1. Hukum menjawab salam non muslim
Hukum menjawab salam seorang kafir dzimmi (kafir yang tdak memerangi atau memusuhi
kaum muslimin) adalah mubah , tetapi dengan ucapan tertentu, yaitu : wa alaikum saja. Dalilnya terdpat
dalam hadits yang diriwayatkan dari Anas ra. Ia berkata: “Rasulullah saw bersabda: apabila ahlul kitab
memberi salam kepadamu ucapkanlah “wa alaikum” (HR.Bukhari)
Hukum ternak kodok
Menurut mazhab syafi’I, kodok tergolong hewan yang haram dimakan, apalagi mati maka
tergolong bangkai dan najis. Jual beli hewan yang haram dimakan untuk dikonsumsi hukumnya adalah”
haram”Karena turut membantu di dalam perbuatan yang diharamkan.
Hukum pakaian dihinggapi lalat
Lalat yang hinggap di kotoran hewan kemudian hinggap di pakaian hukumnya najis tapi
dimaafkan(ma’fu) sehingga sah jika dikenakan dalam shalat( lihat kitab I’anatul Thalibin juz 1 hal 88)
Hukum anatomi(bedah) mayat
Rasulullah saw bersabda : “ sesungguhnya memecah satu bagian tulang dari orang mukmin yang
udah meninggal sama dengan memecah bagian dari tulangnya ketika masih hidup”.(HR.Ahmad,Abu
daud, Al-Baihaqi). Penjelasan dari hadits tersebut adalah melukai bgian dari mayat orang muslim sama
hukumnya dengan melukainya ketika masih hidup,dalam keterangan yang lain dinyatakan : apa yang
dirasakan tubuh ketika masih hidup juga tetap dapat dirasakan ketika sudah meninggal. Jadi hukum
anatomi mayat Haram hukumnya membedah mayat muslim, Karena perbuatan tersebut sangat
merendahkan terhadap jasadnya mayat muslim. Sedangkan dalih untuk kepentingan ilmu kedokteran
belum cukup dijadikan alasan untuk memperbolehkannya. Karena kepentingan paraktek kedokteran
masih belm sebanding dengan mengorbankan kehormatan muslim. Tapi para ahli fiqih
memperbolehkan membedah bagian perut mayat apabila didalamnya terdapat harta orang lain yang
tidak dapat diambil kecuali dengan membedahnya, jadi sebagai jalan keluarnya para dokter/para
praktek anatomi boleh membedah mayat non muslim saja.