Usia dini merupakan masa emas (golden-ages) perkembangan anak. Baik berdasarkan kajian neuro-science, psikologi maupun pedagogi menyimpulkan bahwa anak sedang mengalami perkembangan secara cepat. Untuk memenuhi kebutuhan esensial anak secara utuh diperlukan pelayanan yang sistematik dan terencana yang mencakup lingkungan mikro, meso, exo dan makro. Hal tersebut dilakukan supaya anak dapat tumbuh kembang secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan usianya.
Bentuk satuan Pendidikan Anak Usia Dini yang sudah ada adalah layanan melalui Satuan PAUD Sejenis atau disingkat SPS seperti POS PAUD yakni stimulasi Pendidikan yang terintegrasi dengan kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) dan Posyandu (kelompok usia 0 – 6 tahun yang tidak terlayani program PAUD lainnya). Selanjutnya terdapat layanan Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-kanak (TK) maupun Taman Penitipan Anak (TPA).
Kenyataan di lapangan, program layanan tersebut belum saling terkait secara simultan dan sistematis dalam mengembangkan kebutuhan esensial anak usia dini yang beragam, baik kesehatan, gizi, pengasuhan, perawatan, perlindungan, dan rangsangan pendidikan.
Di Provinsi Jawa Tengah, jumlah Lembaga PAUD tercatat sebanyak 25.968 lembaga yang tersebar di seluruh daerah baik di perkotaan maupun di pedesaan. Sebagian besar Lembaga PAUD tersebut sudah melakukan pelayanan tetapi belum terintegrasi, sehingga masih banyak anak usia dini yang belum terlayani secara maksimal. Oleh sebab itu, diperlukan adanya layanan pendidikan anak usia dini yang menyelenggarakan program lebih dari satu bentuk layanan PAUD (TK, KB, TPA, SPS) sebagai PAUD Terpadu dengan pendekatan Holistik Integratif.
Strategi dalam rangka mengembangkan kebutuhan esensial anak usia dini yang beragam dimaksud mencakup kesehatan, gizi, pengasuhan, perawatan, perlindungan, dan rangsangan pendidikan yang saling berkait secara simultan dan sistematis agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan tahapan perkembangan dan potensi yang dimilikinya untuk menjadi manusia yang berkualitas.
Berkaitan dengan hal tersebut dan mendukung peningkatan akses serta mutu layanan PAUD, maka Dinas Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan UNICEF, memandang perlu disusun adanya acuan dalam mengembangkan PAUD Terpadu dengan menyusun Kerangka Besar (Grand Design) Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif.
2. KERANGKA BESAR
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK
USIA DINI (PAUD) TERPADU DENGAN
PENDEKATAN HOLISTIK – INTEGRATIF
HALAMAN JUDUL
PROVINSI JAWA TENGAH
PERIODE : 2013 – 2018
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN
Jalan Pemuda 134 Semarang 50132 Telp. (024) 3515301, 3554389
Faximile (024) 3520071, 3554389
Tahun 2013
i
3. KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya Kerangka
Besar Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Terpadu dengan
Pendekatan Holistik Integratif Provinsi Jawa Tengah tahun 2013.
Kerangka Besar ini disusun sebagai sebuah dokumen yang dapat
memberikan arah kebijakan bagi pembangunan PAUD di Provinsi Jawa Tengah.
Selain itu penjabarannya pun dilakukan dalam bentuk rencana aksi yang
diharapkan dapat diimplementasikan secara nyata. Keberhasilan pembangunan
PAUD di Provinsi Jawa Tengah sangat ditentukan oleh komitmen dan
kesungguhan semua pihak. Pelaksanaan percepatan dan perluasan layanan
pendidikan anak usia dini sebagaimana digariskan dalam dokumen ini
memerlukan komitmen bersama dan konsistensi dalam pelaksanaannya. Untuk
itu diharapkan semua pihak dapat bersinergi dan bekerja sama untuk mencapai
cita-cita yang mulia ini.
Kerangka Besar ini disusun atas kerjasama Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Tengah dengan UNICEF. Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
penyusunan dokumen ini, kami sampaikan terima kasih. Kami menyadari bahwa
dokumen ini jauh dari kata sempurna, untuk itu secara terbuka kami menerima
saran, kritik yang membangun demi kesempurnaan dan perbaikan.
Akhirnya kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada
berbagai pihak yang telah berpartisipasi aktif demi tersusunnya Kerangka Besar
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Terpadu dengan Pendekatan Holistik
Integratif Provinsi Jawa Tengah. Semoga Bermanfaat.
Semarang, 1 Januari 2013
KEPALA DINAS PENDIDIKAN
PROVINS JAWA TENGAH
Drs. NUR HADI AMIYANTO, M.Ed
Pembina Tingkat I
NIP. 19590522 198603 1 009
ii
4. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL..................................................................................................... v
DAFTAR BAGAN................................................................................................... vi
DAFTAR GRAFIK ................................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Dasar.......................................................................................... 3
C. Tujuan Kerangka Besar ................................................................ 3
D. Sasaran Pengguna Kerangka Besar ............................................... 4
E. Kerangka Dasar Pengembangan PAUD Terpadu dengan Pendekatan
Holistik Integratif ......................................................................... 5
BAB II PROGRAM PENGEMBANGAN PAUD TERPADU DENGAN PENDEKATAN
HOLISTIK INTEGRATIF ........................................................................... 6
A. Pengertian .................................................................................. 6
B. Ruang Lingkup Layanan Pengembangan dan Penyelenggaraan PAUD
Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif ............................. 7
C. Prinsip-Prinsip Pengembangan dan Penyelenggaraan PAUD Terpadu
dengan Pendekatan Holistik Integratif ......................................... 11
D. Komponen Pengembangan dan Penyelenggaraan PAUD Terpadu
dengan Pendekatan Holistik Integratif ......................................... 11
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN PAUD TERPADU
DENGAN PENDEKATAN HOLISTIK INTEGRATIF PROVINSI JAWA
TENGAH ................................................................................................ 15
A. Kondisi dan Kelembagaan PAUD Terpadu dengan Pendekatan
Holistik Integratif Provinsi Jawa Tengah ....................................... 15
1. Kondisi Akses Layanan PAUD Terpadu dengan Pendekatan
Holistik Integratif ................................................................... 15
2. Permasalahan program PAUD di Provinsi Jawa Tengah : .......... 20
3. Kondisi Mutu Layanan PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik
Integratif .............................................................................. 21
iii
5. 4. Kelembagaan PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik
Integratif di Jawa Tengah ...................................................... 23
B. Arah Kebijakan Pengembangan PAUD Terpadu dengan Pendekatan
Holistik Integratif ........................................................................ 27
C. Strategi Pengembangan PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik
Integratif ................................................................................... 27
1. Program Jangka Pendek (kurun waktu 2013 – 2014) ............... 28
2. Program Jangka Menengah (kurun waktu 2015 – 2016)........... 28
3. Program Jangka Panjang (kurun waktu 2016– 2018) ............... 29
BAB IV MEKANISME PENGEMBANGAN PAUD TERPADU DENGAN PENDEKATAN
HOLISTIK INTEGRATIF ......................................................................... 32
A. Program dan Rencana Aksi.......................................................... 32
1. Perluasan Akses Dan Pemerataan ........................................... 32
2. Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya Saing.......................... 33
3. Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Pencitraan Publik .... 34
B. Mekanisme................................................................................. 35
1. Identifikasi Potensi ................................................................ 35
2. Teknis Penyelenggaraan PAUD Terpadu dengan Pendekatan
Holistik Integratif Lengkap Terintegrasi Satu Atap .................. 36
3. PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif Lengkap
Terintegrasi Tidak Satu Atap .................................................. 43
4. Jenis-jenis Pelayanan yang dapat Diintegrasikan ..................... 44
5. Mekanisme Koordinasi dan Integrasi ....................................... 46
6. Mekanisme Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi ...................... 47
7. Mekanisme Pelaporan ............................................................ 49
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 50
LAMPIRAN MATRIK RENCANA AKSI PROGRAM PEMBANGUNAN PAUD TERPADU
DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 – 2018 .......................... 52
iv
6. DAFTAR TABEL
Tabel 1 Siklus/ Usia Anak, Kebutuhan Essensial, dan Jenis Layanan ................ 7
Tabel 2 Pelayanan PAUD Per Kabupaten/ Kota ............................................. 17
Tabel 3 Kualifikasi Pendidik pada Satuan Layanan PAUD/Lembaga TPA
menurut Latar Belakang Pendidikan ................................................ 22
Tabel 4 Data jumlah Satuan/Lembaga PAUD (TPA, KB, TK dan SPS) di Provinsi
Jawa Tengah ................................................................................. 23
Tabel 5 Data Lembaga PAUD Terpadu Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi
Jawa Tengah ................................................................................. 24
Tabel 6 Jumlah Guru/ Pendidik/Guru Bantu/Kader di Satuan PAUD ............... 25
Tabel 7 Data Anak Usia 0 - 6 Tahun Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011/ 2012
..................................................................................................... 26
Tabel 8 Jenis Layanan AUD dan Karakteristiknya ......................................... 45
v
7. DAFTAR BAGAN
Bagan 1 Program PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif ........ 10
Bagan 2 PAUD TERPADU DENGAN PENDEKATAN HOLISTIK INTEGRATIF
LENGKAP TERINTEGRASI SATU ATAP ............................................ 39
Bagan 3 Struktur Pengelolaan di Tingkat Desa/Keluarahan ........................... 41
Bagan 4 Struktur Pengelolaan di Tingkat Desa/Kelurahan ............................. 43
Bagan 5 PAUD TERPADU DENGAN PENDEKATAN HOLISTIK INTEGRATIF
LENGKAP TERINTEGRASI TIDAK SATU ATAP .................................. 47
Bagan 6 Mekanisme Pelaporan ................................................................... 49
vi
8. DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 APK PAUD menurut Kabupaten/Kota Se-Jateng ............................... 16
vii
9. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa,
oleh karena itu setiap warga negara wajib mengikuti jenjang pendidikan,
baik melalui jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan
menengah maupun pendidikan tinggi.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu jenjang
pendidikan yang diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar tetapi
bukan merupakan prasyarat untuk mengikuti pendidikan dasar. Pendidikan
anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan
yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan
perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya
pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio-emosional
(sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan
keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Usia dini merupakan masa emas (golden-ages) perkembangan anak.
Baik
berdasarkan
kajian
neuro-science, psikologi maupun pedagogi
menyimpulkan bahwa anak sedang mengalami perkembangan secara cepat.
Untuk memenuhi kebutuhan esensial anak secara utuh diperlukan pelayanan
yang sistematik dan terencana yang mencakup lingkungan mikro, meso, exo
dan makro. Hal tersebut dilakukan supaya anak dapat tumbuh kembang
secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan usianya.
Bentuk satuan Pendidikan Anak Usia Dini yang sudah ada adalah
layanan melalui Satuan PAUD Sejenis atau disingkat SPS seperti POS PAUD
yakni stimulasi Pendidikan yang terintegrasi dengan kegiatan Bina Keluarga
Balita (BKB) dan Posyandu (kelompok usia 0 – 6 tahun yang tidak terlayani
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
1
10. program PAUD lainnya). Selanjutnya terdapat layanan Kelompok Bermain
(KB), Taman Kanak-kanak (TK) maupun Taman Penitipan Anak (TPA).
Kenyataan di lapangan, program layanan tersebut belum saling terkait
secara simultan dan sistematis dalam mengembangkan kebutuhan esensial
anak usia dini yang beragam, baik kesehatan, gizi, pengasuhan, perawatan,
perlindungan, dan rangsangan pendidikan.
Di Provinsi Jawa Tengah, jumlah Lembaga PAUD tercatat sebanyak
25.968 lembaga yang tersebar di seluruh daerah baik di perkotaan maupun
di pedesaan. Sebagian besar Lembaga PAUD tersebut sudah melakukan
pelayanan tetapi belum terintegrasi, sehingga masih banyak anak usia dini
yang belum terlayani secara maksimal. Oleh sebab itu, diperlukan adanya
layanan pendidikan anak usia dini yang menyelenggarakan program lebih
dari satu bentuk layanan PAUD (TK, KB, TPA, SPS) sebagai PAUD Terpadu
dengan pendekatan Holistik Integratif.
Strategi dalam rangka mengembangkan kebutuhan esensial anak usia
dini yang beragam dimaksud mencakup kesehatan, gizi, pengasuhan,
perawatan, perlindungan, dan rangsangan pendidikan yang saling berkait
secara simultan dan sistematis agar anak dapat tumbuh dan berkembang
secara optimal sesuai dengan tahapan perkembangan dan potensi yang
dimilikinya untuk menjadi manusia yang berkualitas.
Berkaitan dengan hal tersebut dan mendukung peningkatan akses
serta mutu layanan PAUD, maka Dinas Provinsi Jawa Tengah bekerjasama
dengan
UNICEF,
memandang
perlu
disusun
adanya
acuan
dalam
mengembangkan PAUD Terpadu dengan menyusun Kerangka Besar
(Grand Design) Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif.
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
2
11. B. Dasar
1.
Undang-Undang Dasar Republik tahun 1945;
2.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002
tentang
Perlindungan Anak;
3.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No. 78,
tambahan lembaran Negara Republik Indonesia No. 4301);
4.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Pendidikan Nasional
5.
Undang-Undang
Nomor
17
Tahun
2005
tentang
Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2004-2025;
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan
Pendidikan
sebagaimana
telah
diubah
dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun
2010
Nomor112,
tambahan
lembaran
Negara
Republik
Indonesia Nomor 5157);
7.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang
Standar Pendidikan Anak Usia Dini.
8.
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2013 - 2018.
C. Tujuan Kerangka Besar
1.
Memberikan acuan bagi UPTD Provinsi/ Kabupaten/ Kota dalam rangka
mengembangkan program PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik
Integratif guna meningkatkan mutu dan perluasan akses layanan PAUD
agar menjangkau sasaran anak yang belum terlayani program PAUD.
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
3
12. 2.
