1. Hati Nurani Kelompok 12 :
1. Purwati Ayu (071111010)
2. M. Panji Laksono (071111045)
3. Cahyo A (071111049)
4. Wahyu Nur W. (071111050)
5. Hesti Ani Safitri (071111054)
6. Andhina Putri M. (071111062)
7. Dwi Sari S.I (071111068)
3. Pengertian Hati Nurani
Hati nurani adalah informasi yang
disampaikan oleh jiwa manusia, karena jiwa
manusia berasal dari tingkatan yang lebih
tinggi, dengan demikian jiwa hatilah yang
selalu menjaga manusia agar terhindar dari
perbuatan yang menyimpang dari hukum
Sang Pencipta.
4. JIWA UTAMA
Jiwa utama adalah kesadaran utama
manusia, dialah yang memegang kendali untuk
memutuskan segala sesuatu yang hendak dilakukan.
Meskipun hati nurani kita mengingatkan untuk selalu
berjalan di jalan lurus, namun jika kesadaran utama
kita memutuskan untuk tetap melakukan perbuatan
buruk,maka tetap saja kita akan melakukan
keputusan salah yang telah kita putuskan tersebut.
5. Kasus Hakim Yang Tergiur suap
Seorang Hakim yang jujur, ketika mau pensiun
ditawari sejumlah besar uang jika saja ia mau
membebaskan tersangka korupsi yang ditanganinya.
Dia memutuskan untuk menerima uang itu karena
memang sangat membutuhkannya, selain untuk
membeli rumah bagi tempat tinggalnya nanti jika
harus meninggalkan rumah dinasnya, ia juga masih
harus membiayai dua anaknya yang sedang kuliah.
Memang tidak ada seorangpun yang tahu tentang
“kecurangan” yang dilakukannya. Tetapi sepanjang
masa pensiunnya, ia menyesali perbuatan di akhir
masa tugasnya itu sebagai yang telah menodai
kesetiaan dan kejujurannya sepanjang 35 tahun
pengabdiannya bagi dunia pengadilan.
Apa yang menyebabkan hidup sang hakim jadi tidak
tenteram?
6. Kasus Thomas Grissom
Thomas Grissom bekerja dalam kedudukan yang
cukup penting di sebuah perusahaan yang
memproduksi sumber energi nuklir di Amerika.
Grissom kemudian menyadari bahwa bahan yang
diproduksi oleh perusahaan tempat dia bekerja itu
adalah bahan yang bisa menimbulkan akibat amat
buruk bagi kehidupan manusia, apalagi jika dipakai
untuk pembuatan senjata.
Grissom memutuskan untuk berhenti bekerja dari
perusahaan itu. Dan sebagai akibatnya, ia bukan
hanya kehilangan mata pencahariannya, tetapi ia
juga dikecam oleh keluarganya serta ditinggalkan
oleh istrinya.
Siapa yang mendorong Grissom untuk mengambil
keputusan seperti itu?
7. Kesadaran Dan Hati
Nurani
“Hati nurani” dapat diartikan sebagai
penghayatan tentang baik atau buruk
berhubungan dengan tingkah laku kita. Hati
nurani berkaitan erat dengan kenyataan
bahwa manusia mempunyai kesadaran.
Yang mana bisa diartikan semacam “saksi”
tentang perbuatan-perbuatan moral kita.
8. MENGENAL
Kita mengenal bila kita melihat, mendengar,
atau merasakan sesuatu.
KESADARAN
Kesanggupan manusia untuk mengenal
dirinya sendiri dan berefleksi tentang
dirinya.
