang. • Bersikap wajar, ramah dan sopan. • Perhatikan bahasa tubuh • Tak perlu malu bertanya jika pertanyaan yang diajukan tidak mengerti. • Berterimakasihlah atas kesempatan yang diberikan MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB X – ETIKET DUNIA KERJA 90
  • 91. Menjadi Karyawan Baru • Ikuti peraturan dan kebiasaan yang berlaku. • Bekerjalah dengan sungguhsungguh • Sesuaikan penampilan dengan keaaan sekitar • Jalin hubungan pertemanan MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB X – ETIKET DUNIA KERJA 91
  • 92. Menghadapi Bawahan yang Lebih Senior • Jaga wibawa dengan bersikap jujur, rajin, berani, penuh inisiatif, mau terus belajar dan mengasah kemampuan serta disiplin. • Bijaksana dan rendah hati dan tidak terlalu banyak bicara. • Jangan ragu untuk memberi tugas bawahan dan menegur bawahan bila berbuat kesalahan. • Bersikaplah tegas dan memberi peringatan dan sanksi bila bawahan membandel. • Tidak perlu sok galak dan menjaga jarak • Sapa bawahan dengan sebutan hormat. • Biarkan bawahan anda memanggil Bapak saat bekerja. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB X – ETIKET DUNIA KERJA 92
  • 93. Membina Hubungan dengan Rekan Kerja • Junjunglah tata krama • Bertemanlah dengan banyak orang, pria maupun wanita. • Bila anda diminta memberi pandangan atau mengkritik seorang rekan kerja, lakukanlah secara objectif. • Usahakan untuk membina hubungan secara tranfaran bagi rekan kerja yang berbeda jenis kelamin dan telah bekerja. • Sebisa mungkin hindari pertemuan diruang tertutup dan hanya berdua. • Kalau atasan sedang tidak ditempat, bekerjalah sesuai jobdisc yang ada. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB X – ETIKET DUNIA KERJA 93
  • 94. Menghadapi Konflik • Jangan gegabah mengambil keputusan • Cek permasalahan dan data pendukung yang ada. • Endapkan dulu konflik tersebut. • Berbicaralah empat mata dengan orang yang berkonflik. • Cernalah semua data yang telah anda terima dengan baik. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB X – ETIKET DUNIA KERJA 94
  • 95. Etika Bisnis • Kendalikan diri • Sadarlah akan tanggungjawab sosial anda • Ciptakan persaingan yang sehat • Bersikaplah transparan • Konsisten dan konsekuen dengan hukum yang berlaku dan aturan main yang telah disepakati bersama. • Bersikaplah peka dan bertoleransilah dengan orang lain • Jujur • Jangan menusuk teman dari belakang MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB X – ETIKET DUNIA KERJA 95
  • 96. Mengundurkan Diri Memutuskan pindah kerja kesuatu tempat yang, berarti saatnya anda mengundurkan diri dari perusahaan tempat anda bekerja. Kuasai hal-hal berikut agar perpisahan berjalan mengenakkan kedua belah pihak. • Beritahukan pengunduran diri kepada atasan langsung. • Jelaskan alasan anda berhenti bekerja. • Berterimakasilah atas bantuan dan kebaikan yang telah diterima. • Beritakan kepergian anda pada kolega diperusahaan lain. • Kalaupun ada yang perlu diceritakan mengenai perusahaan lama atau perusahaan baru, tunggulah sampai anda mapan ditempat yang baru. • Jangan menulis surat pengunduran diri diatas kertas berlogo perusahaan. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB X – ETIKET DUNIA KERJA 96
  • 97. KEPRIBADIAN BAB XI MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB XI - KEPRIBADIAN
  • 98. Apa itu Kepribadian? Kata Personality dalam bahasa Inggris berasal berasal dari bahasa Yunani-kuno prosopon atau persona, yang artinya 'topeng' yang biasa dipakai artis dalam teater MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB XI - KEPRIBADIAN 98
