SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
TEORI
EKONOMI
MAKRO
Q W E R T U I
A D F J K L
Z X C V B N
SPACE
SEN
D
KELOMPOK 5
Y O
M
H
S
P
G
KELOMPOK 5
PE-AKT3
KELOMPOK BERAPA?
4
PENENTU TABUNGAN DAN INVESTASI :
PANDANGAN KEYNES
Keynes tidak sependapat dengan pandangan ahli-ahli ekonomi
klasik yang menyatakan bahwa tingkat tabungan maupun tingkat
investasi sepenuhnya ditentukan oleh suku bunga, dan perubahan-
perubahan dalam suku bunga akan menyebabkan tabungan yang
tercipta pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu sama
dengan investasi yang dilakukan oleh para pengusaha.
5
1. MASALAH KEKURANGAN
PENGELUARAN AGREGAT
Pada umumnya investasi yang dilakukan oleh
para pengusaha adalah lebih kecil dari jumlah tabungan
yang dilakukan rumah tangga pada waktu dicapai
tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Oleh
karenanya perbelanjaan agregat dalam perekonomian
adalah lebih rendah dari produksi barang-barang dan
jasa jasa pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh.
2. PENENTU INVESTASI
Apabila tingkat kegiatan ekonomi pada
masa kini adalah menggalakkan dan dimasa depan
diramalkan perekonomian akan tumbuh dengan
cepat maka walaupun suku bunga adalah tinggi para
pengusaha akan melakukan banyak investasi adalah
menggalakkan dan di masa depan diramalkan
perekonomian akan tumbuh dengan cepat, maka
walaupun suku bunga adalah tinggi, para pengusaha
akan melakukan banyak investasi.
3. PENENTU TABUNGAN
Menurut Keynes besarnya tabungan yang
dilakukan oleh rumah tangga bukan tergantung
kepada tinggi rendahnya suku bunga. Ia terutama
tergantung kepada besar kecilnya tingkat pendapatan
rumah tangga itu.
PANDANGAN KEYNES
PERBEDAAN PANDANGAN MENGENAI
PENENTU TABUNGAN
Grafik (a) menunjukkan pandangan
Klasik yang menyatakan makin tinggi suku
bunga makin banyak tabungan yang akan
dilakukan masyarakat. Sedangkan Grafik (b)
menerangkan pandangan Keynes mengenai
penentuan tabungan masyarakat. Kurva S
adalah fungsi tabungan, yaitu suatu garis
yang menggambarkan hubungan diantara
jumlah tabungan dan pendapatan nasional.
5
Keynes juga mengkritik pandangan Klasik mengenai
penentuan suku bunga. Dalam teori keuangan modern yang
dikembangkan oleh Keynes, suku bunga ditentukan oleh
permintaan dan penawaran uang. Bank sentral dan sistem
perbankan adalah institusi yang akan menentukan besarnya
penawaran uang pada suatu waktu tertentu. Sedangkan
permintaan uang ditentukan oleh keinginan masyarakat untuk
memegang uang.
PENENTU SUKU BUNGA :
PANDANGAN KEYNES
TINGKAT UPAH DAN KEGIATAN
EKONOMI
Seperti telah diterangkan di dalam analisis Klasik diyakini bahwa tingkat
upah dapat mengalami perubahan-perubahan dan ini merupakan faktor lain
yang akan menjamin tercapainya tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Keynes
juga mengkritik pendapat ini dan selanjutnya menunjukkan bahwa dari sudut
kenyataan yang terdapat dalam masyarakat dan dari sudut teori,pendapat itu
tidak benar.
5
PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI :
PANDANGAN KEYNES
Pendapat Keynes menjadi terkenal bukan karena kritik-kritiknya ke atas
pandangan ahli-ahli ekonomi Klasik mengenai penentuan tingkat kegiatan ekonomi
negara. Ia dianggap sebagai salah seorang ahli ekonomi terkemuka dalam sejarah
pemikiran ekonomi karena Keynes menciptakan pula suatu pendekatan baru dlam
analisis ekonomi, yaitu ia menganalisis kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam
perekonomian sebagai suatu keseluruha, dan bukan menganalisis bagian-bagian kecil
daripadanya.
5
Analisis Keynes menunjukkan tentang pentingnya
peranan dari pengeluaran agregat ke atas jumlah barang dan jasa
yang diproduksikan oleh sektor perusahaan di dalam menentukan
tingkat kegiatan ekonomi. Ini berarti analisis Keynes lebih banyak
memperhatikan aspek permintaan, yaitu menganalisis mengenai
peranan dari permintaan berbagai golongan masyarakat di dalam
menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang akan dicapai oleh
suatu perekonomian.
PERANAN PERMINTAAN AGREGAT
DALAM KEGIATAN EKONOMI
Oleh Keynes perbandingan diantara
pengeluaran konsumsi pada suatu tingkat
pendapatan tertentu dengan pendapatan itu sendiri
dinamakan kecondongan mengkonsumsi. Apabila
kecondongan mengkonsumsi adalah tinggi, bagian
dari pendapatan yang digunakan untuk konsumsi
adalah tinggi. Dengan sendirinya sebaliknya pula,
apabila kecondongan mengkonsumsi adalah rendah,
maka makin sedikit pendapatan masyarakat yang
akan digunakan untuk konsumsi.
KONSUMSI RUMAH
TANGGA
Penanaman modal oleh para pengusaha
terutama ditentukan oleh dua faktor: efisiensi
marjinal modal dan suku bunga. Efisiensi marjinal
modal menggambarkan tingkat pengembalian modal
yang akan diperoleh dari kegiatan kegiatan investasi
yang dilakukan dalam perekonomian. Apakah
seseorang pengusaha akan menanam modal atau
membatalkannya tergantung kepada sifat hubungan
di antara efisiensi modal marjinal (atau tingkat
pendapatan minimal dari penanaman modal yang
akan dilakukan) dengan suku bunga.
INVESTASI
Pemerintah bukan saja berfungsi untuk
mengatur kegiatan perekonomian tetapi juga
dapat mempengaruhi tingkat pengeluaran
agregat dalam perekonomian.
PENGELUARAN
PEMERINTAH
Ahli ekonomi telah menunjukkan
berbagai kebaikan dari hubungan ekonomi
dengan luar negeri, terutama kegiatan
mengekspor dan mengimpor.
EKSPOR KEPASARAN
DUNIA
PENENTUAN KEGIATAN
PEREKONOMIAN NEGARA
Untuk lebih memahami pandangan Keynes mengenai penentuan kegiatan
ekonomi suatu negara, dalam bagian ini akan diterangkan suatu contoh hipotesis
mengenai penentuan tingkat kegiatan suatu perekonomian. Dengan
menggunakan suatu contoh angka, terlebih dahulu akan digambarkan hubungan
di antara tingkat produksi sektor perusahaan dengan tingkat pengeluaran agregat
yang akan dilakukan pada setiap tingkat produksi.
5
Thanks For Watching