Menjadi
acuan
bagi
Satuan
Kerja
di
tingkat
UPT
dalam
hal
mengidentifikasi, menyeleksi, dan menetapkan lembaga yang akan
menerima bantuan program PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik
Integratif.
3.
Menjadi acuan dalam memberikan pembinaan terhadap lembaga yang
terpilih untuk dapat memberikan layanan program yang berkualitas
kepada sasaran anak usia dini di lingkungan sekitarnya.
4.
Acuan bagi masyarakat untuk berkontribusi dalam pengembangan anak
usia dini.
D. Sasaran Pengguna Kerangka Besar
Pengguna kerangka besar ini adalah semua pihak dan para pemangku
kepentingan yang berkontribusi dalam pembangunan PAUD Terpadu dengan
Pendekatan Holistik Integratif di Jawa Tengah :
1.
Pengambil kebijakan bidang pendidikan di Jawa Tengah, yaitu :
a. Kepala Dinas beserta jajarannya
b. Penyusun dan penerbit buku ajar
c. Pimpinan perguruan tinggi
d. Penyelenggara dan pengelola pendidikan PAUD
2.
Di tingkat masyarakat :
a. Dewan pendidikan dan komite sekolah
b. Fasilitator pendidikan PAUD
c. Tokoh masyarakat
d. Pemimpin
organisasi
pandidikan
formal
dan
nonformal
baik
organisasi mitra maupun profesi.
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
4
13. E. Kerangka Dasar Pengembangan PAUD Terpadu dengan Pendekatan
Holistik Integratif :
1.
Peningkatan APK PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif
bagi masyarakat miskin, daerah pedesaan, terpencil dan perbatasan.
2.
Peningkatan kualitas layanan PAUD dengan Pendekatan Holistik
Integratif (pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
kurikulum dan program pembelajaran).
3.
Pengimplementasian Pelayanan PAUD yang bersifat Holistik Integratif.
4.
Penataan penyelenggaraan PAUD dengan Pendekatan Holistik Integratif
(kegiatan pembelajaran, penataan kelembagaan).
5.
Penerapan standardisasi, akreditasi dan sertifikasi lembaga PAUD
Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif.
6. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam mendirikan dan mengelola
PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif.
7.
Pembinaan terhadap lembaga PAUD Terpadu dengan Pendekatan
Holistik Integratif yang sudah ada dan standar.
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
5
14. BAB II
PROGRAM PENGEMBANGAN PAUD TERPADU
DENGAN PENDEKATAN HOLISTIK INTEGRATIF
A. Pengertian
1. Program PAUD Terpadu adalah program layanan pendidikan bagi anak
usia dini yang menyelenggarakan program lebih dari satu bentuk layanan
PAUD (TK, KB, TPA, SPS) yang penyelenggaraannya dilakukan secara
terpadu dalam satu pengelolaan (Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan
Anak Usia Dini Terpadu, Direktorat Pembinaan Anak Usia Dini, Ditjen
PAUDNI, Kemdiknas RI, 2011).
2. Pengembangan
Anak
Usia
Dini
Holistik
Integratif
(HI)
adalah
pengembangan pendidikan anak usia dini yang dilakukan berdasarkan
pemahaman untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam
baik
layanan
kesehatan,
gizi,
pengasuhan,
perlindungan,
dan
rangsangan pendidikan yang saling berkait secara simultan dan
sistematis (Pedoman Umum Pengembangan Anak Usia Dini Holistik
Integratif, Bappenas, 2010).
3. Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Terpadu dengan pendekatan
Holistik Integratif adalah layanan pendidikan bagi anak usia dini yang
menyelanggarakan program lebih dari satu bentuk layanan PAUD (TK,
KB, TPA, SPS) dalam rangka mengembangkan kebutuhan esensial anak
usia dini yang beragam baik kesehatan, gizi, pengasuhan, perlindungan,
dan rangsangan pendidikan yang saling berkait secara simultan dan
sistematis dengan mengedepankan pendidikan karakter dalam setiap
pembelajarannya.
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
6
15. B. Ruang Lingkup Layanan Pengembangan dan Penyelenggaraan
PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif
Seluruh aspek pengembangan anak usia 0-6 tahun baik secara
langsung maupun tidak langsung yang mempengaruhi perkembangan anak
dalam kerangka ekologi yang mencakup lingkungan mikro, meso, exo dan
makro. Penyelenggaraan PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik
Integratif didasarkan pada siklus/usia anak, kebutuhan essensial, dan jenis
layanan yang diberikan sebagaimana diuraikan pada Tabel berikut :
Tabel 1
Siklus/ Usia Anak, Kebutuhan Essensial, dan Jenis Layanan
NO
1
SIKLUS/
USIA ANAK
Janin dalam
kandungan
sampai lahir
KEBUTUHAN
ESSENSIAL
1. Asupan gizi
seimbang
2. Janin
tumbuh
kembang
secara
normal
3. Pencegahan
dan
pengobatan
penyakit
4. Asuhan
persalinan
5. Asuhan bayi
baru lahir
JENIS LAYANAN
- Pemberian makanan
bergizi seimbang
- Suplementasi gizi mikro
Pelayanan pemeriksaan
kehamilan
Stimulasi janin dalam
kandungan
Penyuluhan tentang
konsep diri ibu hamil
- Imunisasi TT
- Pencegahan penyakit
menular lainnya
- Pengobatan
Pertolongan persalinan
- Pencatatan berat dan
panjang lahir
- Manajemen Terpadu Bayi
Muda (MTBM) yang
mencakup antara lain:
- Pemeriksaan kesehatan
- Penanganan penyakit
- Injeksi vitamin K1
- Pemberian salep mata
- Perawatan tali pusar
SUMBER
LAYANAN
Keluarga
Keluarga &
Posyandu
Posyandu
Rumah bersalin/
Puskesmas
Puskesmas/
Posyandu
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
7
16. NO
SIKLUS/
USIA ANAK
KEBUTUHAN
ESSENSIAL
JENIS LAYANAN
SUMBER
LAYANAN
- Menjaga bayi tetap
hangat
2
Bayi 0-28 hari 1. Asupan gizi
seimbang
2. Pencegahan
penyakit
3. Tumbuh
kembang
normal
4. Akte
kelahiran
3
Bayi dan anak 1. Asupan gizi
1 – 24 bulan
seimbang
2. Tumbuh
kembang
normal
- Inisiasi menyusu dini
- Pemberian ASI ekslusif
- Pemberian makanan
bergizi seimbang bagi ibu
- Fortifikasi/ Suplementasi
gizi mikro bagi ibu
Pemberian Imunisasi
Keluarga &
Posyandu
Stimulasi tumbuh kembang
Pencatatan kelahiran &
penerbitan akte kelahiran
Pemberian ASI ekslusif
Keluarga
sejak lahir sampai usia 6
bulan
Pemberian makanan bergizi
dan fortifikasi/
Suplementasi gizi mikro
kepada ibu
Pemberian ASI untuk anak
usia 6-24 bulan
Pemberian Makanan
Pendamping ASI (MP-ASI)
mulai usia 6 bulan
Pemberian makanan
keluarga bergizi seimbang
untuk anak usia 1 tahun ke
atas
Pemberian zat gizi mikro
mulai usia 6 bulan
Penimbangan setiap bulan Posyandu
Stimulasi oleh keluarga dan
lingkungan (pengasuhan
bersama)
Penyuluhan stimulasi
tumbuh kembang bagi ibu,
keluarga, dan pengasuh
lainnya
Deteksi dan Intervensi Dini
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
8
17. 3. Pencegahan
dan
pengobatan
penyakit
4
NO
Anak 2-6
tahun
SIKLUS/
USIA ANAK
1. Asupan gizi
seimbang
KEBUTUHAN
ESSENSIAL
2. Tumbuh
kembang
normal
Tumbuh Kembang (DIDTK)
Imunisasi lengkap sebelum Posyandu
usia 1 tahun
Manajemen Terpadu Balita
Sakit (MTBS)
Perawatan balita gizi buruk
Pencegahan penyakit
menular
Pemberian makanan
Posyandu
dengan gizi seimbang
(makanan keluarga)
Fortifikasi/ suplementasi
zat gizi mikro sampai usia 5
tahun
JENIS LAYANAN
SUMBER
LAYANAN
Posyandu
Penimbangan balita setiap
bulan sampai usia 5 tahun
Stimulasi oleh keluarga
dan lingkungan
Penyuluhan stimulasi
tumbuh kembang bagi
ibu, keluarga, dan
pengasuh lainnya
Deteksi dan Intervensi
Dini Tumbuh Kembang
(DIDTK)
3. Pencegahan dan Imunisasi booster
Puskesmas/
pengobatan
Posyandu
Manajemen Terpadu
penyakit
Balita Sakit (MTBS)
Perawatan balita gizi
buruk
Pencegahan penyakit
menular lainnya
4. Pengembangan - Pemberian rangsangan
Keluarga &
kecerdasan
pendidikan sesuai tahap Sekolah (PAUD
jamak:
perkembangan dan
Terpadu
- Verbal/ bahasa
potensi anak yang
dengan
- Matematik/
mencakup: pembiasaan
Pendekatan
logika
sikap dan perilaku positif Holistik
- Spasial
(pembentukan karakter), Integratif)
- Kinestetik
pengembangan fisik dan
- Musik
motorik, sosial dan
- Interpersonal
emosional, bahasa dan
- Intrapersonal
komunikasi, kognitif,
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
9
18. - Naturalis
- Spiritual
5
Usia janin
- Penerimaan dan
sampai anak
kasih sayang
umur 6 tahun - Asuhan dan
perlindungan
6
Usia janin
sampai anak
usia 6 tahun
yang
mempunyai
kebutuhan
khusus
- Penerimaan dan
kasih sayang
- Pemeliharaan
dan perawatan
- Asuhan,
bimbingan,
didikan dan
pembinaan
- Perlindungan
seni dan kreativitas.
- Bimbingan keagamaan
sesuai usia dan tahap
perkembangan anak
Pemeliharaan, perawatan,
bimbingan, pendidikan,
pembinaan dan
perlindungan
- Pemeliharaan,
perawatan, bimbingan,
pendidikan, pembinaan
dan perlindungan sesuai
kebutuhan khususnya
- Pendidikan inklusif/ nondiskriminatif
- Sistem rujukan
Keluarga &
Sekolah (PAUD
Terpadu
dengan
Pendekatan
Holistik
Integratif)
Keluarga &
Sekolah (PAUD
Terpadu
dengan
Pendekatan
Holistik
Integratif)
Untuk lebih jelasnya bentuk layanan tersebut di atas, dapat dilihat
dari bagan Program PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif
dibawah ini :
Bagan 1
Program PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
10
19. C. Prinsip-Prinsip
Pengembangan
dan
Penyelenggaraan
PAUD
Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif
Dalam
penyelenggaraan
pendidikan
PAUD
Terpadu
dengan
Pendekatan Holistik Integratif harus memenuhi komponen sebagai berikut :
1.
Pelayanan yang holistik
2.
Pelayanan yang berkesinambungan
3.
Partisipasi masyarakat
4.
Berbasis budaya yang konstruktif
5.
Pelayanan yang tidak diskriminatif
6.
Good Governance
7.
Perluasan pelayanan distribusi antar kelompok masyarakat yang
menerapkan prinsip aksesibilitas, ketersediaan, keterjangkauan ekonomi
dan penerimaan sosiokultural.
D. Komponen Pengembangan dan Penyelenggaraan PAUD Terpadu
dengan Pendekatan Holistik Integratif
1. Persyaratan
menyelenggarakan
PAUD
Terpadu
dengan
Pendekatan Holistik Integratif :
Status lembaga penyelenggara jelas, yaitu milik Pemerintah/milik
swasta/masyarakat yang berstatus badan hukum atau paling tidak
memiliki akta notaris. Di tingkat komunitas, keberadaan lembaga
penyelenggara
dilaporkan/
diketahui
oleh
Kepala
Desa/
Kepala
Kelurahan :
a. Struktur Kelembagaan pendukung pelayanan Terpadu dengan
Pendekatan Holistik Integratif, antara lain :
1) Penanggung Jawab/ Koordinator penyelenggara
2) Administrasi : kelembagaan, pelayanan dan Tata Usaha
3) Pelayanan kesehatan dan gizi
4) Pelayanan Pendidikan (TPA, KB, TK/RA/BA, SPS)
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
11
20. 5) Komunikasi informasi dan konsultasi orang tua (BKB dan
Konsultasi Kesehatan Keluarga)
6) Pengembangan sumber daya dan jaringan
7) Monitoring, evaluasi dan pelaporan
8) Tim kerja lintas bidang (pekerja sosial, psikolog, dokter/
perawat, pendidik, ahli gizi)
b. Sarana dan prasarana : lahan dan bangunan basis pelayanan
Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif. Bangunan tempat
pelayanan sesuai dengan fungsi setiap jenis pelayanan, ruang rawat,
ruang periksa, kamar tidur, sesuai standar minimum masing-masing
pelayanan, lahan bermain (play ground), taman bermain dan
perpustakaan. Sarana bermain seperti APE, alat bermain di dalam
dan luar ruangan, sarana belajar seperti kurikulum, buku, materi
bahan ajar, peralatan, furniture, sarana kesehatan seperti buku KIA,
KMS dll, dan sarana pembekalan kesehatan seperti vaksin, obat,
suplementasi gizi mikro.
c. Memiliki sumber daya yang cukup terdiri dari :
1) Sumber daya manusia administrator dan teknis pelayanan yang
memiliki kompetensi di bidangnya (pekerja sosial, pengasuh,
perawat, guru, penyuluh/ kader BKB, dsb)
2) Sumber dana yang cukup untuk mendukung kegiatan pelayanan
dan penyelenggaraan
3) Sumber daya sosial yaitu dukungan lingkungan terutama orang
tua, masyarakat, dan lembaga-lembaga pelayanan dasar
d. Jenis pelayanan komprehensif : kesehatan, gizi, pendidikan,
pengasuhan dan perlindungan
e. Manajemen
:
bertanggung
jawab
menyelenggarakan
seluruh
pelayanan secara tertib dan benar
f.
