SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Oleh : 
Direktur Perkotaan dan Perdesaan 
1 
Kementerian PPN/ 
Bappenas 
Selasa, 2 September 2014 
Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali
OUTLINE PAPARAN 
GAMBARAN UMUM KONDISI PERDESAAN DI INDONESIA 
ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN PERDESAAN 
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERDESAAN DALAM RPJP 2005-2025 
DAN RPJMN 2015-2019 
PEMBANGUNAN PERDESAAN DALAM UU DESA DAN PP NO.43 TAHUN 
2014 
SOSIALISASI, PELATIHAN, DAN PENDAMPINGAN DALAM PERSIAPAN 
PELAKSANAAN UU DESA 
SINERGI PEMBANGUNAN PERDESAAN 
Kementerian PPN/ 
Bappenas
GAMBARAN UMUM KONDISI PERDESAAN DI 
INDONESIA 1 
3 
3
4 
Kementerian PPN/ 
Bappenas 
Menurunnya Pembangunan Perekonomian Wilayah 
Perdesaan 
Perbandingan Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten 
dan Kota 
2006 2007 2008 2009 
10.00 
9.00 
8.00 
% 
7.00 
6.00 
5.00 
4.00 
3.00 
2.00 
1.00 
0.00 
Sumber: BPS, Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035. 
Laju Pertumbuhan PDRB 
Kota 5.88 6.00 6.15 5.47 
Kabupaten 9.36 4.86 3.07 1.87 
Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten menunjukkan penurunan yang besar dari tahun ke 
tahun dibandingkan dengan laju PDRB Kota.
5 
70.00 
60.00 
50.00 
40.00 
30.00 
20.00 
10.00 
0.00 
Urbanisasi Desa - Kota 
Sumber: BPS, Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035. 
2010 2015 2020 2025 2030 2035 
Persentase (%) 
Perkotaan Perdesaan 
% terhadap jumlah 
penduduk nasional 
Tingkat pertumbuhan penduduk perkotaan 2,18% pertahun, lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 
1% pertahun. Pertumbuhan penduduk di perdesaan menurun sebesar 0,64% pertahun. 
Kementerian PPN/ 
Bappenas 
1. Masih terbatasnya konektivitas antara desa-kota dan persebaran pusat pertumbuhan 
yang menyediakan pelayanan ekonomi dan sosial dengan desa-desa di sekitarnya; 
2. Masih rendahnya keterkaitan antarsektor dari hulu ke hilir yang dapat menciptakan 
diversifikasi kegiatan ekonomi di perdesaan serta memperkuat hubungan ekonomi antara 
kota dan desa; 
3. Belum optimalnya kerjasama antardaerah yang dapat mendorong terjadinya 
peningkatan keterkaitan antara desa-kota dan antar daerah administrasi
KEMISKINAN 
6 
18 
17 
16 
15 
14 
13 
12 
11 
10 
9 
8 
23.00 
21.00 
19.00 
17.00 
15.00 
13.00 
11.00 
9.00 
7.00 
5.00 
Perkembangan Jml Penduduk Miskin 
Maret 2009 Maret 2010 Maret 2011 Sepetember 2011 Maret 2012 
Kota (Juta Jiwa) Desa (Juta Jiwa) % Kota % Desa 
Juta Jiwa 
% 
23.54 
20.92 
20.65 
20.26 
19.74 
18.66 
16.78 
16.56 
15.52 
14.88 
13.88 
13.66 
12.28 
11.29 
10.44 
10.15 
10.14 
10.06 
8.45 
8.24 
6.67 
6.02 
5.69 
8.19 
10.88 
14.67 
18.05 
21.95 
25.1 
33.94 
30.89 
46.02 
43.48 
Papua 
Papua Barat 
Maluku 
Gorontalo 
Nusa Tenggara Timur 
Nangroe Aceh Darussalam 
DI Yogyakarta 
Sulawesi Tenggara 
Lampung 
Sulawesi Tengah 
Jawa Timur 
Jawa Tengah 
Bengkulu 
Nusa Tenggara Barat 
Indonesia 
Sulawesi Barat 
Sulawesi Selatan 
Sumatera Selatan 
Jawa Barat 
Kalimantan Timur 
Maluku Utara 
Sumatera Utara 
Sumatera Barat 
Banten 
Riau 
Sulawesi Utara 
Kalimantan Barat 
Bangka Belitung 
Kepulauan Riau 
Kalimantan Tengah 
Jambi 
Bali 
Kalimantan selatan 
Angka Kemiskinan Desa 2012 (%) 
800,000 
700,000 
600,000 
500,000 
400,000 
300,000 
200,000 
100,000 
0 
Pengeluaran per Kapita (RP) 
Gap: Rp 309.508 
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 
Pengeluaran Penduduk Kota (Rp per Kap) Pengeluaran Penduduk desa (Rp per Kap) 
Rp 
Sumber : Susenas (diolah) 
Kementerian PPN/ 
Bappenas
Pergeseran Tenaga Kerja Sektor Pertanian 
70000 
65000 
60000 
55000 
50000 
45000 
40000 
35000 
30000 
Agus 
2008 
Feb 
2009 
Agus 
2009 
Feb 
2010 
10,000 
8,000 
6,000 
4,000 
2,000 
Agus 
2010 
Feb 
2011 
Agus 
2011 
Feb 
2012 
Ribu Jiwa 
Total Pekerja Desa-Kota 
(Ribu Jiwa) 
Non-Pertanian 
kota 
desa 
Kementerian PPN/ 
Bappenas 
39 
38 
37 
36 
35 
34 
33 
Agus 
2008 
Feb 2009 Agus 
2009 
Feb 2010 Agus 
2010 
Feb 2011 Agus 
2011 
Feb 2012 
Juta Jiwa 
Pertanian 
Pertanian 
0 
Agus 2008 Feb 2009 Agus 2009 Feb 2010 Agus 2010 Feb 2011 Agus 2011 Feb 2012 
Pertambangan Industri 
Listrik, Gas, Air Bangunan 
Perdagangan Transportasi, dan Komunikasi 
Keuangan Jasa 
Sumber Sakernas (diolah)
PERTAMBAHAN JUMLAH DESA 
DAN MENURUNNYA AREAL PERSAWAHAN 
Petern 
akan 
Pertam 
bangan 
Perhut 
anan 
Perind 
ustrian 
/ Jasa 
Perlad 
angan 
Pesisir 
Perkeb 
unan 
Persaw 
ahan 
50 
45 
40 
35 
30 
25 
20 
15 
10 
5 
0 
2008 0.2 0.24 3.43 8.86 8.73 14.14 17.33 47.08 
2011 0.29 0.45 3.4 9.75 12.92 15.11 17.63 40.45 
% 
Tipologi Desa (%) 
8800 
8600 
8400 
8200 
8000 
7800 
7600 
7400 
7200 
74000 
72000 
70000 
68000 
66000 
64000 
62000 
Desa & Kelurahan 
2002 
2003 
2004 
2005 
2006 
2007 
2008 
2009 
2010 
2011 
2012 
2013 
2014 
2015 
Desa (Kiri) Kelurahan (Kanan) 
Desa (unit) 
Kelurahan (Unit) 
2011: 8286 
Kelurahan 
2011: 69603 
Desa 
2015*: 8706 
Kelurahan 
2015*: 
73132 Desa 
 Sejak tahun 2005, perkembangan jumlah desa di 
Indonesia meningkat pesat. 
 Laju pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2005 – 
2008 yaitu sebesar 7,8% 
Sumber : Podes dan Kemendagri (diolah) 
Kementerian PPN/ 
Bappenas
PETA SEBARAN KAWASAN PERDESAAN NASIONAL TAHUN 2011 
Perdesaan Berkembang 
Perdesaan Tertinggal 
Kawasan Perkotaan (Pusat Pertumbuhan) 
WILAYAH PAPUA: 
Desa Tertinggal: 89.5% 
Desa Berkembang: 9.8% 
Desa Mandiri: 0.7% 
WILAYAH SULAWESI: 
Desa Tertinggal: 28.8% 
Desa Berkembang: 61.4% 
Desa Mandiri: 9.8% 
WILAYAH MALUKU: 
Desa Tertinggal: 64.7% 
Desa Berkembang: 32.2% 
Desa Mandiri: 3.1 % 
WILAYAH KALIMANTAN: 
Desa Tertinggal: 49.0% 
Desa Berkembang: 43.5% 
Desa Mandiri: 7.5% 
WILAYAH NUSA 
TENGGARA: 
Desa Tertinggal: 55.6% 
Desa Berkembang: 37.6% 
Desa Mandiri: 6.9% 
WILAYAH JAWA-BALI: 
Desa Tertinggal: 1.8% 
Desa Berkembang: 53.8% 
Desa Mandiri: 44.4% 
WILAYAH SUMATERA: 
Desa Tertinggal: 22.8% 
Desa Berkembang: 67.9% 
Desa Mandiri: 9.3% 
Sumber: Potensi Desa Tahun 2005 dan 2011, SP2010 (diolah) 
Catatan: jumlah desa termasuk kelurahan 
Perdesaan Mandiri 
9 
Kementerian PPN/ 
Bappenas
2 ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN PERDESAAN 
10 
10
Isu-isu Strategis Pembangunan Desa (1) Kementerian PPN/ 
• Masih tingginya angka kemiskinan 
• Berkurangnya lahan usaha untuk kemandirian pangan 
Bappenas 
Kemiskinan, pengangguran, 
dan kerentanan ekonomi 
masyarakat desa 
• Rendahnya pelayanan pendidikan dasar-menengah 
• Rendahnya pelayanan kesehatan dasar 
• Rendahnya pelayanan sanitasi dan air bersih 
Keterbatasan ketersediaan 
pelayanan umum dan 
pelayanan dasar minimum 
• Masih rendahnya keberdayaan masyarakat dalam 
partisipasi ekonomi, partisipasi publik, partisipasi 
politik 
Masih rendahnya 
keberdayaan masyarakat 
perdesaan 
• Belum tersusunnya peraturan pendukung untuk pelaksanaan 
UU Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, sehingga 
pelaksanaan UU ini belum bisa terlaksana dengan optimal 
•Belum siapnya kapasitas pemerintah desa, lembaga-lembaga 
desa, dan lembaga-lembaga kemasyarakatan 
• Belum memadainya data desa riil yang dapat digunakan 
sebagai dasar dalam menyusun perencanaan dan 
pembangunan desa sebagai amanat pelaksanaan UU No 6/ 
2014 Tentang Desa 
Belum optimalnya tata kelola 
desa dan peran kelembagaan 
desa dalam perencanaan dan 
pembangunan desa
Isu-isu Strategis Pembangunan Desa (2) Kementerian PPN/ 
• Tingginya kerusakan lingkungan akibat kegiatan 
pencemaran, pembakaran, dan sampah laut 
• Masih tingginya perambahan dan alih fungsi kawasan 
pertanian menjadi kawasan non-pertanian 
• Kerentanan perdesaan terhadap bencana dan 
perubahan iklim 
Kementerian PPN/ 
Bappenas 
Bappenas 
Belum optimalnya 
penataan ruang 
kawasan perdesaan, 
pengelolaan 
sumberdaya alam dan 
lingkungan lingkungan 
hidup 
• Masih belum optimalnya pelayanan sarana dan prasarana 
transportasi dan telekomunikasi termasuk ketersediaan 
jalan poros desa, jalan produksi, moda transportasi, serta 
jembatan penghubung antardesa dan antara desa dengan 
pusat pertumbuhan terdekat . 
• Ketersediaan dan pelayanan prasarana energi khususnya 
dalam hal pemenuhan elektrifikasi perdesaan masih 
belum optimal 
• Masih belum optimalnya penyediaan sarana dan 
prasarana pengolahan dan pemasaran dalam menunjang 
kegiatan agribisnis dan industrialisasi di perdesaan 
Keterbatasan 
ketersediaan 
infrastruktur dalam 
membuka keterisolasian 
daerah perdesaan dan 
mendorong keterkaitan 
Desa-Kota.
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERDESAAN 
DALAM RPJP 2005-2025 DAN RPJMN 2015-2019 2 
13 
13
1. Pengembangan agroindustri padat pekerja; 
2. Peningkatan akses informasi, pemasaran, lembaga 
keuangan, kesempatan kerja, dan teknologi; 
14 
TAHAPAN DAN ARAH KEBIJAKAN RPJPN 2005-2025 
(UU NO. 17 TAHUN 2005) 
MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN YANG 
LEBIH MERATA DAN BERKEADILAN 
MEWUJUDKAN BANGSA YANG BERDAYA 
SAING 
RPJMN 1 (2005-2009) RPJMN 4 (2020-2024) 
Menata kembali NKRI, 
membangun Indonesia 
yang aman dan damai, yang 
adil dan demokratis, 
dengan tingkat 
kesejahteraan yang lebih 
baik. 
RPJMN 2 (2010-2014) 
Memantapkan penataan 
kembali NKRI, 
meningkatkan kualitas 
SDM, membangun 
kemampuan iptek, 
memperkuat daya saing 
perekonomian 
RPJMN 3 (2015-2019) 
Memantapkan pembangunan 
secara menyeluruh dengan 
menekankan pembangunan 
keunggulan kompetitif 
perekonomian berbasis SDA 
yang tersedia, SDM berkualitas, 
serta kemampuan IPTEK 
Mewujudkan masyarakat 
Indonesia yang mandiri, maju, 
adil dan makmur melalui 
percepatan pembangunan di 
segala bidang dengan struktur 
ekonomi kokoh berlandaskan 
keunggulan kompetitif 
1. Peningkatan kapasitas SDM dalam pengelolaan dan 
pemanfaatan sumber daya 
2. Pengembangan social capital dan human capital; 
1. Pengembangan jaringan infrastruktur penunjang 
kegiatan produksi untuk menciptakan keterkaitan 
fisik, sosial dan ekonomi; 
1. Peningkatan keterkaitan kegiatan ekonomi di 
wilayah perkotaan dengan kegiatan ekonomi di 
wilayah perdesaan didorong secara sinergis. 
Intervensi harga dan kebijakan perdagangan pro 
pertanian; 
Ekonomi 
Perdesaan 
Sumber 
Daya 
Manusia dan 
Sosial 
Infrastruktur 
Keterkaitan 
antarwilayah 
Intervensi 
Kebijakan 
1. Peningkatan efisiensi, modernisasi, nilai tambah 
sektor primer (pertanian, kelautan dan 
pertambangan); 
1. Pengembangan pelayanan transportasi perintis di 
daerah perbatasan, terpencil, dan perdesaan 
berbasis masyarakat (community based) dan 
wilayah. 
1. Pengembangan jasa infrastruktur dan keuangan 
untuk pengembangan kegiatan perekonomian 
perdesaan; 
2. Perdagangan luar negeri yang lebih 
menguntungkan, mendukung dan mengamankan 
pengembangan perdesaan; 
3. Mengembangkan sektor keuangan untuk 
meningkatkan akses pendanan bagi keluarga 
miskin di perdesaan; 
Kementerian PPN/ 
Bappenas
Skala Prioritas RPJMN 2015-2019 
DALAM RPJPN 2005-2025 
BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL DAN OTONOMI DAERAH 
RPJMN 
(2015-2019) 
Memantapkan pem-bangunan 
secara 
menyeluruh dengan 
menekankan pem-bangunan 
keunggulan 
kompetitif 
perekonomian yang 
berbasis SDA yang 
tersedia, SDM yang 
berkualitas, serta 
kemampuan iptek 
Makin mantapnya pelembagaan nilai-nilai demokrasi dengan 
menitikberatkan pada prinsip toleransi, nondiskriminasi, dan 
