SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
TUGAS

                MAKALAH SEMINAR



        “APLIKASI MULTIMEDIA DALAM DESAIN

                 PEMBELAJARAN”




                        OLEH :

             NAMA               : KURNIAWAN
             STAMBUK            : A1C3 09 034
             PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN FISIKA
             JURUSAN            : PENDIDIKAN MIPA




    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

             UNIVERSITAS HALUOLEO

                       KENDARI

                         2012



                          1
DAFTAR ISI
Halaman Sampul .................................................................................1
Daftar isi ...............................................................................................2
PENDAHULUAN
      A. Latar Belakang .........................................................................3
ISI
     A. Pengertian Belajar ....................................................................6
     B. Pengertian Media Pembelajaran ...............................................8
     C. Pengertian Multimedia ...........................................................11
     D. Manfaat Multimedia Dalam Desain Pembelajaran ................12
     E. Karakteristik Multimedia Dalam Pembelajaran ....................16
     F. Format Multimedia Dalam Desain Pembelajaran .................18
     G. Elemen-Elemen Multimedia Dalam Pembelajaran ...............20
     H. Aplikasi Multimedia Dalam Desain Pembelajaran ...............31
PENUTUP
      A. Kesimpulan ............................................................................34
      B. Saran ......................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA




                                                  2
PENDAHULUAN



A. Latar Belakang

         Pendidikan pada prinsipnya adalah upaya untuk mengubah tingkah laku

  individu yang dilakukan secara sistematis untuk mencapai tujuan yang

  diharapkan. Melalui pendidikan ini individu akan mendapatkan perubahan ilmu

  pengetahuan, sikap dan keterampilan serta dapat mengembangkan potensi-

  potensi ynag ada dasar yang dimilikinya sehingga berani menghadapi

  permasalahan kehidupan dalam masyarakat. Dalam rangka mencerdasakan

  kehidupan bangsa, maka peningkatan mutu pendidikan menjadi suatu hal yang

  sangat penting bagi pembangunan yang berkelanjutan disegala aspek

  kehidupan manusia.

         Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu unsur konkrit yang

  sangat penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia.

  Sejalan dengan itu, hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah masalah

  prestasi belajar. Masalah umum yang      sering dihadapi oleh peserta didik

  khususnya siswa adalah masih cukup banyak yang belum dapat mencapai

  prestasi   belajar   yang   memuaskan.   Sebenarnya   banyak    faktor   yang

  menyebabkan prestasi belajar tersebut mengalami kegagalan dalam bidang

  akademik baik faktor-faktor yang berada dalam diri siswa maupun faktor-

  faktor yang berada diluar diri siswa seperti tingkat intelegensi yang rendah,

  kurangnya motivasi belajar, cara belajar yang kurang efektif, minimnya

  frekuensi dan jumlah waktu belajar, tingkat disiplin diri yang rendah, media



                                      3
belajar atau bahan ajar yang masih kurang disediakan pihak sekolah dan

  sebagainya. Demi mencapai prestasi belajar yang memuaskan tersebut dengan

  sistem pendidikan pembelajaran yang semakin maju dan didukung juga

  perkembangan teknologi.     Teknologi multimedia telah menjanjikan potensi

  besar dalam merubah cara seseorang untuk belajar, untuk memperoleh

  informasi, menyesuaikan informasi dan sebagainya. Multimedia juga

  menyediakan    peluang    bagi   pendidik   untuk   mengembangkan     teknik

  pembelajaran sehingga menghasilkan hasil yang maksimal. Demikian juga bagi

  peserta didik, dengan multimedia diharapkan mereka akan lebih mudah untuk

  menentukan dengan apa dan bagaiamana siswa untuk dapat menyerap

  informasi secara cepat dan efisien. Sumber informasi tidak lagi terfokus pada

  teks dari buku semata-mata tetapi lebih luas dari itu. Kemampuan teknologi

  multimedia yang semakin baik dan berkembang akan menambah kemudahan

  dalam mendapatkan informasi yang diharapkan.

B. Batasan Masalah

         Pada makalah ini, ada beberapa permasalahan yang akan dibahas

  mengenai “Aplikasi Multimedia dalam Desain Pembelajaran” yaitu :

             Apa pengertian belajar?

             Apa yang dimaksud dengan media pembelajaran?

             Apa arti dari multimedia?

             Apa saja manfaat multimedia dalam desain pembelajaran?

             Apa saja karakteristik multimedia dalam pembelajaran?

             Bagaimana format multimedia dalam desain pembelajaran?



                                         4
Apa saja yang termasuk elemen-elemen multimedia dalam

              pembelajaran?

              Bagaimana aplikasi multimedia dalam desain pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan

          Dari uraian permasalahan tersebut diatas, ada beberapa tujuan yang

  ingin dicapai oleh penulis yaitu :

              Agar pembaca dapat mengetahui arti belajar

              Agar pembaca dapat mengetahui apa itu media pembelajaran

              Agar pembaca dapat mengetahui arti dari multimedia

              Agar pembaca manfaat multimedia dalam desain pembelajaran

              Agar pembaca dapat mengetahui karaktreristik multimedia dalam

              pembelajaran

              Agar pembaca dapat mengetahui format multimedia dalam desain

              pembelajaran

              Agar pembaca dapat mengetahui elemen-elemen multimedia dalam

              pembelajaran

              Agar pembeca dapat mengetahui aplikasi multimedia dalam desain

              pembelajaran




                                       5
ISI


A. Pengertian Belajar
          Menurut Edward Walter, belajar adalah perubahan atau tingkah laku

   akibat pengalaman dan latihan. Hudoyo (1984 : 3) memberikan pengertian

   belajar sebagai suatu proses untuk mendapatkan pengetahuan atau

   pengalaman sehingga mampu mengubah tingkah laku manusia. Dimyati

   (1994 : 282) mengemukakan bahwa belajar adalah kegiatan individu

   memperoleh pengetahuan, perilaku dan keterampilan dengan cara pengolahan

   bahan belajar. Dalam belajar tersebut individu mengunakan ranah-ranah

   kognitif, afektif, dan psikomotorik. Akibat belajar tersebut maka kemampuan

   kognitif, afektif, dan psikomotor makin bertambah baik.

          Pengertian tersebut mengandung makna bahwa belajar adalah

   kegiatan individu untuk memperolah pengetahuan, perilaku dan keterampilan

   sehingga terjadi perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman, tetapi

   tidak semua tingkah laku tersebut disebabkan oleh hasil dari suatu

   pengalaman, dimana pengalaman itu adalah bahan belajar. Bahan belajar ini

   dapat berupa buku, guru, lingkungan, teman, dan lain sebagainya.

          Pada hakekatnya belajar adalah suatu proses usaha sadar yang

   dilakukan secara terus-menerus melalui bermacam-macam aktivitas dalam

   pengalaman mencapai pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan

   tingkah laku yang menetap.




                                      6
Morgan dalam Sofyan (2001: 1) mengemukakan bahwa belajar adalah

setiap perubahan tingkah laku yang relatif menetap dan terjadi sebagai hasil

latihan dan pengalaman.

       Slameto (2003: 3) mengemukakan bahwa ciri-ciri perubahan tingkah

laku dalam pengertian belajar:

a. Perubahan terjadi secara sadar

          Ini berarti seorang yang belajar akan menyadari terjadinya

  perubahan itu sekurang-kurangnya dia merasakan telah terjadi adanya

  suatu perubahan dalam dirinya.

b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional

          Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang

   berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. Suatu perubahan yang

   terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya.

c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

          Dalam     perubahan    belajar,   perubahan-perubahan   senantiasa

   bertambah dan bertujuan untuk memperoleh yang lebih baik dari

   sebelumnya.

d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

          Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku ini terjadi karena ada

   tujuan yang akan dicapai.




                                    7
e. Perubahan dalam belajar bertambah dan terarah

               Ini berarti perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujuan yang

       akan dicapai. Perubahan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku

       yang benar-benar disadari.

     f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku, yakni dalam sikap

       keterampilan, pengetahuan dan sebagainya


B.   Pengertian Media Pembelajaran

               Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak

     dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media

     adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.

     Benyak batasan yang diberikan orang tentang media. Latuheru (1988: 14)

     menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang

     digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses

     interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara

     tepat guna dan berdaya guna. Berdasarkan definisi tersebut, media

     pembelajaran memiliki manfaat yang besar dalam memudahkan siswa

     mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran yang digunakan harus

     dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih

     merangsang kegiatan belajar siswa.


     http://wijayalabs.blogspot.com/2007_12_01_archive.html


            Mengapa harus dibutuhkan media di dalam proses pembelajaran?

     Pertanyaan yang sering muncul adalah mempertanyakan pentingnya media



                                          8
dalam sebuah pembelajaran. Sebelumnya, Kita harus mengetahui terlebih

dulu konsep abstrak dan konkrit dalam pembelajaran. Karena proses belajar

mengajar hakekatnya adalah proses komunikasi, penyampaian pesan dari

pengantar ke penerima. Pesan berupa isi/ajaran yang dituangkan ke dalam

simbol-simbol komunikasi baik verbal (kata-kata dan tulisan) maupun

nonverbal, proses ini dinamakan encoding. Penafsiran simbol-simbol

komunikasi tersebut oleh siswa dinamakan decoding. Dalam penafsiran

tersebut ada kalanya berhasil, dan adakalanya tidak berhasil atau gagal.

Dengan kata lain dapat dikatakan kegagalan /ketidakberhasilan dalam

memahami       apa    yang     didengar,     dibaca,dilihat   atau   diamati.

Kegagalan/ketidakberhasilan itu di sebabkan oleh gangguan yang menjadi

penghambat komunikasi yang dalam proses komunikasi dikenal dengan

istilah barriers atau noise. Semakin banyak verbalisme semakin abstrak

pemahaman yang diterima. Lantas dimana fungsi media? Ada baiknya kita

melihat diagram cone of learning dari Edgar Dale yang secara jelas memberi

penekanan terhadap pentingnya media dalam pendidikan:

        Secara umum dapat dikatakan media mempunyai kegunaan, antara

lain:

1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.

3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan

   sumber belajar.




                                    9
4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan

  visual, auditori & kinestetiknya.

5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman &

  menimbulkan persepsi yang sama.

        Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton,

1985:

1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar

2. Pembelajaran dapat lebih menarik

3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar

4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek

5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan

6. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun

  diperlukan

7. Sikap   positif   siswa    terhadap     materi   pembelajaran   serta   proses

  pembelajaran dapat ditingkatkan

8. Peran guru berubahan kearah yang positif

        Karakteristik   dan    kemampuan        masing-masing      media    perlu

diperhatikan oleh guru agar mereka dapat memilih media mana yang sesuai

dengan kondisi dan kebutuhan. Sebagai contoh media kaset audio, merupakan

media auditif yang mengajarkan topik-topik pembelajaran yang bersifat

verbal seperti pengucapan (pronounciation) bahasa asing. Untuk pengajaran

bahasa asing media ini tergolong tepat karena bila secara langsung diberikan

tanpa media sering terjadi ketidaktepatan yang akurat dalam pengucapan



                                      10
pengulangan dan sebagainya. Pembuatan media kaset audio ini termasuk

   mudah, hanya membutuhkan alat perekam dan narasumber yang dapat

   berbahasa asing, sementara itu pemanfaatannya menggunakan alat yang sama

   pula.

C. Pengertian Multimedia

           Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau

    lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio,

    video dan animasi secara terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua

    kategori, yaitu: multimedia linier dan multimedia interaktif. Multimedia

    linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat

    pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh penguna. Multimedia

    ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan film.

           Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi

    dengan   alat   pengontrol   yang    dapat    dioperasikan     oleh   pengguna,

    sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses

   selanjutnya.     Contoh   multimedia       interaktif   adalah:        multimedia

   pembelajaran interaktif, aplikasi game, dll.

