SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
IMPLEMENTASI
KEBIJAKAN
SYARIFAH SINTA BELLA (19102034)
ILMU PEMERINTAHAN
Implementasi kebijakan merupakan aspek penting dari
keseluruhan proses kebijakan. Menurut Udoji (1981,32)
dengan tegas mengatakan bahwa Pelaksanaan kebijakan
adalah sesuatu yang penting, bahkan jauh lebih penting
daripada pembuatan kebijakan. Kebijakan akan sekedar
berupa impian atau rencana bagus yang tersimpan rapi
dalam arsip kalau tidak diimplementasikan. Dengan kata
lain pembuatan kebijakan tidak berakhir setelah kebijakan
ditentukan atau disetujui.
Implementasi Kebijakan merupakan langkah lanjutan berdasarkan
suatu kebijakan formulasi. Definisi yang umum dipakai
menyangkut kebijakan implementasi adalah: Wahab, (1997: 63)
“Implementasi adalah tindakan- tindakan yang dilakukan baik oleh
individu-individu, pejabat-pejabat, atau kelompok-kelompok
pemerintah atau swasta yang diarahkan pada tercapainya tujuan-
tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijakan.”
Konteks implementasi baru akan terlihat pengaruhnya setelah
kebijakan tersebut dilaksanakan. Hal itulah yang menunjukkan
bahwa proses pelaksanaan kebijakan merupakan salah satu
tahapan penting dan momentum dalam proses
perumusan/pembuatan kebijakan selanjutnya, sebab berhasil
atau tidaknya suatu kebijakan dalam mencapai tujuannya
ditentukan dalam pelaksanaannya.
Oleh karena itu, rumusan kebijakan yang telah dibuat tidak akan
mempunyai arti apa-apa atau hanya akan merupakan rangkaian
kata-kata indah dan baku yang tersimpan rapi dalam sebuah
dokumen kalau tidak diimplementasikan. Berkaitan dengan hal
itu dapat dikatakan bahwa salah satu tolok ukur keberhasilan
suatu strategi atau kebijakan terletak pada proses
implementasinya.
Implementasi menurut para ahli
Menurut Salusu (2002), implementasi adalah
seperangkat kegiatan yang dilakukan menyusul satu
keputusan. Suatu keputusan selalu dimaksudkan untuk
mencapai sasaran guna merealisasikan pencapaian
sasaran tersebut, diperlukan serangkaian aktivitas. Jadi
dapat dikatakan bahwa implementasi adalah
operasionalisasi dari berbagai aktivitas guna mencapai
sasaran tertentu. Masih dalam Salusu (2002), Higgins
merumuskan implementasi sebagai rangkuman dari
berbagai kegiatan yang didalamnya sumberdaya
manusia menggunakan sumber daya lain untuk
mencapai sasaran dan strategi. Sehingga kegiatan
implementasi ini, menyentuh semua jajaran manajemen
mulai dari manajemen puncak sampai pada karyawan lini
paling bawah.
Keberhasilan atau kegagalan
suatu implementasi kebijakan
dapat dievaluasi dari sudut
kemampuannya secara nyata
dalam meneruskan dan
mengoperasionalkan program-
program pemerintah yang telah
dirancang sebelumnya.
Dengan adanya kebijakan
implementasi, yang merupakan
bentuk konkret dari konseptualisasi
dalam kebijakan formulasi, tidak
secara otomatis merupakan
garansi berjalannya suatu program
dengan baik. Oleh karena itu suatu
kebijakan implementasi pada
umumnya satu paket dengan
kebijakan pemantauan atau
monitoring. Mengingat kebijakan
implementasi adalah sama peliknya
dengan kebijakan formulasi, maka
perlu diperhatikan berbagai faktor
yang akan mempengaruhinya.
Pendekatan implementasi
kebijakan
Agar kebijakan implementatif, maka dikenal beberapa
pendekatan. Secara teoritik empirik, pendekatan-
pendekatan ini dianggap memadai sebagai alat bantu
atau penguatan untuk keberhasilan implementasi
kebijakan. Walau dari berbagai pendekatan
praktiknya membutuhkan pertimbangan kompherensif
sehingga pendekatan yang dipilih, diadaptasi atau
mungkin bahkan dikombinasi adalah teknis sesuai
kebutuhan. Dengan kata lain untuk kepentingan
implementasi kebijakan dibutuhkan pendekatan dan
ilmu yang komprehensif sejalan dengan yang
dikemukakan Nicholas Henry (1998:33)sebagai
berikut:
Istilah pada pendekatan ini mengacu pada pola-pola
kekuasaan dan pengaruh di antara dan yang terjadi dalam
organisasi birokrasi. Asumsi dasarnya tidak lepas dari
proses kekuasaan yang terjadi dalam keseluruhan proses
kebijakan publik. Dengan demikian sukses dan gagalnya
suatu kebijakan publik, akhirnya dipengaruhi oleh kesediaan
dan kemampuan berbagai kelompok kepentingan dominan
yang mungkin terdiri atas berbagai koalisi kepentingan yang
memaksakan kehendak. Dalam kondisi tertentu distribusi
kekuasaan dapat pula menimbulkan kemacetan pada saat