kemitraan, semakin mantapnya pelaksanaan desentralisasi 
dan otonomi daerah. 
Pelaksanaan pembangunan berkelanjutan semakin mantap 
Melalui daya dukung lingkungan dan kemampuan pemulihan; untuk 
mendukung kualitas kehidupan sosial dan ekonomi secara serasi, 
dan lestari; terus membaiknya pengelolaan dan pendayagunaan 
SDA; Diimbangi upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup dan 
didukung meningkatnya kesadaran, sikap mental, dan perilaku 
masyarakat; serta semakin mantapnya kelembagaan dan kapasitas 
penataan ruang di seluruh wilayah Indonesia. 
Ketersediaan infrastruktur yang sesuai dgn rencana tata ruang 
Melalui berkembangnya jaringan infrastruktur transportasi; 
Terpenuhinya pasokan tenaga listrik yang handal dan efisien sesuai 
kebutuhan sehingga eletrifikasi rumah tangga dan elektrifikasi 
perdesaan dapat tercapai, serta terwujudnya konservasi sumber daya 
air, pengembangan sumber daya dan terpenuhinya penyediaan 
air minum untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat 
Pengembangan infrastruktur perdesaan akan terus dikembangkan, 
terutama untuk mendukung pembangunan pertanian 
15 
Kementerian PPN/ 
Bappenas
16 
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI BIDANG PEMBANGUNAN 
PERDESAAN DALAM RPJMN 2015 – 2019 
Arah Kebijakan : 
Mewujudkan kemandirian masyarakat dan mewujudkan desa-desa berkelanjutan yang memiliki 
ketahanan sosial, ekonomi, dan ekologi, melalui: 
4.Mewujudkan Desa Berkelanjutan melalui 
Penataan Ruang Perdesaan Serta 
Pemanfaatan dan Pengelolaan SDA-LH 
1. Mengurangi Kemiskinan dan 
Kerentanan Ekonomi di 
Perdesaan. 
2. Meningkatkan Ketersediaan 
Pelayanan Umum dan 
Pelayanan Dasar Minimum di 
Perdesaan. 
3. Meningkatkan Keberdayaan 
Masyarakat Perdesaan 
5. Mengembangkan Pusat Kawasan 
Transmigrasi, Kawasan 
Agropolitan dan Minapolitan, 
serta Kawasan Pariwisata 
sebagai Pusat Pertumbuhan 
Baru untuk Meningkatkan 
Keterkaitan Kota dan Desa 
6. Mewujudkan Tata Kelola Perdesaan Yang Optimal
1. Pengentasan Kemiskinan dan Penciptaan Lapangan Kerja; 
2. Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Desa; 
3. Meningkatnya keberdayaan masyarakat perdesaan; 
4. Terwujudnya tata kelola perdesaan yang optimal; 
5. Terwujudnya desa yang berkelanjutan; dan 
6. Terwujudnya keterkaitan desa-kota 
TUJUAN PENGEMBANGAN WILAYAH PERDESAAN 
Mewujudkan Desa Berkelanjutan yang Memiliki Ketahanan Sosial- 
Ekonomi dan Ekologi serta berdaya saing 
17 
PERWUJUDAN SASARAN PEMBANGUNAN PERDESAAN 
DALAM RPJMN 2015 – 2019
Perdesaan Berkelanjutan 
18 
Tahapan Perkembangan Desa 
Kementerian PPN/ PEMBANGUNAN PERDESAAN 
Bappenas 
Desa Tertinggal 
Rentan terhadap 
guncangan sosial-ekonomi 
dan 
lingkungan 
Desa Berkembang 
Secara ekonomi 
memiliki ketahanan 
dan mekanisme 
ketahanan yang 
dibangun utuk 
bertahan dari krisis 
ekonomi, sosial, dan 
lingkungan hidup 
bagi segenap warga 
desanya 
Desa Mandiri 
- Memiliki ketahanan 
sosial-ekonomi dan 
mekanisme untuk 
bertahan bagi diri sendiri 
dan masyarakat di desa 
sekitarnya 
- Mandiri dalam segala 
hal: pangan, energi, listrik, 
dst 
- Mampu menjadi 
penggerak ekonomi bagi 
daerah sekitarnya 
• Pusat 
Pertumbuhan 
Baru 
• Keterkaitan 
dengan pusat 
pertumbuhan 
yang ada 
Perkembangan Desa Secara Sosial, 
Ekonomi dan Ekologi
SISTEM 
PERLINDUNGAN 
SOSIAL YANG 
KOMPREHENSIF 
PENINGKATAN 
PELAYANAN 
DASAR 
PENGEMBANGAN 
PENGHIDUPAN 
BERKELANJUTAN 
Jaminan Sosial 
Bantuan Sosial 
Asuransi Sukarela 
Infrastruktur dan Sarana 
Pelayanan Publik 
Perluasan Jangkauan Pelayanan 
Publik untuk Penduduk Miskin 
dan Rentan 
Pengembangan Sustainable 
Livelihood 
Kementerian PPN/ 
Bappenas 
STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PEMBANGUNAN 
PERDESAAN PASCA UU DESA 
STRATEGI PEMBANGUNAN 
PERDESAAN UNTUK PENURUNAN 
TINGKAT KEMISKINAN 
1. Mengurangi kemiskinan dan 
kerentanan ekonomi di 
perdesaan. 
2. Meningkatkan ketersediaan 
pelayanan umum dan 
pelayanan dasar minimum di 
perdesaan. 
3. Meningkatkan keberdayaan 
masyarakat perdesaan 
STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN 
UNTUK KANTONG-KANTONG KEMISKINAN
STRATEGI PEMBANGUNAN PERDESAAN 2015-2019 (1/2) 
20 
Kementerian PPN/ 
Bappenas 
Mengurangi Kemiskinan dan Kerentanan Ekonomi di Perdesaan 
• Mendorong masyarakat desa untuk mengembangkan perekonomian berbasis potensi wilayah, baik 
potensi sumber daya alam, maupun potensi sosial-budaya melalui pendampingan berkelanjutan 
• Meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat perdesaan melalui fasilitasi dan pembinaan dalam 
pengembangan ekonomi perdesaan, bantuan permodalan/kredit, jaminan sosial, dan kesempatan 
berusaha. 
Meningkatkan Ketersediaan Pelayanan Umum dan Pelayanan Dasar 
Minimum di Perdesaan 
•Optimalisasi penetapan Standar Pelayanan Minimum (SPM) di Desa 
• Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana dasar dalam menunjang kehidupan sosial-ekonomi 
masyarakat perdesaan 
• Meningkatkan ketersediaan pelayanan umum, pelayanan dasar minimum, peningkatan akses dan 
ketersediaan sarana prasarana transportasi, perumahan, air minum, sanitasi (air limbah, 
persampahan, dan drainase lingkungan), listrik, energi, komunikasi, jalan dan irigasi di perdesaan. 
Meningkatkan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan 
• Meningkatkan fasilitasi keberdayaan masyarakat perdesaan dan perlindungan masyarakat adat, 
termasuk peraturan perundangan tentang tanah adat/ulayat, meningkatnya taraf pendidikan, dan 
status kesehatan. 
• Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui redistribusi tanah, sekaligus pemberdayaan 
masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mengelola dan memanfaatkan tanah dan SDA bagi 
kesejahteraan hidup.
21 
STRATEGI PEMBANGUNAN PERDESAAN 2015-2019 (2/2) 
Kementerian PPN/ 
Bappenas 
Mewujudkan Tata Kelola Perdesaan Yang Optimal 
• Mempersiapkan peraturan pendukung yang lebih operasional untuk pelaksanaan UU No 6/2014 tentang Desa. 
• Memfasilitasi peningkatan kapasitas pemerintah desa dalam pengelolaan pemerintahan desa, pelaporan dan akuntabilitas 
terkait kewenangan dalam pengelolaan keuangan dan aset desa. 
• Memfasilitasi peningkatan kapasitas Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan lembaga lembaga lainnya di tingkat desa 
untuk meningkatkan kinerja kelembagaan di tingkat desa, partisipasi, dan pemberdayaan masyarakat. 
• Mengumpulkan dan mengkompilasikan data dan informasi desa yang dapat digunakan sebagai dasar dalam menyusun 
perencanaan dan pembangunan desa. 
Mewujudkan Desa Berkelanjutan melalui Penataan Ruang Perdesaan serta Pemanfaatan 
dan Pengelolaan SDA-LH 
• Pengendalian penataan ruang melalui fasilitasi dalam penyusunan RDTR dan penataan ruang perdesaan, monitoring dan 
law enforcement terhadap lahan pertanian berkelanjutan 
• Menekan laju alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian dengan menetapkan lahan pertanian pangan berkelanjutan 
(LP2B) dalam RTRW 
• Memfasilitasi peningkatan kesadaran pemerintah dan masyarakat dalam peningkatan kemandirian pangan serta 
pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang seimbang, berkelanjutan, dan berwawasan 
mitigasi bencana. 
Mengembangkan Pusat Kawasan Transmigrasi, Kawasan Agropolitan dan Minapolitan, 
serta Kawasan Pariwisata sebagai Pusat Pertumbuhan Baru untuk Meningkatkan 
Keterkaitan Kota dan Desa 
• Mewujudkan industri pengolahan hasil pertanian secara luas yang berbasis koperasi dan usaha kecil dan menengah 
• Meningkatkan akses terhadap modal usaha, pemasaran, teknologi, dan informasi, 
• Menerapkan teknologi dan inovasi di tingkat lokal untuk meningkatkan nilai tambah, 
• Meningkatkan kelembagaan dan tata kelola ekonomi daerah 
• Mengembangkan kerjasama antar daerah dan kerjasama pemerintah-swasta.
PERKOTAAN KETERKAITAN KOTA - DESA PERDESAAN 
Arah Kebijakan: 
Mewujudkan keterkaitan hulu di 
perdesaan dan hilir di perkotaan, 
melalui: 
1. Mewujudkan industri 
pengolahan dari potensi 
produksi perdesaan. 
2. Mengembangkan pusat-pusat 
kawasan agropolitan, 
minapolitan, transmigrasi, 
pariwisata, dan klaster industri, 
untuk menjadi pusat 
pengolahan hasil pertanian dan 
jasa. 
3. Meningkatkan akses 
infrastruktur desa dan pusat-pusat 
pertumbuhan. 
4. Meningkatkan kelembagaan 
dan tata kelola ekonomi daerah 
5. Mengembangkan kerjasama 
antar daerah dan kerjasama 
pemerintah-swasta 
6. Menerapkan teknologi dan 
inovasi di tingkat lokal untuk 
meningkatkan nilai tambah 
Arah Kebijakan : 
Mewujudkan Kota Berkelanjutan 
yang Berdaya saing, melalui: 
1. Mewujudkan peran kota dalam 
sistem perkotaan nasional: 
a. Mewujudkan KSN perkotaan 
sebagai Pusat Kegiatan 
Nasional/Global; 
b. Mempercepat peran kota 
sedang sebagai PKN atau PKW 
untuk mewujudkannya 
sebagai penyangga urbanisasi. 
2. Mempercepat pembangunan 
sarana dan prasarana pelayanan 
perkotaan (SPP) khususnya kota 
sedang dan kota kecil; 
3. Mewujudkan kota hijau yang 
berketahanan iklim dan bencana; 
mewujudkan kota layak huni 
yang aman dan nyaman; 
mewujudkan kota cerdas yang 
berdaya saing; 
4. Meningkatkan kapasitas aparatur 
kelembagaan, dan partisipasi 
masyarakat dalam pengelolaan 
kota, , mengembangkan regulasi 
dan pembiayaan perkotaan. 
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 
PEMBANGUNAN PERKOTAAN-PERDESAAN 
Arah Kebijakan : 
Mewujudkan kemandirian 
masyarakat dan mewujudkan desa-desa 
berkelanjutan yang memiliki 
ketahanan sosial, ekonomi, dan 
ekologi sesuai amanat UU 
No.6/2014: 
1. Mengurangi Kemiskinan dan 
22 
kerentanan ekonomi desa 
2. Meningkatkan ketersediaan 
pelayanan umum dan pelayanan 
dasar minimum 
3. Meningkatkan keberdayaan 
masyarakat perdesaan 
4. Mewujudkan tata kelola 
perdesaan dan yang optimal. 
5. Mewujudkan desa berkelanjutan 
melalui penataan ruang 
perdesaan serta pemanfaatan 
dan pengelolaan SDA-LH. 
6. Mengembangkan Pusat Kawasan 
Transmigrasi, Kawasan 
Agropolitan dan Minapolitan, 
serta Kawasan Pariwisata 
sebagai Pusat Pertumbuhan Baru 
untuk Meningkatkan Keterkaitan 
Kota dan Desa 
Kementerian PPN/ 
Bappenas
PENDAMPINGAN DALAM UU DESA DAN PP NO.43 
TAHUN 2014 3 
23 
23
Pemberdayaan Masyarakat Desa 
Kementerian PPN/ 
Bappenas 
• Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya 
mengembangkan kemandirian dan 
kesejahteraan masyarakat dengan 
meningkatkan pengetahuan, sikap, 
keterampilan, perilaku, kemampuan, 
kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya 
melalui penetapan kebijakan, program, 
kegiatan, dan pendampingan yang sesuai 
dengan esensi masalah dan prioritas 
kebutuhan masyarakat Desa
PENDAMPINGAN 
UU 6/2014 tentang Desa 
Kementerian PPN/ 
Bappenas 
• Pendamping Teknis  BUMDesa (ps 90) Yang 
dimaksud dengan “pendampingan” adalah 
termasuk penyediaan sumber daya manusia 
pendamping dan manajemen 
• Pendamping Pemberdayaan Masyarakat Desa 
 perencanaan, pelaksanaan, dan 
pemantauan Pembangunan Desa dan 
Kawasan Perdesaan (ps 112 ayat 4) 
• Pendamping  Upaya Percepatan 
Pembangunan Desa (ps 114 e)
Pendampingan Secara Berkelanjutan 
Kementerian PPN/ 
Bappenas 
Siapa yang mendampingi Desa? (Ps 112 UU 6/2014) 
• Pemerintah, 
• Pemerintah Daerah Provinsi, dan 
• Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota 
Pemerintah & pemda provinsi, kab/kota, dan Pemerintah Desa melakukan upaya 
pemberdayaan masyarakat Desa dengan (i) melakukan pendampingan masyarakat 
