1. Kata Pengantar
Tujuan dari pembuatan laporan adalah untuk memenuhi tugas UAS dari mata
kuliah Estetika Desain. Dalam pembuatan makalah ini juga bertujuan untuk lebih mengetahui
tentang ciri estetika seni tradisional dan estetika seni modern. Kedua estetika ini memiliki
keindahan masing-masing dan mempunyai corak atau ciri yang khas. Namun kedua estetika
ini dapat di satukan menjadi sebuah bentuk visual yang menarik memberikan kita pandangan
estetis yang baru untuk kita dan menjadi sesuatu yang baru dari penyatuan tersebut.
2. ISI
(Definisi Seni Rupa Tradisional dan Modern)
A. Seni Rupa Tradisional
Seni tradisional adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat
dalam suatu kaum/puak/suku/bangsa tertentu. Seni tradisional yang ada di suatu daerah
berbeda dengan yang ada di daerah lain, meski pun tidak menutup kemungkinan adanya seni
tradisional yang mirip antara dua daerah yang berdekatan.
B. Seni Rupa Modern
Seni rupa Modern yaitu istilah umum yang digunakan untuk kecenderungan
karya seni yang diproduksi sejak akhir abad ke-19 hingga sekitar tahun 1970-an. Seni rupa
modern menunjuk kepada suatu pendekatan baru dalam seni dimana tidak lagi mementingkan
representasi subjek secara realistik—penemuan fotografi menyebabkan fungsi penggambaran
di dalam seni menjadi absolut, para seniman modern bereksperimen mengeksplorasi cara
baru dalam melihat sesuatu, dengan ide segar tentang alam, material dan fungsi ini, seringkali
bergerak melaju ke arah abstraksi.
Modernisme adalah aliran atau mazhab estetika pembaruan yang mengiringi
perkembangan desain dan seni rupa pada umumnya menjelang abad ke-20. Pada
perkembangan akhir modernisme, cenderung mengagungkan fungsi menjadi nafas utama
paham ini, terbukti hanya menampilkan bentuk kaku, kering dan mengakui seniman sebagai
“Manusia Jenius”.
Setiap karya seni modern selalu disertakan nama senimannya tersebut. Karya seni
modern cenderung mengedepankan kesederhanaan dan bersifat universal. Seorang seniman
modern akan melihat dunia yang sedang dihadapinya sebagai objek lukisan seolah-olah
seperti baru saja objek itu diciptakan. Satu syarat yang masih dituntut oleh seni modern
danbahkan menjadi ciri khasnya ialah “kreativitas”. Dan di bawah ini merupakan ciri-ciri seni
rupa yang dibedakan berdasarkan tradisional atau pun modern.
Contoh Seni Rupa
Seni Rupa Tradisional Seni Rupa Modern
Batik Tulis Sablon
Anyaman Lukisan
Wayang Kulit Karikatur
Wayang Golek Mozaik
dll dll
Ciri-ciri Seni Rupa
Seni Rupa Tradisional Seni Rupa Modern
Penciptaannya selalu berdasar pada
filosofi sebuah aktivitas dalam suatu
budaya
Jangkauan visualisasinya tidak
terbatas
Terikat dengan pakem-pakem
tertentu
Tidak terikat dengan pakem tertentu
Antara kebudayaan satu dengan
yang lain berbeda
Minimalis
Mengutamakan kegunaan Rasional
3. Dianggap naif karena tidak
mengindahkan kaidah seni
Dominan bentuk geometris
Penciptaannya spontan Tidak ada unsur ornamen
Tidak terpengaruh aliran akademis
dan ruang lingkup seni murni
Universal
Fugsionalitas diprioritaskan
Orisinalitas/Kemurnian
Penguatan dalam konsep
Kreatifitas
Memutus hubungan dengan sejarah
Dari definisi, ciri-ciri dan contoh diatas dapat disimpulkan bahwa seni rupa
tradisional dan modern memiliki berbagi macam perbedaan dan chiri khas. Walau memiliki
beberapa perbedaan seni rupa tradisional dan modern dapat berdampingan, berikut adalah
contoh yang saya ambil:
Wayang kulit
Wayang kulit adalah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di
Jawa. Wayang berasal dari kata Ma Hyang artinya menuju kepada yang maha esa, . Wayang
kulit dimainkan oleh seorang dalang yang juga menjadi narator dialog tokoh-tokoh wayang,
dengan diiringi oleh musik gamelan yang dimainkan sekelompok nayaga dan tembang yang
dinyanyikan oleh parapesinden. Dalang memainkan wayang kulit di balik kelir, yaitu layar
yang terbuat dari kain putih, sementara di belakangnya disorotkan lampu listrik atau lampu
minyak (blencong), sehingga para penonton yang berada di sisi lain dari layar dapat melihat
bayangan wayang yang jatuh ke kelir. Untuk dapat memahami cerita wayang(lakon),
penonton harus memiliki pengetahuan akan tokoh-tokoh wayang yang bayangannya tampil di
layar.
Secara umum wayang mengambil cerita dari naskah Mahabharatadan Ramayana,
tetapi tak dibatasi hanya dengan pakem (standard) tersebut, ki dalang bisa juga memainkan
lakon carangan (gubahan).
4. Beberapa cerita diambil dari cerita Panji. Pertunjukan wayang kulit telah diakui
oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang
mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan berharga (Masterpiece
of Oral and Intangible Heritage of Humanity ). Wayang kulit lebih populer di Jawa bagian
tengah dan timur, sedangkan wayang golek lebih sering dimainkan di Jawa Barat.