implementasi kebijakan, walaupun sebenarnya kebijakan
publik secara formal telah diarahkan.
1. Pendekatan politik
Melalui pendekatan ini secara umum dapat dikenali bahwa
struktur yang bersifat “organis” Nampak relevan untuk
implementasi kebijakan. ini sangat dimungkinkan sebab
implementasi kebijakan senantiasa berubah, terlebih ketika
arus implementasi itu liar bukan linear.
2. Pendekatan struktural
Pendekatan prosedural struktural dianggap relevan untuk
proses implementasi kebijakan publik, namun tidak sepenting
upaya untuk mengembangkan proses dan prosedur yang
tepat, termasuk dalam hal ini adalah proses dan prosedur
tatakelola beserta berbagai tehnik dan metode yang ada.
Prosedur dimaksud di antaranya terkait dengan pross
penjadwalan (scheduling) perencanaan (planning) dan
pengawasan (controlling) kebijakan publik.
Wujud pendekatan managerial ini diantaranya dapat ditemui
pada perencanaan jaringan kerja dan pengawasan (network
planning and control) atau disebut NPC. Pendekatan ini
menggambarkan suatu kerangka kerja dimana proyek dapat
direncanakan dan proses implementasinya dapat diawasi
dengan cara mengidentifikasi berbagai tugas yang harus
diselesaikan, urutan pelaksanaan waktu bahkan anggaran
yang dikeluarkan
3. Pendekatan prosedural dan manajerial
Analisis keprilakuan (behavioral analysis) pada berbagai
masalah manajemen yang paling terkenal adalah apa yang
seringkali disebut para penganut aliran organisasi sebagai
“organitational development” atau pengembangan
organisasi. Pendekatan ini menekankan pada proses untuk
menimbulkan berbagai perubahan yang diinginkan dalam
suatu organisasi melalui penerapan ilmu keprilakuan.
Selain itu, pengembangan organisasi juga merupakan salah
satu bentuk konsultasi manajemen dimana seorang
konsultan bertindak selaku agen perubahan untuk
mempengaruhi seluruh budaya organisasi yang ada
termasuk pada dimensi sikap dan perilaku pejabat yang
menduduki posisi kunci.
4. Pendekatan perilaku
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Implementasi
Kebijakan
Kebijakan apapun bentuknya sebenarnya
mengandung resiko untuk gagal. Menurut
Hoogwood dan Gunn (1984) membagi
pengertian kegagalan kebijakan (policy
failure) ke dalam dua kategori yaitu non
implementation (tidak terimplementasikan)
dan unsuccesful implementation
(implementasi yang tidak berhasil).
Tidak terimplementasikan
mengandung arti bahwa suatu
kebijakan tidak dilaksanakan sesuai
dengan rencana, mungkin karena
pihak-pihak yang terlibat didalam
pelaksanaannya tidak mau
bekerjasama, atau mereka telah
bekerja secara tidak efisien, bekerja
setengah hati atau mereka tidak
sepenuhnya menguasai
permasalahan, atau permasalahan
yang dibuat di luar jangkauan
kekuasaannya, sehingga
betapapun gigih usaha mereka,
hambatan-hambatan yang ada
tidak sanggup mereka tanggulangi.
Akibatnya implementasi yang efektif
sukar dipenuhi.
Implementasi yang tidak
berhasil terjadi manakala
suatu kebijakan tertentu telah
dilaksanakan sesuai dengan
rencana, namun mengingat
kondisi eksternal ternyata
tidak menguntungkan
(misalnya tiba-tiba terjadi
peristiwa penggantian
kekuasaan, bencana alam,
dan sebagainya), kebijakan
tersebut tidak berhasil dalam
mewujudkan dampak atau
hasil akhir yang dikehendaki
Mazmanian dan Sabatier memandang
bahwa suatu kebijakan implementasi
selalu berkaitan dengan tiga variabel,
yakni: (1) variabel karakteristik masalah,
yang terdiri atas ketersediaan teknologi
dan teori teknis, keragaman prilaku
kelompok sasaran, sifat populasi, derajat
perubahan perilaku yang diharapkan,
(2) variabel daya dukung peraturan,
yang terdiri atas kejelasan dan
konsistensi tujuan, ketepatan alokasi
sumber dana, keterpaduan hirarki
dalam dan diantara lembaga
pelaksana, aturan-aturan keputusan
dari lembaga pelaksana, rekrutmen
pejabat pelaksana dan akses formal
pihak luar,
(3) variabel non peraturan, yang terdiri atas
kondisi sosial ekonomi dan teknologi,
dukungan publik, sikap dan sumber-sumber
yang dimiliki kelompok-kelompok, dukungan
dari pejabat atasan, komitmen dan
kemampuan kepemimpinan pejabat-
pejabat pelaksana. Kebijakan implementasi
merupakan bagian tugas administrasi
negara yang identik dengan proses politik.
Untuk berhasilnya pelaksanaan suatu
kebijakan masing-masing tingkatan perlu
memahami keadaan yang dapat
mendukung keberhasilan proses kebijakan
dilaksanakan.
THANKS
YOU