           Sedangkan    pembelajaran     diartikan   sebagai     proses   penciptaan

    lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi dalam

    pembelajaran yang utama adalah bagaimana siswa belajar. Belajar

    dalam pengertian aktifitas mental siswa dalam berinteraksi dengan

    lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku yangbersifat relatif

    konstan. Dengan demikian aspek yang menjadi penting dalam aktifitas


                                        11
belajar adalah lingkungan. Bagaimana lingkungan ini diciptakan dengan

    menata unsur‐unsurnya sehingga dapat mengubah perilaku siswa. Dari

    uraian di atas, apabila kedua konsep tersebut kita gabungkan maka

    multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia

    yang dignakan dalam proses pembelajran, dengan kata lain untuk

    menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) serta dapat

    merangsang piliran, perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar

    sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali.

D. Manfaat Multimedia Dalam Desain Pembelajaran

          Mengapa perlu multimedia dalam pembelajaran? Pertanyaan yang

   sering muncul mempertanyakan pentingnya multimedia dalam sebuah

   pembelajaran. Apabila multimedia pembelajaran dipilih, dikembangkan dan

   digunakan secara tepat dan baik, akan memberi manfaat yang sangat besar

   bagi para guru dan siswa. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah

   proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar

   dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan prises belajar

   mengajar dapat dilakukan dimana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa

   dapat ditingkatkan

          Manfaat di atas akan diperoleh mengingat terdapat keunggulan

    dari sebuah multimedia pembelajaran, yaitu:

   1. Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata,

      seperti kuman, bakteri, elektron dll.

   2. Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan

      ke sekolah, seperti gajah, rumah, gunung, dll.


                                      12
3. Menyajikan   benda    atau    peristiwa   yang    kompleks,   rumit   dan

  berlangsung   cepat atau      lambat,   seperti   sistem   tubuh   manusia,

  bekerjanya suatu      mesin, beredarnya planet Mars, berkembangnya

  bunga dll.

4. Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang,

  salju, dll.

5. Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan

  gunung berapi, harimau, racun, dll.

6. Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.

       Tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi multimedia mampu memberi

kesan yang besar dalam bidang komunikasi dan pendidikan karena bisa

mengintegrasikan teks, grafik, animasi, audio dan video. Multimedia telah

mengembangkan proses pengajaran dan pembelajaran ke arah yang lebih

dinamik. Namun yang lebih penting ialah pemahaman tentang bagaimana

menggunakan teknologi tersebut dengan lebih efektif dan dapat menghasilkan

idea - idea untuk pengajaran dan pembelajaran. Pada masa kini, guru perlu

mempunyai kemahiran dan keyakinan diri dalam menggunakan teknologi ini

dengan cara yang paling berkesan. Suasana pengajaran dan pembelajaran

yang interaktif, lebih menggalakkan komunikasi aktif antara berbagai hal.

Penggunaan komputer multimedia dalam proses pengajaran dan pembelajaran

adalah dengan tujuan meningkatkan mutu pengajaran dan pembelajaran.

Dengan berkembangnya teknologi multimedia, unsur-unsur video, bunyi, teks

dan grafik dapat dikemas menjadi satu melalui Pembelajaran Berbasis

Komputer (PBK). Sekarang ini, materi PBM telahbanyak ditemukan

dipasaran yang disediakan dalam bentuk VCD atau DVD. Contohcontoh yang


                                   13
dapat kita temukan seperti ensiklopedia, kamus elektronik, buku cerita

elektronik, materi pembelajaran yang telah dikemas dalam bentuk CD atau

DVD dan masih banyak lagi yang dapat di temui. Konsep permainan dalam

pembelajaran digabung untuk menghasilkan pengalaman pembelajaran yang

menyenangkan. Model – model ini dapat digunakan dalam pembelajaran di

dalam kelas atau pembelajaran sendiri. Bisa juga digunakan untuk

pembelajaran di rumah dan di sekolah. Sesi pembelajaran bisa disesuaikan

dengan tahap penerimaan dan pemahaman pelajar. Pencapaian dan

keberhasilan pelajar akan diuji. Jika pelajar tidak mencapai tahap yang

memuaskan, maka sesi pemulihan pula akan dilaksanakan. Rekord

pencapaian pelajar akan disimpan supaya prestasi pelajar bisa diawasi.

Konsep pembelajaran sendiri dapat dilaksanakan bila informasi tersebut

menarik dan memotivasikan pelajar untuk terus belajar. Ini dapat dicapai jika

materi atau informasi direkabentuk dengan baik menggunakan multimedia.

Suasana pengajaran dan pembelajaran yang interaktif akan menggalakkan

komunikasi berbagai hal ( pelajar-guru, pelajar-pelajar, pelajarkomputer)

Gabungan berbagai media yang memanfaatkan sepenuhnya indra penglihatan

dan pendengaran mampu menarik minat belajar. Namun yang lebih utama

ialah pencapaian objektif pengajaran dan pembelajaran dengan berkesan.

Harus diingat bahawa teknologi multimedia hanya bertindak sebagai

pelengkap, tambahan atau alat bantu kepada guru.

       Multimedia tidak akan mengambil alih tempat dan tugas guru.

Multimedia adalah sebagai saluran pilihan dalam menyampaikan informasi

dengan cara yang lebih berkesanMultimedia interaktif dapat digunakan untuk




                                   14
bermacam-macam          bidang   pekerjaan,   tergantung   kreativitas     untuk

mengembangkannya. Aplikasi multimedia dibagi menjadi beberapa kategori,

di antaranya yaitu:

1. Presentasi bisnis

2. Pelatihan dan Pendidikan

3. Penyampaian Informasi

4. Promosi dan penjualan

5. Produktivitas

6. Teleconferencing

7. Film

8. Virtual reality

9. Web dan Game

       Pada dasarnya penggunaan komputer atau yang disebut sebagai

teknologi informasi dalam menyampaikan bahan pengajaran memungkinkan

untuk melibatkan pelajar secara aktif serta dapat memperoleh umpan balik

secara cepat dan akurat. Komputer menjadi popular sebagai media pengajaran

karena komputer memilki keistimewaan yang tidak dimilki oleh media

pengajaran    lain     sebelum   adanya   komputer   (Munir,2005).       Diantara

keistimewaan komputer sebagai media, yaitu :

a. Hubungan interaktif : komputer menyebabkan terwujudnya hubungan

   antara stimulus dan resfons, menumbuhkan inspirasi dan meningkatkan

   minat.




                                     15
b. Pengulangan : komputer memberikan fasilitas bagi pengguna untuk

      mengulang materi atau bahan pelajaran yang diperlukan, memperkuat

      proses pembelajaran dan memperbaiki inagtan, memiliki kebebasan dalam

      memilih materi atau bahan pelajaran.

   c. Umpan balik dan peneguhan : media komputer membantu pelajar

      memperoleh umpan balik (feedback) terhadap pelajaran secara leluasa dan

      dapat memacu motivasi pelajar dengan peneguhan positif yang diberi

      apabila pelajar memberikan jawaban.

   d. Simulasi dan uji coba : media komputer dapat mensimulasikan atau

      menguji coba penyajian bahan pelajaran yang rumit dan teliti.

E. Karakteristik Multimedia Dalam Pembelajaran

          Sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran, pemilihan dan

   penggunaan multimedia pembelajaran harus memperhatikan karakteristik

    komponen lain, seperti: tujuan, materi, strategi dan juga evaluasi

    pembelajaran.

          Karakteristik multimedia pembelajaran adalah:

   1. Memiliki      lebih    dari    satu    media   yang       konvergen, misalnya

      menggabungkan unsur audio dan visual.

   2. Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk

      mengakomodasi respon pengguna.

   3. Bersifat   mandiri,    dalam     pengertian    memberi      kemudahan    dan

      kelengkapan      isi   sedemikian      rupa    sehingga     pengguna     bisa

      menggunakan tanpa bimbingan oran lain.



                                        16
Selain     memenuhi    ketiga       karakteristik   tersebut,     multimedia

pembelajaran sebaiknya memenuhi fungsi sebagai berikut:

1. Mampu           memperkuat   respon    pengguna       secepatnya       dan   sesering

   mungkin.

2. Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengontrol laju

   kecepatan belajarnya sendiri.

3. Memperhatikan bahwa siswa mengikuti suatu urutan yang koheren

   dan terkendalikan.

4. Mampu memberikan kesempatan adanya partisipasi dari pengguna

   dalam bentuk respon, baik berupa jawaban, pemilihan, keputusan,

   percobaan dan lain-lain.

          Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media haru

disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingi dicapai.

Contoh : bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan

kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau

kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak

yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik

(gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa digunakan. Di samping

itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer),

seperti: biaya, ketepatgunaan; keadaan peserta didik; ketersediaan; dan mutu

teknis.




                                         17
F. Format Multimedia Dalam Desain Pembelajaran

          Format sajian multimedia pembelajaran dapat dikategorikan ke

    dalam lima kelompok sebagai berikut:

   1. Tutorial

             Format sajian ini merupakan multimedia pembelajaran yang

      dalam penyampaian materinya dilakukan secara tutorial, sebagaimana

      layaknya tutorial yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Informasi

      yang berisi suatu konsep disajikan dengan teks, gambar, baik diam

      atau bergerak dan grafik. Pada saa yang tepat, yaitu ketika dianggap

      bahwa pengguna telah membaca, menginterpretasikan dan menyerap

      konsep itu, diajukan serangkaian pertanyaan atau tugas. Jika jawaban

      atau respon pengguna benar, kemudian dilanjutkan dengan materi

      berikutnya. Jika jawaban atau respon pengguna salah, maka pengguna

      harus mengulang memahami konsep tersebut secara keseluruhan

      ataupun pada bagian‐bagian tertentu saja (remedial). Kemudian pada

      bahagian akhir biasanya akan diberikan serangkaian pertanyaaan yang

      merupakan tes untuk mengukur tingkat pemahamn pengguna atas

      konsep atau materi yang disampaikan.

   2. Drill dan Practise

             Format ini dimaksudkan untuk melatih pegguna sehingga

      memiliki kemahiran dalam suatu keterampilan atau memperkuat

      penguasaan sutu konsep. Program menyediakan serangkaian soal atau




                                   18
pertanyaan yang biasanya ditampilkan secara acak, sehingga setiap

   kali digunakan makan soal atau pertanyaan yang tampil selalu

   berbeda, atau paling tidak dalam kombinasi yang berbeda. Program

   ini dilengkapi     dengan   jawaban      yang    benar,      lengkap        dengan

   penjelasannya     sehingga diharapkan      pengguna       akan       bisa     pula

   memahami suatu konsep tertentu. Pada bahagian akhir, pengguna bisa

   melihat skor akhir yang dia capai, sebagai indikator untuk mengukur

   tingkat keberhasilan dalam memecahkan soal‐soal yang diajukan.

3. Simulasi

           Multimedia    pembelajaran      dengan      format     ini     mencoba

   menyamai proses dinamis yang terjadi di dunia nyata, misalnya

   untuk      mensimulasikan   pesawat      terbang,    di      mana      pengguna

   seolah‐olah    melakukan    aktifitas   menerbangkan      pesawat       terbang,

  menjalankan usaha kecil, atau pengendalian pembangkit listrik tenaga

   nuklir dan lain‐lain. Pada dasarnya format ini mencoba memberikan

   pengalaman masalah dunia nyata yang biasanya berhubungan dengan

   suatu resiko, seperti pesawat yang akan jatuh atau menabrak,

   peusahaan akan bangkrut, atau terjadi malapetaka nuklir.




4. Percobaan atau Eksperimen

           Format ini mirip dengan format simulasi, namjun lebih

   ditujukan pada kegiata kegiatan yang bersifat eksperimen, seperti



                                   19
kegiatan praktikum di laboratorium IPA, fisika, biologi atau kimia.

      Program menyediakan serangkaian peralatan dan bahan, kemudian

      pengguna bisa melakukan percobaan atau eksperimen sesuai petunjuk

      dan       kemudian      mengembangkan         eksperimen-eksperimen        lain

      berdasarkan petunjuk tersebut. dapat menjelaskan suatu konsep atau

      fenomena tertentu berdasarkan eksperimen yang mereka lakukan

      secara maya tersebut.

   5. Permaianan

                Tentu saja bentuk permaianan yang disajikan di sini tetap

      mengacu pada proses pembelajaran dan dengan program multimedia

      berforat ini diharapkan terjadi aktifitas belajar sambil bermain.

