SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
SYARIFAH SINTA BELLA (19102034)
ILMU PEMERINTAHAN
PERUMUSAN
KEBIJAKAN
Proses mekanisme perumusan
(formulation) kebijakan merupakan
tahap yang paling krusial, karena
implementasi dan evaluasi dapat
dilaksanakan apabila tahap formulasi
kebijakan telah selesai, disamping itu
kegagalan suatu kebijakan atau
program dalam pencapaian suatu
tujuan sebagian besar bersumber dari
ketidaksempurnaan pengelolaan pada
tahap formulasinya.
Dalam fase formulasi kebijakan publik, realitas politik
yang melingkupi proses perumusan kebijakan publik
tidak boleh lepas dari fokus kajiannya. Sebab bila kita
melepaskan kenyataan politik itu dari proses
perumusan kebijakannya, maka jelas kebijakan publik
yang akan dihasilkan akan miskin aspek
lapangannya. Sebab sebuah kebijakan publik yang
miskin lapangannya itu jelas akan menemui banyak
persoalan pada tataran implementasinya. Dan yang
tidak boleh dilupakan adalah lapangan atau
lingkungan dimana kebijakan itu hidup tidaklah
pernah steril dari politik
Menurut Frank T. Paine dan William
Naumes bahwa pembuatan
kebijakan publik (policy formulation)
melibatkan keseluruhan sistem
dengan berbagai kondisi dan
alternatif serta melibatkan proses-
proses sosial dan proses- proses
intelektual” (Budi Winarno, 2002;68).
Kemudian menurut James E. Anderson
(1979;52) pembuatan kebijakan
merupakan keseluruhan tahap dalam
kebijakan publik yang berupa rangkaian
keputusan. Dan menurut Riant Nugroho
(2003:101) menjelaskan perumusan
kebijakan publik adalah inti dari
kebijakan publik karena disini
dirumuskan batas-batas kebijakan itu
Sendiri.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat
ditarik tiga kesimpulan: pertama, bahwa
pembuatan kebijakan menyangkut seluruh
tahapan dalam kebijakan publik dan perumusan
kebijakan adalah salah satu bagian di
dalamnya.
Kedua, konsep perumusan kebijakan sama
dengan konsep formulasi kebijakan.
Ketiga, output dari formulasi kebijakan adalah
penetapan kebijakan publik berupa peraturan
perundang-undangan. Istilah/konsep perumusan
kebijakan yang akan dipergunakan selanjutnya
dalam tulisan ini adalah formulasi kebijakan.
Untuk lebih jauh memahami
bagaimana mekanisme proses
perumusan kebijakan publik, maka
terlebih dahulu akan diuraikan
beberapa pendekatan atau model-
model dalam proses perumusan
(formulasi) kebijakan publik.
Sebagai salah satu bagian dari proses
pembuatan kebijakan seperti telah
disinggung sebelumnya, merupakan
proses yang rumit. Oleh karena
kerumitan tersebut, beberapa ahli
mengembangkan model-model atau
pendekatan-pendekatan formulasi
kebijakan.
Model-model tersebut sangat penting untuk
mengkaji proses formulasi kebijakan agar lebih
mudah dipahami sebagai upaya
menyederhanakan realitas serta dapat menjadi
pedoman bagi pemerhati kebijakan publik untuk
menentukan dan mengusulkan hubungan antara
konsep-konsep yang digunakan untuk mengamati
gejala sosial. Dalam menganalisis suatu
kebijakan, konsep dan model-model tersebut
dapat memperjelas dan mengarahkan
pemahaman kita terhadap penetapan kebijakan
publik, mempermudah arus komunikasi dan
memberikan penjelasan yang memadai bagi
tindak kebijakan.
1. Pendekatan/model kekuasaan; pendekatan atau model
kekuasaan adalah proses yang sangat ditentukan oleh
faktor kekuasaan seperti kelas sosial, birokrasi,
pendidikan, profesionalisme, dan kekuatan modal.
