SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Oleh:
KH. H. M. Shiddiq Al Jawi
 Kata kurban atau korban, berasal dari bahasa
Arab qurban, diambil dari kata : qaruba (fi’il
madhi) – yaqrabu (fi’il mudhari’) – qurban wa
qurbânan (mashdar). Artinya, mendekati
atau menghampiri (Matdawam, 1984).
 Menurut istilah, qurban adalah segala
sesuatu yang digunakan untuk mendekatkan
diri kepada Allah baik berupa hewan
sembelihan maupun yang lainnya (Ibrahim
Anis et.al, 1972). Dalam bahasa Arab, hewan
kurban disebut juga dengan istilah udh-hiyah
atau adh-dhahiyah
 Kata ini diambil dari kata dhuhâ, yaitu
waktu matahari mulai tegak yang
disyariatkan untuk melakukan
penyembelihan kurban, yakni kira-kira
pukul 07.00 – 10.00 (Ash Shan’ani, Subulus
Salam, IV/89).
 Udh-hiyah adalah hewan kurban (unta,
sapi, dan kambing) yang disembelih pada
hari raya Qurban dan hari-hari tasyriq
sebagai taqarrub (pendekatan diri) kepada
Allah (Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, XIII/155;
Al Ja’bari, 1994).
 Qurban hukumnya sunnah, tidak wajib.
Imam Malik, Asy Syafi’i, Abu Yusuf, Ishak
bin Rahawaih, Ibnul Mundzir, Ibnu Hazm
dan lainnya berkata,”Qurban itu hukumnya
sunnah bagi orang yang mampu (kaya),
bukan wajib, baik orang itu berada di
kampung halamannya (muqim), dalam
perjalanan (musafir), maupun dalam
mengerjakan haji.” (Matdawam, 1984)
 Ukuran “mampu” berqurban, hakikatnya
sama dengan ukuran kemampuan
shadaqah, yaitu mempunyai kelebihan
harta (uang) setelah terpenuhinya
kebutuhan pokok (al hajat al asasiyah) –
yaitu sandang, pangan, dan papan– dan
kebutuhan penyempurna (al hajat al
kamaliyah) yang lazim bagi seseorang. Jika
seseorang masih membutuhkan uang untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut,
maka dia terbebas dari menjalankan
sunnah qurban (Al Ja’bari, 1994) .
 Dasar kesunnahan qurban antara lain, firman
Allah SWT :
 ْ‫ر‬َ‫ح‬ْ‫ان‬َ‫و‬ َ‫ك‬ِّ‫ب‬َ‫ر‬ِّ‫ل‬ ِّ‫ل‬َ‫ص‬َ‫ف‬
 Maka dirikan (kerjakan) shalat karena
Tuhanmu, dan berqurbanlah.” (TQS Al Kautsar
: 2).

 ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ٌ‫ة‬َّ‫ن‬ ُ‫س‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫و‬ ِّ‫ر‬ ْ‫ح‬َّ‫الن‬ِّ‫ب‬ ُ‫ت‬ْ‫ر‬ِّ‫م‬ ُ‫أ‬

 “Aku diperintahkan (diwajibkan) untuk
menyembelih qurban, sedang qurban itu bagi
kamu adalah sunnah.”(HR.At-Tirmidzi)
 ِّ‫ج‬‫ا‬َ‫و‬ِّ‫ب‬ َ‫س‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ُ‫ر‬ ْ‫ح‬َّ‫الن‬ َّ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ب‬ِّ‫ت‬ُ‫ك‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ٍ‫ب‬
 “Telah diwajibkan atasku (Nabi SAW)
qurban dan ia tidak wajib atas kalian.”
(HR. Ad Daruquthni)
 Dua hadits di atas merupakan qarinah
(indikasi/petunjuk) bahwa qurban adalah
sunnah. Firman Allah SWT yang berbunyi
“wanhar” (dan berqurbanlah kamu) dalam
surat Al Kautas ayat 2 adalah tuntutan untuk
melakukan qurban (thalabul fi’li).
 Sedang hadits At Tirmidzi, “umirtu bi an nahri
wa huwa sunnatun lakum” (aku diperintahkan
untuk menyembelih qurban, sedang qurban itu
bagi kamu adalah sunnah), juga hadits Ad
Daruquthni “kutiba ‘alayya an nahru wa laysa
biwaajibin ‘alaykum” (telah diwajibkan atasku
qurban dan ia tidak wajib atas kalian);
merupakan qarinah bahwa thalabul fi’li yang ada
tidak bersifat jazim (keharusan), tetapi bersifat
ghairu jazim (bukan keharusan). Jadi, qurban itu
sunnah, tidak wajib. Namun benar, qurban
adalah wajib atas Nabi SAW, dan itu adalah salah
satu khususiyat beliau (lihat Rifa’i et.al.,
Terjemah Khulashah Kifayatul Akhyar, hal. 422).
 Orang yang mampu berqurban tapi tidak
berqurban, hukumnya makruh. Sabda Nabi
SAW:

 ْ‫ق‬َ‫ي‬ ‫ال‬َ‫ف‬ ِّ‫ح‬َ‫ض‬ُ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬َ‫و‬ ٌ‫ة‬َ‫ع‬ َ‫س‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬َ‫م‬‫نا‬ ‫ال‬َ‫ص‬ُ‫م‬ َّ‫ن‬َ‫ب‬َ‫ر‬

