SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
Tahun 2018
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E, Lantai 7
Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat 10270
Telepon. (021) 5703151, laman: www.paud.kemdikbud.go.id
KURIKULUM
APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA
iKURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA iKURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA
KURIKULUM
PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI
APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
Tahun 2015
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
Tahun 2018
ii iiiKURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA
S
elamat atas diterbitkannya revisi ke-2 buku Pedoman Implementasi Kurikulum 2013
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang telah disempurnakan untuk memudahkan para
pendidik dan tenaga kependidikan dalam menerapkan kurikulum 2013 PAUD.
Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat dua dimensi
kurikulum. Dimensi pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mencakup pengembangan pada aspek
struktur kurikulum, proses pembelajaran dengan pendekatan saintifi k, dan penilaian yang
bersifat autentik. Kurikulum 2013 mengusung pengembangan pembelajaran konstruktivisme
yang lebih bersifat fl eksibel dalam pelaksanaan sehingga memberi ruang pada anak untuk
mengembangkan potensi dan bakatnya. Model pendekatan kurikulum tersebut berlaku
dan ditetapkan di seluruh tingkat serta jenjang pendidikan sejak Pendidikan Anak Usia Dini
hingga Pendidikan Menengah. Keajegan model pendekatan di semua jenjang ditujukan
untuk membentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang lebih konsisten
sejak awal sehingga diharapkan peserta didik mampu berkembang menjadi sumber daya
manusia yang memiliki kompetensi sikap beragama, kreatif, inovatif, dan berdaya saing
dalam lingkup yang lebih luas.
Sebagai jenjang paling dasar, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan
menjadi fundamen bagi penyiapan peserta didik agar lebih siap dalam memasuki jenjang
pendidikan lebih tinggi. Mengantarkan anak usia dini yang siap melanjutkan pendidikan
tidak hanya terbatas pada kemampuan anak membaca, menulis, dan berhitung, tetapi juga
dalam keseluruhan aspek perkembangan. Tanggung jawab ini harus dipikul bersama antara
pemerintah, pengelola dan pendidikan PAUD, orang tua, serta masyarakat.
Untuk menyamakan langkah, khususnya bagi para pelaksana layanan program PAUD, guna
perlu diberikan pedoman, pelatihan, dan acuan-acuan yang dapat dijadikan sebagai rujukan
para pendidik dalam menerapkan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini di satuan
pendidikannya.
Pencapaian pendidikan yang lebih baik melalui penerapan Kurikulum 2013 PAUD merupakan
suatu keniscayaan jika dilaksanakan bersama-sama oleh seluruh komponen.
Terima kasih.
Jakarta, Maret 2018
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat,
Ir. Harris Iskandar, Ph.D.
NIP 196204291986011001
Kata Sambutan
Diterbitkan oleh:
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
vi+ 26 hlm + foto; 21 x 28,5 cm
ISBN:
978-602-73704-1-8
Pengarah:
Ir. Harris Iskandar, Ph.D
Penyunting:
Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D
Dr.Wartanto
Dra. Kurniati Restuningsih, M.Pd
Tim Penulis:
Enah Suminah
Ali Nugraha
Gunarti D. Lestari
Mareta Wahyuni
Desain/Layout:
Surya Evendi
Samsudin
Reviewer:
Sartana
Dona Paramita
Yuyut Setyowati
Foto-foto:
Dokumen Dit. Pembinaan PAUD
Sekretariat:
Amalia Khairati
Sari Rahayu Setyaningrum
KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA
iv vKURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA
P
edoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
merupakan acuan pelaksanaan kurikulum PAUD 2013 sesuai dengan teori,
filosofi, dan landasan pengembangan kurikulum yang disertai dengan
contoh-contoh penerapannya.
Pedoman ini sebagai revisi ke-2 dari pedoman yang telah diterbitkan tahun 2016.
Perubahan lebih difokuskan pada pengembangan materi yang disusun secara
sederhana, menarik, ramah, dan aplikatif agar dapat dipahami dan dilaksanakan
oleh seluruh tenaga pendidik dan kependidikan PAUD yang kondisi dan
potensinya beragam, serta dapat dijadikan rujukan sesuai dengan kajian-kajian
yang melandasinya.
Pedoman implementasi Kurikulum 2013 PAUD ini merupakan contoh yang
memungkinkan penyesuaian lebih lanjut dengan kondisi, potensi, dan budaya
setempat. Hal penting dalam Kurikulum 2013 PAUD adalah keterbukaan
dalam menerima perubahan, baik perubahan dalam cara berpikir, kebiasaan,
sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Buku ini sangat terbuka
untuk perbaikan dan penyempurnaan di masa mendatang. Untuk itu, kami
mengundang para pembaca memberikan saran dan masukan untuk perbaikan dan
penyempurnaan.
Saya mengucapkan terima kasih kepada penyusun, penelaah, penyunting, dan
semua pihak yang telah bekerja keras menyelesaikan pedoman implementasi
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini ini. Semoga Allah SWT senantiasa
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua dan dapat memberikan
yang terbaik bagi kemajuan pendidikan anak usia dini.
Jakarta, Maret 2018
Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini,
Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D.
NIP 195804091984022001
Daftar IsiKata Pengantar
Kata Sambutan ...................................................................................................... iii
Kata Pengantar ..................................................................................................... iv
Daftar Isi ................................................................................................................ v
Apa yang mendasari pemikiran K 13 PAUD? ....................................................... 1
• Apakah Makna PAUD Dalam Pembangunan Bangsa? ............................. 1
• Ke manakah Arah Pembangunan PAUD Di Indonesia? ............................ 2
• Mengapa PAUD Memerlukan Kurikulum Berkualitas? ............................ 4
• Perlukah Kurikulum Untuk Pendidikan Anak Usia Dini? ......................... 5
• Apa sajakah yang menjadi Landasan Pengembangan Kurikulum PAUD di
Indonesia? ................................................................................................... 8
Bagaimanakah Posisi Kurikulum PAUD dalam Rangka Pendidikan Nasional ... 11
• Bagaimanakah Kedudukan K-13 PAUD dengan Kurikulum Pendidikan di
Level Atasnya? ............................................................................................. 11
• Bagaimanakah Keterkaitan Standar PAUD dan Kurikulum 2013 PAUD?. 13
Bagaimanakah Karakteristik Kurikulum PAUD Indonesia?................................. 15
• Ke manakah Arah Kurikulum PAUD Indonesia? ....................................... 15
• Arah Kurikulum 2013 PAUD? ..................................................................... 16
• Apa sajakah Karakteristik Kurikulum PAUD Indonesia? .......................... 20
Apa Prasyarat dalam Menerapkan Kurikulum PAUD Indonesia? ....................... 23
• Bagaimana Ketentuan Pemerintah Daerah dalam Penerapan Kurikulum
PAUD ............................................................................................................ 23
• Bagaimana Ketentuan Setiap Satuan PAUD dalam Penerapan Kurikulum
PAUD ............................................................................................................ 24
Penutup . ............................................................................................................. 25
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 26
vi 1KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA
Apa yang Mendasari
Pemikiran K 13 PAUD?
Pada bagian ini akan dipaparkan beberapa hal yang menjadi dasar
pemikiran lahirnya. Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia.
Pokok-pokok pikiran yang akan dipaparkan yaitu:
• Apakah Makna PAUD dalam Pembangunan Bangsa?
• Kemanakah Arah Pembangunan
PAUD di Indonesia?
• Mengapa PAUD Memerlukan
Kurikulum Berkualitas?
• Apa sajakah yang menjadi Landasan
Pengembangan Kurikulum PAUD di
Indonesia?
Semuapertanyaandiatasmerupakan
pertanyaan kunci yang mendorong
lahirnya Kurikulum 2013 PAUD di
indonesia. Paparan setiap jawaban dari
pertanyaan di atas dapat disimak di
penjelasan berikut.
Apakah Makna PAUD Dalam Pembangunan Bangsa?
Pendidikan Anak Usia Dini, yang selanjutnya disingkat PAUD, merupakan suatu
upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia
6 (enam) tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar
anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Beberapa
komponen yang dapat dijabarkan dari rumusan tersebut di atas, yakni:
• PAUD berisi program pembinaan berupa kegiatan pendidikan.
• Sasaran PAUD adalah anak usia 0-6 tahun
• Program PAUD untuk mengembangkan seluruh potensi anak yang
mencakup lingkup perkembangan nilai agama dan moral, fisik motorik,
kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni.
• Tujuan program PAUD adalah agar anak memiliki kesiapan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
“Sempurnakanlah kurikulumnya, maka
menghasilkan pendidikan yang berkualitas ...”
Ali Nugraha
2 3KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA
Pendidikan anak usia dini di Indonesia memiliki kekhasan
dibanding dengan yang diterapkan di berbagai negara.
Kekhasan tersebut pada: (1) cakupan rentang usia,
sasaran anak usia dini di Indonesia dari 0 – 6 tahun,
sedangkan di berbegai negara mencapai usia 8 tahun; (2)
program layanan anak usia dini di Indonesia terdiri atas
Taman Kanak-Kanak (untuk anak 4-6 tahun), Kelompok
Bermain (prioritas anak usia 2-4 tahun), Taman Penitipan
Anak (prioritas usia 0-6 tahun), dan Satuan PAUD
Sejenis (anak 0-6 tahun); (3) jalur pendidikan. Taman
Kanak-Kanak masuk dalam jalur pendidikan formal,
sedangkan Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak,
dan Satuan PAUD Sejenis masuk dalam jalur pendidikan
non formal. Kekhasan tersebut menjadikan PAUD di
Indonesia spesifik dalam penyelenggaraannya karena
setiap program layanan memiliki kekhasan masing-
masing. Namun demikian semua program layanan PAUD
memiliki tujuan yang sama yakni mengembangkan seluruh potensi anak yang mencakup
aspek nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, serta seni
untuk mencapai kesiapan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Pendidikan anak usia dini merupakan dasar yang memberi pengaruh nyata pada
keberhasilan di jenjang pendidikan di atasnya. Oleh karena itu, pendidikan anak usia dini
dikembangkan dengan berdasar landasan keilmuan, landasan yurudis, sosial, budaya, dan
pedagogis baik secara teoretis maupun empiris.
Kemanakah Arah Pembangunan PAUD di Indonesia?
Pendidikan anak usia dini termuat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 28. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah
memiliki arah pembangunan PAUD
2011 – 2045 yang dibagi dalam 5 tahap
yakni: (1) tahap perluasan layanan dari
tahun 2002 – 2011 tahun, (2) tahap
pemantapan mutu dari tahun 2011
– 2015, (3) tahap standarisasi mutu
nasional dari tahun 2015 – 2025 tahun,
(4) tahap standar mutu internasional
tahun 2025 – 2035, dan (5) tahap
layanan paripurna tahun 2035 - 2045.
Dengan arah pembangunan jangka
panjang demikian diharapkan tahun
2045 di saat Indonesia mencapai usia kemerdekaan ke-100 tahun, anak Indonesia tumbuh
dan berkembang menjadi manusia yang cerdas komprehensif.
Tahun 2015 memasuki tahap kedua yakni pemantapan mutu PAUD sebagai persiapan dasar
pembentukan sumber daya manusia berkualitas. Di tahap kedua pembangunan PAUD telah
banyak yang dipersiapkan di antaranya adalah implementasi kurikulum 2013 Pendidikan
Anak Usia Dini.
Program pembinaan haruslah dirancang, direncanakan, untuk diterapkan dengan teliti
sesuai dengan karakteristik anak. Program pembinaan tersebut dituangkan menjadi
kurikulum.
Kurikulum memandu pendidik dan tenaga kependidikan dalam memfasilitasi program
pendidikan berkualitas yang mendukung tercapainya tujuan pendidikan. Kurikulum
PAUD harus mampu memberikan kontribusi kepada anak untuk mengembangkan seluruh
potensinya sehingga memiliki kemampuan yang berharga dalam mencapai keberhasilan
di jenjang pendidikan berikutnya. Kurikulum menjadi panduan dalam penyiapan sumber
daya manusia berkualitas di masa datang yang dapat mengisi kebutuhan tenaga terdidik
yang terampil sesuai dengan perkembangan pengetahuan, teknologi, dan pembangunan.
Kurikulum bukanlah program yang bersifat statis, berlaku sepanjang waktu. Perubahan
kurikulum dimungkinkan dengan didasarkan pada kepentingan besar yang ingin dicapai
oleh suatu bangsa.
T
A
PAUD
Standar Mutu
Nasional
Pemantapan
Mutu
2011 2015 2025 2035 2045
Fundamental SDM
Berkualitas
SDM Andal
SDM Berdaya
Saing Global
Insan Cerdas
Komprehensif
2011: Gerakan Nasional PAUD
(Paudisasi)
KADO 100 TAHUN
INDONESIA
MERDEKA
ANAK
INDONESIA
HARAPAN
ARAH PEMBANGUNAN PAUD 2011 - 2045
Layanan
Paripurna
Standar Mutu
Internasional
Gambar 1
4 5KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA
Mengapa PAUD Memerlukan Kurikulum Berkualitas?
Pertanyaan yang banyak diajukan oleh masyarakat adalah “mengapa
kurikulum harus berubah?” Seperti yang diungkapkan pada bagian
terdahulu bahwa kurikulum tidak bersifat statis. Kurikulum dipandang
sebagai inti yang menggerakkan dan mengarahkan proses pendidikan.
Kurikulum harus dapat mengembangkan potensi peserta didik menjadi
kemampuan-kemampuanyangdiperlukandalamkelanjutanpendidikan
dan kehidupannya. Kurikulum harus memiliki jangkauan yang lebih
luas dan jauh. Kurikulum harus menyiapkan anak untuk masa depan
bukan hanya untuk masa kini. Masa kini tentu akan berbeda dengan
masa lalu dan masa depan karena dunia selalu berubah. Kurikulum
harus responsif terhadap kebutuhan dunia yang selalu berubah.
Kurikulum yang responsif berarti kurikulum yang menyadari kondisi saat ini dan memahami
kondisi yang diharapkan di masa depan. Setidaknya ada tiga kondisi yang memberikan
alasan mengapa kurikulum berubah, yaitu: (1) perubahan kondisi dan kebutuhan dunia
yang semakin kompleks menuntut sumber daya manusia yang responsif terhadap segala
perubahan dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi; (2) globalisasi di bidang ekonomi
berakibat batasan antarnegara semakin longgar, dalam pemenuhan ketenagakerjaan. Oleh
karena itu, kurikulum harus mampu membangun keluaran pendidikan menjadi sumber
daya pembangunan yang memiliki kemampuan yang kompetitif, sikap kreatif, dan adversity
yang tinggi; (3) pesatnya perkembangan sain dan teknologi sehingga dunia tanpa batas,
dan semua mengetahui semua dan yang kuat mempengaruhi yang kurang kuat. Untuk itu,
kurikulum pendidikan harus mampu membangun sikap dan karakter kuat dari peserta didik
agar tetap menjaga jati diri, kehormatan keluarga, dan kebanggaan bangsa tanpa harus
merasa tertinggal dari negara lain; (4) Di bidang demografi, Indonesia berada dalam posisi
sangat menguntungkan dengan komposisi kurva usia muda, artinya jumlah penduduk usia
0-9 tahun untuk tahun 2014 sebesar 47,2 juta atau 18,72% (sumber BPS). Komposisi penduduk
seperti ini menguntungkan bila sejak usia dini mereka dididik secara tepat dengan pola
pendidikan yang berkualitas, sebaliknya akan menjadi petaka bila kurang disiapkan dengan
baik karena kelak akan menjadi beban pembangunan.
Gambar (1)
Kompeten
SDM Usia
Produktif
Melimpah
- Kurikulum
- PTK
- Sarpras
- Pembiayaan
- PengelolaanTidak
Kompeten
Transformasi
Modal
Pembangunan
Beban
Pembangunan
UNESCO menggambarkan posisi penerapan PAUD di Indonesia diantara negara-
negara lain di dunia. Angka partisipasi PAUD di Indonesia berada pada urutan
ke-45 dari 45 negara. Sementara itu kualitas PAUD di Indonesia
menduduki peringkat ke 44 setingkat di atas India. Rendahnya
layanan PAUD di Indonesia memberi kontribusi besar terhadap
posisi hasil belajar pada jenjang pendidikan selanjutnya.
Berdasarkan hasil PISA (Programme for International Student
Assessment) 2012, kemampuan anak Indonesia usia 15 tahun
di bidang matematika, sains, dan membaca masih rendah
dibandingkan dengan anak-anak lain di dunia. Hasil PISA
2012,Indonesiaberadadiperingkatke-64dari65negarayang
berpartisipasi dalam tes. Rata-rata skor matematika anak-
anak Indonesia 375, rata-rata skor membaca 396, dan rata-
rata skor untuk sains 382. Padahal, rata-rata skor OECD (the
Organization for Economic Cooperation and Development)
secara berurutan adalah 494, 496, dan 501. Analisa yang
menarik dari kajian terhadap hasil tersebut dikarenakan
proses pendidikan kurang mendorong kemampuan berpikir
tingkat tinggi. Proses pendidikan di Indonesia masih kental
pada tahap berpikir tingkat awal (mengingat/menghafal,
memahami, dan menerapkan), belum mendorong anak
mencapai kemampuan analisis, evaluatif, dan kreatif.
Kondisi-kondisi tersebut harus diatasi, mengingat eksistensi
dan perkembangan suatu bangsa terletak pada kualitas
bangsanyabukantergantungpadasumberdayaalam.Sumber
daya manusia yang dibutuhkan untuk menjawab tantangan di abad 21 adalah
manusia yang memiliki keterampilan dalam kehidupan dan karir, keterampilan
Kurikulum
sebagai
inti yang
menggerakan
dan
mengarahkan
proses
pendidikan
SDM yang
di butuhkan
adalah manusia
yang memiliki
keterampilan
dalam kehidupan
dan karir,
keterampilan
dalam belajar...
yang ditunjang
dengan
kemampuan
kretif, berfikir
kritis, dan
berkarakter.
6 7KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA
dalam belajar yang mencakup 4 C, yakni: critical
thinking, communication, collaboration, creativity,
dan keterampilan menguasai teknologi, informasi,
dan media. Hal penting yang harus dipahami
bersama bahwa memiliki pengetahuan semata tidak
atau kurang mampu membantu eksistensi seseorang
bila tidak ditunjang dengan kemampuan kreatif,
berpikir kritis, dan berkarakter.
Kajian kondisi yang didukung data empirik tersebut mendorong
perlunya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia sejak usia
dini, secara menyeluruh dan tersistematis, mulai dari peninjauan
ulang kurikulum untuk semua jenjang pendidikan, peningkatan
kualitas pendidik dan tenaga kependidikan serta peningkatan
kualitas standar lainnya.
Perlukah Kurikulum Untuk Pendidikan Anak Usia Dini?
Usia dini merupakan tahapan kehidupan penting dalam
pertumbuhan fisik, perkembangan intelektual, emosional
dan sosial anak. Pertumbuhan kemampuan mental dan fisik
mengalami kemajuan yang sangat cepat sejak lahir sampai usia
enam tahun. Para ahli neurosain berpendapat bahwa masa
pembentukan jaringan sel otak terjadi sangat cepat di masa
usia ini. Jaringan tersebut menghubungkan antarsel neuron
yang sudah dibekali Tuhan sebagai modal dasar kecerdasan.
Gambar 2
PERKEMBANGAN JARINGAN OTAK MANUSIA
Fungsi kognitif yang lebih tinggi
Pendengaran
& penglihatan
Bahasa
Bulan
Konsepsi
Lahir
MasukSD
TamatSLTA
Bulan
Usia
Tahun Dekade
Human brain development
Neurogenesis in the hippocampus
Adult levels of synapses
6-24 prenatal days
-9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1617 18 19 20 30 40 50 60 702 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Neurulation
