1. PENGARUH PERPUTARAN MODALKERJADAN
CURRENT RATIO TERHADAPTINGKAT
PROFITABILITAS ( Studi kasus PT. SumberAlfaria
Trijaya Tbk yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode tahun 2006-2015).
2. A. Latar Belakang
Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang
terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang
maksimal, di samping hal-hal lainnya. Profitabilitas
perusahaan merupakan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba bersih dari aktivitas yang dilakukan
pada periode akuntansi. Laba merupakan gambaran
mengenai kinerja yang dicapai dari proses transaksi umum
yang dilakukan perusahaan selama periode tertentu. Laba
dijadikan indikator bagi para stakeholder untuk menilai
sejauh mana kinerja manajemen dalam mengelola suatu
perusahaan. Nuryadi (2012:53) mendefinisikan
profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh
laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva
maupun modal sendiri.
3. Menurut R. Agus Sartono (2010:122) , menyatakan bahwa :
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba
dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun
modal sendiri.
Wiagustini (2010:76) menyatakan, “profitabilitas merupakan
suatu kemampuan perusahaan untuk mewujudkan suatu
keuntungan bagi perusahaan atau merupakan suatu pengukuran
akan efektivitas pengelolaan perusahaan dalam mengelola
manjemennya”. Secara umum ada tiga jenis rasio profitabilitas
yang dominan dipakai dalam penelitian yaitu profit margin,
return on assets (ROA), dan return on equity (ROE). ROA
merupakan salah satu indikator terbaik untuk mengukur kinerja
perusahaan dimana ROA bisa ditentukan oleh serangkaian
kebijakan perusahaan dan dipengaruh oleh faktor-faktor
lingkungan. Tingkat profitabilitas perusahaan yang tinggi
menunjukkan kinerja manajerial perusahaan yang baik
4. Ukuran profitabilitas sendiri sering digunakan untuk mengukur
efisisensi penggunaan modal dalam suatu perusahaan dengan
membandingkan antara laba dengan modal yang digunakan
dalam operasi. Menurut Sundjaja dan Barlian (2003:186)
modal kerja adalah : Aktiva lancar yang mewakili bagian dari
investasi yang berputar dari satu bentuk ke bentuk lainnya
dalam melaksanakan suatu usaha atau modal kerja adalah kas /
bank, surat-surat berharga yang mudah diuangkan (misalnya
giro, cek, deposito), piutang dagang dan persediaan yang
tingkat perputarannya tidak melebihi satu tahun atau jangka
waktu operasi normal perusahaan
Menurut Sawir (2008) dalam yuliyati ( 2013 ) modal kerja
adalah modal keseluruhan aktiva lancar yang bisa di jadikan
uang kas yang di miliki perusahaan, atau dana yang harus
tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-
hari, misalnya untuk membayar gaji pegawai, membeli bahan
baku/barang, membayar ongkos angkutan, membayar hutang
dan sebagainya.
5. B. Rumusan Masalah
• Apakah perputaran modal kerja berpengaruh terhadap tingkat
profitabilitas pada PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2006-
2015 ?
• Apakah current ratio berpengaruh terhadap tingkat
profitabilitas pada PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2006-
2015 ?
• Apakah perputaran modal kerja dan current ratio secara
simultan berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas pada PT.
Sumber Alfaria Trijaya Tbk yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode tahun 2006-2015 ?
6. C. Landasan Teori
1. Definisi Profitabilias
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba
dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal
sendiri. (Sartono 1998). Jumlah laba bersih kerap dibandingkan dengan
ukuran kegiatan atau kondisi keuangan lainnya seperti penjualan,
aktiva, ekuitas pemegang saham untuk menilai kinerja sebagai suatu
persentase dari beberapa tingkat aktivitas atau investasi
Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, terdapat beberapa
jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan. Masing- masing jenis
rasio profitabilitas digunakan untuk menilai serta mengukur posisi
keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu atau untuk beberapa
periode. Adapun beberapa rasio yang dapat digunakan untuk menilai
profitabilitas adalah sebagai berikut :
1. Gross Profit Margin ( margin laba kotor )
Gross Profit Margin merupakkan perbandingan antara laba kotor
dengan penjualan. Rasio ini dpat dirumuskan sebagai berikut :
Gross profit margin = penjualan bersih – harga pokok penjualan
penjualan bersih
7. 2. Nett Profit Margin ( marjin laba bersih)
Nett Profit Margin merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan
antara laba setelah bunga dan dan pajak dengan penjualan. Rasio ini
menunjukan pendapatan bersih perusahaan atas penjualan. Semakin besar rasio
ini semakin baik, karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan
laba cukup tinggi. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
𝑁𝑒𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =
laba bersih
jumlah penjualan bersih
3. Operating Income Margin
Operating Profit Margin mencerminkan laba operasi sebelum bunga dan pajak
yang di hasilkan oleh setiap rupiah penjualan. Rasio ini dapat dirumuskan
sebagai berikut ∶
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑖𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 𝑚𝑎𝑟𝑔𝑖n =
penjualan bersih − HPP − biaya
penjualan bersih
4. Return On Investment
Return on investment atau pengembalian investasi , bahwa di beberapa
referensi di tulis juga dengan Return On Total Asset ( ROA). Rasio ini melihat
sejauh mana investasi yang telah di tanamkan mampu memberikan
pengembalian keutungan sesuai dengan yang di harapkan. Dan investasi
tersebut sama dengan asset perusahaan yang ditanamkan atau ditempatkan.