Pendekatan kekuasaan ini dapat dikategorikan dalam
beberapa fokus, yaitu elitism, pluralism, Marxism,
corporatism, professionalism, dan technocracy.
2. Pendekatan/model Rasionalitas; pendekatan atau
model rasionalitas dalam proses perumusan kebijakan
publik pada dasarnya bertumpu pada dua hal, yaitu
rasionalitas ekonomis dan rasionalitas birokrasi. Artinya
pembuatan kebijakan publik harus didahului oleh
pembacaan yang mendalam atas pehitungan- perhitungan
dampak ekonomis apabila kebijakan tersebut
diimplementasikan. Sedangkan rasionalitas birokrasi,
adalah bertumpu pada efisien dan efektifitas kinerja
birokrasi.
Menurut Pearsons, (Putra,2003) secara
metodologis, melakukan klasifikasi pendekatan
atau model kebijakan publik pada 5 (lima)
pendekatan antara lain ;
3. Pendekatan Pilihan Publik : pendekatan pilihan publik (public
choice) menurut pandangan William Niskanen dan Anthony
Down (Fadillah Putra, 2003) menitikberatkan pada mekanisme
pasar. Artinya pendekatan pilihan publik menempatkan
lembaga birokrasi di tengah-tengah pertarungan yang hebat
yang ada di pasar (market). Proses perumusan atau
pembuatan kebijakan publik dalam paradigma ini lebih
bertumpu pada mekanisme pasar. Para perumus kebijakan
(decision maker) akan kekurangan kekuatan (powerless) untuk
melakukan transformasi sosial melalui produk kebijakan yang
dibuatnya, sebab dalam pandangan pendekatan ini semua
produk kebijakan publik dari lembaga negara harus presisi
dengan kehendak publik secara holistik.
4. Pendekatan Personalitas; pendekatan personalitas lebih
banyak melihat proses perumusan atau pembuatan kebijakan
dari sudut pandang psikologis dan ilmu informasi. Proses
perumusan atau pembuatan kebijakan publik menurut
pandangan ini adalah merupakan sebuah kajian yang terfokus
pada sesuatu yang ada pada benak individu atau kelompok
orang pembuat kebijakan publik tersebut.
menurut Harold Laswel mengatakan bahwa proses perumusan
atau pembuatan kebijakan publik lebih terfokus pada aspek
emosi manusia, personalitas, dan perilaku kelompok dan
hubungan interpersonal, artinya dalam proses pembuatan dan
perumusan kebijakan tidak cukup hanya melihat aspek-aspek
rasional, namun harus melihat dari sudut pandang yang besifat
non-rasional dalam perilaku politisi dan penguasa birokrasi
dalam melakukan tindakan-tindakan publiknya.
5. Pendekatan Kognisi dan Informasi; pendekatan kognisi
dan informasi merupakan pendekatan lanjutan dari
pendekatan personalitas yang menganalisis proses
perumusan atau pembuatan kebijakan publik dari aspek
bagaimana pembuat kebijakan sebagai personal merespon
stimulasi dari lingkungannya.
Artinya, seorang pembuat kebijakan lebih terfokus pada
bagaimana mereka dapat mengenali masalah, bagaimana
mereka menggunakan informasi yang dimiliki, bagaimana
mereka menentukan pilihan dari berbagai alternatif yang ada,
bagaimana mereka mempersepsi berbagai realitas yang
muncul, dan bagaimana informasi diproses dan
dikomunikasikan dalam organisasi. Proses pembuatan dan
perumusan kebijakan publik, dengan demikian harus
dipandang sebagai proses akomodasi dan pelibatan berbagai
elemen yang ada dalam masyarakat yang hendak dijadikan
sasaran dari kebijakan publik yang akan dibuat. Pembuat
kebijakan diharapkan tidak lagi memandang dirinya sebagai
satu-satunya aktor yang menentukan dalam proses
perumusan dan pembuatan kebijakan.