Desa yang berkelanjutan (ps 127 PP 43/2014); 
Pendampingan secara berjenjang sesuai dengan kebutuhan (ps 128 PP 43/2014) 
 Pendampingan secara teknis dilaksanakan oleh satker perangkat kab/Kota dan 
dapat dibantu oleh tenaga pendamping profesional, kader pemberdayaan 
masyarakat Desa, dan/atau pihak ketiga. 
 Camat atau sebutan lain melakukan koordinasi pendampingan masyarakat Desa 
di wilayahnya
Tenaga Pendamping Profesional 
• Tenaga pendamping profesional terdiri atas (ps 129 PP 
43/2014): 
a. pendamping Desa yang bertugas mendampingi Desa 
dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa, kerja sama 
Desa, pengembangan BUM Desa, dan pembangunan yang 
berskala lokal Desa; 
b. pendamping teknis yang bertugas mendampingi Desa 
dalam pelaksanaan program dan kegiatan sektoral; 
c. tenaga ahli pemberdayaan masyarakat yang bertugas 
meningkatkan kapasitas tenaga pendamping dalam rangka 
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan 
pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, 
dan pemberdayaan masyarakat Desa. 
Kementerian PPN/ 
Bappenas
Kompetensi & Kualifikasi Tenaga Pendamping 
Kementerian PPN/ 
Bappenas 
• Pendamping Profesional harus memiliki sertifikasi 
kompetensi dan kualifikasi pendampingan di bidang 
ekonomi, sosial, budaya, dan/atau teknik  
rekruitmen melalui perjanjian kerja sesuai dg 
peraturan 
• Kader pemberdayaan masyarakat Desa berasal dari 
unsur masyarakat yang dipilih oleh Desa untuk 
menumbuhkan dan mengembangkan serta 
menggerakkan prakarsa, partisipasi, dan swadaya 
gotong royong  rekruitmen melalui mekanisme 
musyawarah Desa untuk ditetapkan dengan surat 
keputusan kepala Desa
Bagaimana Pendampingan Dilaksanakan? 
Masyarakat Desa berhak: 
– meminta dan mendapatkan informasi dari Pemerintah Desa 
– Mengawasi kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan 
Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan 
masyarakat Desa; 
– memperoleh pelayanan yang sama dan adil; 
– menyampaikan aspirasi, saran, dan pendapat lisan atau tertulis secara 
bertanggung jawab (Ps 68 UU Desa) 
– memberikan masukan terhadap Rancangan Peraturan Desa (Ps 69 UU Desa) 
– mendapatkan informasi mengenai rencana dan pelaksanaan Pembangunan 
Desa 
– melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan Pembangunan Desa (Ps 82 
UU Desa) 
29 
Kementerian PPN/ 
Bappenas 
 menekankan pada pemenuhan hak masyarakat
SOSIALISASI, PELATIHAN, DAN PENDAMPINGAN 
DALAM PERSIAPAN PELAKSANAAN UU DESA 
30 
4
Sosialisasi UU Desa, PP No.43/2014, PP No.60/2014, Pedoman, 
Juklak, dan Juknis Kementerian PPN/ 
Bappenas 
2014 : Sosialisasi sampai tingkat Desa 2015: Pelatihan dan Pendampingan 
Level 
Substansi/ 
Materi 
Media Sosialisasi 
Pusat 
(K/L) 
Dana Desa, 
Pengalokasian 
Keuangan 
Desa, 
Rapat Koordinasi, 
Seminar/public 
lecture 
Provinsi 
dan 
Kab/Kota 
Pengelolaan 
dan penyaluran 
dana desa 
Rapat Koordinasi, 
Seminar/public 
lecture, media 
elektronik 
Kecamata 
n dan 
Desa 
Penggunaan 
dan pelaporan 
dana desa 
Pendampingan oleh 
Fasilitator/Kader, 
Diskusi, Brosur, 
Poster, Papan, 
Media Elektronik 
Level Substansi/ Materi 
Media 
Sosialisasi 
Pusat (K/L) • Pengalokasian dan Monev 
DD dalam APBN, 
• Monev pelaksanaan program 
sektoral masuk desa 
Rapat 
Koordinasi, 
Seminar/publ 
ic lecture 
Provinsi dan 
Kab/Kota 
• Pengalokasian dan Monev 
DD dalam RKUD, monev 
bantuan keuangan Prov, dan 
ADD 
• Monev pelaksanaan 
program sektoral masuk 
desa 
• Monev pelaksanaan kegiatan 
pemb.kaw perdesaan. 
• Koordinasi dan pembekalan 
pendamping tk Kab/kota 
Rapat 
Koordinasi, 
Seminar/publ 
ic lecture, 
media 
elektronik 
Kecamatan 
dan Desa 
Pengalokasian DD dalam 
rekening kas desa, Tata kelola 
pemerintahan desa, 
inventarisasi potensi desa, 
penyusunan peraturan desa, 
RPJM Desa, RKP Desa 
Pendampinga 
n oleh 
Fasilitator/Ka 
der, Diskusi, 
Brosur, Poster, 
Papan, Media 
Elektronik
Pelatihan dan pendampingan 2015 
Program Substansi/ Materi 
Anggaran 2015 
(RKA K/L) 
Kementerian PPN/ 
Bappenas 
Kementerian Dalam Negeri 
- PNPM 
- Balai PMD 
- Kapasitas dan Pelatihan masyarakat 
-Pelatihan Fasilitator 
-Pelatihan KaDes, Kader, Masy 
-Penyusunan Pedoman/Modul untuk 
pelatihan masyarakat desa 
- PHLN 
- APBN 
- APBN 
K/L teknis 
- Kemenparekraf(PNPM Pariwisata) 
- ….. 
- Pelatihan Fasilitator PNPM Pariwisata - APBN/PHLN 
Program Substansi/ Materi 
Anggaran 2015 
(RKA K/L) 
Kementerian dalam 
negeri (PNPM dan 
Program reguler 
Ditjen PMD) 
• Pendampingan dalam potensi desa, penyusunan peraturan desa, 
RPJM Desa, RKP Desa 
• Pendampingan dalam Evaluasi RPJMDes 
• Pendampingan dalam peningkatan kapasitas SDM Desa 
• Pendampingan dalam Fasilitasi pembentukan KPMD 
• Pendampingan dalam Fasilitasi pembuatan laporan penggunaan 
dana desa serta hasil pemb Desa dan kaw perdesaan 
APBN/PHLN 
K/L teknis Pendampingan dalam penyusunan Juklak/Juknis dari segi fisik dan 
pendanaan 
APBN/PHLN 
Pelatihan 
Pendampingan
ROAD MAP PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PEMERINTAHAN DESA, KELEMBAGAAN, DAN MASYARAKAT DESA 
4. Pelatihan, Penguatan dan Pendampingan Pemerintah Desa danMasyarakat Desa 
Kementerian PPN/ 
2014 2017 
(A) PELATIHAN PENDAMPING (TOT), KESAMAAN PEMAHAMAN, SERTIFIKASI 
• FASILITATOR PELATIHAN PNPM(+ 14.300 fasilitator) 
NASIONAL/ PROV 
•Fasilitator Kabupaten (Faskab) 
•Fasilitator Kecamatan (+ 10.000 orang): Fasilitator 
Pemberdayaan dan Fasilitator Teknis 
•PJOK (Penanggung jawab Operasional 
Kegiatan):Kasi PMD tingkat Kecamatan sejumlah + 
5.300 orang 
PELATIHAN 
REGIONAL/BALAI 
(Kabupaten) 
•Kader Desa dengan jumlah rata-rata 5-10 orang/desa 
(total + 364.720 s.d 729.440 orang) 
PELATIHAN DAN 
PENDAMPINGAN 
(Kecamatan dan Desa) 
SERTIFIKASI 
PENDAMPING 
FASILITATOR DI 
KECAMATAN 
KRITERIA KADER DESA 
2015 2019 
(B) PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN 
APARAT DESA 
•Perencanaan 
•Pembangunan 
•Pengelolaan keuangan desa 
•Pengelolaan aset desa 
•Penyusunan Peraturan Desa 
KELEMBAGAAN MASYARAKAT DESA 
•Pengendalian 
•Pengawasan 
•Manajemen pembangunan desa 
MASYARAKAT DESA 
•Partisipasi dalam perencanaan 
•Musyawarah desa 
•Pembangunan desa 
Bappenas
SINERGI PEMBANGUNAN PERDESAAN 
34 
5
35 
Isu Strategis, Kebijakan dan Kegiatan Prioritas 
dan Peta Peran Ditjen PMD dan K/L lain 
Isu Strategis Kebijakan & strategi 
Kemiskinan, pengangguran, 
dan kerentanan ekonomi 
masyarakat desa 
Keterbatasan ketersediaan 
pelayanan umum dan 
pelayanan dasar minimum 
Masih rendahnya 
keberdayaan masyarakat 
perdesaan 
Belum optimalnya tata 
kelola desa dan peran 
kelembagaan desa dalam 
perencanaan dan 
pembangunan desa 
Belum optimalnya penataan 
ruang kawasan perdesaan, 
pengelolaan sumberdaya 
alam dan lingkungan 
lingkungan hidup 
Keterbatasan ketersediaan 
infrastruktur dalam 
membuka keterisolasian 
daerah perdesaan dan 
mendorong keterkaitan 
Desa-Kota. 
Mengurangi kemiskinan 
dan kerentanan ekonomi 
di perdesaan 
Meningkatkan 
ketersediaan pelayanan 
umum dan pelayanan 
dasar minimum di 
perdesaan 
Meningkatkan 
keberdayaan masyarakat 
perdesaan 
Mewujudkan tata kelola 
perdesaan yang optimal 
Mewujudkan desa 
berkelanjutan melalui 
penataan ruang 
perdesaan serta 
pemanfaatan dan 
pengelolaan SDA-LH 
Mengembangkan potensi 
ekonomi lokal dan 
meningkatkan 
keterkaitan desa-kota 
Kegiatan Prioritas 
Fasilitasi Pemberdayaan dan Kualitas 
SDM Masyarakat Desa, 
Fasilitasi Pemberdayaan Adat dan Sosial 
Budaya Masyarakat 
Pemenuhan SPM perdesaan: 
Penyusunan dan Fasilitasi: 
1.Penyusunan indeks Pembangunan 
Desa 
2.Sinkronisasi SPM di perdesaan 
Penyiapan NSPM, Pelatihan dan 
pendampingan masyarakat dalam 
perencanaan dan pembangunan desa 
Penyiapan NSPM dan pembinaan aparat 
dan pendamping 
Fasilitasi Pengelolaan Penataan Ruang 
dan Lahan Desa, rehabiltasi dan 
penghijauan lahan kritis, dan adaptasi 
bencana. 
Peningkatan Kapasitas Pemerintahan 
Desa dan Kelurahan , melalui 
penyusunan PP dan Fasilitasi : 
1. Penguatan aparatur Pemdes 
2. Penguatan kelembagaan Pemdes 
Fasilitasi dan monitoring perkembangan 
pembangunan desa 
Pelaku 
Ditjen PMD : 
Dit.UEM 
Dit. Sosbud 
- K/L Sektoral : 
Perhubungan, PU 
ESDM, Pendidikan, 
Kesehatan, Kominfo 
- Ditjen PMD : Setditjen 
Ditjen PMD : 
Balai 
Dit. KPM 
Ditjen PMD : 
Dit,. Pemdes 
Dit KPM 
Balai 
- K/L Sektoral : PU, 
LH, BNPB 
- Ditjen PMD : Dit. 
KPM, Dit. SDA-TTG 
Kementerian PPN/ 
Bappenas 
- K/L Sektoral : 
Perhubungan, PU 
ESDM, Pendidikan, 
Kesehatan, Kominfo 
- Ditjen PMD : Setditjen
Sinergi Pembangunan Perdesaan 
Kementerian PPN/ 
Bappenas 
Identifikasi program dan kegiatan K/L berskala Desa 
1. Kebutuhan Desa 
a) Akses kepada infrastruktur 
pelayanan dasar pendidikan, 
kesehatan, perumahan, air bersih, 
sanitasi dan infrastruktur energi 
(sesuai dengan kondisi geografis 
tertentu), serta bantuan stimulant 
bidang sosial 
b) Akses kepada modal, infrastruktur 
dan pelayanan pemasaran, 
pertanian, perikanan, hutan 
produksi skala desa, transportasi 
jaringan irigasi skala desa, waduk 
dan embung. 
c) Peningkatan kapasitas aparat dan 
masyarakat desa 
2. Kebutuhan Kawasan Perdesaan 
a) Konektivitas antardesa dan ke pusat 
pertumbuhan 
b) Akses ke pusat pengolahan primer, 
sekunder, dan tersier, akses ke pusat 
pemasaran dan lembaga keuangan 
c) Infrastruktur transportasi, 
telekomunikasi, perumahan, air bersih 
dan sanitasi (sesuai dengan kondisi 
geografis seragam) 
d) Sarana pengairan primer dan sekunder 
perdesaan 
e) Pentaraan ruang perdesaan, 
perlindungan lahan pangan 
berkelanjutan, konservasi, pemanfaatan 
dan pengemolaan SDA-LH.
Kriteria Kegiatan K/L sebagai Sinergi Pembangunan Perdesaan 
Kementerian PPN/ 
Bappenas 
1. Kegiatan memiliki karakteristik tertentu terkait dengan pusat dan daerah. 
Sebagai contoh: 
a)Pembangunan pasar. Pada dasarnya pembangunan pasar adalah 
kewenangan daerah namun khusus untuk pasar yang memiliki 
karakteristik percontohan dapat dikecualikan menjadi kewenangan pusat 
b)Program-program Sustainable Livelihood daerah pilot 
2. Prioritas Nasional : Kegiatan yang dialihkan tetap memperhatikan 
pencapaian prioritas nasional. Hal ini terkait dengan : 
a) Kriteria penentuan besaran alokasi pada desa (memperhatikan prioritas 
nasional seperti kantung kemiskinan) 
b) Kriteria pilihan menu kegiatan
HASIL PENYISIRAN PROGRAM BERDASARKAN KRITERIA 
Program/Kegiatan 
K/L Penanggung Jawab 
Kebutuhan Desa (Dana Desa) Kebutuhan Kawasan Perdesaan 
Program Pemberdayaan Masy dan Desa Program Pemberdayaan Masy dan 
Desa 
Kementeriandagri 
Program terkait Kesehatan - Kementerian Kesehatan 
Program Pembinaan dan Pengembangan 
Infrastruktur Permukiman 
Program Pembinaan dan 
Pengembangan Infrastruktur 
Permukiman 
Kementerian PU 
Program terkait Pendidikan Program terkait Pendidikan Kementerian Pendidikan 
- Program Pengelolaan Pertanahan 
Nasional 
BPN 
- Program P2Kt dan Program P2MKT Kemenakertrans 
Penyediaan Sarpras Pertanian - Kementerian Pertanian 
Program Perlindungan Jaminan Sosial dan 
- Kementerian Sosial 
Program Pemberdayaan Sosial 
Program Percepatan Pembangunan 
daerah Tertinggal 
- KPDT 
- Program terkait Ketenagalistrikan, 
Energi, dan Telekomunikasi 
Kementerian ESDM dan 
KemenkomInfo 
Program terkait Modal, dan Pemasaran Kementerian KUKM, 
Kemendag 
Kementerian PPN/ 
Bappenas
TERIMA KASIH 
39