  • 99. Istilah yang berdekatan maknanya kepribadian • Personality (kepribadian): penggambaran tingkah laku secara deskriptif tanpa memberi nilai (devaluative). • Character (karakter): penggambaran tingkah laku dengan menonjolkan nilai (benar-salah,, naik-buruk) baik secara eksplisit maupun implisit. • Disposition (watak): karakter yang telah lama dimiliki dan sampai sekarang belum berubah. • Temperamen (temperamen): kepribadian yang berkaitan erat dengan determinan biologik atau fisiologik, disposisi hereditas. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB XI - KEPRIBADIAN 99
  • 100. Traits (sifat): respon yang senada (sama) terhadap sekelompok stimuli yang mirip, berlangsung dalam kurun waktu yang (relatif) lama. Type-attribute (ciri): mirip dengan sifat, namun dalam kelompok stimuli yang lebih terbatas. Habit (kebiasaan): respon yang sama cenderung berulang untuk stimulus yang sama pula. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB XI - KEPRIBADIAN 100
  • 101. Lima persamaan yang menjadi ciri kepribadian 1. 2. 3. 4. 5. Kepribadian bersifat umum Kepribadian bersifat khas Kepribadian berjangka lama: Kepribadian bersifat kesatuan Kepribadian bisa berfungsi baik atau berfungsi buruk: MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB XI - KEPRIBADIAN 101
  • 102. Penggolongan Kepribadian Menurut Galenus, yaitu seorang dokter bangsa Romawi (129 – 199 M) membagi temperamen manusia menjadi 4 tipe berdasarkan jenis cairan yang paling berpengaruh pada tubuh manusia yaitu: MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB XI - KEPRIBADIAN 102
  • 103. 1. Cholericus : Empedu kuning (chole) yang paling berpengaruh. Orang ini besar dan kuat tubuhnya, penarik darah, sukar mengendalikan diri. 2. Sanguinicus: darah (sanguis) yang lebih besar pengaruhnya. Orang ini wajahnya selalu berseri-seri, periang, dan berjiwa kekanakkanakan. 3. Flegmeticus: lendir (flegma) yang paling berpengaruh. Orang ini pembawaannya tenang, pemalas, pesimis, dan wajahnya selalu pucat. 4. Melancholicus: empedu hitam (melanchole) yang lebih berpengaruh. Orang-orang dengan tipe ini selalu bersikap murung dan mudah menaruh syak (curiga). MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB XI - KEPRIBADIAN 103
  • 104. Penggolongan Kepribadian Spranger mengatakan bahwa kuat lemahnya nilai-nilai dalam diri seseorang, tergantung pada kepribadiannya MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB XI - KEPRIBADIAN 104
  • 105. Spranger membagi watak/ manusia menjadi 6 tipe, yaitu: 1. Manusia teori Orang-orang ini berpendapat ilmu pengetahuan paling penting, berada di atas segala-galanya. 2. Manusia Ekonomi, nilai yang paling penting bagi orang ini ialah uang (ekonomi) 3. Manusia sosial, bagi orang ini, nilai nilai sosial paling mempengaruhi jiwanya. 4. Manusia politik, nilai yang terpenting bagi orang ini ialah politik 5. Manusia seni, jiwa orang ini selalu dipengaruhi oleh nilai-nilai kesenian 6. Manusia saleh Orang ini pecinta nilai-nilai agama. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB XI - KEPRIBADIAN 105
  • 107. Tiga faktor mempengaruhi kepribadian Biologis Kepribadian Sosial MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB XI - KEPRIBADIAN Budaya 107
  • 108. BAB XII MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB XII – KONSEP DIRI DAN CITRA DIRI
  • 109. Konsep diri Menurut William D. Brooks bahwa pengertian konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Konsep diri (self-concept) tidak lain tidak bukan adalah gagasan tentang diri sendiri, konsep diri terdiri dari bagaimana kita melihat diri sendiri sebagai pribadi, bagaimana kita merasa tentang diri sendiri, dan bagaimana kita menginginkan diri sendiri menjadi manusia sebagaimana kita harapkan. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB XII – KONSEP DIRI DAN CITRA DIRI 109