Jaringan kerja dan kemitraan yang mendukung terlaksananya
keterpaduan pelayanan dalam satu komponen yang terintegrasi
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
12
21. g. Peluang Pos PAUD, TPA, KB, TK/BA/RA/TA, PSAA, PSAB dan RPSA
berpeluang untuk menyelenggarakan pelayanan lengkap terintegrasi
untuk menyelenggarakan pelayanan lengkap PAUD Terpadu dengan
Pendekatan
Holistik
Integratif
sepanjang
dapat
PAUD
Terpadu
memenuhi
persyaratan yang ditetapkan.
2. Langkah-langkah
pengembangan
dengan
Pendekatan Holistik Integratif :
a. Bila belum ada : siapkan komponen pokok dan pendukung seperti
sarana, prasarana, Sumber Daya Manusia (SDM), pendanaan,
struktur organisasi, manajemen, dll
b. Bila telah ada lembaga penyelenggara : susun kriteria yang harus
dipenuhi oleh lembaga penyelenggara yang akan menjadi lokasi
pelayanan PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif dan
kesepakatan bersama
c. Pengecekan kesiapan dan kelengkapan persyaratan komponen
d. Penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan dan jadwal pelayanan
PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif
e. Pembinaan dari Dinas atau unit kerja yang bertanggung jawab untuk
masing-masing aspek pelayanan dilakukan terus-menerus
f. Pemantauan dan evaluasi perlu dilakukan secara terus-menerus dan
berkala
3. Tahapan : memberikan fasilitas untuk jenis pelayanan anak usia dini
lainnya, misalnya TPA, dapat menyediakan tempat untuk kegiatan
Posyandu dan menambah jenis pelayanan secara bertahap
4. Pendanaan penyelenggaraan pelayanan PAUD Terpadu dengan
Pendekatan Holistik Integratif berasal dari :
a.
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemerintah Pusat, sumber dana dari
APBN.
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
13
22. b.
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemerintah Daerah, sumber dana dari
APBD, dana non regular (sesuai peruntukan) dari sumber APBN dan
donasi/ kemitraan.
c.
Lembaga penyelenggara milik masyarakat, sumber dana dari
yayasan/ lembaga yang bersangkutan, orang tua, dan dapat saja
dari bantuan APBN, APBD, APB Desa, atau donator lainnya.
d.
Lembaga pelayanan yang dikelola oleh satu manajemen sumber
dana berasal dari penyelenggara yang bersangkutan, orang tua,
bantuan pemerintah atau donasi lain, bila dikelola oleh lebih dari
satu penyelenggara, sumber dana berasal dari setiap penyelenggara
yang secara transparan dikelola dalam unit administrasi terpadu.
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
14
23. BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PENGEMBANGAN PAUD TERPADU
DENGAN PENDEKATAN HOLISTIK INTEGRATIF
PROVINSI JAWA TENGAH
A. Kondisi dan Kelembagaan PAUD Terpadu dengan Pendekatan
Holistik Integratif Provinsi Jawa Tengah
1.
Kondisi Akses Layanan PAUD Terpadu dengan Pendekatan
Holistik Integratif
Salah satu indikator dalam akses layanan program PAUD diukur
melalui besaran Angka Partisipasi Kasar (disingkat APK) anak usia dini
yang telah dilakukan dan dilayani oleh masing-masing Satuan (lembaga)
PAUD (melalui Taman Penitipan Anak/TPA, Kelompok Bermain/KB,
Taman Kanak-kanak/TK, Raidatul Atfhal/RA, dan Satuan PAUD Sejenis/
SPS (POS PAUD, PAUD-TPQ dan satuan lainnya).
Kondisi APK di Provinsi Jawa Tengah sampai akhir Desember
2012 tercatat telah melayani sebanyak 1.295.850 anak atau baru
mencapai 39,56 % (berdasarkan sumber dari Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota). Dari angka dimaksud, maka kendala peningkatan APK
berada pada kelompok usia 0-2 tahun. Kondisi itu dikarenakan belum
meningkatnya
kesadaran
dari
orangtua
dalam
mengikutsertakan
anaknya dalam layanan di Satuan PAUD.
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
15
24. Grafik 1
APK PAUD menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah
(Kondisi Akhir Desember 2012)
APK Jateng
39,59 %
Akumulasi APK yang dicapai secara eksplisit, akan menjadi tolok
ukur kemampuan Provinsi Jawa Tengah dalam melayani anak usia dini
yang tersebar menurut Kabupaten/Kota Jawa Tengah. Gambaran kondisi
pelayanan terhadap anak usia dini (terlayani dan belum terlayani) pada
Lembaga PAUD di setiap Kabupaten/Kota dapat dilihat dari tabel berikut
ini :
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
16
25. Tabel 2
Pelayanan Anak Usia Dini Per Kabupaten/ Kota
NO
KABUPATEN/ KOTA
JUMLAH PENDUDUK
(ANAK USIA DINI)
0 S/D 6 THN
L
1
2
ANAK
TERLAYANI
L
P
JUMLAH
ANAK
TERLAYANI
(L DAN P)
4
5
6
7
JUMLAH AUD
(L + P)
P
3
Prosentas
e
(%)
ANAK BELUM
TERLAYANI
JUMLAH
ANAK
BELUM
TERLAYANI
(L DAN P)
Prosenta
se
(%)
L
P
8
9
10
11
12
1
KAB.
CILACAP
110,625
107,231
217,856
64,714
73,611
138,325
63.49%
45,911
33,620
79,531
36.51%
2
KAB.
BANYUMAS
69,996
65,480
135,476
19,153
19,372
38,525
28.44%
50,843
46,108
96,951
71.56%
3
KAB.
PURBALINGGA
63,305
45,705
109,010
17,490
17,742
35,232
32.32%
45,815
27,963
73,778
67.68%
4
KAB.
BANJARNEGARA
41,844
46,956
88,800
15,708
16,136
31,844
35.86%
26,136
30,820
56,956
64.14%
5
KAB.
KEBUMEN
40,515
38,185
78,700
18,429
18,473
36,902
46.89%
22,086
19,712
41,798
53.11%
6
KAB.
PURWOREJO
28,713
29,407
58,120
12,105
11,855
23,960
41.23%
16,608
17,552
34,160
58.77%
7
KAB.
WONOSOBO
48,765
47,020
95,785
11,976
11,345
23,321
24.35%
36,789
35,675
72,464
75.65%
8
KAB
MAGELANG
42,362
37,790
80,152
11,499
11,392
22,891
28.56%
30,863
26,398
57,261
71.44%
9
KAB.
BOYOLALI
62,050
57,983
120,033
20,904
18,133
39,037
32.52%
41,146
39,850
80,996
67.48%
10
KAB.
KLATEN
47,004
49,354
96,358
26,253
25,674
51,927
53.89%
20,751
23,680
44,431
46.11%
11
KAB.
SUKOHARJO
33,442
33,732
67,174
17,668
16,985
34,653
51.59%
15,774
16,747
32,521
48.41%
12
KAB.
WONOGIRI
49,837
46,769
96,606
13,292
14,260
27,552
28.52%
36,545
32,509
69,054
71.48%
13
KAB.
KARANGANYAR
37,718
36,653
74,371
15,187
13,951
29,138
39.18%
22,531
22,702
45,233
60.82%
14
KAB.
SRAGEN
52,523
50,705
103,228
15,373
17,409
32,782
31.76%
37,150
33,296
70,446
68.24%
15
KAB.
GROBOGAN
73,441
84,073
157,514
22,840
22,305
45,145
28.66%
50,601
61,768
112,369
71.34%
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif, Periode 2013 – 2018
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
17
26. 16
KAB.
BLORA
46,221
43,353
89,574
14,642
13,797
28,439
31.75%
31,579
29,556
61,135
68.25%
17
KAB.
REMBANG
32,091
32,182
64,273
16,807
16,519
33,326
51.85%
15,284
15,663
30,947
48.15%
Prosentas
e
(%)
JUMLAH
ANAK
BELUM
TERLAYANI
(L DAN P)
Prosenta
se
(%)
NO
KABUPATEN/ KOTA
JUMLAH PENDUDUK
(ANAK USIA DINI)
0 S/D 6 THN
2
L
P
TOTAL
ANAK
TERLAYANI
(L DAN P)
4
L
1
ANAK
TERLAYANI
5
6
7
JUMLAH AUD
(L + P)
P
3
ANAK BELUM
TERLAYANI
L
P
8
9
10
11
12
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
KAB.
KAB.
KAB.
KAB.
KAB.
KAB.
KAB.
KAB.
KAB.
KAB.
KAB.
KAB.
KOT.
KOT.
KOT.
KOT.
PATI
KUDUS
JEPARA
DEMAK
SEMARANG
TEMANGGUNG
KENDAL
BATANG
PEKALONGAN
PEMALANG
TEGAL
BREBES
MAGELANG
SURAKARTA
SALATIGA
SEMARANG
54,422
45,443
74,540
40,256
36,345
33,729
45,246
38,556
48,953
77,664
93,656
72,567
6,595
19,545
8,200
62,595
53,385
42,389
72,539
38,003
32,866
31,984
47,986
37,651
45,187
90,168
91,455
68,529
5,550
17,371
7,710
60,506
107,807
87,832
147,079
78,259
69,211
65,713
93,232
76,207
94,140
167,832
185,111
141,096
12,145
36,916
15,910
123,101
13,660
29,952
19,714
11,360
17,765
17,237
20,579
12,722
20,768
40,879
20,469
16,600
4,749
11,766
6,039
41,162
13,160
29,466
18,710
13,484
17,606
17,220
20,749
12,712
21,837
38,285
20,535
16,910
4,778
10,841
6,014
39,876
26,820
59,418
38,424
24,844
35,371
34,457
41,328
25,434
42,605
79,164
41,004
33,510
9,527
22,607
12,053
81,038
24.88%
67.65%
26.12%
31.75%
51.11%
52.44%
44.33%
33.37%
45.26%
47.17%
22.15%
23.75%
78.44%
61.24%
75.76%
65.83%
40,762
15,491
54,826
28,896
18,580
16,492
24,667
25,834
28,185
36,785
73,187
55,967
1,846
7,779
2,161
21,433
40,225
12,923
53,829
24,519
15,260
14,764
27,237
24,939
23,350
51,883
70,920
51,619
772
6,530
1,696
20,630
80,987
28,414
108,655
53,415
33,840
31,256
51,904
50,773
51,535
88,668
144,107
107,586
2,618
14,309
3,857
42,063
75.12%
32.35%
73.88%
68.25%
48.89%
47.56%
55.67%
66.63%
54.74%
52.83%
77.85%
76.25%
21.56%
38.76%
24.24%
34.17%
34
35
KOT.
KOT.
PEKALONGAN
TEGAL
5,853
15,325
5,880
13,887
11,733
29,212
4,166
3,653
3,502
3,926
7,668
7,579
65.35%
25.94%
1,687
11,672
2,378
9,961
4,065
21,633
34.65%
74.06%
1,659,942
1,615,624
3,275,566
647,280
648,570
1,295,850
39.56%
1,012,662
967,054
1,979,716
60.44%
JUMLAH
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota - Tahun 2012
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif, Periode 2013 – 2018
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
18
27. Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif, Periode 2013 – 2018
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
19
28. 2. Permasalahan program PAUD di Provinsi Jawa Tengah :
a. Jumlah anak usia dini (0 s/d 6 tahun) masih banyak yang belum
terlayani (61%).
b. Terbatasnya jumlah lembaga pelayanan PAUD (khususnya di daerah
pedesaan).
c. Terbatasnya jumlah tenaga pendidik PAUD dengan kualifikasi/ tingkat
pendidikan S1 (lebih banyak SLTA dan SLTP).
d. Rendahnya insentif bagi tenaga pendidik PAUD.
e. Kurangnya kesadaran dan pemahaman keluarga (orang tua di
pedesaan) tentang pentingnya PAUD.
f. Belum semua komponen/ stakeholder memperoleh sosialisasi tentang
PAUD.
g. Terbatasnya fasilitas (sarana dan prasarana) yang dimiliki lembaga
PAUD.
h. Belum validnya data sasaran pelayanan PAUD karena lambatnya
pengiriman data dari daerah.
i. Terbatasnya sumber dana yang mendukung pelaksanaan program
PAUD (khususnya APBD Kab/ Kota semua mengganggarkan).
j. Terbatasnya penelitian di bidang PAUD.
k. Belum semua Kab/ Kota memiliki kasi PAUD (baru 15 daerah).
l. Belum semua perguruan tinggi membuka jurusan PAUD.
m. Belum optimalnya kerjasama antara lembaga pemerintah dan
masyarakat
yang
memberikan
layanan
pendidikan
dan
pengembangan anak usia dini.
n. Terbatasnya sarana pelayanan terpadu yang mencakup pendidikan,
kesehatan, gizi, pengasuhan dan perlindungan anak bagi anak usia 06 tahun.
o. Belum
terwujudnya
PAUD
dengan
pendekatan
holistik
dan
terintegrasi. (Layanan masih terpisah-pisah atau belum terintegrasi
antara
KB,
TK,
TPA
dan
SPS
dalam
memenuhi
kebutuhan
pendidikan, kesehatan, gizi, pengasuhan/ parenting dan perlindungan
anak).
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018 , Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
20
29. 3. Kondisi Mutu Layanan PAUD Terpadu dengan Pendekatan
Holistik Integratif
Kondisi layanan PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik
Integratif Provinsi Jawa Tengah hingga tahun 2011, dapat dilihat melalui
beberapa ilustrasi berikut ini :
a. Kelengkapan jenis pelayanan PAUD Terpadu dengan Pendekatan
Holistik Integratif di Jawa Tengah masih sangat rendah.
b. Belum terlaksananya program pengasuhan (parenting) di semua
satuan PAUD terpadu di Jawa Tengah secara berkelanjutan.
c. Standar PAUD yang diatur dalam Permendiknas No. 58 Tahun 2009
belum dapat dilaksanakan secara optimal. Pemahaman substansi
Permendiknas
tersebut
masih
membutuhkan
sosialisasi
dan
pendalaman kepada pemangku kepentingan, terutama kepada
pendidik dan tenaga kependidikan. Terdapat 4 hal yang standar kunci
yang
perlu
diperdalam,
yakni:
standar
tingkat
pencapaian
perkembangan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
isi, proses dan penilaian, dan standar sarana dan prasarana,
pengelolaan dan pembiayaan.
d. Sarana dan prasarana PAUD masih banyak yang belum memenuhi
standar pelayanan minimum. Pada umumnya kelembagaan PAUD di
Jawa Tengah masih didirikan dengan sederhana dan apa adanya.