More Related Content

What's hot

Pendekatan analisis kebijakan
Pendekatan analisis kebijakanPendekatan analisis kebijakan
Pendekatan analisis kebijakanNuzulul Putri
 
Implementasi kebijakan publik
Implementasi kebijakan publikImplementasi kebijakan publik
Implementasi kebijakan publikSiti Sahati
 
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...Siti Sahati
 
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikTri Widodo W. UTOMO
 
3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakanMuh Firyal Akbar
 
Meramal kebijakan
Meramal kebijakan Meramal kebijakan
Meramal kebijakan Erta Erta
 
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publikAktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publikSiti Sahati
 
Proses agenda setting
Proses agenda settingProses agenda setting
Proses agenda settingSiti Sahati
 
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan KebijakanContoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan KebijakanTri Widodo W. UTOMO
 
Definisi Kebijakan Publik
Definisi Kebijakan PublikDefinisi Kebijakan Publik
Definisi Kebijakan Publiksiskamto
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]Siti Sahati
 

What's hot (20)

Materi Kebijakan publik
Materi Kebijakan publikMateri Kebijakan publik
Materi Kebijakan publik
 
Pendekatan analisis kebijakan
Pendekatan analisis kebijakanPendekatan analisis kebijakan
Pendekatan analisis kebijakan
 
model model analisis kebijakan publik
model model analisis kebijakan publikmodel model analisis kebijakan publik
model model analisis kebijakan publik
 
Implementasi kebijakan publik
Implementasi kebijakan publikImplementasi kebijakan publik
Implementasi kebijakan publik
 
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
 
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
 
3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan
 
Kebijakan Publik
Kebijakan PublikKebijakan Publik
Kebijakan Publik
 
Meramal kebijakan
Meramal kebijakan Meramal kebijakan
Meramal kebijakan
 
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publikAktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
 
Proses agenda setting
Proses agenda settingProses agenda setting
Proses agenda setting
 
siklus kebijakan publik
siklus kebijakan publiksiklus kebijakan publik
siklus kebijakan publik
 
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan KebijakanContoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
 