      Dengan demikian pengguna tidak merasa bahwa mereka sesungguhnya

      sedang belajar.

G. Elemen-Elemen Multimedia Dalam Pembelajaran

            Membuat bahan ajar menggunakan multimedia tentu berbeda dengan

   menyiapkan bahan ajar dengan menggunakan media konvensional yang biasa

   dilakukan.     Kelebihan   multimedia      (audio,   visual   dan   gerak)   dapat

   dimanfaatkan     secara    maksimal     untuk    menyampaikan       materi   yang

   membutuhkan ketiga hal tersebut. Materi bahan ajar dapat disampaikan

   melalui gagasan yang kreatif.

            Dalam gagasan kreatif tersebut, guru dapat mengatur irama penyajian

   materi agar tidak datar dan membosankan. Langkah operasionalnya adalah

   guru terlebih dahulu membuat rancangan skenario pengajaran berupa story-


                                         20
board atau flow chart, agar alur informasi terkendali sejalan dengan materi

yang hendak disampaikan. Tidak perlu seluruh durasi dan layer materi

pengajaran dieksplorasi secara kreatif.

       Adakalanya materi pelajaran disajikan dalam visualisasi yang bernada

datar dan biasa-biasa saja, untuk kemudian pada materi tertentu (yang

menjadi pokok permasalahan) visualisasi diolah secara optimum. Bila perlu

ada bagian yang ingin ditonjolkan dapat disertai dengan ilustrasi dalam gerak

(animasi maupun video) dan suara (narasi, dialog dan sound effect) yang

tepat. Penekan ini akan membuat siswa merasakan bahwa materi tersebutlah

yang menjadi pokok permasalahannya.

       Persoalan terpenting dalam menentukan gagasan kreatif dan donsep

multimedia adalah mempertimbangkan karakter target audience. Kebenaran

materi adalah mutlak, sedangkan menarik atau tidaknya suatu bahan ajar

sangat bergantung pada „kedekatan bahasa‟ komunikasi antara guru dan

siswanya. Gagasan kreatif dan konsep multimedia hendaknya memperhatikan

aspek komunikatif, agar mudah dicerna dan disenangi oleh siswa. Untuk itu

hal yang seharusnya dilakukan adalah:

a. Memahami materi yang akan disampaikan secara mendalam.

b. Susunlah materi yang hendak disampaikan secara sistematik (runut), agar

   alur pesan dapat dicerna secara lancar.

c. Pelajari kebiasaan dan hal-hal yang diminati atau disukai oleh siswa,

   terutama yang berkaitan dengan unsur bahasa visual (icon, bahasa, jargon,

   ilustrasi musik, dan lain sebagainya). Pesan disajikan melalui gagasan



                                    21
yang unik dan tidak klise (tidak sering digunakan), agar multimedia

   pembelajaran yang dibuat tampil segar dan menarik perhatian.

       “Dream come true”. Mimpi yang telah dituangkan dalam gagasan

kreatif dan konsep visualisasi, akan menjadi kasat mata sebagai multimedia

pembelajaran jika berhasil dieksekusi menggunakan gramatika komunikas

visual yang tepat. Eksekusi elemen-elemen komunikasi visual dalam

pembuatan media ini pada intinya mencakup: tata letak, tipografi, gambar dan

ilustrasi, warna, animasi dan video, serta audio/suara.

1) Tata Letak

          Seperti halnya memilih dan menata penempatan perabotan rumah

   selalu ada pertimbangan fungsi fisik dan fungsi psikologis sesuai konsep

   makna tempat tinggal bagi penghuninya. Sebagian orang memilih konsep

   minimalis, form follow function dan sebahagian lagi lebih menyukai

   konservatif atau tradisional yang sarat dengan ornamen. Tidak berbeda

   ketika menciptakan tata letak bagi media pembelajaran ini, mesti

   ditentukan terlebih dahulu konsep yang akan digunakan, minimalis atau

   ornamentaliskah? Hal ini menjadi penting karena pada implementasinya

   seluruh layer sebaiknya divisualisasikan dengan komsep yang sama

   (bukan berarti eksekusinya persis sama). Dalam desain komunikasi visual

   hal ini disebut unity, yakni menggunakan bahasa audio dan visual yang

   harmonis, utuh, dan senada, agar materi ajar dipersepsi secara utuh

   (komperhensif).




                                    22
Untuk membantu eksekusi tata letak dapat dibuat grid system, yaitu

   pembagian bidang sesuai denganfungsi-fungsi elemen dkv secara

   ergonomis. Misalnya; peletakan navigasi disesuaikan dengan maksud

   perintah navigasi tersebut dan kebiasaan ergonomic kita, navigasi ‘next’

   diletakkan di sebelah kanan dan ‘back’ diletakkan di sebelah kiri, dan lain

   sebagainya.

          Penyusunan teks secara konsisten dibuat rata kiri, rata kanan, atau

   simetris tergantung dari konsep yang dikehendaki. Tata letak rata kiri

   cendrung member kesan informal dan mengalir, rata kanan lebih berkesan

   dinamis namun agar tertutup, rata kiri kanan lebih membawa kesan formal

   dan kaku, simetris berkesan sangat formal. Silahkan dipilih sesuai dengan

   konsep yang telah ditentukan. Perlu ditekankan bahwa „tata letak‟ dibuat

   lebih untuk tujuan memberikan nilai tambah terhadap aspek komunikatif

   multimedia pembelajaran, bukan untuk keindahan semata.




2) Tipografi.

          Istilah ini bukan semata persoalan memilih font agar mudah di baca

   atau agar lain dari pada yang lain. Tipografi adalah segala kegiatan dalam



                                   23
mengolah informasi yang sifatnya verbal (terbaca) menjadi bentuk visual

(terlihat). Huruf, ketika dibaca menghasilkan „bunyi‟ baik dilafalkan

maupun dalam hati, huruf dalam hal ini merupakan alat representasi

bahasa verbal. Namun ketika dilihat, huruf merupakan unsur visual yang

dapat menimbulkan makna psikologis tertentu, memberikan hirarki pesan

tertentu dan klasifikasi pesan tertentu. Dalamhal yang demikian, huruf

merupakan representasi bahasa verbal. Dengan demikian, tipografi (font

dan susunan huruf), dirancang untuk memvisualisasikan bahasa verbal dan

diupayakan agar mendukung isi pesan, baik secara fungsi keterbacaan

maupun fungsi psikologisnya. Pada esensinya, huruf dipilih guna

merepresentasikan 2 (dua) pengertian, yakni: tersurat (untuk kebenaran

pesan, huruf sebagai isi pesan verbal) dan tersirat (untuk citra pesan, huruf

sebagai penampilan visual).




       Buat hirarki pengguna huruf baik jenis, ukuran dan penempatannya

pada bidang sesuai kebutuhan naskah. Contoh susunan huruf secara hirarki

adalah sebagai berikut: Judul, sub judul, intro-copy, body-copy,

box/highlight, photo/illustration caption. Untuk naskah yang relative

panjang, misalnya untuk body-copy pilih huruf yang memenuhi kriteria



                                 24
readable, legible, dan clarity (terbaca, bisa dan mudah/jelas dibaca dan

nyaman/enak dibaca), dalam hal ini huruf lebih berfungsi representasi

verbal. Untuk judul dan sub-judul, pilihlah huruf yang memiliki karakter

sesuai dengan topik dari judul tersebut, dalam hal ini fungsi representasi

visual lebih dikedepankan. Memilih karakter huruf yang sesuai dengan

topik tidak perlu teori khusus, tapi cukup dirasakan dengan hati. Karakter

huruf dapat dirasakan melalui jenis/bentuk, struktur, ukuran dan bobot dari

huruf yang dipilih. Karakter huruf berdasar pada jenis/bentuk (karakter

huruf): huruf serifa (berkait), misalnya huruf Roman (Times Roman);

huruf sans serif (tak berkait), misalnya huruf Univers (Arial); huruf script

(tulis tangan), misalnya huruf Old English; dan decorative (dekorasi),

contohnya huruf Antique.

       Pilihlah keluarga huruf berdasar pada struktur, misalnya miring

(italic), normal, tinggi (extended), lebar (expanded). Huruf berdasarkan

ukuran, misalnya besar atau kecilnya ukuran huruf ditampilkan dalam

bidang naskah (cm/point/pica), besar atau kecil di sini bukan berarti besar

sama dengan huruf capital dan kecil sama dengan lowercase. Karakter

huruf berdasarkan bobot adalah ringan (thin), sedang (normal), berat

(bold, heavy), dan sangat berat (black, extra-black).

       Pada akhirnya, alangkah baiknya jika dipilih jenis huruf yang tidak

umum dipergunakan agar tampil unik, berkarakter dan tidak konvensional

atau klise. Namun demikian pilihan huruf tersebut mesti tetap sesuai




                                 25
dengan fungsi komunikasinya dalam arti memiliki tingkat keterbacaan

  yang tinggi.




3) Gambar dan Animasi

         Yakni elemen dkv yang bisa berwujud foto, ilustrasi atau drawing,

  diagram, serta elemen grafis yang lainnya seperti icon, navigasi, garis,

  box, splash, dan lain sebagainya. Gambar adalah bahasa visual yang bisa

  dimanfaatkan di saat bahasa verbal dianggap kurang mampu untuk

  merepresentasikan pesan bersifat citra abstrak. Pesan abstrak akanmenjadi

  nyata jika disajikan dalam wujud gambar. Satu gambar katanya kadang-

  kedang lebih bunyi dari seribu kata, oleh karenanya hati-hati dalam

  menampilkan gambar. Tampilkan gambar jika hanya dianggap ada

  gunanya dan perlu, hindari penggaan gambar yang hanya bersifat

  penghias, karena fungsi gambar adalah tidak hanya sebagai elemen estetik.

         Dalam multimedia pembelajaran, navigasi dapat dikategorikan

  pada gambar atau ilustrasi. Kebanyakan navigasi dapat dikategorikan pada

  gambar atau ilustrasi. Kebanyakan navigasi menggunakan bahasa simbol.



                                 26
Simbol adalah tanda yang mengantarkan makna atas dasar kesepakatan

  dari komunitasnya. Tanda panah dalam navigasi multimedia pembelajaran

  disepakati sebagai petunjuk arah (next dan back). Namun demikian

  navigasi baku tersebut tetap saja member peluang bagi para perancang

  untuk diolah seunik mungkin sesuai dengan konsep yang telah ditetapkan

  sebelumnya. Eksplorasi dapat dilakukan untuk memvisualisasikan seluruh

  navigasi yang diperlukan dalam multimedia pembelajaran sejauh masih

  dapat dicerna maknanya. Bila berhasil, artinya jika orang dapat

  mengoperasikan multimedia pembelajaran ini atas arah dari navigasi yang

  digunakan, maka navigasi tersebut telah menjadi simbol yang maknanya

  telah disepakati.

4) Warna

           Seperti elemen komunikasi visual lainnya, warna juga memiliki

  fungsi secara fisik dan psikologis. Dia berfungsi secara fisik baik jika

  dalam penampilannya mampu memperjelas indera penglihatan dalam

  menangkap objek yang disajikan. Biasanya terdapat kontras antara objek

  dengan latar belakangnya. Warna akan berfungsi psikologis, jika

  penampilannya menghasilkan perasaan tertentu, misalnya sedih, gembira,

  sentimental, dingin, panas, cemburu, dan lain sebagainya. Oleh karenya

  pilihan warna sebaiknya didasari oleh konsep kreatif yang telah ditetapkan

  sesuai topik pembelajaran.




                                  27
Nuansa psikologis warna

       Untuk mengoptimalkan fungsi fisik dari sebuah warna, pilih warna

yang perbedaan intensitas tinggi misalnya, objek berwarna putih

diletakkan di atas latar berwarna biru.




Intensitas warna

       Agar mudah mendapatkan kontras, warna dapat dianalogikan

secara oposisi biner: panas dingin, maskulin feminine, keras lembut,

popular klasik, muda tua. Selain pendekatan itu, seluruh warna juga dapat

ditingkatkan intensitasnya dengan cara menambahkan warna-warna

tersebut ke putih (tin), sebalinya untuk meredam intensitas dapat

ditambahkan unsur hitam (shade).