 “Barangsiapa yang mempunyai kemampuan
tetapi ia tidak berqurban, maka janganlah
sekali-kali ia menghampiri tempat shalat kami.”
(HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan Al Hakim, dari Abu
Hurairah RA. Menurut Imam Al Hakim, hadits ini
shahih. Lihat Subulus Salam IV/91)
 Perkataan Nabi “fa laa yaqrabanna
musholaanaa” (janganlah sekali-kali ia
menghampiri tempat shalat kami) adalah
suatu celaan (dzamm), yaitu tidak layaknya
seseorang -yang tak berqurban padahal
mampu– untuk mendekati tempat sholat Idul
Adh-ha. Namun ini bukan celaan yang
sangat/berat (dzamm syanii’) seperti halnya
predikat fahisyah (keji), atau min ‘amalisy
syaithan (termasuk perbuatan syetan), atau
miitatan jaahiliyatan (mati jahiliyah) dsb.
 Namun hukum qurban dapat menjadi wajib,
jika menjadi nadzar seseorang, sebab
memenuhi nadzar adalah wajib sesuai hadits
Nabi SAW :
 َ‫و‬ ُ‫ه‬ْ‫ع‬ِّ‫ط‬ُ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫ف‬ َ َّ‫اَّلل‬ َ‫ع‬‫ي‬ِّ‫ط‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ر‬َ‫ذ‬َ‫ن‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ي‬ِّ‫ص‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ر‬َ‫ذ‬َ‫ن‬ ْ‫ن‬َ‫م‬
ِّ‫ه‬ِّ‫ص‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ ‫ال‬َ‫ف‬
 “Barangsiapa yang bernadzar untuk ketaatan
kepada Allah, maka hendaklah ia
melaksanakannya. Barangsiapa yang bernadzar
untuk kemaksiatan kepada Allah, maka
janganlah ia melaksanakannya.” (HR al-Bukhari,
Abu Dawud, al-Tirmidzi)
 Qurban juga menjadi wajib, jika seseorang
(ketika membeli kambing, misalnya)
berkata,”Ini milik Allah,” atau “Ini
binatang qurban.” (Sayyid Sabiq, 1987; Al
Jabari, 1994).
 Berqurban merupakan amal yang paling
dicintai Allah SWT pada saat Idul Adh-ha.
Sabda Nabi SAW
 ً‫ال‬َ‫م‬َ‫ع‬ ِّ‫ر‬ْ‫ح‬َّ‫الن‬ َ‫م‬ْ‫و‬َ‫ي‬ َ‫م‬َ‫د‬‫آ‬ ُ‫ن‬ْ‫ب‬‫ا‬ َ‫ل‬ِّ‫م‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫م‬ِّ َّ‫اَّلل‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِّ‫إ‬ َّ‫ب‬َ‫ح‬َ‫أ‬
ٍ‫م‬َ‫د‬ ِّ‫ة‬َ‫اق‬َ‫ر‬ِّ‫ه‬ ْ‫ن‬ِّ‫م‬ َّ‫ل‬َ‫ج‬َ‫و‬ َّ‫ز‬َ‫ع‬
 “Tidak ada suatu amal anak Adam pada
hari raya Qurban yang lebih dicintai Allah
selain menyembelih qurban.” (HR. At
Tirmidzi) (Abdurrahman, 1990)
 Berdasarkan hadits itu Imam Ahmad bin
Hambal, Abuz Zanad, dan Ibnu Taimiyah
berpendapat,”Menyembelih hewan pada
hari raya Qurban, aqiqah (setelah
mendapat anak), dan hadyu (ketika haji),
lebih utama daripada shadaqah yang
nilainya sama.” (Al Jabari, 1994).
 Tetesan darah hewan qurban akan
memintakan ampun bagi setiap dosa orang
yang berqurban. Sabda Nabi SAW :
 ‫يغفر‬ ‫فانه‬ ‫اضحيتك‬ ‫فاشهدي‬ ‫قومي‬ ‫فاطمة‬ ‫يا‬
‫ذنب‬ ‫كل‬ ‫دمها‬ ‫من‬ ‫من‬ ‫تقطر‬ ‫قطرة‬ ‫باول‬ ‫لك‬
‫عملته‬
 “Hai Fathimah, bangunlah dan
saksikanlah qurbanmu. Karena setiap
tetes darahnya akan memohon ampunan
dari setiap dosa yang telah kaulakukan…”
(HR al-Baihaqi, lihat Sayyid Sabiq, Fikih
Sunnah XIII/165)
 Waktu
 Qurban dilaksanakan setelah sholat Idul
Adh-ha tanggal 10 Zulhijjah, hingga akhir
hari Tasyriq (sebelum maghrib), yaitu
tanggal 13 Zulhijjah. Qurban tidak sah bila
disembelih sebelum sholat Idul Adh-ha.
Sabda Nabi SAW:
 َ‫ذ‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِّ‫إ‬َ‫ف‬ ِّ‫ة‬ َ‫ال‬َّ‫الص‬ َ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ق‬ َ‫ح‬َ‫ب‬َ‫ذ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ ِّ‫ه‬ِّ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ِّ‫ل‬ َ‫ح‬َ‫ب‬
َ‫ة‬َّ‫ن‬ ُ‫س‬ َ‫اب‬َ‫ص‬َ‫أ‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫ك‬ ُ‫س‬ُ‫ن‬ َّ‫م‬َ‫ت‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ِّ‫ة‬ َ‫ال‬َّ‫الص‬ َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ َ‫ح‬َ‫ب‬َ‫ذ‬
َ‫ين‬ِّ‫م‬ِّ‫ل‬ ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ال‬
 “Barangsiapa menyembelih qurban
sebelum sholat Idul Adh-ha (10 Zulhijjah)
maka sesungguhnya ia menyembelih untuk
dirinya sendiri. Dan barangsiapa
menyembelih qurban sesudah sholat Idul
Adh-ha, maka sesungguhnya ia telah
menyempurnakan ibadahnya (berqurban)
dan telah sesuai dengan sunnah
(ketentuan) Islam.” (HR. Bukhari)
 Sabda Nabi SAW :
 ٌ‫ح‬ْ‫ب‬َ‫ذ‬ ِّ‫ق‬‫ي‬ِّ‫ر‬ ْ‫ش‬َّ‫الت‬ ِّ‫م‬‫ا‬َّ‫ي‬َ‫أ‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬
 “Semua hari tasyriq (tanggal 11, 12, dan 13
Zulhijjah) adalah waktu untuk menyembelih
qurban.” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)
 Menyembelih qurban sebaiknya pada siang
hari, bukan malam hari pada tanggal-tanggal
yang telah ditentukan itu. Menyembelih pada
malam hari hukumnya sah, tetapi makruh.
Demikianlah pendapat para imam seperti Imam
Abu Hanifah, Asy Syafi’i, Ahmad, Abu Tsaur,
dan jumhur ulama (Matdawam, 1984).
 Perlu dipahami, bahwa penentuan tanggal 10
Zulhijjah adalah berdasarkan ru`yat yang
dilakukan oleh Amir (penguasa) Makkah, sesuai
hadits Nabi SAW dari sahabat Husain bin Harits Al
Jadali RA (HR. Abu Dawud, Sunan Abu Dawud
hadits no.1991). Jadi, penetapan 10 Zulhijjah
tidak menurut hisab yang bersifat lokal
(Indonesia saja misalnya), tetapi mengikuti
ketentuan dari Makkah. Patokannya, adalah
waktu para jamaah haji melakukan wukuf di
Padang Arafah (9 Zulhijjah), maka keesokan
harinya berarti 10 Zulhijjah bagi kaum muslimin
di seluruh dunia.
 Diutamakan, tempat penyembelihan
qurban adalah di dekat tempat sholat Idul
Adh-ha dimana kita sholat (misalnya
lapangan atau masjid), sebab Rasulullah
SAW berbuat demikian (HR. Bukhari).
Tetapi itu tidak wajib, karena Rasulullah
juga mengizinkan penyembelihan di rumah
sendiri (HR. Muslim). Sahabat Abdullah bin
Umar RA menyembelih qurban di manhar,
yaitu pejagalan atau rumah pemotongan
hewan (Abdurrahman, 1990).
 Hewan yang boleh dijadikan qurban adalah :
unta, sapi, dan kambing (atau domba). Selain
tiga hewan tersebut, misalnya ayam, itik, dan
ikan, tidak boleh dijadikan qurban (Sayyid
Sabiq, 1987; Al Jabari, 1994). Allah SWT
berfirman:
 ِّ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ق‬َ‫ز‬َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ِّ َّ‫اَّلل‬ َ‫م‬ ْ‫اس‬ ‫وا‬ُ‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ذ‬َ‫ي‬ِّ‫ل‬ِّ‫م‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ن‬َ ْْ‫ا‬ ِّ‫ة‬َ‫م‬‫ي‬ِّ‫ه‬َ‫ب‬ ْ‫ن‬
 “…supaya mereka menyebut nama Allah
terhadap hewan ternak (bahimatul an’am)
yang telah direzekikan Allah kepada mereka.”
(TQS Al Hajj : 34)
 Dalam bahasa Arab, kata bahimatul an’aam
(binatang ternak) hanya mencakup unta,
sapi, dan kambing, bukan yang lain (Al
Jabari, 1994).
 Prof. Mahmud Yunus dalam kitabnya Al Fiqh
Al Wadhih III/3 membolehkan berkurban
dengan kerbau (jamus), sebab disamakan
dengan sapi.
 Dalam berqurban boleh menyembelih
hewan jantan atau betina, tidak ada
perbedaan, sesuai hadits-hadits Nabi SAW
yang bersifat umum mencakup kebolehan
berqurban dengan jenis jantan dan betina,
dan tidak melarang salah satu jenis kelamin
(Sayyid Sabiq, 1987; Abdurrahman, 1990)
