Dokumen tersebut membahas tentang asuhan neonatus dengan jejas persalinan seperti caput suksedaneum, cephal hematoma, trauma flexus brachialis, dan fraktur clavicula serta humerus. Memberikan definisi, etiologi, tanda-tanda, dan penanganan dari masing-masing kondisi tersebut.
4. A. Caput Suksedaneum
Definisi
: kelainan berupa timbunan getah bening
akibat dari tekanan uterus/dinding vagina pada
kepala bayi sebatas caput/ diluar peristoneum.
biasanya menghilang dalam 2-4 hari setelah lahir.
Etiologi : tekanan yang kuat pada kepala pada saat
memasuki jalan lahir.Keadaan ini bisa terjadi pada
partus lama atau persalinan dengan vacuum
ekstraksi.
5. …Lanjut caput
Tanda
:
1. Oedem di kepala
2. Perabaan teraba lembut,lunak
3. Oedem melampaui tulang tengkorak
4. Batas tidak jelas
5. Permukaan kulit berwarna
ungu/kemerahan
8. B.Cephal Hematoma
Pengertian
: pembengkakan pada kepala karena
adanya penumpukan darah yang disebabkan
perdarahan sub periostenum dan tidak pernah
melampaui batas sutura garis tengah.
Etiologi : tekanan jalan lahir yang terlalu lama,
molase yang terlalu kuat, dan partus dg
tindakan
9. … Lanjut Cephal Hematoma
Tanda
:
1. Kepala tampak bengkak dan berwarna merah
2. Tampak benjolan dengan batas yang tegas dan
tidak melampaui tulang tengkorak
3. Pada perabaan terasa mula-mula keras kemudian
menjadi lunak
4. Benjolan tampak jelas ± 6 sampai 8 jam setelah
lahir
5. Benjolan membesar pada hari kedua dan ketiga
6. Benjolan akan menghilang dalam
beberapa minggu
10. … Lanjut Cephal Hematoma
Penanganan
:
1. Jika ada luka di jaga agar tetap bersih dan kering
2. Lakukan pemberian vitamin K
3. Apabila terjadi fraktur tulang tengkorak, harus
dilakukan pemeriksaan lain seperti foto torak
4. Lakukan pemeriksaan radilogik apabila dicurigai
terdapat gangguan susunan saraf pusat, seperti
nampak benjolan yang sangat luas
11. … Lanjut Cephal Hematoma
Caput Succedaneum
Cephal Hematoma
Oedem
Hematoma
Tekanan
Trauma
Muncul saat lahit
Setelah lahir
Mengecil
Bertambah besar
Melewati garis sutura
X melewati garis sutura
Menghilang 24 jam max 1 mggu
Sampai 4-6 mggu
13. C. Trauma Flexus Brachialis
Pengertian : Kelumpuhan pada fleksus
brachialis yaitu serat saraf yang berjalan dari
tulang belakang C5-T1 kemudian melewati
bagian leher dan ketiak dan akhirnya
keseluruh lengan (atas dan bawah).
Etiologi : bayi makrosomi, presbo
Gejala : gangg moto lengan atas, lengan atas
kedudukan ekstensi dan abduksi,
jk anak diangkat lengan
menggantung,reflek moro dan
grap negatif
14. … Lanjut Trauma Flexus Brachialis
Penanganan : imobilisasi pada posisi
tertentu selama 1 – 2 minggu yang kemudian
diikuti program latihan. Pada trauma ini
imobilisasi dilakukan dengan cara fiksasi
lengan yang sakit dalam posisi yang
berlawanan dengan posisi karakteristik
kelumpuhan
16. D. Fraktur Clavicula dan F.Humerus
FRAKTUR CLAVICULA
Pengertian : Patah tulang clavicula pada
saat proses persalinan, biasanya karena
terjadi kesulitan dalam melahirkan bahu
pada kelahiran dengan presentasi kepala
dan melahirkan lengan pada presentasi
bokong
Penyebab : Makrosomia, Distosia bahu,
sungsang, persalinan traumatic
1.
17. … Lanjut F. Clavicula
Tanda
:
1. Bayi tidak dapat menggerakkan lengan
secara bebas pada sisi yang mengalami
gangguan
2. Bayi menjadi rewel karena sakit
3. Hilangnya reflek moro
4. Adanya krepitasi dan perubahan warna kulit
di daerah yang sakit
18. … Lanjut F. Clavicula
Penatalaksanaan
:
1. Batasi pergerakan bayi
2. Immobilisasi lengan dan bahu pada sisi yang
sakit
3. Rawat bayi dengan hati-hati
4. Berikan nutrisi yang adekuat
5. Rujuk
19. F. HUMERUS
Pengertian : patah tulang humerus karena
kesalahan teknik dalam melahirkan lengan
pada presentasi puncak kepala atau letak
sungsang dengan lengan membumbung ke
atas.
Tanda : Pada keadaan ini biasanya sisi yang
terkena tidak dapat digerakkan dan refleks
Moro pada sisi tersebut menghilang.
20. Gejala : Refleks moro asimetris, terabanya
deformitas dan krepitasi di daerah fraktur disertai
rasa sakit,terjadinya tangisan bayi pada gerakan
pasif.
Penanganan :
1. Imobilisasi lengan pada sisi bayi dengan siku fleksi 90
derajat selama 10 sampai 14 hari serta control nyeri
2. Daya penyembuhan fraktur tulang bagi yang berupa
fraktur tulang tumpang tindih ringan dengan
deformitas, umumnya akan baik.
3. Dalam masa pertumbuhan dan pembentukkan tulang
pada bayi, maka tulang yang fraktur
tersebut akan tumbuh dan akhirnya
mempunyai bentuk panjang yang normal