Sebagian besar membutuhkan sarana dan prasarana, terutama media
dan sumber belajar dalam bentuk APE (Alat Permainan Edukatif).
e. Jumlah lembaga PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif
rujukan/ imbas mutu masih terbatas. Idealnya setiap wilayah
Kabupaten/ Kota setidaknya memiliki lembaga PAUD rujukan/
Pembina. Dalam hal ini belum semua Kabupaten/ Kota memilikinya.
f. Kualifikasi dan kompetensi Pendidik PAUD, khususnya kualifikasi
Pendidik PAUD di Jawa Tengah kondisinya masih belum memadai dan
bervariasi. Sebagai gambaran umum kualifikasi Pendidik PAUD
menurut masing-masing Satuan PAUD (TPA, KB, TK dan SPS)
tersebut, dapat dilihat pada data tabel dibawah ini :
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018 , Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
21
30. Tabel 3
Kualifikasi Pendidik pada Satuan Layanan PAUD/Lembaga TPA
menurut Latar Belakang Pendidikan
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN (Org)
JML
NON
KEPEND
IDIKAN
KADER
4
S-1
S-2
1,895
319
526
464
578
8
1,228
666
27.76%
24.49%
30.50%
0.42%
64.80%
35.15%
1.105
8.016
4.558
7.077
210
12,282
8,684
38.23%
21.74%
33.75%
1.00%
58.58%
41.42%
835
11.860
8.396
17.419
157
21,675
15,939
30.67%
21.71%
45.05%
0.41%
56.06%
41.22%
318
811
620
6.276
8
3,040
4,993
3.96%
3
D III
2.16%
2
SMA/
MA
5.27%
1
SMP/
MTs
KEPEN
DIDIKAN
16.83%
NO
10.10%
7.72%
78.13%
0.10%
37.84%
62.16%
2,577
21,213
14,038
31,350
383
38,225
30,282
3.70%
30.50%
20.18%
45.07%
0.55%
54.95%
43.53%
PENDIDIK
/GURU/
SATUAN
PAUD
TPA
KB
20,966
TK
38,667
SPS
8,033
JUMLAH
69,561
PERSENTASE
Keterangan :
a) Pendidik TPQ tidak tersedia data jenjang pendidikan.
b) Pendidik KB, TPA, SPS belum terverifikasi karena baru sebagian yang sudah
memiliki NU-PTK.
c) Pengawas TK masih merangkap SD.
d) Penilik
PNF/Pengawas
(KB/TPA/SPS)
masih
merangkap
Kursus
dan
Pendidikan Masyarakat.
Berdasarkan tabel di atas, permasalahan juga terjadi pada SDM
Pengawas/Penilik yang berfungsi sebagai Pembina Mutu (Supervisor),
kualifikasinya masih harus dipertegas dan dikuatkan. SDM Pengawas TK
masih merangkap dengan SD dan Penilik/ Pengawas (KB/TPA/SPS)
masih merangkap kursus dan PNF/ Pendidikan Masyarakat. Data di atas
menunjukkan juga bahwa pendataan dan pemetaan PTK PAUD menjadi
persoalan
seharusnya
penting
sudah
dan
mendasar
teregister
untuk
sesuai
ditangani.
dengan
Semua
kualifikasi
PTK
dan
kedudukannya secara lebih akurat dan terpercaya.
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018 , Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
22
31. 4.
Kelembagaan
PAUD
Terpadu
dengan
Holistik
Pendekatan
Integratif di Jawa Tengah
Kondisi Jumlah Satuan (Lembaga) PAUD di Provinsi Jawa Tengah
dari tahun ke tahun jumlahnya terus berkembang. Berdasarkan hasil
pendataan
dan
laporan
yang
bersumber
dari
Dinas
Pendidikan
Kabupaten/Kota sampai akhir Desember 2012, maka dapat diketahui
jumlah Satuan PAUD pada Tabel dibawah ini terdiri dari :
Tabel 4
Data jumlah Satuan/Lembaga PAUD (TPA, KB, TK dan SPS)
di Provinsi Jawa Tengah
NO
SATUAN PAUD
JUMLAH
LEMBAGA
PROSENTASE
(%)
1
2
3
4
1
TAMAN KANAK-KANAK (TK)
14,268
52.92%
2
KELOMPOK BERMAIN (KB)
8,816
32.70%
3
SATUAN PAUD SEJENIS (SPS)
3,325
12.33%
4
TAMAN PENITIPAN ANAK (TPA)
554
2.05%
JUMLAH
26,963
100%
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota (2012)
Berdasarkan data tersebut diatas menunjukkan bahwa jumlah
lembaga PAUD di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 26.962 lembaga. Kondisi
terbanyat adalah pada satuan PAUD Taman Kanak-kanak yaitu 14.268
lembaga (52,92 %), selanjutnya Kelompok Bermain 8.816 lembaga (32,70
%), Satuan PAUD Sejenis (SPS) 3.325 lembaga (12,33 %) dan yang
perkembangannya lambat adalah satuan PAUD Taman Penitipan Anak
(TPA) yakni baru mencapai 554 lembaga (2,05 %).
Sementara
itu
data
jumlah
kelembagaan
PAUD
yang
telah
menyelenggarakan layanan PAUD Terpadu menurut Kabupaten/Kota se
Jawa Tengah tertera pada Tabel 5 dibawah ini :
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018 , Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
23
33. Berdasarkan data Tabel 5 diatas, dapat diketahui bahwa dari
sejumlah 26.963 lembaga yang ada di Provinsi Jawa Tengah, ternyata
Lembaga PAUD yang sudah menyelenggarakan PAUD Terpadu
(memiliki lebih dari 1/satu layanan) sampai akhir Desember 2012, baru
tercapai sebanyak 1.726 Lembaga atau 6,40 %.
sebanyak
25.237
Lembaga
(93,60
Ini berarti masih
%)
yang
belum
mewujudkannya. Karena untuk mewujudkan sebagai PAUD Terpadu,
ternyata banyak faktor penyebabnya.
Sedangkan jumlah Pendidik/Guru/Guru Bantu/Kader di Satuan
PAUD (bentuk layanan : TPA, KB, TK dan SPS)
tercatat sebanyak
69.561 orang, terdiri dari :
Tabel 6
Jumlah Guru/ Pendidik/Guru Bantu/Kader di Satuan PAUD
Provinsi Jawa Tengah
NO
SATUAN PAUD
JUMLAH
PENDIDIK
(ORG)
1
2
3
PROSENTASE
(%)
4
1
TAMAN KANAK-KANAK (TK)
38,667 Orang
55.52%
2
3
KELOMPOK BERMAIN (KB)
SATUAN PAUD SEJENIS (SPS)
20,966 Orang
8,033 Orang
30.10%
11.53%
4
TAMAN PENITIPAN ANAK (TPA)
1,985 Orang
2.85%
69,651 Orang
100%
JUMLAH
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota (2012)
Menurut data pada Tabel 6 diatas, menunjukkan bahwa jumlah
Pendidik PAUD tersebut tentu saja rationya belum mampu melayani anak
usia dini di seluruh Provinsi Jawa Tengah, sebab jumlah anak usia dini
tercatat sebanyak 3,275,566 anak. Adapun data penduduk usia 0 s/d 6
tahun selengkapnya menurut Kabupaten/Kota dapat dipaparkan pada Tabel
dibawah ini :
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018 , Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
25
34. Tabel 7
Data Anak Usia 0 - 6 Tahun Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2011/ 2012
NO
KABUPATEN/ KOTA
1
2
ANAK USIA DINI
0 S/D 6 TAHUN
L
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
KAB.
KAB.
KAB.
KAB.
KAB.
KAB.
KAB.
KAB
KAB.
KAB.
KAB.
KAB.
KAB.
KAB.
KAB.
KAB.
KAB.
KAB.
KAB.
KAB.
KAB.
KAB.
KAB.
KAB.
KAB.
KAB.
KAB.
KAB.
KAB.
KOT.
KOT.
KOT.
KOT.
KOT.
KOT.
CILACAP
BANYUMAS
PURBALINGGA
BANJARNEGARA
KEBUMEN
PURWOREJO
WONOSOBO
MAGELANG
BOYOLALI
KLATEN
SUKOHARJO
WONOGIRI
KARANGANYAR
SRAGEN
GROBOGAN
BLORA
REMBANG
PATI
KUDUS
JEPARA
DEMAK
SEMARANG
TEMANGGUNG
KENDAL
BATANG
PEKALONGAN
PEMALANG
TEGAL
BREBES
MAGELANG
SURAKARTA
SALATIGA
SEMARANG
PEKALONGAN
TEGAL
JUMLAH
P
3
4
JUMLAH AUD
(L + P)
5
110,625
69,996
63,305
41,844
40,515
28,713
48,765
42,362
62,050
47,004
33,442
49,837
37,718
52,523
73,441
46,221
32,091
54,422
45,443
74,540
40,256
36,345
33,729
45,246
38,556
48,953
77,664
93,656
72,567
6,595
19,545
8,200
62,595
5,853
15,325
107,231
65,480
45,705
46,956
38,185
29,407
47,020
37,790
57,983
49,354
33,732
46,769
36,653
50,705
84,073
43,353
32,182
53,385
42,389
72,539
38,003
32,866
31,984
47,986
37,651
45,187
90,168
91,455
68,529
5,550
17,371
7,710
60,506
5,880
13,887
217,856
135,476
109,010
88,800
78,700
58,120
95,785
80,152
120,033
96,358
67,174
96,606
74,371
103,228
157,514
89,574
64,273
107,807
87,832
147,079
78,259
69,211
65,713
93,232
76,207
94,140
167,832
185,111
141,096
12,145
36,916
15,910
123,101
11,733
29,212
1,659,942
1,615,624
3,275,566
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota - Tahun 2012
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018 , Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
26
35. B. Arah Kebijakan Pengembangan PAUD Terpadu dengan Pendekatan
Holistik Integratif
1. Peningkatan akses, pemerataan, serta kelengkapan jenis pelayanan
pengembangan anak usia dini.
2. Peningkatan kualitas penyelenggaran pelayanan pengembangan anak
usia dini.
3. Peningkatan koordinasi dan kerjasama lintas sektor, serta kemitraan
antar institusi pemerintah, lembaga penyelenggara layanan, dan
organisasi terkait, baik lokal, nasional maupun internasional.
4. Penguatan kelembagaan dan dasar hukum, serta pelibatan masyarakat
termasuk dunia usaha dan media massa dalam penyelenggaran
pelayanan PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif.
5. Melakukan internalisasi nilai-nilai agama dan budaya.
6. Memberdayakan masyarakat dan dunia usaha.
7. Meningkatkan komitmen, koordinasi dan kerjasama antar institusi
pemerintah, lembaga penyelenggara layanan dan organisasi terkait.
8. Memperkuat dan harmonisasi landasan hukum penyelenggaraan layanan
PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif.
C. Strategi Pengembangan PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik
Integratif
Strategi pengembangan PAUD secara umum ditempuh melalui berbagai
langkah yang mengarah pada terciptanya Layanan PAUD Terpadu dengan
Pendekatan Holistik Integratif. Melalui strategi layanan dalam bentuk PAUD
Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif ada beberapa keuntungan
yang didapat, antara lain: (1) peningkatan efisiensi melalui pemanfaatan
sumberdaya secara terpadu; (2) mutu layanan lebih terjamin karena
pengelola sudah berpengalaman (bukan baru). Awal tahun 2013 diharapkan
menjadi tonggak dalam masifikasi pengembangan PAUD Terpadu dengan
Pendekatan Holistik Integratif di Jawa Tengah. Adapun strategi yang akan
ditempuh yaitu :
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018 , Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
27
36. 1. Program Jangka Pendek (kurun waktu 2013 – 2014)
a. Penyusunan
Kebijakan
Pengembangan
PAUD
Terpadu
dengan
Pendekatan Holistik Integratif (Kerangka Besarnya);
b. Sosialisasi Pengembangan PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik
Integratif bagi Penyelenggara/ Pengelola Satuan PAUD;
c. Sosialisasi Peningkatan pemahaman mengenai pentingnya pendidikan
PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif kepada orang
tua, masyarakat, dan Pemerintah Daerah, sebagai upaya membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan lebih lanjut;
d. Penyusunan dan Pengembangan Bahan Pendidikan dan Latihan
(Diklat Pengembangan PAUD Terpadu) dengan mengintegrasikan
Layanan HI kedalam Bahan Ajar/ Kurikulum;
e. Pengembangan kurikulum dan bahan ajar yang bermutu serta
perintisan model-model pembelajaran PAUD dengan pendekatan
Holistik Integratif di 3 sampai 5 kabupaten/kota yang mengacu pada
tahap-tahap perkembangan anak, perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, budaya dan seni.
f. Memasukkan Rencana Aksi dan Penyediaan Anggaran melalui APBD
Jateng.
2. Program Jangka Menengah (kurun waktu 2015 – 2016)
a. Pelatihan TOT/Master Trainer PAUD Terpadu dengan Pendekatan
Holistik Integratif
b. Pelaksanaan Penguatan SDM melalui Diklat Layanan Holistik
Integratif;
c.
Identifikasi Pengembangan PAUD Terpadu dengan Pendekatan
Holistik Integratif;
d.
Penguatan Pengembangan PAUD Terpadu dengan Pendekatan
Holistik Integratif melalui Penyediaan Sarpras di satuan PAUD yang
sudah dan akan membuka/merintis lebih dari 1 layanan;
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018 , Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
28
37. e.