More Related Content

What's hot

TEORI-TEORI SIKLUS KEBIJAKAN
TEORI-TEORI SIKLUS KEBIJAKANTEORI-TEORI SIKLUS KEBIJAKAN
TEORI-TEORI SIKLUS KEBIJAKAN
Fahrul Azmi
 
Tipe tipe model kebijakan
Tipe tipe model kebijakanTipe tipe model kebijakan
Tipe tipe model kebijakan
Nuzulul Putri
 
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Raja Matridi Aeksalo
 
kebijakan publik - FISIP Undip
kebijakan publik - FISIP Undipkebijakan publik - FISIP Undip
kebijakan publik - FISIP Undip
ardinmarL
 
Siklus kebijakan wati gunawan
Siklus kebijakan wati gunawanSiklus kebijakan wati gunawan
Siklus kebijakan wati gunawan
Irika Widiasanti
 
Pendekatan analisis kebijakan
Pendekatan analisis kebijakanPendekatan analisis kebijakan
Pendekatan analisis kebijakan
Nuzulul Putri
 

What's hot (20)

Formulasi kebijakan
Formulasi kebijakanFormulasi kebijakan
Formulasi kebijakan
 
Ringkasan Buku Public Dr. Riant Nugroho
Ringkasan Buku Public Dr. Riant NugrohoRingkasan Buku Public Dr. Riant Nugroho
Ringkasan Buku Public Dr. Riant Nugroho
 
TEORI-TEORI SIKLUS KEBIJAKAN
TEORI-TEORI SIKLUS KEBIJAKANTEORI-TEORI SIKLUS KEBIJAKAN
TEORI-TEORI SIKLUS KEBIJAKAN
 
Evaluasi kebijakan sebagai studi penelitian
Evaluasi kebijakan sebagai studi penelitianEvaluasi kebijakan sebagai studi penelitian
Evaluasi kebijakan sebagai studi penelitian
 
model model analisis kebijakan publik
model model analisis kebijakan publikmodel model analisis kebijakan publik
model model analisis kebijakan publik
 
Formulasi Kebijakan
Formulasi Kebijakan Formulasi Kebijakan
Formulasi Kebijakan
 
Kebijakan publik
Kebijakan publik Kebijakan publik
Kebijakan publik
 
Tipe tipe model kebijakan
Tipe tipe model kebijakanTipe tipe model kebijakan
Tipe tipe model kebijakan
 
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
 
Public Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi NegaraPublic Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi Negara
 
kebijakan publik - FISIP Undip
kebijakan publik - FISIP Undipkebijakan publik - FISIP Undip
kebijakan publik - FISIP Undip
 
Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019
Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019
Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019
 
Siklus kebijakan wati gunawan
Siklus kebijakan wati gunawanSiklus kebijakan wati gunawan
Siklus kebijakan wati gunawan
 
Model Formulasi Kebijakan
Model Formulasi KebijakanModel Formulasi Kebijakan
Model Formulasi Kebijakan
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
 
Pendekatan analisis kebijakan
Pendekatan analisis kebijakanPendekatan analisis kebijakan
Pendekatan analisis kebijakan
 
M 6 studi implementasi
M 6 studi implementasiM 6 studi implementasi
M 6 studi implementasi
 
siklus kebijakan publik
siklus kebijakan publiksiklus kebijakan publik
siklus kebijakan publik
 
Analisis kebijakan-publik1
Analisis kebijakan-publik1Analisis kebijakan-publik1
Analisis kebijakan-publik1
 

Similar to Perumusan kebijakan

Aminuddin%20 bakry
Aminuddin%20 bakryAminuddin%20 bakry
Aminuddin%20 bakry
Noerman Syah
 
Perumusan kebijakanpubliktk
Perumusan kebijakanpubliktkPerumusan kebijakanpubliktk
Perumusan kebijakanpubliktk
lailashare
 
Ujian susulan pengantar administrasi negara
Ujian susulan pengantar administrasi negaraUjian susulan pengantar administrasi negara
Ujian susulan pengantar administrasi negara
Indah Ratnasari
 