                                 28
5) Animasi dan Video.

          Animasi artinya menghidupkan gambar yang mati, menggerakkan

   gambar yang diam dengan cara membuat metamorfosa dari bentuk semula

   ke bentuk selanjutnya dalam durasi tertentu. Video adalah menangkap

   citra yang bergerak untuk selanjutnya disimpan dalam rangkaian foro yang

   diam dan diputar kembali menjadi gerak sesuai durasi yang dikehendaki.

   Perbedaan prinsip kerja inilah yang dapat dieksplorasi dan dimanfaatkan

   untuk mendukung penyajian materi ajar bebasis multimedia. Video cocok

   untuk „menyajikan‟ realitas dan animasi cocok untuk „menciptakan‟

   realitas dari sesuatu yang semu, sesuatu yang tidak mampu ditangkap oleh

   realitas dalam citra visual. Dengan memperhatikan karakteristik tersebut,

   semestinya akan terhindar dari penyajian animasi dan cideo demi sekedar

   „meramaikan‟ tampilan tanpa pertimbangan fungsinya.



                                  29
6) Audio.

            Ibarat dua sisi mata uang, dalam multimedia pembelajaran berbasis

   unsur audio tidak dapat dipisahkan dengan unsur visual. Unsur audio

   merupakan sarana untuk menyampaikan informasi tentang esensi

   persoalan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan melalui

   multimedia pembelajaran. Selain itu, unsur audio juga merupakan unsur

   penarik perhatian siswa agar menyimak isi pesan yang dikomunikasikan.

   Dan yang lebih dahsyat lagi, unsur audio dapat dimanfaatkan untuk

   memperkaya imajinasi dengan cara menghadirkan theatre of mind agar isi

   materi pelajaran lebih dihayati oleh siswa.

            Unsur audio dalam multimedia pembelajaran dapat berupa dialog,

   monolog, narasi, sound/special effect, dan ilustrasi musik. Dialog

   merupakan target inferensi yang menyampaikan penggalan-penggalan

   komunikasi dua arah antara pemeran yang ditampilkan dalam multimedia

   pembelajaran. Monolog adalah ungkapan cerbal yang dilontarkan secara

   searah oleh salah satu pemeran. Narasi adalah ungkapan verbal yang

   disampaikan oleh narator (bukan pemeran) berfungsi sebagai penyampaian

   onformasi penting yang terkait dengan pesan dalam multimedia

   pembelajaran. Sound/special effect (SFX) adalah efek audio yang

   dihasilkan secara artifisial dan dipergunakan sebagai efek tambahan untuk

   pendukung ilustrasi suasana maupun adegan serta untuk menhadirkan

   penekanan inti pesan materi pembelajaran. Musik berfungsi sebagai

   pendukung suasana yang mengarah dalam multimedia pembelajaran.



                                    30
Dengan demikian, jika dicermati tulisan ini kita dapatkan

      pengertian bahwa peran unsur komuniasi visual dalam membuat bahan

      ajar berbasis teknologi informasi dan komunikasi tdak semata perkara

      mengutak    atik   warna,   huruf,   gambar,   animasi,   tata   letak   dan

      membubuhkan suara semata. Pengolahan unsur komunikasi visual dibuat

      bukan supaya karya kita “asal beda” atau sekedar make up agar “indah”.

      Peran unsur komunikasi visual terintegrasi secara komperhensif terhadap

      segala aspek sebagai sarana komunikasi pembelajaran. Setiap keputusan

      dalam menyajikan elemen komunikasi visual haruslah dibarengi dengan

      pertimbangan akan kesesuaiannya dengan pesan yang hendak disampaikan

      dalam kegiatan belajar mengajar tersebut.

H. Aplikasi Multimedia Dalam Desain Pembelajaran

          Dalam mengaplikasikan multimedia dalam desain pembelajaran kita

   harus mengacu kepada karakteristik multi media, format multimedia dan

   elemenelemen multimedia. Sedangkan menurut Wallington (1970) bahwa

   peran utama sumber belajar adalah membawa atau menyalurkan stimulus dan

   informasi kepada siswa. Dengan demikian maka untuk mempermudah

   aplikasi multimedia sebagai sumber belajar itu kita dapat mengajukan

   berdasarkan teori 5 W 1 H. (what, who, where, whom when and how)

   pertanyaan seperti “apa”, siapa”,”di mana”, kepada siapa, kapan dan

   bagaimana”. Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kemudian

   dapat disusun aplikasi multimedia dalam desai pembelajaran sebagai berikut:




                                      31
Tabel berikut dapat dijadikan pedoman dalam pemilihan media

yang cocok untuk multimedia pembelajaran. Allen mengemukakan tentang

hubungan antara media dengan tujuan pembelajaran,




      Keterangan :

      R = Rendah S = Sedang T= Tinggi

      1 = Belajar Informasi faktual



                               32
2 = Belajar pengenalan visual

3 = Belajar prinsip, konsep dan aturan

4 = Prosedur belajar

5= Penyampaian keterampilan persepsi motorik

6 = Mengembangkan sikap, opini dan motivasi




                         33
PENUTUP



A. Kesimpulan

             Dari hasil uraian tersebut di atas, dapat diambil beberapa kesimpulan

   yaitu :

   1. Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan secara terus-

      menerus melalui bermacam-macam aktivitas dalam pengalaman mencapai

      pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku yang

      menetap.

   2. Media pembelajaran merupakan suatu alat/perantara yang digunakan oleh

      guru atau pengajar dalam menyampaikan sebuah materi sehingga dapat

      lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh peserta didik.

   3. Multimedia merupakan media yang menggabungkan dua unsur atau

      lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio,

      video dan animasi secara terintegrasi.

   4. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran

      lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi,

      kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan prises belajar mengajar dapat

      dilakukan dimana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat

      ditingkatkan

   5. Karakteristik multimedia pembelajaran adalah Memiliki lebih dari satu

      media yang konvergen, Bersifat interaktif, dan Bersifat mandiri.




                                        34
6. Format sajian multimedia pembelajaran dapat dikategorikan ke dalam

      lima kelompok yaitu, tutorial, driil dan practise, simulasi, percobaan atau

      eksperimen, serta permainan.

  7. Elemen-elemen komunikasi visual dalam pembuatan media ini pada intinya

     mencakup; tata letak, tipografi, gambar dan ilustrasi, warna, animasi dan

     video, serta audio/suara.

   8. Dalam mengaplikasikan multimedia dalam desain pembelajaran kita harus

      mengacu kepada karakteristik multi media, format multimedia dan

      elemenelemen multimedia.

B. Saran

           Sebagaimana penulisan makalah atau karya tulis sebelumnya hingga

   penulisan makalah ini, masih banyak kekurangan, saran yang dapat penulis

   ajukan mengenai penulisan makalah ini, agar bapak dosen pembimbing tak

   henti-hentinya memberikanbimbingan kepada penulis demi kesempurnaan

   penulisan karya tulis berikutnya.




                                       35
DAFTAR PUSTAKA

Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
        Rineka Cipta.
Sofyan, Gusarmin. 2001. Belajar dan Pembelajaran. Kendari: FKIP Unhalu

http://wijayalabs.blogspot.com/2007_12_01_archive.html


http://listyo-geografi.blogspot.com/2009/11/pengertian-media-pembelajaran-
           menurut.html

http://www.guruit07.blogspot.com/2009/01/pengertian-media-pembelajaran.htm




                                        36

More Related Content

What's hot

Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran Dewi Zulaeva
 
Makalah media pembelajaran
Makalah media pembelajaranMakalah media pembelajaran
Makalah media pembelajaraniswantosahir
 
Teknik Penggunaan Media dalam Pembelajaran (Media by utilization)
Teknik Penggunaan Media dalam Pembelajaran  (Media by utilization)Teknik Penggunaan Media dalam Pembelajaran  (Media by utilization)
Teknik Penggunaan Media dalam Pembelajaran (Media by utilization)dindinamuiz
 
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Khusnul Kotimah
 
Prinsip pemilihan media
Prinsip pemilihan mediaPrinsip pemilihan media
Prinsip pemilihan mediabagibagiilmu
 
Multimedia Pembelajaran
Multimedia  PembelajaranMultimedia  Pembelajaran
Multimedia PembelajaranYahya Electone
 
Pemilihan media pembelajaran
Pemilihan media pembelajaranPemilihan media pembelajaran
Pemilihan media pembelajaranbagibagiilmu
 
Makalah Ragam Media Pendidikan
Makalah Ragam Media PendidikanMakalah Ragam Media Pendidikan
Makalah Ragam Media PendidikanHanny Maharani
 
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam PembelajaranMakalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam PembelajaranWaQhyoe Arryee
 
MAKALAH PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN, SUMBER BELAJAR, ALAT PERAGA. SERTA TUJ...
MAKALAH PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN, SUMBER BELAJAR, ALAT PERAGA. SERTA TUJ...MAKALAH PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN, SUMBER BELAJAR, ALAT PERAGA. SERTA TUJ...
MAKALAH PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN, SUMBER BELAJAR, ALAT PERAGA. SERTA TUJ...AnisMarsella21
 
hakikat media pembelajaran
hakikat media pembelajaranhakikat media pembelajaran
hakikat media pembelajaranRomi Dwi Syahri
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaranSYUKUR123
 
Konsep Dasar Media Pembelajaran
Konsep Dasar Media PembelajaranKonsep Dasar Media Pembelajaran
Konsep Dasar Media PembelajaranPratiwiKartikaSari
 
Teknologi dan media pembelajaran bahasa arab
Teknologi dan media pembelajaran bahasa arabTeknologi dan media pembelajaran bahasa arab
Teknologi dan media pembelajaran bahasa arabMuhammad Idris
 
Buku ajar media pembelajaran
Buku ajar media pembelajaranBuku ajar media pembelajaran
Buku ajar media pembelajaranbagibagiilmu
 

What's hot (20)

Media Pembelajaran Bahasa
Media Pembelajaran BahasaMedia Pembelajaran Bahasa
Media Pembelajaran Bahasa
 
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran
 
Makalah media pembelajaran
Makalah media pembelajaranMakalah media pembelajaran
Makalah media pembelajaran
 
Teknik Penggunaan Media dalam Pembelajaran (Media by utilization)
Teknik Penggunaan Media dalam Pembelajaran  (Media by utilization)Teknik Penggunaan Media dalam Pembelajaran  (Media by utilization)
Teknik Penggunaan Media dalam Pembelajaran (Media by utilization)
 
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
 
Prinsip pemilihan media
Prinsip pemilihan mediaPrinsip pemilihan media
Prinsip pemilihan media
 
Assignment hbml 4403 kompetensi
Assignment hbml 4403 kompetensiAssignment hbml 4403 kompetensi
Assignment hbml 4403 kompetensi
 
Multimedia Pembelajaran
Multimedia  PembelajaranMultimedia  Pembelajaran
Multimedia Pembelajaran
 
Pemilihan media pembelajaran
Pemilihan media pembelajaranPemilihan media pembelajaran
Pemilihan media pembelajaran
 
Summary buku
Summary bukuSummary buku
Summary buku
 
Makalah Ragam Media Pendidikan
Makalah Ragam Media PendidikanMakalah Ragam Media Pendidikan
Makalah Ragam Media Pendidikan
 
Pemilihan media
Pemilihan mediaPemilihan media
Pemilihan media
 
Modul
ModulModul
Modul
 
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam PembelajaranMakalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
 
MAKALAH PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN, SUMBER BELAJAR, ALAT PERAGA. SERTA TUJ...
MAKALAH PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN, SUMBER BELAJAR, ALAT PERAGA. SERTA TUJ...MAKALAH PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN, SUMBER BELAJAR, ALAT PERAGA. SERTA TUJ...
MAKALAH PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN, SUMBER BELAJAR, ALAT PERAGA. SERTA TUJ...
 
hakikat media pembelajaran
hakikat media pembelajaranhakikat media pembelajaran
hakikat media pembelajaran
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
Konsep Dasar Media Pembelajaran
Konsep Dasar Media PembelajaranKonsep Dasar Media Pembelajaran
Konsep Dasar Media Pembelajaran
 