Penyiapan dan Penunjukkan Model Pengembangan PAUD Terpadu
dengan Pendekatan Holistik Integratif di Satuan PAUD (Percontohan
di 35 Kab/Kota – Pilot Project);
f.
Magang bagi Pendidik PAUD ke Lembaga Percontohan yang telah
menerapkan PAUD.
3. Program Jangka Panjang (kurun waktu 2016– 2018)
a.
Implementasi
Model
Pengembangan
PAUD
Terpadu
dengan
Pendekatan Holistik Integratif
b.
Pemerataan dan Perluasan Layanan melalui PAUD Terpadu dengan
pendekatan Holistik Integratif
c.
Penguatan PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif
sesuai Standar
d.
Kesinambungan Pengembangan PAUD Terpadu dengan Pendekatan
Holistik Integratif.
Sedangkan pendekatan dalam rangka Implementasi Pengembangan
PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif dilakukan melalui :
1. Sosialisasi secara terus menerus melalui :
a.
Seminar/lokakarya PAUD;
b.
Hari Anak Nasional (HAN)/ Gebyar PAUD;
c.
Lomba Jurnalistik, Lomba Karya Ilmiah bagi Pendidik PAUD, Lomba
Lembaga PAUD Holistik-Integratif;
d.
Media cetak serta elektronik.
2. Pemberdayaan semua Potensi yang ada di semua tingkatan
(Provinsi, Kab/Kota dan masyarakat) :
a.
Sumber Daya Masyarakat (SDM) yang telah ada (seperti : Pakar/
Akademisi/Peneliti/Praktisi/Narasumber/Tenaga
Sukarela/Guru/Tutor/ Pamong/Kader/TLD/TFM/PLKB/dan lainnya)
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018 , Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
29
38. b.
Menjalin dan membangun kerjasama dengan Lembaga Kemitraan
(BUMN/ BUMD, Bank Jateng, Bank-bank lainnya, PT Askes,
Penerbit Buku, Pengusaha/ Produsen Makanan/ minuman Sehat
dan lain-lain); Melalui IGTKI, GOPTKI, Forum PAUD, HIMPAUDI,
dan lainnya; Lembaga Agama: Islam (MUI, Masjid Agung Jateng,
Badko TPQ,
Remaja-remaja Masjid, Pondok Pesantren; Agama
Kristen (Gereja, Sekolah Minggu), Katolik (Katredal, Bina Iman),
Hindu (Pure, Pasraman), dan Budha; Organisasi Wanita (TP PKK,
Muslimat, Aisiyah, BKOW/ GOW, Persit Kartika Chandra Kirana,
Jalasenastri, Bhayangkari, Perwari, Dharma Wanita, dan lain-lain);
Departemen
terkait
:
Dinas
Kesehatan,
BKKBN,
Dinkesos,
Kemenag, BP3AKB, Bapermasdes, Pemda/ SKPD Terkait, Biro Pusat
Statistik; Jajaran Dinas Pendidikan: Perguruan Tinggi (Negeri dan
Swasta), P2 PAUDNI, PLB/ Diksus, Kursus, PKBM, Dinas Pendidikan
Kecamatan (Pengawas/ Penilik);
c.
Menyediakan Bantuan Keuangan untuk merintis PAUD Terpadu
dengan Pendekatan Holistik Integratif dengan dengan dukungan
dana dari APBD Jateng (UGB, Sarpras, APE, RKB, Beasiswa
Pendidik PAUD, Insentif/ Honor sesuai UMR dan lain-lain;
d.
Mendorong PAUD Percontohan/ TK Pembina untuk Pengembangan
PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif;
e.
Pelatihan (master trainer), Magang, Studi banding, Beasiswa, dan
lain-lain;
f.
Mengupayakan
Penyusunan
Bahan
Ajar/
Acuan-acuan
Pembelajaran PAUD (Pedoman Pelaksanaan, Pedoman Teknis),
Modul,
Buletin/ Majalah Berkala, APE Standar yang aman, dan
berbagai suplemen lainnya.
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018 , Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
30
39. 3. Langkah-langkah
strategis
dalam
Pengembangan
PAUD
Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif, antara lain :
a.
Menggalang potensi masing-masing (secara riil dan operasional
siap diberdayakan bersama (misalnya : potensi yang dimiliki Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Tengah yaitu Acuan-acuan/ Petunjuk
Teknis, Bahan Sosialisasi, bantuan keuangan, Hibah, blockgrant
Rintisan program, dukungan BOP, APE, RKB, UGB, Ortek/
Pelatihan, Master Trainers/ Narasumber dan lain-lain);
b.
Potensi yang ada di Kemitraan (BUMN/ BUMD dan lain-lain);
c.
Potensi yang ada di Organisasi Wanita (TP PKK, BKOW/ GOW,
Aisyiyah, Muslimat NU);
d.
Potensi yang ada di Organisasi Profesi (IGTKI, HIMPAUDI);
e.
Potensi yang ada di Organisasi Sosial dan Keagamaan (Forum
PAUD dan Badko TPQ);
f.
Mencermati
prioritas
program
dan
kegatan
yang
akan
dikerjasamakan/ diimplementasikan;
g.
Pelaksanaan dan Koordinasi semua pihak dalam mendukung
Pengembangan
PAUD
Terpadu
dengan
Pendekatan
Holistik
Integratif.
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018 , Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
31
40. BAB IV
MEKANISME PENGEMBANGAN PAUD TERPADU
DENGAN PENDEKATAN HOLISTIK INTEGRATIF
A. Program dan Rencana Aksi
Pembangunan PAUD secara umum di arahkan pada terciptanya
Layanan PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif. Fokus utama
program menuju pada dua hal utama, yakni pertama perluasaan akses dan
pemerataan, serta kedua peningkatan mutu layanan.
1. Perluasan Akses Dan Pemerataan
Sasaran utama perluasan akses dan pemerataan adalah untuk
meningkatkan capaian APK PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik
Integratif yang signifikan dari tahun ke tahun. Pemerataan dan
perluasan akses diupayakan melalui :
a. Membuka layanan KB atau TPA di lembaga TK/ RA yg memenuhi
persyaratan fasilitas, pendidik dan kelembagaan, atau sebaliknya.
b. Memperluas layanan PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik
Integratif yang layak dan terjangkau, khususnya di daerah dengan
indeks kemiskinan tinggi dan terpencil melalui Perintisan dan
Pengembangan PAUD Terpadu di semua daerah melalui pendekatan
layanan PAUD Holistik dan Terintegrasi. Atau mengintegrasikan
dengan layanan yang sudah ada di masyarakat (seperti Pos PAUD,
Taman Asuh Anak Muslim, Bina Keluarga Balita, PAUD TPQ, PAUD
integrasi Sekolah Minggu, dan lain-lain).
c. Menyebarluaskan
program
Holistik-Integratif
dengan
PAUD
Terpadu
memadukan
dengan
program
Pendekatan
pendidikan,
kesehatan, gizi, perawatan dan perlindungan anak serta Parenting
Education.
d. Memperluas layanan PAUD melalui Rintisan PAUD Terpadu dengan
Pendekatan Holistik Integratif pada satuan PAUD manapun.
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018 , Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
32
41. e. Menyiapkan bantuan operasional penyelenggaraan (BOP) bagi semua
lembaga PAUD (TK, KB, TPA, SPS) yang memenuhi standar
pelayanan minimal, dan diharapkan mulai tahun 2013 sudah dapat
dilaksanakan.
Keseluruhan upaya di atas ditempuh dengan berbagai cara, baik
dengan kegiatan pemberdayaan, revitalisasi, pendirian satuan PAUD
Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif baru, penyediaan agen
volunteer (relawan) PAUD, serta kegiatan strategis lain seperti
menjadikan POS PAUD sebagai satuan PAUD berbasis pedesaan.
Upaya serius dalam perluasan akses dan pemerataan, ke depan
bahkan pembangunan PAUD harus merupakan bagian prioritas oleh
semua pemerintah daerah di Indonesia. Untuk itu akan sangat penting,
secara berangsur terjadi institusionalisasi pembangunan PAUD Terpadu
dengan Pendekatan Holistik Integratif di setiap wilayah kabupaten/ kota
di Provinsi Jawa Tengah.
2. Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya Saing
Program peningkatan mutu layanan diharapkan berdampak pada
peningkatan tata kelola, akuntabilitas, relevansi, daya saing dan
pencitraan PAUD dan kuncinya adalah berdampak pada pencapaian dan
pembentukan anak-anak Indonesia yang cerdas komprehensif. Program
diupayakan melalui:
a. Memperkuat kelembagaan
PAUD
Terpadu
dengan
Pendekatan
Holistik Integratif melalui pengembangan fasilitas pendidikan, alat
permainan edukatif (APE) dan manajemen pengelolaan : program
bantuan sarana dan prasarana pembelajaran, penguatan TK Pembina
maupun PAUD Unggulan di Kab./Kec. sebagai Percontohan PAUD
Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif , BOP, dan lainnya.
b. Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (PTK PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik
Integartif) melalui : pendidikan/ orientasi pembelajaran PAUD,
bantuan insentif, beasiswa bagi pendidik PAUD, dan lain-lain.
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018 , Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
33
42. c. Melaksanakan pengendalian dan penjaminan mutu dalam rangka
standardisasi dan akreditasi PAUD Terpadu dengan Pendekatan
Holistik Integartif.
d. Meningkatkan
mutu
penyelenggaraan
Layanan
PAUD
Terpadu
dengan Pendekatan Holistik Integratif secara terus-menerus.
e. Memenuhi standar layanan PAUD Terpadu dengan Pendekatan
Holistik Integratif secara bertahap, khususnya standar pembelajaran,
pendidik, dan sarana/prasarana pendidikan.
f. Mengoptimalkan penanaman pendidikan karakter di PAUD Terpadu
dengan Pendekatan Holistik Integratif.
g. Meningkatkan jumlah PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik
Integratif rujukan di setiap kabupaten/ kota untuk memperluas
jejaring mutu dan model layanan PAUD di semua daerah.
h. Membenahi
Pendekatan
manajemen
Holistik
kelembagaan
Integratif,
PAUD
khususnya
Terpadu
dengan
tingkat
satuan
di
pendidikan.
3. Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Pencitraan Publik
Peningkatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik
diarahkan pada partisipasi masyarakat dalam melakukan kontrol dan
evaluasi terhadap kinerja pemerintah di bidang PAUD, sehingga semakin
nyata dan efektif. Adapun program-programnya adalah :
a. Melakukan advokasi, sosialisasi dan pembudayaan pentingnya PAUD
kepada orang tua, masyarakat dan Pemda
b. Penyediaan data dan sistem informasi PAUD Terpadu dengan
Pendekatan Holistik Integratif
c. Pengembangan
jaringan
kerjasama
kemitraan
dengan
para
stakeholder PAUD dan berbagai lembaga sosial kemasyarakatan/
organisasi wanita/ organisasi profesi (HIMPAUDI/Forum PAUD) dan
lembaga perguruan tinggi, lembaga/instansi terkait dalam pembinaan
anak usia dini.
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018 , Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
34
43. d. Merespon berbagai masalah/keluhan yang dihadapi masyarakat
dalam penyelenggaraan PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik
Integratif.
e. Mengembangkan
sistem
manajemen
PAUD
Terpadu
dengan
Pendekatan Holistik Integratif yang peduli, partisipatori, transparan
dan akuntabel melalui: sosialisasi, promosi, pengembangan sistem
informasi PAUD, dan lain-lain.
f. Mengkoordinasikan pelaksanaan program Pengembangan PAUD
Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif baik secara lintas
sektoral maupun lintas program: pengembangan kemitraan PAUD,
bantuan kerjasama mitra PAUD, dan lain-lain.
g. Penerbitan Regulasi/ Peraturan Gubernur/ Bulati/ Waliota tentang
Pengembangan PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif.
B. Mekanisme
Untuk pengembangan PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik
Integratif baik di tingkat kecamatan/ distrik, desa/ kelurahan para
pengelola/ pelaksana/ kader perlu melakukan berbagai upaya sebagai
berikut :
1. Identifikasi Potensi
Identifikasi potensi dilakukan untuk memetakan potensi yang
dimiliki
suatu
wilayah
penyelenggaraan yang
dan
dilakukan
akan
sebelum
dikembangkan.
menentukan
tipe
Identifikasi potensi
tersebut antara lain :
a. Penyelenggara atau calon penyelenggara yang siap melakukan
integrasi program dan pelayanan PAUD dengan Pendekatan Holistik
Integratif.
b. Jumlah keluarga yang mempunyai anak usia 0 – 6 tahun.
c. Jumlah anak usia 0 – 6 tahun.
d. Ketersedian kader yang bersedia membantu dalam kegiatan.
e. Ketersediaan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan kegiatan.
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018 , Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
35
44. f. Kepedulian dan partisipasi masyarakat untuk mendukung kegiatan.
Setelah mengetahui potensi yang ada, maka dibuat kesepakatan
bersama antara tokoh masyarakat, perangkat desa/kelurahan, dan calon
penyelenggara PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif
tentang tujuan mengintegrasikan penyelenggaraan pelayanan PAUD dan
tipe penyelenggaraan PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik
Integratif yang akan dikembangkan. Hasil kesepakatan tersebut,
disampaikan kepada unsur yang terkait pembinaan PAUD terpadu di
tingkat kecamatan. Diupayakan agar tipe penyelenggaraan pelayanan
PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif mengarah pada 2
jenis, yaitu : (1) Pelayanan Lengkap Terintegrasi Satu Atap; atau (2)
Pelayanan Lengkap dan Terintegrasi Tidak Satu Atap.