Ppt Kebijakan dan manajemen kesehatan.pptx
Ppt Kebijakan dan manajemen kesehatan.pptxPpt Kebijakan dan manajemen kesehatan.pptx
Ppt Kebijakan dan manajemen kesehatan.pptx
TyazmutzDartha
 
300944665-Ilmu-Administrasi-Publik-PPT.ppt
300944665-Ilmu-Administrasi-Publik-PPT.ppt300944665-Ilmu-Administrasi-Publik-PPT.ppt
300944665-Ilmu-Administrasi-Publik-PPT.ppt
UmmuFaizah7
 

Similar to Perumusan kebijakan (20)

Artikel kebijakan publik
Artikel kebijakan publikArtikel kebijakan publik
Artikel kebijakan publik
 
Artikel kebijakan publik
Artikel kebijakan publikArtikel kebijakan publik
Artikel kebijakan publik
 
SOSIOLOGI_POLITIK[1] RISNO.docx
SOSIOLOGI_POLITIK[1]   RISNO.docxSOSIOLOGI_POLITIK[1]   RISNO.docx
SOSIOLOGI_POLITIK[1] RISNO.docx
 
SOSIOLOGI_POLITIK[1] RISNO.docx
SOSIOLOGI_POLITIK[1]   RISNO.docxSOSIOLOGI_POLITIK[1]   RISNO.docx
SOSIOLOGI_POLITIK[1] RISNO.docx
 
W hat is public policy
W hat is public policyW hat is public policy
W hat is public policy
 
Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy
 
Aminuddin%20 bakry
Aminuddin%20 bakryAminuddin%20 bakry
Aminuddin%20 bakry
 
Nasrun public policy-revised
Nasrun public policy-revisedNasrun public policy-revised
Nasrun public policy-revised
 
TEORI-KEBIJAKAN-PUBLIK-2018 dalam ilmu politik
TEORI-KEBIJAKAN-PUBLIK-2018 dalam ilmu politikTEORI-KEBIJAKAN-PUBLIK-2018 dalam ilmu politik
TEORI-KEBIJAKAN-PUBLIK-2018 dalam ilmu politik
 
konsep implementasi kebijakan
konsep implementasi kebijakankonsep implementasi kebijakan
konsep implementasi kebijakan
 
Perumusan kebijakanpubliktk
Perumusan kebijakanpubliktkPerumusan kebijakanpubliktk
Perumusan kebijakanpubliktk
 
Ujian susulan pengantar administrasi negara
Ujian susulan pengantar administrasi negaraUjian susulan pengantar administrasi negara
Ujian susulan pengantar administrasi negara
 
Model model dalam public policy
Model model dalam public policyModel model dalam public policy
Model model dalam public policy
 
Implementasi kebijakan pendidikan dan
Implementasi kebijakan pendidikan danImplementasi kebijakan pendidikan dan
Implementasi kebijakan pendidikan dan
 
Analisis-Kebijakan-Publik.pptx
Analisis-Kebijakan-Publik.pptxAnalisis-Kebijakan-Publik.pptx
Analisis-Kebijakan-Publik.pptx
 
Ppt Kebijakan dan manajemen kesehatan.pptx
Ppt Kebijakan dan manajemen kesehatan.pptxPpt Kebijakan dan manajemen kesehatan.pptx
Ppt Kebijakan dan manajemen kesehatan.pptx
 
300944665-Ilmu-Administrasi-Publik-PPT.ppt
300944665-Ilmu-Administrasi-Publik-PPT.ppt300944665-Ilmu-Administrasi-Publik-PPT.ppt
300944665-Ilmu-Administrasi-Publik-PPT.ppt
 
Deni fatmawati- Resume Kebijakan Publik
Deni fatmawati- Resume Kebijakan PublikDeni fatmawati- Resume Kebijakan Publik
Deni fatmawati- Resume Kebijakan Publik
 