Formulasi kebijakan
Formulasi kebijakanFormulasi kebijakan
Formulasi kebijakan
 
Kebijakan publik
Kebijakan publik Kebijakan publik
Kebijakan publik
 
Definisi Kebijakan Publik
Definisi Kebijakan PublikDefinisi Kebijakan Publik
Definisi Kebijakan Publik
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
 
Pertemuan ke 12 - evaluasi kebijakan
Pertemuan ke 12 - evaluasi kebijakanPertemuan ke 12 - evaluasi kebijakan
Pertemuan ke 12 - evaluasi kebijakan
 
Pertemuan ke 11 - implementasi kebijakan sosial
Pertemuan ke 11 - implementasi kebijakan sosialPertemuan ke 11 - implementasi kebijakan sosial
Pertemuan ke 11 - implementasi kebijakan sosial
 

Similar to Implementasi kebijakan

konsep implementasi kebijakan
konsep implementasi kebijakankonsep implementasi kebijakan
konsep implementasi kebijakanAndi Irawan
 
M 6 studi implementasi
M 6 studi implementasiM 6 studi implementasi
M 6 studi implementasinurul khaiva
 
Implementasi kebijakan berdasarkan kebijakan.ppt
Implementasi kebijakan berdasarkan kebijakan.pptImplementasi kebijakan berdasarkan kebijakan.ppt
Implementasi kebijakan berdasarkan kebijakan.ppthendrampd2
 
Pengertian impelementasi menurut para ahli
Pengertian impelementasi menurut para ahliPengertian impelementasi menurut para ahli
Pengertian impelementasi menurut para ahliAhmad Afandi
 
Implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.pdf
Implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.pdfImplementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.pdf
Implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.pdfZukét Printing
 
Implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.docx
Implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.docxImplementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.docx
Implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.docxZukét Printing
 
M 4 studi implementasi
M 4 studi implementasiM 4 studi implementasi
M 4 studi implementasinurul khaiva
 
KEBIJAKSANAAN PUBLIK
KEBIJAKSANAAN PUBLIKKEBIJAKSANAAN PUBLIK
KEBIJAKSANAAN PUBLIKSiswanda1996
 
300110 urgensi monitoring dan evaluasi undang-undang
300110 urgensi monitoring dan evaluasi undang-undang300110 urgensi monitoring dan evaluasi undang-undang
300110 urgensi monitoring dan evaluasi undang-undangRachmat Sahputra
 
Model dalam kebijakan publik
Model dalam kebijakan publikModel dalam kebijakan publik
Model dalam kebijakan publik09417144006
 
PERTEMUAN 10 KEBIJAKAN PUBLIK.pptx
PERTEMUAN 10 KEBIJAKAN PUBLIK.pptxPERTEMUAN 10 KEBIJAKAN PUBLIK.pptx
PERTEMUAN 10 KEBIJAKAN PUBLIK.pptxNopriawanMahriadi
 
Kebijakan publik1
Kebijakan publik1Kebijakan publik1
Kebijakan publik1hoyin rizmu
 
teori dan implementasi kebijakan publik.pptx
teori dan implementasi kebijakan publik.pptxteori dan implementasi kebijakan publik.pptx
teori dan implementasi kebijakan publik.pptxAsistenakuntan
 
Makalah lingkup dan langkah langkah pembangunan
Makalah lingkup dan langkah langkah pembangunanMakalah lingkup dan langkah langkah pembangunan
Makalah lingkup dan langkah langkah pembangunanSeptian Muna Barakati
 

Similar to Implementasi kebijakan (20)

Bab 2 revisi
Bab 2 revisiBab 2 revisi
Bab 2 revisi
 
Artikel kebijakan publik
Artikel kebijakan publikArtikel kebijakan publik
Artikel kebijakan publik
 
Artikel kebijakan publik
Artikel kebijakan publikArtikel kebijakan publik
Artikel kebijakan publik
 
Implimentasi k sosial
Implimentasi k sosialImplimentasi k sosial
Implimentasi k sosial
 
konsep implementasi kebijakan
konsep implementasi kebijakankonsep implementasi kebijakan
konsep implementasi kebijakan
 