More Related Content

What's hot

Pendamping Desa Konperensi Pers 16 Feberuasi 2021
Pendamping Desa Konperensi Pers 16 Feberuasi 2021Pendamping Desa Konperensi Pers 16 Feberuasi 2021
Pendamping Desa Konperensi Pers 16 Feberuasi 2021TV Desa
 
Kamus Kebijakan Pembangunan Desa PDT dan Transmigrasi 2020
Kamus Kebijakan Pembangunan Desa PDT dan Transmigrasi 2020Kamus Kebijakan Pembangunan Desa PDT dan Transmigrasi 2020
Kamus Kebijakan Pembangunan Desa PDT dan Transmigrasi 2020Akademi Desa 4.0
 
3. materi bappeda provinsi jawa tengah
3. materi bappeda provinsi jawa tengah3. materi bappeda provinsi jawa tengah
3. materi bappeda provinsi jawa tengahDinaSepti2
 
Evaluasi Perbaikan Kinerja Pendamping - Nadi
Evaluasi Perbaikan Kinerja Pendamping - NadiEvaluasi Perbaikan Kinerja Pendamping - Nadi
Evaluasi Perbaikan Kinerja Pendamping - NadiTV Desa
 
Paparan harmonisasi kebijakan peningkatan kesra
Paparan harmonisasi kebijakan peningkatan kesraPaparan harmonisasi kebijakan peningkatan kesra
Paparan harmonisasi kebijakan peningkatan kesraGedhe Foundation
 
Pidato selamatan Desa 2021
Pidato selamatan  Desa 2021Pidato selamatan  Desa 2021
Pidato selamatan Desa 2021TV Desa
 
Kebijakan Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan Pengembangan Ekonomi Lokal Mela...
Kebijakan Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan Pengembangan Ekonomi Lokal Mela...Kebijakan Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan Pengembangan Ekonomi Lokal Mela...
Kebijakan Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan Pengembangan Ekonomi Lokal Mela...KPDT
 
Paparan musrenbang wonogiri 2016
Paparan  musrenbang wonogiri 2016Paparan  musrenbang wonogiri 2016
Paparan musrenbang wonogiri 201693220872
 
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenasMateri paparan musrenbang dari narasumber bappenas
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenasDeki Zulkarnain
 
Bahan presentasi musrenbang kab aceh tenggara
Bahan presentasi  musrenbang kab aceh tenggaraBahan presentasi  musrenbang kab aceh tenggara
Bahan presentasi musrenbang kab aceh tenggaraanto7
 
Paparan menteri ppn musrenbang prov aceh
Paparan menteri ppn musrenbang prov acehPaparan menteri ppn musrenbang prov aceh
Paparan menteri ppn musrenbang prov acehDadang Solihin
 
Bahan rakornas desa kemendagri 29 juli 2015
Bahan rakornas desa kemendagri 29 juli 2015 Bahan rakornas desa kemendagri 29 juli 2015
Bahan rakornas desa kemendagri 29 juli 2015 Rooy John
 
Materi Ngopi bersama PSM Eps.26 - Sinergi dalam Implementasi Prioritas Penggu...
Materi Ngopi bersama PSM Eps.26 - Sinergi dalam Implementasi Prioritas Penggu...Materi Ngopi bersama PSM Eps.26 - Sinergi dalam Implementasi Prioritas Penggu...
Materi Ngopi bersama PSM Eps.26 - Sinergi dalam Implementasi Prioritas Penggu...Akademi Desa 4.0
 
Refleksi 5 (Lima) Tahun Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jambi
Refleksi 5 (Lima) Tahun Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi JambiRefleksi 5 (Lima) Tahun Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jambi
Refleksi 5 (Lima) Tahun Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi JambiS. Pandu Hartadita
 
Bahan Musrenbang Kecamatan Di Kota Depok
Bahan Musrenbang Kecamatan Di Kota DepokBahan Musrenbang Kecamatan Di Kota Depok
Bahan Musrenbang Kecamatan Di Kota Depokifa09
 
ketahanan Desa Menghadapi covid 19
ketahanan Desa Menghadapi covid 19ketahanan Desa Menghadapi covid 19
ketahanan Desa Menghadapi covid 19TV Desa
 
Masa Desa Pembinaan dan Pengawasan Desa | Kades Iwan 15
Masa Desa Pembinaan dan Pengawasan Desa | Kades Iwan 15 Masa Desa Pembinaan dan Pengawasan Desa | Kades Iwan 15
Masa Desa Pembinaan dan Pengawasan Desa | Kades Iwan 15 TV Desa
 
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok 2014
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok  2014Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok  2014
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok 2014Anton Setiadi
 
Advokasi Panjang dan Berliku Beras ASN Manokwari
Advokasi Panjang dan Berliku Beras ASN ManokwariAdvokasi Panjang dan Berliku Beras ASN Manokwari
Advokasi Panjang dan Berliku Beras ASN ManokwariTV Desa
 
Slide PPT - Konpers permendesa 11 2020
Slide PPT - Konpers permendesa 11 2020Slide PPT - Konpers permendesa 11 2020
Slide PPT - Konpers permendesa 11 2020Akademi Desa 4.0
 

What's hot (20)

Pendamping Desa Konperensi Pers 16 Feberuasi 2021
Pendamping Desa Konperensi Pers 16 Feberuasi 2021Pendamping Desa Konperensi Pers 16 Feberuasi 2021
Pendamping Desa Konperensi Pers 16 Feberuasi 2021
 
Kamus Kebijakan Pembangunan Desa PDT dan Transmigrasi 2020
Kamus Kebijakan Pembangunan Desa PDT dan Transmigrasi 2020Kamus Kebijakan Pembangunan Desa PDT dan Transmigrasi 2020
Kamus Kebijakan Pembangunan Desa PDT dan Transmigrasi 2020
 
3. materi bappeda provinsi jawa tengah
3. materi bappeda provinsi jawa tengah3. materi bappeda provinsi jawa tengah
3. materi bappeda provinsi jawa tengah
 
Evaluasi Perbaikan Kinerja Pendamping - Nadi
Evaluasi Perbaikan Kinerja Pendamping - NadiEvaluasi Perbaikan Kinerja Pendamping - Nadi
Evaluasi Perbaikan Kinerja Pendamping - Nadi
 
Paparan harmonisasi kebijakan peningkatan kesra
Paparan harmonisasi kebijakan peningkatan kesraPaparan harmonisasi kebijakan peningkatan kesra
Paparan harmonisasi kebijakan peningkatan kesra
 
Pidato selamatan Desa 2021
Pidato selamatan  Desa 2021Pidato selamatan  Desa 2021
Pidato selamatan Desa 2021
 
Kebijakan Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan Pengembangan Ekonomi Lokal Mela...
Kebijakan Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan Pengembangan Ekonomi Lokal Mela...Kebijakan Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan Pengembangan Ekonomi Lokal Mela...
Kebijakan Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan Pengembangan Ekonomi Lokal Mela...
 
Paparan musrenbang wonogiri 2016
Paparan  musrenbang wonogiri 2016Paparan  musrenbang wonogiri 2016
Paparan musrenbang wonogiri 2016
 
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenasMateri paparan musrenbang dari narasumber bappenas
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas
 
Bahan presentasi musrenbang kab aceh tenggara
Bahan presentasi  musrenbang kab aceh tenggaraBahan presentasi  musrenbang kab aceh tenggara
Bahan presentasi musrenbang kab aceh tenggara
 
Paparan menteri ppn musrenbang prov aceh
Paparan menteri ppn musrenbang prov acehPaparan menteri ppn musrenbang prov aceh
Paparan menteri ppn musrenbang prov aceh
 
Bahan rakornas desa kemendagri 29 juli 2015
Bahan rakornas desa kemendagri 29 juli 2015 Bahan rakornas desa kemendagri 29 juli 2015
Bahan rakornas desa kemendagri 29 juli 2015
 
Materi Ngopi bersama PSM Eps.26 - Sinergi dalam Implementasi Prioritas Penggu...
Materi Ngopi bersama PSM Eps.26 - Sinergi dalam Implementasi Prioritas Penggu...Materi Ngopi bersama PSM Eps.26 - Sinergi dalam Implementasi Prioritas Penggu...
Materi Ngopi bersama PSM Eps.26 - Sinergi dalam Implementasi Prioritas Penggu...
 
Refleksi 5 (Lima) Tahun Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jambi
Refleksi 5 (Lima) Tahun Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi JambiRefleksi 5 (Lima) Tahun Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jambi
Refleksi 5 (Lima) Tahun Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jambi
 
Bahan Musrenbang Kecamatan Di Kota Depok
Bahan Musrenbang Kecamatan Di Kota DepokBahan Musrenbang Kecamatan Di Kota Depok
Bahan Musrenbang Kecamatan Di Kota Depok
 
ketahanan Desa Menghadapi covid 19
ketahanan Desa Menghadapi covid 19ketahanan Desa Menghadapi covid 19
ketahanan Desa Menghadapi covid 19
 
Masa Desa Pembinaan dan Pengawasan Desa | Kades Iwan 15
Masa Desa Pembinaan dan Pengawasan Desa | Kades Iwan 15 Masa Desa Pembinaan dan Pengawasan Desa | Kades Iwan 15
Masa Desa Pembinaan dan Pengawasan Desa | Kades Iwan 15
 
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok 2014
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok  2014Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok  2014
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok 2014
 
Advokasi Panjang dan Berliku Beras ASN Manokwari
Advokasi Panjang dan Berliku Beras ASN ManokwariAdvokasi Panjang dan Berliku Beras ASN Manokwari
Advokasi Panjang dan Berliku Beras ASN Manokwari
 
Slide PPT - Konpers permendesa 11 2020
Slide PPT - Konpers permendesa 11 2020Slide PPT - Konpers permendesa 11 2020
Slide PPT - Konpers permendesa 11 2020
 

Viewers also liked

Bantul Menuju Pemerintahan Desa Berbasis Elektronik (e-DESA)
Bantul Menuju Pemerintahan Desa Berbasis Elektronik (e-DESA) Bantul Menuju Pemerintahan Desa Berbasis Elektronik (e-DESA)
Bantul Menuju Pemerintahan Desa Berbasis Elektronik (e-DESA) fasilitatorsid
 
Kisah web desa berbasis sistem informasi desa
Kisah web desa berbasis sistem informasi desa Kisah web desa berbasis sistem informasi desa
Kisah web desa berbasis sistem informasi desa fasilitatorsid
 
Presentasi Sosialisasi perpres 70 tahun 2012
Presentasi Sosialisasi perpres 70 tahun 2012Presentasi Sosialisasi perpres 70 tahun 2012
Presentasi Sosialisasi perpres 70 tahun 2012Khalid Mustafa
 