2. Teknis Penyelenggaraan PAUD Terpadu dengan Pendekatan
Holistik Integratif Lengkap Terintegrasi Satu Atap
Yang dimaksud penyelenggara pelayanan PAUD Terpadu dengan
Pendekatan Holistik Integratif Satu Atap adalah adalah penyelenggaraan
pelayanan pengembangan anak usia dini dengan jenis pelayanan yang
lengkap
dan
kesehatan,
utuh
gizi
mencakup
pendidikan
pemenuhan
pengasuhan
kebutuhan
serta
pelayanan
perlindungan
dan
dilaksanakan oleh satu atau beberapa pihak penyelenggara di satu
tempat pelayanan.
Apabila pelayanan dilakukan oleh lebih dari satu penyelenggara
tetap diperlukan koordinator Penyelenggara yang dapat saja berupa tim
yang diwakili oleh para penyelenggara.
Salah satu bentuk konkrit penyelenggaraan PAUD Terpadu dengan
Pendekatan Holistik Integratif Lengkap Terintegrasi Satu Atap yang
berada di bawah pembinaan pemerintah desa/ kelurahan adalah
pengintegrasian layanan Posyandu, BKB, dan Pos PAUD dalam satu atap
(satu lokasi). Bentuk lain adalah penyediaan tenaga kesehatan untuk
memenuhi layanan kesehatan, penyediaan makanan untuk pemenuhan
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018 , Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
36
45. kebutuhan
gizi,
dan
penyelenggaraan
program
parenting
untuk
orangtua/keluarga anak didik di lembaga layanan pendidikan anak usia
dini lainnya seperti Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, Taman
Kanak-kanak, dan Raudatul Athfal.
Adapun persyaratan melakukan tipologi/bentuk layanan Terpadu
Satu Atap terutama adalah :
a. Status Lembaga penyelenggara jelas, yaitu milik Pemerintah atau
milik Swasta/ Masyarakat, yang berstatus Badan Hukum atau paling
tidak memiliki Akte Notaris. Di tingkat Komunitas, keberadaan
Lembaga penyelenggara dilaporkan/ diketahui oleh Kepala Desa/
Lurah
b. Struktur kelembagaan, mendukung pelayanan terpadu yaitu memiliki
satuan kerja dengan tugas, fungsi dan tanggung jawab untuk :
1) Penanggung jawab/ Koordinator Penyelenggara
2) Administrasi kelembagaan dan administrasi pelayanan dan
sekretariat/ bagian Tata Usaha.
3) Pelayanan kesehatan dan gizi
4) Pelayanan pendidikan ( KB dan TK/ RA/ BA)
5) Komunikasi Informasi dan Konsultasi orang tua ( BKB dan
Konsultasi Kesejahteraan Keluarga)
6) Pengembangan sumber daya dan jaringan
7) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
8) Tim Kerja Lintas Bidang (Pekerja Sosial, Psikolog, Dokter/
Perawat, Pendidik, Ahli Gizi)
9) Sarana dan prasarana:
Lahan dan bangunan yang akan menjadi basis pelayanan terpadu
sesuai dengan kebutuhan setiap jenis pelayanan, baik yang
sifatnya fisik maupun fungsional serata sarana bermain.
10) Memiliki sumber daya cukup yang mencakup :
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018 , Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
37
46. a) Sumberdaya
manusia
administrator
dan
tenaga
tehnis
pelayanan yang memiliki kompetensi di bidangnya (pekerja
sosial, pengasuh, perawat, guru, penyuluh/ kader BKB, dsb)
b) Sumber dana, yang cukup untuk mendukung kegiatan
pelayanan dan penyelenggaraan.
c) Sumber daya sosial yaitu dukungan lingkungan terutama
orang tua, masyarakat, dan lembaga-lembaga
pelayanan
dasar.
11) Jenis
pelayanan
komprehensif,
mencakup
kesehatan,
gizi,
pendidikan, pengasuhan serta perlindungan.
12) Manajemen tipe pelayanan Terpadu Satu Atap bertanggungjawab
terhadap terselenggaranya seluruh pelayanan secara tertib dan
benar.
13) Jaringan kerja dan kemitraan yang mendukung terlaksananya
keterpaduan pelayanan dalam satu atap.
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018 , Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
38
47. Bagan 2
PAUD TERPADU DENGAN PENDEKATAN HOLISTIK INTEGRATIF
LENGKAP TERINTEGRASI SATU ATAP
PAUD TERPADU DENGAN PENDEKATAN HI
LENGKAP TERINTEGRASI SATU ATAP
SPS
TPA
TK
KB
LAYANAN :
PENDIDIKAN, KESEHATAN DAN GIZI,
PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN
ANAK DLL
Penjelasan :
1. Peluang :
SPS (Pos PAUD), TPA, KB, TK/BA/RA/TA, PSAA, PSAB dan RPSA
berpeluang untuk menyelenggarakan pelayanan Terpadu Satu Atap,
sepanjang dapat memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Pilihan ini dapat
juga dilakukan secara bertahap.
2. Langkah-langkah :
Langkah-langkah untuk menyelenggarakan Pelayanan Terpadu Satu Atap
mencakup:
a. Apabila di kelurahan/ desa belum ada lembaga penyelenggaraan
pelayanan anak usia dini, maka perlu disiapkan komponen pokok yang
diperlukan seperti tempat, sarana, prasarana, SDM, pendanaan.
Disamping itu diperlukan komponen pendukung seperti struktur
organisasi dan tata kerja, manajemen pelayanan dan manajemen
administrasi, serta jaringan kemitraan.
b. Apabila
di
kelurahan/
desa
telah
ada
beberapa
lembaga
penyelenggara, perlu disusun kriteria/persyaratan yang harus dipenuhi
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018 , Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
39
48. oleh lembaga penyelenggara yang akan menjadi lokasi pelayanan
terpadu satu atap. Kriteria ini disusun oleh unit kerja yang
bertanggung jawab untuk menangani kesejahteraan rakyat di tingkat
desa/ kelurahan.
c. Kesepakatan mengenai lembaga penyelenggara yang memenuhi
kriteria/ persyaratan diperoleh setelah juga mendengar pendapat
masyarakat,
apabila
di
kelurahan/
desa
telah
ada
lembaga
penyelenggara.
d. Pengecekan
di
lokasi
mengenai
kesiapan
dan
kelengkapan
kelengkapan persyaratan komponen pokok yang diperlukan baik
tempat/ ruangan, prasarana dan sarana, sumber daya manusia untuk
mengelola dan menyelenggarakan pelayanan dilihat dari segi jumlah
dan kualitas, pendanaan, kegiatan serta kesiapan administrasi. Perlu
dicek pula kesiapan komponen pendukung seperti struktur organisasi,
manajemen penyelenggaraan, dan manajemen teknis pelayanan.
e. Penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan dan jadwal pelayanan
terpadu apakah setiap hari atau beberapa kali dalam seminggu dan di
luar hari pelayanan terpadu hanya diberikan pelayanan untuk aspek
tertentu saja dan tidak lengkap misalnya hanya pelayanan kesehatan
dan gizi saja.
f. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan, pembinaan dari Dinas atau
unit kerja yang bertanggung jawab untuk masing-masing aspek
pelayanan harus dilakukan secara terus menerus.
Monitoring dan
evaluasi perlu dilakukan secara terus menerus dan berkala.
3. Tahapan :
Penyelenggaraan pelayanan pengembangan anak usia dini Terpadu Satu
Atap dapat dilakukan secara bertahap yaitu :
a. Memberikan fasilitas untuk jenis pelayanan anak usia dini lainnya,
misalnya TPA, TK/ BA/ RA, KB dapat menyediakan tempat untuk
kegiatan Posyandu, atau membantu tenaga secara berkala ke
Posyandu.
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018 , Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
40
49. b. Memperluas/menambah jenis pelayanan, yaitu pelayanan yang paling
terjangkau oleh Lembaga yang bersangkutan.
c. Setelah tahap 2 berhasil, pelayanan diperluas lagi, sehingga pada
waktu yang sudah
ditargetkan
seluruh jenis
pelayanan
yang
diperlukan anak usia dini dapat disediakan.
4. Teknis Penyelenggaraan :
Teknis Penyelenggaraan layanan Posyandu, BKB, dan PAUD (POS PAUD)
yang diintegrasikan dalam satu atap (satu lokasi) adalah sebagai berikut :
Bagan 3
Struktur Pengelolaan di Tingkat Desa/Kelurahan
TIM PEMBINA
TK DESA/KEL
(TPD/K)
TIM
PEMANTAU
(TP)
PENGELOLA
TK/RA DAN
KB
TIM
POSYAN
DU
PENGELOLA
PAUD
Terpadu
HI-1
TIM
BKB
PENGELOLA
PAUD
TerpaduHI-2
TIM
POS
PAUD
TIM
POSYAN
DU
TIM
BKB
PENGELOLA
TPA
TIM
POS
PAUD
Keterangan:
Garis komando
Garis koordinasi
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018 , Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
41
50. Penjelasan :
Tim Pembina Tingkat Desa/ Keluarahan (TPD/ K) beranggotakan 57 orang yang terdiri dari Kepala Desa/ Lurah, Sekretaris Desa/ Kelurahan,
Dewan Perwakilan Desa/ Dewan Kelurahan, Tokoh Masyarakat/ Agama/
Donatur, dan PKK. TPD/ K bertugas: (1) melakukan rapat sekurangkurangnya setiap 6 bulan sekali untuk mendengarkan laporan TP, yaitu
pada bulan Januari dan Juli; (2) menyepakati langkah pembinaan PAUD
Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif lebih lanjut; dan (3)
melakukan pembinaan PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik
Integratif.
Tim Pemantau (TP) beranggotakan 2-3 orang yang dipilih secara
musyawarah/ mufakat oleh TPD/ K. TP bertugas: (1) melakukan
pemantauan kegiatan PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik
Integratif sekurang-kurang sebulan sekali; (2) melakukan evaluasi hasil
pemantauan minimal setiap 6 bulan sekali untuk dilaporkan ke TPD/ K
dalam forum rapat.
Pengelola PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif
minimal beranggotakan 3 orang, terdiri dari ketua, sekretaris, dan
bendahara. Pengelola PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik
Integratif bertanggungjawab menjamin kelancaran kegiatan pelayanan
Posyandu, BKB, dan Pos PAUD. Dalam melaksanakan tugas, Pengelola
PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif dibantu oleh Kader
masing-masing
layanan
(Posyandu,
BKB,
Pos
PAUD).Apabila
memungkinkan, pengelola PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik
Integratif dapat merangkap sebagai Kader Posyandu, BKB, atau Pos
PAUD.
Dalam struktur pengelolaan PAUD Terpadu dengan Pendekatan
Holistik Integratif Lengkap Terintegrasi Satu Atap, masing-masing Tim/
Kader Posyandu, BKB, dan Pos PAUD bertanggungjawab kepada
Pengelola.
Pengelola
PAUD
Terpadu
dengan
Pendekatan
Holistik
Integratif dan Tim Pemantau bertanggungjawab kepada Tim Pembina
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018 , Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
42
51. Tingkat Desa/ Kelurahan. Sedangkan pengelolaan Kelompok Bermain,
Taman Penitipan Anak, Taman Kanak-kanak, dan Raudatul Athfal
dilakukan secara mandiri oleh pengelola yang bersangkutan.Namun antar
semua layanan tersebut perlu saling berkoordinasi sehingga menjadi
layanan yang saling mendukung.
5. PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif Lengkap
Terintegrasi Tidak Satu Atap
Bentuk konkrit penyelenggaraan PAUD Terpadu dengan Pendekatan
Holistik Integratif Lengkap Terintegrasi Tidak Satu Atap yang berada di
bawah pembinaan Pemerintah Desa/Kelurahan adalah pengintegrasian
layanan Posyandu, Bina Keluarga Balita (BKB) dan POS PAUD, namun
lokasinya tidak satu atap.
Teknis penyelenggaraan layanan Posyandu, BKB, dan Pos PAUD
Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif Lengkap Terintegrasi
Tidak Satu Atap adalah sebagai berikut :
Bagan 4
Struktur Pengelolaan di Tingkat Desa/Kelurahan
TIM PEMBINA
TINGKAT DESA/
KEL (TPD/K)
TIM PEMANTAU
(TP)
PENGELOLA
TK/RA
DAN
KELOMPOK
BERMAIN
PENGELOLA
POSYANDU
PENGELOLA
BKB
PENGELOLA
POS PAUD
PENGELOLA
TAMAN
PENITIPAN
ANAK (TPA)
Keterangan:
Garis komando
Garis koordinasi
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018 , Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
43
52. Perbedaan struktur pengelolaan PAUD Terpadu dengan Pendekatan
Holistik Integratif Lengkap Terintegrasi Tidak Satu Atap dengan pengelolaan
PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif Lengkap Terintegrasi
Satu Atap adalah pada pengelolaannya.
Pada PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif Lengkap
Terintegrasi Satu Atap layanan Posyandu, BKB, dan Pos PAUD dilakukan
oleh satu pengelola.
Sedangkan pada PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif
Lengkap Terintegrasi Tidak Satu Atap masing-masing layanan memiliki
pengelola sendiri, namun mereka saling berkoordinasi sehingga membentuk
layanan yang lengkap dan utuh.
Selain itu, juga ada Tim Pemantau dan Tim Pembina yang memiliki
tugas yang sama untuk memantau dan membina ketiga jenis layanan
tersebut (Posyandu, BKB, dan Pos PAUD). Namun, masing-masing pengelola
layanan Posyandu, BKB, dan Pos PAUD langsung bertanggungjawab kepada
Tim Pembina Tingkat Desa/Kelurahan.
Sedangkan pengelolaan Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak,
Taman Kanak-kanak, dan Raudatul Athfal tetap dilakukan secara mandiri
oleh pengelola yang bersangkutan dan perlu saling berkoordinasi sehingga
menjadi layanan yang saling mendukung.
6. Jenis-jenis Pelayanan yang dapat Diintegrasikan
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, berbagai jenis layanan anak
usia dini yang ada dan berkembang di masyarakat antara lain Posyandu,
BKB, Pos PAUD, TPA, Kelompok Bermain, Taman Kanak-kanak (TK) dan RA.
