Bab 8 membahas rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan asetnya dan mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya. Rasio aktivitas meliputi perputaran piutang, perputaran persediaan, perputaran modal kerja, perputaran aset tetap, dan perputaran total aset.
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
Bab 8 - Analisa Rasio Aktivitas
1. Bab 8 Rasio Aktivitas
“Semakin sulit sebuah perjuangan,
semakin indah suatu kemenangan."
MANAJEMEN
KEUANGAN 1
2.
3. ANALISA RASIO KEUANGAN
RASIO
LIKUIDITAS
Current Ratio
Quick Ratio
Cash Ratio
Rasio
Perputaran
Kas
Inventory To
Net Working
Capital
RASIO
SOLVABILITAS
Debt To Asset Ratio
Debt To Equity
Ratio
Long Term Debt To
Equity Ratio
Tangible Assets
Debt Coverage
Current Liabilities
To Net Worth
Times Interest
Earned
Fixed Charge
Coverage
RASIO
PROFITABILITAS
Profit Margin
Return On
Investment
Return On Equity
Laba Per Lembar
Saham
Return On Assets
RASIO AKTIVITAS
Receivable Turn Over
Day Of Receivable
Inventory Turn Over
Days Of Inventory
Working Capital Turn
Over
Fixed Assets Turn
Over
Assets Turn Over
RASIO NILAI
PASAR
Price Earning
Market Book
Price Cash
Flow Ratio
4. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)
merupakan rasio yg digunakan untuk mengukur
efektivitas perusahaan dlm menggunakan
aktiva yg dimilikinya/ dpt pula dikatakan rasio ini
digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi
(efektivitas) pemanfaatan sumber daya
perusahaan.
Efisiensi yg dilakukan di bidang penjualan,
sediaan, penagihan piutang, dll.
Rasio aktivitas juga digunakan untuk menilai
kemampuan perusahaan dlm melaksanakan
aktivitas sehari-hari.
Dari hasil pengukuran rasio aktivitas, akan
terlihat apakah perusahaan lebih efisien &
efektif dlm mengelola aset yg dimilikinya/ justru
sebaliknya.
5. Tujuan Rasio Aktivitas:
a. Mengukur berapa lama penagihan piutang selama
satu periode/ berapa kali dana yg ditanam dlm
piutang tersebut rata-rata tidak dpt ditagih.
b. Untuk menghitung rata-rata penagihan piutang
(days of receivable), yaitu hasil perhitungan
menunjukkan jumlah hari piutang tersebut rata-rata
tidak dpt ditagih.
c. Menghitung berapa hari rata-rata sediaan tersimpan
di dlm gudang.
d. Mengukur berapa kali dana yg ditanamkan dlm
modal kerja berputar dlm satu periode/ beberapa
penjualan yg dpt dicapai oleh setiap modal kerja yg
digunakan (working capital turn over).
e. Menghitung berapa kali dana yg ditanamkan dlm
aktiva tetap berputar dlm satu periode.
f. Mengukur penggunaan semua aktiva perusahaan
dibandingkan dgn penjualan.
6. Manfaat Rasio Aktivitas
a. Bidang piutang
1. Perusahaan/ manajemen dpt mengetahui
berapa lama piutang mampu ditagih selama satu
periode & berapa kali dana ditanamkan dlm
piutang dpt diputar dlm satu periode sehingga
dpt diketahui efektif/ tidaknya kegiatan
perusahaan dlm bidang penagihan.
2. Manajemen dpt mengetahui jumlah hari dlm
rata-rata penagihan piutang (days of receivable)
sehingga manajemen dpt mengetahui jumlah
hari rata-rata piutang tidak dpt ditagih.
b. Bidang sediaan
Dapat mengetahui rata-rata sediaan tersimpan dlm
gudang & dibandingkan dgn target yg telah
ditentukan rata-rata industri/ dgn pengukuran rasio
sebelumnya.
7. Manfaat Rasio Aktivitas
c. Bidang modal kerja & penjualan
Dapat diketahui berapa kali dana yg
ditanamkan dlm modal kerja berputar dlm
satu periode.
d. Bidang aktiva & penjualan
1) Manajemen dpt mengetahui berapa kali
dana yg ditanamkan dlm aktiva tetap
berputar dlm satu periode.
2) Mengetahui penggunaan semua aktiva
perusahaan dibandingkan dgn
penjualan dlm satu periode tertentu.