Dasar hukum agraria
Dasar hukum agrariaDasar hukum agraria
Dasar hukum agrariayoko14
 
Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro
Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan MikroSosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro
Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikrorisaraihan
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)Leks&Co
 
Sosialisasi peraturan perusahaan
Sosialisasi peraturan perusahaanSosialisasi peraturan perusahaan
Sosialisasi peraturan perusahaanGuntur Santosa
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)Leks&Co
 
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI)
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI)Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI)
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI)Oswar Mungkasa
 
Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
Perjanjian Pengikatan Jual Beli TanahPerjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
Perjanjian Pengikatan Jual Beli TanahLeks&Co
 
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanDasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanLeks&Co
 
Tata kelola sumber daya desa lewat e gov desa
Tata kelola sumber daya desa lewat e gov desaTata kelola sumber daya desa lewat e gov desa
Tata kelola sumber daya desa lewat e gov desaMaman Darmawan
 
Modul Managemen Asset Desa
Modul Managemen Asset DesaModul Managemen Asset Desa
Modul Managemen Asset DesaMustika Aji
 
Alternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaAlternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaLeks&Co
 
Paparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi BirokrasiPaparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi BirokrasiAshep Ramdhan
 
Slide presentasi PPh pasal 21
Slide presentasi PPh pasal 21Slide presentasi PPh pasal 21
Slide presentasi PPh pasal 21alarif-aholic
 

Viewers also liked (17)

Bantul Menuju Pemerintahan Desa Berbasis Elektronik (e-DESA)
Bantul Menuju Pemerintahan Desa Berbasis Elektronik (e-DESA) Bantul Menuju Pemerintahan Desa Berbasis Elektronik (e-DESA)
Bantul Menuju Pemerintahan Desa Berbasis Elektronik (e-DESA)
 
Kisah web desa berbasis sistem informasi desa
Kisah web desa berbasis sistem informasi desa Kisah web desa berbasis sistem informasi desa
Kisah web desa berbasis sistem informasi desa
 
Presentasi Sosialisasi perpres 70 tahun 2012
Presentasi Sosialisasi perpres 70 tahun 2012Presentasi Sosialisasi perpres 70 tahun 2012
Presentasi Sosialisasi perpres 70 tahun 2012
 
Dasar hukum agraria
Dasar hukum agrariaDasar hukum agraria
Dasar hukum agraria
 
Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro
Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan MikroSosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro
Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
 
Sosialisasi peraturan perusahaan
Sosialisasi peraturan perusahaanSosialisasi peraturan perusahaan
Sosialisasi peraturan perusahaan
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
 
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI)
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI)Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI)
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI)
 
Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
Perjanjian Pengikatan Jual Beli TanahPerjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
 
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanDasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
 
CONTOH PERATURAN PERUSAHAAN BERDASARKAN UU KETENAGAKERJAAN
CONTOH PERATURAN PERUSAHAAN BERDASARKAN UU KETENAGAKERJAANCONTOH PERATURAN PERUSAHAAN BERDASARKAN UU KETENAGAKERJAAN
CONTOH PERATURAN PERUSAHAAN BERDASARKAN UU KETENAGAKERJAAN
 
Tata kelola sumber daya desa lewat e gov desa
Tata kelola sumber daya desa lewat e gov desaTata kelola sumber daya desa lewat e gov desa
Tata kelola sumber daya desa lewat e gov desa
 
Modul Managemen Asset Desa
Modul Managemen Asset DesaModul Managemen Asset Desa
Modul Managemen Asset Desa
 
Alternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaAlternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian Sengketa
 
Paparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi BirokrasiPaparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi Birokrasi
 
Slide presentasi PPh pasal 21
Slide presentasi PPh pasal 21Slide presentasi PPh pasal 21
Slide presentasi PPh pasal 21
 

Similar to Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

DRAFT EKSPOSE KA BAPPEDA_DJCB.pdf
DRAFT EKSPOSE KA BAPPEDA_DJCB.pdfDRAFT EKSPOSE KA BAPPEDA_DJCB.pdf
DRAFT EKSPOSE KA BAPPEDA_DJCB.pdfandriusbappeda
 
Arah dan Kebijakan Pembangunan Daerah Tertinggal
Arah dan Kebijakan Pembangunan Daerah TertinggalArah dan Kebijakan Pembangunan Daerah Tertinggal
Arah dan Kebijakan Pembangunan Daerah TertinggalKPDT
 
4 bab i pendahuluan lkpj desa titian resak
4 bab i pendahuluan lkpj desa titian resak4 bab i pendahuluan lkpj desa titian resak
4 bab i pendahuluan lkpj desa titian resakAgung Gempa
 
Dispermades - Prioritas penggunaan DD 2021 dan Pengusulan Bankeu Pemdes 2022.pdf
Dispermades - Prioritas penggunaan DD 2021 dan Pengusulan Bankeu Pemdes 2022.pdfDispermades - Prioritas penggunaan DD 2021 dan Pengusulan Bankeu Pemdes 2022.pdf
Dispermades - Prioritas penggunaan DD 2021 dan Pengusulan Bankeu Pemdes 2022.pdfDesaMundu
 
KEPMEN PANDUAN DESA KREATIF.pdf
KEPMEN PANDUAN DESA KREATIF.pdfKEPMEN PANDUAN DESA KREATIF.pdf
KEPMEN PANDUAN DESA KREATIF.pdfShohibar
 
Koordinasi penyusunan rpjmn 2015 2019 dan rkp 2015 bidang pembangunan perdesa...
Koordinasi penyusunan rpjmn 2015 2019 dan rkp 2015 bidang pembangunan perdesa...Koordinasi penyusunan rpjmn 2015 2019 dan rkp 2015 bidang pembangunan perdesa...
Koordinasi penyusunan rpjmn 2015 2019 dan rkp 2015 bidang pembangunan perdesa...keuangandesa
 
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptxSuwantoSribhawono
 
Kebijakan kemendes dalam pemberdayaan masyarakat desa
Kebijakan kemendes dalam pemberdayaan masyarakat desaKebijakan kemendes dalam pemberdayaan masyarakat desa
Kebijakan kemendes dalam pemberdayaan masyarakat desaRooy John
 
Kemendes PDTT_Arah Kebijakan Pembangunan KPPN.pdf
Kemendes PDTT_Arah Kebijakan Pembangunan KPPN.pdfKemendes PDTT_Arah Kebijakan Pembangunan KPPN.pdf
Kemendes PDTT_Arah Kebijakan Pembangunan KPPN.pdfinputdatakabupaten
 
kebijakan sinkronisasi spp dan spm
kebijakan sinkronisasi spp dan spm kebijakan sinkronisasi spp dan spm
kebijakan sinkronisasi spp dan spm V_NoN
 
LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA (LKPPD) TAHUN 2022
LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA (LKPPD) TAHUN 2022LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA (LKPPD) TAHUN 2022
LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA (LKPPD) TAHUN 2022Pemdes Wonoyoso
 
15022022_Kaban_Raker_Pulau_Sumbawa_Kab. Sumbawa.pptx
15022022_Kaban_Raker_Pulau_Sumbawa_Kab. Sumbawa.pptx15022022_Kaban_Raker_Pulau_Sumbawa_Kab. Sumbawa.pptx
15022022_Kaban_Raker_Pulau_Sumbawa_Kab. Sumbawa.pptxssuser1155ad
 
Profil KOTAKU Kota Batu
Profil KOTAKU Kota BatuProfil KOTAKU Kota Batu
Profil KOTAKU Kota Batukomunikasiosp
 
Upaya Pemerintah Riau Dalam Penanggulangan Kemiskinan
Upaya Pemerintah Riau Dalam Penanggulangan KemiskinanUpaya Pemerintah Riau Dalam Penanggulangan Kemiskinan
Upaya Pemerintah Riau Dalam Penanggulangan Kemiskinankhoiril anwar
 
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa TengahAnalisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengahkhoiril anwar
 
Bahan-Paparan-MPPN-Rakor-Sosialisasi-Padat-Karya-Tunai-di-Desa-1-Februari-201...
Bahan-Paparan-MPPN-Rakor-Sosialisasi-Padat-Karya-Tunai-di-Desa-1-Februari-201...Bahan-Paparan-MPPN-Rakor-Sosialisasi-Padat-Karya-Tunai-di-Desa-1-Februari-201...
Bahan-Paparan-MPPN-Rakor-Sosialisasi-Padat-Karya-Tunai-di-Desa-1-Februari-201...ssuser5da7e5
 
Paparan kemiskinan lampung utara 2021
Paparan kemiskinan lampung utara 2021Paparan kemiskinan lampung utara 2021
Paparan kemiskinan lampung utara 2021BappedaLampungUtara
 
Issu-Issu Konektivitas Pembangunan
Issu-Issu Konektivitas PembangunanIssu-Issu Konektivitas Pembangunan
Issu-Issu Konektivitas PembangunanTri Widodo W. UTOMO
 

Similar to Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1) (20)

Training PELD 2014
Training PELD 2014Training PELD 2014
Training PELD 2014
 
DRAFT EKSPOSE KA BAPPEDA_DJCB.pdf
DRAFT EKSPOSE KA BAPPEDA_DJCB.pdfDRAFT EKSPOSE KA BAPPEDA_DJCB.pdf
DRAFT EKSPOSE KA BAPPEDA_DJCB.pdf
 
Arah dan Kebijakan Pembangunan Daerah Tertinggal
Arah dan Kebijakan Pembangunan Daerah TertinggalArah dan Kebijakan Pembangunan Daerah Tertinggal
Arah dan Kebijakan Pembangunan Daerah Tertinggal
 
4 bab i pendahuluan lkpj desa titian resak
4 bab i pendahuluan lkpj desa titian resak4 bab i pendahuluan lkpj desa titian resak
4 bab i pendahuluan lkpj desa titian resak
 
Dispermades - Prioritas penggunaan DD 2021 dan Pengusulan Bankeu Pemdes 2022.pdf
Dispermades - Prioritas penggunaan DD 2021 dan Pengusulan Bankeu Pemdes 2022.pdfDispermades - Prioritas penggunaan DD 2021 dan Pengusulan Bankeu Pemdes 2022.pdf
Dispermades - Prioritas penggunaan DD 2021 dan Pengusulan Bankeu Pemdes 2022.pdf
 
KEPMEN PANDUAN DESA KREATIF.pdf
KEPMEN PANDUAN DESA KREATIF.pdfKEPMEN PANDUAN DESA KREATIF.pdf
KEPMEN PANDUAN DESA KREATIF.pdf
 
Koordinasi penyusunan rpjmn 2015 2019 dan rkp 2015 bidang pembangunan perdesa...
Koordinasi penyusunan rpjmn 2015 2019 dan rkp 2015 bidang pembangunan perdesa...Koordinasi penyusunan rpjmn 2015 2019 dan rkp 2015 bidang pembangunan perdesa...
Koordinasi penyusunan rpjmn 2015 2019 dan rkp 2015 bidang pembangunan perdesa...
 
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx
 
Kebijakan kemendes dalam pemberdayaan masyarakat desa
Kebijakan kemendes dalam pemberdayaan masyarakat desaKebijakan kemendes dalam pemberdayaan masyarakat desa
Kebijakan kemendes dalam pemberdayaan masyarakat desa
 
Kemendes PDTT_Arah Kebijakan Pembangunan KPPN.pdf
Kemendes PDTT_Arah Kebijakan Pembangunan KPPN.pdfKemendes PDTT_Arah Kebijakan Pembangunan KPPN.pdf
Kemendes PDTT_Arah Kebijakan Pembangunan KPPN.pdf
 
kebijakan sinkronisasi spp dan spm
kebijakan sinkronisasi spp dan spm kebijakan sinkronisasi spp dan spm
kebijakan sinkronisasi spp dan spm
 
LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA (LKPPD) TAHUN 2022
LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA (LKPPD) TAHUN 2022LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA (LKPPD) TAHUN 2022
LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA (LKPPD) TAHUN 2022
 
15022022_Kaban_Raker_Pulau_Sumbawa_Kab. Sumbawa.pptx
15022022_Kaban_Raker_Pulau_Sumbawa_Kab. Sumbawa.pptx15022022_Kaban_Raker_Pulau_Sumbawa_Kab. Sumbawa.pptx
15022022_Kaban_Raker_Pulau_Sumbawa_Kab. Sumbawa.pptx
 
Profil KOTAKU Kota Batu
Profil KOTAKU Kota BatuProfil KOTAKU Kota Batu
Profil KOTAKU Kota Batu
 
Upaya Pemerintah Riau Dalam Penanggulangan Kemiskinan
Upaya Pemerintah Riau Dalam Penanggulangan KemiskinanUpaya Pemerintah Riau Dalam Penanggulangan Kemiskinan
Upaya Pemerintah Riau Dalam Penanggulangan Kemiskinan
 
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa TengahAnalisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
 
Bahan-Paparan-MPPN-Rakor-Sosialisasi-Padat-Karya-Tunai-di-Desa-1-Februari-201...
Bahan-Paparan-MPPN-Rakor-Sosialisasi-Padat-Karya-Tunai-di-Desa-1-Februari-201...Bahan-Paparan-MPPN-Rakor-Sosialisasi-Padat-Karya-Tunai-di-Desa-1-Februari-201...
Bahan-Paparan-MPPN-Rakor-Sosialisasi-Padat-Karya-Tunai-di-Desa-1-Februari-201...
 