Masing-masing jenis layanan tersebut memiliki karakteristik yang
berbeda-beda sesuai dengan tujuan masing-masing. Karakteristik masingmasing layanan tersebut dapat digambarkan dalam tabel berikut ini :
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018 , Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
44
53. Tabel 8
Jenis Layanan AUD dan Karakteristiknya
Pola
Posyandu
BKB
Pos PAUD
TPA
Usia
0 – 5 th
0 – 5 th
0 - 6 th
Kelompok
Bermain
3 bl - 6 th
6 th
5 th
4 th
3 th
2 th
1 th
0 th
Target
TK/RA
2,5 – 5
th.
5 – 6 th
Anak dan
ibu
Layanan
kesehatan
dan gizi
anak
Ibu
Anak
Anak
Anak
Anak
-
Pengasuha
n bersama
dan
optimalisasi
perkemban
gan anak
Pengasuhan
dan
optimalisasi
perkembang
an anak
Optimalisa
si
perkemban
gan anak
Optimalisasi
perkembang
an anak
untuk
kesiapan
bersekolah
Fokus ke
anak
lewat ibu
Layanan
kesehatan
ibu
Pendidikan
orang tua
untuk
memelihar
a anak
-
-
-
Waktu
2 jam/
kunjungan
1 kali/ bln
2 jam/
kunjungan
1 kali/ bln.
Pendidikan
orang tua
tentang
perkemban
gan pola
asuh anak
2-3 jam/
hari
1-5 kali/
minggu
8-10 jam/
hari
tiap hari
kerja
2-3 jam/
hari
3-6 kali/
minggu
2-3 jam/
hari
setiap hari
Masyarakat
di bawah
pembinaan
pemerintah
Desa/ Kel
Masyarakat
di bawah
pembinaan
pemerintah
Desa/ Kel.
Masyarakat
di bawah
pembinaan
pemerintah
Desa/ Kel
Masyarakat
di bawah
payung
lembaga/
yayasan
Masyarakat
di bawah
payung
lembaga/
yayasan
Masyarakat
di bawah
payung
lembaga/
yayasan
Fokus ke
anak
langsung
Kegiatan
Pengelola
Jenis layanan lainnya yang juga mencakup layanan untuk anak usia dini
yang berkembang di masyarakat antara lain Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ),
Sekolah Minggu, Bina Iman Anak (Katolik), Pasraman, dan satuan layanan anak
usia dini lainnya yang sejenis.
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018 , Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
45
54. 7. Mekanisme Koordinasi dan Integrasi
Mekanisme
koordinasi
dilakukan
antar
stakeholder
program
pengembangan anak usia dini pada tingkat Pemerintah Pusat dan Daerah
dan dilaksanakan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi.
a. Contoh
untuk
mekanisme integrasi pada pelayanan Tipe
Terpadu Satu Atap :
1) Posyandu melakukan interaksi dengan KB dan TK;
2) KB melakukan interaksi dengan Posyandu, TK, BKB;
3) TPA yang melakukan pelayanan pengasuhan, memiliki sarana
pelayanan kesehatan dan gizi, serta kegiatan KB, tetapi tidak
memiliki pelayanan pra sekolah, melakukan integrasi dengan
penyelenggara TK di lokasi yang sama.
b. Contoh untuk mekanisme pengintegrasian pelayanan Tipe
Terpadu Tidak Satu Atap :
1) Setiap penyelenggara pelayanan anak usia dini seperti KB, TK/
BA/RA, TPA, PSAA, PSAB dan RPSA yang belum melakukan tipe
pelayanan terpadu, padahal memiliki potensi untuk melakukan
pelayanan terpadu ”satu atap” dapat berkonsultasi dengan dinas/
instansi sektor yang relevan.
2) Penyelenggaraan pelayanan terpadu yang berbasis komunitas,
menyesuaikan
kebutuhan
anak
dan
kebutuhan
masyarakat
setempat; dapat saja tidak mencakup semua jenis pelayanan,
misalnya: KB dilakukan simultan dengan Posyandu dan pendidikan
pra sekolah serta kegiatan BKB, tetapi tidak melakukan pelayanan
penitipan anak, karena masyarakat memang tidak memerlukan.
Namun perlu diperhatikan bahwa anak tetap dapat dilayani secara
utuh.
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018 , Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
46
55. Bagan 5
PAUD TERPADU DENGAN PENDEKATAN HOLISTIK INTEGRATIF
LENGKAP TERINTEGRASI TIDAK SATU ATAP
PAUD TERPADU TIDAK SATU ATAP
SPS
P
E
N
D
I
D
I
K
A
N
TPA
K
E
S
E
H
A
T
A
N
PE
NG
AS
UH
AN
&
PE
RL
IN
DU
NG
AN
&
POS
PAUD
G
I
Z
I
BKB
P
E
N
D
I
D
I
K
A
N
K
E
S
E
H
A
T
A
N
&
KB
PE
NG
AS
UH
AN
&
PE
RL
IN
DU
NG
AN
P
E
N
D
I
D
I
K
A
N
G
I
Z
I
K
E
S
E
H
A
T
A
N
&
TK
PE
NG
AS
UH
AN
&
PE
RL
IN
DU
NG
AN
P
E
N
D
I
D
I
K
A
N
G
I
Z
I
K
E
S
E
H
A
T
A
N
PE
NG
AS
UH
AN
&
PE
RL
IN
DU
NG
AN
&
G
I
Z
I
POSYANDU
8. Mekanisme Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi
Di tingkat Pemerintah Pusat, Departemen Kesehatan, Departemen
Pendidikan Nasional, Departemen Agama, Departemen Sosial dan BKKBN
melakukan monitoring pelaksanaan rencana kerja Departemen termasuk
pelaksanaan program dan kegiatan pengembangan anak usia dini.
Di Tingkat Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi melakukan
monitoring pelaksanaan tugas desentralisasi dan dekonsentrasi sedangkan
pemerintah Kabupaten/Kota melakukan monitoring pelaksanaan tugas
desentralisasi dan tugas pembantuan yang meliputi pelaksanaan program
dan kegiatan pengembangan anak usia dini.
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018 , Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
47
56. Pada tipe pelayanan terintegrasi, setiap lembaga penyelenggara
melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyelengaraan layanan
sesuai bidangnya masing-masing.
Monitoring dan evaluasi pada tipe pelayanan terpadu satu atap, apabila
dilakukan oleh satu penyelenggara akan mencakup seluruh pelayanan
kesehatan, gizi, pendidikan, pengasuhan serta perlindungan. Apabila
dilakukan oleh beberapa penyelenggara, monitoring dan evaluasi mencakup
layanan sesuai dengan bidangnya masing-masing, kemudian disusun
laporan hasil monitoring dan evaluasi secara, menyeluruh oleh Manajemen/
Koordinator/Penyelenggara.
Mekanisme pelaporan mengikuti alur administrasi pemerintahan dari
daerah ke pusat. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut Kementerian PPN/
Bappenas menilai kemajuan pelaksanaan rencana kegiatan pengembangan
anak usia dini, serta mengidentifikasi permasalahan yang memerlukan
tindak lanjut, melakukan evaluasi perencanaan rencana kerja periode
sebelumnya guna penyusunan rencana kerja untuk periode 2 (dua) tahun
berikutnya.
Pembinaan dan Pengawasan pengembangan anak usia dini bertujuan
antara
lain
untuk
:
menjaga
kualitas
penyelenggaraan
program
pengembangan anak usia dini sesuai dengan standar kesehatan, gizi,
pendidikan, serta pengasuhan dan perlindungan yang ditetapkan dan sesuai
tahapan usia dan perkembangan anak.
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018 , Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
48
57. 9. Mekanisme Pelaporan
Bagan 6
Mekanisme Pelaporan
Lembaga
Penyelenggara
Ka. Unit K/L
(Ess. II)
Ka Unit K/L
(Ess. III)
Kepala Desa
Bappeda
Provinsi
K/L
Kecamatan
Bappeda
Kab/ Kota
Kemen.
PPN/
BAPPENAS
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018 , Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
49
58. BAB V
PENUTUP
Kerangka besar, sesungguhnya hanya sebagai instrumen dan gambaran
makro pengembangan PAUD Terpadi di Provinsi Jawa Tengah. Tujuan dan citacita yang ada di dalamnya akan terwujud apabila ada komitmen dan partisipasi
dari berbagai pihak.
Untuk itu diharapkan semua pihak dapat bekerjasama aktif dalam
pengembangan PAUD Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif di Provinsi
Jawa Tengah agar hasil yang didapatkan bisa semaksimal mungkin.
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018 , Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
50
59. LAMPIRAN
MATRIK RENCANA AKSI
PROGRAM PEMBANGUNAN
PAUD TERPADU
DI PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2013 – 2018
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif,
Periode 2013 – 2018 , Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
51
60. LAMPIRAN
MATRIK RENCANA AKSI PROGRAM PEMBANGUNAN PAUD TERPADU
DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 – 2018
O
1
1.
KEBIJAKAN
N
ARAH
TAHUN
PROGRAM/
KEGIATAN
2
3
TUJUAN
4
INDIKATOR
KEBERHASILAN
6
SASARAN
2012
2013
2015
2016
2017
2018
7
5
2014
8
9
10
11
Peningkatan akses, pemerataan dan kelengkapan jenis pelayanan pengembangan anak usia dini.
1.1.
Perluasan Akses
dan Peningkatan
Layanan PAUD
1.1.1. Sosialisasi Kurikulum
PAUD Terpadu
(dalam bentuk
seminar/ workshop)
1.1.2. Monitoring Evaluasi
Kurikulum (Monev)
1.1.3. Sosialisasi program
layanan PAUD
Terpadu
Meningkatnya APK
PAUD
Peningkatan APK
PAUD
Menyamakan
persepsi mengenai
kurikulum PAUD
Terpadu
Mengetahui
seberapa jauh
pemahaman dan
pengaplikasian
kurikulum
Peningkatan akses,
pemerataan, serta
kelengkapan jenis
Persamaan persepsi
dalam
pengembangan
kurikulum
Optimalisasi
penerapan
kurikulum di setiap
lembaga PAUD
Peningkatan APK
PAUD
Lembaga
39,56
%
50 %
53 %
60 %
66 %
68 %
70 %
PTK
0
0
2X
2X
2X
2X
2X
2X
2X
2X
2X
2X
2X
2X
2X
2X
2X
2X
2X
2X
2X
Lembaga
Masyarak
at
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu, Dengan Pendekatan Holistik Integratif, Periode 2013 – 2018
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
52
61. pelayanan
pengembangan AUD
1.2. Peserta Didik
1.2.1. Memperluas Bantuan
Operasional
Penyelenggaraan
(BOP) PAUD Terpadu
Menambah lembaga
PAUD Terpadu yang
mendapat BOP
Peningkatan
layanan PAUD
Terpadu
1.2.2. Sosialisasi PAUD
Terpadu kepada
masyarakat
Meningkatkan
pemahaman
masyarakat akan
pentingnya PAUD
Terpadu
Meningkatnya APK
PAUD
1.2.3. Monev BOP
Mengevaluasi
penerimaan BOP
sesuai dengan
ketentuan
Tersalurkannya
BOP tepat sasaran
Terpenuhinya
kebutuhan pendidik
dan tenaga
kependidikan
Tercapainya rasio
ideal antara
pendidik dan
peserta didik
1.3. Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
1.3.1. Perekrutan pendidik
dan tenaga pendidik
1.4. Sarana dan
Prasarana
Peningkatan akses
dan pemerataan
layanan PAUD
Terpadu
8000
lembag
a
8800
lemba
ga
9600
lemba
ga
10.400
lembaga
11.200
lembag
a
12.000
lembag
a
12.800
lembaga
Masyarak
at
2x
2x
4x
6x
8x
10x
12x
Lembaga
2x
2x
2x
2x
2x
2x
2x
Pendidik
dan
tenaga
pendidik
1:19
1:18
1:17
1:16
1:15
1:14
1:13
Lembaga
0
0
35
70
105
140
Pemenuhan sarana
dan prasarana
1.4.1. Pengadaan UGB
PAUD Terpadu baru
Lembaga
PAUD
Terpadu
Terlayaninya AUD
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu, Dengan Pendekatan Holistik Integratif, Periode 2013 – 2018
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
53
175
62. 1.4.2. Perbaikan Gedung
Kelas
Peningkatan akses
dan pemerataan
layanan PAUD
Terpadu
Terlayaninya AUD
Peningkatan akses
layanan PAUD
Terpadu-HI yang
terstandar bagi AUD
yang belum terlayani
Memperluas akses
dan pemerataan
bagi anak usia dini
yang belum terlayani
Meningkatkan
pendirian lembaga
PAUD Terpadu-HI
baru
Terpenuhinya
lembaga PAUD
Terpadu yang
terstandar
Meningkatkan
perluasan dan
pemerataan akses
layanan
PAUDTerpadu
Berdirinya lembaga
PAUD Terpadu
dengan memiliki ijin
Terbentuknya PAUD
Terpadu
Terbentuknya
PAUD Terpadu
175
Lembaga
0
0
35
70
105
140
Lembaga
50,28%
52%
54%
56%
58%
60%
62%
Desa/
Kelurahan
0
0
4 (Di
Kab/
Kota)
6 (Di
Kab/
Kota)
8 (Di
Kab/
Kota)
10 (Di
Kab/
Kota)
12 (Di
Kab/
Kota)
0
0
4 (Di
Kab/
Kota)
6 (Di
Kab/
Kota)
8 (Di
Kab/
Kota)
10 (Di
Kab/
Kota)
12 (Di
Kab/
Kota)
0
0
4 (Di
Kab/
Kota)
6 (Di
Kab/
Kota)
8 (Di
Kab/
Kota)
10 (Di
Kab/
Kota)
12 (Di
Kab/
Kota)
35
35
70
105
140
175
210
1.5. Kelembagaan
1.5.1. Penataan
Kelembagaan PAUD
Terpadu
1.5.1.1. Membuka layanan
PAUD Terpadu
1.5.1.2. Menata Perijinan
pendirian lembaga
PAUD Terpadu
1.5.1.3. Memberikan Nomor
Induk Satuan PAUD
(NIS-PAUD) bagi
lembaga PAUD
Terpadu yang sudah
berijin
1.5.2. Pengintegrasian
berbagai layanan
PAUD menjadi PAUD
Terpadu
Terlayaninya anak
usia dini di masingmasing daerah
Berdirinya lembaga
PAUD Terpadu baru
yang sudah
memiliki ijin
Lembaga
PAUD
Terpadu
baru
Lembaga
PAUD
Terpadu
yang
belum
berijin
Lembaga
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu, Dengan Pendekatan Holistik Integratif, Periode 2013 – 2018
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
54
63. 1.5.2.1. Membuka layanan
TPA, KB di lembaga
TK/ RA/ BA yang
sudah ada dan
sebaliknya (merger/
kemitraan)
Meningkatkan
perluasan dan
pemerataan akses
layanan PAUD
Terpadu
Peningkatan
perluasan dan
pemerataan akses
layanan PAUD
Terpadu (KB/TPA/
TK/RA/ SPS)
1.5.3. Perluasan Kemitraan
dan Kelembagaa
Memperluas
kemitraan
1.5.3.1. Mendirikan lembaga
PAUD Terpadu
dengan
memanfaatkan
fasilitas lembaga
keagamaan dan
sosial
Memperluas
kelembagaan dan
kemitraan
Terjalinnya
kerjasama dengan
mitra
Perluasan
kelembagaan dan
kemitraan
1.5.3.2. Melakukan
kerjasama dengan
organisasi mitra
PAUD Terpadu dan
dunia usaha (CSR)
untuk menambah/
mendirikan satuan
PAUD Terpadu baru
Memperluas
lembaga dan
layanan PAUD
Terpadu serta
kemitraan
0
0
50 lbg
100 lbg
150 lbg
200 lbg
250 lbg
lembaga
10
15
20
25
30
35
40
SPS
Penambahan
layanan PAUD
Terpadu melalui
kerjasama dengan
organisasi mitra
Lembaga
PAUD
0
0
105
SPS HI
210
SPS HI
315
SPS HI
420
SPS HI
425
SPS HI
Organisasi
Mitra
PAUD (TP
PKK,
BKOW/GO
W,
Aisiyah,
Muslimat
NU)
Kerjasa
ma
berbaga
i pihak
(8
organis
asi)
Kerjas
ama
berba
gai
pihak
(10
organi
sasi)
Kerjasa
ma
berbag
ai
pihak
(12
organis
asi)
Kerjasa
ma
berbagai
pihak
(16
organisa
si) *
Kerjasa
ma
berbagai
pihak
(20
organisa
si)*
Kerjasa
ma
berbagai
pihak
(24
organisa
si)*
Kerjasa
ma
berbagai
pihak
28
organisa
si)*
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu, Dengan Pendekatan Holistik Integratif, Periode 2013 – 2018
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
55
64. 1.5.3.3. Mendirikan lembaga
PAUD Terpadu di
daerah terpencil/
perbatasan
Berdirinya layanan
PAUD Terpadu di
daerah terpencil/
perbatasan
1.5.4. Pengembangan
system pendataan
dan informasi PAUD
Terpadu
Terpenuhinya data
PAUD Terpadu yang
valid
Tersedianya data
PAUD Terpadu
yang valid
1.5.4.1. Pengembangan
sistem jaringan di
lembaga PAUD
Terpadu berbasis
Web
2.