M 6 studi implementasi
M 6 studi implementasiM 6 studi implementasi
M 6 studi implementasi
 
Implementasi kebijakan berdasarkan kebijakan.ppt
Implementasi kebijakan berdasarkan kebijakan.pptImplementasi kebijakan berdasarkan kebijakan.ppt
Implementasi kebijakan berdasarkan kebijakan.ppt
 
Pengertian impelementasi menurut para ahli
Pengertian impelementasi menurut para ahliPengertian impelementasi menurut para ahli
Pengertian impelementasi menurut para ahli
 
Implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.pdf
Implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.pdfImplementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.pdf
Implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.pdf
 
Implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.docx
Implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.docxImplementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.docx
Implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.docx
 
M 4 studi implementasi
M 4 studi implementasiM 4 studi implementasi
M 4 studi implementasi
 
KEBIJAKSANAAN PUBLIK
KEBIJAKSANAAN PUBLIKKEBIJAKSANAAN PUBLIK
KEBIJAKSANAAN PUBLIK
 
300110 urgensi monitoring dan evaluasi undang-undang
300110 urgensi monitoring dan evaluasi undang-undang300110 urgensi monitoring dan evaluasi undang-undang
300110 urgensi monitoring dan evaluasi undang-undang
 
Model dalam kebijakan publik
Model dalam kebijakan publikModel dalam kebijakan publik
Model dalam kebijakan publik
 
BAB 5 METODOLOGI.docx
BAB 5 METODOLOGI.docxBAB 5 METODOLOGI.docx
BAB 5 METODOLOGI.docx
 
PERTEMUAN 10 KEBIJAKAN PUBLIK.pptx
PERTEMUAN 10 KEBIJAKAN PUBLIK.pptxPERTEMUAN 10 KEBIJAKAN PUBLIK.pptx
PERTEMUAN 10 KEBIJAKAN PUBLIK.pptx
 
6 dimensi dalam administrasi publik pdf
6 dimensi dalam administrasi publik pdf6 dimensi dalam administrasi publik pdf
6 dimensi dalam administrasi publik pdf
 
Kebijakan publik1
Kebijakan publik1Kebijakan publik1
Kebijakan publik1
 
teori dan implementasi kebijakan publik.pptx
teori dan implementasi kebijakan publik.pptxteori dan implementasi kebijakan publik.pptx
teori dan implementasi kebijakan publik.pptx
 
Makalah lingkup dan langkah langkah pembangunan
Makalah lingkup dan langkah langkah pembangunanMakalah lingkup dan langkah langkah pembangunan
Makalah lingkup dan langkah langkah pembangunan
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