Sumber: Sally Gantham-Mcgregor, et al, Child Development in Developing Countries 1, The Lancet, Reprint, p 61, Vol
369, UK: Williams Press, 2007
Higher cognetive functions
(Prefrontal cortex)
Receptive la
nguage/speech
production
(Angular
gyrus/Broca’sarea
)
Seeing/hearing
(
Visual cortex/auditory cortex)
(Prefrontal cortex)
Myelination
Synaptogenesis
(-3 mounths to 15-18 years)
(-3 mounths to 5-10 years)
Cell migration
(6-24 prenatal
weeks)
Experience-dependent synapse formation
Semakin banyak jaringan antarsel neuron terbentuk maka kapasitas otak anak semakin baik.
Jaringan antarsel terbentuk sebagai proses belajar anak. Dapat dipastikan proses belajar yang
terencana dengan baik memberikan pengalaman belajar yang berkualitas tinggi. Pengalaman
belajar awal yang positif membantu, perkembangan sosial dan emosional intelektual anak
dan menjadi dasar yang kuat untuk keberhasilan sekolah nanti. Penelitian terkini tentang
pembentukan fungsi eksekutif (executive function) yang dilakukan Harvard University di tahun
2011 menyatakan bahwa kecerdasan yang dibentuk melalui jaringan (wiring) sel neuron di
usia dini, tetapi pembentukan kemampuan pengendalian diri juga diawali di usia 4 – 6 tahun.
Gambar 3
Kemampuan dalam kerja memori, fleksibilitas mental, dan pengaturan diri
PerkembanganFungsiEksekutif
0
1
2
3
4
5
6
6-8
9-10
12-15
20-24
25-29
30-35
40-49
50-60
70-75
76-80
81-85
65-59
Usia
Center on the Developing Child, Harvard University (2011). Building the Brain ‘ATC) System: How Early Experiences
Shape the Development of Executive Function.
Merujuk pada pengertian kurikulum sebagaimana yang
tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa “Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu”, berarti sangatlah penting bila
pengalaman belajar bermakna dan berkualitas untuk anak usia
dini direncanakan, diterapkan secara saksama dan komprehensif
agar mencapai tujuan yang diharapkan.
Kurikulum PAUD memuat tujuan,
hasil belajar, proses, konten
yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak untuk
membangun pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
diperlukan untuk mendukung kesiapan anak belajar di
jenjang pendidikan yang lebih lanjut. Kurikulum PAUD
memberi arah pada proses stimulasi yang dilaksanakan
secara cermat, hati-hati, sesuai dengan karakteristik
d i ik b d
K
h
y
m
d
je
m
se
K
p
d
u
k
k
PP
U
p
d
m
e
p
u
y
...sangatlah
penting bila
pengalaman
belajar bermakna
dan berkualitas
untuk anak usia
dini di rencanakan,
di terapkan secara
seksama dan
komprehensif...
agar mencapai
tujuan sesuai yang
diharapkan...
embangan anak untuk
“ ... Kurikulum
PAUD memberi
arah pada
proses stimulasi
yang di
laksanakan
secara cermat,
hati-hati
sesuai karakter
anak...”
8 9KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA
anak dan dinilai secara komprehensif dari data yang otentik. Proses stimulasi yang tidak
direncanakan tidak akan mampu mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu,
penting bagi setiap satuan pendidikan anak usia dini memiliki dan mengembangkan
kurikulum di tingkat satuan pendidikan (KTSP).
Apa sajakah yang menjadi Landasan Pengembangan Kurikulum PAUD di
Indonesia?
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan dengan berlandaskan pada
berbagai kajian, baik secara teoretis, empiris, yuridis, maupun sosial budaya. Intisari dari
beberapa kajian tersebut, sebagai berikut:
Gambar 4
LANDASAN PENGEMBANGAN K-13 PAUD
FILOSOFIS
YURIDIS
PSIKOPEDAGOGIS
LANDASAN KUR
2013 PAUD
SOSIOLOGIS
TEORITIS
1. Landasan Filosofis, bahwa kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan:
a. berakar pada budaya bangsa yang beragam
b. peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif dan peduli.
c. proses pendidikan memerlukan keteladanan, pengayoman yang dilakukan
secara terus menerus
d. kegiatan pembelajaran dilakukan melalui bermain.
2. Landasan Sosiologis, bahwa kurikulum dituntut untuk:
a. sesuai dengan tuntutan (harapan) dan norma yang berlaku di masyarakat
b. bersifat inklusif untuk membentuk sikap saling menghargai dan memberlakukan
semua anak setara, bebas dari diskriminasi dalam bentuk apa pun.
3. Landasan Teoretis
a. Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan dengan mengacu
pada teori pendidikan berbasis standar dan kurikulum berbasis kompetensi.
b. Pendidikan berbasis standar berarti bahwa Kurikulum 2013 PAUD mengacu pada
Standar PAUD yang ditetapkan dalam Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014.
Proses pengembangan kurikulum secara langsung berlandaskan pada empat
standar yakni standar tingkat pencapaian perkembangan anak, standar isi,
standar proses, dan standar penilaian pendidikan. Sementara itu, empat standar
lainnya dikembangkan lebih lanjut untuk mendukung implementasi kurikulum.
c. Kurikulum berbasis kompetensi berarti bahwa Kurikulum 2013 PAUD
dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi anak
untuk mengembangkan kemampuan yang berupa sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.
4. Landasan Pedagogis
Kurikulum 2013 PAUD memahami bahwa sebagai individu yang unik, memiliki
kecepatan perkembangan yang berbeda, dan belum mencapai masa operasional
konkret. Oleh karena itu dalam mengelola kegiatan pembelajaran menggunakan
pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan tahapan perkembangan dan potensi
setiap anak.
5. Landasan Yuridis
Kurikulum 2013 PAUD berdasar pada perundangan dan peraturan yang berlaku dan
sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada. Landasan yuridis yang digunakan dalam
pengembangan Kurikulum 2013 PAUD adalah sebagai berikut:
a. Pembukaan UUD 1945
“… Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial, …”
b. Pasal 31 Undang Undang Dasar 45
Ayat (1) Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan; dan ayat (2)
Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya. (3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta
akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan
undang-undang.
c. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bagian Ketujuh
Pendidikan Anak Usia Dini (Pasal 28)
1) Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.
2) Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan
formal, nonformal, dan/ atau informal.
3) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman
Kanak-kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.
4) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk Kelompok
Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.
10 11KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA
5) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk
pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.
6) Ketentuan mengenai pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah.
d. Undang Undang Perlindungan Anak No. 23 Tahun 2002
Pasal 4 berbunyi ”Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang,
dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan,
serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”; Pasal 9 ayat 1
”Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka
pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat
dan bakatnya”; Pasal 9 ayat 2 ”Selain hak anak sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1), khusus bagi anak yang menyandang cacat juga berhak memperoleh
pendidikan luar biasa, sedangkan bagi anak yang memiliki keunggulan juga
berhak mendapatkan pendidikan khusus”.
e. Peraturan Pemerintan Nomor 13 Tahun 2015 tentang perubahan kedua
atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
Pada pasal 77G yaitu struktur kurikulum pendidikan anak usia dini berisi
program pengembangan nilai agama dan moral, motorik, kognitif, bahasa,
sosial-emosional, dan seni.
f. Perpres No. 60 tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik
Integratif.
g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.
h. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.
i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang
Pemberlakukan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.
j. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 84 Tahun 2014 tentang
Pendirian Satuan PAUD Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.
Bagaimanakah Posisi
Kurikulum PAUD dalam
Rangka Pendidikan Nasional
Pada bagian ini akan dipaparkan posisi atau kedudukan strategis Kurikulum 2013
Pendidikan Anak Usia Dini dalam konteks dan lingkup Pendidikan Nasional. Pokok-pokok
pikiran yang akan dipaparkan, yaitu:
• Bagaimanakah Kedudukan K-13 PAUD dengan
Kurikulum Pendidikan di Tingkat Atasnya?
• Bagaimanakh Keterkaitan Standar PAUD dan Kurikulum
2013 PAUD?
Kedua pertanyaan di atas merupakan pertanyaan kunci
untuk dapat memaknai posisi atau kedudukan strategis
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dalam konteks
dan lingkup Pendidikan Nasional. Paparan setiap jawaban
dari pertanyaan di atas, adalah :
Bagaimanakah Kedudukan K-13 PAUD dengan
Kurikulum Pendidikan di Tingkat Atasnya?
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari kebijakan pengembangan
kurikulumpendidikannasional,danmemilikikesinambungan
dengan kurikulum 2013 pada jenjang pendidikan di
atasnya. Kurikulum 2013 menetapkan struktur kurikulum yang sama untuk semua jenjang
pendidikan tanpa menghilangkan kekhasan program masing-masing. Kebijakan tersebut
didasarkan pada pemahaman bahwa pembentukan sumber daya manusia yang andal harus
dimulai sejak usia dini secara berkelanjutan hingga jenjang pendidikan tertinggi dalam
satu sistem pendidikan. Secara jelas dapat dilihat pada gambar (5) berikut ini.
“...Pembentukan
SDM yang
handal harus
di muali sejak
usia dini secara
berkelanjutan
hingga jenjang
pendidikan
tertinggi dalam
satu sistem
pendidikan...”
12 13KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA
Gambar 5
KETERKAITAN KURIKULUM
ANTAR TINGKAT/JENJANG PENDIDIKAN
STRUKTUR
KURIKULUM
STANDAR
KOMPETENSI
LULUSAN
Pengembangan
kepribadian
Muatan umum : nasional, lokal
Program kecakapan hidup
Pemerintah
Provinsi
Kab/kota
Satuan pend
Mulok dikmen
Mulok dikdas
Mulok, KTSP, RPP dan KBM
Muatan umum : nasional, lokal
Peminatan akademik
Peminatan kejuruan
Peminatan lintas minat/penalaman
minat
Kurikulum satuan/program pendidikan
Kurikulum mata pelajaran
Pedoman implementasi
Buku Teks Pelajaran
Buku Panduan Guru
PAUD
DIKNAS
DIKMEN
PNF
SIKAP KETERAMPILAN
PENGELOLA
KURIKULUM
Kompetensi inti
Kompetensi Dasar
PENGETAHUAN
konten.Konten kurikulum PAUD dikenalkan untuk membangun pengalaman belajar,
tidak menitikberatkan pada pencapaian kemampuan akademik yang harus dikuasi
anak. Keberhasilan kurikulum PAUD ditandai dengan pencapaian kematangan tahap
perkembangan sesuai dengan kelompok usia anak tanpa label pintar – tidak pintar, atau
lulus – tidak lulus.
Bagaimanakah Keterkaitan Standar PAUD dan Kurikulum 2013 PAUD?
Tahun 2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 tahun 2014 tentang Standar Pendidikan Anak Usia
Dini dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146 tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian standar adalah ukuran tertentu yang
dijadikan sebagai patokan. Dengan demikian standar menetapkan persyaratan formal yang
menciptakan kriteria, metode, proses, dan teknis seragam yang harus dipenuhi. Merujuk
pada pengertian tersebut standar PAUD berisi ukuran-ukuran atau patokan-patokan yang
harus dipenuhi dalam penyelenggaraan PAUD.
Standar PAUD terdiri atas delapan standar, yaitu; (1) Standar Tingkat Pencapaian
Perkembangan Anak (STPPA), (2) Standar Isi, (3) Standar Proses, (4) Standar Penilaian,
(5) Standar Pendidik dan Kependidikan, (6) Standar Pengelolaan, (7) Standar Sarana dan
Prasarana, dan (8) Standar Pembiayaan.
Dalam Pasal 1 Bab I Ketentuan Umum Permendikbud No. 137 tahun 2014 ditetapkan
pengertian Standar sebagai berikut:
1. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA) adalah kriteria tentang
kemampuanyangdicapaianakpadaseluruhaspekperkembangandanpertumbuhan,
mencakup aspek nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-
emosional, serta seni (Pasal 1 (2) Permendikbud nomor 137/2013).
2. Standar Isi adalah kriteria tentang lingkup materi dan kompetensi menuju tingkat
pencapaian perkembangan yang sesuai dengan tingkat usia anak.
3. Standar Proses adalah kriteria tentang pelaksanaan pembelajaran pada satuan
atau program PAUD dalam rangka membantu pemenuhan tingkat pencapaian
perkembangan yang sesuai dengan tingkat usia anak.
4. Standar Penilaian adalah kriteria tentang penilaian proses dan hasil pembelajaran
dalam rangka mengetahui tingkat pencapaian yang sesuai dengan tingkat usia anak.
5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan adalah kriteria tentang kualifikasi
akademik dan kompetensi yang dipersyaratkan bagi pendidik dan tenaga
kependidikan PAUD.
6. Standar Sarana dan Prasarana adalah kriteria tentang persyaratan pendukung
penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan anak usia dini secara holistik dan
integratif yang memanfaatkan potensi lokal.
Dari gambar (5) di atas kita dapat melihat bahwa
Kurikulum 2013 dilaksanakan pada seluruh jenjang
pendidikan, dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA hingga
SMK, termasuk untuk Pendidikan Nonformal. Struktur
kurikulum di semua jenjang berisi kompetensi inti dan
kompetensi dasar.Kompetensi inti dan kompetensi
dasar mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum nasional yang
bersifat terbuka artinya memberi peluang kepada daerah
dan satuan pendidikan untuk memperkaya kurikulum
sesuai dengan karakteristik daerah atau satuannya.
Provinsi berkewenangan mengembangkan muatan lokal
untuk kurikulum pendidikan menengah. Kabupaten/kota
berkewenangan mengembangkan muatan lokal untuk
kurikulum SD dan SMP, sedangkan satuan pendidikan
termasuk satuan PAUD mengembangkan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Kekhasan kurikulum di tiap jenjang terdapat pada
S
k
k
d
k
K
b
d
se
P
u
b
k
te
T
K
“...Kurikulum
2013 merupakan
kurikulum Nasional
bersifat terbuka,
artinya memberi
peluang kepada
daerah dan satuan
pendidikan untuk
memperkaya
sesuai dengan
karakteristik daerah
dan satuannya...”
14 15KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA
7. Standar Pengelolaan adalah kriteria tentang perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan atau
program PAUD.
8. Standar Pembiayaan adalah kriteria tentang komponen dan besaran
biaya personal serta operasional pada satuan atau program PAUD.
Fungsi dan kedudukan Standar PAUD dijelaskan dalam Permendikbud No.
137/2014 Pasal 4, dan Pasal 5, sebagai berikut:
1. Menjamin mutu pendidikan anak usia dini,
2. Landasan dalam melakukan stimulan pendidikan dalam membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani sesuai dengan
tingkat pencapaian perkembangan anak,
3. Mengoptimalkan perkembangan anak secara holistik dan integratif,
4. Mempersiapkan pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
anak, dan
5. Acuan yang dipergunakan dalam pengembangan kurikulum PAUD.
MerujukpadakedudukanStandarPAUDsebagaiacuandalampengembangan
kurikulum 2013 PAUD, ketentuan dalam kurikulum merupakan penjabaran
dari standar, tidak ada pertentangan pada keduanya. Dan keterkaitan antara
standar dan kurikulum PAUD dapat disimak pada gambar di bawah ini :
Gambar 6
HUBUNGAN STANDAR DENGAN PENGEMBANGAN
KURIKULUM 2013 PAUD
• STTPA
• Isi
• Proses
• Penilaian
• STTPA
• Isi
• Proses
• Penilaian
• KL dan KD
• Program Pengembangan
• Pembiasaan dan Pendekatan
Saintifik
• Otentik
Standar Standar
Kurikulum
Bagaimanakah Karakteristik
Kurikulum PAUD Indonesia?
Pada bagian ini akan dipaparkan tentang arah dan karakteristik Kurikulum 2013
Pendidikan Anak Usia Dini Indonesia. Pokok-pokok pikiran yang akan dipaparkan, yaitu:
• Ke manakah arah Kurikulum PAUD Indonesia?
• Apa sajakah Karakteristik Kurikulum PAUD Indonesia?
Kedua pertanyaan di atas merupakan pertanyaan kunci untuk dapat memaknai arah
dan karakteristik Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini Indonesia. Paparan setiap
jawaban dari pertanyaan di atas dapat disimak berikut ini.
Ke manakah Arah Kurikulum PAUD Indonesia?
Asosiasi nasional untuk anak usia dini di Amerika yang lebih dikenal dengan nama National
Asociation Early Child Years (NAECY) memberi batasan lingkup kurikulum sebagai berikut:
1. Kurikulum berisi materi yang dipelajari anak
2. Kurikulum adalah proses yang diikuti oleh anak mencapai tujuan yang ditetapkan
3. Kurikulum berisi dukungan guru kepada anak untuk mencapai tujuan
4. Kurikulum perpaduan ketika proses belajar dan mengajar terjadi
Lebih lanjut NAECY menjabarkan ciri-ciri kurikulum PAUD yang baik adalah sebagai berikut:
1. Direncanakan dengan sangat hati-hati
2. Menarik
3. Melibatkan banyak pihak
4. Sesuai dengan perkembangan anak
5. Menghargai budaya dan bahasa yang digunakan anak
6. Menyeluruh, mencakup seluruh aspek perkembangan
7. Mengarahkan pada capaian keluaran yang positif untuk semua anak
8. Dikembangkan berdasarkan atas hasil penelitian
9. Menekankan pada keterlibatan guru dan anak secara aktif
10. Memperhatikan pada aspek sosial dan keterampilan memenuhi aturan
11. Menerapkan cara penilaian mutu, efektivitas guru, dan anak
12. Anak melakukan secara aktif
13. Pembelajaran konsep mengarahkan anak untuk memahami dan menguasai
pengetahuan dan keterampilan dasar
14. Menekankan pada pembelajaran yang bermakna dan berkesesuaian
16 17KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA
Dari paparan ciri dan lingkup kurikulum, jelas bahwa
kurikulum bukan hanya dokumen yang berisi rencana
pembelajaran sesuai dengan perkembangan anak,
tetapi juga mencakup tujuan, konsep-konsep yang
dikenalkan untuk memperluas pengalaman belajar anak,
proses yang dilakukan untuk membangun pengalaman
bermakna, penilaian sebagai kendali mutu untuk
melihat ketercapaian tujuan, keterlibatan guru, orang
tua, dan masyarakat yang mendukung dan memastikan
kesesuaian kurikulum dengan agama, nilai moral, sosial,
dan budaya setempat.
Ciri kurikulum yang baik tentu bukan hanya untuk
kalangan pendidik anggota NAECY, tetapi berlaku
universal yang berarti juga sebagai ciri umum dari sebuah
kurikulum pendidikan anak usia dini yang berkualitas.
Arah Kurikulum 2013 PAUD
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini bertujuan
untuk mendorong berkembangnya potensi anak agar memiliki kesiapan untuk menempuh
pendidikan selanjutnya. Memaknai kesiapan menempuh pendidikan selanjutnya mencakup
kemampuan-kemampuan yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan anak dalam
mengikuti pendidikan di jenjang lebih tinggi. Kemampuan yang dimaksud terdiri atas
kemampuan sikap, kemampuan pengetahuan, dan kemampuan keterampilan.
Gambar 6 Pembentukan sikap Krathwolh
Kemampuan sikap meliputi sikap spiritual dan sikap sosial. Kedua sikap ini membangun
kesadaran anak bahwa dirinya adalah makhluk ciptaan Tuhan, seorang individu yang
memiliki kemampuan untuk pengembangan diri, dan bagian dari kelompok sosialnya.
Pengembangan kemampuan sikap dilaksanakan melalui pembiasaan yang dilakukan secara