Sesuai hadits-hadits Nabi SAW,
dianggap mencukupi,
berqurban dengan
kambing/domba berumur satu
tahun masuk tahun kedua, sapi
(atau kerbau) berumur dua
tahun masuk tahun ketiga, dan
unta berumur lima tahun
(Sayyid Sabiq, 1987; Mahmud
Yunus, 1936).
 Hewan yang dikurbankan haruslah mulus, sehat, dan
bagus. Tidak boleh ada cacat atau cedera pada tubuhnya.
Sudah dimaklumi, qurban adalah taqarrub kepada Allah.
Maka usahakan hewannya berkualitas prima dan top,
bukan kualitas sembarangan (Rifa’i et.al, 1978)
 Berdasarkan hadits-hadits Nabi SAW, tidak dibenarkan
berkurban dengan hewan :
 yang nyata-nyata buta sebelah,
 yang nyata-nyata menderita penyakit (dalam keadaan
sakit),
 yang nyata-nyata pincang jalannya,
 yang nyata-nyata lemah kakinya serta kurus,
 yang tidak ada sebagian tanduknya,
 yang tidak ada sebagian kupingnya,
 yang terpotong hidungnya,
 yang pendek ekornya (karena terpotong/putus)
 Seekor kambing berlaku untuk satu orang. Tak ada
qurban patungan (berserikat) untuk satu ekor
kambing. Sedangkan seekor unta atau sapi, boleh
patungan untuk tujuh orang (HR. Muslim). Lebih
utama, satu orang berqurban satu ekor unta atau sapi
 Perlu ditambahkan, bahwa dalam satu keluarga
(rumah), bagaimana pun besarnya keluarga itu,
dianjurkan ada seorang yang berkurban dengan
seekor kambing. Itu sudah memadai dan syiar Islam
telah ditegakkan, meskipun yang mendapat pahala
hanya satu orang, yaitu yang berkurban itu sendiri.
Hadits Nabi SAW:
 ْ‫ض‬
ُ
‫أ‬ ٍ‫م‬‫ا‬َ‫ع‬ ِّ‫ل‬ُ‫ك‬ ‫ي‬ِّ‫ف‬ ٍ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ِّ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ ِّ‫ل‬ُ‫ك‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َّ‫ن‬ِّ‫إ‬ً‫ة‬َّ‫ي‬ِّ‫ح‬
 “Dianjurkan bagi setiap keluarga dalam setiap tahun
menyembelih qurban.” (HR. Ahmad, Abu Dawud,
Tirmidzi, An Nasa`i, dan Ibnu Majah)
 Hewan yang akan dikurbankan dibaringkan
ke sebelah rusuknya yang kiri dengan posisi
mukanya menghadap ke arah kiblat, diiringi
dengan membaca doa “Robbanaa taqabbal
minnaa innaka antas samii’ul ‘aliim.”
(Artinya : Ya Tuhan kami, terimalah
kiranya qurban kami ini, sesungguhnya
Engkau Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.)
 Penyembelih meletakkan kakinya yang
sebelah di atas leher hewan, agar hewan
itu tidak menggerak-gerakkan kepalanya
atau meronta.
 Penyembelih melakukan penyembelihan,
sambil membaca : “Bismillaahi Allaahu
akbar.” (Artinya : Dengan nama Allah,
Allah Maha Besar). (Dapat pula ditambah
bacaan shalawat atas Nabi SAW. Para
penonton pun dapat turut memeriahkan
dengan gema takbir “Allahu akbar!”)
 Kemudian penyembelih membaca doa
kabul (doa supaya qurban diterima Allah)
yaitu : “Allahumma minka wa ilayka.
Allahumma taqabbal min …” (sebut nama
orang yang berkurban). (Artinya : Ya Allah,
ini adalah dari-Mu dan akan kembali
kepada-Mu. Ya Allah, terimalah dari…. )
(Ad Dimasyqi, 1993; Matdawam, 1984;
Rifa’i et.al., 1978; Rasjid, 1990)
 Penyembelihan, yang afdhol dilakukan oleh
yang berqurban itu sendiri, sekali pun dia
seorang perempuan. Namun boleh
diwakilkan kepada orang lain, dan sunnah
yang berqurban menyaksikan
penyembelihan itu (Matdawam, 1984; Al
Jabari, 1994).
 Dalam penyembelihan, wajib terdapat 4
(empat) rukun penyembelihan, yaitu :
 Pertama, Adz Dzaabih (penyembelih), yaitu
setiap muslim, meskipun anak-anak, tapi harus
yang mumayyiz (sekitar 7 tahun). Boleh
memakan sembelihan Ahli Kitab (Yahudi dan
Nashrani), menurut mazhab Syafi’i. Menurut
mazhab Hanafi, makruh, dan menurut mazhab
Maliki, tidak sempurna, tapi dagingnya halal.
Jadi, sebaiknya penyembelihnya muslim. (Al
Jabari, 1994).
 Kedua, Adz Dzabiih, yaitu hewan yang
disembelih.Telah diterangkan sebelumnya.
 Ketiga, Al Aalah, yaitu setiap alat yang
dengan ketajamannya dapat digunakan
menyembelih hewan, seperti pisau besi,
tembaga, dan lainnya. Tidak boleh
menyembelih dengan gigi, kuku, dan tulang
hewan (HR. Bukhari dan Muslim).
 Keempat, Adz Dzabh, yaitu
penyembelihannya itu sendiri.
Penyembelihan wajib memutuskan hulqum
(saluran nafas) dan mari` (saluran
makanan). (Mahmud Yunus, 1936)
 Sesudah hewan disembelih, sebaiknya
penanganan hewan qurban (pengulitan dan
pemotongan) baru dilakukan setelah hewan
diyakini telah mati. Hukumnya makruh
menguliti hewan sebelum nafasnya habis dan
aliran darahnya berhenti (Al Jabari, 1994).
 Dari segi fakta, hewan yang sudah disembelih
tapi belum mati, otot-ototnya sedang
berkontraksi karena stress. Jika dalam kondisi
demikian dilakukan pengulitan dan
pemotongan, dagingnya akan alot alias tidak
empuk. Sedang hewan yang sudah mati otot-
ototnya akan mengalami relaksasi sehingga
dagingnya akan empuk.
 Ketentuannya, disunnahkan bagi orang
yang berqurban, untuk memakan daging
qurban, dan menyedekahkannya kepada
orang-orang fakir, dan menghadiahkan
kepada karib kerabat. Nabi SAW bersabda :
 ‫و‬ُ‫ر‬ِّ‫خ‬َّ‫اد‬َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫م‬ِّ‫ع‬ْ‫ط‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬َ‫ف‬
 “Makanlah daging qurban itu, dan
berikanlah kepada fakir-miskin, dan
simpanlah.” (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi,
hadits shahih)
 Berdasarkan hadits itu, pemanfaatan daging
qurban dilakukan menjadi tiga bagian/cara, yaitu
: makanlah, berikanlah kepada fakir miskin, dan
simpanlah. Namun pembagian ini sifatnya tidak
wajib, tapi mubah (lihat Ibnu Rusyd, Bidayatul
Mujtahid I/352; Al Jabari, 1994; Sayyid Sabiq,
1987).
 Orang yang berqurban, disunnahkan turut
memakan daging qurbannya sesuai hadits di atas.
Boleh pula mengambil seluruhnya untuk dirinya
sendiri. Jika diberikan semua kepada fakir-
miskin, menurut Imam Al Ghazali, lebih baik.
Dianjurkan pula untuk menyimpan untuk diri
sendiri, atau untuk keluarga, tetangga, dan teman
karib (Al Jabari, 1994; Rifa’i et.al, 1978).
 Akan tetapi jika daging qurban sebagai
nadzar, maka wajib diberikan semua
kepada fakir-miskin dan yang berqurban
diharamkan memakannya, atau menjualnya
(Ad Dimasyqi, 1993; Matdawam, 1984)
 Pembagian daging qurban kepada fakir dan
miskin, boleh dilakukan hingga di luar
desa/ tempat dari tempat penyembelihan
(Al Jabari, 1994).
 Ibnu Qudamah (mazhab Hambali) dan yang lainnya
(Al Hasan dan Abu Tsaur, dan segolongan ulama
Hanafiyah) mengatakan boleh. Namun menurut
Imam Malik dan Al Laits, lebih utama diberikan
kepada muslim (Al Jabari, 1994).
 Penyembelih (jagal), tidak boleh diberi upah dari
qurban. Kalau mau memberi upah, hendaklah
berasal dari orang yang berqurban dan bukan dari
qurban (Abdurrahman, 1990). Hal itu sesuai hadits
Nabi SAW dari sahabat Ali bin Abi Thalib RA :
 ‫ا‬ً‫ئ‬ْ‫ي‬ َ‫ش‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِّ‫م‬ َ‫ر‬ِّ‫ز‬‫ا‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ َ‫ي‬ِّ‫ط‬ ْ‫ع‬
ُ
‫أ‬ َ‫َل‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫و‬