Merinawati keibjakan publik sp
Merinawati keibjakan publik spMerinawati keibjakan publik sp
Merinawati keibjakan publik sp
 
dokumen.tips_pendekatan-pian.ppt
dokumen.tips_pendekatan-pian.pptdokumen.tips_pendekatan-pian.ppt
dokumen.tips_pendekatan-pian.ppt
 

Recently uploaded

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 

Recently uploaded (20)

Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasTeks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
 
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHCeramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 

Perumusan kebijakan

  • 1. SYARIFAH SINTA BELLA (19102034) ILMU PEMERINTAHAN PERUMUSAN KEBIJAKAN
  • 2. Proses mekanisme perumusan (formulation) kebijakan merupakan tahap yang paling krusial, karena implementasi dan evaluasi dapat dilaksanakan apabila tahap formulasi kebijakan telah selesai, disamping itu kegagalan suatu kebijakan atau program dalam pencapaian suatu tujuan sebagian besar bersumber dari ketidaksempurnaan pengelolaan pada tahap formulasinya.
  • 3. Dalam fase formulasi kebijakan publik, realitas politik yang melingkupi proses perumusan kebijakan publik tidak boleh lepas dari fokus kajiannya. Sebab bila kita melepaskan kenyataan politik itu dari proses perumusan kebijakannya, maka jelas kebijakan publik yang akan dihasilkan akan miskin aspek lapangannya. Sebab sebuah kebijakan publik yang miskin lapangannya itu jelas akan menemui banyak persoalan pada tataran implementasinya. Dan yang tidak boleh dilupakan adalah lapangan atau lingkungan dimana kebijakan itu hidup tidaklah pernah steril dari politik
  • 4. Menurut Frank T. Paine dan William Naumes bahwa pembuatan kebijakan publik (policy formulation) melibatkan keseluruhan sistem dengan berbagai kondisi dan alternatif serta melibatkan proses- proses sosial dan proses- proses intelektual” (Budi Winarno, 2002;68). Kemudian menurut James E. Anderson (1979;52) pembuatan kebijakan merupakan keseluruhan tahap dalam kebijakan publik yang berupa rangkaian keputusan. Dan menurut Riant Nugroho (2003:101) menjelaskan perumusan kebijakan publik adalah inti dari kebijakan publik karena disini dirumuskan batas-batas kebijakan itu Sendiri.
  • 5. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat ditarik tiga kesimpulan: pertama, bahwa pembuatan kebijakan menyangkut seluruh tahapan dalam kebijakan publik dan perumusan kebijakan adalah salah satu bagian di dalamnya. Kedua, konsep perumusan kebijakan sama dengan konsep formulasi kebijakan. Ketiga, output dari formulasi kebijakan adalah penetapan kebijakan publik berupa peraturan perundang-undangan. Istilah/konsep perumusan kebijakan yang akan dipergunakan selanjutnya dalam tulisan ini adalah formulasi kebijakan.
  • 6. Untuk lebih jauh memahami bagaimana mekanisme proses perumusan kebijakan publik, maka terlebih dahulu akan diuraikan beberapa pendekatan atau model- model dalam proses perumusan (formulasi) kebijakan publik. Sebagai salah satu bagian dari proses pembuatan kebijakan seperti telah disinggung sebelumnya, merupakan proses yang rumit. Oleh karena kerumitan tersebut, beberapa ahli mengembangkan model-model atau pendekatan-pendekatan formulasi kebijakan.
  • 7. Model-model tersebut sangat penting untuk mengkaji proses formulasi kebijakan agar lebih mudah dipahami sebagai upaya menyederhanakan realitas serta dapat menjadi pedoman bagi pemerhati kebijakan publik untuk menentukan dan mengusulkan hubungan antara konsep-konsep yang digunakan untuk mengamati gejala sosial. Dalam menganalisis suatu kebijakan, konsep dan model-model tersebut dapat memperjelas dan mengarahkan pemahaman kita terhadap penetapan kebijakan publik, mempermudah arus komunikasi dan memberikan penjelasan yang memadai bagi tindak kebijakan.