More Related Content

Similar to TEORI EKONOMI

Makalah_Kelompok_4[1].docx
Makalah_Kelompok_4[1].docxMakalah_Kelompok_4[1].docx
Makalah_Kelompok_4[1].docxElangPramudya1
 
tugas makro kelompok 1.pptx
tugas makro kelompok 1.pptxtugas makro kelompok 1.pptx
tugas makro kelompok 1.pptxUnyusSusilo
 
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro Islam
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro IslamFungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro Islam
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro Islamade orreo
 
Building ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.ppt
Building ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.pptBuilding ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.ppt
Building ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.pptsayifullahsayifullah
 
ekonomi politik keynesian
 ekonomi politik keynesian ekonomi politik keynesian
ekonomi politik keynesianBadrotuz Zahro
 
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdfBAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdfSiyumienWoen
 
Ekonomi makro (smpn 1 blitar presentasi || 8c || Akbar Sena)
Ekonomi makro (smpn 1 blitar presentasi || 8c || Akbar Sena)Ekonomi makro (smpn 1 blitar presentasi || 8c || Akbar Sena)
Ekonomi makro (smpn 1 blitar presentasi || 8c || Akbar Sena)Akbar Sena
 
Pengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makroPengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makroYanto Setya
 
Perilaku Konsumsi.pptx
Perilaku Konsumsi.pptxPerilaku Konsumsi.pptx
Perilaku Konsumsi.pptxssusera2c1ea
 
Kebijakan moneter dalam perspektif islam
Kebijakan moneter dalam perspektif islamKebijakan moneter dalam perspektif islam
Kebijakan moneter dalam perspektif islamEka Widia
 
Teori ekonomi makro resume
Teori ekonomi makro resumeTeori ekonomi makro resume
Teori ekonomi makro resumeMonika Septian
 
Penentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan Klasik, Keynes dan Pendekatan Masa Kini
Penentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan Klasik, Keynes dan Pendekatan Masa KiniPenentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan Klasik, Keynes dan Pendekatan Masa Kini
Penentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan Klasik, Keynes dan Pendekatan Masa KiniMuhammad Khoirul Fuddin
 
Kelompok 3 ppt slideshare
Kelompok 3 ppt slideshareKelompok 3 ppt slideshare
Kelompok 3 ppt slideshareDebyShinta5
 
Transparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbn
Transparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbnTransparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbn
Transparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbnwandranatuna
 
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdf
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdfKebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdf
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdfZukét Printing
 