 “…(Rasulullah memerintahkan kepadaku) untuk
tidak memberikan kepada penyembelih sesuatu
daripadanya (hewan qurban).” (HR. Bukhari dan
Muslim) (Al Jabari, 1994)
 Menjual kulit hewan adalah haram, demikianlah
pendapat jumhur ulama (Ibnu Rusyd, Bidayatul
Mujtahid I/352). Dalilnya sabda Nabi SAW:

 ُ‫ل‬ُ‫ك‬َ‫ف‬ ِّ‫ي‬ِّ‫ح‬‫ا‬َ‫ض‬َ ْْ‫ا‬َ‫و‬ ِّ‫ي‬ْ‫د‬َ‫ه‬ْ‫ال‬ َ‫م‬‫و‬ُ‫ح‬ُ‫ل‬ ‫وا‬ُ‫يع‬ِّ‫ب‬َ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫و‬‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫د‬َ‫ص‬َ‫ت‬َ‫و‬ ‫وا‬
‫ا‬َ‫وه‬ُ‫يع‬ِّ‫ب‬َ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِّ‫د‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ج‬ِّ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫ع‬ِّ‫ت‬ْ‫م‬َ‫ت‬ ْ‫اس‬َ‫و‬

 “Dan janganlah kalian menjual daging hadyu (qurban
orang haji) dan daging qurban. Makanlah dan
sedekahkanlah dagingnya itu, ambillah manfaat
kulitnya, dan jangan kamu menjualnya…”(HR. Ahmad)
(Matdawam, 1984).
 Sebagian ulama seperti segolongan penganut mazhab
Hanafi, Al Hasan, dan Al Auza’i membolehkannya. Tapi
pendapat yang lebih kuat, dan berhati-hati (ihtiyath),
adalah janganlah orang yang berqurban menjual kulit
hewan qurban. Imam Ahmad bin Hambal sampai
berkata,”Subhanallah ! Bagaimana harus menjual kulit
hewan qurban, padahal ia telah dijadikan sebagai milik
Allah ?” (Al Jabari, 1994).
 hendaklah orang yang berqurban melaksanakan
qurban karena Allah semata. Jadi niatnya haruslah
ikhlas lillahi ta’ala, yang lahir dari ketaqwaan yang
mendalam dalam dada kita. Bukan berqurban karena
riya` agar dipuji-puji sebagai orang kaya, orang
dermawan, atau politisi yang peduli rakyat, dan
sebagainya. Sesungguhnya yang sampai kepada Allah
SWT adalah taqwa kita, bukan daging dan darah
qurban kita. Allah SWT berfirman:
 ْ‫ن‬ِّ‫ك‬َ‫ل‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫اؤ‬َ‫م‬ِّ‫د‬ َ‫َل‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫م‬‫و‬ُ‫ح‬ُ‫ل‬ َ َّ‫اَّلل‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫ل‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِّ‫م‬ َ‫و‬ْ‫ق‬َّ‫الت‬ ُ‫ه‬ُ‫ال‬َ‫ن‬َ‫ي‬
 “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak
dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketaqwaan
daripada kamulah yang mencapainya.” (TQS Al Hajj :
37)

More Related Content

What's hot

Ibadah Korban Dalam Islam
Ibadah Korban Dalam IslamIbadah Korban Dalam Islam
Ibadah Korban Dalam Islamfrubo
 
Seputar fiqih kurban 31 juli 2020
Seputar fiqih kurban 31 juli 2020Seputar fiqih kurban 31 juli 2020
Seputar fiqih kurban 31 juli 2020MaulanaFirdaus19
 
Solusi Syariah Untuk Bisnis Saat Wabah
Solusi Syariah Untuk Bisnis Saat WabahSolusi Syariah Untuk Bisnis Saat Wabah
Solusi Syariah Untuk Bisnis Saat WabahAnas Wibowo
 
Tebar qurban
Tebar qurbanTebar qurban
Tebar qurbanNur Rokim
 
16 orang yang terkena laknat
16 orang yang terkena laknat16 orang yang terkena laknat
16 orang yang terkena laknatFahmi Mubarok
 
Bab 5 qurban dan aqiqah
Bab 5 qurban dan aqiqahBab 5 qurban dan aqiqah
Bab 5 qurban dan aqiqahwahyudinia112
 
Allah swt melaknat mereka yang menyakiti kaum mukmin
Allah swt melaknat mereka yang menyakiti kaum mukminAllah swt melaknat mereka yang menyakiti kaum mukmin
Allah swt melaknat mereka yang menyakiti kaum mukminRizky Faisal
 
Indahnya keutamaan menjenguk orang sakit
Indahnya keutamaan menjenguk orang sakitIndahnya keutamaan menjenguk orang sakit
Indahnya keutamaan menjenguk orang sakitErman Hidayat
 
Bersegera Melaksanakan Syariat v3
Bersegera Melaksanakan Syariat v3Bersegera Melaksanakan Syariat v3
Bersegera Melaksanakan Syariat v3Erwin Wahyu
 
Riyadhus Shalihin Bab 1 -3 ppt
Riyadhus Shalihin Bab 1 -3 pptRiyadhus Shalihin Bab 1 -3 ppt
Riyadhus Shalihin Bab 1 -3 pptsoleh solehudin
 
Materi tekpen kel.3
Materi tekpen kel.3Materi tekpen kel.3
Materi tekpen kel.3Elyn_Noriin
 
Hukum Ihtikar (Menimbun Barang Dagangan)
Hukum Ihtikar (Menimbun Barang Dagangan)Hukum Ihtikar (Menimbun Barang Dagangan)
Hukum Ihtikar (Menimbun Barang Dagangan)Anas Wibowo
 

What's hot (20)

Ibadah Korban Dalam Islam
Ibadah Korban Dalam IslamIbadah Korban Dalam Islam
Ibadah Korban Dalam Islam
 
Fiqh Qurban
Fiqh QurbanFiqh Qurban
Fiqh Qurban
 
Tafsir ayat qishos
Tafsir ayat qishosTafsir ayat qishos
Tafsir ayat qishos
 
Seputar fiqih kurban 31 juli 2020
Seputar fiqih kurban 31 juli 2020Seputar fiqih kurban 31 juli 2020
Seputar fiqih kurban 31 juli 2020
 
Solusi Syariah Untuk Bisnis Saat Wabah
Solusi Syariah Untuk Bisnis Saat WabahSolusi Syariah Untuk Bisnis Saat Wabah
Solusi Syariah Untuk Bisnis Saat Wabah
 
Tebar qurban
Tebar qurbanTebar qurban
Tebar qurban
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Ibadah qurban
Ibadah qurbanIbadah qurban
Ibadah qurban
 
16 orang yang terkena laknat
16 orang yang terkena laknat16 orang yang terkena laknat
16 orang yang terkena laknat
 
Bab 5 qurban dan aqiqah
Bab 5 qurban dan aqiqahBab 5 qurban dan aqiqah
Bab 5 qurban dan aqiqah
 
Allah swt melaknat mereka yang menyakiti kaum mukmin
Allah swt melaknat mereka yang menyakiti kaum mukminAllah swt melaknat mereka yang menyakiti kaum mukmin
Allah swt melaknat mereka yang menyakiti kaum mukmin
 
Agama2
Agama2Agama2
Agama2
 
The power of kurban
The power of kurbanThe power of kurban
The power of kurban
 
Himpunan 50 hadits_pilihan
Himpunan 50 hadits_pilihanHimpunan 50 hadits_pilihan
Himpunan 50 hadits_pilihan
 
Indahnya keutamaan menjenguk orang sakit
Indahnya keutamaan menjenguk orang sakitIndahnya keutamaan menjenguk orang sakit
Indahnya keutamaan menjenguk orang sakit
 
Bersegera Melaksanakan Syariat v3
Bersegera Melaksanakan Syariat v3Bersegera Melaksanakan Syariat v3
Bersegera Melaksanakan Syariat v3
 
Riyadhus Shalihin Bab 1 -3 ppt
Riyadhus Shalihin Bab 1 -3 pptRiyadhus Shalihin Bab 1 -3 ppt
Riyadhus Shalihin Bab 1 -3 ppt
 
MAKALAH QURBAN
MAKALAH QURBANMAKALAH QURBAN
MAKALAH QURBAN
 
Materi tekpen kel.3
Materi tekpen kel.3Materi tekpen kel.3
Materi tekpen kel.3
 
Hukum Ihtikar (Menimbun Barang Dagangan)
Hukum Ihtikar (Menimbun Barang Dagangan)Hukum Ihtikar (Menimbun Barang Dagangan)
Hukum Ihtikar (Menimbun Barang Dagangan)
 

Viewers also liked

Revenue Accounting
Revenue AccountingRevenue Accounting
Revenue AccountingCentrecom
 
Jamie Gorski at Landlord WEBCON 2014
Jamie Gorski at Landlord WEBCON 2014Jamie Gorski at Landlord WEBCON 2014
Jamie Gorski at Landlord WEBCON 2014LandlordWebCon
 
Douglas Laboratories Supplements
Douglas Laboratories SupplementsDouglas Laboratories Supplements
Douglas Laboratories SupplementsDyna Smith
 
Shaklee is a Leadership Business
Shaklee is a Leadership Business Shaklee is a Leadership Business
Shaklee is a Leadership Business Cindy McAsey
 
5 string bluegrass banjo photo album slideshare
5 string bluegrass banjo photo album slideshare5 string bluegrass banjo photo album slideshare
5 string bluegrass banjo photo album slidesharefenderleo2
 
il portale Dati.gov.it e l’Infografica su open data in Italia
il portale Dati.gov.it e l’Infografica su open data in Italia il portale Dati.gov.it e l’Infografica su open data in Italia
il portale Dati.gov.it e l’Infografica su open data in Italia DatiGovIT
 
First line customer support
First line customer supportFirst line customer support
First line customer supportCentrecom
 
Proyecto eTwinning "Poniendo Voz"
Proyecto eTwinning "Poniendo Voz"Proyecto eTwinning "Poniendo Voz"
Proyecto eTwinning "Poniendo Voz"jorge_profesor
 
Tablet Friendly Web Design - Best Practices for Financial Services
Tablet Friendly Web Design - Best Practices for Financial ServicesTablet Friendly Web Design - Best Practices for Financial Services
Tablet Friendly Web Design - Best Practices for Financial ServicesCorporate Insight
 