Teknologi dan media pembelajaran bahasa arab
Teknologi dan media pembelajaran bahasa arabTeknologi dan media pembelajaran bahasa arab
Teknologi dan media pembelajaran bahasa arab
 
Buku ajar media pembelajaran
Buku ajar media pembelajaranBuku ajar media pembelajaran
Buku ajar media pembelajaran
 

Similar to Aplikasi Multimedia dalam Desain Pembelajaran

Pembelajaran berbantuan komputer
Pembelajaran berbantuan komputerPembelajaran berbantuan komputer
Pembelajaran berbantuan komputerFKIP UHO
 
MEDIA PEMBELAJARAN TIK "ASYURE"
MEDIA PEMBELAJARAN TIK "ASYURE"MEDIA PEMBELAJARAN TIK "ASYURE"
MEDIA PEMBELAJARAN TIK "ASYURE"suciherna
 
TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN "MEDIA ASSURE"
TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN "MEDIA ASSURE"TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN "MEDIA ASSURE"
TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN "MEDIA ASSURE"yuniasih331
 
Pw seminar juga
Pw seminar jugaPw seminar juga
Pw seminar jugaFKIP UHO
 
Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02
Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02
Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02Mviw Novita
 
Tugas individu media pembelajaran
Tugas individu media pembelajaranTugas individu media pembelajaran
Tugas individu media pembelajarandhianhariani
 
Laporan final tugas akhir smt
Laporan final tugas akhir smtLaporan final tugas akhir smt
Laporan final tugas akhir smtanihdx
 
Seminar Fisika 2012
Seminar Fisika 2012Seminar Fisika 2012
Seminar Fisika 2012FKIP UHO
 
Peran, fungsi dan karakteristik media
Peran, fungsi dan karakteristik mediaPeran, fungsi dan karakteristik media
Peran, fungsi dan karakteristik mediaambarlestari
 
Pentingnya Teknologi Pembelajaran Bahasa Arab.pdf
Pentingnya Teknologi Pembelajaran  Bahasa Arab.pdfPentingnya Teknologi Pembelajaran  Bahasa Arab.pdf
Pentingnya Teknologi Pembelajaran Bahasa Arab.pdfZukét Printing
 
Pentingnya Teknologi Pembelajaran Bahasa Arab.docx
Pentingnya Teknologi Pembelajaran  Bahasa Arab.docxPentingnya Teknologi Pembelajaran  Bahasa Arab.docx
Pentingnya Teknologi Pembelajaran Bahasa Arab.docxZukét Printing
 
Harun makalah kantasia
Harun makalah kantasiaHarun makalah kantasia
Harun makalah kantasiaharun_tarbiyah
 
Harun makalah kantasia
Harun makalah kantasiaHarun makalah kantasia
Harun makalah kantasiaharun_tarbiyah
 
Modul multimedia
Modul multimediaModul multimedia
Modul multimediauncume12
 
Penggunaan Media Tik Dalam Pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Penggunaan Media Tik Dalam Pengajaran Pendidikan KewarganegaraanPenggunaan Media Tik Dalam Pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Penggunaan Media Tik Dalam Pengajaran Pendidikan KewarganegaraanSMP Negeri 5 Lahat
 
PPT TEKNOLOGI.pptx
PPT TEKNOLOGI.pptxPPT TEKNOLOGI.pptx
PPT TEKNOLOGI.pptxNurAfifahiza
 

Similar to Aplikasi Multimedia dalam Desain Pembelajaran (20)

Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Pembelajaran berbantuan komputer
Pembelajaran berbantuan komputerPembelajaran berbantuan komputer
Pembelajaran berbantuan komputer
 
Media pembelajaran leli lestari
Media pembelajaran leli lestariMedia pembelajaran leli lestari
Media pembelajaran leli lestari
 
MEDIA PEMBELAJARAN TIK "ASYURE"
MEDIA PEMBELAJARAN TIK "ASYURE"MEDIA PEMBELAJARAN TIK "ASYURE"
MEDIA PEMBELAJARAN TIK "ASYURE"
 
TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN "MEDIA ASSURE"
TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN "MEDIA ASSURE"TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN "MEDIA ASSURE"
TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN "MEDIA ASSURE"
 
Pw seminar juga
Pw seminar jugaPw seminar juga
Pw seminar juga
 
Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02
Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02
Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02
 
Tugas individu media pembelajaran
Tugas individu media pembelajaranTugas individu media pembelajaran
Tugas individu media pembelajaran
 
Media dalam proses pembelajaran
Media dalam proses pembelajaranMedia dalam proses pembelajaran
Media dalam proses pembelajaran
 
Laporan final tugas akhir smt
Laporan final tugas akhir smtLaporan final tugas akhir smt
Laporan final tugas akhir smt
 
Seminar Fisika 2012
Seminar Fisika 2012Seminar Fisika 2012
Seminar Fisika 2012
 
Peran, fungsi dan karakteristik media
Peran, fungsi dan karakteristik mediaPeran, fungsi dan karakteristik media
Peran, fungsi dan karakteristik media
 
Pentingnya Teknologi Pembelajaran Bahasa Arab.pdf
Pentingnya Teknologi Pembelajaran  Bahasa Arab.pdfPentingnya Teknologi Pembelajaran  Bahasa Arab.pdf
Pentingnya Teknologi Pembelajaran Bahasa Arab.pdf
 
Pentingnya Teknologi Pembelajaran Bahasa Arab.docx
Pentingnya Teknologi Pembelajaran  Bahasa Arab.docxPentingnya Teknologi Pembelajaran  Bahasa Arab.docx
Pentingnya Teknologi Pembelajaran Bahasa Arab.docx
 
Harun makalah kantasia
Harun makalah kantasiaHarun makalah kantasia
Harun makalah kantasia
 
Harun makalah kantasia
Harun makalah kantasiaHarun makalah kantasia
Harun makalah kantasia
 
Modul multimedia
Modul multimediaModul multimedia
Modul multimedia
 
Penggunaan Media Tik Dalam Pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Penggunaan Media Tik Dalam Pengajaran Pendidikan KewarganegaraanPenggunaan Media Tik Dalam Pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Penggunaan Media Tik Dalam Pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan
 
PPT TEKNOLOGI.pptx
PPT TEKNOLOGI.pptxPPT TEKNOLOGI.pptx
PPT TEKNOLOGI.pptx
 
Tugas Media Pembelajaran
Tugas Media PembelajaranTugas Media Pembelajaran
Tugas Media Pembelajaran
 

More from FKIP UHO

Algopacks Presentation
Algopacks PresentationAlgopacks Presentation
Algopacks PresentationFKIP UHO
 
Pendidikan Karakter Fisika
Pendidikan Karakter FisikaPendidikan Karakter Fisika
Pendidikan Karakter FisikaFKIP UHO
 
Soal final fisdas kim
Soal final fisdas kimSoal final fisdas kim
Soal final fisdas kimFKIP UHO
 
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)FKIP UHO
 
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)FKIP UHO
 
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHOPembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHOFKIP UHO
 
Pedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD TerpaduPedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD TerpaduFKIP UHO
 
Pedoman pembelajaran berbasis riset
Pedoman pembelajaran berbasis risetPedoman pembelajaran berbasis riset
Pedoman pembelajaran berbasis risetFKIP UHO
 
pembelajaran berbasis riset
pembelajaran berbasis risetpembelajaran berbasis riset
pembelajaran berbasis risetFKIP UHO
 
Proposal butur
Proposal buturProposal butur
Proposal buturFKIP UHO
 
Diklat perangkat pembelajaran
Diklat perangkat pembelajaranDiklat perangkat pembelajaran
Diklat perangkat pembelajaranFKIP UHO
 
Proposal ibm 2013
Proposal ibm 2013Proposal ibm 2013
Proposal ibm 2013FKIP UHO
 
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013FKIP UHO
 
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uho
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uhoPedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uho
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uhoFKIP UHO
 
Gv token precentation
Gv token precentationGv token precentation
Gv token precentationFKIP UHO
 
Sop kerjasama
Sop kerjasamaSop kerjasama
Sop kerjasamaFKIP UHO
 
Proposal spm konawe 1
Proposal spm konawe 1Proposal spm konawe 1
Proposal spm konawe 1FKIP UHO
 
Program Unggulan
Program UnggulanProgram Unggulan
Program UnggulanFKIP UHO
 
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahan
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahanMembangun jejaring sebagai tuntutan perubahan
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahanFKIP UHO
 

More from FKIP UHO (20)

Algopacks Presentation
Algopacks PresentationAlgopacks Presentation
Algopacks Presentation
 
Pendidikan Karakter Fisika
Pendidikan Karakter FisikaPendidikan Karakter Fisika
Pendidikan Karakter Fisika
 
Soal final fisdas kim
Soal final fisdas kimSoal final fisdas kim
Soal final fisdas kim
 
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
 
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
 
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHOPembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
 
Pedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD TerpaduPedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
 
Pedoman pembelajaran berbasis riset
Pedoman pembelajaran berbasis risetPedoman pembelajaran berbasis riset
Pedoman pembelajaran berbasis riset
 
pembelajaran berbasis riset
pembelajaran berbasis risetpembelajaran berbasis riset
pembelajaran berbasis riset
 
Proposal butur
Proposal buturProposal butur
Proposal butur
 
Diklat perangkat pembelajaran
Diklat perangkat pembelajaranDiklat perangkat pembelajaran
Diklat perangkat pembelajaran
 
Proposal ibm 2013
Proposal ibm 2013Proposal ibm 2013
Proposal ibm 2013
 
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
 
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uho
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uhoPedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uho
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uho
 
Gv token precentation
Gv token precentationGv token precentation
Gv token precentation
 
Sop kerjasama
Sop kerjasamaSop kerjasama
Sop kerjasama
 
Proposal spm konawe 1
Proposal spm konawe 1Proposal spm konawe 1
Proposal spm konawe 1
 
Soal lab
Soal labSoal lab
Soal lab
 
Program Unggulan
Program UnggulanProgram Unggulan
Program Unggulan
 
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahan
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahanMembangun jejaring sebagai tuntutan perubahan
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahan
 