Kelompok 3 ppt slideshare
Kelompok 3 ppt slideshareKelompok 3 ppt slideshare
Kelompok 3 ppt slideshareDebyShinta5
 
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docx
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docxKebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docx
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docxZukét Printing
 

Similar to TEORI EKONOMI (20)

Ekonomi makro
Ekonomi makroEkonomi makro
Ekonomi makro
 
Makalah_Kelompok_4[1].docx
Makalah_Kelompok_4[1].docxMakalah_Kelompok_4[1].docx
Makalah_Kelompok_4[1].docx
 
tugas makro kelompok 1.pptx
tugas makro kelompok 1.pptxtugas makro kelompok 1.pptx
tugas makro kelompok 1.pptx
 
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro Islam
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro IslamFungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro Islam
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro Islam
 
Building ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.ppt
Building ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.pptBuilding ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.ppt
Building ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.ppt
 
KONSUMSI
KONSUMSIKONSUMSI
KONSUMSI
 
ekonomi politik keynesian
 ekonomi politik keynesian ekonomi politik keynesian
ekonomi politik keynesian
 
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdfBAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
 
Ekonomi makro (smpn 1 blitar presentasi || 8c || Akbar Sena)
Ekonomi makro (smpn 1 blitar presentasi || 8c || Akbar Sena)Ekonomi makro (smpn 1 blitar presentasi || 8c || Akbar Sena)
Ekonomi makro (smpn 1 blitar presentasi || 8c || Akbar Sena)
 
Pengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makroPengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makro
 
Perilaku Konsumsi.pptx
Perilaku Konsumsi.pptxPerilaku Konsumsi.pptx
Perilaku Konsumsi.pptx
 
Kebijakan moneter dalam perspektif islam
Kebijakan moneter dalam perspektif islamKebijakan moneter dalam perspektif islam
Kebijakan moneter dalam perspektif islam
 
exercise
exerciseexercise
exercise
 
Teori ekonomi makro resume
Teori ekonomi makro resumeTeori ekonomi makro resume
Teori ekonomi makro resume
 
Penentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan Klasik, Keynes dan Pendekatan Masa Kini
Penentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan Klasik, Keynes dan Pendekatan Masa KiniPenentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan Klasik, Keynes dan Pendekatan Masa Kini
Penentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan Klasik, Keynes dan Pendekatan Masa Kini
 
Kelompok 3 ppt slideshare
Kelompok 3 ppt slideshareKelompok 3 ppt slideshare
Kelompok 3 ppt slideshare
 
Transparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbn
Transparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbnTransparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbn
Transparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbn
 
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdf
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdfKebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdf
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdf
 
Kelompok 3 ppt slideshare
Kelompok 3 ppt slideshareKelompok 3 ppt slideshare
Kelompok 3 ppt slideshare
 
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docx
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docxKebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docx
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docx
 