Innovative work roshna work
Innovative work roshna workInnovative work roshna work
Innovative work roshna workSano Anil
 
Semia shokovykh
Semia shokovykhSemia shokovykh
Semia shokovykhklepa.ru
 
How Level3 Communications Took the "Blah" Out of Corporate Blogging, presente...
How Level3 Communications Took the "Blah" Out of Corporate Blogging, presente...How Level3 Communications Took the "Blah" Out of Corporate Blogging, presente...
How Level3 Communications Took the "Blah" Out of Corporate Blogging, presente...WordofMouth.org
 
บทที่ 2p (1)
บทที่ 2p (1)บทที่ 2p (1)
บทที่ 2p (1)pornnapafang
 
Medweb’s Telemedicine Solution
Medweb’s Telemedicine SolutionMedweb’s Telemedicine Solution
Medweb’s Telemedicine SolutionPeter Killcommons
 

Viewers also liked (19)

Motorola+EX226+specification
Motorola+EX226+specificationMotorola+EX226+specification
Motorola+EX226+specification
 
Revenue Accounting
Revenue AccountingRevenue Accounting
Revenue Accounting
 
Hail storms - elementary level
Hail storms - elementary levelHail storms - elementary level
Hail storms - elementary level
 
Clouds, storms & the bible
Clouds, storms & the bibleClouds, storms & the bible
Clouds, storms & the bible
 
Jamie Gorski at Landlord WEBCON 2014
Jamie Gorski at Landlord WEBCON 2014Jamie Gorski at Landlord WEBCON 2014
Jamie Gorski at Landlord WEBCON 2014
 
Douglas Laboratories Supplements
Douglas Laboratories SupplementsDouglas Laboratories Supplements
Douglas Laboratories Supplements
 
Bliny
BlinyBliny
Bliny
 
Shaklee is a Leadership Business
Shaklee is a Leadership Business Shaklee is a Leadership Business
Shaklee is a Leadership Business
 
5 string bluegrass banjo photo album slideshare
5 string bluegrass banjo photo album slideshare5 string bluegrass banjo photo album slideshare
5 string bluegrass banjo photo album slideshare
 
il portale Dati.gov.it e l’Infografica su open data in Italia
il portale Dati.gov.it e l’Infografica su open data in Italia il portale Dati.gov.it e l’Infografica su open data in Italia
il portale Dati.gov.it e l’Infografica su open data in Italia
 
First line customer support
First line customer supportFirst line customer support
First line customer support
 
Proyecto eTwinning "Poniendo Voz"
Proyecto eTwinning "Poniendo Voz"Proyecto eTwinning "Poniendo Voz"
Proyecto eTwinning "Poniendo Voz"
 
Tablet Friendly Web Design - Best Practices for Financial Services
Tablet Friendly Web Design - Best Practices for Financial ServicesTablet Friendly Web Design - Best Practices for Financial Services
Tablet Friendly Web Design - Best Practices for Financial Services
 
Innovative work roshna work
Innovative work roshna workInnovative work roshna work
Innovative work roshna work
 
Dokbat 2016 plenary
Dokbat 2016 plenaryDokbat 2016 plenary
Dokbat 2016 plenary
 
Semia shokovykh
Semia shokovykhSemia shokovykh
Semia shokovykh
 
How Level3 Communications Took the "Blah" Out of Corporate Blogging, presente...
How Level3 Communications Took the "Blah" Out of Corporate Blogging, presente...How Level3 Communications Took the "Blah" Out of Corporate Blogging, presente...
How Level3 Communications Took the "Blah" Out of Corporate Blogging, presente...
 
บทที่ 2p (1)
บทที่ 2p (1)บทที่ 2p (1)
บทที่ 2p (1)
 
Medweb’s Telemedicine Solution
Medweb’s Telemedicine SolutionMedweb’s Telemedicine Solution
Medweb’s Telemedicine Solution
 

Similar to OPTIMALISASI QURBAN (20)

Fiqih Qurban (Bagian 1).pdf
Fiqih Qurban (Bagian 1).pdfFiqih Qurban (Bagian 1).pdf
Fiqih Qurban (Bagian 1).pdf
 
Hukum hukum qurban
Hukum hukum qurbanHukum hukum qurban
Hukum hukum qurban
 
ppt fiqih
ppt fiqihppt fiqih
ppt fiqih
 
Panduan qurban untuk kita semua dam mudah.pptx
Panduan qurban untuk kita semua dam mudah.pptxPanduan qurban untuk kita semua dam mudah.pptx
Panduan qurban untuk kita semua dam mudah.pptx
 
fiqhqurban-160819175750.pptx
fiqhqurban-160819175750.pptxfiqhqurban-160819175750.pptx
fiqhqurban-160819175750.pptx
 
FIQIH QURBAN JULEHA.pptx
FIQIH QURBAN JULEHA.pptxFIQIH QURBAN JULEHA.pptx
FIQIH QURBAN JULEHA.pptx
 
HAJI DAN UMRAH PENGERTIAN.pptx
HAJI DAN UMRAH PENGERTIAN.pptxHAJI DAN UMRAH PENGERTIAN.pptx
HAJI DAN UMRAH PENGERTIAN.pptx
 
Haji.pptx
Haji.pptxHaji.pptx
Haji.pptx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Presentasi Fiqh 6 ( Kisi)
Presentasi Fiqh 6 ( Kisi)Presentasi Fiqh 6 ( Kisi)
Presentasi Fiqh 6 ( Kisi)
 
Berkurban 9.1
Berkurban 9.1 Berkurban 9.1
Berkurban 9.1
 
Khutbah ttg qurban
Khutbah ttg qurbanKhutbah ttg qurban
Khutbah ttg qurban
 
E book FIQH NIAT
E book FIQH NIATE book FIQH NIAT
E book FIQH NIAT
 
Juleha (kemenag).pptx
Juleha (kemenag).pptxJuleha (kemenag).pptx
Juleha (kemenag).pptx
 
KHUTBAH JUMAT.pdf
KHUTBAH JUMAT.pdfKHUTBAH JUMAT.pdf
KHUTBAH JUMAT.pdf
 
_Ghozali_Ibadah Nu Mabrur untuk dakwah.pptx
_Ghozali_Ibadah Nu Mabrur untuk dakwah.pptx_Ghozali_Ibadah Nu Mabrur untuk dakwah.pptx
_Ghozali_Ibadah Nu Mabrur untuk dakwah.pptx
 

More from Nurlinda Ummu Ridho

More from Nurlinda Ummu Ridho (10)

Gender dalam-hukum-islam
Gender dalam-hukum-islam Gender dalam-hukum-islam
Gender dalam-hukum-islam
 
Sombong
SombongSombong
Sombong
 
Taqwa menurut Imam Ali
Taqwa menurut Imam AliTaqwa menurut Imam Ali
Taqwa menurut Imam Ali
 
Makna Sebenar ber-Kasih Sayang dan men_Cinta Ultimate true love by ustd.Felix...
Makna Sebenar ber-Kasih Sayang dan men_Cinta Ultimate true love by ustd.Felix...Makna Sebenar ber-Kasih Sayang dan men_Cinta Ultimate true love by ustd.Felix...
Makna Sebenar ber-Kasih Sayang dan men_Cinta Ultimate true love by ustd.Felix...
 
Sahabat dunia akhirat
Sahabat dunia akhiratSahabat dunia akhirat
Sahabat dunia akhirat
 
Qimatul Amal (nIlai suatu perbuatan)
Qimatul Amal (nIlai suatu perbuatan)Qimatul Amal (nIlai suatu perbuatan)
Qimatul Amal (nIlai suatu perbuatan)
 
Kedudukan doa dalam islam
Kedudukan doa dalam islamKedudukan doa dalam islam
Kedudukan doa dalam islam
 
QADHA & QADAR
QADHA & QADAR QADHA & QADAR
QADHA & QADAR
 
POTENSI DIRI
POTENSI DIRIPOTENSI DIRI
POTENSI DIRI
 
Akhlak dalam pandangan islam
Akhlak dalam pandangan islamAkhlak dalam pandangan islam
Akhlak dalam pandangan islam
 

Recently uploaded

WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHRobert Siby
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURANBudiSetiawan246494
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaRobert Siby
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Adam Hiola
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 

Recently uploaded (7)

WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 

OPTIMALISASI QURBAN

  • 1. Oleh: KH. H. M. Shiddiq Al Jawi
  • 2.  Kata kurban atau korban, berasal dari bahasa Arab qurban, diambil dari kata : qaruba (fi’il madhi) – yaqrabu (fi’il mudhari’) – qurban wa qurbânan (mashdar). Artinya, mendekati atau menghampiri (Matdawam, 1984).  Menurut istilah, qurban adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah baik berupa hewan sembelihan maupun yang lainnya (Ibrahim Anis et.al, 1972). Dalam bahasa Arab, hewan kurban disebut juga dengan istilah udh-hiyah atau adh-dhahiyah
  • 3.  Kata ini diambil dari kata dhuhâ, yaitu waktu matahari mulai tegak yang disyariatkan untuk melakukan penyembelihan kurban, yakni kira-kira pukul 07.00 – 10.00 (Ash Shan’ani, Subulus Salam, IV/89).  Udh-hiyah adalah hewan kurban (unta, sapi, dan kambing) yang disembelih pada hari raya Qurban dan hari-hari tasyriq sebagai taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah (Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, XIII/155; Al Ja’bari, 1994).
  • 4.  Qurban hukumnya sunnah, tidak wajib. Imam Malik, Asy Syafi’i, Abu Yusuf, Ishak bin Rahawaih, Ibnul Mundzir, Ibnu Hazm dan lainnya berkata,”Qurban itu hukumnya sunnah bagi orang yang mampu (kaya), bukan wajib, baik orang itu berada di kampung halamannya (muqim), dalam perjalanan (musafir), maupun dalam mengerjakan haji.” (Matdawam, 1984)
  • 5.  Ukuran “mampu” berqurban, hakikatnya sama dengan ukuran kemampuan shadaqah, yaitu mempunyai kelebihan harta (uang) setelah terpenuhinya kebutuhan pokok (al hajat al asasiyah) – yaitu sandang, pangan, dan papan– dan kebutuhan penyempurna (al hajat al kamaliyah) yang lazim bagi seseorang. Jika seseorang masih membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, maka dia terbebas dari menjalankan sunnah qurban (Al Ja’bari, 1994) .
  • 6.  Dasar kesunnahan qurban antara lain, firman Allah SWT :  ْ‫ر‬َ‫ح‬ْ‫ان‬َ‫و‬ َ‫ك‬ِّ‫ب‬َ‫ر‬ِّ‫ل‬ ِّ‫ل‬َ‫ص‬َ‫ف‬  Maka dirikan (kerjakan) shalat karena Tuhanmu, dan berqurbanlah.” (TQS Al Kautsar : 2).   ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ٌ‫ة‬َّ‫ن‬ ُ‫س‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫و‬ ِّ‫ر‬ ْ‫ح‬َّ‫الن‬ِّ‫ب‬ ُ‫ت‬ْ‫ر‬ِّ‫م‬ ُ‫أ‬   “Aku diperintahkan (diwajibkan) untuk menyembelih qurban, sedang qurban itu bagi kamu adalah sunnah.”(HR.At-Tirmidzi)
  • 7.  ِّ‫ج‬‫ا‬َ‫و‬ِّ‫ب‬ َ‫س‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ُ‫ر‬ ْ‫ح‬َّ‫الن‬ َّ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ب‬ِّ‫ت‬ُ‫ك‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ٍ‫ب‬  “Telah diwajibkan atasku (Nabi SAW) qurban dan ia tidak wajib atas kalian.” (HR. Ad Daruquthni)  Dua hadits di atas merupakan qarinah (indikasi/petunjuk) bahwa qurban adalah sunnah. Firman Allah SWT yang berbunyi “wanhar” (dan berqurbanlah kamu) dalam surat Al Kautas ayat 2 adalah tuntutan untuk melakukan qurban (thalabul fi’li).
  • 8.  Sedang hadits At Tirmidzi, “umirtu bi an nahri wa huwa sunnatun lakum” (aku diperintahkan untuk menyembelih qurban, sedang qurban itu bagi kamu adalah sunnah), juga hadits Ad Daruquthni “kutiba ‘alayya an nahru wa laysa biwaajibin ‘alaykum” (telah diwajibkan atasku qurban dan ia tidak wajib atas kalian); merupakan qarinah bahwa thalabul fi’li yang ada tidak bersifat jazim (keharusan), tetapi bersifat ghairu jazim (bukan keharusan). Jadi, qurban itu sunnah, tidak wajib. Namun benar, qurban adalah wajib atas Nabi SAW, dan itu adalah salah satu khususiyat beliau (lihat Rifa’i et.al., Terjemah Khulashah Kifayatul Akhyar, hal. 422).
  • 9.  Orang yang mampu berqurban tapi tidak berqurban, hukumnya makruh. Sabda Nabi SAW:   ْ‫ق‬َ‫ي‬ ‫ال‬َ‫ف‬ ِّ‫ح‬َ‫ض‬ُ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬َ‫و‬ ٌ‫ة‬َ‫ع‬ َ‫س‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬َ‫م‬‫نا‬ ‫ال‬َ‫ص‬ُ‫م‬ َّ‫ن‬َ‫ب‬َ‫ر‬   “Barangsiapa yang mempunyai kemampuan tetapi ia tidak berqurban, maka janganlah sekali-kali ia menghampiri tempat shalat kami.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan Al Hakim, dari Abu Hurairah RA. Menurut Imam Al Hakim, hadits ini shahih. Lihat Subulus Salam IV/91)
  • 10.  Perkataan Nabi “fa laa yaqrabanna musholaanaa” (janganlah sekali-kali ia menghampiri tempat shalat kami) adalah suatu celaan (dzamm), yaitu tidak layaknya seseorang -yang tak berqurban padahal mampu– untuk mendekati tempat sholat Idul Adh-ha. Namun ini bukan celaan yang sangat/berat (dzamm syanii’) seperti halnya predikat fahisyah (keji), atau min ‘amalisy syaithan (termasuk perbuatan syetan), atau miitatan jaahiliyatan (mati jahiliyah) dsb.
  • 11.  Namun hukum qurban dapat menjadi wajib, jika menjadi nadzar seseorang, sebab memenuhi nadzar adalah wajib sesuai hadits Nabi SAW :  َ‫و‬ ُ‫ه‬ْ‫ع‬ِّ‫ط‬ُ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫ف‬ َ َّ‫اَّلل‬ َ‫ع‬‫ي‬ِّ‫ط‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ر‬َ‫ذ‬َ‫ن‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ي‬ِّ‫ص‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ر‬َ‫ذ‬َ‫ن‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ِّ‫ه‬ِّ‫ص‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ ‫ال‬َ‫ف‬  “Barangsiapa yang bernadzar untuk ketaatan kepada Allah, maka hendaklah ia melaksanakannya. Barangsiapa yang bernadzar untuk kemaksiatan kepada Allah, maka janganlah ia melaksanakannya.” (HR al-Bukhari, Abu Dawud, al-Tirmidzi)
  • 12.  Qurban juga menjadi wajib, jika seseorang (ketika membeli kambing, misalnya) berkata,”Ini milik Allah,” atau “Ini binatang qurban.” (Sayyid Sabiq, 1987; Al Jabari, 1994).
  • 13.  Berqurban merupakan amal yang paling dicintai Allah SWT pada saat Idul Adh-ha. Sabda Nabi SAW  ً‫ال‬َ‫م‬َ‫ع‬ ِّ‫ر‬ْ‫ح‬َّ‫الن‬ َ‫م‬ْ‫و‬َ‫ي‬ َ‫م‬َ‫د‬‫آ‬ ُ‫ن‬ْ‫ب‬‫ا‬ َ‫ل‬ِّ‫م‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫م‬ِّ َّ‫اَّلل‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِّ‫إ‬ َّ‫ب‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ٍ‫م‬َ‫د‬ ِّ‫ة‬َ‫اق‬َ‫ر‬ِّ‫ه‬ ْ‫ن‬ِّ‫م‬ َّ‫ل‬َ‫ج‬َ‫و‬ َّ‫ز‬َ‫ع‬  “Tidak ada suatu amal anak Adam pada hari raya Qurban yang lebih dicintai Allah selain menyembelih qurban.” (HR. At Tirmidzi) (Abdurrahman, 1990)
  • 14.  Berdasarkan hadits itu Imam Ahmad bin Hambal, Abuz Zanad, dan Ibnu Taimiyah berpendapat,”Menyembelih hewan pada hari raya Qurban, aqiqah (setelah mendapat anak), dan hadyu (ketika haji), lebih utama daripada shadaqah yang nilainya sama.” (Al Jabari, 1994).
  • 15.  Tetesan darah hewan qurban akan memintakan ampun bagi setiap dosa orang yang berqurban. Sabda Nabi SAW :  ‫يغفر‬ ‫فانه‬ ‫اضحيتك‬ ‫فاشهدي‬ ‫قومي‬ ‫فاطمة‬ ‫يا‬ ‫ذنب‬ ‫كل‬ ‫دمها‬ ‫من‬ ‫من‬ ‫تقطر‬ ‫قطرة‬ ‫باول‬ ‫لك‬ ‫عملته‬  “Hai Fathimah, bangunlah dan saksikanlah qurbanmu. Karena setiap tetes darahnya akan memohon ampunan dari setiap dosa yang telah kaulakukan…” (HR al-Baihaqi, lihat Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah XIII/165)