Recently uploaded

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 

Aplikasi Multimedia dalam Desain Pembelajaran

  • 1. TUGAS MAKALAH SEMINAR “APLIKASI MULTIMEDIA DALAM DESAIN PEMBELAJARAN” OLEH : NAMA : KURNIAWAN STAMBUK : A1C3 09 034 PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN : PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2012 1
  • 2. DAFTAR ISI Halaman Sampul .................................................................................1 Daftar isi ...............................................................................................2 PENDAHULUAN A. Latar Belakang .........................................................................3 ISI A. Pengertian Belajar ....................................................................6 B. Pengertian Media Pembelajaran ...............................................8 C. Pengertian Multimedia ...........................................................11 D. Manfaat Multimedia Dalam Desain Pembelajaran ................12 E. Karakteristik Multimedia Dalam Pembelajaran ....................16 F. Format Multimedia Dalam Desain Pembelajaran .................18 G. Elemen-Elemen Multimedia Dalam Pembelajaran ...............20 H. Aplikasi Multimedia Dalam Desain Pembelajaran ...............31 PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................34 B. Saran ......................................................................................35 DAFTAR PUSTAKA 2
  • 3. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada prinsipnya adalah upaya untuk mengubah tingkah laku individu yang dilakukan secara sistematis untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Melalui pendidikan ini individu akan mendapatkan perubahan ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan serta dapat mengembangkan potensi- potensi ynag ada dasar yang dimilikinya sehingga berani menghadapi permasalahan kehidupan dalam masyarakat. Dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa, maka peningkatan mutu pendidikan menjadi suatu hal yang sangat penting bagi pembangunan yang berkelanjutan disegala aspek kehidupan manusia. Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu unsur konkrit yang sangat penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sejalan dengan itu, hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah masalah prestasi belajar. Masalah umum yang sering dihadapi oleh peserta didik khususnya siswa adalah masih cukup banyak yang belum dapat mencapai prestasi belajar yang memuaskan. Sebenarnya banyak faktor yang menyebabkan prestasi belajar tersebut mengalami kegagalan dalam bidang akademik baik faktor-faktor yang berada dalam diri siswa maupun faktor- faktor yang berada diluar diri siswa seperti tingkat intelegensi yang rendah, kurangnya motivasi belajar, cara belajar yang kurang efektif, minimnya frekuensi dan jumlah waktu belajar, tingkat disiplin diri yang rendah, media 3
  • 4. belajar atau bahan ajar yang masih kurang disediakan pihak sekolah dan sebagainya. Demi mencapai prestasi belajar yang memuaskan tersebut dengan sistem pendidikan pembelajaran yang semakin maju dan didukung juga perkembangan teknologi. Teknologi multimedia telah menjanjikan potensi besar dalam merubah cara seseorang untuk belajar, untuk memperoleh informasi, menyesuaikan informasi dan sebagainya. Multimedia juga menyediakan peluang bagi pendidik untuk mengembangkan teknik pembelajaran sehingga menghasilkan hasil yang maksimal. Demikian juga bagi peserta didik, dengan multimedia diharapkan mereka akan lebih mudah untuk menentukan dengan apa dan bagaiamana siswa untuk dapat menyerap informasi secara cepat dan efisien. Sumber informasi tidak lagi terfokus pada teks dari buku semata-mata tetapi lebih luas dari itu. Kemampuan teknologi multimedia yang semakin baik dan berkembang akan menambah kemudahan dalam mendapatkan informasi yang diharapkan. B. Batasan Masalah Pada makalah ini, ada beberapa permasalahan yang akan dibahas mengenai “Aplikasi Multimedia dalam Desain Pembelajaran” yaitu : Apa pengertian belajar? Apa yang dimaksud dengan media pembelajaran? Apa arti dari multimedia? Apa saja manfaat multimedia dalam desain pembelajaran? Apa saja karakteristik multimedia dalam pembelajaran? Bagaimana format multimedia dalam desain pembelajaran? 4
  • 5. Apa saja yang termasuk elemen-elemen multimedia dalam pembelajaran? Bagaimana aplikasi multimedia dalam desain pembelajaran? C. Tujuan Penulisan Dari uraian permasalahan tersebut diatas, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh penulis yaitu : Agar pembaca dapat mengetahui arti belajar Agar pembaca dapat mengetahui apa itu media pembelajaran Agar pembaca dapat mengetahui arti dari multimedia Agar pembaca manfaat multimedia dalam desain pembelajaran Agar pembaca dapat mengetahui karaktreristik multimedia dalam pembelajaran Agar pembaca dapat mengetahui format multimedia dalam desain pembelajaran Agar pembaca dapat mengetahui elemen-elemen multimedia dalam pembelajaran Agar pembeca dapat mengetahui aplikasi multimedia dalam desain pembelajaran 5
  • 6. ISI A. Pengertian Belajar Menurut Edward Walter, belajar adalah perubahan atau tingkah laku akibat pengalaman dan latihan. Hudoyo (1984 : 3) memberikan pengertian belajar sebagai suatu proses untuk mendapatkan pengetahuan atau pengalaman sehingga mampu mengubah tingkah laku manusia. Dimyati (1994 : 282) mengemukakan bahwa belajar adalah kegiatan individu memperoleh pengetahuan, perilaku dan keterampilan dengan cara pengolahan bahan belajar. Dalam belajar tersebut individu mengunakan ranah-ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Akibat belajar tersebut maka kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor makin bertambah baik. Pengertian tersebut mengandung makna bahwa belajar adalah kegiatan individu untuk memperolah pengetahuan, perilaku dan keterampilan sehingga terjadi perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman, tetapi tidak semua tingkah laku tersebut disebabkan oleh hasil dari suatu pengalaman, dimana pengalaman itu adalah bahan belajar. Bahan belajar ini dapat berupa buku, guru, lingkungan, teman, dan lain sebagainya. Pada hakekatnya belajar adalah suatu proses usaha sadar yang dilakukan secara terus-menerus melalui bermacam-macam aktivitas dalam pengalaman mencapai pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku yang menetap. 6
  • 7. Morgan dalam Sofyan (2001: 1) mengemukakan bahwa belajar adalah setiap perubahan tingkah laku yang relatif menetap dan terjadi sebagai hasil latihan dan pengalaman. Slameto (2003: 3) mengemukakan bahwa ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar: a. Perubahan terjadi secara sadar Ini berarti seorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu sekurang-kurangnya dia merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya. c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif Dalam perubahan belajar, perubahan-perubahan senantiasa bertambah dan bertujuan untuk memperoleh yang lebih baik dari sebelumnya. d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku ini terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. 7
  • 8. e. Perubahan dalam belajar bertambah dan terarah Ini berarti perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku, yakni dalam sikap keterampilan, pengetahuan dan sebagainya B. Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Benyak batasan yang diberikan orang tentang media. Latuheru (1988: 14) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna. Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran memiliki manfaat yang besar dalam memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran yang digunakan harus dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih merangsang kegiatan belajar siswa. http://wijayalabs.blogspot.com/2007_12_01_archive.html Mengapa harus dibutuhkan media di dalam proses pembelajaran? Pertanyaan yang sering muncul adalah mempertanyakan pentingnya media 8
  • 9. dalam sebuah pembelajaran. Sebelumnya, Kita harus mengetahui terlebih dulu konsep abstrak dan konkrit dalam pembelajaran. Karena proses belajar mengajar hakekatnya adalah proses komunikasi, penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Pesan berupa isi/ajaran yang dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi baik verbal (kata-kata dan tulisan) maupun nonverbal, proses ini dinamakan encoding. Penafsiran simbol-simbol komunikasi tersebut oleh siswa dinamakan decoding. Dalam penafsiran tersebut ada kalanya berhasil, dan adakalanya tidak berhasil atau gagal. Dengan kata lain dapat dikatakan kegagalan /ketidakberhasilan dalam memahami apa yang didengar, dibaca,dilihat atau diamati. Kegagalan/ketidakberhasilan itu di sebabkan oleh gangguan yang menjadi penghambat komunikasi yang dalam proses komunikasi dikenal dengan istilah barriers atau noise. Semakin banyak verbalisme semakin abstrak pemahaman yang diterima. Lantas dimana fungsi media? Ada baiknya kita melihat diagram cone of learning dari Edgar Dale yang secara jelas memberi penekanan terhadap pentingnya media dalam pendidikan: Secara umum dapat dikatakan media mempunyai kegunaan, antara lain: 1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis. 2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra. 3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar. 9
  • 10. 4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori & kinestetiknya. 5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi yang sama. Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton, 1985: 1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar 2. Pembelajaran dapat lebih menarik 3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar 4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek 5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan 6. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan 7. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan 8. Peran guru berubahan kearah yang positif Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu diperhatikan oleh guru agar mereka dapat memilih media mana yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Sebagai contoh media kaset audio, merupakan media auditif yang mengajarkan topik-topik pembelajaran yang bersifat verbal seperti pengucapan (pronounciation) bahasa asing. Untuk pengajaran bahasa asing media ini tergolong tepat karena bila secara langsung diberikan tanpa media sering terjadi ketidaktepatan yang akurat dalam pengucapan 10
  • 11. pengulangan dan sebagainya. Pembuatan media kaset audio ini termasuk mudah, hanya membutuhkan alat perekam dan narasumber yang dapat berbahasa asing, sementara itu pemanfaatannya menggunakan alat yang sama pula. C. Pengertian Multimedia Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan multimedia interaktif. Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh penguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan film. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game, dll. Sedangkan pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi dalam pembelajaran yang utama adalah bagaimana siswa belajar. Belajar dalam pengertian aktifitas mental siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku yangbersifat relatif konstan. Dengan demikian aspek yang menjadi penting dalam aktifitas 11
  • 12. belajar adalah lingkungan. Bagaimana lingkungan ini diciptakan dengan menata unsur‐unsurnya sehingga dapat mengubah perilaku siswa. Dari uraian di atas, apabila kedua konsep tersebut kita gabungkan maka multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang dignakan dalam proses pembelajran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang piliran, perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali. D. Manfaat Multimedia Dalam Desain Pembelajaran Mengapa perlu multimedia dalam pembelajaran? Pertanyaan yang sering muncul mempertanyakan pentingnya multimedia dalam sebuah pembelajaran. Apabila multimedia pembelajaran dipilih, dikembangkan dan digunakan secara tepat dan baik, akan memberi manfaat yang sangat besar bagi para guru dan siswa. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan prises belajar mengajar dapat dilakukan dimana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan Manfaat di atas akan diperoleh mengingat terdapat keunggulan dari sebuah multimedia pembelajaran, yaitu: 1. Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti kuman, bakteri, elektron dll. 2. Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan ke sekolah, seperti gajah, rumah, gunung, dll. 12