terus menerus sehingga muncul sikap dari menerima, merespons, memahami, menerapkan,
hingga akhirnya menjadi perilaku yang membentuk karakter tangguh sebagai penentu
masa depan.
Gambar 7 Pengembangan Kemampuan Sikap
Mendorong perkembangan optimal potensi peserta didik
Pengalaman belajar bermakna
Memiliki kesiapan menempuh jenjang
Sikap
Spiritual
Sikap
Sosial Pengetahuan Keterampilan
Menerima Merespons Memahami Menerapkan Berperilaku
Menciptakan
Mengevaluasi
Menganalisis
Menerapkan
Mengingat
Pengembangan kemampuan pengetahuan dilakukan dengan mengenalkan konsep-
konsep tentang diri dan lingkungannya, baik lingkungan mikro, messo, maupun makro.
Merujuk pada tahap kognitif yang dikemukakan Bloom, proses pengenalan konsep dimulai
dengan mengenal atau mengingat konsep – memahami – menerapkan – menganalisa –
mengevaluasi–hinggamenciptakandarisebuahkonsepmenjadihasilkaryayangbermakna.
Proses pengembangan kemampuan tersebut disesuaikan dengan tahap perkembangan
berpikirnya anak usia dini yang masih berada di tahap berfikir pra-operasional.
Gambar 8. Piramida Bloom
D
k
p
te
d
p
b
m
t
k
d
C
k
u
k
AAA
K
untuk mendorong berkembangnya
“...kurikulum bukan
haya dokumen
yang berisi rencana
pembelajaran
sesuai
perkembangan
anak; tetapi juga
menccakup tujuan,
konsep-konsep
yang di kenalkan
untuk memperluas
pengalaman belajar
anak...”
18 19KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA
menalar, yakni mengolah informasi yang sudah terkumpul untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang muncul sebelumnya. Proses menalar merupakan bagian penting dalam
rangka membangun pengetahuan baru yang dihubungkan dengan pengetahuan yang
sudah dimiliki sebelumnya. Hasil proses menalar anak memiliki pemahaman baru tentang
suatu konsep. Tahap berikutnya (5) mengomunikasikan gagasan dan pemahaman tentang
pengetahuan tentang konsep baru yang dituangkan ke dalam berbagai hasil karya berupa
lisan, seni, balok, dan lainnya.
Gambar 10 Proses pendekatan saintifik
Mengamati MengomunikasikanMencari
InformasiMenanya MenalarMM MMMMMMM MM1 532 4
Dapat disimpulkan secara sederhana bahwa Kurikulum 2013
PAUD mengembangkan kemampuan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sebagai satu komponen yang saling terkait dan
tidak dapat terpisahkan. Setiap subkomponen tersebut memiliki
fokus arahan dan bila disatukan membangun kompetensi lulusan
PAUD yang memiliki kesiapan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Pembentukan sikap diarahkan membangun kemampuan fungsi
eksekutif (executive function) yang ditenggarai dengan (1)
kemampuan memori kerja otak dalam mengatur kemampuan
mempertahankan dan mengelola informasi berbeda dalam
waktu singkat. (2) fleksibilitas mental yang membantu
mempertahankan
respons dari
tuntutan yang
berbeda dalam
waktu singkat. (3) kontrol diri dalam hal
menentuan prioritas and menolak tindakan/respons
yang menarik.
Pembentukan pengetahuan konseptual untuk
membangun kemampuan kreatif dengan
menggunakan cara berpikir tinggi (higher order
thinking). Pengembangan keterampilan berpikir
runut prosedural yang diterapkan baik melalui
pembiasaan (habituasi) maupun pendekatan
saintifik (saintific approach).
Setiap jenjang pendidikan
mengembangkan kemampuan yang
sama yaitu kemampuan sikap,
Kemampuanketerampilandikembangkanuntukmendukung
kemampuansikapdankemampuanpengetahuan.Keterampil
an untuk mendukung kemampuan sikap diterapkan melalui
proses pembiasaan yang diawali dengan mengenalkan suatu
sikap yang akan dibangun agar anak: (1) mengetahui hal-
hal yang baik (knowing the good), kemudian anak diajak
untuk (2) memikirkan apa untungnya jika sikap baik tersebut
diterapkan dan kerugian bila sikap baik tersebut ditinggalkan
(thinking the good), langkah berikutnya anak diajak (3)
merasakan manfaat bila perilaku baik itu diterapkan (feeling
the good), dan guru bersama anak (4) melakukan perilaku
yang baik (acting the good.) sebagai contoh baik, dan
akhirnya anak (5) dibiasakan untuk menerapkan sikap baik
dalam setiap kesempatan (habituating the good).
Gambar 9.
PROSES PEMBIASAAN (HABITUASI) SIKAP PADA ANAK
Mengetahui
hal-hal yang baik
(Knowing the
good)
Memikirkan hal
baik (Thinking the
good)
Merasakan hal baik
(Feeling the good)
Melakukan hal baik
(Acting the good)
Membiasakan hal
baik (Habituating
the good)
Kemampuan keterampilan untuk mendukung pengetahuan diterapkan melalui proses
saintifik. Proses saintifik atau dalam kurikulum ini sering disebut pendekatan saintifik
yang bertujuan untuk membangun pola berpikir yang sistematis dengan rangkaian proses
yang saling berkesinambungan dari yang paling konkrit berkembang menjadi karya nyata
sebagai hasil olah pikir tingkat tinggi. Keterampilan berpikir saintifik diterapkan dalam
proses pembelajaran yang dimulai dengan: (1) mengamati dengan menggunakan seluruh
alat indera sehingga merasakan sensasi yang ditimbulkan dari
benda tersebut kemampuan berpikir, (2) menanya sebagai
proses memberi ruang kepada anak untuk menumbuhkan
rasa ingin tahu terhadap benda yang diamatinya. Rasa ingin
tahu sebagai pendorong bagi anak untuk melakukan langkah
berikutnya, yaitu (3) mengumpulkan informasi sebagai cara
untukmenjawabrasakeingintahuannya.Prosespengumpulan
informasi dilakukan dengan melibatkan seluruh sumber
belajar yang ada di lingkungan, tidak hanya terbatas dari
guru, tetapi dapat dari buku, internet, orang tua, pelaksana
profesi, dan sebagainya. Langkah selanjutnya adalah (4)
K
k
a
p
s
h
u
d
(t
m
th
y
a
d
“...keterampilan
untuk mendukung
kemampuan
sikap di terapkan
melalui proses
pembiasaan
(habituasi) yang
di awali dengan
mengenalkan
suatu sikap yang
akan di bangun...”
p p j y g
a
b
p
r
t
b
u
in
b
g
p
“...proses saintifik atau
dalam kurikulum ini
sering disebut sebagai
pendekatan saintifik
bertujuan untuk
membangun pola
fikir yang sistematis
dengan rangkaian
proses yang saling
berkesinambungan. ...”
“...kurikulum
2013 PAUD
mengembangkan
kemampuan sikap,
pengetahuan
dan keterampilan
sebagai satu
komponen yang
saling terkait dan
tidak dapat di
pisahkan...”
Sikap
Climber
Berpikir
Runut
(Prosedural)
Berpikir
Tingkat Tinggi
(Konseptual)
PAUD
Kreativitas
Fungsi Eksekutif
Berpikirsaintifik
Gambar 11
ARAH KUALITAS SIKAP PENGETAHUAN DAN
KETERAMPILAN ANAK CAPAIAN PAUD
20 21KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA
kegiatan yang terpadu dan kontekstual untuk
mewujudkan kematangan selaras dengan lingkup
perkembangan.Satu tema dapat dikembangkan
menjadi subtema, atau sub-subtema dengan
memperhatikan kedalaman, keluasan, ketersediaan
sumber, dan tingkat perkembangan anak.
Pembelajarantematikdisampaikanmelaluiprosedur
pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan
habituasi. Mengacu pada prinsip diversifikasi dalam
pendidikan, tema dalam kurikulum 2013 PAUD
tidak ditetapkan secara sentralistik, tetapi dipilih
dan ditetapkan oleh satuan PAUD disesuaikan
dengan kondisi dan ketersediaan sarana dan
prasarana lembaga PAUD. Pengembangan tema
mempertimbangkan prinsip-prinsip (1) kemenarikan, (2) kedekatan, (3)
kesederhanaan, dan (4) keinsidentalan.
Proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan pembiasaan
dilaksanakan dalam suasana menyenangkan. Bermain dilaksanakan
dalam suasana belajar, sehingga ada kebebasan anak untuk
mengembangkan gagasan, bereksplorasi, tanpa melanggar aturan
bersama.
3. Menggunakan penilaian otentik dalam memantau perkembangan anak
Dalam penerapan kurikulum 2013 PAUD penilaian
menggunakan pendekatan otentik. Penilaian
mengukur kemajuan perkembangan yang dicapai
anak setelah mengikuti program yang dirancang
dalam kurikulum.Penilaian dilaksanakan
secara berkelanjutan untuk mendapatkan data
perkembangan yang dimunculkan anak pada saat
berkegiatanataumelaluikaryayangdihasilkannya.
Hasil penilaian disampaikan berupa laporan
perkembangan yang ditulis secara deskripsi yang
menggambarkan capaian perkembangan anak.
Hasil penilaian digunakan sebagai bahan laporan
kepada orang tua dan sebagai masukan untuk
ditindaklanjuti pada kegiatan selanjutnya.
4. Memberdayakan peran orang tua dalam proses pembelajaran
KurikulumPAUDmenempatkanorangtuasebagaipartnerdalammendidik.
Pelibatan orang tua diyakini menjadi bagian penting dalam proses
pengetahuan, dan keterampilan yang membedakan adalah
keseimbangan komposisi. Secara komposisi pengembangan
Kurikulum 2013 PAUD lebih menekankan pada pembentukan
sikap.Karenanya menjadi salah kaprah bila program PAUD
diukur dengan kemampuan akademik atau lebih rinci pada
kemampuan baca – tulis – dan hitung.
Apa sajakah Karakteristik Kurikulum PAUD Indonesia?
Kurikulum pendidikan anak usia dini memiliki karakteristik yang berbeda dengan kurikulum
satuan pendidikan persekolahan. Karakteristik Kurikulum 2013 PAUD adalah:
1. Mengoptimalkan perkembangan anak
Perkembangan anak meliputi aspek nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif,
bahasa, sosial emosional, dan seni distimulasi secara seimbang agar seluruhnya
mencapai perkembangan yang optimal. Perkembangan teroptimalkan bila
kebutuhan anak terpenuhi secara utuh Kurikulum harus mendukung terlaksananya
layanan holistik-integratif dengan memadukan layanan pendidikan, gizi, kesehatan,
pengasuhan, perlindungan, dan kesejahteraan anak.
Penerapan Kurikulum 2013 PAUD diawali dengan melakukan
Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK). Deteksi dini
diperlukan untuk mengetahui apakah seorang anak tumbuh
dan berkembang sesuai dengan usianya. Hasil deteksi
dini tumbuh kembang seorang anak menjadi dasar untuk
memberikan stimulasi dan intervensi yang tepat sesuai
dengan perkembangannya. Stimulasi dan intervensi tersebut
dituangkan ke dalam program-program kegiatan untuk
menunjang kemajuan perkembangan anak. Pelaksanaannya
dilakukan bekerja sama dengan layanan kesehatan dasar di
Posyandu atau tempat layanan kesehatan lainnya.
Hal penting lainnya bahwa Kurikulum PAUD bersifat inklusi
dalamartimenghargaikeberagamankemampuananak,baik
secara fisik maupun mental tanpa harus membandingkan
satu dengan lainnya. Terkait dengan pemahaman tersebut
penerapan kurikulum bersifat individual disesuaikan
dengan tingkat perkembangan anak walaupun penyusunan
rencana pembelajarannya disusun untuk kelompok.
2. Menggunakanpembelajarantematikdenganpendekatansaintifikdalampemberian
rangsangan pendidikan
Dalam model pembelajaran tematik mengakomodasi pengenalan konten nilai
agama dan moral, alam, kehidupan, manusia, budaya, dan simbol melalui
p
k
K
s
d
k
AAA
Kurikulum pendidikan anak u
“...Secara komposisi
pengembangan
Kurikulum 2013
PAUD lebih
menekankan pada
pembentukan
sikap...”
P
D
d
d
d
m
d
d
m
d
P
H
d
s
s
p
d
“...Kurikulum
harus mendukung
terlaksananya
layanan holistik-
integratif dengan
memadukan
layanan
pendidikan,
gizi, kesehatan,
pengasuhan,
perlindungan, dan
kesejahteraan
anak...”
“...Pengembangan
tema
mempertimbangkan
prinsip-prinsip
pengembangan
tema (1)
Kemenarikan, (2)
kedekatan, (3)
kesederhanaan, (4)
keinsidentalan...”
“...Hasil penilaian
digunakan sebagai
bahan laporan
kepada orang
tua dan sebagai
masulkan untuk
ditindaklanjuti
pada kegiatan
selanjutnya...”
22 23KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA
pembelajaran dan mendorong keberhasilan
anak di jenjang pendidikan berikutnya. Satuan
PAUD seharusnya memfasilitasi pelaksanaan
program keorangtuaan dalam berbagai bentuk
kegiatan. Program pengasuhan terprogram
menjadi keharusan bila satuan PAUD
memberikan layanan program untuk anak usia
4-6 tahun tetapi jumlah jam pertemuannya
kurang dari 900 menit (15 jam) dalam satu
minggu. Program pengasuhan menggenapkan
kekurangan jam pertemuan belajar dalam satu
minggu dilaksanakan oleh orang tua di rumah.
Pengasuhan terprogram disusun guru bersama orang tua.
Di samping orang tua biologis, Kurikulum PAUD juga melibatkan orang-
orang dewasa yang ada di lingkungan anak. Pendidik bukan satu-
satunya sumber belajar yang memfasilitasi anak belajar, dan kelas bukan
satu-satunya tempat anak belajar. Anak dapat belajar di dalam, di luar,
di kebun dan di semua tempat yang memungkinkan untuk mengenal,
benda, tumbuhan, orang, tempat, atau kejadian. Anak dapat belajar
dari pendidik, orang tua, sumber lain, buku, dan sebagainya.Bahan ajar
dan alat peraga diambil dari lingkungan. Pembelajaran yang demikian
lebih menghargai proses dari pada hasil semata. Untuk pelaksanaan
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik kurikulum PAUD yang
paling utama diperlukan perubahan pola pikir dan pola kerja pendidik.
5. Kurikulum dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi.
Dalam rangka pembangunan pendidikan,
setiap daerah memerlukan pendidikan
yang sesuai dengan karakteristik daerah.
Kurikulum sebagai jantung pendidikan perlu
dikembangkan dan diimplementasikan secara
kontekstual untuk merespon kebutuhan
daerah dan anak di masa kini dan masa
mendatang. Kurikulum nasional yang
ditetapkan dalam Permendikbud Nomor
146 Tahun 2014 bersifat rujukan yang harus
dikembangkan menjadi kurikulum operasional
oleh satuan pendidikan agar sesuai dengan
kondisi dan kekhasan potensi daerah.
Apa Persyaratan dalam Penerapan
Kurikulum PAUD Indonesia?
p
a
P
p
k
m
m
4
k
m
k
m
‘‘...Satuan PAUD
seharusnya
memfasilitasi
pelaksanaan
program
keorangtuaan
dalam berbagai
bentuk kegiatan...’
paling utama diperlukan p
5
d
s
y
K
d
k
d
m
d
1
d
o
k
‘‘...Kurikulum
sebagai jantung
pendidikan perlu
dikembangkan dan
diimplementasikan
secara kontekstual
untuk merespon
kebutuhan daerah
dan anak di masa
kini dan masa
mendatang...’
Pada bagian ini akan dipaparkan tentang Ketentuan Pemerintah Daerah dan Setiap
Satuan PAUD Dalam Penerapan Kurikulum 2013 PAUD. Pokok-pokok pikiran yang akan
dipaparkan, yaitu:
• Bagaimana Ketentuan Pemerintah Daerah dalam Penerapan Kurikulum PAUD
• Bagaimana Ketentuan Satuan PAUD dalam Penerapan Kurikulum PAUD 2013?
Kedua pertanyaan di atas merupakan pertanyaan kunci untuk dapat memaknai
Ketentuan Pemerintah Daerah dan Setiap Satuan PAUD Dalam Penerapan Kurikulum 2013
PAUD. Paparan setiap jawaban dari pertanyaan di atas dapat disimak berikut ini.
Bagaimana Ketentuan Pemerintah Daerah dalam Penerapan Kurikulum
PAUD
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014 Pasal 7
tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 di nyatakan bahwa “Satuan
pendidikan anak usia dini melaksanakan Kurikulum 2013 sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.”Sesuai dengan ketentuan tersebut, berarti satuan PAUD
menerapkan Kurikulum 2013 secara bertahap dan berjenjang.
Pemerintah Daerah diharapkan menunjang pelaksanaan kurikulum PAUD untuk seluruh
satuan PAUD di wilayahnya, dengan ketentuan:
1. Satuan PAUD yang akan melaksanakan Kurikulum 2013 diwajibkan mengikuti
pelatihan implementasi kurikulum yang dilaksanakan, baik oleh pemerintah
maupun biaya individu.
2. Satuan PAUD yang telah dilatih dilengkapi dengan pedoman penerapan kurikulum
untukmemperdalampemahamantentangKurikulum2013PAUDdanpenerapannya.
3. Kurikulum sebagai acuan minimal yang dapat dikembangkan oleh satuan PAUD
sesuai dengan karakteristik, keunggulan, dan potensi yang dimilikinya.
4. Ditetapkan minimal satu satuan PAUD yang dijadikan sebagai rujukan untuk
penerapan kurikulum.
5. Mengoptimalkan gugus untuk pembahasan kurikulum lebih lanjut. Satuan PAUD
yang gurunya sudah dilatih dan memiliki pedoman bukan berarti sudah mumpuni,
tetapi perlu penajaman melalui praktik baik untuk memantapkan di dalam satuan
PAUD mapun saling membelajarkan di Gugus PAUD.
24 25KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA
6. Dilakukan pemantauan dan evaluasi serta pembinaan dan pendampingan terhadap
pelaksanaan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini yang dilakukan oleh
pengawas dan/atau penilik PAUD.
7. Petugas penataan, pembinaan dan/atau pendampingan program harus dilatih
sehingga mereka dapat menjalankan tugasnya sebagai penjamin mutu dan evaluasi
dampak.
Bagaimana Ketentuan Setiap Satuan PAUD dalam Penerapan Kurikulum
PAUD
Satuan PAUD yang menyelenggarakan Kurikulum 2013 diharapkan:
1. Membangun tim pendidik yang kompak dan memiliki satu pemahaman sama.
Untuk hal ini kepala PAUD menjadi pemimpin tim dalam menuju pencapaian visi
misi satuan PAUD.
2. Kepala Satuan PAUD dituntut memahami kurikulum lebih dalam dibanding pendidik
untuk membangun suasana belajar yang berkualitas tinggi (Murphy & Schiller 1992).
Kepala satuan PAUD membutuhkan pelatihan kurikulum di samping pelatihan
perencanaan untuk perbaikan sekolah, kepemimpinan administratif, kemampuan
organisasi, lingkungan sekolah dan iklim, komunikasi, hubungan masyarakat, dan
pengembangan profesional.
3. Kepala satuan PAUD beserta guru harus memastikan bahwa yang dipelajari anak
bukanhanyadasarmembaca,menulis,matematika,mendengarkan,danketerampilan
berbicara, tetapi juga menguraikan kemampuan berpikir dan kualitas pribadi yang
semua butuhkan untuk mencapai keberhasilan pendidikan lebih lanjut.
4. Kurikulum disusun berdasar pada Standar PAUD. Kurikulum berbasis standar tidak
hanya mencakup tujuan, dan sasaran standar, tetapi segala sesuatu yang dilakukan
untuk memungkinkan pencapaian hasil sesuai dengan standar.
5. Kepala satuan PAUD harus berkolaborasi dengan orang tua, anggota masyarakat,
dan semua pemilik kepentingan (stakeholder) untuk berbagi keahlian, pendapat,
dan bantuan mereka dalam menciptakan kurikulum berdasarkan standar yang
tinggi untuk belajar anak.
Penutup
Kurikulum merupakan program pendidikan terstruktur yang dikembangkan ditujukan
untuk dapat mencapai tujuan pendidikan nasional. Penyempurnaan kurikulum perlu
dilakukan terus-menerus seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta tantangan. Pengenalan Kurikulum 2013 PAUD merupakan bekal bagi pendidik untuk
memahami apa, mengapa, dan bagaimana Kurikulum 2013 PAUD serta apa yang seharusnya
dilaksanakan dalam rangka menerapkan kurikulum di satuan PAUD. Hal penting yang harus
disadari dan diterapkan oleh komponen pelaksana PAUD adalah diperlukan kelapangan
hati, keluasan pikiran dalam menyikapi perubahan, karena Kurikulum 2013 PAUD bagian
dari perubahan tersebut.
Bila mengharapkan kehidupan yang lebih baik, langkah pertama adalah kita harus
berubah ke arah yang lebih baik.
26
Beaty, Janice J. 2010. Observing Development of The Young Child. New Jersey: PearsonEducation,
Inc.
Dodge, Diane Trister, Laura J Colker, Cate Heroman. 2002. Creative Curriculum For Preschool Fourth
Edition, Washington DC : Cengage Learning.
Eliason, Claudia, Loa Jenkins. 2008. A Practical Guide to Early Childhood Curriculum Eight Edition.
New Jersey, Pearson Education, Inc.
Essa, Eva L., Introduction to Early Childhood Education, Annotated Student’s Edition, 6th
ed.
Belmont, USA: Wadsworth, 2011.
http://www.educate.ece.govt.nz/learning/curriculumAndLearning/Assessmentforlearning/
KeiTuaotePae/Book1/WhatAreTheEarlyChildhoodExemplars.aspx
Lynn Meltzer,Executive Function In Education: From Theory to Practise. Guilford Press Amazon.
com, 2012
Daftar Pustaka
Alamat Tim Penulis
Enah Suminah (email: enahsuminah@kemdikbud.go.id)
Ali Nugraha (email: alinugraha.fip.upi@gmail.com)
Gunarti D. Lestari(email: tarie_henry@yahoo.co.id)
Mareta Wahyuni (email: mareta_68@yahoo.com)