Implementasi kebijakan

  • 1. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SYARIFAH SINTA BELLA (19102034) ILMU PEMERINTAHAN
  • 2. Implementasi kebijakan merupakan aspek penting dari keseluruhan proses kebijakan. Menurut Udoji (1981,32) dengan tegas mengatakan bahwa Pelaksanaan kebijakan adalah sesuatu yang penting, bahkan jauh lebih penting daripada pembuatan kebijakan. Kebijakan akan sekedar berupa impian atau rencana bagus yang tersimpan rapi dalam arsip kalau tidak diimplementasikan. Dengan kata lain pembuatan kebijakan tidak berakhir setelah kebijakan ditentukan atau disetujui.
  • 3. Implementasi Kebijakan merupakan langkah lanjutan berdasarkan suatu kebijakan formulasi. Definisi yang umum dipakai menyangkut kebijakan implementasi adalah: Wahab, (1997: 63) “Implementasi adalah tindakan- tindakan yang dilakukan baik oleh individu-individu, pejabat-pejabat, atau kelompok-kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada tercapainya tujuan- tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijakan.”
  • 4. Konteks implementasi baru akan terlihat pengaruhnya setelah kebijakan tersebut dilaksanakan. Hal itulah yang menunjukkan bahwa proses pelaksanaan kebijakan merupakan salah satu tahapan penting dan momentum dalam proses perumusan/pembuatan kebijakan selanjutnya, sebab berhasil atau tidaknya suatu kebijakan dalam mencapai tujuannya ditentukan dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu, rumusan kebijakan yang telah dibuat tidak akan mempunyai arti apa-apa atau hanya akan merupakan rangkaian kata-kata indah dan baku yang tersimpan rapi dalam sebuah dokumen kalau tidak diimplementasikan. Berkaitan dengan hal itu dapat dikatakan bahwa salah satu tolok ukur keberhasilan suatu strategi atau kebijakan terletak pada proses implementasinya.
  • 5. Implementasi menurut para ahli Menurut Salusu (2002), implementasi adalah seperangkat kegiatan yang dilakukan menyusul satu keputusan. Suatu keputusan selalu dimaksudkan untuk mencapai sasaran guna merealisasikan pencapaian sasaran tersebut, diperlukan serangkaian aktivitas. Jadi dapat dikatakan bahwa implementasi adalah operasionalisasi dari berbagai aktivitas guna mencapai sasaran tertentu. Masih dalam Salusu (2002), Higgins merumuskan implementasi sebagai rangkuman dari berbagai kegiatan yang didalamnya sumberdaya manusia menggunakan sumber daya lain untuk mencapai sasaran dan strategi. Sehingga kegiatan implementasi ini, menyentuh semua jajaran manajemen mulai dari manajemen puncak sampai pada karyawan lini paling bawah.
  • 6. Keberhasilan atau kegagalan suatu implementasi kebijakan dapat dievaluasi dari sudut kemampuannya secara nyata dalam meneruskan dan mengoperasionalkan program- program pemerintah yang telah dirancang sebelumnya. Dengan adanya kebijakan implementasi, yang merupakan bentuk konkret dari konseptualisasi dalam kebijakan formulasi, tidak secara otomatis merupakan garansi berjalannya suatu program dengan baik. Oleh karena itu suatu kebijakan implementasi pada umumnya satu paket dengan kebijakan pemantauan atau monitoring. Mengingat kebijakan implementasi adalah sama peliknya dengan kebijakan formulasi, maka perlu diperhatikan berbagai faktor yang akan mempengaruhinya.
  • 7. Pendekatan implementasi kebijakan Agar kebijakan implementatif, maka dikenal beberapa pendekatan. Secara teoritik empirik, pendekatan- pendekatan ini dianggap memadai sebagai alat bantu atau penguatan untuk keberhasilan implementasi kebijakan. Walau dari berbagai pendekatan praktiknya membutuhkan pertimbangan kompherensif sehingga pendekatan yang dipilih, diadaptasi atau mungkin bahkan dikombinasi adalah teknis sesuai kebutuhan. Dengan kata lain untuk kepentingan implementasi kebijakan dibutuhkan pendekatan dan ilmu yang komprehensif sejalan dengan yang dikemukakan Nicholas Henry (1998:33)sebagai berikut:
  • 8. Istilah pada pendekatan ini mengacu pada pola-pola kekuasaan dan pengaruh di antara dan yang terjadi dalam organisasi birokrasi. Asumsi dasarnya tidak lepas dari proses kekuasaan yang terjadi dalam keseluruhan proses kebijakan publik. Dengan demikian sukses dan gagalnya suatu kebijakan publik, akhirnya dipengaruhi oleh kesediaan dan kemampuan berbagai kelompok kepentingan dominan yang mungkin terdiri atas berbagai koalisi kepentingan yang memaksakan kehendak. Dalam kondisi tertentu distribusi kekuasaan dapat pula menimbulkan kemacetan pada saat implementasi kebijakan, walaupun sebenarnya kebijakan publik secara formal telah diarahkan. 1. Pendekatan politik