  • 110. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Konsep Diri Positif Konsep Diri Negatif MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB XII – KONSEP DIRI DAN CITRA DIRI 110
  • 111. Kakarteristik konsep diri (Brooks dan Emmart, 1976), (a) Merasa mampu mengatasi masalah. (b) Merasa setara dengan orang lain. (c) Menerima pujian tanpa rasa malu. (d) Merasa mampu memperbaiki diri. (a) Peka terhadap kritik. (b) Bersikap responsif terhadap pujian (c) Cenderung merasa tidak disukai orang lain. (d) Mempunyai sikap hiperkritik. (e) Mengalami hambatan dalam interaksi dengan lingkungan sosialnya. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB XII – KONSEP DIRI DAN CITRA DIRI 111
  • 112. Citra diri  CITRA DIRI adalah Pandangan yang kita buat tentang diri kita endiri  Citra diri seseorang terbentuk dari perjalanan pengalaman masa lalu, keberhasilan dan kegagalan, pengetahuan yang dimilikinya, dan bagaimana orang lain telah menilainya secara obyektif. Kita sering melihat diri kita seperti orang lain melihat kita. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB XII – KONSEP DIRI DAN CITRA DIRI 112
  • 113. Tanda-Tanda Nilai Diri yang Rendah Rasa Kepekaan yang berlebihan Rasa kebencian yang membara Obsesi bekerja keras, tanpa mempedulikan orang lain Menutupi perasaan, baik negatif maupun positif Perfeksionis, maunya serba sempurna Keinginan berlebih untuk menyenangkan orang lain Kaku (tidak fleksibel) Suka marah - marah Depresif (perasaan marah terhadap diri sendiri) MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB XII – KONSEP DIRI DAN CITRA DIRI 113
  • 114. Konsep Diri dan Percaya Diri • Percaya Diri adalah Sikap mau menerima diri sendiri apa adanya, menghargai diri sendiri, bangga terhadap diri sendiri dan percaya terhadap kemampuan diri sendiri, berani mengakui siapa dirinya serta bahagia dan bersyukur atas diri sendiri. • Egoisme adalah Sikap mementingkan diri sendiri, menuntut bahwa orang diri kita harus didahulukan melebihi orang lain. Egoisme tidak peduli pada orang lain, sedangkan Kesombongan Diri adalah Sikap menunjukkan atau menonjolkan sesuatu yang sebenarnya tidak ada pada dirinya. • "Percaya Diri tidak sama dengan Egoisme atau kesombongan" MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB XII – KONSEP DIRI DAN CITRA DIRI 114
  • 115. Unsur–unsur yang membentuk Citra Diri: Keluarga, dari orang tua, kita menerima pengaruh keturunan terhadap kepribadian misalnya : tubuh, kecerdasan, watak, pola pendidikan Masyarakat, media-media yg menyediakan berbagai macam informasi serta norma yg berlaku di masyarakat umum mempengaruhi pola pikir dan perilaku kita yang berdampak pada pembentukan konsep diri Teman Sebaya, ungkapan-ungkapan yg digunakan yg digunakan, perlakuan & penilaian oleh teman menjadi acuan dlm menilai diri sendiri. Perbedaanperbedaan antar pertemanan sering menjadi tolak ukur yg penting dlm menbangun konsep diri Pengalaman dalam kehidupan selanjutnya, mis : pengalaman berhasil atau gagal, dicintai atau dijauhi orang. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB XII – KONSEP DIRI DAN CITRA DIRI 115
  • 116. BAB XIII MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB XIII – MENJADI PRIBADI YANG MENARIK, DEWASA DAN MENARIK