More Related Content

What's hot

GRAND DESIGN PAUD HI JAWA TENGAH 2013 - 2018
GRAND DESIGN PAUD HI JAWA TENGAH 2013 - 2018GRAND DESIGN PAUD HI JAWA TENGAH 2013 - 2018
GRAND DESIGN PAUD HI JAWA TENGAH 2013 - 2018ifulmoch
 
2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah
2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah
2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummahAqil Al Asy'ariyyah
 
1 buku kurikulum k 13 paud-ok
1 buku kurikulum  k 13 paud-ok1 buku kurikulum  k 13 paud-ok
1 buku kurikulum k 13 paud-okEka Fadiyah Wati
 
Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]
Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]
Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]uhuy ho ho
 
Dokumen 1 sdn 1 pamoyanan 201617
Dokumen 1 sdn 1 pamoyanan 201617Dokumen 1 sdn 1 pamoyanan 201617
Dokumen 1 sdn 1 pamoyanan 201617Endin Salahudin
 
1. daftar isi dokumen i smp
1. daftar isi dokumen i smp1. daftar isi dokumen i smp
1. daftar isi dokumen i smpPendi Taruih
 
Juknis Beasiswa 2013
Juknis Beasiswa 2013Juknis Beasiswa 2013
Juknis Beasiswa 2013Anwar Sanusi
 
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganKurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganNur Alfiyatur Rochmah
 
JUKNIS PAUD TERPADU
JUKNIS PAUD TERPADUJUKNIS PAUD TERPADU
JUKNIS PAUD TERPADUifulmoch
 
Evaluasi KTSP
Evaluasi KTSPEvaluasi KTSP
Evaluasi KTSPAnan Nur
 
KTSP SD Muhammadiyah Banjaran
KTSP SD Muhammadiyah BanjaranKTSP SD Muhammadiyah Banjaran
KTSP SD Muhammadiyah Banjaranarif widyatma
 
Kurikulum dokumen 1 sd
Kurikulum dokumen 1 sdKurikulum dokumen 1 sd
Kurikulum dokumen 1 sdwahidinnoor
 
Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2
Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2
Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2SD NEGERI 1 KEBLORAN
 
Laporan Analisis Konteks MAN 2 Bantul 2017/2018
Laporan Analisis Konteks MAN 2 Bantul 2017/2018Laporan Analisis Konteks MAN 2 Bantul 2017/2018
Laporan Analisis Konteks MAN 2 Bantul 2017/2018Sudarwanto Wongsodiharjo
 
Dokumen ktsp mi gesing 1 2012
Dokumen ktsp mi gesing 1 2012Dokumen ktsp mi gesing 1 2012
Dokumen ktsp mi gesing 1 2012Eko Purwanto
 

What's hot (20)

GRAND DESIGN PAUD HI JAWA TENGAH 2013 - 2018
GRAND DESIGN PAUD HI JAWA TENGAH 2013 - 2018GRAND DESIGN PAUD HI JAWA TENGAH 2013 - 2018
GRAND DESIGN PAUD HI JAWA TENGAH 2013 - 2018
 
2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah
2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah
2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah
 
1 buku kurikulum k 13 paud-ok
1 buku kurikulum  k 13 paud-ok1 buku kurikulum  k 13 paud-ok
1 buku kurikulum k 13 paud-ok
 
Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]
Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]
Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]
 
Dokumen 1 sdn 1 pamoyanan 201617
Dokumen 1 sdn 1 pamoyanan 201617Dokumen 1 sdn 1 pamoyanan 201617
Dokumen 1 sdn 1 pamoyanan 201617
 
Modul ppk bagi_komite
Modul ppk bagi_komiteModul ppk bagi_komite
Modul ppk bagi_komite
 
1. daftar isi dokumen i smp
1. daftar isi dokumen i smp1. daftar isi dokumen i smp
1. daftar isi dokumen i smp
 