Recently uploaded

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 

Recently uploaded (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 

TEORI EKONOMI

  • 2. Q W E R T U I A D F J K L Z X C V B N SPACE SEN D KELOMPOK 5 Y O M H S P G KELOMPOK 5 PE-AKT3 KELOMPOK BERAPA?
  • 3.
  • 4. 4 PENENTU TABUNGAN DAN INVESTASI : PANDANGAN KEYNES Keynes tidak sependapat dengan pandangan ahli-ahli ekonomi klasik yang menyatakan bahwa tingkat tabungan maupun tingkat investasi sepenuhnya ditentukan oleh suku bunga, dan perubahan- perubahan dalam suku bunga akan menyebabkan tabungan yang tercipta pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu sama dengan investasi yang dilakukan oleh para pengusaha.
  • 5. 5 1. MASALAH KEKURANGAN PENGELUARAN AGREGAT Pada umumnya investasi yang dilakukan oleh para pengusaha adalah lebih kecil dari jumlah tabungan yang dilakukan rumah tangga pada waktu dicapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Oleh karenanya perbelanjaan agregat dalam perekonomian adalah lebih rendah dari produksi barang-barang dan jasa jasa pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. 2. PENENTU INVESTASI Apabila tingkat kegiatan ekonomi pada masa kini adalah menggalakkan dan dimasa depan diramalkan perekonomian akan tumbuh dengan cepat maka walaupun suku bunga adalah tinggi para pengusaha akan melakukan banyak investasi adalah menggalakkan dan di masa depan diramalkan perekonomian akan tumbuh dengan cepat, maka walaupun suku bunga adalah tinggi, para pengusaha akan melakukan banyak investasi. 3. PENENTU TABUNGAN Menurut Keynes besarnya tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga bukan tergantung kepada tinggi rendahnya suku bunga. Ia terutama tergantung kepada besar kecilnya tingkat pendapatan rumah tangga itu. PANDANGAN KEYNES
  • 6. PERBEDAAN PANDANGAN MENGENAI PENENTU TABUNGAN Grafik (a) menunjukkan pandangan Klasik yang menyatakan makin tinggi suku bunga makin banyak tabungan yang akan dilakukan masyarakat. Sedangkan Grafik (b) menerangkan pandangan Keynes mengenai penentuan tabungan masyarakat. Kurva S adalah fungsi tabungan, yaitu suatu garis yang menggambarkan hubungan diantara jumlah tabungan dan pendapatan nasional. 5
  • 7. Keynes juga mengkritik pandangan Klasik mengenai penentuan suku bunga. Dalam teori keuangan modern yang dikembangkan oleh Keynes, suku bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang. Bank sentral dan sistem perbankan adalah institusi yang akan menentukan besarnya penawaran uang pada suatu waktu tertentu. Sedangkan permintaan uang ditentukan oleh keinginan masyarakat untuk memegang uang. PENENTU SUKU BUNGA : PANDANGAN KEYNES
  • 8. TINGKAT UPAH DAN KEGIATAN EKONOMI Seperti telah diterangkan di dalam analisis Klasik diyakini bahwa tingkat upah dapat mengalami perubahan-perubahan dan ini merupakan faktor lain yang akan menjamin tercapainya tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Keynes juga mengkritik pendapat ini dan selanjutnya menunjukkan bahwa dari sudut kenyataan yang terdapat dalam masyarakat dan dari sudut teori,pendapat itu tidak benar. 5
  • 9. PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI : PANDANGAN KEYNES Pendapat Keynes menjadi terkenal bukan karena kritik-kritiknya ke atas pandangan ahli-ahli ekonomi Klasik mengenai penentuan tingkat kegiatan ekonomi negara. Ia dianggap sebagai salah seorang ahli ekonomi terkemuka dalam sejarah pemikiran ekonomi karena Keynes menciptakan pula suatu pendekatan baru dlam analisis ekonomi, yaitu ia menganalisis kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam perekonomian sebagai suatu keseluruha, dan bukan menganalisis bagian-bagian kecil daripadanya. 5
  • 10. Analisis Keynes menunjukkan tentang pentingnya peranan dari pengeluaran agregat ke atas jumlah barang dan jasa yang diproduksikan oleh sektor perusahaan di dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi. Ini berarti analisis Keynes lebih banyak memperhatikan aspek permintaan, yaitu menganalisis mengenai peranan dari permintaan berbagai golongan masyarakat di dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang akan dicapai oleh suatu perekonomian. PERANAN PERMINTAAN AGREGAT DALAM KEGIATAN EKONOMI
  • 11.
  • 12. Oleh Keynes perbandingan diantara pengeluaran konsumsi pada suatu tingkat pendapatan tertentu dengan pendapatan itu sendiri dinamakan kecondongan mengkonsumsi. Apabila kecondongan mengkonsumsi adalah tinggi, bagian dari pendapatan yang digunakan untuk konsumsi adalah tinggi. Dengan sendirinya sebaliknya pula, apabila kecondongan mengkonsumsi adalah rendah, maka makin sedikit pendapatan masyarakat yang akan digunakan untuk konsumsi. KONSUMSI RUMAH TANGGA
  • 13. Penanaman modal oleh para pengusaha terutama ditentukan oleh dua faktor: efisiensi marjinal modal dan suku bunga. Efisiensi marjinal modal menggambarkan tingkat pengembalian modal yang akan diperoleh dari kegiatan kegiatan investasi yang dilakukan dalam perekonomian. Apakah seseorang pengusaha akan menanam modal atau membatalkannya tergantung kepada sifat hubungan di antara efisiensi modal marjinal (atau tingkat pendapatan minimal dari penanaman modal yang akan dilakukan) dengan suku bunga. INVESTASI
  • 14. Pemerintah bukan saja berfungsi untuk mengatur kegiatan perekonomian tetapi juga dapat mempengaruhi tingkat pengeluaran agregat dalam perekonomian. PENGELUARAN PEMERINTAH
  • 15. Ahli ekonomi telah menunjukkan berbagai kebaikan dari hubungan ekonomi dengan luar negeri, terutama kegiatan mengekspor dan mengimpor. EKSPOR KEPASARAN DUNIA
  • 16. PENENTUAN KEGIATAN PEREKONOMIAN NEGARA Untuk lebih memahami pandangan Keynes mengenai penentuan kegiatan ekonomi suatu negara, dalam bagian ini akan diterangkan suatu contoh hipotesis mengenai penentuan tingkat kegiatan suatu perekonomian. Dengan menggunakan suatu contoh angka, terlebih dahulu akan digambarkan hubungan di antara tingkat produksi sektor perusahaan dengan tingkat pengeluaran agregat yang akan dilakukan pada setiap tingkat produksi. 5