9. Perputaran Piutang
adalah rasio untuk mengukur berapa
lama penagihan piutang selama satu
periode atau berapa kali dana yg
ditanam piutang ini berputar dlm satu
periode.
Semakin tinggi rasio menunjukkan
bahwa modal kerja yg ditanamkan
dlm piutang semakin rendah.
Tentunya, perusahaan semakin
baik. Sebaliknya, jika rendah,
terjadi over investment dlm
piutang.
10.
11. Artinya, perputaran piutang untuk
tahun 2005 adalah 12 kali
dibandingkan dgn perputaran piutang
untuk tahun 2006 adalah 15,5 kali
dibandingkan penjualan.
Jika rata-rata industri untuk
perputaran piutang adalah 15 kali,
untuk tahun 2005 dpt dikatakan
penagihan piutang yg dilakukan
manajemen dpt dianggap tidak
berhasil, tetapi untuk tahun 2006
dianggap berhasil karena melebihi
angka rata-rata industri.
12. Bank yg akan
memberikan kredit
perlu juga menghitung
rata-rata penagihan
piutang (days of
receivable).
Hasil perhitungan ini
menunjukkan jumlah
hari (berapa hari)
piutang tersebut rata-
rata tidak dpt ditagih
& rasio ini juga sering
disebut days sale
uncollected.
13. J. Fred Weston
menyebutkan rata-rata
jangka waktu penagihan
adalah ukuran perputaran
piutang yg dihitung dlm dua
tahapan berikut.
Jika rata-rata industri 25
kali, artinya kondisi
perusahaan untuk rata-rata
jangka waktu penagihan
tahun 2005 & 2006 kurang
baik karena konsumen
membayar tagihan tidak
tepat waktu.
15. Perputaran Sediaan
merupakan rasio yg digunakan untuk
mengukur berapa kali dana yg ditanam dlm
sediaan (inventory) ini berputar dlm suatu
periode.
Rasio ini dikenal dgn nama rasio
perputaran sediaan (inventory turn over).
Dapat diartikan pula bahwa perputaran
sediaan merupakan rasio yg
menunjukkan berapa kali jumlah barang
sediaan diganti dlm satu tahun.
Semakin kecil rasio ini maka semakin
buruk, demikian pula sebaliknya.
16. Cara menghitung rasio perputaran sediaan
dilakukan dgn dua cara.
a. Pertama, membandingkan antara harga
pokok barang yg dijual & nilai sediaan.
b. Kedua, membandingkan antara penjualan &
nilai sediaan.
Apabila rasio yg diperoleh tinggi, ini
menunjukkan perusahaan bekerja secara
efisien & likuid persediaan semakin baik.
Demikian pula apabila perputaran sediaan
rendah, itu berarti perusahaan bekerja secara
tidak efisien atau tidak produktif & banyak
barang sediaan yg menumpuk.
Hal ini akan mengakibatkan investasi dlm
tingkat pengembalian yg rendah.
17. Rasio ini menunjukkan
24 kali sediaan barang
dagangan diganti dlm
satu tahun.
Apabila rata-rata industri
untuk inventory turn over
lebih baik.
Perusahaan tidak
menahan sediaan dlm
jumlah yg berlebihan
(tidak produktif).
18. Kemudian, untuk mengetahui berapa hari rata-rata sediaan
tersimpan dlm gudang, dpt dicari dgn cara membagikan jumlah hari
dlm satu tahun dibagi perputaran sediaan seperti berikut.
360 = 15hari
24
Perputaran sediaan dlm hari dari rata-rata industri dpt dicari 365/20,
yaitu 18,2 atau sama dgn 19 hari. Ini berarti terdapat kecepatan
perubahan sediaan menjadi piutang satu hari.
Inventory turn over = Rp 5.550 = 17,9kali atau 18kali
Rp 310
Rasio ini menunjukkan 18 kali sediaan barang dagangan diganti dlm
satu tahun. Apabila rata-rata industri untuk inventory turn over
adalah 20 kali, ini berarti inventory turn over kurang baik.
Perusahaan menahan sediaan dlm jumlah yg berlebihan (tidak
produktif).
19. Kemudian, untuk mengetahui berapa
hari rata-rata tersimpan dlm gudang,
dpt dicari dgn cara membagikan
jumlah hari dlm satu tahun dibagi
perputaran sediaan seperti berikut.