  • 13. 3. Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit dan berlangsung cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin, beredarnya planet Mars, berkembangnya bunga dll. 4. Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju, dll. 5. Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung berapi, harimau, racun, dll. 6. Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa. Tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi multimedia mampu memberi kesan yang besar dalam bidang komunikasi dan pendidikan karena bisa mengintegrasikan teks, grafik, animasi, audio dan video. Multimedia telah mengembangkan proses pengajaran dan pembelajaran ke arah yang lebih dinamik. Namun yang lebih penting ialah pemahaman tentang bagaimana menggunakan teknologi tersebut dengan lebih efektif dan dapat menghasilkan idea - idea untuk pengajaran dan pembelajaran. Pada masa kini, guru perlu mempunyai kemahiran dan keyakinan diri dalam menggunakan teknologi ini dengan cara yang paling berkesan. Suasana pengajaran dan pembelajaran yang interaktif, lebih menggalakkan komunikasi aktif antara berbagai hal. Penggunaan komputer multimedia dalam proses pengajaran dan pembelajaran adalah dengan tujuan meningkatkan mutu pengajaran dan pembelajaran. Dengan berkembangnya teknologi multimedia, unsur-unsur video, bunyi, teks dan grafik dapat dikemas menjadi satu melalui Pembelajaran Berbasis Komputer (PBK). Sekarang ini, materi PBM telahbanyak ditemukan dipasaran yang disediakan dalam bentuk VCD atau DVD. Contohcontoh yang 13
  • 14. dapat kita temukan seperti ensiklopedia, kamus elektronik, buku cerita elektronik, materi pembelajaran yang telah dikemas dalam bentuk CD atau DVD dan masih banyak lagi yang dapat di temui. Konsep permainan dalam pembelajaran digabung untuk menghasilkan pengalaman pembelajaran yang menyenangkan. Model – model ini dapat digunakan dalam pembelajaran di dalam kelas atau pembelajaran sendiri. Bisa juga digunakan untuk pembelajaran di rumah dan di sekolah. Sesi pembelajaran bisa disesuaikan dengan tahap penerimaan dan pemahaman pelajar. Pencapaian dan keberhasilan pelajar akan diuji. Jika pelajar tidak mencapai tahap yang memuaskan, maka sesi pemulihan pula akan dilaksanakan. Rekord pencapaian pelajar akan disimpan supaya prestasi pelajar bisa diawasi. Konsep pembelajaran sendiri dapat dilaksanakan bila informasi tersebut menarik dan memotivasikan pelajar untuk terus belajar. Ini dapat dicapai jika materi atau informasi direkabentuk dengan baik menggunakan multimedia. Suasana pengajaran dan pembelajaran yang interaktif akan menggalakkan komunikasi berbagai hal ( pelajar-guru, pelajar-pelajar, pelajarkomputer) Gabungan berbagai media yang memanfaatkan sepenuhnya indra penglihatan dan pendengaran mampu menarik minat belajar. Namun yang lebih utama ialah pencapaian objektif pengajaran dan pembelajaran dengan berkesan. Harus diingat bahawa teknologi multimedia hanya bertindak sebagai pelengkap, tambahan atau alat bantu kepada guru. Multimedia tidak akan mengambil alih tempat dan tugas guru. Multimedia adalah sebagai saluran pilihan dalam menyampaikan informasi dengan cara yang lebih berkesanMultimedia interaktif dapat digunakan untuk 14
  • 15. bermacam-macam bidang pekerjaan, tergantung kreativitas untuk mengembangkannya. Aplikasi multimedia dibagi menjadi beberapa kategori, di antaranya yaitu: 1. Presentasi bisnis 2. Pelatihan dan Pendidikan 3. Penyampaian Informasi 4. Promosi dan penjualan 5. Produktivitas 6. Teleconferencing 7. Film 8. Virtual reality 9. Web dan Game Pada dasarnya penggunaan komputer atau yang disebut sebagai teknologi informasi dalam menyampaikan bahan pengajaran memungkinkan untuk melibatkan pelajar secara aktif serta dapat memperoleh umpan balik secara cepat dan akurat. Komputer menjadi popular sebagai media pengajaran karena komputer memilki keistimewaan yang tidak dimilki oleh media pengajaran lain sebelum adanya komputer (Munir,2005). Diantara keistimewaan komputer sebagai media, yaitu : a. Hubungan interaktif : komputer menyebabkan terwujudnya hubungan antara stimulus dan resfons, menumbuhkan inspirasi dan meningkatkan minat. 15
  • 16. b. Pengulangan : komputer memberikan fasilitas bagi pengguna untuk mengulang materi atau bahan pelajaran yang diperlukan, memperkuat proses pembelajaran dan memperbaiki inagtan, memiliki kebebasan dalam memilih materi atau bahan pelajaran. c. Umpan balik dan peneguhan : media komputer membantu pelajar memperoleh umpan balik (feedback) terhadap pelajaran secara leluasa dan dapat memacu motivasi pelajar dengan peneguhan positif yang diberi apabila pelajar memberikan jawaban. d. Simulasi dan uji coba : media komputer dapat mensimulasikan atau menguji coba penyajian bahan pelajaran yang rumit dan teliti. E. Karakteristik Multimedia Dalam Pembelajaran Sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran, pemilihan dan penggunaan multimedia pembelajaran harus memperhatikan karakteristik komponen lain, seperti: tujuan, materi, strategi dan juga evaluasi pembelajaran. Karakteristik multimedia pembelajaran adalah: 1. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual. 2. Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna. 3. Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan oran lain. 16
  • 17. Selain memenuhi ketiga karakteristik tersebut, multimedia pembelajaran sebaiknya memenuhi fungsi sebagai berikut: 1. Mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin. 2. Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengontrol laju kecepatan belajarnya sendiri. 3. Memperhatikan bahwa siswa mengikuti suatu urutan yang koheren dan terkendalikan. 4. Mampu memberikan kesempatan adanya partisipasi dari pengguna dalam bentuk respon, baik berupa jawaban, pemilihan, keputusan, percobaan dan lain-lain. Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media haru disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingi dicapai. Contoh : bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer), seperti: biaya, ketepatgunaan; keadaan peserta didik; ketersediaan; dan mutu teknis. 17
  • 18. F. Format Multimedia Dalam Desain Pembelajaran Format sajian multimedia pembelajaran dapat dikategorikan ke dalam lima kelompok sebagai berikut: 1. Tutorial Format sajian ini merupakan multimedia pembelajaran yang dalam penyampaian materinya dilakukan secara tutorial, sebagaimana layaknya tutorial yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Informasi yang berisi suatu konsep disajikan dengan teks, gambar, baik diam atau bergerak dan grafik. Pada saa yang tepat, yaitu ketika dianggap bahwa pengguna telah membaca, menginterpretasikan dan menyerap konsep itu, diajukan serangkaian pertanyaan atau tugas. Jika jawaban atau respon pengguna benar, kemudian dilanjutkan dengan materi berikutnya. Jika jawaban atau respon pengguna salah, maka pengguna harus mengulang memahami konsep tersebut secara keseluruhan ataupun pada bagian‐bagian tertentu saja (remedial). Kemudian pada bahagian akhir biasanya akan diberikan serangkaian pertanyaaan yang merupakan tes untuk mengukur tingkat pemahamn pengguna atas konsep atau materi yang disampaikan. 2. Drill dan Practise Format ini dimaksudkan untuk melatih pegguna sehingga memiliki kemahiran dalam suatu keterampilan atau memperkuat penguasaan sutu konsep. Program menyediakan serangkaian soal atau 18
  • 19. pertanyaan yang biasanya ditampilkan secara acak, sehingga setiap kali digunakan makan soal atau pertanyaan yang tampil selalu berbeda, atau paling tidak dalam kombinasi yang berbeda. Program ini dilengkapi dengan jawaban yang benar, lengkap dengan penjelasannya sehingga diharapkan pengguna akan bisa pula memahami suatu konsep tertentu. Pada bahagian akhir, pengguna bisa melihat skor akhir yang dia capai, sebagai indikator untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam memecahkan soal‐soal yang diajukan. 3. Simulasi Multimedia pembelajaran dengan format ini mencoba menyamai proses dinamis yang terjadi di dunia nyata, misalnya untuk mensimulasikan pesawat terbang, di mana pengguna seolah‐olah melakukan aktifitas menerbangkan pesawat terbang, menjalankan usaha kecil, atau pengendalian pembangkit listrik tenaga nuklir dan lain‐lain. Pada dasarnya format ini mencoba memberikan pengalaman masalah dunia nyata yang biasanya berhubungan dengan suatu resiko, seperti pesawat yang akan jatuh atau menabrak, peusahaan akan bangkrut, atau terjadi malapetaka nuklir. 4. Percobaan atau Eksperimen Format ini mirip dengan format simulasi, namjun lebih ditujukan pada kegiata kegiatan yang bersifat eksperimen, seperti 19
  • 20. kegiatan praktikum di laboratorium IPA, fisika, biologi atau kimia. Program menyediakan serangkaian peralatan dan bahan, kemudian pengguna bisa melakukan percobaan atau eksperimen sesuai petunjuk dan kemudian mengembangkan eksperimen-eksperimen lain berdasarkan petunjuk tersebut. dapat menjelaskan suatu konsep atau fenomena tertentu berdasarkan eksperimen yang mereka lakukan secara maya tersebut. 5. Permaianan Tentu saja bentuk permaianan yang disajikan di sini tetap mengacu pada proses pembelajaran dan dengan program multimedia berforat ini diharapkan terjadi aktifitas belajar sambil bermain. Dengan demikian pengguna tidak merasa bahwa mereka sesungguhnya sedang belajar. G. Elemen-Elemen Multimedia Dalam Pembelajaran Membuat bahan ajar menggunakan multimedia tentu berbeda dengan menyiapkan bahan ajar dengan menggunakan media konvensional yang biasa dilakukan. Kelebihan multimedia (audio, visual dan gerak) dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk menyampaikan materi yang membutuhkan ketiga hal tersebut. Materi bahan ajar dapat disampaikan melalui gagasan yang kreatif. Dalam gagasan kreatif tersebut, guru dapat mengatur irama penyajian materi agar tidak datar dan membosankan. Langkah operasionalnya adalah guru terlebih dahulu membuat rancangan skenario pengajaran berupa story- 20
  • 21. board atau flow chart, agar alur informasi terkendali sejalan dengan materi yang hendak disampaikan. Tidak perlu seluruh durasi dan layer materi pengajaran dieksplorasi secara kreatif. Adakalanya materi pelajaran disajikan dalam visualisasi yang bernada datar dan biasa-biasa saja, untuk kemudian pada materi tertentu (yang menjadi pokok permasalahan) visualisasi diolah secara optimum. Bila perlu ada bagian yang ingin ditonjolkan dapat disertai dengan ilustrasi dalam gerak (animasi maupun video) dan suara (narasi, dialog dan sound effect) yang tepat. Penekan ini akan membuat siswa merasakan bahwa materi tersebutlah yang menjadi pokok permasalahannya. Persoalan terpenting dalam menentukan gagasan kreatif dan donsep multimedia adalah mempertimbangkan karakter target audience. Kebenaran materi adalah mutlak, sedangkan menarik atau tidaknya suatu bahan ajar sangat bergantung pada „kedekatan bahasa‟ komunikasi antara guru dan siswanya. Gagasan kreatif dan konsep multimedia hendaknya memperhatikan aspek komunikatif, agar mudah dicerna dan disenangi oleh siswa. Untuk itu hal yang seharusnya dilakukan adalah: a. Memahami materi yang akan disampaikan secara mendalam. b. Susunlah materi yang hendak disampaikan secara sistematik (runut), agar alur pesan dapat dicerna secara lancar. c. Pelajari kebiasaan dan hal-hal yang diminati atau disukai oleh siswa, terutama yang berkaitan dengan unsur bahasa visual (icon, bahasa, jargon, ilustrasi musik, dan lain sebagainya). Pesan disajikan melalui gagasan 21
  • 22. yang unik dan tidak klise (tidak sering digunakan), agar multimedia pembelajaran yang dibuat tampil segar dan menarik perhatian. “Dream come true”. Mimpi yang telah dituangkan dalam gagasan kreatif dan konsep visualisasi, akan menjadi kasat mata sebagai multimedia pembelajaran jika berhasil dieksekusi menggunakan gramatika komunikas visual yang tepat. Eksekusi elemen-elemen komunikasi visual dalam pembuatan media ini pada intinya mencakup: tata letak, tipografi, gambar dan ilustrasi, warna, animasi dan video, serta audio/suara. 1) Tata Letak Seperti halnya memilih dan menata penempatan perabotan rumah selalu ada pertimbangan fungsi fisik dan fungsi psikologis sesuai konsep makna tempat tinggal bagi penghuninya. Sebagian orang memilih konsep minimalis, form follow function dan sebahagian lagi lebih menyukai konservatif atau tradisional yang sarat dengan ornamen. Tidak berbeda ketika menciptakan tata letak bagi media pembelajaran ini, mesti ditentukan terlebih dahulu konsep yang akan digunakan, minimalis atau ornamentaliskah? Hal ini menjadi penting karena pada implementasinya seluruh layer sebaiknya divisualisasikan dengan komsep yang sama (bukan berarti eksekusinya persis sama). Dalam desain komunikasi visual hal ini disebut unity, yakni menggunakan bahasa audio dan visual yang harmonis, utuh, dan senada, agar materi ajar dipersepsi secara utuh (komperhensif). 22