  • 117. Menjadikan pribadi menarik dan menyenangkan • Royalah Dalam Memberikan Pujian • Buatlah Orang Lain Merasa Dirinya Sebagai Orang Penting • Jadilah Pendengar yang Baik • Usahakanlah Untuk Selalu Menyebutkan Nama Orang Dengan Benar • Bersikaplah Ramah • Bermurah Hatilah • Hindari Kebiasaan Mengkritik, Mecela atau Menganggap Remeh • Bersikaplah Asertif • Perbuatlah Apa yang Anda Ingin Orang Lain Perbuat Kepada Anda • Cintailah Diri Sendiri MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB XIII – MENJADI PRIBADI YANG MENARIK, DEWASA DAN MENARIK 117
  • 118. Laws of Attraction The 28 Principles of Attraction from Thomas Leonard’s book, “The Portable Coach” • Jadilah Super Percaya Diri • Jangan Menggantungkan Dirimu Pada Ramalan Masa Depan • Jadilah Orang yang Sangat Antusias dan Overrespond MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB XIII – MENJADI PRIBADI YANG MENARIK, DEWASA DAN MENARIK 118
  • 119. • Tebar Jaringan dan Tebar Kebaikan di Setiap Tempat • Tambahkan Nilai Hanya pada Sesuatu yang Anda Nikmati • Pengaruhi yang Lainnya dengan SungguhSungguh • Pasarkan Talentamu tanpa Merasa Malu Jika Anda malu melakukan sesuatu yang baik, MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB XIII – MENJADI PRIBADI YANG MENARIK, DEWASA DAN MENARIK 119
  • 120. The 28 Principles of Attraction from Thomas Leonard’s book, “The Portable Coach” • Jangan Lupa untuk Sangat Tertarik Kepada Diri Sendiri • Hiduplah Sepenuh Hati, Bukan Sekedar Membuat Gaya Hidup yang Mengesankan • Berikan 2 Kali Lebih Dahsyat dari yang Anda Janjikan • Buat Ruang Kosong di Hadapan Anda • Hapuskan Penundaan • Ambil Kebutuhan Pribadimu, Sekali dan Untuk Semua • Biasakan Bersikap Detail dan Teliti • Tidak Ada Toleransi • Tunjukkan Kepada Orang Bagaimana Cara Membuat Anda Senang • Bantu Kelemahan Anda yang Terburuk MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB XIII – MENJADI PRIBADI YANG MENARIK, DEWASA DAN MENARIK 120
  • 121. LANJUTAN • Pekalah Terhadap Diri Sendiri • Sempurnakan Lingkunganmu • Bangunlah Karakter yang optimal, lebih dari sekedar yang Anda butuhkan • Lihatlah Betapa Sempurnanya Kondisi Hari Ini • Jadilah Orang yang Membangun Tanpa Pamrih • Biasakan Hidup dengan Nilai-nilai yang Eksklusif • Buat Mudah Segalanya • Jadilah Sang Maestro/Ahlinya • Akui dan Katakan Kebenarannya • Milikilah Sebuah Visi • Jadilah Manusia, Lebih Manusiawi MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB XIII – MENJADI PRIBADI YANG MENARIK, DEWASA DAN MENARIK 121
  • 122. Kepribadian dalam 9 tipe (Renee Baron dan Elizabeth Wagele) Perfeksionis Penolong Pengejar Prestasi Romantis Pengamat Pendamai Petualang Pejuang Pencemas MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB XIII – MENJADI PRIBADI YANG MENARIK, DEWASA DAN MENARIK 122
  • 123. Kepribadian dalam 4 tipe (Paul Gunadi) • TIPE SANGUIN • TIPE FLEGMATIK • TIPE MELANKOLIK • TIPE KOLERIK MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB XIII – MENJADI PRIBADI YANG MENARIK, DEWASA DAN MENARIK 123
  • 124. BAB XIV MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB XIV – MEMBANGUN PRIBADI YANG SUKSES
  • 125. Prinsip-prinsip keberhasilan • Memberi • Keberanian • Kejernihan pikiran • Kesadaran akan Arah • Harga diri • Kepercayaan diri • Penerimaan diri MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB XIV – MEMBANGUN PRIBADI YANG SUKSES 125
  • 126. Langkah-Langkah untuk Sukses : • Seriuslah terhadap masa depan anda • Kenalilah kelemahan anda • Carilah lingkungan yang positif • Peliharalah kesehatan anda • Visualisasi Positif • Positif “Self Talk • Lakukan tindakan yang positif MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB XIV – MEMBANGUN PRIBADI YANG SUKSES 126
  • 127.
  • 128. MODUL KULIAH ETIKA KEPRIBADIAN BAB I – BAB XIV TERIMAKASIH TIM MACARONI PEDAS