Adapun rumus Return On Investment adalah sebagai berikut :
Rerutn on investment =
laba bersih setelah pajak
total aktiva
8. 2. Definisi Perputaran Modal Kerja
Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan
atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia untuk membiayai
kegiatan operasi perusahaan sehari-hari. Weston dan Brigham (1999:157) : Modal
kerja adalah Total nilai investasi perusahaan dalam harta jangka pendek (gross
working capital) seperti kas, piutang dagang, pembayaran yang dilakukan di muka,
atau total nilai investasi perusahaan dalam aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar
yang digunakan untuk membiayai aktiva lancar tersebut (net working capital).
Menurut Sundjaja dan Barlian (2003:186) modal kerja adalah : Aktiva lancar yang
mewakili bagian dari investasi yang berputar dari satu bentuk ke bentuk lainnya
dalam melaksanakan suatu usaha atau modal kerja adalah kas / bank, surat-surat
berharga yang mudah diuangkan (misalnya giro, cek, deposito), piutang dagang
dan persediaan yang tingkat perputarannya tidak melebihi satu tahun atau jangka
waktu operasi normal perusahaan.
Perputaran modal kerja adalah rasio yang menunjukan hubungan antara
moda kerja dengan penjualan dan menunjukan banyaknya penjualan yang dapat
diperoleh perusahaan dalam bentuk rupiah untuk tiap rupiah modal kerja. Modal
kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam perusahaan selama
perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha atau masih beroperasi. Setiap
modal kerja yang di investasikan diharapkan membawa hasil yang berpengaruh
terhadap kelangsungan usaha yang dapat menunjang kelangsungan usaha.
9. Rasio ini menunjukkan hubungan antara modal kerja dengan penjualan
yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja. Perputaran
modal kerja yang rendah menujukkan adanya kelebihan modal kerja yang
mungkin disebabkan rendahnya perputaran persediaan, piutang atau adanya
saldo kas yang terlalu besar. Perputaran modal kerja menurut Riyanto
(2001) dirumuskan sebagai berikut :
perputaran modal kerja =
penjualan
aktiva lancar − hutang lancar
3. Definisi current rasio
Likuiditas (Riyanto,2001) adalah berhubungan dengan masalah
kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya
yang segera harus dipenuhi. Dalam menilai likuiditas digunakan rasio
lancar (Current Ratio). Rasio lancar dalam sebuah laporan keuangan
menunjukan seberapa besar asset yang dibiayai dengan utang. Rasio lancar
ini menekankan pada peran penting pendanaan hutang bagi perusahaan
dengan menunjukan presentase aktiva perusahaan yang didukung oleh
pendanaan hutang (Horned dan Wachowicz, 1998)
Rasio lancar (current ratio) adalah ukuran yang umum digunakan
atau solvensi jangka pendek, kemampuan suatu perusahaan memenuhi
kebutuhan utang ketika jatuh tempo. harus dipahami bahwa penggunaan
current ratio dalam menganalisis laporan keuangan hanya mampu member
analisa secara kasar, oleh karena itu, perlu adanya dukungan analisis secara
kualitatif secara lebih komperhensif.
10. Current ratio biasanya digunakan sebagai alat untuk mengukur
keadaan likuditas suatu perusahaan, dan juga merupakan petunjuk untuk dapat
mengetahui dan menduga sampai dimanakah kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangannya. Dasar perbandingan tersebut dipergunakan
sebagai alat petunjuk, apakah yang mendapat kredit itu kira-kira akan mampu
ataupun tidak untuk memenuhi kewajibannya untuk melakukan pembayaran
kembali atau pelunasan pada tanggal yang telah ditentukan.