  • 16.  Waktu  Qurban dilaksanakan setelah sholat Idul Adh-ha tanggal 10 Zulhijjah, hingga akhir hari Tasyriq (sebelum maghrib), yaitu tanggal 13 Zulhijjah. Qurban tidak sah bila disembelih sebelum sholat Idul Adh-ha. Sabda Nabi SAW:  َ‫ذ‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِّ‫إ‬َ‫ف‬ ِّ‫ة‬ َ‫ال‬َّ‫الص‬ َ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ق‬ َ‫ح‬َ‫ب‬َ‫ذ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ ِّ‫ه‬ِّ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ِّ‫ل‬ َ‫ح‬َ‫ب‬ َ‫ة‬َّ‫ن‬ ُ‫س‬ َ‫اب‬َ‫ص‬َ‫أ‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫ك‬ ُ‫س‬ُ‫ن‬ َّ‫م‬َ‫ت‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ِّ‫ة‬ َ‫ال‬َّ‫الص‬ َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ َ‫ح‬َ‫ب‬َ‫ذ‬ َ‫ين‬ِّ‫م‬ِّ‫ل‬ ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ال‬
  • 17.  “Barangsiapa menyembelih qurban sebelum sholat Idul Adh-ha (10 Zulhijjah) maka sesungguhnya ia menyembelih untuk dirinya sendiri. Dan barangsiapa menyembelih qurban sesudah sholat Idul Adh-ha, maka sesungguhnya ia telah menyempurnakan ibadahnya (berqurban) dan telah sesuai dengan sunnah (ketentuan) Islam.” (HR. Bukhari)
  • 18.  Sabda Nabi SAW :  ٌ‫ح‬ْ‫ب‬َ‫ذ‬ ِّ‫ق‬‫ي‬ِّ‫ر‬ ْ‫ش‬َّ‫الت‬ ِّ‫م‬‫ا‬َّ‫ي‬َ‫أ‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬  “Semua hari tasyriq (tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijjah) adalah waktu untuk menyembelih qurban.” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)  Menyembelih qurban sebaiknya pada siang hari, bukan malam hari pada tanggal-tanggal yang telah ditentukan itu. Menyembelih pada malam hari hukumnya sah, tetapi makruh. Demikianlah pendapat para imam seperti Imam Abu Hanifah, Asy Syafi’i, Ahmad, Abu Tsaur, dan jumhur ulama (Matdawam, 1984).
  • 19.  Perlu dipahami, bahwa penentuan tanggal 10 Zulhijjah adalah berdasarkan ru`yat yang dilakukan oleh Amir (penguasa) Makkah, sesuai hadits Nabi SAW dari sahabat Husain bin Harits Al Jadali RA (HR. Abu Dawud, Sunan Abu Dawud hadits no.1991). Jadi, penetapan 10 Zulhijjah tidak menurut hisab yang bersifat lokal (Indonesia saja misalnya), tetapi mengikuti ketentuan dari Makkah. Patokannya, adalah waktu para jamaah haji melakukan wukuf di Padang Arafah (9 Zulhijjah), maka keesokan harinya berarti 10 Zulhijjah bagi kaum muslimin di seluruh dunia.
  • 20.  Diutamakan, tempat penyembelihan qurban adalah di dekat tempat sholat Idul Adh-ha dimana kita sholat (misalnya lapangan atau masjid), sebab Rasulullah SAW berbuat demikian (HR. Bukhari). Tetapi itu tidak wajib, karena Rasulullah juga mengizinkan penyembelihan di rumah sendiri (HR. Muslim). Sahabat Abdullah bin Umar RA menyembelih qurban di manhar, yaitu pejagalan atau rumah pemotongan hewan (Abdurrahman, 1990).
  • 21.  Hewan yang boleh dijadikan qurban adalah : unta, sapi, dan kambing (atau domba). Selain tiga hewan tersebut, misalnya ayam, itik, dan ikan, tidak boleh dijadikan qurban (Sayyid Sabiq, 1987; Al Jabari, 1994). Allah SWT berfirman:  ِّ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ق‬َ‫ز‬َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ِّ َّ‫اَّلل‬ َ‫م‬ ْ‫اس‬ ‫وا‬ُ‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ذ‬َ‫ي‬ِّ‫ل‬ِّ‫م‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ن‬َ ْْ‫ا‬ ِّ‫ة‬َ‫م‬‫ي‬ِّ‫ه‬َ‫ب‬ ْ‫ن‬  “…supaya mereka menyebut nama Allah terhadap hewan ternak (bahimatul an’am) yang telah direzekikan Allah kepada mereka.” (TQS Al Hajj : 34)
  • 22.  Dalam bahasa Arab, kata bahimatul an’aam (binatang ternak) hanya mencakup unta, sapi, dan kambing, bukan yang lain (Al Jabari, 1994).  Prof. Mahmud Yunus dalam kitabnya Al Fiqh Al Wadhih III/3 membolehkan berkurban dengan kerbau (jamus), sebab disamakan dengan sapi.
  • 23.  Dalam berqurban boleh menyembelih hewan jantan atau betina, tidak ada perbedaan, sesuai hadits-hadits Nabi SAW yang bersifat umum mencakup kebolehan berqurban dengan jenis jantan dan betina, dan tidak melarang salah satu jenis kelamin (Sayyid Sabiq, 1987; Abdurrahman, 1990)
  • 24. Sesuai hadits-hadits Nabi SAW, dianggap mencukupi, berqurban dengan kambing/domba berumur satu tahun masuk tahun kedua, sapi (atau kerbau) berumur dua tahun masuk tahun ketiga, dan unta berumur lima tahun (Sayyid Sabiq, 1987; Mahmud Yunus, 1936).
  • 25.  Hewan yang dikurbankan haruslah mulus, sehat, dan bagus. Tidak boleh ada cacat atau cedera pada tubuhnya. Sudah dimaklumi, qurban adalah taqarrub kepada Allah. Maka usahakan hewannya berkualitas prima dan top, bukan kualitas sembarangan (Rifa’i et.al, 1978)  Berdasarkan hadits-hadits Nabi SAW, tidak dibenarkan berkurban dengan hewan :  yang nyata-nyata buta sebelah,  yang nyata-nyata menderita penyakit (dalam keadaan sakit),  yang nyata-nyata pincang jalannya,  yang nyata-nyata lemah kakinya serta kurus,  yang tidak ada sebagian tanduknya,  yang tidak ada sebagian kupingnya,  yang terpotong hidungnya,  yang pendek ekornya (karena terpotong/putus)
  • 26.  Seekor kambing berlaku untuk satu orang. Tak ada qurban patungan (berserikat) untuk satu ekor kambing. Sedangkan seekor unta atau sapi, boleh patungan untuk tujuh orang (HR. Muslim). Lebih utama, satu orang berqurban satu ekor unta atau sapi  Perlu ditambahkan, bahwa dalam satu keluarga (rumah), bagaimana pun besarnya keluarga itu, dianjurkan ada seorang yang berkurban dengan seekor kambing. Itu sudah memadai dan syiar Islam telah ditegakkan, meskipun yang mendapat pahala hanya satu orang, yaitu yang berkurban itu sendiri. Hadits Nabi SAW:  ْ‫ض‬ ُ ‫أ‬ ٍ‫م‬‫ا‬َ‫ع‬ ِّ‫ل‬ُ‫ك‬ ‫ي‬ِّ‫ف‬ ٍ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ِّ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ ِّ‫ل‬ُ‫ك‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َّ‫ن‬ِّ‫إ‬ً‫ة‬َّ‫ي‬ِّ‫ح‬  “Dianjurkan bagi setiap keluarga dalam setiap tahun menyembelih qurban.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, An Nasa`i, dan Ibnu Majah)
  • 27.  Hewan yang akan dikurbankan dibaringkan ke sebelah rusuknya yang kiri dengan posisi mukanya menghadap ke arah kiblat, diiringi dengan membaca doa “Robbanaa taqabbal minnaa innaka antas samii’ul ‘aliim.” (Artinya : Ya Tuhan kami, terimalah kiranya qurban kami ini, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.)  Penyembelih meletakkan kakinya yang sebelah di atas leher hewan, agar hewan itu tidak menggerak-gerakkan kepalanya atau meronta.
  • 28.  Penyembelih melakukan penyembelihan, sambil membaca : “Bismillaahi Allaahu akbar.” (Artinya : Dengan nama Allah, Allah Maha Besar). (Dapat pula ditambah bacaan shalawat atas Nabi SAW. Para penonton pun dapat turut memeriahkan dengan gema takbir “Allahu akbar!”)