360 = 20 hari
18
Perputaran sediaan dlm hari dari rata-
rata industri dpt diperoleh dari 365/20.
Hasilnya adalah 18,2 hari atau sama
dgn 19 hari. Ini berarti terdapat
keterlambatan satu hari perubahan
sediaan menjadi piutang.
21. Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over)
merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau
menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama
periode tertentu.
Artinya, seberapa banyak modal kerja berputar
selama suatu periode. Kita membandingkan
penjualan dgn modal kerja/ dgn modal kerja rata-
rata.
Dari hasil penilaian, apabila perputaran modal kerja
yg rendah, dpt diartikan perusahaan sedang
kelebihan modal kerja.
Hal ini mungkin disebabkan rendahnya perputaran
persediaan, piutang, atau saldo kas yg terlalu besar.
Demikian pula sebaliknya, jika perputaran modal
kerja tinggi, hal ini mungkin disebabkan tingginya
perputaran persediaan, perputaran piutang, atau
saldo kas yg terlalu kecil.
22.
23. Jika perputaran modal kerja tahun 2006 sebanyak
4,2 kali, itu artinya setiap Rp1,00 modal kerja dpt
menghasilkan Rp4,2, di penjualan.
Terlihat ada kenaikan rasio perputaran modal
kerja dari tahun 2005 ke tahun 2006. Hal ini
menunjukkan ada kemajuan yg diperoleh
manajemen.
Namun, jika rata-rata industri untuk perputaran
modal kerja adalah enam kali keadaan
perusahaan, untuk tahun 2005 & tahun 2006, hal
itu dinilai kurang baik karena masih di bawah dari
rata-rata industri.
Artinya, rata-rata industri setiap Rp1,00 modal
kerja dpt menghasilkan Rp6,00 penjualan.
Sementara itu, rasio yg dimiliki perusahaan hanya
Rp3,7 pada tahun 2005 & hanya Rp4,2 untuk
tahun 2006.
Dalam hal ini, manajemen harus bekerja lebih
keras hingga mencapai minimal atau sama
dengan rasio rata-rata industri.
25. Fixed Assets Turn Over
merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur berapa kali dana yang
ditanam dalam aktiva tetap berputar
dalam satu periode.
Dengan kata lain, hal ini untuk
mengukur apakah perusahaan sudah
menggunakan kapasitas aktiva tetap
sepenuhnya atau belum.
Untuk mencari rasio ini, caranya
adalah membandingkan penjualan
bersih dengan aktiva tetap dalam
suatu periode.
26.
27. Perputaran aktiva tetap tahun 2006
sebanyak 2,2 kali. Artinya, setiap
Rp.1,00 aktiva tetap dapat
menghasilkan Rp2,2 penjualan.
Kondisi perusahaan sangat tidak
menggembirakan karena terjadi
penurunan rasio dari tahun 2005 ke
tahun 2006.
Lebih-lebih lagi jika dibandingkan
dengan rata-rata industri untuk total
asset turn over, yaitu lima kali, ini
berarti perusahaan belum mampu
memaksimalkan kapasitas aktiva tetap
yang dimiliki jika dibandingkan dengan
perusahaan lain yang sejenis.
29. Total Asset Turn Over
merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur perputaran semua
aktiva yang dimiliki perusahaan dan
mengukur berapa jumlah penjualan
yang diperolah dari tiap rupiah aktiva.
30. Perputaran total aktiva tahun 2005 sebanyak 1,42 kali. Artinya, setiap
Rp1,00 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp1,42 penjualan.
Perputaran total aktiva tahun 206 sebanyak 1,4 kali. Artinya, setiap
Rp1,00 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp1,4 penjualan.
31. Kondisi perusahaan sangat tidak
menggembirakan karena terjadi
penurunan rasio dari tahun 2005 ke
tahun 2006.
Kemudian, jika dibandingkan
dengan rata-rata industri untuk total
asset turn over, yaitu dua kali, ini
berarti perusahaan belum mampu
memaksimalkan aktiva yang dimiliki.
Perusahaan diharapkan
meningkatkan lagi penjualannya
atau mengurangi sebagian aktiva
yang kurang produktif.
32. "Witing tresno jalaran soko
kulino. Witing mulyo jalaran wani
rekoso."
(Bahwa cinta itu tumbuh lantaran
ada kebiasaan, kemakmuran itu
timbul karena berani bersusah
dahulu)