Mermperluas akses
layanan PAUD
Terpadu
Tersedianya akses
data PAUD Terpadu
Peningkatan akses
layanan PAUD
Terpadu
Daerah
terpencil/
perbatasa
n
120
LBG
PAUD
TERPAD
U-HI
Lembaga
(PTK,
sarpras,
AUD)
35 kab/
kota
Lembaga
PAUD
Terpadu
0
120
LBG
PAUD
TERPA
DU-HI
120
LBG
PAUD
TERPA
DU-HI
132 LBG
PAUD
TERPAD
U-HI
144 LBG
PAUD
TERPAD
U-HI
156 LBG
PAUD
TERPAD
U-HI
35
kab/
kota
35 kab/
kota
35 kab/
kota
35 kab/
kota
35 kab/
kota
35 kab/
kota
0
Kab/
Kota
terdapa
t 1 web
Kab/
Kota
terdapat
2 web
Kab/
Kota
terdapat
3 web
Kab/
Kota
terdapat
4 web
Kab/
Kota
terdapat
5 web
168 LBG
PAUD
TERPAD
U-HI
Peningkatan kualitas penyelenggaran pelayanan pengembangan anak usia dini Terpadu HI
2.1. Kurikulum
2.1.1. Pengadaan Pedoman
Pengembangan
Kurikulum PAUD
2.1.2. Workshop
Penyamaan Persepsi
tentang Kurikulum
PAUD dan SD
Pendidik mampu
memahami dan
mengembangkan
kurikulum yang ada
di lembaga sesuai
dengan potensi dan
kebutuhan lembaga
Terciptanya
kesepahaman antara
Pendidik PAUD dan
Guru SD tentang
Kurikulum yang
sesuai dengan
Adanya kurikulum
yang
dikembangkan oleh
lembaga dan
diimplementasikan
dalam kegiatan
harian
Pembelajaran di SD
yang berpusat pada
anak
PTK dan
lembaga
0
0
1
1
1
1
1
Pendidik
PAUD,
Guru SD
dan
Lembaga
0
0
35
70
105
140
175
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu, Dengan Pendekatan Holistik Integratif, Periode 2013 – 2018
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
56
65. perkembangan anak
2.1.3. Meningkatkan
pelaksanaan program
Parenting di Satuan
PAUD Terpadu
Meningkatkan
pelaksanaan
program Parenting
di Satuan PAUD
Terpadu
Menguatkan
program Parenting
PAUD
Peningkatan
program Parenting
PAUD
2.1.4. Peningkatan
pelayanan kesehatan
dan gizi dalam
penyelenggaraan
PAUD Terpadu
Meningkatkan
kesehatan dan gizi
ibu dan balita
Terpenuhinya
layanan kesehatan
& Gizi ibu dan
balita
2.2. Peserta Didik
2.2.1. Melaksanakan
proses
pembelajaran
dengan metode
Penguatan program
Parenting
Meningkatkan
kualitas AUD
Tercapainya
perkembangan anak
melalui metode
bermain
Pembelajaran PAUD
yang berkarakter
bangsa
Penerapan
pembelajaran
dengan bermain
Keg.
Parenti
ng di
170 Lbg
175
Lbg
180
Lbg
185
Lbg
190
Lbg
195
Lbg
200
Lbg
calon
pengantin
, orang
tua dan
pengasuh
pengganti
5
Lbg
8 Lbg
18 Lbg
28 Lbg
38 Lbg
48
Lbg
58
Lbg
Ibu dan
balita
2.1.3. Sosialisasi program
Parenting bagi calon
pengantin, orang tua
dan pengasuh
pengganti
Lembaga
PAUD
2,5 juta
(balita
1 th ke
ats),
570.000
bayi,
600.000
(Ibu
Hamil)
2,5
juta
(balita
1 th
ke
ats),
570.0
00
bayi,
600.0
00
(Ibu
Hamil)
2,5 juta
(balita
1 th ke
ats),
570.00
0 bayi,
600.00
0 (Ibu
Hamil)
2,5 juta
(balita 1
th ke
ats),
570.000
bayi,
600.000
(Ibu
Hamil)
2,5 juta
(balita 1
th ke
ats),
570.000
bayi,
600.000
(Ibu
Hamil)
2,5 juta
(balita 1
th ke
ats),
570.000
bayi,
600.000
(Ibu
Hamil)
2,5 juta
(balita 1
th ke
ats),
570.000
bayi,
600.000
(Ibu
Hamil)
AUD
50%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
AUD
35 kab/
kota
35
kab/
kota
35 kab/
kota
35 kab/
kota
35 kab/
kota
35 kab/
kota
35 kab/
kota
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu, Dengan Pendekatan Holistik Integratif, Periode 2013 – 2018
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
57
66. bermain yang
bermakna
2.2.2. Pemberian Makanan
Tambahan (PMT)
2.2.3. Stimulasi Deteksi
Dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang
Anak (SDI-DTK)
2.3.4. Layanan imunisasi
2.3.5. Perawatan balita gizi
buruk
Meningkatkan
kesehatan dan gizi
AUD
Pertumbuhan anak
sesuai kelompok
umur (KMS)
Untuk memantau
pertumbuhan dan
perkembangan AUD
Anak 0-6 tahun
0-1 th :
yang dipantau SDI92,64%
DTK
1-5 th:
81,02%
5-6 th:
69,62%
0
0
Semua
AUD
Semua
AUD
Semua
AUD
Semua
AUD
Semua
AUD
86%
87%
90%
92%
94%
96%
98%
81%
83%
85%
87%
89%
91%
93%
70%
72%
74%
76%
78%
80%
82%
Bayi (0-11
bln)
97%
97,5%
98%
98,5%
99%
99,5%
100%
AUD
Anak mendapatkan
kekebalan untuk
pencegahan
penyakit melalui
imunisasi
Penanggulangan gizi
buruk pada AUD
Bayi (0-11 bln)
mendapatkan
imunisasi dasar
lengkap
Menurunnya kasus
gizi buruk
Balita gizi
buruk
0,13%
0,12%
0,11%
0,10%
0, 9%
0,8%
0,7%
Pendataan NUPTK
bagi Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan (PTK)
Bertambahnya
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan yang
ber - NUPTK
Pendidik
dan
Tenaga
Kependidi
kan (PTK)
31.130
31.13
0
31.630
32.130
32.630
33.130
33.630
2.3. PTK
2.3.1. Peningkatan
kompetensi PTK
PAUD
2.3.1.1. Melakukan
pendataan dan
pemberian Nomor
Unik PTK (NUPTK)
satuan PAUD
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu, Dengan Pendekatan Holistik Integratif, Periode 2013 – 2018
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
58
67. 2.3.1.2. Memberdayakan
komponen
masyarakat (TP-PKK,
Kader Posyandu,
majelis taklim, dan
organisasi
keagamaan lainnya)
sebagai Pengelola/
Pendidik PAUD
Pemenuhan
kekurangan Pendidik
dan Tenaga
Kependidikan (PPTK)
PAUD
Peningkatan mutu
pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
2.3.1.3. Merekrut Fasilitator
(Tenaga lapangan)
PAUD Terpadu yang
memenuhi standar
Pemenuhan
kekurangan Pendidik
dan Tenaga
Kependidikan (PPTK)
PAUD Terpadu
Peningkatan mutu
PAUD
2.3.1.4. Mengembangkan
APE Inovatif melalui
Workshop
Meningkatkan mutu
Pendidik dalam
proses pembelajaran
Meningkatnya
kompetensi
Pendidik PAUD
Peningkatan
kualifikasi
pendidikan PTK
PAUDTerpadu
Peningkatan mutu
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
2.3.2. Peningkatan
kualifikasi
pendidikan
2.3.2.1. Memberikan
beasiswa, bantuan
pendidikan dan
pengakuan hasil
belajar/ konversi
kepada PTK PAUD
Pendidik
dan
Tenaga
Kependidi
kan
Posyan
du :
47.276
49.63
9
52.002
54.365
56.728
59.091
61.454
Lembaga
PAUD
Terdap
at 58
Fasilitat
or yang
memen
uhi
standar
Terda
pat 58
100
fasilitat
or
200
fasilitato
r
300
fasilitato
r
400
fasilitato
r
500
fasilitato
r
Pendidik
PAUD
0
200
400
600
800
1.000
1.200
Pendidik
dan
tenaga
kependidi
kan
175
orang
penerim
a
beasisw
a
176
orang
peneri
ma
beasis
wa
850
orang
peneri
ma
beasis
wa
1.000
orang
penerim
a
beasisw
a
1.150
orang
penerim
a
beasisw
a
1.300
orang
penerim
a
beasisw
a
1.450
orang
penerim
a
beasisw
a
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu, Dengan Pendekatan Holistik Integratif, Periode 2013 – 2018
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
59
68. Terpadu
2.3.2.2. Melaksanakan Ortek,
Kursus, dan Magang
berkelanjutan bagi
PTK PAUD
Peningkatan
kompetensi PTK
PAUD
Peningkatan mutu
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
2.3.2.3. Memberikan
Sertifikasi bagi
Pendidik PAUD yang
telah memenuhi
syarat
2.3.2.4. Memberikan insentif
dan penghargaan
PTK PAUD
Pemenuhan
kebutuhan Sertifikasi
Profesi Pendidik/
Guru PAUD
Peningkatan mutu
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
Peningkatan
penghargaan PTK
PAUD
Peningkatan mutu
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
2.3.2.5. Memberikan
perlindungan PTK
PAUD
Peningkatan
perlindungan PTK
PAUD
Peningkatan mutu
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
2.3.2.6. Workshop Tupoksi
Pengawas TK dan
Penilik PAUD
Persamaan
kesepahaman
Tupoksi Pengawas
TK dan Penilik PAUD
Tercapainya
kesepahaman
Tupoksi Pengawas
TK dan Penilik
PAUD
2.3.2.7. Uji kompetensi
Pendidik PAUD
Meningkatkan
kualitas Pendidik
PAUD
2.4.
Pendidik
dan
Tenaga
Kependidi
kan
Pendidik
dan
Tenaga
Kependidi
kan
Pendidik
dan
Tenaga
Kependidi
kan
Pendidik
dan
Tenaga
Kependidi
kan
Pengawas
TK dan
Penilik
PAUD
440
orang
650
orang
750
orang
1.000
orang
1.250
orang
1.500
orang
1.750
orang
60.000
TK
=4.57
8
4.807
5.036
5.265
5.494
5.723
5.500
7.410
7.500
8.000
8.500
9.000
9.500
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
0
0
2x
2x
2x
2x
2x
Pengasuh
dan
Pendampi
ng
Sarana dan
Prasarana
Kerangka Besar Pengembangan PAUD Terpadu, Dengan Pendekatan Holistik Integratif, Periode 2013 – 2018
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah - UNICEF
60