  • 9. Melalui pendekatan ini secara umum dapat dikenali bahwa struktur yang bersifat “organis” Nampak relevan untuk implementasi kebijakan. ini sangat dimungkinkan sebab implementasi kebijakan senantiasa berubah, terlebih ketika arus implementasi itu liar bukan linear. 2. Pendekatan struktural
  • 10. Pendekatan prosedural struktural dianggap relevan untuk proses implementasi kebijakan publik, namun tidak sepenting upaya untuk mengembangkan proses dan prosedur yang tepat, termasuk dalam hal ini adalah proses dan prosedur tatakelola beserta berbagai tehnik dan metode yang ada. Prosedur dimaksud di antaranya terkait dengan pross penjadwalan (scheduling) perencanaan (planning) dan pengawasan (controlling) kebijakan publik. Wujud pendekatan managerial ini diantaranya dapat ditemui pada perencanaan jaringan kerja dan pengawasan (network planning and control) atau disebut NPC. Pendekatan ini menggambarkan suatu kerangka kerja dimana proyek dapat direncanakan dan proses implementasinya dapat diawasi dengan cara mengidentifikasi berbagai tugas yang harus diselesaikan, urutan pelaksanaan waktu bahkan anggaran yang dikeluarkan 3. Pendekatan prosedural dan manajerial
  • 11. Analisis keprilakuan (behavioral analysis) pada berbagai masalah manajemen yang paling terkenal adalah apa yang seringkali disebut para penganut aliran organisasi sebagai “organitational development” atau pengembangan organisasi. Pendekatan ini menekankan pada proses untuk menimbulkan berbagai perubahan yang diinginkan dalam suatu organisasi melalui penerapan ilmu keprilakuan. Selain itu, pengembangan organisasi juga merupakan salah satu bentuk konsultasi manajemen dimana seorang konsultan bertindak selaku agen perubahan untuk mempengaruhi seluruh budaya organisasi yang ada termasuk pada dimensi sikap dan perilaku pejabat yang menduduki posisi kunci. 4. Pendekatan perilaku
  • 12. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Kebijakan Kebijakan apapun bentuknya sebenarnya mengandung resiko untuk gagal. Menurut Hoogwood dan Gunn (1984) membagi pengertian kegagalan kebijakan (policy failure) ke dalam dua kategori yaitu non implementation (tidak terimplementasikan) dan unsuccesful implementation (implementasi yang tidak berhasil).
  • 13. Tidak terimplementasikan mengandung arti bahwa suatu kebijakan tidak dilaksanakan sesuai dengan rencana, mungkin karena pihak-pihak yang terlibat didalam pelaksanaannya tidak mau bekerjasama, atau mereka telah bekerja secara tidak efisien, bekerja setengah hati atau mereka tidak sepenuhnya menguasai permasalahan, atau permasalahan yang dibuat di luar jangkauan kekuasaannya, sehingga betapapun gigih usaha mereka, hambatan-hambatan yang ada tidak sanggup mereka tanggulangi. Akibatnya implementasi yang efektif sukar dipenuhi. Implementasi yang tidak berhasil terjadi manakala suatu kebijakan tertentu telah dilaksanakan sesuai dengan rencana, namun mengingat kondisi eksternal ternyata tidak menguntungkan (misalnya tiba-tiba terjadi peristiwa penggantian kekuasaan, bencana alam, dan sebagainya), kebijakan tersebut tidak berhasil dalam mewujudkan dampak atau hasil akhir yang dikehendaki
  • 14. Mazmanian dan Sabatier memandang bahwa suatu kebijakan implementasi selalu berkaitan dengan tiga variabel, yakni: (1) variabel karakteristik masalah, yang terdiri atas ketersediaan teknologi dan teori teknis, keragaman prilaku kelompok sasaran, sifat populasi, derajat perubahan perilaku yang diharapkan, (2) variabel daya dukung peraturan, yang terdiri atas kejelasan dan konsistensi tujuan, ketepatan alokasi sumber dana, keterpaduan hirarki dalam dan diantara lembaga pelaksana, aturan-aturan keputusan dari lembaga pelaksana, rekrutmen pejabat pelaksana dan akses formal pihak luar, (3) variabel non peraturan, yang terdiri atas kondisi sosial ekonomi dan teknologi, dukungan publik, sikap dan sumber-sumber yang dimiliki kelompok-kelompok, dukungan dari pejabat atasan, komitmen dan kemampuan kepemimpinan pejabat- pejabat pelaksana. Kebijakan implementasi merupakan bagian tugas administrasi negara yang identik dengan proses politik. Untuk berhasilnya pelaksanaan suatu kebijakan masing-masing tingkatan perlu memahami keadaan yang dapat mendukung keberhasilan proses kebijakan dilaksanakan.