  • 29.  Kemudian penyembelih membaca doa kabul (doa supaya qurban diterima Allah) yaitu : “Allahumma minka wa ilayka. Allahumma taqabbal min …” (sebut nama orang yang berkurban). (Artinya : Ya Allah, ini adalah dari-Mu dan akan kembali kepada-Mu. Ya Allah, terimalah dari…. ) (Ad Dimasyqi, 1993; Matdawam, 1984; Rifa’i et.al., 1978; Rasjid, 1990)
  • 30.  Penyembelihan, yang afdhol dilakukan oleh yang berqurban itu sendiri, sekali pun dia seorang perempuan. Namun boleh diwakilkan kepada orang lain, dan sunnah yang berqurban menyaksikan penyembelihan itu (Matdawam, 1984; Al Jabari, 1994).
  • 31.  Dalam penyembelihan, wajib terdapat 4 (empat) rukun penyembelihan, yaitu :  Pertama, Adz Dzaabih (penyembelih), yaitu setiap muslim, meskipun anak-anak, tapi harus yang mumayyiz (sekitar 7 tahun). Boleh memakan sembelihan Ahli Kitab (Yahudi dan Nashrani), menurut mazhab Syafi’i. Menurut mazhab Hanafi, makruh, dan menurut mazhab Maliki, tidak sempurna, tapi dagingnya halal. Jadi, sebaiknya penyembelihnya muslim. (Al Jabari, 1994).  Kedua, Adz Dzabiih, yaitu hewan yang disembelih.Telah diterangkan sebelumnya.
  • 32.  Ketiga, Al Aalah, yaitu setiap alat yang dengan ketajamannya dapat digunakan menyembelih hewan, seperti pisau besi, tembaga, dan lainnya. Tidak boleh menyembelih dengan gigi, kuku, dan tulang hewan (HR. Bukhari dan Muslim).  Keempat, Adz Dzabh, yaitu penyembelihannya itu sendiri. Penyembelihan wajib memutuskan hulqum (saluran nafas) dan mari` (saluran makanan). (Mahmud Yunus, 1936)
  • 33.  Sesudah hewan disembelih, sebaiknya penanganan hewan qurban (pengulitan dan pemotongan) baru dilakukan setelah hewan diyakini telah mati. Hukumnya makruh menguliti hewan sebelum nafasnya habis dan aliran darahnya berhenti (Al Jabari, 1994).  Dari segi fakta, hewan yang sudah disembelih tapi belum mati, otot-ototnya sedang berkontraksi karena stress. Jika dalam kondisi demikian dilakukan pengulitan dan pemotongan, dagingnya akan alot alias tidak empuk. Sedang hewan yang sudah mati otot- ototnya akan mengalami relaksasi sehingga dagingnya akan empuk.
  • 34.  Ketentuannya, disunnahkan bagi orang yang berqurban, untuk memakan daging qurban, dan menyedekahkannya kepada orang-orang fakir, dan menghadiahkan kepada karib kerabat. Nabi SAW bersabda :  ‫و‬ُ‫ر‬ِّ‫خ‬َّ‫اد‬َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫م‬ِّ‫ع‬ْ‫ط‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬َ‫ف‬  “Makanlah daging qurban itu, dan berikanlah kepada fakir-miskin, dan simpanlah.” (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi, hadits shahih)
  • 35.  Berdasarkan hadits itu, pemanfaatan daging qurban dilakukan menjadi tiga bagian/cara, yaitu : makanlah, berikanlah kepada fakir miskin, dan simpanlah. Namun pembagian ini sifatnya tidak wajib, tapi mubah (lihat Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid I/352; Al Jabari, 1994; Sayyid Sabiq, 1987).  Orang yang berqurban, disunnahkan turut memakan daging qurbannya sesuai hadits di atas. Boleh pula mengambil seluruhnya untuk dirinya sendiri. Jika diberikan semua kepada fakir- miskin, menurut Imam Al Ghazali, lebih baik. Dianjurkan pula untuk menyimpan untuk diri sendiri, atau untuk keluarga, tetangga, dan teman karib (Al Jabari, 1994; Rifa’i et.al, 1978).
  • 36.  Akan tetapi jika daging qurban sebagai nadzar, maka wajib diberikan semua kepada fakir-miskin dan yang berqurban diharamkan memakannya, atau menjualnya (Ad Dimasyqi, 1993; Matdawam, 1984)  Pembagian daging qurban kepada fakir dan miskin, boleh dilakukan hingga di luar desa/ tempat dari tempat penyembelihan (Al Jabari, 1994).
  • 37.  Ibnu Qudamah (mazhab Hambali) dan yang lainnya (Al Hasan dan Abu Tsaur, dan segolongan ulama Hanafiyah) mengatakan boleh. Namun menurut Imam Malik dan Al Laits, lebih utama diberikan kepada muslim (Al Jabari, 1994).  Penyembelih (jagal), tidak boleh diberi upah dari qurban. Kalau mau memberi upah, hendaklah berasal dari orang yang berqurban dan bukan dari qurban (Abdurrahman, 1990). Hal itu sesuai hadits Nabi SAW dari sahabat Ali bin Abi Thalib RA :  ‫ا‬ً‫ئ‬ْ‫ي‬ َ‫ش‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِّ‫م‬ َ‫ر‬ِّ‫ز‬‫ا‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ َ‫ي‬ِّ‫ط‬ ْ‫ع‬ ُ ‫أ‬ َ‫َل‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫و‬   “…(Rasulullah memerintahkan kepadaku) untuk tidak memberikan kepada penyembelih sesuatu daripadanya (hewan qurban).” (HR. Bukhari dan Muslim) (Al Jabari, 1994)
  • 38.  Menjual kulit hewan adalah haram, demikianlah pendapat jumhur ulama (Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid I/352). Dalilnya sabda Nabi SAW:   ُ‫ل‬ُ‫ك‬َ‫ف‬ ِّ‫ي‬ِّ‫ح‬‫ا‬َ‫ض‬َ ْْ‫ا‬َ‫و‬ ِّ‫ي‬ْ‫د‬َ‫ه‬ْ‫ال‬ َ‫م‬‫و‬ُ‫ح‬ُ‫ل‬ ‫وا‬ُ‫يع‬ِّ‫ب‬َ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫و‬‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫د‬َ‫ص‬َ‫ت‬َ‫و‬ ‫وا‬ ‫ا‬َ‫وه‬ُ‫يع‬ِّ‫ب‬َ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِّ‫د‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ج‬ِّ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫ع‬ِّ‫ت‬ْ‫م‬َ‫ت‬ ْ‫اس‬َ‫و‬   “Dan janganlah kalian menjual daging hadyu (qurban orang haji) dan daging qurban. Makanlah dan sedekahkanlah dagingnya itu, ambillah manfaat kulitnya, dan jangan kamu menjualnya…”(HR. Ahmad) (Matdawam, 1984).  Sebagian ulama seperti segolongan penganut mazhab Hanafi, Al Hasan, dan Al Auza’i membolehkannya. Tapi pendapat yang lebih kuat, dan berhati-hati (ihtiyath), adalah janganlah orang yang berqurban menjual kulit hewan qurban. Imam Ahmad bin Hambal sampai berkata,”Subhanallah ! Bagaimana harus menjual kulit hewan qurban, padahal ia telah dijadikan sebagai milik Allah ?” (Al Jabari, 1994).
  • 39.  hendaklah orang yang berqurban melaksanakan qurban karena Allah semata. Jadi niatnya haruslah ikhlas lillahi ta’ala, yang lahir dari ketaqwaan yang mendalam dalam dada kita. Bukan berqurban karena riya` agar dipuji-puji sebagai orang kaya, orang dermawan, atau politisi yang peduli rakyat, dan sebagainya. Sesungguhnya yang sampai kepada Allah SWT adalah taqwa kita, bukan daging dan darah qurban kita. Allah SWT berfirman:  ْ‫ن‬ِّ‫ك‬َ‫ل‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫اؤ‬َ‫م‬ِّ‫د‬ َ‫َل‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫م‬‫و‬ُ‫ح‬ُ‫ل‬ َ َّ‫اَّلل‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫ل‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِّ‫م‬ َ‫و‬ْ‫ق‬َّ‫الت‬ ُ‫ه‬ُ‫ال‬َ‫ن‬َ‫ي‬  “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketaqwaan daripada kamulah yang mencapainya.” (TQS Al Hajj : 37)