9. Apakah Hati Nurani Itu?
Norma-Norma Kebebasan
Instansi (dalam diri
sendiri) yang menilai
perbuatan-perbuatan
yang kita lakukan
Kesadaran akan
kewajiban saya
dalam
situasi
konkrit
10. Tempat Hati Nurani
Otonomi
Moral
Pembatasan Kebebasan: Ruang Kebebasan:
Keluarga,
Fisik,
Masyarakat,
Agama, Psikis,
Negara. Moral
Peran
Hati
Nurani
11. Kapan Hati Nurani Menilai?
Retrospektif Prospektif
Hati
Nurani
Penilaian terhadap Penilaian terhadap
Perbuatan-perbuatan Perbuatan-perbuatan
Yang telah berlangsung Yang akan datang
Kasus Hakim Yang Kasus Thomas Grissom
Tergiur Menerima Suap Berhenti dari pabrik Nuklir
12. Sifat Hati Nurani
Melebihi pribadi kita
(menerangi pribadi kita)
Adi – Personal
Tidak dapat ditawar dengan
pertimbangan untung - rugi
Hati
Nurani
Berbicara atas nama
dan penilaian saya sendiri
Personal
Diwarnai dan berkembang
bersama seluruh kepribadian kita
13. Dimensi-dimensi Subyektif Hati Nurani
Hati
Nurani
Rasa Rasio
Pernyataan moral Keputusan etis lahir
berkaitan dengan dari penanalaran yg
rasa: rasional (ada
jahat/baik, buruk/bag kesadaran universal).
us, kejam/lembut dst. Nurani bersifat
Nurani bersifat intuitif rasional (kebenaran
(menyangkut argumentatif)
perasaan)
14. Hati Nurani dan Struktur Kepribadian
Kepribadian menurut Hati nurani berbeda
Sigmund Freud dengan superego.
Superego hanya
menekan, mengerem, men
egur tanpa mempedulikan
Super Ego tepat-tidaknya hal itu dari
segi tanggung-jawab.
Hati nurani menyangkut
unsur pengertian secara
Ego obyektif & tanggungjawab.
•Kasus orang tua yang
tinggal di Panti-jompo
Id •Kasus anak-anak yang
jadi pengamen jalanan
15. Perkembangan Moral
Pra-Konvensional Hukuman dan Kepatuhan
(anak-anak) Relativis - Instrumental
Konvensional Kesepakatan (anak manis)
(Remaja) Hukum dan Ketertiban
Lawrence Kholberg
Pasca-Konvensional Kontrak Sosial Legalistis
(Dewasa) Prinsip Etika Universal
Perkembangan Moral tidak selalu berjalan seiring
Pertambahan usia
16. Pembinaan Hati Nurani
Hati Nurani menerjemahkan pendapat moral
dalam situasi konkrit. Tetapi suatu pendapat
moral harus terbuka bagi setiap
argumen, bantahan, pertanyaan, keraguan
pihak lain. Karena itu hati nurani tidak
menggantikan usaha kita untuk mempelajari
dengan teliti dan mendalam prinsip dan
norma moral.
Hati nurani bisa “tumpul” jika tidak diasah
dengan baik. Jadi hati nurani harus dididik.
Perlu keterbukaan dan kemauan belajar.
Perlu diperhatikan, bahwa mengikuti suara
hati belum tentu keputusan kita benar (hati
nurani bagaimanapun tetap dapat keliru).
17. Shame Culture Vs Guilt Culture
Shame Culture adalah Guilt culture adalah
kebudayaan dimana kebudayaan dimana
pengertian-pengertian pengertian-pengertian
seperti seperti
“kehormatan”, “reputasi”, “kebersalahan”, “dosa”, “
“nama tanggung-jawab” sangat
baik”, “status”, “gengsi” dipentingkan.
sangat ditekankan. Di sini yang penting dan
Di sini, bukan perbuatan dinilai adalah perbuatan
obyektif (jahat atau baik) obyektif yang dilakukan.
yang penting, tetapi Penilaian dilakukan oleh
diketahui atau tidak oleh diri sendiri.
orang lain. Sangsinya berasal dari
Sangsinya berasal dari dalam, yaitu rasa
luar, yaitu apa yang bersalah, atau
dikatakan dan difikirkan ketenangan batin.
oleh lingkungannya.