Musrenbang RKPD Kota Singkawang T.A 2015
Musrenbang RKPD Kota Singkawang T.A 2015Musrenbang RKPD Kota Singkawang T.A 2015
Musrenbang RKPD Kota Singkawang T.A 2015
 
Paparan kemiskinan lampung utara 2021
Paparan kemiskinan lampung utara 2021Paparan kemiskinan lampung utara 2021
Paparan kemiskinan lampung utara 2021
 
Issu-Issu Konektivitas Pembangunan
Issu-Issu Konektivitas PembangunanIssu-Issu Konektivitas Pembangunan
Issu-Issu Konektivitas Pembangunan
 

More from Sutardjo ( Mang Ojo )

Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015Sutardjo ( Mang Ojo )
 
Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015Sutardjo ( Mang Ojo )
 
Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]
Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]
Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]Sutardjo ( Mang Ojo )
 
PP No 71 Th 2010 standar akuntansi pemerintah
PP No 71 Th  2010 standar akuntansi pemerintahPP No 71 Th  2010 standar akuntansi pemerintah
PP No 71 Th 2010 standar akuntansi pemerintahSutardjo ( Mang Ojo )
 
Transformasi+pendamping+ +prabawa+es
Transformasi+pendamping+ +prabawa+esTransformasi+pendamping+ +prabawa+es
Transformasi+pendamping+ +prabawa+esSutardjo ( Mang Ojo )
 

More from Sutardjo ( Mang Ojo ) (20)

Jadilah jurnalis desa
Jadilah jurnalis desaJadilah jurnalis desa
Jadilah jurnalis desa
 
Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
 
Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
 
Perpres nomor-12-tahun-2015
Perpres nomor-12-tahun-2015Perpres nomor-12-tahun-2015
Perpres nomor-12-tahun-2015
 
Perpres nomor-11-tahun-2015
Perpres nomor-11-tahun-2015Perpres nomor-11-tahun-2015
Perpres nomor-11-tahun-2015
 
Matriks uu no.6 2014& pp no.43_2014
Matriks  uu no.6 2014& pp no.43_2014Matriks  uu no.6 2014& pp no.43_2014
Matriks uu no.6 2014& pp no.43_2014
 
Permendagri no. 112 thn 2014
Permendagri no. 112 thn 2014Permendagri no. 112 thn 2014
Permendagri no. 112 thn 2014
 
Permendagri no. 111 thn 2014
Permendagri no. 111 thn 2014Permendagri no. 111 thn 2014
Permendagri no. 111 thn 2014
 
Permendagri no 113 tahun 2014
Permendagri no 113 tahun 2014Permendagri no 113 tahun 2014
Permendagri no 113 tahun 2014
 
Permendagri no. 111 thn 2014
Permendagri no. 111 thn 2014Permendagri no. 111 thn 2014
Permendagri no. 111 thn 2014
 
Cara mengubah ukuran foto
Cara mengubah ukuran fotoCara mengubah ukuran foto
Cara mengubah ukuran foto
 
Cara login ke dasbor wodrpress
Cara login ke dasbor wodrpressCara login ke dasbor wodrpress
Cara login ke dasbor wodrpress
 
Cara membuat akun twitter
Cara membuat akun twitterCara membuat akun twitter
Cara membuat akun twitter
 
Cara membuat facebook page
Cara membuat facebook pageCara membuat facebook page
Cara membuat facebook page
 
Profil komunitas dem it ciamis
Profil komunitas dem it ciamisProfil komunitas dem it ciamis
Profil komunitas dem it ciamis
 
Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]
Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]
Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]
 
Kementerian pertanian[1]
Kementerian pertanian[1]Kementerian pertanian[1]
Kementerian pertanian[1]
 
Pedoman menulis berita
Pedoman menulis beritaPedoman menulis berita
Pedoman menulis berita
 
PP No 71 Th 2010 standar akuntansi pemerintah
PP No 71 Th  2010 standar akuntansi pemerintahPP No 71 Th  2010 standar akuntansi pemerintah
PP No 71 Th 2010 standar akuntansi pemerintah
 
Transformasi+pendamping+ +prabawa+es
Transformasi+pendamping+ +prabawa+esTransformasi+pendamping+ +prabawa+es
Transformasi+pendamping+ +prabawa+es
 

Recently uploaded

UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxBudyHermawan3
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 

Recently uploaded (9)

UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 

Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

  • 1. Oleh : Direktur Perkotaan dan Perdesaan 1 Kementerian PPN/ Bappenas Selasa, 2 September 2014 Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali
  • 2. OUTLINE PAPARAN GAMBARAN UMUM KONDISI PERDESAAN DI INDONESIA ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN PERDESAAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERDESAAN DALAM RPJP 2005-2025 DAN RPJMN 2015-2019 PEMBANGUNAN PERDESAAN DALAM UU DESA DAN PP NO.43 TAHUN 2014 SOSIALISASI, PELATIHAN, DAN PENDAMPINGAN DALAM PERSIAPAN PELAKSANAAN UU DESA SINERGI PEMBANGUNAN PERDESAAN Kementerian PPN/ Bappenas
  • 3. GAMBARAN UMUM KONDISI PERDESAAN DI INDONESIA 1 3 3
  • 4. 4 Kementerian PPN/ Bappenas Menurunnya Pembangunan Perekonomian Wilayah Perdesaan Perbandingan Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten dan Kota 2006 2007 2008 2009 10.00 9.00 8.00 % 7.00 6.00 5.00 4.00 3.00 2.00 1.00 0.00 Sumber: BPS, Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035. Laju Pertumbuhan PDRB Kota 5.88 6.00 6.15 5.47 Kabupaten 9.36 4.86 3.07 1.87 Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten menunjukkan penurunan yang besar dari tahun ke tahun dibandingkan dengan laju PDRB Kota.
  • 5. 5 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00 Urbanisasi Desa - Kota Sumber: BPS, Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035. 2010 2015 2020 2025 2030 2035 Persentase (%) Perkotaan Perdesaan % terhadap jumlah penduduk nasional Tingkat pertumbuhan penduduk perkotaan 2,18% pertahun, lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 1% pertahun. Pertumbuhan penduduk di perdesaan menurun sebesar 0,64% pertahun. Kementerian PPN/ Bappenas 1. Masih terbatasnya konektivitas antara desa-kota dan persebaran pusat pertumbuhan yang menyediakan pelayanan ekonomi dan sosial dengan desa-desa di sekitarnya; 2. Masih rendahnya keterkaitan antarsektor dari hulu ke hilir yang dapat menciptakan diversifikasi kegiatan ekonomi di perdesaan serta memperkuat hubungan ekonomi antara kota dan desa; 3. Belum optimalnya kerjasama antardaerah yang dapat mendorong terjadinya peningkatan keterkaitan antara desa-kota dan antar daerah administrasi
  • 6. KEMISKINAN 6 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 23.00 21.00 19.00 17.00 15.00 13.00 11.00 9.00 7.00 5.00 Perkembangan Jml Penduduk Miskin Maret 2009 Maret 2010 Maret 2011 Sepetember 2011 Maret 2012 Kota (Juta Jiwa) Desa (Juta Jiwa) % Kota % Desa Juta Jiwa % 23.54 20.92 20.65 20.26 19.74 18.66 16.78 16.56 15.52 14.88 13.88 13.66 12.28 11.29 10.44 10.15 10.14 10.06 8.45 8.24 6.67 6.02 5.69 8.19 10.88 14.67 18.05 21.95 25.1 33.94 30.89 46.02 43.48 Papua Papua Barat Maluku Gorontalo Nusa Tenggara Timur Nangroe Aceh Darussalam DI Yogyakarta Sulawesi Tenggara Lampung Sulawesi Tengah Jawa Timur Jawa Tengah Bengkulu Nusa Tenggara Barat Indonesia Sulawesi Barat Sulawesi Selatan Sumatera Selatan Jawa Barat Kalimantan Timur Maluku Utara Sumatera Utara Sumatera Barat Banten Riau Sulawesi Utara Kalimantan Barat Bangka Belitung Kepulauan Riau Kalimantan Tengah Jambi Bali Kalimantan selatan Angka Kemiskinan Desa 2012 (%) 800,000 700,000 600,000 500,000 400,000 300,000 200,000 100,000 0 Pengeluaran per Kapita (RP) Gap: Rp 309.508 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Pengeluaran Penduduk Kota (Rp per Kap) Pengeluaran Penduduk desa (Rp per Kap) Rp Sumber : Susenas (diolah) Kementerian PPN/ Bappenas
  • 7. Pergeseran Tenaga Kerja Sektor Pertanian 70000 65000 60000 55000 50000 45000 40000 35000 30000 Agus 2008 Feb 2009 Agus 2009 Feb 2010 10,000 8,000 6,000 4,000 2,000 Agus 2010 Feb 2011 Agus 2011 Feb 2012 Ribu Jiwa Total Pekerja Desa-Kota (Ribu Jiwa) Non-Pertanian kota desa Kementerian PPN/ Bappenas 39 38 37 36 35 34 33 Agus 2008 Feb 2009 Agus 2009 Feb 2010 Agus 2010 Feb 2011 Agus 2011 Feb 2012 Juta Jiwa Pertanian Pertanian 0 Agus 2008 Feb 2009 Agus 2009 Feb 2010 Agus 2010 Feb 2011 Agus 2011 Feb 2012 Pertambangan Industri Listrik, Gas, Air Bangunan Perdagangan Transportasi, dan Komunikasi Keuangan Jasa Sumber Sakernas (diolah)
  • 8. PERTAMBAHAN JUMLAH DESA DAN MENURUNNYA AREAL PERSAWAHAN Petern akan Pertam bangan Perhut anan Perind ustrian / Jasa Perlad angan Pesisir Perkeb unan Persaw ahan 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 2008 0.2 0.24 3.43 8.86 8.73 14.14 17.33 47.08 2011 0.29 0.45 3.4 9.75 12.92 15.11 17.63 40.45 % Tipologi Desa (%) 8800 8600 8400 8200 8000 7800 7600 7400 7200 74000 72000 70000 68000 66000 64000 62000 Desa & Kelurahan 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Desa (Kiri) Kelurahan (Kanan) Desa (unit) Kelurahan (Unit) 2011: 8286 Kelurahan 2011: 69603 Desa 2015*: 8706 Kelurahan 2015*: 73132 Desa  Sejak tahun 2005, perkembangan jumlah desa di Indonesia meningkat pesat.  Laju pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2005 – 2008 yaitu sebesar 7,8% Sumber : Podes dan Kemendagri (diolah) Kementerian PPN/ Bappenas
  • 9. PETA SEBARAN KAWASAN PERDESAAN NASIONAL TAHUN 2011 Perdesaan Berkembang Perdesaan Tertinggal Kawasan Perkotaan (Pusat Pertumbuhan) WILAYAH PAPUA: Desa Tertinggal: 89.5% Desa Berkembang: 9.8% Desa Mandiri: 0.7% WILAYAH SULAWESI: Desa Tertinggal: 28.8% Desa Berkembang: 61.4% Desa Mandiri: 9.8% WILAYAH MALUKU: Desa Tertinggal: 64.7% Desa Berkembang: 32.2% Desa Mandiri: 3.1 % WILAYAH KALIMANTAN: Desa Tertinggal: 49.0% Desa Berkembang: 43.5% Desa Mandiri: 7.5% WILAYAH NUSA TENGGARA: Desa Tertinggal: 55.6% Desa Berkembang: 37.6% Desa Mandiri: 6.9% WILAYAH JAWA-BALI: Desa Tertinggal: 1.8% Desa Berkembang: 53.8% Desa Mandiri: 44.4% WILAYAH SUMATERA: Desa Tertinggal: 22.8% Desa Berkembang: 67.9% Desa Mandiri: 9.3% Sumber: Potensi Desa Tahun 2005 dan 2011, SP2010 (diolah) Catatan: jumlah desa termasuk kelurahan Perdesaan Mandiri 9 Kementerian PPN/ Bappenas
  • 10. 2 ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN PERDESAAN 10 10
  • 11. Isu-isu Strategis Pembangunan Desa (1) Kementerian PPN/ • Masih tingginya angka kemiskinan • Berkurangnya lahan usaha untuk kemandirian pangan Bappenas Kemiskinan, pengangguran, dan kerentanan ekonomi masyarakat desa • Rendahnya pelayanan pendidikan dasar-menengah • Rendahnya pelayanan kesehatan dasar • Rendahnya pelayanan sanitasi dan air bersih Keterbatasan ketersediaan pelayanan umum dan pelayanan dasar minimum • Masih rendahnya keberdayaan masyarakat dalam partisipasi ekonomi, partisipasi publik, partisipasi politik Masih rendahnya keberdayaan masyarakat perdesaan • Belum tersusunnya peraturan pendukung untuk pelaksanaan UU Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, sehingga pelaksanaan UU ini belum bisa terlaksana dengan optimal •Belum siapnya kapasitas pemerintah desa, lembaga-lembaga desa, dan lembaga-lembaga kemasyarakatan • Belum memadainya data desa riil yang dapat digunakan sebagai dasar dalam menyusun perencanaan dan pembangunan desa sebagai amanat pelaksanaan UU No 6/ 2014 Tentang Desa Belum optimalnya tata kelola desa dan peran kelembagaan desa dalam perencanaan dan pembangunan desa
  • 12. Isu-isu Strategis Pembangunan Desa (2) Kementerian PPN/ • Tingginya kerusakan lingkungan akibat kegiatan pencemaran, pembakaran, dan sampah laut • Masih tingginya perambahan dan alih fungsi kawasan pertanian menjadi kawasan non-pertanian • Kerentanan perdesaan terhadap bencana dan perubahan iklim Kementerian PPN/ Bappenas Bappenas Belum optimalnya penataan ruang kawasan perdesaan, pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan lingkungan hidup • Masih belum optimalnya pelayanan sarana dan prasarana transportasi dan telekomunikasi termasuk ketersediaan jalan poros desa, jalan produksi, moda transportasi, serta jembatan penghubung antardesa dan antara desa dengan pusat pertumbuhan terdekat . • Ketersediaan dan pelayanan prasarana energi khususnya dalam hal pemenuhan elektrifikasi perdesaan masih belum optimal • Masih belum optimalnya penyediaan sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran dalam menunjang kegiatan agribisnis dan industrialisasi di perdesaan Keterbatasan ketersediaan infrastruktur dalam membuka keterisolasian daerah perdesaan dan mendorong keterkaitan Desa-Kota.
  • 13. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERDESAAN DALAM RPJP 2005-2025 DAN RPJMN 2015-2019 2 13 13
  • 14. 1. Pengembangan agroindustri padat pekerja; 2. Peningkatan akses informasi, pemasaran, lembaga keuangan, kesempatan kerja, dan teknologi; 14 TAHAPAN DAN ARAH KEBIJAKAN RPJPN 2005-2025 (UU NO. 17 TAHUN 2005) MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN YANG LEBIH MERATA DAN BERKEADILAN MEWUJUDKAN BANGSA YANG BERDAYA SAING RPJMN 1 (2005-2009) RPJMN 4 (2020-2024) Menata kembali NKRI, membangun Indonesia yang aman dan damai, yang adil dan demokratis, dengan tingkat kesejahteraan yang lebih baik. RPJMN 2 (2010-2014) Memantapkan penataan kembali NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan iptek, memperkuat daya saing perekonomian RPJMN 3 (2015-2019) Memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian berbasis SDA yang tersedia, SDM berkualitas, serta kemampuan IPTEK Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di segala bidang dengan struktur ekonomi kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif 1. Peningkatan kapasitas SDM dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya 2. Pengembangan social capital dan human capital; 1. Pengembangan jaringan infrastruktur penunjang kegiatan produksi untuk menciptakan keterkaitan fisik, sosial dan ekonomi; 1. Peningkatan keterkaitan kegiatan ekonomi di wilayah perkotaan dengan kegiatan ekonomi di wilayah perdesaan didorong secara sinergis. Intervensi harga dan kebijakan perdagangan pro pertanian; Ekonomi Perdesaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Infrastruktur Keterkaitan antarwilayah Intervensi Kebijakan 1. Peningkatan efisiensi, modernisasi, nilai tambah sektor primer (pertanian, kelautan dan pertambangan); 1. Pengembangan pelayanan transportasi perintis di daerah perbatasan, terpencil, dan perdesaan berbasis masyarakat (community based) dan wilayah. 1. Pengembangan jasa infrastruktur dan keuangan untuk pengembangan kegiatan perekonomian perdesaan; 2. Perdagangan luar negeri yang lebih menguntungkan, mendukung dan mengamankan pengembangan perdesaan; 3. Mengembangkan sektor keuangan untuk meningkatkan akses pendanan bagi keluarga miskin di perdesaan; Kementerian PPN/ Bappenas
  • 15. Skala Prioritas RPJMN 2015-2019 DALAM RPJPN 2005-2025 BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL DAN OTONOMI DAERAH RPJMN (2015-2019) Memantapkan pem-bangunan secara menyeluruh dengan menekankan pem-bangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan iptek Makin mantapnya pelembagaan nilai-nilai demokrasi dengan menitikberatkan pada prinsip toleransi, nondiskriminasi, dan kemitraan, semakin mantapnya pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah. Pelaksanaan pembangunan berkelanjutan semakin mantap Melalui daya dukung lingkungan dan kemampuan pemulihan; untuk mendukung kualitas kehidupan sosial dan ekonomi secara serasi, dan lestari; terus membaiknya pengelolaan dan pendayagunaan SDA; Diimbangi upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup dan didukung meningkatnya kesadaran, sikap mental, dan perilaku masyarakat; serta semakin mantapnya kelembagaan dan kapasitas penataan ruang di seluruh wilayah Indonesia. Ketersediaan infrastruktur yang sesuai dgn rencana tata ruang Melalui berkembangnya jaringan infrastruktur transportasi; Terpenuhinya pasokan tenaga listrik yang handal dan efisien sesuai kebutuhan sehingga eletrifikasi rumah tangga dan elektrifikasi perdesaan dapat tercapai, serta terwujudnya konservasi sumber daya air, pengembangan sumber daya dan terpenuhinya penyediaan air minum untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat Pengembangan infrastruktur perdesaan akan terus dikembangkan, terutama untuk mendukung pembangunan pertanian 15 Kementerian PPN/ Bappenas
  • 16. 16 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI BIDANG PEMBANGUNAN PERDESAAN DALAM RPJMN 2015 – 2019 Arah Kebijakan : Mewujudkan kemandirian masyarakat dan mewujudkan desa-desa berkelanjutan yang memiliki ketahanan sosial, ekonomi, dan ekologi, melalui: 4.Mewujudkan Desa Berkelanjutan melalui Penataan Ruang Perdesaan Serta Pemanfaatan dan Pengelolaan SDA-LH 1. Mengurangi Kemiskinan dan Kerentanan Ekonomi di Perdesaan. 2. Meningkatkan Ketersediaan Pelayanan Umum dan Pelayanan Dasar Minimum di Perdesaan. 3. Meningkatkan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan 5. Mengembangkan Pusat Kawasan Transmigrasi, Kawasan Agropolitan dan Minapolitan, serta Kawasan Pariwisata sebagai Pusat Pertumbuhan Baru untuk Meningkatkan Keterkaitan Kota dan Desa 6. Mewujudkan Tata Kelola Perdesaan Yang Optimal
  • 17. 1. Pengentasan Kemiskinan dan Penciptaan Lapangan Kerja; 2. Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Desa; 3. Meningkatnya keberdayaan masyarakat perdesaan; 4. Terwujudnya tata kelola perdesaan yang optimal; 5. Terwujudnya desa yang berkelanjutan; dan 6. Terwujudnya keterkaitan desa-kota TUJUAN PENGEMBANGAN WILAYAH PERDESAAN Mewujudkan Desa Berkelanjutan yang Memiliki Ketahanan Sosial- Ekonomi dan Ekologi serta berdaya saing 17 PERWUJUDAN SASARAN PEMBANGUNAN PERDESAAN DALAM RPJMN 2015 – 2019
  • 18. Perdesaan Berkelanjutan 18 Tahapan Perkembangan Desa Kementerian PPN/ PEMBANGUNAN PERDESAAN Bappenas Desa Tertinggal Rentan terhadap guncangan sosial-ekonomi dan lingkungan Desa Berkembang Secara ekonomi memiliki ketahanan dan mekanisme ketahanan yang dibangun utuk bertahan dari krisis ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup bagi segenap warga desanya Desa Mandiri - Memiliki ketahanan sosial-ekonomi dan mekanisme untuk bertahan bagi diri sendiri dan masyarakat di desa sekitarnya - Mandiri dalam segala hal: pangan, energi, listrik, dst - Mampu menjadi penggerak ekonomi bagi daerah sekitarnya • Pusat Pertumbuhan Baru • Keterkaitan dengan pusat pertumbuhan yang ada Perkembangan Desa Secara Sosial, Ekonomi dan Ekologi
  • 19. SISTEM PERLINDUNGAN SOSIAL YANG KOMPREHENSIF PENINGKATAN PELAYANAN DASAR PENGEMBANGAN PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN Jaminan Sosial Bantuan Sosial Asuransi Sukarela Infrastruktur dan Sarana Pelayanan Publik Perluasan Jangkauan Pelayanan Publik untuk Penduduk Miskin dan Rentan Pengembangan Sustainable Livelihood Kementerian PPN/ Bappenas STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PEMBANGUNAN PERDESAAN PASCA UU DESA STRATEGI PEMBANGUNAN PERDESAAN UNTUK PENURUNAN TINGKAT KEMISKINAN 1. Mengurangi kemiskinan dan kerentanan ekonomi di perdesaan. 2. Meningkatkan ketersediaan pelayanan umum dan pelayanan dasar minimum di perdesaan. 3. Meningkatkan keberdayaan masyarakat perdesaan STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN UNTUK KANTONG-KANTONG KEMISKINAN
  • 20. STRATEGI PEMBANGUNAN PERDESAAN 2015-2019 (1/2) 20 Kementerian PPN/ Bappenas Mengurangi Kemiskinan dan Kerentanan Ekonomi di Perdesaan • Mendorong masyarakat desa untuk mengembangkan perekonomian berbasis potensi wilayah, baik potensi sumber daya alam, maupun potensi sosial-budaya melalui pendampingan berkelanjutan • Meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat perdesaan melalui fasilitasi dan pembinaan dalam pengembangan ekonomi perdesaan, bantuan permodalan/kredit, jaminan sosial, dan kesempatan berusaha. Meningkatkan Ketersediaan Pelayanan Umum dan Pelayanan Dasar Minimum di Perdesaan •Optimalisasi penetapan Standar Pelayanan Minimum (SPM) di Desa • Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana dasar dalam menunjang kehidupan sosial-ekonomi masyarakat perdesaan • Meningkatkan ketersediaan pelayanan umum, pelayanan dasar minimum, peningkatan akses dan ketersediaan sarana prasarana transportasi, perumahan, air minum, sanitasi (air limbah, persampahan, dan drainase lingkungan), listrik, energi, komunikasi, jalan dan irigasi di perdesaan. Meningkatkan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan • Meningkatkan fasilitasi keberdayaan masyarakat perdesaan dan perlindungan masyarakat adat, termasuk peraturan perundangan tentang tanah adat/ulayat, meningkatnya taraf pendidikan, dan status kesehatan. • Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui redistribusi tanah, sekaligus pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mengelola dan memanfaatkan tanah dan SDA bagi kesejahteraan hidup.