Wayang Listrik
Wayang Listrik adalah sebuah
garapan seni pertujukan wayang yang dipadukan
dengan unsur teknologi modern di dalamnya
yang digarap oleh seniman I Made Sidia asal
desa Bona, Gianyar, Bali. Saat masih di bangku
kuliah, I Made Sidia banyak melakukan
eksperimen untuk membuat konsep baru dalam
seni pertunjukan wayang dan memang
dianjurkan oleh jurusan pedalangan Institut Seni
Indonesia Denpasar untuk membuat pertunjukan
wayang yang inovatif. Termasuk di antaranya
adalah seorang pedalang muda, Made Sidia,
yang sejak belajar sekolah seni di Denpasar
telah bereksperimen dengan berbagai metode
untuk memberikan presentasi visual yang lebih
menarik dalam pertunjukkan wayang kulit.
Pertunjukan terbarunya adalah apa
yang ia namakan dengan wayang listrik dan
baru saja digelar pada saat pembukaan Art
Summit Indonesia V di Taman Ismail Marzuki.
Ia berhasil menampilkan tontonan wayang
klasik dengan sentuhan modern. Wayang listrik
adalah hasil dari eksperimen dengan
menggunakan elemen-elemen pertunjukkan
modern untuk membuat pertunjukan wayang
tidak hanya menarik secara visual tapi juga
menyajikan cerita yang indah dengan tetap menjaga integritas dan kejernihan cerita dan
pesan-pesan yang ingin disampaikannya.
Dalam pementasan wayang listrik,
layar lebar dan animasi menjadi unsur penting
dalam pertunjukan, karena wayang listrik ini
memakai Projector untuk menampilkan siluet
wayang yang pada umumnya
wayang tradisional di Bali menggunakan
lampu blencong dan penggunaan projector juga
untuk menampilkan senery yang lebih realistis
dan modern yang dibuat dengan menggunakan
program visual seperti adobe photoshop, corel
5. video studio, resolume avenue. Selain dari segi teknologi, keunikan dari wayang listrik ini
adalah jumlah dalang yang memainkan wayang lebih dari satu dalang. Selain Made Sidia
sendiri sebagai dalang dan pengisi suara wayang, ada sekitar 7-8 dalang lainnya yang
membantu memainkan wayang dan setiap dalang menggunakan papan seluncur/skateboard.
Penggunaan papan seluncur sendiri dimaksudkan agar dalang dapat melakukan pergerakan
kesana kemari secara dinamis, maka dari itu wayang listrik ini kadang juga disebut wayang
skateboard.
Yang unik juga dari wayang listrik ini, bahan dari wayang yang digunakan tidak
semua dari kulit seperti wayang Bali pada umumnya, ada yang terbuat dari kardus,
sterofoam, busa tebal dan kaca mika. Cara memainkan wayang kaca mika ini dengan
memantulkan cahaya lampu ke kaca mika yang sudah digambar tokoh wayang, kemudian
diteruskan ke layar sehingga siluet wayang tampil di layar. alasan menggunakan bahan
tersebut agar wayang bergerak lebih lentur dan harga nya cukup terjangkau dari pada
menggunakan kulit.
Pertunjukan wayang listrik ini sendiri biasanya membawakan
cerita epos Mahabharata maupun Ramayana yang kadang di modifikasi dan disisipi pesan
pesan lingkungan sehingga menjadi lebih modern dan atraktif tanpa merusak alur cerita
aslinya. dalam pementasan wayang listrik biasanya diiringi dengan gamelan tradisional Bali
yang dipadukan dengan alat musik modern seperti gitar, bass, drum dan keyboard.
Analisa
Wayang listrik yang diciptakan oleh seniman Bali, I Made Sidia merupakan
perpaduan dari wayang kulit dan teknologi modern. Ini merupakan suatu kreasi baru namun
tidak meninggalkan unsur tradisionalnya yaitu wayang. Wayang sebagai seni tradisional yang
dipadukan dengan teknologi modern dapat menyatu dan terlihat tidak ganjil karena
perpaduan tersebut.
Cerita yang di usung masih seperti asllinya, yaitu cerita mahabarata. Tapi juga
ada beberapa pembaharuan seperti penambahan alur cerita yang lebih menarik agar penonton
tidak bosan dengan cerita yang itu-itu saja. Tidak hanya penambahan alur cerita, namun
karakter dari tokoh pewayangan itu sendiri juga bertambah.
Walaupun penambahan alur cerita dan tokoh yang dari awalnya sederhana
menjadi lebih komplek, kita tetap bisa menikmatinya. Dan juga ini merupakan suatu
pengalaman estetika baru yang dapat kita rasakan dan terus berkembang.
Tidak hanya wayang listrik pengembangan wayang yang lebih modern juga
sedang berkembang, contohnya software wayang berbasis 3D. Hal ini di maksudkan untuk
menarik perhatian kaum muda seperti kita agar lebih melestarika budaya kita.
6. Daftar pustaka
(online), (http://fristananda.blogspot.com/2013/09/pengertian-seni-rupa-tradisional-
modern.html), diakses pada 20 Maret 2015
(ONLINE),
)https://www.academia.edu/5676706/Ciri_dan_Contoh_Seni_Rupa_Tradisional_dan_Modern
_-_Schnote), diakses pada 22 Maret 2015
(online,) (https://id.scribd.com/doc/65743407/Pengertian-Seni-Rupa-Tradisional#download),
diakses pada 29 Maret 2015
(online), (http://jatrc.blogspot.com/2012/01/artikel-wayang-kulit.html), diakses pada 1 April
2015
(online), (http://blog.isi-dps.ac.id/samiarsasetiaria/wayang-listrik-dari-bumi-dewata), diakses
pada 1 April 2015
(online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Wayang_Listrik), diakses pada 5 April 2015