Juknis Beasiswa 2013
Juknis Beasiswa 2013Juknis Beasiswa 2013
Juknis Beasiswa 2013
 
Kurikulum abk-abc
Kurikulum abk-abcKurikulum abk-abc
Kurikulum abk-abc
 
Panduan penilaian ppk
Panduan penilaian ppkPanduan penilaian ppk
Panduan penilaian ppk
 
Kemitraan sekolah dengan keluarga dan masyarakat
Kemitraan sekolah dengan keluarga dan masyarakatKemitraan sekolah dengan keluarga dan masyarakat
Kemitraan sekolah dengan keluarga dan masyarakat
 
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganKurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
 
Konsep dan pedoman_ppk
Konsep dan pedoman_ppkKonsep dan pedoman_ppk
Konsep dan pedoman_ppk
 
JUKNIS PAUD TERPADU
JUKNIS PAUD TERPADUJUKNIS PAUD TERPADU
JUKNIS PAUD TERPADU
 
Evaluasi KTSP
Evaluasi KTSPEvaluasi KTSP
Evaluasi KTSP
 
KTSP SD Muhammadiyah Banjaran
KTSP SD Muhammadiyah BanjaranKTSP SD Muhammadiyah Banjaran
KTSP SD Muhammadiyah Banjaran
 
Kurikulum dokumen 1 sd
Kurikulum dokumen 1 sdKurikulum dokumen 1 sd
Kurikulum dokumen 1 sd
 
Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2
Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2
Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2
 
Laporan Analisis Konteks MAN 2 Bantul 2017/2018
Laporan Analisis Konteks MAN 2 Bantul 2017/2018Laporan Analisis Konteks MAN 2 Bantul 2017/2018
Laporan Analisis Konteks MAN 2 Bantul 2017/2018
 
Dokumen ktsp mi gesing 1 2012
Dokumen ktsp mi gesing 1 2012Dokumen ktsp mi gesing 1 2012
Dokumen ktsp mi gesing 1 2012
 

Similar to K13 PAUD Mendasari

penyusunan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan-ktsp-file.pdf
penyusunan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan-ktsp-file.pdfpenyusunan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan-ktsp-file.pdf
penyusunan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan-ktsp-file.pdfssuser85ee9b
 
buku pedoman kurikulum k13 pendidkan anak usia dini
buku pedoman kurikulum k13 pendidkan anak usia dinibuku pedoman kurikulum k13 pendidkan anak usia dini
buku pedoman kurikulum k13 pendidkan anak usia dininunungnurajizah
 
Acuan Penyusunan Kurikulum_Red.pdf
Acuan Penyusunan Kurikulum_Red.pdfAcuan Penyusunan Kurikulum_Red.pdf
Acuan Penyusunan Kurikulum_Red.pdfVivi Sofiana
 
1 buku kurikulum _k_13_paud_ok
1 buku kurikulum _k_13_paud_ok1 buku kurikulum _k_13_paud_ok
1 buku kurikulum _k_13_paud_okAbdul Rahman
 
Buku Panduan Pendidik PAUD
Buku Panduan Pendidik PAUDBuku Panduan Pendidik PAUD
Buku Panduan Pendidik PAUDMohamad Dimas
 
Buku Pedoman Pengembangan Tema Pembelajaran_1554107121.pdf
Buku Pedoman Pengembangan Tema Pembelajaran_1554107121.pdfBuku Pedoman Pengembangan Tema Pembelajaran_1554107121.pdf
Buku Pedoman Pengembangan Tema Pembelajaran_1554107121.pdfAjengSriHikmayani1
 
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKS
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKSKARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKS
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKSNurulbanjar1996
 
Dokumen 1-k13
Dokumen 1-k13Dokumen 1-k13
Dokumen 1-k13Muliono8
 
KURIKULUM JABAR MASAGI
KURIKULUM JABAR MASAGIKURIKULUM JABAR MASAGI
KURIKULUM JABAR MASAGIUjang Lukman
 
Buku I Kurikulum 2013
Buku I   Kurikulum 2013Buku I   Kurikulum 2013
Buku I Kurikulum 2013Ayah Irawan
 
Buku guru kelas 11 pai
Buku guru kelas 11 paiBuku guru kelas 11 pai
Buku guru kelas 11 paiToni Amrizal
 
Panduan penyusunan rpp di sd
Panduan penyusunan rpp di sdPanduan penyusunan rpp di sd
Panduan penyusunan rpp di sdNia Piliang
 
Ktsp smp n 1 btrd terbaru
Ktsp smp n 1 btrd terbaruKtsp smp n 1 btrd terbaru
Ktsp smp n 1 btrd terbaruAgus Hariyatno
 
02 panduan teknis penyusunan rpp
02 panduan teknis  penyusunan rpp02 panduan teknis  penyusunan rpp
02 panduan teknis penyusunan rppM Wandana
 
Materi tik-smp
Materi tik-smpMateri tik-smp
Materi tik-smpwin rivai
 
Kurikulum 2013 paud ke blog
Kurikulum 2013 paud ke blogKurikulum 2013 paud ke blog
Kurikulum 2013 paud ke blogqomarudin456
 
Kurikulum 2013 paud ke blog
Kurikulum 2013 paud ke blogKurikulum 2013 paud ke blog
Kurikulum 2013 paud ke blogqomarudin456
 

Similar to K13 PAUD Mendasari (20)

penyusunan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan-ktsp-file.pdf
penyusunan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan-ktsp-file.pdfpenyusunan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan-ktsp-file.pdf
penyusunan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan-ktsp-file.pdf
 
buku pedoman kurikulum k13 pendidkan anak usia dini
buku pedoman kurikulum k13 pendidkan anak usia dinibuku pedoman kurikulum k13 pendidkan anak usia dini
buku pedoman kurikulum k13 pendidkan anak usia dini
 
Acuan Penyusunan Kurikulum_Red.pdf
Acuan Penyusunan Kurikulum_Red.pdfAcuan Penyusunan Kurikulum_Red.pdf
Acuan Penyusunan Kurikulum_Red.pdf
 
1 buku kurikulum _k_13_paud_ok
1 buku kurikulum _k_13_paud_ok1 buku kurikulum _k_13_paud_ok
1 buku kurikulum _k_13_paud_ok
 
Buku Panduan Pendidik PAUD
Buku Panduan Pendidik PAUDBuku Panduan Pendidik PAUD
Buku Panduan Pendidik PAUD
 
Buku Pedoman Pengembangan Tema Pembelajaran_1554107121.pdf
Buku Pedoman Pengembangan Tema Pembelajaran_1554107121.pdfBuku Pedoman Pengembangan Tema Pembelajaran_1554107121.pdf
Buku Pedoman Pengembangan Tema Pembelajaran_1554107121.pdf
 
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKS
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKSKARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKS
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKS
 
Dokumen 1-k13
Dokumen 1-k13Dokumen 1-k13
Dokumen 1-k13
 
KURIKULUM JABAR MASAGI
KURIKULUM JABAR MASAGIKURIKULUM JABAR MASAGI
KURIKULUM JABAR MASAGI
 
Buku I Kurikulum 2013
Buku I   Kurikulum 2013Buku I   Kurikulum 2013
Buku I Kurikulum 2013
 
Buku pedoman arah peminatan
Buku pedoman arah peminatan Buku pedoman arah peminatan
Buku pedoman arah peminatan
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Buku guru kelas 11 pai
Buku guru kelas 11 paiBuku guru kelas 11 pai
Buku guru kelas 11 pai
 
Panduan penyusunan rpp di sd
Panduan penyusunan rpp di sdPanduan penyusunan rpp di sd
Panduan penyusunan rpp di sd
 
Ktsp smp n 1 btrd terbaru
Ktsp smp n 1 btrd terbaruKtsp smp n 1 btrd terbaru
Ktsp smp n 1 btrd terbaru
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
02 panduan teknis penyusunan rpp
02 panduan teknis  penyusunan rpp02 panduan teknis  penyusunan rpp
02 panduan teknis penyusunan rpp
 
Materi tik-smp
Materi tik-smpMateri tik-smp
Materi tik-smp
 
Kurikulum 2013 paud ke blog
Kurikulum 2013 paud ke blogKurikulum 2013 paud ke blog
Kurikulum 2013 paud ke blog
 
Kurikulum 2013 paud ke blog
Kurikulum 2013 paud ke blogKurikulum 2013 paud ke blog
Kurikulum 2013 paud ke blog
 