  • 21. 21 STRATEGI PEMBANGUNAN PERDESAAN 2015-2019 (2/2) Kementerian PPN/ Bappenas Mewujudkan Tata Kelola Perdesaan Yang Optimal • Mempersiapkan peraturan pendukung yang lebih operasional untuk pelaksanaan UU No 6/2014 tentang Desa. • Memfasilitasi peningkatan kapasitas pemerintah desa dalam pengelolaan pemerintahan desa, pelaporan dan akuntabilitas terkait kewenangan dalam pengelolaan keuangan dan aset desa. • Memfasilitasi peningkatan kapasitas Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan lembaga lembaga lainnya di tingkat desa untuk meningkatkan kinerja kelembagaan di tingkat desa, partisipasi, dan pemberdayaan masyarakat. • Mengumpulkan dan mengkompilasikan data dan informasi desa yang dapat digunakan sebagai dasar dalam menyusun perencanaan dan pembangunan desa. Mewujudkan Desa Berkelanjutan melalui Penataan Ruang Perdesaan serta Pemanfaatan dan Pengelolaan SDA-LH • Pengendalian penataan ruang melalui fasilitasi dalam penyusunan RDTR dan penataan ruang perdesaan, monitoring dan law enforcement terhadap lahan pertanian berkelanjutan • Menekan laju alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian dengan menetapkan lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) dalam RTRW • Memfasilitasi peningkatan kesadaran pemerintah dan masyarakat dalam peningkatan kemandirian pangan serta pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang seimbang, berkelanjutan, dan berwawasan mitigasi bencana. Mengembangkan Pusat Kawasan Transmigrasi, Kawasan Agropolitan dan Minapolitan, serta Kawasan Pariwisata sebagai Pusat Pertumbuhan Baru untuk Meningkatkan Keterkaitan Kota dan Desa • Mewujudkan industri pengolahan hasil pertanian secara luas yang berbasis koperasi dan usaha kecil dan menengah • Meningkatkan akses terhadap modal usaha, pemasaran, teknologi, dan informasi, • Menerapkan teknologi dan inovasi di tingkat lokal untuk meningkatkan nilai tambah, • Meningkatkan kelembagaan dan tata kelola ekonomi daerah • Mengembangkan kerjasama antar daerah dan kerjasama pemerintah-swasta.
  • 22. PERKOTAAN KETERKAITAN KOTA - DESA PERDESAAN Arah Kebijakan: Mewujudkan keterkaitan hulu di perdesaan dan hilir di perkotaan, melalui: 1. Mewujudkan industri pengolahan dari potensi produksi perdesaan. 2. Mengembangkan pusat-pusat kawasan agropolitan, minapolitan, transmigrasi, pariwisata, dan klaster industri, untuk menjadi pusat pengolahan hasil pertanian dan jasa. 3. Meningkatkan akses infrastruktur desa dan pusat-pusat pertumbuhan. 4. Meningkatkan kelembagaan dan tata kelola ekonomi daerah 5. Mengembangkan kerjasama antar daerah dan kerjasama pemerintah-swasta 6. Menerapkan teknologi dan inovasi di tingkat lokal untuk meningkatkan nilai tambah Arah Kebijakan : Mewujudkan Kota Berkelanjutan yang Berdaya saing, melalui: 1. Mewujudkan peran kota dalam sistem perkotaan nasional: a. Mewujudkan KSN perkotaan sebagai Pusat Kegiatan Nasional/Global; b. Mempercepat peran kota sedang sebagai PKN atau PKW untuk mewujudkannya sebagai penyangga urbanisasi. 2. Mempercepat pembangunan sarana dan prasarana pelayanan perkotaan (SPP) khususnya kota sedang dan kota kecil; 3. Mewujudkan kota hijau yang berketahanan iklim dan bencana; mewujudkan kota layak huni yang aman dan nyaman; mewujudkan kota cerdas yang berdaya saing; 4. Meningkatkan kapasitas aparatur kelembagaan, dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kota, , mengembangkan regulasi dan pembiayaan perkotaan. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN-PERDESAAN Arah Kebijakan : Mewujudkan kemandirian masyarakat dan mewujudkan desa-desa berkelanjutan yang memiliki ketahanan sosial, ekonomi, dan ekologi sesuai amanat UU No.6/2014: 1. Mengurangi Kemiskinan dan 22 kerentanan ekonomi desa 2. Meningkatkan ketersediaan pelayanan umum dan pelayanan dasar minimum 3. Meningkatkan keberdayaan masyarakat perdesaan 4. Mewujudkan tata kelola perdesaan dan yang optimal. 5. Mewujudkan desa berkelanjutan melalui penataan ruang perdesaan serta pemanfaatan dan pengelolaan SDA-LH. 6. Mengembangkan Pusat Kawasan Transmigrasi, Kawasan Agropolitan dan Minapolitan, serta Kawasan Pariwisata sebagai Pusat Pertumbuhan Baru untuk Meningkatkan Keterkaitan Kota dan Desa Kementerian PPN/ Bappenas
  • 23. PENDAMPINGAN DALAM UU DESA DAN PP NO.43 TAHUN 2014 3 23 23
  • 24. Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian PPN/ Bappenas • Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa
  • 25. PENDAMPINGAN UU 6/2014 tentang Desa Kementerian PPN/ Bappenas • Pendamping Teknis  BUMDesa (ps 90) Yang dimaksud dengan “pendampingan” adalah termasuk penyediaan sumber daya manusia pendamping dan manajemen • Pendamping Pemberdayaan Masyarakat Desa  perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan (ps 112 ayat 4) • Pendamping  Upaya Percepatan Pembangunan Desa (ps 114 e)
  • 26. Pendampingan Secara Berkelanjutan Kementerian PPN/ Bappenas Siapa yang mendampingi Desa? (Ps 112 UU 6/2014) • Pemerintah, • Pemerintah Daerah Provinsi, dan • Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Pemerintah & pemda provinsi, kab/kota, dan Pemerintah Desa melakukan upaya pemberdayaan masyarakat Desa dengan (i) melakukan pendampingan masyarakat Desa yang berkelanjutan (ps 127 PP 43/2014); Pendampingan secara berjenjang sesuai dengan kebutuhan (ps 128 PP 43/2014)  Pendampingan secara teknis dilaksanakan oleh satker perangkat kab/Kota dan dapat dibantu oleh tenaga pendamping profesional, kader pemberdayaan masyarakat Desa, dan/atau pihak ketiga.  Camat atau sebutan lain melakukan koordinasi pendampingan masyarakat Desa di wilayahnya
  • 27. Tenaga Pendamping Profesional • Tenaga pendamping profesional terdiri atas (ps 129 PP 43/2014): a. pendamping Desa yang bertugas mendampingi Desa dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa, kerja sama Desa, pengembangan BUM Desa, dan pembangunan yang berskala lokal Desa; b. pendamping teknis yang bertugas mendampingi Desa dalam pelaksanaan program dan kegiatan sektoral; c. tenaga ahli pemberdayaan masyarakat yang bertugas meningkatkan kapasitas tenaga pendamping dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa. Kementerian PPN/ Bappenas
  • 28. Kompetensi & Kualifikasi Tenaga Pendamping Kementerian PPN/ Bappenas • Pendamping Profesional harus memiliki sertifikasi kompetensi dan kualifikasi pendampingan di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan/atau teknik  rekruitmen melalui perjanjian kerja sesuai dg peraturan • Kader pemberdayaan masyarakat Desa berasal dari unsur masyarakat yang dipilih oleh Desa untuk menumbuhkan dan mengembangkan serta menggerakkan prakarsa, partisipasi, dan swadaya gotong royong  rekruitmen melalui mekanisme musyawarah Desa untuk ditetapkan dengan surat keputusan kepala Desa
  • 29. Bagaimana Pendampingan Dilaksanakan? Masyarakat Desa berhak: – meminta dan mendapatkan informasi dari Pemerintah Desa – Mengawasi kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa; – memperoleh pelayanan yang sama dan adil; – menyampaikan aspirasi, saran, dan pendapat lisan atau tertulis secara bertanggung jawab (Ps 68 UU Desa) – memberikan masukan terhadap Rancangan Peraturan Desa (Ps 69 UU Desa) – mendapatkan informasi mengenai rencana dan pelaksanaan Pembangunan Desa – melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan Pembangunan Desa (Ps 82 UU Desa) 29 Kementerian PPN/ Bappenas  menekankan pada pemenuhan hak masyarakat
  • 30. SOSIALISASI, PELATIHAN, DAN PENDAMPINGAN DALAM PERSIAPAN PELAKSANAAN UU DESA 30 4
  • 31. Sosialisasi UU Desa, PP No.43/2014, PP No.60/2014, Pedoman, Juklak, dan Juknis Kementerian PPN/ Bappenas 2014 : Sosialisasi sampai tingkat Desa 2015: Pelatihan dan Pendampingan Level Substansi/ Materi Media Sosialisasi Pusat (K/L) Dana Desa, Pengalokasian Keuangan Desa, Rapat Koordinasi, Seminar/public lecture Provinsi dan Kab/Kota Pengelolaan dan penyaluran dana desa Rapat Koordinasi, Seminar/public lecture, media elektronik Kecamata n dan Desa Penggunaan dan pelaporan dana desa Pendampingan oleh Fasilitator/Kader, Diskusi, Brosur, Poster, Papan, Media Elektronik Level Substansi/ Materi Media Sosialisasi Pusat (K/L) • Pengalokasian dan Monev DD dalam APBN, • Monev pelaksanaan program sektoral masuk desa Rapat Koordinasi, Seminar/publ ic lecture Provinsi dan Kab/Kota • Pengalokasian dan Monev DD dalam RKUD, monev bantuan keuangan Prov, dan ADD • Monev pelaksanaan program sektoral masuk desa • Monev pelaksanaan kegiatan pemb.kaw perdesaan. • Koordinasi dan pembekalan pendamping tk Kab/kota Rapat Koordinasi, Seminar/publ ic lecture, media elektronik Kecamatan dan Desa Pengalokasian DD dalam rekening kas desa, Tata kelola pemerintahan desa, inventarisasi potensi desa, penyusunan peraturan desa, RPJM Desa, RKP Desa Pendampinga n oleh Fasilitator/Ka der, Diskusi, Brosur, Poster, Papan, Media Elektronik
  • 32. Pelatihan dan pendampingan 2015 Program Substansi/ Materi Anggaran 2015 (RKA K/L) Kementerian PPN/ Bappenas Kementerian Dalam Negeri - PNPM - Balai PMD - Kapasitas dan Pelatihan masyarakat -Pelatihan Fasilitator -Pelatihan KaDes, Kader, Masy -Penyusunan Pedoman/Modul untuk pelatihan masyarakat desa - PHLN - APBN - APBN K/L teknis - Kemenparekraf(PNPM Pariwisata) - ….. - Pelatihan Fasilitator PNPM Pariwisata - APBN/PHLN Program Substansi/ Materi Anggaran 2015 (RKA K/L) Kementerian dalam negeri (PNPM dan Program reguler Ditjen PMD) • Pendampingan dalam potensi desa, penyusunan peraturan desa, RPJM Desa, RKP Desa • Pendampingan dalam Evaluasi RPJMDes • Pendampingan dalam peningkatan kapasitas SDM Desa • Pendampingan dalam Fasilitasi pembentukan KPMD • Pendampingan dalam Fasilitasi pembuatan laporan penggunaan dana desa serta hasil pemb Desa dan kaw perdesaan APBN/PHLN K/L teknis Pendampingan dalam penyusunan Juklak/Juknis dari segi fisik dan pendanaan APBN/PHLN Pelatihan Pendampingan
  • 33. ROAD MAP PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PEMERINTAHAN DESA, KELEMBAGAAN, DAN MASYARAKAT DESA 4. Pelatihan, Penguatan dan Pendampingan Pemerintah Desa danMasyarakat Desa Kementerian PPN/ 2014 2017 (A) PELATIHAN PENDAMPING (TOT), KESAMAAN PEMAHAMAN, SERTIFIKASI • FASILITATOR PELATIHAN PNPM(+ 14.300 fasilitator) NASIONAL/ PROV •Fasilitator Kabupaten (Faskab) •Fasilitator Kecamatan (+ 10.000 orang): Fasilitator Pemberdayaan dan Fasilitator Teknis •PJOK (Penanggung jawab Operasional Kegiatan):Kasi PMD tingkat Kecamatan sejumlah + 5.300 orang PELATIHAN REGIONAL/BALAI (Kabupaten) •Kader Desa dengan jumlah rata-rata 5-10 orang/desa (total + 364.720 s.d 729.440 orang) PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN (Kecamatan dan Desa) SERTIFIKASI PENDAMPING FASILITATOR DI KECAMATAN KRITERIA KADER DESA 2015 2019 (B) PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN APARAT DESA •Perencanaan •Pembangunan •Pengelolaan keuangan desa •Pengelolaan aset desa •Penyusunan Peraturan Desa KELEMBAGAAN MASYARAKAT DESA •Pengendalian •Pengawasan •Manajemen pembangunan desa MASYARAKAT DESA •Partisipasi dalam perencanaan •Musyawarah desa •Pembangunan desa Bappenas
  • 35. 35 Isu Strategis, Kebijakan dan Kegiatan Prioritas dan Peta Peran Ditjen PMD dan K/L lain Isu Strategis Kebijakan & strategi Kemiskinan, pengangguran, dan kerentanan ekonomi masyarakat desa Keterbatasan ketersediaan pelayanan umum dan pelayanan dasar minimum Masih rendahnya keberdayaan masyarakat perdesaan Belum optimalnya tata kelola desa dan peran kelembagaan desa dalam perencanaan dan pembangunan desa Belum optimalnya penataan ruang kawasan perdesaan, pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan lingkungan hidup Keterbatasan ketersediaan infrastruktur dalam membuka keterisolasian daerah perdesaan dan mendorong keterkaitan Desa-Kota. Mengurangi kemiskinan dan kerentanan ekonomi di perdesaan Meningkatkan ketersediaan pelayanan umum dan pelayanan dasar minimum di perdesaan Meningkatkan keberdayaan masyarakat perdesaan Mewujudkan tata kelola perdesaan yang optimal Mewujudkan desa berkelanjutan melalui penataan ruang perdesaan serta pemanfaatan dan pengelolaan SDA-LH Mengembangkan potensi ekonomi lokal dan meningkatkan keterkaitan desa-kota Kegiatan Prioritas Fasilitasi Pemberdayaan dan Kualitas SDM Masyarakat Desa, Fasilitasi Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat Pemenuhan SPM perdesaan: Penyusunan dan Fasilitasi: 1.Penyusunan indeks Pembangunan Desa 2.Sinkronisasi SPM di perdesaan Penyiapan NSPM, Pelatihan dan pendampingan masyarakat dalam perencanaan dan pembangunan desa Penyiapan NSPM dan pembinaan aparat dan pendamping Fasilitasi Pengelolaan Penataan Ruang dan Lahan Desa, rehabiltasi dan penghijauan lahan kritis, dan adaptasi bencana. Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Desa dan Kelurahan , melalui penyusunan PP dan Fasilitasi : 1. Penguatan aparatur Pemdes 2. Penguatan kelembagaan Pemdes Fasilitasi dan monitoring perkembangan pembangunan desa Pelaku Ditjen PMD : Dit.UEM Dit. Sosbud - K/L Sektoral : Perhubungan, PU ESDM, Pendidikan, Kesehatan, Kominfo - Ditjen PMD : Setditjen Ditjen PMD : Balai Dit. KPM Ditjen PMD : Dit,. Pemdes Dit KPM Balai - K/L Sektoral : PU, LH, BNPB - Ditjen PMD : Dit. KPM, Dit. SDA-TTG Kementerian PPN/ Bappenas - K/L Sektoral : Perhubungan, PU ESDM, Pendidikan, Kesehatan, Kominfo - Ditjen PMD : Setditjen
  • 36. Sinergi Pembangunan Perdesaan Kementerian PPN/ Bappenas Identifikasi program dan kegiatan K/L berskala Desa 1. Kebutuhan Desa a) Akses kepada infrastruktur pelayanan dasar pendidikan, kesehatan, perumahan, air bersih, sanitasi dan infrastruktur energi (sesuai dengan kondisi geografis tertentu), serta bantuan stimulant bidang sosial b) Akses kepada modal, infrastruktur dan pelayanan pemasaran, pertanian, perikanan, hutan produksi skala desa, transportasi jaringan irigasi skala desa, waduk dan embung. c) Peningkatan kapasitas aparat dan masyarakat desa 2. Kebutuhan Kawasan Perdesaan a) Konektivitas antardesa dan ke pusat pertumbuhan b) Akses ke pusat pengolahan primer, sekunder, dan tersier, akses ke pusat pemasaran dan lembaga keuangan c) Infrastruktur transportasi, telekomunikasi, perumahan, air bersih dan sanitasi (sesuai dengan kondisi geografis seragam) d) Sarana pengairan primer dan sekunder perdesaan e) Pentaraan ruang perdesaan, perlindungan lahan pangan berkelanjutan, konservasi, pemanfaatan dan pengemolaan SDA-LH.
  • 37. Kriteria Kegiatan K/L sebagai Sinergi Pembangunan Perdesaan Kementerian PPN/ Bappenas 1. Kegiatan memiliki karakteristik tertentu terkait dengan pusat dan daerah. Sebagai contoh: a)Pembangunan pasar. Pada dasarnya pembangunan pasar adalah kewenangan daerah namun khusus untuk pasar yang memiliki karakteristik percontohan dapat dikecualikan menjadi kewenangan pusat b)Program-program Sustainable Livelihood daerah pilot 2. Prioritas Nasional : Kegiatan yang dialihkan tetap memperhatikan pencapaian prioritas nasional. Hal ini terkait dengan : a) Kriteria penentuan besaran alokasi pada desa (memperhatikan prioritas nasional seperti kantung kemiskinan) b) Kriteria pilihan menu kegiatan
  • 38. HASIL PENYISIRAN PROGRAM BERDASARKAN KRITERIA Program/Kegiatan K/L Penanggung Jawab Kebutuhan Desa (Dana Desa) Kebutuhan Kawasan Perdesaan Program Pemberdayaan Masy dan Desa Program Pemberdayaan Masy dan Desa Kementeriandagri Program terkait Kesehatan - Kementerian Kesehatan Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman Kementerian PU Program terkait Pendidikan Program terkait Pendidikan Kementerian Pendidikan - Program Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN - Program P2Kt dan Program P2MKT Kemenakertrans Penyediaan Sarpras Pertanian - Kementerian Pertanian Program Perlindungan Jaminan Sosial dan - Kementerian Sosial Program Pemberdayaan Sosial Program Percepatan Pembangunan daerah Tertinggal - KPDT - Program terkait Ketenagalistrikan, Energi, dan Telekomunikasi Kementerian ESDM dan KemenkomInfo Program terkait Modal, dan Pemasaran Kementerian KUKM, Kemendag Kementerian PPN/ Bappenas

Editor's Notes

  1. sumber
  2. sumber
  3. Tambah sumber
  4. 14