  • 23. Untuk membantu eksekusi tata letak dapat dibuat grid system, yaitu pembagian bidang sesuai denganfungsi-fungsi elemen dkv secara ergonomis. Misalnya; peletakan navigasi disesuaikan dengan maksud perintah navigasi tersebut dan kebiasaan ergonomic kita, navigasi ‘next’ diletakkan di sebelah kanan dan ‘back’ diletakkan di sebelah kiri, dan lain sebagainya. Penyusunan teks secara konsisten dibuat rata kiri, rata kanan, atau simetris tergantung dari konsep yang dikehendaki. Tata letak rata kiri cendrung member kesan informal dan mengalir, rata kanan lebih berkesan dinamis namun agar tertutup, rata kiri kanan lebih membawa kesan formal dan kaku, simetris berkesan sangat formal. Silahkan dipilih sesuai dengan konsep yang telah ditentukan. Perlu ditekankan bahwa „tata letak‟ dibuat lebih untuk tujuan memberikan nilai tambah terhadap aspek komunikatif multimedia pembelajaran, bukan untuk keindahan semata. 2) Tipografi. Istilah ini bukan semata persoalan memilih font agar mudah di baca atau agar lain dari pada yang lain. Tipografi adalah segala kegiatan dalam 23
  • 24. mengolah informasi yang sifatnya verbal (terbaca) menjadi bentuk visual (terlihat). Huruf, ketika dibaca menghasilkan „bunyi‟ baik dilafalkan maupun dalam hati, huruf dalam hal ini merupakan alat representasi bahasa verbal. Namun ketika dilihat, huruf merupakan unsur visual yang dapat menimbulkan makna psikologis tertentu, memberikan hirarki pesan tertentu dan klasifikasi pesan tertentu. Dalamhal yang demikian, huruf merupakan representasi bahasa verbal. Dengan demikian, tipografi (font dan susunan huruf), dirancang untuk memvisualisasikan bahasa verbal dan diupayakan agar mendukung isi pesan, baik secara fungsi keterbacaan maupun fungsi psikologisnya. Pada esensinya, huruf dipilih guna merepresentasikan 2 (dua) pengertian, yakni: tersurat (untuk kebenaran pesan, huruf sebagai isi pesan verbal) dan tersirat (untuk citra pesan, huruf sebagai penampilan visual). Buat hirarki pengguna huruf baik jenis, ukuran dan penempatannya pada bidang sesuai kebutuhan naskah. Contoh susunan huruf secara hirarki adalah sebagai berikut: Judul, sub judul, intro-copy, body-copy, box/highlight, photo/illustration caption. Untuk naskah yang relative panjang, misalnya untuk body-copy pilih huruf yang memenuhi kriteria 24
  • 25. readable, legible, dan clarity (terbaca, bisa dan mudah/jelas dibaca dan nyaman/enak dibaca), dalam hal ini huruf lebih berfungsi representasi verbal. Untuk judul dan sub-judul, pilihlah huruf yang memiliki karakter sesuai dengan topik dari judul tersebut, dalam hal ini fungsi representasi visual lebih dikedepankan. Memilih karakter huruf yang sesuai dengan topik tidak perlu teori khusus, tapi cukup dirasakan dengan hati. Karakter huruf dapat dirasakan melalui jenis/bentuk, struktur, ukuran dan bobot dari huruf yang dipilih. Karakter huruf berdasar pada jenis/bentuk (karakter huruf): huruf serifa (berkait), misalnya huruf Roman (Times Roman); huruf sans serif (tak berkait), misalnya huruf Univers (Arial); huruf script (tulis tangan), misalnya huruf Old English; dan decorative (dekorasi), contohnya huruf Antique. Pilihlah keluarga huruf berdasar pada struktur, misalnya miring (italic), normal, tinggi (extended), lebar (expanded). Huruf berdasarkan ukuran, misalnya besar atau kecilnya ukuran huruf ditampilkan dalam bidang naskah (cm/point/pica), besar atau kecil di sini bukan berarti besar sama dengan huruf capital dan kecil sama dengan lowercase. Karakter huruf berdasarkan bobot adalah ringan (thin), sedang (normal), berat (bold, heavy), dan sangat berat (black, extra-black). Pada akhirnya, alangkah baiknya jika dipilih jenis huruf yang tidak umum dipergunakan agar tampil unik, berkarakter dan tidak konvensional atau klise. Namun demikian pilihan huruf tersebut mesti tetap sesuai 25
  • 26. dengan fungsi komunikasinya dalam arti memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi. 3) Gambar dan Animasi Yakni elemen dkv yang bisa berwujud foto, ilustrasi atau drawing, diagram, serta elemen grafis yang lainnya seperti icon, navigasi, garis, box, splash, dan lain sebagainya. Gambar adalah bahasa visual yang bisa dimanfaatkan di saat bahasa verbal dianggap kurang mampu untuk merepresentasikan pesan bersifat citra abstrak. Pesan abstrak akanmenjadi nyata jika disajikan dalam wujud gambar. Satu gambar katanya kadang- kedang lebih bunyi dari seribu kata, oleh karenanya hati-hati dalam menampilkan gambar. Tampilkan gambar jika hanya dianggap ada gunanya dan perlu, hindari penggaan gambar yang hanya bersifat penghias, karena fungsi gambar adalah tidak hanya sebagai elemen estetik. Dalam multimedia pembelajaran, navigasi dapat dikategorikan pada gambar atau ilustrasi. Kebanyakan navigasi dapat dikategorikan pada gambar atau ilustrasi. Kebanyakan navigasi menggunakan bahasa simbol. 26
  • 27. Simbol adalah tanda yang mengantarkan makna atas dasar kesepakatan dari komunitasnya. Tanda panah dalam navigasi multimedia pembelajaran disepakati sebagai petunjuk arah (next dan back). Namun demikian navigasi baku tersebut tetap saja member peluang bagi para perancang untuk diolah seunik mungkin sesuai dengan konsep yang telah ditetapkan sebelumnya. Eksplorasi dapat dilakukan untuk memvisualisasikan seluruh navigasi yang diperlukan dalam multimedia pembelajaran sejauh masih dapat dicerna maknanya. Bila berhasil, artinya jika orang dapat mengoperasikan multimedia pembelajaran ini atas arah dari navigasi yang digunakan, maka navigasi tersebut telah menjadi simbol yang maknanya telah disepakati. 4) Warna Seperti elemen komunikasi visual lainnya, warna juga memiliki fungsi secara fisik dan psikologis. Dia berfungsi secara fisik baik jika dalam penampilannya mampu memperjelas indera penglihatan dalam menangkap objek yang disajikan. Biasanya terdapat kontras antara objek dengan latar belakangnya. Warna akan berfungsi psikologis, jika penampilannya menghasilkan perasaan tertentu, misalnya sedih, gembira, sentimental, dingin, panas, cemburu, dan lain sebagainya. Oleh karenya pilihan warna sebaiknya didasari oleh konsep kreatif yang telah ditetapkan sesuai topik pembelajaran. 27
  • 28. Nuansa psikologis warna Untuk mengoptimalkan fungsi fisik dari sebuah warna, pilih warna yang perbedaan intensitas tinggi misalnya, objek berwarna putih diletakkan di atas latar berwarna biru. Intensitas warna Agar mudah mendapatkan kontras, warna dapat dianalogikan secara oposisi biner: panas dingin, maskulin feminine, keras lembut, popular klasik, muda tua. Selain pendekatan itu, seluruh warna juga dapat ditingkatkan intensitasnya dengan cara menambahkan warna-warna tersebut ke putih (tin), sebalinya untuk meredam intensitas dapat ditambahkan unsur hitam (shade). 28
  • 29. 5) Animasi dan Video. Animasi artinya menghidupkan gambar yang mati, menggerakkan gambar yang diam dengan cara membuat metamorfosa dari bentuk semula ke bentuk selanjutnya dalam durasi tertentu. Video adalah menangkap citra yang bergerak untuk selanjutnya disimpan dalam rangkaian foro yang diam dan diputar kembali menjadi gerak sesuai durasi yang dikehendaki. Perbedaan prinsip kerja inilah yang dapat dieksplorasi dan dimanfaatkan untuk mendukung penyajian materi ajar bebasis multimedia. Video cocok untuk „menyajikan‟ realitas dan animasi cocok untuk „menciptakan‟ realitas dari sesuatu yang semu, sesuatu yang tidak mampu ditangkap oleh realitas dalam citra visual. Dengan memperhatikan karakteristik tersebut, semestinya akan terhindar dari penyajian animasi dan cideo demi sekedar „meramaikan‟ tampilan tanpa pertimbangan fungsinya. 29
  • 30. 6) Audio. Ibarat dua sisi mata uang, dalam multimedia pembelajaran berbasis unsur audio tidak dapat dipisahkan dengan unsur visual. Unsur audio merupakan sarana untuk menyampaikan informasi tentang esensi persoalan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan melalui multimedia pembelajaran. Selain itu, unsur audio juga merupakan unsur penarik perhatian siswa agar menyimak isi pesan yang dikomunikasikan. Dan yang lebih dahsyat lagi, unsur audio dapat dimanfaatkan untuk memperkaya imajinasi dengan cara menghadirkan theatre of mind agar isi materi pelajaran lebih dihayati oleh siswa. Unsur audio dalam multimedia pembelajaran dapat berupa dialog, monolog, narasi, sound/special effect, dan ilustrasi musik. Dialog merupakan target inferensi yang menyampaikan penggalan-penggalan komunikasi dua arah antara pemeran yang ditampilkan dalam multimedia pembelajaran. Monolog adalah ungkapan cerbal yang dilontarkan secara searah oleh salah satu pemeran. Narasi adalah ungkapan verbal yang disampaikan oleh narator (bukan pemeran) berfungsi sebagai penyampaian onformasi penting yang terkait dengan pesan dalam multimedia pembelajaran. Sound/special effect (SFX) adalah efek audio yang dihasilkan secara artifisial dan dipergunakan sebagai efek tambahan untuk pendukung ilustrasi suasana maupun adegan serta untuk menhadirkan penekanan inti pesan materi pembelajaran. Musik berfungsi sebagai pendukung suasana yang mengarah dalam multimedia pembelajaran. 30
  • 31. Dengan demikian, jika dicermati tulisan ini kita dapatkan pengertian bahwa peran unsur komuniasi visual dalam membuat bahan ajar berbasis teknologi informasi dan komunikasi tdak semata perkara mengutak atik warna, huruf, gambar, animasi, tata letak dan membubuhkan suara semata. Pengolahan unsur komunikasi visual dibuat bukan supaya karya kita “asal beda” atau sekedar make up agar “indah”. Peran unsur komunikasi visual terintegrasi secara komperhensif terhadap segala aspek sebagai sarana komunikasi pembelajaran. Setiap keputusan dalam menyajikan elemen komunikasi visual haruslah dibarengi dengan pertimbangan akan kesesuaiannya dengan pesan yang hendak disampaikan dalam kegiatan belajar mengajar tersebut. H. Aplikasi Multimedia Dalam Desain Pembelajaran Dalam mengaplikasikan multimedia dalam desain pembelajaran kita harus mengacu kepada karakteristik multi media, format multimedia dan elemenelemen multimedia. Sedangkan menurut Wallington (1970) bahwa peran utama sumber belajar adalah membawa atau menyalurkan stimulus dan informasi kepada siswa. Dengan demikian maka untuk mempermudah aplikasi multimedia sebagai sumber belajar itu kita dapat mengajukan berdasarkan teori 5 W 1 H. (what, who, where, whom when and how) pertanyaan seperti “apa”, siapa”,”di mana”, kepada siapa, kapan dan bagaimana”. Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kemudian dapat disusun aplikasi multimedia dalam desai pembelajaran sebagai berikut: 31
  • 32. Tabel berikut dapat dijadikan pedoman dalam pemilihan media yang cocok untuk multimedia pembelajaran. Allen mengemukakan tentang hubungan antara media dengan tujuan pembelajaran, Keterangan : R = Rendah S = Sedang T= Tinggi 1 = Belajar Informasi faktual 32
  • 33. 2 = Belajar pengenalan visual 3 = Belajar prinsip, konsep dan aturan 4 = Prosedur belajar 5= Penyampaian keterampilan persepsi motorik 6 = Mengembangkan sikap, opini dan motivasi 33
  • 34. PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil uraian tersebut di atas, dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu : 1. Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan secara terus- menerus melalui bermacam-macam aktivitas dalam pengalaman mencapai pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku yang menetap. 2. Media pembelajaran merupakan suatu alat/perantara yang digunakan oleh guru atau pengajar dalam menyampaikan sebuah materi sehingga dapat lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh peserta didik. 3. Multimedia merupakan media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi. 4. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan prises belajar mengajar dapat dilakukan dimana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan 5. Karakteristik multimedia pembelajaran adalah Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, Bersifat interaktif, dan Bersifat mandiri. 34
  • 35. 6. Format sajian multimedia pembelajaran dapat dikategorikan ke dalam lima kelompok yaitu, tutorial, driil dan practise, simulasi, percobaan atau eksperimen, serta permainan. 7. Elemen-elemen komunikasi visual dalam pembuatan media ini pada intinya mencakup; tata letak, tipografi, gambar dan ilustrasi, warna, animasi dan video, serta audio/suara. 8. Dalam mengaplikasikan multimedia dalam desain pembelajaran kita harus mengacu kepada karakteristik multi media, format multimedia dan elemenelemen multimedia. B. Saran Sebagaimana penulisan makalah atau karya tulis sebelumnya hingga penulisan makalah ini, masih banyak kekurangan, saran yang dapat penulis ajukan mengenai penulisan makalah ini, agar bapak dosen pembimbing tak henti-hentinya memberikanbimbingan kepada penulis demi kesempurnaan penulisan karya tulis berikutnya. 35
  • 36. DAFTAR PUSTAKA Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sofyan, Gusarmin. 2001. Belajar dan Pembelajaran. Kendari: FKIP Unhalu http://wijayalabs.blogspot.com/2007_12_01_archive.html http://listyo-geografi.blogspot.com/2009/11/pengertian-media-pembelajaran- menurut.html http://www.guruit07.blogspot.com/2009/01/pengertian-media-pembelajaran.htm 36