Recently uploaded

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

K13 PAUD Mendasari

  • 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Tahun 2018 Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E, Lantai 7 Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat 10270 Telepon. (021) 5703151, laman: www.paud.kemdikbud.go.id KURIKULUM APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA
  • 2. iKURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA iKURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Tahun 2015 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Tahun 2018
  • 3. ii iiiKURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA S elamat atas diterbitkannya revisi ke-2 buku Pedoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang telah disempurnakan untuk memudahkan para pendidik dan tenaga kependidikan dalam menerapkan kurikulum 2013 PAUD. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat dua dimensi kurikulum. Dimensi pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mencakup pengembangan pada aspek struktur kurikulum, proses pembelajaran dengan pendekatan saintifi k, dan penilaian yang bersifat autentik. Kurikulum 2013 mengusung pengembangan pembelajaran konstruktivisme yang lebih bersifat fl eksibel dalam pelaksanaan sehingga memberi ruang pada anak untuk mengembangkan potensi dan bakatnya. Model pendekatan kurikulum tersebut berlaku dan ditetapkan di seluruh tingkat serta jenjang pendidikan sejak Pendidikan Anak Usia Dini hingga Pendidikan Menengah. Keajegan model pendekatan di semua jenjang ditujukan untuk membentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang lebih konsisten sejak awal sehingga diharapkan peserta didik mampu berkembang menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sikap beragama, kreatif, inovatif, dan berdaya saing dalam lingkup yang lebih luas. Sebagai jenjang paling dasar, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan menjadi fundamen bagi penyiapan peserta didik agar lebih siap dalam memasuki jenjang pendidikan lebih tinggi. Mengantarkan anak usia dini yang siap melanjutkan pendidikan tidak hanya terbatas pada kemampuan anak membaca, menulis, dan berhitung, tetapi juga dalam keseluruhan aspek perkembangan. Tanggung jawab ini harus dipikul bersama antara pemerintah, pengelola dan pendidikan PAUD, orang tua, serta masyarakat. Untuk menyamakan langkah, khususnya bagi para pelaksana layanan program PAUD, guna perlu diberikan pedoman, pelatihan, dan acuan-acuan yang dapat dijadikan sebagai rujukan para pendidik dalam menerapkan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini di satuan pendidikannya. Pencapaian pendidikan yang lebih baik melalui penerapan Kurikulum 2013 PAUD merupakan suatu keniscayaan jika dilaksanakan bersama-sama oleh seluruh komponen. Terima kasih. Jakarta, Maret 2018 Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Ir. Harris Iskandar, Ph.D. NIP 196204291986011001 Kata Sambutan Diterbitkan oleh: Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan vi+ 26 hlm + foto; 21 x 28,5 cm ISBN: 978-602-73704-1-8 Pengarah: Ir. Harris Iskandar, Ph.D Penyunting: Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D Dr.Wartanto Dra. Kurniati Restuningsih, M.Pd Tim Penulis: Enah Suminah Ali Nugraha Gunarti D. Lestari Mareta Wahyuni Desain/Layout: Surya Evendi Samsudin Reviewer: Sartana Dona Paramita Yuyut Setyowati Foto-foto: Dokumen Dit. Pembinaan PAUD Sekretariat: Amalia Khairati Sari Rahayu Setyaningrum KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA
  • 4. iv vKURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA P edoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan acuan pelaksanaan kurikulum PAUD 2013 sesuai dengan teori, filosofi, dan landasan pengembangan kurikulum yang disertai dengan contoh-contoh penerapannya. Pedoman ini sebagai revisi ke-2 dari pedoman yang telah diterbitkan tahun 2016. Perubahan lebih difokuskan pada pengembangan materi yang disusun secara sederhana, menarik, ramah, dan aplikatif agar dapat dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh tenaga pendidik dan kependidikan PAUD yang kondisi dan potensinya beragam, serta dapat dijadikan rujukan sesuai dengan kajian-kajian yang melandasinya. Pedoman implementasi Kurikulum 2013 PAUD ini merupakan contoh yang memungkinkan penyesuaian lebih lanjut dengan kondisi, potensi, dan budaya setempat. Hal penting dalam Kurikulum 2013 PAUD adalah keterbukaan dalam menerima perubahan, baik perubahan dalam cara berpikir, kebiasaan, sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Buku ini sangat terbuka untuk perbaikan dan penyempurnaan di masa mendatang. Untuk itu, kami mengundang para pembaca memberikan saran dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan. Saya mengucapkan terima kasih kepada penyusun, penelaah, penyunting, dan semua pihak yang telah bekerja keras menyelesaikan pedoman implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini ini. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua dan dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan pendidikan anak usia dini. Jakarta, Maret 2018 Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D. NIP 195804091984022001 Daftar IsiKata Pengantar Kata Sambutan ...................................................................................................... iii Kata Pengantar ..................................................................................................... iv Daftar Isi ................................................................................................................ v Apa yang mendasari pemikiran K 13 PAUD? ....................................................... 1 • Apakah Makna PAUD Dalam Pembangunan Bangsa? ............................. 1 • Ke manakah Arah Pembangunan PAUD Di Indonesia? ............................ 2 • Mengapa PAUD Memerlukan Kurikulum Berkualitas? ............................ 4 • Perlukah Kurikulum Untuk Pendidikan Anak Usia Dini? ......................... 5 • Apa sajakah yang menjadi Landasan Pengembangan Kurikulum PAUD di Indonesia? ................................................................................................... 8 Bagaimanakah Posisi Kurikulum PAUD dalam Rangka Pendidikan Nasional ... 11 • Bagaimanakah Kedudukan K-13 PAUD dengan Kurikulum Pendidikan di Level Atasnya? ............................................................................................. 11 • Bagaimanakah Keterkaitan Standar PAUD dan Kurikulum 2013 PAUD?. 13 Bagaimanakah Karakteristik Kurikulum PAUD Indonesia?................................. 15 • Ke manakah Arah Kurikulum PAUD Indonesia? ....................................... 15 • Arah Kurikulum 2013 PAUD? ..................................................................... 16 • Apa sajakah Karakteristik Kurikulum PAUD Indonesia? .......................... 20 Apa Prasyarat dalam Menerapkan Kurikulum PAUD Indonesia? ....................... 23 • Bagaimana Ketentuan Pemerintah Daerah dalam Penerapan Kurikulum PAUD ............................................................................................................ 23 • Bagaimana Ketentuan Setiap Satuan PAUD dalam Penerapan Kurikulum PAUD ............................................................................................................ 24 Penutup . ............................................................................................................. 25 Daftar Pustaka ....................................................................................................... 26
  • 5. vi 1KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA Apa yang Mendasari Pemikiran K 13 PAUD? Pada bagian ini akan dipaparkan beberapa hal yang menjadi dasar pemikiran lahirnya. Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia. Pokok-pokok pikiran yang akan dipaparkan yaitu: • Apakah Makna PAUD dalam Pembangunan Bangsa? • Kemanakah Arah Pembangunan PAUD di Indonesia? • Mengapa PAUD Memerlukan Kurikulum Berkualitas? • Apa sajakah yang menjadi Landasan Pengembangan Kurikulum PAUD di Indonesia? Semuapertanyaandiatasmerupakan pertanyaan kunci yang mendorong lahirnya Kurikulum 2013 PAUD di indonesia. Paparan setiap jawaban dari pertanyaan di atas dapat disimak di penjelasan berikut. Apakah Makna PAUD Dalam Pembangunan Bangsa? Pendidikan Anak Usia Dini, yang selanjutnya disingkat PAUD, merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 (enam) tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Beberapa komponen yang dapat dijabarkan dari rumusan tersebut di atas, yakni: • PAUD berisi program pembinaan berupa kegiatan pendidikan. • Sasaran PAUD adalah anak usia 0-6 tahun • Program PAUD untuk mengembangkan seluruh potensi anak yang mencakup lingkup perkembangan nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni. • Tujuan program PAUD adalah agar anak memiliki kesiapan mengikuti pendidikan lebih lanjut. “Sempurnakanlah kurikulumnya, maka menghasilkan pendidikan yang berkualitas ...” Ali Nugraha
  • 6. 2 3KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA Pendidikan anak usia dini di Indonesia memiliki kekhasan dibanding dengan yang diterapkan di berbagai negara. Kekhasan tersebut pada: (1) cakupan rentang usia, sasaran anak usia dini di Indonesia dari 0 – 6 tahun, sedangkan di berbegai negara mencapai usia 8 tahun; (2) program layanan anak usia dini di Indonesia terdiri atas Taman Kanak-Kanak (untuk anak 4-6 tahun), Kelompok Bermain (prioritas anak usia 2-4 tahun), Taman Penitipan Anak (prioritas usia 0-6 tahun), dan Satuan PAUD Sejenis (anak 0-6 tahun); (3) jalur pendidikan. Taman Kanak-Kanak masuk dalam jalur pendidikan formal, sedangkan Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, dan Satuan PAUD Sejenis masuk dalam jalur pendidikan non formal. Kekhasan tersebut menjadikan PAUD di Indonesia spesifik dalam penyelenggaraannya karena setiap program layanan memiliki kekhasan masing- masing. Namun demikian semua program layanan PAUD memiliki tujuan yang sama yakni mengembangkan seluruh potensi anak yang mencakup aspek nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, serta seni untuk mencapai kesiapan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini merupakan dasar yang memberi pengaruh nyata pada keberhasilan di jenjang pendidikan di atasnya. Oleh karena itu, pendidikan anak usia dini dikembangkan dengan berdasar landasan keilmuan, landasan yurudis, sosial, budaya, dan pedagogis baik secara teoretis maupun empiris. Kemanakah Arah Pembangunan PAUD di Indonesia? Pendidikan anak usia dini termuat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 28. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah memiliki arah pembangunan PAUD 2011 – 2045 yang dibagi dalam 5 tahap yakni: (1) tahap perluasan layanan dari tahun 2002 – 2011 tahun, (2) tahap pemantapan mutu dari tahun 2011 – 2015, (3) tahap standarisasi mutu nasional dari tahun 2015 – 2025 tahun, (4) tahap standar mutu internasional tahun 2025 – 2035, dan (5) tahap layanan paripurna tahun 2035 - 2045. Dengan arah pembangunan jangka panjang demikian diharapkan tahun 2045 di saat Indonesia mencapai usia kemerdekaan ke-100 tahun, anak Indonesia tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang cerdas komprehensif. Tahun 2015 memasuki tahap kedua yakni pemantapan mutu PAUD sebagai persiapan dasar pembentukan sumber daya manusia berkualitas. Di tahap kedua pembangunan PAUD telah banyak yang dipersiapkan di antaranya adalah implementasi kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Program pembinaan haruslah dirancang, direncanakan, untuk diterapkan dengan teliti sesuai dengan karakteristik anak. Program pembinaan tersebut dituangkan menjadi kurikulum. Kurikulum memandu pendidik dan tenaga kependidikan dalam memfasilitasi program pendidikan berkualitas yang mendukung tercapainya tujuan pendidikan. Kurikulum PAUD harus mampu memberikan kontribusi kepada anak untuk mengembangkan seluruh potensinya sehingga memiliki kemampuan yang berharga dalam mencapai keberhasilan di jenjang pendidikan berikutnya. Kurikulum menjadi panduan dalam penyiapan sumber daya manusia berkualitas di masa datang yang dapat mengisi kebutuhan tenaga terdidik yang terampil sesuai dengan perkembangan pengetahuan, teknologi, dan pembangunan. Kurikulum bukanlah program yang bersifat statis, berlaku sepanjang waktu. Perubahan kurikulum dimungkinkan dengan didasarkan pada kepentingan besar yang ingin dicapai oleh suatu bangsa. T A PAUD Standar Mutu Nasional Pemantapan Mutu 2011 2015 2025 2035 2045 Fundamental SDM Berkualitas SDM Andal SDM Berdaya Saing Global Insan Cerdas Komprehensif 2011: Gerakan Nasional PAUD (Paudisasi) KADO 100 TAHUN INDONESIA MERDEKA ANAK INDONESIA HARAPAN ARAH PEMBANGUNAN PAUD 2011 - 2045 Layanan Paripurna Standar Mutu Internasional Gambar 1
  • 7. 4 5KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA Mengapa PAUD Memerlukan Kurikulum Berkualitas? Pertanyaan yang banyak diajukan oleh masyarakat adalah “mengapa kurikulum harus berubah?” Seperti yang diungkapkan pada bagian terdahulu bahwa kurikulum tidak bersifat statis. Kurikulum dipandang sebagai inti yang menggerakkan dan mengarahkan proses pendidikan. Kurikulum harus dapat mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan-kemampuanyangdiperlukandalamkelanjutanpendidikan dan kehidupannya. Kurikulum harus memiliki jangkauan yang lebih luas dan jauh. Kurikulum harus menyiapkan anak untuk masa depan bukan hanya untuk masa kini. Masa kini tentu akan berbeda dengan masa lalu dan masa depan karena dunia selalu berubah. Kurikulum harus responsif terhadap kebutuhan dunia yang selalu berubah. Kurikulum yang responsif berarti kurikulum yang menyadari kondisi saat ini dan memahami kondisi yang diharapkan di masa depan. Setidaknya ada tiga kondisi yang memberikan alasan mengapa kurikulum berubah, yaitu: (1) perubahan kondisi dan kebutuhan dunia yang semakin kompleks menuntut sumber daya manusia yang responsif terhadap segala perubahan dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi; (2) globalisasi di bidang ekonomi berakibat batasan antarnegara semakin longgar, dalam pemenuhan ketenagakerjaan. Oleh karena itu, kurikulum harus mampu membangun keluaran pendidikan menjadi sumber daya pembangunan yang memiliki kemampuan yang kompetitif, sikap kreatif, dan adversity yang tinggi; (3) pesatnya perkembangan sain dan teknologi sehingga dunia tanpa batas, dan semua mengetahui semua dan yang kuat mempengaruhi yang kurang kuat. Untuk itu, kurikulum pendidikan harus mampu membangun sikap dan karakter kuat dari peserta didik agar tetap menjaga jati diri, kehormatan keluarga, dan kebanggaan bangsa tanpa harus merasa tertinggal dari negara lain; (4) Di bidang demografi, Indonesia berada dalam posisi sangat menguntungkan dengan komposisi kurva usia muda, artinya jumlah penduduk usia 0-9 tahun untuk tahun 2014 sebesar 47,2 juta atau 18,72% (sumber BPS). Komposisi penduduk seperti ini menguntungkan bila sejak usia dini mereka dididik secara tepat dengan pola pendidikan yang berkualitas, sebaliknya akan menjadi petaka bila kurang disiapkan dengan baik karena kelak akan menjadi beban pembangunan. Gambar (1) Kompeten SDM Usia Produktif Melimpah - Kurikulum - PTK - Sarpras - Pembiayaan - PengelolaanTidak Kompeten Transformasi Modal Pembangunan Beban Pembangunan UNESCO menggambarkan posisi penerapan PAUD di Indonesia diantara negara- negara lain di dunia. Angka partisipasi PAUD di Indonesia berada pada urutan ke-45 dari 45 negara. Sementara itu kualitas PAUD di Indonesia menduduki peringkat ke 44 setingkat di atas India. Rendahnya layanan PAUD di Indonesia memberi kontribusi besar terhadap posisi hasil belajar pada jenjang pendidikan selanjutnya. Berdasarkan hasil PISA (Programme for International Student Assessment) 2012, kemampuan anak Indonesia usia 15 tahun di bidang matematika, sains, dan membaca masih rendah dibandingkan dengan anak-anak lain di dunia. Hasil PISA 2012,Indonesiaberadadiperingkatke-64dari65negarayang berpartisipasi dalam tes. Rata-rata skor matematika anak- anak Indonesia 375, rata-rata skor membaca 396, dan rata- rata skor untuk sains 382. Padahal, rata-rata skor OECD (the Organization for Economic Cooperation and Development) secara berurutan adalah 494, 496, dan 501. Analisa yang menarik dari kajian terhadap hasil tersebut dikarenakan proses pendidikan kurang mendorong kemampuan berpikir tingkat tinggi. Proses pendidikan di Indonesia masih kental pada tahap berpikir tingkat awal (mengingat/menghafal, memahami, dan menerapkan), belum mendorong anak mencapai kemampuan analisis, evaluatif, dan kreatif. Kondisi-kondisi tersebut harus diatasi, mengingat eksistensi dan perkembangan suatu bangsa terletak pada kualitas bangsanyabukantergantungpadasumberdayaalam.Sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk menjawab tantangan di abad 21 adalah manusia yang memiliki keterampilan dalam kehidupan dan karir, keterampilan Kurikulum sebagai inti yang menggerakan dan mengarahkan proses pendidikan SDM yang di butuhkan adalah manusia yang memiliki keterampilan dalam kehidupan dan karir, keterampilan dalam belajar... yang ditunjang dengan kemampuan kretif, berfikir kritis, dan berkarakter.