Salah satu dari rasio likuiditas yang paling umum digunakan adalah
rasio lancar (Current Ratio) yaitu rasio asset lancar dengan liabilitas jangka
pendek, untuk tahun sekarang dapat dibandingkan dengan rasio lancar tahun
sebelumnya. Ketika rasio keuangan diperlebar ke beberapa periode tahun
(mungkin dalam program spreadsheet), analisis dapat mempelajari komposisi
perubahan dan menentukan apakah terdapat kenaikan atau penurunan kondisi
dan kinerja keuangan perusahaan selama waktu tersebut. Rasio lancar
dirumuskan sebagai berikut :
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
aset lancar
liabilitas jangka pendek
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa current ratio
merupakan rasio yang digunakan oleh perusahaan untuk mengukur tingkat
likuiditas perusahaan yang tujuannya untuk memberi tahu para investor ataupun
pemegang saham mengenai laporan keuangan jangka pendek. Sehingga
kemungkinan pembayaran utang perusahaan akan dapat dibayar
11. Kerangka teorik
Kerangka teoritik atau kerangka pemikiran adalah suatu tinjauan
mengenai apa yang diteliti dan dituangkan dalam sebuah bagan
yang menjadi alur pemikiran penelitian. Kerangka pemikiran
adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan
suatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui
dalam suatu masalah tertentu. Kerangka pemikiran merupakan
model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan
berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang
penting.
Kerangka berfikir akan menghubungkan antara variabel-variabel
penelitian, yaitu variabel dependen dan variabel independen.
Kerangka berfikir merupakan sintesa atau ekstrapolasi dari
tinjauan teori dan penelitian terdahulu yang mencermikan
keterkaitan antar variabel yang di teliti dan merupakan tuntutan
untuk mememcahkan masalah penelitian serta merumuskan
masalah.
12. A. Hubungan Perputaran Modal Kerja dengan Tingkat Profitabilitas
Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan
atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia untuk
membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari. Weston dan
Brigham (1999:157) : Modal kerja adalah Total nilai investasi
perusahaan dalam harta jangka pendek (gross working capital) seperti
kas, piutang dagang, pembayaran yang dilakukan di muka, atau total
nilai investasi perusahaan dalam aktiva lancar dikurangi kewajiban
lancar yang digunakan untuk membiayai aktiva lancar tersebut (net
working capital). Dengan perputaran modal kerja yang tinggi berarti
maka tingkat penjualan juga akan tinggi. Tingkat penjualan yang tinggi
tentu saja akan memberikan keuntungan yang juga lebih besar
sehingga dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan.
b. Hubungan Current Ratio dengan Tingkat Profitabilitas
Likuiditas yang tinggi tanpa adanya pemanfaatan nilai yang dimiliki
untuk menghasilkan laba bagi perusahaan akan menjadi beban karena
bisa dikatakan kas tersebut menganggur (idle fund) , banyaknya
piutang yang
13. tidak tertagih dan rendahnya pinjaman jangka pendek. Hasil yang
berbeda akan muncul jika perusahaan akan merencanakan likuiditas
yang tinggi sebagai modal kerja dalam rangka antisipasi terhadap
pembayaran hutang jangka pendek maupun bagian dari hutang jangka
panjang yang akan harus segera dibayarkan
C. Hubungan Perputaran Modal Kerja Dan Current Ratio Dengan Tingkat
Profitabilitas
Pada dasarnya tujuan utama suatu perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasi sehari-harinya yaitu mencari keuntungan atau
profitabilitas. Indikasi pengelolaan manajemen modal kerja yang baik
bisa dilihat dari perputaran modal kerja yang dimilki dari asset kas di
investasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali
menjadi kas. Makin pendek periode perputaran modal kerja makin
cepat perputarannya, sehingga modal kerja semakin tinggi dan
perusahaan makin efisien yang pada akhirnya profitabilitas meningkat.
rasio lancar (current ratio) dalam sebuah laporan keuangan
menunjukan seberapa besar asset yang dibiayai dengan hutang. Rasio
lancar yang menekankan pada peran penting pendanaan utang bagi
perusahaan dengan menunjukan presentase aktiva perusahaan yang
didukung oleh pendanaan utang, semakin besar rasio ini maka semakin
besar likuiditas perusahaan yang mengakibatkan perusahaan
menghasilkan laba rendah