  • 8. 1. Pendekatan/model kekuasaan; pendekatan atau model kekuasaan adalah proses yang sangat ditentukan oleh faktor kekuasaan seperti kelas sosial, birokrasi, pendidikan, profesionalisme, dan kekuatan modal. Pendekatan kekuasaan ini dapat dikategorikan dalam beberapa fokus, yaitu elitism, pluralism, Marxism, corporatism, professionalism, dan technocracy. 2. Pendekatan/model Rasionalitas; pendekatan atau model rasionalitas dalam proses perumusan kebijakan publik pada dasarnya bertumpu pada dua hal, yaitu rasionalitas ekonomis dan rasionalitas birokrasi. Artinya pembuatan kebijakan publik harus didahului oleh pembacaan yang mendalam atas pehitungan- perhitungan dampak ekonomis apabila kebijakan tersebut diimplementasikan. Sedangkan rasionalitas birokrasi, adalah bertumpu pada efisien dan efektifitas kinerja birokrasi. Menurut Pearsons, (Putra,2003) secara metodologis, melakukan klasifikasi pendekatan atau model kebijakan publik pada 5 (lima) pendekatan antara lain ;
  • 9. 3. Pendekatan Pilihan Publik : pendekatan pilihan publik (public choice) menurut pandangan William Niskanen dan Anthony Down (Fadillah Putra, 2003) menitikberatkan pada mekanisme pasar. Artinya pendekatan pilihan publik menempatkan lembaga birokrasi di tengah-tengah pertarungan yang hebat yang ada di pasar (market). Proses perumusan atau pembuatan kebijakan publik dalam paradigma ini lebih bertumpu pada mekanisme pasar. Para perumus kebijakan (decision maker) akan kekurangan kekuatan (powerless) untuk melakukan transformasi sosial melalui produk kebijakan yang dibuatnya, sebab dalam pandangan pendekatan ini semua produk kebijakan publik dari lembaga negara harus presisi dengan kehendak publik secara holistik.
  • 10. 4. Pendekatan Personalitas; pendekatan personalitas lebih banyak melihat proses perumusan atau pembuatan kebijakan dari sudut pandang psikologis dan ilmu informasi. Proses perumusan atau pembuatan kebijakan publik menurut pandangan ini adalah merupakan sebuah kajian yang terfokus pada sesuatu yang ada pada benak individu atau kelompok orang pembuat kebijakan publik tersebut. menurut Harold Laswel mengatakan bahwa proses perumusan atau pembuatan kebijakan publik lebih terfokus pada aspek emosi manusia, personalitas, dan perilaku kelompok dan hubungan interpersonal, artinya dalam proses pembuatan dan perumusan kebijakan tidak cukup hanya melihat aspek-aspek rasional, namun harus melihat dari sudut pandang yang besifat non-rasional dalam perilaku politisi dan penguasa birokrasi dalam melakukan tindakan-tindakan publiknya.
  • 11. 5. Pendekatan Kognisi dan Informasi; pendekatan kognisi dan informasi merupakan pendekatan lanjutan dari pendekatan personalitas yang menganalisis proses perumusan atau pembuatan kebijakan publik dari aspek bagaimana pembuat kebijakan sebagai personal merespon stimulasi dari lingkungannya. Artinya, seorang pembuat kebijakan lebih terfokus pada bagaimana mereka dapat mengenali masalah, bagaimana mereka menggunakan informasi yang dimiliki, bagaimana mereka menentukan pilihan dari berbagai alternatif yang ada, bagaimana mereka mempersepsi berbagai realitas yang muncul, dan bagaimana informasi diproses dan dikomunikasikan dalam organisasi. Proses pembuatan dan perumusan kebijakan publik, dengan demikian harus dipandang sebagai proses akomodasi dan pelibatan berbagai elemen yang ada dalam masyarakat yang hendak dijadikan sasaran dari kebijakan publik yang akan dibuat. Pembuat kebijakan diharapkan tidak lagi memandang dirinya sebagai satu-satunya aktor yang menentukan dalam proses perumusan dan pembuatan kebijakan.