  • 8. 6 7KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA dalam belajar yang mencakup 4 C, yakni: critical thinking, communication, collaboration, creativity, dan keterampilan menguasai teknologi, informasi, dan media. Hal penting yang harus dipahami bersama bahwa memiliki pengetahuan semata tidak atau kurang mampu membantu eksistensi seseorang bila tidak ditunjang dengan kemampuan kreatif, berpikir kritis, dan berkarakter. Kajian kondisi yang didukung data empirik tersebut mendorong perlunya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia sejak usia dini, secara menyeluruh dan tersistematis, mulai dari peninjauan ulang kurikulum untuk semua jenjang pendidikan, peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan serta peningkatan kualitas standar lainnya. Perlukah Kurikulum Untuk Pendidikan Anak Usia Dini? Usia dini merupakan tahapan kehidupan penting dalam pertumbuhan fisik, perkembangan intelektual, emosional dan sosial anak. Pertumbuhan kemampuan mental dan fisik mengalami kemajuan yang sangat cepat sejak lahir sampai usia enam tahun. Para ahli neurosain berpendapat bahwa masa pembentukan jaringan sel otak terjadi sangat cepat di masa usia ini. Jaringan tersebut menghubungkan antarsel neuron yang sudah dibekali Tuhan sebagai modal dasar kecerdasan. Gambar 2 PERKEMBANGAN JARINGAN OTAK MANUSIA Fungsi kognitif yang lebih tinggi Pendengaran & penglihatan Bahasa Bulan Konsepsi Lahir MasukSD TamatSLTA Bulan Usia Tahun Dekade Human brain development Neurogenesis in the hippocampus Adult levels of synapses 6-24 prenatal days -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1617 18 19 20 30 40 50 60 702 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Neurulation Sumber: Sally Gantham-Mcgregor, et al, Child Development in Developing Countries 1, The Lancet, Reprint, p 61, Vol 369, UK: Williams Press, 2007 Higher cognetive functions (Prefrontal cortex) Receptive la nguage/speech production (Angular gyrus/Broca’sarea ) Seeing/hearing ( Visual cortex/auditory cortex) (Prefrontal cortex) Myelination Synaptogenesis (-3 mounths to 15-18 years) (-3 mounths to 5-10 years) Cell migration (6-24 prenatal weeks) Experience-dependent synapse formation Semakin banyak jaringan antarsel neuron terbentuk maka kapasitas otak anak semakin baik. Jaringan antarsel terbentuk sebagai proses belajar anak. Dapat dipastikan proses belajar yang terencana dengan baik memberikan pengalaman belajar yang berkualitas tinggi. Pengalaman belajar awal yang positif membantu, perkembangan sosial dan emosional intelektual anak dan menjadi dasar yang kuat untuk keberhasilan sekolah nanti. Penelitian terkini tentang pembentukan fungsi eksekutif (executive function) yang dilakukan Harvard University di tahun 2011 menyatakan bahwa kecerdasan yang dibentuk melalui jaringan (wiring) sel neuron di usia dini, tetapi pembentukan kemampuan pengendalian diri juga diawali di usia 4 – 6 tahun. Gambar 3 Kemampuan dalam kerja memori, fleksibilitas mental, dan pengaturan diri PerkembanganFungsiEksekutif 0 1 2 3 4 5 6 6-8 9-10 12-15 20-24 25-29 30-35 40-49 50-60 70-75 76-80 81-85 65-59 Usia Center on the Developing Child, Harvard University (2011). Building the Brain ‘ATC) System: How Early Experiences Shape the Development of Executive Function. Merujuk pada pengertian kurikulum sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”, berarti sangatlah penting bila pengalaman belajar bermakna dan berkualitas untuk anak usia dini direncanakan, diterapkan secara saksama dan komprehensif agar mencapai tujuan yang diharapkan. Kurikulum PAUD memuat tujuan, hasil belajar, proses, konten yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak untuk membangun pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk mendukung kesiapan anak belajar di jenjang pendidikan yang lebih lanjut. Kurikulum PAUD memberi arah pada proses stimulasi yang dilaksanakan secara cermat, hati-hati, sesuai dengan karakteristik d i ik b d K h y m d je m se K p d u k k PP U p d m e p u y ...sangatlah penting bila pengalaman belajar bermakna dan berkualitas untuk anak usia dini di rencanakan, di terapkan secara seksama dan komprehensif... agar mencapai tujuan sesuai yang diharapkan... embangan anak untuk “ ... Kurikulum PAUD memberi arah pada proses stimulasi yang di laksanakan secara cermat, hati-hati sesuai karakter anak...”
  • 9. 8 9KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA anak dan dinilai secara komprehensif dari data yang otentik. Proses stimulasi yang tidak direncanakan tidak akan mampu mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, penting bagi setiap satuan pendidikan anak usia dini memiliki dan mengembangkan kurikulum di tingkat satuan pendidikan (KTSP). Apa sajakah yang menjadi Landasan Pengembangan Kurikulum PAUD di Indonesia? Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan dengan berlandaskan pada berbagai kajian, baik secara teoretis, empiris, yuridis, maupun sosial budaya. Intisari dari beberapa kajian tersebut, sebagai berikut: Gambar 4 LANDASAN PENGEMBANGAN K-13 PAUD FILOSOFIS YURIDIS PSIKOPEDAGOGIS LANDASAN KUR 2013 PAUD SOSIOLOGIS TEORITIS 1. Landasan Filosofis, bahwa kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan: a. berakar pada budaya bangsa yang beragam b. peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif dan peduli. c. proses pendidikan memerlukan keteladanan, pengayoman yang dilakukan secara terus menerus d. kegiatan pembelajaran dilakukan melalui bermain. 2. Landasan Sosiologis, bahwa kurikulum dituntut untuk: a. sesuai dengan tuntutan (harapan) dan norma yang berlaku di masyarakat b. bersifat inklusif untuk membentuk sikap saling menghargai dan memberlakukan semua anak setara, bebas dari diskriminasi dalam bentuk apa pun. 3. Landasan Teoretis a. Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan dengan mengacu pada teori pendidikan berbasis standar dan kurikulum berbasis kompetensi. b. Pendidikan berbasis standar berarti bahwa Kurikulum 2013 PAUD mengacu pada Standar PAUD yang ditetapkan dalam Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014. Proses pengembangan kurikulum secara langsung berlandaskan pada empat standar yakni standar tingkat pencapaian perkembangan anak, standar isi, standar proses, dan standar penilaian pendidikan. Sementara itu, empat standar lainnya dikembangkan lebih lanjut untuk mendukung implementasi kurikulum. c. Kurikulum berbasis kompetensi berarti bahwa Kurikulum 2013 PAUD dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi anak untuk mengembangkan kemampuan yang berupa sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. 4. Landasan Pedagogis Kurikulum 2013 PAUD memahami bahwa sebagai individu yang unik, memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda, dan belum mencapai masa operasional konkret. Oleh karena itu dalam mengelola kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan tahapan perkembangan dan potensi setiap anak. 5. Landasan Yuridis Kurikulum 2013 PAUD berdasar pada perundangan dan peraturan yang berlaku dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada. Landasan yuridis yang digunakan dalam pengembangan Kurikulum 2013 PAUD adalah sebagai berikut: a. Pembukaan UUD 1945 “… Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, …” b. Pasal 31 Undang Undang Dasar 45 Ayat (1) Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan; dan ayat (2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. (3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. c. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bagian Ketujuh Pendidikan Anak Usia Dini (Pasal 28) 1) Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. 2) Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/ atau informal. 3) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat. 4) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.
  • 10. 10 11KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA 5) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan. 6) Ketentuan mengenai pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. d. Undang Undang Perlindungan Anak No. 23 Tahun 2002 Pasal 4 berbunyi ”Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”; Pasal 9 ayat 1 ”Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya”; Pasal 9 ayat 2 ”Selain hak anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), khusus bagi anak yang menyandang cacat juga berhak memperoleh pendidikan luar biasa, sedangkan bagi anak yang memiliki keunggulan juga berhak mendapatkan pendidikan khusus”. e. Peraturan Pemerintan Nomor 13 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Pada pasal 77G yaitu struktur kurikulum pendidikan anak usia dini berisi program pengembangan nilai agama dan moral, motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni. f. Perpres No. 60 tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif. g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. h. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakukan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013. j. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 84 Tahun 2014 tentang Pendirian Satuan PAUD Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Bagaimanakah Posisi Kurikulum PAUD dalam Rangka Pendidikan Nasional Pada bagian ini akan dipaparkan posisi atau kedudukan strategis Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dalam konteks dan lingkup Pendidikan Nasional. Pokok-pokok pikiran yang akan dipaparkan, yaitu: • Bagaimanakah Kedudukan K-13 PAUD dengan Kurikulum Pendidikan di Tingkat Atasnya? • Bagaimanakh Keterkaitan Standar PAUD dan Kurikulum 2013 PAUD? Kedua pertanyaan di atas merupakan pertanyaan kunci untuk dapat memaknai posisi atau kedudukan strategis Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dalam konteks dan lingkup Pendidikan Nasional. Paparan setiap jawaban dari pertanyaan di atas, adalah : Bagaimanakah Kedudukan K-13 PAUD dengan Kurikulum Pendidikan di Tingkat Atasnya? Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kebijakan pengembangan kurikulumpendidikannasional,danmemilikikesinambungan dengan kurikulum 2013 pada jenjang pendidikan di atasnya. Kurikulum 2013 menetapkan struktur kurikulum yang sama untuk semua jenjang pendidikan tanpa menghilangkan kekhasan program masing-masing. Kebijakan tersebut didasarkan pada pemahaman bahwa pembentukan sumber daya manusia yang andal harus dimulai sejak usia dini secara berkelanjutan hingga jenjang pendidikan tertinggi dalam satu sistem pendidikan. Secara jelas dapat dilihat pada gambar (5) berikut ini. “...Pembentukan SDM yang handal harus di muali sejak usia dini secara berkelanjutan hingga jenjang pendidikan tertinggi dalam satu sistem pendidikan...”
  • 11. 12 13KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA Gambar 5 KETERKAITAN KURIKULUM ANTAR TINGKAT/JENJANG PENDIDIKAN STRUKTUR KURIKULUM STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Pengembangan kepribadian Muatan umum : nasional, lokal Program kecakapan hidup Pemerintah Provinsi Kab/kota Satuan pend Mulok dikmen Mulok dikdas Mulok, KTSP, RPP dan KBM Muatan umum : nasional, lokal Peminatan akademik Peminatan kejuruan Peminatan lintas minat/penalaman minat Kurikulum satuan/program pendidikan Kurikulum mata pelajaran Pedoman implementasi Buku Teks Pelajaran Buku Panduan Guru PAUD DIKNAS DIKMEN PNF SIKAP KETERAMPILAN PENGELOLA KURIKULUM Kompetensi inti Kompetensi Dasar PENGETAHUAN konten.Konten kurikulum PAUD dikenalkan untuk membangun pengalaman belajar, tidak menitikberatkan pada pencapaian kemampuan akademik yang harus dikuasi anak. Keberhasilan kurikulum PAUD ditandai dengan pencapaian kematangan tahap perkembangan sesuai dengan kelompok usia anak tanpa label pintar – tidak pintar, atau lulus – tidak lulus. Bagaimanakah Keterkaitan Standar PAUD dan Kurikulum 2013 PAUD? Tahun 2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 tahun 2014 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian standar adalah ukuran tertentu yang dijadikan sebagai patokan. Dengan demikian standar menetapkan persyaratan formal yang menciptakan kriteria, metode, proses, dan teknis seragam yang harus dipenuhi. Merujuk pada pengertian tersebut standar PAUD berisi ukuran-ukuran atau patokan-patokan yang harus dipenuhi dalam penyelenggaraan PAUD. Standar PAUD terdiri atas delapan standar, yaitu; (1) Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA), (2) Standar Isi, (3) Standar Proses, (4) Standar Penilaian, (5) Standar Pendidik dan Kependidikan, (6) Standar Pengelolaan, (7) Standar Sarana dan Prasarana, dan (8) Standar Pembiayaan. Dalam Pasal 1 Bab I Ketentuan Umum Permendikbud No. 137 tahun 2014 ditetapkan pengertian Standar sebagai berikut: 1. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA) adalah kriteria tentang kemampuanyangdicapaianakpadaseluruhaspekperkembangandanpertumbuhan, mencakup aspek nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial- emosional, serta seni (Pasal 1 (2) Permendikbud nomor 137/2013). 2. Standar Isi adalah kriteria tentang lingkup materi dan kompetensi menuju tingkat pencapaian perkembangan yang sesuai dengan tingkat usia anak. 3. Standar Proses adalah kriteria tentang pelaksanaan pembelajaran pada satuan atau program PAUD dalam rangka membantu pemenuhan tingkat pencapaian perkembangan yang sesuai dengan tingkat usia anak. 4. Standar Penilaian adalah kriteria tentang penilaian proses dan hasil pembelajaran dalam rangka mengetahui tingkat pencapaian yang sesuai dengan tingkat usia anak. 5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan adalah kriteria tentang kualifikasi akademik dan kompetensi yang dipersyaratkan bagi pendidik dan tenaga kependidikan PAUD. 6. Standar Sarana dan Prasarana adalah kriteria tentang persyaratan pendukung penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan anak usia dini secara holistik dan integratif yang memanfaatkan potensi lokal. Dari gambar (5) di atas kita dapat melihat bahwa Kurikulum 2013 dilaksanakan pada seluruh jenjang pendidikan, dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA hingga SMK, termasuk untuk Pendidikan Nonformal. Struktur kurikulum di semua jenjang berisi kompetensi inti dan kompetensi dasar.Kompetensi inti dan kompetensi dasar mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum nasional yang bersifat terbuka artinya memberi peluang kepada daerah dan satuan pendidikan untuk memperkaya kurikulum sesuai dengan karakteristik daerah atau satuannya. Provinsi berkewenangan mengembangkan muatan lokal untuk kurikulum pendidikan menengah. Kabupaten/kota berkewenangan mengembangkan muatan lokal untuk kurikulum SD dan SMP, sedangkan satuan pendidikan termasuk satuan PAUD mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kekhasan kurikulum di tiap jenjang terdapat pada S k k d k K b d se P u b k te T K “...Kurikulum 2013 merupakan kurikulum Nasional bersifat terbuka, artinya memberi peluang kepada daerah dan satuan pendidikan untuk memperkaya sesuai dengan karakteristik daerah dan satuannya...”
  • 12. 14 15KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA 7. Standar Pengelolaan adalah kriteria tentang perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan atau program PAUD. 8. Standar Pembiayaan adalah kriteria tentang komponen dan besaran biaya personal serta operasional pada satuan atau program PAUD. Fungsi dan kedudukan Standar PAUD dijelaskan dalam Permendikbud No. 137/2014 Pasal 4, dan Pasal 5, sebagai berikut: 1. Menjamin mutu pendidikan anak usia dini, 2. Landasan dalam melakukan stimulan pendidikan dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani sesuai dengan tingkat pencapaian perkembangan anak, 3. Mengoptimalkan perkembangan anak secara holistik dan integratif, 4. Mempersiapkan pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan anak, dan 5. Acuan yang dipergunakan dalam pengembangan kurikulum PAUD. MerujukpadakedudukanStandarPAUDsebagaiacuandalampengembangan kurikulum 2013 PAUD, ketentuan dalam kurikulum merupakan penjabaran dari standar, tidak ada pertentangan pada keduanya. Dan keterkaitan antara standar dan kurikulum PAUD dapat disimak pada gambar di bawah ini : Gambar 6 HUBUNGAN STANDAR DENGAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 PAUD • STTPA • Isi • Proses • Penilaian • STTPA • Isi • Proses • Penilaian • KL dan KD • Program Pengembangan • Pembiasaan dan Pendekatan Saintifik • Otentik Standar Standar Kurikulum Bagaimanakah Karakteristik Kurikulum PAUD Indonesia? Pada bagian ini akan dipaparkan tentang arah dan karakteristik Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini Indonesia. Pokok-pokok pikiran yang akan dipaparkan, yaitu: • Ke manakah arah Kurikulum PAUD Indonesia? • Apa sajakah Karakteristik Kurikulum PAUD Indonesia? Kedua pertanyaan di atas merupakan pertanyaan kunci untuk dapat memaknai arah dan karakteristik Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini Indonesia. Paparan setiap jawaban dari pertanyaan di atas dapat disimak berikut ini. Ke manakah Arah Kurikulum PAUD Indonesia? Asosiasi nasional untuk anak usia dini di Amerika yang lebih dikenal dengan nama National Asociation Early Child Years (NAECY) memberi batasan lingkup kurikulum sebagai berikut: 1. Kurikulum berisi materi yang dipelajari anak 2. Kurikulum adalah proses yang diikuti oleh anak mencapai tujuan yang ditetapkan 3. Kurikulum berisi dukungan guru kepada anak untuk mencapai tujuan 4. Kurikulum perpaduan ketika proses belajar dan mengajar terjadi Lebih lanjut NAECY menjabarkan ciri-ciri kurikulum PAUD yang baik adalah sebagai berikut: 1. Direncanakan dengan sangat hati-hati 2. Menarik 3. Melibatkan banyak pihak 4. Sesuai dengan perkembangan anak 5. Menghargai budaya dan bahasa yang digunakan anak 6. Menyeluruh, mencakup seluruh aspek perkembangan 7. Mengarahkan pada capaian keluaran yang positif untuk semua anak 8. Dikembangkan berdasarkan atas hasil penelitian 9. Menekankan pada keterlibatan guru dan anak secara aktif 10. Memperhatikan pada aspek sosial dan keterampilan memenuhi aturan 11. Menerapkan cara penilaian mutu, efektivitas guru, dan anak 12. Anak melakukan secara aktif 13. Pembelajaran konsep mengarahkan anak untuk memahami dan menguasai pengetahuan dan keterampilan dasar 14. Menekankan pada pembelajaran yang bermakna dan berkesesuaian
  • 13. 16 17KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA Dari paparan ciri dan lingkup kurikulum, jelas bahwa kurikulum bukan hanya dokumen yang berisi rencana pembelajaran sesuai dengan perkembangan anak, tetapi juga mencakup tujuan, konsep-konsep yang dikenalkan untuk memperluas pengalaman belajar anak, proses yang dilakukan untuk membangun pengalaman bermakna, penilaian sebagai kendali mutu untuk melihat ketercapaian tujuan, keterlibatan guru, orang tua, dan masyarakat yang mendukung dan memastikan kesesuaian kurikulum dengan agama, nilai moral, sosial, dan budaya setempat. Ciri kurikulum yang baik tentu bukan hanya untuk kalangan pendidik anggota NAECY, tetapi berlaku universal yang berarti juga sebagai ciri umum dari sebuah kurikulum pendidikan anak usia dini yang berkualitas. Arah Kurikulum 2013 PAUD Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini bertujuan untuk mendorong berkembangnya potensi anak agar memiliki kesiapan untuk menempuh pendidikan selanjutnya. Memaknai kesiapan menempuh pendidikan selanjutnya mencakup kemampuan-kemampuan yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan anak dalam mengikuti pendidikan di jenjang lebih tinggi. Kemampuan yang dimaksud terdiri atas kemampuan sikap, kemampuan pengetahuan, dan kemampuan keterampilan. Gambar 6 Pembentukan sikap Krathwolh Kemampuan sikap meliputi sikap spiritual dan sikap sosial. Kedua sikap ini membangun kesadaran anak bahwa dirinya adalah makhluk ciptaan Tuhan, seorang individu yang memiliki kemampuan untuk pengembangan diri, dan bagian dari kelompok sosialnya. Pengembangan kemampuan sikap dilaksanakan melalui pembiasaan yang dilakukan secara terus menerus sehingga muncul sikap dari menerima, merespons, memahami, menerapkan, hingga akhirnya menjadi perilaku yang membentuk karakter tangguh sebagai penentu masa depan. Gambar 7 Pengembangan Kemampuan Sikap Mendorong perkembangan optimal potensi peserta didik Pengalaman belajar bermakna Memiliki kesiapan menempuh jenjang Sikap Spiritual Sikap Sosial Pengetahuan Keterampilan Menerima Merespons Memahami Menerapkan Berperilaku Menciptakan Mengevaluasi Menganalisis Menerapkan Mengingat Pengembangan kemampuan pengetahuan dilakukan dengan mengenalkan konsep- konsep tentang diri dan lingkungannya, baik lingkungan mikro, messo, maupun makro. Merujuk pada tahap kognitif yang dikemukakan Bloom, proses pengenalan konsep dimulai dengan mengenal atau mengingat konsep – memahami – menerapkan – menganalisa – mengevaluasi–hinggamenciptakandarisebuahkonsepmenjadihasilkaryayangbermakna. Proses pengembangan kemampuan tersebut disesuaikan dengan tahap perkembangan berpikirnya anak usia dini yang masih berada di tahap berfikir pra-operasional. Gambar 8. Piramida Bloom D k p te d p b m t k d C k u k AAA K untuk mendorong berkembangnya “...kurikulum bukan haya dokumen yang berisi rencana pembelajaran sesuai perkembangan anak; tetapi juga menccakup tujuan, konsep-konsep yang di kenalkan untuk memperluas pengalaman belajar anak...”
  • 14. 18 19KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA menalar, yakni mengolah informasi yang sudah terkumpul untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan yang muncul sebelumnya. Proses menalar merupakan bagian penting dalam rangka membangun pengetahuan baru yang dihubungkan dengan pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya. Hasil proses menalar anak memiliki pemahaman baru tentang suatu konsep. Tahap berikutnya (5) mengomunikasikan gagasan dan pemahaman tentang pengetahuan tentang konsep baru yang dituangkan ke dalam berbagai hasil karya berupa lisan, seni, balok, dan lainnya. Gambar 10 Proses pendekatan saintifik Mengamati MengomunikasikanMencari InformasiMenanya MenalarMM MMMMMMM MM1 532 4 Dapat disimpulkan secara sederhana bahwa Kurikulum 2013 PAUD mengembangkan kemampuan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai satu komponen yang saling terkait dan tidak dapat terpisahkan. Setiap subkomponen tersebut memiliki fokus arahan dan bila disatukan membangun kompetensi lulusan PAUD yang memiliki kesiapan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Pembentukan sikap diarahkan membangun kemampuan fungsi eksekutif (executive function) yang ditenggarai dengan (1) kemampuan memori kerja otak dalam mengatur kemampuan mempertahankan dan mengelola informasi berbeda dalam waktu singkat. (2) fleksibilitas mental yang membantu mempertahankan respons dari tuntutan yang berbeda dalam waktu singkat. (3) kontrol diri dalam hal menentuan prioritas and menolak tindakan/respons yang menarik. Pembentukan pengetahuan konseptual untuk membangun kemampuan kreatif dengan menggunakan cara berpikir tinggi (higher order thinking). Pengembangan keterampilan berpikir runut prosedural yang diterapkan baik melalui pembiasaan (habituasi) maupun pendekatan saintifik (saintific approach). Setiap jenjang pendidikan mengembangkan kemampuan yang sama yaitu kemampuan sikap, Kemampuanketerampilandikembangkanuntukmendukung kemampuansikapdankemampuanpengetahuan.Keterampil an untuk mendukung kemampuan sikap diterapkan melalui proses pembiasaan yang diawali dengan mengenalkan suatu sikap yang akan dibangun agar anak: (1) mengetahui hal- hal yang baik (knowing the good), kemudian anak diajak untuk (2) memikirkan apa untungnya jika sikap baik tersebut diterapkan dan kerugian bila sikap baik tersebut ditinggalkan (thinking the good), langkah berikutnya anak diajak (3) merasakan manfaat bila perilaku baik itu diterapkan (feeling the good), dan guru bersama anak (4) melakukan perilaku yang baik (acting the good.) sebagai contoh baik, dan akhirnya anak (5) dibiasakan untuk menerapkan sikap baik dalam setiap kesempatan (habituating the good). Gambar 9. PROSES PEMBIASAAN (HABITUASI) SIKAP PADA ANAK Mengetahui hal-hal yang baik (Knowing the good) Memikirkan hal baik (Thinking the good) Merasakan hal baik (Feeling the good) Melakukan hal baik (Acting the good) Membiasakan hal baik (Habituating the good) Kemampuan keterampilan untuk mendukung pengetahuan diterapkan melalui proses saintifik. Proses saintifik atau dalam kurikulum ini sering disebut pendekatan saintifik yang bertujuan untuk membangun pola berpikir yang sistematis dengan rangkaian proses yang saling berkesinambungan dari yang paling konkrit berkembang menjadi karya nyata sebagai hasil olah pikir tingkat tinggi. Keterampilan berpikir saintifik diterapkan dalam proses pembelajaran yang dimulai dengan: (1) mengamati dengan menggunakan seluruh alat indera sehingga merasakan sensasi yang ditimbulkan dari benda tersebut kemampuan berpikir, (2) menanya sebagai proses memberi ruang kepada anak untuk menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap benda yang diamatinya. Rasa ingin tahu sebagai pendorong bagi anak untuk melakukan langkah berikutnya, yaitu (3) mengumpulkan informasi sebagai cara untukmenjawabrasakeingintahuannya.Prosespengumpulan informasi dilakukan dengan melibatkan seluruh sumber belajar yang ada di lingkungan, tidak hanya terbatas dari guru, tetapi dapat dari buku, internet, orang tua, pelaksana profesi, dan sebagainya. Langkah selanjutnya adalah (4) K k a p s h u d (t m th y a d “...keterampilan untuk mendukung kemampuan sikap di terapkan melalui proses pembiasaan (habituasi) yang di awali dengan mengenalkan suatu sikap yang akan di bangun...” p p j y g a b p r t b u in b g p “...proses saintifik atau dalam kurikulum ini sering disebut sebagai pendekatan saintifik bertujuan untuk membangun pola fikir yang sistematis dengan rangkaian proses yang saling berkesinambungan. ...” “...kurikulum 2013 PAUD mengembangkan kemampuan sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagai satu komponen yang saling terkait dan tidak dapat di pisahkan...” Sikap Climber Berpikir Runut (Prosedural) Berpikir Tingkat Tinggi (Konseptual) PAUD Kreativitas Fungsi Eksekutif Berpikirsaintifik Gambar 11 ARAH KUALITAS SIKAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN ANAK CAPAIAN PAUD
  • 15. 20 21KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA kegiatan yang terpadu dan kontekstual untuk mewujudkan kematangan selaras dengan lingkup perkembangan.Satu tema dapat dikembangkan menjadi subtema, atau sub-subtema dengan memperhatikan kedalaman, keluasan, ketersediaan sumber, dan tingkat perkembangan anak. Pembelajarantematikdisampaikanmelaluiprosedur pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan habituasi. Mengacu pada prinsip diversifikasi dalam pendidikan, tema dalam kurikulum 2013 PAUD tidak ditetapkan secara sentralistik, tetapi dipilih dan ditetapkan oleh satuan PAUD disesuaikan dengan kondisi dan ketersediaan sarana dan prasarana lembaga PAUD. Pengembangan tema mempertimbangkan prinsip-prinsip (1) kemenarikan, (2) kedekatan, (3) kesederhanaan, dan (4) keinsidentalan. Proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan pembiasaan dilaksanakan dalam suasana menyenangkan. Bermain dilaksanakan dalam suasana belajar, sehingga ada kebebasan anak untuk mengembangkan gagasan, bereksplorasi, tanpa melanggar aturan bersama. 3. Menggunakan penilaian otentik dalam memantau perkembangan anak Dalam penerapan kurikulum 2013 PAUD penilaian menggunakan pendekatan otentik. Penilaian mengukur kemajuan perkembangan yang dicapai anak setelah mengikuti program yang dirancang dalam kurikulum.Penilaian dilaksanakan secara berkelanjutan untuk mendapatkan data perkembangan yang dimunculkan anak pada saat berkegiatanataumelaluikaryayangdihasilkannya. Hasil penilaian disampaikan berupa laporan perkembangan yang ditulis secara deskripsi yang menggambarkan capaian perkembangan anak. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan laporan kepada orang tua dan sebagai masukan untuk ditindaklanjuti pada kegiatan selanjutnya. 4. Memberdayakan peran orang tua dalam proses pembelajaran KurikulumPAUDmenempatkanorangtuasebagaipartnerdalammendidik. Pelibatan orang tua diyakini menjadi bagian penting dalam proses pengetahuan, dan keterampilan yang membedakan adalah keseimbangan komposisi. Secara komposisi pengembangan Kurikulum 2013 PAUD lebih menekankan pada pembentukan sikap.Karenanya menjadi salah kaprah bila program PAUD diukur dengan kemampuan akademik atau lebih rinci pada kemampuan baca – tulis – dan hitung. Apa sajakah Karakteristik Kurikulum PAUD Indonesia? Kurikulum pendidikan anak usia dini memiliki karakteristik yang berbeda dengan kurikulum satuan pendidikan persekolahan. Karakteristik Kurikulum 2013 PAUD adalah: 1. Mengoptimalkan perkembangan anak Perkembangan anak meliputi aspek nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni distimulasi secara seimbang agar seluruhnya mencapai perkembangan yang optimal. Perkembangan teroptimalkan bila kebutuhan anak terpenuhi secara utuh Kurikulum harus mendukung terlaksananya layanan holistik-integratif dengan memadukan layanan pendidikan, gizi, kesehatan, pengasuhan, perlindungan, dan kesejahteraan anak. Penerapan Kurikulum 2013 PAUD diawali dengan melakukan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK). Deteksi dini diperlukan untuk mengetahui apakah seorang anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya. Hasil deteksi dini tumbuh kembang seorang anak menjadi dasar untuk memberikan stimulasi dan intervensi yang tepat sesuai dengan perkembangannya. Stimulasi dan intervensi tersebut dituangkan ke dalam program-program kegiatan untuk menunjang kemajuan perkembangan anak. Pelaksanaannya dilakukan bekerja sama dengan layanan kesehatan dasar di Posyandu atau tempat layanan kesehatan lainnya. Hal penting lainnya bahwa Kurikulum PAUD bersifat inklusi dalamartimenghargaikeberagamankemampuananak,baik secara fisik maupun mental tanpa harus membandingkan satu dengan lainnya. Terkait dengan pemahaman tersebut penerapan kurikulum bersifat individual disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak walaupun penyusunan rencana pembelajarannya disusun untuk kelompok. 2. Menggunakanpembelajarantematikdenganpendekatansaintifikdalampemberian rangsangan pendidikan Dalam model pembelajaran tematik mengakomodasi pengenalan konten nilai agama dan moral, alam, kehidupan, manusia, budaya, dan simbol melalui p k K s d k AAA Kurikulum pendidikan anak u “...Secara komposisi pengembangan Kurikulum 2013 PAUD lebih menekankan pada pembentukan sikap...” P D d d d m d d m d P H d s s p d “...Kurikulum harus mendukung terlaksananya layanan holistik- integratif dengan memadukan layanan pendidikan, gizi, kesehatan, pengasuhan, perlindungan, dan kesejahteraan anak...” “...Pengembangan tema mempertimbangkan prinsip-prinsip pengembangan tema (1) Kemenarikan, (2) kedekatan, (3) kesederhanaan, (4) keinsidentalan...” “...Hasil penilaian digunakan sebagai bahan laporan kepada orang tua dan sebagai masulkan untuk ditindaklanjuti pada kegiatan selanjutnya...”
  • 16. 22 23KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA pembelajaran dan mendorong keberhasilan anak di jenjang pendidikan berikutnya. Satuan PAUD seharusnya memfasilitasi pelaksanaan program keorangtuaan dalam berbagai bentuk kegiatan. Program pengasuhan terprogram menjadi keharusan bila satuan PAUD memberikan layanan program untuk anak usia 4-6 tahun tetapi jumlah jam pertemuannya kurang dari 900 menit (15 jam) dalam satu minggu. Program pengasuhan menggenapkan kekurangan jam pertemuan belajar dalam satu minggu dilaksanakan oleh orang tua di rumah. Pengasuhan terprogram disusun guru bersama orang tua. Di samping orang tua biologis, Kurikulum PAUD juga melibatkan orang- orang dewasa yang ada di lingkungan anak. Pendidik bukan satu- satunya sumber belajar yang memfasilitasi anak belajar, dan kelas bukan satu-satunya tempat anak belajar. Anak dapat belajar di dalam, di luar, di kebun dan di semua tempat yang memungkinkan untuk mengenal, benda, tumbuhan, orang, tempat, atau kejadian. Anak dapat belajar dari pendidik, orang tua, sumber lain, buku, dan sebagainya.Bahan ajar dan alat peraga diambil dari lingkungan. Pembelajaran yang demikian lebih menghargai proses dari pada hasil semata. Untuk pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik kurikulum PAUD yang paling utama diperlukan perubahan pola pikir dan pola kerja pendidik. 5. Kurikulum dikembangkan dengan prinsip diversifikasi. Dalam rangka pembangunan pendidikan, setiap daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah. Kurikulum sebagai jantung pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah dan anak di masa kini dan masa mendatang. Kurikulum nasional yang ditetapkan dalam Permendikbud Nomor 146 Tahun 2014 bersifat rujukan yang harus dikembangkan menjadi kurikulum operasional oleh satuan pendidikan agar sesuai dengan kondisi dan kekhasan potensi daerah. Apa Persyaratan dalam Penerapan Kurikulum PAUD Indonesia? p a P p k m m 4 k m k m ‘‘...Satuan PAUD seharusnya memfasilitasi pelaksanaan program keorangtuaan dalam berbagai bentuk kegiatan...’ paling utama diperlukan p 5 d s y K d k d m d 1 d o k ‘‘...Kurikulum sebagai jantung pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah dan anak di masa kini dan masa mendatang...’ Pada bagian ini akan dipaparkan tentang Ketentuan Pemerintah Daerah dan Setiap Satuan PAUD Dalam Penerapan Kurikulum 2013 PAUD. Pokok-pokok pikiran yang akan dipaparkan, yaitu: • Bagaimana Ketentuan Pemerintah Daerah dalam Penerapan Kurikulum PAUD • Bagaimana Ketentuan Satuan PAUD dalam Penerapan Kurikulum PAUD 2013? Kedua pertanyaan di atas merupakan pertanyaan kunci untuk dapat memaknai Ketentuan Pemerintah Daerah dan Setiap Satuan PAUD Dalam Penerapan Kurikulum 2013 PAUD. Paparan setiap jawaban dari pertanyaan di atas dapat disimak berikut ini. Bagaimana Ketentuan Pemerintah Daerah dalam Penerapan Kurikulum PAUD Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014 Pasal 7 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 di nyatakan bahwa “Satuan pendidikan anak usia dini melaksanakan Kurikulum 2013 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”Sesuai dengan ketentuan tersebut, berarti satuan PAUD menerapkan Kurikulum 2013 secara bertahap dan berjenjang. Pemerintah Daerah diharapkan menunjang pelaksanaan kurikulum PAUD untuk seluruh satuan PAUD di wilayahnya, dengan ketentuan: 1. Satuan PAUD yang akan melaksanakan Kurikulum 2013 diwajibkan mengikuti pelatihan implementasi kurikulum yang dilaksanakan, baik oleh pemerintah maupun biaya individu. 2. Satuan PAUD yang telah dilatih dilengkapi dengan pedoman penerapan kurikulum untukmemperdalampemahamantentangKurikulum2013PAUDdanpenerapannya. 3. Kurikulum sebagai acuan minimal yang dapat dikembangkan oleh satuan PAUD sesuai dengan karakteristik, keunggulan, dan potensi yang dimilikinya. 4. Ditetapkan minimal satu satuan PAUD yang dijadikan sebagai rujukan untuk penerapan kurikulum. 5. Mengoptimalkan gugus untuk pembahasan kurikulum lebih lanjut. Satuan PAUD yang gurunya sudah dilatih dan memiliki pedoman bukan berarti sudah mumpuni, tetapi perlu penajaman melalui praktik baik untuk memantapkan di dalam satuan PAUD mapun saling membelajarkan di Gugus PAUD.
  • 17. 24 25KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA 6. Dilakukan pemantauan dan evaluasi serta pembinaan dan pendampingan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini yang dilakukan oleh pengawas dan/atau penilik PAUD. 7. Petugas penataan, pembinaan dan/atau pendampingan program harus dilatih sehingga mereka dapat menjalankan tugasnya sebagai penjamin mutu dan evaluasi dampak. Bagaimana Ketentuan Setiap Satuan PAUD dalam Penerapan Kurikulum PAUD Satuan PAUD yang menyelenggarakan Kurikulum 2013 diharapkan: 1. Membangun tim pendidik yang kompak dan memiliki satu pemahaman sama. Untuk hal ini kepala PAUD menjadi pemimpin tim dalam menuju pencapaian visi misi satuan PAUD. 2. Kepala Satuan PAUD dituntut memahami kurikulum lebih dalam dibanding pendidik untuk membangun suasana belajar yang berkualitas tinggi (Murphy & Schiller 1992). Kepala satuan PAUD membutuhkan pelatihan kurikulum di samping pelatihan perencanaan untuk perbaikan sekolah, kepemimpinan administratif, kemampuan organisasi, lingkungan sekolah dan iklim, komunikasi, hubungan masyarakat, dan pengembangan profesional. 3. Kepala satuan PAUD beserta guru harus memastikan bahwa yang dipelajari anak bukanhanyadasarmembaca,menulis,matematika,mendengarkan,danketerampilan berbicara, tetapi juga menguraikan kemampuan berpikir dan kualitas pribadi yang semua butuhkan untuk mencapai keberhasilan pendidikan lebih lanjut. 4. Kurikulum disusun berdasar pada Standar PAUD. Kurikulum berbasis standar tidak hanya mencakup tujuan, dan sasaran standar, tetapi segala sesuatu yang dilakukan untuk memungkinkan pencapaian hasil sesuai dengan standar. 5. Kepala satuan PAUD harus berkolaborasi dengan orang tua, anggota masyarakat, dan semua pemilik kepentingan (stakeholder) untuk berbagi keahlian, pendapat, dan bantuan mereka dalam menciptakan kurikulum berdasarkan standar yang tinggi untuk belajar anak. Penutup Kurikulum merupakan program pendidikan terstruktur yang dikembangkan ditujukan untuk dapat mencapai tujuan pendidikan nasional. Penyempurnaan kurikulum perlu dilakukan terus-menerus seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tantangan. Pengenalan Kurikulum 2013 PAUD merupakan bekal bagi pendidik untuk memahami apa, mengapa, dan bagaimana Kurikulum 2013 PAUD serta apa yang seharusnya dilaksanakan dalam rangka menerapkan kurikulum di satuan PAUD. Hal penting yang harus disadari dan diterapkan oleh komponen pelaksana PAUD adalah diperlukan kelapangan hati, keluasan pikiran dalam menyikapi perubahan, karena Kurikulum 2013 PAUD bagian dari perubahan tersebut. Bila mengharapkan kehidupan yang lebih baik, langkah pertama adalah kita harus berubah ke arah yang lebih baik.
  • 18. 26 Beaty, Janice J. 2010. Observing Development of The Young Child. New Jersey: PearsonEducation, Inc. Dodge, Diane Trister, Laura J Colker, Cate Heroman. 2002. Creative Curriculum For Preschool Fourth Edition, Washington DC : Cengage Learning. Eliason, Claudia, Loa Jenkins. 2008. A Practical Guide to Early Childhood Curriculum Eight Edition. New Jersey, Pearson Education, Inc. Essa, Eva L., Introduction to Early Childhood Education, Annotated Student’s Edition, 6th ed. Belmont, USA: Wadsworth, 2011. http://www.educate.ece.govt.nz/learning/curriculumAndLearning/Assessmentforlearning/ KeiTuaotePae/Book1/WhatAreTheEarlyChildhoodExemplars.aspx Lynn Meltzer,Executive Function In Education: From Theory to Practise. Guilford Press Amazon. com, 2012 Daftar Pustaka Alamat Tim Penulis Enah Suminah (email: enahsuminah@kemdikbud.go.id) Ali Nugraha (email: alinugraha.fip.upi@gmail.com) Gunarti D. Lestari(email: tarie_henry@yahoo.co.id) Mareta Wahyuni (email: mareta_68@yahoo.com)